Klpk Tanggung Jawab Auditor

19
BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Enron Corporation, sejauh ini adalah kasus manipulasi laporan keuangan yang paling dahsyat. Dampaknya seperti bencana besar, bukan saja bagi Enron sendiri (pimpinan dan karyawan, pemegang saham, kreditur) tetapi juga bagi auditorna, Andersen LLP. Seperti diramalkan Senator Joseph Lieberman, “Episode Enron bisa menjadi babak terakhir bagi Andersen.” Enron-Andersen, saling terkait. Enron juga membawa dampak hebat dalam perundang-undangan pasar modal di Amarika Serikat (Sarbanes-Oxley Act 2002) yang bergaung ke seluruh dunia. Berbagai jenis kecurangan Enron sehingga terbit perundang-undangan sebagai berikut : - Enron meminjam dalam jumlah besar untuk dana operasional. Namun sebagian pinjaman ini (diantaranya sebesar $8 miliar) sengaja disalah klasifikasikan sebagai “perdagangan energy yang berjangka” (trades of energy futures). Dana pinjaman lainnya diberi judul “arus kas dari kegiatan perdagangan” (cash flows from trading activities); dengan akun tandingannya “utang pengelolaan risiko harga”(price risk management liabilities) yang kemudian dibenamkan dalam derivative perdagangan. - Enron menyalahgunakan perlakuan akuntansi yang dikenal sebagi mark to market accounting untuk menggelembungkan nilai Mariner Energy (anak perusahaan Enron) dari $185 juta menjadi $367 juta. Dari perlakuan akuntansi ini terciptalah *pendapatan*(fiktif) sebesar $182 juta. - Enron menjual “arus kas di masa yang akan datang” (future income streams) dengan nilai sekarang (at present value) untuk menghasilkan *pendapatan*. 1

Transcript of Klpk Tanggung Jawab Auditor

Page 1: Klpk Tanggung Jawab Auditor

BAB I

PENDAHULUAN

1 Latar Belakang

Enron Corporation, sejauh ini adalah kasus manipulasi laporan keuangan yang paling

dahsyat. Dampaknya seperti bencana besar, bukan saja bagi Enron sendiri (pimpinan dan

karyawan, pemegang saham, kreditur) tetapi juga bagi auditorna, Andersen LLP. Seperti

diramalkan Senator Joseph Lieberman, “Episode Enron bisa menjadi babak terakhir bagi

Andersen.”

Enron-Andersen, saling terkait. Enron juga membawa dampak hebat dalam

perundang-undangan pasar modal di Amarika Serikat (Sarbanes-Oxley Act 2002) yang

bergaung ke seluruh dunia. Berbagai jenis kecurangan Enron sehingga terbit perundang-

undangan sebagai berikut :

- Enron meminjam dalam jumlah besar untuk dana operasional. Namun sebagian

pinjaman ini (diantaranya sebesar $8 miliar) sengaja disalah klasifikasikan

sebagai “perdagangan energy yang berjangka” (trades of energy futures). Dana

pinjaman lainnya diberi judul “arus kas dari kegiatan perdagangan” (cash flows

from trading activities); dengan akun tandingannya “utang pengelolaan risiko

harga”(price risk management liabilities) yang kemudian dibenamkan dalam

derivative perdagangan.

- Enron menyalahgunakan perlakuan akuntansi yang dikenal sebagi mark to market

accounting untuk menggelembungkan nilai Mariner Energy (anak perusahaan

Enron) dari $185 juta menjadi $367 juta. Dari perlakuan akuntansi ini terciptalah

*pendapatan*(fiktif) sebesar $182 juta.

- Enron menjual “arus kas di masa yang akan datang” (future income streams)

dengan nilai sekarang (at present value) untuk menghasilkan *pendapatan*.

Masalahnya, Enronlah yang menjamin future income streams tersebut. Dengan

demikian Enron menciptkan penjualan akuntansi (accouting sales) tanpa laba

akuntansi (accounting income) yang nyata.

- Enron menyalahgunakan Spesial Purpose Entities, diantarannya untuk

menyembunyikan kerugian besar di MTM (yang dimilik Enron) dengan

menciptkan hedge agreements dengan SPEs yang seharusnya menutup kerugian

MTM. SPEs ini didanai dengan penjualan saham Enron. Ini hanya salah satu

contoh penyalahgunaan akuntansi SPEs oleh Enron.

Hal – hal yang dilakukan oleh Arthur Andersen

- Tidak Independent, Adanya peran ganda selain menyediakan jasa konsultasi

keuangan (jasa non-audit) sekaligus memberikan jasa audit.

- Menerima fee audit tahun 2001 sebesar 13,5 kali lipat audit tahun 2000 ($ 52 juta

terdiri dari $ 25 juta untuk pekerjaan audit laporan keuangan dan $ 27 juta untuk

jasa konsultasi keuangan)

1

Page 2: Klpk Tanggung Jawab Auditor

- Kebohongan Publik, Arthur Andersen mengetahui kecurangan yang dilakukan

oleh Enron, satu tahun sebelum kejatuhan Enron tetapi tidak mengungkapkannya.

- Memusnahkan dokumen-dokumen bukti audit Enron

2 Rumusah Masalah :

1 Apa risiko bisnis yang dihadapi Enron, dan bagaimana risiko itu meningkatkan kemungkinan salah saji yang material dalam laporan keuangan Enron. Apakah risiko bisnis ini, menurut Anda, membuat Andersen menilai Enron sebagai high-risk client?

2 Jelaskan masalah atau isu akuntansi di mana korporasi yang mensponsori SPE tidak usah mengonsolidasikan laporan keuangan SPE ke dalam laporan keuangan konsolidasian korporasi. Bagaimana Enron menyalahgunakan isu akuntansi ini?

3 Jika petunjuk atau ketentuan 3% bersifat remang-remang, mengapa Enron dituduh melakukan manipulasi laporan keuangan, dengan bantuan auditornya? [Petunjuk: rules-based accounting standards dan principle-based accounting standards]

4 Apakah anda setuju dengan Berardino bahwa penyesuaian (adjustments) sebesar $51 juta tidak material? Jika Anda setuju dengan beliau, jelaskan mengapa. Jika Anda tidak setuju, jelaskan ketidakkonsistenan Andersen.

5 Apakah pada saat Andersen mengetahui “beberapa” ketidakberesan di Enron dalam musim gugur 2001, sebaiknya Andersen mengundurkan diri dari penugasan (resign from then engagement)?Mengapa? Atau, mengapa tidak?

6 Melihat temuan yang diungkapkan dalam Laporan Powers, apakah Andersen bisa diselamatkan?

7 Dari informasi di atas dan informasi lain yang Anda kumpulkan mengenai peran Andersen dalam kasus Enron, apa kesimpulan Anda tentang kesalahan Andersen.

2

Page 3: Klpk Tanggung Jawab Auditor

BAB II

PEMBAHASAN

TANGGUNG JAWAB AKUNTAN PUBLIK

Akuntan publik merupakan profesi penunjang Pasar Modal yang membantu

perusahaan dalam menerapkan prinsip keterbukaan. Akuntan publik berwenang

memeriksa laporan keuangan perusahaan secara independen untuk menghasilkan

pendapat mengenai kewajaran atas laporan keuangan. Tanggung jawab akuntan publik

atas laporan keuangan hanya terhadap pendapat yang diberikannya.

Tujuan Audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah

untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi

keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan standar Akuntansi

Keuangan di Indonesia. Laporan auditor merupakan sarana bagi auditor untuk

menyatakan pendapatnya, atau apabila kedaan mengharuskan, untuk menyatakan tidak

memberikan pendapat.

Perbedaan antara tanggung jawab auditor independen dengan tanggung jawab

manajemen adalah auditor bertanggung jawab untu merencanakan dan melaksanakan

audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari

salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliuran atau kecurangan.

Bidang jasa akuntan publik meliputi:

Jasa atestasi, termasuk di dalamnya adalah audit umum atas laporan keuangan,

pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif, pemeriksaan atas pelaporan

informasi keuangan proforma, review atas laporan keuangan, dan jasa audit serta

atestasi lainnya.

Jasa non-atestasi, yang mencakup jasa yang berkaitan dengan akuntansi,

keuangan, manajemen, kompilasi, perpajakan, dan konsultasi.

Dalam hal pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan, seorang akuntan publik

hanya dapat melakukan paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut

1 Atestasi

Atestasi adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang independen

dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai, dalam semua hal yang material,

dengan kriteria yang telah ditetapkan. Standar atestasi ini terbagi menjadi tiga tipe

perikatan atestasi yakni pemeriksaan (examination), review, dan prosedur yang disepakati

(agreed-upon procedures). Salah satu tipe pemeriksaan adalah audit atas laporan

keuangan historis yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Pemeriksaan tipe ini diatur berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan

Akuntan Indonesia. Tipe pemeriksaan lain, misalnya pemeriksaan atas informasi

keuangan prospektif, diatur berdasarkan pedoman yang lebih bersifat umum dalam

standar. Perikatan atestasi adalah perikatan yang di dalamnya praktisi mengadakan

3

Page 4: Klpk Tanggung Jawab Auditor

perikatan untuk menerbitkan komunikasi tertulis yang menyatakan suatu simpulan

tentang keandalan asersi tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain

Atestasi merupakan salah satu jenis jasa yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik.

Jasa atestasi diberikan untuk memberikan pernyataan atau  pertimbangan sebagai pihak

yang independen dan kompeten tentang sesuatu pernyataan (asersi) suatu satuan usaha

telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

Ada tiga bentuk jasa atestasi, yaitu :

1.      Audit atas laporan keuangan historis.

2.      Review atas laporan keuangan historis.

3.      Jasa atestasi lainnya.

2 Audit

Pengauditan adalah suatu proses sistimatis untuk mendapatkan dan mengevaluasi

bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian

ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut

dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-

pihak yang berkepentingan.

Audit atas laporan keuangan historis adalah salah satu bentuk jasa atestasi yang

dilakukan auditor. Dalam pemberian jasa ini auditor menerbitkan laporan tertulis yang

berisi pernyataan pendapat apakah laporan keuangan telah disusun sesuai prinsip-prinsip

akuntansi yang berlaku umum. Audit pada umunya dikelompokkan menjadi tiga

golongan, yaitu:

1. Audit Laporan Keuangan

Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan sebagai

keseluruhan dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan.

2. Audit Kesesuaian

Tujuan audit kesesuaian adalah untuk menentukan apakah pihak yang diaudit telah

mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang.

3. Audit Operasional

Audit operasional adalah pengkajian atas setiap bagian dari prosedur dan metode yang

diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.

Hasil akhir dari suatu audit operasional biasanya berupa rekomendasi kepada manajemen

untuk perbaikan operasi.

Pihak yang melakukan audit disebut sebagai auditor. Auditor dapat dibedakan menjadi

tiga, yaitu:

1. Auditor Pemerintah

Auditor pemerintah adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas keuangan negara

pada instansi-instansi pemerintah. Di Indonesia, audit ini dilakukan oleh Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK). BPK merupakan badan yang tidak tunduk kepada

pemerintah sehingga diharapkan dapat melakukan audit secara independen, namun

demikian badan ini bukanlah badan yang berdiri di atas pemerintah. Hasil audit BPK

4

Page 5: Klpk Tanggung Jawab Auditor

disampaikan depada Dewan Perwakilah Rakyat sebagai alat kontrol atas pelaksanaan

keuangan negara.

2. Auditor Intern

Auditor intern adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya

berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas audit yang dilakukannya

terutama membantu manajemen perusahaan tempat dimana ia bekerja.

3.  Auditor Independen atau Akuntan Publik

Tanggungjawab utama auditor independen atau lebih umum disebut akuntan publik

adalah melakukan fungsi pengauditan  atas laporan keuangan yang diterbitkan

perusahaan. Pengauditan ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan terbuka.

Audit atas laporan keuangan historis adalah salah satu bentuk jasa atestasi yang dilakukan

auditor. Dalam pemberian jasa ini auditor menerbitkan laporan tertulis yang berisi

pernyataan pendapat apakah laporan keuangan telah disusun sesuai prinsip-prinsip

akuntansi yang berlaku umum.

3 Kompilasi dan Review

Kompilasi laporan keuangan adalah penyajian dalam bentuk laporan keuangan,

informasi yang merupakan pernyataan manajemen tanpa usaha untuk memberikan

pernyataan suatu keyakinan aapapun terhadap laporan tersebut.

Review atas laporan keuangan adalah pelaksanaan prosedur permintaan keterangan

dan analisis yang menghasilkan dasar memadai bagi akuntan untuk memberikan

keyakinan terbatas bahwa tidak terdapat modifikasi material yang harus dilakukan atas

laporan keuangan agar laporan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum.

Review mempunyai tujuan yang berbeda dengan kompilasi. Review dilakukan

melalui prosedur permintaan keterangan dan analisis yang harus menjadi hal yang

memadai bagi akuntan yaitu untuk memberikan keyakinan yang terbatas bahwa tidak ada

modifikasi material yang harus dilakukan atas laporan keuangan, sedangkan untuk

kompilasi akuntan tidak memberikan keyakinan seperti itu. Selain itu, review juga

berbeda dengan tujuan audit keuangan yang dilaksanakan menurut standar audit yang

ditetapkan IAI yang bertujuan untuk memeroleh dan mengevaluasi bukti untuk

menyatakan suatu pendapat. Review dilakukan dan hanya tertuju pada hal penting yang

memengaruhi laporan keuangan namun tidak memberikan keyakinan akan mengetahui

semua hal penting seperti yang dilakukan dan terungkap dalam suatu audit keseluruhan.

Hal tersebut dikarenakan review tidak mencakup seluruh pemahaman dan pemerolehan

suatu pengendalian intern, penetapan resiko pengendalian, pengujian catatan akuntansi

dan pengujian atas respon permintaan keterangan yang memadai seperti konfirmasi,

inspeksi, dan konfirmasi

Review atas laporan keuangan historis adalah jenis lain dari jasa atestasi, yang

diberikan kantor-kantor akuntan public. Banyak perusahaan non publik menginginkan

jaminan atas laporan keuangannya dengan biaya murah, audit atas laporan keuangan

menghasilkan jaminan yang tinggi sedangkan review hanya menghasilkan jaminan yang

5

Page 6: Klpk Tanggung Jawab Auditor

moderat atas laporan keuangan, dan untuk mendapatkan jaminan demikian dibutuhkan

bukti yang lebih sedikit. Review untuk keperluan tertentu dipandang sudah cukup

memadai dan dapat dilakukan oleh akuntan publik dengan biaya pemeriksaannya lebih

murah.

4 Laporan Keuangan Prospektif

Tujuan akuntan di dalam pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif adalah untuk

mengumpulkan bukti cukup untuk membatasi resiko atestasi ke suatu tingkat yang dalam

pertimbangan profesionalnya memadai untuk tingkat keyakinan yang dapat diberikan dari

laporan pemeriksaan.

Dalam laporan keuangan prospektif, akuntan memberikan keyakinan hanya tentang

apakah laporan keuangan prospektif disajikan sesuai dengan panduan penyajian yang

ditetapkan IAI dan apakah asumsi yang dipakai memberikan dasar rasional untuk

perkiraan manajemen, atau dasar rasional untuk proyeksi manajemen berdasarkan asumsi

hipotesis. Akuntan tidak memberikan keyakinan mengenai dapat dicapai atau tidaknya

hasil prospektif karena peristiwa dan keadaan sering kali tidak terjadi seperti yang

diharapkan dan pencapaian hasil prospektif adalah tergantung atas tindakan, rencana dan

asumsi pihak yang bertanggung jawab.

Dalam pemeriksaannya atas laporan keuangan prospektif, akuntan harus memilih dari

semua prosedur yang tersedia, yaitu prosedur penentuan resiko melekat dan resiko

pengendalian dan membatasi resiko deteksi, setiap kombinasi yang dapat membatasi

resiko atestasi ke tingkat yang memadai.

Lingkup prosedur pemeriksaan yang akan dilaksanakan harus didasarkan

pertimbangan akuntan atas :

a Sifat dan materialitas informasi terhadap laporan keuangan prospektif secara

keseluruhan.

b Kemungkinan terjadinya salah saji.

c Pengetahuan yang diperoleh selama perikatan sekarang dan yang lalu.

d Kompetensi pihak yang bertanggung jawab tentang laporan keuangan prospektif.

e Luasnya dampak pertimbangan pihak yang bertanggung jawab terhadap laporan

keuangan prospektif, misalnya pertimbangan dalam memilih asumsi yang digunakan

untuk menyusun laporan keuangan prospektif.

f Kecukupan data yang digunakan oleh pihak yang bertanggung jawab.

Dalam menilai penyusunan dan penyajian laporan keuangan prospektif, akuntan harus

melaksanakan prosedur yang akan memberikan keyakinan memadai bahwa :

a Penyajian mencerminkan asumsi yang diidentifikasi.

b Perhitungan yang dibuat untuk menerjemahkan asumsi ke dalam jumlah prospektif

secara matematis cermat.

c Asumsi konsisten secara internal.

6

Page 7: Klpk Tanggung Jawab Auditor

d Prinsip akuntansi yang digunakan dalam perkiraan keuangan konsisten dengan

prinsip akuntansi yang diharapkan akan digunakan dalam laporan keuangan historis

yang mencakup periode prospektif dan dengan prinsip akuntansi yang digunakan

dalam laporan keuangan historis yang paling akhir, serta proyeksi keuangan yang

konsisten dengan prinsip akuntansi yang diharapkan akan digunakan dalam periode

prospektif dan dengan prinsip akuntansi yang digunakan dalam laoran keuangan

historis yang paling akhir, jika ada, atau prinsip akuntansi tersebut konsisten dengan

tujuan penyajian.

e Penyajian laporan keuangan prospektif mengikuti panduan yang ditetapkan IAI yang

berlaku untuk laporan tersebut.

f Asumsi telah diungkapkan secara memadai berdasarkan panduan penyajian laporan

keuangan prospektif yang ditetapkan IAI.

5 PENGENDALIAN MUTU

Dalam penugasan audit, auditor independen bertanggung jawab untuk mematuhi

satandar auditig yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia

Kantor Akuntan Publik juga harus mematuhi standar auditing yang ditetapkan Institut

Akuntan Publik Indonesia dalam pelaksanaan Audit. Oleh karena itu KAP harus

membuat kebijakan dan prosedur pengendalian mutu untuk memberikan keyakinana

memadai tentang kesesuaian penugasan audit dengan standar auditing yang ditetapkan

oleh IAI.

Standar Auditing yang ditetapkan oleh IAI berkaitan dengan pelaksanaan penugasan

audit secara individual; standar pengendalian mutu berkaitan dengan pelakasanaan

prkatik audit KAP secara keseluruhan.

Elemen-elemen pengendalian mutu

Elemen Tujuan Kebijakan dan Prosedur

Independensi Semua profesional harus

independen terhadap klien

manakala melaksanakan jasa

atestasi.

Mengkomunikasikan semua aturan independensi

kepada staf profesional.

Memonitor kesesuaian dengan aturan

independensi.

Penetapan personil

pada suatu

penugasan

Personil harus memperoleh

pelatihan teknis dan keahlian yang

dibutuhkan sesuai dengan

penugasan.

Menunjuk orang yang tepat yang akan diberi

penugasan.

Menetapkan bahwa dalam setiap penugasan

harus ada partner tertentu yang

bertanggungjawab atas penugasan yang

bersangkutan.

Konsultasi Personil harus memperoleh

bantuan (jika diperlukan) dari

orang yang memiliki keahlian,

pertimbangan dan kewenangan

Menunjuk orang sebagai ahli.

Menetapkan bidang-bidang dan situasi tertentu

yang membutuhkan konsultasi.

7

Page 8: Klpk Tanggung Jawab Auditor

yang memadai.

Supervisi Pekerjaan pada setiap tingkatan

harus di supervisi untuk menjaga

agar pekerjaaan benar-benar telah

memenuhi standar mutu KAP.

Menetapkan prosedur untuk mereview kertas

kerja dan laporan.

Melaksanakan supervisi pekerjaan terus-

menerus.

Pengangkatan

Pegawai

Pegawai baru harus memiliki

kualifikasi tertentu untuk dapat

melakukan tugasnya secara

kompeten.

Membuat program pengangkatan pegawai baru

pada tingkat pemula.

Menetapkan kualifikasi untuk menilai calon

pegawai potensial pada setiap tingkat

profesional.

Pengembangan

Profesional

Personil harus memiliki

pengetahuan yang diperlukan agar

dapat memenuhi tanggung jawab

yang dibebankan kepadanya.

Membuat program untuk mengembangkan

keahlian pada bidang-bidang khusus.

Menyediakan informasi bagi para personil

tentang hal-hal baru di bidang profesi.

Pengembangan

Karyawan

Personil harus memiliki

kualifikasi yang memungkinkan ia

memenuhi tanggungjawab yang

akan dibeerikan kepadanya di

waktu mendatang.

Menetapkan kualifikasi yang diperlukan untuk

setiap tingkat tanggungjawab dalam KAP.

Melakukan evaluasi personalia secara periodik.

Penerimaan dan

Keberlanjutan

Klien

KAP harus mengusahakan agar

tidak berhubungan kerja dengan

klien yang integritas

manajemennya diragukan.

Menetapkan kriteria untuk mengevaluasi klien

baru.

Menetapkan prosedur review untuk klien lama

yang akan memberi penugasan lanjutan.

Inspeksi KAP harus menentukan bahwa

prosedur-prosedur yang

berhubungan dengan elemen-

elemen lain telah diterapkan

secara efektif.

Merumuskan lingkup dan isi program inspeksi.

Memberikan laporan hasil inspeksi kepada

tingkat manajemen yang sesuai dalam KAP.

6 PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO 17 TAHUN 2008

Tanggung jawab Akuntan Publik berdasarkan PMK No. 17 Tahun 2008 pasal 44 ayat

(1) menyatakan akuntan publik dan/atau KAP bertanggung jawab atas seluruh jasa yang

diberikan dan ayat (2) menyatakan Akuntan Publik bertanggung jawab atas Laporan

Auditor Independen dan Kertas Kerja dari Akuntan Publik yang bersangkutan selama 10

(sepuluh) tahun.

Tanggung Jawab Akuntan Publik dalam Pasal 80 UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar

Modal menyatakan Akuntan Publik sebagai jasa professional ikut bertanggung jawab bila

Pernyataan Pendaftaran Emiten yang dijaminnya tidak memuat informasi mengenai Fakta

Material sesuai Undang-Undang sehingga informasi tersebut menyesatkan. Namun

tanggung jawab auditor terbatas pada pendapat yang diberikannya.

8

Page 9: Klpk Tanggung Jawab Auditor

Tanggung jawab Akuntan Publik berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas

Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-86/BL/2011 tentang independensi

akuntan yang memberikan jasa di pasar modal, pada pasal 7 menyatakan dalam

penerimaan penugasan profesional, Akuntan wajib mempertimbangkan secara

profesional dan memiliki independensi yang dapat dipertanggungjawabkan sebagaimana

diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).

Tanggung jawab Akuntan Publik berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor:

3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank, pada pasal 19 menyatakan

Akuntan Publik yang melakukan audit terhadap Laporan Keuangan Tahunan Bank wajib

 a) Melakukan audit sesuai dengan standar professional akuntan publik serta perjanjian

kerja dan lingkup audit yang disepakati Bank dan Kantor Akuntan Publik

 b) Memberitahukan pelanggaran perundang-undangan dan keadaan lain yang dapat

membahayakan kelangsungan usaha bank selambat-lambatnya 7 ari setelah ditemukan.

c) Menyampaikan hasil audit dan Management Letter kepada Bank Indonesia.

d) Memenuhi ketentuan rahasia Bank sebagaimana diatur Undang-Undang Nomor 10

tahun 1998.

Berikut ini beberapa point perubahan mendasar PMK No. 17/PMK.01/2008

tentang Jasa Akuntan Publik dibandingkan dengan KMK No. 423/KMK.06/2002 dan

KMK No. 359/KMK.06/2003

1 Pembatasan Masa Pemberian Jasa KAP dari sebelumnya 5 (lima) tahun buku

berturut-turut menjadi 6 (enam) tahun buku berturut-turut

2 Akuntan Publik yang telah selesai dikenakan sanksi pembekuan izin dan akan

memberikan jasa kembali, wajib mengajukan permohonan kepada Sekretaris Jenderal

u/p Kepala Pusat dengan memenuhi persyaratan diantaranya : (1) menyerahkan bukti

mengikuti PPL paling sedikit 30 SKP, (2) berdomisili di wilayah Indonesia, (3) tidak

pernah mengundurkan diri dari keanggotaan IAPI. Dalam KMK sebelumnya tidak

diatur.

3 Persyaratan ijin usaha KAP ditambah memiliki auditor yang paling sedikit 1 (satu)

diantaranya beregister negara untuk akuntan. Dalam KMK sebelumnya tidak diatur.

4 Persyaratan ijin pembukaan cabang KAP ditambah : (1) memiliki NPWP cabang, (2)

memiliki auditor tetap yang salah satunya memiliki register negara untuk akuntan.

Dalam KMK sebelumnya tidak diatur.

5 Ketentuan lainnya mengenai pembukaan cabang KAP yang sebelumnya tidak diatur

adalah : Cabang KAP yang tidak mempunyai Pemimpin Cabang selama 6 (enam)

bulan dicabut ijin pembukaan cabangnya. Selain itu, Penggantian Pemimpin Cabang

wajib dilaporkan.

6 Beberapa ketentuan berkaitan dengan kerjasaman KAP dengan KAPA/OAA yang

sebelumnya tidak diatur antara lain : (1) Perjanjian kerjasama KAP dengan

KAPA/OAA harus disahkan oleh notaries, (2) OAA yang diperbolehkan melakukan

kerjasama dengan KAP paling sedikit harus memiliki keanggotaan di 20 (dua puluh)

negara, (3) Penulisan huruf nama KAPA/OAA yang melakukan kerjasama dengan

9

Page 10: Klpk Tanggung Jawab Auditor

KAP dilarang melebihi besarnya huruf nama KAP, (4) KAP yang tidak melaporkan

bubarnya dan/atau putusnya hubungan dengan KAPA/OAA dalam jangka waktu

paling lama 6 bulan, dikenakan sanksi pembekuan ijin.

7 Laporan Auditor Independen (LAI) harus diberi nomor secara urut berdasarkan

tanggal penerbitannya. Hal ini terutama untuk tujuan tertib administrasi LAI. Selain

itu, juga sebagai control terhadap LAI dan membantu untuk mendeteksi adanya LAI

yang dipalsukan. Ketentuan mengenai hal ini sebelumnya tidak diatur.

8 Akuntan Publik harus menjadi anggota IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia),

sebelumnya Akuntan Publik harus menjadi anggota IA dan IAI-Kompartemen

Akuntan Publik (IAI-KAP). Dalam peraturan baru ini juga diatur bahwa Asosiasi

Akuntan Publik yang diakui adalah IAPI.

9 Mengenai Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) diatur bahwa USAP

diselenggarakan oleh IAPI, sebelumnya USAP diselenggarakan oleh IAI. Berkaitan

dengan pengalihan ini, diberikan masa transisi selama 6 bulan bagi IAI untuk tetap

dapat melaksanakan USAP sebelum dialihkan sepenuhnya kepada IAPI. Selain itu,

juga diatur bahwa Menteri Keuangan dapat melakukan pemantauan dan evaluasi

terhadap pelaksanaan USAP (sebelumnya tidak diatur).

10 Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) ditetapkan oleh IAPI, sebelumnya SPAP

ditetapkan oleh IAI-KAP. Disamping itu, juga diatur bahwa Menteri Keuangan

memantau dan mengevaluasi SPAP (sebelumnya tidak diatur).

11 Berkaitan dengan pembekuan ijin KAP/AP terdapat beberapa tambahan pengaturan

diantaranya : (1) AP/KAP/Cabang KAP yang memberikan jasa ketika belum

mendapatkan persetujuan pengaktifan ijin kembali setelah dikenakan sanksi

pembekuan ijin, dikenakan Sanksi Pembekuan Ijin, (2) KAP berbentuk usaha

persekutuan dibekukan ijin usahanya ketika seluruh rekan AP-nya dikenakan sanksi

pembekuan ijin, (3) Setelah sanksi pembekuan ijin berakhir, AP, KAP, dan Cabang

KAP jika masih ingin memberikan jasa wajib mengajukan permohonan pengaktifan

ijin kembali, (4) Sanksi pembekuan ijin diberikan paling banyak 2 kali (dalam

peraturan sebelumnya sanksi pembekuan ijin diberikan paling banyak 1 kali).

PASAR MODAL dan BAPEPAM

Berkembangnya pasar modal akan memberikan peran yang sangat penting bagi

akuntan khususnya akuntan publik mengingat keterkaitannya dengan informasi yang

dibutuhkan di pasar modal. Sesuai UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, peran

profesi akuntan menjadi sangat penting.

Secara garis besar peran akuntan di pasar modal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

Pemeriksa laporan keuangan

Penyusun standar akuntansi.

10

Page 11: Klpk Tanggung Jawab Auditor

Bagi perusahaan yang telah go public, dimana sebagian sahamnya dimiliki oleh

masyarakat luas, maka informasi yang tepat, cepat, dan terpercaya sangatlah dibutuhkan

untuk mengetahui posisi keuangan, hasil usaha, dan perkembangan perusahaan yang

pengelolanya dipercayakan kepada manajemen.

Untuk memperoleh informasi yang tepat, akurat dan dapat dipercaya, laporan

keuangan haruslah disajikan sesuai dengan prinsip-pronsip akuntansi yang diterima

umum, dan untuk memastikan kewajarannya, laporan keuangan tersebut harus diaudit

oleh akuntan yang independen. Akuntan dalam kapasitas dan kompetensi profesionalnya

harus melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing dan mematuhi serta

menjunjung tinggi kode etik profesi.

Dalam mendorong perkembangan pasar modal di Indonesia, peranan para akuntan

sebagai profesi kepercayaan publik menjadi sangat penting. Fungsi utama akuntan adalah

dalam rangka memberikan gambaran yang transparan mengenai posisi keuangan suatu

perusahaan dalam menginformasikan ke publik.

Persyaratan pendaftaran profesi penunjang pasar modal diatur dalam peraturan

BAPEPAM.

1. Akuntan Publik

Tugas:

Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan

memberikan pendapatnya.

Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan Prinsip Akuntansi

Indonesia dan ketentuan BAPEPAM

Memberikan petunjuk peaksanaan cara-cara pembukuan yang baik

(apabila diperlukan).

2. Konsultan Hukum

Melakuan pemeriksaan secara menyeluruh dari segi hukum (Legal Audit)

Memberikan pendapat dari segi hukum (Legal Opinion) terhadap emiten

dan perusahaan publik.

3. Legal Audit

Akte pendirian berikut perubahannya

Permodalan

Perizinan

Kepemilikan aset harus atas nama perusahaan

Perjanjian dengan pihak ketiga baik dalam negeri maupun luar negeri

Perkara baik perdata maupun pidana yang menyangkut perusahaan

maupun pribadi direksi

UMR

AMDAL

4. Notaris

11

Page 12: Klpk Tanggung Jawab Auditor

Tugas:

Membuat Berita Acara RUPS

Membuat Akte Perubahan Anggaran Dasar

Menyiapkan perjanjian-perjanjian dalam rangka emisi efek.

5. Penilai

Adalah pihak yang menerbitkan dan menandatangani Leporan Penilai yaitu

pendapat atas nilai wajar aktiva yang disusun berdasarkan pemeriksaan

menurut keahlian para penilai

Untuk memudahkan semua laporan neraca dan laporan keuangan suatu

perusahaan agar dapat di baca oleh masyarakat umum secara luas di perdagangan pasar

modal maka peran jasa akuntan seperti akuntan independen maupun akuntan public

sangat dibutuhkan keberadaannya dalam menganalisa kondisi keuangan atau asset yang

dimiliki dan menerjemahkan laporan keuangan suatu perusahaan agar perusahaan

tersebut dapat di minimalkan resiko-resiko kerugian ataupun keuntungannya dapat di

maksimalkan.

Sementara itu, aturan dalam Kode Etik juga mempengaruhi sikap akuntan

terhadap advertensi jasa akuntan publik. Orang cenderung bersikap positif terhadap suatu

objek apabila aturan yang ada memang melegalkan objek tertentu. Hal inilah yang

membuat peneliti mempunyai kerangka berpikir bahwa perubahan aturan dalam Kode

Etik IAI akan membawa perubahan sikap akuntan

12

Page 13: Klpk Tanggung Jawab Auditor

DAFTAR PUSTAKA

Institut Akuntan Publik Indonesia, Standar Profesional Akuntan Publik 31 Maret

2011, Jakarta : Salemba Empat, 2011.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

Standar Profesional Akuntan Publik Periode 31 Maret 2011.

13