kimia

2
ABSTRAK Salam, Ahmad Gilang Indra. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Oksidasi Reduksi (REDOKS) Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk SMA/MA Kelas X . Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. Fauziatul Fajaroh, M.S., (2) Drs. Dermawan Affandy, M.Pd Kata kunci: bahan ajar, reaksi oksidasi reduksi (redoks), inkuiri terbimbing. Media pembelajaran memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan dalam proses pendidikan. Pemerintah beserta jajarannya berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar sesuai dengan tuntutan zaman yaitu dengan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan ilmiah yang selaras dengan metode pembelajaran inkuiri dan karakteristik pembelajaran kimia. Pembelajaran kimia mengedepankan proses penemuan dan pengembangan sikap ilmiah disamping pengetahuan fakta dan penguasaan konsep. Materi ajar redoks merupakan materi kimia yang berkenaan dengan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi. Redoks menurut fauziatul, dik (2010) dan Suyono (2009) termasuk ke dalam pelajaran kimia yang relatif sulit dikuasai oleh siswa. Untuk meningkatkan pemahaman peserta didik dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan memaksimalkan proses pembelajaran antara lain dengan pengembangan bahan ajar berbasis inkuiri terbimbing yang dapat meningkatkan keterampilan proses peserta didik dalam mengkonstruksi konsep. Bahan ajar redoks yang selama ini ada hanya menonjolkan segi-segi kelengkapan materi namun belum menggunakan penyajian materi yang memancing daya pikir peserta didik, memancing peserta didik ber-inkuiri, dan tidak membiarkan peserta didik untuk mengeksplorasi pengetahuan mereka sehingga cenderung kurang berpikir, dan cenderung menghafal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar reaksi i

description

kimia

Transcript of kimia

Page 1: kimia

ABSTRAK

Salam, Ahmad Gilang Indra. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Oksidasi Reduksi (REDOKS) Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk SMA/MA Kelas X . Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. Fauziatul Fajaroh, M.S., (2) Drs. Dermawan Affandy, M.Pd

Kata kunci: bahan ajar, reaksi oksidasi reduksi (redoks), inkuiri terbimbing.

Media pembelajaran memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan dalam proses pendidikan. Pemerintah beserta jajarannya berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar sesuai dengan tuntutan zaman yaitu dengan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan ilmiah yang selaras dengan metode pembelajaran inkuiri dan karakteristik pembelajaran kimia. Pembelajaran kimia mengedepankan proses penemuan dan pengembangan sikap ilmiah disamping pengetahuan fakta dan penguasaan konsep. Materi ajar redoks merupakan materi kimia yang berkenaan dengan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi. Redoks menurut fauziatul, dik (2010) dan Suyono (2009) termasuk ke dalam pelajaran kimia yang relatif sulit dikuasai oleh siswa. Untuk meningkatkan pemahaman peserta didik dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan memaksimalkan proses pembelajaran antara lain dengan pengembangan bahan ajar berbasis inkuiri terbimbing yang dapat meningkatkan keterampilan proses peserta didik dalam mengkonstruksi konsep. Bahan ajar redoks yang selama ini ada hanya menonjolkan segi-segi kelengkapan materi namun belum menggunakan penyajian materi yang memancing daya pikir peserta didik, memancing peserta didik ber-inkuiri, dan tidak membiarkan peserta didik untuk mengeksplorasi pengetahuan mereka sehingga cenderung kurang berpikir, dan cenderung menghafal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar reaksi oksidasi reduksi berbasis inkuiri terbimbing untuk SMA/MA kelas X semester I dan untuk mengetahui tingkat kelayakan hasil pengembangan.

Model pengembangan bahan ajar dalam penelitian ini menggunakan model 4D (Four D Model) dari Thiagarajan dkk (1974) yaitu terdiri dari (1) tahap membatasi (todefine), (2) tahap merancang(todesign), (3) tahap mengembangkan(todevelop), dan (4) tahap menyebarluaskan (todisseminate). Namun pengembangan bahan ajar ini hanya dilakukan sampai tahap ketiga.Validasi bahan ajar hasil pengembangan dilakukan oleh satu dosen kimia dan dua guru kimia. Data hasil validasi meliputi data kuantitatif dan data kualitatif. Produk hasil pengembangan direvisi sesuai dengan data kualitatif maupun data kuantitatif validator.

Produk bahan ajar hasil pengembangan adalah bahan ajar reaksi oksidasi reduksi berbasis inkuiri terbimbing untuk SMA/MA kelas X semester I tersusun atas dua jenis bahan ajar yaitu bahan ajar untuk guru dan untuk siswa. Berdasarkan hasil validasi diperoleh persentase rata – rata kelayakan masing – masing sebesar 83% yang menggambarkan bahan ajar hasil pengembangan sangat layak digunakan sebagai salah satu sumber belajar baik mandiri ataupun dalam proses belajar mengajar di kelas.

i