Kolesistitis
-
Upload
rizkia-chairani -
Category
Documents
-
view
125 -
download
2
description
Transcript of Kolesistitis
KOLESISTITISOleh :
Aze Andrea Putra
PRESEPTOR:dr. Yahya Marpaung, Sp.OT
BAGIAN ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALASRSUP DR. M. DJAMIL PADANG
PADANG2014
• Kolesistitis (radang kandung empedu) adalah reaksi inflamasi akut dinding kandung empedu yang disertai keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan dan demam. Hingga kini patogenesis penyakit yang cukup sering dijumpai ini masih belum jelas.1DEFINISI
ANATOMI DAN FISIOLOGI KANDUNG EMPEDU Kandung empedu (vesica fellea) adalah
kantong berbentuk buah pear yang terletak pada permukaan visceral hepar
Vesica fellea dibagi menjadi fundus, corpus, dan collum
Pembuluh arteri kandung empedu adalah A. cystica, cabang A. hepatica kanan. V. cystica mengalirkan darah langsung ke dalam vena porta.
NEXT...
Empedu dibentuk dalam lobulus hati
sekresi ke dalam jaringan kanalikuli
duktulus biliaris ,duktus biliaris cabang vena porta dan arteri hepatika dalam traktus porta yang terletak antara lobulus
hati
duktus hepatikus kanan dan kiri yang berlanjut sebagai duktus
hepatikus komunis
duktus koledokus ampulla Vater masuk ke duodenum
Asam empedu primer yang telah sekresikan ke duodenum akan direabsorpsi kembali di ileum terminalis kemudian
memasuki aliran darah portal dan diambil cepat oleh
hepatosit,
konjugasi ulang dan disekresi ulang ke dalam empedu (sirkulasi enterohepatik),
± 20% empedu intestinal tidak direabsorpsi di ileum, yang kemudian dikonjugasi oleh bakteri kolon menjadi asam
empedu sekunder
Patofisiologi
stasis cairan
empedu
infeksi kuman
iskemia dinding kandung empedu
Penyebab utama kolesistitis akut adalah batu kandung empedu (90%) sedangkan sebagian kecil kasus (10%) timbul tanpa adanya batu empedu (kolesistitis akut akalkulus)
Batu kandung empedu
•Menyumbat duktus sistikus stasis cairan empedu distensi kandung empedu aliran darah dan limfe menjadi terganggu iskemia dan nekrosis dinding kandung empedu
Infeksi
kuman
•E. Coli, spesies Klebsiella, Streptococcus grup D, spesies Staphylococcus dan spesies Clostridium.
•Endotoxin hilangnya lapisan mukosa, perdarahan, perlekatan fibrin, iskemia nekrosis dinding kandung empedu.
Kolesistit
is akalkulus
•Trauma atau luka bakar yang serius, dengan periode pascapersalinan yang menyertai persalinan yang memanjang dan dengan operasi pembedahan besar nonbiliaris lainnya dalam periode pascaoperatif.
•Faktor lain yang mempercepat termasuk vaskulitis, adenokarsinoma yang mengobstruksi kandung empedu, diabetes mellitus, torsi kandung empedu
•Penyakit sistemik lainnya (sarkoidosis, penyakit kardiovaskuler, sifilis, tuberkulosis, aktinomises).
GEJALA KLINIS
Nyeri perut sebelah kanan
atas
Hilang timbul
Kadang menjalar ke
punggung/bahuDemam
Mual, muntah
Kuning
DIAGNOSIS Anamnesis : nilai gejala klinis yang
muncul Pemeriksaan fisik
Generalisata Regio Abdomen
Inspeksi Auskultasi Palpasi Perkusi
Pemeriksaan penunjang Foto polos abdomen
Tidak dapat memperlihatkan gambaran kolesistitis. 15 % pasien kemungkinan dapat terlihat batu radiopak
Gambaran kalsifikasi diffus dari kandung empedu (empedu porselain) keganasan pada kandung empedu.
Ultrasonografi (USG) memprlihatkan besar, bentuk, penebalan dinding
kandung empedu, batu dan saluran empedu ekstra hepatik.
Nilai kepekaan dan ketepatan USG mencapai 90 – 95%.
Gambaran di USG yang pada kolesistitis akut cairan perikolestik, penebalan dinding kandung empedu lebih dari 4 mm dan tanda sonographic Murphy.
DIAGNOSIS BANDING Diagnosis banding untuk nyeri perut
kanan atas yang tiba – tiba, perlu dipikirkan seperti penjalaran nyeri saraf spinal, kelainan organ di bawah diafragma seperti appendiks yang retrosekal, sumbatan usus, perforasi ulkus peptikum, pankreatitis akut, pielonefritis dan infark miokard. Pada wanita hamil kemungkinannya dapat preeklampsia, appendisitis dan kolelitiasis. Pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan harus dilakukan segera karena dapat mengancam nyawa ibu dan bayi.8
TATALAKSANA Terapi konservatif
istirahat total, perbaiki status hidrasi pasien, pemberian nutrisi parenteral, diet ringan,
koreksi elektrolit, obat penghilang rasa nyeri seperti petidin
dan antispasmodik. Pemberian antibiotik pada fase awal sangat
penting untuk mencegah komplikasi seperti peritonitis, kolangitis dan septisemia.
Golongan ampisilin, sefalosporin dan
metronidazol cukup memadai untuk mematikan
kuman – kuman yang umum terdapat pada
kolesistitis seperti E. Coli, Strep. faecalis dan
Klebsiela, namun pada pasien diabetes dan pada
pasien yang memperlihatkan tanda
sepsis gram negatif, lebih dianjurkan pemberian antibiotik kombinasi.
Berdasarkan rekomendasi Sanford, dapat diberikan ampisilin/sulbactam dengan dosis 3 gram / 6 jam, IV, cefalosporin generasi ketiga atau metronidazole dengan dosis awal 1 gram, lalu diberikan 500 mg / 6 jam, IV. Pada kasus – kasus yang sudah lanjut dapat diberikan imipenem 500 mg / 6 jam, IV.
Bila terdapat mual dan muntah dapat diberikan anti – emetik atau dipasang nasogastrik tube
TERAPI BEDAH kolesistostomi kolesistektomi
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. S Umur : 51 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga No. MR : 889846 Tanggal Masuk : 23 November 2014
ANAMNESIS
Keluhan Utama Nyeri perut kanan atas sejak 1 minggu SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengatakan merasa nyeri pada perut kanan atas yang
dirasakan sejak 1 minggu SMRS. Nyeri dirasakan hilang timbul, menjalar sampai ke punggung,
dan tidak bertambah dengan pergerakan. Mual (+), muntah (+), demam (-) BAB (+) kurang lancar, 1 x 2 hari. Warna kuning kecoklatan.
Riwayat BAB berwarna putih seperti dempul tidak ada. BAK (+) lancar, warna kuning. Riwayat BAK berwarna
kecoklatan seperti teh pekat tidak ada Tidak pernah muncul warna kuning di mata, tangan, kaki, dan
badan. Pasien sudah dirawat selama 1 minggu di RST Reksodiwiryo
padang selama 1 minggu.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat trauma di perut tidak ada Riwayat mengalami keluhan yang sama
sebelumnya (-) Riwayat operasi sebelumnya (-) Riwayat pengobatan sebelumnya (-) Riwayat menderita diabetes (+),
hipertensi (-), penyakit ginjal, hati, dan jantung (-)
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada keluarga dengan keluhan
serupa Riwayat keluarga menderita diabetes
(-), hipertensi (-), penyakit ginjal, hati, dan jantung (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata Keadaan Umum : Sedang Kesadaran : Compos Mentis / E4V5M6 Vital sign Tekanan Darah : 120/80mmHg Nadi : 106 x/menit Pernafasan : 24 x/menit Suhu : 37,3oC Pasien tidak tampak kesakitan
Kulit : sawo matang, tidak tampak ikterik KGB : pembengkakan KGB (-) Kepala : tidak ditemukan kelainan Rambut : tidak ditemukan kelainan Mata : konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik Hidung : tidak ditemukan kelainan Gigi dan Mulut : tidak ditemukan kelainan Telinga : tidak ditemukan kelainan Tenggorokan : tidak ditemukan kelainan Leher : tidak ditemukan kelainan Thorax : tidak ditemukan kelainan
Anus RT : Anus tenang, tidak ada tanda-tanda radang, tonus
spinchter ani baik, mukosa licin, ampula recti tidak kolaps, massa (-), nyeri (-),darah (-)
Status Lokalis : Regio Abdomen Inspeksi : Datar, distensi (-), darm contour (-),
darm steifung (-) Auskultasi :Bising usus (+) normal 5 kali per
menit Palpasi : Massa (-), nyeri tekan (+) pada
hipokondrium dextra dan epigastrium, massa tumor (-), hepar dan lien tidak teraba, vesica felea tidak teraba, murphy sign (-)
Perkusi : timpani
DIAGNOSIS KERJA Kolesistitis + Diabetes Melitus PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG
DIBUTUHKAN Laboratorium USG Abdomen Rontgen Thorax EKG Cek gula darah
DISKUSIS KASUS Telah dilaporkan seorang wanita 51 tahun
rujukan dr RST Reksodiwiryo Padang datang ke IGD RSUP DR M Djamil Padang dengan keluhan nyeri perut kanan atas yang dialami sejak ± 1 minggu sebelum masuk RS. Nyeri dirasakan hilang timbul dan menjalar hingga ke punggung. Keluhan nyeri ini sering disertai dengan mual dan muntah. Tidak ada demam, tidak ada sesak nafas, tidak ada riwayat sakit kuning dan tidak pernah muncul warna kuning di mata, tangan, kaki, dan badan. Riwayat BAB kurang lancar, 1 kali dua hari, tidak cair, berwarna kuning kecoklatan, dan riwayat berwarna putih seperti dempul tidak ada. BAK lancar, berwarna kuning, tidak keluar batu, tidak ada darah/lendir/nanah, dan riwayat BAK berwarna kecoklatan seperti teh pekat tidak ada.
Dari riwayat penyakit dahulu pasien mengatakan riwayat trauma di perut tidak ada. Tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Riwayat operasi sebelumnya (-). Riwayat pengobatan sebelumnya (-). Pasien menderita diabetes, sementara riwayat hipertensi (-), penyakit ginjal, hati, dan jantung (-).Dari anamnesis juga diketahui bahwa tidak ada keluarga pasien yang pernah mengalami keluhan serupa. Keluarga pasien juga tidak ada yang menderita diabetes, hipertensi, penyakit ginjal, hati, dan jantung.
Dari pemeriksaan fisik pasien tampak sakit sedang dan kesadaran composmentis. Tanda vital dalam batas normal. Kulit tidak tampak ikterik. Pada mata, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik. Pada inspeksi abdomen tidak tampak distensi, darm contour (-), darm steifung (-). Pada auskultasi bising usus terdengar normal. Pada palpasi abdomen didapatkan nyeri tekan di daerah hypochondrium kanan dan epigastrium, murphy sign (-). Pada perkusi terdengar timpani, tidak didapatkan nyeri ketok di daerah hypochondrium kanan. Pada pemeriksaan Rectal Touche tidak didapatkan kelainan.
Dari anamnesa dan pemeriksaan fisik, diagnosis kerja pada pasien ini adalah kolesistitis + diabetes melitus. Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, perlu dilakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan lab rutin dan USG abdomen.
TERIMA KASIH