BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge...

29
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Inovasi 2.1.1.1. Definisi dan Pengertian Inovasi Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi persaingan pasar dan pengelolaan yang berkelanjutan. Freeman (2004) menganggap inovasi sebagai upaya dari perusahaan melalui penggunaan teknologi dan informasi untuk mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produk yang baru untuk industri. Dengan kata lain inovasi adalah modifikasi atau penemuan ide untuk perbaikan secara terus-menerus serta pengembangan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pervaiz K. Ahmed and Charles D. Shepherd (2010) inovasi perusahaan dapat menghasilkan R&D (Research and Development), produksi serta pendekatan pemasaran dan akhirnya mengarah kepada komersialisasi inovasi tersebut. Dengan kata lain inovasi adalah proses mewujudkan ide baru, yang berbeda dengan yang dulu, dengan cara produksi atau dengan membuatnya menjadi nyata, dimana inovasi termasuk generasi evaluasi, konsep baru dan implementasi. Dimana penggunaan metode baru dan berbeda serta teknologi untuk meningkatkan kualitas biaya atau lebih rendah, untuk memenuhi atau melampaui target perusahaan. Pervaiz K. Ahmed and Charles D. Shepherd (2010) inovasi tidak hanya terbatas pada benda atau barang hasil produksi, tetapi juga mencakup sikap hidup, perilaku, atau gerakan-gerakan menuju proses perubahan di dalam segala bentuk tata kehidupan masyarakat. Jadi, secara umum, inovasi berarti suatu ide, produk, informasi teknologi, kelembagaan, perilaku, nilai-nilai, dan praktik-praktik baru yang

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1. Inovasi

2.1.1.1. Definisi dan Pengertian Inovasi

Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi persaingan

pasar dan pengelolaan yang berkelanjutan. Freeman (2004) menganggap inovasi

sebagai upaya dari perusahaan melalui penggunaan teknologi dan informasi untuk

mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produk yang baru untuk industri.

Dengan kata lain inovasi adalah modifikasi atau penemuan ide untuk perbaikan

secara terus-menerus serta pengembangan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Pervaiz K. Ahmed and Charles D. Shepherd (2010) inovasi perusahaan dapat

menghasilkan R&D (Research and Development), produksi serta pendekatan

pemasaran dan akhirnya mengarah kepada komersialisasi inovasi tersebut. Dengan

kata lain inovasi adalah proses mewujudkan ide baru, yang berbeda dengan yang

dulu, dengan cara produksi atau dengan membuatnya menjadi nyata, dimana inovasi

termasuk generasi evaluasi, konsep baru dan implementasi. Dimana penggunaan

metode baru dan berbeda serta teknologi untuk meningkatkan kualitas biaya atau

lebih rendah, untuk memenuhi atau melampaui target perusahaan.

Pervaiz K. Ahmed and Charles D. Shepherd (2010) inovasi tidak hanya

terbatas pada benda atau barang hasil produksi, tetapi juga mencakup sikap hidup,

perilaku, atau gerakan-gerakan menuju proses perubahan di dalam segala bentuk tata

kehidupan masyarakat. Jadi, secara umum, inovasi berarti suatu ide, produk,

informasi teknologi, kelembagaan, perilaku, nilai-nilai, dan praktik-praktik baru yang

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

9

belum banyak diketahui, diterima, dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian

besar warga masyarakat dalam suatu lokalitas tertentu, yang dapat digunakan atau

mendorong terjadinya perubahan-perubahan di segala aspek kehidupan masyarakat

demi terwujudnya perbaikan mutu setiap individu dan seluruh warga masyarakat

yang bersangkutan.

2.1.1.2. Karateristik Inovasi

Cepat atau lambat penerimaan inovasi oleh masyarakat sangan tergantung

pada karakteristik inovasi itu sendiri. Karakteristik inovasi yang mempengaruhi cepat

lambat penerimaan informasi Everett M. Rogers (2003), sebagai berikut:

1. Keunggulan relatif (relative advantage) – Keunggulan relatif yaitu sejauh mana

inovasi dianggap menguntungkan bagi penerimanya. Tingkat keuntungan atau

kemanfaatan suatu inovasi dapat di ukur berdasarkan nilai ekonominya, atau dari

faktor status sosial, kesenangan, kepuasan, atau karena mempunyai komponen yang

sangat penting. Makin menguntungkan bagi penerima makin cepat tersebarnya

inovasi.

2. Kompatibilitas (compatibility) - Kompatibel ialah tingkat kesesuaian inovasi

dengan nilai, pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima. Inovasi yang tidak

sesuai dengan nilai atau norma yang diyakini oleh penerima tidak akan diterima

secepat inovasi yang sesuai dengan norma yang ada di masyarakat.

3. Kerumitan (complexity) - Kompleksitas ialah, tingkat kesukaran untuk memahami

dan menggunakan inovasi bagi penerima. Suatu inovasi yang mudah dimengerti dan

mudah digunakan oleh penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar

dimengerti atau sukar digunakan oleh penerima akan lambat proses penyebarannya.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

10

4. Kemampuan diujicobakan (triability) – Kemampuan untuk diujicobakan adalah di

mana suatu inovasi dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima. Jadi agar

dapat dengan cepat di adopsi, suatu inovasi harus mampu mengemukakan

keunggulanya.

5. Kemampuan untuk diamati (observability) - Yang dimaksud dengan dapat diamati

ialah mudah atau tidaknya pengamatan suatu hasil inovasi. Suatu inovasi yang

hasilnya mudah diamati akan makin cepat diterima oleh masyarakat, dan sebaliknya

bila sukar diamati hasilnya, akan lama diterima oleh masyarakat.

2.1.1.3. Faktor Penunjang Serta Manfaat Inovasi

Everett M. Rogers (2003) Inovasi tidak hanya berurusan dengan pengetahuan

baru dan cara-cara baru, tetapi juga dengan nilai-nilai,karena harus bisa membawa

hasil yang lebih baik, jadi selain melibatkan iptek baru, inovasi juga melibatkan cara

pandang dan perubahan sosial.

Inovasi dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut: (1).Peningkatan

kualitas hidup manusia melalui penemuan-penemuan baru yang membantu dalam

proses pemenuhan kebutuhan hidup manusia. (2).Memungkinkan suatu perusahaan

untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan yang dapat diperolehnya. (3).Adanya

peningkatan dalam kemampuan mendistribusikan kreativitas kedalam wadah

penciptaan sesuatu hal yang baru. (4). Adanya keanekaragaman produk dan jenisnya

didalam pasar, Everett M. Rogers (2003). Inovasi dapat ditunjang oleh beberapa

factor pendukung seperti : (1). Adanya keinginan untuk merubah diri, dari tidak bisa

menjadi bisa dan dari tidak tahu menjadi tahu. (2).Adanya kebebasan untuk

berekspresi. (3).Adanya pembimbing yang berwawasan luas dan kreaktif (4).

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

11

Tersedianya sarana dan prasarana. (5). Kondisi lingkungan yang harmonis, baik

lingkungan keluarga, pergaulan, maupun sekolah.

2.1.2. Kinerja

2.1.2.1. Pengertian Kinerja

Sampurno (2010: 248) Kinerja adalah hasil akhir dari aktivitas dan kinerja

perusahaan adalah akumulasi hasil akhir dari seluruh aktivitas dan proses kerja dari

perusahaan. Atau kinerja adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan

selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh

kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber daya yang

dimiliki.

Sampurno (2010: 248) mengatakan pengukuran kinerja perusahaan

mempunyai manfaat antara lain: (1) meningkatkan kemampuan untuk kepuasan

customer, (2) dampak terhadap reputasi perusahaan, dan (3) pengetahuan atau

kemampuan organisasi. Kinerja perusahaan penting untuk diukur karena manajemen

perlu memahami faktor-faktor apa saja yang mempunyai kontribusi terhadap kinerja

perusahaan yang tinggi atau sebaliknya untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang

menyebabkan kinerja perusahaan rendah.

Perusahaan akan tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan bila

perusahaan tersebut memiliki manajemen kinerja yang baik dengan sistem kontrol

yang efektif.

2.1.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan

Kinerja organisasi yang baik merupakan tujuan dari setiap perusahaan.

Menurut Wirawan (2009,p7), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

12

organisasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1

Sumber Wirawan,2009,p7

1. Faktor internal karyawan yaitu faktor-faktor dari dalam diri karyawan yang

merupakan faktor bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh ketika ia berkembang.

Faktor-faktor bawaan misalnya bakat, sifat pribadi, serta keadaan fisik serta

kejiwaan. Sementara itu, faktor-faktor yang diperoleh misalnya keterampilan,

pengetahuan, dan etos kerja, pengalaman dan motivasi kerja setelah dipengaruhi oleh

Lingkungan

Eksternal Perusahaan

- Kehidupan ekonomi - Kehidupan politik - Kehidupan sosial - Budaya dan agama - Kompetitor

Faktor Internal

Karyawan - Bakat dan sifat pribadi - Kreativitas - Pengetahuan - Keterampilan - Pengalaman kerja - Keadaan fisik - Keadaan psikologi - Prilaku kerja karyawan

Lingkungan Internal

Perusahaan

- Visi, misi dan tujuan

organisasi - Kebijakan organisasi - Bahan mentah - Teknologi - Strategi organisasi - Sistem manajemen - Kompensasi - Kepemimpinan - Modal - Budaya organisasi - Iklim organisasi - Teman sekerja

Kinerja Karyawan Kinerja Perusahaan

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

13

lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan. Faktor internal karyawan

ini menentukan kinerja pegawai.

2. Faktor lingkungan internal perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya karyawan

memerlukan dukungan perusahaan tempat mereka bekerja. Dukungan tersebut sangat

mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja karyawan. Misalnya kompensasi, visi dan

misi perusahaan dan modal.

3. Faktor lingkungan eksternal perusahaan adalah keadaan, kejadian atau situasi yang

terjadi dilingkungan eksternal perusahaan yang mempengaruhi kinerja. Misalnya

krisis ekonomi, budaya masyarakat dan lain halnya.

Faktor faktor internal besinergi dengan faktor-faktor lingkungan internal

perusahaan dan faktor-faktor lingkungan eksternal perusahaan. Sinergi ini

mempengaruhi perilaku kerja karyawan yang kemudian mempengaruhi kinerja

karyawan. Kinerja karyawan kemudian menetukan kinerja perusahaan.

2.1.2.3. Manfaat Penerapan Kinerja

Menurut Wirawan (2009,p7), kinerja merupakan sistem yang memuat

pengelolaan kinerja satuan kerja hingga ke individu dalam suatu organisasi atau

institusi. Proses ini bertujuan untuk menggambarkan dan menilai kinerja setiap

bagian dalam mencapai target yang ditetapkan untuk setiap tahun berjalan.

Penerapan kinerja yang biasanya dapat dicapai oleh sebuah organisasi atau

perusahaan, yaitu :

1. Sebagai kumpulan jabaran tugas strategis di masing-masing satuan kerja / unit

bisnis untuk mengukur kinerja setiap satuan kerja / unit.

2. Merupakan alat team manajemen / Direksi untuk memantau kinerja secara

korporasi / institusi dan kinerja setiap satuan kerja/ unit untuk Mendukung prinsip

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

14

GCG (Good Corporate Governance) untuk upaya mencapai tujuan jangka panjang

perusahaan/institusi.

3. Sebagai sarana untuk menilai kemampuan setiap satuan kerja/unit bahkan individu

dalam organisasi untuk sebagai hasil pencapaian target yang ditetapkan.

4. Sebagai alat manajemen untuk mengambil keputusan secara terintegrasi untuk

tujuan strategis perusahaan.

5. Dapat memperoleh data yang langsung terhubung dengan pelaporan dalam lingkup

organisasi perusahaan.

2.1.2.4. Penilaian Kinerja Perusahaan

Terdapat berbagai teknik analisa, yang dapat digunakan untuk melakukan

penilaian kinerja sebuah perusahaan. Akan tetapi, perlu disadari bahwa teknik yang

berbeda akan sesuai dengan tujuan yang berbeda.

Robert S. Kaplan dan David P. Norton (1996) Balanced Scorecard

merupakan suatu metode penilaian kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan

empat perspektif untuk mengukur kinerja perusahaan yaitu: (1). perspektif keuangan

(financial perspective), (2). perspektif pelanggan (customers perspective), (3).

perspektif proses bisnis internal (internal business process perspective), serta (4).

perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth perspective).

Dari keempat perspektif tersebut dapat dilihat bahwa balanced scorecard

menekankan perspektif keuangan dan non keuangan dimana keunggulan Balanced

Scorecard dibandingkan dengan pengukuran kinerja tradisional yang hanya

mengukur kinerja berdasarkan perspektif keuangan.

Tolak Ukur dalam Balance Scorecard, melalui 4 (empat) dimensi utama,

yaitu :

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

15

1. Perspektif Keuangan (financial perspective)

Merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh setiap organisasi bisnis. Sasaran

perspektif keuangan dibedakan dalam masing-masing tahap dalam siklus bisnis yaitu

: growth (berkembang), sustain stage (bertahan) dan harvest (panen).

2. Perspektif Pelanggan (customers perspective)

Merupakan tonggak penting untuk mencapai kejayaan dalam aspek keuangan. Sebab

tanpa pelanggan, sebuah organisasi bisnis tak lagi punya alasan untuk meneruskan

nafasnya. Demikianlah untuk mencapai kesuksesan, perusahaan juga mesti

memetakan sejumlah ukuran keberhasilan dalam dimensi pelanggan.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal (internal business process perspective)

Fokus dalam perspektif ini adalah proses internal dari manajemen perusahaan yang

harus dilakukan. Proses internal yang harus dilakukan adalah proses yang

berhubungan dengan penciptaan barang dan jasa sehingga dapat menarik dan

mempertahankan pelanggan di pasar yang akhirnya dapat memuaskan ekspektasi

pemegang saham. Perbedaan fundamental antara pendekatan tradisional dan

Balanced scorecard sebagai berikut pendekatan tradisional bertujuan untuk

memantau dan meningkatkan proses bisnis yang telah ada. Sementara pendekatan

Balanced scorecard akan selalu mengindentifikasi keseluruhan proses yang baru

dimana perusahaan harus memenuhi tujuan keuangan dan pelanggannya. Sasaran

strategic dari perspektif proses bisnis ini adalah organizational capital seperti

meningkatnya kualitas proses layanan kepada customer, komputerisasi proses

layanan kepada customer, dan penerapan insfrastruktur teknologi yang memudahkan

pelayanan kepada customer.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

16

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (learning and growth perspective)

Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ini mengindentifikasi infrastruktur yang

harus dibangun perusahaan untuk membentuk pertumbuhan dan perkembangan

perusahaan di jangka panjang. Betapa pentingnya suatu organisasi bisnis untuk terus

memperhatikan karyawannya, memantau kesejahteraan karyawan dan meningkatkan

pengetahuan karyawan karena dengan meningkatnya tingkat pengetahuan karyawan

akan meningkatkan pula kemampuan karyawan untuk berpartisipasi dalam

pencapaian hasil ketiga perspektif di atas dan tujuan perusahaan. Intinya akan

berfokus pada pengembangan kapabilitas SDM, potensi kepemimpinan dan kekuatan

kultur organisasi untuk terus dikembangkan ke titik yang optimal. Dengan kata lain,

perspektif ini akan meletakkan sebuah pondasi yang kokoh agar sebuah organisasi

bisnis terus bisa unggul.

2.1.3. Proses Inovasi

2.1.3.1. Pengertian Proses Inovasi

Proses inovasi adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh individu atau

organisasi, mulai dari sadar atau tahu adanya inovasi sampai menerapkan

(implementasi) inovasi. Inovasi sebagai suatu proses digambarkan sebagai proses

yang siklus dan berlangsung terus menerus, meliputi fase kesadaran, penghargaan,

adopsi, difusi dan implementasi De Jong & Den Hartog (2003).

Proses inovasi (http;//infomgt.bi.no/euram/material/p-luno.doc), terdiri atas:

1. mengeluarkan ide yaitu meliputi pembentukan rancangan teknis dan desain. 2.

resolusi masalah yaitu meliputi mengambil keputusan dan memecah ide ke dalam

komponen yang lebih kecil, menentukan prioritas untuk tiap komponen atau elemen,

membagi alternatif masalah, dan menilai desain alternatif menggunakan kriteria yang

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

17

telah dipaparkan dalam tahap pertama fase yang menciptakan penemuan dalam

proses inovasi adalah adopsi dan implementasi.

Proses inovasi (http:/faculty.babson.edu/gordon/ manuscript/ECIS05.doc)

adalah sebagai berikut:

a. Inisiasi yaitu, kegiatan yang mencakup keputusan dalam organisasi untuk

mengadopsi inovasi

b. Pengembangan yaitu, kegiatan yang meliputi desain dan pengembangan produk

dan perencanaan proses inovasi dalam fase inovasi jadi fase ini meliputi

mengeluarkan ide dan pemecahan masalah

c. Implementasi yaitu, kegiatan ini meliputi penerapan desain inovasi yang telah

dibuat sebelumnya dalam fase pengembangan

Bharawaj & Menon pada tahun 2000 melakukan survey lebih dari 600 unit

bisnis mendapatkan hasil bahwa yang menentukan inovasi pada level organisasi

adalah: (a) mekanisme kreativitas individual, (b) mekanisme kreativitas organisasi,

dan (c) ke dua faktor secara bersama-sama (Hyland & Beckett, 2004).

Ulrich (dalam Hyland & Beckett, 2004) mengatakan bahwa ada 3 premis

yang berkaitan dengan inovasi yaitu persoalan inovasi, inovasi itu multifaceted, dan

inovasi sebuah budaya.

Hickman & Raia (dalam Hyland & Beckett, 2004) mengatakan bahwa inovasi

dapat terjadi dalam lingkungan yang berfikir divergen, imajinasi, ketidakaturan,

uncertainty, dan toleransi terhadap ambigiusitas. Bukan dalam sistem berfikir

konvergen yang mempertahankan aturan organisasi.

Strategi apa yang perlu diperhatikan dalam memunculkan inovasi? Pertama,

perlu mempertimbangkan pertambahan keuntungan yang akan dicapai. Hal ini dapat

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

18

dilakukan melalui pengukuran sampai sejauh mana kompetitor akan sulit mengikuti

langkah yang diambil. Kedua apakah ada kemungkinan untuk memperluas

keuntungan yang akan diperoleh (Hussey, 2003). Dengan demikian, bagian akhir dari

sebuah inovasi adalah sejauh mana langkah yang diambil dapat menguntungkan dan

tidak diambil keuntungannya oleh pesaing dan mendapatkan keuntungan.

2.1.3.2. Tahapan dalam Proses Inovasi

De Jong & Den Hartog (2003) merinci lebih mendalam proses inovasi dalam

4 tahap sebagai berikut:

1. Melihat peluang. Peluang muncul ketika ada persoalan yang muncul atau

dipersepsikan sebagai suatu kesenjangan antara yang seharusnya dan realitanya. Oleh

karenanya, perilaku inovatif dimulai dari ketrampilan melihat peluang.

2. Mengeluarkan ide. Ketika dihadapkan suatu masalah atau dipersepsikan sebagai

masalah maka gaya berfikir konvergen yang digunakan yaitu mengeluarkan ide yang

sebanyak-banyaknya terhadap masalah yang ada. Dalam tahap ini kreativitas sangat

diperlukan.

3. Mengkaji ide. Tidak Semua ide dapat dipakai, maka dilakukan kajian terhadap ide

yang muncul. Gaya berfikir divergen atau mengerucut mulai diterapkan. Salah satu

dasar pertimbangan adalah seberapa besar ide tersebut mendatangkan kerugian dan

keuntungan. Ide yang realistic yang diterima, sementara ide yang kurang realistic

dibuang. Kajian dilakukan terus menerus sampai ditemukan alternatif yang paling

mempunyai probabilitas sukses yang paling besar.

4. Implementasi. Dalam tahap ini, keberanian mengambil resiko sangat diperlukan.

Resiko berkaitan dengan probabilitas kesuksesan dan kegagalan, oleh karenanya

David Mc Clelland menyarankan pengambilan resiko sebaiknya dalam taraf sedang.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

19

Hal ini berakaitan dengan probabilitas untuk sukses yang disebabkan oleh

kemampuan pengontrolan perilaku untuk mencapai tujuan atau berinovasi.

Hussey (2003) berupaya membentuknya dalam tahapan dan dibuat dengan

akronim EASIER yaitu:

1. Envisioning yaitu proses ini meliputi penyamaan pandangan mengenai masa depan

untuk membentuk tujuan berinovasi. Visi ini harus meliputi ukuran, inovasi apa yang

dilakukan untuk organisasi, ruang lingkup inovasi, dan bagaimana visi tersebut

sesuai dengan visi organisasi.

2. Activating yaitu penyampaian visi ke publik agar tercapai sebuah komitmen

terhadap visi sehingga strategi akan relevan dengan visi begitupula dengan

implementasi visi.

3. Supporting yaitu tahapan ini merupakan upaya seorang pemimpin tidak hanya di

dalam memberikan perintah dan instruksi kepada bawahan, namun juga keterampilan

di dalam menginspirasi bawahannya untuk bertindak inovatif. Dalam hal ini

diperlukan kepekaan pemimpin dalam memahami bawahannya. Oleh karena itu,

pemimpin hendaknya bersikap emphatik.

4. Installing yaitu pada tahapan ini merupakan tahapan implementasi. Dalam hal ini

yang perlu diperhatikan adalah kompleksitas strategi yang diperlukan dalam

berinovasi dan konsekuensi yang diterima. Berikut ini beberapa hal yang dapat

membantu seseorang di dalam memberikan masukan dalam implementasi sebuah

inovasi sebagai berikut:

a. meyakinkan bahwa konsekuensi yang terjadi dapat dipahami kemudian,

b. mengidentifikasi apakah tindakan yang dilakukan membawa perubahan,

c. mengalokasikan tanggung jawab dari berbagai tindakan yang diterima,

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

20

d. memprioritaskan tindakan yang diterima,

e. memberikan anggaran yang sesuai, mengatur tim kerja dan struktur yang

dibutuhkan.

f. mengalokasikan orang-orang yang tepat,

g. dan menentukan kebijakan yang dibutuhkan untuk memperlancar

implementasi inovasi.

5. Ensuring yaitu kegiatan yang meliputi monitoring dan evaluasi. Hal ini dilakukan

untuk meyakinkan bahwa tindakan yang dilakukan sudah tepat waktu dan sesuai

rencana. Apabila tidak sesuai dengan rencana maka rencana alternative apa yang

dapat diambil. Selain itu, tahapan ini juga dipergunakan untuk memantau apakah

hasil sesuai dengan yang diharapkan sehingga apabila tidak, maka akan dibuat

langkah penyesuaian.

6. Recognizing yaitu tahapan ini meliputi segala macam bentuk penghargaan

terhadap bentuk inovasi. Hal tidak hanya meliputi reward dalam bentuk finansial tapi

dapat juga berbentuk kepercayaan, ucapan terima kasih yang tulus, serta bentuk

promosi.

2.1.3.3. Elemen-Elemen Proses Inovasi

Pervaiz K. Ahmed and Charles D. Shepherd (2010), dalam bukunya

“Innovation Management, context, strategies, system and process” Pearson, hal 7-

11, mengatakan bahwa inovasi proses sering melibatkan baik perubahan adaptif

yang signifikan dalam model organisasi bisnis saat ini atau adopsi dari model bisnis

baru. Dalam hal ini pergeseran proses didorong oleh inovasi yang terjadi dalam

organisasi itu sendiri, seperti inovasi produk dan strategi, atau mungkin

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

21

didorong oleh inovasi eksternal. Hal ini dapat dilihat pada format sebagaimana pada

gambar 2.2

Gambar 2.2 Elemen Proses Inovasi

Sumber : Innovation Management, Context, Strategies, Systems and Process, Pervaiz K. Ahmed and Charles D. Shepherd, 2010.

Dari gambar di atas inovasi yang terjadi di dalam organisasi itu sendiri, yaitu

: (1) inovasi produk, (2) inovasi proses dan (3) inovasi strategi. Sementara inovasi

yang terjadi di luar organisasi, yaitu : (1) inovasi politik, (2) inovasi sosial dan (3)

inovasi filosofi.

Pervaiz K. Ahmed and Charles D. Shepherd (2010), mengklasifikasikan

Proses inovasi terbagi atas tiga bagian, antara lain:

a) Inovasi Administrasi (administrative innovation), berhubungan dengan struktur

organisasi dan proses administrasi yang secara tidak langsung berhubungan dengan

aktivitas dasar pekerjaan dari sebuah organisasi dan berhubungan secara langsung

dengan manajemen Perusahaan.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

22

b) Inovasi Teknologi(technology innovation), berhubungan dengan teknologi produk,

jasa, dan proses produksi.

c) Inovasi Proses/Operasional (process innovation), adalah elemen baru yang

diperkenalkan pada sebuah produksi perusahaan atau operasi jasa, input bahan baku,

spesifikasi tugas, pekerjaan dan informasi, dan peralatan yang digunakan, untuk

produksi sebuah produk atau membuat jasa pelayan.

2.1.4. Struktur Organisasi

2.1.4.1. Definisi dan Pengertian Struktur Organisasi

Struktur organisasi mempunyai peranan penting dalam perusahaan.

Pertumbuhan perusahaan tidak terlepas dari adanya struktur organisasi yang baik dan

efektif. Agar visi dan misinya tercapai, setiap organisasi wajib mempunyai strategi

dan struktur yang tepat, orang-orang yang kompeten, kepemimpinan yang unggul,

dan budaya yang sesuai. Dengan melakukan pemilihan serta penentuan struktur

organisasi yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi dalam perusahaan maka

pencapaian tujuan perusahan akan lebih terarah. Selain itu dengan struktur organisasi

yang jelas dan baik maka akan dapat diketahui sampai dimana wewenang dan

tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan tugasnya. Adanya

struktur organisasi yang jelas akan memudahkan para anggota organisasi melihat

bagaimana organisasi disusun, sehingga masing-masing mengetahui tugasnya

secara jelas serta jika terdapat persoalan yang ingin dipecahkan penyelesaiannya

lebih mudah didapat (Husein Umar:2005:392).

Dari definisi dan pengertian struktur organisasi di atas, dapat disimpulkan

bahwa struktur organisasi adalah sebagai mekanisme formal di mana organisasi

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

23

dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola

tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi

maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan tugas dan wewenang dan

tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.

2.1.4.2. Elemen-Elemen Struktur Organisasi

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge (2011), Organizational Behavior,

Edisi 14, Pearson, Hal : 522-528, mengatakan ada enam elemen kunci yang

diperhatikan oleh para pemimpin ketika hendak mendesain struktur di dalam

organisasi, antara lain:

1. Spesialisasi Pekerjaan (work specialization) - Dalam hal ini sejauh mana tugas-

tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan sendiri.

2. Departementalisasi (departementtalization) - Dasar yang dipakai untuk

mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa

proses, produk, geografi, dan pelanggan, dengan kata lain menentukan bagaimana

karyawan dan kegiatan mereka dikelompokkan bersama-sama.

3. Rantai komando (chain command) - Garis wewenang yang tanpa putus yang

membentang dari puncak organisasi ke level paling bawah dan menjelaskan siapa

bertanggung jawab kepada siapa.

4. Rentang kendali (span of control) - Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh

seorang manajer secara efisien dan efektif.

5. Sentralisasi dan Desentralisasi (centralization and decentralization) - Sentralisasi

mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu

titik di dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi. Organisasi

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

24

yang lebih besar cenderung desentralisasi, yaitu mereka menyebar otoritas

pengambilan keputusan dan kekuasaan di seluruh organisasi.

6. Formalisasi (formalization) - Sejauh mana standarisasi prilaku organisasi melalui

aturan, prosedural serta mekanisme terkait. Dengan kata lain, formalisasi merupakan

pembentukan standarisasi sebagai mekanisme koordinasi.

Steven L. McShane dan Mary Ann Von Glinow (2003:510) dalam bukunya

Organizational Behavior, second edition, mengatakan ada empat elemen dasar

struktur organisasi, yaitu:

1. Span of Control (Rentang Kendali), Rentang kendali mengacu pada jumlah orang

yang melaporkan langsung ke tingkat berikutnya dalam hirarki.

2. Centralization and Decentralization ( Sentralisasi dan Desentralisasi),

Sentralisasi berarti bahwa secara formal pengambilan keputusan dipegang oleh

sekelompok kecil orang, biasanya yang di puncak hirarki organisasi. Organisasi yang

lebih besar cenderung desentralisasi yaitu mereka menyebar otoritas pengambilan

keputusan dan kekuasaan di seluruh organisasi.

3. Formalization (Formalisasi), Formalisasi adalah sejauh mana standarisasi prilaku

organisasi melalui aturan, prosedural, pelatihan formal, dan

mekanisme terkait. Dengan kata lain, formalisasi merupakan pembentukan

standarisasi sebagai mekanisme koordinasi.

4. Departmentalization (Departementalisasi), menentukan bagaimana karyawan dan

kegiatan mereka dikelompokkan bersama-sama. Ini adalah strategi

fundamental untuk mengkordinasikan kegiatan organisasi karena mempengaruhi

perilaku organisasi.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

25

2.1.4.3. Menyesuaikan Struktur Organisasi dengan Proses Inovasi

Perubahan dalam strategi menyebabkan perubahan dalam struktur organisasi.

Struktur seharusnya dirancang untuk memfasilitasi upaya-upaya strategis sebuah

perusahaan dan karenanya mengikuti strategi tersebut (Fred R. David, p. 397, 2009).

Fred R. David (2009) menyatakan ada dua alasan utama perubahan strategi

sering kali mengharuskan adanya perubahan dalam struktur :1). Struktur sangat

menentukan bagaimana tujuan dan kebijakan ditetapkan. Bentuk struktural untuk

pengembangan tujuan dan kebijakan bisa secara signifikan mempengaruhi semua

aktivitas penerapan strategi yang lain. 2). Struktur mendikte bagaimana sumber daya

akan dialokasikan. Jika struktur organisasi didasarkan pada kelompok konsumen,

maka sumber daya akan dialokasikan dengan cara itu. Jika struktur organisasi

ditetapkan menurut fungsional bisnis, maka sumber daya dialokasikan menurut

fungsi-fungsi bisnis, rangkaian ini digambarkan pada gambar 2.3, sebagai berikut :

Gambar 2.3

Hubungan Proses Inovasi– Struktur Organisasi

Sumber : Alfred Chandler (1962), Fred R. David(2009)

Inovasi baru dijalankan

Persoalan administrative baru muncul

Kinerja organisasi menurun

Sebuah struktur organisasi yang baru ditetapkan

Kinerja organisasi membaik

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

26

2.1.4.4. Model Desain Struktur Organisasi

Steven L. McShane dan Mary Ann Von Glinow (2003) Ketika jumlah,

ukuran dan keberagaman divisi di suatu organisasi meningkat, pengendalian dan

pengevaluasian operasi divisional menjadi semakin sulit bagi para penyusun strategi.

Ketika struktur organisasi divisional menjadi sulit diterapkan karena CEO

mempunyai terlalu banyak divisi yang harus diurus, maka salah satu solusinya

adalah perusahaan mengubah struktur organisasinya dalam bentuk strategic business

unit (SBU) atau strategic groups. Struktur SBU ini mengelompokkan sejumlah divisi

berdasarkan pada beberapa aspek seperti lini produk atau pasar.

Dari sekian jenis struktur organisasi dasar yang ada, fungsional,

divisional,unit bisnis strategis, matrik dan team, penulis hanya berfokus pada jenis

struktur organisasi unit bisnis strategis (strategic business unit – SBU). Hal ini

dikarenakan organisasi yang akan diteliti telah menerapkan model SBU.

Adapun kelebihan struktur SBU antara lain:

• Tanggung jawab setiap SBU jelas.

• Meperbaiki koordinasi.

• Sistem pengawasan untuk organisasi yang terdiversifikasi menjadi lebih

mudah.

• Masing-masing SBU lebih memahami lingkungan khususnya.

Sedangkan kekurangan stuktur SBU antara lain:

• Struktur lebih tinggi.

• Biaya lebih tinggi.

• Berpotensi menimbulkan persaingan antar SBU dalam memperebutkan

sumberdaya.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

27

Perubahan dalam struktur ini bisa memfasilitasi penerapan strategi dengan cara

memperbaiki koordinasi antara divisi-divisi yang sama dan menyalurkan tanggung

jawab ke unit-unit bisnis yang berbeda.

Bagan organisasi SBU seperti Gambar 2.4 di bawah ini :

Gambar 2.4 Bagan Organisasi SBU

Sumber : (Fred R. David, 2009, p.406)

2.1.4.5. Faktor Penentu Struktur Organisasi

Steven L. McShane dan Mary Ann Von Glinow (2003:527) dalam bukunya

Organizational Behavior, second edition, mengatakan faktor-faktor yang

mempengaruhi desain optimal struktur suatu organisasi, yaitu:

1. Ukuran Organisasi, Organisasi yang lebih besar memiliki struktur jauh berbeda

dari organisasi yang lebih kecil. Karena jumlah karyawan meningkat, spesialisasi

pekerjaan menigkat sebagai akibat dari pembagian kerja lebih besar. Perusahaan

Direktur Eksekutif

Direktur Keuangan

Direktur Operasional

Direktur Strategi

Direktur SDM

SBU Product A SBU Product B

Divisi 1 Divisi 2 Divisi 3 Divisi 3 Divisi 2 Divisi 1

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

28

besar juga memiliki mekanisme koordinasi yang lebih rumit untuk mengatur

pembagian kerja lebih besar. Mereka lebih cendrung untuk

menggunakan standarisasi proses kerja dan output untuk mengkoordinasikan

aktivitas kerja.

2. Teknologi. Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input

menjadi output. Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk

mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau

jasa.

3. Lingkungan. Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau

kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja

organisasi. Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing,

badan peraturan pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik, dan sebagainya.

Struktur organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan selalu

berubah.

4. Strategi. Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen

untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi secara

keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat, tepatnya, struktur

harus mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan perubahan signifikan dalam

strategi organisasinya, struktur pun perlu dimodifikasi untuk menampung dan

mendukung perubahan ini.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

29

2.1.5. Kualitas

2.1.5.1. Definisi dan Pengertian Kualitas

Kualitas ditentukan oleh pelanggan, pelanggan menginginkan produk dan

jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan harapanya pada suatu tingkat harga tertentu

yang menunjukkan nilai produk tersebut (Scherkenbach, 2000).

Kualitas adalah sesuatu yang berbeda untuk orang yang berbeda dan

tergantung pada waktu dan tempat, atau dikatakan sesuai dengan tujuan (Elliot,

2003).

Pengertian kualiatas atau mutu secara umum adalah suatu strategi dasar bisnis

yang menghasilkan barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan

konsumen internal dan eksternal. Produk atau jasa yang berkualitas adalah :

• Bila produk atau jasa tersebut memenuhi atau bahkan melampaui harapan

konsumen bukan saja satu kali tapi berulang kali.

• Memberikan kepuasaan kepada pelanggan.

Mengapa kualitas dibutuhkan ?

• Konsumen menjadi lebih canggih dalam selera dan pilihan.

• Kompetisi persaingan menjadi lebih ketat dan canggih.

• Kenaikan biaya yang hanya dapat diatasi lewat perbaikan kualitas proses dan

peningkatan produktivitas tanpa henti.

• Krisis

Ada beberapa faktor cara memuaskan pelanggan yakni dengan ; (1) Produk

bermutu (Quality Product)- Q, (2) Biaya yang lebih rendah (Lower Cost)-C (3)

Tepat waktu (On Time Delivery)- D.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

30

2.1.5.2. Dimensi Kualitas

Berdasarkan perspektif kualitas, David Garvin dalam Harner (2002)

mengembangkan dimensi kualitas kedalam 8 dimensi yang dapat digunakan sebagai

perencanaan strategis terutama bagi perusahaan yang menghasilkan barang.

Kedelapan dimensi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Peformance (kinerja) - hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan

merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli

barang tersebut, (kekuatan/keutamaan dari produk).

2. Features (ciri-ciri atau keistimewaan) - karakteristik sekunder atau pelengkap

performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-

pilihan produk dan pengembangannya.

3. Realibility (keandalan) - Hal ini yang berkaitan dengan probabilitas atau

kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan

dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.

4. Conformance (kesesuaian), hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap

spesifikasi yang ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.

5. Durability (daya tahan) yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya

tahan atau masa pakai barang.

6. Service ability (pelayanan), berkaitan dengan penanganan pelayanan purna jual,

seperti penanganan keluhan yang ditujukan oleh pelanggan.

7. Aesthetics (estetik), merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai

nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari

preferensi individual.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

31

8. Perceived Quality (kualitas yang di persepsikan), berkaitan dengan perasaan

pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas.

2.1.6. Kualitas Inovasi

2.1.6.1. Definisi dan Pengertian Kualitas Inovasi

Harner (2002) menunjukkan bahwa kualitas inovasi sebenarnya adalah

gabungan dari semua hasil inovasi. Hal ini mencakup kualitas produk dan layanan ,

kualiatas operasi perusahaan yang sebenarnya, serta kualiatas manajemen di

perusahaan tingkat tertinggi. Kualitas Inovasi menunjukkan kapan suatu upaya

perusahaan dalam mengejar inovasi melalui penciptaan produk baru, proses atau

mode manajemen, dan apakah inovasi tersebut dapat memenuhi kepentingan pihak-

pihak seperti pelanggan, karyawan dan pemasok. Jika jawabannya adalah ya, maka

itu berarti inovasi memang memiliki “kualitas”.

Kualitas inovasi dapat dinilai sesuai dengan tujuan perusahaan dan hasil

kegiatan organisasi. Misalnya, produk baru R&D, rantai kerja dan pembaharuan

pendekatan kerja semua wilayah perusahaan yang inovatif. Ahmed dan Zairi (2000)

mengemukakan bahwa kualitas inovasi harus mencakup 1) Produk/Jasa kualitas :

Peningkatan nilai pelanggan, kebutuhan konsumen, kualitas produk, peningkatan

pengembalian investasi produk, dan kinerja produk. 2) Proses Kualitas Operasi :

Waktu rilis yang tepat, upgrade (proses) produktifitas , penataan personil dan

produk pembangunan, dan target kontrol serta fleksibilitas. 3) Mutu Manajemen :

Penerimaan karyawan, memahami kebutuhan pelanggan, penjualan produk-produk

inovatif dan tingkat keberhasilan inovasi.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

32

Dari penjelasan di atas, dapat diperhitungkan sementara bahwa dalam

melaksanakan inovasi, perusahaan manajer harus mengambil kualitas menjadi

pertimbangan. Hal ini dapat ditinjau dari tiga aspek utama, yaitu :

1. Products or Services (produk atau pelayanan) - Tingkat kualitas produk baru atau

jasa perusahaan berkembang melalui penerapan teknologi baru.

2. Operation Process (operasi proses) - Produktivitas secara efektif ditingkatkan

serta pengurangan biaya yang dicapai dalam proses produksi.

3. Quality Management (kualitas manajemen) - Kepemimpinan, konsep manajemen,

inovasi dan strategi pengendalian memiliki tingkat tertentu langsung dan signifikan

terhadap manajemen bisnis.

2.1.7. Penelitian Terdahulu

Mengenai pengaruh proses inovasi, struktur organisasi, terhadap kualitas

inovasi serta dampaknya terhadap kinerja perusahaan seperti dijelaskan pada tabel

2.1 menunjukkan ringkasan penelitian terdahulu yang menjadi landasan penelitian

ini.

Berikut ini adalah penelitian terdahulu :

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

33

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

2.2. Hubungan Proses, Kualitas dan Kinerja

Inovasi dianggap sebagai sumber utama kompetitif keuntungan, inovasi dan

kualitas adalah salah satu faktor dari unsur keberhasilan perusahaan, dikarenakan

inovasi dianggap sebagai kekuatan pendorong dalam meningkatkan kualitas ke

Judul Penelitian Peneliti Teknis Analisis Hasil Penelitian

Innovation Strategy/Process and Firm Performance : an empirical study of computer spare parts business in Thailand. International Journal of Strategic Management (Aug. 2010)

Limpsurapong, Chattawat Ussahawanitchakit, Phapruke

The Ordinary Least Square Reggressiion

Strategi/proses inovasi

organisasi memiliki dampak

terhadap kinerja perusahaan

The Influence Of Innovation Strategy And Organizational Innovation On Innovation Quality And Performance. International Journal Of Organizational Innovation, Vol-3.No.4, (Spring 2011)

Shwu-Ing Wu, Ms. Chiao-Ling Lin

SEM Analysis And Path Analysis

Strategi inovasi organisasi serta kualitas inovasi

memiliki dampak

terhadap kinerja perusahaan

Strategy/Process/Structure Fit and Firm Performance Organization Development Journal (Oct. 2011)

Gieger, Scott W, Ritchie, William J, Marlin Dan

Regresi Linier

Penelitian atas perusahaan industry ada kesesuaian

antara strategi/Proses/

struktur dan kinerja

perusahaan

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

34

tingkat yang lebih tinggi. Hal ini memperlihatkan bahwa ada hubungan antara

inovasi dan kualitas. (Lyu & Chen, 2005).

Banyak penelitian membuktikan bahwa inovasi terbukti dapat menyebabkan

kinerja yang lebih baik dalam setiap produksi. Hartini (2012), mengatakan bahwa

inovasi pada produk industri dan barang-barang konsumen dapat meningkatkan

kinerja perusahaan. Selain itu proses kualitas inovasi mengarah kepada beberapa

kegiatan, seperti pemasaran eksekusi rencana, produk reformasi dan penggunaan

produk baru, yang akhirnya meningkatkan kinerja perusahaan dimana kualitas

inovasi yang tinggi dapat mempercepat pelepasan produk baru serta membantu

dalam mencapai kinerja keberhasilan suatu perusahaan yang akan menghasilkan

profitabilitas.

Hal ini terbukti bawha proses inovasi serta kualitas inovasi penting untuk

mencapai kinerja yang lebih baik dan kompetitif bagi perusahaan. Hal ini

digambarkan pada gambar 2.5 sebagai berikut :

Gambar 2.5 Hubungan Proses-Kualitas-Kinerja

Sumber : Geiger, Scott W., Ritchie, William J., and Marlin, Dan. (2011). “Process/Structure

Fit and Firm Performance”, Journal Article; Organization Development Journal, Vol. 24

Inovasi baru

dijalankan

Peningkatan

Kualitas

Pertumbuhan

Produktifitas

Kinerja Organisasi

membaik

Peningkatan Pendapatan

(Grower Investment )

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

35

2.3. Hubungan Proses, Struktur, Kualitas dan Kinerja

Setelah menjelaskan hubungan variabel-variabel sebelumnya, yaitu hubungan

proses dan struktur serta kinerja pada gambar 2.3 yang bersumber dari Alfred

Chandler, dikutip oleh Fred R. David (2009), serta pada gambar 2.5 yang

menjelaskan hubungan proses, kualitas dan kinerja yang bersumber dari ”, Journal

Article; Organization Development Journal (2011), maka dari itu ingin menjabarkan

hubungan keseluruhuan variabel melalui sumber-sumber yang sudah ada dan

dikembangkan dalam bentuk gambar 2.6 sebagai berikut :

Gambar 2.6 Hubungan Proses, Struktur, Kualitas serta Kinerja

2.4. Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka pemikiran merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang

menjadi objek permasalahan. Berdasarkan telaah pustaka di atas mengenai stategi

inovasi, struktur organisasi, kualitas inovasi dan kinerja perusahaan, maka

dikembangkanlah model suatu pemikiran yang ter-integrasi. Model pemikiran yang

mendasari penelitian ini adalah sebagaimana terlihat pada Gambar 2.7 berikut :

Inovasi baru

dijalankan

Persoalan administrative baru muncul

Kinerja organisasi menurun

Sebuah struktur organisasi yang baru ditetapkan

Peningkatan Kualitas

(Improving Quality)

Pertumbuhan

Produktifitas

Peningkatan Pendapatan

(Grower Investment )

Kinerja Organisasi

membaik

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi

36

Gambar 2.7

Kerangka Pemikiran Teoritis

Sumber : Penulis, 2013

Proses Inovasi (X1)

• Inovasi Administrasi

• Inovasi Operasional

• Inovasi Teknologi

Struktur Organisasi (X2)

• Rentang Kendali

• Sentralisasi & Desentralisasi

• Formalisasi

• Departementalisasi

Kualitas Inovasi (Y)

• Produk atau Jasa

• Proses Operasi

• Kualitas Manajemen

Kinerja Perusahaan (Z)

• Lingkungan Eksternal Perusahaan

• Internal Karyawan

• Lingkungan Internal Perusahaan