kf

6
Artikel tentang Gas ideal dan gas nyata Mungkin sering terdengar antara gas ideal dan gas nyata. Gas ideal adalah gas yang memat persamaan gas umum dari PV = nRT dan hukum gas lainnya di semua suhu dan tekanan. Gas nyata tidak mematuhi persamaan gas umum dan hukum gas lainnya di semua kondisi suhu dan tekanan. Pengaruh tekanan Semua gas yang diketahui ada sebagai gas nyata dan menunjukkan perilaku yang ideal hanya sampai batas tertentu dalam kondisi tertentu. Ketika PV = nRT untuk gas ideal rasio adal ! = "ntuk gas nyata ! mungkin kurang lebih dari satu. #ika ! kurang dari maka gas kurang kompresibel dan itu disebut penyimpangan positi$. %al ini diamati ada sedikit penyimpang tekanan rendah. Pada tekanan tinggi penyimpangan tergantung pada si$at gas. Sebuah plot terhadap P untuk beberapa gas yang umum ditunjukkan pada gambar. gmb "ntuk %& dan helium' ! lebih besar dari satu sedangkan untuk (&' )%* dan )+& ! lebih ke,il dari satu. -ni berarti bah a gas/gas yang kompresibel lebih pada tekanan ren kurang kompresibel pada tekanan tinggi dari yang diharapkan dari perilaku ideal. Pengaruh temperatur Pengaruh suhu pada perilaku gas nyata dipelajari dengan memetakan nilai PV terhadap temperatur. %al ini diamati bah a penyimpangan dari perilaku kurang ideal dengan peningk suhu. 0engan demikian' gas nyata menunjukkan perilaku yang ideal pada tekanan rendah dan suhu tinggi. Penyebab penyimpangan "ntuk mengetahui penyebab penyimpangan dari idealitas' Van der 1aal menunjukkan asumsi kesalahan yang dibuat dalam merumuskan model kinetik molekular gas. Volume yang ditempati oleh massa molekul diabaikan dibandingkan dengan total 2olume gas adalah tidak 2alid. Meskipun 2olume ini 3'4 dari total 2olume gas' 2olume molekul gas t sama dibandingkan dengan penurunan 2olume total gas. Penurunan 2olume terjadi penurunan suhu dan peningkatan tekanan' tetapi 2olume molekul tidak dapat diabaikan. Kekuatan tarik antara molekul gas dianggap diabaikan. Asumsi ini hanya berlaku pada teka rendah dan suhu tinggi karena dalam kondisi molekul berjauhan. Tetapi pada tekanan tingg suhu rendah 2olume gas ke,il dan sehingga kekuatan menarik meskipun sangat ke,il. +leh karena itu' Van der 1aal yang dimasukkan gagasan 2olume molekul terbatas dan gaya a memodi$ikasi Persamaan Gas -deal sebagai berikut5 Volume koreksi dibuat menyatakan bah a 2olume bebas dari gas sebenarnya kurang dari 2olu yang diamati. -stilah koreksi' b adalah sebuah konstanta tergantung pada si$at gas. "ntuk ngas' istilah koreksi nb dan sehingga 2olume dikoreksi diberikan oleh' V , o r r e t e , d = 6V/nb7 untuk mol n . Koreksi ada karena gaya antarmolekul berda dalam pengaruh tekanan. Sebuah molekul mengal tarik menarik. Persamaan tekanan koreksi gmb& Mengganti nilai/nilai untuk tekanan dan 2olume' persamaan gas ideal sekarang dapat sebagai5

description

ok

Transcript of kf

Artikel tentang Gas ideal dan gas nyata

Mungkin sering terdengar antara gas ideal dan gas nyata. Gas ideal adalah gas yang mematuhi persamaan gas umum dari PV = nRT dan hukum gas lainnya di semua suhu dan tekanan. Gas nyata tidak mematuhi persamaan gas umum dan hukum gas lainnya di semua kondisi suhu dan tekanan.

Pengaruh tekanan

Semua gas yang diketahui ada sebagai gas nyata dan menunjukkan perilaku yang ideal hanya sampai batas tertentu dalam kondisi tertentu. Ketika PV = nRT untuk gas ideal rasio adalah 1 atau Z = 1

Untuk gas nyata Z mungkin kurang lebih dari satu. Jika Z kurang dari 1 maka gas kurang kompresibel dan itu disebut penyimpangan positif. Hal ini diamati ada sedikit penyimpangan pada tekanan rendah. Pada tekanan tinggi penyimpangan tergantung pada sifat gas.

Sebuah plot terhadap P untuk beberapa gas yang umum ditunjukkan pada gambar.

gmb1

Untuk H2 dan helium, Z lebih besar dari satu sedangkan untuk N2, CH4 dan CO2 Z lebih kecil dari satu. Ini berarti bahwa gas-gas yang kompresibel lebih pada tekanan rendah dan kurang kompresibel pada tekanan tinggi dari yang diharapkan dari perilaku ideal.

Pengaruh temperatur

Pengaruh suhu pada perilaku gas nyata dipelajari dengan memetakan nilai PV terhadap temperatur. Hal ini diamati bahwa penyimpangan dari perilaku kurang ideal dengan peningkatan suhu.

Dengan demikian, gas nyata menunjukkan perilaku yang ideal pada tekanan rendah dan suhu tinggi.

Penyebab penyimpangan

Untuk mengetahui penyebab penyimpangan dari idealitas, Van der Waal menunjukkan asumsi kesalahan yang dibuat dalam merumuskan model kinetik molekular gas.

Volume yang ditempati oleh massa molekul diabaikan dibandingkan dengan total volume gas adalah tidak valid. Meskipun volume ini 0,1% dari total volume gas, volume molekul gas tetap sama dibandingkan dengan penurunan volume total gas. Penurunan volume terjadi dengan penurunan suhu dan peningkatan tekanan, tetapi volume molekul tidak dapat diabaikan.

Kekuatan tarik antara molekul gas dianggap diabaikan. Asumsi ini hanya berlaku pada tekanan rendah dan suhu tinggi karena dalam kondisi molekul berjauhan. Tetapi pada tekanan tinggi dan suhu rendah volume gas kecil dan sehingga kekuatan menarik meskipun sangat kecil.

Oleh karena itu, Van der Waal yang dimasukkan gagasan volume molekul terbatas dan gaya antar memodifikasi Persamaan Gas Ideal sebagai berikut:

Volume koreksi dibuat menyatakan bahwa volume bebas dari gas sebenarnya kurang dari volume yang diamati. Istilah koreksi, b adalah sebuah konstanta tergantung pada sifat gas. Untuk n gas, istilah koreksi nb dan sehingga volume dikoreksi diberikan oleh,

V c o r r e t e c d = (V-nb) untuk mol n.

Koreksi ada karena gaya antarmolekul berda dalam pengaruh tekanan. Sebuah molekul mengalami tarik menarik. Persamaan tekanan koreksi

gmb2

Mengganti nilai-nilai untuk tekanan dan volume, persamaan gas ideal sekarang dapat ditulis sebagai:

gmb3

Persamaan ini adalah persamaan Van der Waal. Di sini konstanta a menyatakan gaya tarik antar molekul gas, dan b menyatakan volume atau ukuran molekul gas.

Dapat disimpulkan perbedaan antara gas ideal dan nyata sebagai berikut:

gmb4

Gas ideal adalah gas yang mempunyai sifat-sifat berikut:

Molekul-molekul gas merupakan materi bermassa yang dianggap tidak mempunyai volum.

Gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antar molekul dianggap nol.

Tumbukan antar molekul dan antar molekul dengan dinding bejana adalah lenting sempurna.

Memenuhi hukum gas PV = nRT

Pada kenyataannya gas yang kita jumpai hanya mengikuti persamaan gas idel hanya berlaku pada keadaan standard

Sifat gas nyata:

Volume molekul gas nyata tidak dapat diabaikan

Terdapat gaya tarik menarik antara molekul-molekul gas terutama jika tekanan diperbesar atau volum diperkecil

Adanya interaksi atau gaya tarik menarik antar molekul gas nyata yang sangat kuat, menyebabkan gerakan molekulnya tidak lurus, dan tekanan ke dinding menjadi kecil, lebih kecil daripada gas ideal.

Memenuhi persamaan

P + (an2/V2)] (V nb) = nRT

Dimana :

P = Tekanan absolut gas (atm)

V = Volume spesifik gas (liter)

R = Konstanta gas (0,082 L.atm/mol atau 8,314J/Kmol)

T = Suhu /temperatur absolut gas (K)

n = Jumlah mol gas

a,b = Konstanta Van der Waals

Gas Ideal dan Gas Nyata

a. Persamaan keadaan van der Waals

Gas yang mengikuti hukum Boyle dan hukum Charles, yakni hukum gas ideal (persamaan (6.5)), disebut gas ideal. Namun, didapatkan, bahwa gas yang kita jumpai, yakni gas nyata, tidak secara ketat mengikuti hukum gas ideal. Semakin rendah tekanan gas pada temperatur tetap, semakin kecil deviasinya dari perilaku ideal. Semakin tinggi tekanan gas, atau dengan dengan kata lain, semakin kecil jarak intermolekulnya, semakin besar deviasinya.

Paling tidak ada dua alasan yang menjelaskan hal ini. Peratama, definisi temperatur absolut didasarkan asumsi bahwa volume gas real sangat kecil sehingga bisa diabaikan. Molekul gas pasti memiliki volume nyata walaupun mungkin sangat kecil. Selain itu, ketika jarak antarmolekul semakin kecil, beberapa jenis interaksi antarmolekul akan muncul.

Fisikawan Belanda Johannes Diderik van der Waals (1837-1923) mengusulkan persamaan keadaan gas nyata, yang dinyatakan sebagai persamaan keadaan van der Waals atau persamaan van der Waals. Ia memodifikasi persamaan gas ideal (persamaaan 6.5) dengan cara sebagai berikut: dengan menambahkan koreksi pada P untuk mengkompensasi interaksi antarmolekul; mengurango dari suku V yang menjelaskan volume real molekul gas. Sehingga didapat:

[P + (n2a/V2)] (V nb) = nRT (6.12)

a dan b adalah nilai yang ditentukan secara eksperimen untuk setiap gas dan disebut dengan tetapan van der Waals (Tabel 6.1). Semakin kecil nilai a dan b menunjukkan bahwa perilaku gas semakin mendekati perilaku gas ideal. Besarnya nilai tetapan ini juga berhbungan denagn kemudahan gas tersebut dicairkan.

Tabel 6.1 Nilai tetapan gas yang umum kita jumpai sehari-hari.

gasa

(atm dm6 mol-2)b

(atm dm6 mol-2)

He0,03410,0237

Ne0,21070,0171

H20,2440,0266

NH34,170,0371

N21,390,0391

C2H4,470,0571

CO23,590,0427

H2O5,460,0305

CO1,490,0399

Hg8,090,0170

O21,360,0318

Latihan 6.4 Gas ideal dan gas nyata

Suatu sampel 10,0 mol karbon dioksida dimasukkan dalam wadah 20 dm3 dan diuapkan pada temperatur 47 C. Hitung tekanan karbon dioksida (a) sebagai gas ideal dan (b) sebagai gas nyata. Nilai hasil percobaan adalah 82 atm. Bandingkan dengan nilai yang Anda dapat.

Jawab: Tekanan menurut anggapan gas ideal dan gas nyata adalah sbb:

P = nRT/V = [10,0 (mol) 0,082(dm3 atm mol-1 K-1) 320(K)]/(2,0 dm3) = 131 atm

Nilai yang didapatkan dengan menggunakan persamaan 6.11 adalah 82 atm yang identik dengan hasil percobaan.

Hasil ini nampaknya menunjukkan bahwa gas polar semacam karbon dioksida tidak akan berperilaku ideal pada tekanan tinggi.

b. Temperatur dan tekanan kritis

Karena uap air mudah mengembun menjadi air, telah lama diharapkan bahwa semua gas dapat dicairkan bila didinginkan dan tekanan diberikan. Namun, ternyata bahwa ada gas yang tidak dapat dicairkan berapa besar tekanan diberikan bila gas berada di atas temperatur tertentu yang disebut temperatur kritis. Tekanan yang diperlukan untuk mencairkan gas pada temperatur kritis disebut dengan tekanan kritis, dan wujud materi pada temperatur dan tekanan kritis disebut dengan keadaan kritis.

Temperatur kritis ditentukan oleh atraksi intermolekul antar molekul-molekul gas. Akibatnya temperatur kritis gas nonpolar biasanya rendah. Di atas nilai temperatur kritis, energi kinetik molekul gas jauh lebih besar dari atraksi intermolekular dan dengan demikian pencairan dapat terjadi.

Tabel 6.2 Temperatur dan tekanan kritis beberapa gas yang umum dijumpai.

GasTemperatur

kritis (K)Tekanan

kritis (K)GasTemperatur

kritis (K)Tekanan kritis (atm)

H2O647,2217,7N2126,133,5

HCl224,481,6NH3405,6111,5

O2153,449,7H233,312,8

Cl241776,1He5,32,26

c. Pencairan gas

Di antara nilai-nilai koreksi tekanan dalam tetapan van der Waals, H2O, amonia dan karbon dioksida memiliki nilai yang sangat besar, sementara oksigen dan nitrogen dan gas lain memiliki nilai pertengahan. Nilai untuk helium sangat rendah.

Telah dikenali bahwa pencairan nitrogen dan oksigen sangat sukar. Di abad 19, ditemukan bahwa gas-gas yang baru ditemukan semacam amonia dicairkan dengan cukup mudah. Penemuan ini merangsang orang untuk berusaha mencairkan gas lain. Pencairan oksigen atau nitrogen dengan pendinginan pada tekanan tidak berhasil dilakukan. Gas semacam ini dianggap sebagai gas permanen yang tidak pernah dapat dicairkan.

Baru kemudian ditemukan adanya tekanan dan temperatur kritis. Hal ini berarti bahwa seharusnya tidak ada gas permanen. Beberapa gas mudah dicairkan sementara yang lain tidak. Dalam proses pencairan gas dalam skala industro, digunakan efek Joule-Thomson. Bila suatu gas dimasukkan dalam wadah yang terisolasi dengan cepat diberi tekan dengan menekan piston, energi kinetik piston yang bergerak akan meningkatkan energi kinetik molekul gas, menaikkan temperaturnya (karena prosesnya adiabatik, tidak ada energi kinetik yang dipindahkan ke dinding, dsb). Proses ini disebut dengan kompresi adiabatik. Bila gas kemudian dikembangkan dengan cepat melalui lubang kecil, temperatur gas akan menurun. Proses ini adalah pengembangan adiabatik. Dimungkinkan untuk mendinginkan gas dengan secara bergantian melakukan pengembangan dan penekanan adiabatik cepat sampai pencairan.

Dalam laboratorium, es, atau campuran es dan garam, campuran es kring (padatan CO2) dan aseton biasa digunakan sebagai pendingin. Bila temperatur yang lebih rendah diinginkan, nitrogen cair lebih cocok karena lebih stabil dan relatif murah.

Gas ideal dan gas nyata. Mungkin sering terdengar antara gas ideal dan gas nyata. Gas ideal adalah gas yang mematuhi persamaan gas umum dari PV = nRT dan hukum gas lainnya di semua suhu dan tekanan. Gas nyata tidak mematuhi persamaan gas umum dan hukum gas lainnya di semua kondisi suhu dan tekanan.

Pengaruh tekanan

Semua gas yang diketahui ada sebagai gas nyata dan menunjukkan perilaku yang ideal hanya sampai batas tertentu dalam kondisi tertentu. Ketika PV = nRT untuk gas ideal maka rasio

Untuk gas nyata Z mungkin kurang lebih dari satu. Jika Z kurang dari 1 maka gas kurang kompresibel dan itu disebut penyimpangan positif. Hal ini diamati ada sedikit penyimpangan pada tekanan rendah. Pada tekanan tinggi penyimpangan tergantung pada sifat gas.

Sebuah plot terhadap P untuk beberapa gas yang umum ditunjukkan pada gambar.

Untuk H 2 dan helium, 'Z' lebih besar dari satu sedangkan untuk N2, CH4 dan CO2 'Z' lebih kecil dari satu. Ini berarti bahwa gas-gas yang kompresibel lebih pada tekanan rendah dan kurang kompresibel pada tekanan tinggi dari yang diharapkan dari perilaku ideal.

Pengaruh temperatur

Pengaruh suhu pada perilaku gas nyata dipelajari dengan memetakan nilai 'PV' terhadap temperatur. Hal ini diamati bahwa penyimpangan dari perilaku kurang ideal dengan peningkatan suhu.

Dengan demikian, gas nyata menunjukkan perilaku yang ideal pada tekanan rendah dan suhu tinggi.

Penyebab penyimpangan

Untuk mengetahui penyebab penyimpangan dari idealitas, Van der Waal menunjukkan asumsi kesalahan yang dibuat dalam merumuskan model kinetik molekular gas.

Volume yang ditempati oleh massa molekul diabaikan dibandingkan dengan total volume gas adalah tidak valid. Meskipun volume ini 0,1% dari total volume gas, volume molekul gas tetap sama dibandingkan dengan penurunan volume total gas. Penurunan volume terjadi dengan penurunan suhu dan peningkatan tekanan, tetapi volume molekul tidak dapat diabaikan.

Kekuatan tarik antara molekul gas dianggap diabaikan. Asumsi ini hanya berlaku pada tekanan rendah dan suhu tinggi karena dalam kondisi molekul berjauhan. Tetapi pada tekanan tinggi dan suhu rendah volume gas kecil dan sehingga kekuatan menarik meskipun sangat kecil.

Oleh karena itu, Van der Waal yang dimasukkan gagasan volume molekul terbatas dan gaya antar memodifikasi Persamaan Gas Ideal sebagai berikut:

Volume koreksi dibuat menyatakan bahwa volume bebas dari gas sebenarnya kurang dari volume yang diamati. Istilah koreksi, 'b' adalah sebuah konstanta tergantung pada sifat gas. Untuk 'n' gas, istilah koreksi 'nb' dan sehingga volume dikoreksi diberikan oleh,

V c o r r e t e c d = (V-nb) untuk mol 'n'.

Koreksi ada karena gaya antarmolekul berda dalam pengaruh tekanan. Sebuah molekul mengalami tarik menarik. Persamaan tekanan koreksi

Mengganti nilai-nilai untuk tekanan dan volume, persamaan gas ideal sekarang dapat ditulis sebagai:

Persamaan ini adalah persamaan Van der Waal. Di sini konstanta 'a' menyatakan gaya tarik antar molekul gas, dan 'b' menyatakan volume atau ukuran molekul gas.

Dapat disimpulkan perbedaan antara gas ideal dan nyata sebagai berikut: