Ketika Lelah Dilarang
description
Transcript of Ketika Lelah Dilarang
Ketika Lelah dilarang Saat amanah ini terasa begitu berat
Saat kesibukan datang bertubi-tubi
Dan Skala prioritas mulai ditonjolkan
Akademik yang keberapa?
Organisasi yang ke berapa?Dakwah yang keberapa?
Dan lihatlah..semua sudah mulai hilang, Sudah mulai mundur satu per satuIya semuanya..hanya sedikit yang bertahan, hanya sedikit yang tersisa
Itu adalah masalah klasik, Iya memang masalah klasik yang menjadi bom bardir
Oh Allah.
Rasanya semuanya mulai memberat, lelah untuk tetap berada di jalan ini..
Rasanya ingin mundur,Merasa tidak pantas
dan amanah ini pun mulai semakin menyesakkan dada
inilah ujian untuk sekedar pencitraan atau ladang amal
tanggung jawab ini akan ku pegang hingga akhirat, betapa beratnya.Untuk tetap semangat dan menyemangati ketika diri saja tidak memiliki semangatUntuk tetap menasehati ketika yang lain mulai membelok
Untuk tetap berdiri ketika kaki ini sudah tidak mampu berdiri
Untuk tetap bertahan ketika jiwa ini pun sudah mulai lelah bertahan
Untuk tetap bisa menjadi jantung yang tidak pernah lelah memompa darah ke seluruh tubuh dalam keadaan dan situasi apa pun..oh Allahampuni jiwa yang lemah ini
Dan ternyata jiwa ini sungguh malu tatkala menoleh ke belakang..Bertahun tahun Rasulullah mendakwahkan agama ini, dengan susah payah dengan caci maki, dengan pukulan, tumpahan darah dan jiwaTapi beliau tidak pernah mengeluh apa ada kata lelah yang terucap ?Tidaak..
Rasulullahtetap tangguh berada di jalan ini
Hinga akhirnya umatnya bisa merasakan manisnya perjuangan beliau..
Apakah kita hanya ingin menikmati manisnya saja,
Lanjutkan perjuangannya..
Janganlah menyerah begitu saja wahai jiwa yang lelah
Tidak ada kata lelah tidak ada keluh kesah, tidak ada kata mundur
Yang ada hanyalah la haula wa la quwwata illaa billahIni adalah yang pertama dan utama dalam skala prioritas
Persaudaraan ini, ukhuwah ini dan dakwah ini akan abadi di surga
Dan kau akan melihat Allah dan RasulNya tersenyum pada mu
Adakah kebahagiaan yang lain selain itu?
By: Khansa 2015