Keterangan Supervisi-Persalinan Normal Otus

4
KETERANGAN SUPERVISI PERSALINAN SPONTAN (Level III) Dengan ini menerangkan bahwa : dr. Robertus Hajai Pada hari Selasa tanggal 2 November 2013 telah melakukan supervisi persalinan spontan pervaginam di Rumah Sakit Prof. Dr. R.D Kandou Manado pada pasien: Nama : Ny. Ratuanik Norce Teveria / 25 tahun No. Rekam Medik : 38.82.93 Diagnosis : G1P0A0 , 25 tahun hamil 37-38 minggu inpartu kala II Janin inrauterin tunggal hidup letak kepala Dilakukan persalinan spontan lbk. Tindakan : Spontan Pervaginam

description

sa

Transcript of Keterangan Supervisi-Persalinan Normal Otus

Page 1: Keterangan Supervisi-Persalinan Normal Otus

KETERANGAN SUPERVISI PERSALINAN SPONTAN (Level III)

Dengan ini menerangkan bahwa :

dr. Robertus Hajai

Pada hari Selasa tanggal 2 November 2013 telah melakukan supervisi persalinan

spontan pervaginam di Rumah Sakit Prof. Dr. R.D Kandou Manado pada pasien:

Nama : Ny. Ratuanik Norce Teveria / 25 tahun

No. Rekam Medik : 38.82.93

Diagnosis : G1P0A0 , 25 tahun hamil 37-38 minggu inpartu kala II

Janin inrauterin tunggal hidup letak kepala

Dilakukan persalinan spontan lbk.

Tindakan : Spontan Pervaginam

MengetahuiKetua Program Studi

(Prof. dr. H. M.M. Tendean, SpOG-K)

Pembimbing

(dr. Rudy A. Lengkong, SpOG-K)

Page 2: Keterangan Supervisi-Persalinan Normal Otus

Nama : Ny. Ratuanik Norce TeveriaUsia : 25 tahunDiagnosis : G1P0A0, 25 tahun hamil 37-38 minggu inpartu kala II

Janin intrauterin tunggal hidup letak kepala

His kencang ibu ingin mengejan, vulva dan anus mengembang, perineum menonjol, tampak

kepala janin pada jalan lahir. Di luar his kepala masuk lagi itu tandanya kepala sedang membuka jalan

lahir. Penolong memakai hanscoen pada tangan kanan vulva dan sekitarnya didisinfeksi dengan kapas

Lysol. BJA didengar di antara 2 his. Di bawah bokong ibu dialas dengan doek steril.

Saat suboksiput berada di bawah simphysis, penolong menyokong perineum dengan tangan kanan

dengan doek steril untuk mencegah robekan. Tangan kiri penolong membantu fleksi kepala bayi dan

mencegah agar tidak terjadi defleksi maksimal dan ditambah dengan kekuatan mengedan ibu berturut-turut

lahirlah dahi, hidung, muka dan akhirnya dagu dengan suboksiput sebagai hipomoklion, setelah itu ibu

dilarang mengedan.

Kemudian penolong membantu putaran paksi luar sesuai punggung janin, selanjutnya kedua

telapak tangan penolong pada samping kiri dan kanan kepala janin dan dilakukan traksi ringan ke perineum

untuk melahirkan bahu depan bagian aksila terlihat kemudian dilakukan traksi ringan ke arah simphysis

untuk melahirkan bahu belakang (sampai aksila lahir) kemudian dilakukan tarikan sesuai sumbu jalan lahir.

Yaitu laterofleksi untuk melahirkan badan, bokong, dan akhirnya kaki.

Jam 16:45 lahir bayi perempuan, spontan letak belakang kepala, segera menangis, berat badan

lahir 2700 gram, panjang badan lahir 46 cm, A/S 8-10. Sementara jalan nafas dibersihkan, tali pusat di

klem di dua tempat, kemudian tali pusat diurut ke arah ibu, sementara tangan kiri penolong melindungi

badan bayi lalu talipusat digunting di antaranya. Bayi diserahkan kebidan untuk perawatan selanjutnya.

Dibawah bokong ibu ditaruh stikpan, kandung kemih dikosongkan dengan cara kateterisasi. Dilakukan

pelepasan plasenta dengan cara penegangan tali pusat terkendali. Jam 16:50 lahir plasenta kesan lengkap

beserta selaputnya. BPL 500 gram. Dilakukan eksplorasi jalan lahir, tidak ditemukan ruptur perineum. Ibu

dibersihkan dan diistirahatkan.

Keadaan 2 jam post partum

KU: cukup; Kes : CM; TD : 110/80 mmH; Nadi : 80x/menit; RR : 20x/menit; Suhu: 36,5°C

TFU : 2 jari bawah pusat ; Kontraksi : baik

Perdarahankala III : 150 cc

Perdarahankala IV : 100 cc +

250 cc

Pembimbing Supervisi

Dr. Rudy A. Lengkong, SpOG-K