Khutbah idul fitri 2015 opis

5

Click here to load reader

Transcript of Khutbah idul fitri 2015 opis

Page 1: Khutbah idul fitri 2015   opis

Allahu Akbar.. Allahu Akbar… Allahu Akbar walillahil hamdu

Jamaah shalat Idul fitri yang dirahmati Allah SWT

Segala puji dan syukur hanya bagi Allah, Tuhan semesta Alam, yang telah menciptakan

matahari bersinar , bulan bercahaya dan langit dengan hamparan bintang. Berkat rahmat

dan kasih sayang Allah, kita dapat menjalankan ibadah sholat, puasa, zakat dan akhirnya

sampai pada hari yang suci ini, bahkan dengan penuh harap, agar kita dapat meraih

Ampunan-Nya di hari yang fitri ini.

Pada kesempatan di pagi hari Raya Idul Fitri ini, saya akan menyampaikan khutbah

dengan tema “Keutamaan Taqwa dan Dampaknya Bagi Diri, Keluarga dan

Kehidupan Bermasyarakat”

Gema takbir , tahmid, dan tahlil terus bersahutan sejak malam hingga pagi ini sebagai tanda

kemenangan dan ekspresi kesyukuran orang-orang beriman di atas medan perjuangan bernama

Ramadhan. Kemenangan melawan hawa nafsu seperti amarah, dendam, bakhil, tamak, iri dan

dengki. Rasa syukur pula nampak menghiasi hari kemenangan ini atas nikmat yang besar yakni

pakaian taqwa yang menjadi hadiah terbaik di bulan Ramadhan. Keimanan kita kini telah

menemukan ketaqwaannya melalui jalan-jalan terjal dan berliku selama Ramadhan dan hanya

mereka yang bersabarlah yang dapat mencapai kemenangan gemilang dan merekalah yang layak

bergembira di hari agung ini bukan mereka yang menghiasi ramadhan dengan kelalaian,

kesombongan, ketamakan bahkan menggadaikan ramadhan untuk urusan duniawi. Sungguh

kerugian yang teramat besarlah bagi mereka yang gagal menapak jalan kemenangan di bulan

ramadhan, Bagaimana tidak dikatakan rugi, karena kegagalan itu berarti kegagalan meraih

maghfirah, kegagalan meraih pahala yang besar, kegagalan meraih jannah-Nya, kegagalan

memperoleh fitrah, kegagalan meraih kemuliaan seribu bulan, kegagalan meraih rahmat-Nya dan

kegagalan meraih pakaian taqwa.

Allahu Akbar.. Allahu Akbar… Allahu Akbar walillahil hamdu

Jamaah shalat Idul fitri yang dirahmati Allah SWT

Ketaqwaan adalah status kemuliaan seorang hamba di sisi Allah SWT. Ini adalah gelar dunia dan

langit yang tak mampu ditandingi oleh seribu gelar dunia sekalipun. Taqwa adalah aset

peradaban umat manusia yang paling haqiqi. Peradaban yang memiliki nilai tinggi tidak hanya

mengandalkan simbol-simbol kemajuan fisik belaka, seperti jalan-jalan yang lebar, rumah-rumah

mewah, dan kendaraan yang banyak. Lebih dari itu peradaban identik dengan nilai-nilai haqiqi

yang membawa pada keteraturan, kedamaian dan kesejahteraan. Itulah sesungguhnya alamat

adanya keberkahan dalam kehidupan. Hilangnya taqwa akan menyebabkan hilangnya

keberkahan. Bila keberkahan telah diangkat dari kehidupan seseorang atau suatu negara maka

masalah-masalah yang menyempitkan akan datang silih berganti.

Page 2: Khutbah idul fitri 2015   opis

بو ك ذ السم آءو األ رضو ل كن ذن اهمب ال وأ نأ هل القر ىء ام نواو ات ق وال ف ت حن اع ل يهمب ر ك اتمن واف أ خ

انواي كسبون ك

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan

melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-

ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”. (QS. Al A‟raf: 96)

Taqwa menjadi modal penting dalam menampilkan jati diri seorang hamba di hadapan Sang

Khaliq bahkan menjadi perkara yang tidak bisa ditawar-tawar lagi dalam menciptakan sebuah

masyarakat madani dalam satu negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, negeri

yang aman, damai dan dalam limpahan berkah Allah SWT.

Allahu Akbar.. Allahu Akbar… Allahu Akbar walillahil hamdu

Jamaah shalat Idul fitri yang dirahmati Allah SWT

Janganlah menilai kemuliaan seseorang hanya dari merek pakaiannya atau jumlah harta yang ia

miliki dan jangan pernah mengukur kemajuan sebuah desa, bangsa atau masyarakat hanya dari

kemajuan fisik seperti rumah yang mewah, kendaraan yang bagus, tetapi lihatlah dari ciri-ciri

ketaqwaannya. Pandanglah bagaimana cara mereka memperoleh rezeki, interaksi sosialnya,

semangat keagamaannya, hingga tentu saja adalah tentang ibadahnya. Allah SWT berfirman:

اللهأ ت ق اكم إنأ كر م كمعند

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling

bertakwa di antara kalian.” (QS. Al-Hujurat: 13)

Dari ayat diatas, maka dapat kita ketahui Keutamaan Taqwa dan Dampaknya ;

Yang Pertama : Keutamaan Taqwa dan Dampaknya dalam Kepribadian Seorang Muslim.

Taqwa adalah pakaian terbaik bagi diri kita. Kadang kita sedih ketika baju kesayangan kita

ternyata rusak. Jika yang rusak adalah pakaian biasa mungkin tak ada kekesalan. Persoalannya

pakaian tersebut adalah yang terbaik dan termahal. Itulah hakikat pakaian, setiap kita memiliki

satu yang terbaik dan termahal di antara sekian yang ada. Demikian juga sepatutnya seorang

mukmin ketika kehilangan pakaian terbaiknya. Allah menyediakan satu pakaian terbaik untuk

mereka, yaitu taqwa.

ي ر … خ … و لب اسٱلت قو ىذ لك

“…dan pakaian taqwa itulah yang paling baik.” (QS. al-A‟raf: 26)

Page 3: Khutbah idul fitri 2015   opis

Bila kita sanggup jatuh bangun mengumpulkan harta untuk membeli pakaian bagus dan

perhiasan mahal dan bersedih karena kehilangannya, maka kitapun harus jauh lebih kuat untuk

jatuh bangun demi meraih dan kemudian menjaga pakaian terbaik dari Allah. Sebaliknya,

kemalangan terburuk adalah karena hilangnya pakaian itu dari diri kita. Ramadhan telah

menuntun kita untuk meraihnya dan Istiqamah adalah sikap terbaik untuk merawatnya agar tetap

bersih.

Ketaqwaan akan melahirkan sifat-sifat terbaik dalam diri seseorang. Tidak hanya dalam perkara

hablum minallah, tetapi juga hablum minannas. Ibadah-ibadah mahdhah kita seperti shalat,

puasa, zakat, haji, dan dzikrullah tak akan memiliki nilai bila kita buruk dalam menata hubungan

dengan alam sekitar, seperti manusia, lingkungan dan makhluk hidup lainnya. Orang-orang yang

bertaqwa adalah agen-agen rahmatan lil‟alamin yang selalu membawa kebaikan dan kedamaian.

Mereka bagaikan pohon yang buahnya lebat. Tidak pernah berhenti memberikan manfaat bagi

siapapun selama mereka hidup. Bahkan terhadap yang berbuat jahat kepada mereka sekalipun,

selalu ada kata ma‟af. Pohon yang dilempari batu selalu menjatuhkan buahnya kepada yang

melemparinya. Begitulah filosofi yang selalu melekat pada diri orang-orang yang bertaqwa

hingga Allah banyak memberikan pujian kepada mereka.

Ibnu Abbas berkata: ” Sesungguhnya amal kebaikan itu akan memancarkan cahaya di dalam

hati, membersitkan sinar pada wajah, kekuatan pada tubuh, kelimpahan pada rezeki dan

menumbuhkan rasa cinta di hati manusia kepadanya. Sesungguhnya amal kejahatan itu akan

menggelapkan hati, menyuramkan wajah, melemahkan badan, mengurangi rezeki dan

menimbulkan rasa benci di hati manusia kepadanya.”

Allahu Akbar.. Allahu Akbar… Allahu Akbar walillahil hamdu

Jamaah shalat Idul fitri yang dirahmati Allah SWT

Bukan karena jabatan kita menjadi mulia. Bukan juga karena ilmu kita menjadi mulia. Bukan

juga karena harta, kecantikan, dan gelar. Semua itu hanyalah citra yang melekat pada diri yang

sungguh amat merepotkan pemiliknya. Jabatan akan membuat pemiliknya cenderung merasa

selalu kuat dan berada di atas. Ilmu akan membuat pemiliknya bersikap harus selalu benar alias

tidak boleh salah. Harta akan membuat pemiliknya menjadi takut kehilangan dan merasa cukup

hingga merasa tidak membutuhkan orang lain, justru orang lainlah yang membutuhkan dia.

Kecantikan akan membuat pemiliknya sibuk dengan peralatan kecantikan dan segala halnya serta

dekat dengan fitnah atau musibah.

Yang Kedua : Keutamaan Taqwa dan Dampaknya dalam Kehidupan Keluarga

Tidak elok kiranya bila dalam sebuah keluarga terdapat dua kutub pihak yang bertolak belakang

khususnya dalam perkara aqidah dan amal shalih. Katakanlah seorang bapak yang rajin

beribadah tetapi tidak peduli dengan anaknya atau barangkali seorang istri yang rajin ibadah

sementara suaminya asyik bermaksiat. Seorang bapak yang ingin anaknya rajin shalat namun

dirinya tak henti menghujat, seorang ibu yang ingin anaknya berakhlak mulia namun saban hari

Page 4: Khutbah idul fitri 2015   opis

mencela tetangganya. Dinamika keluarga yang kontras dalam sikap dan perbuatan masing-

masing ternyata adalah perkara lazim dan ada di sekitar kita bahkan boleh jadi juga menimpa

keluarga kita, Sungguh keadaan yang mengusik ketenangan jiwa bila orang-orang yang kita

cintai di dunia tidak terjangkau hidayah Allah. Allah SWT mengingatkan dalam firman-Nya

االناسو ال آم نواقواأ ن فس كمو أ هليكمن اراو قوده اد ي اأ ي ه االذين اج ار ةع ل ي ه ام ئكك لئ دد

الله م اأ م ر همو ي فع لون م اي ؤم رون ي عصون

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang

bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang

keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan

selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6)

Begitulah dahsyatnya api neraka yang tentu sangat jauh berbeda dengan api di dunia. Sungguh

malang bila kulit kita, atau istri kita, atau anak-anak kita dijilat oleh api yang teramat panas itu.

Na‟uudzu billahi min dzaalik!

Taqwa selayaknya melahirkan kepedulian dan kasih sayang bagi orang-orang terdekat dalam

keluarga kita. Nama dan wajah mereka tak luput untuk selalu terukir dalam untaian doa harian

kita. Setiap anggota keluarga juga saling mendukung dalam perkara kebaikan dan taqwa dan

saling mengingatkan tatkala dalam kealpaan. Komitmen keluarga yang kokoh dalam pijakan

taqwa harus mengantarkan setiap anggota keluarga pada sebuah visi keluarga untuk terus

bersama hingga di dalam surga. Semoga hal ini dapat kita wujudkan di tengah-tengah keluarga

kita, amin yaa Rabbal „alamin.

Allahu Akbar.. Allahu Akbar… Allahu Akbar walillahil hamdu

Jamaah shalat Idul fitri yang dirahmati Allah SWT

Yang Ketiga : Keutamaan Taqwa dan Dampaknya dalam Kehidupan Bermasyarakat

Negeri-negeri yang makmur dalam naungan Islam bukanlah cerita dongeng. Negeri itu benar-

benar pernah ada dalam peradaban manusia. Sebut saja masa pemerintahan Rasulullah dan para

khulafaurrasyidin di Madinah, masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz pada periode dinasti

bani umayyah yang mencapai kemakmuran hanya dalam kurun waktu 2 tahun 5 bulan 5 hari

hingga diceritakan pada saat itu uang-uang zakat tertumpuk menggunung karena tak ada lagi

penerimanya. Kemudian juga, masa pemerintahan Khalifah Harun al-Rasyid pada periode dinasti

bani Abbasiyyah. Pada masanyalah umat Islam pertama kali mengalami puncak keemasannya di

segala sektor kehidupan mulai dari ilmu pengetahuan hingga ekonomi mengalami kemajuan

yang cukup pesat.

Page 5: Khutbah idul fitri 2015   opis

Peradaban Islam yang telah membawa kemakmuran itu benar-benar pernah ada, namun

kondisinya kini telah jauh berbeda. Jika di masa lalu negeri-negeri Islam diliputi keberkahan,

maka kini negeri-negeri itu hanya ada tumpukan masalah mulai dari konflik politik, lesunya

ekonomi, hingga krisis akhlak. Hal ini tergambar dari sikap para pemimpin-pemimpin Islam dan

juga kalangan muslim yang tidak memahami Islam sebagai agama yang membawa misi

peradaban rahmatan lil „alamin. Lihat saja berbagai sikap dan perilaku dari berbagai saudara kita

yang menghiasi ramadhan dengan maksiat mulai dari kegiatan tak bermanfaat hingga perjudian.

Mari kita membuka mata kita, bukanlah keberkahan yang kita peroleh, yang ada hanya musibah.

Bukan juga jalan keluar yang kita dapatkan, yang ada hanya tumpukan masalah. Banyaknya

cobaan yang melanda , cukuplah kiranya membuat kita sadar bahwa negeri ini, desa kita ini

sedang ditegur! Jangan sampai azab dan petaka yang membinasakan mari memperbaiki diri dan

menata desa kita ini dengan keimanan dan ketaqwaan kita.

Di sinilah efek ketaqwaan kita harus diwujudkan dalam semangat bersama untuk membangun

desa yang Qaryatun thoyyibatun wa rabbun ghafur. Desa yang ingin mendapat curahan berkah

dari langit dan dari bumi hanya mempersyaratkan satu hal yaitu keimanan dan ketaqwaan para

penduduknya terutama para pemimpinnya. Bila sebuah kekuasaan dapat dimanfaatkan untuk

menegakkan nilai-nilai kebaikan tentu dapat membawa dampak kemaslahatan bagi segenap

umat. Namun bila sebaliknya maka kerusakanlah yang akan terjadi.

Akhirnya marilah kita perbaiki diri, bahwa kita semua memerlukan pembenahan secara

pribadi dan sosial, dan marilah kita jadikan bulan Ramadhan yang telah kita lalui sebagai

titik awal perbaikan diri menuju kepribadian yang shalih, jujur dan bertakwa, guna

membangun kehidupan yang baik menuju keshalihan sosial sehingga berbuah pada

“Qaryatun tayyibatun wa rabbun ghafur” (desa yang makmur, dan dinaungi ampunan

Allah SWT)

جعلنااهللوإياكممنالعاكدينالفاكزيناملقبولني,وباركلنايفالقرانالعظيم,ونفعنابافيه

منا ياتوالذكرالكيم,إنههوالرءوفالرحيم,أعوذباهللمنالشيطانالرجيم,قدأفلح

تزكيوذكراسمربهفصلي,وقلربالفروارحموأنتخريالرامحني.من