Rancangan Kode Etik Profesi TI

24
Tugas etika RANCANGAN ETIKA PROFESI TEKNIK INDUSTRI Disusun Oleh: 1. Srilitna Br. P. 130403090 2. Nurwany 130403091 3. Inggris Shafira 130403092 4. Saleh Safria 130403093 5. Arman Sitorus 130403093 DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

description

profesi teknik industri juga butuh kode etika

Transcript of Rancangan Kode Etik Profesi TI

Tugas etika

RANCANGAN ETIKA PROFESI TEKNIK INDUSTRI

Disusun Oleh:1. Srilitna Br. P. 1304030902. Nurwany 1304030913. Inggris Shafira 1304030924. Saleh Safria 1304030935. Arman Sitorus 130403093

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SUMATERA UTARAM E D A N

1. Pengertian Teknik IndustriTeknik Industri adalah suatu teknik yang mencakup bidang desain, perbaikan, dam pemasangan dari system integral yang terdiri dari manusia, bahan-bahan, informasi, peralatan dan energy. Hal ini digambarkan sebagai pengetahuan dan keterampilan yang spesifik pada matematika, fisika dan ilmu-ilmu social bersamaan dengan prinsip dan metode dari analisis keteknikan dan desain untuk mengkhususkan, memprediksi, dan mengevaluasi hasil yang akan dicapai dari suatu system.Teknik industry berkenaan denga proses untuk memperbaiki performansi keseluruhn dari system yang dapat diukur dari ukuran-ukuran ekonomi, pencapaian kualitas, dampak terhadap lingkungan, dan bagaimana semua hal tersebut dapat memberikan manfaat pada kehidupan manusia. Teknik industry juga dapat diartikan sebagai suatu keteknikan manajemen system yaitu suatu teknik yang mengatur system tersebut seara keseluruhan dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang terkait. Aspek-aspek tersebut antar lain manusia sebagai aspek terpenting, mesin da material. Teknik industry mengatur agar system tersebut berjalan dengan cara paling produktif, efisien, dan efektif.

2. Peranan dan Kode Etik Profesi dalam Bidang Teknik IndustriEtika merupakan falsafah moral dan pedoman cara hidup yang benar dipandang dari sudut budaya, susila dan agama. Etika akan memberikan batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok social. Etika juga merupakan refleksi dari pengontrolan diri, karena segala sesuatu dibuat dan diterapka n dari dan untuk kepentingan kelompok social itu sendiri.Profesi berasal dari bahasa latin Proffesio yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang mengkhususkan melaksanakan kegiatan yang memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, didalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan kererampilan dan keahlian tinggim hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut.Etika menjadi atribut pembeda yang membedakan antara manusia dengan makhluk yang lain. Manusia dikatakan sebagai makhluk yang memiliki sebuah derajat yang tinggi di dunia ini, salah satunya karena adanya etika.Selaras dengan dasar Negara yaitu pancasilam maka disusunlah kodek etik profesi yang harus dipegang dengan keyakinan bahwa penyimpangann darinya merupakan pencemaran penghormatan dan martabat sarjana teknik industry Indonesia.Dengan keahliannya, profesi-profesi yang tersedia bagi seorang sarjana teknik industry adalah:a. KonsultanSeorang sarjana teknik industry dapat mengevaluasikan system kerja sebuah perusahaan dan mendesain sebuah solusi system yang lebih baik, untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Beberapa fungsi utama dari seorang konsultan yaitu: Mengembangkan dan menoptimalkan potensi-potensi yang ada dalam suatu perusahaan. Memberikan saran-saran, menerapkan pengalaman-pengalaman dalam suatu perusahaan. Menganalisa permasalahan yang ada dalam suatu perusahaan dan sebagai katalisator dengan mengembangkan system manajerial. Mengadakan pelatihan dan pembeljaran. Menginovasikan, memadukan, menerjemahkan teknologi, program dan pemecahan masalah.

b. Supervisor Bidang ini mengawasi jalannya system produksi di pabrik, supervisor membutuhkan kemampuan pengetahuan tentang ergonomic kerja, statistika dan ilmu keteknikan industry lainnya.

c. ManajerSarjana teknik industry memiliki kemampuan atau kompetensi utuk mengatur dan mengoptimasikan kerja organisasi.

3. Rancangan Etika Teknik IndustriEtika Profesi Teknik Industri ini untuk memberikan etika profesi yang sudah dsebutkan pada profesi teknik industri. Sebelumnya telah diberikan sedikit tentang etika beberapa sumber.Etika itu sendiri dalam pembagiannya terdapat etika profesi. Seiring dengan perkembangan zaman profesi menjadi suatu komunitas bahkanbisa terdapat perkumpulan layaknya buruh pabrik sehingga dengan membesarnya komunitas maka peraturan atau gaya hidup harus diimbangi. Oleh karena itu etika muncul pada bisang profesi demi menjaga nama dan tujuan profesi itu sendiri. Profesi yang dapat di lakukan teknik industri sangat banyak.

RANCANGAN ETIKA TEKNIK INDUSTRIKODE ETIK PROFESI SARJANA TEKNIK INDUSTRI

BAB ITUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SARJANA TEKNIK INDUSTRIPasal 1Dalam menjalankan tugas yang dipercayakan kepada sarjana teknik industry akan selalu mengerahkan segala kemampuan dan pengalamannya untuk selalu berupaya mencapai hasil yang terbaik di dalam keluhuran budi dan kemanfaatan masayarakat luas secara bertanggung jawab.

Pasal 2Dalam melaksanakan tugas yang melibatkan disiplin dan pengetahuan lain, sarjana teknik industriakan senantiasa menghormati dan menghargai keterlibatan mereka dan akan selalu mendayagunakan disiplin teknik industry dan akan dapat lebih dioptimalkan dalam upaya pencapaian hasil terbaik.

Pasal 3Sarjana teknik industry bertanggung jawab atas pengembangan keilmuan dan penerapannya di masyarakat dan akan selalu berupaya agar kondisi tercapai seara efisien dan optimal dalam segenap upaya bagi perbaikan dalam pembangunan dan pemeliharaan system.

Pasal 4Sarjana teknik industi mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi dan di dalam melaksanakan tugasnya tidak akan melakukan perbuatan tidak jujur, mencemarkan atau merugikan sesama rekan sekerja.

Pasal 5sarjana teknik industry selalu bersikap dan bertindak bijaksana terhadap sesame rekannya terutama kepada rekan mudanya, selalu mengusahakan kemaujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kecakapan, bagi dirinya pribadi, bagi masyarakat mauoun bagi pengembangan teknik industry.

KODE ETIK SARJANA TEKNIK INDUSTRIYANG BERPROFESI SEBAGAIKARYAWAN

BAB ITUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KARYAWANPasal 1Karyawan bertanggung jawab untuk memberikan jasa dan bantuan kepada sesama karyawanberdasarkan cara yang professional.Pasal 2Ayat 1 : Karyawan menaati instruksi atasan yang berhubungan dengan posisi dan tanggung jawabnya, etika kerjadan peraturan. Perusahaan tidak memberi toleransi atas pembangkangan perintah. Pembicaraanmengenai adanya ketidaksesuaian dalam perintah atasan dapat dilakukan dalam keadaan luar biasa.Ayat 2 :Karyawan dilarang untuk mengeluarkan informasi atau dokumen perusahaan tanpa persetujuan yang diperlukan dari atasan dan departemen terkait.

Pasal 3Perbedaan pendapat dan pemikiran perlu dibicarakan secara sopan dan profesional, tanpaadanya kekerasan fisik, gangguan atau ancaman terhadap sesama karyawan dan atasan.Pasal 4Perusahaan menjunjung tinggi profesionalisme dan penampilan baik yang ditunjukkan oleh karyawannya.Ayat 1 :Karyawan agar berpakaian yang baik dan sopan. Penampilan serta dandanan yang rapih dan sikap yang ceria merupakan aset yang penting bagi anda maupun Perusahaan. Ayat 2 :Para karyawan di pabrik diwajibkan untuk menggunakan seragam Perusahaan selama jam kerja. Pasal 5Keluhan kerja merupakan ungkapan ataupun ketidakpuasan dengan kondisi kerja, perlakuan, standar keselamatan dan keamanan, pengawasan atau hubungan antar pribadi yang membuat situasi kerjanya tidak menyenangkan. Penyampaian keluhan kerja harus melalui jalur-jalur yang tepat sebagaimana diuraikan dalam PKB untuk non staf dan PTSMI untuk staf.

BAB IIHUBUNGAN SESAMA KARYAWAN DAN ATASANPasal 1Karyawan menghargai sesama karyawan dan atasan dengan sikap yang senantiasa sopan. Perusahaantidak akan memberikan toleransi atas diskriminasi apapun berdasarkan jenis kelamin, agama, kelompoketnis, ras, budaya, bahasa, ketidakmampuan fisik maupun pangkat atau tingkatan.

Pasal 2Atasan memberi kesempatan yang sama terhadap pengembangan karir semua bawahannya.

BAB IIIHAK- HAK KARYAWAN

Pasal 1Perusahaan menyediakan aset-aset seperti fasilitas, peralatan atau kendaraan agar karyawan dapat melakukan tanggung jawab dan tugas-tugasnya.Karyawan tidak diperkenankan menggunakan aset Perusahaan untuk kepentingan pribadi.Penggunakan aset-aset khusus seperti kendaraan operasional, telepon dan komputer untuk kepentingan pribadi diatur dalam pedoman terpisah.Pasal 2Ayat 1 : Semua karyawan mempunyai hak untuk bekerja dalam lingkungan yang bebas dari diskriminasi apapun, termasuk pelecehan seksual.Perusahaan melarang karyawan terlibat dalam pelecehan seksual terhadap sesama karyawan di tempat kerja. Selain itu, Perusahaan tidak akan memberikan toleransi atas pelecehan seksual terhadap karyawan oleh karyawan lain ataupun non karyawan seperti pelanggan atau rekanan Perusahaan, atau terhadap non karyawan oleh karyawan Perusahaan. Ayat 2 :Karyawan yang merasa menjadi korban pelecehan seksual dapat melaporkan kejadian tersebut, segera kepada atasan atau Manajernya atau Department Head Personalia di setiap unit operasional atau Corporate Human Resources Division Manager di Kantor Pusat, tanpa kekhawatiran akan dampak negatif.Pasal 3Sebagai karyawan, kemungkinan akan ada permintaan untuk berbicara di depan publik atau wawancara oleh media atau permintaan-permintaan informasi yang berhubungan dengan operasional dan usaha perusahaan, melalui surat atau telpon dari pihak lain. Bila hal tersebut terjadi, maka kebijakan perusahaan adalah sebagai berikut :

Ayat 1 : Perusahaan telah menunjuk divisi khusus untuk berkomunikasi dan mengeluarkan informasi perusahaan maupun karyawan khusus untuk bertindak sebagai juru bicara Perusahaan. ayat 2 :Karyawan diminta untuk melakukan klarifikasi dan konfirmasi sebelum mengeluarkan informasi apapun, karena masyarakat, media ataupun pihak lain dapat menganggap opini pribadi karyawan adalah sebagai sikap Perusahaan.

KODE ETIK SARJANA TEKNIK INDUSTRIYANG BERPROFESI SEBAGAI SUPERVISOR PENDIDIKAN

BAB ITUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEORANG SUPERVISOR PENDIDIKANPasal 1Supervisor harus meiliki keterampila khusus. Beberapa keterampilan itu antara lain :Ayat 1 : Keterampilan dalam kepemimpinan (leadership)Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa menjalin hubungan yang harmonis dengan yang dipimpin Working on : wibawa (power on) Working for : pembantu bagi orang yang disupervisi Working mithin : bersama-samaAyat 2 : Keterampilan dalam proses kelompok Supervisor harus terampil : Membangkitkan semangat kerjasama Merumuskan tujuan Merencanakan bersama Mengambil keputusan bersama Menciptakan tanggung jawab bersama Menilai dan merivisi bersamaAyat 3 :Keterampilan dalam hubungan insani (human relation)Supervisor tidak semata-mata berurusan dengan aspek meteril tetapi berhadapan dengan manusia-manusia yang berbeda perilaku. Hubungan pribadi : pribadi orang yang bersangkutan Hubungan fungsionil : fungsi yang dijalankan seseorang Hubungan instrumental : didasarkan atas pandangan memperalat bawahan Hubungan konsensionil : didsarkan atas kebiasaan atau kelaziman yang berlaku.Ayat 4 :Keterampilan dalam administrasi personalSupervisor harus terampil : Menyeleksi anggota/karyawan baru Mengorientasi anggota/karyawan baru Menempatkan dan menugaskan sesuai kecakapan MembinaAyat 5 : Keterampilan dalam evaluasi (evaluation) Merumuskan tujuan dan norma-norma Mengumpukan fakta-fakta perubahan Menterapkan criteria dan menyusun pertimbangan Merevisi rencana yang disusun

BAB IIHUBUNGAN SUPERVISOR PENDIDIKAN DENGAN REKAN KERJAPasal 1 :Etika supervise pendidikan :Ayat 1 :Hubungan dengan orang yang disupervisi : guru dan murid supervisor hendaklah jujur dan adil supervisor hendaklah membina perkembangan potensialitas supervisor hendaklah memberi kesempatan dan bantuanAyat 2 :Hubungan dengan orang tua dan masyarakat supervisor hendaklah memelihara hubungan kerjasama yang baik supervisor hendaklah mengindahkan moral dan adapt istiadat dalam masyarakatAyat 3 :Hubungan dengan rekan seprofesi supervisor hendakalah memelihara dan mengembangkan rasa solidaritas supervisor hendaklah jujur dan toleranAyat 4 :Hubungan dengan profesi supervise pendidikan supervisor hendaklah selalu bersikap dan bertindak professional supervisor hendaklah berusaha mewujudkan dan mengembangkan karya supervisiAyat 5: Hubungan dengan tuhan supervisor mempasrahkan diri kepada Tuhan YME setia melakukan kewjiban-kewjibannya terhadap Tuhan YME

KODE ETIK SARJANA TEKNIK INDUSTRIYANG BERPROFESI DI BIDANG MANUFACTURING

BAB ITUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SARJANA TEKNIK INDUSTRIYANG BERPROFESI DI BIDANG MANUFACTURINGDi dalam manufacturing ada beberapa etika yang harus diketahui yaitu:Pasal 1 Kepatuhan HukumKepatuhan kepada semua undang-undang dan peraturan yang berlaku, standar minimum industri, dan ketentuan hukum terkait lainnya yang mana pun yang lebih ketat.Pasal 2 Larangan DiskriminansiTidak ada diskriminasi yang boleh ditolerir dalam penerimaan karyawan, remunerasi, kesempatan pelatihan, promosi, engakhiran masa kerja atau pensiun berdasarkan jenis kelamin, usia, agama, ras, kasta, kelahiran, latar belakang sosial, kecacatan, asal etnis dan bangsa, kewarganegaraan, keanggotaan di organisasi pekerja yang mencakup serikat pekerja,afiliasi atau pandangan politik, orientasi seksual, tanggung jawab keluarga, status perkawinan, atau segala syarat lainnya yang dapat menimbulkan diskriminasi.

BAB IIHAK-HAK SARJANA TEKNIK INDUSTRIYANG BERPROFESI DI BIDANG MANUFACTURING

Pasal 1Kebebasan Berkumpul/berserikat dan Hak Berunding BersamaSemua karyawan berhak membentuk, bergabung dengan, dan mengorganisir serikat pekerja pilihan sendiri dan berunding secara bersama atas nama mereka dengan perusahaan. Pasal 2Perusahaan Harus Menghormati Hak-hak PekejaPerusahaan harus menghormati hak ini, dan harus memberi tahu karyawan Secara efektif bahwa mereka bebas bergabung dengan organisasi pilihan sendiri dan bahwa tindakan itu tidak akan menimbulkan onsekuensi negatif apa pun atas diri mereka, atau balas dendam dari perusahaan. Dengan cara apa pun, perusahaan tidak boleh campur tangan terhadap pendirian, fungsi, atau administrasi organisasi pekerja atau perundingan bersama seperti itu. Pasal 3Kegiatan Berkumpul dan Berunding Dijaga oleh UUDalam situasi dengan hak kebebasan berkumpul/berserikat dan berunding bersama dibatasi oleh undang-undang, perusahaan harus mengizinkan pekerja memilih dengan bebas wakil mereka sendiri. Perusahaan harus memastikan bahwa wakil pekerja dan Karyawan lainnya yang terlibat dalam organisasi pekerja tidak mengalami diskriminasi, pelecehan, intimidasi, atau balas dendam karena keanggotaan dalam serikat pekerja atau keikutsertaan dalam kegiatannya, dan bahwa wakil-wakil itu dapat berhubungan dengan anggota mereka di tempat kerja.Pasal 4 Kompensasi yang dapat di terima pekerja yang berkerja di bidang manufakuring adalah:Ayat 1 :Upah yang diberikan untuk jam kerja biasa, jam lembur dan jam lembur diferensial harus memenuhi atau melebihi standar minimum dan/atau standar industri yang sah. Potongan gaji tidak sah, tanpa wewenang, atau sebagai hukuman tidak boleh dilakukan.Ayat 2 :Dalam hal standar upah minimum dan/atau standar industri yang sah tidak menutupi biaya hidup dan memberikan pendapatan tambahan yang dapat dibelanjakan, perusahaan pemasok dianjurkan lebih jauh agar memberikan kompensasi yang memadai kepada karyawannya untuk memenuhi kebutuhan ini.Potongan gaji sebagai tindakan hukuman dilarang, kecuali bila hal ini diperbolehkan hukum nasional dan berlaku kesepakatan kerja bersama yang dirundingkan secara bebas.Ayat 3:Perusahaan pemasok harus memastikan bahwa komposisi upah dan tunjangan diperinci dengan jelas dan teratur kepada para pekerja; perusahaan pemasok juga harusmemastikan bahwa upah dan tunjangan diberikan dengan kepatuhan penuh kepada semuaundang-undang yang berlaku dan bahwa remunerasi diberikan dengan cara yang layak bagipekerja.

Pasal 5 Jam Kerja bagi pekerja di bidang manufakturingAyat 1 :Perusahaan pemasok harus mematuhi hukum nasional dan standar industri yang berlaku mengenai jam kerja dan libur resmi. Jam kerja maksimum yang diperbolehkan dalam seminggu ditentukan oleh hukum nasional, tetapi tidak boleh secara teratur melebihi 48 jam dan kerja lembur maksimum yang diperbolehkan dalam seminggu tidak boleh melebihi 12 jam. Pasal 2 :Kerja lembur harus dilakukan hanya secara sukarela dan harus dibayar dengan tarif premium.Apabila kerja lembur diperlukan untuk memenuhi tuntutan bisnis jangka pendek dan perusahaan bersangkutan menjadi salah satu pihak dalam suatu kesepakatan kerja bersama yang dirundingkan secara bebas dengan organisasi pekerja (sebagaimana yang didefinisikan di atas) yang mewakili sebagian besar pekerjanya, perusahaan boleh mewajibkan kerja lembur ini sesuai dengan kesepakatan itu.Kesepakatan itu harus mematuhi ketentuan di atas.

BAB IIIKESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SARJANA TEKNIK INDUSTRI YANG BERPROFESI DI BIDANG MANUFACTURING Pasal 1: kesehatan dan keselamatan kerja yang disediakan perusahaanAyat 1 :Perusahaan harus menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat dan harus mengambil langkah-langkah efektif untuk mencegah kecelakaan dan cedera yang mungkin terjadi pada kesehatan pekerja yang disebabkan oleh, berkaitan dengan, atau terjadi ketika sedang bekerja, dengan mengurangi, sepanjang dapat dilakukan secara wajar, penyebab bahaya yang terdapat di lingkungan kerja, dan memperhatikan pengetahuan umum industri dan pengetahuan umum mengenai bahaya tertentu. Ayat 2:Perusahaan harus memastikan bahwa semua fasilitas asrama yang disediakan untuk karyawan bersih, aman, dan memenuhi kebutuhan pokok karyawan. Semua karyawan harus berhak menjauhkan diri mereka dari bahaya besar yang akan segera terjadi tanpa meminta izin dari perusahaan.

Pasal 2Sejumlah peraturan dan prosedur yang jelas harus ditetapkan dan dipatuhi berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja, terutama penyediaan dan penggunaan peralatan pelindung diri, akses fasilitas toilet yang bersih, akses air yang dapat diminum dan bila memungkinkan, fasilitas sanitasi untuk penyimpanan makanan harus disediakan.

BAB IISANKSI BAGI PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI TEKNIK INDUSTRIPasal 1 Mendapat peringatanPada tahap ini, si pelaku akan mendapatkan peringatan halus, misal jika seseorang menyebutkan suatu instansi terkait (namun belum parah tingkatannya) bisa saja ia akan menerima email yang berisi peringatan, jika tidak diklarifikasi kemungkinan untuk berlanjut ke tingkat selanjutnya, seperti peringatan keras ataupun lainnya

Pasal 2 Pencabutan fasilitasSaat diketahui jika pekerja menggunakan fasilitas perusaahan diluar kegiatan perusahaan dan mempergunakannya tanpa wewenang perusahaan, maka perusahaan berhak mencabut ayau mengambil semua fasilitas yang telah diberikan.Pasal 3Pemutusan Hubungan KerjaSaat diketahui pekerja profesi sarjana teknik industry melakukan pelanggaran aturan perusahaan, maka setelah musyawarah petinggi perusahaan dan mendapat mufakat, maka perusahaan berhak melakukan pemutusan hubungan kerja.

Pasal 4 Ganti RugiSaat diketahui pekerja profesi sarjana teknik industry menghilangkan fasilitas perusahaan atau dengan sengaja melakukan perbuatan yang menyebabkan perusahaan mengalami kerugian, maka perusahaan berhak meminta ganti rugi sesuai dengan aturan yang berlaku di perusahaan tersebut.

Pasal 5Hukum Perdata/ PidanaGugatan perdata dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan (Pasal 39). Dalam pasal 30 UU No. 43 tahun 1999 tentang perubahan UU No. 8 tahun 1974 tentang pokok pokok kepegawaian tentang pembinaan korp, kode etik profesi dan peraturan disiplin ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Sedangakan kewajiban dan larangan bagi PNS diatur dalam peraturan pemerintah No. 30 tahun 1980 pasal 2 dan 3.