Kode etik profesi dan kode etik guru indonesia

7
KODE ETIK PROFESI A. Pengertian Kode Etik Kode etik dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, atau pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan, pekerjaan, bahkan berperilaku. Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam mengarungi kehidupannya di masyarakat. Norma-norma tersebut berisi petunjuk-petunjuk bagi para anggota profesi tentang bagaimana mereka melaksanakan profesinya. Dalam kode etik profesi juga terdapat larangan- larangan, yaitu ketentuan-ketentuan tentang apa yang tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh mereka yang merupakan anggota profesi. Tidak hanya itu, kode etik profesi pun berisi tentang tingkah laku anggota profesi pada umumnya dalam pergaulan sehari-hari di dalam masyarakat. Dengan demikian kode etik profesi berperan sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. B. Tujuan Kode Etik Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Secara umum tujuan mengadakan kode etik adalah sebagai berikut: 1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi Dalam hal ini kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan dari pihak luar atau masyarakat, agar pihak luar jangan 1

Transcript of Kode etik profesi dan kode etik guru indonesia

Page 1: Kode etik profesi dan kode etik guru indonesia

KODE ETIK PROFESI

A. Pengertian Kode Etik

Kode etik dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, atau pedoman etis

dalam melakukan suatu kegiatan, pekerjaan, bahkan berperilaku.

Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap

anggota profesi dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam mengarungi kehidupannya

di masyarakat. Norma-norma tersebut berisi petunjuk-petunjuk bagi para anggota profesi

tentang bagaimana mereka melaksanakan profesinya. Dalam kode etik profesi juga terdapat

larangan-larangan, yaitu ketentuan-ketentuan tentang apa yang tidak boleh diperbuat atau

dilaksanakan oleh mereka yang merupakan anggota profesi. Tidak hanya itu, kode etik

profesi pun berisi tentang tingkah laku anggota profesi pada umumnya dalam pergaulan

sehari-hari di dalam masyarakat. Dengan demikian kode etik profesi berperan sebagai

sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.

B. Tujuan Kode Etik

Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah untuk

kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Secara umum tujuan

mengadakan kode etik adalah sebagai berikut:

1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi

Dalam hal ini kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan dari pihak luar atau

masyarakat, agar pihak luar jangan sampai memandang rendah suatu profesi. Oleh

karena itu, setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk tindakan

atau perilaku anggota profesi yang dapat mencemarkan nama baik profesi tersebut

terhadap dunia luar. Dari segi ini, kode etik juga sering kali disebut kode kehormatan.

2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya

Yang dimaksud kesejahteraan di sini meliputi baik kesejahteraan lahir (atau material)

maupun kesejahteraan batin (spiritual atau mental). Dalam hal kesejahteraan lahir

para anggota profesi, kode etik umumnya memuat larangan-larangan kepada para

anggotanya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan

kesejahteraan para anggotanya. Dalam hal kesejahteraan batin para anggota profesi,

1

Page 2: Kode etik profesi dan kode etik guru indonesia

kode etik umumnya memberi petunjuk-petunjuk kepada para anggotanya untuk

melaksanakan profesinya dengan baik.

3. Untuk meningkatkan pengabadian para anggota profesi

Tujuan lain kode etik dapat juga berkaitan dengan peningkatan kegiatan pengabdian

profesi, sehingga bagi anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan

tanggung jawab pengabdian dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, kode

etik merumuskan ketentuan-ketentuan yang perlu dilakukan para anggota profesi

dalam menjalankan tugasnya.

4. Untuk meningkatkan mutu profesi

Untuk meningkatkan mutu profesi kode etik juga memuat norma-norma dan anjuran

agar para anggota profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pengabdian

para anggotanya.

5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi

Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi, setiap anggota profesi diwajibkan

untuk aktif berpartispasi dalam membina organisasi profesi dan kegiatan-kegiatan

yang dirancang organisasi.

6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.

7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

8. Menentukan baku standarnya sendiri.

C. Fungsi Kode Etik

Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah :

1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas

yang digariskan.

2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.

3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika

dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai

bidang. Kode etik yang ada dalam masyarakat Indonesia cukup banyak dan

bervariasi. Umumnya pemilik kode etik adalah organisasi kemasyarakatan yang

bersifat nasional, misalnya Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), kode etik Ikatan

Penasehat HUKUM Indonesia, Kode Etik Jurnalistik Indonesia, Kode Etik Advokasi

2

Page 3: Kode etik profesi dan kode etik guru indonesia

Indonesia dan lain-lain. Ada sekitar tiga puluh organisasi kemasyarakatan yang telah

memiliki kode etik.

D. Penetapan Kode Etik

Kode etik hanya dapat ditetapkan oleh suatu organisasi profesi yang berlaku dan

mengikat para anggotanya. Penetapan kode etik lazim dilakukan pada suatu kongres

organisasi profesi. Dengan demikian, penetapan kode etik tidak boleh dilakukan oleh orang

secara perorangan, melainkan harus dilakukan oleh orang-orang yang diutus untuk dan atas

nama anggota-anggota yang bukan atau tidak menjadi anggota profesi tersebut. Kode etik

suatu profesi hanya akan mempunyai pengaruh yang kuat dalam menegakkan disiplin di

kalangan profesi tersebut, jika semua orang yang menjalankan profesi tersebut tergabung

(menjadi anggota) dalam organisasi profesi yang bersangkutan.

Apabila setiap orang yang menjalankan suatu profesi secara otomatis tergabung di

dalam suatu organisasi atau ikatan profesional, maka barulah ada jaminan bahwa profesi

tersebut dapat dijalankan secara murni dan baik, karena setiap anggota profesi yang

melakukan pelanggaran yang serius terhadap kode etik dapat dikenakan sanksi.

E. Sanksi Pelanggaran Kode Etik

Sering kita jumpai bahwa ada kalanya negara mencampuri urusan profesi, sehingga

hal-hal yang semula hanya merupakan kode etik dari suatu profesi tertentu dapat

meningkat menjadi peraturan hukum atau undang-undang. Apabila hanya demikian, maka

aturan yang mulanya sebagai landasan moral dan pedoman tingkah laku meningkat menjadi

aturan yang memberikan sanksi-sanksi hukum yang bersifat memaksa, baik berupa sanksi

perdata maupun sanksi pidana.

Sebagai contoh, jika seseorang anggota profesi bersaing secara tidak jujur atau

curang dengan sesama anggota profesinya, dan jika kecurangan itu dianggap serius maka ia

dapat dituntut di pengadilan. Pada umumnya, karena kode etik adalah landasan moral dan

merupakan pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan maka sanksi terhadap pelanggaran

kode etik akan mendapat celaan dari rekan-rekannya, sedangkan sanksi yang dianggap

terberat adalah si pelanggar dikeluarkan dari organisasi profesi tertentu, menandakan

bahwa organisasi profesi itu telah mantap dan tidak main-main.

3

Page 4: Kode etik profesi dan kode etik guru indonesia

F. Kode Etik Guru Indonesia

Kode Etik Guru Indonesia dapat dirumuskan sebagai himpunan nilai-nilai dan norma-

norma profesi guru yang tersusun dengan baik dan sistematik dalam suatu sistem yang utuh

dan bulat. Fungsi Kode Etik Guru Indonesia adalah sebagai landasan moral dan pedoman

tingkah laku setiap guru warga PGRI dalam menunaikan tugas pengabdiannya sebagai guru,

baik di dalam maupun di luar sekolah serta dalam kehidupan sehari-hari di masyarkat.

Dengan demikian, maka Kode Etik Guru Indonesia merupakan alat yang amat penting untuk

pembentukan sikap profesional para anggota profesi keguruan.

Sebagaimana halnya dengan profesi lainnya, Kode Etik Guru Indonesia ditetapkan

dalam suatu kongres yang dihadiri oleh seluruh utusan Cabang dan Pengurus Daerah PGRI

dari seluruh tanah air, pertama dalam Kongres PGRI XIII tahun 1973, dan kemudian

disempurnakan dalam Kongres PGRI XVI tahun 1989 juga di Jakarta. Adapun teks Kode Etik

Guru Indonesia yang telah disempurnakan tersebut adalah sebagai berikut.

Guru Indonesia menyadari, bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap

Tuhan Yang Maha Esa, bangsa dan negara, serta kemanusiaan pada umumnya. Guru

Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setia pada Undang-undang Dasar 1945, turut

bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

terpanggil untuk menunaikan karyanya dengan memedomani dasar-dasar sebagai berikut:

1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia

seutuhnya yang berjiwa Pancasila.

2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.

3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan

melakukan bimbingan dan pembinaan.

4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya

proses belajar-mengajar.

5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya

untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.

6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengambangkan dan meningkatkan mutu

dan martabat profesinya.

7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan

sosial.

4

Page 5: Kode etik profesi dan kode etik guru indonesia

8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI

sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.

9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.

Sumber:

http://etikaprofesidanprotokoler.blogspot.com/2008/03/tujuan-kode-etik-profesi.html

http://julidvo.wordpress.com/2012/12/19/kode-etik-profesi-guru/

http://prenggodigdo.blogspot.com/p/pengertian-profesi-dan-kode-etik.html

http://rizqtea.blogspot.com/2012/07/tujuan-kode-etik-profesi.html

http://www.sarjanaku.com/2010/11/kode-etik-profesi-keguruan.html

5