Kevin Kimia Ciri Rx Kimia Upload

download Kevin Kimia Ciri Rx Kimia Upload

of 16

Transcript of Kevin Kimia Ciri Rx Kimia Upload

Judul kegiatan Hari / tanggal Tujuan Teori

: Ciri-ciri reaksi kimia (1) : Laboratorium Kimia CC : Kamis / 7 Agustus 2009 :

Tempat pengamatan

Menunjukkan reaksi kimia yang menghasilkan gas :

Zat dapat mengalami perubahan kimia yang ditunjukkan dalam reaksi kimia. Adapun ciri-ciri terjadinya suatu reaksi kimia dapat berupa : terbentuknya gas, terjadinya perubahan warna, terbentuknya endapan, terjadinya peru-bahan rasa dan perubahan suhu. Suatu reaksi kimia yang menghasilkan gas dapat diketahui dari : gelembung gas yang terbentuk dalam cairan, bau yang dihasilkan maupun letupan / kobaran api yang dihasilkan saat dikenakan bara api. Sebagai contoh : Gas hidrogen (H2) akan menghasilkan letupan-letupan kecil saat gas tersebut dikenakan bara api. Contoh reaksi antara seng (Zn) dengan asam sulfat (H2SO4) menurut persamaan : Zn + H2SO4 ZnSO4 + H2 (g) Gas oksigen (O2) akan menyebabkan bara api berkobar-kobar. Contoh reaksi fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan hijau, dimana dalam udara akan dilepaskan O2, sehingga api akan menyala di udara. CO2 + H2O C6H12O6 + O2 (g) Gas karbondioksida (CO2) akan mematikan bara api. Contoh reaksi antara asam cuka (CH3COOH) dengan soda kue (NaHCO3) menurut persamaan : CH3COOH + NaHCO3 CH3COONa + H2O + CO2 (g) Gas amonia (NH3) akan mengeluarkan bau pesing. Contoh reaksi : 2 NH4Cl + 2 CaO CaCl2 + Ca(OH)2 + 2 NH3 (g) Gas belerang dioksida (SO2) dan gas hidrogen sulfida (H2S) akan menghasilkan bau busuk. Contoh reaksi : H2 + R-SH R-H + H2S (g) S + O2 SO2 (g)

1

Alat dan bahan Urutan kerja bau zat itu.

:

Erlenmeyer Gelas beaker

Sumbat berlubang dan pipa plastik

Corong kaca dan termometer Soda kue (natrium bikarbonat) Asam cuka (asam asetat) Seng atau marmer Asam klorida (HCl) Air bersih :

1. Tuangkan sesendok soda kue ke dalam erlenmeyer. Perhatikan wujud, warna dan

2. Siapkan sumbat berlubang yang dilengkapi dengan pipa plastik. Isi gelas beaker dengan air bersih, celupkan ujung pipa plastik yang bebas ke dalam air dalam gelas beaker. 3. Perhatikan wujud, warna, bau dari asam cuka. Ukur suhunya dengan termometer. Tuangkan asam cuka secukupnya ke dalam erlenmeyer. Segera tutup erlenmeyer dengan sumbat berlubang.

2

4. Amati yang terjadi dalam erlenmeyer dan dalam air di gelas beaker. Segera ukur suhu zat yang ada dalam erlenmeyer. 5. Ulangi langkah 1 sampai 4, tetapi menggunakan seng atau marmer yang dituangi asam klorida. Pertanyaan : 1. Apakah wujud, warna dan bau soda kue? 2. Apakah wujud, warna dan bau asam cuka? Berapa suhu asam cuka mula-mula?

3

3. Apakah yang terjadi setelah asam cuka dituangkan ke dalam erlenmeyer? Berapa suhu zat dalam erlenmeyer sekarang? Apakah yang terjadi dalam air di gelas beaker? 4. Jadi peristiwa apa yang terjadi dalam erlenmeyer? Apa yang dihasilkan pada peristiwa tersebut? Tulis reaksi kimianya! 5. Apa warna, wujud, dan bau dari marmer? Apa wujud, warna, dan bau dari asam chlorida? Berapa suhunya? 6. Apa yang terjadi dalam erlenmeyer setelah asam klorida dituang ke dalam-nya? Peristiwa apa yang berlangsung? 7. Apa yang dihasilkan pada peristiwa tersebut? Tulis reaksi kimianya. Hasil percobaan : 1. Wujud, warna, dan bau soda kue adalah: wujud serbuk, warna putih, dan bau seperti bau asam / sangat menyengat. 2. Wujud, bau, warna, dan suhu mula-mula asam cuka adalah: wujud cair, warna transparan, bau asam / sangat menyengat, dan suhu mula-mula sama dengan suhu ruangan yaitu 270C. 3. Pada saat asam cuka dituang ke dalam erlenmeyer, maka reaksi kimia mulai tampak dengan terbentuknya gas meskipun jumlahnya sedikit yang terlihat di air. Suhu dalam erlenmeyer sekarang = 270C (tidak berubah). 4. Peristiwa yang terjadi dalam erlenmeyer adalah reaksi kimia antara soda kue (NaHCO3) dengan asam cuka (CH3COOH) yang menghasilkan salah satu ciri-ciri reaksi kimia berupa terbentuknya gas. Persamaan reaksinya: CH3COOH + NaHCO3 CH3COONa + H2O + CO2 (g) 5. Wujud, warna, dan bau dari marmer adalah : wujud padat, warna abu-abu kehitaman, dan bau seperti bau besi. Sedangkan wujud, warna, dan bau dari asam klorida adalah : wujud cair, warna transparan, dan bau sangat menyengat / berbau busuk. Suhu = 270C 6. Yang terjadi setelah asam klorida dituang ke dalam erlenmeyer adalah: terjadi reaksi kimia, dimana marmer yang secara perlahan-lahan mulai hancur, dan larut

4

di dalam HCl, hasilnya adalah gas yang tampak di air dalam gelas beaker. Peristiwa yang berlangsung adalah peristiwa kimia. 7. Yang dihasilkan adalah gas. Reaksi kimianya : Ca + 2 HCl CaCl2 + H2 (g) Kesimpulan :

Pada dua percobaan yang telah dilakukan di atas, terbukti sudah terjadi suatu reaksi kimia yang tampak dari gelembung udara yang keluar dalam air. Hal ini menunjukkan terbentuknya gas dalam reaksi tersebut. Seperti dikatakan dalam teori, bahwa salah satu ciri dari reaksi kimia adalah terbentuknya gas, endapan, perubahan suhu, perubahan rasa, dan terbentuk zat baru. Adapun persamaan reaksinya adalah sebagai berikut : CH3COOH + NaHCO3 CH3COONa + H2O + CO2 (g) Ca + 2 HCl CaCl2 + H2 (g)

5

Judul kegiatan Hari / tanggal Tujuan Teori

: Ciri-ciri reaksi kimia (2) : Laboratorium Kimia CC : Kamis / 7 Agustus 2009 :

Tempat pengamatan

Menunjukkan reaksi kimia yang menghasilkan endapan :

Reaksi kimia antara 2 jenis zat dapat menghasilkan endapan, yang sering diikuti terjadinya perubahan warna pada zat hasil reaksi. Biasanya endapan yang terbentuk mudah kita lihat meskipun ukurannya kecil, dan umumnya selalu berada di bagian bawah tabung. Namun tidak semua reaksi kimia akan menghasilkan endapan. Alat dan bahan Urutan kerja : 1. Isilah tabung reaksi I dengan larutan terusi, tabung reaksi II dengan larutan NaOH. Jumlah larutan NaOH lebih banyak dibanding larutan terusi. Perhatikan warna- warna larutan tersebut. : Beberapa tabung reaksi Rak tabung reaksi Pipet tetes

Termometer Larutan terusi (CuSO4) Larutan natrium hidroksida (NaOH) Garam Inggris (MgSO4) Ammoniak (NH4OH)

6

2. Ukur suhu larutan itu dengan termometer. Tuangkan larutan NaOH ke dalam larutan terusi. Perhatikan apa yang terjadi. 3. Ukur suhu zat hasil reaksi tersebut. Perhatikan warna, dan wujud zat yang dihasilkan. 4. Tuang garam inggris sedikit dalam tabung reaksi III. Tuang pula ammoniak dalam tabung reaksi IV. Ukur suhunya dengan menggunakan termometer. Perhatikan wujud dan warna zat-zat tersebut. 5. Tuangkan ammoniak ke dalam tabung reaksi III. Perhatikan yang terjadi, ukur suhunya dengan menggunakan thermometer. 7

Pertanyaan: 1. Apa wujud, dan warna larutan terusi? Apa wujud, dan warna larutan NaOH? Berapa suhunya? 2. Apa yang terjadi pada zat tersebut? Peristiwa apa yang berlangsung? Berapa suhunya sekarang? 3. Apa wujud zat yang dihasilkan reaksi itu? 4. Apa wujud, dan warna garam inggris? Apa wujud, dan warna ammoniak? Berapa suhunya? 5. Apa yang terjadi setelah ammoniak dituang ke dalam tabung yang berisi garam inggris? Berapa suhunya sekarang? 6. Peristiwa apa yang terjadi pada kedua kegiatan tersebut? Hasil percobaan: 1. Wujud, dan warna larutan terusi adalah : wujud cair, warna biru muda. Wujud, dan warna dari NaOH adalah : wujud cair, warna transparan. Suhu dari kedua larutan ini sama, yaitu sama dengan suhu ruangan pada saat itu 270C. 2. Yang terjadi pada kedua zat tersebut adalah suatu reaksi kimia, dimana pada campuran NaOH dan CuSO4 menghasilkan suatu perubahan warna dari berwarna biru muda/biru pucat menjadi warna biru yang lebih terang, dan terlihat lebih kontras serta disertai adanya serbuk halus sekali. Suhu sekarang masih sama yaitu 270C. 3. Wujud zat yang dihasilkan dalam percobaan di atas adalah cair disertai serbuk halus. 4. Wujud, dan warna garam inggris adalah : wujud padat (serbuk), warna putih. Wujud, dan warna dari ammoniak adalah : cair, dan berwarna transparan. Suhunya = 270C. 5. Setelah amoniak dituang ke dalam garam inggris terjadi perubahan suhu: pertama-tama suhu campuran turun menjadi 200C, namun setelah didiamkan sekian lama, maka suhu campuran pun naik dengan sangat cepat menjadi 300C serta terbentuknya endapan yang berbentuk padat putih di bagian bawah campuran tersebut (dasar tabung).

8

6. Peristiwa yang terjadi pada kedua kegiatan tersebut adalah terjadinya suatu reaksi kimia, yang menghasilkan endapan yang berwujud padat (baik yang halus seperti serbuk maupun yang kasar), dan juga disertai perubahan warna. Kesimpulan : Ciri lain dari terbentuknya suatu reaksi kimia dari dua zat yang bercampur adalah terbentuknya endapan yang diikuti dengan perubahan warna. Endapan berwujud padat dengan ukuran yang sangat halus seperti serbuk (pada reaksi terusi dengan NaOH) maupun bentuk agak kasar (pada reaksi garam inggris dengan amoniak). Adapun persamaan reaksi yang terjadi adalah : CuSO4 + 2 NaOH Cu(OH)2 + Na2SO4 MgSO4 + 2 NH4OH Mg(OH)2 + (NH4)2SO4

9

Judul kegiatan Hari / tanggal Tujuan Teori

: Ciri-ciri reaksi kimia (3) : Laboratorium Kimia CC : Kamis / 14 Agustus 2009 :

Tempat pengamatan

Menunjukkan reaksi kimia yang menghasilkan perubahan suhu :

Salah satu perubahan kimia yang terjadi dalam reaksi kimia adalah perubahan suhu. Energi yang mengikuti perubahan kimia adalah energi kalor. Reaksi kimia yang melepaskan energi saat reaksi terjadi dikenal sebagai reaksi eksoterm dan reaksi kimia yang menyerap energi dari lingkungan ketika reaksi berlangsung dikenal sebagai reaksi endoterm. Adapun reaksi eksoterm ditandai dengan suhu yang lebih tinggi (panas), sedangkan reaksi endoterm umumnya menghasilkan suhu yang lebih rendah (dingin). Alat dan bahan : Thermometer Tabung Reaksi Pipet Larutan NaOH Asam Khlorida (HCl) Larutan soda kue (NaHCO3) Asam sitrat (sitrum) :

Urutan kerja 1. Isi tabung reaksi I dengan larutan NaOH. Ukur suhunya dengan thermometer. 10

2. Teteskan asam khlorida menggunakan pipet tetes ke tabung reaksi I tersebut. 3. Perhatikan apa yang terjadi, ukur suhu dengan menggunakan thermometer. 4. Isilah tabung reaksi III dengan larutan soda kue. Ukur suhunya dengan menggunakan thermometer. 5. Tuangkan asam sitrat ke dalam tabung reaksi III tersebut. Perhatikan apa yang terjadi, dan ukur suhunya. Pertanyaan: 1. Berapa suhu larutan NaOH mula-mula? Apa wujud, warna, dan bau larutan itu? 2. Apa wujud, warna, dan bau asam klorida? 3. Apa yang terjadi setelah asam klorida dituangkan? Berapa suhunya sekarang? Tulis reaksi kimianya. 4. Apa wujud, dan warna larutan soda kue? Berapa suhunya? 5. Apa wujud, dan warna asam sitrat? 6. Apa yang terjadi sesudah asam sitrat dituangkan? Berapa suhunya sekarang? 7. Perubahan apa saja yang terjadi pada kegiatan itu? Hasil: 1. Suhu larutan NaOH mula-mula sama dengan suhu ruangan, yaitu 270C. wujud, dan bau dari larutan NaOH tersebut adalah : berwujud cair, dan berwarna transparan, sedangkan bau dari larutan tersebut adalah berbau netral/tidak berbau.

11

2. Wujud, warna, dan bau dari asam klorida adalah : berwujud cair, berwarna bening/transparan, dan berbau asam yang sangat kuat/menyengat. 3. Setelah asam klorida dituangkan, terbentuk zat baru berupa garam dengan suhu sekarang 300C. Adapun reaksi kimianya : NaOH + HCl NaCl + H2O 4. Wujud, dan warna larutan soda kue adalah : berwujud cair dan berwarna transparan/bening. 5. Wujud, dan warna asam sitrat adalah : berwujud cair, dan berwarna bening/transparan. 6. Terjadi reaksi kimia berupa perubahan suhu yg meningkat dari suhu ruangan 270C menjadi 300C. 7. Perubahan suhu Kesimpulan: Pada percobaan antara NaOH dan HCl terjadi perubahan suhu yang diamati yakni dari suhu 270C menjadi 300C. Hal ini merupakan salah satu ciri adanya reaksi kimia yang terjadi. Reaksi yang terjadi pada percobaan di atas merupakan reaksi eksoterm, yakni reaksi yang mengeluarkan atau menghasilkan energi saat reaksi terjadi. Umumnya reaksi ini ditandai dengan suhu yang lebih tinggi (panas). 12

Judul kegiatan Hari / tanggal Tujuan Teori

: Ciri-ciri reaksi kimia (4) : Laboratorium Kimia CC : Kamis / 14 Agustus 2009 :

Tempat pengamatan

Menunjukkan hal-hal yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi kimia :

Ada beberapa hal yang mempengaruhi kecepatan reaksi kimia, antara lain : pengadukan, perubahan suhu, menambah jumlah zat pelarut dan memper-kecil ukuran zat terlarut. Makin kecil ukuran partikel zat yang bereaksi makin cepat reaksinya. Pemanasan atau pemberian suhu pada suatu reaksi kimia dapat mempercepat namun ada juga yang malah memperlambat reaksi kimia. Pada reaksi eksoterm pemanasan akan memperlambat proses berlangsungnya reaksi, sedangkan pada reaksi endoterm pemanasan akan mempercepat reaksi kimia. Alat dan bahan : Beberapa tabung reaksi Beaker glass Pengaduk Pemanas Spiritus Timbangan Stopwatch Termometer Akuades Kapur sirih Asam klorida Urutan kerja : 1. Siapkan 3 buah tabung reaksi. Tabung 1 diisi dengan 0.5 gram kapur sirih yang berukuran besar, sedangkan tabung reaksi 2 diisi dengan kapur sirih ber-ukuran sedang, dan tabung reaksi 3 diisi dengan kapur sirih berukuran kecil. 13

Tabung 3 (serbuk kapur sirih)

Tabung 2

Tabung 1 ukuran besar

kapur sirih ukuran sedang

2. Isilah 3 buah tabung reaksi lainnya masing-masing dengan 10 ml asam klorida Ukur suhu asam klorida tersebut dengan thermometer. 3. Siapkan stopwatch, kemudian tuangkan asam klorida pada tabung reaksi itu. Ukur waktu yang dibutuhkan sampai terjadi reaksinya. tabung 3 2 1 5 detik pertama 7 detik Saat baru dicampur 14

Pertanyaan : 1. Berapa suhu HCl sebelum dituang ke dalam kapur sirih ? 2. Apa yang terjadi saat HCl dimasukkan ke dalam kapur sirih ? berapa waktu yang dibutuhkan proses reaksi pada tabung 1, 2 dan 3 ? 3. Bagaimana pengaruh ukuran partikel terhadap kecepatan reaksi kimia ? Hasil : Suhu HCl sebelum dituang sama dengan suhu ruangan=270C Yang terjadi saat HCl dimasukkan ke dalam kapur sirih adalah timbul reaksi kimia dalam bentuk gelembung-gelembung udara yang kecil. Pada detik ke 12, tabung ke 2 yg berisi kapur sirih dengan ukuran sedang, tampak berhenti reaksinya karena kapur sirih yang ada dalam tabung sudah habis bereaksi. Pada detik ke 15, tabung 1 yang berisi serbuk kapur sirih juga berhenti bereaksi karena serbuk kapur sudah habis. Tabung ke 3 yang berisi kapur sirih ukuran besar tetap bereaksi, dan tampak kapur sirih masih berukuran utuh. Semakin kecil partikel zat yang terlarut maka semakin cepat pula reaksinya. Kesimpulan: Ada beberapa hal yang dapat mempercepat suatu reaksi kimia antara lain ukuran partikel zat terlarut. Makin kecil ukurannya, maka makin cepat reaksinya. Hal itu disebabkan luas permukaan partikel zat yang lebih kecil sehingga lebih mudah 10 detik 12 detik 15 detik

15

bereaksi dan akan berakibat pada waktu reaksi, sehingga reaksi menjadi lebih cepat. Pada percobaan di atas, kapur sirih dengan ukuran sedang yang paling cepat reaksinya (tabung no. 2).

16