KIMIA FISIKA IV.pptx

17
KIMIA FISIKA IV KELOMPOK 1: 1.EDI SUKIRNO 2.MIRNA TERSIANA TAMNASI

Transcript of KIMIA FISIKA IV.pptx

KIMIA FISIKA IV

KIMIA FISIKA IVKELOMPOK 1:EDI SUKIRNOMIRNA TERSIANA TAMNASIKONSEP DASAR TERMODINAMIKATermodinamika merupakan salah satu cabang ilmu kimia fisika yang mempelajari hubungan antara panas (kalor) dan kerja yang dilakukan panas tersebut.Ada 3 hukum termodinamika, yaitu:Hukum Termodinamika I Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan.

2. Hukum Termodinamika II total energi dari suatu sistem termodinamika terionisasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu.3. Hukum Termodinamika III pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.

Dalam bab ini dapat dijelaskan beberapa konsep dasar dalam termodinamika, seperti sistem, lingkungan, keadaan, suhu dan sebagainya.1. Sistem TermodinamikaAda 3 macam sistem termodinamika, yaitu:Sistem tersekat, yaitu sistem yang dindingnya tidak dapat tembus energi atau zat, disebut dinding adiatermal. Contoh: termos tempat penyimpan es.

Sistem tertutup, sistem yang dindingnya dapat tembus energi tetapi tidak tembus zat, disebut dinding diatermal. contoh: suatu silinder baja penyimpan gas.Sistem terbuka, yaitu sistem yang dindingnya dapat dilewati energi maupun zat. contoh: sebutir telur dan sebuah balon udara.Dalam termodinamika, keadaan suatu sistem harus mengandung informasi yang lengkap mengenai sistem yang digunakan dalam mengambil keputusan.

Pernyataan yang tepat untuk menggambarkan suatu keadaan adalah melalui rincian harga dari varibel-variabelnya yang relevan, dalam hal ini adalah variabel termodinamikanya.Variabel termodinamika ialah besaran-besaran makroskopik yang secara fenomenologi dapat diukur, dan harganya terikat dengan atau menentukan keadaan sistem.Contoh variabel-variabel semacam itu dalam termodinamika adalah: tekanan, volume, kerapatan zat, tegangan permukaan, gaya gerak listrik, luas permukaan, dan sebagainya.

Jika termodinamika adalah ilmu fenomenologi, besaran yang bersifat molekular, seperti: potensial ionisasa, frekuensi absorpsi, sudut ikatan dan sebagainya, tidak termasuk kedalam klasifikasi sebagai variabel temodinamika, karena secara makroskopik tidak dapat diukur.Berdasarkan pengamatan makroskopik, dikenal adanya 2 macam variabel temodinamika, yaitu variabel ekstensif dan variabel intensif.

Secara matematik variabel dibagi menjadi 2 golongan, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel tak bebas (dependent variable).suatu variabel disebut bebas bila harganya dapat secara bebas ditentukan, sedangkan variabel tak bebas harganya terikat dengan satu atau lebih variabel bebas melalui suatu persamaan.

2. Keadaan SetimbangSuatu sistem disebut ada dalam keadaan setimbang (equilibrium state) bila harga semua variabel termodinamikanya tida berubah dengan waktu, dan di dalam sistem tak ada aliran-aliran energi maupun zat.Sistem-sistem yang variabel-variabel termodinamikanya tidak berubah dengan waktu tetapi di dalamnya berlansung aliran zat atau energi secara makroskopik, disebut sebagai keadaan tetap (steady state).

Contoh sistem setimbang yang memenuhi kedua kriteria diatas adalah: gas dalam satu selinder, air dan uap dalam tempat tertutup, dan sebatang besi pada suhu kamar.Dari contoh di atas, suatu rumusan alternatif bagi keadaan setimbang adalah: suatu sistem disebut ada dalam keadaan setimbang (equilibrium state) bila harga semua variabel termodinamikanya tidak berubah dengan waktu, dan di dalam sistem tak ada gradien harga variabel-variabel intensifnya.

Ketiadaan gradien harga variabel intensif dalam suatu sistem setimbang berarti bahwa dalam satu sistem setimbang hanya ada satu harga bagi masing-masing besaran intensifnya. Karena pernyataan keadaan sistem setimbang memerlukan rincian yang paling sedikit bagi harga variabelnya dibanding pernyataan keadaan sistem tak setimbang.Harga variabel bebas yang diperlukan untuk menyatakan keadaan suatu sistem setimbang, dapat dimanfaatkan untuk menggambarkan keadaannya sebagai satu titik dalam suatu sistem koordinat, yang disebut sebagai ruang fasa makroskopik.

Ruang fasa makroskopik suatu sistem adalah: suatu sumbu silang berdimensi sama dengan jumlah variabel bebas sistem, dengan variabel-variabel bebas sistem sebagai koordinatnya.Misalkan pada gambar 2.1 untuk sistem-sistem gas yang menggunakan p dan v sebagai variabel bebas, maka ruang fasa makroskopiknya juga berupa sistem sumbu silang dua dimensi dengan tekanan p dan volume V sebagai koordinat. Keadaan suatu sistem digambarkan sebagai satu titik dalam sumbu silang, dengan koordinat titik sesuai harga variabel pada sistem tersebut.Misalkan ada dua sistem, andaikan sistem gas, masing-masing dengan tekanan dan volume pA , VA dan pB, VB (lihat gambar 2.2). Jika antara keduanya dibuat agar dapat berantaraksi secara mekanis, maka dinding bersama harus mampu bergerak sehingga terjadi saling mendorong antara kedua sistem. Keadaan setimbang yang terjadi adalah suatu kesetimbangan mekanik, dengan tekanan di kedua sistem berharga sama. Selain kesetimbangan mekanik, ada berbagai macam bentuk kesetimbangan lain, seperti kesetimbangan termal.Untuk memahami sifat-sifat kesetimbangan termal ini, perhatikan dua sistem gas yang dipisahkan oleh suatu dinding aditermal (lihat gambar 2.3). Sesuai sifat dan definisi dinding aditermal, antara kedua sistem tidak dapat berlangsung pertukaran energi melalui dinding, baik secara rambatan maupun secara radiasi. Dengan demikian kedua sestem tersekat satu dari yang lain. Dalam keadaan ini, harga variabel-variabel termodinamikanya tidak akan mengalami perubahan.Gambar 2.4 menunjukkan bahwa variabel-variabelnya akan mengalami perubahan hingga terjadi keadaan setimbang baru bagi bangunan kedua sistem. Saat tercapai kesetimbangan harga variabel-variabel sistem gabungan, yaitu pA , VA pB, VB , tidak boleh sebarang harga. Selain bergantung pada harga awal saat kedua sistem mulai berantaraksi, perubahan yang satu akan mengubah yang lain. Hal ini berarti bahwa pada kesetimbangan variabel-variabel tersebut terikat dalam suatu persamaan, yang secara umum dinyatakan dalam bentuk f(pA , VA, pB, VB) = 0

Kesetimbangan ini disebut sebagai kesetimbangan termal, karena keadaan setimbang dicapai dari keadaan sebelumnya yang tidak setimbang melalui pertukaran energi termal antara sistem-sistem yang berantaraksi.Jika ada lebih dari dua sistem yang saling setimbang, maka berlaku suatu hukum yang kemudian dikenal sebagai Hukum ke Nol termodinamika.Hukum ke Nol menyatakan jika ada dua sistem, masing-masing setimbang dengan suatu sistem ketiga, maka kedua sistem harus setimbang satu dengan yang lain.Gambar 2.5 menunjukkan gagasan yang berlaku dalam Hukum ke Nol termodinamika, yaitu: jika sistem A dan sistem B masing-masing setimbang dengan sistem C, maka dapat dipastikan bahwa sistem A setimbang dengan sistem B.