Kharisma Pertiwi 1061050168 DM Tipe 2

download Kharisma Pertiwi 1061050168 DM Tipe 2

of 39

Transcript of Kharisma Pertiwi 1061050168 DM Tipe 2

  • 7/25/2019 Kharisma Pertiwi 1061050168 DM Tipe 2

    1/39

    DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

    Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Caan!, Ja"a#ta $%&'( $

    STATUS UJIAN

    ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

    PERIODE 11MEI 2015 S/D 25 JULI 2015

    MATA UJIAN : ILMU KESEHATAN

    MASYARAKAT

    Hari/Tanggal pengambilan data : 29 Mei 2015

    Hari / Tanggal intervensi masalah kesehatan : 5 Juni 2015

    Masalah Kesehatan : Diabetes Melitus tipe 2

    Tempat pengambilan data/aan!ara : "T #/ "$ 01 Kelurahan%ed&ng' Ke!amatan (s) "eb&

    Hari / Tanggal u*ian : Juli 2015

    Tempat u*ian : +akultas Ked&kteran

    ,niversitas Kristen -nd&nesia

    Statu) Uj*an D*a+ete) Mel*tu) T*e 2 Kelu#a-an e/on! Pa!e $

    Nama : Kharisma PertiwiNIM : 1061050168Tanda tangan:

  • 7/25/2019 Kharisma Pertiwi 1061050168 DM Tipe 2

    2/39

    DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

    Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Caan!, Ja"a#ta $%&'( 2

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belaa!" Ma#ala$

    .aat ini perhatian penakit tidak menular semakin meningkat karena rekuensi

    ke*adianna pada masarakat semakin meningkat salah satuna diabetes melitus)

    MenurutAmerican Diabetes Association D3' DiabetesMelitus merupakan suatu

    kel&mp&k penakit metab&lik dengan karakteristik hip&glikemiaang ter*adi karena kelainan

    sekresi insulin' ker*a insulin' atau kedua4duana)1

    International Diabetes Federation-D+3 menebutkan baha tingkat prevalensi

    gl&bal penderita DM pada tahun 2012 sebesar '# 6 dari p&pulasi penduduk dunia' dan

    mengalami peningkatan men*adi 72 kasus pada tahun 2017) -D+ memperkirakan pada

    tahun 2075 *umlah insiden DM akan mengalami peningkatan men*adi 556 592 *uta3 di

    antara usia penderita DM #0459 tahun) 8erdasarkan data &rganisasi kesehatan dunia $H

    -nd&nesia merupakan urutan ke4 terbesar' dalam *umlah penderita Diabetes Melitus di dunia

    pada tahun 2017' dengan ke*adian diabetes mellitus tertinggi dengan *umlah '5 *uta

    penderita setelah ;ina 9'# *uta3' -ndia

  • 7/25/2019 Kharisma Pertiwi 1061050168 DM Tipe 2

    3/39

    DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

    Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Caan!, Ja"a#ta $%&'( %

    Tinggina prevalensi Diabetes Melitus tipe 2 disebabkan &leh akt&r risik& ang tidak

    dapat berubah misalna *enis kelamin' umur' dan akt&r genetik ang kedua adalah akt&r

    risik& ang dapat diubah misalna kebiasaan mer&k&k tingkat pendidikan' peker*aan'

    aktivitas isik' kebiasaan mer&k&k' k&nsumsi alk&h&l' -ndeks Masa Tubuh' umur) Diabetes

    Mellitus disebut dengan the silent killer karena penakit ini dapat mengenai semua &rgan

    tubuh dan menimbulkan berbagai ma!am keluhan) ,ntuk menurunkan ke*adian dan

    keparahan dari Diabetes Melitus tipe 2 maka dilakukan pen!egahan seperti m&diikasi gaa

    hidup dan peng&batan)#

    De%&!&

    (enakit Diabetes mellitus adalah penakit dengan ge*ala kadar gula darah angtinggi ang disebabkan tubuh tidak lagi memiliki h&rm&n insulin atau insulin tidak dapat

    beker*a sebagaimana mestina)

    Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah penakit gangguan metab&lik ang di tandai &leh

    kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin &leh sel beta pankreas dan atau ganguan

    ungsi insulin resistensi insulin3)

    -nsulin disekresikan &leh sel4sel beta ang merupakan salah satu dari empat tipe sel

    dalam pulau4pulau ?angerhans pankreas) .ekresi insulin akan meningkat dan menggerakkan

    gluk&sa ke dalam sel4sel &t&t' hati serta lemak) -nsulin di dalam sel4sel tersebut menimbulkan

    eek seperti menstimulasi penimpanan gluk&sa dalam hati dan &t&t dalam bentuk glik&gen3'

    meningkatkan penimpanan lemak dari makanan dalam *aringan adip&sa dan memper!epat

    pengangkutan asam4asam amin& ang berasal dari pr&tein makanan3 ke dalam sel)

    'a()ara! Kl&!

    (asien sering kali tidak menadari baha dirina mengidap diabetes melitus' bahkan

    sampai bertahun4tahun kemudian) Bamun' harus di!urigai adana diabetes melitus *ika

    sese&rang mengalami keluhan klasik diabetes melitus berupa:C (&liuria banak berkemih3

    C (&lidipsia rasa haus sehingga *adi banak minum3

    C (&liagia banak makan karena perasaan lapar terus4menerus3

    C (enurunan berat badan ang tidak dapat di*elaskan sebabna

    ,ntuk memperkuat diagn&sis dapat diperiksa keluhan tambahan diabetes melitus

    berupa:

    C ?emas' mudah lelah' kesemutan' gatal

    C (englihatan kabur

    C (enembuhan luka ang buruk

    C Disungsi ereksi pada pasien pria

    C %atal pada kelamin pasien anita

    Di samping ge*ala diatas' ada *uga ge*ala ang sering tampak setelah ter*adi

    Statu) Uj*an D*a+ete) Mel*tu) T*e 2 Kelu#a-an e/on! Pa!e %

  • 7/25/2019 Kharisma Pertiwi 1061050168 DM Tipe 2

    4/39

    DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

    Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Caan!, Ja"a#ta $%&'( 0

    k&mplikasi kr&nis antara lain : kesemutan' kulit terasa panas neur&pati3' kram' mata kabur'

    ineksi *amur pada alat repr&duksi anita' kemampuan seksual menurun bahkan imp&tensi'

    luka lama sembuh' pada ibu hamil sering mengalami keguguran atau kematian *anin dalam

    kandungan' atau melahirkan dengan berat badan lahir bai lebih dari #000 gram)

    Diagn&sis DM ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar gluk&sa darah) Diagn&sis

    tidak dapat ditegakkan atas dasar adana gluk&suria) %una penentuan diagn&sis DM'

    pemeriksaan gluk&sa darah ang dian*urkan adalah pemeriksaan gluk&sa se!ara en=imatik

    dengan bahan darah plasma vena) (enggunaan bahan darah utuh h&le blood), vena ataupun

    kapiler tetap dapat dipergunakan dengan memperhatikan angka4angka kriteria diagn&stik

    ang berbeda sesuai pembakuan &leh $H) .edangkan untuk tu*uan pemantauan hasilpeng&batan dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan gluk&sa darah kapiler)20

    Diabetes Melitus tipe 2 menurut k&nsep segitiga epidemi&l&gi dapat diterangkan sebagai

    berikut:

    a +akt&r H&st

    H&st atau pe*amu pada DM Tipe 2 adalah manusia) +akt&r ang mempengaruhi

    pe*amu pada kasus Diabetes Melitus tipe 2 ini antara lain

    ,sia merupakan salah satu karakteristik ang melekat pada h&st atau

    penderita penakit) Diabetes seringkali ditemukan pada masarakat dengan

    usia tua karena pada usia tersebut' ungsi tubuh se!ara isi&l&gis menurun dan

    ter*adi penurunan sekresi atau resistensi insulin sehingga kemampuan ungsi

    tubuh terhadap pengendalian gluk&sa darah ang tinggi kurang &ptimal)

    Statu) Uj*an D*a+ete) Mel*tu) T*e 2 Kelu#a-an e/on! Pa!e 0

    1o)t

    A!ent En*#on3ent

  • 7/25/2019 Kharisma Pertiwi 1061050168 DM Tipe 2

    5/39

    DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

    Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Caan!, Ja"a#ta $%&'( '

    %enetik

    "isik& se&rang anak mendapat DM adalah 156 bila salah se&rang tuana

    menderita DM dan kemungkinan 56 bilamana kedua4duana menderita

    DM) (ada umumna apabila sese&rang menderita DM maka saudara

    kandungna mempunai risik& DM sebanak 106 Kemenkes"-' 2003)

    Jenis kelamin

    nalisis data "iskesdas 200 ang dilakukan &leh -raan mendapatkan

    baha perempuan lebih berisik& untuk menderita DM dibanding laki4laki)$anita lebih berisik& mengidap diabetes karena se!ara isik anita memiliki

    peluang peningkatan indeks masa tubuh ang lebih besar)

    b +akt&r gen)

    gen penakit pada kasus diabetes melitus tipe 2 aitu agen kimiai metab&li!3)

    Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah penakit gangguan metab&lik ang di tandai &leh

    kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin &leh sel beta pankreas dan atau

    ganguan ungsi insulin resistensi insulin3)

    "esistensi insulin adalah turunna kemampuan insulin untuk merangsang

    pengambilan gluk&sa &leh *aringan perier dan untuk menghambat pr&duksi gluk&sa

    &leh hati) .el tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhna' artina

    ter*adi deisiensi relati insulin) Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangna

    sekresi insulin pada rangsangan gluk&sa' maupun pada rangsangan gluk&sa bersama

    bahan perangsang sekrasi insulin lain) 8erarti sel pankreas mengalami desensitisasi

    terhadap gluk&sa)

    ! +akt&r @nvir&nment ?ingkungan3

    +akt&r ligkungan pada kasus diabetes mellitus lebih tinggi dialami &leh individu ang

    berasal dari k&ndisi s&sial ek&n&mi ang baik) Hal ini kemungkinan dikaitkan *uga

    dengan &besitas ang ter*adi karena ketidakseimbangan gi=i)

    Statu) Uj*an D*a+ete) Mel*tu) T*e 2 Kelu#a-an e/on! Pa!e '

  • 7/25/2019 Kharisma Pertiwi 1061050168 DM Tipe 2

    6/39

    DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

    Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Caan!, Ja"a#ta $%&'( &

    Menurut Hendrik ? 8lum ada # akt&r ang mempengaruhi status dera*at kesehatan

    masarakat atau per&rangan) +akt&r4akt&r tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

    Ba"a! He!*r& L. Bl+(

    Menurut Hendrik ? 8lum ada # akt&r ang mempengaruhi status dera*at kesehatan

    masarakat atau per&rangan) +akt&r4akt&r tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

    1. L&!"+!"a!

    ?ingkungan memiliki pengaruh ang dan peranan terbesar diikuti perilaku' asilitas

    kesehatan dan keturunan) ?ingkungan sangat bervariasi' umumna dig&l&ngkan men*adi tiga

    kateg&ri' aitu ang berhubungan dengan aspek isik dan s&sial) ?ingkungan ang

    berhubungan dengan aspek isik !&nt&hna sampah' air' udara' tanah' ilkim' perumahan' dan

    sebagaina) .edangkan lingkungan s&sial merupakan hasil interaksi antar manusia seperti

    kebudaaan' pendidikan' ek&n&mi' dan sebagaina)

    Tingkat pendidikan ang di kaitkan dengan E Health ?itera! E aitu kemampuan

    menulis dan berhubungan dengan kesehatan) .emakin rendah pendidikan semakin

    terkait dengan rendahna kesadaran dalam kesehatan) Hal ini *uga ter*adi pada &rang

    Statu) Uj*an D*a+ete) Mel*tu) T*e 2 Kelu#a-an e/on! Pa!e &

    %@B@T-K

    4 H@"@D-T@"

    SEHATFisik Menta!S"sia!

    +KT"

    ?-B%K,B%B

    +KT"(@?FBB

    K@.@HTB

    (@"-?K,

    K@.@HTB

  • 7/25/2019 Kharisma Pertiwi 1061050168 DM Tipe 2

    7/39

    DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

    Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Caan!, Ja"a#ta $%&'( 4

    Diabetes Militus' mereka ang pendidikanna rendah !enderung tidak mengetahui

    ge*ala G ge*ala Diabetes Militus)

    .tatus s&sial ek&n&mi baik dinilai &leh pendapatan' pendidikan' atau peker*aan terkait

    dengan berbagai masalah kesehatan' termasuk di dalamna bai berat lahir rendah'

    penakit kardi&vaskuler' hipertensi' arthritis' diabetes dan kanker) Ke*adian

    DiabetesMelitus lebih tinggi dialami &leh individu ang berasal dari k&ndisis s&sial

    ek&n&mi ang baik) Hal ini kemungkinan dikaitkan dengan akses kesehatan'

    pengetahuan dan &besitas ang ter*adi karena ketidaksimbangan gi=i dan)

    +akt&r kebudaaan *uga dapat memi!u timbulna diabetes seperti pada budaa timur

    ang !enderung banak mengk&nsumsi makanan berkarb&hidrat tinggi ang dapat

    menaikan kadar gula darah sese&rang) (&la makan berpengaruh pada risik& terkena

    DM) Bamun makan bukan hana sa*a pr&ses memasukan makanan ke dalam mulut'

    tetapi *uga merupakan peristia s&sial ang penting) (emilihan makanan dan akses

    kepada makanan dapat berpengaruh kepada beberapa akt&r)

    2. Per&la+

    (erilaku merupakan akt&r kedua ang mempengaruhi dera*at kesehatan masarakat

    karena sehat atau tidak sehatna lingkungan kesehatan individu' keluarga dan masarakat

    sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri) Di samping itu' *uga dipengaruhi &leh

    kebiasaan' adat istiadat' keper!aaan' pendidikan s&sial ek&n&mi' dan perilaku4perilaku lain

    ang melekat pada dirina)

    Kebiasaan buruk ang dapat menebabkan Diabetes Melitus misalna kesalahan

    terhadap k&nsumsi makanan atau minuman' keadaan ini menimbulkan ketidakseimbangan

    gi=i dan beresik& &besitas) 8erdasarkan beberapa te&ri menebutkan baha &besitas

    merupakan akt&r predisp&sisi ter*adina resistensi insulin) .emakin banak *aringan lemak

    pada tubuh' maka tubuh semakin resisten terhadap ker*a insulin' terutama bila lemak tubuh

    atau kelebihan berat badan terkumpul didaerah sentral atau perut central obesity3) ?emak

    dapat membl&kir ker*a insulin sehingga gluk&sa tidak dapat diangkut kedalam sel dan

    menumpuk dalam pembuluh darah' sehingga ter*adi peningkatan kadar gluk&sa darah)

    besitas merupakan akt&r risik& ter*adina diabetes mellitus tipe 2 dimana sekitar 04906

    penderita mengalami &besitas)#

    Statu) Uj*an D*a+ete) Mel*tu) T*e 2 Kelu#a-an e/on! Pa!e 4

  • 7/25/2019 Kharisma Pertiwi 1061050168 DM Tipe 2

    8/39

    DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

    Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Caan!, Ja"a#ta $%&'( 5

    Kebiasaan lainna karena kurangna aktivitas isik atau tidak ber&lah raga' hal ini

    membuat kadar gula dalam darah tetap karena tidak diubah men*adi energi)ktivita isik

    adalah setiap gerakan tubuh dengan tu*uan meningkatkan dan mengeluarkan tenaga dan

    energi) ktivitas isik sangat berperan dalam meng&ntr&l gula darah) 8erdasarkan penelitian

    baha aktiitas isik ang dilakukan se!ara teratur dapat menambah sensitiitas insulin)

    (revalensi diabetes mellitus men!apai 24# kali lipat ter*adi pada individu ang kurang akti

    dibandingkan dengan individu ang akti) (ada saat tubuh melakukan aktivitas isik' maka

    se*umlah gluk&sa akan diubah men*adi energi) ktivtas isik mengakibatkan insulin semakin

    meningkat sehingga kadar gula dalam darah akan berkurang) .emakin kurang aktiitas isik'

    maka semakin mudah sese&rang terkena diabetes) (ada &rang ang *arang ber&lahraga atauaktivitas isik' =at makanan ang masuk ke dalam tubuh tidak dibakar tetapi ditimbun

    men*adi lemak dan gula) Jika insulin tidak men!ukupi untuk merubah gluk&sa men*adi

    energi' maka dapat timbul diabetes mellitus) #

    ,. Pela-a!a! e#e$ata!

    (elaanan kesehatan merupakan akt&r ketiga ang mempengaruhi dera*at kesehatan

    masarakat karena keberadaan asilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelaanan

    pemulihan kesehatan' pen!egahan terhadap penakit' peng&batan dan keperaatan sertakel&mp&k dan masarakat ang memerlukan pelaanan kesehatan) Ketersediaan asilitas

    dipengaruhi &leh l&kasi' apakah dapat di*angkau atau tidak) Fang kedua adalah tenaga

    kesehatan pemberi pelaanan' in&rmasi dan m&tivasi masarakat untuk mendatangi asilitas

    dalam memper&leh pelaanan serta pr&gram pelaanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai

    dengan kebutuhan masarakat ang memerlukan)

    +akt&r pelaanan kesehatan memilik peran dalam upaa preventi dan pr&m&ti dalam

    ter*adina penakit diabetes melitus tipe 2)

    . Ket+r+!a!

    Keturunan genetik3 merupakan akt&r ang telah ada dalam diri manusia ang

    dibaa se*ak lahir' misalna dari g&l&ngan penakit keturunan seperti diabetes melitus)2

    "isik& se&rang anak mendapat DM adalah 156 bila salah se&rang tuana menderita

    DM dan kemungkinan 56 bilamana kedua4duana menderita DM) (ada umumna apabila

    sese&rang menderita DM maka saudara kandungna mempunai risik& DM sebanak 106

    Kemenkes"-' 2003) "isik& untuk mendapatkan DM dari ibu lebih besar 104706 dari pada

    Statu) Uj*an D*a+ete) Mel*tu) T*e 2 Kelu#a-an e/on! Pa!e 5

  • 7/25/2019 Kharisma Pertiwi 1061050168 DM Tipe 2

    9/39

    DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

    Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Caan!, Ja"a#ta $%&'( 6

    aah dengan DM) Hal ini dikarenakan penurunan gen seaktu dalam kandungan lebih besar

    dari ibu)#

    Pr)le( Sl&!" -le 3P+tara! Pe(ea$a! Ma#ala$4

    (r&blem .&lving ;!le (utaran (eme!ahan Masalah3 adalah serangkaian

    kegiatan terus4menerus dalam rangka peme!ahan masalah) Met&de ini umum digunakan

    dalam peme!ahan masalah kesehatan) 8eberapa langkah utama (.; :

    C Data ;&lle!ting (engumpulan Data3

    C Data nalse (eng&lahan Data3

    C Data -nterpretati&n -nterpretasi Data3 dan Data (resentati&n (ena*ian Data3

    C (r&blem Diagn&sis Diagn&sis Masalah3

    C (lanning (r&gram (eren!anaan (r&gram3

    C (r&gram -mplementati&n/ -nterventi&n (elaksanaan (r&gram3

    C M&nit&ring @valuati&n MB@3 dengan melaksanakan kembali pengumpulan data

    untuk melihat kema*uan atau keberhasilan

    B DATA 'EO'RAI DAN DATA DEMO'RAI KEAMATAN PASAR

    Statu) Uj*an D*a+ete) Mel*tu) T*e 2 Kelu#a-an e/on! Pa!e 6

  • 7/25/2019 Kharisma Pertiwi 1061050168 DM Tipe 2

    10/39

  • 7/25/2019 Kharisma Pertiwi 1061050168 DM Tipe 2

    11/39

    DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

    Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Caan!, Ja"a#ta $%&'($$

    B.2. DATA DEMO'RAI KEAMATAN PASAR REBO

    1. J+(la$ Pe!*+*+

    Jumlah penduduk di ilaah Ke!amatan (asar "eb& K&ta dministrasi Jakarta

    Timur Tahun 2017 ber*umlah 20#)599 *ia' terdiri dari laki4laki 107)7# *ia dan

    perempuan 101)251 *ia' sedangkan *umlah kepala keluarga 5#)11 KK)

    Ta)el 2. J+(la$ Pe!*+*+ *& 6&la-a$ Kea(ata! Pa#ar Re)

    Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pasar ebo Tahun !"#$

    2. Str+t+r Pe!*+*+

    Jumlah penduduk menurut g&l&ngan umur dan *enis kelamin di $ilaah Ke!amatan

    (asar "eb&' Jakarta Timur pada akhir Tahun 2017 dapat diuraikan sebagai berikut :

    Ta)el ,. Data Pe!*+*+ Me!+r+t U(+r *a! Je! Kela(&! Kea(ata! Pa#ar Re).

    BK@?M(K

    ,M," Tahun3

    J,M?H (@BD,D,KLAKI9LAKI

    PEREMPUAN?K-4?K-(@"@M(,

    B

    1 0 G # 10)799 10)0#< 20)##5

    2 5 G 9 9)15 )< 1)0##

    7 10 G 1# )

  • 7/25/2019 Kharisma Pertiwi 1061050168 DM Tipe 2

    12/39

    DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

    Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Caan!, Ja"a#ta $%&'($2

    5 20 G 2# )#9 9)01< 1)517

    < 25 G 29 10)5

  • 7/25/2019 Kharisma Pertiwi 1061050168 DM Tipe 2

    13/39

    DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

    Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Caan!, Ja"a#ta $%&'($%

    7 Dasar piramida dimulai untuk umur muda 04#3 makin ke atas untuk penduduk ang lebih

    tua

    # (un!ak piramida dibuat E&pen end interval) Mis: 5

    5 8agian kiri untuk laki4laki' kanan untuk perempuan

    < 8esarna bal&k diagram untuk masing4masing kel&mp&k harus sama

    -n&rmasi ang dapat diper&leh dari piramida penduduk di atas adalah :

    1 Dependen! rati&

    L ,sia n&n pr&dukti : ,sia pr&dukti > 100 6

    L 5)0 100 L #0'77 6

    1#5)92-nterpretasi : (enduduk usia pr&dukti 154 100

    57)

  • 7/25/2019 Kharisma Pertiwi 1061050168 DM Tipe 2

    14/39

    DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

    Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Caan!, Ja"a#ta $%&'($0

    Jadi' "asi& penduduk tua muda di Ke!amatan (asar "eb& sebesar 9'

    5 K- 1 1 4 1 9 ,

    8 p&tik 7 1 1 # 1 10

    > (&liklinik 2 2 2 7 1 10

    ; (raktek D&kter 7 5 5 2 2,

    < (&sandu 27 21 1< 70 15 105

    10 8idan 5 9 2