Kimia X

4
Studi Buku Teks Pelajaran PAI SMA Kelas X, XI, XII (Penerbit Erlangga, Grafindo, Platinum dan Yudhistira Senin, 18 Juni 2012 10:57 Studi Buku Teks Pelajaran PAI SMA Kelas X, XI, XII (Penerbit Erlangga, Grafindo, Platinum dan Yudhistira) A. Latar Belakang Pendidikan Agama Islam (selanjutnya PAI) adalah salah satu pilar strategis dalam Sistem Pendidikan Nasional. Tentu PAI memiliki peran yang penting dalam membentuk karakter bangsa yang religius dan toleran. Sehingga prosesnya pun perlu diperhatikan kualitasnya. Agar tujuan yang ingin dicapai dari tujuan pendidikan agama dapat tercapai. Oleh karena itu, di samping guru PAI yang harus membantu siswa untuk membangun pengetahuannya, diperlukan sarana belajar yang efektif. Salah satu sarana yang paling penting sebagai sumber belajar adalah penyediaan buku pelajaran sebagai rujukan yang baik dan benar bagi siswa/peserta didik. [1] Buku ini sangat penting karena buku teks pelajaran merupakan salah satu sarana yang signifikan dalam menunjang proses kegiatan pembelajaran. Dari hasil survey awal, ditemukan buku PAI yang masih memiliki kekurangan baik dalam masalah teks redaksionalnya maupun jika ditinjau dari segi kesesuaian buku dengan pendekatan belajar aktif. Dari segi teks misalnya, ditemukan ketidakakuratan dalam penulisan kalimat, atau kelemahan dalam penggunaan rujukan yang kurang otoritatif sebagaimana disarankan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Sedangkan dari segi kesesuaian atau keoptimalan buku dengan konteks pendekatan belajar aktif misalnya buku PAI yang ada dan ditemukan, lebih banyak mengedepankan aspek kognitif atau pengetahuanya daripada penghayatan dan praktik, sedangkan menurut pendekatan belajar aktif, pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang hayat, dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik. B. Pendekatan dalam Analisis Buku 1 / 4

Transcript of Kimia X

  • Studi Buku Teks Pelajaran PAI SMA Kelas X, XI, XII (Penerbit Erlangga, Grafindo, Platinum dan Yudhistira) Senin, 18 Juni 2012 10:57

    Studi Buku Teks Pelajaran PAI SMA Kelas X, XI, XII (Penerbit Erlangga, Grafindo, Platinumdan Yudhistira)

    A. Latar Belakang Pendidikan Agama Islam (selanjutnya PAI) adalah salah satu pilar strategis dalam SistemPendidikan Nasional. Tentu PAI memiliki peran yang penting dalam membentuk karakterbangsa yang religius dan toleran. Sehingga prosesnya pun perlu diperhatikan kualitasnya. Agartujuan yang ingin dicapai dari tujuan pendidikan agama dapat tercapai. Oleh karena itu, di samping guru PAI yang harus membantu siswa untuk membangunpengetahuannya, diperlukan sarana belajar yang efektif. Salah satu sarana yang paling pentingsebagai sumber belajar adalah penyediaan buku pelajaran sebagai rujukan yang baik danbenar bagi siswa/peserta didik. [1] Buku ini sangat penting karena buku teks pelajaranmerupakan salah satu sarana yang signifikan dalam menunjang proses kegiatan pembelajaran. Dari hasil survey awal, ditemukan buku PAI yang masih memiliki kekurangan baik dalammasalah teks redaksionalnya maupun jika ditinjau dari segi kesesuaian buku denganpendekatan belajar aktif. Dari segi teks misalnya, ditemukan ketidakakuratan dalam penulisankalimat, atau kelemahan dalam penggunaan rujukan yang kurang otoritatif sebagaimanadisarankan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Sedangkan dari segi kesesuaianatau keoptimalan buku dengan konteks pendekatan belajar aktif misalnya buku PAI yang adadan ditemukan, lebih banyak mengedepankan aspek kognitif atau pengetahuanya daripadapenghayatan dan praktik, sedangkan menurut pendekatan belajar aktif, pendidikandiselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didiksepanjang hayat, dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkankreativitas peserta didik. B. Pendekatan dalam Analisis Buku

    1 / 4

  • Studi Buku Teks Pelajaran PAI SMA Kelas X, XI, XII (Penerbit Erlangga, Grafindo, Platinum dan Yudhistira) Senin, 18 Juni 2012 10:57

    Pendekatan dalam analisis yang digunakan juga dua, yang pertama menggunakanpendekatan teks dan kedua menggunakan pendekatan konteks. Pendekatan teks yangdimaksud di sini adalah textual criticism (kritik teks). Untuk melakukan hal itu, tentu sajadiperlukan alat (instrumen). Studi ini menggunakan instrumen penilaian buku teks pelajaransebagaimana yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dengan beberapapenambahan dan pengurangan. Adapun pendekatan konteks yang dimaksud di sini adalah terutama konteks tujuan (ends) darituturan atau teks dan peserta tutur/pembaca teks (participant). Sebagaimana dikemukakan di atas, tujuan buku teks pelajaran adalah sebagai media belajaryang mampu membudayakan dan memberdayakan peserta didik (belajar aktif). Oleh karena itusebuah buku sebagai teks, seharusnya mempertimbangkan selalu konteks tujuan dan pesertatutur tersebut. C. Kesimpulan Beberapa temuan-temuan hasil studi terhadap buku-buku PAI SMA yang diterbitkan olehPenerbit Erlangga, Grafindo, Platinum, dan Yudhistira menghasilkan tiga kesimpulan. Tigakesimpulan ini tentu saja diupayakan menjawab tiga pertanyaan dalam studi ini; (1) Apakahbuku-buku teks PAI kelas X XII SMA yang diterbitkan oleh Penerbit Erlangga, Grafindo,Platinum Yudhistira sudah baik dan benar secara teks redaksional dan substansi materinya?;(2) Sudah sesuaikan dengan pendekatan belajar aktif?; (3) Dan apakah materi-materi yangdisajikan sudah kontekstual? Berikut adalah kesimpulannya. - Buku-buku teks PAI kelas X XII SMA yang diterbitkan oleh Penerbit Erlangga, Grafindo,Platinum, Yudhistira belumlah baik dari segi tekstualnya; masih terdapatkekurangan-kekurangan dalam hal pemilihan kata dan beberapa kesalahan-kesalahan dalampenulisan ayat al-Quran, terutama pada penerbit Erlangga; belum menggunakanrujukan-rujukan yang otoritatif, terutama untuk rujukan-rujukan tafsir, hadits dan fiqh; dalampenyajiannya pun masih banyak yang belum menyertakan glosarium dan indeks; - Buku-buku teks PAI kelas X XII SMA yang diterbitkan oleh Penerbit Erlangga, Grafindo,Platinum, Yudhistira belum semuanya mengunakan sudut pandang yang kuat mengenai suatupembelajaran, yakni pemelajaran aktif, sehingga materi-materi yang disajikan masih terkesanmengedepankan aspek kognitif, dan sedikit aspek afektif dan psikomotorik. Padahal pendidikanagama bukan sekadar pembelajaran pengetahuan, tetapi penanaman nilai-nilai. - Memang buku-buku teks PAI kelas X XII SMA yang diterbitkan oleh Penerbit Erlangga,

    2 / 4

  • Studi Buku Teks Pelajaran PAI SMA Kelas X, XI, XII (Penerbit Erlangga, Grafindo, Platinum dan Yudhistira) Senin, 18 Juni 2012 10:57

    Grafindo, Platinum, Yudhistira sudah menyajikan materi-materi yang relevan sebagaimanayang disarankan oleh BSNP, seperti demokrasi dan anti diskriminasi, solidaritas sosial,lingkungan hidup, toleransi, kerukunan dan persatuan. Namun, tidak memberikan penjelasandari isu-isu tersebut lebih dalam atau panduan dalam bentuk refleksi lebih dalam terhadapisu-isu tersebut. Sehingga belumlah kontekstual dan cenderung normatif. Mungkin inilah yangmenyebabkan gagalnya PAI dalam membentuk karakter siswa yang religious, damai, dantoleran, karena materi yang diterima sangat terasa normatif dan kognitif, kurang menyentuhaspek afektif dan psikomotorik akibat tingkat reflektif yang dangkal. Padahal, dari segi SK danKD, isu seputar kerukunan dan HAM yang sangat menjadi fokus pembangunan agama padaKementerian Agama sudah mencukupi. D. ReKomendasi Jika ingin mengembangkan buku teks pelajaran PAI (SMA) yang menarik dan mampumerangsang untuk membangun pemahaman, refleksi dan praktik beragama yang sesuaidengan jati diri bangsa yang tertuang dalam landasan filosofis pembangunan bidang agamaoleh Kementerian Agama, yakni diantara yang penting dari landasan filosofis tersebut adalahagama sebagai sumber nilai spiritual, moral dan etik bagi kehidupan berbangsa dan bernegara;penghormatan dan perlindungan atas hak dan kebebasan beragama sebagai bagian dari hakasasi warga Negara; kerukunan umat beragama; dan pengembangan dan jati diri bangsa.Maka, buku tersebut haruslah; (1) berkualitas dari sisi teksnya terlebih dahulu (segala hal yangberkaitan dengan aspek teks baik segi redaksinya maupun muatan materinya); (2) setiap bukuteks pelajaran PAI yang disusun haruslah mempunyai sudut pandang pembalajaran aktif; (3)dan juga memuat isu-isu yang relevan dan kontekstual dalam konteks pembangunan bidangagama (misal: kerukunan, demokrasi, HAM, dan nasionalisme). Oleh karena itu rekomendasiyang dapat diajukan kepada unit terkait (Misal: Direktorat PAIS Kemenag) adalah sebagaiberikut: - Selain dievaluasi oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan, KementerianAgama juga harus mempunyai andil dalam hal evaluasi, terutama mengenai kesahihanpenulisan dan pengutipan ayat al-Quran dan hadits dalam buku teks pelajaran PAI. Hal iniadalah bagian dari sasaran strategis dalam Rencana Strategis Kementerian Agama 2010 2014, yakni meningkatkan mutu pendidikan agama di sekolah, yang salah satunya melaluipeningkatan mutu media belajar, dalam hal ini adalah buku. - Perlu ada upaya menghubungkan visi-misi pembangunan agama oleh KementerianAgama dengan visi-misi pembangunan pendidikan oleh Kementerian Pendidikan Nasional danKebudayaan dalam konteks penyusunan buku teks pelajaran PAI. Sehingga cita-citapembangunan bidang agama dapat terwujud melalui wadah sistem pendidikan nasional.Mungkin ada baiknya dibuat suatu rencana strategis pengembangan buku-buku teks pelajaran

    3 / 4

  • Studi Buku Teks Pelajaran PAI SMA Kelas X, XI, XII (Penerbit Erlangga, Grafindo, Platinum dan Yudhistira) Senin, 18 Juni 2012 10:57

    PAI berdasarkan rencana strategis pembangunan bidang agama dan pendidikan, yang padaakhirnya nanti materi-materi yang diajarkan akan selalu relevan dan kontekstual karena selaludidasarkan pada rencana strategis tersebut. Dalam penilaian buku teks pelajaran PAI harus selalu mempertimbangkan pembelajaran yangterfokus pada keaktifan peserta didik/siswa di semua aspeknya (baik al-Quran, aqidah, akhlak,fiqh, dan sejarah) dan menjadi ruh di semua penyajian materi pelajarannya.

    [1] Lihat Peraturan Menteri Agama No. 16 Tahun 2010 tentang Peraturan Menteri Agamatentang Pengelolaan Pendidikan Agama pada Sekolah, Pasal 24 Bab VII Sarana danPrasarana.

    4 / 4