LI 1 Memahami dan Menjelaskan Biomekanik Pergerakan Gigi.docx
KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK MUSCULOSKELETAL.docx
-
Upload
yessy-martha-sari -
Category
Documents
-
view
244 -
download
1
Transcript of KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK MUSCULOSKELETAL.docx
KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK MUSCULOSKELETAL
Kinesiologi merupakan cabang dari biomekanik yang mempelajari pergerakan manusia.
Ada beberapa terminology yang harus dimengerti, antara lain :
Mekanik : pembelajaran gaya dan efek-efek yang ditimbulkan oleh gaya tersebut Biomekanik : aplikasi hukum-hukum mekanik pada struktur hidup Biomekanik musculoskeletal: biomekanik yang berkaitan dengan hubungan antar tulang,
otot dan sendi Kinematik: berkaitan dengan geometri dari pergerakan tanpa memperhatikan gaya-gaya
yang menyebabkan gerakan tersebut Kinetik:pembelajaran tentang sistem gaya yang bekerja pada tubuh dan perubahannya
pada pergeraka Osteokinematik: pergerakan total tulang pada persendian, menjelaskan pergerakan
yang terjadi di sekitar pusat rotasi/sumbu sendi.
Contoh : fleksi/ekstensi
Abduksi/adduksi
Rotasi interna/rotasi eksterna
• Arthrokinematics = simpangan kecil gerakan-gerakan tulang pada permukaan sendi
- berguling (roll)
- meluncur(glide)
- memutar(spin)
--> gerakan-gerakan khusus pada permukaan sendi
Pergerakan normal dibutuhkan untuk menjamin arah persendian jangka panjang
Permukaan sendi bergerak secara simultan menggelinding, meluncur dan berputar
ARTHROKINEMATIK
Jika permukaan sendi berguling satu sama lain tanpa meluncur secara simultan, maka permukaan-permukaan sendi tersebut akan terlepas berpindah tempat dan akan berdampak pada yang lain.
Hubungan antar tulang mematuhi aturan cembung-cekung ( rules of concavity and convexcity)
Yaitu:
Setipa sendi terdiri dari dua permukaan tulang, satu cembung dan yang satu cekung Jika permukaan cekung yang tetap, maka permukaan cembung yang bergerak
-- permukaan cembung menggelinding dan meluncur pada arah yang berlawananWhen the convex surface is fixed and the concave surface moves on it
Ketika permukaan cembung tetap, maka permukaan cekung bergerak--Permukaan cekung menggelinding dan meluncur pada arah yang sama
PRINSIP APLIKASI MEKANIK
Jumlah vektor = jumlah dengan besar arah positif +
Vector addition: addition / subtraction - tip of 1st vector coincide with tail of 2nd vector
- tip of 1st vector joint to tail of 2nd vector to create a resultant
Gaya : gangguan mekanik atau beban
Momen: kecenderungan gaya untuk memutar tulang di sekitar sendi
M=FxL
M=momen gaya
F=gaya
L= lengan gaya
HUKUM NEWTON
HUKUM PERTAMA
Tubuh cenderung mempertahankan posisi inersianya baik diam maupun bergerak sampai mendapatkan gaya luar
HUKUM KEDUA
Percepatan tubuh berbanding lurus dengan gaya yang bekerja pada tubuh dan berbanding terbalik dengan massanya
HUKUM KETIGA
Jika ada aksi pasti ada reaksi
MASSA DAN PUSAT MASSA
Massa = jumlah materi secara fisik yang menyusun tubuh, menyebankan tubuh memiliki berat pada tempat bergravitasi
F = m.a W = m.g
Pusat Massa
= titik dimana seluruh berat tubuh terkonsentrasi (massa seluruh tubuh)
= the point in a body about which all the parts exactly balance each other
- Whole body mass - Segmental mass
PENGUNGKIT
Pengungkit Kelas I
Axis/titik tumpu (fulcrum) berlokasi diantara gaya dan beban
Semakin besar lengan pengungkit, makin kecil gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban.
Contoh : Lengan bawah pada posisi fleksi bergerak ekstensi pada siku dengan kontraksi m. triceps brachii
Pengungkit Kelas II
Beban diantara axis dan gaya
Contoh : membuka mulut
Pengungkit Kelas III
Gaya diantara axis dan beban
Contoh : fleksi siku dengan kontraksi m.biceps brachii
PERILAKU DASAR OTOT SKELETAL
Ekstensibilitas:kemampuan untuk meregang atau memanjang
Elastisitas: kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah memanjang/meregang
Irritabilitas: kemampuan untuk merespon rangsang
Kemampuan untuk meningkatkan tekanan otot=kemampuan memendekkan otot , namun peningkatan tekanan bukan berarti pemanjangan otot
ORGANISASI STRUKTURAL OTOT SKELETAL
Serat otot Unit motor Fiber type Serat arsitektur (fiber architecture)
Susunan serat paralel: parallel terhadap sumbu longitudinal otote.g. sartorius, masseter, biceps brachii, etc. Susunan serat pennatet: terdapat pada sudut sumbu longitudinal otote.g. rectus femoris, deltoid, etc.
MODEL MEKANIK OTOT
Komponen kontraktil : serat-serat otot
Komponen seri elastic : tendon
Komponen parallel elastic : membrane otot dan jar. ikat
GAYA YANG DIHASILKAN OTOT
Gaya total yang dihasilkan oleh otot dipengaruhi oleh : The total force produce by muscle is influenced by its mechanical properties i.e.
- Panjang – hubungan tekanan
- Beban –hubunagn kecepatan
- hubungan gaya waktu
- arsitektur otot
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi gaya otot adalah suhu, kelelahan otot dan pemanasan
Force (tension) that a muscle exerts varies with the length at which it is held when it is stimulated.
It can be observed in a single
fiber contracting isometrically and tetanically
• Tekanan aktif dan pasif yang dihasilkan oleh seluruh otot yang berkontraksi isometric dan tetanik vs panjang otot
• Siklus meregang-memendek à Ketika otot yang awalnya meregang kemudian berkontraksi, maka kontraksi tersebut akan lebih kuat.
• Kontribusi yang memungkinkan untuk meningkatkan perkembangan tekanan/gaya otot elastic recoil effect of the series elastic component of the actively stretched muscle stretch reflex of the forced lengthening muscle example: wind-up during baseball pitching
• Load-velocity curved is generated by plotting the velocity of motion of the muscle lever arm against the external load
HUBUNGAN GAYA WAKTU (FORCETIME RELATIONSHIP)
• Gaya berbanding lurus dengan waktu kontraksi, makin lama waktu kontraksi maka makin besar pula gaya yang dihasilkan, namun terbatas pada titik puncak tekanan maksimum.
• Tekanan/gaya yang dihasilkan elemen kontraktil akan ditransmisikan melalui komponen elastic parallel ke tendon.
Efek Arsitektur musculoskeletal
• Gaya berbanding lurus dengan potongan melintang myofibril
• The velocity and the excursion are proportional to the length of the myofibril
Pengaruh suhu
• Jika suhu otot meningkat:
- kecepatan konduksi meningkat
- kecepatan enzimatis meningkat, sehingga meningkatkan efisiensi kontraksi otot
- elastisitas elemen nonkontraktil meningkat
Suhu otot meningkat, artinya
- aliran darah meningkat
- produksi panas meningkat karena adanya reaksi metabolism yang melepaskan energy kontraksi dan adanya gesekan elemen kontraktil