Klasifikasi Kelas Kemampuan Lahan Pertanian Di Kecamatan Brondong (Hatta Nizam)

17
1 Judul: KLASIFIKASI KELAS KEMAMPUAN LAHAN PADA DAERAH KARST DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DI KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN*) ------------------------------------------------------------ Oleh: Hatta Nizam *) ABSTRAK Klasifikasi Kemampuan lahan di lakukan untuk mengidentifikasi tingkat kemampuan lahan dan arahan pengembangan pertanian di Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan. Tujuan utama dari klasifikasi kemampuan lahan ini adalah untuk masukan kebijakan bagi pemerintah di Kabupaten Lamongan. Sehingga dapat digunakan untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional. Penilain pengklasifikasian lahan dilakukan dengan menggunakan metode USDA dengan cara skoring dari hasil data skunder berdasarkan parameter dari variabei-variabel yang digunakan. Variabel tersebut meliputi kemiringan lereng, kedalaman efektif tanah, tekstur tanah, permeabilitas, ancaman banjir dan tutupan batuan. Pembuatan peta kelas kemampuan lahan mengunakan metode overlay dari Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan software argis 10.1. Hasil dari penelitian yaitu terdapat dua kelas kemampuan lahan, kelas IV dan kelas V. Luas tingkat kemampuan lahan masing masing kelas yaitu pada IV sebesar 5000.05 hektar. Untuk tingkat kemampuan lahan kelas V sebesar 2579.32 hektar. Dengan faktor pembatas utama yaitu batuan induk dan kedalaman tanah. ------------------------------------ Kata Kunci: Klasifikasi Kemampuan Lahan, Metode USDA Skoring, Metode Overlay dengan Sistem Informasi Geografis *) Hatta Nizam: adalah Mahasiswa Geografi-FIS UM-Malang. Lahan merupakan bagian dari bentang alam (Landcape) yang mencakup pengertian lingkungan fisik termasuk iklim, topografi

description

artikel

Transcript of Klasifikasi Kelas Kemampuan Lahan Pertanian Di Kecamatan Brondong (Hatta Nizam)

Page 1: Klasifikasi Kelas Kemampuan Lahan Pertanian Di Kecamatan Brondong (Hatta Nizam)

1

Judul:KLASIFIKASI KELAS KEMAMPUAN LAHAN PADA DAERAH KARST DENGAN

MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DI KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN*)

------------------------------------------------------------Oleh: Hatta Nizam *)

ABSTRAK

Klasifikasi Kemampuan lahan di lakukan untuk mengidentifikasi tingkat kemampuan lahan dan arahan pengembangan pertanian di Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan. Tujuan utama dari klasifikasi kemampuan lahan ini adalah untuk masukan kebijakan bagi pemerintah di Kabupaten Lamongan. Sehingga dapat digunakan untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional. Penilain pengklasifikasian lahan dilakukan dengan menggunakan metode USDA dengan cara skoring dari hasil data skunder berdasarkan parameter dari variabei-variabel yang digunakan. Variabel tersebut meliputi kemiringan lereng, kedalaman efektif tanah, tekstur tanah, permeabilitas, ancaman banjir dan tutupan batuan. Pembuatan peta kelas kemampuan lahan mengunakan metode overlay dari Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan software argis 10.1. Hasil dari penelitian yaitu terdapat dua kelas kemampuan lahan, kelas IV dan kelas V. Luas tingkat kemampuan lahan masing masing kelas yaitu pada IV sebesar 5000.05 hektar. Untuk tingkat kemampuan lahan kelas V sebesar 2579.32 hektar. Dengan faktor pembatas utama yaitu batuan induk dan kedalaman tanah.

------------------------------------

Kata Kunci: Klasifikasi Kemampuan Lahan, Metode USDA Skoring, Metode Overlay dengan Sistem Informasi Geografis*) Hatta Nizam: adalah Mahasiswa Geografi-FIS UM-Malang.

Lahan merupakan bagian dari bentang alam (Landcape) yang mencakup pengertian

lingkungan fisik termasuk iklim, topografi relief, hidrologi dan bahkan keadaan vegetasi alam,

(natural vegetation) yang semua secara potensial akan mempengaruhi perhadap pengunaan lahan

(FAO,1976) dalam Jamulya dkk (1991). Dari perbedaan komposisi yang ada pada lahan

menyebabkan perlu di klasifikasikan kelas kemampuan lahan. karena kemampuan lahan

merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan jenis kecocokan kondisi wilayah yang ada

dalam pengembanganya, terutama pengembangan komoditas pertanian tertentu.

Seiring peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun dan di mana keadaaan lahan yang

tidak semua dapat ditanami secara keseluruhan. Hal ini di sebabkan oleh pengunaan lahan seperti

bangunan, taman, rumah dan lain-lain. Selain itu juga lahan memiliki faktor pembatas secara fisik

seperti hidrologi, jenis tanah, kemiringan lereng sehingga membuat lahan yang ada tidak dapat

Page 2: Klasifikasi Kelas Kemampuan Lahan Pertanian Di Kecamatan Brondong (Hatta Nizam)

2

ditanami secara maksimal. Dampak yang di timbulkan dari penanaman tersebut juga akan

mengakibatkan erosi, lahan gundul serta berdampak pula pada kekeringan dan banjir. Dari

permasalahan-permasalah yang timbul tersebut membuat perlu adanya pengklasifikasian

kemampuan lahan.

Pengklasifikasian kemampuan lahan dimaksudkan untuk memenfaatkan secara optimal

produktifitas lahan yang sesuai dengan kecocokan lahan tersebut. Pengklasifikasian ini merupakan

hal yang sangat perlu dilakuakan dalam penentuan kebijakan yang akan di ambil pada suatu daerah

tertentu untuk meningkatkan produktifitasnya. Menurut Tukiday dkk, (1991) analisis dan evaluasi

kemampuan lahan dapat mendukung proses dalam penyusunan rencana penggunaan lahan di suatu

wilayah yang mendukung proses dalam penyusunan rencana penggunaan lahan di suatu wilayah

yang di susun dengn cepat dan tepat sebagai dasar pijakan dalam mengatasi benturan penggunan

lahan sumber daya alam.

Klasifikasi kemampuan lahan merupakan cara penilaian komponen-komponen lahan secara

sistematik dan pengelompokan kedalam beberapa kategori berdasarkan sifat potensi dan

penghambat dalam penggunana secara lestari (Arsyad (1989) dalam simanjuntak (2003)). Dalam

klasifikasi kemampuan lahan tersebut yang diklasifiksikan ada bermaam-macam bentuk lahan

seperti karst, flufial, alluvial, denudasional, marin, gambut. Daerah karst dikategorikan sebagai

bentanglahan asal solusional (verstappen, (1983) dalam Haryono).

Dasar pengklasifikasian bentang lahan berdasarkan genesisnya menjadi 10 kelas utama.

Bentang lahan asal solusional merupakan kelompok besar satuan bentuklahan yang terjadi akibat

proses pelarutan pada batuan yang mudah larut, seperti batu gamping dan dolomit. Karst menurut

klasifikasi Cvijic (1914) dalam Haryono, menjadi tiga kelompok, yaitu holokarst, merokarst dan

karst transisi. Holokarst merupakan karst dengan perkembangan paling sempurna, karst tipe ini

dapat terjadi bila perkembangan karst secara horisontal dan vertikal tidak terbatas. Merokarst

merupakan karst dengan perkembangan tidak sempurna atau parsial dengan hanya mempunyai

sebagian ciri bentuklahan karst. Karst transisi berkembang di batuan karbonat relatif tebal yang

memungkinkan perkembangan bentukan karst bawah tanah, akan tetapi batuan dasar yang

impermeabel tidak sedalam di holokarst, sehingga evolusi karst lebih cepat, lembah fluvial lebih

banyak di jumpai.

Secara umum kabupaten Lamongan memiliki bentang lahan karst yaitu tergolong pada kars

jenis merokast. Pada bentang lahan ini erosi terjadi lebih dominan di bandingkan dengan bentang

Page 3: Klasifikasi Kelas Kemampuan Lahan Pertanian Di Kecamatan Brondong (Hatta Nizam)

3

lahan yang lainya. Karena Sistem hidrologi tidak kompleks, alur sungai permukaan dan bawah

permukaan dapat dengan mudah diidentifikasi. Drainase bawah tanah terhambat oleh lapisan

impermeabel. Memiliki penggunaan lahan berupa perumahan, hutan produksi, marin, empang,

tegalan, tambak, rawa. Kemiringan lereng pada daerah ini curam sampai datar.

Wilayah penenlitian ini terletak di Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan yang

terletak di pantai utara Lamongan yaitu Pantura. Berdasarkan data dan informasi diatas maka

dilakukan penelitian kemampuan lahan dikecamatan Brondong kabupaten Lamongan yang

merupakan daerah perbukitan kars. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelas kemampuan

lahan pada kecamatan Brondong sehingga data dan klasifikasi kemampuan lahan ini dapat di

manfaatkan oleh pemerintah untuk pertimbangan kebijakan dalam hal pertanian khususnya di

Kecamatan Brondong. Juga pada masyarakat sehingga dapat mengelola dengan baik sumberdaya

lahan yang ada pada wilayah tersebut.

METODE

Penelitian ini di lakukan di Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan dengan

menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG) dalam pengolahanya. Bahan dan alat yang

digunakan adalah sebagai berikut: Peta dari sumber Rencana Ditail Tata Ruang Kawasan (RDTRK)

Kecamatan Brondong tahun 2013-2033 yaitu Peta Kemiringan Lereng Kecamatan Brondong skala

1: 70.000, Peta Administrasi Kecamatan Brondong skala 1: 70.000, Peta Kedalaman Tanah

Kecamatan Brondong skala 1: 70.000, Peta Tekstur Tanah Kecamatan Brondong skala 1: 70.000,

Peta Jenis Tanah kecamatan Brondong skala 1: 70.000, Peta Penggunaan Lahan Kecamatan

Brondong skala 1: 70.000. Selain itu bahan lain yang digunakan adalah Peta RBI Kabupaten

Lomongan.(Bakosurtanal 2002), Peta Administrasi Kecamatan Brondong, (BPS, 2010), Komputer

dan aplikasi Arcgis 10.1 serta alat tulis.

Dalam penelitian ini metode yang di gunakan adalah metode scoring penentuan kelas

kemampuan lahan berdasarkan USDA yang di modifikasi dalam Arsyad dalam safle dkk, ( 2012).

dan pembuatan peta klasifikasi kemampuan lahan berdasarkan overlay (Geoprosesing) dengan

system informasi geografis.

Page 4: Klasifikasi Kelas Kemampuan Lahan Pertanian Di Kecamatan Brondong (Hatta Nizam)

4

Gambar 1.

Citra satelit Daerah penelitian di kecamatan brondong

Variabel yang diamati dalam penelitian klasifikasi kemampuan lahan adalah:

Kemiringan Lereng

Kedalaman efektif Tanah

Tekstur Tanah Permeabilitas

Ancaman banjir/Genangan

Tutupan Batuan

Dengan menggunakan parameter-parameter menurut Jamulya dkk, (1990), yang dimodifikasi.

Tabel 1. Kedalaman TanahN0 Kedalaman Tanah Skoring Tingkat Kesesuain1 Kurang dari 25 1 Sangat tidak sesuai2 50-25 2 Tidak sesuai3 50-90cm 3 Kurang sesuai4 Lebih dari 90 cm 4 Sesuai

Tabel 2.Tekstur TanahN0 Tekstur tanah Skorin

gTingkat Kesesuain

1 Tanah tekstur kasar 1 Sangat tidak sesuai2 Tanah tekstur agak kasar 2 Tidak sesuai

3 tanah tekstur sedang 3 Kurang sesuai

4 Tatah bertekstur agak halus 4 Sesuai

5 Tnah bertekstur halus 5 Sangat sesuai

Page 5: Klasifikasi Kelas Kemampuan Lahan Pertanian Di Kecamatan Brondong (Hatta Nizam)

5

Tabel 3. Keberadaan BatuanN0 Keberadaan Batuan Skorin

gTingkat Kesesuain

1 Sangat banyak 1 Sangat tidak sesuai

2 Banyak 2 Tidak sesuai

3 Sedang 3 Kurang sesuai

4 Sedikit 4 Sesuai

5 Tidak ada 5 Sangat sesuai

Tabel 4. PermeabilitasN0 Permeabilitas Skoring Tingkat kesesuain

1 Lambat 1 Sangat tidak sesuai

2 Agak lambat 2 Tidak sesuai

3 Sedang 3 Kurang sesuai

4 Agak cepat 4 Sesuai

5 Cepat 5 Sangat sesuai

Tabel 5. BanjirN0 Periode Ulang Banjir Skoring Tingkat kesesuain1 Banjir setahun 2 kali 1 Sangat tidak sesuai

2 Banjir tahun sekali 2 Tidak sesuai

3 Banjir 3 tahun ta 3 Kurang sesuai

4 Banjir 5 tahunan sekali 4 Sesuai

5 Tidak ada 5 Sangat sesuai

Tabel 6. Kemiringan lerengN0 Kemiringan lereng (%) Skoring Tingkat kesesuain1 0-8 1 Sangat tidak sesuai

2 8-15 2 Tidak sesuai

3 15-25 3 Kurang sesuai

4 25-40 4 Sesuai

5 40-100 5 Sangat sesuai

Page 6: Klasifikasi Kelas Kemampuan Lahan Pertanian Di Kecamatan Brondong (Hatta Nizam)

6

Tabel 7. Klasifiksi

No Skoring Klasifikasi Kelas Kemampuan Lahan

1 5-8 Kelas Kemampuan lahan I

2 9-12 Kelas Kemampuan lahan II

3 13-16 Kelas Kemampuan lahan III

4 17-20 Kelas Kemampuan lahan IV

5 21-23 Kelas Kemampuan lahan V

6 24-26 Kelas Kemampuan lahan VI

7 27-29 Kelas Kemampuan lahan VII

Prosudur Kerja:

Kajian pustaka literatur-literatur yang terkait dengan klasifikasi kesesuaian lahan dan

karasteristik pada wilayah penelitian.

Mempersiapkan alat dan bahan yang di perlukan untuk penelitian.

Pembuatan Peta Unit lahan Pada Lokasi penelitian dengan cara overlay union kedalaman

tanah, lereng dan penggunaan lahan pada wilayah penelitian.

Mengkroscek kembali penggunaan lahan dari data sebelumya bahaya banjir dan tutupan

batuan. Data yang sudah di peroleh selanjutnya di diskripsikan dan di buat dalam bentuk tabel.

Data hasil analisis selanjutnya dianalisis dengan faktor pembatas berupa bahaya banjir,

kemiringan lereng, tekstur, permeabilitas,

Mangisi data atribut masing-masing peta dan di layout. Selanjutnya menganalisis luas

masing-masing peta yang ada. Kemudian membuat peta unit lahan dengan mengoverlay peta

lereng, kedalaman tanah, penggunaan lahan, tekstur, permeabilitas dengan geoprosesing

intersek. Untuk menganalisi luas masing masing peta dengan cara kalkulate geometri. Setelah

semua proses di lakukan lalu membuat peta kemampuan lahan.

Page 7: Klasifikasi Kelas Kemampuan Lahan Pertanian Di Kecamatan Brondong (Hatta Nizam)

7

HASIL PENELITIAN

Kecamatan Brondong merupakan wilayah yang keseluruhan merupakan daerah karst pada

pantai utara Kabupaten Lamongan. Perlu pengklasfikasian untuk mengembangkan kawasan

tersebut dalam pengembanganya untuk mengikuti pogram ketahanan pangan agar menjadikan

Lamongan menjadi wilayah pertanian berkelanjutan. Perencanaan penggunaan lahan pada dasarnya

merupakan inventerentasi dan penilaian keadaan potensi sumberdaya dan faktor-faktor pembatas

darin suatu daerah dengan permasalahan permasalahan yang lebih komplek di dalam sistem usaha

tani lahan kering, teknologi yang

diperlukan tidak dapat sama

pada semua tempat, melainkan

dibutuhkan penfdekatan yang

lebih terencana sesuai dengan

kondisi biofisik dan social

ekonomi (simanjuntak, B.H).

Luas wilayah kecamatan

brondong adalah 7606,34

Hektar.

Gambar 2. Peta Jenis Tanah Kecamatan Brondong

Kecamatan brondong merupakan daerah Karst yang memiliki 5 jenis tanah dalam klasikasi USDA

yaitu : 1.Calciustolls,Usthorthents 2155.24 hektar 2.Tropaquepts, Fluvaquents2772.22 hektar

3. Calciustolls, Ustropepts 147.52 hektar 4. Haplustalfs, Ustropepts298.52 hektar

5. Ustropepts, Haplustalfs 2205.32 hertar. Persebaran jenis tanah dapat dilihat di peta jenis tanah

yang ada di gambar 2 diatas. Jenis Tanah ini merupakan jenis tanah bentukan dari hasil proses

marinutamanya batuan kasrt dan proses alluvial. Karena daerah pantura jawa imur yaitu

merrupakan bentukan dari sedimentasi pulau jawa.

Page 8: Klasifikasi Kelas Kemampuan Lahan Pertanian Di Kecamatan Brondong (Hatta Nizam)

8

Dalam proses pembuata peta unit lahan juga dibutuhkan peta kemiringan lereng. Pada

daetah Kecamatan Brondong

merupakan daerah perbukitan datas

sampai agak curam. Dari 5 klasifikasi

Menurut perhutani di kabupaten

Lamongan masuk kedalam 3

klasifikasi kemiringan lereng yaitu

Darat, Landai dan dagak curam,

prosentase luasan daerah tersebut yaitu

datar 83,21 hektar, lndai sebesar

1854,71 hektar dan agak curam

sebseasar Gambar3. PetaKemiringan lerng Kecamatan Brondong

0.51 hektar.

Penggunaan lahan yang ada di kabupaten lamongan di dominasi denagan wilayah pertanian

seperti tegalan, sawah dan

tambak udang serta hutan selain

itu terdapat kawasan industri tang

mulai berkembang serta daerah

pemukiman. Luasan lahan yang

dominan di Kecamatan Brondong

yaitu tegalan sebesar 2414.26,

sawah sebesar, 1227,07 tambak

sebesar 359,92

Gambar4. Peta Penggunaan lahan kecamatan Brondong

Page 9: Klasifikasi Kelas Kemampuan Lahan Pertanian Di Kecamatan Brondong (Hatta Nizam)

9

hutan sebesar 874,33 dan pemukiman sebesar 51,08 dan kawasan industri sebesar 150 hektar. Data

ini di dapatkan dari Peta Rencana Tata Ruang Kabupaten Lamongan tahun 2011-2031

dari overlay ketiga peta

dasar tersebut didapatkan 5

penggunaan lahan pada kajian

peneniltian ini yaitu unit lahan satu

unit lahan dua unit lahan tiga, unit

lahan empat dan unit klahan lima.

Selanjutnya dari 5 macam unit

lahan yang ada akan dianalisis

dengan menggunakan metode

scoring terhadap vafiabel yang

telah di tentukan penelitian Gambar5. Unit Lahan kecamatan Brondong

Kecamatan Brondong berdasarkan parameter yang ada. Fariabel yang dianalisis tersebut

yaitu Kemiringan Lereng. Kedalaman efektif Tanah, Tekstur Tanah Permeabilitas, Ancaman

banjir/Genangan, Tutupan Batuan. dari hasil pensekoran didapatkan hasil sebagai berikut:

Tablel 8 Hasil Penyekoran Unit Lahan Kecamatan Brondong

No Unit Lahan Kedalaman Batuan Lereng Banjir Tekstur Permeabillitas Skor

1 Unit Lahan 1 2 1 3 5 4 2 17

2 Unit Lahan 2 2 1 5 4 4 2 18

3 Unit Lahan 3 1 4 5 1 1 4 16

4 Unit Lahan 4 1 2 5 3 1 3 15

5 Unit Lahan 5 2 2 4 3 4 2 17

Page 10: Klasifikasi Kelas Kemampuan Lahan Pertanian Di Kecamatan Brondong (Hatta Nizam)

10

Gambar 6. Peta Klasifikasi tingkat kemampuan lahan

PEMBAHASAN

Dari hasil pemprosesan data baik melalui metode skoring maupun olahan melalui Sistem

Informasi Geogarafis (SIG) di dapatkan hasil Kecamatan Brondong terbagi atas dua klasifikasi

tingkat kemampuan lahan yaitu kelas IV dan kelas V. Untuk luas tingkat kemampuan lahan empat

yaitu sebesar 5000.05 hektar dan untuk tingkat kemampuan lahan lima yaitu sebesar 2579.32

hektar. Hal tersebut disebabkan kondisi yang ada di Kecamatan Brondong merupakan daerah

sedimen dan perbukitan kars. Sehingga jenis tanah yang ada pada lokasi tersebut merupakan tanah

bentukan asal marin dan fluvial.

Banyaknya faktor pembatas yang tidak dapat untuk di perbaiki seperti kondisi jenis tanah

yang berpengaruh terhadap tekstur, kemudian jumlah batuan induk serta kedalaman tanah. Hal

inilah yang menyebakan kemampuan lahan di daerah Kecamatan Brondong kurang sesuai dan

dibutuhkan perlakuan ekstra di dalam pengembangan terhadap pertanian.

Sehingga jika petani ingin memanfaatkan lahan yang ada di Kecamatan Brondong butuh

Tenaga dan biaya yang lebih didalam biaya produksi karena kondisi fisik dari lahan yang ada

kurang sesuai yang menyebabkan hasil yang didapat juga belum dapat maksimal.

Oleh sebab itu perlu adanya pengelolaan pertanian secara baik dan mengetahui tinkat

kecocokan tanaman tertentu berdasarkan kondisi gomorfologi dan geologi kecamatan Brondong

sehingga dapat dihasilkan produktifitas maksimal.

Page 11: Klasifikasi Kelas Kemampuan Lahan Pertanian Di Kecamatan Brondong (Hatta Nizam)

11

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode USDA dengan cara skoring

dari hasil data skunder berdasarkan parameter dari variabei-variabel yang digunakan. Variabel

tersebut meliputi kemiringan lereng, kedalaman efektif tanah, tekstur tanah, permeabilitas, ancaman

banjir dan tutupan batuan. Pembuatan peta kelas kemampuan lahan mengunakan metode overlay

dari Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan software argis 10.1. dapat disimpulkan bahwa lahan

karst yang ada di Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan terklasifikasikan kedalam kelas

kemampuan lahan IV dan kelas kemapuan lahan V. Kondisi demikian disebabkan oleh banyaknya

faktor pembatas. Faktor pembatas yang ada merupakan faktor dominan seperti lereng dan

kedalaman tanah. Oleh sebab itu untuk memaksimalkan kualitas maupun kuantitas hasil panen

dibutuhkan tenaga dan biaya yang cukup besar dalam perawatan tanaman tersebut. Sehingga dari

hal tersebut diperlukan adanya evaluasi kesesuaian lahan untuk menentukan tingkat kecocokan

tamanan tertentu sehingga tanaman yang dapat ditanam dapat maksimal baik secara kualitatif

maupun kuantitatif.

2. Saran-Saran

Didalam pengelolaan suatu lahan perlu adanya suatu evaluasi tanaman tertentu sehingga dapat

mengetahui jenit tanaman yang sesuai untuk di tanam utamanya di Kecamatan Brondong, sehingga

tanaman yang ada dapat dipanen secara maksiman baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.

DAFTAR RUJUKAN

Haryono,Eko. Adji, Thahyo N. Geomorfologi dan Hidrologi Karst. Kelompok Studi Karst Fakultas Geografi. Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Simanjuntak, B.H, 203 Evaluasi kemampuan lahan untuk budidaya tanaman, Agric Safle, L 2012. Klasifikasi Kemampuan lahan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi di

Kecamatan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow.

Tukiday. Woro,Suratman. 1991. Kesesuaian Lahan. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta

Page 12: Klasifikasi Kelas Kemampuan Lahan Pertanian Di Kecamatan Brondong (Hatta Nizam)

12

Jamulya. Sunarto. 1991. Kemampuan Lahan. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta

Jamulya. Tukiday. 1991. ESL Untuk Pertanian. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK). Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2033.

Peta Rupa Kabupaten Lamongan. Tahun 2002. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL).

Peta Administrasi. Badan Pusat Statistika (BPS). Tahun2010