KIMIA PERMUKAAN

download KIMIA PERMUKAAN

of 75

Transcript of KIMIA PERMUKAAN

KIMIA PERMUKAAN

TEGANGAN PERMUKAAN Kecenderungan permukaan cairan untuk memperkecil luas permukaan secara spontan Molekul yang berada di dalam cairan akan mengalami gaya tarik menarik yang sama besar ke segala arah Molekul pada permukaan cairan akan mengalami gaya resultan yang mengarah ke dalam cairan akibatnya molekul pada permukaan cairan cenderung untuk menyusut .

TEGANGAN PERMUKAAN Tegangan permukaan suatu cairan adalah banyaknya kerja yang dibutuhkan untuk memperluas permukaan cairan sebanyak satu satuan luas Satuan cgs : erg cm-2 atau dyne cm-1 Satuan SI : Nm-1 1 dyne cm-1 = 10-3 Nm-1

ADSORPSI Apabila pada permukaan antara dua fasa ditambahkan komponen ke tiga maka akan teradsorpsi pada permukaan Contoh: penambahan sabun untuk menstabilkan emulsi air dalam minyak , molekul sabun teradsorpsi pada permukaan kedua cairan dan menurunkan tegangan permukaan Kompone ke tiga merupakan surface active atau surfaktan . Molekul mempunyai gugus polar dan non polar gugus polar larut dalam medium polar, non polar larut dalam minyak

Kecenderungan molekul surface active berkumpul pada permukaan akan menyebabkan penurunan tegangan permukaan disebabkan surfaktan menghasilkan tekanan permukaan untuk melawan kecederungan penyusutan medium non polar medium polar

Sifat Khas dan Kegunaan surfaktan Surface active agent :suatu zat yang bila hadir pada konsentrasi rendah dalam sistem, mempunyai sifat adsorpsi pada permukaan/antarmuka, dan merubah nilai energi bebas permukaan/antarmuka dari sistem tsb.

Interface = memperlihatkan batas antara 2 fasayang tidak saling larut.

Surface = memperlihatkan interface, dimanasalah satu fasanya adalah gas, biasanya udara.

Energi bebas antarmuka = jumlah minimum kerja yang diperlukan untuk membentuk sistem antarmuka. Energi bebas antarmuka persatuan luas = apa yang diukur pada saat menentukan tegangan antarmuka antara 2 fasa. Ketika mengukur tegangan permukaan sebuah cairan, diukur energi bebas antarmuka per satuan luas batas antara cair dan udara di atasnya. Saat mengekspan sebuah antarmuka, energi minimum yang diperlukan adalah hasil kali tegangan antarmuka dengan luas areanya:

Wmin = . A Surfaktan berfungsi untuk menurunkan energi bebas antarmuka daripada menaikkan harga tsb.

Surfaktantdd. bagian polar dan non polar, memperlihatkan struktur molekul yang khas, tdd:Sodium dodecylsulfate (SDS)Gugus hidrofobik Gugus hidrofilik

Cetyltrimethylammoniumbromide (CTAB)Gugus hidrofobik Gugus hidrofilik

gugus liofobik = gugus yang menjauhi pelarut polar, umumnya rantai hidrokarbon tdd. 8-22 atom C. gugus liofilik = gugus yang kuat tertarik ke pelarut polar, misal: gugus karboksilat, sulfonat, sulfat, garam ammonium kuarterner dan polioksitilen Dikenal sebagai struktur ampifatik.

Ketika surfaktan dilarutkan dalam pelarut, molekulnya akan terletak di permukaan. Kehadiranya akan menurunkan kerja yang diperlukan setiap satuan luas permukaan atau menurunkan energi bebas permukaan/tegangan permukaan.

Orientasi molekul (struktur ampifatik) surfaktan pada permukaan: gugus hidrofiliknya dalam fasa aqua dan gugus hidrofobiknya menjauhinya/ada di permukaan,Udara

Fasa air

Gugus hidrofilik

Gugus hidrofobik

Penggambaran orientasi molekul surfaktan pada sistem udara/air

Gugus hidrofobik = hidrokarbon (HK) rantai panjang (sedikit digunakan HK terhalogensi atau mengandung oksigen atau siloxane). Gugus hidrofilik = ionik atau gugus sangat polar. C. Klasifikasi surfaktan Bergantung dari gugus hidrofiliknya, surfaktan dikelompokkan sebagai: 1. Anionik Bila bagian aktif permukaannya adalah molekul yang bermuatan negatif, Contoh: RCOO-Na+ ; R-C6H4SO3-Na+ (alkil benzen sulfonat).

2. Kationik Bila yang aktif permukaan: bermuatan positif, Contoh: RNH3+Cl- (garam dari amina rantai panjang) RN(CH3)3+Cl- (Amonium klorida kuarterner).

3. Zwitter ion Kedua muatan positif dan negatif ada dalam molekul, Contoh: RNH2+CH2COO- (Asam amino rantai panjang) RN+(CH3)2CH2CH2SO3-(Sulfobetain). 4. Non ion Bagian aktif permukaanya tidak bermuatan, Contoh: RCOOCH2CH(OH)CH2OH (monogliserida, asam lemak rantai panjang). RC6H4(OC2H4)xOH (polyoxyethylenated alkylphenol).

Besarnya tegangan permukaan karena penambahan surfaktan Y= Yo Yo = tegangan permukaan cairan murni Y = tegangan permukaan setelah terbentuk monolayer = tekanan permukaan yang disebabkan monolayer

Banyaknya konsentrasi lapisan hasil adsorpsi yang terdapat pada permukaan pada saat kesetimbangan : = - ( dY/dc2) x (c2/RT) T = kelebihan konsentrasi surfaktan pada bagian permukaan dibandingkan dengan konsentrasi surfaktan pada larutan C2 = konsentrasi surfaktan pada larutan

Permukaan gas padatan Bila gas bersentuhan dengan permukaan padatan , gas akan teradsorpsi pada permukaan padatan . Permukaan padatan merupakan adsorben sedang gas yang teradsorpsi disebut adsorbat Gaya yang menyebabkan molekul gas terikat pada permukaan padatan adalah gaya van der waals( adsorpsi fisik) atau gaya kimiawi (chemisoption)

Fisisorpsi Terjadi antar aksi van der waals , antara adsorben dan substrat , antar aksi lemah mudah lepas Kimisorpsi Partikel melekat pada permukaan dengan membentuk ikatan kimia Cenderung kuat

Adsorpsi gas pada permukaan padatan 1) Isoterm LangmuirP/V = P/Vm + 1/ a Vm Vm = Volume gas yang dibutuhkan untuk menutupi satu satuan massa adsorben V = Volume gas yang sebenarnya menutupi satu satuan massa asorben pada tekanan tertentu a = konstanta( tergantung pada suhu )

Isoterm Freudlich V = k P1/n Log V = log k + 1/n log P

PERMUKAAN PADATAN CAIRAN

SUDUT KONTAK Bila satu titik cairan ditempatkan pada permukaan padatan maka terbentuk bola dengan sudut kontak tertentu Y p/u = Yp/c + Yc/u cos Y p/u = tegangan permukaan antara padatan dan udara Yp/c = tegangan permukaan antara padatan dan cairan Yc/u = tegangan permukaan antara cairan dan udara. = sudut kontak

Adsorpsi larutan Adsorpsi molekul zat terlarut dari larutan oleh permukaan padatan biasanya hanya membentuk monolayer . Adsorpsi Langmuir maupun freundlich untuk adsorpsi larutan pada padatan x/m = k c1/n X = jumlah zat terlarut yang diadsorpsi padatan bermassa m C = konsentrasi larutan pada kesetimbangan n,k = konstanta ( x/m) maks = kapasitas monolayer

Detergency Washing dirty dishes or clothes involves a complex mechanism comprising many physical and chemical effects resulting from a variety of soil types and a range of substrate materials. However, the most important cleaning action is a result of surface chemistry and surfactants. Detergent action to remove oily/greasy soiling involves wetting, emulsification, solubilisation and micelles.

Wetting Water is not attracted on an oily/greasy surface, but with a surfactant present wetting occurs because the molecules adsorb at the oilwater interface in a manner similar to that seen for emulsification. Foaming A foam is a dispersion of gas in liquid, generally air in water, where there is only a small volume of liquid compared with the large volume of gas. Each gas space, or cell, has walls made up of a thin layer of water with surfactant molecules adsorbed at the surfaces. Adsorption of a suitable surfactant creates a foam that gets its mechanical stability from surface elasticity and just the right amount of drainage in the water between the surfaces of the film.

KOLOID Koloid merupakan dispersi partikel kecil dari satu material ke dalam material lain Diameter partikel koloid berkisar 10A sampai 10.000 A Dibawah 10 A merupakan larutan sejati Diatas 10.000A membentuk suspensi dan terpisah membentuk 2 fasa

Penggolongan KOLOID Nama yang diberikan tergantung pada kedua fasa yang terlibat SOL : dispersi padatan dalam cairan atau padatan dalam padatan Aerosol : merupakan dispersi cairan dalam gas (asap) Emulsi : dispersi cairan dalam cairan (susu) Penggolongan KOLOID : Liofilik : penarik pelarut Liofobik (penolak pelarut) Hidofilik dan Hidrofobik

Jenis koloid Jenis Fasa terdispers Busa gas aerosol cairan Emulsi cairan Asap padat sol padat emulsi cairan padat

Fasa Contoh pendispers cairan busa sabun gas spray serangga cairan susu , kecap gas asap , debu cairan pasta gigi padatan margarin

Penggolongan Koloid yang lebih umum : 1. Dispersi Koloid sistem ini secara termodinamik tidak stabil karena nisbah permukaan volume yang sangat besar 2. Larutan koloid sejati : terdiri dari larutan dengan zat terlarut yang berat molekulnya tinggi ( makromolekul seperti protein , karbohidrat) secara termodinamika stabil 3. Koloid asosiasi /Coloidal electrolyte ; Sistem dengan berat molekul rendah yang beragregasi membentuk partikel berukuran koloid . Stabil secara termodinamik.

Contoh koloid asosiasi : Sabun dan deterjen Gugus hidrofilik memiliki afinitas yang sangat kuat terhadap medium air Gugus hidrofobik bergabung dengan gugus hidrofobik lainmembentuk agregat yang disebut Misel Gugus hidrofobik berkumpul pada bagian dalam misel sedang gugus hidrofilik berada pada bagian luar

Sifat sifat Koloid Sifat Optik Efek Tyndall : Berkas cahaya menjadi tampak karena adanya pantulan dan hamburan cahaya oleh permukaan partikel koloid. Sifat Kinetik Gerak Brown Partikel partikel bergerak zig-zag secara acak , tumbukan antara molekul dispers dengan molekul medium pendispersnya

Sifat Elektrik Koloid akan membentuk suatu permukaan yang bermuatan listrik bila berhubungan dengan medium dispers polar seperti air Bila partikel koloid bermuatan ditempatkan dalam medan listrik , maka partikel akan bergerak ke arah salah satu elektroda bergantung pada muatan nya. Koloid : - Liofob dan Liofil

Liofil ( penarik pelarut ) Liofob ( penolak pelarut) Jika air sebagai pelarut Hidrofob dan hidrofil. Koloid dapat dimurnikan dialisis , dialisis sangat lambat dan dipercepat dengan memberikan muatan listrik , serta memanfaatkan muatan koloid . Teknik ini disebut ELEKTRODIALISIS

PEMBENTUKAN MISEL DAN ANTAR AKSI HIDROFOB Molekul sabun dapat berkumpul sebagai misel , yaitu kumpulan molekul berukuran koloid . Hal ini disebabkan karena ekor hidrofobnya cenderung berkumpul dan kepala hidrilnya memberikan perlindungan Misel terbentuk di atas konsentrasi misel kritis (CMC)

Persamaan empiris untuk surfaktan ionik rantai lurus homolog (sabun, alkan-sulfonat, alkil sulfat,alkil aminuim klorida, alkil trimetil amonium bromida dalam medium air) hubungan antara CCMC dan jumlah atom-C (N) dalam rantai hidrofobik adalah = Log CCMC = A BN dimana, A = konstanta untuk gugus ion tertentu, pada T tertentu. B = sekitar 0,3 (=log 2) pada 35o C.

Tabel di bawah, memperlihatkan beberapa nilai A dan B yang ditentukan dari data eksperiment. Tabel 3.2. Tetapan untuk hubungan = log CCMC = A-BNSurfaktan NaKarboxilat(soap)oC

A 1,8

B 0,30

Sumber Markina

20

NaKarboxilat(soap)Na(K)-n-alkil-1-sulfat or sulfonat Na-n-alkane-1-sulfonat

2525 40

1,91,5 1,5

0,290,30 0,29

KlevensRosen Klevens

55

1,1

0,26

Schick

60

1,4

0,28

Rosen

Na-p-n-alkil benzen sulfonat

55

1,6

0,29

Schick

Untuk polioxietilen alkohol non ionik dan alkil fenol dalam medium air, hubungan empiris antara CMC dan jumlah oxietilen unit R dalam molekul adalah:

Log CCMC = A + B Rdimana, A dan B = tetapan pada temperatur tertentu dan gugus hidrofobik tertentu. Dalam kedua hubungan ini, CMC dalam larutan air menurun dengan sifat hidrofobik surfaktan yang meningkat.

LAPISAN RANGKAP LISTRIK Sumber kestabilan kinetika adalah adanya muatan listrik pada permukaan koloid. 2 daerah muatan : 1. lapisan ion tak bergerak yang menempel kuat pada permukaan partikel koloid dan mungkin mengandung molekul air 2. Kulit muatan bagian dalam dan atmosfer disebut lapisan rangkap listrik

Kestabilan Koloid Karena besarnya luas permukaan , secara termodinamika koloid tidak stabil terhadap jumlahnya yang besar Gaya yang menentukan kestabilan koloid : 1. Gaya tarik menarik . Dikenal sebagai gaya london Van der Walls . Gaya ini cenderung menyebabkan partikel partikel koloid berkumpul membentuk agregat yang kemudian akan mengendap

2. Gaya tolak menolak yang disebabkan oleh tumpang suh lapisan ganda listrik yang bermuatan sama , Gaya ini menstabilkan koloid . Kestabilan koloid dapat diganggu dengan adanya penambahan elektrolit

Koloid Pelindung

Koloid pelindung adalah koloid yang dapat melindungi koloid dari proses koagulasi atau penggumpalan. Ada beberapa koloid pelindung yang digunakan pada emulsi, misalnya casein dalam susu.

Elektroforesis

Elektroforesis adalah peristiwa pemisahan koloid yang bermuatan. Partikel-partikel koloid yang bermuatan dengan bentuan arus listrik akan mengalir ke masing-masing elektroda yang bermuatannya berlawanan. Partikel yang bermuatan positif bergerak menuju ke elektroda negatif

KOROSI : REAKSI REDOKS DILINGKUNGAN Korosi reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat dilingkungan yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari korosi sering disebut perkaratan contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi

Peristiwa korosi logam mengalami oksidasi sedangkan oksigen mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi Fe2O3 .x H2O. Karat besi memerlukan oksigen dan air besi yang dilapisi oli tidak akan berkarat sebab terhindar kontak dengan air. besi yang disimpan di udara kering akan lebih awet daripada besi yang disimpan dalam udara lembab

Faktor-faktor lain yang menyebabkan cepatnya korosi besi antara lain tingkat keasaman, kontak dengan elektrolit, adanya pengotor atau kontak dengan logam yang kurang aktif serta keadaan logam itu sendiri (kerapatan, atau kasar/halus permukaan) Korosi besi merupakan proses elektrokimia. Bagian tertentu dari besi itu bertindak sebagai anoda tempat terjadinya oksidasi besi. Fe Fe2+ + 2e

Elektron yang dibebaskan di anoda dialirkan pada bagian lain dari besi itu yang berlaku sebagi katoda tempat oksigen tereduksi O2 + 2H2O + 4e 4OH Atau O2 + 4H+ + 4e 2H2O Ion besi (II) yang terbentuk pada anoda selanjutnya teroksidasi menjadi ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi Fe2O3. xH2O yaitu karat besi

Cara pencegahan korosi 1. Mencegah kontak dengan oksigen atau air Korosi dapat dicegah dengan melapisi besi dengan atom logam lain yang tahan korosi . cat selain memiliki fungsi dekoratif juga memiliki fungsi pelindungan. Pelapisan logam lain yang elektrodanya lebih positif akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai anoda jadi logam pelapis ini akan mendorong oksidasi (perkaratan) besi.

2. Memberi perlindungan katoda atau pengorbanan anoda Besi dilapisi atau dihubungkan dengan logam lain yang lebih aktif (mempunyai potensial elktroda lebih negatif) membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katoda yang akan teroksidasi adalah logam lain itu (anoda) sedangkan besi hanya berfungsi sebagai tempat terjadinya reduksi oksigen. Perlindungan katoda digunakan untuk melindungi pipa bawah tanah mengunakan logam magnesium .

SEL ELEKTROKIMIA Reaksi elektrokimia merubah energi kimia menjadi energi listrik . Anoda melepaskan elektron . Katoda menerima elektron

Anoda katoda

Diagram selZn(s) /Zn2+ // Cu2+ /Cu (s)

Zn Zn2+ +2e

Cu2+ + 2e Cu

Perhitungan Eosel Cu2+ + 2e Cu(s) Eoselred = 0,34 V Zn2+ + 2e Zn (s) Eoselred = -0,76V Reaksi yang terjadi : Zn(s) + Cu2+ Cu (s) + Zn2+ Eosel = 0,74 + 0,34 = 1,1 V 1 V = 1 J/C

Termodinamika Sel Elektrokimia W maks = - G Kerja yang dihasilkan dari kerja listrik W listrik = nFEsel G = - nFE Go = - nFEosel Konstanta kesetimbangan termodinamika dari potensial standar sel Go = - RT ln KC Go =- nFEo

Go = - nFEo = -2,303 RT log Kc Eo = (2,303RT)/nF x log Kc Padasuhu 25oC : Eo = 2,303 ( 8,314J/molK ) ( 298) = n x 96500C/mol = 0,0592 J/C = 0,0592 V n n Eo = (2,303RT)/nF x log Kc = = 0,0592/n log Kc

Untuk reaksi umum aA + bB cC + dD G = Go + RT ln Q -nFE = -nFEo + RT ln Q E = Eo 2,303 RT / nF x log Q E = Eo 2,303 RT /nF x log (aC)c (aD)d (aAa) (aBb)

POLIMER Makromolekul 1. Makromolekul alami (enzim , protein , karet , polisakarida ) 2. Makromolekul sintesis ( nilon ) Makromolekul Mr Karet 40.000-150.000 Polistiren 32.000 -1.300.000 Polistirena 2.500 1.700.000

Makromolekul yang terdiri dari molekul molekul dengan berat molekul sama MONODISPERS Makromolekul tidak terdiri dari molekul molekul dengan berat molekul sama POLIDISPERS SIFAT KOLIGATIF Metode klasik untuk menentukan massa molar OSMOMETRI Persamaan Van1t Hoff untuk tekanan osmosa larutan ideal = (M) RT ; (M) = konsentrasi molar makromolekul M = tekanan osmosa Persamaan virial untuk gas nyata : = (M) RT ( 1 + B (M) + .) B = koefisien virial osmosa (M) = c /Mr ; C = konsentrasi massa , Mr = massa molar

= c/Mr ( RT) R = konstanta gas , berat molekul solut Bila /c diplot terhadap C maka perpotongan dengan sumbu y adalah(/c)o (/c)o = RT/M Misal polistirene dalam toluena , dalam cm toluena dalam gr/cc Merubah cm dalam atm : Harga (/c)o x densitas toluena kemudian dibagi dengan dengan 76 x 13,6

BERAT MOLEKUL SISTEM POLIDISPERS Dapat dinyatakan dalam berbagai pernyataan : 1. Rata rata jumlah berat molekul Bila makromolekul terdiri dari N molekul polimer dengan distribusi n1 molekul dengan BM1 , n2 molekul dengan BM2 dan seterusnya BMn = (n1BM1 + n2BM2 + .) /( n1 + n2 + )= nx BMx / nx = nx BMx / nx = nx BMx / N

2. Rata rata berat molekul BMw = ( n1 BM12 + n2BM22 + ) / (n1BM1 + n2BM2 + .) = = nx BMx2 / nx BMx 3. Rata rata z berat molekul BMz = (n1BM13 + n2BM23 + ) / (n1BM12 + n2BM22 + .) = nx BMx3 / nx BMx2 Pengukuran ultrasentrifugasi menghasilkan BMw Pengukuran Viskositas menghasilkan antara BMn dan BMw Monodispers : BMw = BMz = BMn

VISKOSITAS Adanya zat terlarut makromolekul akan menaikkan viskositas larutan . Cara termudah menentukan berat molekul makromolekul Alat : Viskometer Oswald Persamaan : Viskositas larutan berhubungan dengan pelarut murni () = * ( 1 + () c + .) Viskositas intrinsik : () = lim (/ * ) 1 c~o c

Penentuan Viskositas dengan Viskometer Oswald rel = /o = t / oto rel = viskositas relatif = viskositas larutan ; o = viskositas pelarut murni Pengukuran viskositas Viskositas spesifik : sp = rel -1 Reduced viscocity : red = sp/c C= konsentrasi makromolekul dalam gr/100 ml

/ * = t / t* x / * Hubungan viskositas dengan M () = K Ma ; K dan a merupakan konstanta yang bergantung pada pelarut dan jenis makromolekulnya Contoh : oC Makromol Pelarut K /cm3g-1 a 1.polistiren benzena 25 9,5 x10-3 0,74 2.poliso- benzena 23 8,3x10-2 0,50 butilen

DIFUSI Difusi : pergerakan molekul dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah sampai diperoleh distribusi molekul yang homogen. Difusi merupakan akibat adanya gerak Brown Hk Difusi Fick dm = - D A (dc/dx) dt Atau dm/dt = - D.A. dc/dx dm/dt = laju difusi Tanda neg menunjukkan proses difusi berlangsung ke arah penurunan konsentrasi

Laju perubahan konsentrasi pada suatu titik tertentu dinyatakan sebagai : Hk Fick dc/dt = D (d2c/dx2 ) D = konstanta kesebandingan = Kofisien difusi Jarak rata rata X yang ditempuh partikel sepanjang sumbu tertentu setelah waktu t Jarak rata rata : Persamaan Einstein : X=2Dt

Hubungan gaya gesek D = k T /f K = konstanta Boltzmann ( Dyne cm K-1 ) T = Suhu absolut f = gaya gesek ( dyne det cm-1 ) D = koefisien difusi ( cm2 det cm-1) Pers Stoke untuk partikel bulat , gaya gesek yang disebabkan medium pelarut : F=6r = viskositas medium pelarut r = jari jari partikel

TEGANGAN PERMUKAAN Tegangan permukaan suatu cairan adalah banyaknya kerja yang dibutuhkan untuk memperluas permukaan cairan sebanyak satu satuan luas Satuan cgs : erg cm-2 atau dyne cm-1 Satuan SI : Nm-1 1 dyne cm-1 = 10-3 Nm-1

Acuan perhitungan mengunakan pers garis linierPenggunaan kalkulator 1. Mode di pencet 2x pilih reg (no 2) linier(1) regresi linier 2. Masukkan data X ( mis 0.5) lalu pencet , masukkan data Y ( mis 1.5) .pencet M+

3. Masukan data ke 2 , ulangi lagi sampai seluruh data masuk 4. Untuk melihat konstanta b, dan a pada persamaan garis regresi Y = b X + a , pencet shift 2 pada replay pencet 2x sampai ketemu huruf A ,B, dan r Kalau melihat a pencet A (1) kemudian = 5. Lalukan untuk melihat b maupun r

Contoh soal

Ketergantungan viskositas larutan polimer polistiren dalam toluena dengan konsentrasi dinyatakan dalam data sbb : C ( g/l) 0 2,0 4,0 6,0 8,0 10,0 ( 10 -1g m-1s-1) 5,6 6,2 6,7 7,4 8,0 8,6 bila viskositas pelarut = 0,985 g m-1 s-1 , dengan K = 3,8 x 10 -5 dan a = 0,63 , tentukan massa molar polimer tersebut .

Permukaan padatan Adsorpsi CH4 pada arang aktif sebanyak 1 gram pada kondisi STP memenuhi isotherm Langmuir.Data hasil pengukuran adsorpsi gas tersebut pada berbagai tekanan adalah sbb : p/Torr 100 200 300 400 500 600 700 V/cm3 10,3 19,3 27,3 34,1 40,0 45,5 48,0 Tentukan harga konstanta Langmuir Bila area 1 molekul adalah 0,100 nm2 , berapa luas permukaan dari arang aktif yang teradsorpsi oleh CH4