kimia

download kimia

of 40

Transcript of kimia

Pengenalan Alat LaboratoriumNovember 25, 2008 74 Comments Alat untuk mengekstrak (ekstraktor) Pemisahan suatu senyawa dari campurannya atau lebih dikenal dengan istilah pemurnian dapat dilakukan dengan berbagai metoda. Metoda yang dapat ditempuh adalah metoda ekstraksi, distilasi, atau dengan kromatografi. Ektraksi merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan senyawa dari sistem campuran. Berdasarkan fasanya, ektraksi dikelompokkan menjadi ekstraksi cair-cair dan padat-cair. Ektraksi cair-cair dilakukan untuk mendapatkan suatu senyawa dalam campuran berfasa cair dengan pelarut lain yang fasanya cair juga. Prinsip dasar pemisahan ini adalah pemisahan senyawa yang memiliki perbedaan kelarutan pada dua pelarut yang berbeda. Alat yang digunakan adalah corong pisah. Ekstraksi padat-cair dilakukan bila ingin memisahkan suatu komponen dalam suatu padatan dengan menggunakan suatu pelarut cair. Alat yang digunakan adalah ektraktor soxhlet. Misalnya untuk mengekstrak minyak non-atsiri (senyawa yang terdapat pada bahan alam yang tidak mudah menguap). Larutan pengekstrak ditempatkan pada labu alas bulat (a). sampel yang telah dibungkus dengan kertas saring ditempatkan pada tabung ektraktor (b). Bagian ujung atas (c) merupakan pendingin Allihn atau pendingin bola. Ekstraktor soxhlet ini merupakan ektraktor kontinyu, pelarut pada labu (a) dipanaskan dan akan menguap, terkondensasi pada pendingin (c), selanjutnya pelarut akan masuk pada ektraktor (c). Apabila pelarut telah mencapai batas atas kapiler pelarut yang telah kontak dengan sampel akan masuk pada labu (a). Begitu seterusnya. 2. Alat untuk distilasi (distiler) Distilasi adalah metode pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih komponen-komponen yang ada di dalam campuran. Distilasi biasa dilakukan untuk pemisahan campuran yang memiliki perbedaan titik didih yang cukup besar. Sedangkan distilasi uap dilakukan untuk pemisahan campuran yang memiliki perbedaan tekanan uap jenuh yang cukup antara komponen-komponen yang ada pada campuran. Pada distilasi uap, uap yang digunakan biasanya berupa uap air. Selain itu distilasi juga dapat dilakukan pada tekanan di bawah tekanan atmosfer. Metode ini dikenal sebagai distilasi pengurangan tekanan. Distilasi pengurangan tekanan dilakukan apabila komponen akan mengalami dekomposisi pada titik didihnya. Bila selisih titik didih komponen-komponen yang ada pada campuran kecil maka komponen alat distilasi ditambah dengan kolom vigreux. 3. Alat untuk reflux Reaksi kimia kadang dapat berlangsung sempurna pada suhu di atas suhu kamar atau pada titik didih pelarut yang digunakan pada sistem reaksi. Salah satu alat yang dapat digunakan

untuk reaksi-reaksi yang berlangsung pada suhu tinggi adalah seperangkat alat refluks. Beberapa alat refluks ditampilkan pada gambar di samping. Ada beberapa tipe alat refluks. Alat refluks paling sederhana [1] dilengkapi dengan labu alas bulat (a) dan pendingin Liebig (b), [2] seperangkat alat refluks dilengkapi dengan labu alas bulat (a), pendingin Liebig (b) dan corong pisah (c), [3] seperangkat alat refluks dilengkapi dengan labu alas bulat (a), pendingin Liebig (b), corong pisah (c), dan pengaduk atau termometer (d). 4. Penyaring buchner Penyaring Buchner digunakan untuk proses penyaringan yang tidak dapat dilakukan dengan penyaring biasa. Penyaringan biasa dilakukan dengan memanfaatkan gaya grafitasi, sedangkan pada penyaring buchner, filtrat dipisahkan dari sistem campuran dengan cara disedot atau divakum. 5. Tabung pengembang (chamber) Alat gelas ini digunakan pada percobaan kromatografi lapis tipis (KLT). Digunakan untuk tempat eluen (larutan pengembang) dan plat KLT yang telah dibubuhi (ditotol) sampel atau standar. Category: laboratorium

Pengenalan alat gelasNovember 25, 2008 115 Comments Sebelum mulai melakukan praktikum di laboratorium, praktikan harus mengenal dan memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia serta menerapkan K3 di laboratorium. Berikut ini diuraikan beberapa peralatan yang akan digunakan pada Praktikum Kimia Dasar. Gambar 1 menunjukkan contoh peralatan gelas laboratorium.

alat gelas lab Gambar 1. Peralatan gelas sederhana untuk praktikum kimia 1. Labu Takar Digunakan untuk menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada proses preparasi larutan. Alat ini tersedia berbagai macam ukuran. 2. Gelas Ukur Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini mempunyai skala, tersedia bermacam-macam ukuran. Tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas. Perhatikan meniscus pada saat pembacaan skala. 3. Gelas Beker Alat ini bukan alat pengukur (walaupun terdapat skala, namun ralatnya cukup besar). Digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan kimia. Untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk memekatkan. 4. Pengaduk Gelas Digunakan untuk mengaduk suatu campuran atau larutan kimia pada waktu melakukan reaksi kimia. Digunakan juga untuk menolong pada waktu menuangkan/mendekantir cairan dalam proses penyaringan. 5. Botol Pencuci

Bahan terbuat dari plastic. Merupakan botol tempat akuades, yang digunakan untuk mencuci, atau membantu pada saat pengenceran. 6. Corong Biasanya terbuat dari gelas namun ada juga yang terbuat dari plastic. Digunakan untuk menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit, seperti : botol, labu ukur, buret dan sebagainya. 7. dan 8. Erlenmeyer Alat ini bukan alat pengukur, walaupun terdapat skala pada alat gelas tersebut (ralat cukup besar). Digunakan untuk tempat zat yang akan dititrasi. Kadang-kadang boleh juga digunakan untuk memanaskan larutan. 9. dan 10. Tabung Reaksi Terbuat dari gelas. Dapat dipanaskan. Digunakan untuk mereaksikan zat zat kimia dalam jumlah sedikit. 11. Kuvet Bentuk serupa dengan tabung reaksi, namun ukurannya lebih kecil. Digunakan sebagai tempat sample untuk analisis dengan spektrofotometer. Kuvet tidak boleh dipanaskan. Bahan dapat dari silika (quartz), polistirena atau polimetakrilat. 12. dan 13. Rak Untuk tempat Tabung Reaksi Rak terbuat dari kayu atau logam. Digunakan sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. 14. Kaca Preparat 15. Kawat Kasa Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alas saat memanaskan alat gelas dengan alat pemanas/kompor listrik. 16. dan 22. Penjepit Penjepit logam, digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan, atau untuk membantu mengambil kertas saring atau benda lain pada kondisi panas. 17. Spatula

Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alat Bantu mengambil bahan padat atau kristal. 18. Kertas Lakmus Merupakan indikator berbentuk kertas lembaran-lembaran kecil, berwarna merah dan biru. Indikator yang lain ada yang berbentuk cair missal indikator Phenolphtalein (PP), methyl orange (MO) dan sebagainya. Merupakan alat untuk mengukur atau mengetahui tingkat keasaman (pH) larutan. 19. Gelas Arloji Terbuat dari gelas. Digunakan untuk tempat zat yang akan ditimbang. 20. Cawan Porselein Alat ini digunakan untuk wadah suatu zat yang akan diuapkan dengan pemanasan. 21. Pipet Pasteur (Pipet Tetes) Digunakan untuk mengambil bahan berbentuk larutan dalam jumlah yang kecil. 23 dan 24. Sikat Sikat dipergunakan untuk membersihkan (mencuci) tabung. 25. Pipet Ukur Adalah alat yang terbuat dari gelas, berbentuk seperti gambar di bawah ini. Pipet ini memiliki skala. Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan, jangan dihisap dengan mulut. 26. Pipet Gondok Pipet ini berbentuk seperti dibawah ini. Digunkan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan. 27. Buret Terbuat dari gelas. Mempunyai skala dank ran. Digunakan untuk melakukan titrasi. Zat yang digunakan untuk menitrasi (titran) ditempatkan dalam buret, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran. Volume dari zat yang dipakai dapat dilihat pada skala. Category: Uncategorized

Pengenalan bahan kimiaNovember 25, 2008 60 Comments Pengetahuan sifat bahan menjadi suatu keharusan sebelum bekerja di laboratorium. Sifat-sifat bahan secara rinci dan lengkap dapat dibaca pada Material Safety Data Sheet (MSDS) di dalam buku, CD, atau melalui internet. Pada tabel berikut disajikan sifat bahaya bahan berdasarkan kode gambar yang ada pada kemasan bahan kimia. Peraturan pada pengepakan dan pelabelan bahan kimia diwajibkan mencantumkan informasi bahaya berdasarkan tingkat bahaya bahan kimia khususnya untuk bahan yang tergolong pada hazardous chemicals atau bahan berbahaya dan beracun (B3). Bahan berdasarkan fasa : 1. Padat 2. Cair 3. gas Bahan berdasarkan kualitas 1. teknis 2. special grade : pro analyses (pa) 3. special grade : material referrences pengenalan Simbol bahaya (Hazard symbol) 1. Harmful (Berbahaya). Bahan kimia iritan menyebabkan luka bakar pada kulit, berlendir, mengganggu sistem pernafasan. Semua bahan kimia mempunyai sifat seperti ini (harmful) khususnya bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan. 1. Toxic (beracun) Produk ini dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius bila bahan kimia tersebut masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, menghirup uap, bau atau debu, atau penyerapan melalui kulit. 1. Corrosive (korosif) Produk ini dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas. Awas! Jangan sampai terpercik pada Mata. 1. Flammable (Mudah terbakar)

Senyawa ini memiliki titik nyala rendah dan bahan yang bereaksi dengan air atau membasahi udara (berkabut) untuk menghasilkan gas yang mudah terbakar (seperti misalnya hidrogen) dari hidrida metal. Sumber nyala dapat dari api bunsen, permukaan metal panas, loncatan bunga api listrik, dan lain-lain. 1. Explosive (mudah meledak) Produk ini dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau gesekan. Beberapa senyawa membentuk garam yang eksplosif pada kontak (singgungan dengan logam/metal) 1. Oxidator (Pengoksidasi) Senyawa ini dapat menyebabkan kebakaran. Senyawa ini menghasilkan panas pada kontak dengan bahan organik dan agen pereduksi (reduktor) Category: k3 ,praktikum

Pengenalan Alat LaboratoriumNovember 25, 2008 74 Comments Alat untuk mengekstrak (ekstraktor) Pemisahan suatu senyawa dari campurannya atau lebih dikenal dengan istilah pemurnian dapat dilakukan dengan berbagai metoda. Metoda yang dapat ditempuh adalah metoda ekstraksi, distilasi, atau dengan kromatografi. Ektraksi merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan senyawa dari sistem campuran. Berdasarkan fasanya, ektraksi dikelompokkan menjadi ekstraksi cair-cair dan padat-cair. Ektraksi cair-cair dilakukan untuk mendapatkan suatu senyawa dalam campuran berfasa cair dengan pelarut lain yang fasanya cair juga. Prinsip dasar pemisahan ini adalah pemisahan senyawa yang memiliki perbedaan kelarutan pada dua pelarut yang berbeda. Alat yang digunakan adalah corong pisah. Ekstraksi padat-cair dilakukan bila ingin memisahkan suatu komponen dalam suatu padatan dengan menggunakan suatu pelarut cair. Alat yang digunakan adalah ektraktor soxhlet. Misalnya untuk mengekstrak minyak non-atsiri (senyawa yang terdapat pada bahan alam yang tidak mudah menguap). Larutan pengekstrak ditempatkan pada labu alas bulat (a). sampel yang telah dibungkus dengan kertas saring ditempatkan pada tabung ektraktor (b). Bagian ujung atas (c) merupakan pendingin Allihn atau pendingin bola. Ekstraktor soxhlet ini merupakan ektraktor kontinyu, pelarut pada labu (a) dipanaskan dan akan menguap, terkondensasi pada pendingin (c), selanjutnya pelarut akan masuk pada ektraktor (c). Apabila pelarut telah mencapai batas atas kapiler pelarut yang telah kontak dengan sampel akan masuk pada labu (a). Begitu seterusnya.

2. Alat untuk distilasi (distiler) Distilasi adalah metode pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih komponen-komponen yang ada di dalam campuran. Distilasi biasa dilakukan untuk pemisahan campuran yang memiliki perbedaan titik didih yang cukup besar. Sedangkan distilasi uap dilakukan untuk pemisahan campuran yang memiliki perbedaan tekanan uap jenuh yang cukup antara komponen-komponen yang ada pada campuran. Pada distilasi uap, uap yang digunakan biasanya berupa uap air. Selain itu distilasi juga dapat dilakukan pada tekanan di bawah tekanan atmosfer. Metode ini dikenal sebagai distilasi pengurangan tekanan. Distilasi pengurangan tekanan dilakukan apabila komponen akan mengalami dekomposisi pada titik didihnya. Bila selisih titik didih komponen-komponen yang ada pada campuran kecil maka komponen alat distilasi ditambah dengan kolom vigreux. 3. Alat untuk reflux Reaksi kimia kadang dapat berlangsung sempurna pada suhu di atas suhu kamar atau pada titik didih pelarut yang digunakan pada sistem reaksi. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk reaksi-reaksi yang berlangsung pada suhu tinggi adalah seperangkat alat refluks. Beberapa alat refluks ditampilkan pada gambar di samping. Ada beberapa tipe alat refluks. Alat refluks paling sederhana [1] dilengkapi dengan labu alas bulat (a) dan pendingin Liebig (b), [2] seperangkat alat refluks dilengkapi dengan labu alas bulat (a), pendingin Liebig (b) dan corong pisah (c), [3] seperangkat alat refluks dilengkapi dengan labu alas bulat (a), pendingin Liebig (b), corong pisah (c), dan pengaduk atau termometer (d). 4. Penyaring buchner Penyaring Buchner digunakan untuk proses penyaringan yang tidak dapat dilakukan dengan penyaring biasa. Penyaringan biasa dilakukan dengan memanfaatkan gaya grafitasi, sedangkan pada penyaring buchner, filtrat dipisahkan dari sistem campuran dengan cara disedot atau divakum. 5. Tabung pengembang (chamber) Alat gelas ini digunakan pada percobaan kromatografi lapis tipis (KLT). Digunakan untuk tempat eluen (larutan pengembang) dan plat KLT yang telah dibubuhi (ditotol) sampel atau standar. Category: laboratorium

Pengenalan alat gelasNovember 25, 2008 115 Comments Sebelum mulai melakukan praktikum di laboratorium, praktikan harus mengenal dan memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia serta

menerapkan K3 di laboratorium. Berikut ini diuraikan beberapa peralatan yang akan digunakan pada Praktikum Kimia Dasar. Gambar 1 menunjukkan contoh peralatan gelas laboratorium.

alat gelas lab Gambar 1. Peralatan gelas sederhana untuk praktikum kimia 1. Labu Takar Digunakan untuk menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada proses preparasi larutan. Alat ini tersedia berbagai macam ukuran. 2. Gelas Ukur Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini mempunyai skala, tersedia bermacam-macam ukuran. Tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas. Perhatikan meniscus pada saat pembacaan skala. 3. Gelas Beker Alat ini bukan alat pengukur (walaupun terdapat skala, namun ralatnya cukup besar). Digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan kimia. Untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk memekatkan. 4. Pengaduk Gelas

Digunakan untuk mengaduk suatu campuran atau larutan kimia pada waktu melakukan reaksi kimia. Digunakan juga untuk menolong pada waktu menuangkan/mendekantir cairan dalam proses penyaringan. 5. Botol Pencuci Bahan terbuat dari plastic. Merupakan botol tempat akuades, yang digunakan untuk mencuci, atau membantu pada saat pengenceran. 6. Corong Biasanya terbuat dari gelas namun ada juga yang terbuat dari plastic. Digunakan untuk menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit, seperti : botol, labu ukur, buret dan sebagainya. 7. dan 8. Erlenmeyer Alat ini bukan alat pengukur, walaupun terdapat skala pada alat gelas tersebut (ralat cukup besar). Digunakan untuk tempat zat yang akan dititrasi. Kadang-kadang boleh juga digunakan untuk memanaskan larutan. 9. dan 10. Tabung Reaksi Terbuat dari gelas. Dapat dipanaskan. Digunakan untuk mereaksikan zat zat kimia dalam jumlah sedikit. 11. Kuvet Bentuk serupa dengan tabung reaksi, namun ukurannya lebih kecil. Digunakan sebagai tempat sample untuk analisis dengan spektrofotometer. Kuvet tidak boleh dipanaskan. Bahan dapat dari silika (quartz), polistirena atau polimetakrilat. 12. dan 13. Rak Untuk tempat Tabung Reaksi Rak terbuat dari kayu atau logam. Digunakan sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. 14. Kaca Preparat 15. Kawat Kasa Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alas saat memanaskan alat gelas dengan alat pemanas/kompor listrik. 16. dan 22. Penjepit

Penjepit logam, digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan, atau untuk membantu mengambil kertas saring atau benda lain pada kondisi panas. 17. Spatula Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alat Bantu mengambil bahan padat atau kristal. 18. Kertas Lakmus Merupakan indikator berbentuk kertas lembaran-lembaran kecil, berwarna merah dan biru. Indikator yang lain ada yang berbentuk cair missal indikator Phenolphtalein (PP), methyl orange (MO) dan sebagainya. Merupakan alat untuk mengukur atau mengetahui tingkat keasaman (pH) larutan. 19. Gelas Arloji Terbuat dari gelas. Digunakan untuk tempat zat yang akan ditimbang. 20. Cawan Porselein Alat ini digunakan untuk wadah suatu zat yang akan diuapkan dengan pemanasan. 21. Pipet Pasteur (Pipet Tetes) Digunakan untuk mengambil bahan berbentuk larutan dalam jumlah yang kecil. 23 dan 24. Sikat Sikat dipergunakan untuk membersihkan (mencuci) tabung. 25. Pipet Ukur Adalah alat yang terbuat dari gelas, berbentuk seperti gambar di bawah ini. Pipet ini memiliki skala. Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan, jangan dihisap dengan mulut. 26. Pipet Gondok Pipet ini berbentuk seperti dibawah ini. Digunkan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan. 27. Buret

Terbuat dari gelas. Mempunyai skala dank ran. Digunakan untuk melakukan titrasi. Zat yang digunakan untuk menitrasi (titran) ditempatkan dalam buret, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran. Volume dari zat yang dipakai dapat dilihat pada skala. Category: Uncategorized

Pengenalan bahan kimiaNovember 25, 2008 60 Comments Pengetahuan sifat bahan menjadi suatu keharusan sebelum bekerja di laboratorium. Sifat-sifat bahan secara rinci dan lengkap dapat dibaca pada Material Safety Data Sheet (MSDS) di dalam buku, CD, atau melalui internet. Pada tabel berikut disajikan sifat bahaya bahan berdasarkan kode gambar yang ada pada kemasan bahan kimia. Peraturan pada pengepakan dan pelabelan bahan kimia diwajibkan mencantumkan informasi bahaya berdasarkan tingkat bahaya bahan kimia khususnya untuk bahan yang tergolong pada hazardous chemicals atau bahan berbahaya dan beracun (B3). Bahan berdasarkan fasa : 1. Padat 2. Cair 3. gas Bahan berdasarkan kualitas 1. teknis 2. special grade : pro analyses (pa) 3. special grade : material referrences pengenalan Simbol bahaya (Hazard symbol) 1. Harmful (Berbahaya). Bahan kimia iritan menyebabkan luka bakar pada kulit, berlendir, mengganggu sistem pernafasan. Semua bahan kimia mempunyai sifat seperti ini (harmful) khususnya bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan. 1. Toxic (beracun) Produk ini dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius bila bahan kimia tersebut masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, menghirup uap, bau atau debu, atau penyerapan melalui kulit. 1. Corrosive (korosif)

Produk ini dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas. Awas! Jangan sampai terpercik pada Mata. 1. Flammable (Mudah terbakar) Senyawa ini memiliki titik nyala rendah dan bahan yang bereaksi dengan air atau membasahi udara (berkabut) untuk menghasilkan gas yang mudah terbakar (seperti misalnya hidrogen) dari hidrida metal. Sumber nyala dapat dari api bunsen, permukaan metal panas, loncatan bunga api listrik, dan lain-lain. 1. Explosive (mudah meledak) Produk ini dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau gesekan. Beberapa senyawa membentuk garam yang eksplosif pada kontak (singgungan dengan logam/metal) 1. Oxidator (Pengoksidasi) Senyawa ini dapat menyebabkan kebakaran. Senyawa ini menghasilkan panas pada kontak dengan bahan organik dan agen pereduksi (reduktor) Category: k3 ,praktikum

Arsip untuk Pengenalan Alat Labor kategori Alat dan Bahan KimiaPosted in Pengenalan Alat Labor on Agustus 31, 2008 by BULETIN SMA NEGERI 4 PADANG

Alat dan Bahan (minimal) yang harus ada di Lab. Kimia Beker gelas 1000 ml Bahan: gelas borosilikat. Volume : 1000 ml. Berskala teratur dan permanen warna putih, tingkatan untuk percobaan siswa. Kegunaan Tempat untuk percobaan, proses difusi osmosis KGS.01 KGS.01

Batang pengaduk Batang gelas, dengan ujung bulat dan ujung yang lain pipih. Panjang 15 cm. Kegunaan Pengocok larutan KGS.02 KGS.02 Beker gelas 100 ml Bahan: gelas borosilikat. Volume : 100 ml. Berskala teratur dan permanen warna putih, tingkatan untuk percobaan siswa. Kegunaan Tempat membuat larutan KGS.03 KGS.03 Boshead Dua pasang tempat jepitan, 2 pasang jepitan yang saling menyilang siku-siku. Kegunaan Penjepit klem universal KU.01 KU.01 Erlenmeyer 100 ml Bahan: gelas borosilikat. Volume : 100 ml. Tingkatan untuk percobaan siswa.Mulut sempit. Kegunaan Tempat membuat larutan KGS.04

KGS.04

Gambar beberapa bentuk unsur, molekul, dan senyawa Molekul air, molekul gula, molekul garam, molekul oksigen, molekul karbohidrat. Ukuran 70 x 100 cm. Kegunaan Mengenali molekul gula, garam, oksigen, karbohidrat atau zat-zat yang ada di sekitar kehidupan kita. KC.01 KC.01 Gambar dinding Kemasan Pemutih, Pewarna, Pewangi, dan Pembasmi Gambar dinding yang memuat berbagai macam kemasan yang mengandung bahan pemutih, pewangi, pewarna, dan pembasmi. Ukuran 70 x 100 cm. Kegunaan Mengenali zat-zat yang terkandung dalam kemasan bahan/barang/ seharihari yang bersifat berguna dan tak berguna bagi kesehatan. KC.02 KC.02 Gambar dinding sistem periodik unsur Memuat 114 nama unsur, tiap unsur diberi keterangan mengenai nomor massa , nomor atom, . Ukuran (80 x 120) cm. Kegunaan Untuk mengenali beberapa unsur yang sudah ditemukan terdapat di alam dan yang belum terdapat di alam. KC.03 KC.03

Gambar dinding zat psikotropika Gambar dinding yang memuat gambar beberapa kemasan yang menggunakan zat aditif dan gambar/simbol zat psikotropika. Kegunaan Mengenali beberapa zat/makanan yang mengandung bahan aditif dan psikotropika. KC.04

KC.04 Gelas ukur 100 ml Gelas dengan penutup. Dasar bundar, Tingkatan: untuk siswa. Kapasitas: 100 ml. Kegunaan Untuk mengukur volume larutan KGS.05 KGS.05 Kaki tiga Satu ring diamater 80 mm dengan tiga kaki panjang 8 cm. Diameter luar : 8 mm. Kegunaan Untuk penyangga pembakar spirtus KU.02 KU.02 Klem universal Satu baud pengencang jepitan, ukuran panjang sekitar 15 cm, bukaan rahang dapat menggenggam beker 50 ml. Kegunaan KU.03 Untuk menjepit erlenmeyer dan lain-

lain. KU.03 Kondenser Gelas borosilikat. Panjang jaket kaca 300 mm. Diameter pipa masukan-keluaran OD:8, tanpa ada sambungan gelas. Kegunaan KK.01 Untukl destilasi larutan KK.01 Labu destilasi Bahan borosilikat. Berlengan, kapasitas 125, dilengkapi karet penutup berlubang kira-kira 6 mm. Kegunaan Untuk destilasi larutan KGS.06 KGS.06 Erlenmeyer 250 ml Bahan: gelas borosilikat. Volume : 250 ml. Tingkatan untuk percobaan siswa, mulut lebar. Kegunaan Tempat mereaksikan zat dan atau mencampur zat KGS.07 KGS.07 Indikator universal strips, satu boks isi: 100; pH: 0-14 Kegunaan Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat dan lainnya. KK.02 KK.02

Lampu senter Bahan : plastik. Penggunaan umum. Jumlah batere : 2. Ukuran D. Kegunaan Untuk menyelidiki beberapa campuran yang bersifat suspensi KU.04 lup (kaca pembesar) Diameter: 50 mm. Bertangkai. Bingkai kaca: logam. Kegunaan Untuk memperbesar penglihatan pada saat mengamati zat suspensi, gerak brown, dan lain sebagainya. KU.05 Mortal dan alu Poslen di glasir. Diameter dalam: 8 cm. Alu panjang: 9 cm. Kegunaan Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal. KK.03 KK.03 Neraca Kapasitas: 311 g, pan tunggal bahan stainless steel, ketelitian 10 mg. Bahan : Die-casting. Tipe: tiga lengan. cast aluminium body and beam, stainless steal pan and bow. Kegunaan Untuk menimbang zat. KU.06 KU.06

KU.04

KU.05

Pembakar spirtus Kapasitas 100 ml, bertutup untuk mencegah penguapan, bahan kaca. Kegunaan Untuk membakar zat atau memanasi larutan. KGS.08 KGS.08 Penjepit tabung reaksi Bentuk rahang: persegi. Pegas : dipoles nikel dengan diameter: 10 -25 mm. Kegunaan Untuk menjepit tabung reaksi. KK.04 KK.04 Pipa kapiler Diameter: 8 mm. Diameter dalam: 0.8 mm. Panjang 15 cm. Kegunaan Untuk mengalirkan gas ke spesimen tertentu. KGS.09 Pipet Filler (pengisap pipet) Tipe: bola karet kenyal dengan 3 knop. Bola karet tidak mudah lembek. Kegunaan Untuk menghisap larutan yang akan diukur KK.05 KK.05

KGS.09

volumetrik Bahan : gelas borosilikat, berskala tunggal, kelas A, kapasitas: 25 cm3. Jenis: amber. Kegunaan Untuk mengukur volume larutan KGS.10 KGS.10 Pipet tetes Bahan:Gelas. Panjang: 150 mm dengan karet kualitas baik. Kegunaan Untuk meneteskan larutan dengan jumlah kecil. KGS.11 KGS.11 Rak tabung reaksi Bahan: Plastik , jumlah lubang: 40 , diameter: 16 mm Kegunaan Tempat tabung reaksi KK.07 KK.07 Selang kondenser Diameter dalam: 6 mm, tebal dinding: min. 1.5 mm, Panjang:15 m; Bahan: karet latek sangat plastis. Kegunaan Untuk pengaliran air ke kondensor

KK.08

Spatula plastik Bahan: plastik, kedua ujung bundar. Panjang: 150 mm. Kegunaan Pengambil zat kristal KK.09 KK.09 Spatula logam Terbuat dari bahan stainles stail: bibir lonjong, panjang : 150 mm. Kegunaan Pengambil zat yang tidak bereaksi dengan logam. KK.10 KK.10 Statif dasar persegi Dimensii: landasan: 210 x 145 mm.panjang batang: 600 dengan diamater batang: 10 mm. Material : cast iron di cat. Kegunaan Merangkai peralatan praktikum KK.10 KK.10 Tabung reaksi Bahan: gelas borosilikat, Ukuran: 15 x 150mm. Per pak 50 buah. Kegunaan Untuk mereaksikan zat. KGS.12 KGS.12

Termometer alkohol Jangkauan pengukuran -10 oC 110 oC. Kegunaan Untuk mengukur suhu larutan KGS.13

KGS.13 Plat alas pembakaran Bahan: logam anti karat. Tanpa asbes. Ukuran: 100 x 100 mm. Kegunaan Alas tempat pemanasan KK.11 KK.11 Selang Dialisis Diameter: kira-kira 15 mm. Selaput semipermiabel. Panjang 20 cm. Kegunaan Untuk percobaan difusi osmosis KK.12 KK.12 Kawat Nikrom Diameter 0.5 mm, panjang: 150 mm, Tangkai pemegang: gelas. Kegunaan KGS.14 Untuk megnidentifikasi zat dengan cara uji nyala KGS.14

Kertas saring Tingkatan untuk siswa (teknis). Ukuran: 58 x 58 cm, Kegunaan Untuk menyaring larutan. KBZ.01 KBZ.01 AgNO3 0.1 M Tingkatan untuk siswa (teknis). 0.1 M. per botol 200 ml. Kegunaan Bahan percobaan KBZ.02 KBZ.02 Air suling (aquades) Tingkatan untuk siswa. Ph: 7. Konduktivitas : 0 100 uS Kegunaan Bahan percobaan, pelarut. KBZ.03 KBZ.03 Asam Asetat Tingkatan untuk siswa (teknis). 0.5 M. per botol 200 ml. Kegunaan Bahan percobaan KBZ.04

KBZ.04

Ba2CL (kristal) Tingkatan untuk siswa (teknis). Jenis kristal serbuk: 50 g per botol . Kegunaan Bahan percobaan KBZ.05 KBZ.05 CuSO4 Tingkatan untuk siswa (teknis). 0.1 M. per botol 200 ml. Kegunaan Bahan percobaan KBZ.06

KBZ.06 Feriklorida (FeCl3) Tingkatan untuk siswa (teknis). Jenis padatan: 1 kg per botol. Kegunaan Bahan percobaan KBZ.07

KBZ.07 Na2S2O3 (0.1 M) Tingkatan untuk siswa (teknis). 0.5 M. per botol 200 ml. Kegunaan Bahan percobaan. KBZ.08 KBZ.08

NaCl Tingkatan untuk siswa (teknis). Kristal: 200 g per botol. Kegunaan Bahan percobaan. KBZ.09 KBZ.09 NaCl (Kristal) Tingkatan untuk siswa (teknis). 0.5 M. per botol 200 ml. Kegunaan Bahan percobaan. KBZ.10 KBZ.10 NaOH Tingkatan untuk siswa (teknis). 0.5 M. per botol 200 ml. Kegunaan Bahan percobaan. KBZ.11 KBZ.11 Tawas ( K2SO4Al2(SO2)24H2O ) Tingkatan untuk siswa (teknis). Padatan: 500 g per botol. Kegunaan Bahan percobaan KBZ.12 KBZ.12 Tembaga(II) karbohidrat Tingkatan untuk siswa (teknis). Kegunaan Bahan percobaan. KBZ.13 KBZ.13

Serbuk Belerang Tingkatan untuk siswa (teknis).Padatan 200 g per botol. Kegunaan Bahan percobaan. KBZ.14 KBZ.14 Serbuk besi halus Tingkatan untuk siswa (teknis). 500 g per botol. Kegunaan Bahan percobaan KBZ.15 KBZ.15 H2SO4 Tingkatan untuk siswa (teknis). 1 M. per botol 200 ml. Kegunaan Bahan percobaan KBZ.16 KBZ.16 HCl Tingkatan untuk siswa (teknis). 1 M. per botol 200 ml. Kegunaan Bahan percobaan KBZ.17 KBZ.17 HNO3 (0.1M) Tingkatan untuk siswa (teknis). 0.5 M. per botol 200 ml. Kegunaan Bahan percobaan KBZ.18 KBZ.18

NH4OH Tingkatan untuk siswa (teknis). 0.5 M. per botol 200 ml. Kegunaan Bahan percobaan. KBZ.19 KBZ.19 Pb(NO3)2 Tingkatan untuk siswa (teknis). 0.5 M. per botol 200 ml. Kegunaan Bahan percobaan. KBZ.20 KBZ.20 Stronsium klorida (Cr2Cl) Tingkatan untuk siswa (teknis). Kegunaan Bahan percobaan. KBZ.21 KBZ.21 Plastisin 100 g per pak Kegunaan Bahan percobaan. KBZ.22 KBZ.22 Urea Tingkatan untuk siswa (teknis). 100 g per pak. Kegunaan Bahan percobaan. KBZ.23 KBZ.23

Kalsium Oksida (Gamping) Tingkatan untuk siswa (teknis). 100 g per pak. Kegunaan Bahan percobaan. KBZ.24 KBZ.24 Kaporit Tingkatan untuk siswa (teknis). 100 g per pak. Kegunaan Bahan percobaan. KBZ.25 KBZ.25 Kalium Bromida, KBr Tingkatan untuk siswa (teknis). 0.1 M. per botol 200 ml. Kegunaan Bahan percobaan. KBZ.26 KBZ.26 Kalium Clorirat, KCl (kristal) Tingkatan untuk siswa (teknis). 100 g per pak. Kegunaan Bahan percobaan. KBZ.27 KBZ.27

Kalium Iodida , KI (0.1 M) Tingkatan untuk siswa (teknis). 0.1 M. per botol 200 ml. Kegunaan Bahan percobaan. KBZ.28 KBZ.28 Barium Hidroksida Oktahidrat Tingkatan untuk siswa (teknis). Kegunaan KBZ.29

KBZ.29 Over Head Projector (OHP) Sumber tegangan 220 Volt. Sumber cahaya dan lensa berada di atas kaca objek. Tempat meletakkan objek pada dudukan dengan permukaan cermin. Ukuran : Standar pabrikan. Kegunaan: Untuk menayangkan gambar-gambar yang ada pada transparansi.. AU.01 SLIDE PROYEKTOR Untuk slide 35 mm, dengan lampu 150 watt kuartz, halogen atau yang lebih baik, tombol putar untuk pemfokusan. Wadah/magasin lurus untuk 36 slaid. Dalam kotak penyimpanan. AU.02 Digunakan untuk tegangan PLN 220Volt. AU.02

AU.01

1 Komentar

Halamano o o o o o o o o o

AD / ART Foto HAPPY MOLE DAY to YOU Home Kepengurusan Link Kimia OK Ringkasan Kimia SMA RPP RPP KTSP SERTIFIKAT

November 2011 S S R K J S M Feb 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Arsipo o o o

Februari 2009 Oktober 2008 September 2008 Agustus 2008 Abinul Hakim Diwarman Helma Nismar (Anis) Kumpulan Animasi Kimia Situs Resmi ICHO SMAN 1 Padang SMAN 1 Payakumbuh SMAN 2 Bukittinggi SMAN 3 Payakumbuh SMAN 8 Padang WordPress.com WordPress.org

Blogrollo o o o o o o o o o o o

Tulisan Terkinio o o o o

Reaksi Analisa Protein Indikator bau badan sebagai ganti sidik jari berbasis biologi DITUNGGU KONTRIBUSINYA Melamine in milk Happy Mole Day!

Komentar Terakhirkresnadjaja on Alat dan Bahan Kimia adriramdani on RPP Mr WordPress on Hello world!

Kategorio o o o o o

GURU KIMIA Nasehat Pengenalan Alat Labor SOAL KIMIA Uncategorized VIDEO Kimia

Blog pada WordPress.com. Theme: Black-LetterHead by U

ekstrakurikuler

PMR KPKT SILAT VOKAL CATUR BASKET TEATER ATLETIK

KS-PAN TENIS MEJA BELEGANJUR MEJEJAHITAN BULUTANGKIS VOLLEY PUTRI VOLLEY PUTRATue, 22 Nov 2011 17:36

Pembelajaran Kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) Pembelajaran merupakan proses interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa

Permasalahan Dalam Belajar Mengajar Permasalahan yang dihadapi dalam proses belajar-mengajar antara lain adalah: Terbentuknya

Model Pendidikan Karakter Gerakan Pendidikan Karakater di Indonesia ternyata tidak hanya gencar disosialisasikan

KOMENTAR & SARAN

2011 Lab.Kimia Dasar FMIPA UGM Powered by WordPress MU Hosted by blog.ugm.ac.id Theme: ChaoticSoul by Bryan Veloso. Juli 7, 2008

Pengenalan Alat-alat Gelas Laboratorium Kimia Minggu, 12 September 2010 Sebelum mulai melakukan praktikum di laboratorium, praktikan harus mengenal dan memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia serta

menerapkan K3 di laboratorium. Berikut ini diuraikan beberapa peralatan yang akan digunakan pada Praktikum Kimia. Gambar berikut menunjukkan contoh peralatan gelas laboratorium.

1. Labu Takar Digunakan untuk menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada proses preparasi larutan. Alat ini tersedia berbagai macam ukuran. 2. Gelas Ukur Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini mempunyai skala, tersedia bermacam-macam ukuran. Tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas. Perhatikan meniscus pada saat pembacaan skala. 3. Gelas Beker Alat ini bukan alat pengukur (walaupun terdapat skala, namun ralatnya cukup besar). Digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan kimia. Untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk memekatkan. 4. Pengaduk Gelas Digunakan untuk mengaduk suatu campuran atau larutan kimia pada waktu melakukan reaksi kimia. Digunakan juga untuk menolong pada waktu menuangkan/mendekantir cairan dalam proses penyaringan. 5. Botol Pencuci Bahan terbuat dari plastic. Merupakan botol tempat akuades, yang digunakan untuk mencuci, atau membantu pada saat pengenceran. 6. Corong Biasanya terbuat dari gelas namun ada juga yang terbuat dari plastic. Digunakan untuk menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit, seperti : botol, labu ukur, buret dan sebagainya. 7. dan 8. Erlenmeyer Alat ini bukan alat pengukur, walaupun terdapat skala pada alat gelas tersebut (ralat cukup besar).

Digunakan untuk tempat zat yang akan dititrasi. Kadang-kadang boleh juga digunakan untuk memanaskan larutan. 9. dan 10. Tabung Reaksi Terbuat dari gelas. Dapat dipanaskan. Digunakan untuk mereaksikan zat zat kimia dalam jumlah sedikit. 11. Kuvet Bentuk serupa dengan tabung reaksi, namun ukurannya lebih kecil. Digunakan sebagai tempat sample untuk analisis dengan spektrofotometer. Kuvet tidak boleh dipanaskan. Bahan dapat dari silika (quartz), polistirena atau polimetakrilat. 12. dan 13. Rak Untuk tempat Tabung Reaksi Rak terbuat dari kayu atau logam. Digunakan sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. 14. Kaca Preparat 15. Kawat Kasa Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alas saat memanaskan alat gelas dengan alat pemanas/kompor listrik. 16. dan 22. Penjepit Penjepit logam, digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan, atau untuk membantu mengambil kertas saring atau benda lain pada kondisi panas. 17. Spatula Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alat Bantu mengambil bahan padat atau kristal. 18. Kertas Lakmus Merupakan indikator berbentuk kertas lembaran-lembaran kecil, berwarna merah dan biru. Indikator yang lain ada yang berbentuk cair missal indikator Phenolphtalein (PP), methyl orange (MO) dan sebagainya. Merupakan alat untuk mengukur atau mengetahui tingkat keasaman (pH) larutan. 19. Gelas Arloji Terbuat dari gelas. Digunakan untuk tempat zat yang akan ditimbang. 20. Cawan Porselein Alat ini digunakan untuk wadah suatu zat yang akan diuapkan dengan pemanasan. 21. Pipet Pasteur (Pipet Tetes) Digunakan untuk mengambil bahan berbentuk larutan dalam jumlah yang kecil. 23 dan 24. Sikat Sikat dipergunakan untuk membersihkan (mencuci) tabung. 25. Pipet Ukur Adalah alat yang terbuat dari gelas, berbentuk seperti gambar di bawah ini. Pipet ini memiliki skala. Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan, jangan dihisap dengan mulut. 26. Pipet Gondok Pipet ini berbentuk seperti dibawah ini. Digunkan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan. 27. Buret

Terbuat dari gelas. Mempunyai skala dank ran. Digunakan untuk melakukan titrasi. Zat yang digunakan untuk menitrasi (titran) ditempatkan dalam buret, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran. Volume dari zat yang dipakai dapat dilihat pada skala.

Label: Lab.kimposted by admin @ 07:30 0 Comments: Poskan Komentar