Ko Lester Ol
-
Upload
rahma-sitirahmah -
Category
Documents
-
view
81 -
download
3
Transcript of Ko Lester Ol
LABORATORIUM FARMASETIKJURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
LAPORAN TEKNOLOGI SEDIAAN I
PERCOBAAN
TABLET KONVENSIONAL(OBAT KOLESTROL)
FORMULA
RAFATIN ® TABLET
OLEH:
NAMA : SITI RAHMAH
NIM : 70100111082
KELAS : FARMASI B
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN : AN NISAA NURZAK
SAMATA-GOWA
2013
I. Formula Asli
Tablet kolesterol
II. Rancangan Formula
Nama Produk : RAFATIN® Tablet
Jumlah Produk : 100 tablet
Tanggal Formulasi : 2 Mei 2013
Tanggal Produksi : 2 Mei 2014
Nomor Registrasi : DKL 131112510A1
Nomor Batch : 130101
Komposisi :
Lovastatin 20mg
Amylum Maydis 10%
Cellulosa 30%
Talk 20%
Asam Benzoat 0,1%
Red Cherry 1%
Lactose ad 100mg
III. Master Formula
Diproduksi Oleh
Tanggal Formulasi
Tanggal Produksi
Dibuat OlehDisetujui
Oleh
Rahma Farma
02 – 04 – 13 02 – 04 – 14 Siti RahmahAn nisaa
RazakKode Bahan
Nama Bahan Kegunaan Per Dosis Per Batch
01-Lv Lovastatin Zat aktiv 20 mg 2000mg
02-AmAmylum Maydis
Zat Penghancur
10mg 1000mg
03-Cl Cellulosa Zat Pengikat 30mg 3000mg04-Lc Lactose Zat Pengisi 20mg 2000mg
05-Ab Asam
BenzoatZat
Pengawet0,1mg 10mg
06-Rc Red CherryZat Pewarna dan Perasa
1mg 100mg
07-Tl Talk Zat Pelincir 20mg 2000mg
IV. Alasan Pembuatan Produk
Farmakologi penyakit :
Lipid plasma yang utama yaitu kolesterol, trigliserida, fosfolipid
dan asam lemak bebas tidak larut dalam cairan plasma. Agar lipid plasma
dapat diangkut dalam sirkulasi, maka susunan molekul lipid tersebut perlu
dimodifikasi, yaitu dalam bentuk lipoprotein yang bersifat larut dalam air.
Skema lipoprotein seperti pada gambar dibawah ini menunjukkan bahwa
pada inti terdapat ester kolesterol dan trigliserida, dikelilingi oleh
fosfolipid, kolesterol non ester dan apolipoprotein. Zat – zat tersebut
beredar dalam darah sebagai lipoprotein larut plasma. Lipoprotein ini
bertugas mengangkut lipid dari tempat sintesisnya menuju tempat
penggunaannya. Apolipoprotein berfungsi untuk mempertahankan struktur
lipoprotein dan mengarahkan metabolisme lipid tersebut. Diagnosis
hiperlipidemia aterogenik yang tepat membutuhkan penentuan
abnormalitas lipoprotein yang spesifik dan pengobatan diarahkan untuk
memperbaiki kelainan lipoprotein, bukan hanya menurunkan kadar total
kolesterol dan trigliserida plasma saja (Departemen Farmakologi dan
Terapi Fak. Kedokteran UI, 2007 ; 374).
Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang
biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang
sesuai. Tablet-tablet dapat berbeda-beda dalam ukuran, bentuk, berat,
kekerasan, ketebalan, daya hancurnya, dan dalam aspek lainnya tergantung
pada cara pemakaian tablet dan metode pembuatannya. Kebanyakan tablet
digunakan pada pemberian obat-obat secara oral, dan kebanyakan dari
tablet ini dibuat dengan penambahan zat warna, zat pemberi rasa, dan
lapisan-lapisan dalam berbagai jenis (Ansel, 2008 : 244).
Tablet juga merupakan sediaan oral yang memiliki sifat
pencampuran kimia, mekanik, dan stabilitas mikrobiologi yang paling baik
(Lachman. 1989: 645). Tablet adalah sediaan padat mengndung bahan
dengan atau tanpa bahan pengisi. Tablet yang berbentuk kapsul umumnya
disebut kaplet. Bentuk tablet umumnya berbentuk cakram pipih/ gepeng,
bundar, segitiga, lonjong, dan sebagainya (Syamsuddin. 2007: 165).
1. Keuntungan penggunaan tablet yaitu :
a. Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan
kemampuan terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketetapan
serta visibility kandungan yang paling rendah.
b. Tablet merupakan bentuk sediaan yang ongkos pembuatannya
paling rendah.
c. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah dan
murah untuk di kemas serta dikirim.
d. Tablet merupakan bentuk sediaan yang paling ringan dan paling
kompak.
e. Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan
murah. Tidak memerlukan langkah pekerjaan tambahan bila
menggunakan permukaan pencetak yang bermonogram atau
berhiasan timbul.
f. Tablet paling mudah ditelam serta paling kecil kemungkinan
tertinggal di tenggorokan, terutama bila bersalut yang
memingkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi.
g. Tablet bisa dijadikan produk dengan profil pelepasan khusus,
seperti penglepasan di usus atau produk lepas lambat.
h. Tablet merupakan sediaan oral yang memiliki sifat pencampuran
kimia, mekanik dan stabilitas mikrobiologi yang paling baik.
2. Kerugian penggunaan tablet yaitu :
a. Beberapa obat tidak dapat dikempa menjadi padat dan kompak,
tergantung pada keaadaan amorfnya, flokulasi atau rendahnya berat
jenis.
b. Obat yang sukar dibasahkan, lambat melarut, dosisnya cukupan
atau tinggi, absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna atau
setiap kombinasi dari sifat diatas, akan sukar atau tidak mungkin
diformulasikan dan dipabrikasi dalam bentuk tablet yang masih
menghasilkan bioavaibilitas obat cukup.
c. Obat yang rasanya pahit, obat dengan bau yang tidak dapat
dihilangkan, atau obat yang peka terhadap oksigen atau
kelembapan udara perlu pengapsulan atau penyelubungan dulu
sebelum dikempa (bila mungkin) atau memerlukan penyalutan
dulu. Pada keadaan ini kapsul dapat merupakan jalan keluar yang
terbaik serta lebih mudah (Lachman, dkk. 2008: 645).
Kolesterol merupakan zat alamiah dengan sifat fisik serupa lemak
tetapi berumus steroida, seperti banyak senyawa alamiah lainnya.
Kolesterol merupakan bahan bangun esensial bagi tubuhuntuk sintesa zat-
zat penting, seperti membran sel dan bahan isolasi sekitar serat saraf,
begitu pula hormon kelamin dan anak ginjal, vitamin D serta asam
empedu. Kolesterol terdapat pula dalam lemak hewani, kuning telur dan
batu empedu (Tjay, Tan Hoan; Rahardja Kirana; 2010; 569).
V. Alasan Penambahan Bahan
1. Zat Aktif
Lovastatin adalah salah satu zat yang aktif yang bisa menurunkan
kolesterol total dan kolesterol LDL (IAI, 2011, 335).
Statin bekerja dengan cara menghambat sintesis kolesterol dalam
hati, dengan menghambat enzim HMG CoA reduktase. Akibat penurunan
sintesis kolesterol ini, maka SREBP yang terdapat pada membrane
dipecah oleh protease, lalu diangkut ke nucleus. Faktor – faktor
transkripsi kemudian akan berikatan dengan reseptor LDL, sehingga
terjadi peningkatan sintesis reseptor LDL. Peningkatan jumlah reseptor
LDL pada membran sel hepatosit akan menurunkan kadar kolesterol
darah lebih besar lagi. Selain LDL, VLDL dan IDL juga menurunkan,
sedangkan HDL meningkat (Departemen Farmakologi dan Terapi Fak.
Kedokteran UI, 2007 ; 374).
Lovastatin diserap dari saluran pencernaan dan harus dihidrolisis.
Lovastatin terutama diekskresikan dalam empedu sebagai metabolit,
sekitar 85% dari dosis kotoran dan sekitar 10% dari urin. Waktu
paruhnya adalah 1 samapi 2 jam (Martindale, 2009 ; 1328-1329).
2. Zat Tambahan
a. Amylum Maydis
Pati merupakan bahan penghancur yang paling umum dipakai,
dapat digunakan sebagai penghancur dalam (intra granular) dan
sebagai penghancur luar (ekstra granular) (Arsul, 2010 ; 24).
Pati mempunyai aktivitas sebagai penghancur dengan
membentuk ikatan jembatan hidrogen waktu kompresi/kempa dan
segera lepas bila kelembaban berlebihan. Mekanisme
pengembangannya sangat tergantung dari kekerasan, porositas dan
daya kapilaritas yang dimiliki oleh tablet (Arsul, 2010 ; 24).
Amilum dimodifikasi memelar dalam air, akan tetapi tetap menjaga keutuhannya. Efektif sebagai penghancur pada konsentrasi 2%-8% (Agoes, Goeswin. 2008: 208).
Penghancur, pengikat, pengisi, pelincir dalam pembuatan tablet dab kapsul (Excipients: 685). Pati sebagai bahan pengatur aliran serta sebagai bahan pengikat dan bahan penghancur (Voigt, Rudolf. 1995: 169).
b. Cellulosa
Selulosa seperti methylcellulosa dan Na-
carboxymethylcellulosa menghasilkan tablet cukup keras, dapat
digunakan dalam bentuk larutan atau ditambahkan dalam bentuk
kering kemudian ditambahkan dengan air, granul yang dihasilkan
kurang memuaskan (Arsul, 2010 ; 21)
Selulsa digunakan sebagai zat tambahan sebagai
pengikat/pengisi , juga sebagai pelincir dan penghancur (Excipien 6 th,
130).
Yang sangat disarankan untuk dipakai adalah sellulosa
kristalin mikro khusus untuk tabletasi langsung (R. Voight, 202).
c. Laktosa
Laktosa juga merupakan bahan pengisi yang paling banyak
dipakai karena tidak bereaksi dengan hampir semua bahan obat, baik
yang digunakan dalam bentuk hidrat atau anhidrat (menurut lachman
hal. 699).
Bahan pengisi ini menjamin tablet memiliki ukuran atau massa
yang dibutuhkan (0,1-0,8). Di samping sifatnya harus netral secara
kimia dan fisiologis, konstituen semacam itu sebaiknya juga dapat
dicernakan dengan baik. Yang umum digunakan adalah jenis pati dan
laktosa (menurut R.Voight hal. 202).
Laktosa secara luas digunakan dalam tablet kompresi langsung
dan sebagai pengisi tablet dan kapsul (menurut Excipient hal. 385).
d. Talk
Digunakan karena talk tidak diserap secara sistemik setelah
konsumsi oral sehingga dianggap tidak beracun (Rowe, 2009:728).
Selama pengeluaran tablet mengurangi gesekan tablet dan
dinding cetakan ketika tablet dilempar dari mesin dan memberikan
rupa yang bagus pada tablet yang sudah jadi (Ansel, 2008, 266).
Talk mempunyai sifat-sifat anti lekat (Lachman, 2008: 703).
e. Asam Benzoat
Asam benzoat secara luas digunakan dengan kosmetik,
makanan, dan sediaan farmasi sebagai bahan pengawet antimikroba,
aktivitas terbaik berada pada rentan pH antara 2,5 – 4,5 (Excipient 3 th ,hal 38).
Asam benzoat mempunyai pka 4,2 dan asam sorbat
mempunyai pka 4,8 dan hanya asam inilah sebagai antimikroba,
aktivitasnya terbaik pada pH asam (Codex, hal 517).
Benzoat digunakan sebagai preservatif (pengawet) dalam
formulasi termasuk sediaan oral. Asam benzoat dan Natrium benzoat
secara umum digunakan pada konsentrasi 0,2 % - 0,5. Mereka
digunakan sebagai pengawet pada makanan ( dan secara alami
digunakan pada beberapa makanan) dan pada konsentrasi yang sama
pada kosmetik (Martindale 36 th edition, hal 1631).
f. Red Cherry (Pewarna, perasa)Sebagai pewarna dan perasa (Sweetman, 2009: 1472).
Pewarna organic, toksisitas rendah (Rowe dkk, 2009: 189).
Pewarna organik digunakan dengan baik pada formulasi, dan
pilihan warna yang banyak pada praktiknya (Rowe dkk, 2009: 189).
VI. Uraian Bahan
1. Lovastatin (Martindale, 2009 ; 1328-1329)
Nama Resmi : LOVASTATINUM
Nama Lain : Lovastatin,
Berat Molekul : 404,5
Rumus Molekul : C24H36O5
Rumus Bangun :
Pemerian : Sebuah kristal putih atau hampir putih
bubuk. Praktis tidak larut dalam air, sedikit larut
dalam alkohol dehy-mengalami hidrasi, larut
dalam aseton
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, sedikit larut dalam
alkohol dehy-mengalami hidrasi, larut dalam
aseton
Penyimpanan : Simpan dibawah nitrogen pada temperatur 2 °
sampai 8 °.
Farmakokinetik : Lovastatin diserap dari saluran pencernaan dan
harus dihidrolisis. Lovastatin terutama
diekskresikan dalam empedu sebagai metabolit,
sekitar 85% dari dosis kotoran dan sekitar 10%
dari urin. Waktu paruhnya adalah 1 samapi 2 jam.
Penggunaan : Lovastatin diberikan dalam dosis oral awal 10
sampai 20mg sehari-hari di malam hari setelah
makanan, ditambah kalau perlu
pada interval 4 minggu atau lebih sampai 80 mg
sehari sebagai dosis tunggal atau dibagi dalam 2
dosis. Dosis yang lebih rendah dari lova-statin
harus digunakan pada pasien dengan risiko
miopati, termasuk pasien dengan gangguan ginjal
berat.
Kegunaan : Sebagai zat aktif
2. Amylum Maydis (Exipient, 2009: 685)
Nama Resmi : AMYLUM MAYDIS
Nama Lain : Pati jagung
Pemerian : Serbuk sangat halus, putih
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam
etanol
Range : 5 – 10 %
Stabilitas : Pati kering stabil dilindungi dari kelembaban
tinggi. Pati akan lembab jika disimpan di bawah
kondisi normal. Pati secara fisik tidak stabil dan
mudah dimetabolisme oleh mikroorganisme bila
digunakan untuk granulasi basah.
Penyimpanan : Dalam wadah kedap udara, ditempat yang sejuk
dan kering
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
3. Cellulosa (Exipient, 2009: 129)
Nama Resmi : CELLULOSUM
Nama Lain : Selulosa
Berat Molekul : 36
Rumus Molekul : C6H10O5
Rumus Bangun :
Pemerian : Serbuk hablur sangat halus, putih, tidak berbau
Range :
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dalam asam encer
dan dalam kebanyakan pelarut organik, Sukar
larut dalam larutan natrium hidroksida encer P.
Kestabilan : Stabil dengan keadaan zat higroskopik, harus disimpan di tempat tertutup rapat dan kering.
Incompability : Pengoksidator kuat
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
4. Lactose (Excipients 6th : 364)
Nama Resmi : LACTOSUM
Nama Lain : Laktosa, Gula Susu, Saccharum Lactis
Berat Molekul : 360,31
Rumus Molekul : C12H22O11H2O
Rumus Bangun :
Pemerian : Padat, merupakan kristal atau serbuk putih atau
sedikit putih.
Range : -
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam kloroform, etanol, eter.
Larut dalam 1 bagian air pada 5,24 bagian
laktosa, 1 bagian air pada 3,05 bagian laktosa
pada suhu 40oC, 1 bagian air pada 2,30 bagian
laktosa pada suhu 50oC, 1 bagian air pada 1,71
bagian laktosa pada suhu 60oC, 1 bagian air pada
0,96 bagian laktosa pada suhu 80oC.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, sejuk dan kering.
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
Konsentrasi : 65-85% (Excipients.2000:276)
Stabilitas : Cetakan mengembang kira-kira relatif pada
kelembaban ± 80%. Laktosa mungkin berubah
menjadi berwarna coklat/sawo pada
penyimpanan, reaksi ini dipengaruhi oleh panas
dan kondisi yang lembab. Kemurnian laktosa
dapat berubah dan berbeda sehingga penting
dalam mengevaluasi warnanya sebelum
digunakan dalam formulasi tablet. Stabilitas dari
jenis warna laktosa juga berbeda.
Incompability : Banyak terjadi reaksi kondensasi antara laktosa
dan campuran dengan kelompok amina primer
sehingga terbentuk warna coklat/sawo, atau
warna kuning kecoklatan. Banyak pula interaksi
yang dapat terlihat dari laktosa dan amina
sekunder. Bagaimanapun, reaksi akibat ini akan
berhenti dengan pembentukan amina, dan tidak
menghasilkan warna kuning kecoklatan.
5. Talk (Excipients 6th : 728)
Nama Resmi : TALC
Nama Lain : Altalc; E553b; hydrous magnesium silicate;
Imperial; Luzenac Pharma; magnesium hydrogen
metasilicate; Magsil Osmanthus; Magsil Star;
powdered talc; purified French chalk; Purtalc;
soapstone; steatite; Superiore; talcum.
Berat Molekul : 667
Rumus Struktur :
Range : Lubricant dan Glidant : 1,0 – 10,0 %
Diluent tablet : 5,0 – 30,0%
Incompabilitas : Tidak kompatibel dengan senyawa surfaktan
Stabilitas : Merupakan bahan yang stabil dan dapat
disterilkan dengan pemanasan 160oC.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, kering dan di tempat
yang sejuk.
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
6. Asam Benzoat (Exipient 6th, 61-62)
Nama Resmi : BENZOIC ACID
Nama Lain : Acidum benzoicum, benzenecarboxylic acid,
asam benzeneformic;vcarboxybenzene, asam
dracylic, E210, asam phenylcarboxylic;Asam
phenylformic.
Berat Molekul : 122.12
Rumus Molekul : C7H6O2
Rumus Bangun :
Pemerian : Kristalputih atautidak berwarnaataububuk. Hal
ini pada dasarnyahambar dantidak
berbauataudengan sedikitbau yang
khassugestifbenzoin.
Kelarutan :
Penyimpanan : Simpan di tempat yang tertutup rapat
Range :
Incompatibilitas : Mengalami reaksi khas asam organik, misalnya
dengan alkali atau logam berat. Kegiatan
pengawet dapat dikurangi dengan interaksi
dengan kaolin
Kegunaan : Sebagai zat pengawet
7. Red Cherry (Martindale, 2009: 1472)
Nama Lain : Cerasus, Cerise Rouge, Rojo cereza, Sour
Cherry.
Berat Molekul : Pharmacopoeias. Jus ceri. Tangkai ceri
apakah asam, Prumus cerasus atau dari ceri
manis P. avium. USNF 26 (Jus ceri). Cairan yang
merupakan buah masak dari Prumus cerasus
(Rosaceae). Tidak mengandung kurang dari
1% asam malat, pH 3,0-4,0.
Penyimpanan : Simpan pada tempat yang kedap udara dan
terlindung dari cahaya matahari.
Penyimpanan : Simpan pada tempat yang kedap udara dan
terlindung dari cahaya matahari.
Kegunaan : Sebagai pewarna dan perasa.
VII. Perhitungan Bahan
a. Per Dosis
Lovastatin 20 mg
1 x P = 20 mg
Sehari = 2 x 20 = 40mg
Amylum Maydis =10
100 x 100 mg = 10mg
Cellulose =3 0100
x 100 mg = 30mg
Talk =20
100 x 100 mg = 20mg
Asam Benzoat =0,1100
x 100 mg = 0,1mg
Red Cherry = 1
100 x 100 mg = 1mg
Laktosa ad 100mg
b. Per Batch
Lovastatin = 20 mg x 100mg = 2000mg
Amylum Maydis = 10mg x 100mg = 1000mg
Cellulose = 30mg x 100mg = 3000mg
Talk = 20mg x 100mg = 2000mg
Asam Benzoat = 0,1mg x 100mg = 10mg
Red Cherry = 1mg x 100mg = 100mg
Laktosa = 18,9mg x 100mg = 1890mg
VIII. Cara Kerja
Metode yang digunakan adalah kempa langsung. Adapun langkah
– langkah pembuatan tabletnya sebagai berikut :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Semua bahan baik zat aktif (lovastatin) maupun zat ditambahan
(amylum maydis, selulosa, laktosa dan talk) dihaluskan
3. Dicampur semua bahan
4. Lalu tablet dicetak pada mesin pencetak tablet.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Farmakologi dan Terapeutik. 2007. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: FK-UI.
Lachman dkk. 2008. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Jakarta: UI-press.
Price, Sylvia A. dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi volume 3.
Jakarta: EGC.
Rowe, Raymond C., dkk. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth Edition. Great Britain: RPS Publishing.
Rudolf voigt. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta: Gadjahmada University press.
Sweetman, Sean C. 2009. Martindale The Complete Drug Reference Thirty-sixth Edition. Great Britain: RPS Publishing.
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2010. Obat-obat Penting. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Komposisi : Tiap tablet mengandung :Lovastatin 20mg Indikasi :Menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDLKontraindikasi :Kehamilan, menyusui, Hipersensitif, peny.hati aktif atau peningkatan tetap serumtransaminase yang tidak dapat diketahui penyebabnya.Efek Samping ;Konstipasi, diare, dispepsia, mual, sakit kepala, astenia, mulut kering, pusing, nyeri dada, iritasi mata.Interaksi Obat :Kumarin, gemfibrozil, niasin, eritromisinDosis :Dosis awal sehari 20mg sesudah makan malam, dosis disesuaikan dalam interval waktu 4 minggu sampai maksimum sehari 80 mgPenyimpanan :Di tempat kering, sejuk dan terlindung dari cahaya.Nomor Registrasi : DKL 131112510A1Nomor Batch: 130101
Diproduksi Oleh :PT. Edelweis FarmaMakassar-Indonesia
Rafatin ® TabletIsi Bersih : 100 tablet @ 100 mg
P No. 1Awas ! Obat Keras
Baca aturan memakainya
KomposisiTiap tablet mengandung :Lovastatin 20mgZat tambahan qs IndikasiMenurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDLAturan Pakai2 tablet Sehari Simpan di tempat sejuk dan keringTerlindung dari Cahaya
Nomor Registrasi : DKL 131112510A1Nomor Batch : 130101
RAFATIN® TabletNetto : 100 Tablet @100mg
Diproduksi Oleh :PT. Edelweis Farma
Makassar-Indonesia
Etiket
P No. 1Awas ! Obat Keras
Baca aturan memakainya
P No. 1Awas ! Obat Keras
Baca aturan memakainya