kmb alven

6
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil intervensi rasional 1 Potensial terhadap perubahan proses keluarga yang b/d kemungkinan berduka dan beban yang ditimbulkan oleh perawatan terhadap individu sakit terminal Tujuan : Kecemasan dapat diminimalkan setelah dilakukan tindakan keperawatan Kriteria Hasil : Kecemasan berkurang. 1. Mendengarkan keluhan klien dengan sabar. penyelesaiannya. 2. Menjawab pertanyaan klien dan keluarga dengan ramah. 3. Mendorong klien dan keluarga mencurahkan isi hati. 4. Menggunakan teknik komunikasi terapeutik. 5. Berikan kenyamanan fisik pasien.. 1. Menghadapi isu pasien dan perlu dijelaskan dan membuka cara penyelesaiannya . 2. Membuat pasien yakin dan percaya. 3. Membuat kepercayaan dan menurunkan kesalahan persepsi. 4. Menjalin hubungan saling percaya pasien 5. Ini sulit untuk menerima dengan isu emosi bila pengalaman ekstrem/ketidak

description

op

Transcript of kmb alven

Page 1: kmb alven

No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil intervensi rasional

1 Potensial terhadap perubahan proses keluarga yang b/d kemungkinan berduka dan beban yang ditimbulkan oleh perawatan terhadap individu sakit terminal

Tujuan :

Kecemasan dapat diminimalkan setelah dilakukan tindakan keperawatan

Kriteria Hasil :

Kecemasan berkurang.

1. Mendengarkan keluhan klien dengan sabar.penyelesaiannya.

2. Menjawab pertanyaan klien dan keluarga dengan ramah.

3. Mendorong klien dan keluarga mencurahkan isi hati.

4. Menggunakan teknik komunikasi terapeutik.

5. Berikan kenyamanan fisik pasien..

1. Menghadapi isu pasien dan perlu dijelaskan dan membuka cara penyelesaiannya.

2. Membuat pasien yakin dan percaya.

3. Membuat kepercayaan dan menurunkan kesalahan persepsi.

4. Menjalin hubungan saling percaya pasien

5. Ini sulit untuk menerima dengan isu emosi bila pengalaman ekstrem/ketidaknyamanan fisik menetap.

2 Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan gangguan pergerakan dan kelemahan.

Tujuan :

Gangguan mobilitas fisik teratasi setelah dilakukan tindakan keperawatan

Kriteria Hasil :1. Pasien mendemonstrasikan tehnik / prilaku yang memungkinkan dilakukannya kembali aktifitas

1. Kaji kemampuan mobilisasi.

2. Atur posisi klien dan ubahlah secara teratur tiap dua jam sekali bila tidak ada kejang.

3. Bantu klien dalam gerakan-

1. Dapatmengidentifikasi tingkat ketergantungan klien.

2. perubahan posisi secara teratur dapat meningkatkan dan mencegah adanya penekanan pada organ yang menonjol.

3. mempertahankan fungsi sendi dan

Page 2: kmb alven

2. klien mampu dan pulih kembali setelah pasca akut dan gerak, mampu melakukan aktivitas ringan pada tahap rehabilitasi sesuai dengan kemampuan

gerakan kecil secara pasif apabila kesadaran menurun dan secara aktif bila klien kooperatif.

4. Observasi/kaji kemampuan gerakan motorik, keseimbangan, koordinasi gerakan dan tonus otot.

5. Lakukan massage, perawatan kulit dan jaga kebersihan alat tenun.

6. Berikan motivasi dan latihan pada klien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan.

7. Lakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain (fisioterafy).

mencegah penurunan tonus otak.

4. mengidentifikasi kekuatan / kelemahan dan dapat memberikan informasi mengenai pemulihan.

5. meningkatkan sirkulasi intensitas kulit dan integritas kulit.

6. meminimalkan atrofi otot, meningkatkan sirkulasi, membantu mencegah kontraktur.

7. program yang khusus dapat dikembangkan untuk menemukan kebutuhan yang berarti / menjaga kekurangan tersebut dalam keseimbangan, koordinasi dan kekuatan.

3. Gangguan persepsi sensori penghidu berhubungan dengan aneurisma

Tujuan:Mempertahankan fungsi pembau dan mencegah  kerusakan yang lebih parah

1. Lakukan uji indra pembau klien dengan memberi tester bau yang khas seperti kopi dan bawang

2. Kaji respon sensoris terhadap raba/sentuhan, panas atau dingin,

1. Mengetahui seberapa baik kemampuan membau klien

2. informasi penting untuk keamanan klien

Page 3: kmb alven

Kriteria Hasil:Mempertahankan fungsi  pembau

.

tajam dan tumpul dan catat perubahan-perubahan yang terjadi.

3. Kaji persepsi klien, beri umpan balik dan koreksi kemampuan klien berorientasi terhadap orang, tempat dan waktu.

4. Berikan stimulus yang berarti saat penurunan kesadaran sampai kembalinya fungsi persepsi yang maksimal.

5.  Berbicaralah dengan klien tenang, lembut dan menggunakan kalimat yang sederhana..

6. Berikan pengamanan klien dengan pengamanan sisi tempat tidur, bantu latihan jalan dan lindungi dari cedera.

3. membantu klien untuk memisahkan pada realitas dari perubahan persepsi.

4. pilihan masukan sensorik secara cermat bermanfaat untuk menstimulasi klien koma dengan baik selama melatih kembali fungsi kognitifnya.

5. menurunkan frustasi yang berhubungan dengan perubahan kemampuan / pola respons yang memanjang.

6. agitasi, gangguan pengambilan keputusan, gangguan keseimbangan dan penurunan sensorik meningkatkan resiko terjadinya trauma pada klien.

Page 4: kmb alven

Daftar pustaka

Doenges, Marilynn E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Penerbit Kedokteran (EGC)Tarwoto, Watonah, dan Eros Siti Suryati. 2007. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: CV Sagung Seto