Berbagai Trand Model Mahar Bermunculan Melihat Kebebasan Berkreasi Saat Ini
KNOWLEDGE SHARING INOVASI >100 INOVASI SORONG Terbaru/2019/Juni/Lab Inovasi/Knowledge...berkreasi...
Transcript of KNOWLEDGE SHARING INOVASI >100 INOVASI SORONG Terbaru/2019/Juni/Lab Inovasi/Knowledge...berkreasi...
KNOWLEDGE SHARING INOVASI
>100 INOVASI SORONG
PERJALANAN PRONAS:
AKSELERASI INOVASI TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DALAM
MENINGKATKAN DAYA SAING
DAERAH
KNOWLEDGE SHARING INOVASI: >100 INOVASI SORONG
Pengarah : Dr. Adi Suryanto, M.Si
Penanggungjawab : Dr.Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H.,M.A
Editor: Suripto & Riyadi
ISBN: xxx – aaa – bbbbb – c
Cetakan Pertama, Desember 2018
Penulis:
Suripto, Muhammad Asphian Arwin, Nurhuda Firmansyah
Hak Cipta @2018
Pusat Inovasi Tata Pemerintahan Deputi
Inovasi Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara (Pusat INTAN – DIAN – LAN)
Diterbitkan dan dipublikasikan oleh: Pusat
INTAN – DIAN – LAN
Jl. Veteran No. 10, Jakarta Pusat 10110
Telp/Fax: 021 386 8201-05 ext 149-151
www.inovasi.lan.go.id
@ Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.
Diperbolehkan memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini ke
dalam bentuk apapun, baik secara elektronik, maupun mekanik, termasuk memfotokopi,
merekam, atau dengan sistem penyimpanan lainnya.
BOLEH DIPERBANYAK & DISEBARLUASKAN
TIDAK DIJUAL-BELIKAN
iv
TESTIMONI LABORATORIUM INOVASI KOTA SORONG
Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah Kota
Sorong sangat penting dalam mengukur tingkat keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan,
sehingga pemerintah Kota mampu memperbaharui diri (self renewing system). Hal ini hanya
dapat dicapai melalui adanya inovasi dan kompetisi layanan sejenis. Dengan adanya kegiatan
laboratorium inovasi yang diinisiasi oleh LAN RI mampu menumbuhkan semangat untuk
berkreasi dengan cara yang sederhana murah, cepat dan menyentuh kebutuhan masyarakat.
Melalui inovasi mampu menumbuhkan kepercayaan “thrust” dari masyarakat terhadap
pemerintah Kota Sorong yang bermuara pada meningkatnya customer satisfaction. Semoga
konsistensi dan komitmen pemerintah Kota Sorong untuk terus berinovasi dapat dipertahankan
bahkan ditingkatkan dimasa-masa mendatang. Sukses untuk bapak Walikota, Wakil Walikota
serta Sekda dan semua jajaran pemerintah Kota Sorong
”Rahmat, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa,”
Pemerintah Daerah kota Sorong melalui Dinas Perindustrian sudah banyak membantu kami.
Sebelumnya kami membuat noken sendiri-sendiri, tetapi dengan adanya inisiatif dari Dinas
Perindustrian kami bisa berkumpul dan belajar bersama. Sebagai tempat berkumpul saya
menyediakan tempat depan rumah saya sebagai sanggar dan tempat bertemu. Kami belajar dari
mama Marta Mili untuk membuat motif baru pada noken. Jadi kami tidak hanya tau satu motif,
pengetahuan kami tentang motif noken sudah bertambah. Selain itu, kami sangat berterima
kasih karena Dinas perindustrian mau mengajak kami untuk ikut pameran dan memamerkan
noken hasil buatan suku Moi ini. Bahkan noken ini sudah dibawa dan dipamerkan di Jakarta.
Pasar kami juga menjadi lebih luas, biasanya kami memasarkan noken ini hanya secara individu
dan ke pasar-pasar. Saat ini sudah banyak juga toko-toko souvenir yang mau mengambil noken
dari kami untuk dipasarkan di toko mereka.
”Ibu Welly Ulim Osok, Komunitas Key Puyung Kampung Noken,”
v
TIM FASILITATOR
Drs.Riyadi.,M.Si
Dr. Andi Taufik.,M.Si
Dra. Isti Heriani.,MBA
Abdul Muis.,S.Sos.,M.M
Suripto, S.Sos. MAB ,
Dedi Cahyadi., S.E
Dewi Okatviani, S.IP.M.H
Selfi Andreany, S.AB.,MAB
Nugroho Ario Setiawan, S.AP
Yulvikar Dwirendro A, S.IP
Nova Yulanda P. Sipahutar, S.AP.MPA
Muhammad Asphian Arwin, S.H.,M.H
Rahayu Eka Putri, S.IP.
Nurhuda Firmansyah, SKM.,MAP
Fahri Ardiansyah Tamsir, S.Sos.,M.A
Rengga Vernanda, S.Sos., M.A.
Irma Dewi Sofia, S.Sos.
Mulia Ela Syifaurrohmah, S.IP
Amrillah M.,S.IP.
Adhityo Nugraha Barsei, S.AP.
vi
SAMBUTAN Dr. Adi Suryanto, M.Si. (Kepala Lembaga Administrasi Negara)
Saat ini, industri 4.0 di Indonesia menjadi salah satu trending topik
yang sering digunakan sebagai bahan diskusi dalam seminar,
konferensi, talkshow, dan lain sebagainya. Revolusi industri 4.0 telah
merubah paradigma mendasar dari cara pandang konvensional
dengan segala keterbatasan menjadi interaksi dan konektivitas yang
semakin tinggi secara digital.
Tantangan yang tidak terhidarkan dari era industri 4.0 adalah
persaingan yang semakin terbuka antar negara. Posisi Indonesia
dalam Global Competitiveness Index yang dirilis World
EconomicForum (WEF) menempati posisi ke 45 dari 140 negara.
Meskipun rankingnya cukup baik, tapi indeks daya saing Indonesia
untuk lingkungan ASEAN masih kalah dibandingkan Malaysia (25),
Thailand (38) dan Singapura (2). Mengatasi tantangan ini,
Pemerintah Indonesia untuk menetapkan revolusi industri 4.0
menjadi spirit baru kebangkitan perekonomian nasional dengan cara
meningkatkan inovasi nasional untuk meningkatkan nilai tambah,
output, daya saing dan pertumbuhan ekonomi lebih cepat. Upaya
meningkatkan inovasi nasional tidak hanya dilakukan untuk sektor
industri saja, tetapi juga untuk semua sektor. Salah satunya yang
didorong dalam meningkatkan inovasinya yakni lingkugan birokrasi.
Komitmen ini dapat dilihat dari berbagai kebijakan negara dan
pemerintah seperti undang-undang no 23 tahun 2014 tentang
pemerintah daerah, peraturan pemerintah no 38 tahun 2017 tentang
inovasi daerah, peraturan menteri dan lainnya.
vii
Inovasi dilingkungan instansi pemerintah saat mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Data terkahir sampai dengan
September 2018 kurang lebih mencapai 70 ribu inovasi. Inovasi ini
dihasilkan dari berbagai kegiatan yang dilakukan K/L/D seperti
proyek perubahan diklat pimpinan, laboratorium inovasi, inovasi
mandiri pemerintah daerah, Sinovic, IGA, dll. Namun demikian,
capaian yang sudah sangat baik ini masih sangat kurang jika
dibandingkan dengan jumlah pemerintah daerah jumlah ASN.
Meskipun keberhasilan inovasi bukan hanya diukur dari jumlah
inovasi saja, tapi lebih utama kemanfaatannya dalam meningkatkan
kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintah. Tetapi
mengingat, penyebaran inovasi yang belum merata untuk
lingkungan pemerintah daerah, Pemerintah mengintruksikan untuk
mengakselerasi pemerataan inovasi dilingkungan instansi
pemerintah, Presiden telah menetapkan Perpres No.79 Tahun 2017
Tentang Rencana Kegiatan Prioritas Tahun 2018, yang salah satunya
adalah Akselerasi Inovasi Tata Pemerintahan Dalam Meningkatkan
Daya Saing Daerah. Dengan menggunakan metode Affirmative &
Equality, maka ditetapkan lokus laboratorium inovasinya adalah Kota
Jayapura, Kota Sorong, Kab. Tidore, Kab. Belu, Kab. Dompu, Kab.
Minahasa Utara, Kab. Wakatobi, Kab. Mentawai, Kab. Kota Waringin
Timur, Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kepualauan Aru.
Salah satu kelemahan dalam inovasi di Indoensia secara umum dan di
lingkungan birokrasi secara khusus adalah kurangnya
pendokumentasian inovasi. Sehingga inovasi yang dinilai telah
berhasil kurang bisa menjadi bahan pembelajaran bagai instansi
lainnya untuk direplikasi atau dimodivikasi. Oleh karena itu, Saya
sangat mengapresiasi dengan publikasi Buku Knowledge Sharing
Inovasi: >100 Inovasi Kota Sorong sebagai upaya
viii
mendokumentasikan perjalanan laboratorium inovasi dalam Program
Prioritas Nasional sebagai referensi dan pembelajaran bagi
pemerintah daerah lainnya.
Saya selaku Kepala Lembaga Adminsitrasi Negara memberikan
apresiasi kepada tim fasilitator yang telah bekerja keras dalam
melahirkan buku ini. Buku ini tentunya akan memperkaya referesi
buku inovasi yang telah diterbitkan Lembaga Adminsitrasi Negara
sebelumnya. Terima kasih,
Jakarta, November 2018
Dr. Adi Suryanto, M.Si
ix
SAMBUTAN
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo.,S.H.,M.A (Deputi Inovasi Administrasi Negara)
Perkembangan Inovasi dilingkungan instansi pemerintah secara umum
sudah sangat membanggakan. Dimana, Data terkahir sampai dengan
September 2018 kurang lebih mencapai 70 ribu inovasi yang dihasilkan
oleh Kementerian /Lembaga/Daerah. Dari sekian banyak inovasi
berdasarkan flash observasi data yang dimiliki Deputi Inovasi
Adminsitrasi Negara, sebagian besar inovasi dilingkungan pemerintah
terhenti dan layu sebelum berkembang. Hal ini disebabkan beberapa
permasalahan mendasar antara lain inovasi dianggap sebagai inovasi
individu, mutasi pegawai/pejabat yang terlalu sering, dan replikasi
tidak sempurna.
Kendala dalam replikasi tidak sempurna disebabkan karena replikator
hanya “melihat” keberhasilan dari instansi lainnya, tanpa mempelajari
proses dari awal sampai mengalami keberhasilan. Tidak memahami
model inovasi yang direplikasi secara utuh, Replikator sering kali tidak
mendapatkan informasi permasalahan, kendala, dan solusi setiap
tahapan dalam mengembangakan inovasi dari inovatornya. Inovator
tidak mampu memberikan informasi secara lengkap, pada umumnya
karena tidak memiliki dokumentasi perjalanan inovasi secara baik,
sehingga transfer of knowledge inovasi kepada sesama ASN dan
replikator tidak berjalan dengan baik. Dengan lemahnya budaya
mendokumentasikan inovasi menyebabkan tidak berjalannya inovasi
berkelanjutan dalam sebuah organisasi. Sehingga budaya inovasi
untuk selalu meng-improvement inovasi dan memperkuat daya saing
sulit tercapai. Perjalanan Laboratorium Inovasi Kota Sorong yang telah
menghasilkan 104 inovasi juga merupakan pengalaman yang harus
x
didokumentasikan. Bagaimana proses mereka menghasilkan produk-
produk unggulan inovasi khas papua dengan kemampuan tehnik
berinovasi baru, juga menjadi hal yang sangat penting untuk
didokumentasikan, Sehingga menjadi Pengembangan/ Pengayaan
Pengetahuan Baru tentang Inovasi untuk wilayah Timur Indonesia.
Pendokumentasi ini bukan hanya sekedar mendokumentasikan
kegiatan saja, tetapi memiliki makna yang lebih besar yakni mengubah
Tacit knowledge dalam perjalanan inovasi kota sorong menjadi explicit
knowledge. Creating of knowledge memiliki peran yang sangat penting
untuk dalam membudayakan mentransfer tacit knolwledge yang
sifatnya personal, context-specific menjadi explicit knowledge yang
formal dan bahasa yang sistematis menjadi sangat penting dalam
membudayakan kerja inovatif.
Buku Knowledge Sharing Inovasi : >100 Inovasi Kota Sorong ini
menjadi langkah baik dalam langkah baik dalam budaya
mendokumentasikan inovasi. Semoga buku ini dapat inspirasi
pemerintah daerah lainnya dan para praktisi inovasi dalam
mendokumentasikan dan mengembangkan pengetahuan inovasi untuk
membudayakan inovasi.
Jakarta, November 2018
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H.,M.A
xi
PROLOG
Drs. Riyadi, M.Si (Kepala Pusat Inovasi Tata Pemerintahan)
Segala puja dan puji bagi Allah SWT yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan kemampuan dalam menyelesaikan Buku Knowledge
Sharing Inovasi: >100 Inovasi Kota Sorong.
Buku ini diharapakan akan memperkaya khasanah inovasi di-
lingkungan birokrasi khususnya pemerintah daerah. Selain itu, buku ini
juga diharapkan dapat menginpirasi penggiat inovasi kementerian,
lembaga non kementerian, kademisi, maupun masyarakat secara luas.
Buku ini cukup ispiratif karena tidak hanya menyajikan perjalanan
subtansi laboratorium inovasi seperti Drum Up, Diagnose, Design,
Deliver, Tapi juga menceritakan tantangan perjalan, suasana
lingungan Sorong serta menyajikan deskripsi inovasi-inovasi Kota
Sorong yang dapat menjadi referensi pemerintah daerah lainnya. Tapi
kami menyadari bahwa “Tak ada gading yang tak retak”. Begitu pula
dengan Buku Knowledge Sharing Inovasi: >100 Inovasi Kota Sorong,
mestipun telah diusahakan untuk sesempurna mungkin, tapi tetap
memiliki kekurangan yang perlu disempurnakan dikemudian hari.
Seribu kilometer tidak akan pernah ada tanpa dimulai langkah
pertama. Kami sudah memulai untuk itu. Kami sangat terbuka
menerima masukan dan kritikan untuk penyempurnaan berikutnya.
Jakarta, November 2018
Drs. Riyadi, M.Si
xii
DAFTAR ISI
viii Sambutan Kepala Lembaga Adminsitrsi Negara
xi Sambutan Deputi Invoasi Adminsitrasi Negara
xiii Prolog Kepala Pusat Inovasi Tata Pemerintahan
xiv Daftar Isi
1 Gerbang Inovasi Tanah Maladum
1 Hai Soren
4 Geliat Goliat Kota Sorong
10 Jatuh Hati Pronas Pada Sorong
12 Kebangkitan Inovasi Sorong
14 Samu Siret Invoasi Sorong
15 Mengapa Harus Berinovasi
20 Genderang Tifa Seorang Andi
24 Haruskah Sorong Berinovasi
27 Jebakan Bianglala Culture Set
29 Menjadi Pemenang?
xiii
33 Maju Selangkah, Wujud Nyata Inovasi Sorong
39 Benih Inovasi ASN Kota Sorong
77 Komitmen Inovator Sorong
78 Mempersiapkan peluncuran
87 Meluncurkan Untuk Implementasi
90 Mengalawal Implementasi
91 Klasaman Kampung Noken
96 Lesson Learnt
“Promosi dan Sosialisasi adalah Kunci Utama”
99 Next Agenda
100 Epilog
1
Hai Soren
Pada saat membaca kata Soren, apa yang terfikir oleh Anda?
Apakah waktu, orang, kantor, suku, pulau, atau apa? Kata ini
memang belum familier sekarang ini, bahkan untuk orang
Indonesia timur sendiri. Dari beberapa sumber, Kata Soren
secara etimologis bermakna “laut yang dalam serba
bergelombang”, Ini tidak terlepas dari Suku Biak Numfor saat
berlayar dan berpindah dari pulau satu ke pulau lainnya.
Hingga suatu ketika menemukan “Daratan Maladum” dan
menetapinya. Dan saat itu menatap lautan yang luas dan
penuh gelombang, mereka berteriak “Soren”. Kenapa Soren
jadi Sorong, nah kalau ini karena setiap daerah lidahnya
berbeda-beda. Para pedagang Tionghoa, Misionaris Eropa,
GERBANG INOVASI TANAH MALADUM
2
Maluku, dan Sangihe Talud sedikit kagok dengan kata Soren,
dan mereka lebih mudah menyebut dengan kata Sorong.
Nah, kalau Sorong tentunya sudah tahu dong ? Setidaknya jika
detik ini, anda menggunakan keyword “sorong” pada mesin
pencari seperti google, maka hanya dalam waktu 0.59 detik
akan menemukan 9.400.000 kata tersebut. Kata Sorong lebih
terkenal dibandingkan dengan ibukota provinsi Papua Barat
yakni Kota Manokwari yang hanya mencapai 5.600.000 di
mesin pencari yang sama. Popularias Kota Sorong tidak
terlepas sebagai kota terbesar kedua di tanah Papua setelah
Kota Jayapura.
Selain itu, Kota Sorong juga sebagai pintu gerbang memasuki
Kabupaten / Kota di Provinsi Papua Barat dan sebagian
3
Papua. Gerbang tersebut yakni Bandar Udara Domine Eduard
Osok atau lebih dikenal dengan Bandara DEO. Bandara yang
cukup megah ini semakin mempermudah transportasi dari
Sorong ke seluruh wilayah Indodonesia. Saat peresmian
pembangunan bandara pada tahun 2016, Kepala Kantor Unit
Penyelenggara Bandar Udara Kelas I DEO Paryono
mengatakan, dengan adanya perubahan ini, dirinya
memprediksi jumlah penumpang di bandara ini akan
mengalami peningkatan 2-3 kali lipat. "Nanti bisa 2-3 kali
lipatnya," ujar dia di Sorong, Papua Barat, (liputan6.com -
23/4/2016).
Seiring dengan meningkatnya jumlah penumpang di Bandara DEO,
pada tahun 2018 telah beroperasi juga pesawat boeing dari
maskapai Batik Air, Lion Air, Garuda Indoensia dan Sriwijaya Air.
Pelayanan penerbangan tersebut tidak hanya untuk dalam negeri
tetapi juga internasional.
4
Sebagai wilayah perlintasan strategis, Sorong juga mendapatkan
imbas dari pembangunan wisata di Papua Barat. Salah satunya
Kepulauan Raja Ampat, yang pesonanya telah memdunia. Nah
untuk ke Raja Ampat, wisatawan harus melalui pelabuban rakyat
Sorong.
Geliat Goliat Kota Sorong
Papua seperti raksasa yang sedang tidur, jika suatu saat terbangun
maka tidak menutup kemungkinan akan menjadi arah kiblat
ekonomi Indonesia. Potensi ekonomi Papua saat ini semakin
menggeliat ditandai dengan berbagai pembangunan infrastruktur
daerah seperti jalan, bandara, pelabuhan, pariwisata, industri dan
lain sebagainya. “Kota Sorong akan menjadi kota jasa di wilayah
5
timur Indonesia” itulah pernyataan Lambert Jitmau selaku Walikota
Sorong dalam sambutannya pada Laboratorium Inovasi Kota
Sorong.Komitmen ini juga didukung oleh pemerintah pusat dengan
membangun berbagai infrastruktur. Infrastruktur Kota Sorong yang
baru diresmikan Agustus 2018 oleh Menteri BUMN yakni Pelabuhan
Peti Kemas Kota Sorong, bersama 16 Proyek Strategis Nasional
lainnya.
Meskipun bukan menjadi destinasi wisata utama di Papua, tapi
Kota Sorong memiliki letak yang sangat strategis sebagai tempat
transit wisatawan menuju Kepulauan Raja Ampat.
Kesiapan Kota Sorong telihat dari pengembangan industryi kreatif
seperti batik, souvenir, Pusat oleh-oleh khas papua, bukan hanya
khas Sorong, berpusat di sekitar Jl. R.A. Kartini - Kota Sorong. Saat
ini sudah berjejer factory outlet yang tidak kalah dengan yang ada
di Kota Bandung. Kita juga dapat menemukan barang-barang etnik
6
Papua mulai dari akar bahar hitam, merah dan putih, tulang
kasuwari, tangkur buaya, noken, patung, serta mengembangkan
tempat wisata.
Pusat Oleh-oleh khas papua, bukan hanya khas sorong berpusat
sekitar Jl RA Kartini - Kota Sorong. Saat ini sudah berjejer factory
outlet yang tidak kalah dengan bandung, kualitas menentukan
7
harga, kita juga dapat menemukan barang barang etnik papua mulai
dari akar bahar hitam, merah dan putih, tulang kasuwari, tangkur
buaya, noken, patung, koteka dengan segala ukuran dari yang kecil
sampai yang besar.
Mereka juga sudah mulai mengemas makanan khas Sorong yakni
ikan bakar tuna khas Sorong sebagai oleh-oleh. Industri kecil ini
sudah mulai difasilitasi oleh Pemerintah Kota Sorong dengan
berbagai pelatihan teknis dan manajemen pemasarannya.
Selain itu, kota dengan luas wilayah sekitar 1.105,00 km2, atau
sekitar 1.13% juga sedang mengembangkan kuliner baru yakni
“dada tuna” bakar. Kuliner ini merupakan hasil dari “afkiran” yang
tidak lolos seleksi export yakni bagian dada tuna. Ciri khas dari dada
8
tuna bakar adalah full daging dengan sedikit lemak. Tidak perlu
khawatir karena lemak ikan termasuk lemak yang baik. Dan ciri khas
lainnya adalah fresh.
Sedikit menyinggung eksport ikan tuna, Papua merupakan
pengeksport terbesar ikan tuna. Selama ini eksport dilakukan
melalui Jakarta dan Surabaya. Sebagai peningkatan daya saing
daerah, Kota Sorong pada tahun 2018 ini dapat mengeksport
langsung. Keuntungannya menurut Direktur Pelindo IV adalah
devisanya masuk ke Papua, hemat biaya per kontainer hingga $ 400
USA, serta lebih cepat 10 hari dibandingkan melalui jika Jakarta atau
Surabaya.
9
Meskipun dari sisi keindahan alam Kota sorong tidak lebih bagus
dari kabupaten/kota lainnya, tapi kota yang berada pada ketinggian
3 meter dari permukaan laut ini masih memiliki potensi yang bisa
dikembangkan seperti Pantai Tanjung Kasuari, Pulau Raam atau
dikenal dengan Pulau Buaya, Pulau Matan dan Danau Ayumaru.
Selain itu juga dapat berwisata ke sekeliling Sorong Raya seperti
Pulau Um atau lebih dikenal dengan Pulau Kelelawar.
10
Jatuh Hati Pronas pada Sorong Berawal dari perkembangan inovasi di lingkungan
pemerintahan yang semakin menggairahkan ASN dan Instansi,
pada pertengahan tahun 2017 Pusat Inovasi Tata
Pemerintahan – Kedeputian Inovasi Administrasi Negara –
Lembaga Administrasi Negara melalui Dr. Andi Taufik, M.Si
selaku Kepala Pusat berinisiatif untuk menawarkan program
Laboratorium Inovasi kepada Kementerian Perencanaan dan
Pembangunan Nasional. Penawaran ini diawali dengan
presentasi progres program laboratorium inovasi yang telah
dilaksanakan mulai tahun 2015. Singkat cerita, Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) setuju
dengan proposal Akselerasi Inovasi Tata Kelola Pemerintahan
11
Dalam Meningkatkan Daya Saing Daerah tersebut dan
dimasukkan ke dalam Program Prioritas Nasional 2018. Karena
pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini
memfokuskan pembangunan di wilayah timur Indonesia, maka
Laboratorium Inovasi juga harus melihat ke arah timur
Indonesia seperti Kota Sorong, Kota Jayapura, Kab. Tidore,
Kab. Belu, Kab. Dompu, Kab. Minahasa Utara, Kab. Wakatobi,
Kab. Mentawai, Kab. Kota Waringin Timur, Kab. Tanah Bumbu,
Kab. Kepulauan Aru.
Selain Laboratorium Inovasi, Program Prioritas Nasional juga
memiliki kegiatan Workshop Champions Innovation dan
Pengukuran Dampak Inovasi. Pemilihan lokus Workshop
Champions Innovation meliputi Provinsi Papua, Provinsi Papua
Barat, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara,
Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi
Kepulauan Riau, Provinsi Bengkulu, Provinsi Bangka Belitung,
Provinsi Jambi dan Provinsi Kalimantan Selatan. Sedangkan
lokus pengukuran dampak inovasi meliputi Kabupaten Muara
Enim, Kota Yogyakarta, Kabupaten Kebumen, Kabupaten
Ciamis, Kota Pontianak, Kota Samarinda, Kabupaten
Purbalingga.
12
Seseorang akan bangkit jika memiliki kesadaran akan sesuatu.
Kesadaran sendiri akan muncul jika memiliki pengetahuan atau
tahu kebutuhan. Sehingga kesadaran menjadi sikap aktif untuk
melakukan sesuatu.
Kebangkitan inovasi Kota sorong terlihat dari komitmen “Tim
Inovasi Daerah Kota Sorong” dalam membangun kesamaan
pemahaman program Laboratorium Inovasi. Dari catatan kami, tim
inovasi sorong menjadi tim yang paling rajin berkomunikasi dengan
tim INTAN, setidaknya setiap akan diselenggarakan tahapan
kegiatan di kota sorong, maka minimal ada satu kali koordinasi
langsung. Koordinasi ini menjadi sangat penting untuk sebagai
wahana transfer knowledge
KEBANGKITAN INOVASI SORONG
13
dan kesamaan pemahaman hak dan kewajiban masing masing. Dan,
yang lebih menarik, kunjungan koordinasi tim inovasi kota sorong
tidak jarang bukan pada hari kerja, tetapi pada hari libur, tepatnya
hari sabtu. Hal ini karena, mereka tidak hanya untuk koordinasi
kegiatan laboratorium inovasi tetapi juga melaksanakan tugas di
kementerian / lembaga lainnya.
Tim Inovasi Daerah merupakan motor penggerak utama inovasi
daerah. “Motor penggerak inovasi” lebih diutamakan pada ASN yang
telah memiliki kesadaran berinovasi, siap memotivasi rekan ASN
lainnya, kreatif dan yang terpenting siap bekerja cerdas dan keras.
Setelah itu akan lebih baik lagi jika, ASN tersebut berasal dari
Satuan Perangkat Kerja Daerah kunci seperti seperti Sekretariat
Daerah, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah, dan Inspektorat.
14
Samu Siret Inovasi Sorong Trotoar yang cukup lebar di Perkantoran Walikota Sorong nyaman
untuk joging terutamanya pagi hari, kendaraan bermotor yang masih
sangat sedikit membuat oksigen lebih banyak. Kantor dengan
bentuk segi empat yang dikelilingi jalan merpati, jalan pramuka,
jalan kurana, jalan kakaktua dan jalan Mambruk akan selesai
diputari tidak lebih dari 8 menit jalan cepat. Ada yang aneh?. Jika
anda sempat menghitung maka jumlah jalannya ada lima, tapi kok
segi empat ? Kalau tadi tidak begitu diperhatikan, sekarang hitung
kembali.
Ini karena, Jalan Kurana memotong Jalan Kakatua untuk menuju
Jalan Pramuka, sehingga potongan itu membentuk segi empat yang
lebih kecil dari perkantoran walikota. Untuk lebih jelasnya silahkan
cari Map Kantor Walikota Sorong. Mengapa ini menjadi hal yang
harus kita ketahui, karena disinilah berdiri bangunan bersejarah
dalam perkembangan inovasi Kota Sorong. Gedung yang berdiri
dibelakang Kantor Walikota Sorong pojok sebelah kiri. Dan, didepan
Kantor Pemadam Kebakaran yang setiap hari ditongkrongi mobil
merah, telah menjadi saksi sejarah Komitmen Aparatur Sipil Negara
Kota Sorong berinovasi.
Gedung Aula Samu Siret menjadi saksi perjalan laboratorium
inovasi Kota Sorong. Samu Siret sendiri dalam bahasa maybrat
memiliki makna yang sangat dalam yakni rumah untuk berkumpul.
Tentunya berkumpul bukan hanya sekedar berkumpul tanpa makna,
tetapi berkumpul untuk menciptakan tata kelola pemerintahan dan
pelayanan publik Kota Sorong menjadi lebih baik.
15
Mengapa harus berinovasi ? Apakah pernah terpikir untuk menciptakan hal yang kreatif di
lingkungan sekitar kita? Mungkin pertanyaan ini jarang ditanyakan
kepada diri kita sendiri, apakah kita telah melakukan sebuah
perubahan di dalam lingkungan kita meskipun perubahan yang
kecil? Jika Ya, maka kita sudah mulai memiliki jiwa yang mampu
membawa perubahan untuk selalu berpikir yang inovatif maupun
kreatif. Dengan pikiran seperti ini, maka kita dapat menyebarkan
kepada setiap orang di lingkungan kita untuk bisa mencontoh
sekaligus langsung bisa mempraktekkan untuk membuat sesuatu
yang inovatif.
Justru hal Inilah yang membedakan sebuah negara yang sudah maju
dan berkembang. Negara maju seperti Jepang, Korea dan Singapura
selalu memikirkan apa yang menjadi kekurangan bagi negaranya,
dan menutupi kekurangan itu menjadi sebuah kelebihan. Negara
maju melihat peluang dari permasalahan negaranya untuk
menciptakan sebuah nilai baru yang memiliki “Nilai Jual” lebih di-
16
mata dunia. Untuk mendapatkan nilai jual tersebut, segala macam
cara maupun metode yang mereka lakukan bisa digunakan untuk
menciptakan ide inovasi yang kreatif sehingga dapat bersaing
dengan negara-negara maju lainnya. Sementara negara
berkembang, masih perlu waktu untuk bisa menyusul maupun
sejajar dengan negara maju. Istilah ATM (Amati, Tiru, Modifikasi)
mungkin dapat diterapkan bagi negara berkembang untuk bisa
melihat apa saja yang yang telah dilakukan oleh negara maju dalam
membangun negaranya. Negara berkembang seperti Indonesia, bisa
melakukan replikasi atau membuat sesuatu berdasarkan istilah
tersebut ke setiap jajaran pemerintahan, baik di sektor publik
maupun swasta.
Pemerintah melalui Perpres 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah
menganjurkan harus berinovasi untuk memajukan daerahnya.
Kewajiban untuk berinovasi harus tertanam di dalam benak setiap
kepala daerah untuk selalu berpikir membangun daerah serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya
peraturan tersebut, maka Lembaga Administrasi Negara melalui
Kedeputian Inovasi Administrasi Negara terus berupaya
menyebarkan “VIRUS” inovasi di setiap daerah untuk selalu
berinovasi. Hal inilah yang justru memberikan pengaruh positif
untuk selalu berpikir kreatif yang terus menerus disebarkan
sehingga setiap daerah mampu memberikan kontribusi yang nyata
untuk kemajuan daerahnya masing-masing.
17
Dalam pembukaan kegiatan Akselerasi Inovasi Tata Kelola
Pemerintahan dalam Meningkatkan Daya Saing Daerah lokus Kota
Sorong, Kelapa Lembaga Administrasi Negara, Dr. Adi Suryanto
dengan baju putih berlogo makarti bakti nagari dengan aura
semangat pembaharuan memberikan pesan bahwa “Budaya
inovasi merupakan salah satu aspek budaya birokrasi yang
sangat penting bagi keberhasilan reformasi birokrasi. Inovasi
sangat penting dalam setiap lapisan pemerintah baik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam upaya
mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dan
daerahnya, Membiasakan aparatur sipil negara untuk berinovasi
tidaklah mudah. Ide-ide kreatif sebagai salah satu sumber
inovasi, disertai kemauan keras untuk menciptakan sebuah
pemahaman yang sama di seluruh instansi pemerintah,
sehingga pada akhirnya arti penting inovasi di sektor publik
dapat terbentuk”
18
Dijelaskan juga bahwa budaya inovasi merupakan salah satu aspek
budaya birokrasi yang sangat penting bagi keberhasilan reformasi
birokrasi. Inovasi sangat penting dalam setiap lapisan pemerintah
baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam upaya
mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dan
daerahnya. Membiasakan Aparatur Sipil Negara untuk berinovasi
tidaklah mudah. Ide-ide kreatif sebagai salah satu sumber inovasi,
disertai kemauan keras untuk menciptakan sebuah pemahaman
yang sama di seluruh instansi pemerintah, sehingga pada akhirnya
arti penting inovasi di sektor publik dapat terbentuk. Diakhir acara
Kepala LAN membuka kegiatan yang ditandai dengan pemukulan
tifa dan dilanjutkan dengan penandatangan nota kesepahaman
(MoU) antara Lembaga Administrasi Negara dan Pemerintah Kota
Sorong.
19
Orang nomor satu di Kota
Sorong, Drs. Ec. Lambert
jitmau, MM menyambut
dengan senang program
Akselerasi Inovasi di Kota
Sorong dan mengharapkan dengan pendamping dari LAN-RI, setiap
Pimpinan OPD dapat melakukan terobosan serta inovasi baru
dan modern, dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap
20
masyarakat serta mengevaluasi dampak positif kinerja aparatur
pemerintah.
Sebagai ungkapan simbolik semangat berinovasi ASN kota Sorong
ditandai dengan genderang dari tifa yang ditabuh Walikota Sorong
bersama Kepala Lembaga Administrasi Negara. Pemilihan Tifa juga
memiliki pertimbangan dan filosofi dari lokal wisdom tanah papua,
Alat musik yang mirip gendang ini merupakan alat yang digunakan
untuk memberikan semangat para prajurit di medan peran pada
waktu itu. Tetapi saat ini tifa digunakan untuk mengiringi tarian
perang dan beberapa tarian lainnya seperti lenso, getsi, dll. Dengan
filosofi tersebut, kami berharap para ASN akan memiliki semangat
45 yang pantang menyerah untuk melahirkan inovasi hebat untuk
sorong hebat.
Genderang Tifa Seorang Andi Dr. Andi Taufik.,M,Si menjadi salah satu pejabat Lembaga
Adminsitrasi Negara yang populer, terutamanya untuk para pejabat
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) di daerah,
karena memang sebelumnya beliau adalah Kepala Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Tehnik dan Fungsional – LAN.
Pria yang lahir di pare-pare ini memiliki gaya khasnya yakni ramah
dan murah senyum serta berfikir positif. Dengan kemeja putih
berlogo makarti bakti nagari dan jam tangan yang melingkar
21
ditangan kirinya, Beliau mulai beraksi membakar semangat dan
menginpirasi para ASN Kota Sorong.
Sebagai pembuka, berbicara tentang kebijakan inovasi daerah.
Kenapa ini menjadi penting? karena belum semua memahami
bahwa landasan inovasi pemerintah daerah memiliki dasar hukum
yang sangat kuat, Undang-undang No. 23 tahun 2014 tentag
pemerintah daerah, Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2017
tentang Inovasi Daerah, PP No. 18 tahun 2016 tentang perangkat
daerah, dan Peraturan Presiden No. 2 tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 – 2019. Dalam
Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2017 tentang Inovasi Daerah
bahkan telah diatur secara teknis mulai dari tahap memunculkan ide
inovasi, menetapkan ide inovasi, uji coba / implementasi sampai
dengan evaluasi inovasi.
Memahi kebijakan yang menjadi pijakan ASN/Perangkat daerah
sangat penting untuk menghilangkan kekhawatiran dan ketakutan
berinovasi. Ini tidak terlepas dari rumor yang beredar dalam
berbagai media baik konvensional maupun online, banyak
ASN/Pejabat yang berinovasi berujung ke meja hijau. Disini
diyakinkan bahwa dari hasil persidangan ”mereka dihukum bukan
karena inovasi tapi karena korupsi”. Jika, inovasi yang dilakukan
telah memenuhi prinsip dalam Pasal 3, PP No 38 tahun 2017 maka
aman. Prinsip tersebut meliputi peningkatan efisiensi, peningkatan
22
efektifitas, perbaikan kualitas pelayanan, tidak menimbulkan konflik
kepentingan, berorientasi pada kepentingan umum, dilakukan
secara terbuka, memenuhi nilai kepatutan dan dapat
dipertanggungjawabkan hasilnya tidak untuk pentingan diri sendiri.
Dan bahkan dalam pasal 17 ayat 3 disebutkan bahwa “Dalam hal uji
coba instansi daerah tidak berhasil, pelaksana inovasi daerah
menghentikan inovasi daerah dan melaporkan kepada kepala
perangkat daerah yang membidangi penelitian dan pengembangan”
Seratusan Pejabat Tinggi Pratama, Adminitrator, Kepala Disktrik
dan Pengawas memperhatikan dengan serius ceramah, mestipun
sesekali diselingi tawa dari para peserta karena candaan pak Andi
Taufik.
23
Pada menit-menit awal juga sampaikan tentang latar belakang,
maksud dan tujuan dari Program Prioritas Nasional : Akselerasi
Inovasi Tata Kelola Pemerintahan dalam Meningkatkan Daya Saing
Daerah, serta mengapa Kota Sorong terpilih menjadi lokusnya. Dan
hal penting lainnya adalah tahapan laboratorium inovasi dengan
menggunakan model 5D. Model 5D merupakan metode berinovasi
yang dikembangkan Deputi Inovasi Administrasi Negara dengan
lima tahap yakni Drum Up, Diagnose, Design, Deliver dan Display.
Dijelaskan juga, rencana agenda pelaksanaan inovasi Kota Sorong,
waktu dan agendanya.
24
Haruskah Sorong Berinovasi Mengapa Kota Sorong harus berinovasi? Satu pertanyaan ini
mendapatang seribu jawaban, dan jika dihubungan 95% benar, tapi
terkadang juga masih ada yang terdiam, seakan sulit untuk
memberikan jawaban. Tidak ada jawaban 100 % benar atau salah.
Semua tergantung bagaimana kita membererikan penjelasan
logikanya. Sehingga dini tidak akan mendebatkan jawaban.
Ada beberapa tiga bagian alasan yakni lingkungan global,
lingkungan nasional dan Kota Sorong sendiri yang disajikan
motivator kita, Pada lingkungan global bagaimana posisi Indoensia
dalam ekonomi dunia pada tahun 2030 – 2050, Ease of Doing
Bussiness Index, The Global innovation Index, Global Copetitiveness
Index, dan Human Development Index. Secara nasional
menjelaskan bagaimana kondisi jumlah rasio dokter/penduduk,
indeks e-government provinsi, indeks integritas pelyanan publik dan
indeks kepuasan masyarakat. Sedangkan untuk kondisi kota sorong
secara tidak langsung telah dijelaskan pada halaman sebelumnya.
Kemampuan Inovasinya meningkat maka kemampuan daya
saingnya juga meningkat begitu juga sebaliknya. Hal ini sejalan
25
dengan data inovasi dan daya saing Indonesia tahun 2017. Menurut
sumber data dari detikfinance menyatakan bahwa Daya Saing
Indonesia naik 5 peringkat keposisi 36. Hal ini sejalan dengan
laporan dari World Economic Forum (WEF) yang bertajuk Global
Competitiveness Index 2017-2018 edition, daya saing Indonesia
naik 5 peringkat ke posisi 36, setelah tahun lalu berada di posisi 41.
Sehingga Indonesia dinilai telah memperbaiki kinerja di semua pilar,
mulai dari infrastruktur hingga makro ekonomi. Hal ini didorong
didorong terutama oleh ukuran pasar yang besar dan lingkungan
makro ekonomi yang relatif kuat serta di Peringkat ke-31 dan ke 32
dalam inovasi dan kecanggihan bisnis.
Selain itu juga, dalam pemaparan materi ini juga diberikan contoh
dari salah satu tokoh yang bernama Stave Jobs menjadi salah satu
orang yang sangat mempengaruhi perkembangan inovasi dunia
menyebutkan Hampir dipastikan 100 %, produk/jasa yang
menguasai pasar selalu memiliki kandungan inovasi yang tinggi.
Sehingga untuk dapat tetap menjadi market leaders, harus tetap
berinovasi. Hal ini penting karena secara natural disruptive
innovation juga tetap laku sampai kapanpun. sering kali produk yang
telah mendominasi pasar dapat tergeser dan bahkan tinggal
sejarah, dengan munculnya produk baru yang dinilai lebih inovatif.
Sebagai contoh, nokia yang tergusur oleh android dan iOS apple,
BlackBerry bertekuk lutut pada whatsapp dan line, Kodak yang
ratusan tahun merajai kamera terkubur dengan lahirnya digital
camera Dan saat ini, masyarakat dunia sudah mulai meninggalkan
media-media konvensional seperti koran, majalah, televisi dan
beralih ke media sosial yang tentunya masih banyak lagi.
26
Dalam menggugah kesadaran berinovasi juga dilakukan nonton
bersama contoh kasus negara yang berinovasi dan negara yang
kurang berinvoasi. Presiden Joko Widodo pada tahun 2016
pertemuan Universitas Muhammadiyah, beliau mencerikan
bagaiamana Korea Selatan dan Indonesia yang memiliki sejarah
relatif sama, kemerdekaan, 50, 60, 70 desikit kesana, Korea Selatan
lebih kurang dari kita, sisi kemikinan, kota dan dilihat desanya sama
tahun 60. Tahun 70 ke atas, masuk industri, Indoensia juga
memasukin pada tahun industri yang sama. Namun pada dekade
berikutnya Korea Selatan menjadi raksasa dunia dengan ekonomi
yang tinggi dibandingkan dengan indoensia. Menurut beliau ada dua
kunci mencapai kemajuan itu, yang pertama adalah keterbukaan
dan kedua adalah keberanian berinovasi. Mereka terbuka, mreka
berlomba lomba berinovasi dan mereka berlomba lomba mengejar
kemajuan, dan mereka karena terbuka berani berkompetisi dan
bersaing dengan negara lain.
Nauru juga menjadi contoh yang baik untuk negara yang tidak
berinovasi. Mungkin tidak ada yang membayangkan nauru negara
kecil didekat australia yang dahulu membuat cemburu seluruh dunia
ini juga bisa bangkrut. Saat ini 75% dari wilayahnya tidak layak huni.
Negara nauru ini dahulunya sangatlah kaya karena di negara ini
ditemukan fosfat yakni pupuk yng dihaslikan dari kotoran burung
yang berumur lebih dari seribu tahun. Hal inilah yang banyak
mengundang investor asing untuk mengeruk seluruh kekayaan
fosfat yang ada di Nauru. Pada era kejayaan fosfat, Nauru adalah
negara dengan pendapatan perkapita kependudukan tertinggi
didunia. Hal inilah yang membuat penduduknya berfoya-foya dan
27
banyak melakukan impor. Setelah fosfat yang terkandung di negara
ini habis perokonomian dinegara tersebut menjadi negara miskin,
bahkan nauru harus berhutang kepada Australia US$240 Miliyar
atau setara dengan Rp 2.208 Triliun untuk dapat menjalankan
pemerintahannya.
Kondisi diatas, tidak hanya terjadi di dunia bisnis, tetapi juga terjadi
di pemerintahan. Pemerintahan pada level negara atau lokal yang
memiliki tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang
inovatif, maka mereka yang akan memenangkan persaingan global.
Bank Dunia (1995) telah melakukan survei kepada 150 negara untuk
menentukan faktor penting dalam memenangkan persaingan,
Hasilnya, inovasi memiliki peran 45%, Jejaring 25%, Tehnologi 20%
dan Sumber daya alam hanya 10%. Dengan dasar ini juga, strategi
nasional yang dulu berdasarkan comparative menjadi competitive.
Jebakan Bianglala Culture Set Contoh perbandingan Indonesia dengan Korea Selatan yang
diceritakan Jokowi kala itu, sunggug mengusik para penggiat
kemajuan. Mungkin sebagaian besar pejabat dinegeri ini sudah tau
tentang cerita itu, juga merasakan dampaknya. Bagaimana hari ini,
berbagai produk korea selatan menggempur seluruh penjuru dunia.
Saat ini hampir setiap rumah terutama diperkotaan memiliki produk
korea selatan, samsung, LG, atau produk kesahatan/kecantikan.
Apa yang salah dengan kita dan apa yang benar buat mereka ? itulah
jawaban kunci yang disampaikan presiden kita, mereka berani
berinovasi, sedangkan kita terjebak dalam rutinitas dari hari ke hari,
28
minggu ke minggu, bulan ke bulan, tahun ke tahun. Dan kita baru
kurang dari 5 tahun terakhir, indonesia bergerak secara bussiness
un ussual.
Kita sebagai ASN terkadang merasa sangat sibuk dan telah bekerja
keras untuk mengeri ini. Bahkan terkadang harus lembur
menyelesaikan perkerjaan yang seakan sangat banyak sekali. Kata
terakir ini memang sangat lebay SANGAT BANYAK SEKALI. Tapi itu
yang sering saya jumpai sesama ASN, setidaknya mereka bercerita
bagaimana jadwal kegiatan yang sering bertumburan satu dengan
yang lain, bagaimana sering kali mereka harus pulang sampai larut
malam, bahkan kadang menginap dikantor.
Sekarang coba kita renungkan, berapa waktu yang dibutuhkan
untuk perencanaan dan pelaporan. Mari dilihat rutinitas tahuannya
saja, berapa lama waktu yang dibutuhkan membuat perencanaan
dan pelaporan? Memang sih belum ada penelitian untuk
memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk itu, tetapi
diperkirakan membutuhkan lebih dari 50% waktu kita. Rencana lima
tahun, rencana tahunan, rencana kegiatan, revisi rencana, laporan
tahunan, laporan semesteran, laporan triwulan, laporan bulan,
laporan mingguan bahkan ada yang sampai setiap hari harus
laporan. Belum lagi kebiasaan copy paste kegiatan tahun ini
menjadi tahun depan, telah jamak dilakukan, yak tinggal tambah
dikit dikit. Dan, tradisi ini diturunkan dari generasi ke generasi. Inilah
jebakan bianglala cultureset, seakan sibuk tetapi tidak memberikan
dampak yang signifikan, atau bahkan sama sekali tidak berdampak
apapun.
29
Belum lagi perbedaan mindset Presiden dan para Menterinya atau
kalau diturunkan lagi ASN selaku pelaksana pemerintahan. Sebagai
contoh, Presiden sering kali mengajak untuk bekerja diluar
kebiasaan, melahirkan inovasi baru, mencari trobosan baru, Tapi
rezim administrasi begitu ketatnya, untuk satu kegiatan saja
memeiliki banyak sekali bukti yang harus dipertanggungjawabkan,
sebagai contoh untuk SPPD. Dan masih banyak lagi rezim
adminsitrasi yang mengkrangkeng kreatifitas. Contoh kecil untuk
SPPD, saya saring diundang untuk menjadi pembicara atau
narasumber oleh pemerintah daerah. Saat selesai, selalu
dipesankan jangan lupa boarding pass nya dikirim ya pak?
terkadang SPPD tidak dapat diproses karena tidak ada boarding
passnya. Pertanyaanya sebegitu urgent kan boarding pass?, Apakah
hanya boarding pass yang membuktikan bahwa narasumber itu
telah kembali ke tempat asal ? Apakah “takut” pemeriksa tidak
percaya dengan moda transportasi yang digunakan?. dan
seterusnya. Silahkan renungkan sendiri.
Menjadi Pemenang? Bagaimana perasaan anda jika Kota Sorong menjadi pemenang,
menjadi pemko terbaik, menjadi rujukan inovasi nasional? Saat
pertanyaan itu dilontarkan kepada peserta, maka pada saat itu
sebagian peserta ada yang tersenyum senang, tersenyum tidak
nyakin dan biasa-biasa saja, bahkan ada ada juga yang
mengkerutkan keningnya, seakan mereka tidak nyakin. Pertanyaan
berikutnya, Maukah menjadi yang terbaik? Serentak peserta
30
menjawab mau. Mampukan kita mewujudkannya? sama
jawabannya juga sangat positif yakni “mampu”. Pertanyaan
berikutnya maukan kita mewujudkan? Mauuu, secara serempak
mereka menjawabnya.
Pertanyaan terakhir, Mengapa sampai saat ini, Kota Sorong belum
terwujud menjadi kota terbaik, pemenang dan rujukan inovasi
bangsa? Kemudian terdengar berbagai macam jawaban dan
alasannya, Keterbatasan sarana, prasarana, sumberdaya manusia
kuantitas dan kualitas masih kurang, anggaran terbatas. Ini adalah
permasalahan yang sangat klasik dan hampir setiap instansi
pemerintah baik di pusat atau di daerah akan menyampaikan hal
yang sama. Mengapa, ada pemerintah yang berhasil, maju, menjadi
pemenang dan menjadi rujukan nasional ? Jawabannya hanya satu
mereka menciptakan trobosan dan inovasi dalam bekerjanya.
Walaupun mereka mengerjakan sesuatu yang kecil dan sering
dianggap remeh oleh yang lain. Daerah dengan keterbatasan yang
menjelma menjadi rujukan nasional seperti Kabupaten Banyuwangi,
Kabupaten Enrekang, Kabupaten Bojonegoro, dan masih banyak
lainnya.
Mengapa kita belum berinovasi ? Berbagai macam alasan juga
disampaikan mulai, mahal, sulit, tidak memiliki ide, tidak tahu
caranya, takut, dan lain sebagainya. Untuk menyakinkan peserta
ditunjukanlah contoh-contoh yang telah dilakukan oleh Deputi
31
Inovasi Adminisrasi Negara, bahwa inovasi itu mudah, mudah,
sederhana dan mengasyikkan.
Permasalahan mendasar faktor penyebab hanya “ingin”, “mau”
tanpa bertindak, Sering kali dalam kegiatan bimtek atau seminar,
saya sering menyiapkan hadiah buku yang sangat menarik. Dan,
saya tanyakan ke peserta sambil mengangkat buku dimaksud “siapa
yang menginginkan buku ini ? Serentak mereka berteriak “saya”
“saya”, saya pak, begitu seterusnya tanpa bergerak dari tempat
duduknya, sampai diulang tiga sampai empat kali bahkan lebih,
tetapi mereka sama sekali tidak beranjak dari tempat duduknya,
hanya berteriak. Sampai akhirnya hanya 1 atau 2 orang dari 40 orang
dikelas atau ratusan orang diforum yang lebih besar.
Dalam inovasi tidak hanya mau atau ingin, tetapi “Tindakan” yang
dimulai dari perbuatan apa yang akan kita lakukan, seberapa cepat
kita memulai sesuatu terlebih dahulu atau reaksi apa yang timbul
jika melakukan hal tersebut. Jawaban inilah yang menjadi pikiran
bagi para stakeholder untuk memulai berbuat sesuatu. Tidak peduli
anggapan bahwa apa yang akan terjadi dan hasil apa yang
diperoleh, tetapi tindakan yang dimulai dari kemauan orang untuk
berbuat sesuatu, itulah yang menunjukan bahwa seberapa cepat
kita melihat peluang yang ada didepan kita untuk memecahkan
malasah tersebut. Namun tidak jarang stakeholder memandang
bahwa Inovasi itu “SULIT” dilakukan karena memerlukan biaya yang
32
besar, apalagi tidak didukung dengan anggaran pembiayaan yang
memadai untuk mengembangkan inovasi. Pemikiran inilah yang
sering disampaikan oleh setiap stakeholder daerah yang
beanggapan bahwa setiap melakukan inovasi harus membutuhkan
biaya yang besar karena membutuhkan sarana dan prasarana yang
memadai, apalagi yang berhubungan dengan teknologi informasi
yang membutuhkan biaya yang sangat besar. Pernyataan ini tidak
sepenuhnnya salah, karena ada beberapa inovasi seperti bidang IT,
kesehatan, maupun pertanian membutuhkan alat untuk bisa
berinovasi. Namun jika kita melihat lebih jauh, sebenarnya Inovasi
itu tidak hanya murah bahkan gratis.
33
Sejak terbentuknya sebagai pemerintah kota, bahkan sejak sedia
kala, Warga masyarakat Kota Sorong hidup dalam suasana
kebersamaan saling berdampingan dalam damai. Kerukunan sosial,
kultural dan keberagaman begitu hangat, rekat, dalam suasana
saling pengertian dan pemahaman. Meski secara sosial kultural dan
keberagaman di kota ini sangat heterogen. Beragam suku bangsa
(entitas) dan komunitas dari luar etnis Papua telah turun temurun
mendiami kota ini, diantaranya : Jawa, Bali, Sunda, Bugis, Makassar,
Mandar, Buton, Maluku, Manado, Sangir, Toraja, Batak, Minang,
Palembang dan lain-lain suku bangsa di Nusantara.
Kondisi kedamaian dan kerukunan itu tercipta bukan saja karena
sistem tatakelola (management) pemerintahan terselenggara
secara baik dan sehat, tetapi juga karena masyarakat asli kota ini
yaitu Suku Moi merupakan masyarakat terbuka yang suka
Maju Selangkah, Wujud Nyata Inovasi Sorong
34
menerima perubahan. Sebuah ciri dari masyarakat pantai yang
selalu bersentuhan dengan masyarakat luar atau pendatang. Secara
sosiologis masyarakat seperti ini merupakan masyarakat yang
toleran dan pluralis yang berpikir maju.
Selain dari kondisi sosial masyarakat yang toleran, kebanyakan
masyarakat sudah mampu menunjukan langkah nyata untuk
berpikir maju dalam mengembangkan potensi yang ada di
daerahnya. Berbagai potensi yang ada, tidak jarang sering diabaikan
ataupun hanya cukup menjadi bahan yang digunakan sehari-hari.
Melihat peluang tersebut, pemerintah daerah sudah mulai tergugah
untuk terus mengembangkan potensi yang ada untuk dijadikan
“nilai tambah” penghasilan bagi masyarakat. Untuk bisa
menghasilkan nilai tambah, maka pemerintah dan masyarakat
sudah mulai memikirkan hal yang kreatif salah satunya dengan cara
berinovasi.
Melalui inovasi inilah, masyarakat sudah mampu berpikir secara
modern untuk menciptakan sesuatu yang baru serta mampu
mengelola potensi daerah yang ada. Namun, untuk memulai suatu
inovasi itu terkadang perlu memikirkan terlebih dahulu “hal apa
yang seharusnya dilakukan untuk berinovasi?”. Satu kata untuk
menjawab hal tersebut adalah “action”. Kata yang sederhana
namun memiliki makna yang mendalam. Action bisa diartikan
35
dengan tindakan, perubahan, serta perlakuan yang semuanya
memiliki makna untuk melakukan sesuatu.
Kota Sorong mengalami banyak perubahan siginifikan sejak tahun
2012. Geliat pembangunan di kota ini menjadi sebuah ciri
perubahan itu. Pembangunan infrastruktur terutama, digenjot
dengan kencang.
Pembangunan bandara udara yang baru dan peningkatan fisik dan
kapasitas pelabuhan laut, sebagai lalu lintas ekonomi dilaksanakan
dalam tenggat waktu yang cepat.
Hal serupa dilakukan pada peningkatan fisik dan kapasitas ruas-
ruas jalan nasional, strategis nasional, hingga ruas-ruas jalan
36
sekunder pada wilayah kota untuk kelancaran distribusi barang dan
jasa. Alur aliran sungai dalam kota, kendati tergolong sedang dan
kecil, pun dibeton secara berangsur-angsur dan terprogram untuk
kenyamanan warga yang tinggal di sekitar sungai dan untuk
keindahan wajah kota.
Infrastruktur lain yang terus dibangun adalah layanan kesehatan,
layanan pendidikan dan lain-lain. Pengembangan sumberdaya
manusia untuk berperan sebagai subjek pembangunan (agent of
development) pun tak luput dari upaya pembangunan. Begitu juga
sektor-sektor lain termasuk sistem telekomunikasi sebagai
prasyarat kemajuan sebuah kota. Hingga pada attitude dan peran
aparatur pemerintahan kotapun dibenahi untuk memberi layanan
prima kepada publik/warga kota sebagai tugas bakti kepada rakyat
untuk kemajuan.
37
Langkah simultan pun dilakukan untuk meningkatkan peningkatan
fisik dan kapasitas ruas jalan nasional dan strategis nasional,
bersamaan dengan ruas jalan primer dan sekunder di wilayah kota.
Ruas jalan di wilayah kepulauan pun ditingkatkan kualitas
eksistingnya.
Hasilnya, ruas-ruas jalan nasional dan strategis nasional yang
merupakan domain balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalami
perubahan besar. Mulai dari Kilometer Nol di Wilayah barat kota
hingga ke Kilometer 18 di Wilayah timur kota berbatasan dengan
Kabupaten Sorong.
Sepanjang ruas jalan ketegori kolektor 1 itu, ditingkatkan pelebaran
fisiknya secara merata menjadi dua jalur. Ruas jalan nasional ini
38
sejauh 25 Kilometer, sebagiannya membelah jalan utama kota,
sehingga atmosfer kenyamanan dan ketataan kota terasa
mempesona. Atmosfer serupa terasa pada ruas-ruas jalan primer
dan sekunder di wilayah perkotaan yang ditingkatkan kualitasnya
dengan biaya APBD Kota Sorong. Termasuk ruas-ruas jalan
sekunder di wilayah Sorong.
39
Pada dasarnya, berbagai ide mulai dari yang sederhana hingga yang
membutuhkan anggaran besar diajukan oleh para inovator Kota
Sorong. Inovasi yang memanfaatkan Teknologi Informasi dalam
bentuk aplikasi sistem elektronik, penataan ruangan,
penyederhanaan proses layananan, pelaksanaan kegiatan, dan
pembentukan tim-tim khusus banyak bermuculan. Hampir semua
OPD mengusung model sistem / aplikasi berbasis IT sebagai upaya
untuk melakukan kebaruan, memberi kemanfaatan dan
berkesinambungan dalam peningkatan kinerja OPD.
Tidak dapat dipungkiri di era digital saat ini, berbagai
aplikasi/sistem IT dianggap sebagai solusi praktis untuk
mengefisienkan waktu, tenaga dan bahkan biaya. Pendekatan
lainnya menggunakan aplikasi / sistem berbasis IT juga menjadi
pendekatan yang dipilih mengingat sebagian besar ASN memiliki
perangkat elektronik dan melek teknologi sehingga “jalan pintas”
BENIH INOVASI ASN KOTA SORONG
40
membuat aplikasi / sistem menjadi usulan inovasi yang dilakukan,
termasuk asumsi bahwa masyarakat pun melek teknologi.
Bermuculan juga inovasi lainnya seperti Employee of the Month
(EoM), yang merupakan bentuk apresiasi / reward yang diberikan
kepada pegawai terbaik di lingkup Dinas Tenaga Kerja berdasarkan
tingkat kinerja dan disiplin kehadiran. Nama pegawai yang terpilih
menjadi Employee of the Month diusulkan kepada Walikota untuk
diumumkan dan diberikan piagam penghargaan setiap tanggl 17
bulan berjalan. Tujuannya untuk meningkatkan disiplin pegawai
dalam melaksanakan tugas sesuai ketentuan yang berlaku melalui
pemberian penghargaan kepada pegawai yang layak menerima.
Manfaatnya akan semakin baik dan membuat pegawai menjadi
lebih disiplin dalam bekerja serta meningkatnya kualitas kerja.
Disnaker dengan inovasi BKOL (Bursa Kerja Online) mempunyai
tujuan untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat melalui
penyediaan informasi bursa kerja secara online. Manfaatnya adalah
dapat menghubungkan pengusaha / pemilik usaha / instansi yang
membutuhkan tenaga kerja dengan para pencari kerja melalui bursa
kerja online. Masyarakat yang sedang membutuhkan informasi
lowongan pekerjaan dapat segera mengetahui jika ada lowongan
pekerjaan.
41
Inovasi lainnya adalah Nyanduan (Pelayanan Aduan) yang
tujuannya adalah menciptakan layanan pengaduan yang nyaman
untuk menerima pengaduan dari pekerja maupun pengusaha serta
menyelesaikan pengaduan dengan cara kekeluargaan serta sesuai
aturan yang berlaku.
Beberapa contoh inovasi di atas sejatinya sudah memperlihatkan
semangat berinovasi dari para ASN Kota Sorong. Diakui bahwa pada
tahap awal ini, beberapa inovasi yang dihasilkan oleh para innovator
masih ada yang merupakan kegiatan rutin organisasinya, atau
merupakan program nasional yang digagas oleh pemerintah pusat.
Meskipun demikian, melalui mekanisme verifikasi inovasi yang
dilakukan oleh tim LAN, usulan inovasi tersebut disarankan untuk
dimodifikasi dan dikembangkan sehingga terlihat unsur kebaruan
dari inovasi tersebut.
42
Berkaca dari banyaknya ide inovasi yang dihasilkan, dapat
diasumsikan bahwa masa depan birokrasi Kota Sorong akan
gemilang jika semangat dan kultur inovasi ini dapat terus
dilanjutkan, dikembangkan dan terus mendapat dukungan dari
pimpinan daerah atau stakeholders.
Tiga puluh enam slide diagnovasi menjadi sajian pasca makan
siang khas Papua di Samusiret. Sajian diagnnovasi menyajikan
kesamaan pemahanan diagnovasi (diagnosa inovasi); hubungan
kreatif, inovasi, improvement dan daya saing; waktu dan tempat
menemukan ide; menemukan ide dengan masalah dan tanpa
masalah; tool mendiagnosa; dan metode berfikir kreatif. Berfikir
kreatif yang diperkenalkan antar lain Inside The Box Thingking
(Template pengurangan, pembagian, pengalian, penggabungan
dan penyesuaian kebutuhan), Out The Box Thinking (Berfikir
Lateral), Berfikir terbalik, Morphology Analysis, Menambah kata
bernilai, Fun Theory, Shopping List, Integrasi, dll.
Selain Diagnose, pada waktu yang sama juga dibekali
pembuatan Rencana aksi inovasi. Beberapa hal penting dalam
rencana aksi yang perlu diperhatikan antara lain unsur rencana
aksi, pentingnya fungsi manajemen dalam rencana aksi serta
strategi komunikasi.
43
Diagnosis Inovasi merupakan tahap menemukan ide inovasi
dengan mengidentifikasi kebutuhan organisasi untuk
meningkatkan kinerja. Identifikasi dapat dilakukan berdasarkan
masalah maupun keinginan meningkatkan kinerja organisasi.
Hasil asistensi dinas, lembag teknis daerah, sekretariat, distrik,
kecamatan pada tanggal 25 s.d 26 April 2018 telah menghasilkan
kurang lebih 154 ide inovasi. Berikut hasil asistensi ide gagasan
ide dan rencana aksi inovasi Kota Sorong.
Hasil asistensi dinas, lembaga teknis daerah, sekretariat, distrik,
kecamatan pada tanggal 25 s.d 26 April 2018 telah menghasilkan
kurang lebih 154 ide inovasi. Berikut hasil asistensi ide gagasan ide
dan rencana aksi inovasi Kota Sorong.
44
Dinas Perikanan
1) TIPIS (Telepon Informasi Proses Ijin Selesai)
Proses Penerbitan rekomendasi untuk pengurusan SIUP dan surat
keterangan asal untuk pengiriman hasil laut/ perikanan yang saat
ini berjalan: pelaku usaha perikanan mengajukan surat permohonan
dan kemudian diagendakan, setelah disetujui oleh kepala dinas, dan
dapat diterima oleh pemohon , akan tetapi dalam inovasi dimaksud
pelaku usaha telepon untuk informasi SKA dan atau rekomendasi
kemudian diproses dalam waktu kurang dari satu jam pelaku dapat
menerima SKA atau rekomendasi dimaksud.
2) KONTES (Kunjungan Obrolan Tepat Sasaran
Kelompok Petani/ pembudidaya ikan dan kelompok hasil pengolah
perikanan selama ini hanya melakukan kegiatannya hanya sebatas
pengetahuan mereka sendiri, dan pendampingan oleh petugas tidak
dapat dilakukan setiap saat mengingat luas wilayah dan jumlah
petugas yang terbatas. akan tetapi dengan adanya program inovasi
yang dimaksud petani ikan dan pengolah hasil perikanan dapat
bimbingan langsung setiap saat oleh petugas perikanan sehingga
permasalahan sekecil apapun tentang budidaya dan pengolahan
bahkan sampai ke pemasaran dapat diatasi dengan baik.
3) PEDATI (Petugas Datangi Kapal Ikan)
Saat ini pemeriksaan kapal dilaksanakan dengan cara pemilik kapal
datang ke kantor untuk mengajukan permohonan, kemudian
petugas memverifikasi berkas selanjutnyaturun ke kapal untuk
melakukan cek fisik sehingga prosesnya panjang selama 7 hari.
Tetapi dengan adanya inovasi ini petugas setelah mendapatkan
45
SPTdari dinas perikanan provinsi langsung mendatangi kapal untuk
mengambil berkas data dan melakukan cek fisik kapal. waktu yang
dibutuhkan hanya 1-3 hari dan juga dapat mengurangi biaya yang
dikeluarkan oleh pemilik kapal.
4) JEBOL KARTU KUSUKA (jemput Bola Kartu Kusuka)
Pelayanan sebelumnya masih menggunakan kartu pelayanan
dimana pelayan mendatangi petugas operator kemudian diproses
dan dicetak kartu nelayannya tetapi dengan menggunakan inovasi
jebol kartu kusuka nelayan kartu akan diverifikasi datanya oleh
petugas enumerator dan dan verifikator kemudian mendatangi
nelayan dan penginputan secara online kemudian dicetak kartu
kusukanya melalui Bank yang ditunjuk oleh Kementrian Kelautan
dan Perikanan RI dengan tujuan kartu Kusuka juga bisa berfungsi
sebagai kartu ATM nelayan.
5) IKAN KAKAP (Informasi Kedatangan Keberangkatan
Kapal Perikanan)
Proses pendataan dan pengawasan kapal perikanan dilakukan
dengan cara hasil tasil tangkapan didaratkan/ dibawa langsung ke
pasar lokal dan pengecer di kota Sorong tanpa adanya laporan hasil
tangkapannya dan jenis ikan yang dibawa. Dengan sistem inovasi
ini yang menggunakan format lookbok kapal perikanan sehingga
kapal perikanan, produksi hasil tangkapan, jenis ikan dan daerah
penangkapan dapat terdeteksi dengan akurat dan jelas.
46
6) SIDAT PERIKANAN (Sistem Data Informasi Perikanan)
Sebelumnya untuk mendapatkan informasi data dari dinas
perikanan kota Sorong maka harus mendatangi dinas. Permintaan
data dengan cara manual. Melalui inovasi ini para stakeholders bisa
langsung mendapatkan informasi melalui email/ website dinas
perikanan kota Sorong.
Dinas Pekerjaan Umum
7) Izin Usaha Konstruksi Secara Online
Pelayanan IUJK yang efektif dan terjangkau mempercepat proses
pengurusan
8) Penyiapan fasilitasi sanitasi masyarakat umum
Tersedianya tempat buang air besar atau kecil di tempat-tempat
umum atau tempat kegiatan masyarakat. Memberikan kesadaran
kepada masyarakat supaya jangan buang air besar di sembarang
tempat.
9) Mobile Trening Unit (MTU)
MTU sangat dibutuhkan di daerah yang sangat jauh. MTU ini bisa
dibawa ke Kabupaten lainnya. Peningkatan SDM yang sangat tepat
dan akurat.
Dinas Kesehatan
10)Home Visit pada pasien dengan ODGJ
Pelayanan keperawatan jiwa pada pasien dengan masalah
psikososial. Sosialisasi kesehatan jiwa, tersedianya dokter jiwa
47
yang terlatih, terbentuknya SK Tim, Tersedianya obat-obatan yang
memadai, tersedianya tenaga psikolog, tersedianya klinik untuk
gangguan jiwa.
11)TEMAN SEBAYA (Merangkul Remaja Untuk ke Layanan
Kespro)
Melatih remaja sebaya dan menyediakan layanan dan nomor kontak
petugas
12)LPBAR ( Layanan Publik Bebas Asap Rokok)
Menyediakan tempat merokok di area pelayanan publik dan
menyediakan poster kawasan bebas asap rokok
13)GERTOSS (Gerakan Temukan Obati Tuberkolosis Sampai
Sembuh)
Pemberdayaan Masyarakat melalui pelatihan kader, pendampingan
minum obat sampai tuntas. Penguatan layanan TB di tingkat
puskesmas dan terintegrasi dengan program penyakit lainnya.
Dinas Pariwisata
14)Adanya pendirian satu badan usaha jasa bidang
perhotelan maupun travel
Memberikan informasi tentang keabsaan kepada pemilik
pengusaha dalam pendirian suatu jasa usaha pariwisata baik travel
maupun perhotelan
48
Dinas Perumahan dan Pemukiman
15)Terbangunnya kawasan perumahan nuansa Papua atau
rumah adat
Lestarinya budaya masyarakat Moi, terciptanya kawasan
pemukiman nuansa suku Moi yang bersih, sehat, dan asri
16)Tertatanya kawasan pemukiman yang bersih dan asri
tersedianya perumahan yang layak huni bagi masyarakat, tertatanya
lingkungan yang bersih dan asri, serta tersedianya fasilitasi umum
dalam kawasan pemukiman
17)Edukasi Lingkungan yang sehat melalui program Duta
Bank Sampah bagi siswa-siswi
tersedianya SDM di salah satu daerah otonom adalah cita-cita bagi
setiap daerah saat ini maupun masa yang akan datang oleh karena
itu siswa-siswi sebagai generasi penerus bangsa dapat dibekali
dapat dibekali dengan pengetahuan tentang sampah.
18)Menanggulangi sampah melalui kios bank sampah
melakukan pemilahan sampah organik dan non organik dari sumber
sampahnya. Memberikan imbalan bagi masyarakat yang membawa
sampah non organik dengan sembako
19)Pemanfaatan sampah plastik sebagai sumber
pendapatan bagi masyarakat kebersihan dari
lingkungan di tingkat RT/RW.
Mewujudkan Sorong yang bersih. pemberitahuan jam pembuangan
sampah melalui surat kabar, RRI, dan CWM
49
Dinas Lingkungan Hidup
20)Pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk kompos
(organic composting)
Meminimalisir volume sampah organik pada sumber. dilakukan
dengan cara melakukan koordinasi dengan dinas perumahan,
sosialisasi melalui media massa untuk merubah mindset,
berkomunikasi dengan penanggung jawab usaha untuk mendukung
pengelolaan sampah organik ini dan menggunakan pendekatan
Corporate Social Responsibility
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Sorong
21)Kejutan 17
Para siswa yang ada di Kota Sorong yang belum mencapai usia 17
Tahun dan belum memiliki KTP Elektronik maka tidak perlu datang
ke kantor Dukcapil tetapi kami yang datang langsung ke sekolah
melakukan perekaman KTP Elektronik dan pada saat YBS telah
mencapai usia 17 tahun kami langsung mendatangi para siswa
tersebut dan memberika kejutan "17" yakni memberikan KTP
Elektronik dan ucapan selamat ultah yang ke 17 kepada YBS
sebagai kado yang termanis
22)"Kerja Sagu" (Kerja Pada Sabtu dan Minggu)
Tim dukcapil mendatangi warga kota sorong yang ada pada tiap-
tiap distrik dan langsung mengadakan perekaman KTP Elektronik ,
menerbitkan Kartu Keluarga , Akta Kelahiran , Kematian, Maupun
Akta Nikah dll.
50
Dinas Kearsipan
23)Layanan Resita (Restorasi Arsip KIta)
Mewujudkan arsip sesuai dengan tata naskah kearsipan. Menyusun
Sesuai dengan tata naskah kearsipan
24)Layanan Arsita (Archive Recovery Strategy Team)
Mengikuti Pendidikan Kilat kearsipan sosialisasi penyelamatan
kearsipan
25)Capusling (Cafe Perpustakaan Keliling)
Kecukupan jumlah dan kualitas SDM. Sarana dan fasilitas yang
memadai. Kebijakan yang mendukung terciptanya situasi
networking. pemangku kepentingan memiliki kepedulian terhadap
perpustakaan (multi stakeholder). Masyarakat cukup bisa
merasakan manfaat keberadaan perpustakaan. Program yang
dijalankan memiliki kesinambungan
26)Layanan Capusol (Cafe Perpustakaan Online)
Luas Wilayah Besar. Kurangnya Minat masyarakat Untuk datang
keperpustakaan daerah
Dinas Kebudayaan
27)OPO (Optimalkan Prestasi Olahraga)
Pelaksanaan Olahraga bagi setiap cabang olahraga baik Turnamen,
Kompetisi dan Lomba. Membuat Atlit untuk mencintai Pekerjaan
memiliki inisiatif dan kreatif dan pantang menyerah. Adanya
ketersediaan dana bagi terselenggaranya Turnamen, Kompetisi dan
Lomba dari Pemerintah dan Masyarakat
51
28)BUTA TRAPA (Budayakan Tarian tradisional Papua)
Menyiapkan sarana dan prasarana budaya. Memberikan bantuan
dana kepada pengelola sanggar maupun pelaku budaya. Melakukan
pembinaan dan pelatihan serta lomba dan festival budaya papua di
kota Sorong.
29)CIPETA (Ciptakan Pemuda Yang Tangguh)
Penyiapan sarana dan prasarana kepemudaan. Memberikan
bantuan dana kepada organisasi kepemudaan. Melaksanakan
Diklat, Seminar, TOT, dan Pendidikan Formal / Non Formal
30)GEPEMA (Gerakan Pemuda Yang Maju)
Menyiapkan sarana dan prasarana kepemudaan. Memberikan
bantuan dana kepa organisasi kepemudaan
31)SAPRO (Sarana Prasarana Olahraga)
Membangun fasilitas olahraga yang representative bagi cabang-
cabang olahraga di Kota Sorong.
Dinas Komunikasi Dan Informatika
32)KOMIN Tra KOSONG (Kominfo tidak kosong)
Komintra Kosong merupakan inovasi murni buah karya ASN dinas
kominfo. Sulitnya membangunn kordinasi dan komunikasi baik
antara pimpinan OPD maupun didalam OPD itu sendiri. Dengan
memanfaatkan jaringan dan penatapan IP/LAN yang telah ada,
maka Diskominfo akan melakukan link jaringan keseluruh OPD.
52
33)RAMLAN LALIN (Lalu lintas Ramai dan Lancar)
Berbentuk aplikasi berbasis web hasil karya SDM Kota Sorong guna
menekan biaya pembelian aplikasi. Aplikasi ini kedepanya akan
dikolaborasikan dengan Satlantas Polres Sorong Kotaagar bisa
berbagi informasi rekayasa lalu lintas kota sorong. Filtur peta pada
aplikasi memudahkan masyarakat untuk melihat rekayasa lalu lintas
tersebut
34)Taman INDAH
Meningkatkan kesadaran dan kemauan msyarakat dalam
memanfaatkan teknologi dan informasi dengan baik diera digital
35)SIMASKOT (Sistem Informasi Manajemen Aset Kota
Sorong )
Berbentuk aplikasi berbasis web yang dibuat oleh SDM Dinas
sehingga dapat menekan biaya pembelian aplikasi. Fitur-fitur yang
terdapat diaplikasi tersebut antara lain : Daftar Aset (input data,
sunting data dan hapus data, jumlah stok, dan lain sebagainya );
Status aset (Baik, rusak, dalam perbaikan pemutihan, dan lain
sebagainya); Barcode yang akan ditempel disetiap aset (fisik) untuk
memudahkan penelusuran aset dimaksud
36)Singkong (Seputar Info tentang Kota Sorong)
Aplikasi Singkong merupakan Andorid yang membantu pengguna,
baik warga kota sorong maupun bukan warga kota sorong dalam
memperoleh informasi seputar kota sorong. Kota sorong merupakan
kota yang Heterogen . Disisi Iklim, Hujan dan Panas datang tidak
mengenal musim. SIngkong adalah Tumbuhan yang dapat Tumbuh
53
dalam kondisi apapun. Singkong juga digemari banyak orang
termasuk warga papua khususnya kota sorong. Singkong dauunya
bisa buat sayur. Batangnya bisa dijadikan pagar. Buahnya diolah
menjadi sejumlah makanan. Setinggi apapun singkong menjulang,
tapi bagian yang membesar adalah adalah akar yang menjadi
buahnya. itulah kota Sorong, Setinggi tinggi menjulang, namun
memiliki fondasi yang kuat sebagai kota barometer di Tanah Papua.
Berdasarkan itu aplikas ini diberi nama SINGKONG
37)Klinik TBC (Tidak Bisa Computer)
Diskominfo kota sorong akan menyediakan sebuah ruangan sebagai
tempat konsultasi dan pelatihan pengoperasian komputer untuk
para pegawai yang membutuhkan. Difokuskan untuk para pegawai
kota sorong, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk masyarakat
ikut didalamnya. Klinik TBC ini dapat berpindah-pindah (mobile)
sehinga bisa disandingkan dengan inovasi Taman INDAH agar
masyarakat juga bisa merasakan manfaat dari klinik ini. Para dokter
(pengajar) adalah para pegawai kominfo tetapi tidak menutup
kemungkinan untuk pihak lain ikut andil dalam membantu
pengajaranya.
Dinas Ketahanan Pangan
38)Penataan ruangan kantor dengan menyediakan ruangan
kreatif pangan
Banyaknya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak betah untuk
melaksanakan dengan menyelesaikan tugas dengan baik karena
kondisi ruangan kantor yang tidak tertata dengan baik sehingga
54
perlu adanya inovasi penataann ruang dengan metode
mengkreatifkan ruang pangan guuna memperlancar tugas dan
fungsi dibidang masing-masing.
39)Kawasan rumah pangan lestari (KPRL)
Mengajak para pembaca agar mau ikut dalam mengembangkan
Model Rumah Pangan Lestari ditingkat RT. Memotivasi masyarakat
Kota Sorong agar memahami pentingnya pemanfaatan pekarangan
untuk tanaman pertanian dan peternakan. Program Usaha Pangan
masyarakat berupa Toko Tani Memudahkan biaya transportasi
mayarakat. Meringankan beban hasil produksi petani / peternak
dalam mendistribusikan kepasar / supermarket. UU No 8 tahun
2012 tentang pangan dimana Bab IV Pasal 30 menjelaskan bahwa
Pemerintah menyelenggarakan pengadaan, pengelolaan, dan
penyaluran cadangan pangan pemerintah. Pasal 33 Pemerintah
memfasilitasi pengembangan cadangan pangan masyaraakat
kearifan lokal. Peningkatan Mutu dan keamanan pangan atau
pengujian keamanan pangan segar Terwujudnya hasil pertanian
produk segar asal tumbuhan yang aman terbebas dari cemaran
bahan kimia yang beredar di kota sorong. DPA dinas Ketahanan
Pangan untuk kegiatan peningkatan mutu dan keamanan pangan.
Dinas Tenaga Kerja
40)Pendampingan Usaha Mandiri
Memberikan Bantuan langsung kepada Wirausaha yang telah dilatih
untuk mengembangkan Usaha Mandiri. Membuat Pelatihan
55
Wirausahan Berbasis Mandiri. Walikota segera membuat Perda
yang memprioritaskan masyarakat Lokal (Asli) untuk mendapatkan
Ruang kerja dalam dunia kerja swasta di semua sector
41)Sertifikasi bagi orang asli Papua
Pemerintah dalam hal ini walikota sefera menangapi isu dan
perkembangan dunia kerjasa swasta khusus Kota Sorong akhir-
akhir ini. Pemerintah segera menyikapi dan memberikan pelatihann
kerja kepada generasi muda untuk siap pakai dalam dunia kerja
khusus perusahaan BP Migas yang akhir-akhir ini membutuhkan
tenaga kerja yang begitu banyak
42)EOM (Employe of the Month)
Dinas Tenaga Kerja mengusulkan nama pegawai yang menjalankan
tugas mulai dari jam masuk kerja sampai dengan jam pulang kantor
kepada Walikota untuk dibacakan namanya dan memberikan
piagam penghargaan kepada pegawai yang dianggap layak pada
setiap tanggal 17 bulan berjalan
43)BKOL (Bursa Kerja Online)
Dengan adanya penggunaan peralatan perangkat komputer
merupakan bantuan dari kemenaker RI untuk pelayanan kartu
pencaker online maka hal tersebut merupakan hal yang baru atau
merupakan inovasi pada dinas tenaga kerja kota sorong
44)ASN Handal
Penyelesaian tripartit melalui pegawai mediator. Menjalankan UU
ketenagakerjaan no. 13 Tahun 2003 pasal 155, 156 dan 157
56
45)Budaya Kerja yang kondusif di dunia Usaha dan Industri
Menerima pengaduan dan keluhan dari pekerja maupun pengusaha,
membuat pengglan dinas dan menyelesaikan perselisihan
hubungan kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga
mendapatkan kepercayaan di tengah-tengah masyarakat terutama
tenaga kerja.
Dinas Pendidikan
46)Sarana dan Prasarana yang tepat guna
Sarana dan prasarana sebagai bagian integral dari keseluruhan
kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan mempunyai fungsi dan
peran dalam pencapaian kegiatan pembelajaran sesuai kurikulum
satuan pendidikan. Agar pemenuhan sarana dan prasarana tepat
guna dan berdaya guna (efektif dan efisien) diperlukan suatu
analisis kebutuhan yang tepat di dalam perencanaan pemenuhan.
Sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan
guru untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran. Jika dilihat
dari sudut murid, sarana pendidikan adalah segala macam peralatan
yang digunakan murid untuk memudahkan mempelajari mata
pelajaran. Prasarana pendidikan adalah segala macam peralatan,
kelengkapan, dan benda-benda yang digunakan guru (dan murid)
untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan.
47)Legalisir 5 menit
Selamai ini pelayanan legalisir ijazah terpusat di pejabat eselon II
dan III sehingga jika yang bersangkutan berhalangan maka
masyarakat harus menunggu, dengan adanya inovasi legalisir 5
57
menit maka eselon IV juga diberikan kewenangan untuk
menandatangani legalisir ijazah atau surat berharga lainnya
sehingga terlayani dengan cepat kebutuhan warga masyarakat.
Pelayanan inovasi 5 menit tidak harus dikantor atau sekolah
melainkan diluar jam dinas/sekolah bisa dirumah, warung ataupun
tempat umum lainnya
48)Peningkatan Kompetensi Aparatur Pada Bidang PAUD
dan PNF melalui Coaching Clinic IT
Dengan dilakukannya coaching Clinic IT bagi aparatur telah terjadi
perubahan dari diri dan perilaku aparatur, dari yang belum tahu
menjadi tahu tentang IT sehingga aparatur bersemangat dalam
bekerja dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas
49)Peningkatan kinerja pegawai pada bidang pendidikan
dasar
Dengan dibuatnya SOP maka pelaksanaan tugas setiap hari
dibidang pendidikan dasar sudah mulai terarah kepada aturan yang
sudah dibuat (SOP). Program akulasi data pendidikan tenaga
kependidikan sekolah dasar. Dengan dibuatnya SOP maka
pelaksanaan tugas setiap hari dibidang pendidikan dasar sudah
mulai terarah kepada aturan yang sudah dibuat (SOP)
50)Budaya Kerja yang kondusif di dunia Usaha dan Industri
Menerima pengaduan dan keluhan dari pekerja maupun pengusaha,
membuat pengglan dinas dan menyelesaikan perselisihan
hubungan kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga
58
mendapatkan kepercayaan di tengah-tengah masyarakat terutama
tenaga kerja.
Dinas Perdagangan
51)Penyedian Keladi bagi UKM Keripik Keladi
Identifikasi dan inventarisasi masyarakat peramu, lahan,
bekerjasama dengan dinas Perkebunan dan serta penyiapan bibit.
Pembinaan kewirausahaan dan pembinaan kelembagaan bagi
masyarakat peramu menjadi PUMK. Identifikasi bahan baku yang
sesuai dengan kebutuhan PUMK kripik keladi. Sinkronisasi dengan
lembaga teknis perkebunan, perencanaan dan pembiayaan
Pemerintah Kota Sorong
52)Penguatan Kelembagaan PUMK
Identifikasi data dan pengelompokan UMKM. Menyiapkan
kerjasama dengan Kemenkop, Lapenkop, dan lembaga pembina
lainnya. Pembinaan, pelatihan, pendampingan PUMK dalam
kelembagaan pengelolaan usaha. Monitoring dan evaluasi.
Membuka link dengan lembaga pembiayaan untuk memperkuat
permodalan dan lembaga-lembaga pemasaran hasil produk
53)Peningkatan system Pengelolaan Informasi Harga Pasar
Informasi data diberikan oleh pengusaha denga jumlah tempat dan
jumlah komoditi bertambah Pengelolaan data yang manual
berpindah ke aplikasi. Kerjasama dengan lembaga atau konsultan
penyedia aplikasi. Peningkatan ASN Pengelola data.
Memperbanyak akses pengguna data informasi harga pasar.
59
Dinas Perindustrian
54)Kampung Noken
Sebagai pusat pelatihan dan pembinaan bagi pengrajin noken.
Terciptanya sanggar-sanggar kerajinan. Sebagai destinasi pusat
pusat oleh-oleh khas Kota Sorong (Papua Barat)
55)Pengembangan Sentra Industri Kecil dan Menengah
Berbasis Pengolahan Hasil Laut
Mewujudkan Kota Sorong sebagai kota Industri. Pemberian bantuan
sarana dan prasarana bagi industri kecil dan menengah. Pelatihan,
pembinaan dan pengawasan bagi industri/kecil dan menengah.
Berkembangnya industri kecil dan menengah di Kota Sorong
Dinas Penanaman Modal dan PTSP
56)Sobat Investor
Sobat investor merupakan suatu inovasi yang dapat memberikan
informasi yang seluas-luasnya bagi investor di Bidang penanaman
modal dan investasi yang berasas kepastian hukum, keterbukaan,
akuntabilitas, perlakuan sama, kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian dan
keseimbangan kemajuan. Sobat investor merupakan implementasi
Perpres No. 91 tahun 2017 tentang percepatan Pelaksanaan
berusaha di Kabupaten/Kota.
60
Puskesmas Klasaman
57)KITORANG SAMA (Kesehatan Ibu Tanggung Jawab Orang
yang Sayang Mama)
Membuat Grup Bumil WA (Whatsapp) bagi yang memiliki HP
android dan SMS bagi yang HP Non Android. Reminding / pengingat
pada aplikasi kalender pada HP android ssi daftar nama ibu pada
KANTONG PERSALINAN
58)TFC (Therapetic Feeding Centre)
Penjaringan anak gizi kurang dan gizi buruk yang didapatkan dari
polik anak (MTBS) dan posyandu selanjutdnya mendapat
penatalaksanaan pemberian makanan dari petugas, selanjutnya
ada pemantauan / pengawasan rutin melalui home care ke rumah
balita yang sedang dipantau perkembangan kenaikan BB
59)KIA RAJA Bisu (Konseling, Informasi, Edukasi Rawat Jalan
Bisu / tak bersuara
Membuat kata-kata bijak dan poster karikatur yang dibingkaikan
dan di tempel pada dinding puskesmas
60)Program pengembangan pelayanan INDERA
Melakukan kerjasama dengan pihak swasta (OPTIK) untuk
membuka pelayanan pemeriksaan mata bagi pasien yang
mengalami gangguan refraksi tanpa komplikasi
61)Kader JKN
Bersama petugas puskesmas, kader mendata jumlah anggota
keluarga yang belum mempunyai kartu KIS
61
62)Pengembangan layanan ANC menggunakan USG di polik
KIA
Pelatihan petugas (dokter dan bidan) serta pengadaan alat USG di
puskesmas.
Puskesmas Sorong Barat
63)Agen Promosi Kesehatan (PROMKES)
Setiap sekolah SD, SMP, dan SMA akan dilatih 2 orang murid,
bagaimana cara menyuluh, cara melakukan konseling, dan
melakukan distribusi media (Liflet, Poster, dan Stiker). Kemudian
puskesmas yang akan menyiapkan media cetak dan materi dan
tugas agen promkes adalah melakukan penyuluhan dan distribusi
media di sekolah
64)Puskesmas Rumah Anak
Puskesmas akan menyiapkan tempat bermain anak di luar gedung
puskesmas ketika orang tua yang berobat ke puskesmas dengan
membawa anak yang sehat sebelum masuk ruangan puskesmas
akan dititipkan anaknya ke tempat bermain, ketika selesai
melakukan pengobatan dan hendak pulang barulah anaknya diambil
dari tempat bermain
65)Sitem Rujukan UKS
Komitmen bersama antara sekolah dan puskesmas, pembentukan
guru UKS, stiap ruangan UKS di sekolah dan pembentukan dokter
kecil sistem rujukan yang akan dibangun antara sekolah dan
puskesmas, anak yang sakit di sekolah langsung enghubungi nomor
62
puskesmas dan puskesmas akan datang jemput di sekolah, setelah
tenaga medis di puskesmas melakukan pengobatan barulah akan
menghubungi orang tua.
Puskesmas DUM
66)PONCAPIL
mewujudkan kerjasama yang baik antaraPuskesmas Dum dan
Catatan Sipil dalam penilaian kinerja. Membatu masyarakat dalam
pengurusan pembuatan Akte Kelahiran di Catatan Sipil.
Puskesmas Malawei
67)TAMASYA (Taman Bermain Posyandu)
Membuat Posyandu Menrik untuk anak-anak. Menyediakan odong-
odong dan alat bermain anak di Posyandu. PMT (Bubur Kacang Ijo
untuk Balita). Pendanaan CSR
68)SMS Gateway
Pasien dapat melakukan pendaftaran berobat melalui SMS dan
secara otomatis akan mendapatkan SMS Nomor antrian dan
perkiraan waktu kedatangan di Puskesmas.
Puskesmas Sorong
69)Pelatihan Kader Posyandu & Pos Lansia
Melatih pada kader posyandu agar lebih terampil dama melayani
masyarakat khususnya pada lansia
63
70)Posyandu Ramah Anak & Multimedia
Menciptakan kondisi pelayanan umum yang nyaman dan kondusif bagi
anak saat berkunjung ke posyandu
71)Pelatihan Tenaga MTBS & MTBM
Pada Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) memiliki tujuan yang
dapat dikatakan signifikan, yaitu menurukan angka kesakitan serta
kematian yang ada pada dunia yang terjadi secara masal. Dengan
peningkatan fasilitas kesehatan yang ada serta memiliki pengetahuan
dasar dari kesehatan kita bisa menilai tumbuh kembangnya anak sehat
ataupun tidak sehat.
Puskesmas Tanjung Kasuari
72)Distrik Maladum Mes Bebas TB
Advokasi Lintas Sektoral dengan kepala distrik. Sosialisasi ke
masyarakat dengan baik. Pelatihan kader TB
Intensif kader TB. Monitoring kader TB
73)Kebas Malaria (Keluarga Bebas Malaria)
Mempercepat informasi malaria dikeluarga akan prilaku 3M
Puskesmas Remu
74)LOSS PUSKESMAS REMU (LANSIA ONE STOP SERVICE)
Advokasi lintas sektoral. Pembentukan tim LOSS di Puskesmas
Remu. Persiapan sarana prasarana. Pembinaan melalui forum
tingkat kelurahan. Membuat event-event tertentu untuk
meningkatkan kunjungan.
64
75)SAHABAT SEJIWAKU
Advokasi lintas sektoral. Pembentukan tim. Persiapan sarana
prasarana. Memberikan penghargaan sebagai "Sahabat Sejiwaku"
begi penderita yang aktif dan menunjukkan progres perbaikan
76)MIORe (MAPPING IVA ON LINE REMU
Advokasi lintas sektoral dan program. Pembentukan tim. Membuat
event-event tertentu untuk meningkatkan kunjungan IVA. Memberi
penghargaan sebagai "DUTA IVA PUSKESMAS REMU"
77)GO GREEN PUSKESMAS (PUSKESMAS RAMAH
LINGKUNGAN)
Advokasi lintas sektoral. Pembuatan SK Walikota. Persiapan sarana
prasarana. Sosialisasi
78)POSYADU PARU SEHAT
Melakukan advokasi lintas sektoral. Pembentukan posyandu paru
sehat. Persiapan sarana prasarana. Pelatihan kader posyandu paru
sehat
79)GERAKAN NIKAH SEHAT
Pembentukan tim. Advokasi lintas sektoral. Persiapan sarana
prasarana
BAPPEDA
80)LANTERA (Laporan Tertib Rapi)
Dasar hukum UU no 23 tahun 2014 pasal 274 perencanaan
pembangunan daerah didasarkan data dan informasi yang dikelola
dalam sistem informasi pembangunan daerah. OPD melaporkan
65
data pembangunan daerah berbasis data elektronik online (email
OPD)
81)One Day Service Advice Planning (ODSAP)
Menggunakan GPS dalam menentukan titik lokasi rencana
bangunan yang diajukan oleh pemohon agar mempermudah
petugas lapangan dalam mengidentifikasi lokasi. Setelah lokasi
teridentifikasi peruntukan bangunan dan Garis Sempadan
Bangunan yang tercantum di dalam Advice Planning harus mengacu
pada Perda Kota Sorong Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Tata
Ruang Kota Sorong
82)Shockterapy Sanksi bagi ASN yang tidak hadir
Inovasi ini dilakukan dengan cara memotong/memangkas ULP dan
TKD pegawai yang tidak hadir, dengan absensi sebagai indikator
83)Reward Pegawai Rajin (ASN of the month)
Inovasi ini dilakukan dengan cara memberikan reward berupa
sertifikat atau penghargaan khusus kepada para pegawai yang
memiliki absensi terbaik dalam satu bulan dan seterusnya
BKD
84)Yan Kep SaTu (Pelayanan Kepegawaian Secara Terpadu)
Inovasi ini dibuat dikarenakan jumlah ASN Kota Sorong mencapai
3.600, beban pelayanan kepegawaian menjadi sangat tinggi. Masih
ada ASN yang mendapatkan pelayanan tidak sesuai prosedur
BKD Jempol Kinerja ASN (Jemput Bola Kinerja ASN) Inovasi
ini mengukur kinerja seorang ASN melalui Sasaran Kinerja Pegawai
66
(SKP) setiap tahun dengan mengurangi kendala banyaknya
OPD/ASN yang tidak menyampaikan rekapan SKP pada BKPSDM
BPBD
85)Gerakan Masyarakat Peduli Mangrove
Abrasi pantai yang terjadi pada wilayah pesisir pantai di sejumlah
wilayah Kota Sorong perlu ditangani secara serius dengan
melibatkan warga masyarakat yang berdomisili pada wilayah
tersebut dengan meningkatkan kepedulian untuk melakukan
penanaman dan pemeliharaan tanaman mangrove sebagai
pengganti tanggul pemecah ombak di sepanjang pesisir pantai yang
telah mengalami abrasi
86)Jaringan Informasi Bencana (JIB)
Untuk mengoptimalkan penyelenggaraan penanggulangan bencana
di perlukan informasi yang cepat dan akurat dari stakeholders
terkait dimana kejadian bencana itu terjadi. Informasi dapat
disampaikan melalui Website, WA Group, dan Media Sosial
87)Rehabilitasi Mandiri
Untuk mengoptimalkan program tersebut perlu adanya kerjasama
antara OPD terkait dan LSM/Organisasi serta masyarakat.
Inspektorat
88)Klinik On Akuntabilitas
Permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan
semakin dinamis dan berbagai potensi permasalahan dalam
67
penyelenggaraan kegiatan bisa di tekan sehingga terwujud
pemerintahan yang baik sera bisa memberikan pelayanan secara
maksimal dan tidak terjadi korupsi sehingga pengawasan tidak
selalu diasosiasikan sebagai adanya permasalahan tetapi juga
untuk pencegahan
89)Knowledge Sharing Forum
APIP (Aparatur Pengawasan Internal Pemerintah) mampu menilai
efisiensi dan efektifitas kegiatan dan SDM (Sumber Daya Manusia)
yang mampu mendeteksi adanya penyelewengan dan
mengakibatkan terjadinya korupsi.
RSUD Sele Be Solu
90)Taman Baca Sele Be Solu
Mewujudkan pengembangan minta baca pada masyarakat. bahwa
buku merupakan salah satu jendela dunia dan ilmu
91)Anjungan Pendaftaran Pasien Sele Be Solu
Mempercepat dan mempersingkat waktu tunggu pasien.
mengurangi penumpukan antrian pengunjung. mengurangi
kesalahan data diri pasien
92)Taman Ceria Anak Sele Be Solu
Menumbuhkan kesadaran pada pasien agar tidak membawa anak
dalam proses pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
68
93)Pusat Informasi dan Pengaduan
Informasi dan Pengaduan Rumah Sakit merupakan salah satu
gambaran transparansi layanan publik sehingga layanan yang saat
ini dilakukan belum optimal maka perlu disempurnakan dengan
memperhatikan kebutuhan masyarakat yang ada
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah
94)Sistem Pajak Online
Tersedianya infrastruktur jaringan online di beberapa hotel,
restoran dan hiburan. Pembuatan Aplikasi sistem pembayaran
online berbasis web yang dapat diakses melalui smartphone dan
transaksi yang dapat diakses oleh ATM
95)Portal Parkir Elektronik
Palang pintu merupakan salah satu penyetopan / pemberhentian yang
mempunyai fungsi untuk keamanan suatu tempat seperti pintu masuk
kantor / instansi. Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita jumpai
palang pintu, baik di perkantoran, di pabrik-pabrik.
96) Pelayanan Mobil Keliling Pembayaran PBB
Mobil Keliling adalah kegiatan yang berada di bawah sub bidang
penagihan dan penegakan sanksi yang tujuannya adalah memfasilitasi
wajib pajak PBB P2 dalam membayar pajak Mobil dengan mendekatkan
tempat pembayaran ke tempat tinggal wajib pajak. Hal ini memudahkan
masyarakat dalam melakukan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB).
69
Satpol PP
PKL Ilegal Inovasi dalam menertibkan Pedagang Kaki Lima agar
keindahan kota dan kenyamanan warga terjaga.
Kesbangpol
97)Sinergitas Formus Kewaspadaan Diri (FKDM)
Inovasi Sinergitas FKDM adalah memberikan aksi/tindakan Cepat
dari beberapa hal yang menjadi keresahan masyarakat dari tindakan
Oknum atau sekelompok dari perbuatan yang melawan
hukum/aturan perundang undangan yang berlaku
98) Servis Point "30" Menit
Penerbitan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) bagi
Ormas/LSM/Yayasan Servis Point "30" Menit menjadi alternatif
pilihan inovasi dalam meningkatkan pelayanan secara baik dan
optimal bagi segenap Ormas/LSM maupun Yayasan yang ada.
99)Input Website Data Base dan Pelaporan SPJ bantuan
Dana Parpol
Melalui email tersebut minimal lebih kepada proses pelaporan akan
lebih mudah, cepat, mudah dimonitor sekaligus Evaluasi dimana
bantuan dana parpol disalurkan
100) Gugus Bhakti Negeri bagi Pelajar, Mahasiswa,
Pemuda, dan Mahasiswa
Gugus Bhakti Negeri merupakan inovasi Gerakan bagi Pelajar,
Pemuda dan Mahasiswa dalam penanaman Nilai - Nilai Juang
Kebangsaan yang berjiwa Pancasila dengan berpedoman pada UUD
1945
70
101) Diskresi ABK (Analisa Beban Kerja),
Analisis Kinerja Organisasi di Lingkungan Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Kota Sorong Dengan Diskresi ABK (Analisa Beban
Kerja) ini minimal dapat memberikan Tingkatan/Ukuran kerja bagi
ASN dalam bekerja sehingga keberhasilan Organisasi dapat dinilai
dan diukur tingkat keberhasilannya dengan alternatif diskresi inilah
tingkat Akuntabilitas, kedisiplinan Aparatur yang ada jelas akan
memberikan dampak positif baik bagi organisasi maupun tingkat
pelayanan secara baik dan optimal
Distrik Sorong Barat
102) SIJADI RUMBERLAP
mengantarkan generasi RUMBERLAP yang cemerlang di kemudian
Hari Dengan Sistem Belajar Mandiri di Rumah Berlabuh atau
SIJADI RUMBERLAB akan mendorong dan memotivasi anak-anak
untuk mau memanfaatkan waktu di rumah untuk belajar sehingga
mereka pintar dan cerdas, sehingga ke depannya mereka menjadi
generasi RUMBERLAB yang sukses
Distrik Sorong Kepulauan
103) Apotek Sehat Distrik Sorong Kepulauan
apotek yang isinya dipenuhi semua tumbuh tumbuhan dan memanfaatkan
sebagian tanah untuk ditanami tumbuhan
71
Distrik Sorong Utara
104) Office Green
Pemanfaatan lahan kosong di Kantor Distrik Sorong Utara dengan
tanaman tumbuhan hijau / bunga hidup di luar dan dalam ruangan
kantor
105) Pelayanan publik Distrik Sorong Utara via online (by
WA)
Mempermudah penyebaran informasi dan pelayanan kepada
masyarakat mengingat luasnya wilayah dan pemukiman warga yang
jauh dari kantor Distrik Sorong Utara
106) Distrik Wajib Baca Buku
Pegawai Wajib baca bagi ASN Distrik Sorong Utara untuk
menambah wawasan
107) Berkah Endapan Galian C
Pemanfaatan endapan lumpur dari galian C yang belum dikelola
dengan baik
108) Penyimpanan Arsip Elektrik / IT
Metode penyimpanan arsip secara elektronik guna mempermudah
dan mempercepat dalam mencari dan menemukan arsip.
Distrik Klaurung
109) Taman Wisata Paru-paru Kota sorong
Kegiatan kreatif yang beriorientasi lingkungan dan alam untuk
memperkenalkan potensi Taman Wisata sehingga berdampak
terhadap masyarakat sekitar lingkungan Taman Wisata
72
110) Distrik Klaurung Ramah Cerdas
Upaya untuk mengenalkan kegiatan kreatif ruang publik kepada
masyarakat
111) Pelayanan Online Distrik Klaurung
Upaya untuk meningkatkan pelayanan publik yang mudah, murah,
dan tepat waktu
Distrik Sorong Manoi
112) Lorong Hijau dan Produktif
Penataan lingkungan melalui kegiatan pembersihan 22 lorong se
Distrik Sorong Manoi menjadi hijau dan produktif yang melibatkan
seluruh warga
Distrik Sorong Kota
113) Distrik Sorong Kota Belajar
Pelatihan komputer bagi pegawai di lingkungan Distrik Sorong Kota
Pelayanan Administrasi Online Pelayanan administrasi secara
online
114) Distrik Sorong Kota Jadikan Sampah Sebagai Sahabat
Membuat kegiatan bank sampah untuk menjadikan sampah sebagai
sahabat
Distrik Sorong
115) Posyandu Multi Media
Optimalisasi Posyandu agar menjadi lebih nyaman dan menarik
73
116) Kampung Kuliner
Tempat jajanan dan kuliner yang terpusat di wilayah Distrik Sorong
Sekretariat Daerah
117) GRUP WA KESOS-Kesejahteran Sosial
Setiap kepala distrik di lingkungan pemda kota sorong emberikan
nomor WA yang akan bergabung dengan grup WA Kesejahteraan
Sosial dengan dikoordinir oleh kebala bagian kesejahteraan sosial
setda kota sorong.
118) E-Surat-Administrasi Umum
Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta
internet telah menjadi alat kekuatan untuk memikirkan kembali
sistem surat menyurat dengan model yang baru.
119) Analisis Data Laporan Keuangan-Bagian Administrasi
Umum dan Protokol
Kualitas laporan keuangan adalah strategi peningkatan kapasitas
sumber daya manusia
120) TAPIS (Tertib Acara Protokol itu sudah)-Bagian
Administrasi Umum dan Protokol
Membuat checklist acara secara menyeluruh disesuaikan dengan
susunan acara yang komrehensif. Koordinasi dengan penyelenggara
upacara/acara. Memberikan pemahaman tentang pentingnya
pengaturan keprotokolan dalam pelaksanaan upacara/acara.
74
121) SOP Pembuatan Produk Hukum Daerah-Bagian Hukum
Membuat panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan
operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar.
122) JDIH-Bagian Hukum
Membuat halaman website yang menampilkan Jaringan Dokumen
dan Informasi Hukum yang tersedia pada portal bagian hukum
123) KATAKU "Katalog Produk Hukum Elektronik dan
Manual"-Bagian Hukum
Membuat Katalog bagian hukum produk hukum baik berupa
eletronik maupun manual
124) "Kotak Advokasi" Pengaduan Penanganan perkara bagi
Masyarakat Miskn-Bagian Hukum
Penyampaian keluhan pengaduan dari masyarakat dengan
menyediakan Kotak Pengaduan
125) Infografis-Administrasi Perekonomian
Peraturan Perekonomian Karakteristik inflasi di Indonesia banyak
dipengaruhi oleh faktor kejutan. Faktor kejutan tersebut dapat
berupa gangguan produksi karena bencana alam seperti banjir dan
musim kering yang berkepanjangan banyak mempengaruhi inflasi
pada kelompok bahan makanan. Disamping itu, shocks juga dapat
berupa kenaikan BBM domestik yang memberikan dampak infllasi
kepada kelompok komoditasi yang harganya diatur oleh pemerintah.
Dengan kondisi tersebut, inflasi tidak dapat hanya diekspos oleh
75
kebijakan moneter yang merupakan tugas bank sentral. Untuk
menurunkan inflasi pada level rendah dan stabil perlu dukungan dari
pemerintah yang mempunyai kewenangan untuk mengatasi
gangguan dari supply termasuk gejolak harga pangan dan harga
yang diatur pemerintah
126) Sitoring-Bagian Administrasi Perekonomian
Harga Satuan Sembilan Bahan Pokok Kegiatan survey dan
monitoring harga satuan semblan bahan pokok dilaksanakan dua
kali dalam setahun yaitu menjelang idul fitri dan hari natal
127) Data Si Sorong-Bagian Administrasi Perekonomian
Kegiatan pendataan potensi - potensi unggulan daerah Kota Sorong
dilakukan mengingat Kota Sorong sangatlah strategis mengingat
sebagai pintu gerbang masuk dan keluar Provinsi Papua dan Papua
Barat dan sebagai kota persinggahan. Sorong juga merupakan kota
industri, perdagangan barang dan jasa karena karena dikelilingi oleh
kabupaten pemekaran seperti Kabupaten Sorong Selatan,
Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Maybrat dan Kabupaten
Tambraw yang memiliki sumber daya alam yang sangat potensial
sehingga membuka peluang investor dari dalam maupun luar negeri
untuk menanamkan modalnya.
128) LAPIS LJ (Layanan Pengaduan Kritik dan Saran
Langsung Jawab)-Bagian Humas
Inovasi diawali dengan rapat internal staff humas. Kemudian staff
humas menyiapkan LAPIS LJ dan melakukan sosialisasi dan
publikasi
76
129) KUBERI RASA FACEBOOK (Kumpulan Berita, Rekap
dan Sebar) melalui Facebook-Bagian Humas
Inovasi ini diawali dengan membuat grup WA /Telegram humas
dengan Distrik/Kelurahan. Sub Bagian Penerbitan Humas
melakukan peroses editor dan mempublikasikan melalui page
humas Sorongkota. Sub bagian menyaring informasi, merekap dan
mengarsipkan berita
130) BARJAS PESEK (Barang dan Jasa Pengadaan secara
Elektronik)-ULPBJ
Sosialisasi pengadaan barang dan jasa secara elektronik melalui:
Situs Pemerintah Kota Sorong; Media Sosial; Buku Panduan;
Banner; dan Selebaran
77
Tidur diatas awan bukanlah sebuah hanyalan, Jika kita terbang
langsung dari Jakarta menuju Papua, maka kita bisa tidur diawan 4-
5 jam. Biasanya pesawat yang memberikan layanan terbang
langsung memiliki jadwal antara 23.00 malam – 02.00 dini hari.
4 September 2018 jam 23.50, GA 862 mengantarkan tim inovasi
INTAN menuju Kota Sorong, dan berkesempatan tidur diatas awan.
Saat Jam 06.00-an WIBT tanggal 5 September 2018, GA 862
kebanggaan Indonesia melayang dengan tenang disekitar langit
Raja Ampat menuju Bandara DEO, Sinar keemasan cerah yang
menembus jendela pesawat dan memberikan kehangat dari
dinginnya Air Condisioner GA 862. Pagi yang cerah seakan menjadi
“siyal alam mendukung” akan dilaksanakan Launching Inovasi
sebagai Tonggak awal perubahan Kota Sorong menjadi Kota yang
Inovatif.
KOMITMEN INOVATOR SORONG
78
Mempersiapkan Peluncuran
Ibarat sebuah roket, kesalahan dalam persiapan peluncuran bisa
berujung pada kegagalan peluncuran rocket itu sendiri. Begitu juga
peluncuran inovasi atau sering disebut tahap Lauching inovasi.
Launcing inovasi terlihat seperti kegiatan seremoni, tapi
khakekatnya memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan komitmen berinovasi. Dimana pada tahap ini,
Walikota Sorong dan Kepala OPD harus membuat dan
menandatangi komitmen berinovasi dalam surat perjanjian kinerja
inovasi OPD.
79
Memilah dan memilih ide inovasi menjadi langkah penting, validasi
ide invoasi dilakukan dengan mengkonfirmasi kembali kepada
setiap perwakilan OPD. Ada sekitar 80 orang perwakilan yang ikut
hadir pada sesi validasi ide inovasi saat itu. Hasil validasi
menyepakati 98 ide invoasi yang akan di-launching pada tanggal 7
September 2018.
Validasi inovasi Kota Sorong dan Pembekalan Monitoring – Delivery
dihadiri oleh Sekda Kota Sorong, Staf Ahli Bidang Ekonomi Kota
Sorong, dan seluruh OPD dan UPT yang menjadi peserta
Laboratorium Inovasi Kota Sorong. Sekda Kota Sorong, Ibu Welly
Tigtigweria dalam sambutannya mengapresiasi Lembaga
Administrasi Negara telah mendorong tumbuhnya inovasi di Kota
Sorong.
80
Selain validasi ide inovasi, Pada kesempatan yang sama juga
diberikan pembekalan materi untuk tahap berikutnya yakni
monitoring dan display. Penyampaian materi ini menjadi penting
untuk memperlancar pelaksanaan tahap berikutnya yang
dilaksanakan bulan November 2018 dan Februari 2019. Materi
monitoring meliputi hal penting yang harus dipersiapkan peserta
pada saat monitoring meliputi capaian implementasi inovasi,
kendala dan solusi yang diambil untuk mengatasinya. Diperkuat
juga dengan tehnik presentasi progres inovasi, serta agenda
kunjungan lapangan untuk inovasi terplih.
Setelah seharian memilah dan memilih, Tantangan berikutnya
adalah mempersipan bahan Launching yakni vidio one slide one
innovation (OSOI) dan mempersiapkan surat penjanjian kinerja
inovasi. OSOI dikerjakan secara marator oleh tim intan Ripto,
81
Nugroho dan Ayu, sedangkan surat perjanjian diselesaikan oleh Tim
Inovasi Sorong. Secara sepintas mengerjakan OSOI terlihat sangat
mudah karena hanya berisi ilustrasi gambar, Nama OPD, Nama
Inovasi, Logo, dan Deskripsi Singkat. Tetapi, pada kenyataan kami
harus menyelesaikan itu, mulai dari jam 11.00 WIBT tanggal 6
September – jam 03.00 WIBT tanggal 7 September 2018. Salah satu
tantangannya yakni memilih gambar yang sesuai dengan tema dan
membuat deskripsi singkat dengan bahan yang terbatas. Ide inovasi
yang divalidasi dan dibuatkan OSOI sebagai berikut :
Daftar Launching Inovasi Kota Sorong 2018
NO NAMA SKPD JML IDE JUDUL IDE INOVASI
1
Dinas Tenaga Kerja 4 1) Asisten Entrepreneur
2) Employee of The Month
3) Bursa Kerja Online
4) Nyanduan (Pelayanan Aduan)
2
Dinas Pendidikan 3 5) GESOH Literasi (Gerakan Sekolah
Literasi)
6) CC Melek IT
7) Kampung Noken
4 Dinas Perdagangan 3 8) PUMK Naik Kelas
9) K-LADI
10) Harga PAS Online
5 Dinas Penanaman
Modal
11) Sobat Investor
6 2 12) Getar Dari Papua
82
Dinas Pemuda dan
Olahraga
(Gerakan Melestarikan Budaya Tari
Tradisional Papua)
13) OPPO (Optimalkan Potensi
Olahraga)
7 Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan
1 14) Pusling Care (Perpustakaan Keliling
Care)
8 Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil
2 15) Kejutan 17
16) 7 H Non-Stop
9 Dinas Komunikasi 3 17) Komitra Kosong
18) SI MASKOT (Sistem Informasi
Manajemen Aset Kota Sorong)
19) Sing KONG (Sistem Informasi Kota
Sorong)
10 Dinas Ketahanan
Pangan
2 20) Warung Lestari
21) AUA (Ambil Sampel, Uji
Laboratorium, Aman Digunakan)
11 Dinas Perikanan 2 22) PEDATI
23) TIPIS
24) JEBOL KUSUKA (Layanan Jemput
Bola Kartu Pelaku Usaha Bidang
Kelautan dan Perikanan
12 Dinas Pariwisata 1 25) VIRAL
26) TAMINI BUPUA (Taman Mini
Budaya Papua)
13 Dinas PU 2 27) IUJK Online (Izin Usaha Jasa
Konstruksi)
28) Mobile Training Unit (MTU)
14 Dinas Kesehatan 4 29) NAMU ODGJ
30) GERTOS (Gerakan Temukan Obat
Sampai Sembuh)
31) RUKO YAH (Ruang Rokok Kaum
Ayah
83
32) TEMAN KEPO (Teman Kesehatan
Reproduksi)
15 Dinas Pemukiman
dan Perumahan
2 33) Duta Bank Sampah
34) Kios BankSam
16 Dinas Lingkungan
Hidp
1 35) COMPAK (Sompsoting Sampah
Organik)
17 Dinas Peternakan 3 36) Aplikasi E-Surat
37) Tiada Sisa (Pemanfaatan Limbah
Organik Untuk Pakan Ternak)
38) PUPUK ORGANIK
(Pemanfaatan Limbah Organik untuk
Pupuk)
18 Dinas Sosial 2 39) Penerbitan Kartu BPJS
40) Re-Design Pemakaman Kota Sorong
19 Dinas Pengendalian
Penduduk dan
Keluarga Berencana
2 41) One Stop Service Keluarga
Berencana (OSSKB)
42) SINIDARE
(Siap Menikah Dengan Rencana)
20 Badan Kesbangpol 2 43) Rumah Dimas
44) Service Point 30 Menit
21 BAPPEDA 4 45) ASN of The Month
46) Shockterapy ASN
47) Ade-Ning
(One Day Service Advice Planning)
48) LANTERA
(Laporan Tertib Rapi)
22 Badan Kepegawaian
Daerah
3 49) YANG KESATU
(Pelayanan Kepegawaian Terpadu
Satu Pintu)
50) JEMPOL KINERJA ASN
51) Jaringan Informasi Bencana
23 Inspektorat 2 52) KLINIK ON Akuntabilitas
84
53) Knowledge Sharing Forum
24 RSUD Sele Be Solu
4 54) PUSAT LAYANAN INFORMASI
55) Taman Ceria Anak
56) Anjungan
Pendaftaran Pasien
57) Taman Baca
25 Badan Pengelolaan
Pajak dan Retribusi
2 58) Pelayanan
Mobil Pajak Keliling
59) Pemasangan
Parkir Elektronik
26 Satpol PP 1 60) Website Pol PP
27 Badan Pengelolaan
dan Keuangan Aset
Daerah
2 61) PROPENSUHAN
62) PENLAPKUDA
28 Bag. Humas Setda
2 63) KUBERI RASA FACEBOOK
kumpul berita, rekap dan sebar
melalui facebook)
64) LAPIS LJ
(Layanan Pengaduan Kritik dan
Saran Langsung Jawab)
29 Bag. Administrasi
Perekonomian
Daerah
1 65) Harga SIDAK
30 ULP Barang dan Jasa
1 66) BARJAS PESEK
31 Distrik Sorong Barat
1 67) SIJADI RUMBERLAB
(Mengantarkan generasi
RUMBERLAB yang cemerlang di
kemudian Hari)
32 Distrik Sorong Utara
2 68) Office Green
69) Pelayanan Online Via WA
85
33 Distrik Manoi
1 70) LORONG PELANGI
(Lorong Hijau Dan Produktif)
34 Distrik Sorong
1 71) Posyandu
MULTIMEDIA
35 Distrik Maladum Mes
1 72) KELIMASCIL
(Kelompok UKM Masyarakat Kecil)
36 Puskesmas Malawei
2 73) TAMASYA
74) APM
(Anjungan Puskesmas Mandiri)
37 Puskesmas Sorong
2 75) Posyandu Ramah Anak
76) Agen MTBS & MTBM
38 Puskesmas Tanjung
Kasuari
2 77) Maladum Mes Bebas Tb
78) KEBAS MALARIA
(Keluarga Bebas Malaria)
39 Puskesmas Remu
6 79) Mari Sayang Lansia
80) KO PANGARUH HIV AIDS
(Kenali dan Obati Peduli Orang
Dengan atau Tanpa HIV AIDS)
81) MIORE
(Mapping IVA Online Remu)
82) Go Green Puskesmas
83) Posyandu Paru Sehat
84) Gerakan Nikah Sehat
40 Puskesmas Remu 2? 2 85) Therapeutic
Feeding Centre
86) KITORANG SAMA
Kesehatan ibu Tanggungjawab
Orang Tua yang Sayang mama
41 Puskesmas Klasaman
3 87) KADER KIS
(Kartu Indonesia Sehat)
88) KIA RAJA BISU
(Konseling, Informasi, Edukasi
86
Pasien Rawat Jalan Bisu/tak
bersuara)
89) KITORANG SAMA
Kesehatan ibu Tanggungjawab
Orang Tua yang Sayang mama
42 Puskesmas Sorong
Timur
1 90) Akselerasi KIS
43 Puskesmas Sorong
Utara
2 91) New Posyandu
92) Jamban Sehat Keluarga
44 Puskesmas Malam
Simsa
1 93) KEJAR LO
(Penjaringan Kesehatan Lokalisasi
*ditambah dengan beberapa yang mengusulkan kembali
87
Meluncurkan untuk Implementasi Diawali suara burung khas hutan papua, empat penari memasuki
dengan gesture seakan mencari hewan buruan dengan membawa
panah. Tarian papua yang energik dan nyanyian “Aku Papua”
seakan menjadi simbolik energi melakukan perubahan dan cinta
tanah air. Semua perserta seolah terhipnotis dengan tarian yang
banyak memiliki nilai kearifan lokan tersebut.
88
Setelah berdoa untuk kelancaran dan keberkahan launching inovasi
kota sorong, dilanjutkan sambutan oleh Kepala LAN yang diwakili
oleh Kepala Pusat INTAN dan sambutan walikota Sorong sekaligus
melaunching inovasi Kota Sorong 2018/2019. Dalam sambutannya
Drs. Riyadi, M.Si. menekankan pentingnya berinovasi bagi
pemerintah daerah guna meningkatkan daya saing daerahnya.
Selain itu, beliau juga menyampaikan potensi besar dan ide
pengembangan wisata kota sorong sebagai pintu gerbang Provinsi
Papua Barat. Sementara itu, Walikota Sorong, Drs. Ec. Lambert
Jitmau, MM. menyampaikan rasa berterimakasihnya fasilitasi
penumbuhkembangan inovasi Kota Sorong. Walikota Sorong juga
mendorong untuk semua OPD dan UPT untuk berinovasi dan
memajukan pariwisata supaya tidak tertinggal dengan Raja Ampat.
Salanjutnya, Walikota Sorong menandai Launching Inovasi dengan
pemukulan Tifa khas Papua.
Setelah memberikan sambutan dan melaunching inovasi, terdengar
suara dari MC menyampaikan bahwa “Bapak walikota berkenan
untuk meninggalkan ruangan untuk melanjutkan kegiatan lainnya”.
Karena memang pada waktu itu ada beberapa agenda yang harus
dibuka oleh walikota. Dan, saat itu terlihat Walikota turun dari
podium dan langsung menyalami para pejabat tinggi pratama sambil
menuju pintu keluar. Sambil memperhatikan pak wali, sempat
terfikir “bagaimana tahu inovasinya, kalau beliau meninggalkan
tempat” dalam hatiku. Dengan sedikit memberanikan diri, langsung
melangkah mendekati walikota “maaf bapak, jika berkenan untuk
tinggal sekitar 10 menit untuk menyaksikan vidio inovasi OPD kota
sorong” bisikku. Dengan ekspresi ramah beliau langsung menjawab,
89
jangankan 10 menit, 30 menit juga masih bisa, sambil menuju
tempat duduknya kembali.
Setelah pemutaran video dari 97 inovasi OPD Kota Sorong yang
hanya menghabiskan waktu sekitar 7 menit, Bapak walikota
langsung berdiri meminta microfon kepada MC dan memberikan
pernyataan kepuasan dengan berbagai ide inovasi yang akan
dilaksanakan serta menegaskan kembali komitmen untuk
mengimplementasikan dalam rangka mewujudkan Sorong Inovatif.
Selanjutnya, beliau berkenan dengan Kepala OPD.
90
Mengawal Implementasi Setelah berjalannya waktu, saatnya Tim INTAN tetap mengawal
implementasi inovasi. Kegiatan ini penting untuk memantau
progress implementasi rencana aksi inovasi yang telah masuk
dalam perjanjian inovasi. Kegiatan yang dilakukan selama 3 hari
dilakukan dengan dengan dua metode yakni paparan progress dan
observasi lapangan. Dengan segala keterbatasannya, paparan
inovasi tidak dapat dilakukan secara ideal, karena ketidaksiapan
dalam menyiapkan materi progress. Untuk tetap dapat
mendapatkan informasi progress inovasi, tim INTAN melakukan
wawancara mendalam dengan para perwakilan OPD.
Pada hari kedua, tim INTAN dibagi menjadi dua untuk
melaksanakan misi yang berbeda yakni satu tim Dewi Asphian
menyelesaikan pendalaman progress inovasi seluruh OPD, satu tim
lagi Ripto Nova melakkan kunjungan lapangan untuk melakukan
observasi dan melihat progressnya secara langsung.
91
Klasaman Kampung Noken Anda tahu noken? jika anda pernah menonton vidio/tv, membaca
budaya papua kemungkinan tahu tentang noken. Bisa jadi noken
didefinisikan secara mudah adalah tas hasil rajutan khas papua dan
digunakan untuk membawa barang dengan mengaitkan tali ikatan
ke kepala mereka, sedangkan barang bawaannya diletakan di
bagian belakang.
Tetapi lebih dalam lagi, noken tidak hanya sekedar benda, tetapi
merupakan nilai budaya yang tidak terlepaskan dari masyarakat
papua. Karena tidak hanya sekedar benda, maka United Nations
92
Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO)
menetapkan noken menjadi warisan budaya dunia tak benda
(intangible cultural heritage), pada tanggal 2 Desember 2012.
Proses penetapan noken papua oleh UNESCO tidak dalam waktu
singkat tetapi perjalanan yang cukup panjang mulai dari tahun
2003.Suku Moi menjadi salah satu suku terbesar di papua barat,
mereka mendiami wilayah Kabupaten dan Kota Sorong. Luas
wilayah kekuasaan adat Suku Moi sekitar 400 ribu hektar. Namun
seiring waktu dan tradisi urbanisasi, Suku Moi mulai tersingkir
terutama di wilayah perkotaan, seperti Suku Betawi di Jakarta yang
mulai tersingkir kepinggiran depok dan tangerang.
Semakin maju Kota Sorong, Suku Moi juga semakin tersingkir dari
pusat kota, dan semakin juga luntur budaya Moi pada generasi
mudanya. Disatu tantangan yang lebih berat menurut Tamrin
Tajuddin sebagai Staf Ahli Pemerintahan yakni terkait mainset
masyarakat yang masih membuat noken sebagai pekerjaan
sampingan bukan pekerjaan utama. Bapak kris salah satu ketua
suku moi menyampaikan saat ini sudah ada sekitar 30 orang
pengerajin dengan hasil 1-2 noken/minggu. Proses jual beli saat ini
juga masih berdasarkan pesanan pribadi dan belum diproduksi
secara masal. Kondisi ini membawa keprihatinan dari para kepala
suku, tokoh adat dan juga pemerintah Kota Sorong.
Kelurahan Klasaman menjadi salah satu wilayah di Kota Sorong
yang didiami suku moi cukup banyak. Dengan diakuinya noken
sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO menjadi potensi untuk
mengembangkan dan melestarikan budaya papua. Dengan melihat
93
kondisi saat ini, Dinas Perindustrian Kota Sorong berinisiatif untuk
mengembangkan Kelurahan Klasaman menjadi Kampung Wisata
Noken.
Dalam pengembangan Klasaman menjadi Kampung Wisata Noken
melibatkan berbagai stakholders antara lain Dinas perindustrian,
Distrik, Kelurahan, Lembaga Masyrakat Adat, Tokoh Pemuda Greja,
Pengerajin Noken, Toko/Gerai, Sanggar. Model dan peran
stakholders dalam pengembangan Klasaman menjadi Kampung
Wisata Noken seperti pada gambar.
94
Kementerian Perindustrian berperan pembinaan dan bantuan
pengembangan industri noken
Dinas Perindustrian/Pemberdayaan Masyarakat/Pariwisata
Kota Sorong berperan memfasilitasi peningkatan kualitas dan
variasi noken serta memberikan bantuan sarana, prasarana dan
bahan baku noken lingkup Kota Sorong.
Dinas Perindustrian Provinsi berperan memfasilitasi
peningkatan kualitas dan variasi noken serta memberikan
bantuan sarana, prasarana dan bahan baku noken lingkup
Provinsi Papua Barat.
Disktrik melakukan pembinaan masyarakat secara langsung.
Kelurahan melakukan pembinaan masyarakat secara langsung.
Rukun Warga berperan menghimpun/mengumpulkan
masyarakat serta memberikan arahan
Lembaga Masyarakat Adat berperan melakukan komunikasi
dengan ketua Lembaga Masyarakat Adat dan menghimpun
masyarakat adat.
Pemuda Gereja berperan mendorong pemuda untuk partisipasi
dalam kesuksesan kampung noken
Pengerajin Noken berperan mencari bahan baku, membuat
noken dan dan mengantar hasil noken.
Toko/Gelary memiliki peran menampung hasil produksi dan
memasarkan noken.
Sanggaran Adat / Komunitas berperasn melakukan sharing
komunikasi dalam mengembangkan ide produk baru.
CSR berperan melakukan promosi dengan menyelenggarakan
event noken internasional.
95
Dalam menukung berkembangnya budaya noken, Walikota Sorong
mengeluarkan Surat Edaran wajib penggunaan noken. Bahkan,
Gubernur juga mengeluarkan edaran yang sama. Bahkan “kalau
tidak menggunakan noken disuruh pulang oleh Satpol PP. Dalam
sesi akhir ngobrol dengan bapak kris selaku kepala suku, beliau
menyampaikan pendapatnya tentang Kampung Noken Klasaman
“bagus, lebih bagus dan terima kasih pemerintah telah mengangkat
Moi.
96
Lesson Learnt
“Pomosi dan Sosialisasi adalah Kunci Utama”
Berbagai ragam inovasi yang ada di Kota Sorong telah dimunculkan
oleh seluruh OPD untuk memajukan daerah sehingga dapat
dirasakan oleh masyarakat. Salah satunya dengan adanya kampung
noken sebagai aset daerah yang secara berkelanjutan dimanfaat
masyarakat untuk melestarikan warisan leluhur.
Bagi masyarakat kota Sorong, selama ini noken hanya dikenal
sebagai tas hari-hari yang dibuat masyarakat asli Papua dari
benang yang berasal dari akar pepohonan untuk dimanfatakan
sebagai bahan baku membuat tas. Namun, nampaknya bukan hanya
sekedar alat untuk membuat barang. Lebih dari itu, noken memiliki
nilai budaya yang terus diwariskan leluhur.
“Mama-mama papua” sering memanfaatkan waktu luangnya untuk
merajut tali untuk dijadikan tas, gelang maupun kalung untuk dijual
kepada pengunjung yang datang dikampung noken. Masyarakat
memahami bahwa keberadaan kampung noken belum banyak
diketahui oleh msyarakat luar apalagi yang berada diluar kota
sorong. Mereka hanya mendengar saja bahwa noken terbuat dari
akar pohon namun tidak mengetahui akan keberadaan suatu
kampung yang menghasilkna produk olahan dari akan pohon.
Seiring dengan banyaknya wisatawan yang datang berkunjung
hanya sekedar melihat-lihat atauapun mengambil foto noken
97
kemudian diupload melalui media sosial, sehingga lama-kelamaan
kampung noken dikenal oleh banyak orang baik karena postingan
para pengunjung ataupun melalui promosi media sosial dan
sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah kota Sorong.
Namun, sebagain besar masyarakat yang berada dikampung noken
tersebut belum banyak yang mengetahui cara penggunaan sosial
media maupun perangkat elektronik lainnya seperti laptop maupun
komputer untuk memasarkan hasil produknya dimasyarakat. Akan
tetapi seiirng dengan banyaknya kunjungan wisatawan yang datang
dikampung noken, masyarakat mulai berkeinginan untuk belajar
memsarkan produk hasil olahan dari akar pohon. Keinginan ini
justru timbul dari “anak muda” penduduk sekitar yang ingin
“melek IT” sehingga pemerintah berinisiatif untuk mengajarkan
anak muda di kampung noken untuk belajar mengoperasikan
komputer atau internet denagan memanfaatkan media sosial. Selain
itu juga, para anak muda juga belajar bagaimana penggunaan media
sosial yang bijak mulai dari memanfaatkan Instagram untuk
mengupload noken yang terbuat dari akan pohon.
Kegiatan ini justru berdampak positif kepada masyarakat sekitar
yang dulunya kebanyakan anak muda yang berada dikampung
noken memanfaatakan waktu luangnya hanya untuk bermain bola
dilapangan, sedangan dengan kondisi saat ini yang serba
menggunakan IT banyak anak muda yang memafaatakan waktunya
untuk belajar komputer dan internet.
98
Melalui kontribusi dari anak muda ini, maka kampung noken sudah
mulai banyak diketahui oleh masyarakat baik lokal maupun
wisatawan asing yang berkunjung untuk membeli produk tersebut.
Kini keberadaan kampung noken makin banyak diketahui oleh
wisatawan baik sekedar berkunjung maupun berfoto dikampung
noken. Oleh karena itu, melalui promosi dan sosialisasi yang
dilakukan oleh masyarakat maupun pemerintah daerah dapat
meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat serta dapat
memperluas informasi mengenai keberadaan kampung noken yang
berada di Kota Sorong.
99
Ini merupakan pengalaman pertama memfasilitasi Laboratorium
Inovasi di ujung timur Indonesia. Perjalanan mulai dari konsultasi
rencana kegiatan, tahap pertama drum up, diagnose, dan desain
sampai launching inovasi dan monitoring memberikan pengalaman
baru yang luar biasa. Tim Inovasi Sorong yang sangat aktif dan
kompak mulai dari Sekretaris daerah sampai kasubag nya
memberikan kesan bahwa mereka siap untuk berinovasi.
Dari sambutan walikota pada tahap launching dan diskusi dengan
Sekda Kota Sorong beserta Tim Inovasinya, Mereka berencana akan
malanjutkan tahapan yang belum terselesaikan yakni Display dan
Dokumentasi. Display direncanakan akan dilaksanakan bertepatan
dengan hari ulang tahun Kota Sorong 2019. Selain itu, diskusi
dengan tim humas akan melakukan pendokumentasian perjalanan
laboratorium inovasi dan inovasinya sendiri dengan bekerjsama
dengan CSR.
NEXT AGENDA
100
EPILOG
Komitmen dan Mindset Sebagai Kunci Sukses Kota Sorong
Walikota Sorong, Drs. Ec. Lambert Jitmau, M.M. mengatakan bahwa
Kota Sorong sebagai salah satu kota dari 26 Kabupaten / Kota yang
memperoleh penghargaan Inovasi Administrasi Negara (Inagara
Awards) tahun 2018 yang diberikan oleh Kepala Lembaga
Administrasi Negara Dr. Adi Suryanto, M.Si. (30/10/2018).
Hal ini wajar diperoleh Kota Sorong sebagai wujud komitmen nyata
dalam berinovasi. Betapa tidak, dari 26 Kabupaten / Kota yang
memperoleh Inagara Awards 2018, Kota Sorong menghasilkan 93 ide
Inovasi.
Produktivitas ini diapresiasi lantaran hanya membutuhkan waktu 5
bulan untuk melahirkan ide inovasi semenjak ditetapkan menjadi lokus
Program Prioritas Nasional. Sebagaimana diketahui lima tahapan
dalam proses mengembangkan laboratorium inovasi di Kota Sorong
belum dilakukan secara keseluruhan. Hanya tinggal satu tahapan lagi
yaitu Display yang akan dilaksanakan dalam bentuk festival pada
peringatan hari ulang tahun Kota Sorong tahun 2019.
Meskipun demikian, dalam proses awal membangun kesadaran dan
menyamakan persepsi melalui forum Drum-Up, Diagnose kebutuhan
inovasi dan merancang rencana aksi melalui kegiatan Design inovasi
101
antara tanggal 24 – 26 April 2018 telah lahir sebanyak 162 ide inovasi.
Pada saat launching tanggal 7 september 2018 dari total 162 ide
inovasi maka yang siap dilaunching berjumlah 93 inovasi yang
selanjutnya akan dilakukan tahap monitoring terhadap inovasi
tersebut.
Banyak hal menarik yang ditemukan selama proses pengembangan
laboratoriumm inovasi yang dilaksanakan selama kurang lebih
sembilan bulan. Berbagai catatan itu saya bagi dalam tiga bagian.
Bagian pertama terkait kesiapan internal Kota Sorong, kedua terkait
semangat tim laboratorium inovasi serta ketiga adalah komitmen
untuk menjalankan inovasi ini.
Sebagai daerah yang ditunjuk sebagai lokus prioritas nasiobal
laboratorium inovasi, selalu yang terbayang adalah bahwa inovasi itu
rumit, susah, masalah anggaran serta berbagai kendala yang
dihadapi. Tentu hal ini teramat wajar. Tetapi kesiapan Kota Sorong
dalam menciptakan inovasi seakan tidak pudar. Hal ini terbukti dari
tahapan Drum-Up yang dihadiri oleh sejumlah OPD, yang sangat
antusias dalam mengikuti laboratorium inovasi ini.
Kedua, komitmen pimpinan sangat diperlukan pada saat sejumlah
pegawai mengatakan sibuk dengan rutinitas dan target unit. Sehingga
umumnya mereka menganggap inovasi menjadi beban ketimbang
sebagai terobosan yang akan memudahkan mereka dalam
melaksanakan tugas.
102
Ketiga, salah satu kendala yang sulit dalam mendorong inovasi
daerah adalah mindset pegawai yang belum berubah. Umumnya, para
pegawai bahkan sebagian pimpinan bergantung dengan anggaran.
Pola pikir yang bergantung dengan anggaran ini masih melekat di
benak para pegawai dan sebagian pimpinan. Inovasi sebenarnya tidak
membutuhkan anggaran. Inovasi hanya membutuhkan semangat
untuk melakukannya. Namun juga butuh arahan pimpinan dan kolega
untuk kemudian didiskusikan. Semangat kolaboratif lebih penting jika
dibandingkan dengan anggaran.
Prinsipnya adalah selama untuk kepentingan organisasi, tidak ada
jarak, tidak ada birokrasi, tidak ada strata sosial. Di era dimana
pengetahuan dan teknologi menjadi panglima, sebagai landasan
kemajuan sebuah entitas atau negeri, maka perbedaan kelas tidak
ada lagi. Yang dibutuhkan adalah networking atau jejaring kerja.
Mindset lain yang keliru adalah bahwa inovasi yang ada masih
dianggap milik inovator sehingga dalam implementasinya bermasalah.
Padahal atasan langsung adalah mentor utama. Sekalipun idenya
berasal dari bawah, sejatinya inovasi menjadi tanggung jawab
atasannya untuk membantu dalam pelaksanaannya. Bagian lain yang
menarik adalah Tim Pusat Inovasi Tata Pemerintahan LAN yang
kompak, semangat tak kenal menyerah. Kami meyakini melalui
kolaborasi bersama Tim Laboratoritum Inovasi akan menunjukan
kebermanfaatan bagi segenap warga.
Selamat untuk Kota Sorong.