Knowlage Capturing - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...1 KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Allah SWT...
Transcript of Knowlage Capturing - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...1 KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Allah SWT...
Knowlage Capturing
“PENGOPERASIAN PLTD”
Narasumber:
Asmaran
Penulis :
Sandy Yudhapaja
PLN SEKTOR PENGENDaLIAN
PEMBANGKIT BANDAR LAMPUNG
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Allah SWT atas limpahan berkah NYA sehingga
Penulis dapat menyelesaikan buku Knowledge Capturing “PENGOPERASIAN
PLTD” ini. Buku ini berisi tentang pengalaman Bapak Asmaran sebagai
Supervisor Operasi PLTD Tarahan di PT PLN (Persero) Sektor Pengendalian
Pembangkitan Bandar Lampung pada tahun 2017.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusuan buku
ini, tapi berkat bantuan dari semua pihak akhirnya buku ini selesai tepat waktu.
Oleh karena itu pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan atas kesempatan
yang dipercayakan kepada penulis untuk menulis Knowledge Capturing ini.
2. Bapak Asmaran selaku narasumber dalam penyusunan buku ini semoga
ilmunya dapat bermanfaat bagi orang lain.
3. Mbak Nian Astiningrum yang super tinggi kesabarannya mengingatkan
penulis masalah dateline
4. Bapak Ismail PLN Kantor KIT selaku mentor
5. Teman – teman SBDL dan Unit PLTDG Tarahan terima kasih buat
sharingnya.
Semoga dengan selesainya buku ini bisa bermanfaat bagi orang lain. Mohon maaf
untuk segala kekurangan untuk itu kritik, saran dan masukan yang membangun
sangat diharapkan.
Bandar Lampung, 20 September 2017
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................. 5
DASAR TEORI ................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel ................................. 5
2.2 Prinsip Kerja .................................................................................... 5
2.3 Komponen Utama ............................................................................ 6
BAB III .............................................................................................................. 13
PENGOPERASIAN PLTD ............................................................................... 13
3.1 Persiapan ........................................................................................ 13
3.1.1 Persiapan Sistem Air Pendingin ........................................... 13
3.1.2 . Persiapan Sistem pelumasan ............................................... 13
3.1.3 . Persiapan Sistem Udara Tekan ........................................... 14
3.1.4 Persiapan Sistem Bahan Bakar ............................................. 14
3.1.5 . Persiapan Panel dan Peralatan Listrik ................................. 15
3.2 Pengoperasian ................................................................................ 15
3.3 Langkah Sinkron ............................................................................ 16
3.4 Langkah Pembebanan .................................................................... 16
3.5 Langkah lepas beban dengan sistem ............................................... 16
3.6 Langkah Stop ................................................................................. 17
3.7 Stop Darurat ( Emergency )............................................................ 17
BAB IV ............................................................................................................. 19
KESIMPULAN ................................................................................................. 19
3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. PLTD ................................................................................................. 5
Gambar 2. Urutan Kerja ....................................................................................... 5
Gambar 3. Peralatan Utama ................................................................................. 6
Gambar 4. Kepala Silinder ................................................................................... 7
Gambar 5. Skema diagram katup ......................................................................... 8
Gambar 6. Rocker Gear ....................................................................................... 8
Gambar 7. Piston ................................................................................................. 9
Gambar 8. Kerangka Piston ................................................................................. 9
Gambar 9. Dinding Liner .................................................................................. 10
Gambar 10. Crankshaft ...................................................................................... 11
Gambar 11. Turbocharger .................................................................................. 11
Gambar 12. Governor ........................................................................................ 12
4
BAB I PENDAHULUAN
Pembangkit Listrik Termal adalah pusat pembangkitan tenaga listrik
yang memanfaatkan energy panas (thermal) dalam pembangkitan tenaga
listriknya, umumnya tipe pembangkitan ini membutuhkan bahan bakar yang
berasal dari bahan bakar fosil, beberapa pembangkit yang sering digunakan adalah
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel,
Pembangkit Listrik Tenaga Gas, Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas,
Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap, dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.
Adapun Pembangkit Listrik Tenaga Disel merupakan suatu instalasi
pembangkit listrik yang terdiri dari suatu unit pembangkit dan sarana
pembangkitan atau komponen pendukung. Kesatuan peralatan-peralatan utama
dan alat-alat bantu serta perlengkapannya yang tersusun dalam hubungan kerja,
membentuk sistem untuk mengubah energi yang terkandung didalam bahan bakar
minyak atau solar menjadi tenaga mekanis dengan menggunakan mesin diesel
sebagai penggerak utamanya dan seterusnya tenaga mekanis tersebut diubah oleh
generator menjadi tenaga listrik. Proses pembakaran pada ruang bakar terjdi
apabila bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder menggunakan nosel dan
bercampur dengan udara yang dimampatkan oleh piston mengakibatkan
temperatur dan tekanannya naik, sehingga bahan bakar terbakar dengan
sendirinya atau Compression Ignition Engine.
Perlu diperhatikan pula proses pengoperasian pembangkit listrik tenaga
disel karena kunci dari pengoperasian adalah memahami prinsip kerja dari
pembangkit, peralatan yang dioperasikan dan pengoperasian dengan kondisi aman
dan nyaman. Oleh karena itu, pada saat pengoperasian pembangkit listrik tenaga
disel harus menerapkan dan memahami Standart Operasional Prosedur.
5
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Pembangkit Listrik Tenaga Disel merupakan suatu system pembangkitan
yang memanfaatkan daya mekanik dari putaran motor disel yang
dihubungkan ke generator melalui kopling sehingga menghasilkan energy
listrik.
Gambar 1. PLTD
2.2 Prinsip Kerja
Dilihat dari proses kerjanya, motor diesel bekerja dalam satu siklus kegiatan yang
menjadi berulang sebagai berikut :
Gambar 2. Urutan Kerja
6
Dari Diagram diatas, dapat dilihat bahwa proses kerja pada motor diesel,
merupakan satu lingkaran kegiatan yang terdiri dari empat tahapan sebagai
berikut :
Pertama : Pengisian udara ke dalam silinder
Kedua : Pemampatan (kompresi) udara oleh piston. Akibatnya,
udara diatas piston menjadi bertekanan dan bertemperatur tinggi. Diakhir
kompresi, injector akan menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar dan
terbakar, sehingga menimbulkan tekanan yang lebih tinggi.
Ketiga : Tekanan gas yang tinggi akan mendorong piston turun
untuk melakukan usaha
Keempat : Gas sisa pembakaran dibuang ke udara luar
2.3 Komponen Utama
Gambar 3. Peralatan Utama
7
Peralatan Utama terdiri dari :
1. Kepala Silinder
2. Perangkat katup (Rock Arm)
3. Perangkat Piston
4. Dinding Silinder (Silinder Liner)
5. Block Silinder
6. Bantalan
7. Crankshaft
8. Camshaft
9. Peredam Getaran (Demper)
10. DudukanMesin
a. Kepala Silinder
Berfungsi Sebagai penutup bagian atas silinder dan tempat
meletakan peralatan antara lain :
• Katup Isap dan buang
• Injektor
• Rocker Arm
• Ruang bakar mula
Gambar 4. Kepala Silinder
b. Perangkat Katup
Berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya udara (inlet) dan
gas buang (outlet).
8
Gambar 5. Skema diagram katup
Gambar 6. Rocker Gear
c. Perangkat Piston
Berfungsi sebagai :
• Merapatkan ruangan silinder dari bagian dalam
• Memampatkan udara
• Menerima tekanan pembakaran waktu proses kerja
• Meneruskan tekanan pembakaran ke poros engkol
melalui batang penghubung (Conecting Rod)
• Bagian permukaan piston menyerap panas selama
proses berlangsung
9
Gambar 7. Piston
Gambar 8. Kerangka Piston
Keterangan :
1. Piston
2. Torak
3. Pena Piston
4. Ring Pengunci
5. Ring Persegi
6. Ring Kompresi Muka Plat Chromium
7. Ring Kompresi Muka
8. Ring Pegas Helix
Rakitan Lengkap Conecting Rod:
10. Batang Penghubung
10
11. Dudukan Pena Piston
12. Baut
13. Pena/Pin
14. Ring ½
15. Skrup
16. Pena Pengunci
17. Pena Plug
18.Washer
19. Baut kollar
20. Bantalan
d. Dinding Liner
Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya seluruh urutan kerja
mesin
Gambar 9. Dinding Liner
11
e. Poros Engkol (Crankshaft) dan Bantalan
Gambar 10. Crankshaft
Poros engkol atau crankshaft berfungsi sebagai pengubah energi
gerak bolak balik (translasi) menjadi gerak putar (rotasi) dan
menerima gaya inersia yang tinggi pada puncak tekanan gas
diatas piston.
Bantalan berfungsi untuk mendukung bagian-bagian yang
bergerak shingga bagian-bagian tersebut tetap berada pada posisi
yang diinginkan.
f. Turbocharger
Gambar 11. Turbocharger
12
Turbocharger berfungsi untukmemampatkan udara yang masuk
ke dalam silinder, sehingga daya mesin lebih besar
(dibandingkan mesin dengan dimensi yang sama tetapi tanpa
turbo).
g. Governor
Gambar 12. Governor
Governor berfungsi untuk mengatur jumlah pemakaian bahan
bakar agar kecepatan putar mesin tetap konsisten sebagai akibat
dari perubahan beban.
13
BAB III
PENGOPERASIAN PLTD
Sebelum mengoperasikan PLTD beberapa hal yang perlu dipahami antara lain
laporan serah terima tugas jaga operator, kondisi unit harus dalam keadaan Stand
By atau siap operasi ditandai dengan tagging yang diletakan pada unit pembangkit
dan juga koordinasi dengan Supervisor Pemeliharaan dan Oprasi. Selanjutnya
melakukan cheklist dengan mengisi data di log sheet pembangkit terlebih dahulu
(Lampiran)
3.1 Persiapan
3.1.1 Persiapan Sistem Air Pendingin
1. Periksa level air pendingin di dalam expansion tank melalui gelas
penduga
2. Expansion Tank harus terisi susuai level pengoperasian, jika tidak
tambahkan air pendingin ke dalamnya
3. Buka semua kran untuk mengoperasikan system air pendingin
4. Yakinkan bahwa tidak ada kebocoran pada rangkaian system air
pendingin
5. Pastikan breaker pompa jaket cooling water pada posisi ON
6. Operasikan pompa jacket cooling water
7. Pastikan tekanan pompa mencapai 3,2 bar
3.1.2. Persiapan Sistem pelumasan
1. Periksa level pelumas pada sump tank melalui level penduga atau
menggunakan stik level
2. Periksa level pelumasan pada gravity tank melalui gelas penduga
3. Buka semua keran untuk mengoperasikan system pelumasan
4. Periksa jika terdapat pelumas didalam silinder dengan cara:
• Buka kran indicator
• Operasikan pompa pelumas
• Putar motor diesel dengan turning gear
• Amati apakah ada air atau pelumas yang keluar melalui
kran indicator
14
5. Bila ada cairan laporkan kepada supervisor operasi dan jika tidak
tutup kembali kran indicator dan lepas turning gear
6. Pastikan bahwa posisi pengaturan kecepatan masih menunjukan
angka nol
7. Pastikan tekanan pelumasan sebesar 5,2 bar
8. Periksa level pelumas untuk turbocharger dan governor melalui
gelas duga. Level minyak pelumas harus berada diantara batas
maksimum dan minimum.
9. Pastikan bahwa sparator telah bersih dan siap dioperasikan
3.1.3. Persiapan Sistem Udara Tekan
1. Persiapan kompresor :
• Periksa level pelumas kompresor
• Operasikan pompa air pendingin kompresor
• Periksa power supply dan breaker pada posisi On
• Buka kran transfer udara dari kompresor ke tanki udara
start
2. Operasikan kompresor
3. Pastikan kompressor beroperasi normal dan tekanan udara dalam
tabung udara start cukup dengan tekanan 18 s/d 20 Bar
3.1.4 Persiapan Sistem Bahan Bakar
1. Periksa level bahan bakar didalam tanki harian (daily tank), tanki
harus terisi penuh. Jika kurang maka nyalakan pompa transfer
pengisian daily tank.
2. Buka semua kran yang digunakan untuk pengoperasian system
bahan bakar
3. Periksa rack bahan bakar dan pastikan rack tidak macet
4. Periksa penghubung antara rack dengan governor, pastikan smua
dalam kondisi baik
5. Operasikan pompa BBM, pastikan tekanan pompa sebesar 5,2 bar
15
3.1.5. Persiapan Panel dan Peralatan Listrik
1. Pastikan bahwa power supply ke panel-panel dalam keadaan baik,
begitu pula sambungan-sambungan dan pengaman atau
sekringnya
2. Periksa bahwa panel control siap untuk dioperasikan. Tekan
tombol lampu alarm untuk memeriksa apakah alaram berfungsi
dengan baik atau tidak
3. Periksa generator dan exiter secara visual
4. Periksa temperature stator dan rotor
5. Periksa heater generator
6. Periksa battery charger berfungsi dengan baik
7. Koordinasi dengan operator control room bahwa unit siap di
operasikan
3.2 Pengoperasian
1. Pastikan seletor switch speed setting di panel mesin posisi local
2. Buka kran tanki udara start
3. Tekan tombol start di panel mesin (warna hijau)
4. Naikkan putaran ke putaran ideal 350 rpm ,dengan memutar dan tahan
switch speed ke posisi Raise (+)
5. Tutup kembali kran udara start,lakukan drain untuk membuang sisa
udara start didalam pipa udara start
6. Lakukan pengecekkan kondisi pembangkitan dari suara abnormal,
tekanan, temperatur dan kebocoran.
7. Apabila pembangkit dalam kondisi normal naikkan putaran maksimum
600 rpm (dengan memutar dan tahan switch speed ke posisi Raise + )
8. Pindahkan Selektor Switch Speed Setting ke posisi Remote
9. Koordinasi dengan operator control room bahwa unit siap untuk masuk
sistem
16
3.3 Langkah Sinkron
1. Lampu Local Control mati dan Diesel Control Panel menyala
2. Reset tombol Alarm ( warna biru ).
3. Masukkan Eksitasi dengan menekan Tombol Tripping Circuit Breaker
dan Tripping Excitation
4. Frekwensi dan tegangan akan muncul angka 50Hz dan 5 Kv
5. Atur Frekwensi agar sama dengan system dengan menekan tombol
Speed/Load setting
6. Atur Tegangan 6,2 Kv agar sama dengan system dengan menekan
tombol Voltage Setting
7. Pilih posisi selektor switch ke generator unit yang akan paralel
8. Lihat synkronisation Released
9. Atur Tegangan sesuai tegangan system pada posisi tegak lurus (Tombol
Voltage Setting)
10. Atur Frekwensi sesuai dengan system dengan memperhatikan putaran
jarum sinkron lambat searah jarum jam ( Tombol Speed/ Load Setting )
11. Apabila Tegangan sudah sama jarum posisi tegak lurus dan putaran
jarum sinkron lambat searah jarum jam.
12. Posisikan switch CB tegak lurus,apabila jarum sinkron tegak lurus putar
switch CB ke kanan, generator sinkron dengan system segera naikkan
beban
13. Kembalikan posisi selektor switch ke posisi OFF
14. Catat dan laporkan jam Masuk System dengan UPB
3.4 Langkah Pembebanan
1. Naikkan Beban dengan menekan tombol (+) Speed/Load Setting
2. Tunggu/tahan pada beban 25% ( ± 10 menit ),untuk penyesuaian temp
pada mesin
3. Naikkan beban ke posisi 50% ( ± 20 menit ),untuk penyesuaian suhu
mesin
4. Naikkan beban ke posisi beban maksimum
5. Atur Cos Ф Sesuai dengan kondisi beban dengan menekan tombol
Voltage Setting.
3.5 Langkah lepas beban dengan sistem
17
1. Turunkan Beban secara perlahan dan bertahap dari beban maksimum ke
80 % dengan menekan Tombol (-) Speed/Load Setting
2. Turunkan lagi beban ke 50%
3. Atur Cos Ф sesuai dengan beban
4. Posisikan/putar CB ke kiri
5. Turunkan beban pada beban 0,4 MW putar CB ke kiri untuk melepas
PMT Generator
6. Bila OCB diremot tidak bisa lepas,maka dilakukan secara manual dari
OCB dengan menekan tombol OFF.dan bila OCB masih tidak bisa lepas
dilakukan melepas OCB GH dengan remot
7. Catat Jam lepas dengan system
8. Setelah CB lepas turunkan Putaran dengan menekan Tombol (-)
Speed/Load Setting
9. Koordinasi dengan Operator panel Mesin Apabila lampu Local Control
Menyala penurunan putaran dari panel Mesin/lokal
10. Catat dan Laporkan Jam lepas system dengan UPB (Unit Pengatur
Beban).
3.6 Langkah Stop
1. Setelah PMT 20 Kv lepas,dengan ditandai lampu indikator 20 kv ON di
panel mesin mati.
2. Pindahkan saklar seletor switch speed setting ke posisi local
3. Turunkan putaran mesin ke 350 rpm dengan memutar dan tahan switch
speed ke posisi Lower (-)
4. Setelah Rpm 350 cek kondisi pembangkit dari suara abnormal.
5. Stop pembangkit dengan menekan tombol stop (warna merah)
6. Matikan Light Fuel Oil Booster Pump,Charge Air Radiator ,LO Pump
A dan LO Pump B
7. Buka semua kran indikator
8. Masukkan Turnning gear ke flywheel dan putar 2 x putaran dengan
tujuan untuk pemerataan pendinginan dan untuk mengetahui ada
kebocoran di ruang bakar
9. Lepas Turnning gear
10. Setelah Temp Oli 48 ͦC,Matikan Lubricating Oil Pump,Jacket CW
Pump dan beserta Radiatornya.
11. Reset tombol alarm
12. Unit Stop Stand by
3.7 Stop Darurat ( Emergency )
18
1. Tekan Tombol Emergency di Panel Control
2. Catat dan laporkan penyebab di stop darurat ke pada supervisor/manager
3. Setelah Unit stop, kembalikan posisi tombol emergency ke posisi semula
dengan menarik tombol emergency
4. Catatan : Stop Emergency dilakukan bila terjadi gangguan fatal yang
membahayakan unit.Pastikan OCB lepas
19
BAB IV
KESIMPULAN
Pembangkit Listrik Tenaga Disel merupakan suatu system
pembangkitan yang memanfaatkan daya mekanik dari putaran motor disel yang
dihubungkan ke generator melalui kopling sehingga menghasilkan energy listrik.
Pembangkit listrik tenaga disel memiliki komponen utama dan komponen
pendukung dimana setiap komponen memiliki fungsi dan prinsip kerja masing-
masing namun masih dalam satu kesatuan untuk menghasilkan energy listrik.
Dalam memproduksi energy listrik tidak luput dari pengoperasian pembangkit
yang sesuai dengan standar operasional prosedur dengan memperhatikan
parameter – parameter aman operasi pembangkit.
20
BIOGRAFI NARASUMBER
Beliau bernama Asmaran,. beliau lahir di
Palembang , tanggal 30 Januari 1962. Beliau
mempunyai istri 1 dan 2 orang anak laki-laki.
Pak Asmaran masuk ke dunia PLN pertama
kali pada 1 Agustus 1986 sebagai Honorer di
PLTD Tarahan. Pada tahun 1987 beliau
sebagai buruh lepas dengan penghasilan
27rb/bulan selama 1 tahun. Dari bulan
November 2009 dimutasi ke PLTA Batu Tegi ditugaskan untuk mengoperasikan
unit PLTA. Beliau pernah mengikuti diklat pengoperasian PLTA di Udiklat
Padang dan pernah menjabat sebagai Supervisor Operasi PLTA Batu Tegisejak
tahun 2009 sampai dengan 2012.
Kurang lebih 3 tahun mengoperasikan unit PLTA Batu Tegi pada tahun 2012,
beliau dimutasikan ke PLTD Tarahan sebagai Terampil utama/Operator utama
pada seksi Operasi PLTD untuk mengoperasikan PLTD Tarahan 7 unit dengan
kapasitas 7 x 8 MW. Sejak tahun 2015 hungga sekarang beliau menjabat sebagai
Supervisor Operasi Regu B.
21
BIOGRAFI PENULIS
Nama Penulis adalah Sandy Yudhapraja, Lahir di
Serui Papua tanggal 20 November 1994. Anak kedua
dari tiga orang bersaudaradan belum berkeluarga.
Penulis lulusan dari Politeknik Negeri Semarang
diploma 3 Teknik Konversi Energi, masuk PLN sejak
1 Mei 2016. Penempatan awal setelah menjadi
pegawai di Sektor Pengendalian Pembangkitan
Bandar Lampung Sub Pusat Listrik Tanjungkarang
PLTDG Tarahan. Sebagai Junior Engineer
Pemeliharaan Alat Bantu PLTD Tarahan. Pada bulan maret 2017 penulis dipindah
tugaskan ke PLTD Teluk betung hingga sekarang.