kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

107
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i KINERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS TERMINAL KABUPATEN SUKOHARJO DALAM PENGELOLAAN RETRIBUSI JASA TERMINAL Disusun Oleh : ROKKI HARRIS D 0106092 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Ilmu Administrasi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

Page 1: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

KINERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS TERMINAL

KABUPATEN SUKOHARJO DALAM PENGELOLAAN

RETRIBUSI JASA TERMINAL

Disusun Oleh :

ROKKI HARRIS

D 0106092

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Politik

Jurusan Ilmu Administrasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pembimbing

Dra. Sudaryanti, M.Si

Nip . 195704261986012002

Page 3: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disahkan oleh Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pada hari :

Tanggal :

Panitia Penguji :

1. Drs. Susartono, S.U (…………….) NIP. 194507141979031001 Ketua

2. Herwan Parwiyanto, S.Sos.M.Si (…………….) NIP. 197505052008011033 Sekretaris

3. Dra. Sudaryanti, M.Si (……………) NIP. 195704261986012002 Penguji

Mengetahui,

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Drs. H. Supriyadi SN., SU

NIP. 195301281981031001

Page 4: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

Apabila kita takut gagal maka itu berarti kita akan

membatasi kemampuan kita

(Henry Ford)

Kebanyakan milyuner mendapat nilai B atau C di kampus.

Tapi mereka membangun kekayaan bukan dari IQ semata,

melainkan melalui kreativitas dan akal sehat.

(Thomas Stanley)

Saat semua berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan,

saat itulah kita harus berhati-hati

(Penulis)

Page 5: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

v Kedua orangtuaku papa mama yang telah memberikan segala kasih

sayangnya kepadaku dan dengan ikhlas telah membesarkanku. Aku

takkan pernah ada disini tanpa kalian.

v Mas-masku dan adikku,mas Rezha mas Rikko & Shinta yang

telah memberi segala dukungan selama ini, miss u all

v Buat utick yang selalu menghiasi setiap moment dalam hidupku dan

mencerahkan hari-hariku, yang selalu maksa supaya aku buat

skripsi. Thanks to be the best part of my life.

v Keluarga besarku alm. kakek nenekku disemanggi lor, alm. mbah

kung, mbah tri yang masih sehat, keluarga Pakde Joko yang selama

ini telah banyak tak repotin, Om Ateng dan yang tak bisa disebut

satu persatu ( banyak banget soale ^^ )

Page 6: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat,

berkah, dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penyusunan skripsi yang berjudul “Kinerja Unit Pelaksana Teknis

Dinas Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam Pengelolaan Retribusi Jasa

Terminal” ini merupakan tugas akhir penulis dalam menyelesaikan studi dan

memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana sosial Universitas

Sebelas Maret .

Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin dalam

menyelesaikan dan penyusunan skripsi ini, akan tetapi karya ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati dan lapang dada penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

skripsi ini. Di dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima pemikiran

serta dorongan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.

Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang tulus

kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya yang tak terhingga

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi

2. Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan cahaya bagi seluruh alam

semesta

Page 7: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

3. Dra. Sudaryanti, M.Si. selaku pembimbing, yang senantiasa memberi

bimbingan, arahan, dan motivasi dengan sabar dan ikhlas sehingga penulis

mampu menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs. Priyanto Susiloadi, M.Si. selaku Pembimbing Akademik, terima kasih

atas bimbingan akademis yang telah diberikan selama ini.

5. Drs. H. Supriyadi SN., SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret.

6. Drs. Sudarto, M.Si selaku Ketua Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.

7. Bapak Drs. Rusmanto, S.H selaku Kepala Dinas Perhubungan, Informatika,

dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo yang telah memberikan ijin penelitian

dalam rangka penyusunan skripsi ini.

8. Bapak Eko selaku Kepala UPTD Terminal, Bapak Harsono selaku Kepala TU,

dan segenap pegawai di UPTD Terminal yang telah memberikan bantuan,

informasi, dan semua hal yang penulis butuhkan demi kelancaran skripsi ini.

9. Bapak Eko Prihartanto selaku Staff Dinas Perhubungan, Informatika, dan

Komunikasi Kabupaten Sukoharjo yang telah banyak membantu dalam

penyusunan skripsi ini.

10. Segenap dosen jurusan Ilmu Administrasi yang telah memberikan

pengetahuan dan pemikirannya selama penulis menempuh studi.

11. Masyarakat pengguna terminal yang banyak memberikan informasi dalam

penyusunan skripsi ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Page 8: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis pada saat

kuliah maupun pada saat penulisan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap kiranya skripsi ini bermanfaat bagi semua

kalangan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surakarta, Januari 2011

Penulis

Page 9: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ iii

HALAMAN MOTTO ........................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................ vi

DAFTAR ISI ....................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .............................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xii

ABSTRAK .......................................................................................... xiii

ABSTRACT …………………………………………………………. . xiv

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah……………………………………… 1

B. Perumusan Masalah …………………………………………. 10

C. Tujuan Penelitian………………………………………… …. 10

D. Manfaat Penelitian………………………………………….... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………… 12

A. KINERJA …………………………………………………… 12

1. Pengertian Kinerja………………………………………… 12

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ……………… 14

3. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja ……………………….... 17

Page 10: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

B. RETRIBUSI ............................................................................... 27

1. Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah……………………………………………………… 27

2. Retribusi Terminal………………………………………….. 28

C. KINERJA DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA, DAN

KOMUNIKASI KABUPATEN SUKOHARJO DALAM

PENGELOLAAN RETRIBUSI

TERMINAL………………………………………………….. 29

D. KERANGKA BERPIKIR …………………………………….. 34

BAB III METODE PENELITIAN…………………………….............. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………….. 45

A. DISKRIPSI LOKASI …………………………………………. 45

a) Gambaran Umum Kabupaten Sukoharjo ………………. 45

b) Gambaran Umum Dinas Perhubungan, Informatika, dan

Komunikasi Kabupaten Sukoharjo .................................. 46

B. PEMBAHASAN……………………………………………….. 61

1. Indikator Tangible ………………………………………….. 62

2. Indikator Responsivitas …………………………………….. 68

3. Indikator Responsibilitas …………………………………… 73

4. Indikator Akuntabilitas …………………………………….. 77

5. Indikator Transparansi............................................................. 85

C. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT …………. .. 87

1. Faktor Pendukung ………………………………………….. 93

2. Faktor Penghambat …………………………………………. 94

Page 11: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

BAB IV PENUTUP ……………………………………………………… 97

A. Kesimpulan ……………………………………………………… 97

B. Saran ……………………………………………………………. 100

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Daftar Tabel: Halaman Tabel1.1. Kontribusi Dinas Perhubungan, Informatika dan

Komunikasi Kabupaten Sukoharjo Dalam Rangka

Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun

2009 ...................................................................................... 5

Tabel I.2 Penerimaan Retribusi JasaTerminal Tahun 2005-2009 ....... 7

Tabel IV.1. Jumlah Pegawai Dishubinfokom Kabupaen Sujoharjo

Berdasarkan Status.……………………………………. 49

Tabel IV.2. Jumlah Pegawai Dishubinfokom Kabupaten Sukoharjo

Berdasarkan Struktur Organisasi .......................................... 50

Tabel IV.3 Jumlah Pegawai Dishubinfokom Kabupaten Sukoharjo

Berdasarkan Tingkat Pendidikan ……………………... ..... 51

Tabel IV.4 Perbandingan Anggaran Kegiatan Tahun 2009 Antara

yang Direncanakan dengan Kenyataan........................... ..... 84

Tabel IV.5. Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi…………………….. 87

Tabel IV.6. Besarnya Tarif Kendaraan Umum ke Suatu Tujuan ..... ...... 91

Page 13: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar: Halaman

Gambar II.1. Bagan Kerangka Berfikir…………………………................... 36

Gambar III.1 Skema Model Analisis Interaktif .............................................. 44

Gambar IV.1. Bagan Struktur Organisasi Dishubinfokom Kab. Sukoharjo.... 60

Page 14: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

ABSTRAK

Rokki Harris, D 0106092, “Kinerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam Pengelolaan Retribusi Jasa Terminal”. Skripsi, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Retribusi Terminal merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sukoharjo sehingga perlu dilakukan pengelolaan agar pendapatan dari retribusi ini bisa sesuai dengan target yang dianggarkan. Pada tahun lima tahun terakhir pendapatan dari retribusi terminal tidak bisa menutup target yang telah dianggarkan.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kinerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan retribusi terminal. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk validitas datanya menggunakan teknik triangulasi data dan analisa data yang digunakan adalah analisa model interaktif yaitu reduksi data, pengumpulan data, dan penarikan simpulan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa kinerja UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan rertibusi terminal dikatakan masih kurang baik. Kinerja Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo diukur dari beberapa indikator, yaitu tangible, responsivitas, responsibilitas, akuntabilitas, dan transparansi. Terdapat kekurangan dalam indikator responsibilitas. Faktor yang mempengaruhi kinerja UPTD terminal adalah ekonomi, kepemimpinan, kebijakan pengelolaan, dan. sumber daya manusia.

Page 15: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

ABSTRACT Rokki Harris, D 0106092, “Performance of Official Technical Implementer Unit Bus Station Sukoharjo Regency in Bus Station Service Retribution Management ”. Thesis, Department of Administrative Sciences, Faculty of Social and Political Sciences, Sebelas Maret University, Surakarta

Bus station service retribution is one of the income sources in Sukoharjo Regency so it is necessary for the management of revenues from this retribution can be in accordance with the budgeted target. In the last five years, revenues from the bus station service retribution can not close the budgeted targets.

This research was conducted to know the performance of the Office of Transportation, Information, and Communication at Sukoharjo District in the management of Levy terminal.

This kind of research is descriptive qualitative. Sampling used in this study was using purposive sampling technique. Methods of data collection were using interviews, observation, and documentation. For the validity of the data the researcher used triangulation techniques and data analysis the researcher was an analysis of an interactive model that was data reduction, data collection, and drawing conclusions.

Based of the research results, it was known that performance of official technical implementer unit bus station Sukoharjo Regency in bus station service retribution management were said not good enough. Performance Transportation Services, Information, and Communication in Sukoharjo District was measured from several indicators, those were tangible, responsiveness, responsibility, accountability, and transparency. While from the responsibility indicator shown that there were still some shortcomings. Influence factors of UPTD performance are economic, official infrastructure, leadership, management policy, and human resources.

Page 16: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Retribusi terminal adalah salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Sukoharjo. Retribusi ini mempunyai peranan yang cukup besar dalam

menyumbang PAD Kabupaten Sukoharjo. Retribusi terminal dikelola oleh Unit

Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kabupaten Sukoharjo sebagai pelaksana teknis

Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi. Retribusi ini antara lain

didapatkan dari pemungutan retribusi kendaraan umum dan juga pungutan

retrisbusi dari masyrakat pengguna terminal maupun dari retribusi kios-kios dan

sarana-prasarana terminal.

Pada tahun 2009 Pendapatan Asli Daerah dari sektor retribusi yang

dikelola oleh UPTD Kabupaten Sukoharjo ditargetkan sebesar

Rp1.618.955.000,00. Retribusi terminal ditarget menyumbang Rp873.132.000,00

atau sebesar 53,93% dari target retribusi. Untuk lebih jelasnya rincian Pendapatan

Asli Daerah Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009 yang dikelola oleh Dinas

Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika adalah sebagai berikut :

Page 17: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

TABEL 1.1 Kontribusi Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi

Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009 Dalam Rangka Meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah (PAD).

No Uraian Target (Rp) Realisasi (Rp) Persentase (%)

1 Retribusi Pelayanan

Persampahan/Kebersihan

2.038.000 2.066.850 101,42

2 Retribusi Parkir di tepi

Jalan Umum

205.500.000 198.000.000 96,35

3 Retribusi Pengujian

Kend. Bermotor

480.000.000 448.310.000 93,40

4 Retribusi Jasa Terminal 873.132.000 690.212.300 79,05

5 Retribusi Penyeberangan

di atas air

24.445.000 24.455.000 100,04

6 Retribusi Izin Trayek 18.000.000 18.413.400 102,30

7 Kue Iklan dan

Pengumuman

15.840.000 16.120.000 101,77

JUMLAH 1.618.955.000 1.397.577.550 86,33

Sumber: Dishubinfokom Kab Sukoharjo Tahun 2009

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa retribusi terminal ditargetkan

menyumbang PAD sebesar 53,93% total penerimaan daerah. Oleh karena itu,

Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo sebagai

instansi vertikal di atas UPTD Terminal, menerapkan aturan-aturan dalam

penarikan retribusi khususnya retribusi terminal sesuai dengan Peraturan Daerah

Page 18: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Kabupaten Sukoharjo No.27 Tahun 2003 Tentang Retribusi Terminal sebagai

pengganti perda Nomor 17 Tahun 2000 Tentang Retribusi Terminal.

Penerbitan Peraturan Daerah tersebut merupakan langkah Pemerintah

Kabupaten Sukoharjo dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dari

sektor retribusi sehingga pemerintah daerah memiliki landasan hukum yang pasti

dalam melaksanakan tugas yang berkaitan dengan penarikan retribusi daerah.

Mengingat begitu besarnya kontribusi dari retribusi terminal terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sukoharjo maka UPTD Terminal sebagai

instansi pengelola retribusi terminal harus meningkatkan kinerjanya dalam

pengelolaan retribusi terminal sehingga hasil yang didapat bisa mencapai target

pendapatan sesuai yang ditentukan. Namun pada kenyataannya pendapatan yang

diperoleh dari retribusi terminal ini tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo memiliki dua terminal besar, yaitu

terminal batas kota yang berlokasi di jantung Kota Sukoharjo tepatnya di jalan

raya Wonogiri-Sukoharjo. Terminal ini merupakan terminal utama di Kabupaten

Sukoharjo dan mempunyai lokasi yang sangat strategis dimana merupakan

terminal penghubung antara Kabupaten Sukoharjo dengan Kabupaten Wonogiri.

Terminal yang lain adalah Terminal Kartasura yang berada di Kartasura, terminal

ini memiliki kekurangan dibandingkan terminal Sukoharjo, yaitu lokasi yang tidak

strategis, sehingga para pemilik kendaraan umum enggan masuk ke terminal

karena lokasi Terminal Kartasura. Masyarakat pengguna pun enggan masuk ke

dalam terminal Kartasura karena jauhnya terminal dari tempat keramaian.

Page 19: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo

sebagai instansi pengelola retribusi terminal dihadapkan pada permasalahan yang

sangat penting, dimana pendapatan yang diperoleh dari retribusi terminal tidak

bisa mencapai target Pendapatan Asli Daerah yang telah dianggarakan. Berikut

adalah tabel relisasi pendapatan dari sektor retribusi terminal selama lima tahun

terakhir.

Tabel I.2 Penerimaan Retribusi Terminal Tahun 2005-2009

Tahun Target Realisasi Presentase

2005 1.065.310.000 807.793.400 75,82%

2006 965.211.000 672.710.150 69,69%

2007 970.211.000 687.717.700 70,88%

2008 970.211.000 723.795.750 74,60%

2009 873.132.000 690.212.300 79,05%

Sumber : UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo

Dari tabel di atas terlihat bahwa pendapatan dari retribusi terminal selama

5 tahun terakhir belum pernah bisa mencapai target yang diharapkan. Tidak

tercapainya target ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satu faktor adalah

kurangnya pengelolaan terhadap sarana dan prasarana terminal itu sendiri. Selain

itu, fasilitas penunjang lain seperti kamar mandi yang bersih dan mushola juga

tidak bisa ditemukan disana. Kurangnya sarana dan prasarana tersebut yang

menyebabkan masyarakat enggan menggunakan fasilitas terminal untuk

menunggu bus sehingga sering ditemui kebanyakan masyarakat yang menunggu

Page 20: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

bus justru di luar terminal. Masalah lain berkaitan dengan kinerja Dinas

Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo adalah dalam

hal pengelolaan kios terminal. Kios yang ada di terminal Sukoharjo hampir tutup

semua. (sumber: www.KRjogja.com).

Fungsi dari terminal adalah sebagai tempat pemberhentian bus dan tempat

penumpang menunggu bus sehingga banyak masyarakat umum yang

memanfaakan fasilitas terminal. Masyarakat tersebut akan dipungut retribusi

peron yang pada akhirnya juga akan menambah pendapatan terhadap retribusi

terminal. Namun pada kenyataannya, terminal-terminal di Kabupaten Sukoharjo

ini sangat sepi baik dari penumpang maupun kendaraan umum.

Salah satu penyebab tidak tercapainya target dari retribusi terminal ini

adalah karena lemahnya kesadaran dari pemilik kendaraan umum untuk

membayar retribusi terminal. Hal ini diketahui dari tidak semua kendaraan umum

masuk ke terminal atau membayar retribusi terminal, padahal salah satu

penerimaan utama dari retribusi terminal di dapat dari banyaknya bus atau

kendaraan umum yang membayar retribusi terminal. Hampir 40% dari jumlah

kendaraan umum yang beroperasi tidak masuk ke terminal (sumber:

www.harianjoglosemar.com). Menurunnya jumlah kendaraan umum yang masuk

ke terminal akan berpengaruh pada retribusi sehingga diwajibkan semua

kendaraan umum untuk masuk ke terminal walaupun hanya untuk transit.

Mengingat begitu besarnya peran retribusi dalam menyumbang PAD

Kabupaten Sukoharjo maka perlu dilakukan berbagai upaya untuk menggali

potensi retribusi di Kabupaten Sukoharjo. Retribusi terminal merupakan salah satu

Page 21: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

sumber pendapatan daerah yang penting di Kabupaten Sukoharjo guna membiayai

penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah dalam kerangka

otonomi daerah. Oleh karena itu UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo sebagai

instansi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan retribusi terminal harus

berupaya untuk meningkatkan pendapatan dari sektor retribusi. Salah satu faktor

yang menjadi pendukung keberhasilan pengelolaan retribusi terminal adalah

dilihat dari kinerja pihak UPTD Terminal Dinas Perhubungan, Informatika, dan

Komunikasi Kabupaten Sukoharjo dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,

untuk itu penulis tertarik mengambil penelitian dengan judul “Kinerja Unit

Pelaksana Teknis Dinas Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam Pengelolaan

Retribusi Jasa Terminal”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

” Bagaimanakah kinerja UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam

pengelolaan retribusi jasa terminal ?”

Page 22: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini aadalah sebagai berikut :

1. Tujuan Operasional

Untuk mengetahui kinerja UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo

dalam pengelolaan retribusi jasa terminal.

2. Tujuan Fungsional

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak, sebagai bahan pemikiran dalam meningkatkan kinerja

pengelolaan retribusi terminal baik di Kabupaten Sukoharjo maupun di

daerah lainnya.

3. Tujuan Individual

Untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat guna memperoleh

gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Diperolehnya informasi dan gambaran mengenai kinerja organisasi

publik terutama kinerja UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam

pengelolaan retribusi jasa terminal.

2. Sebagai tambahan pengetahuan bagi instansi-instansi terkait Dinas

Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo,

Page 23: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

berkaitan dengan kinerja organisasi publik terutama dalam pengelolaan

retribusi terminal.

3. Bagi penulis, merupakan kesempatan untuk menerapkan teori yang

diperoleh ke dalam praktek nyata. Sehingga dapat melatih cara berfikir

sistematis di samping belajar mengembangkan kemampuan

profesional.

4. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan

tentang Kinerja Organisasi Pemerintah.

Page 24: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KINERJA

1. PENGERTIAN KINERJA

Pengertian kinerja menurut Joko Widodo pada hakekatnya

berkaitan dengan tanggung jawab individu atau organisasi dalam

menjalankan apa yang menjadi wewenang dan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya. Kinerja adalah melakukan suatu kegiatan dan

menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil

seperti yang diharapkan. (Joko Widodo, 2005; 79)

Sedangkan Bastian dalam Hessel Nogi Tangkisilan mengemukakan

bahwa kinerja adalah merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian

hasil pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi dalam upaya mewujudkan

sasaran tujuan, visi dan misi organisasi tersebut. (Hessel Nogi Tangkilisan,

2005 : 175).

Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat

pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam

strategic planning suatu organisasi. (Mahsun, 2006:25).

Sedangkan John Withmore dalam Lijan Poltak Sinambela

mengemukakan bahwa kinerja merupakan ekspresi potensi seseorang

dalam memenuhi tanggung jawabnya dengan menetapkan standar tertentu.

Page 25: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Untuk meningkatkan kinerja yang optimum perlu ditetapkan standar

kinerja yang jelas, yang dapat menjadi acuan bagi seluruh pegawai.

Kinerja pegawai akan tercipta jika pegawai dapat melaksanakan tanggung

jawabnya dengan baik. (Lijan Poltak Sinambela, 2006 : 138)

Encyclopedia of Public Administration and Public Policy Tahun

2003 dalam Keban, menyebutkan bahwa kinerja memberikan gambaran

tentang seberapa jauh organisasi mencapai hasil ketika dibandingkan

dengan kinerjanya terdahulu dibandingkan dengan organisasi lain dan

sampai seberapa jauh pencapaian tujuan dan target yang telah ditetapkan.

(Keban , 2004 : 193)

Lebih lanjut dalam dalam Pedoman Penyusunan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia dalam Widodo menyebutkan bahwa kinerja merupakan

gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, visi

organisasi. (Widodo, 2005 : 79).

Sedangkan menurut Bernardin dan Russel dalam Ruky

mendefinisikan ‘performance is defined as the record of outcomes

produced on a specified job function or activity during specified time

period’ kinerja sebagai catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari

fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan tertentu selama kurun waktu

tertentu. (Ruky, 2002 : 15).

Page 26: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa kinerja organisasi dapat diartikan sebagai kemampuan organisasi

untuk melaksanakan kegiatan atau aktivitas yang menjadi tanggung

jawabnya dalam mengoptimalkan pencapaian tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya.

Kinerja merupakan suatu konstruk multidimensional yang

mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya. Kinerja dapat

dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari luar dan dari dalam.

2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA

Yuwono dkk. dalam Hessel Nogi Tangkilisan mengemukakan

bahwa faktor-faktor yang dominan mempengaruhi kinerja suatu organisasi

meliputi upaya manajemen dalam menerjemahkan dan menyelaraskan

tujuan organisasi, budaya organisasi, kualitas sumber daya manusia yang

dimiliki organisasi, dan kepemimpinan yang efektif. (Tangkilisan,

2005:180).

Ruky dalam Hessel Nogi Tangkilisan mengidentifikasikan faktor-

faktor yang berpengaruh langsung terhadap tingkat pencapaian kinerja

organisasi sebagai berikut :

a. Teknologi yang meliputi peralatan kerja dan metode kerja yang

digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa yang dihasilkan oleh

organisasi. Semakin berkualitas teknologi yang digunakan, maka akan

semakin tinggi tingkat kinerja organisasi tersebut.

Page 27: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

b. Kualitas input atau material yang digunakan oleh organisasi.

c. Kualitas lingkungan fisik yang meliputi keselamatan kerja, penataan

ruangan, dan kebersihan.

d. Budaya organisasi sebagai pola tingkah laku dan pola kerja yang ada

dalam organisasi yang bersangkutan.

e. Kepemimpinan sebagai upaya untuk mengendalikan anggota

organisasi agar bekerja sesuai dengan standar dan tujuan organisasi.

f. Pengelolaan sumber daya manusia yang meliputi aspek kompensasi,

imbalan, promosi, dan lain-lain.

(Tangkilisan, 2005:180).

Sedangkan Soesilo dalam Hessel Nogi Tangkilisan mengemukakan

bahwa kinerja suatu organisasi birokrasi di masa depan dipengaruhi oleh

faktor-faktor berikut :

a. Struktur organisasi sebagai hubungan internal yang berkaitan dengan

fungsi yang menjalankan aktivitas organisasi.

b. Kebijakan pengelolaan, berupa visi dan misi organisasi.

c. Sumber daya manusia, yang berkaitan dengan kualitas karyawan untuk

bekerja dan berkarya secara optimal.

d. Sistem informasi manajemen, yang berhubungan dengan pengelolaan

data base untuk digunakan dalam mempertinggi kinerja organisasi.

Page 28: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

e. Sarana dan prasarana yang dimiliki, yang berhubungan dengan

penggunaan teknologi bagi penyelenggaraan organisasi pada setiap

aktivitas organisasi.

(Tangkilisan, 2005 : 180-181).

Atmosoeprapto dalam Tangkilisan mengemukakan bahwa kinerja

suatu organisasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor internal maupun

faktor eksternal seperti berikut ini :

a. Faktor eksternal yang terdiri dari :

1) Faktor politik, yaitu hal yang berhubungan dengan keseimbangan

kekuasaan Negara yang berpengaruh pada keamanan dan

ketertiban, yang akan mempengaruhi ketenangan organisasi untuk

berkarya secara maksimal.

2) Faktor ekonomi, yaitu tingkat perkembangan ekonomi yang

berpengaruh pada tingkat pendapatan masyarakat sebagai daya beli

untuk menggerakkan sektor-sektor lainnya sebagai suatu system

ekonomi yang lebih besar.

3) Faktor sosial, yaitu orientasi nilai yang berkembang di tengah

masyarakat, yang mempengaruhi pandangan mereka terhadap etos

kerja yang dibutuhkan bagi peningkatan kinerja organisasi.

b. Faktor internal yang terdiri dari :

1) Tujuan organisasi, yaitu apa yang ingin dicapai dan apa yang ingin

diproduksi oleh suatu organisasi.

Page 29: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2) Struktur organisasi, sebagai desain antara fungsi yang akan

dijalankan oleh unit organisasi dengan struktur formal yang ada.

3) Sumber daya manusia, yaitu kualitas dan pengelolaan anggota

organisasi sebagai penggerak jalanya organisasi secara

keseluruhan.

4) Budaya organisasi, yaitu gaya identitas suatu organisasi dalam pola

kerja yang baku dan menjadi citra organisasi yang bersangkutan.

(Tangkilisan, 2005:181-182).

Dalam melihat bagaimana kinerja organisasi atau instansi telah

dicapai, diperlukan proses pengukuran atau evaluasi kinerja. Pengukuran

kinerja merupakan sebuah proses mengevaluasi individu-individu untuk

sampai pada keputusan-keputusan sumber daya manusia yang obyektif.

Kinerja organisasi perlu dinilai hasilnya sehingga dapat di evaluasi agar

kedepannya kinerja tersebut menjadi lebih baik.

3. PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA

Whittaker dalam Mahsun menjelaskan bahwa pengukuran kinerja

merupakan suatu alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan

kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. (Mahsun, 2009 : 25-

26).

Menurut Marcel Guenon dan Bruno yang ditulis dalam

International Journal Public Sector Performance Management Vol.1 No.1

Page 30: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Tahun 2007 Hal 35-36 dalam www.inderscience.com, jenis-jenis

pengukuran kinerja dinyatakan sebagai berikut:

“ The measurement of the performance in service activities must

lead to focus our attention on various complementary criteria in a

balanced way. This general view of performance avoids any

focusing privileging the measurement of a single criterion with the

detriment of the others. For this reason, four types of different

measurements can be established on Informations concerning the

inputs, Informations concerning the activities, Informations

concerning the outputs, Informations concerning the outcomes.”

(Pengukuran kinerja dalam kegiatan-kegiatan pelayanan berperan

penting untuk memusatkan perhatian kita pada berbagai kriteria

yang saling melengkapi secara seimbang. Secara umum kinerja

menghindari memfokuskan pengukuran pada satu kriteria dengan

kerugian yang lain. Untuk alasan ini, empat jenis pengukuran yang

berbeda dapat didirikan pada informasi mengenai input, informasi

mengenai aktivitas, informasi mengenai keluaran, informasi

mengenai hasil).

Pengukuran kinerja mempunyai beberapa manfaat. Simon dalam

Mahsun menyebutkan bahwa pengukuran kinerja membantu manajer

dalam memonitor implementasi stategi bisnis dengan cara

membandingkan antara hasil aktual dengan sasaran dan tujuan strategis.

Dari manfaat ini dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja adalah

Page 31: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

suatu metode atau alat yang digunakan untuk mencatat dan menilai

pencapaian pelaksanaan kegiatan berdasarkan tujuan, sasaran, dan strategi

sehingga dapat diketahui kemajuan organisasi serta meningkatkan kualitas

pengambilan keputusan dan akuntabilitas. (Mahsun, 2009 : 26)

Dari berbagai hal diatas dapat disimpulkan bahwa pengukuran

kinerja mempunyai peran yang penting dalam pengembangan kapasitas

organisasi, mengukur tingkat keberhasilan program dan penentuan strategi

selanjutnya dalam melaksanakan tugas dan fungsi organisasi atau instansi.

Selain itu tanpa adanya pengukuran kinerja, maka tidak akan diketahui

mana yang harus dihargai serta dipertahankan dan mana yang harus

diperbaiki oleh organisasi atau instansi tersebut.

Evaluasi kinerja dalam Widodo merupakan kegiatan untuk menilai

atau melihat keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi atau unit kerja,

dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang dibebankan kepadanya, karena

itu evaluasi kinerja merupakan analisis dan interpretasi keberhasilan dan

kegagalan pencapaian kinerja (Widodo 2007:94).

Menurut Siagian (1999) yang dikutip oleh Keban, sistem evaluasi

kinerja yang baik akan sangat bermanfaat untuk berbagai kepentingan,

seperti mendorong peningkatan prestasi kerja, bahan pengambilan

keputusan dalam pemberian imbalan, kepentingan mutasi pegawai,

penyusunan program pendidikan dan pelatihan, dan membantu pegawai

dalam menentukan rencana kariernya. (Keban, 2004: 197)

Page 32: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Dari berbagai pendapat tentang cara mengukur kinerja diatas, dapat

disimpulkan bahwa pengukuran kinerja pada intinya dilakukan dengan

membandingkan antara indikator yang dapat berbentuk rencana, sasaran,

standar tertentu, ataupun harapan dengan realisasi yang sudah dilakukan

oleh individu atau instansi tersebut. Sehingga pada akhirnya dapat dilihat

berapa besarnya gap yang terjadi.

Menurut Dwiyanto dkk. Pengertian kinerja organisasi dalam

birokrasi publik secara lengkap dapat dilihat dari dari beberapa indikator,

yaitu sebagai berikut :

a) Produktivitas

Konsep produktivitas tidak hanya mengukur tingkat

efisiensi, tetapi juga efektivitas pelayanan. Produktivitas pada

umumnya dipahami sebagai rasio antara input dengan output.

b) Kualitas Layanan

Isu mengenai kualitas layanan cenderung menjadi semakin

penting dalam menjelaskan kinerja organisasi publik. Banyak

pandangan negatif yang terbentuk mengenai organisasi publik

muncul karena ketidakpuasan masyarakat terhadap kualitas

layanan yang diterima dari organisasi publik. Dengan demikian,

kepuasan masyarakat terhadap layanan dapat dijadikan inidikator

kinerja organisasi publik.

Page 33: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

c) Responsivitas

Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk

mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda, dan prioritas

pelayanan, dan mengembangkan program-program pelayanan

publik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Secara

singkat responsivitas di sini menunjuk pada keselarasan antara

program dan kegiatan pelayanan dengan kebutuhan dan aspirasi

masyarakat. Responsivitas dimasukkan sebagai salah satu indikator

kinerja karena responsivitas secara langsung menggambarkan

kemampuan organisasi publik dalam menjalankan misi dan

tujuannya, terutama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Responsivitas yang rendah ditunjukkan dengan ketidakselarasan

antara pelayanan dengan kebutuhan masyarakat. Hal tersebut jelas

menunjukkan kegagalan organisasi dalam mewujudkan misi dan

tujuan organisasi organisasi publik. Organisasi yang memiliki

responsivitas yang rendah dengan sendirinya memiliki kinerja yang

jelek pula.

d) Responsibilitas

Responsibilitas menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan

organisasi publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip

administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan organisasi,

Page 34: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

baik yang eksplisit maupun implisit. Oleh sebab itu, responsibilitas

bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan responsivitas.

e) Akuntabilitas

Akuntabilitas publik menunjuk pada seberapa besar

kebijakan dan kegiatan organisasi publik tunduk pada para pejabat

politik yang dipilih oleh rakyat. Asumsinya adalah bahwa para

pejabat politik tersebut karena dipilih oleh rakyat dengan

sendirinya akan selalu merepresentasikan kepentingan rakyat.

Dalam konteks ini, konsep akuntabilitas publik dapat digunakan

untuk melihat seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi

publik itu konsisten dengan kehendak masyarakat banyak. Kinerja

organisasi publik tidak hanya bisa dilihat dari ukuran internal yang

dikembangkan oleh organisasi publik atau pemerintah, seperti

pencapaian target. Kinerja sebaiknya harus dinilai dari ukuran

eksternal, seperti nilai-nilai dan norma yang berlaku dalam

masyarakat. Suatu kegiatan organisasi publik memiliki

akuntabilitas yang tinggi kalau kegiatan itu dianggap benar dan

sesuai dengan nilai dan norma yang berkembang dalam

masyarakat. (Agus Dwiyanto, 2006 : 50-51).

Sedangkan Tim Balint, Sarah Schernbeck dan Simone Schneider

dalam jurnal internasional public administration and development artikel

Performance Accountability in The UN Secretariat – The Conflictual Way

Toward More Flexibity halaman 354 berpendapat :

Page 35: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

“Process accountability thus focuses on how an organization or a

bureaucrat achieves something rather than on what is actually

accomplished.” (Proses akuntabilitas difokuskan pada bagaimana

sebuah organisasi atau birokrat mencapai sesuatu dibandingkan

pada apa yang sebenarnya dicapai).

Sementara itu Lenvine dalam review literatur yang diketemukan

oleh Ratminto dan Atik dalam buku “Manajemen Pelayanan”

mengemukakan tiga konsep yang dapat dijadikan acuan untuk mengukur

kinerja organisasi publik, yakni responsivitas (responsiveness),

Responsibilitas (responsibility) dan akuntabilitas (accountability).

1) Responsiveness atau responsivitas ini mengukur daya tanggap

providers terhadap harapan, keinginan dan aspirasi serta

tuntutan customers.

2) Responsibility atau responsibilitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan seberapa jauh proses pemberian pelayanan publik

itu dilakukan dengan tidak melanggar ketentuan-ketentuan

yang telah ditetapkan.

3) Accountability atau akuntabilitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian antara

penyelenggaraan pelayanan dengan ukuran-ukuran eksternal

yang ada di masyarakat dan dimiliki oleh stakeholders, seperti

nilai dan norma yang berkembang di masyarakat.

Page 36: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

(Ratminto & Atik, 2005:175)

Selain itu Zeithaml, Parasuraman & Berry (1990) dalam Ratminto

& Atik juga mengungkapkan beberapa indicator kinerja, yaitu : tangibles,

reliability, responsiveness, assurance, empathy.

a) Tangibles atau ketampakan fisik, artinya petampakan fisik dari

gedung, peralatan, pegawai, dan fasilitas-fasilitas lain yang

dimiliki oleh providers.

b) Reliability atau reliabilitas adalah kemampuan untuk

menyelenggarakan pelayanan yang dijanjikan secara akurat.

c) Responsiveness atau responsivitas adalah kerelaan untuk

menolong customers dan menyelenggarakan pelayanan secara

ikhlas.

d) Assurance atau kepastian adalah pengetahuan dan kesopanan

para pekerja dan kemampuan mereka dalam memberikan

kepercayaan kepada customers.

e) Empathy adalah perlakuan atau perhatian pribadi yang

diberikan oleh provider kepada costumers.

(Ratminto & Atik, 2005:175-176)

Sedangkan Tim Balint, Sarah Schernbeck dan Simone Schneider

dalam jurnal internasional public administration and development artikel

Performance Accountability in The UN Secretariat – The Conflictual Way

Toward More Flexibity halaman 354 berpendapat :

Page 37: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Process accountability thus focuses on how an organization or a

bureaucrat achieves something rather than on what is actually

accomplished. (Proses akuntabilitas difokuskan pada bagaimana

sebuah organisasi atau birokrat mencapai sesuatu dibandingkan

pada apa yang sebenarnya dicapai).

Menurut Ratminto dan Atik, indikator kinerja dapat

dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu indikator kinerja yang

berorientasi pada proses dan indikator kinerja yang berorientasi pada hasil.

Indikator-indikator tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Ukuran yang berorientasi pada hasil:

a) Efektivitas

Efektivitas adalah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan,

baik itu dalam bentuk target, sasaran jangka panjang maupu misi

organisasi. Akan tetapi pencapaian tujuan ini harus juga mengacu

pada visi organisasi.

b) Produktivitas

Produktivitas adalah ukuran yang menunjukkan kemampuan

pemerintah daerah untuk menghasilkan keluaran yang dibutuhkan

oleh masyarakat.

c) Efisiensi

Efisiensi adalah perbandingan terbaik antara keluaran dan

masukan. Idealnya Pemerintah Daerah harus dapat

Page 38: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

menyelenggarakan suatu jenis pelayanan tertentu dengan masukan

(biaya dan waktu) yang sesedikit mungkin. Dengan demikian,

kinerja Pemerintah Daerah akan menjadi semakin tinggi apabila

tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dalam waktu

yang sesingkat-singkatnya dan dengan biaya yang semurah-

murahnya.

d) Kepuasan

Kepuasan, artinya seberapa jauh Pemerintah Daerah dapat

memenuhi kebutuhan karyawan dan masyarakat.

e) Keadilan

Keadilan yang merata, artinya cakupan atau jangkauan kegiatan

dan pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah harus

diusahakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan

diperlakukan secara adil.

2. Ukuran yang berorientasi pada proses

a) Responsivitas

Adalah kemampuan provider untuk mengenali kebutuhan

masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, serta

mengembangkan program-program pelayanan sesuai dengan

kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Secara singkat dapat dikatakan

bahwa responsivitas ini mengukur daya tanggap providers terhadap

harapan, keinginan dan aspirasi serta tuntutan customers.

Page 39: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

b) Responsibilitas

Ini adalah ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat

kesesuaian antara penyelenggaraan pemerintahan dengan hukum

atau peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan.

c) Akuntabilitas

Ini adalah ukura yang menunjukkan seberapa besar tingkat

kesesuaian antara penyelenggaraan pemerintahan dengan ukuran-

ukuran eksternal yang ada di masyarakat dan dimiliki oleh

stakeholders, seperti nilai dan norma yang berkembang di

masyarakat.

d) Keadaptasian

Keadaptasian adalah ukuran yang menunjukkan daya tanggap

organisasi terhadap tuntutan perubahan yang terjadi di

lingkungannya.

e) Kelangsungan hidup

Kelangsungan hidup artinya seberapa jauh Pemerintah Daerah

atau program pelayanan dapat menunjukkan kemampuan untuk

terus berkembang dan bertahan hidup dalam berkompetisi dengan

daerah atau program lain.

f) Keterbukaan/transparansi

Adalah bahwa prosedur/tatacara, penyelenggaraan

pemerintahan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan proses

pelayanan umum wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah

Page 40: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

diketahui dan dipahami oleh masyarakat, baik diminta maupun

tidak diminta.

g) Empati

Empati adalah perlakuan atau perhatian Pemerintah Daerah

atau penyelenggara jasa pelayanan atau providers terhadap isu-isu

aktual yang sedang berkembang di masyarakat.

(Ratminto & Atik, 2005:180-181)

Melihat beberapa alasan tidak tercapainya target retribusi maka

kinerja Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten

Sukoharjo dalam pengelolaan retribusi terminal bisa dilihat dari

bagaimana proses yang dilakukan UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo

dalam pengelolaan retribusi jasa terminal. Oleh karena itu, dalam

penelitian ini indikator yang digunakan adalah indikator yang berorientasi

pada proses antara lain, yaitu: tangible, responsivenes, responsibility,

accountability, dan transparancy.

B. RETRIBUSI

1. PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

Pengertian pajak daerah menurut Undang-undang Nomor 34 Tahun

2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah adalah sebagai berikut :

”Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang

pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang

Page 41: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan

daerah dan pembangunan daerah.”

Menurut Undang-undang Nomor 34 tahun 2000, bahwa yang

dimaksud dengan retribusi yang selanjutnya disebut retribusi daerah

adalah suatu pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang

khusus atas jasa atau pemberian ijin atau diberikan oleh pemerintah daerah

untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

Jadi retribusi mempunyai pengertian yang berbeda dibandingkan

dengan pajak. Retribusi pada umumnya mempunyai hubungan langsung

dengan kembalinya prestasi, karena pembayaran tersebut ditujukan

semata-mata untuk mendapatkan suatu prestasi tertentu dari pemerintah.

Retribusi daerah adalah Pungutan Daerah merupakan pembayaran atas jasa

atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan atau diberikan oleh

pemerintah untuk kepentingan pribadi atau golongan.

2. RETRIBUSI TERMINAL

Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo No. 17 Tahun

2000 Tentang Retribusi Terminal menjelaskan bahwa:

a. Retribusi terminal yang selanjutnya disebut retribusi adalah

pembayaran atas pelayan penyedian tempat pemberhentian

kendaraan bermotor angkutan umum, tempat kegiatan usaha,

Page 42: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

dan fasilitas lainnya di lingkungan terminal yang dimiliki dan

dikelola oleh Pemerintah Daerah

b. Terminal adalah prasarana untuk kepentingan angkutan jalan

raya guna mengatur kedatangan, pemberangkatan, dan

berpangkalnya kendaraan bermotor angkutan umum serta

menaikkan dan menurunkan orang atau barang.

c. Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut

peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk

melakukan pembayaran retribusi.

d. Objek retribusi adalah pelayanan penyediaan fasilitas terminal

yang meliputi:

- Penyediaan tempat pemberhentian kendaraan bermotor

angkutan umum

- Penyediaan tempat kegiatan usaha

- Fasilitas lainnya di lingkungan terminal

C. Kinerja UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan

retribusi jasa terminal

Dari definisi tentang kinerja dapat disimpulkan bahwa kinerja atau

performance merupakan capaian atau hasil kerja dari suatu organisasi atau

instansi dalam jangka waktu tertentu. Yang dinilai dari kinerja ini adalah sejauh

mana organisasi atau instansi melaksanakan tugasnya sesuai dengan target atau

Page 43: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

sasaran yang telah ditentukan sebelumnya atau kesesuaian pelaksanaan tugas

dengan visi misi yang diemban oleh organisasi atau instansi tersebut.

Sedangkan retribusi terminal adalah pembayaran atas pelayanan terminal

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang diselenggarakan

oleh Pemerintah Daerah. Dalam penelitian mengenai kinerja Dinas Perhubungan,

Informatika, dan Komunikasi dalam pengelolaan retribusi terminal penulis

menggunakan indicator yang digunakan sebagai tolak ukur kinerja. Indicator

tersebut, yaitu: tangible, responsivenes, responsibility, accountability, dan

transparancy. Secara rinci beberapa indikator yang digunakan untuk pengukuran

kinerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tangible (ketampakan fisik)

Tangible merupakan ketampakan fisik dari gedung, peralatan,

pegawai, dan fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki oleh providers.

(Ratminto & Atik, 2007: 177) .

Tangible atau wujud fisik digunakan sebagai tolak ukur yang

penting untuk menentukan kinerja UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo

dalam pengelolaan retribusi jasa terminal, karena terminal tidak terlepas

dari sarana dan prasarana. Tangible atau wujud fisik ini dapat dilihat dari

adanya sarana dan prasarana yang mendukung, seperti misalnya

ketersediaan ruang tunggu terminal, fasilitas kamar mandi, mushola, dan

lain-lain.

Page 44: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2. Responsiveness (responsivitas)

Responsivitas merupakan salah satu konsep yang digunakan

sebagai indikator untuk menilai kinerja. Responsivitas ini merupakan

daya tanggap yang dimiliki suatu organisasi terhadap suatu

permasalahan. Konsep responsivitas menurut Joko Widodo merupakan

konsep pertanggungjawaban dari sisi yang menerima pelayanan

(masyarakat) yakni seberapa tanggap para administrator negara bersikap

tanggap terhadap apa yang menjadi permasalahan, kebutuhan, keluhan

dan aspirasi mereka. (Joko Widodo, 2002; 151).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa responsivitas berarti

kemampuan dari kinerja UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam

merespon dan menanggapi apa yang menjadi permasalahan dan

keinginan dari masyarakat berkaitan dengan fasilitas terminal. Dalam

penelitian ini indikator responsivitas digunakan untuk mengetahui

seberapa besar daya tanggap pihak UPTD Terminal Kabupaten

Sukoharjo dalam menyikapi keluhan atau aspirasi dari masyarakat terkait

dengan terminal.

3. Responbility (responsibilitas)

Responsibilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan

seberapa jauh proses pemberian pelayanan publik yang dilakukan

UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo tidak melanggar ketentuan-

ketentuan yang telah ditetapkan.

Page 45: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Dalam penelitian mengenai kinerja Dinas Perhubungan,

Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo dalam

pengelolaan retribusi terminal responsibilitas bisa dilihat dari

apakah pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan

pengelolaan retribusi terminal itu dilakukan sesuai dengan prinsip-

prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan dari

UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo. Oleh sebab itu,

responsibilitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan

responsivitas.

4. Accountability (akuntabilitas)

Akuntabilitas publik menunjuk pada seberapa besar

kebijakan dan kegiatan organisasi publik tunduk pada para pejabat

politik yang dipilih oleh rakyat. Asumsinya adalah bahwa para

pejabat politik tersebut karena dipilih oleh rakyat dengan

sendirinya akan selalu merepresentasikan kepentingan rakyat.

Dalam konteks ini, konsep akuntabilitas publik dapat digunakan

untuk melihat seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi

publik itu konsisten dengan kehendak masyarakat banyak. (Agus

Dwiyanto, 2006 : 50)

Kinerja organisasi publik tidak hanya bisa dilihat dari

ukuran internal yang dikembangkan oleh organisasi publik atau

pemerintah, seperti pencapaian target. Dalam penelitian mengenai

Page 46: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

kinerja UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan

retribusi jasa terminal akuntabilitas lebih ditekankan pada

akuntabilitas eksternal yaitu seberapa besar pertanggungjawaban

pihak UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo terhadap masyarakat

sebagai pengguna fasilitas terminal dan pada Dishubkominfo

Kabupaten Sukoharjo sebagai instansi yang memberikan tanggung

jawab kepada UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam

pengelolaan retribusi terminal. Dengan indikator akuntabilitas ini

bisa diukur seberapa besar pertanggungjawaban pihak UPTD

Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan retribusi jasa

terminal.

5. Transparancy (keterbukaan)

Adalah bahwa prosedur atau tatacara, penyelenggaraan

pemerintahan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan proses

pelayanan umum wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah

diketahui dan dipahami oleh masyarakat, baik diminta maupun

tidak diminta. (Ratminto & Atik, 2007: 179)

Transparansi terhadap publik adalah sebuah tuntutan yang

harus dipenuhi UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam

menjalankan tugasnya dalam pengelolaan retribusi jasa terminal.

Dengan mengetahui segala informasi tentang pengelolaan retribusi

jasa terminal masyarakat dapat dengan mudah mengawasi

Page 47: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

pengelolaan retribusi jasa terminal. Dengan adanya transparansi

yang baik maka UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo akan dapat

meningkatkan kinerjanya.

Beberapa indikator seperti tangible, responsivitas, responbility

akuntabilitas, dan transparancy inilah yang nantinya akan digunakan oleh penulis

dalam melakukan penelitian terhadap kinerja UPTD Terminal Kabupaten

Sukoharjo dalam pengelolaan retribusi jasa terminal. Karena indikator-indikator

tersebut dapat menjadi tolak ukur dalam menilai kinerja UPTD Terminal

Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan retribusi terminal.

D. KERANGKA BERPIKIR

Kinerja UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan

retribusi jasa terminal merupakan kemampuan UPTD Terminal Kabupaten

Sukoharjo dalam melaksanakan tugas-tugasnya dalam pelayanan jasa terminal dan

dalam pengelolaan retribusi. Kinerja ini diharapkan mampu menjelaskan apakah

UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo mampu melaksanakan tugas-tugas dan

fungsi-fungsi yang diembankan kepadanya secara optimal berhasil di dalam

pencapaian target sesuai yang telah ditentukan.

Untuk mengukur kinerja UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam

pengelolaan retribusi jasa terminal pada penelitian ini menggunakan indikator

tangible, responsivitas, responsibilitas, akuntabilitas, dan transparansi. Supaya

kinerja UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo berhasil, maka perlu diketahui

Page 48: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Kinerja Dishubinfokom Kabupaten Sukoharjo

1. Tangible 2. Responsivitas 3. Responsibilitas 4. Akuntabilitas 5. Transparansi

faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan pengelolaan retribusi

terminal, sehingga hambatan-hambatan tersebut bisa diatasi dan pada akhirnya

target dapat tercapai. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah ekonomi,

kepemimpinan, dan. sumber daya manusia.

Kerangka berpikir dari kinerja Dinas Perhubungan, Informatika, dan

Komunikasi Kabupaten Sukoharjo ini dapat dilihat dari gambar 2.1

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Target tidak tercapai

Faktor-faktor yang mempengaruhi

1. ekonomi 2. kepemimpinan, 3. sumber daya

manusia.

Page 49: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan suatu keadaan sebagaimana

adanya. Hasil penelitian ditekankan pada pemberian gambaran secara objektif

tentang keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti. Oleh sebab itu bentuk

penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bermaksud

memberikan gambaran secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta

dan sifat-sifat populasi tertentu.

Penelitian kualitatif mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan

mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut

apa adanya di lapangan studinya (HB Sutopo, 2002:111)

Pada prinsipnya dengan metode deskriptif, data-data yang dikumpulkan

berupa kata-kata, gambar dan bukan angka. Dengan demikian laporan penelitian

ini berupa kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.

Jadi penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk menyusun gambaran

mengenai objek apa yang diteliti dengan terlebih dahulu peneliti mengumpulkan

data di lokasi penelitian, lalu data itu diolah dan diartikan untuk kemudian

dianalisa dari data yang telah disajikan. Dalam penelitian ini lebih menekankan

pada gambaran mengenai kinerja UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam

pengelolaan retribusi jasa terminal.

Page 50: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

B. Lokasi Penelitian.

Lokasi yang dipilih adalah wilayah kerja pemerintah Kabupaten

Sukoharjo, dengan mengambil lokus pada UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo.

Pemilihan lokasi ini dengan pertimbangan bahwa wilayah ini terus berkembang

pembangunannya secara pesat, ditandai dengan semakin tumbuhnya perusahaan-

perusahaan maupun pemodal yang menanamkan investasi di Kabupaten

Sukoharjo, sehingga berpotensi untuk berkembang menjadi wilayah industri yang

sangat berpengaruh terhadap perkembangan jumlah kendaraan yang menjadi

objek dari retribusi terminal.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Karena penulisan ini penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif maka

penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling dimana sampel diambil beradasarkan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan ini misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang

kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan

peneliti menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti (Sugiyono 2008:218).

Hal ini untuk mencari atau menentukan informan dalam wawancara. Teknik ini

menggunakan berbagai pertimbangan yang berdasarkan pada konsep teoritis yang

dipergunakan, keingintahuan pribadi dan karakteristik empiris.

Dalam Purposive Sampling pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas

ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang

erat dengan ciri-ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

Page 51: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Sehingga dalam mencari informasi didasarkan pada sumber atau orang-orang

yang dianggap tepat, yaitu yang mengetahui dan mengerti seluk beluk mengenai

informasi untuk menjadi sumber data. Dalam penelitian ini lebih ditekankan pada

kemampuan UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan retribusi

terminal. Sampel yang di pilih adalah pegawai di UPTD Terminal Dishubinfokom

Kabupaten Sukoharjo yang mengetahui tentang seluk beluk retribusi terminal dan

masyarakat menggunakan terminal.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai

berikut :

1. Observasi

Observasi dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan

(lokasi Penelitian). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

observasi non partisipan dimana peneliti hanya melakukan

pengamatan mengenai fenomena-fenomena yang diteliti dengan

tidak ikut dalam peristiwa atau kegiatan yang diamati secara

langsung.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan

mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara

(penulis) kepada responden, dan jawaban-jawaban responden

dicatat atau direkam dengan alat perekam/ tape recorder. Untuk

Page 52: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

mempermudah dalam proses wawancara, peneliti membuat

pedoman wawancara yang memuat garis-garis pokok pertanyaan,

dan apabila dianggap perlu, peneliti dapat mengajukan pertanyaan

diluar pedoman wawancara tersebut.

Dalam penelitian mengenai Kinerja Dinas Perhubungan,

Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo ini, teknik

wawancara akan dilakukan kepada pegawai di UPTD Terminal

Kabupaten Sukoharjo dan masyarakat yang menggunakan terminal.

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi ini dilakukan dengan mempelajari dan

mencatat dokumen-dokumen berkaitan dengan objek penelitian

yang diambil dari beberapa sumber demi kesempurnaan penelitian.

Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan

dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu (H.B. Sutopo, 2002 :

54).

Dalam penelitian ini, teknik dokumentasi yang dilakukan adalah

dengan cara mengumpulkan dan mencatat data yang bersumber

pada arsip, buku, laporan, dan dokumen lain yang berhubungan

dengan masalah penelitian. Dokumen tersebut meliputi antara lain

Renstra Dishubinfokom Kabupaten Sukoharjo, Perda, Lakip, dan

arsip-arsip yang berhubungan dengan terminal.

Page 53: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

E. Validitas Data

Validitas data dimaksudkan sebagai pembuktian bahwa data yang

diperoleh sesuai kenyataan atau fakta sehingga kesimpulan yang diperoleh dapat

dipertanggungjawabkan. Untuk itu peneliti menggunakan cara Trianggulasi data.

Trianggulasi data mengarahkan peneliti agar dalam mengumpulkan data wajib

menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya data yang sama atau

sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari sumber data yang

berbeda. (HB. Sutopo, 2002 : 79) Dalam hal ini, trianggulasi yang digunakan

adalah trianggulasi sumber yang berarti membandingkan dan mengecek balik

informasi yang diperoleh melalui alat dan waktu yang berbeda. Ini dilakukan

dengan cara membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

dan atau membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan. Dengan demikian data yang satu akan dikontrol oleh data yang sama

dari sumber lain.

Dala penelitian ini triangulasi dilakukan dengan membandingkan hasil

wawancara antara pegawai di UPTD Terminal dengan masyarakat pengguna

terminal.

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatf pada dasarnya proses analisis dilakukan

bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data. Model yang digunakan

adalah model yang saling terjalin dan interaktif yang merupakan suatu model

analisis yang dilakukan apabila ini data sudah diperoleh. Kemudian dilakukan

Page 54: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

penafsiran data dimana penulis mengungkapkan dalam bentuk uraian-uraian dan

penjelasan lainnya yang pada akhirnya dapat diambil suatu kesimpulan-

kesimpulan serta saran-sara sesuai dengan tujuan penelitian ini.

Dalam metode interaktif ini terdapat tiga komponen analisis, yaitu :

reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Aktivitas yang dilakukan

dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu proses

siklus. (HB. Sutopo, 2002; 91) Pengertian dari tiga komponen tersebut adalah :

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas,

memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting,

dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat

dilakukan. (H.B.Sutopo, 2002 : 92).

2. Penyajian Data

Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, diskripsi

dalam bentuk narasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian dapat

dilakukan. Sajian data ini harus mengacu pada rumusan masalah yang

telah dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian sehingga narasi yang

tersaji merupakan diskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk

mencerikatan dan menjawab setiap permasalahan yang ada. Sajian data

selain dalam bentuk narasi kalimat juga dapat meliputi berbagai jenis

matriks, gambar atau skema, jaringan kerja, kaitan kegiatan, dan juga table

sebagai pendukung narasinya. Semuanya itu dirancang dengan rakit

Page 55: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

informasi secara teratur supaya mudah dilihat dan dapat dimengerti dalam

bentuk yang lebih kompak. (H.B.Sutopo, 2002 : 92).

3. Penarikan Simpulan dan Verifikasinya

Simpulan perlu diverivikasi agar cukup mantap dan benar-benar

bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan aktivitas

pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan

teoat, mungkin sebagai akibat pikiran kedua yang timbul melintas pada

peneliti. Pada waktu menulis sajian data dengan melihat kembali sebentar

pada cacatan lapangan. Verivikasi juga dapat berupa kegiatan yang

dilakukan dengan lebih mengembangkan ketelitian, misalnya dengan cara

berdiskusi, atau memeriksa antar teman.

Pada dasarnya makna data harus diuji validitasnya supaya simpulan

penelitian menjadi lebih kokoh dan menjadi lebih dipercaya. (H.B.Sutopo,

2002 : 93)

Teknik analisis kualitatif interaktif dapat digambarkan dalam

bentuk rangkaian yang utuh antara ketiga komponen diatas (reduksi data,

penyajian data, dan penarikan simpulan) yaitu sebagai berikut :

Page 56: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Gambar 3.1

Skema Model Analisis Interaktif

(HB. Sutopo, 2002; 96)

Keterangan:

Data yang terkumpul direduksi berupa seleksi dan penyederhanaan data dan

kemudian diambil simpulan. Tahap-tahap ini tidak harus urut yang

memungkinkan adanya penilaian data kembali setelah adanya gambaran

simpulan.

Pengumpulan Data

Reduksi Data Sajian data

Penarikan Simpulan

Page 57: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI LOKASI

1. Gambaran Umum Kabupaten Sukoharjo

Ø Kondisi Geografis Kabupaten Sukoharjo

Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi

Jawa Tengah. Letak geografis wilayah Kabupaten Sukoharjo masing-

masing dibatasi oleh:

a) Sebelah utara :Kota Surakarta dan Kabupaten Karanganyar

b) Sebelah timur :Kabupaten Karanganyar

c) Sebelah selatan :Kabupaten Gunungkidul (DIY) dan

Kabupaten Wonogiri

d) Sebelah barat :Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten.

Secara astronomis, Kabupaten Sukoharjo terletak antara

110057’33,70”-110042’6,79” Bujur Timur dan 7032’17,00”-

7049’32,00”.

Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu penyangga pusat

pengembangan Surakarta dengan kondisi dan potensi wilayah yang

sangat strategis.

Secara administratif, Kabupaten Sukoharjo terbagi atas dua belas

wilayah kecamatan dan 167 desa/kelurahan. Luas wilayah Kabupaten

Sukoharjo adalah 46.666 ha atau sekitar 1,43 persen dari seluruh luas

Page 58: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

wilayah Provinsi Jawa Tengah. Wilayah kecamatan yang paling luas

adalah Kecamatan Polokarto dengan luas 6.218 ha atau mencapai tiga

belas persen dari luas wilayah Kabupaten Sukoharjo. Wilayah

kecamatan yang paling sempit adalah Kecamatan Kartasura dengan luas

1.932 ha atau mencapai empat persen dari luas wilayah Kabupaten

Sukoharjo.

2. Gambaran Umum Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi

Kabupaten Sukoharjo

a. Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas pokok Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi

Kabupaten Sukoharjo adalah melaksanakan urusan Pemerintahan

Daerah di bidang perhubungan, informatika dan komunikasi.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut Dinas Perhubungan,

Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo mempunyai fungsi:

1) penyusunan kebijakan teknis dan administratif di bidang

perhubungan, informatika, dan komunikasi daerah;

2) pengoordinasian, fasilitasi, dan pembinaan kegiatan perhubungan,

informatika, dan komunikasi;

3) pelaksanaan pelayanan perizinan dan pemberian rekomendasi izin

di bidang perhubungan, informatika, dan komunikasi di daerah;

4) pengelolaan urusan ketatausahaan; dan

5) pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas.

Page 59: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

b. Visi dan Misi

Visi Dinas Perhubungan Informatika dan Komunikasi Kabupaten

Sukoharjo adalah “Terwujudnya Sistem Transportasi, Informasi, dan

Komunikasi yang Handal di Kabupaten Sukoharjo”.

Agar visi tersebut dapat terlaksana, maka ditetapkan Misi Dinas

Perhubungan, Informatika dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo

sebagai berikut:

1) Meningkatkan pelayanan di bidang transportasi dalam rangka

pelayanan kepada masyarakat dan mendukung peningkatan

pendapatan asli daerah;

2) Pengelolaan data informasi yang akurat untuk diinformasikan

kepada masyarakat luas;

3) Menjaga keselamatan lingkungan sebagai dampak pengembangan

teknologi seluler dan tower seluler;

4) Menciptakan masyarakat Sukoharjo berbasis informasi yang

berkualitas.

c. Tujuan dan Sasaran

1) Tujuan

Tujuan yeng hendak dicapai Dinas Perhubungan, Informatika dan

Komunikasi Kabupaten Sukoharjo dalam melaksanakan tugas-

tugas pemerintahan dan pembangunan dalam rangka mewujudkan

visi dan misinya antara lain:

Page 60: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

a) Meningkatkan pelayanan transportasi jalan dan sarana

kendaraan lalu lintas;

b) Meningkatkan pelayanan informasi kepada masyarakat;

c) Meningkatkan regulasi pengembangan teknologi seluler;

d) Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap teknologi

informasi.

2) Sasaran

Dalam mencapai tujuan sebagaimana tersebut di atas lebih lanjut

dikembangkan sasaran pembangunan, antara lain:

a) Meningkatnya pusat pelayanan transportasi;

b) Meningkatnya pusat pelayanan informasi;

c) Teraturnya pemanfaatan teknologi seluler;

d) Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi oleh

masyarakat

3) Sumber Daya Manusia

Aparat Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi

Kabupaten Sukoharjo terdiri dari:

a) Berdasarkan status

Berdasarkan status kepegawaian jumlah pegawai di Dinas

Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten

Sukoharjo adalah sebagai berikut :

Page 61: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel IV.1

Jumlah Pegawai di Dishubinfokom Kab. Sukoharjo Tahun 2010

Berdasarkan Status

No. Status Jumlah Pegawai

1. Pegawai Negeri Sipil 104 2. Tenaga Pengabdian 26 Jumlah 130

Sumber : Dishubinfokom Kab. Sukoharjo Th.2010

b) Berdasarkan Struktur

Berdasarkan struktur organisasi, pegawai di Dinas

Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten

Sukoharjo dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel IV. 2

Jumlah Pegawai Dishubinfokom Kab. Sukoharjo Tahun 2010

Berdasarkan Struktur Organisasi

No. Jabatan Jumlah Pegawai

1. Kepala Dinas 1 2. Seketariat 15 3. Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 8 4. Bidang Teknis Sarana dan Prasarana

Transportasi Jalan 14

5. Bidang Pengendalian Operasional 7 6. Bidang Informatika dan Komunikasi 4 7. UPTD Terminal 40 8. UPTD Perparkiran 2 9. UPTD RSPD 1

Sumber : Dishubinfokom Kab. Sukoharjo Tahun 2010

Page 62: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

c) Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jumlah pegawai di Dinas Perhubungan, Informatika, dan

Komunikasi Kabupaten Sukoharjo berdasarkan tingkat

pendidikan dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel IV. 3

Jumlah Pegawai di Dishubinfokom Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010

Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah

Pegawai

1. Pasca Sarjana (S2) 9

2. Sarjana (S1) 28

3.. Sarjana Muda (DIII) 2

4. SLTA 50

5. SLTP 6

6. SD 9

Sumber : Dishubinfokom Kab. Sukoharjo Tahun 2010

d) Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 48 Tahun

2008 Tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian

Tugas Jabatan Struktural pada Dinas Perhubungan,

Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo, susunan

organisasi Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi

Kabupaten Sukoharjo terdiri dari :

Page 63: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

1. Kepala Dinas;

2. Sekretariat, terdiri atas :

a. Sub Bagian Program;

b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

3. Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, terdiri atas:

a. Seksi Angkutan;

b. Seksi Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban;

c. Seksi Manajemen Lalu Lintas dan Kerambuan.

4. Bidang Teknis Sarana dan Prasarana Transportasi Jalan,

terdiri atas:

a. Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor;

b. Seksi Kendaraan dan Perbengkelan;

c. Seksi Teknik Sarana dan Prasarana Kendaraan

5. Bidang Pengendalian Operasional, terdiri atas:

a. Seksi Pengendalian Operasional Lalu Lintas Jalan;

b. Seksi Pelayanan Keselamatan Lalu Lintas Air.

6. Bidang Informatika dan Komunikasi, terdiri atas:

a. Seksi Informasi dan Komunikasi;

b. Seksi Pengembangan Pembinaan Sarana.

7. Unit Pelaksana Teknis Dinas;

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Page 64: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

GAMBAR IV.1. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

KEPALA

SUB. BAGIAN. PROGRAM

SUB.BAG. UMUM DAN KEPEG

SEKSI BIMBINGAN KESELAMATAN DAN KETERTIBAN

SEKSI ANGKUTAN

BIDANG TEKNIS SARANA DAN PRASARANA

TRANSPORTASI JALAN

BIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

SEKRETARIAT

BIDANG PENGENDALIAN DAN

OPERASIONAL

SUB. BAGIAN KEUANGAN

SEKSI MANAJEMEN LALU LINTAS DAN KERAMBUAN

SEKSI PENGENDALIAN OPERASIONAL LALU LINTAS JALAN

SEKSI PELAYANAN KESELAMAT-AN LALU LINTAS AIR

UPTD

SEKSI KENDARAAN DAN PERLENGKAPAN

SEKSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

SEKSI TEKNIK SARANA DAN PRASARANA KENDARAAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Sumber : Dishubinfokom Kab Sukoharjo Tahun 2010

BIDANG INFORMATIKA DAN

KOMUNIKASI

SEKSI

PENGEM-BANGAN, PEMBINAAN SARANA

SEKSI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Page 65: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

GAMBAR IV.2. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UPTD TERMINAL

KABUPATEN SUKOHARJO

Sumber : UPTD Terminal Sukoharjo tahun 2011

KEPALA UPTD

KEPALA TU

KEPALA TERMINAL

SUKOHARJO

STAFF TERMINAL

KARTOSURO

STAFF TERMINAL

KARTOSURO

STAFF TU

BENDAHARA ADMINISTRASI BENDAHARA ADMINISTRASI

KEPALA TERMINAL

KARTOSURO

Page 66: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

B. PEMBAHASAN

Retribusi terminal adalah salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Kabupaten Sukoharjo. Retribusi ini mempunyai peranan yang cukup besar

dalam menyumbang PAD Kabupaten Sukoharjo. Pengelolaan retribusi terminal

ini menjadi tanggung jawab UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo, sehingga

perlu dilakukan pengukuran kinerja dalam pengelolaan retribusi terminal.

Pengukuran kinerja mempunyai peran yang penting dalam pengembangan

kapasitas organisasi, mengukur tingkat keberhasilan program, dan penentuan

strategi selanjutnya dalam melaksanakan tugas dan fungsi organisasi atau instansi.

Selain itu tanpa adanya pengukuran kinerja, maka tidak akan diketahui mana yang

harus dihargai serta dipertahankan dan mana yang harus diperbaiki oleh organisasi

atau instansi tersebut. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan

antara indikator yang dapat berbentuk rencana, sasaran, standar tertentu, ataupun

harapan dengan realisasi yang sudah dilakukan oleh instansi tersebut. Sehingga

pada akhirnya dapat dilihat berapa besarnya gap yang terjadi.

Dalam bab ini akan disajikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan

dalam hal penelitian tentang kinerja Dinas Perhubungan, Informatika, dan

Komunikasi Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan retribusi terminal.

Pengukuran kinerja UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo difokuskan

pada indikator tangible, responsivitas, responsibilitas, akuntabilitas, dan

transparansi. Selain itu juga akan dijelaskan mengenai faktor yang menjadi

pendukung dan penghambat dalam pengelolaan retribusi terminal. Dengan

mengetahui kinerja Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten

Page 67: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Sukoharjo diharapkan akan dapat digunakan sebagai acuan bagi pelaksanaan

maupun peningkatan kinerja UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo selanjutnya.

1. Indikator Tangible

Tangible dapat digunakan sebagai kriteria untuk mengukur apakah kinerja

suatu organisasi itu baik atau buruk. Dalam hal ini, tangible dapat dilihat dari

wujud fisik dari UPTD Terminal Dinas Perhubungan, Informatika, dan

Komunikasi Kabupaten Sukoharjo. Wujud fisik ini berupa keadaan lokasi

terminal, kelengkapan sarana dan prasarana, inventaris kantor, dan sebagainya.

Apabila keadaan lokasi pengujian baik, sarana prasarana lengkap, dan inventaris

kantor memadahi maka dari segi tangible kinerja Dinas Perhubungan,

Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo sudah bisa dikatakan baik.

Pengelolaan terhadap fasilitas terminal yg dilakukan oleh UPTD Terminal

Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo sangat

penting, hal ini seperti yang dilakukan oleh Bapak Bambang salah satu staff di

UPTD Terminal Kabupaten Sujoharjo berikut ini :

“…kami dari pihak UPTD berusaha sebaik mungkin mas agar pengelolaan terminal sini bisa maksimal soalnya terminal itu fasilitas umum jadi sudah kewajiban kita untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat. Misalnya aja kami menyediakan ruang tunggu penumpang yang nyaman dan bersih…” (wawancara tanggal 9 Desember 2010)

Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Eko selaku Kepala UPTD

Terminal Kabupaten Sukoharjo berikut ini :

“…pengelolaan fasilitas terminal itu penting sekali mas karena secara tidak langsung kondisi fisik terminal atau fasilitas itu juga ikut

Page 68: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

menyumbang pendapatan dari retribusi terminal ini. Karena apabila wujud fisik dari terminal ini bersih dan nyaman maka akan menjadi daya tarik buat masyarakat untuk memanfaatkan terminal sebagai tempat menunggu bus, dengan demikian bus-bus menjadi banyak yang masuk terminal sehingga mereka bisa melakukan kewajibannya untuk membayar retribusi. Selain itu misalnya apabila kondisi toilet bersih maka pengunjung terminal tidak akan enggan untuk menggunakan toilet dan pembayaran dari toilet itu juga bisa menambah retribusi terminal…” (wawancara tanggal 9 Desember 2010).

Sesuai dengan beberapa pendapat di atas maka pihak UPTD Terminal

Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo telah

berusaha untuk melakukan pengelolaan yang baik terhadap fasilitas yang ada di

terminal, hal ini dikarenakan wujud fisik dari terminal secara tidak langsung juga

berpengaruh terhadap pendapatan rertibusi terminal. Berkaitan dengan kondisi

fasilitas di terminal Kabupaten Sukoharjo itu adalah seperti yang diungkapkan

oleh Bapak Harsono Kepala TU UPTD Terminal Kab.Sukoharjo berikut ini :

“…terminal ini termasuk tipe B yaitu hanya untuk transit, paling-paling bus datang cuma untuk bayar retribusi dan menaikkan atau menurunkan penumpang tidak perlu diatur jam keberangkatan beda dengan terminal tipe A yang besar diatur jam keberangkatannya. Jika sama-sama dibandingkan dengan terminal tipe B di sekarisidenan Surakarta ini kondisi terminal di Kabupaten Sukoharjo sudah sangat bagus mas. Kami mempunyai dua terminal tipe B yang besar yaitu terminal Sukoharjo ini dan terminal Kartosuro. Dari dua terminal tersebut kami sudah memfasilitasi dengan bagus, kami menyediakan ruang tunggu yang nyaman, MCK yang bersih, mushola, serta kios-kios yang memudahkan pengunjung. Pihak kami juga mempunyai petugas kebersihan sehingga kondisi terminal ini selalu bersih…” (wawancara tanggal 15 Desember 2010).

Ibu Wartini yang saat itu sedang menunggu bus jurusan Wonogiri di

terminal Sukoharjo juga mengatakan hal yang sama, yaitu :

“…terminale sae mas, resik boten kados terminal sanes. Menawi riyen WC ne niku reget banget ngantos toyane niku mampet, sakniki

Page 69: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

pun sae pun dibangun enggal…” (terminalnya bagus mas, bersih tidak seperti terminal yang lain. Kalau dulu MCK kotor airnya tidak mau mengalir, sekarang sudah bagus sudah diperbaiki…”) wawancara tanggal 15 Desember 2010

Bapak Samiyo kondektur bus Gunung Mulia juga menambahkan hal yang

serupa, yaitu sebagai berikut :

“…ruang tunggu di terminal ini dah layak mas, bis bisa langsung berhenti di depan kursi ruang tunggu jadi penumpang dan kru bus sama-sama enak. Selain itu terminalnya juga luas dan bersih …” (wawancara tanggal 9 Desember 2010)

Selain itu lokasi terminal juga sangat strategis, yaitu seperti yang

diungkapkan oleh Bapak Harsono Kepala TU UPTD Terminal berikut ini :

“…lokasi terminal Sukoharjo sangat strategis mas, karena terletak di jalan raya Wonogiri-Solo sehingga bus-bus jurusan Wonogiri-Solo atau di Sukoharjo dan sekitarnya pasti wajib masuk ke terminal karena pihak kami bisa mengontrol dengan mudah. Namun untuk terminal tipe B yang di Kartosuro letaknya kurang begitu strategis jauh dari jalan raya. Karena letaknya yang kurang strategis ini membuat banyak bus yang nakal tidak masuk ke terminal. Hal ini berpengaruh besar terhadap tidak tercapainya target dari terminal selama beberapa tahun terkahir ini…” (wawancara tanggal 15 Desember 2010).

Sesuai dengan pendapat dari Bapak Harsono di atas dapat diatas letak

terminal di Sukoharjo sudah sangat strategis, namun untuk terminal di Kartosuro

kurang strategis sehingga banyak bus yang tidak masuk ke terminal untuk

membayar retribusi.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulakan bahwa fasilitas yang

ada di terminal tipe B Sukoharjo sudah cukup baik. Ruang tunggu yang

disediakan nyaman, dilengkapi dengan kamar mandi, dan mushola yang cukup

Page 70: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

baik. Lokasi dari terminal Sukoharjo juga sangat strategis karena terletak di jalan

utama Solo-Wonogiri sehingga memudahkan pegawai dalam penarikan retribusi.

Selain terminal di Sukoharjo masih ada juga terminal Kartosuro.

Sedangkan Bapak Hadi pegawai UPTD Terminal yang bertugas di terminal

Kartosuro mengungkakan :

“…terminal Kartosuro dah bagus mas, fasilitas lengkap. Kamar mandi tidak hanya satu, mushola juga berfungsi dengan baik. Banyak juga masyarakat yang menggunakan fasilitas terminal ini. Kursinya juga banyak. Walaupun terminal ini tipe B yang hanya untuk transit tapi terminal ini pengelolaannya sudah cukup baik.…” (wawancara tanggal 22 Desember 2010)

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Saudari Sinta yang sedang

menunggu bus di terminal Kartosuro jurusan Semarang berikut ini :

“…kalo kamar madi buat ukuran terminal menurut saya dah lumayan bagus kok, kalo mushola saya juga belum pernah masuk jadi ga bisa komentar tapi saya sering lihat banyak yang sholat disana berarti kan juga dah disediakan tempat wudhu dan mukena yang memadahi juga. Ruang tunggu juga dah mencukupi kecuali kalo pas musim mudik lebaran itu penuh banget…” (wawancara tanggal 22 Desember 2010).

Sedangkan pendapat dari Saudari Mita yang sedang menunggu jemputan

di terminal Kartosuro aadalah sebagai berikut :

“…saya belum pernah mas ke kamar mandi di sini. Kalo suruh komentar tentang kondisi terminal sini kayana jeleknya di jalan yang berlubang pas musim hujan mas. Soalnya waktu itu pernah saya turun dari bus dan busnya itu pas berhenti di genangan air jadi secara ga langsung kaki saya kecrotan air itu. Tapi kalo pas ga musim hujan kayana ga ada masalah kok…” (wawancara tanggal 22 Desember 2010).

Bapak Sukadi petugas penarik retribusi di terminal Kartosuro juga

menambahkan terkait wujud fisik di terminal Kartosuro, yaitu sebagai berikut :

Page 71: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

“…kelemahan dari terminal ini terletak di lokasi yang tidak strategis mas, ya karena di tengah sawah gini. Biasanya kan terminal itu di tengah kota ya minimal di pinggir jalan raya lah, lha ini malah harus masuk ke tengah sawah. Selain harus masuk ke sawah jalannya juga sempit dan banyak yang berlubang. Tempat yang tidak strategis ini membuat sebagian masyarakat dan bus umum males masuk ke terminal. Kadang masyarakat yang mau naik bus jurusan Semarang atau Jogja menunggu di perempatan kartosuro soalnya kalo masuk ke terminal dulu kejauhan, sedangkan bus-bus umum banyak yang ambil jalan pintas sehingga tidak masuk terminal. Hal-hal seperti ini yang membuat pendapatan dari retribusi kami tidak sesuai dengan yang dianggarkan. Saya sebagai petugas penarik retribusi hafal mas jam segini itu bis yang wajib masuk bayar retribusi bus apa, jadi kalo bus itu ndak masuk ya berarti dia ambil jalan lain…” (wawancara tanggal 22 Desember 2010).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Saudara Ivan yang menunggu bus

jurusan Semarang di perempatan Kartosuro sebagai berikut :

“…biasanya saya nunggu di sini mas, kalo ke terminal kejauhan kasihan yang anter. Kadang juga busnya aja tidak semuanya masuk ke terminal kok jadi takutnya tiwas dah masuk terminal tapi bisnya yang ga masuk…” (wawancara tanggal 22 Desember 2010).

Dari beberapa pendapat di atas maka wujud fisik di terminal kartosuro

sudah cukup baik. Tidak berbeda dengan terminal Sukoharjo, disana juga sudah

disediakan ruang tunggu yang nyaman, kamar mandi yang bersih, dan mushola

yang layak. Namun terdapat beberapa kekurangan yaitu karena letak dari terminal

ini yang jauh dari keramaian dan tidak strategis sehingga banyak penumpang yang

enggan menggunakan terminal ini untuk menunggu bus, dan bus umum juga tidak

sedikit yang tidak masuk ke terminal untuk membayar retribusi. Selain itu jalan

menuju terminal ini juga sempit dan banyak jalan yang berlubang.

Selain fasilitas-fasilitas seperti yang disebutkan di atas, pihak UPTD

Terminal juga menyediakan kios-kios di terminal. Terkait dengan penyediaan

Page 72: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

kios, Mbak Suyati pemilik salah satu kios di Terminal Sukoharjo berpendapat

sebagai berikut :

“..dulu kios-kios disini itu penuh semua mas, tapi karena terminal ini hanya Tipe B jadi pengunjung terminal tidak terlalu banyak maka ada beberapa yang memilih menutup kios mereka…”

Bapak Eko Kepala UPTD Terminal Sukoharjo juga menambahkan terkait

hal serupa, yaitu :

“…banyaknya kios yang terpaksa tutup itu sebenarnya juga mengurangi pendapatan retribusi mas, soalnya setiap hari kita juga menarik retribusi dari kios nah karena kios sekarang yang buka hanya sedikit otomatis pendapatan kita juga menurun. Belum lagi selain itu kita juga memungut retribusi kebersihan sampah si depan kios mereka…” (wawancara tanggal 9 Desember 2010).

Laporan pertanggung jawaban keuangan maupun data jumlah kendaraan

adalah hal yang sangat penting dalam penelitian ini juga sebagai ukuran indikator

tangible karena bukti fisik nyata informasi laporan-laporan yang perlu diketahui

masyarakat tidak dapat diberikan. Seperti pernyataan Bapak Harsono Kepala TU

UPTD Terminal berikut :

“Wah kalau laporan pertanggung jawaban dan data jumlah kendaraan kami belum bisa bantu mas....” (wawancara tanggal 29 Januari 2011).

Sesuai beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan

terminal dilihat dari kondisi fisik terminal baik dilihat dari ruang tunggu, MCK,

musholla, dan kebersihan lingkungan sudah dinilai bagus. Pihak UPTD terminal

juga menyediakan kios-kios, namun karena sepinya pengunjung banyak kios yang

terpaksa tutup.

Page 73: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Secara umum, wujud fisik atau tangible di UPTD Terminal Kabupaten

Sukoharjo masih kurang bagus. Baik di terminal Sukoharjo maupun di terminal

Kartosuro pihak UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo sudah berusaha

melakukan pengelolaan dengan baik terhadap kondisi fasilitas seperti ruang

tunggu, MCK, dan mushola. Tetapi keadaan kios-kios yang belum dapat memberi

kontribusi maksimal bagi PAD memberikan penilaian yang buruk terhadap

kinerja UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo dan ketiadaan bukti fisik laporan

pertanggung jawaban keuangan serta jumlah kendaraan di UPTD Terminal

Sukoharjo membuat kinerja UPTD dalam tangible dapat dikategorikan masih

kurang baik. Sedangkan untuk jalan yang berlubang di Terminal Kartosuro

merupakan kewajiban dari Dinas Pekerjaan Umum bukan Dinas Perhubungan,

Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo.

2. Indikator Responsivitas

Dalam penelitian ini responsivitas atau daya tanggap berarti kemampuan

dari Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo

dalam merespon dan menanggapi apa yang menjadi permasalahan dan keinginan

dari masyarakat pengguna terminal, dalam hal ini responsivitas ditunjukkan

dengan seberapa besar daya tanggap pegawai di UPTD Terminal dalam

menyikapi keluhan dari masyarakat.

Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo

sebagai instansi pemerintahan dalam memberikan pelayanan tidak luput dari

komplain atau keluhan dari masyarakat pengguna terminal. Hal ini terjadi karena

Page 74: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

karakteristik dan keinginan dari masyarakat yang berbeda-beda. Masyarakat

sebagai pelanggan akan merasa senang terhadap sikap petugas atau pegawai di

Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo yang

serius menangani setiap keluhan yang disampaikan serta bersama-sama mencari

jalan keluar. Pegawai dalam situasi seperti ini harus mempunyai kemauan untuk

memecahkan masalah dan kendala secara cermat, tepat, dan bijaksana.

Berikut adalah pendapat Bapak Harsono Kepala TU UPTD Terminal

Kabupaten Sukoharjo terkait keluhan dari masyarakat:

“…menurut saya keluhan dari masyarakat itu merupakan ungkapan penilaian akan kualitas pelayanan yang kami berikan. Apabila mereka tidak puas ya wajar saja kalo ada yang mengeluh, tinggal bagaimana tindak lanjut kami menyikapinya. Sejauh ini pernah ada beberapa orang yang mengeluh misal tentang MCK yang kotor, bahkan ada juga yang ngeluh karena tidak nyaman dengan banyaknya pengamen. Kalo masalah MCK kami sudah berusaha menyikapi dengan mengadakan perbaikan, namun untuk masalah pengamen kami tidak bisa berbuat apa-apa karena ngamen itu kan juga pekerjaan mereka paling-paling kami sekedar mengingatkan kepada para pengamen agar tidak berbuat nekat atau yang mengarah ke premanisme. ..”(wawancara tanggal 15 Desember 2010).

Dari pendapat tersebut menunjukkan bahwa pegawai di UPTD Terminal

selalu berusaha menanggapi apa yang menjadi keluhan masyarakat.

Bapak Karto penumpang bus Raya jurusan Solo-Praci mengungkapkan

hal sebagai berikut :

”...yang ndak saya suka kalo naik bus itu ya kalo ngetem lama lama mas, tadi dari Solo busnya pelan-pelan banget, di terminal ini ngetem lama, tapi nanti tiba-tiba langsung kebut-kebutan banter banget sama bus lain. Lha saya wong tuo lak yo jantungan to mas kalo ngebut gitu....” (wawancara tanggal 9 Desember 2010).

Page 75: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Bapak Bambang staff di UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo juga

menambahkan :

”...dulu itu pernah mas ada masyarakat yang ngadu katanya mereka sering ketakutan saat bus yang mereka tumpangi melaju dengan kencang, apalagi saat menaikkan penumpang juga sering buru-buru. Menyikapi hal tersebut langkah yang kami lakukan kami mengingatkan sopir bus yang bersangkutan saat masuk ke terminal. Kami berusaha memberikan pengertian bahwa walaupun dikejar jam dan setoran keselamatan penumpang itu tetap harus diutamakan...” (wawancara tanggal 9 Desember 2010).

Dari pernyataan di atas, langkah yang dilakukan pegawai di UPTD

Terminal Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo

dalam menyikapi keluhan masyarakat terkait ketidaknyamanan dalam

menggunakan bus umum adalah dengan memberikan pengertian kepada sopir dan

kru bus untuk tetap mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang

walaupun dikejar waktu dan setoran.

Sedangkan di terminal Kartosuro tidak begitu banyak ditemui adanya

keluhan, hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bapak Margono yang sedang

menunggu bus sebagai berikut :

”...saya rasa tidak ada yang perlu dikeluhkan mas. Saya nyaman-nyaman saja dengan kondisi terminal sini. Terminalnya bersih dan tidak bau kaya terminal-terminal yang lain. Sepertinya sini juga jarang ada copet...” (wawancara tanggal 22 Desember 2010)

Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Marni sebagai berikut :

”...terminalnya bagus, bapak-bapak pegawai di terminal juga baik dan ramah. Dulu saya pernah tanya bus jurusan Jogja nunggunya dimana tanggepane juga baik malah saya dianter ke tempat tunggu yang saya maksud...’ (wawancara tanggal 22 Desember 2010).

Page 76: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Namun terdapat sedikit dari keluhan masyarakat pengguna terminal

Kartosuro adalah dikarenakan lokasi yang tidak strategis, yaitu seperti yang

diungkapkan Ibu Siti berikut ini :

”...tempat terminal itu kejauhan mas dari jalan raya, jalane juga sempit, sepi, dan gronjal-gronjal. Kalau nunggu bus Patas ndak di dalam terminal itu takute ndak mau berhenti tapi kalo mau ke terminal juga kejauhan mas...” (wawancara tanggal 22 Desember 2010)

Saudari Mita pengguna terminal Kartosuro juga menambahkan :

”...seperti yang saya bilang tadi mas, karena jalan yang berlubang-lubang ini kalo pas ujan ada air yang menggenang dan waktu saya turun di dari bus pas di tempat yang tergenang jadi basah mas...’ (wawancara tanggak 22 Desember 2010)

Sikap pegawai dalam menyikapi keluhan tersebut adalah seperti yang

diungkapkan oleh Bapak Hadi pegawai di UPTD Terminal di terminal kartosuro

berikut ini :

”...kalo masalah lokasi yang kejauhan kami belum bisa berbuat banyak mas, karena itu bukan kapasitas kami. Kalo misal mau dilakukan relokasi terminal itu tidak segampang membalik telapak tangan karena relokasi terminal itu selain membutuhkan tempat yang lebih layak juga membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Sedangkan terkait jalan yang berlubang itu kewajiban dari Dinas Pekerjaan Umum. Selama kami mampu Dinas Perhubungan pasti akan selalu berusaha mencari jalan keluar tentang keluhan dari masyarakat...” (wawancara tanggal 22 Desember 2010).

Dari pendapat di atas menunjukkan bahwa hanya sedikit ditemui keluhan

terkait pengelolaan terminal di Kartosuro, dalam menyikapi keluhan tersebut

selama mampu pegawai di UPTD akan berusaha menanggapi apa yang menjadi

keluhan masyarakat di terminal Kartosuro.

Page 77: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Selain keluhan langsung, apabila ada yang enggan mengatakan langsung

keluhan tersebut kepada pegawai di UPTD Terminal, keluhan bisa juga

disampaiakan melalui kotak saran yang telah disediakan, seperti yang

diungkapkan oleh Bapak Sutrisno staff di UPTD Terminal berikut ini :

“...kami juga menyediakan kotak saran yang siap menampung setiap keluhan dan aspirasi dari masyarakat. Dari beberapa surat yang pernah masuk ada yang mengeluhkan kondisi MCK dan mushola, serta ada juga yang mengadu kehilangan helm di lokasi parkir sepeda motor sehingga mereka menyarankan di sana disediakan tempat parkir yang nyaman beserta tukang parkirnya. Dari aspirasi tersebut saat ini lokasi parkir sudah ada tukang parkirnya dan bahkan pendapatan dari ongkos parkir tersebut bisa sedikit menambah pendapatan retribusi terminal…” (wawancara tanggal 9 Desember 2010).

Sesuai dengan beberapa pendapat dari pegawai di UPTD Terminal di atas

dapat disimpulkan bahwa pihak UPTD Terminal berusaha tanggap terhadap

keluhan masyarakat. Hal ini seperti apa yang diungkapkan oleh Bapak Eko

Kepala UPTD Terminal berikut ini :

“…biasanya langkah yang kami lakukan untuk menghadapi komplain yang ada yaitu segera mengatasi permasalahan yang ada jika dinilai urgent dengan mengadakan rapat membahas permasalahan-permasalahan tersebut. Apabila kita merasa mampu menyelesaiakan sendiri ya secepat mungkin kita lakukan, namun apabila ada perlu kerjasama dengan pihak lain misalnya kru bus, kita adakan sosialisasi kepada para sopir dan kindektur untuk bersama-sama memenuhi aspirasi masyarakat…” (wawancara tanggal 9 Desember 2010).

Pernyataan dari Bapak Eko seperti yang disebut di atas semakin diperkuat

lagi dengan pendapat dari Ibu Partinah penumpang bus mini jurusan Sukoharjo-

Kelir berikut ini :

“…saya itu tiap hari pulang pergi Sukoharjo-Kelir mas jadi hampir tiap hari ke terminal ini. Dulu saya sampe jengkel mau pipis aja

Page 78: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

kamar mandinya kotor banget, air ndak ngalir, mau sholat juga repot. Akhirnya suatu ketika saya bilang sama bapak-bapak disini gimana kalo kamar mandi itu diperbaiki. Untung aja mas sekarang dah diperbaiki jadi saya ndak perlu kawatir lagi…”(wawancara tanggal 15 Desember 2010)

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Saudari Rina siswa SMU

penumpang bus umum berikut ini :

“…waktu itu saya sedang nunggu bus di terminal, saya merasa terganggu banget dengan mas-mas pengamen yang gangguin saya, selain godain mereka juga maksa banged kalo ga dikasi duit. Untung waktu itu bapak-bapak pegawai langsung tanngap dan ngasi peringatan sama pengamen itu…” (wawancara tanggal 15 Desember 2010)

Laporan pertanggung jawaban keuangan maupun data jumlah kendaraan

adalah hal yang sangat penting dalam penelitian ini juga sebagai ukuran indikator

responsivitas karena penulis juga merupakan salah satu warga negara yang berhak

menanyakan informasi terkait pengelolaan terminal. Berikut adalah hasil

wawancara dengan Bapak Harsono selaku Kepala TU UPTD Terminal Kabupaten

Sukoharjo :

“Wah kalau laporan pertanggung jawaban dan data jumlah kendaraan kami belum bisa bantu mas....” (wawancara tanggal 29 Januari 2011).

Dari beberapa pendapat di atas secara umum dapat ditarik kesimpulan

bahwa responsivitas atau daya tanggap pihak UPTD Terminal Dinas

Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo dapat

dikatakan kurang baik. Walaupun di terminal Kartosuro maupun terminal

Page 79: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Sukoharjo pegawai selalu berusaha menanggapi apa yang menjadi kebutuhan dan

keinginan masyarakat. Tetapi ketika dimintai laporan pertanggung jawaban dan

jumlah kendaraan yang masuk terminal mereka tidak bisa menanggapinya.

3. Indikator Responsibilitas

Responsibilitas dalam penelitian mengenai kinerja Dinas Perhubungan,

Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo merupakan suatu ukuran yang

menunjukkan seberapa jauh proses pemberian pelayanan publik yang dilakukan

Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo tidak

melanggar ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.

Dalam penelitian mengenai kinerja Dinas Perhubungan, Informatika, dan

Komunikasi Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan retribusi terminal

responsibilitas bisa dilihat dari apakah pelaksanaan kegiatan yang berhubungan

dengan pengelolaan retribusi terminal itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip

administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan dari Dishubinfokom

Kabupaten Sukoharjo. Oleh sebab itu, responsibilitas bisa saja pada suatu ketika

berbenturan dengan responsivitas.

Dalam pelaksanaan kegiatan terkait pengelolaan retribusi terminal, UPTD

Terminal sudah melaksanakan sesuai dengan kebijakan atau prosedur yang ada.

Sesuai dengan prosedur seperti apa yang disebutkan dalam Perda Nomor 17

Tahun 2000 pasal 17 tentang Retribusi Terminal disebutkan bahwa :

“Pembayaran retribusi oleh wajib retribusi dilakukan secara tunai di

tempat yang telah ditentukan.”

Page 80: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Yang dimaksud tempat yang telah ditentukan di dalam Perda tersebut

adalah di dalam terminal. Namun ada beberapa hal tang tidak sesuai dengan apa

yang ditetapkan di dalam Perda tersebut misalnya pemungutan retribusi dilakukan

di jalan raya, yaitu sepertti dengan apa yang disebutkan oleh Bapak Harsono

Kepala TU UPTD Terminal Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi

Kabupaten Sukoharjo berikut ini :

“…pihak kami selalu berusaha menjalankan sesuatu sesuai prosedur yang ada tapi ya namanya juga orang kerja kan ga selalu harus nurut aturan mas, piye benere apa piye apike? Kalo nurut benere kan yo belum mesti apik mas. Misale saja tentang penarikan retribusi kalo sesuai harus di tempat yang telah ditetapkan yaitu di dalam gedung terminal, tapi kan kenyataane ga semua bus mau masuk ke terminal jadi kita sebagai petugas yang harus turun ke jalan buat narik retribusi…” (waeancara tanggal 15 Desember 2010).

Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Yanto sopir bus Wahyu Putro

berikut ini :

“…harusnya tiap hari saya harus masuk terminal buat bayar retribusi tapi saya itu juga harus ngejar setoran dan kebanyakan penumpang saya itu di pasar Sukoharjo jadi saya lebih milih ngetem di pasar Sukoharjo jadi jarang ke terminal soale jauh-jauh ke terminal cuma buat bayar retribusi dan ndak dapet tambahan penumpang kan yo eman-eman solare mas. Sejak harga solar mahal itu di itung-itung rugi maskalo ndak pinter-pinter ngakali itu. Biasanya di pasar Sukoharjo sudah ada petugas yang mungut retribusi…” (wawancara tanggal 15 Desember 2010).

Bapak Bambang staff di UPTD Terminal juga menambahkan hal yang

sama, yaitu :

“…Karena adanya tuntutan untuk menaikkan pendapatan retribusi kami menggunakan sistem jemput bola untuk mungut retribusi pada bis-bis yang tidak masuk ke terminal. Biasanya kami menempatkan petugas di titik-titik tertentu. Sebenarnya hal-hal seperti ini tidak sesuai dengan peraturan karena sebenarnya kita dilarang memungut

Page 81: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

retribusi di jalan raya. Tapi ya gimana lagi mas kalau nuruti aturan padahal sopir-sopir bis sulit diajak kerjasama yang ada pendapatan kita semakin tidak bisa menutup target…” (wawancara tanggal 9 Desember 2010).

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas,

menunjukkan bahwa dalam pemungutan retribusi terminal tidak sesuai dengan

peraturan yan ditetapkan. Apabila sesuai dengan peraturan petugas dilarang

memungut retribusi di jalan raya, namun karena banyak bus yang tidak masuk

terminal maka petugas menggunakan system jemput bola untuk memungut

retribusi di jalan raya. Hal ini dilakukan karena adanya tuntutan untuk menaikkan

pendapatan retribusii terminal.

Selain pemungutan retribusi di jalan raya, ketidaksesuaian dengan

peraturan dalam pemungutan retribusi yang dilakukan pihak UPTD Terminal

adalah pemungutan yang dilakukan dengan system rapel. Sesuai prinsip aturan

yang ada setiap kendaraan umum yang beroperasi diwajibkan masuk ke terminal

untuk membayar retribusi. Sesuai dengan peraturan tersebut jelas sekali bahwa

setiap kendaraan yang beroperasi diwajibkan masuk ke terminal untuk membayar

retribusi. Namun pada kenyataannya tidak demikian, hal ini adalah sesuai yang

diungkapkan oleh Bapak Harsono Kepala UPTD Terminal berikut ini :

“…kalo nurut aturan itu kita mungut retribusinya tiap bus masuk terminal. Tapi biasanya bisnya itu bayare di dobel sekalian mas. Misal sehari ini bis jatah masuk terminal 5X ya mbayar 5X sekalian.soalnya kalo ga gitu kita kelamaan nunggunya dan belum tentu untuk keberangkatan selanjutnya bisnya mau masuk terminal. Contohnya bis Ismo yang jurusan Pacitan-Batu-Wonogiri-Solo-Semarang itu, bi situ pagi tiba disini jam 8 pagi dan biasanya nyampe sini lagi jam 9 malam, kalo bukan dengan system bayar dobel sekaligus kami terpaksa nunggu sampe jam 9 malam hanya untuk uang Rp1000,-. Selain itu masih banyak juga bus-bus lain yang beroprasi di sore dan

Page 82: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

malam hari. Kalo tidak dipungut sekali bayar pasti pas sore-sorre mereka dah males masuk ke terminal. Ya walaupun cara ini tidak sesuai peraturan tapi ya gimana lagi mas, yang penting kami bisa menjalankan kewajiban untuk menaikkan pendapatan retribusi terminal. Lagi-lagi kembali ke piye apike mas bukan piye benere …” (wawancara tanggal 15 Desember 2010).

Hal serupa juga diungkapkan oleh Bapak Heru kondektur bus Purwo

Widodo jurusan Purwantoro-Solo berikut ini :

“…mbayare pisan mas pas pertama kita masuk terminal ini. Sedino mlebu ping piro sisan dibayar. Soale sisan sing okeh sisan mas daripada bolak balik bayar. Kalo ndak dibayar sisan pas lewat sore-sore sini dah ndak ada petugas yang jaga mas…” (wawancara tanggal 15 Desember 2010)

Bapak Jarno sopir bus Wahyu Putro menambahkan :

“ …kalo dibayar sekali itu mau ndak mau kita harus memenuhi kewajiban mbayar retribusi, soale kalo mbayare nunggu pas masuk terminal selanjutnya saya malah milih ndak mbayar aja mas lha wong sekarang ini buat setoran aja masih dikit apalagi buat mbayar retribusi. Jadi kalo pas ndak ketauan biasanya nyampe Proliman itu saya muter balik ndak perlu masuk terminal…” (wawancara tanggal 15 Desember 2010)

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam

pelaksanaan tuganya pegawai di UPTD Terminal Dinas Perhubungan,

Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo tidak sesuai dengan peraturan

yang ditetapkan. Hal ini terlihat dari pemungutan retribusi dilakukan di jalan raya

padahal sesuai aturan dilarang memungut retribusi di jalan raya. Selain itu,

pemungutan retribusi juga dilakukan dengan system rapel. Hal seperti ini

dilakukan oleh pihak UPTD Terminal karena adanya tuntutan untuk menaikkan

pendapatan retribusi terminal.

Page 83: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Dengan demikian terlihat dalam menjalankan tuganya pihak UPTD

Terminal kurang responsibilitas karena banyak pelaksanaan tugas yang tidak

sesuai prosedur.

4. Indikator Akuntabilitas

Akuntabilitas publik menunjuk pada seberapa jauh penyelenggaraan

pelayanan public dapat dipertanggungjawabkan secara langsung atau tidak kepada

public, maupun kepada pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku. Akuntabilitas dapat disimpulkan sebagai kewajiban seseorang atau

unit organisasi untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian

sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam

rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melallui media

pertanggungjawaban secara periode. Akuntabilitas dari Dinas Perhubungan,

Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo sebagai pelaksana kegiatan

pengelolaan retribusi terminal merupakan bentuk pertanggungjawaban atas

penyelenggaraan pelayanan dalam memelihara sarana prasarana terminal dan

pengelolaan retribusi terminal. Hal tersebut dalam rangka memberikan kepuasan

kepada masyarakat pengguna terminal.

Sebagai instansi pemerintahan di Kabupaten Sukoharjo, Dinas

Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo merupakan

salah satu instansi pemerintahan yang diberikan wewenang dan tanggung jawab

dalam hal pengelolaan retribusi terminal. Dengan demikian jelas terlihat jelas

Page 84: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

bahwa Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo

merupakan sebuah instansi vertikal di bawah Pemerintahan Kabupaten Sukoharjo.

Pertanggungjawaban Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi

Kabupaten Sukoharjo secara vertical adalah kepada kepala daerah Pemerintah

Kabupaten Sukoharjo, yaitu kepada Bupati Kabupaten Sukoharjo. Seperti yang

disampaikan oleh Bapak Harsono Kepala TU UPTD Terminal sebagai berikut:

“…kalau pelaksanaan dalam upaya pengelolaan terminal ini sebenarnya pertanggungjawabannnya kepada kepala daerah yaitu bupati karena otonomi. Masalah pengelolaan terminal khususnya tentang retribusi itu kan sudah menjadi masalah otonomi daerah…”(wawancara tanggal 27 Desember 2010).

Menurut pernyataan di atas jelas bahwa pertanggungjawaban yang

dilakukan Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten

Sukoharjo dalam pengelolaan retribusi terminal adalah kepada kepala daerah yaitu

kepada Bupati kabupaten Sukoharjo. Hal itu dikarenakan Dinas Perhubungan,

Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo merupakan bagian dari SKPD

Kabupaten Sukoharjo sehingga secara otomatis pertanggungjawabannnya akan

ditujukan kepada bupati selaku kepala daerah.

Dalam pelaksanannya, pihak Dinas Perhubungan, Informatika, dan

Komunikasi Kabuapten Sukoharjo sudah bertanggung jawab penuh kepada Bupati

Kabupaten Sukoharjo dan masyarakat Kabupaten Sukoharjo. Hal tersebut dapat

dilihat dari berbagai hal yang dilakukan dalam rangka pengelolaan terminal agar

lebih baik lagi. Sedangkan dalam pelaksanaan pertanggungjawaban, pihak Dinas

Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten menyatakan tidak

Page 85: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

menemui hambatan. Seperti yang dikatakan Bapak Eko kepala UPTD Terminal

sebagai berikut:

“…Pelaksanaan pertanggungjawaban lancar-lancar saja mas, gak ada hambatannya. Pertanggungjawaban kami kepada masyarakat kami tunjukkan dengan selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada msayarakat, sedangkan pertanggungwaban kepada atasan dilakukan dengan memberikan laporan kegiatan secara berkala…”.(wawancara tanggal 27 Desember 2010).

Dari pernyataan Bapak Eko tersebut diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pertanggungjawaban kegiatan sampai saat ini tidak ada hambatannya.

Mayarakat pengguna terminal sendiri juga berpendapat bahwa Dinas

Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo sudah

bertanggung jawab dengan semua tugasnya, seperti yang disampaikan mbak Yuli

yang sedang menunggu bus di terminal Kartosuro sebagai berikut:

“…Kalau menurut saya, dalam melaksanakan tugasnya pegawai-pegawainya sudah bertanggung jawab, pegawai juga selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam pengelolaan terminal, contohnya semakin ke sini selalu ada perbaikan fasilitas terminal…” (wawancara tanggal 22 Desember 2010)

Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Hadi pegawai UPTD Terminal

yang bertugas di terminal Kartosuro berikut ini :

“…pihak kami selalu berusaha bertanggung jawab dengan baik terhadap semua kegiatan terkait pengelolaan terminal. Dalam semua kegiatan kami tidak asal-asalan, kami selalu melakukan dengan berpedoman pada aturan, misalnya Perda dan juklak. Dulu pedoman kami adalah Perda No 17 tahun 2000 tentang terminal, namun sejak tahun 2003 ada beberapa aturann yang diubah sesuai dengan Perda no 27 tahun 20003. Jadi selama kita menjalankan tugas dengan baik dan tidak melenceng dari aturan-aturan sudah merupakan wujud pertanggungjawaban kita kepada publik…” (wawancara tanggal 22 Desember 2010)

Page 86: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Bapak Harsono kepala TU UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo

mengungkapkan hal yang sama, yaitu sebagai berikut :

“…wujud pertanggungjawaban kami dengan bekerja semaksimal mungkin dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Kami mengemban visi dan misi dengan baik agar tercipta pelayanan prima. Kalo masalah target retribusi yang beberapa tahun terakhir ini ga bisa menutup target yang telah ditentukan itu kan factor utaman tidak tercapainya target kan emang karena subyek retribusi semakin ke sini semakin berkurang. Sebenarnya kami selalu berusaha gimana caranya agar target yang ditentukan itu bisa terealisasi. Kami bekerja sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan aturan-aturan yang ada. (wawancara tanggal 27 Desember 2010).

Dari pernyataan tersebut, pegawai UPTD Terminal Dinas Perhubungan,

Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo sudah bertanggung jawab

dengan tugas yang diberikan. Wujud pertanggungjawabannya adalah dengan

berusaha menjalankan tugas sesuai dengan aturan yang ditetapkan dan berusaha

mengemban visi dan misi dengan baik serta berusaha memberikan pelayanan yang

prima kepada masyarakat penggguna terminal.

Dalam pengelolaan terminal, hal yang dipertanggungjawabkan adalah

tidak berkurangnya pengunjung terminal, baik dari penumpang terminal ataupun

dari bus atau kendaraan umum yang masuk terminal. Namun pada kenyataannya

pengunjung terminal semakin berkurang, hal ini seperti yang diungkapkan oleh

Bapak Eko kepala UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo berikut :

“…sebenarnya tanggung jawab kami adalah bagamana caranya agar pengunjung terminal semakin bertambah, namun untuk saat ini hal ini angatlah sulit. Walaupun kami berusaha memberikan pelayanan terbaik dengan memperbaiaki fasilitas terminal namun seperti yang kita ketahui sekarang bahwasannya semakin berkembangnya sarana transportasi maka semakin sedikit pula masyarakat yang menggunakan kendaraan umum sebagai alat gerak mereka, hal ini berdampak pula terhadap sepinya penumpang. Selain itu harga bahan

Page 87: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

bakar solar saat ini juga setara dengan bensin sehingga banyak bus yang rugi dan akhirnya memilih menghentikan trayeknya. Dengan demikian bus-bus umum sebagai pengunjung utama terminal menjadi berkurang. Hal ini yang menjadi penyebab semakin menurunnya subyek retribusi terminal, sementara target retribusi yang harus kami capai setiap tahunnya semakin meningkat…” (wawancara tanggal 27 Desember 2010).

Dari pernyataan tersebut diketahui bahwasannya yang

dipertanggungjawabkan dalam kegiatan pengelolaan retribui terminal adalah

dengan meningkatkan jumlah pengunjung terminal. Pihak UPTD Terminal Dinas

Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukohajo telah berusaha

meningkatkan jumlah pengunjung dengan memberikan pelayanan yang terbaik

kepada masyarakat, namun karena banyaknya sarana transportasi lain selain

kendaraan umum maka menyebabkan sebagian dari kendaraan umum berhenti

beroperai sehingga akan berpengaruh pada menurunnya pengunjung terminal.

Mengingat tugas besar yang diberikan kepada Dinas Perhubungan,

Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo sebagai satu-satunya instansi

pemberi layanan dalam bidang pengelolaan reribusi terminal di Kabupaten

Sukoharjo, untuk itulah pihak UPTD Terminal diperlukan adanya laporan

pertanggungjawaban sebagai bukti pelaksanaan tugasnya dalam periode waktu

tertentu. Mengenai laporan pertanggungjawaban di UPTD Terminal Kabupaten

Sukoharjo telah dilaksanakan secara berkala. Hal tersebut seperti yang telah

disampaiakan oleh Bapak Harsono selaku Kepala TU UPTD Terminal sebagai

berikut :

“…setiap hari bendahara kami baik yang di Terminal Kartosuro maupun Terminal Sukoharjo melaporkan hasil pendapatan retribusi terminal kemudian sebulan sekali kami melaporkan pendapatan kami

Page 88: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

ke Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo. Selanjutnya secara berkala pihak Dishubinfokom Kabupaten Sukoharjo melaporkan pertanggungjawaban kepada Pemerintah Kabupaten Sukoharjo yaitu kepada Bupati Sukoharjo. Selain laporan pertanggungjawaban keuangan kami juga melaporkan program-program yang kita lakukan sehingga bisa nantinya akan diketahui hasil yang dicapai maupun hambatan-hambatan yang dihadapi sehingga untuk selanjutnya dapat dilakukan perbaikan untuk program selanjutnya…(wawancara tanggal 27 Desember 2010).

Sesuai pernyataan di atas jelas terlihat adanya mekanisme

pertanggungjawaban kegiatan yang dilakukan secara berkala dari pegawai UPTD

Terminal ke Kepala Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten

Sukoharjo yang selanjutnya akan dilaporkan kepada Bupati Pemerintahan

Kabupaten Sukoharjo.

Terkait dengan akuntabilitas keuangan Bapak Eko kepala UPTD

Terminal menambahkan :

“...kegiatan di Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo yang menghasilkan pendapatan misalnya dari retribusi disetor seluruhnya ke kas daerah sebagai kontribusi Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Biasanya kami melaporkan secara berkala dalam wujud laporan pertanggungjawaban atau LAKIP sehingga bisa diketahui seberapa besar pencapaian kinerja yang kita dapat dalam suatu periode...” (wawancara tanggal 27 Desember 2010).

Sesuai dengan pendapat Bapak Eko di atas dijelaskan bahwa

pertanggungjawaban keuangan yang berasal dari sektor retribusi dilaporkan secara

periode dalam bentuk LAKIP. Dengan adanya laporan pertanggungjawaban

tersebut bisa diketahui apakah realisasi yang didapat sudah sesuai dengan target

Page 89: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

yang ditentukan. Adapun rincian LAKIP Dinas Perhubungan, Informatika, dan

Komunikasi Kabupaten Sukoharjo tahun 2009 adalah :

Tabel : IV.4. Perbandingan Anggaran kegiatan Tahun 2009 Antara yang

Direncanakan dengan Kenyataan

No Uraian Target (Rp) Realisasi (Rp) Persentase (%)

1 Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan

2.038.000 2.066.850 101,42

2 Retribusi Parkir di tepi Jalan Umum

205.500.000 198.000.000 96,35

3 Retribusi Pengujian Kend. Bermotor

480.000.000 448.310.000 93,40

4 Retribusi Jasa Terminal 873.132.000 690.212.300 79,05

5 Retribusi Penyeberangan di atas air

24.445.000 24.455.000 100,04

6 Retribusi Izin Trayek 18.000.000 18.413.400 102,30

7 Kue Iklan dan Pengumuman

15.840.000 16.120.000 101,77

JUMLAH 1.618.955.000 1.397.577.550 86,33 Sumber : Lakip Dishubinfokom Kab. Sukoharjo Tahun 2009

Sesuai dengan tabel di atas berarti berarti bahwa pihak pegawai Dinas

Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo, masing-

masing seksi atau UPTD harus mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan

kegiatannya dalam lingkup dinas sendiri secara periodik. Setelah itu baru

memertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Dinas

Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo. Hal tersebut

seperti yang diungkapkan oleh Bapak Eko Kepala UPTD Terminal berikut :

Page 90: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

“…kami berada dalam pengawasan dari Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Bupati secara periodik menandatangani dan melakukan pengawasan semua kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo termasuk dalam hal keuangan dan manajemen…” (wawancara tanggal 27 Desember 2010).

Dari apa yang telah dijelaskan oleh Bapak Eko di atas terlihat bahwa

penyelenggaraan pelayanan di Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika

Kabupaten Sukoharjo telah dapat dipertanggungjawabkan kepada pemerintah

sehingga akuntabilitasnya dapat dikatakan cukup baik.

Secara umum diketahui bahwa akuntabilitas Dinas Perhubungan,

Informatika, dan Komunikasi khususnya dalam pengelolaan reribusi terminal baik

sudah cukup baik. Pihak UPTD Terminal Dinas Perhubungan, Informatika, dan

Komunikasi Kabuapten Sukoharjo telah melakukan mekanisme

pertanggungjawaban dengan baik baik secara vertikal kepada Pemerintah

Kabupaten Sukoharjo maupun kepada masyarakat pengguna terminal.

5. Indikator Transparansi

Transparansi atau keterbukaan adalah bahwa prosedur/tatacara,

penyelenggaraan pemerintahan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan proses

pelayanan umum wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan

dipahami oleh masyarakat, baik diminta maupun tidak diminta.

Dalam pengelolaan retribusi terminal, keterbukaan informasi sangat

penting, hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bapak Eko Kepala UPTD Terminal

berikut ini :

Page 91: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

“…retribui terminal itu berkaitan dengan pemungutan pembayaran atas penggunaan terminal jadi ya kita harus menginformasikan secara terbuka kepada semua pengguna terminal terkait berapa besar jumlah retribui yang dibayar…” (wawancara tanggal 27 Desember 2010)

Sesuai dengan pernyataan Bapak Eko di atas menunjukkan bahwa pihak

UPTD Terminal Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten

Sukoharjo bersikap terbuka terhadap berapa tarif retribusi yang harus dibayar, hal

ini seperti yang diungkapkan oleh Bapak Harsono Kepala TU UPTD Terminal

berikut ini :

“…keterbukaan informasi akan ketetapan berapa biaya yag harus dibayar itu penting sekali mas. Soalnya kalo ga gitu nanti dikiranya kita melakukan pungutan liar soalnya kan masyarakat umum kadang mikirnya kalo berkaitan dengan uang pasti mengira ada korupsi atau sejenisnya. Di karcis-karcis retribusi sudah tertera berapa terif yang dibayar, misalnya untuk retibusi kios retribusi yang harus dibayar adalahRp1000,-. Penentuan biaya terebut juga berdasa apa yang telah di tetapkan di perda…” (wawancara tanggal 27 Desember 2010).

Hal senada juga diungkapkan oleh Saudara Andi kondektur bus Safari

jurusan Solo-Semarang yang itemui di terminal Kartosuro berikut :

“…kita taunya berapa biaya retribusi yang dibayar kalo masuk terminal itu ya dari kertas karcis itu mas, disana tertera dengan jelas besarnya biaya. Kalau informasi-informasi yang lain kami sering mendengar juga dari kabar burung-kabar burung…” (wawancara tanggal 22 Desember 2010).

Bapak Eko Kepala UPTD Terminal kabupaten Sukoharjo juga

menambahkan hal yang sama, yaitu sebagai berikut :

“…selain di karcis ketentusn besarnya tarif retribusi juga dipasang di papan pengumuman sesuai dengan apa yang ditetapkan di Perda no 27 tahun 2003. Dengan adanya papan pengumuman tersebut kami berusaha transparan dalam penarikan retribusi sesuai peraturan yang ditetapkan…” (wawancara tanggal 27 Desember 2010)

Page 92: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Berikut adalah struktur dan besarnya tarif retribusi sebagaimana tertera

dala Pasal 10 ayat (1) Perda No 27 tahun 2003 tentang retribusi terminal :

Tabel IV.5 : Struktur dan Besarnya Terif Retribusi Terminal

OBJEK RETRIBUSI

SATUAN TARIF (RP) KETERANGAN

a.Tempat pemberhentian angkutan umum : 1.Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) 2.Bus Antar Kota Dalam Provinsi 3.Bus Kota Tingkat 4.Bus Kota Biasa 5.Non Bus Antar Kota 6.Non Bus Dalam Kota 7.Taxi 8.Parkir kendaraan pribadi a) roda empat b) roda dua

Satu kali masuk Satu kali masuk Satu kali masuk Satu kali masuk Satu kali masuk Satu kali masuk Naik/turun penumpang Satu kali parker Satu kali parkir

1.500 1,000 1.200 600 400 300 500 500 200

Bus cepat, bus malam Bus Bumel, bus pedesaan Isuzu, colt Angkuta, Daihatsu, Suzuki

b.Tempat Kegiatan Usaha Kios 1.Biaya pemindahan hak : a. kios baru b.kios lama 2.Izin penempatan 3.retribusi kios

Per kios Per kios Satu kios per tahun M2 per hari

25 % X NJB 50 X ret ijin penempatan 30.0000 125

NJB = nilai jual bangunan

c.Fasilitas Lain

Page 93: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

kamar mandi/WC : 1.buang air kecil 2.buang air bessar 3.mandi 5.cuci

300 500 500 500

Sumber : Perda No 27 Tahun 2003

Berdasarkan beberapa pendapat dan tabel di atas menunjukkan bahwa

dalam menentukan berapa besarnya tarif retribusi yang harus dibayar pihak UPTD

Terminal Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo

bersikap transparan. Sikap transparan ini ditunjukkan dengan di karcis retribusi

terera berapa besar retribusi yang harus dibayar dan terdapat pula papan

pengumuman yang menunjukkan berapa besarnya tariff yang harus dibayar sesuai

dengan Perda no 27 Tahun 2003.

Sedangkan terkait dengan informasi-informasi lain, Ibu Lestari

pengunjung terminal Kartosuro menyebutkan bahwa dalam pengelolaan terminal

sudah ada keterbukaan informasi yang baik, yaitu sebagai berikut:

“…informasi di sini sudah baik mas, kalo misal ada yang saya tanyakan petugas di bagian informasinya bisa melayani dengan baik. Papan-papan penunjuk juga banyak, misalnya papan penunjuk kamar mandi, mushola, maupun papan-papan ke arah tempat tunggu bus misalnya untuk keberangkatan Semarang, Jogja, Jakarta, dlll. Dengan informasi-informasi ini tentunya pengunjung terminal tidak akan merasa kesulitan terutama buat orang yang baru pertama kalinya masuk ke terminal Kartosuro ini…” (wawancara tanggal 22 Desember 2010)

Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Hadi staff UPTD Terminal

yang bertugas di terminal Kartosuro beikut ini :

Page 94: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

“…pihak kami selalu berusaha se transparan mungkin kepada public, kalo ada yang meminta informasi atau bertanya kami menaggapi dan membantu memberi informasi dengan maksimal. Hal ini kami lakukan untuk meningkatkan kepercayaan public kepada kami sehingga mereka akan tetap menggunakan fasilitas terminal…” (wawancara tanggal 22 Desember)

Dari pernyataan tersebut menunjukkan bahwa sikap transparan yang

dilakukan pegawai UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan

terminal dilakukan untuk memberikan pelayanan yang lebih kepada masyarakat

dan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk setia menggunakan fasilitas

terminal.

Di Terminal Sukoharjo juga tersedia papan informasi yang menunjukkan

batas minimal dan batas maksimal dalam menentukan besarnya tarif yang

dipungut penumpang bus ke suatu jurusan. Hal ini seperti yang diungkapkan

saudara Doni kondektur bus Gunung Mulya jurusan Solo-Purwantoro berikut ini :

“…dengan papan yang menunjukkan biaya yang harus dibayar itu saya bisa tau mas berapa harus nariki bayaran ke penumpang. Misalnya saja untuk jurusan Solo-Jatisrono disana tertera batas bawah Rp7.000,- dan batas atas Rp12.000,-. Dengan batas-batas tersebut tidak boleh nariki bayaran melebihi yang ditentukan…” (wawancara tanggal 27 Desember 2010).

Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Tanti yang sedang menunggu bus

Aneka Jaya jurusan Praci berikut :

“…papan itu berguna sekali mas, kan disitu dah jelas berapa bayare jadi di dalam bus itu kalo diapusi ma kernet-kernet saya bisa ngeyel dengan bukti papan itu. Kadang-kadang kan ada to kernet yang sering minta bayaran banyak buat ngejar setoran…” (wawancara tanggal 27 Desember 2010)

Page 95: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Berikut adalah papan pengumuman di Terminal Sukoharjo yang

menunjukkan besarnya tariff yang harus dibayar untuk tujuan tertentu :

Tabel IV.6 Besarnya tarif kendaraan umum ke suatu tujuan

Jenis Kendaraan Umum

Tujuan Tarif Minimal (Rp)

Tarif Maksimal (Rp)

1. Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKAP)

1.Sukoharjo-Wonogiri 2.Sukoharjo-Jatisrono 3.Sukoharjo-Purwantoro 4.Sukoharjo-Tirtomoyo 5.Sukoharjo-Batu 6.Sukoharjo-Wuryantoro 7.Sukoharjo-Praci

4.000,00 7.000,00 11.000,00 8.000,00 8.000,00 7.000,00 10.000,00

7.000,00 12.000,00 17.000,00 14.000,00 14.000,00 11.000,00 15.000,00

2.Bus Kota Biasa Semua wilayah 2.000,00 4.500,00 3.Non Bus Dalam Kota

2.000,00 4.000,00

(Sumber: Papan informasi di Terminal Sukoharjo)

Sesuai dengan beberapa pernyataan dan tabel di atas, keterbukaan

informasi tentang berapa jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk kendaraan

umum ke tujuannya sangat bermanfaat sehingga disana tidak akan terjadi

penipuan biaya.

Bentuk transparansi lain yang ada di UPTD Terminal Kabupaten

Sukoharjo adalah tentang transparansi pendapatan. Di sana terpasang papan yang

berisi berapa banyak pendapatan yang diperolah dalam jangka waktu tertentu. Hal

ini seperti yang diungkapkan oleh Bapak Eko Kepala UPTD Terminal Kabupaten

Sukoharjo berikut ini :

Page 96: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

“…masalah pendapatan kami selalu bersikap transparan mas, kalo tidak nanti bisa-bisa ada yang berprasangka buruk terhadap kami. Setiap hari bendahara kami menghitung pendapatan retribusi yang di dapat dari hari itu, baik dari retribusi bus terminal, retribusi sampah, retribusi kios, maupun dari parker. Pendapatan-pendapatan tersebut kami tuliskan di papan pendapatan retribusi baik dalam mingguan, bulanan, bahkan tahunan. Dengan demikian semua orang akan tahu berapa banyak pendapatan yang kita peroleh sehingga bisa dilihat apakah sudah mencapai target yang ditentukan atau belum…” (wawancara tanggak 27 Desember 2010)

Bapak Bambang staff UPTD Terminal juga menambahkan :

“…sebagai bukti berapa pendapatan yang kita peroleh setiap harinya kami selalu menyimpan kertas sobekan dari karcis. Biasanya kami bendel-bendel sehingga bisa menjadi bukti keterbukaan kami…” (wawancaran tanggal 27 Desember 2010).

Laporan pertanggung jawaban keuangan maupun data jumlah kendaraan

adalah hal yang sangat penting sebagai ukuran indikator transparansi karena

transparansi yang diberikan kepada masyarakat harus diberikan akurat dan

mendetail. Tetapi pihak UPTD belum mampu membuktikan transparansinya

karena tidak bisa menunjukan laporan keuangan serta jumlah kendaraan yang

masuk. Berikut adalah hasil wawancara dengan Bapak Harsono selaku Kepala TU

UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo :

“Wah kalau laporan pertanggung jawaban dan data jumlah kendaraan kami belum bisa bantu mas....” (wawancara tanggal 29 Januari 2011).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa transparansi

yang dilakukan pihak UPTD Terminal Dinas Perhubungan, Informatika, dan

Komunikasi Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan retribusi terminal belum

cukup baik. Karena transparansi harus ditunjukkan dengan keterbukaan informasi

maupun ketetapan biaya yang harus dikeluarkan, tetapi dalam hal ini UPTD

Page 97: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo belum mampu memberikan transparansi

yang jelas mengenai keuangan maupun jumlah kendaraan yang mempengaruhi

pendapatan terminal.

Tabel IV. 7. MATRIK HASIL PENELITIAN KINERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS TERMINAL KABUPATEN SUKOHARJO

DALAM PENGELOLAAN RETRIBUSI JASA TERMINAL No Indicator Hasil Penelitian Keterangan

1. Tangible - kondisi fasilitas seperti ruang tunggu, MCK, dan mushola diperbaiki secara berkala

- ada beberapa kios yang tutup - bukti fisik laporan keuangan serta

jumlah kendaraan yang tidak ada

Kurang baik

2. Responsivitas - Menanggapi keluhan yang ada di masyarakat

- Belum bisa memberikan detail informasi yang diminta

Kurang baik

3. Responsibilitas - Terdapat beberapa penyimpangan dalam prosedur, yaitu sistem rapel dan memungut retribusi dijalan raya

Kurang baik

4. Akuntabilitas - Laporan secara vertikal kepada pihak Dishubkominfo Kabupaten Sukoharjo sudah sesuai dengan prosedur

Baik

5. Transparansi - Belum dapat memberikan infomasi yang mendetail kepada masyarakat

Kurang baik

Page 98: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA UPTD

TERMINAL DALAM PENGELOLAAN RETRIBUSI JASA

TERMINAL

1. Ekonomi

Faktor ekonomi, yaitu tingkat perkembangan ekonomi yang

berpengaruh pada tingkat pendapatan masyarakat sebagai daya beli untuk

menggerakkan sektor-sektor lainnya sebagai suatu sistem ekonomi yang

lebih besar. (Tangkilisan, 2005:181).

Dalam pengelolaan retibusi jasa terminal tidak terlepas dari faktor

ekonomi yang mempengaruhi jumlah pendapatan retribusi terminal.

Terutama sejak kenaikan bahan bakar minyak di Indonesia, hal ini seperti

dikatakan oleh Bapak Eko selaku Kepala UPTD terminal berikut :

”Harga solar sekarang juga mahal jadi banyak bus-bus umum yang merugi saat sepi penumpang. Hal ini membuat sebagian bus umum berhenti beroperasi jadi kan otomatis obyek utama dari retribusi terminal juga berkurang. Padahal target yang diberikan untuk retribusi terminal juga semakin meningkat. Hal ini menjadi beban berat bagi pihak kami untuk bisa kerja keras dalam meningktakan PAD…” (wawancara tanggal 27 Desember 2010).

Selain itu diperkuat lagi oleh pendapat Bapak Hadi supir bus

Wahyu Putro berikut :

“gara-gara harga solar naik itu otomatis bikin jumlah pendapatan kita berkurang mas. Bayangkan buat solar dulu paling cuma habis empat puluh lima ribu sekarang paling tidak harus keluar delapan puluh ribu belum buat bayar setoran. Kalau penumpang rame ndak pa pa mas, lha ini sepi gini..... (wawancara tanggal 29 Januari 2011).

Page 99: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Selain harga solar naik banyak masyarakat yang memiliki

kendaraan pribadi hal ini disebabkan oleh tarif kendaraan umum yang

semakin mahal dan semakin mudah mendapatkan kendaraan pribadi. Hal

ini seperti yang diungkapkan oleh Bapak Eko selaku Kepala UPTD

terminal berikut :

“Sekarang coba dipikir mas harga solar sama dengan bensin untuk yang kerjanya jarak dekat paling tidak habis enam ribu rupiah buat pulang pergi sedangkan bila punya kendaraan sendiri isi bensin lima ribu rupiah aja masih turah-turah buat kemana-mana apalagi kredit motor gampang banget sekarang jadi daripada naik kendaraan umum mereka lebih memilih kredit motor wong habisnya juga sama kalau dihitung-hitung dan mereka bisa punya motor lagi....” (wawancara tanggal 27 Desember 2010).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

naiknya bahan bakar minyak dan semakin mudah untuk mendapatkan

kendaraan pribadi menjadi salah satu faktor penyebab berkurangnya obyek

retribusi terminal yang mengakibatkan pendapatan dari retribusi terminal

tidak dapat mencapai terget yang telah ditentukan.

2. Kepemimpinan

Kepemimpinan sebagai upaya untuk mengendalikan anggota

organisasi agar bekerja sesuai dengan standar dan tujuan organisasi.

(Tangkilisan, 2005:180).

Organisasi publik seperti UPTD Terminal masih bersifat hierarki

sehingga membutuhkan sosok kepemimpinan yang handal yang bisa

mengendalikan anggotanya agar bekerja sesuai standar dan tujuan

organisasi. Tetapi kepemimpinan yang ada dalam UPTD tidak dapat

Page 100: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

mengendalikan anggota organisasi agar dapat bekerja sesuai standar, hal

ini dikarenakan dalam mencapai tujuan organisasi kepemimpinan

dihadapkan pada masalah prosedur. Bapak Harsono selaku Kepala TU

UPTD terminal mengatakan bahwa :

“…pihak kami selalu berusaha menjalankan sesuatu sesuai prosedur yang ada tapi ya namanya juga orang kerja kan ga selalu harus nurut aturan mas, piye benere apa piye apike? Kalo nurut benere kan yo belum mesti apik mas. Misale saja tentang penarikan retribusi kalo sesuai harus di tempat yang telah ditetapkan yaitu di dalam gedung terminal, tapi kan kenyataane ga semua bus mau masuk ke terminal jadi kita sebagai petugas yang harus turun ke jalan buat narik retribusi…” (wawancara tanggal 15 Desember 2010).

Hal ini diperkuat oleh pernyataan Bapak Bambang staff di UPTD

Terminal juga menambahkan hal yang sama, yaitu :

“…Karena adanya tuntutan untuk menaikkan pendapatan retribusi kami menggunakan sistem jemput bola untuk mungut retribusi pada bis-bis yang tidak masuk ke terminal. Biasanya kami menempatkan petugas di titik-titik tertentu. Sebenarnya hal-hal seperti ini tidak sesuai dengan peraturan karena sebenarnya kita dilarang memungut retribusi di jalan raya. Tapi ya gimana lagi mas kalau nuruti aturan padahal sopir-sopir bis sulit diajak kerjasama yang ada pendapatan kita semakin tidak bisa menutup target…” (wawancara tanggal 9 Desember 2010).

Berdasarkan dua pendapat diatas menunjukan bahwa

kepemimpinan dalam UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo belum

mampu untuk mengarahkan anggotanya untuk bekerja sesuai dengan

prosedur yang ada, hal ini dilakukan karena adanya tuntutan untuk

mengejar target yang telah ditetapkan.

Page 101: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

3. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia, yang berkaitan dengan kualitas karyawan

untuk bekerja dan berkarya secara optimal. (Tangkilisan, 2005:180)

Sumber daya manusia adalah merupakan penggerak suatu

organisasi dengan sumber daya manusia yang baik dan berkualitas maka

sebuah organisasi akan bergerak ke arah yang lebih baik. UPTD Terminal

Kabupaten Sukoharjo sebagai sebuah organisasi publik yang bertugas

mengelola retribusi memerlukan pegawai-pegawai yang berkualitas.

Kualitas sumber daya manusia UPTD Terminal Kabupaten

Sukoharjo ditunjukkan oleh banyaknya jumlah pegawai yang telah

mengikuti pelatihan-pelatihan seperti pembinaan teknis (bintek) seperti

yang diungkapkan Bapak Eko selaku Kepala UPTD terminal berikut :

“Kalau berbicara tentang kualitas pegawai kami ya bisa dibilang kami telah berusaha untuk meningkatkan kualitas pegawai mas. Memang kalau dilihat dari pendidikan formal pegawai kami yang bergelar sarjana mungkin bisa dihitung dengan jari karena pegawai kami biasanya bekerja dilapangan jadi tidak butuh gelar kalau yang berada di posisi-posisi penting seperti saya atau Pak Harsono itu memang harus sarjana. Tapi untuk petugas lapangan tidak perlu pendidikan yang terlalu tinggi yang penting mereka telah mengikuti bintek (pembinaan teknis) yang biasanya di adakan oleh pusat sebagai standar kualitas pegawai kami.....” (wawancara tanggal 29 Januari 2011).

Sedangkan Bapak Harsono selaku Kepala TU UPTD terminal

menambahkan bahwa :

“Kami juga mengoptimalkan seluruh pegawai yang ada sehingga pegawai-pegawai kami telah dipilah-pilah dalam bagian-bagian seperti bagian pemungutan, bagian operasional, dan bagian kebersihan, mereka telah profesional dibidangnya masing-masing.....” (wawancara tanggal 29 Januari 2011).

Page 102: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa pegawai-

pegawai di UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo telah memenuhi

standar-standar yang dibutuhkan oleh terminal dalam pengelolaan retribusi

jasa terminal.

Page 103: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Retribusi terminal merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Sukoharjo. Pengelolaan retribusi terminal dilakukan oleh UPTD

Terminal Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten

Sukoharjo. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya berkaitan dengan

pengelolaan terminal, Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi

Kabupaten Sukoharjo berpedoman pada Perda No.27 Tahun 2003 Tentang

Terminal sebagai pengganti perda Nomor 17 Tahun 2000.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan di dalam

Bab IV tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja Dinas

Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo dalam

pengelolaan retribusi terminal dikatakan masih kurang baik.

Kinerja UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo, dilihat dari indikator-

indikator yang digunakan dalam mengukur kinerja yaitu antara lain adalah

tangible, responsivitas, responsibilitas, akuntabilitas, dan transparansi. Dari semua

indikator tersebut dapat diambil kesimpulan kinerja UPTD Terminal Kabupaten

Sukoharjo masih kurang baik sehingga target .

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja UPTD Terminal Kabupaten

Sukoharjo adalah ekonomi, kepemimpinan, dan sumber daya manusia. Faktor

ekonomi dan kepemimpinan masih memiliki kekurangan sedangkan sumber daya

Page 104: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

manusia telah memiliki kualitas yang sesuai dengan kebutuhan pengelolaan

retribusi jasa terminal.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bagaimana kinerja

Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo dalam

pengelolaan retribusi terminal. Dalam beberapa hal kinerja yang dilakukan oleh

Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo tersebut

masih ada yang perlu ditingkatkan lagi untuk memberikan pelayanan yang

optimal dan tercapainya target retribusi sesuai dengan yang telah dianggarkan.

Untuk itu ada beberapa saran yang bisa diperhatikan dan bisa menjadi salah satu

solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi, yaitu antara lain adalah sebagai

berikut :

1. Melihat salah satu alasan tidak tertutupnya target karena tidak semua

kendaraan masuk ke terminal maka pihak UPTD Terminal Dinas

Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo harus

lebih bersikap tegas dengan cara memperingatkan atau memberi sanksi

sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo No. 17 Tahun 2000

Tentang Retribusi Terminal yaitu sanksi administratif berupa bunga

sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari retribusi yang terhutang atau

kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan STRD dan wajib

retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan

keuangan Daerah diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan

atau denda sebanyak-banyaknya 4 (empat) kali jumlah retribusi terhutang.

Page 105: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

2. Melihat salah satu faktor yang berpengaruh kurang baik adalah

kepemimpinan maka salah satu yang dapat dilakukan adalah memperbaiki

kepemimpinan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengubah gaya

kepemimpinan menjadi lebih mentaati prosedur dalam dan tidak

mentolerir penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan anggota.

Page 106: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

DAFTAR PUSTAKA

Dwiyanto,Agus. 2006. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia.Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.

H. B. Sutopo.2002. Metodologi Penelitian Kualitatif . Surakarta :Lembaga

Pengembangan Pendidikan (LPP) dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press).

Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik Yogyakarta : Sekolah Tinggi

Ilmu Manajemen YKPN. Mahsun, Mohamad.2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : BPFE. Ratminto & Atik Septi W. 2005. Manajemen Pelayanan : Pengembangan Model

Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Ruky,Achmad. 2001. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Utama. Sinambela, Lijan Potlak. 2006. Reformasi Pelayanan Publik (Teori Kebijakan dan

Implementasi).Jakarta : PT. Bumi Aksara. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan HRD. Bandung :

Alfabeta Tangkilisan, Hessel Nogi. 2005. Manajemen Publik. Jakarta : PT Gramedia. Widodo, Joko.2005.Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja. Malang :

Banyumedia. Yeremias T. Keban. 2004. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik.

Yogyakarta : Gaya Media. JOURNAL : Balint, Tim., Schernbeck, Sarah dan Schneider, Simone. 2009. Public Administration and Development artikel Performance Accountability in The UN Secretariat – The Conflictual Way Toward More Flexibity dalam www.interscience.wiley.com Guenon, Marcel dan Bruno. 2007. International Journal Public Sector

Performance Management Vol.1 No.1 dalam www.inderscience.com

Page 107: kinerja unit pelaksana teknis dinas terminal kabupaten sukoharjo ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

SUMBER LAINNYA : Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah Undang-Undang No.34 Tahun 2000 Tentang Pajak dan Retribusi Daerah Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo No. 17 Tahun 2000 Tentang Retribusi

Terminal Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo No. 27 Tahun 2003 Tentang Retribui

Terminal