Kinetika Fasa Cair

14

description

fisika kimia

Transcript of Kinetika Fasa Cair

Page 1: Kinetika Fasa Cair
Page 2: Kinetika Fasa Cair

Arti fisik dari laju dalam fasa cair jauh

lebih rumit karena adanya interaksi yang

lebih besar di antara molekul-

molekulnya

Reaksi dalam larutan adakalanya tidak

lebih cepat dari difusi molekul perekasi.

Sejumlah reaksi dalam fasa cair terjadi

dengan laju yang dikontrol oleh difusi

Page 3: Kinetika Fasa Cair

Bila k2 » k-1 laju reaksi ditentukan oleh

k1 (A)(B), artinya molekul pereaksi

berdifusi bersama-sama (reaksi dikontrol

oleh difusi)

Page 4: Kinetika Fasa Cair

Bila k2 « k-1 laju reaksi adalah dengan , adalah tetapan kesetimbangan untuk

pembentukan pasangan yang berjumpa. Reaksi ini adalah reaksi yang dikontrol oleh pengaktifan karena laju reaksi sangat ditentukan oleh energi pengaktifan untuk k2

Page 5: Kinetika Fasa Cair

Kecepatan maksimum untuk difusi

pereaksi ke dalam cairan dapat dihitung

dengan teori difusi makroskopik dan

secara eksperimen dengan penentuan

koefisien difusi dari pereaksi

Koefisien difusi D didefinisikan pada

hukum Fick yang pertama. Koefisien

difusi dari zat terlarut dengan BM rendah

berada dalam orde 10 -9 m2/det pd 25 C

Page 6: Kinetika Fasa Cair

Mean free path = the average path traveled by a molecule in the interval between collision

Fick’s Law: JAz = - c2 DA2 dXA/dz with JAz the molar flux per area, c2 the molar

density of the fluid, xA the mole fraction of A in the fluid, DA2 the diffusion coefficient, and z the distance

Gas diffusivities dependent on species, T, P Liquid diffusivities dependent on species, T,

and viscosity of the mixture

Page 7: Kinetika Fasa Cair

Liquids are denser than gases

the mean free path concept developed from

the kinetic theory of gases doesn’t work well

for liquids

In a liquid, one molecule is never far from

another, and the contact between molecules is

almost continuous, relative to the molecule

contact in gases

Page 8: Kinetika Fasa Cair
Page 9: Kinetika Fasa Cair

Asam dan basa banyak dipakai sbg katalis Katalis tidak habis bereaksi atau tidak ikut

dalam reaksi Andai laju hilangnya zat substrat (S)

mengikuti orde satu terhadap S : -dS/dt = k(S) Tetapan laju orde satu, k dalam larutan

buffer merupakan fungsi linier dari (H+), (OH-), (HA) dan (A-) dengan (HA) sbg asam lemah dalam buffer dan (A-) sbg anionnya.

Page 10: Kinetika Fasa Cair

Ko = tetapan laju orde satu, jika

konsentrasi spesies (H+), (OH-), (HA) dan

(A-) rendah

Koefisien katalitik kH+, kOH-, kHA dan kA-

dapat dihitung dari percobaan yang

menggunakan konsentrasi berbagai

spesies yang berbeda

Page 11: Kinetika Fasa Cair

Jika hanya kH+(H+) yang besar, reaksi

disebut sbg reaksi dg katalis spesifik ion

hidrogen

Jika hanya kHA (HA) yang besar, reaksi

disebut sbg reaksi dg katalis asam yang

umum

Jika hanya kA-(A-) yang besar, reaksi

disebut sbg reaksi dg katalis basa yang

umum

Page 12: Kinetika Fasa Cair

Enzim adalah protein, yaitu kopolimer

dari asam amino dengan urutan asam

amino yang spesifk dan struktur tiga

dimensi tertentu

Protein memiliki berbagai gugus fungsi

pada tempat katalitik yang dapat

bergabung dengan molekul substrat

sehingga mengkatalis reaksi itu

Page 13: Kinetika Fasa Cair

Enzim dapat mengkatalisa reaksi yang

tidak terhingga banyaknya di dalam

organisma hidup dan juga merupakan

alat pengontrol laju reaksi dalam sistem

tsb

Beberapa enzim hanya dapat

mengkatalisa reaksi tunggal. Contoh

fumarase yang mengkatalisa hidrasi

fumarat menjadi L-malat

Page 14: Kinetika Fasa Cair

Senyawa-senyawa yang mempunyai

hubungan struktur dengan substrat atau

hasil reaksi dapat bergabung dengan

tempat katalitik dari enzim sehingga

menyebabkan inhibisi. Jadi reaksi yang

dikatalisa oleh enzim diperlambat oleh

inhibitor. Pengaruh inhibitor dapat

diperkecil dengan menaikkan

konsentrasi substrat