Ko Lester Ol

26
LABORATORIUM FARMASETIK JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR LAPORAN TEKNOLOGI SEDIAAN I PERCOBAAN TABLET KONVENSIONAL (OBAT KOLESTROL) FORMULA RAFATIN ® TABLET OLEH: NAMA : SITI RAHMAH NIM : 70100111082 KELAS : FARMASI B KELOMPOK : III (TIGA) ASISTEN : AN NISAA NURZAK

Transcript of Ko Lester Ol

Page 1: Ko Lester Ol

LABORATORIUM FARMASETIKJURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

LAPORAN TEKNOLOGI SEDIAAN I

PERCOBAAN

TABLET KONVENSIONAL(OBAT KOLESTROL)

FORMULA

RAFATIN ® TABLET

OLEH:

NAMA : SITI RAHMAH

NIM : 70100111082

KELAS : FARMASI B

KELOMPOK : III (TIGA)

ASISTEN : AN NISAA NURZAK

SAMATA-GOWA

2013

Page 2: Ko Lester Ol

I. Formula Asli

Tablet kolesterol

II. Rancangan Formula

Nama Produk : RAFATIN® Tablet

Jumlah Produk : 100 tablet

Tanggal Formulasi : 2 Mei 2013

Tanggal Produksi : 2 Mei 2014

Nomor Registrasi : DKL 131112510A1

Nomor Batch : 130101

Komposisi :

Lovastatin 20mg

Amylum Maydis 10%

Cellulosa 30%

Talk 20%

Asam Benzoat 0,1%

Red Cherry 1%

Lactose ad 100mg

III. Master Formula

Diproduksi Oleh

Tanggal Formulasi

Tanggal Produksi

Dibuat OlehDisetujui

Oleh

Rahma Farma

02 – 04 – 13 02 – 04 – 14 Siti RahmahAn nisaa

RazakKode Bahan

Nama Bahan Kegunaan Per Dosis Per Batch

01-Lv Lovastatin Zat aktiv 20 mg 2000mg

02-AmAmylum Maydis

Zat Penghancur

10mg 1000mg

03-Cl Cellulosa Zat Pengikat 30mg 3000mg04-Lc Lactose Zat Pengisi 20mg 2000mg

05-Ab Asam

BenzoatZat

Pengawet0,1mg 10mg

06-Rc Red CherryZat Pewarna dan Perasa

1mg 100mg

07-Tl Talk Zat Pelincir 20mg 2000mg

Page 3: Ko Lester Ol

IV. Alasan Pembuatan Produk

Farmakologi penyakit :

Lipid plasma yang utama yaitu kolesterol, trigliserida, fosfolipid

dan asam lemak bebas tidak larut dalam cairan plasma. Agar lipid plasma

dapat diangkut dalam sirkulasi, maka susunan molekul lipid tersebut perlu

dimodifikasi, yaitu dalam bentuk lipoprotein yang bersifat larut dalam air.

Skema lipoprotein seperti pada gambar dibawah ini menunjukkan bahwa

pada inti terdapat ester kolesterol dan trigliserida, dikelilingi oleh

fosfolipid, kolesterol non ester dan apolipoprotein. Zat – zat tersebut

beredar dalam darah sebagai lipoprotein larut plasma. Lipoprotein ini

bertugas mengangkut lipid dari tempat sintesisnya menuju tempat

penggunaannya. Apolipoprotein berfungsi untuk mempertahankan struktur

lipoprotein dan mengarahkan metabolisme lipid tersebut. Diagnosis

hiperlipidemia aterogenik yang tepat membutuhkan penentuan

abnormalitas lipoprotein yang spesifik dan pengobatan diarahkan untuk

memperbaiki kelainan lipoprotein, bukan hanya menurunkan kadar total

kolesterol dan trigliserida plasma saja (Departemen Farmakologi dan

Terapi Fak. Kedokteran UI, 2007 ; 374).

Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang

biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang

sesuai. Tablet-tablet dapat berbeda-beda dalam ukuran, bentuk, berat,

kekerasan, ketebalan, daya hancurnya, dan dalam aspek lainnya tergantung

pada cara pemakaian tablet dan metode pembuatannya. Kebanyakan tablet

digunakan pada pemberian obat-obat secara oral, dan kebanyakan dari

tablet ini dibuat dengan penambahan zat warna, zat pemberi rasa, dan

lapisan-lapisan dalam berbagai jenis (Ansel, 2008 : 244).

Tablet juga merupakan sediaan oral yang memiliki sifat

pencampuran kimia, mekanik, dan stabilitas mikrobiologi yang paling baik

(Lachman. 1989: 645). Tablet adalah sediaan padat mengndung bahan

dengan atau tanpa bahan pengisi. Tablet yang berbentuk kapsul umumnya

Page 4: Ko Lester Ol

disebut kaplet. Bentuk tablet umumnya berbentuk cakram pipih/ gepeng,

bundar, segitiga, lonjong, dan sebagainya (Syamsuddin. 2007: 165).

1. Keuntungan penggunaan tablet yaitu :

a. Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan

kemampuan terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketetapan

serta visibility kandungan yang paling rendah.

b. Tablet merupakan bentuk sediaan yang ongkos pembuatannya

paling rendah.

c. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah dan

murah untuk di kemas serta dikirim.

d. Tablet merupakan bentuk sediaan yang paling ringan dan paling

kompak.

e. Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan

murah. Tidak memerlukan langkah pekerjaan tambahan bila

menggunakan permukaan pencetak yang bermonogram atau

berhiasan timbul.

f. Tablet paling mudah ditelam serta paling kecil kemungkinan

tertinggal di tenggorokan, terutama bila bersalut yang

memingkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi.

g. Tablet bisa dijadikan produk dengan profil pelepasan khusus,

seperti penglepasan di usus atau produk lepas lambat.

h. Tablet merupakan sediaan oral yang memiliki sifat pencampuran

kimia, mekanik dan stabilitas mikrobiologi yang paling baik.

2. Kerugian penggunaan tablet yaitu :

a. Beberapa obat tidak dapat dikempa menjadi padat dan kompak,

tergantung pada keaadaan amorfnya, flokulasi atau rendahnya berat

jenis.

b. Obat yang sukar dibasahkan, lambat melarut, dosisnya cukupan

atau tinggi, absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna atau

setiap kombinasi dari sifat diatas, akan sukar atau tidak mungkin

Page 5: Ko Lester Ol

diformulasikan dan dipabrikasi dalam bentuk tablet yang masih

menghasilkan bioavaibilitas obat cukup.

c. Obat yang rasanya pahit, obat dengan bau yang tidak dapat

dihilangkan, atau obat yang peka terhadap oksigen atau

kelembapan udara perlu pengapsulan atau penyelubungan dulu

sebelum dikempa (bila mungkin) atau memerlukan penyalutan

dulu. Pada keadaan ini kapsul dapat merupakan jalan keluar yang

terbaik serta lebih mudah (Lachman, dkk. 2008: 645).

Kolesterol merupakan zat alamiah dengan sifat fisik serupa lemak

tetapi berumus steroida, seperti banyak senyawa alamiah lainnya.

Kolesterol merupakan bahan bangun esensial bagi tubuhuntuk sintesa zat-

zat penting, seperti membran sel dan bahan isolasi sekitar serat saraf,

begitu pula hormon kelamin dan anak ginjal, vitamin D serta asam

empedu. Kolesterol terdapat pula dalam lemak hewani, kuning telur dan

batu empedu (Tjay, Tan Hoan; Rahardja Kirana; 2010; 569).

V. Alasan Penambahan Bahan

1. Zat Aktif

Lovastatin adalah salah satu zat yang aktif yang bisa menurunkan

kolesterol total dan kolesterol LDL (IAI, 2011, 335).

Statin bekerja dengan cara menghambat sintesis kolesterol dalam

hati, dengan menghambat enzim HMG CoA reduktase. Akibat penurunan

sintesis kolesterol ini, maka SREBP yang terdapat pada membrane

dipecah oleh protease, lalu diangkut ke nucleus. Faktor – faktor

transkripsi kemudian akan berikatan dengan reseptor LDL, sehingga

terjadi peningkatan sintesis reseptor LDL. Peningkatan jumlah reseptor

LDL pada membran sel hepatosit akan menurunkan kadar kolesterol

darah lebih besar lagi. Selain LDL, VLDL dan IDL juga menurunkan,

sedangkan HDL meningkat (Departemen Farmakologi dan Terapi Fak.

Kedokteran UI, 2007 ; 374).

Page 6: Ko Lester Ol

Lovastatin diserap dari saluran pencernaan dan harus dihidrolisis.

Lovastatin terutama diekskresikan dalam empedu sebagai metabolit,

sekitar 85% dari dosis kotoran dan sekitar 10% dari urin. Waktu

paruhnya adalah 1 samapi 2 jam (Martindale, 2009 ; 1328-1329).

2. Zat Tambahan

a. Amylum Maydis

Pati merupakan bahan penghancur yang paling umum dipakai,

dapat digunakan sebagai penghancur dalam (intra granular) dan

sebagai penghancur luar (ekstra granular) (Arsul, 2010 ; 24).

Pati mempunyai aktivitas sebagai penghancur dengan

membentuk ikatan jembatan hidrogen waktu kompresi/kempa dan

segera lepas bila kelembaban berlebihan. Mekanisme

pengembangannya sangat tergantung dari kekerasan, porositas dan

daya kapilaritas yang dimiliki oleh tablet (Arsul, 2010 ; 24).

Amilum dimodifikasi memelar dalam air, akan tetapi tetap menjaga keutuhannya. Efektif sebagai penghancur pada konsentrasi 2%-8% (Agoes, Goeswin. 2008: 208).

Penghancur, pengikat, pengisi, pelincir dalam pembuatan tablet dab kapsul (Excipients: 685). Pati sebagai bahan pengatur aliran serta sebagai bahan pengikat dan bahan penghancur (Voigt, Rudolf. 1995: 169).

b. Cellulosa

Selulosa seperti methylcellulosa dan Na-

carboxymethylcellulosa menghasilkan tablet cukup keras, dapat

digunakan dalam bentuk larutan atau ditambahkan dalam bentuk

kering kemudian ditambahkan dengan air, granul yang dihasilkan

kurang memuaskan (Arsul, 2010 ; 21)

Selulsa digunakan sebagai zat tambahan sebagai

pengikat/pengisi , juga sebagai pelincir dan penghancur (Excipien 6 th,

130).

Page 7: Ko Lester Ol

Yang sangat disarankan untuk dipakai adalah sellulosa

kristalin mikro khusus untuk tabletasi langsung (R. Voight, 202).

c. Laktosa

Laktosa juga merupakan bahan pengisi yang paling banyak

dipakai karena tidak bereaksi dengan hampir semua bahan obat, baik

yang digunakan dalam bentuk hidrat atau anhidrat (menurut lachman

hal. 699).

Bahan pengisi ini menjamin tablet memiliki ukuran atau massa

yang dibutuhkan (0,1-0,8). Di samping sifatnya harus netral secara

kimia dan fisiologis, konstituen semacam itu sebaiknya juga dapat

dicernakan dengan baik. Yang umum digunakan adalah jenis pati dan

laktosa (menurut R.Voight hal. 202).

Laktosa secara luas digunakan dalam tablet kompresi langsung

dan sebagai pengisi tablet dan kapsul (menurut Excipient hal. 385).

d. Talk

Digunakan karena talk tidak diserap secara sistemik setelah

konsumsi oral sehingga dianggap tidak beracun (Rowe, 2009:728).

Selama pengeluaran tablet mengurangi gesekan tablet dan

dinding cetakan ketika tablet dilempar dari mesin dan memberikan

rupa yang bagus pada tablet yang sudah jadi (Ansel, 2008, 266).

Talk mempunyai sifat-sifat anti lekat (Lachman, 2008: 703).

e. Asam Benzoat

Asam benzoat secara luas digunakan dengan kosmetik,

makanan, dan sediaan farmasi sebagai bahan pengawet antimikroba,

aktivitas terbaik berada pada rentan pH antara 2,5 – 4,5 (Excipient 3 th ,hal 38).

Asam benzoat mempunyai pka 4,2 dan asam sorbat

mempunyai pka 4,8 dan hanya asam inilah sebagai antimikroba,

aktivitasnya terbaik pada pH asam (Codex, hal 517).

Page 8: Ko Lester Ol

Benzoat digunakan sebagai preservatif (pengawet) dalam

formulasi termasuk sediaan oral. Asam benzoat dan Natrium benzoat

secara umum digunakan pada konsentrasi 0,2 % - 0,5. Mereka

digunakan sebagai pengawet pada makanan ( dan secara alami

digunakan pada beberapa makanan) dan pada konsentrasi yang sama

pada kosmetik (Martindale 36 th edition, hal 1631).

f. Red Cherry (Pewarna, perasa)Sebagai pewarna dan perasa (Sweetman, 2009: 1472).

Pewarna organic, toksisitas rendah (Rowe dkk, 2009: 189).

Pewarna organik digunakan dengan baik pada formulasi, dan

pilihan warna yang banyak pada praktiknya (Rowe dkk, 2009: 189).

VI. Uraian Bahan

1. Lovastatin (Martindale, 2009 ; 1328-1329)

Nama Resmi : LOVASTATINUM

Nama Lain : Lovastatin,

Berat Molekul : 404,5

Rumus Molekul : C24H36O5

Rumus Bangun :

Pemerian : Sebuah kristal putih atau hampir putih

bubuk. Praktis tidak larut dalam air, sedikit larut

dalam alkohol dehy-mengalami hidrasi, larut

dalam aseton

Page 9: Ko Lester Ol

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, sedikit larut dalam

alkohol dehy-mengalami hidrasi, larut dalam

aseton

Penyimpanan : Simpan dibawah nitrogen pada temperatur 2 °

sampai 8 °.

Farmakokinetik : Lovastatin diserap dari saluran pencernaan dan

harus dihidrolisis. Lovastatin terutama

diekskresikan dalam empedu sebagai metabolit,

sekitar 85% dari dosis kotoran dan sekitar 10%

dari urin. Waktu paruhnya adalah 1 samapi 2 jam.

Penggunaan : Lovastatin diberikan dalam dosis oral awal 10

sampai 20mg sehari-hari di malam hari setelah

makanan, ditambah kalau perlu

pada interval 4 minggu atau lebih sampai 80 mg

sehari sebagai dosis tunggal atau dibagi dalam 2

dosis. Dosis yang lebih rendah dari lova-statin

harus digunakan pada pasien dengan risiko

miopati, termasuk pasien dengan gangguan ginjal

berat.

Kegunaan : Sebagai zat aktif

2. Amylum Maydis (Exipient, 2009: 685)

Nama Resmi : AMYLUM MAYDIS

Nama Lain : Pati jagung

Pemerian : Serbuk sangat halus, putih

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam

etanol

Range : 5 – 10 %

Stabilitas : Pati kering stabil dilindungi dari kelembaban

tinggi. Pati akan lembab jika disimpan di bawah

kondisi normal. Pati secara fisik tidak stabil dan

Page 10: Ko Lester Ol

mudah dimetabolisme oleh mikroorganisme bila

digunakan untuk granulasi basah.

Penyimpanan : Dalam wadah kedap udara, ditempat yang sejuk

dan kering

Kegunaan : Sebagai zat tambahan

3. Cellulosa (Exipient, 2009: 129)

Nama Resmi : CELLULOSUM

Nama Lain : Selulosa

Berat Molekul : 36

Rumus Molekul : C6H10O5

Rumus Bangun :

Pemerian : Serbuk hablur sangat halus, putih, tidak berbau

Range :

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dalam asam encer

dan dalam kebanyakan pelarut organik, Sukar

larut dalam larutan natrium hidroksida encer P.

Kestabilan : Stabil dengan keadaan zat higroskopik, harus disimpan di tempat tertutup rapat dan kering.

Incompability : Pengoksidator kuat

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai zat tambahan

4. Lactose (Excipients 6th : 364)

Nama Resmi : LACTOSUM

Page 11: Ko Lester Ol

Nama Lain : Laktosa, Gula Susu, Saccharum Lactis

Berat Molekul : 360,31

Rumus Molekul : C12H22O11H2O

Rumus Bangun :

Pemerian : Padat, merupakan kristal atau serbuk putih atau

sedikit putih.

Range : -

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam kloroform, etanol, eter.

Larut dalam 1 bagian air pada 5,24 bagian

laktosa, 1 bagian air pada 3,05 bagian laktosa

pada suhu 40oC, 1 bagian air pada 2,30 bagian

laktosa pada suhu 50oC, 1 bagian air pada 1,71

bagian laktosa pada suhu 60oC, 1 bagian air pada

0,96 bagian laktosa pada suhu 80oC.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, sejuk dan kering.

Kegunaan : Sebagai zat tambahan

Konsentrasi : 65-85% (Excipients.2000:276)

Stabilitas : Cetakan mengembang kira-kira relatif pada

kelembaban ± 80%. Laktosa mungkin berubah

menjadi berwarna coklat/sawo pada

penyimpanan, reaksi ini dipengaruhi oleh panas

dan kondisi yang lembab. Kemurnian laktosa

dapat berubah dan berbeda sehingga penting

dalam mengevaluasi warnanya sebelum

digunakan dalam formulasi tablet. Stabilitas dari

jenis warna laktosa juga berbeda.

Page 12: Ko Lester Ol

Incompability : Banyak terjadi reaksi kondensasi antara laktosa

dan campuran dengan kelompok amina primer

sehingga terbentuk warna coklat/sawo, atau

warna kuning kecoklatan. Banyak pula interaksi

yang dapat terlihat dari laktosa dan amina

sekunder. Bagaimanapun, reaksi akibat ini akan

berhenti dengan pembentukan amina, dan tidak

menghasilkan warna kuning kecoklatan.

5. Talk (Excipients 6th : 728)

Nama Resmi : TALC

Nama Lain : Altalc; E553b; hydrous magnesium silicate;

Imperial; Luzenac Pharma; magnesium hydrogen

metasilicate; Magsil Osmanthus; Magsil Star;

powdered talc; purified French chalk; Purtalc;

soapstone; steatite; Superiore; talcum.

Berat Molekul : 667

Rumus Struktur :

Range : Lubricant dan Glidant : 1,0 – 10,0 %

Diluent tablet : 5,0 – 30,0%

Incompabilitas : Tidak kompatibel dengan senyawa surfaktan

Stabilitas : Merupakan bahan yang stabil dan dapat

disterilkan dengan pemanasan 160oC.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, kering dan di tempat

yang sejuk.

Page 13: Ko Lester Ol

Kegunaan : Sebagai zat tambahan

6. Asam Benzoat (Exipient 6th, 61-62)

Nama Resmi : BENZOIC ACID

Nama Lain : Acidum benzoicum, benzenecarboxylic acid,

asam benzeneformic;vcarboxybenzene, asam

dracylic, E210, asam phenylcarboxylic;Asam

phenylformic.

Berat Molekul : 122.12

Rumus Molekul : C7H6O2

Rumus Bangun :

Pemerian : Kristalputih atautidak berwarnaataububuk. Hal

ini pada dasarnyahambar dantidak

berbauataudengan sedikitbau yang

khassugestifbenzoin.

Kelarutan :

Penyimpanan : Simpan di tempat yang tertutup rapat

Page 14: Ko Lester Ol

Range :

Incompatibilitas : Mengalami reaksi khas asam organik, misalnya

dengan alkali atau logam berat. Kegiatan

pengawet dapat dikurangi dengan interaksi

dengan kaolin

Kegunaan : Sebagai zat pengawet

7. Red Cherry (Martindale, 2009: 1472)

Nama Lain : Cerasus, Cerise Rouge, Rojo cereza, Sour

Cherry.

Berat Molekul : Pharmacopoeias. Jus ceri. Tangkai ceri

apakah asam, Prumus cerasus atau dari ceri

manis P. avium. USNF 26 (Jus ceri). Cairan yang

merupakan buah masak dari Prumus cerasus

(Rosaceae). Tidak mengandung kurang dari

1% asam malat, pH 3,0-4,0.

Penyimpanan : Simpan pada tempat yang kedap udara dan

terlindung dari cahaya matahari.

Penyimpanan : Simpan pada tempat yang kedap udara dan

terlindung dari cahaya matahari.

Kegunaan : Sebagai pewarna dan perasa.

VII. Perhitungan Bahan

a. Per Dosis

Lovastatin 20 mg

1 x P = 20 mg

Sehari = 2 x 20 = 40mg

Page 15: Ko Lester Ol

Amylum Maydis =10

100 x 100 mg = 10mg

Cellulose =3 0100

x 100 mg = 30mg

Talk =20

100 x 100 mg = 20mg

Asam Benzoat =0,1100

x 100 mg = 0,1mg

Red Cherry = 1

100 x 100 mg = 1mg

Laktosa ad 100mg

b. Per Batch

Lovastatin = 20 mg x 100mg = 2000mg

Amylum Maydis = 10mg x 100mg = 1000mg

Cellulose = 30mg x 100mg = 3000mg

Talk = 20mg x 100mg = 2000mg

Asam Benzoat = 0,1mg x 100mg = 10mg

Red Cherry = 1mg x 100mg = 100mg

Laktosa = 18,9mg x 100mg = 1890mg

VIII. Cara Kerja

Metode yang digunakan adalah kempa langsung. Adapun langkah

– langkah pembuatan tabletnya sebagai berikut :

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Semua bahan baik zat aktif (lovastatin) maupun zat ditambahan

(amylum maydis, selulosa, laktosa dan talk) dihaluskan

3. Dicampur semua bahan

4. Lalu tablet dicetak pada mesin pencetak tablet.

Page 16: Ko Lester Ol

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Farmakologi dan Terapeutik. 2007. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: FK-UI.

Lachman dkk. 2008. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Jakarta: UI-press.

Price, Sylvia A. dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi volume 3.

Jakarta: EGC.

Rowe, Raymond C., dkk. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth Edition. Great Britain: RPS Publishing.

Rudolf voigt. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta: Gadjahmada University press.

Sweetman, Sean C. 2009. Martindale The Complete Drug Reference Thirty-sixth Edition. Great Britain: RPS Publishing.

Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2010. Obat-obat Penting. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Page 17: Ko Lester Ol

Komposisi : Tiap tablet mengandung :Lovastatin 20mg Indikasi :Menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDLKontraindikasi :Kehamilan, menyusui, Hipersensitif, peny.hati aktif atau peningkatan tetap serumtransaminase yang tidak dapat diketahui penyebabnya.Efek Samping ;Konstipasi, diare, dispepsia, mual, sakit kepala, astenia, mulut kering, pusing, nyeri dada, iritasi mata.Interaksi Obat :Kumarin, gemfibrozil, niasin, eritromisinDosis :Dosis awal sehari 20mg sesudah makan malam, dosis disesuaikan dalam interval waktu 4 minggu sampai maksimum sehari 80 mgPenyimpanan :Di tempat kering, sejuk dan terlindung dari cahaya.Nomor Registrasi : DKL 131112510A1Nomor Batch: 130101

Diproduksi Oleh :PT. Edelweis FarmaMakassar-Indonesia

Rafatin ® TabletIsi Bersih : 100 tablet @ 100 mg

P No. 1Awas ! Obat Keras

Baca aturan memakainya

Page 18: Ko Lester Ol

KomposisiTiap tablet mengandung :Lovastatin 20mgZat tambahan qs IndikasiMenurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDLAturan Pakai2 tablet Sehari Simpan di tempat sejuk dan keringTerlindung dari Cahaya

Nomor Registrasi : DKL 131112510A1Nomor Batch : 130101

RAFATIN® TabletNetto : 100 Tablet @100mg

Diproduksi Oleh :PT. Edelweis Farma

Makassar-Indonesia

Etiket

P No. 1Awas ! Obat Keras

Baca aturan memakainya

P No. 1Awas ! Obat Keras

Baca aturan memakainya

Page 19: Ko Lester Ol