Kewirausahaan Seni Evoy Production Citrakan Pemberdayaan ... · lantai dengan pelayanan ala mini...

12
24 R ITME Volume 3 No.1 Februari 2017 24 R ITME Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya ISSN1412-653X Kewirausahaan Seni ’Evoy Production’ Citrakan Pemberdayaan Masyarakat Oleh Agus Supriyatna, S.Sn.,M.Pd. [email protected] Departemen Pendidikan Seni Tari FPSD Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan dan memahami pengelolaan busana tari di sanggar Evoy Production berbasis ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Penelitian menggunakan metode deskriptif untuk menjawab pertanyaan penelitian: Bagaimanakah kewirausahaaan seni berbasis ekonomi dan pemberdayaan masyarakat di sanggar Evoy Production? Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipasi, wawancara, dan dokumentasi. Keseluruhan data yang diperoleh, baik secara langsung di lapangan maupun berdasarkan telaah kepustakaan selanjutnya dianalisis dan disusun secara sistematis berdasarkan kaidah penelitian kualitatif dengan teknik triangulasi. Diharapkan melalui penelitian ini, dapat: (a) menjadi sumber pengayaan bahan ajar kewirausahaan berbasis seni pertunjukan dan memotivasi peningkatan jiwa wirausaha dibidang seni dikalangan mahasiswa (b) Model pembelajaran kewirausahaan seni berbasis ekonomi dan pemberdayaan masyarakat yang memungkinkan dapat dijadikan sumber rujukan untuk mahasiswa pendidikan seni dan keilmuan seni. Kata kunci: Kewirausahaan Seni, Pengelolaan Busana Tari, Pemberdayaan Masyarakat, dan Evoy Production. PENDAHULUAN Mata kuliah kewirausahaan pada perguruan tinggi negeri dan swasta (non Departemen) tergolong masih baru dan implementasinya terpaut 10 tahun yang lalu (2007). Tujuan khusus dari pembelajaran mata kuliah kewirausahaan di perguruan tinggi antara lain; tertanamnya jiwa wirausaha mahasiswa yang berdampak pada pengurangan jumlah angka pengangguran lulusan perguruan tinggi dan ketergantung para lulusan perguruan tinggi untuk menjadi pegawai negeri. Harapan besar melalui pembelajaran kewirausahaan adalah agar para lulusan perguruan tinggi mampu berdiri dan berkarakter enterpreunership dalam menciptakan peluang- peluang usaha sesuai bidang ilmu yang yang dipelajarinya, sehingga memungkinkan para lulusan perguruan tinggi mampu memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri. Kenyataan yang ada dalam implementasi pembelajaran kewirausahaan, khususnya pada mahasiswa Departemen Pendidikan Seni Tari FPSD UPI tidak lepas dari kendala. Bahkan terjadi kerancuan pemahaman dalam praktik kewirausahaan yang cenderung kurang memerhatikan karakteristik keilmuan yang dipelajari mahasiswa. Kerancuan yang terjadi dalam praktiknya

Transcript of Kewirausahaan Seni Evoy Production Citrakan Pemberdayaan ... · lantai dengan pelayanan ala mini...

Page 1: Kewirausahaan Seni Evoy Production Citrakan Pemberdayaan ... · lantai dengan pelayanan ala mini market sebagai pusat bisnis busana tari yang ... perencanaan, pengorganisasi, ...

24 R ITME Volume 3 No.1 Februari 2017

24

R ITME Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya ISSN1412-653X

Kewirausahaan Seni ’Evoy Production’ Citrakan

Pemberdayaan Masyarakat

Oleh

Agus Supriyatna, S.Sn.,M.Pd. [email protected]

Departemen Pendidikan Seni Tari –FPSD

Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan dan memahami pengelolaan busana tari di

sanggar Evoy Production berbasis ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Penelitian

menggunakan metode deskriptif untuk menjawab pertanyaan penelitian: Bagaimanakah

kewirausahaaan seni berbasis ekonomi dan pemberdayaan masyarakat di sanggar Evoy

Production? Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipasi, wawancara,

dan dokumentasi. Keseluruhan data yang diperoleh, baik secara langsung di lapangan maupun

berdasarkan telaah kepustakaan selanjutnya dianalisis dan disusun secara sistematis

berdasarkan kaidah penelitian kualitatif dengan teknik triangulasi.

Diharapkan melalui penelitian ini, dapat: (a) menjadi sumber pengayaan bahan ajar

kewirausahaan berbasis seni pertunjukan dan memotivasi peningkatan jiwa wirausaha dibidang

seni dikalangan mahasiswa (b) Model pembelajaran kewirausahaan seni berbasis ekonomi dan

pemberdayaan masyarakat yang memungkinkan dapat dijadikan sumber rujukan untuk

mahasiswa pendidikan seni dan keilmuan seni.

Kata kunci: Kewirausahaan Seni, Pengelolaan Busana Tari, Pemberdayaan Masyarakat, dan

Evoy Production.

PENDAHULUAN

Mata kuliah kewirausahaan pada perguruan tinggi negeri dan swasta (non Departemen)

tergolong masih baru dan implementasinya terpaut 10 tahun yang lalu (2007). Tujuan khusus

dari pembelajaran mata kuliah kewirausahaan di perguruan tinggi antara lain; tertanamnya jiwa

wirausaha mahasiswa yang berdampak pada pengurangan jumlah angka pengangguran lulusan

perguruan tinggi dan ketergantung para lulusan perguruan tinggi untuk menjadi pegawai

negeri. Harapan besar melalui pembelajaran kewirausahaan adalah agar para lulusan

perguruan tinggi mampu berdiri dan berkarakter enterpreunership dalam menciptakan peluang-

peluang usaha sesuai bidang ilmu yang yang dipelajarinya, sehingga memungkinkan para

lulusan perguruan tinggi mampu memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri.

Kenyataan yang ada dalam implementasi pembelajaran kewirausahaan, khususnya pada

mahasiswa Departemen Pendidikan Seni Tari FPSD UPI tidak lepas dari kendala. Bahkan terjadi

kerancuan pemahaman dalam praktik kewirausahaan yang cenderung kurang memerhatikan

karakteristik keilmuan yang dipelajari mahasiswa. Kerancuan yang terjadi dalam praktiknya

Page 2: Kewirausahaan Seni Evoy Production Citrakan Pemberdayaan ... · lantai dengan pelayanan ala mini market sebagai pusat bisnis busana tari yang ... perencanaan, pengorganisasi, ...

25 R ITME Volume 3 No.1 Februari 2017

25

R ITME Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya ISSN1412-653X

para mahasiswa terjebak dalam anggap yang sempit yang identik dengan jual beli barang dan

atau makanan dengan orientasi mendapatkan keuntungan finansial. Memahami pengertian luas

dalam praktik kewirausahaan, bukan berarti para mahasiswa tidak boleh menjual makanan,

minuman, pakaian dan seterusnya. Tetapi perlu disadari bagi para pengajar dalam proses

pembelajaran kewirausahaan hendaknya dipandang sebagai kerangka berpikir bagi mahasiswa

untuk membuka wawasan wirausaha berbasis terapan pada bidang keilmuan yang dipelajari

mahasiswa.

Melihat fenomena yang ada terkait implementasi pembelajaran kewirausahan di

perguruan tinggi, terutama mata kuliah yang peneliti ampu perlu kiranya dilakukan upaya

penelitian dalam rangka optimalisasi pembelajaran kewirausahaan bagi pemelajar mahasiswa

seni. Oleh karena itu tujuan utama melalui penelitian ini adalah upaya mengurangi langkanya

ketersediaan bahan ajar dalam implementasi mata kuliah kewirausahaan berbasis terapan seni,

bagi mahasiswa Departemen Pendidikan Seni Tari. Sumber yang ada sebagai alternatif materi

ajar dalam bentuk buku kewirausahaan untuk pemelajar mahasiswa Fakultas Seni dan desai

belum mampu menjadi rujukan yang memadai.

Penelitian ini, terfokus pada sanggar busana Evoy Production, berlokasi di Jalan. Pangarang

Dalam IV No.15, Rt.02 dan RT.03, RW. 09 Pangarang, Kelurahan Cikawao, Kecamatan

Lengkong, Kota Bandung.

Pentingnya mengedepankan sanggar Evoy Production sebagai subyek penelitian dengan

fokus terhadap kewirausahaan seni berbasis ekonomi dan pemberdayaan masyarakat dengan

alasan sebagai berikut: (1) lingkup kerja dunia usaha yang dilakukan subyek penelitian terkait

erat dengan disiplin ilmu yang tengah digeluti para mahasiswa Departemen pendidikan seni

tari; (2) kriteria dan karakteristik sanggar yang dijadikan subyek penelitian memiliki keunggulan

bisnis berbasis terapan seni dengan reputasi; nasional, dan internasional serta hingga kini

mampu bertahan dan berkembang sesuai rencana bisnis yang digelutinya. (3) Menemukenali

konsep dan bahan ajar kewirausahaan seni berbasis ekonomi dan pemberdayaan masyarakat

melalui pengelolaan busana tari sesuai aplikasi disiplin ilmu kewirausahaan bagi mahasiswa

Departemen Pendidikan seni Tari FPSD UPI dan atau bagi pemelajar berbasis keilmuan seni

lainnya.

Rumusan masalah yang diangkat dibatasi dalam pertanyaan dengan uraian sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah model kewirausahaan seni melalui pengelolaan busana tari di sanggar ’Evoy

Production’?

2. Bagaimanakah dampak pengelolaan busana tari di sanggar ’Evoy Production’

terhadap ekonomi dan pemberdayaan masyarakat?

Untuk menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian yang diharapkan, peneliti

menggunakan metode penelitian sesuai dengan kebutuhan penelitian.

METODE

Subjek dan lokasi penelitian terfokus pada pengelolaan busana tari di sanggar ’Evoy

Production’ Jalan Pangarang Dalam IV No.15, Rt.02 dan RT.03, RW. 09 Pangarang, Kelurahan

Cikawao, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung.

Page 3: Kewirausahaan Seni Evoy Production Citrakan Pemberdayaan ... · lantai dengan pelayanan ala mini market sebagai pusat bisnis busana tari yang ... perencanaan, pengorganisasi, ...

26 R ITME Volume 3 No.1 Februari 2017

26

R ITME Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya ISSN1412-653X

Untuk mencapai tujuan penelitian yang diharapkan, peneliti menggunakan desain

kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Suatu cara untuk memaparkan sejumlah data

hasil penelitian lapangan secara mendalam dan menyeluruh dengan narasumber Hj. Popong

Sopia, dan beberapa orang yang terlibat untuk kepentingan penelitian kemudian dianalisis

berdasarkan sumber kepustakaan. Prosedur penelitian dilakukan dengan penahapan;

pengumpulan data melalui teknik observasi langsung, wawancara, dan pendokumentasian

bersumber pada instrumen penelitian berupa pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi.

Pengolahan data dilakukan dengan cara penggolongan. analisis, paparan hingga ditarik

menjadi suatu simpulan hasil penelitian. Teknik validasi data mengacu pendapat Hopkin (1993,

hlm.157) dan Creswell (2010, hlm 286-287) dilakukan dengan teknik vadilidasi secara triangulasi,

sehingga menjadi suatu gambaran penelitian “ Kewirausahaan Seni ’Evoy Production’ berdampak

Pemberdayaan Masyarakat ”

HASIL DAN PEMBAHASAN

Popong Sopia S.Sn atau lebih dikenal dengan nama ‘Teh Evoy”. Lahir 03 Maret 1974 di

Sukamantri Kabupaten Ciamis. Pengalaman sekolah masuk Jurusan Seni Tari di Sekolah

Menengah Karawitan Indonesia (SMKI sekarang SMKN 10 Bandung) dan Kuliah Jurusan Seni

Tari di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI sekarang ISBI Bandung). Bermula dari kecintaannya

pada kesenian Sunda, khususnya tari Jaipong dan kesukaannya untuk mengoleksi busana tari,

beliau tergugah untuk mendirikan sanggar dan layanan busana tari dengan nama “ Evoy

Production”.

Hasil kerja keras dan semangatnya yang kuat menggeluti bisnis dibidang busana tari dan

kesiapannya dalam menghadapi persaingan pasar, akhirnya beliau menjadi orang sukses.

Dengan omset yang besar, akhirnya ia mampu membeli rumah dan membangun kantor dua

lantai dengan pelayanan ala mini market sebagai pusat bisnis busana tari yang dijalankannya.

Berikut profile Popong Sopia,S.Sn.

Gambar 1

Gambar 1. Popong Sopia, S.Sn. selaku Pemilik dan Pimpinan

Di Sanggar Seni Evoy Production

(Dokumentasi, Agus Supriyatna; 2013)

Page 4: Kewirausahaan Seni Evoy Production Citrakan Pemberdayaan ... · lantai dengan pelayanan ala mini market sebagai pusat bisnis busana tari yang ... perencanaan, pengorganisasi, ...

27 R ITME Volume 3 No.1 Februari 2017

27

R ITME Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya ISSN1412-653X

Sejalan dengan kemajuan teknologi dan perubahan layanan masyarakat yang menuntut

lebih cepat lebih baik, mau tidak mau wirausaha dibidang terapan seni pertunjukan, terutama

layanan Busana Evoy Production pun beradapatasi untuk memanfaatnya sebagai fasilitas

penunjang usaha. Fasilitas teknologi yang digunakannya sebagai media layanan bagi konsumen

merupakan bagian dari kesuksesan dalam menjalankan usahanya, antara lain sebagai berikut:

1) Fasilitas komputer gunanya untuk: (a) Pendataan keluar masuknya pakaian yang disewa

atau dipakai. (b) Pendokumentasian arsip data dan Foto.(c) Keperluan administrasi kantor.

fasilitas internet gunanya untuk manakala ada pemesanan dari luar kota atau luar negeri

bisa memperlihatkan data dan foto-foto busananya secara rinci. 2) Adanya website kita bisa

tahu tentang informasi yang dibutuhkan, misalnya : mencari informasi tentang model,

harga, spesifikasi busana, warna, dll. sehingga orang tertarik untuk menyewa atau

membeli busana yang ada di perusahaan EP. 3) fasilitas Faximale, gunanya untuk

pengiriman data yang penting yang tidak bisa lewat telepon karena kalau di kirim/ paket

memerlukan waktu. 4) Kegiatan administrasi yang tertata dan profesional; persuratan,

pencatatan, pembuatan bon. Kwitansi dengan lebel perusahaan, semuanya bermerk

”EVOY PRODUCTION”. 5) Pemasangan Intercom untuk memudahkan komunikasi

dengan karyawan dalam upaya peningkatan kualitas layanan terhadap pengguna. 6)

Pemasangan CCTV dengan 7 (tujuh) titik untuk memudahkan mengontrol para karyawan

dan aktivitas lain untuk menjaga kenyaman usaha yang berlangsung dan pelayanan

konsumen dari peristiwa yang tidak diharapkan. 7) Adanya ruang kantor yang permanen.

8)Adanya ruang pameran atau etalase dengan penataan seperti swalayan ala mini market.

Pengelolaan sanggar seni Evoy Production, terutama dalam bisnis layanan jasa penyewaan

dan pembuatan busana tari, tidak hanya mengandalkan kemampuan pribadinya yang

berlatarbelakang seniman tari dengan kegemaran mengoleksi dan membuat busana tari untuk

kepentingan pertunjukan pribadi dan sanggarnya. Tetapi Evoy Production telah menjadi suatu

perusahan besar dengan omset yang cukup besar. Ternyata kesuksesan dalam bisnis busananya

tidak lepas dari keterlibatan orang-orang akhli atau sumber daya manusia yang memadai

dibidangnya. Dengan tidak lupa beradaptasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi

komunikasi sebagai media pemasaran yang cukup efektif. Keberhasilan usaha Popong Sopia

tidak lepas dari para karyawan atau pegawai yang terlibat di dalamnya. Staf inti pegawai di

dalamnya merupakan pegawai yang memiliki hubungan saudara sekandung dan saudara dekat,

baik dari hubungan suaminya maupun dari keluarga besar Popong Sopia. Mengenai jumlah

pegawai yang dipekerjakan di sanggar busana yang ia kelola dapat dikemukakan sebagai

berikut:

Hingga kini memiliki 10 karyawan tetap tinggal di kantor, karyawan tidak tetap untuk

payet dengan memberdayakan para ibu rumah tangga yang terbagi dalan empat lokasi,

yakni; Cijerah,Sukamantri Ciamis, Banjaran dan Majalaya. Sedangkan untuk urusan jahitan

dipercayakan kepada Pak Ikin di daerah Elang bunderan Cimahi yang sudah lama

bermitra sejak merintis usaha busana tari.

Organisasi perusahaan Evoy Production memiliki tugas dan tanggungjawab yang berbeda

ditentukan dengan kemampuan dan latarbelakang pendidikan yang pernah dijalaninya.

Penempatan dan pengangkatan karyawan pun lebih mengutamakan kedekatan keluarga atau

lebih mempertimbangkan hubungan saudara, baik dari keluarga suaminya atau pun dari

Popong Sopia sendiri.

Page 5: Kewirausahaan Seni Evoy Production Citrakan Pemberdayaan ... · lantai dengan pelayanan ala mini market sebagai pusat bisnis busana tari yang ... perencanaan, pengorganisasi, ...

28 R ITME Volume 3 No.1 Februari 2017

28

R ITME Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya ISSN1412-653X

Kegiatan produksi yang dilakukan sanggar seni Evoy Production merupakan bagian dari

kegiatan ekonomi dalam pengadaan barang dengan langkah-langkah kerja yang efektif dalam

layanan penyewaan dan penjualan busana tari terhadap konsumen. Tingginya tingkat

produktivitas busana tari yang dilakukan sanggar Evoy Production tidak dapat lepas dari

kreativitas dan inovasi yang dilakukan pimpinan dan para karyawan didalamya.

Adapun langkah-langkah produksi yang dilakukan Sanggar Seni Evoy Production mengacu

pada sistem manajemen modern, dengan fungsi-fungsi manajemen didalamnya yakni;

perencanaan, pengorganisasi, pelaksanaan, pengawasan terhadap pembuatan, penyewaaan dan

layanan terhadap para konsumennya. Dalam hal ini termasuk manajemen bisnis busana tari

yang menjadi ladang ekonomi untuk dirinya sendiri, keluarga, para karyawan serta para

penggunanya. Langkah-langkah manajemen yang ia lakukan, sebagai berikut:

1. Perencanaan Produksi

Perencanaan merupakan kegiatan pertama dan utama dalam setiap suatu kegiatan

manajemen. Dengan penahapan; pembuatan rancangan disain baju tari yang dikehendaki

Popong Sopia dalam bentuk gambar sederhana atau gambar kasar disain, melakukan koordinasi

tentang rencana rancangannya dengan karyawan bagian disainer, ia menerima rancangan dalam

berbagai alternatif dari disainer. Memutuskan rancangan yang akan dibuat, melakukan

perhitungan biaya produksi untuk satu stel baju dengan bagian bendahara, pembelian bahan

dan alat yang dibutuhkan, proses produksi melibatkan tukang jahit, payet dan bordir dengan

melibatkan karyawan tetap dan tidak tetap. Artinya, karyawan yang digaji tetap setiap bulan

dan karyawan lepas yang dibayar sesuai dengan jumlah order dan pekerjaan yang diberikan

berdasarkan kesepakatan upah kerja. Akhirnya ia melakukan pengawasan dan evaluasi produk

sebelum dilakukan sosialisasi atau peluncuran produk, hal ini dilakukan dalam rangka bagian

uji coba terbatas untuk mempertahankan kualitas produk dan peluang terhadap calon penyewa

dan pemesan pembuatan busana tari. Produk busana tari bentuk dan jenis apapun yang dihasil

Evoy Production selalu berpegang pada kualitas barang dan kepuasan layanan konsumen lebih

diutamakan.

2. Proses Produksi

Bersumber dari rancangan busana atau disain baju tari yang telah mendapat persetujuan

dan diketui pimpinan, langkah berikutnya dilakukan proses produksi dengan penahapan sistem

pembagian kerja sesuai bidang keahlian karyawan yang dimilikinya. Berikut ini adalah proses

pekerjaan yang dilakukan oleh seorang karyawan dibidang disainer dengan proses kreativitas

sebagai berikut: 1) membuat gambar di atas kertas yang akan dijadikan pola motif atau

rancangan asesoris sebagai pelengkap dari busana tari secara keseluruhan.2) membentuk motif

baju yang akan dilakukan dengan cara memotong atau menurih dengan cutter untuk membantu

pekerjaan tukang bordir dan payet. 3) menempel pola atau patron motif jadi pada kain yang

telah dipotong oleh tukang jahit, terutama bagian apok dan badan penutup tubuh penari bagian

depan.

Pola motif atau corak pada bahan kain yang telah dipotong dengan menggunakan cutter

kemudian ditempel dengan menggunakan double tape dengan arahan warna benang secara

ditulis pada pola dengan warna mas atau perak untuk pekerjaan tukang bordir. Selanjutnya

pekerjaan diberikan pada tukang Payet atau Juru Payet yang tersebar di empat tempat, yakni ;

Page 6: Kewirausahaan Seni Evoy Production Citrakan Pemberdayaan ... · lantai dengan pelayanan ala mini market sebagai pusat bisnis busana tari yang ... perencanaan, pengorganisasi, ...

29 R ITME Volume 3 No.1 Februari 2017

29

R ITME Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya ISSN1412-653X

Cijerah, Sukamantri Ciamis, Banjaran dan Majalaya.

Sanggar Evoy Production tidak hanya memproduksi busana tari saja tetapi telah merambah

pada beberapa layanan busana seni pertunjukan lain, terutama kebutuhan busana upacara adat

Sunda dengan kelengkapannya. Berikut ini peneliti sertakan beberapa contoh model Busana

tari Jaipongan yang dimiliki Evoy Production, sekaligus berangkat dari hasil kerja keras dirinya

dengan penuh instens untuk menciptakan busana tari yang mampu disukai konsumen, sehingga

dapat bersaing dengan busana-busana tari pada sanggar busana tari yang lain di kota Bandung.

Gambar 2. Beberapa Contoh Model Busana Tari Jaipong

Sanggar Seni Evoy Production

(Dokumentasi; Evoy Production, 2013)

Kaitan wirausaha dibidang seni pertunjukan, terutana bisnis busana yang ditekuninya

Evoy Production dalam perkembangannya hingga mampu meraup keuntungan bersih Rp. 80

juta/ pertahun dari Rp. 88 juta/ tahun pendapatan kotor dengan rata-rata perbulan keuntungan

bersih Rp. 8 juta. Berikut ini dapat dilihat beberapa contoh produk unggulan sanggar seni yang

dibina dan dimilikinya.

(1) Busana Tari Blantek (2) Busana Tari Wayang (Karakter Tokoh)

Page 7: Kewirausahaan Seni Evoy Production Citrakan Pemberdayaan ... · lantai dengan pelayanan ala mini market sebagai pusat bisnis busana tari yang ... perencanaan, pengorganisasi, ...

30 R ITME Volume 3 No.1 Februari 2017

30

R ITME Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya ISSN1412-653X

(3) Busana Tari Golek &Cendrawasih (4) Busana Tari Gawil, Pengantin Pria dan Wiyaga

Gambar 3. Contoh Busana produk sanggar Evoy Production

(Dokumentasi, Evoy Production; 2013)

3. Pascaproduksi Pascaproduksi dalam sistem pengelolaan sanggar busana Evoy Production adalah pemasaran

dan publikasi busana tari. Sistem pemasaran busana tari dilakukan dengan dua cara;

3.1. Penataan produk busana dengan model mini market atau dengan cara mempromosikan

busana produk baru pada ruang pamer atau promosi di ruang kantor penyewaan yang

sengaja disiapkan dan dilakukan senyaman mungkin dengan cara pengguna dengan bebas

untuk memilih busana yang dihendaki dan langsung dapat memadukan busana sesuai

keinginan dengan bantuan para karyawan yang telah ditugaskan.

3.2. Dengan sistem leluri atau dari mulut ke mulut melalui pengguna yang telah menggunakan

jasa busananya.

Kegiatan pemeliharaan busana yang dilakukan Evoy Production sebagai bagian pengelolaan

yang tak terpisahkan dari manajemen, terdiri dari dua kegiatan utama pemeliharan insidentil

dan pemeliharan bersifat rutinitas. Kegiatan pemeliharaan terhadap busana bersifat insidentil

dilakukan pada busana atau asesoris busana tari yang dipandang tidak menimbulkan

kerawanan kotor dan bau dari penciuman, seperti; sampur, asesoris kelengkapan tari: kace, kewer

beubeur, kilat bahu, asesoris kepala, anting-anting, gelang. Pemeliharan bersifat insidental ini

dilakukan dengan penyemprotan pewangi baju.

Adapun terkait kegiatan pemeliharaan busana bersifat rutin dilakukan pada busana tari

yang telah disewa dengan tingkat kerawanan dari rasa aman, nyaman dan bersih dengan tujuan

agar tetap terjaga dari kesehatan, harum, dan pudarnya warna busana. Pemeliharaan busana

bersifat rutin yang dilakukan Evoy Production diutamakan pada busana tari yang mengandung

tingkat sensitivitas dari bau penciuman dan rawan penyakit kulit dari para penggunanya, yakni

apok, kebaya dan kain samping dan atau sarung. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga

kualitas produk dan layanan optimal terhadap para konsumen. Adapun kegiatan pemeliharaan

rutinitas busana di sanggar Evoy Production dapat dijelaskan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Penyucian Busana

Penyucian busan secara total dilakukan pada busana-busana yang mengandung resiko

kesehatan dan sensitif dari bau penciuman, antara lain; kain samping dan sarung, kebaya dan

apok.

Page 8: Kewirausahaan Seni Evoy Production Citrakan Pemberdayaan ... · lantai dengan pelayanan ala mini market sebagai pusat bisnis busana tari yang ... perencanaan, pengorganisasi, ...

31 R ITME Volume 3 No.1 Februari 2017

31

R ITME Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya ISSN1412-653X

2. Tahap Pengeringan

Proses pengeringan adalah proses tindak lanjut pemeliharaan busana yang telah dicuci

yang kemudian dilakukan penjemuran dengan daya panas matahari yang tidak langsung pada

busana, yakni menggunakan perantara asbes plastik. Hal ini dilakukan untuk menghindari cepat

pudarnya warna pada busana tari.

3. Tahap Melipat dan Setrika

Melipat busana tanpa dilakukan setrika dapat dilakukan pada bahan busana atau asesoris

yang tidak sensitif kusut, seperti; sampur dan apok. Sedangkan mensetrika dilakukan pada

busana dengan bahan kain yang sensitif dari kekusutan atau mengundang cepat kusut, antara

lain; kain sarung, sinjang dan apok terutama bagian puring atau bagian dalaman busana yang

menempel pada bagian kulit pemakai atau pengguna busana.

4. Tahap Pengemasan

Pengemasan merupakan bagian dari sistem pemeliharaan busana yang dilakukan sanggar

busana Evoy Production. Pengemasan merupakan penataan kembali atau menata ulang bagian

busana tari yang sebelumnya telah dilakukan penyetrikaan dan pelipatan sesuai dengan

kepraktisannya bagi para konsumen.

Berbicara produk barang berupa busana tari dalam lingkup manajemen Evoy Production

tidak dapat lepas dari harga sewa bagi pada konsumennya. Oleh karena itu penentuan harga

dalam layanan terhadap konsumen dapat dibagi dalam tiga kategori; l. Layanan sewa busana

tari dan busana terkait kegiatan ceremonial. 2) Layanan pembuatan dan penjualan busana tari. 3)

Layanan paket busana dan busana ceremonial.

Penjelasan lebih lanjut mengenai sistem layanan busana di sanggar Evoy Production sebagai

berikut:

1. Layanan penyewaan busana tari dan busana lain terkait kegiatan cermonial.

Sistem layanan penyewaan busana tari dan busana lain terkait kegiatan cermonial dapat

dibagi dua kategori.

1.1. Penyewaan busana tari dengan ketentuan harga sewa pengguna umum sebesar Rp.

40.000,- dan sewa pengguna member atau tercatat sebagai anggota dilakukan dengan

sistem bersifat fleksibel. Artinya setiap penyewa busana dengan jumlah uang mencapai Rp.

890.000,- , maka penyewa cukup dengan membayar Rp. 800.000,-. Dengan demikian Rp.

90.000, menjadi hak milik pengantar atau pengguna busana sebagai pengganti transport.

1.2. Penyewaan busana terkait kegiatan resmi dan ceremonial dengan penentuan harga sewa

antara Rp. 50.000,- sampai dengan Rp.75.000,-. Hal ini dilakukan karena busana yang

dipinjam di luar busana tari jaipong lebih bersifat tentatif atau jarang penyewaannya. Untuk

mengimbangi biaya pembuatan dan pemeliharaan, pihak manajemen harus melakukan

tindakan dan perlakukan dengan cara penetapan harga sewa lebih tinggi atau tidak sama

dengan busana tari yang lebih produktif sirkulasi penyewaannya. Pengguna untuk jenis

busana tentatif, lebih banyak dilakukan oleh instansi bersifat kantoran terkait kegiatan acara

resmi ceremonial, keprotokolan bersifat kedaerahan, seperti; baju adat, baju nasional;

kebaya, baju takwa, jas dan baju formal lainnya. Penetapan harga jenis busana inipun,

berlaku pula pada jenis baju fantastik untuk acara haloween dan pesta ulang tahun anak,

remaja dan umum.

Page 9: Kewirausahaan Seni Evoy Production Citrakan Pemberdayaan ... · lantai dengan pelayanan ala mini market sebagai pusat bisnis busana tari yang ... perencanaan, pengorganisasi, ...

32 R ITME Volume 3 No.1 Februari 2017

32

R ITME Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya ISSN1412-653X

2. Layanan Pembuatan dan Penjualan Busana Tari.

Sanggar busana Evoy Production tidak hanya melayani jasa penyewaan busana tari, jauh

lebih dari itu dilakukan pula pelayanan jasa pembuatan dan penjualan busana tari. Terkait

dengan layanan pembuatan busana tari lebih mengutamakan pada kepuasan pemesan dan

menjalin mitra bersifat langgeng. Terkait layanan pembuatan busana tari, penentuan harga

busana yang dipesan sangatlah tergantung pada kebutuhan busana tari yang dikehendaki

konsumen, mulai dari pertimbangan; bahan, kerumitan motif dan banyak tidaknya asesoris

yang dipesan. Sebagai contoh dalam pembuatan busana atau busana tari merak dengan bahan

organdi, motif strandar cukup ditawarkan dengan harga Rp.1.250.000,- atau dengan motif bordir

dan ornamen lebih rumit ditawarkan sebesar Rp.1.500.000,-. Disamping dengan menggunakan

sistem penjulan busana tari yang baru atau original, dilakukan pula penjualan busana tari

dengan sistem lelang busana tari namun layak pakai dengan penawaran harga antara Rp.

800.000,- sampai dengan Rp.1.000.000,-. Besaran harga lelang terhadap busana tari sangat

ditentukan oleh kepantasan harga dari harga awal bahan busana tari yang dipakai dilingkungan

manajemen. Kegiatan lelang busana tari dalam lingkup manajemen Evoy Production biasa

dilakukan dan bersifat rutin tahunan adalah seminggu menyosong bulan suci ramadhan.

Hal ini dilakukan untuk menjaga tingkat kebaruan produk busana dan sekaligus menjaga

kesinambungan kerja para karyawannya selepas bulan puasa.

3. Layanan Paket Busana Tari dan Busana Ceremonial.

Jenis layanan dalam bentuk paket busana biasanya dilakukan pada kegiatan atau event-

event besar ceremonial, antara lain; layanan penyewaan dan pembuatan busana pernikahan,

penyewaan busana terkait peresmian gedung atau kantor, penyewaan busana terkait festival

dan pertunjukan kesenian, penyewaan busana terkait acara broadcast televisi, penyewaan busana

terkait lawatan misi kesenian ke luar negeri, dan seterusnya. Besaran harga layanan busana

terkait momentum tersebut bersifat fleksibel tidak menentu, tetapi dilakukan berdasarkan

kesepakatan dengan konsumen atau pemberi order. Hal ini sangat ditentukan oleh jumlah

busana yang disewa, jasa yang dilakukan di luar sewa busana (make up), jenis bahan yang

dipesan dan rumit tidaknya pekerjaan busana yang dipesan.

Bisnis yang dilakukan Sanggar busana Evoy Production, ternyata tidak hanya berdampak

pada nilai finansial yang mereka dapatkan, tetapi jauh lebih dari itu berpengaruh besar terhadap

pemberdayaan masyarakat sekitar, sehingga terjadi peningkatan ekonomi para pedagang dan

jasa masyarakat sekitar. Hal ini, sebagaimana dilakukan peneliti melalui wawancara dengan

beberapa narasumber (21 Juli 2013). Antara lain; Bapak Mansyur, pedagang rokok di

persimpangan jalan antara Jl. Pangarang dan Jl. Dalem Kaum dapat dirangkum sebagai berikut

“ Dengan adanya kehadiran Ibu Evoy di lingkungan Pangarang dan bapak sudah mengenal

lebih dari delapan tahun pendapatan bapak meningkat, terutama setiap hari Jumat dan Sabtu

jalan menjadi hidup dan ramai. Karena banyak orang untuk menyewa busana dari Ibu Evoy “.

Demikian pula wawancara dengan Pak Otang, seorang penarik becak yang mangkal di

persimpangan Jl.Pangarang dan Dalem Kaum mengungkap bahwa “ Kehadiran Bu Evoy

pendapatan bapak lumayan meningkat, hingga mencapai Rp.80.000,- setiap hari Sabtu dan

Minggu, dikarenakan banyaknya orang yang menggunakan jasa angkutan becak untuk

peminjaman dan pengembalian busana tari dari Bu Evoy”. Begitu pula dengan para pedagang

makanan di sekitar rumah sanggar busana Evoy Production, Ibu Wawat Pedagang Nasi Rames,

Page 10: Kewirausahaan Seni Evoy Production Citrakan Pemberdayaan ... · lantai dengan pelayanan ala mini market sebagai pusat bisnis busana tari yang ... perencanaan, pengorganisasi, ...

33 R ITME Volume 3 No.1 Februari 2017

33

R ITME Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya ISSN1412-653X

Ibu Imas Pedagang Kelontongan, Ibu Eti Maryati pedagang Lotek berpendapat sama bahwa “

Adanya Bu Evoy di RT.02 dan RT.03 daerah Pangarang, Alkhandulillah penghasilan ibu ada

peningkatan. Karena banyaknya orang-orang yang datang ke tempat bu Evoy, begitu pula

dengan para karyawannya suka jajan atau makan di tempat ibu “. Berikut profil masyarakat

pedagang dan jasa angkutan becak.

Gambar 4. Pak Otang (Penarik Becak), Bu Wawat (Penjual Nasi Rames), dan

Bu Eti Maryati (Penjual Lotek). Dari kiri ke kanan.

(Dokumentasi, Agus Supriyatna; 2013)

Adapun pendapat masyarakat sekitar melalui wawancara dengan Ketua RT.02, Ketua

RT.03 dan Sekretaris RW.09 Pangarang serta Kepala Kelurahan Cikawao dan tokoh masyarakat,

pada umumnya memberikan jawaban positif dengan penjelasan, sebagai berikut:

Kehadiran ibu Evoy telah memberi warna dalam kegiatan seni tradisi, terutama dalam

acara perayaaan HUT RI 17-an. Disamping beliaupun sangat dermawan setiap kegiatan

yang diselenggarakan oleh kepengurusan RT.02, RT.03 dan RW.09. Begitu pula merasa

kagum dengan kesibukan bisnisnya Ibu Evoy dan suaminya masih sempat aktif pada

kegiatan PKK di ke RW-an 09, Kel.Cikawao, Kec. Lengkong ini. Beliau pun cukup peduli

terhadap busana ibu-ibu PKK yang dirancangnya dan dikerjakan oleh perusahaannya.

Gambar 5. Pak Hasan Thalib (Ketua RT.02), Pak Henry (Ketua RT.3),

Pak Budiyana (Sekretaris RW.09), Lurah Cikawao, dan Pak Osid (Mewakili Masyarakat)

(Dokumentasi; Agus Supriyatna, 2013)

Berdasarkan gambaran hasil penelitian terhadap sanggar busana Evoy Production dapat

dipahami sebagai prestasi yang memiliki mata rantai keterhubungan dengan kegiatan

manajemen secara profesional dan layanan modern, sehingga berdampak keuntungan akibat

tingginya daya kepercayaan masyarakat pengguna jasa busana tari terhadap Evoy Production.

Pertama, prinsip-prinsip wirausaha yang dilakukannya sebagai bagian dari strategi rintisan

dan pengembangan usaha melalui layanan jasa usahanya, bahwa; Evoy Production dengan

Page 11: Kewirausahaan Seni Evoy Production Citrakan Pemberdayaan ... · lantai dengan pelayanan ala mini market sebagai pusat bisnis busana tari yang ... perencanaan, pengorganisasi, ...

34 R ITME Volume 3 No.1 Februari 2017

34

R ITME Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya ISSN1412-653X

Popong Sopia selaku pemiliknya mengawali bisnisnya dimulai dari suatu hobi, kesukaaan,

ketertarikan, kecintaan terhadap suatu kegiatan menari dan atau mengoleksi barang berupa

busana tari. Disamping keberhasilannya ditunjang keilmuan formal dalam kepenarian yang

dilakoninya dengan penuh kesungguhan, percaya diri, kerja keras, memiliki mimpi, pantang

menyerah, dan berani menanggung resiko. Berdasarkan gambaran karier usahanya yang

dirintisnya sekaligus pilihan dalam usaha pribadinya mengandung pemahaman bahwa setiap

wirausaha yang akan dilakukan terutama dibidang seni, hendaknya diupayakan berangkat dari

evaluasi diri untuk mengetahui potensi diri sendiri (hobi, kemampuan lebih), sehingga mampu

menjadi modal utama dalam mengawali kegiatan wirausaha.

Kedua, bentuk wirausaha seni yang dilakukan subyek penelitian cenderung tidak bersifat

paruh waktu atau temporer yakni tanpa ada kepastian yang bersifat rutin dalam melakukan

kegiatan usahanya. Tetapi bisnis yang dilakukan Evoy Production cenderung bermuatan

perusahaan terbatas dan mandiri. Akibat dari bentuk usaha yang dilakukannya berdampak

pada sistem pengupahan atau pendapatan yang diperoleh pemilik sanggar ataupun orang-orang

yang terlibat di dalam kegiatan seni bersifat tetap tidak tergantung pada ada atau tidaknya

order. Perusahaannya telah menerapkan sistem pengupahan/ penggajian yang tetap sesuai

dengan kapasitas, kemampuan karyawan dan kebutuhan karyawan dalam pengembangan

perusahaan.

Ketiga, berdasarkan tipologi dan karakteristik wirausaha yang dijalankan Evoy Production

lebih bersifat perusahaaan dengan ciri-ciri pengelolaan atau sistem manajemen yang mapan,

profesional dan modern berdampak peningkatan ekonomi perusahaan dan pemberdayaan

masyarakat sekitar serta terjadinya peningkatan tingkat kejahteraan bagi karyawan yang terlibat

didalamnya. Sekaligus berimbas turut mengurangi jumlah angka pengangguran yang tengah

hangat dibicarakan dan tak kunjung selesai.

Keempat, berdasarkan fungsi-fungsi manajemen dalam pengelolaan sanggarnya Evoy

production lebih cenderung profesional yang ditandai dengan perkembangan usahanya

dilakukan dengan cara merekrut karyawan berdasarkan potensi manusia (SDM) lebih mengarah

pada kemampuan profesi, tugas dan tanggungjawab karyawan yang terarah dan jelas, sistem

upah yang tetap dan jelas, serta melakukan layanan dan perlindungan konsumen dengan

optimal. Yakni dengan hadirnya ruang pamer produk perusahaan, penggunaan ICT dan CCTV

serta komunikasi dengan karyawan dilakukan secara efektif menggunakan intercom.

Dengan demikian berdasarkan analisis kewirausahan seni berbasis ekonomi dan

pemberdayaan masyarakat yang dilakukan sanggar Evoy Production sangatlah tepat dan dapat

memberikan pencerahan keilmuan bersifat lapangan bagi pemelajar mahasiswa seni dan

pendidikan seni di bidang praktik berwirausaha.

SIMPULAN

Sejatinya kewirausahaan seni, hingga berkembang menjadi perusahaan laiknya mini

market seperti Evoy Production dapat dipahami dan dimaknai sebagai proses panjang yang harus

dibeli dengan kesabaran, ketulatenan, sikap hemat yang tinggi, adannya etos kerja profesional,

mimpi yang logis, percaya diri, komitmen yang tinggi, berjiwa pemimpin dan penuh

ketauladanan, kerja keras, pantang menyerah, saling percaya dan menghormati, jujur, siap

menghadapi resiko, peka terhadap peluang, membuka diri melalui kemiteraan dan promosi

Page 12: Kewirausahaan Seni Evoy Production Citrakan Pemberdayaan ... · lantai dengan pelayanan ala mini market sebagai pusat bisnis busana tari yang ... perencanaan, pengorganisasi, ...

35 R ITME Volume 3 No.1 Februari 2017

35

R ITME Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya ISSN1412-653X

didasari sistem manajemen yang handal dalam ; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan

dan pengawasan, baik dalam pembuatan produk busana tari maupun pengelolaan marketing

terhadap para konsumennya.

DAFTAR PUSTAKA

Creswell, JW. (2010). Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitaf dan Mixed, Edisi Ketiga,

Yogyakarya: Pustaka Pelajar.

Hopkin, D. (1993). A. Teacher’s Guide to Classroom Research. Buckingham: Open University Press.

Narasumber:

No. Name L/P Umur Jabatan/ Pekerjaan

1. Popong Sopia,S.Sn. P 39 Pimpinan Sanggar Busana

2. Enok Sri Mulyati P 35 Sekretaris merangkap Bendahara

3. Yana Mulyana L 36 Designer

4. Endih L 39 Penjahit

5. Deden L 56 Lurah Cikawao

6. Ali Budiana L 39 Sekertaris RW 09 Pangarang

7. Hasan Arif L 48 Ketua RT.02 RW.09 Pangarang

8. Hendri L 54 Ketua RT.03 RW.09 Pangarang

9. Thalib L 54 Keamanan RW.09 Pangarang

10. Otang L 58 Penarik Becak

11. Mansyur L 55 Pedagang Rokok

12. Osid L 65 Masyarakat Sekitar

13. Opah P 75 Masyarakat Sekitar

14. Imas L 48 Pedagang Makanan Kecil

15. Wiwi P 45 Pedagang Nasi Rames

16. Eti Maryati P 45 Pedagang Lotek

17. Yana Suryana L 23 Pengguna Busana Tari