Ket
-
Upload
darari-genadita -
Category
Documents
-
view
19 -
download
9
Transcript of Ket
Rizky Zulfa Afrida2008730110
Dr Pembimbing : dr.Aranda Tri S, Sp.OG
LAPORAN KASUS“ KEHAMILAN EKTOPIK
TERGANGGU “
• Nama : Ny. N
• Umur : 20 tahun
• Agama : Islam
• Alamat : Jakarta
• Pekerjaan : IRT
• Masuk RS : 28 Juni
2012
IDENTITAS
ANAMNESIS
• Keluhan utamaNyeri di bagian perut kanan bawah sejak 1 minggu sebelum masuk RS
• Riwayat Penyakit SekarangIbu merasa hamil 8 minggu datang dengan keluhan nyeri di bagian perut kanan bawah sejak 1 minggu sebelum masuk RS. Keluhan disertai mules-mules sejak 1 minggu sebelum masuk RS. Keluar darah dari jalan lahir didsangkal. Pasien merasa lemas sejak 3 hari sebelum masuk RS.
• Riwayat Penyakit DahuluRiwayat asma disangkal, hipertensi disangkal, DM disangkal, hepatitis disangkal
• Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat kanker disangkal, Riwayat asma disangkal, Riwayat hipertensi disangkal, Riwayat diabetes melitus disangkal
• Riwayat PengobatanPasien belum pernah berobat dan minum obat sebelumnya
• Riwayat Pernikahan Ini merupakan pernikahan pertama, lama pernikahan sudah 3 bulan
• Riwayat HaidMenarche saat usia 12 tahun, lama haid 7 hari, siklus haid 28 hari, haid tidak teratur, HPHT 29 April 2012, Dismenorrheae disangkal
• Riwayat AlergiAlergi makanan disangkal, alergi obat-obatan juga disangkal
• Riwayat AlergiAlergi makanan disangkal, alergi obat-obatan juga disangkal
No
Tempat berasa
lin
Penolong
Th
Aterm
Jenis
persalinan
Penyulit
Anak
JKBB (g) PB(cm)
Keadaan
1. Hamil ini
• Riwayat PersalinanG1P0A0
• Riwayat OperasiPasien belum pernah operasi sebelumnya
• Riwayat KebiasaanRiwayat minum - minum alkohol disangkal dan riwayat merokok juga disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
KU : BaikKesadaran : Compos MentisTanda Vital :• Tekanan darah : 120/80
mmHg• Nadi : 88 x/menit• Pernapasan : 20 x/menit• Suhu : 36,3 0C
Status generalis Kepala : NormocephalMata : Reflex pupil +/+, cekung -/-,
konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Hidung : Deviasi septum nasi -/-, Sekret -/-Mulut: Sianosis (-), mukosa bibir lembabLeher : Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-)
Thorax Pulmo Inspeksi pergerakan dinding dada simetris Palpasi vocal fremitus normal, nyeri tekan (-)Perkusi sonor pada lapangan paruAuskultasi vesicular +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-
Cor :Inspeksi ictus cordis tidak terlihatPalpasi ictus cordis teraba di ICS 5Perkusi batas jantung kanan pada linea sternalis, batas jantung kiri pada linea midclavikula ICS 5Auskultasi bunyi jantung 1 dan 2 normal, gallop (-), murmur (-)
Abdomen : cembung (-), linea nigra (-), striae gravidarum (-), bekas operasi (-), BU normal, hepatomegali (-).
Ekstremitas: Atas : hangat +/+ , edema -/-
Bawah : hangat +/+ , edema -/-
Pemeriksaan USG
• Deskripsi :–Uterus antefleksi, bentuk dan kontur normal, ukuran
agak membesar. Miometrium homogen. Endometrium stratum basalis reguler. Cavum uteri tidak mengandung kantung gestasi maupun massa abdominal lainnya. Portio dan endoserviks normal.
–Kedua ovarium bentuk dan ukuran normal. Pada adnexa kanan terdapat kantung gestasi utuh berisi janin tunggal hidup, CRL 17 mm berasal dari kehamilan tuba kanan sesuai hamil 8-9 minggu. Terdapat hematoperitoneal (banyak).
• Kesimpulan :Kehamilan tuba kanan dengan mudigah hidupHematoperitoneal banyak
Pemeriksaan Laboratorium Hasil Nilai Normal
28 Juni 2012HematologiHbLeukositTrombositHtHemostasisPTAPTTKimia KlinikSGOTSGPTUreumKreatininPenanda HepatitisHbsAg
10,4 g/dl12.370 /ml206 ribu/ml32 %
12 detik39,4 detik
11 U/L13 U/L13 mg/dl0,5 mg/dl-
11,7-15,5 g/dl3,60-11,00 ribu/ml150-440 ribu/ml35-47 %
9,8 – 12,6 detik31,0 – 47,0 detik
10 - 31 U/L9 - 36 U/L10 - 50 mg/dl< 1,4 mg/dl- ( negatif )
Pemeriksaan lab.
RESUMENy.N G1P0AO usia 20 tahun hamil 8
minggu mengeluh nyeri di bagian perut kanan bawah sejak 1 minggu sebelum masuk RS. Keluhan disertai mules-mules dan merasa lemas. Keluar darah dari jalan lahir didsangkal, haid tidak teratur.Dari pemeriksaan fisik anemia -/-. Pada pemeriksaan USG didapatkan kehamilan tuba kanan dengan mudigah hidup dan hematoperitoneal banyak. Pada pemeriksaan lab.ditemukan Hb 10,4 g/dl, leukosit 12.320/ml, dan hematokrit 32%
G1P0A0 usia 20 tahun hamil 8 minggu
dengan Kehamilan Ektopik Tuba dextra
DIAGNOSA
PENATALAKSANAAN
• Infus dex 5%• Inj.ceftriaxone 2x1 amp• Alinamin F 3x1 amp• Vit.C 2x1 amp• Remopain 3x30 mg• Rencana laparotomi
Hasil PA
Makroskopik • Diterima 2 pot jaringan• ( Tuba ) : jaringan
telah pecah ukuran 6 x 3 x 2 cm pembelahan terdapat jann ukuran 1,5 x 1 x 0,5 cm kenyal sebagian cacat.
• ( Omentum ) : jaringan tak teratur ukuran 13 x 5 x 1 cm pembelahan kuning/kehitaman kenyal sebagian cacat
Mikroskopik• Sediaan berasal dari tuba
memperlihatkan jaringan tuba dengan lumen mengandung beku darah dan villi khorialis berukuran kecil sampai sedang, tanpa proliferasi trofoblast.
• Sediaan berasal dari omentum memperlihatkan jaringan lemak dan jaringan ikat yang berserbukan sel radang menahun, sel radang mendadak, eosinofil dan sel plasma. Tidak tampak tanda ganas.
S O A P Lab.
29 Juni 2012
Pusing (+), nyeri (+), darah (+), flatus (-)
TD : 100/60N : 80RR : 20S : 36,8 CBB : 44 kg
Kehamilan
Ektopik Tuba
dextra
Infus dex 5% Inj.ceftriaxone 2x1
amp Alinamin F 3x1
amp Vit.C 2x1 amp Remopain 3x30
mg
Hb : 11,3 mg/dl
30 Juni 2012
Pusing (+), nyeri (+), darah (+), flatus (+)
TD : 100/70N : 84RR : 20S : 36,2 CBB : 45 kg
Kehamilan
Ektopik Tuba
dextra
Infus dex 5% Inj.ceftriaxone 2x1
amp Alinamin F 3x1
amp Vit.C 2x1 amp Remopain 3x30
mg
1 Juli 2012
Pusing (+), nyeri (+), darah ( - )
TD : 100/60N : 80RR : 20S : 36,8 CBB : 44 kg
Kehamilan
Ektopik Tuba
dextra
Ceptik 2 x 1 Ketorolac 3 x 1 Becom C 1x 1
Hb : 10,1 mg/dl
Follow up
Kehamilan Ektopik adalah
kehamilan dengan hasil
konsepsi berimplantasi dan tumbuh di
luar endometrium kavum uteri.
( Obstetri William )
Kehamilan Ektopik
Terganggu (KET) ialah kehamilan
ektopik yang mengalami gangguan,
dapat berupa abortus atau ruptur tuba, dan hal ini
dapat berbahaya bagi wanita
tersebut. ( Sinopsis Obstetri )
Kehamilan ektopik adalah
suatu kehamilan
yang pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi
tidak menempel
pada dinding endometrium kavum uteri.
( Ilmu kebidanan, Sarwono )
DEFINISI
• Peradangan atau infeksi pada tuba menyebabkan lumen tuba menyempit.
• Adanya tumor di sekitar saluran tuba, misalnya mioma uteri atau tumor ovarium.
Faktor tuba
• Apabila tumbuh terlalu cepat atau tumbuh dengan ukuran besar, maka zigot akan tersendat dalam perjalanan pada saat melalui tuba, kemudian terhenti dan tumbuh di saluran tuba.
Faktor abnormalitas dari zigot
• Bila ovarium memproduksi ovum dan ditangkap oleh tuba yang kontralateral
Faktor ovarium• Pada akseptor, pil KB yang hanya
mengandung progesteron dapat mengakibatkan gerakan tuba melambat. Bila terjadi pembuahan dapat menyebabkan terjadinya kehamilan ektopik.
Faktor hormonal
• Termasuk pemakai IUD di mana proses peradangan yang dapat timbul pada endometrium dan endosalping
Faktor lain
ETIOLOGI
• Sebagian besar wanita \yang mengalami kehamilan ektopik berumur antara 20 – 40 tahun dengan umur rata-rata 30 tahun.
• Gejala kehamilan ektopik terganggu yang dini tidak selalu jelas.
• Frekuensi kehamilan ektopik dilaporkan 1 diantara 300 kehamilan
EPIDEMIOLOGI
Faktor Risiko RisikoRisiko tinggi
Bedah korektif tuba Serilisai tuba Riwayat kehamilan
ektopik AKDR Patologi tuba yang
tercatat
21,0 % 9,3 % 8,3 % 4,5-45 % 3,8-21 %
Risiko sedang Infertilitas Riwayat infeksi genital
2,5-21 % 2,5-3,7 %
Risiko ringan Riwayat bedah panggul /
abdomen 0,93-3,8 %
FAKTOR RISIKO
• Kehamilan tuba, meliputi >95 %, yaitu pada:
• Pars interstisialis (2%)• Pars istmika (25%)• Pars ampulla (55%)• Pars fimbriae (17%)• Uterus, yaitu pada :
– Kanalis servikalis (<1%)
– Kornu (1-2%)• Ovarium (<1%)• Intraligamenter• Abdominal (1-2%)• Kehamilan serviks
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLO
GI
Hasil konsepsi mati dini
atau diresorbsi
Abortus ke dalam lumen tuba
(Abortus tubaria)
Ruptur dinding
tuba
Hasil konsepsi mati dini atau diresorbsi
• Pada implantasi secara kolumnar, ovum yang dibuahi cepat mati karena vaskulariasai kurang dan dengan mudah terjadi resorbsi total. Dlam keadaan ini penderita tidak mengeluh apa-apa, hanya haidnya terlambat untuk beberapa hari.
• Perdarahan terjadi karena pembukaan pembuluh darah vili korialis pada dinding tuba ditempat implantasi dapat melepaskan mudigah dari dinding tersebut bersama-sama dengan robeknya pseudokapsularis.
• Abortus tuba lebih sering terjadi pada kehamilan pars ampularis, sedangkan penembusan tuba oleh vili korialis kearah peritonium biasanya terjadi pada kehamilan pars ismika.
• Perdarahan yang berlangsung terus menyebabkan tuba membesar dan kebiruan ( hematosalping ) dan selanjutnya darah mengalir ke rongga perut melalui ostium tuba. Darah ini berkumpul di kavum douglasi dan akan membentuk hematokel retrouterina.
Abortus ke dalam lumen tuba
(Abortus tubaria)
• Ruptur tuba terjadi bila ovum berimplantasi pada ismus.Faktor utama yang menyebabkan ruptur ialan penembusan vili korialis kedalam lapisan muskularis tuba terus ke peritoneum. Bila pseudokapsularis ikut pecah maka akan terjadi pula perdarahan dalam lumen tuba. Darah dapat mengalir kedalam rongga perut melalui ostium tuba abdominal lalu mengalir ke kavum douglasi yang dapat memenuhi rongga abdomen.
• Janin yang dikeluarkan dari tuba dengan masih diselubungi oleh kantung amnion dan dengan plasenta masih utuh, kemungkinan tumbuh terus dalam rongga perut sehingga akan terjadi kehamilan abdominal sekunder.
Ruptur dinding tuba
Abortus tuba Ruptur tuba
GEJALA KLINIS
Nyeri perut Perdarahan
AmenoreaNyeri tekan
abdomen dan pelvis
Perubahan uterus
PROSEDUR DIAGNOSIS
• Kehamilan trimester pertama terjadi perdarahan pervaginam
• nyeri abdomen yang bersifat ak• Amenorea
ANAMNESIS
TES KEHAMILAN
• Pada kehamilan ektopik hampir 100% menunjukkan pemeriksaan β-hCG positif
PEMRIKSAAN GINEKOLOGI
• Pada pemeriksaan dalam : kavum Douglas menonjol karena darah terkumpul di tempat tersebut. Baik pada abortus tuba & ruptur bila serviks digerakan akan terasa nyeri sekali (slinger pain).
ULTRASONOGRAFI
• Dx.pasti : ditemukan kantung gestasi di luar uterus yang di dalamnya tampak DJJ.
• Uterus biasanya normal atau mungkin sedikit tidak sesuai dengan usia kehamilan.
• Terlihat adanya penebalan dan reaksi desidua pada endometrium. Dalam keadaan lanjut, terlihat adanya pelepasan desidua sehingga terlihat adanya cairan atau darah intrakaviter sehingga disebut sebagai “pseudogestational sac” yang kecil dan iregular dibandingkan dengan kantung kehamilan yang sebenarnya.
KULDOSINTESIS• Untuk mengetahui
apakah dalam kavum Douglas ada darah dan dilakukan jika hasil USG meragukan
• Darah segar berwarna merah dalam beberapa menit membeku dari arteri/ vena yg tertusuk
• Darah tua berwarna coklat sampai hitam yang tidak membeku, atau berupa bekuan kecil-kecil hematokel retrouterina (Douglas punksi +)
PENATALAKSANAAN
OPERATIF
Salphingostomi
Partial salphingektomi
Salphingektomi
Salphingo-ooforektomi
berselang-seling selama 8
hari.
KOMPLIKASI
• Komplikasi yang utama adalah akibat yang ditimbulkan oleh perdarahan yaitu anemia, syok, dan kematian. Perdarahan intraabdominal yang berlangsung cepat dan dalam jumlah yang banyak bisa menyebabkan syok bahkan kematian dengan segera.
PROGNOSIS
• Prognosis tergantung dari jumlah darah yang keluar, kecepatan menetapkan diagnosis, dan tindakan yang tepat. Kematian karena kehamilan ektopik terganggu cenderung turun dengan diagnosis dini dan persediaan darah yang cukup.
• Prognosis juga tergantung dari cepatnya pertolongan, jika pertolongan terlambat, angka kematian dapat tinggi. 60% pasien pasca kehamilan ektopik akan mengalami kehamilan berikutnya dengan resiko berulangnya kejadian sebesar 10%.