Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten/Kota se · PKK bisa menjadi contoh bagi organisasi yang lain...

9

Transcript of Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten/Kota se · PKK bisa menjadi contoh bagi organisasi yang lain...

2

Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten/Kota se Jawa Tengah;

Para Camat, Lurah/Kepala Desa, dan Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan, Kelurahan/Desa se Kabupaten Semarang;

Para Tokoh agama, tokoh masyarakat, LSM, organisasi wanita, komunitas, para penerima bantuan dan penghargaan;

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah hari ini kita masih diberikan nikmat sehat dan kesempatan, sehingga dapat bersama-sama hadir dalam acara Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XVI Dan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-47 Tahun 2019.

Saya sungguh berbangga, di Desa Plumbon, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang ini, nilai-nilai kegotong-royongan masih lestari dan dirawat dengan baik. Maturnuwun atas semangat panjenengan sedaya dalam merawat kegotong royongan melalui berbagai aksi nyata kemasyara-katan selama ini. Semangat merawat dan

3

melestarikan nilai-nilai gotong-royong ini haruslah menjadi teladan bagi masyarakat Jawa Tengah.

Gotong royong merupakan budaya, tradisi dan karakter yang melekat dalam diri masyarakat Indonesia sehingga patut dipelihara dan dikembangkan sebagai modal sosial untuk membangun bangsa. Maka Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) dan Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ini merupakan momentum yang sangat tepat untuk menumbuhkan, melestarikan dan meng-embangkan budaya gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat.

Gotong royong memang selama ini identik dengan kerja bhakti yang dilakukan oleh masyarakat tetapi kita dapat mengembangkan gotong-royong ini pada semua bidang kehidupan bermasyarakat. Gotong Royong sebagai salah satu kearifan lokal diharapkan mampu bertahan sebagai filter modernisasi dan globalisasi yang memuat sifat individualistis, apatis, hedonis, mementingkan diri sendiri, kurang respon terhadap masyarakat dan lingkungannya.

4

Untuk itulah, Bulan Bhakti Gotong Royong yang mengangkat tema “Lanjutkan Gotong Royong Tuntaskan Kemiskinan”, harus betul-betul menjadi sebuah gerakan gotong-royong masyarakat yang mampu untuk meningkatkan partisipasi dalam pembangunan, tidak boleh dimaknai sebagai seremonial saja.

Gotong-royong merupakan potensi sekaligus komitmen bersama Bangsa Indonesia. Gotong-royong adalah jati diri bangsa yang tereplikasi dari sikap dan perilaku yang dilandasi oleh pengertian, kesadaran, keyakinan tanggung jawab dan partisipasi sosial sesuai dengan kemampuan dari masing-masing warga masyarakat dengan semangat kebersamaan, kerelaan untuk berkorban demi sesama dalam kebersamaan dan kekeluargaan. Sikap gotong-royong harus terus digali, dikembangkan dan didayagunakan dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia untuk bernegara, yaitu masyarakat sejahtera.

Jiwa dan semangat kegotong-royongan dalam kehidupan bangsa dan masyarakat Indonesia pada hakekatnya telah ada sejak

5

jaman nenek moyang kita jauh sebelum negara ini berdiri sebagai suatu bangsa. Inilah warisan nilai-nilai dan budaya yang harus terus lestari di tengah perubahan dunia.

Apalagi sekarang, sikap-sikap intoleransi, mencaci dan membenci menjadi sebuah tontonan nyata sehari-hari. Hal ini tentu harus kita cegah bersama. Jawa Tengah harus bisa merawat dan melestarikan nilai-nilai kegotong-royongan ini serta menjadikannya amunisi dalam membangun daerah dan bangsa. Nilai-nilai gotong-royong harus terus dikobarkan. Untuk itulah saya berharap kegiatan-kegiatan yang mendorong tumbuhnya nilai-nilai kegotong royongan tidak hanya dilakukan pada momentum bulan bhakti gotong-royong saja, tetapi juga menjadi perilaku harian kita. Tanpa diminta ketika ada yang butuh pertolongan maka sudah menjadi kewajiban kita untuk saling meringankan beban sesama.

Apalagi PR Jawa Tengah masih cukup banyak, seperti kemiskinan, pengangguran, maupun permasalahan sosial lain. Termasuk bergotong-royong menjaga kondusifitas daerah terkait dengan pesta demokrasi yang sebentar

6

lagi akan kita lalui bersama. Selain itu, akhir-akhir ini kita sedang banyak mengalami musibah akibat adanya cuaca ektrem. Banjir dan tanah longsor terjadi di berbagai daerah di Jawa Tengah. Tak sedikit masyarakat yang membutuhkan bantuan kita. Kita harus bantu, kita harus ada buat mereka. Mari bergotong-royong meringankan sesama.

Presiden Sukarno menggunakan term gotong royong sebagi kata lain Ekasila yang merupakan perasan lanjutan dari Trisila setelah sebelumnya merupakan hasil peras dari Pancasila. Intisari dari Pancasila adalah gotong royong. Untuk membangun bangsa ke depan harus dilakukan dengan cara musyawarah dalam memutuskan dan gotong royong bekerja. Betapapun besar anggaran yang disediakan negara melalui APBN/APBD bila tanpa didukung semangat kebersamaan bernama gotong royong dalam membangun dan memelihara hasil pem-bangunan, tentulah program itu tidak akan berjalan efektif dan efisien.

Bapak-Ibu, Semua elemen masyarakat harus terlibat dalam upaya merawat nilai-nilai

7

kegotong-royongan ini, termasuk juga PKK. Sebagai sebuah gerakan masyarakat dalam pembangunan yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya dari, oleh dan untuk masyarakat memiliki peran penting dalam nguri-uri budaya gotong-royong ini. Peranan PKK telah terbukti mampu mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pem-berdayaan dan partisipasi masyarakat dengan memberikan karya nyata dalam pelaksanaan gotong royong di tengah-tengah masyarakat.

PKK bisa menjadi contoh bagi organisasi yang lain dalam mengembangkan nilai-nilai ini, karena program PKK itu sejatinya ya kegotong royongan itu sendiri. Tadi Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah telah menyampaikan laporan berbagai kegiatan PKK. Ada IVA Test, Posyandu, Pelayanan KB, Kebun Gizi dan lain sebagainya. Berbagai kegiatan tersebut sangat bagus dan harus terus dilakukan dalam rangka membangun Jawa Tengah. Untuk itu, saya Maturnuwun sanget kepada seluruh kader PKK yang dengan tulus, ikhlas dan tanpa pamrih selalu berjuang untuk memberdayakan keluarga - keluarga di Jawa Tengah. Dari

8

keberdayaan keluarga itulah jadi instrumen handal untuk nyengkuyung pembangunan yang adil dan mensejahterakan.

Kepada Tim Penggerak PKK saya ingin sedikit nderek titip pesen agar terus terlibat aktif dalam peren-canaan pembangunan, baik di desa/kelurahan, Kecamatan, Kebupaten, provinsi hingga nasional. TP PKK bisa membantu pemanfaatan Dana Desa, tidak terkecuali dalam hal pengawasannya agar penggunaan Dana Desa tepat sasaran, sehingga hasilnya dirasakan langsung oleh masyarakat. Saya juga berharap agar Tim Penggerak PKK lebih dapat meng-embangkan berbagai bentuk dan jenis pemberdayaan keluarga sesuai kebutuhan masyarakat, dapat mengembangkan ke-sejahteraan keluarga dan dapat berkoordinasi dan memadukan gerak langkah program pem-berdayaan masyarakat.

Bapak-Ibu yang berbahagia;

Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap Bismillaahirohmaanirohiim, Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XVI Dan Hari