KIMIA

16
Sifat dan Penerapan Sistem Koloid Kelompok 3 : •Hosaini Faiz •Andini Eka Putri •Dwichi Gusdianingsih •Kartika Meiliana •Monica Nindia •Ria Anggraini

description

sistem koloid

Transcript of KIMIA

Page 1: KIMIA

Sifat dan Penerapan Sistem Koloid

Kelompok 3 :•Hosaini Faiz•Andini Eka Putri•Dwichi Gusdianingsih•Kartika Meiliana•Monica Nindia•Ria Anggraini

Page 2: KIMIA

Sifat dan Penerapan Sistem Koloid

A. Sifat Sistem Koloid

• Secara fisik, sistem koloid terlihat homogen seperti halnya larutan.

• Namun, jika dilihat melalui mikroskop ternyata sistem koloid dan larutan berbeda.

• Sistem Koloid itu bersifat heterogen.

Page 3: KIMIA

1. Gerak Brown

• Gerak Brown ialah gerakan partikel2 koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak).

• Dibawah mikroskop ultra, akan terlihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag.

• Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair/gas, pergerakan partikel2 akan menghasilkan tumbukan dg partikel2 koloid itu sendiri dan searah.

• Tumbukan yg terjadi tidak seimbang.

Page 4: KIMIA

• Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown yang terjadi dan sebaliknya.

• Oleh karena itu gerak Brown sulit diamati dalam larutan .

• Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang dimilikinya.

• Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat dan sebaliknya.

Page 5: KIMIA

2. Efek Tyndall • Efek Tyndall ialah gejala

penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid.

• Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar.

• Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan.

• Partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar, sedangkan pada Larutan hanya sedikit.

Page 6: KIMIA

3. Adsorpsi

• Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel.

• Beberapa partikel koloid mempunyai sifat adsorbsi (penyerapan) terhadap partikel atau ion atau senyawa yang lain.

• Contoh :(i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+.(ii) Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2.

Page 7: KIMIA

Berdasarkan sifat adsorpsi dari partikel koloid terhadap medium pendispersinya, kita mengenal dua macam

koloid : • Koloid liofil yaitu koloid

yang ”senang cairan” (bahasa Yunani : liyo = cairan; philia = senang). Partikel koloid akan mengadsorpsi molekul cairan, sehingga terbentuk selubung di sekeliling partikel koloid itu.

• Contoh koloid liofil adalah kanji, protein, dan agar-agar

• Koloid liofob yaitu koloid yang ”benci cairan” (phobia = benci). Partikel koloid tidak mengadsorpsi molekul cairan

• Contoh koloid liofob adalah sol sulfida dan sol logam.

Page 8: KIMIA

4. Koagulasi koloid • Koagulasi adalah

penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan.

• Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid.

• Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia.

• seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.

Page 9: KIMIA

5. Koloid pelindung• Koloid pelindung ialah

koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dari proses koagulasi.

6. Elektroforesis • Elektroferesis ialah

peristiwa pemisahan partikel koloid yang bermuatan dengan menggunakan arus listrik.

7. Dialisis

• Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu dengan cara ini disebut proses dialisis.

• Dg mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid melalui membran semi permeable yang berfungsi sebagai penyaring.

• Membran semi permeable ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid dan cairan akan berpisah.

Page 10: KIMIA

B. Penerapan Sistem Koloid1. Penerapan Sifat Adsorpsi

a. Penjernihan Air• Air sungai menghasilkan

koloid, ketika diendapkan dengan penambahan KAl(SO4)2.

• Partikel koloid akn mengabsorpsi pengotoran.

b. Penghilangan Kotoran pada proses pembuatan sirup

• Putih telur akan mengabsorbsi pengotor pada pembuatan sirup.

c. Proses menghilangkan bau badan• Adsorben (zat yg akn

mengadsorpsi) berupa Al-stearat.• Al-stearat mengadsorpsi keringat

yg menyebabkan bau badan.

d. Penggunaan arang aktif• Arang aktif adalah contoh

adsorben yg dibuat dg cara memanaskan arang dlm udara kering.

Page 11: KIMIA

2. Penerapan Sifat Koagulasi

a. Perebusan telurTelur mentah merupakan suatu sistem koloid dengan fase terdispersi berupa protein. Jika telur tersebut di rebus akan terjadi koagulasi sehingga telur tersebut menggumpal.

b. Pembuatan YoghurtSusu dapat dirubah menjadi yoghurt melalui fermentasi. Pada fermentasi susu akan terbentuk asam laktat yang menggumpal dan berasa asam.

c. Pembuatan TahuPada pembuatan tahu dari kedelai, mula-mula kedelai dihacurkan sehingga terbentuk bubur kedelai ( seperti susu ). Kemudian,ditambahkan larutan elektrolit, yaitu CaSO4.2H2O yang di sebut batu tahu sehingga protein kedelai menggumpal dan membentuk tahu.

d. Pembuatan LateksLateks terbuat dari getah karet, salah satu sistem koloid. Pada pembuatan lateks, getah karet di gumpalkan dengan penambahan asam asetat atau asam format.

Page 12: KIMIA

e. Penjernihan Air Sungai Air keran (PDAM) yang ada saat ini

mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:Al3+ + 3H2O à Al(OH)3 + 3H+

Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi.

Page 13: KIMIA

f. Pembentukan DeltaAir sungai mengandung partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang bermuatan negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg+2, dan Ca+2 yang bermuatan positif. Ketika air sungai bertemu di laut, maka ion-ion positif dari air laut akanmenetralkan muatan pasir dan tanah liat. Sehingga, terjadi koagulasi yang akan membentuk suatu delta.

Page 14: KIMIA

g. Pengolahan Asap atau DebuAsap atau debu yang di hasilkan dari suatu proses industri dapat mencemari udara di sekitar ya. Asap dan debu merupakan sistem koloid zat padat dalam medium pendispersi gas ( udara). Padatan dalam asap atau debu dapat di endapkan dengan menggunakan alat cottrel. Asap dan debu di lewatkan melalui cerobong yang di dalamnya terdapat ujung-ujung elektrode bermuatan dengan bertegangan antara 20.000 V-75.000 V. Elektrode mengakibatkan asap dan debu tersebut menjadi bermuatan. Selanjutnya partikel asap dan debu akan tertarik pada elektrode yang lainnya dan mengendap. Endapan yang terbentuk dipisahkan secara berkala sehingga gas-gas yang keluar dari cerobong sudah terbebas dari partikel padatan yang berbahaya.

Page 15: KIMIA

3. Penerapan Efek Tyndall

a. Jika sinar matahari masuk• Melalui celah dalam

ruangan, pada sinar tersebut terlihat debu-debu beterbangan

• Pada daerah yang tidak terlewati sinar matahari tidak akan terlihat adanya debu.

Page 16: KIMIA

b. Menonton Film di bioskop• Ada asap rokok yang

mengepul ke atas• Cahaya proyektor terlihat

lebih terang dan gambar pada layar menjadi buram

c. Sorot lampu mobil • Pada malam yang berkabut

terlihat lebih jelas tetapi jalan tidak terlihat jelas.

• Sehabis hujan yang cukup deras sorot lampu seakan tidak tampak tetapi jalan terlihat lebih jelas.