kisi peledakan

3
1. Bahan peledak dan klasifikasinya dan sketsa secara rinci! 2. Pola peledakan dan rangkaian bahan peledak yang digunakan pada saat peledakan. 3. Geometri peledakan. 4. Take home test. 1. Menentukan burden ratio(kb) 2. Nilai burden(B),spacing(S), stemming(T), subdrilling(J),kedalaman lubang bor(H), tinggi jenjang(L). 3. Kecepatan pemboran. 4. Volume equivalen. 5. Kemampuan produksi per lubang bor. 6. Kemampuan produksi lubang bor berdasarkan geometri peledakan. 7. Produksi peledakan perjam. 8. Produksi peledakan pershift/hari. Data yang dibutuhkan: 1. Kb standart = 30 2. Densitas batu gamping yang diledakkan(insitu) 2,2 ton/m3 atau 137,4 lb/cuft. 3. Densitas batuan standart 160 lb/cuft. 4. S.G. Anfo = 0,9 S.G. handak standar = 1,2 5. Ve Anfo = 9840 fps. Ve bahan peledak standart = 12.000 fps. 6. Diameter blast hole = 4 inchi. 7. Spacing ratio(S) = 1,25 8. Stemming ratio(Kt) = 0,7 9. Subdrilling(Kj) = 0,25 10. Dept hole ratio(Kh) = 1,5 11. Average kedalaman lubang pemboran(Hrt) = 3,6 m. 12. Cycle time pemboran rata-rata = 2,51 menit. 13. Diasumsikan efisiensi kerja adalah 68,75%. 14. Jam kerja produktif = 6 jam pershift. Waktu daur dan jam kerja efektif alat bor: Jam kerja efektif alat bor adalah jumlah waktu atau jam yang benar benar digunakan untuk berproduksi. Jam kerja efektif dapat ditingkatkan dengan cara menghindari waktu kelambatan-kelambatan yang mungkin dapat dihindari. Untuk menentukan jam kerja efektif dari suatu alat bor dapat ditentukan dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: EU = W/T x 100% Dimana: EU = Efektive Utilization/ waktu efektif W = Jam kerja terpakai per hari T = Total jam kerja per hari

description

kisi peldakan

Transcript of kisi peledakan

Page 1: kisi peledakan

1. Bahan peledak dan klasifikasinya dan sketsa secara rinci!2. Pola peledakan dan rangkaian bahan peledak yang digunakan pada saat peledakan.3. Geometri peledakan.4. Take home test.

1. Menentukan burden ratio(kb)2. Nilai burden(B),spacing(S), stemming(T), subdrilling(J),kedalaman lubang bor(H), tinggi

jenjang(L).3. Kecepatan pemboran.4. Volume equivalen.5. Kemampuan produksi per lubang bor.6. Kemampuan produksi lubang bor berdasarkan geometri peledakan.7. Produksi peledakan perjam.8. Produksi peledakan pershift/hari.

Data yang dibutuhkan:1. Kb standart = 302. Densitas batu gamping yang diledakkan(insitu) 2,2 ton/m3 atau 137,4 lb/cuft.3. Densitas batuan standart 160 lb/cuft.4. S.G. Anfo = 0,9 S.G. handak standar = 1,25. Ve Anfo = 9840 fps.

Ve bahan peledak standart = 12.000 fps.6. Diameter blast hole = 4 inchi.7. Spacing ratio(S) = 1,258. Stemming ratio(Kt) = 0,79. Subdrilling(Kj) = 0,2510. Dept hole ratio(Kh) = 1,511. Average kedalaman lubang pemboran(Hrt) = 3,6 m.12. Cycle time pemboran rata-rata = 2,51 menit.13. Diasumsikan efisiensi kerja adalah 68,75%.14. Jam kerja produktif = 6 jam pershift.

Waktu daur dan jam kerja efektif alat bor: Jam kerja efektif alat bor adalah jumlah waktu atau jam yang benar benar digunakan untuk berproduksi. Jam kerja efektif dapat ditingkatkan dengan cara menghindari waktu kelambatan-kelambatan yang mungkin dapat dihindari.Untuk menentukan jam kerja efektif dari suatu alat bor dapat ditentukan dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: EU = W/T x 100%Dimana: EU = Efektive Utilization/ waktu efektif W = Jam kerja terpakai per hari T = Total jam kerja per hari

1.Physical Avaibility (Efisiensi operasional): Tingkat kemampuan alat untuk berproduksi yang dipengaruhi oleh operator. PA = W + S/T x 100%2. Mechanical Avaibility (Efisiensi mekanis): Tingkat kemampuan alat untuk berproduksi yang dipengaruhi oleh faktor mekanis seperti pengisian bahan bakar dan perbaikan suku cadang. MA = W/W + R x 100%3. Use of Avaibility (Efisiensi waktu):

Page 2: kisi peledakan

Tingkat penggunaan alat atau pemakaian alat dalam kondisi siap pakai atau dapat digunakan. UA = W/W + S x 100%4. Efektivitas utilization (Efisiensi kerja): Tingkat produktivitas alat (jam kerja yang produktif) atau waktu yang digunakan alat-alat mekanis untuk beroperasi dari waktu kerja yang telah disediakan. EU = W/T x 100%

Perhitungan kemampuan pemboran dan peledakan:Produksi pemboran dan peledakan ditentukan oleh beberapa hal, antara lain: 1. Kecepatan pemboran Kecepatan pemboran di lapangan dapat ditentukan dengan menggunakan rumus: Vt = Hrt/Ctrt (meter/menit) Dimana: Vt = kecepatan pemboran (meter/menit) Hrt = Rata-rata kedalaman pemboran (meter) Ctrt = Cycle time pemboran rata-rata2. Volume equivalen (volume setara) Merupakan suatu angka yang menyatakan setiap meter atau feet pemboran setara dengan jumlah volume atau berat tertentu material atau batuan yang diledakkan, dinyatakan dalam m3 per meter. Volume equivalen dapat ditentukan dengan menggunakan rumus: Veq = B x S x L/H (m3/meter) Dimana: Veq = Volume equivalen (m3/meter) B = Burden (meter) S = Spasing (meter) L = Tinggi jenjang à Dimana tinggi jenjang diperoleh dari: H – J H = Kedalaman lubang bor (meter) 3. Kemampuan produksi per lubang bor: Merupakan kemampuan produksi dari alat bor yang dioperasikan berdasarkan volume equivalen pada kedalaman pemboran tertentu. Kemampuan produksi lubang bor dapat diperoleh dengan menggunakan rumus: P = Veq x H x D Dimana: P = Kemampuan produksi per lubang bor H = Kedalaman lubang bor Veq = Volume equivalen D = Berat jenis batu gamping insitu (2,2 ton/m3)

4. Kemampuan produksi lubang bor berdasarkan geometri peledakan Dapat ditentukan sebagai berikut: x = Kecepatan pemboran x 60 menit x effisiensin kerja/kedalaman lubang bor

x = Jumlah lubang bor yang dihasilkan per jamUntuk menentukan produksi satu lubang bor berdasarkan geometri peledakan adalah:P = B x S x L x DDimana: P = Produksi satu lubang bor (ton) B = Burden (m) S = Spacing (m) L = Tinggi jenjang (m) D = Density batu gamping (ton/m3)