kisi2 asneo

2
1. Etiologi hirschprung 2. Gejala bayi dengan atresia bilier 3. Gejala hidrosefalus 4. tanda dan gejala dari hernia diafragma 5. Hal mendasar yang membedakan omfalokel dengan gastroschiziz 6. Tindakan pertama pada omfalokel 7. Gejala khas dari atresia duodenum 8. kelainan metabolisme protein apa aja 9. gejala diabetes insipidus 10. syarat dilakukan operasi pada bayi dengan labioschizis 11. Manifestasi klinis dari atresia ani 12. Patofisiologi atresia ani 13. pembagian atresia esofagus (ABCD) 14. Tipe hipospadia 15. Terapi hipospadia 16. Gejala phimosis 17. Terapi phimosis 18. Pencegahan bayi lahir dengan meningocele 19. Gejala klinis ensefalokel 20. Terapi hidrocephalus 21. Jenis hipotermia 22. Derajat hipotermia 23. Etiologi dari hipertermia 24. Tanda dan gejala hipertermia 25. Kriteria hipoglikemia 26. Gejala hipoglikemia 27. Etiologi dari kejang pada neonatus 28. Derajat asfiksia 29. Penanganan asfiksia sesuai derajat 30. Macam ikterus 31. klasifikasi kramer 32. Penyebab utama tetanus neonatorum 33. Penanganan gawat nafas spesifik 34. Pembagian BBLR berdasarkan berat badan 35. Komplikasi BBLR 36. Tanda bayi kecil masa kehamilan (KMK) cukup bulan 37. pemberian vitamin K 38. etiologi perdarahan tali pusat 39. Etiologi dari hidrocephalus adalah 40. Penatalaksanaan dari hirschprung disease

description

asuhan neonatus akbid semester 3

Transcript of kisi2 asneo

Page 1: kisi2 asneo

1. Etiologi hirschprung2. Gejala bayi dengan atresia bilier3. Gejala hidrosefalus4. tanda dan gejala dari hernia diafragma 5. Hal mendasar yang membedakan omfalokel dengan gastroschiziz 6. Tindakan pertama pada omfalokel 7. Gejala khas dari atresia duodenum8. kelainan metabolisme protein apa aja9. gejala diabetes insipidus 10. syarat dilakukan operasi pada bayi dengan labioschizis 11. Manifestasi klinis dari atresia ani12. Patofisiologi atresia ani 13. pembagian atresia esofagus (ABCD)14. Tipe hipospadia 15. Terapi hipospadia16. Gejala phimosis17. Terapi phimosis18. Pencegahan bayi lahir dengan meningocele 19. Gejala klinis ensefalokel20. Terapi hidrocephalus21. Jenis hipotermia22. Derajat hipotermia23. Etiologi dari hipertermia24. Tanda dan gejala hipertermia 25. Kriteria hipoglikemia26. Gejala hipoglikemia 27. Etiologi dari kejang pada neonatus28. Derajat asfiksia29. Penanganan asfiksia sesuai derajat30. Macam ikterus31. klasifikasi kramer32. Penyebab utama tetanus neonatorum33. Penanganan gawat nafas spesifik34. Pembagian BBLR berdasarkan berat badan35. Komplikasi BBLR 36. Tanda bayi kecil masa kehamilan (KMK) cukup bulan 37. pemberian vitamin K 38. etiologi perdarahan tali pusat 39. Etiologi dari hidrocephalus adalah40. Penatalaksanaan dari hirschprung disease 41. Pemeriksaan laboratorium yang mendukung diagnosis atresia 42. Faktor resiko tinggi yang berhubungan dengan omfalokel43. Anamnesa ibu dengan bayi kejang44. Prognosa tetanus neonatorum45. Manifestasi klinis dari atresia esofagus adalah

Page 2: kisi2 asneo

46. Penyebab ensefalokel47. manifestasi klinis dari penyakit hirscprung!48. patofisiologi dari hidrosefalus!49. manifestasi klinis dari atresia ani!50. 2 golongan dari pembagian BBLR!51. etiologi dan faktor predisposisi asfiksia!52. pencegahan dari hipotermia pada neonatus!53. perawatan dari bayi dengan tetanus neonatorum!