klinik

21
PANDUAN PRAKTEK PROFESI PROGRAM STUDI ILMU FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS MANAJEMEN FT KOMPREHENSIF PROFESI TERAPI LATIHAN FUNGSIONAL I. UMUM : Nama Mahasiswa : Kiki Rezki Faradillah, S.Ft Nim : C 131 11 267 Tempat Praktek : KLINIK PHYSIO SAKTI Bagian : TERAPI LATIHAN FUNGSIONAL Periode : 18 Mei 2015 – 30 Mei 2015 Pembimbing : Drs. Djohan Aras, S.Ft, Physio, M.Kes, M.Pd II. CAKUPAN KOMPETENSI MANAJEMEN TERAPI LATIHAN FUNGSIONAL 1

description

kmkml

Transcript of klinik

PANDUAN PRAKTEK PROFESI PROGRAM STUDI ILMU FISIOTERAPIFAKULTAS KEDOKTERAN UNHASMANAJEMEN FT KOMPREHENSIF PROFESI TERAPI LATIHAN FUNGSIONAL

I. UMUM :Nama Mahasiswa : Kiki Rezki Faradillah, S.FtNim : C 131 11 267Tempat Praktek : KLINIK PHYSIO SAKTIBagian : TERAPI LATIHAN FUNGSIONALPeriode : 18 Mei 2015 30 Mei 2015Pembimbing : Drs. Djohan Aras, S.Ft, Physio, M.Kes, M.Pd

II. CAKUPAN KOMPETENSI MANAJEMEN TERAPI LATIHAN FUNGSIONALMahasiswa mampu dan terampil mengkaji, patofisiologi klinik dan patofisiologi terapan Fisioterapi, merumuskan dan melaksanakan proses Fisioterapi, mengevaluasi dan mengembangkan pelayanan Fisioterapi pada manajemen komprehensif fisioterapi terapi latihan fungsional.

III. PELAKSANAAN PRAKTEK

NoKompetensi dasarHasil belajar praktek yang diharapkanIndikatorPelaksanaan hasil belajar yang dilakukanSolusiTgl /Paraf pembim-bing

1234567

1Melakukan kajian teori terhadap kondisi patofisiologi penderita di lahan praktek Mengidentifikasi proses patofisiologi yang berkaitan dengan gangguan aktivitas fungsional lumbal akibat spondylosis

Membandingkan patofisiologi teori dengan patofisiologi pada penderita gangguan aktivitas fungsional lumbal akibat spondylosis

Spondylosis adalah sejenis penyakit rematik yang menyerang tulang belakang (spine osteoarthritis) yang disebabkan oleh proses degenerasi sehingga mengganggu fungsi dan struktur tulang belakang. Spondylosis dapat terjadi pada level leher (cervical), punggung tengah(thoracal), maupun punggung bawah (lumbal). Proses degenerasi dapat menyerang sendi antar ruas tulang belakang, tulang dan juga penyokongnya (ligament).Spondilo berasal dari bahasa Yunani yang berarti tulang belakang. Spondilosis lumbalis dapat diartikan perubahan pada sendi tulang belakang dengan ciri khas bertambahnya degenerasi discus intervertebralis yang diikuti perubahan pada tulang dan jaringan lunak, atau dapat berarti pertumbuhan berlebihan dari tulang, yang terutama terletak di aspek anterior, lateral, dan kadang-kadang posterior dari tepi superior dan inferior vertebra centralis (corpus).Spondylosis adalah proses degenerasi tulang rawan sendi pada tulang belakang (spine) atau biasa juga disebut osteoarthritis yang mengenai tulang belakang. Tulang rawan pada sendi tulang belakang (diskus intervertebralis) bersifat sebagai bantalan antar tulang belakang satu sama lain. Sehingga bila tulang rawan ini mengalami degenerasi atau kemunduran dan menjadi tipis akan menyebabkan terjadinya gesekan antar tulang belakang dan pada akhirnya tulang atau sendi ini akan mengalami kerusakan sedikit demi sedikit. Kerusakan ini akan memicu timbulnya tulang baru yang disebut osteophyte atau spurs yang mempunyai kemungkinan dapat menekan saraf disekitarnya dan menimbulkan nyeri yang menjalar. Penekanan juga bisa disebabkan oleh karena tulang rawan ini menonjol keluar (herniasi disk. Baca buku dan literatur prof.chairuddin rasjad, MD., Ph.D pengantar ilmu bedah orttopedi Diskusi dan konsultasi dengan dokter dan pembimbing ruangan serta perawat

2Mengkaji patofisiologi terapan FisioterapiMengidentifikasi patofisiologi terapan Fisioterapi pada gangguan aktivitas fungsional lumbal akibat spondylosis

Priskom terhadap gangguan aktivitas fungsional lumbal akibat spondylosis

Terjdadi fibrosis pada sendi bagian posterior dan kapsul sendi, hilangnya material diskus, dan formasi osteofit. Osteofit membentuk respon terhadap gerak abnormal untuk menstabilisasi segmen gerak yang terlibat. Formasi osteofit yang terbentuk disekitar three joint dapat meningkatkan permukaan penumpuan beban dan penurunan gerakan, sehingga menghasilkan suatu kekakuan segmen gerak dan menurunnya nyeri hebat pada segmen gerak. Keluhan nyeri pinggang pada kondisi spondylosis lumbal disebabkan oleh adanya penurunan space diskus dan penyempitan foramen intervertebralis. Adanya penurunan space diskus dan penyempitan foramen intervertebralis dapat menghasilkan iritasi pada radiks saraf sehingga menimbulkan nyeri pinggang yang menjalar. Disamping itu, osteofit pada facet joint dapat mengiritasi saraf spinal pada vertebra sehingga dapat menimbulkan nyeri pinggang (S.E. Smith, 2009).

Baca buku dan literatur. Diskusi dan konsultasi dengan dokter dan pembimbing ruangan serta perawat

3Melakukan proses Fisioterapi pada gangguan aktivitas fungsional lumbal akibat spondylosisMelakukan Assesment Fisioterapi pada gangguan aktivitas fungsional lumbal akibat spondylosis

Merumuskan tujuan Fisioterapi pada gangguan sistem muskuloskeletal berdasarkan problem FT Anamnesis CHARTS Diagnosis FT

Problem FT

Tujuan FT

ANAMNESISNama Inisial: Ny. Hj. DSUmur: 71 tahunJenis Kelamin: Perempuan Agama: IslamPekerjaan: IRTAlamat :Perm. Dataran indah Tello Baru B. No. 37Hobi : Jalan jalan

Chief of complaintNyeri punggang bawah, betis dan menjalar sampai jari-jari kaki kiri History TakingNyeri dirasakan sejak 3 bulan lalu, pasien tidak pernah mengalami kecelakaan atau terjatuh sebelumnya. Pasien sudah ke dokter dan didiagnosa ada penjepitan saraf. Pasien sudah foto radiologi. Sekarang nyeri sudah berkurang setelah beberapa kali di fisioterapi, dan sudah dapat berjalan cukup jauh. Aktivitas sehari-hari sudah dpaat dilakukan namun saat shalat sulit untuk sujud karena nyeri sekali. Kadang-kadang muncul keram-keram pada kaki kiri, tidak ada waktu tertentu saat muncul keram-keram. Riwayat penyakit sekarang : hipertensi , DM, kolesterol > 200. Pasien mengkonsumsi obat antihipertensi, DM.

Asymetrica. InspeksiStatis 1. Ekspresi wajah biasa saja 2. HiperlordosisDinamis 1. Pasien masuk keruang Fisioterapi dengan pola berjalan masih dalam batas normal2. Pasien dapat ambulasi sendirib. Palpasi1. Suhu: normal 2. Tenderness m. Gluteus maximus, m.piriformis, n.peroneus3. Spasme m.erector spine4. Tidak ada oedemc. Quick TestLumbo pelvic rhytm : nyeri saat membungkuk

d. Pemeriksaan Fungsi Gerak DasarSendi Gerakan AktifPasifTIMT

Lumbal Fleksi Nyeri, terbatasNyeri , ROM Terbatas, Soft End feelKelemahan otot

Ekstensi

Tidak nyeri, tidak terbatas Tidak nyeri, tidak terbatas, elastic end feel Tidak ada kelemahan, kualitas saraf baik

Lateral Kanan dan KiriTidak nyeri, tidak terbatasTidak nyeri, tidak terbatas, elastic end feel Tidak ada kelemahan otot, kualitas saraf baik

Rotasi Kanan dan KiriTidak nyeri, tidak terbatasTidak nyeri dan tidak terbatas, elastic end feelTidak ada kelemahan otot, kualitas saraf baik

Restrictive a. Limitasi range of motion (ROM) : gerakan fleksi lumbalb. Limitasi activity daily living ( ADL) : shalat, walkingc. Limitasi pekerjaan : terganggu sebagai IRTd. Limitasi rekreasi : terganggu

Tissue Impairment and psychogenic predictions a. Musculotendinogen : spasme m.erector spine, tenderness m. Gluteus maximus, m.piriformis b. Osteoarthrogen : L4-L5c. Neurogen : n.perineous d. Psikosomatis : -

Spesific Testa. Vital SignTekanan Darah: 140/90 mmHgDenyut Nadi : 80 x/menitLaju Pernafasan: 22x/menitSuhu: 36oCb. VASTujuan : Untuk Mengetahui derajat nyeri Nyeri pada lumbal : Nyeri diam : 0 IP : tidak nyeri Nyeri tekan : 7,5 IP : nyeri berat Nyeri gerak : 6,9 IP : nyeri sedang

c. Tes SLRHasil : tidak nyeri d. Tes BragardHasil : tidak nyerie. Tes NeriHasil : tidak nyerif. Tes patrick Hasil : tidak nyeriIP : tidak ada gangguan pada ligamen sacroilliaca anteriorg. Tes Anti patrick Hasi : tidak nyeriIP : tidak ada gangguan pada ligamen sacroilliaca posteriorh. Tes BridgingHasil : tidak nyerii. Tes connective tissueHasil : ada spasme pada m. Erector spine j. Palpasi Hasil : ada nyeri tekan pada m. Gluteus maximus, m.piriformis dan nervus peroneusk. Radiologi X-RayHasil : spondylosis + degenerative disk (suspek HNP) L2-L3, L4l. MMTM. Quadriceps = 4M. Iliopsoas = 4M. Gluteus max = 4M. Tensor fascia latae = 4 Diagnosis FisioterapiGangguan aktivitas fungsional lumbal akibat nyeri punggung bawah e.c spondylosis Problem Fisioterapi a. Problem primerNyerib. Problem Sekunder1. Tenderness 2. Spasme m.erector spine 3. Kelemahan otot4. Keram-keram kaki kiri5. Gangguan posturc. Problem KompleksGangguan ADL shalat, walking, gangguan pekerjaan dan rekreasi.

Tujuan penanganan Fisioterapi1. Tujuan Jangka Panjang Meningkatkan kualitas hidup dengan mengoptimalkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional pasien2. Tujuan jangka pendeka. Mengurangi nyerib. Mengurangi spasme dan tendernessc. Meningkatkan kekuatan ototd. Mengurangi keram-kerame. Memperbaiki postur

Semua pemeriksaan yang dilakukan dibawah koordinasi pembimbing Pengkajian berdasarkan apa yang terjadi pada pasien

Intervensi Fisioterapi berdasarkan program Fisioterapi gangguan sistem muskuloskeletal

Melakukan intervensi dan program Fisioterapi

Program Fisioterapi

NoProblemModalitasDosis

1.NyeriIRRTujuan : Pre eliminary ExcF : 3x/MingguI : 40-60 cmT : Non LominousT : 10 menit

2

TendernessInterferensi Tujuan :Mengurangi nyeriF : 3x/MingguI : 27 mAT : segmental animalT : 5 menit

NMTTujuan :Menghilangkan tenderness F : 3x/MingguI : 30x/ repetisiT : elbow tekniT : 5 menit

3

4.

5. Spasme m.erector spine Terapi manipulasi Tujuan : Untuk mengurangi spasmeF : 3x/MingguI : 10 repetisiT : massage paravertebraT : 5 menit

F : 3x/MingguI : 8x hitungan, 5repetisiT : isometrikT : 3 menit

F : 3x/MingguI : 3 repT : SLR + n.peroneusT : 2 menit

F : 3x/MingguI : hold: 8 hit, rilkes : 15 hit. 5 repT : hold rileks T : 4 menit

F : 3x/MingguI : 8 hit, 5 repT : bugnet exercise posisi miringT : 2 menit

Kelemahan otot

Nyeri menjalar

Gangguan postur Strengthening exerciseTujuan: meningkatkan kekuatan otot

MONASTujuan : untuk mengulur saraf

Stretching Tujuan untuk peregangan otot

Exercise

EVALUASI : Evaluasi SesaatProblem Parameter Pre terapi Post terapi Interpretasi

Nyeri VASNyeri diam : 0Nyeri gerak :7,5Nyeri tekan : 6,9 Nyeri diam : 0Nyeri gerak : 6,4 Nyeri tekan : 5,,5Tidak ada nyeri nyeri berkurang

nyeri berkurang

Kelemahan ototMMT44Kekuatan otot tetap

Semua tindakan dilakukan dengan koordinasi dengan pembimbing dan diskusi dengan teman dan profesi lainnya

Membaca Literatur:Kisner, Carolyn. 2007. Therapeutic Exercise 5th Edition. USA: Margaret Biblis.

4Mengkaji program Fisioterapi pada gangguan sistem muskuloskeletal Merumuskan program modifikasi FT pada gangguan sistem muskuloskeletal Membuat program modifikasi Fisioterapi

Terampil melakukan interfensi modifikasi program FT pada gangguan sistem muskuloskeletal

Home Program Pasien diajarkan cara bangun di tempat tidur dengan cara posisi miring, diberitahukan agar tidak mengangkat barang-barang yang berat, diajarkan cara yang benar untuk mengangkat barang dan disarankan untuk tetap minum obat dan menjaga pola makan.

Modifikasi : friction di nervus peroneus, traksi knee joint, friction di metatarsal antara ibu jari dan jari ke 2

KemitraanMelakukan kemitraan dalam rangka memberikan layanan prima kepada pasien, diantaranya dengan dokter spesialis saraf, penyakit dalam, radiologi, laboratorium, ahli gizi, apoteker.

5Berkomunikasi terapeutik Menggunakan kosakata yang mudah dimengerti oleh pasien dan keluarga sesuai dengan peruntukannya Memahami cara menyajikan informasi sains dengan menggunakan sarana dan sumber yang ada kepada profesi kesehatan lainnya. Mengenali jenis data/informasi yang diperoleh Menggunakan komunikasi secara efektif dan efisien Memilih informasi yang relevansi untuk disajikan dengan menggunakan sarana sesuai dengan peruntukannya Mendengarkan keluhan dan memberikan informasi terapeutik kepada pasien dan keluarganya dengan bahasa yang sederhana dan dapat dimengerti Memberikan contoh latihan-latihan yang dapat dilakukan di rumah Memberikan dukungan kepada pasien untuk tetap berfikir positif dengan berserah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Diharapkan pasien dan keluarganya dapat memahami dan menerapa latihan dan terapi yang telah diberikan. Pasien bisa bekerja sama. Pasien bisa teguh dengan keyakinan yang kuat untuk sembuh.

PEMBIMBING

Drs. H. Djohan Aras, S.Ft, Physio, M.Kes, M.Pd

LAPORAN KEPANITERAAN

MANAJEMEN FT KOMPREHENSIF PROFESI TERAPI LATIHAN FUNGSIONALKLINIK PHYSIO SAKTI

KIKI REZKI FARADILLAH, S.FtC 131 11 267

PROGRAM STUDI S1 PROFESI FISIOTERAPIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN20151