Keterkaitan proses katabolisme dan anabolisme
Transcript of Keterkaitan proses katabolisme dan anabolisme
Keterkaitan Proses Katabolisme dan Anabolisme
Arif QurniawanPutra MahendraErika Sibarani
Fransesilia Arta UliOktya Putri Bungsu
XII IPA 3SMAN 1 PASIR PENYU
Keterkaitan proses katabolisme dan anabolisme
Reaksi pada katabolisme merupakan reaksi penguraian yang memecah molekul dan cenderung melepas energi. Reaksi pada anabolisme cenderung memerlukan energi. Jadi, reaksi katabolisme memicu anabolisme, karena katabolisme menghasilkan ATP yang digunakan untuk anabolisme.
Skema anabolisme dan katabolisme
Skema anabolisme dan katabolisme
Pada skema tersebut, dapat dilihat bahwa di dalam kloroplas, energi dari sinar matahari disimpan, kemudian diubah menjadi molekul glukosa. Di dalam mitokondria, energi yang telah diubah menjadi molekul glukosa dibongkar kembali kemudian digunakan untuk proses-proses dalam sel. Oksigen yang dihasilkan dalam kloroplas digunakan oleh mitokondria selama proses pembongkaran glukosa. Sejalan dengan itu, CO2 dan H20 yang diproduksi dala mitokondria dapat digunakan oleh kloroplas sebagai bahan dasar dalam melakukan fotosintesis.
Energi dalam proses katabolisme dan anabolisme
Dalam hukum termodinamika I, jumlah energi yang dihasilkan untuk membentuk satu grol gula sama dengan energi yang dihasilkan dari proses pembakaran satu grol gula pula, yaitu ±675 kalori.
Energi dalam proses katabolisme dan anabolisme
Dalam katabolisme juga dihasilkan 38 ATP (380 kalori). Jadi, sebanyak ±55% energi dimanfaatkan untuk proses metabolisme, sedangkan sisanya berubah menjadi energi panas. Dalam proses anabolisme atau fotosintesis, energi yang jatuh pada daun hanya 2% saja yang dimanfaatkan. Meskipun dari hasil percobaan, setiap 1m² luas daun dapat menyerap ±200 kalori per jam, namun sebagian dari energi yang diterima tumbuhan digunakan untuk penguapan/dipancarkan kembali.
Energi dalam proses katabolisme dan anabolisme
Meskipun demikian, pada umumnya kecepatan rata-rata fotosintesis (anabolisme karbohidrat) adalah 8-12 kali kecepatan respirasi (katabolisme gula). Jika kecepatan respirasi sama dengan kecepatan fotosintesis, berarti semua glukosa yang dihasilkan oleh fotosintesis akan habis untuk respirasi. Keadaan suhu serta cahaya sehingga produksi gula pada fotosintesis sama dengan kebutuhan gula untuk respirasi disebut titik kompensasi
Faktor yang mempengaruhi anabolisme dan katabolisme
Faktor Luar Pengaruh Pada Laju
Katabolisme Anabolisme
1. Cahaya Mempercepat (pada batas optimal)
Mempercepat (pada batas optimal)
2. Suhu Mempercepat (0º C - 45º C)
Di atas suhu optimum menurunkan, karna
merusak enzim. Rentang suhu optimum 0º C - 40º C, menurunkan ±45ºC
3. CO2 Menurunkan laju respirasi Meningkatkan, pada kadar optimal
4. O2 Mempercepat Memperlambat
5. H2O Menurunkan Berpengaruh tidak langsung, contoh:
membuka dan menutupnya stomata.
Faktor yang mempengaruhi anabolisme dan katabolisme
Faktor Luar Pengaruh Pada Laju
Katabolisme Anabolisme
6. Unsur / senyawa kimia Dalam jumlah sedikit, meningkatkan, dan dalam
jumlah yang banyak, menurunkan, karena menghambat reaksi
enzim. Contoh: Aseton, eter, sianida, dsb.
Kekurangan unsur N menghambat sintesis
klorofil sehinga menurunkan laju
anabolisme.
7. Luka Meningkatkan, hingga terjadinya kalus dibagian
luka
8. Mekanis Perangsangan mekanis meningkatkan laju
katabolisme.
Faktor yang mempengaruhi anabolisme dan katabolisme
Faktor Dalam Pengaruh pada Laju
Katabolisme Anabolisme
1. Substrat respirasi mempercepat laju katabolisme.
Laju anabolisme dipengaruhi oleh:a. Klorofilb. Membuka
menutupnya stomatac. Anatomi daund. Morfologi daune. Hambatan pada
transportasi hasil fotosintesis, menghambat laju anabolisme.
2. Laju Katabolisme dipengaruhi juga oleh kuantitas dan kualitas protoplasma