KESIAPAN MENTAL SISWA KELAS IX

27
KESIAPAN MENTAL DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL 2011 PADA SISWA KELAS IX - 1 SMPN 255 JAKARTA Penulis : 1. Astari Febyane Putri 2. Awit Dini Meikasari 3. Dara Lextiany Putri 4. Rahma Amalia Kusumaputri 5. Syifa Nabila SMP NEGERI 255

Transcript of KESIAPAN MENTAL SISWA KELAS IX

Page 1: KESIAPAN MENTAL SISWA KELAS IX

KESIAPAN MENTAL DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL 2011 PADA SISWA KELAS IX - 1 SMPN 255 JAKARTA

Penulis :

1. Astari Febyane Putri

2. Awit Dini Meikasari

3. Dara Lextiany Putri

4. Rahma Amalia Kusumaputri

5. Syifa Nabila

SMP NEGERI 255

JL. RADIN INTEN, BUARAN, DUREN SAWIT

JAKARTA TIMUR

Page 2: KESIAPAN MENTAL SISWA KELAS IX

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, kami diberi kesempatan dan kepercayaan untuk menyelesaikan karya tulis ini sesuai yang diharapkan.

Dalam karya tulis ini, kami membahas tentang kesiapan mental siswa kelas IX-1 SMPN 255 Jakarta merupakan suatu permasalahan yang sering dialami bagi siswa menjelang Ujian Nasional 2011.

Karya tulis ini dibuat untuk membantu mengenali permasalahan yang menjadi kendala siswa menjelang Ujian Nasional. Dengan harapan, siswa mendapat kesiapan mental dalam menghadapi Ujian Nasional. Sehingga tidak hanya lulus Ujian Nasional, tapi siswa juga lulus dengan hasil yang memuaskan, untuk bekal memasuki jenjang SMA nanti.

Dalam karya tulis ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran. Untuk itu rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada Ibu guru pembimbing, teman-teman dan orangtua kami. Juga terimakasih kami untuk para penulis buku, yang bukunya telah menjadi refrensi dalam penulisan materi ini. Serta teman-teman yang telah bersedia kami wawancarai.

Karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mohon kritik dan saran. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, Januari 2011

Penulis

Page 3: KESIAPAN MENTAL SISWA KELAS IX

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini telah banyak permasalahan yang ditemukan pada siswa SMP kelas IX khusunya kelas IX-1 SMPN 255 Jakarta dalam menghadapi Ujian Nasional 2011. Salah satunya adalah masalah dari segi kesiapan mental siswa, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.Diantaranya faktor pergaulan, lingkungan sekolah, dan keluarga. Dalam karya tulis ini, penulis akan membahas tentang “ Kesiapan Mental Dalam Menghadapi Ujian Nasional 2011 pada Siswa Kelas IX-1 SMPN 255 Jakarta “.

Kesiapan mental ialah Kesiapan yang berkaitan dengan sikap mental, psikis, dan emosi. Pertentangan yang dialami dalam diri, situasi kekecewaan (frustrasi, suasana kesedihan dan sebagainya) akan berdampak buruk terhadap hasil belajar siswa. Ujian Nasional dalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Depdiknas di Indonesia berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dan untuk sukses dalam mengahadapi Ujian Nasional, siswa pun tidak kalah pentingnya untuk mempersiapkan diri dari segi mental.

Dalam mempersiapkan siswa menghadapi Ujian Nasional terkhusus Ujian Nasional 2011, SMPN 255 Jakarta sudah cukup memberikan sarana dan prasarana guna mempersiapkan siswa baik dari segi kesiapan mental maupun akademik. Diantaranya adalah program tahajud, pelajaran bimbingan konseling setiap minggunya dan berbagai motivasi yang diberikan oleh guru-guru guna membantu kesiapan mental siswa. Dan dengan adanya program Pendalaman Materi guna membantu kesiapan akademik siswa. Namun pergaulan atau lingkungan kelas pun tidak kalah pentingnya dalam kesiapan mental siswa, ada pergaulan yang berdampak positif yang dapat membantu motivasi siswa, namun ada pula yang sebaliknya.

Oleh karena itu, penulis merasa hal tersebut menjadi hal yang cukup serius untuk penulis bahas dalam karya tulis in. Dengan adanya karya tulis ini, penulis bertujuan untuk membantu siswa mengatasi berbagai permasalahan yang dapat menurunkan kesiapan mental siswa SMP kelas IX terkhusus kelas IX-1 SMPN 255 Jakarta dalam menghadapi Ujian Nasional. Sehingga tidak hanya lulus Ujian Nasional, tetapi siswa juga mendapatkan hasil yang memuaskan untuk bekal memasuki jenjang SMA nanti.

Page 4: KESIAPAN MENTAL SISWA KELAS IX

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apa sajakah yang mempengaruhi kurangnya kesiapan mental siswa kelas IX-1 SMPN 255 JAKARTA dalam manghadapi UN?

2. Bagaimana cara menanggulangi ketidaksiapannya mental siswa kelas IX-1 SMPN 255 JAKARTA dalam mengahadapi UN?

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka kami merumuskan bagaimana kesiapan mental siswa kelas IX-1 SMPN 255 JAKARTA dalam menghadapi Ujian Nasional 2011?

1.4 Metode Penulisan

Dalam karya tulis ini kami menggunakan beberapa metode diantaranya angket, observasi, dan wawancara. Kami pun juga menggunakan metode Pustaka, yaitu dengan merefrensikan beberapa isi buku guna mendapatkan informasi dan data yang autentik yang kami butuhkan untuk melengkapi karya tulis ini.

1.5 Kegunaan Karya Tulis

Untuk membantu mengenali permasalah siswa dalam menghadapi UN Untuk mengatasi permasalahan siswa yang belum siap mental dalam menghadapi

UN Untuk mengetahui penyebab ketidaksiapan mental siswa dalam menghapai UN Untuk mengetahui dampak secara umum yang akan dialami siswa bila tidak siap

mental mengadapai UN Unttuk memberikan kiat-kiat kepada siswa kelas IX untuk menghindari berbagai

faktor yang dapat menurunkan semangat belajar kelas IX

1.6 Sistematika Karya Tulis

Bab 1 terdiri dari 6 sub, antara lain latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, metode penulisan, kegunaan karya tulis, dan sistematika penuli

Page 5: KESIAPAN MENTAL SISWA KELAS IX

BAB II

ISI PEMBAHASAN

2.1 Ujian Nasional

Ujian Nasional atau yang biasa disingkat UN adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Depdiknas di Indonesia berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Lebih lanjut dinyatakan bahwa evaluasi dilakukan oleh lembaga yang mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistematik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan dan proses pemantauan evaluasi tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan.

Proses pemantauan evaluasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan pada akhirnya akan dapat membenahi mutu pendidikan. Pembenahan mutu pendidikan dimulai dengan penentuan standar.

Penentuan standar yang terus meningkat diharapkan akan mendorong peningkatan mutu pendidikan, yang dimaksud dengan penentuan standar pendidikan adalah penentuan nilai batas (cut off score). Seseorang dikatakan sudah lulus/kompeten bila telah melewati nilai batas tersebut berupa nilai batas antara peserta didik yang sudah menguasai kompetensi tertentu dengan peserta didik yang belum menguasai kompetensi tertentu. Bila itu terjadi pada ujian nasional atau sekolah maka nilai batas berfungsi untuk memisahkan antara peserta didik yang lulus dan tidak lulus disebut batas kelulusan, kegiatan penentuan batas kelulusan disebut standard setting.

Manfaat pengaturan standar ujian akhir:

Adanya batas kelulusan setiap mata pelajaran sesuai dengan tuntutan kompetensi minimum.

Adanya standar yang sama untuk setiap mata pelajaran sebagai standard minimum pencapaian kompetensi.

Page 6: KESIAPAN MENTAL SISWA KELAS IX

2.2 Kesiapan Mental

Mengatasi Sindrom Ujian Nasional

Ujian Nasional 2011 tinggal sebentar lagi. Tidak sedikit yang bertingkah laku di luar kebiasaannya. Stres, tegang, gelisah, panik, khawatir dan takut menghadapi ujian merupakan gejala psikologis yang kerap mendominasi hati dan pikiran. Tidak sedikit pula yang bersikap sebaliknya, terlihat acuh tak acuh dan dibawa santai. Gejala -gejala sindromatik menjelang ujian, tentu perlu dicermati dan diatasi secara tepat, baik oleh diri siswa sendiri, orang tua maupun guru. Dalam kondisi tertentu, sindrom UN tersebut kerap mengganggu kesehatan. Ada yang jadi gampang sakit, terlihat lesu dan sulit berkonsentrasi ketika belajar. “Takut tidak lulus”, mungkin hal yang paling membebani para siswa, sehingga mengatasi sindrom UN yang menggejala tersebut diperlukan upaya persiapan dan dukungan integral dari aspek material, moral, mental, psikologis, spiritual, intelektual dan emosional yang dilakukan semua pihak terkait.

Mengapa demikian?Munculnya gejala sindromatik yang ditunjukkan siswa bisa dikatakan sebagai gejala psikologis berulang dari tahun ke tahun. Hal ini tentu perlu untuk dijadikan bahan evaluasi dan inovasi bagi semua pihak, termasuk orang tua, guru, siswa dan pengelola sistem pendidikan. Sebuah realita bahwa UN “membebani” banyak siswa, bahkan para guru juga orang tua siswa. Beban kecemasan dan kekhawatiran akan menggejala mulai dari diinformasikannya standar kelulusan, persiapan yang harus dilakukan pra-UN, saat pelaksanaannya, hingga mempersiapkan kondisi pasca UN. Memang, sebagai bagian dari sebuah sistem, UN memiliki tujuan yang ideal bagi proses pendidikan, terutama sebagai salah satu alat ukur keberhasilan pembelajaran formal. Namun, dalam praktiknya, tingkat kesiapan dan kematangan tiap sekolah, guru dan siswanya berbeda-beda, bergantung kepada besar kecilnya kendala yang dihadapi masing-masing.

Sebagai sebuah proses dalam sistem pendidikan, UN dapat dikatakan sebagai ajang kompetisi prestasi bergengsi yang bisa mempengaruhi mutu sekolah dan kualitas lulusan. Namun, secara manusiawi, ujian dalam bentuk apapun membutuhkan kesiapan mental dan fisik, serta kematangan dalam mempersiapkan berbagai kemungkinan. Ujian Nasional juga dapat dikatakan sebagai sebuah beban mental bagi yang tidak siap mengatasi dan menghadapi berbagai kemungkinan (berhasil/gagal). Beban mental psikologis seringkali lebih sulit diatasi, serta melemahkan kekuatan fisik dan konsentrasi berpikir seseorang sekalipun persiapan materi sudah mantap, sehingga ciri-ciri sindromatik di atas kerap terlihat mempengaruhi sikap dan tingkah laku para siswa yang akan menghadapi ujian.

Lalu bagaimana cara mengatasinya?Ada gejala, ada kendala dan ada usaha untuk melewatinya sebagai sebagai sebuah proses di dunia pendidikan. Kesiapan mental, emosional dan spiritual merupakan aspek penting yang mendukung aspek material dan intelektual dalam menghadapi ujian dan mengatasi gejala-gejala sindrom tersebut. Selain dukungan moral dan material dari guru dan orang tua, bagi pembaca yang akan menghadapi ujian ada beberapa cara sederhana yang dapat disimak berikut ini untuk membantu mengtasi sindrom ujian.

Page 7: KESIAPAN MENTAL SISWA KELAS IX

Pertama:

usahakan untuk makan teratur dengan gizi seimbang. Kesiapan fisik merupakan modal penting menghadapi segala bentuk ujian. Hindari minuman berkafein tinggi, beralkohol dan merokok karena selain mengganggu kesehatan badan juga bisa merusak mood kita. Mood merupakan faktor penting bagi kelancaran dan keberhasilan dalam mengerjakan sesuatu, termasuk menjaga stabilitas semangat dan konsentrasi.

Kedua:

biasaan tidur cukup dan teratur. Selain tidur malam yang cukup dan berkualitas, sempatkan tidur siang selama 20-30 menit untuk menjaga agar tubuh tetap bugar dan otak kembali fresh. Penelitian membuktikan bahwa tidur selain mempengaruhi optimasi kerja otak juga mempengaruhi kestabilan emosi. Rasa cemas, tegang dan stres merupakan dorongan emosional kita. Kestabilan emosi sangat mempengaruhi kebebasan dan ketenangan berpikir juga dalam melakukan dan menyelesaikan sesuatu.

Ketiga:

manjakan otak dengan relaksasi atau terapi musik sederhana. Hal ini bisa dilakukan sambil belajar atau setelah penat belajar. Menciptakan suasana belajar yang nyaman, di tempat yang tenang atau sambil mendengarkan musik berirama lembut bisa membantu optimasi fungsi kerja otak dalam menyerap dan menyimpan informasi.

Keempat:

jangan bebani otak kita dengan SKS (Sistem Kebut Semalam) atau belajar banyak materi sekaligus dalam satu waktu. Memori otak kita lebih efektif menyerap informasi secara berkala. Karena itu, lebih baik belajar sedikit-sedikit secara rutin (dicicil) setiap hari bahkan jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan ujian. Mempelajari variasi soal ujian yang berkaitan dengan materi pelajaran atau membuat ringkasan materi bisa menjadi metode yang membantu pemahaman kita. Beban otak berlebih mempengaruhi emosi dan pikiran kita, cepat lelah dan gampang marah.

Kelima:

jangan menyepelekan hal-hal yang dianggap kecil yang berkaitan dengan ujian. Persiapkan peralatan dan kelengkapan ujian, serta perhatikan hal-hal teknis lainnya seperti peraturan ujian dan ketelitian membaca, memahami dan menganalisa soal ujian. Keteledoran dalam hal-hal kecil seringkali menimbulkan kepanikan yang bisa membuat konsentrasi buyar.Keenam, tumbuhkan optimisme bahwa kita pasti bisa melewati ujian dengan segenap upaya dan kerja keras kita dalam belajar. Keyakinan dan berpikir positif merupakan energi yang bisa mempengaruhi cara kita bersikap dan bertindak, sehingga berdampak terhadap kestabilan fisik dan ketenangan psikis kita menghadapi ujianKetujuh, persiapkan mental spiritual kita dengan lebih mendekatkan diri kepada-Nya melalui shalat, doa, membiasakan membaca Al-Qur’an secara rutin dan berpuasa. Di balik segala upaya fisik dan material kita, ada kekuatan dan kekuasaan Yang Maha Menentukan, yang lebih menentukan keberhasilan atau kegagalan kita. Kerendahan hati kita untuk meminta akan menumbuhkan keikhlasan kita untuk bersabar dalam ikhtiar (belajar), serta dalam berserah dan berpasrah diri atas keputusan-Nya.

Page 8: KESIAPAN MENTAL SISWA KELAS IX

DOA merupakan energi yang tidak akan pernah habis meskipun sering kita gunakan dan sering pula kita abaikan. Sebuah doa bisa mengubah keadaan dan segenap upaya bisa menjadi jalan terwujudnya harapan.

Kesiapan Mental: Tak kalah penting menghadapi UN

Jika siswa semakin percaya diri akan kemampuannya, tentu fenomena yang kurang baik akan berkurang pula.

Ketua Dewan Pendidikan Jatim Prof Dr Zainudin Maliki di Surabaya, Senin (8/2/2010), menjelaskan, banyak fenomena yang muncul menjelang UN, seperti siswa yang kerap menangis atau bahkan kesurupan. “Tahun ini, dengan mempersiapkan mental siswa sejak awal, hal itu dapat dihindari atau minimal direduksi,” katanya.

Ia menuturkan, selain mengawasi psikologis siswa, guru hendaknya juga sering melakukan evaluasi pembelajaran bagi siswa.

“Melalui proses evaluasi, siswa dapat mengetahui tingkat kemampuan dan besar kesalahan untuk dapat diperbaiki. Jika siswa semakin percaya diri akan kemampuannya, tentu fenomena yang kurang baik akan berkurang pula,” tuturnya

Penulis telah melakukan observasi terhadap siswa kelas IX-1 SMPN 255 Jakarta mengenai kesiapan mental siswa menghadapi Ujian Nasional dan ternyata sebagian besar siswa kelas IX-1 belum siap mental menghadapi Ujian Nasional dikarenakan berbagai faktor diantaranya keluarga, lingkungan sekolah dan masalah dalam diri mereka sendiri.

2.3 Lingkungan SMPN 255

SMPN 255 Jakarta cukup memfasilitasi sarana dan prasarana guna mempersiapkan mental dan akademik siswa untuk menghadapi Ujian Nasional 2011. Dalam mempersiapkan akademik siswa, SMPN 255 Jakarta mengadakan kegiatan Pendalaman Materi (PDM) yang bertujuan meningkatkan intensitas belajar siswa dan mengulang kembali pelajaran di jenjang sebelumnya. SMPN 255 Jakarta pun mengadakan program Tahajud bersama, dengan harapan membantu siswa menyiapkan mental. Karena semaksimal mungkin yang kita lakukan, hasilnya pun tidak lepas dari kehendak Allah S.W.T.

Dalam menyiapkan mental siswa, pelajaran bimbingan konseling setiap minggunya pun sangat membantu memotivasi siswa agar selalu percaya diri untuk menghadapi Ujian Nasional (UN), selain itu motivasi-motivasi tersebut juga datang dari berbagai guru dan alumni SMPN 255 Jakarta.

Dari observasi yang penulis lakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa program-program yang dilakukan SMPN 255 Jakarta cukup membantu menyiapkan mental dan akademik siswa. Pergaulan di kelas pun ternyata cukup membantu memotivasi dan menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam proses belajar mengajar terkhusus menjelang Ujian Nasional.

Page 9: KESIAPAN MENTAL SISWA KELAS IX

2.4 Faktor Internal yang mempengaruhi kesiapan mental Siswa

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dalam diri siswa sendiri, seperti kecerdasan intelektual, kecemasan, kesiapan mental, bahkan kondisi fisik. Bagi siswa yang memiliki keterbatasan kecerdasan intelektual tentu akan mengalami kesulitan menghadapi soal-soal UN yang diperuntukkan mereka yang normal dan di atas normal, sekalipun batas kelulusan hanya 5,5. Sekuat apapun mereka berusaha dan menyiapkan diri, tetapi karena memang dasarnya kecerdasan mereka terbatas akan sulit berhasil dengan baik. Dengan kondisi seperti ini, apakah mereka pantas disalahkan atas kegagalannya lulus UN. Satu hal yang pasti dan patut kita sadari adalah bahwa tidak ada seorang pun mau memiliki keterbatasan kecerdasan intelektual ini. Semua orang pasti menginginkan memiliki kecerdasan yang luar biasa, minimal normal.Faktor kecemasan apabila ada dalam ambang tertentu akan mendorong siswa memiliki kekuatan untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Namun apabila kecemasan ini berlebihan, karena terlalu banyaknya tekanan — baik dari dalam diri dan terutama dari luar — maka kecemasan ini akan berdampak negatif terhadap kesiapan mereka menghadapi ujian. Dengan kata lain mereka yang terlalu cemas dan takut cenderung akan menjadi tidak siap menghadapi soal-soal; akan menjadi kurang percaya diri untuk dapat berhasil menyelesaikan soal-soal dengan baik. Pada akhirnya, dengan kondisi seperti ini jelas peluang untuk bisa berhasil lulus UN menjadi sangat kecil.Faktor lain yang tidak kalah pentingnya yang mempengaruhi hasil belajar adalah kondisi fisik siswa. Tidak bisa dipungkiri kondisi fisik siswa yang tidak fit, sakit atau bahkan stress akan sulit dapat menyelesaikan soal-soal ujian yang membutuhkan konsentrasi penuh. Anak yang diare, misalnya — bisa jadi karena stres — akan sulit berkonsentrasi secara penuh untuk dapat menyelesaikan soal dengan baik, karena dalam waktu yang bersamaan mereka juga harus merasakan kondisi fisiknya yang tidak mendukung.

Faktor Internal yang umumnya mempengaruhi kesiapan mental siswa kelas IX-1 SMPN 255 Jakarta adalah faktor ketidak percayaan diri, sikap pesimistis.

2.5 Faktor Eksternal yang mempengaruhi kesiapan mental Siswa

Yang dimaksud faktor eksternal adalah faktor-faktor yang ada di luar diri siswa yang dapat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan siswa lulus ujian nasional, seperti lingkungan belajar di rumah atau sekolah, lingkungan fisik tempat ujian berlangsung, fasilitas/sarana dan prasarana yang dimiliki dan digunakan siswa, baik di rumah maupun di sekolah, situasi dan kondisi pada saat ujian berlangsung, dan juga masalah teknis berkenaan dengan cara mengisi lembar jawaban dan proses pemeriksaan lembar jawaban.Para siswa yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai dan didukung oleh lingkungan fisik dan sosial yang baik, tentu akan memiliki peluang yang sangat besar untuk berhasil dalam UN. Karena dengan faktor-faktor eksternal yang mendukung, mereka akan dengan penuh konsentrasi mempersiapkan dan mengikuti UN.Demikian juga dengan kondisi sarana dan prasarana di sekolah. Sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi siswa akan sangat membantu para siswanya menguasai kompetensi/materi yang akan diujikan. Tidaklah terlalu heran, kalau banyak siswa yang berhasil lulus dengan nilai 10, berasal dari sekolah-sekolah yang selama ini dicap sebagai sekolah “bonafid”. Sekolah-sekolah seperti ini tentu memiliki sumber belajar yang kaya yang memungkinkan para siswanya belajar lebih

Page 10: KESIAPAN MENTAL SISWA KELAS IX

intens dan fokus. Tidak hanya itu, sekolah seperti ini juga dilengkapi dengan parasarana yang sangat mendukung, ruang ber-AC, lingkungan yang bersih, dlsb. yang semuanya akan membuat siswa belajar lebih konsentrasi. Tapi bagaimana dengan sekolah-sekolah yang “seadanya”. Biasanya siswa yang bersekolah di sekolah seperti ini, mereka hanya mengandalkan buku-buku yang mereka miliki yang juga seadanya. Tidak kalah pentingnya adalah masalah teknik pada saat para siswa menjawab soal dan proses pemeriksaan lembar jawaban. Faktor inipun kalau saja tidak diperhatikan dengan baik dapat siswa mengalami kegagalan (tidak lulus UN). Hal ini terbukti, dari beberapa kasus, para siswa dinyatakan tidak lulus UN karena pada saat proses pemeriksaan, lembar jawaban siswa diperiksa dengan menggunakan kunci jawaban yang berbeda. Otomatis nilai siswa “anjlok” dan divonis tidak lulus.

Faktor Eksternal yang umumnya mempengaruhi kesiapan mental siswa kelas IX-1 SMPN 255 Jakarta adalah faktor keluarga, pergaulan di kelas IX-1 yang pada umumnya mengatakan kurang membantu mereka dalam menyiapkan mental untuk menghadapi Ujian Nasional.

2.6 Kiat Sukses Menghadapi Ujian Nasional

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan bahwa Ujian Nasional (UN) bukanlah ‘hantu’. Pemerintah sudah melakukan persiapan untuk melaksanakan UN itu. UN berfungsi untuk mengukur penguasaan materi siswa yang diajarkan selama tiga tahun.

“UN bukan hantu, bukan momok. Kita ingin mengukur apakah mereka menguasai materi yang diajarkan selama tiga tahun agar bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi,” kata Presiden SBY saat melakukan peninjauan di SMP Negeri 2 Labuan, Kamis (28/1).

BANYAK orang gagal mencapai keberhasilan karena mereka tidak memiliki berbagai persiapan dalam menghadapi ujian. Untuk itu ada beberapa tips atau kiat agar Anda berhasil dan sukses menghadapi ujian nanti. Persiapan yang akan dilakukan tidak jauh berbeda dengan persiapan dalam menghadapi ujian yang lain, misalnya ujian/tes CPNS atau UMPTN.

Kiat sukses menghadapi ujian nasional ini dimulai dari persiapan diri, persiapan teknis, persiapan materi ujian, dan pada saat ujian.

Ingatlah akan Tuhanmu!

Manusia hanya dapat berusaha, kehendakNyalah semuanya akan terjadi. Sebuah kesombongan jika keberhasilan kita semata-mata usaha dan kerja keras kita sendiri tanpa keikutsertaan Sang Pencipta. Untuk itu dengan segala kerendahan diri dan hati di hadapan-Nya, kita panjatkan doa agar diberi kelulusan, kesehatan dan kemudahan dalam menghadapi ujian nanti. Sang Hyang Khaliklah tempat kita untuk meminta, ingat siapa yangmeminta akan diberi, siapa yang mengetuk maka pintu akan dibukakan! Percayalah semua akan terjadi atas kehendakNya.

Page 11: KESIAPAN MENTAL SISWA KELAS IX

Persiapan diri

Persiapan diri adalah persiapan yang dimulai dari dalam diri kita sendiri, yang meliputi persiapan fisik dan persiapan mental. Persiapan fisik berkaitan dengan persiapan jasmani/fisik dan persiapan kesehatan. Anda harus menjaga kesehatan sebelum ujian. Tidak bisa dibayangkan bagaimana sulitnya seseorang mengikuti ujian bila dalam keadaan sakit. Agar diri Anda tetap sehat secara fisik menjelang pelaksanaan ujian, Anda harus rajin berolahraga. Usahakan istirahat secara teratur dan tidur jangan terlalu malam.

Persiapan mental ialah persiapan yang berkaitan dengan sikap mental, psikis, dan emosi. Upayakan agar situasi pribadi terutama sikap emosional tetap stabil. Pertentangan yang dialami dalam diri, situasi kekecewaan (frustrasi, suasana kesedihan dan sebagainya) akan berdampak buruk terhadap hasil belajar Anda. Yang mesti diperhatian adalah Anda harus menjaga suasana hati/emosi. Diharapkan emosi Anda tetap tenang dan stabil menjelang ujian. Sebelum ujian Anda mampu mengatasi hal-hal mungkin akan mengganggu konsentrasi belajar Anda. Agar pikiran Anda tidak terbagi dan tetap terpusat dalam menghadapi ujian, perbanyaklah melakukan ibadah, karena ibadah merupakan salah satu upaya untuk mendapatkan ketenangan.

Persiapan Teknis

Persiapan teknis yaitu persiapan yang berkaitan dengan penyediaan perlengkapan yang akan digunakan dalam ujian nanti, misalnya pena, mistar penghapus, pensil, dan peraut pensil. Perlengkapan itu sebaiknya disiapkan H-1 sebelum ujian. Anda tidak akan lulus jika ternyata pensil 2B yang akan Anda pakai ternyata palsu, karena proses pemeriksaan hasil ujian menggunakan teknologi komputer. Sebelum ujian, yakinkan bahwa pensil 2B yang digunakan adalah benar-benar asli. Selain itu, sebelum ujian berlangsung Anda harus mengecek lokasi ujian dan tempat duduk.

Persiapan Materi Uji

Persiapan materi uji merupakan persiapan yang sangat penting karena persiapan materi uji ini akan menentukan kelulusan Anda. Persiapan materi uji hendaknya dilakukan sejak dini (jauh-jauh hari sebelum ujian). Menurut penelitian beberapa ahli, belajar borongan itu tidak baik dan hasilnya hanya membawa kesia-siaan. Jadi, disarankan H-1 sebelum ujian Anda tidak diperkenankan lagi memporsil diri untuk belajar. Istirahat yang cukup.

Perbanyak latihan menjawab soal dengan teman. Caranya: Ajaklah teman Anda untuk membentuk kelompok kecil sebagai kelompok belajar. Pesertanya tidak lebih dari 3 orang. Jika pesertanya terlalu banyak (lebih dari 3 orang), dikhawatirkan proses belajar menjadi tidak fokus pada materi yang akan dipelajari.

Ajak teman lain belajar bersama

Satu dua orang berkumpul dengan tujuan baik akan menghasilan sesuatu yang lebih baik! Buatlah aktivitas belajar kelompok karena dengan kegiatan ini antar  siswa akan berbagi pengalaman dan pemahaman dengan teman yang lain dalam memecahkan soal sehingga hal ini akan saling menguatkan dalam memotivasi belajar serta meraih prestasiterbaik. Para siswa daripada banyak bermain dan membuang-buang waktu dengan percuma, manfaatkanlah dengan cara belajar berkelompok dengan teman di sekolah atau di sekitar tempat tinggal kita.Satukan prinsip senasib sependeritaan!

Page 12: KESIAPAN MENTAL SISWA KELAS IX

Totalitas dalam mengikuti tambahan pelajaran sekolah

Manfaatkan kesempatan yang diberikan sekolah memalui tambahan pelajaran secara maksimal, jangan tergoda untuk tidak serius. Jangan dinilai bahwa kegiatan tambahan pelajaran itu sebagai sesuatu yang menyiksa shingga masih terdapat siswa yang datang ke sekolah dan hadir di kelas dengan alakadarnya atau sekadar hadir, tidak mengoptimalisasikan semua potensi dirinya untuk meraih hasil terbaik dalam daya serap materi maupun prestasinya. Padahal jika dimaksimalkan, niscaya hasilnya akan lebih bagus walaupun tidak ditambah dengan les-les yang lain di luar jam sekolah. Pada umumnya, para siswa kurang menggunakan kemampuan nalarnya dalam belajar, baru sebatas menghafal. Siswa juga masih kurang untuk bertanya, berdialog bahkan berdebat dengan gurunya. Padahal kemampuan bertanya salah satu upaya untuk memperkuat pemahamaman atau pengertian dan keterampilan belajar.

Membangun hubungan harmonis dengan orang tua

Sadarilah orang tua memegang peranan penting dalam mensupport kita dalam doa mereka! Yakinlah bahwa jika kita lulus maka orang tua kita akan senang dan bangga. Jadikanlah perjuangan menghadapi UN 2011 sebagai ajang untuk mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua kita tercinta. Mohon doa restulah pada orang tua agar kita diberi kemudahan dan kelancaran. Kedua orang tua kita akan dengan senang mendoakan putra-putrinya yang sedang berjuang menghadapi UN.Maka marilah sisa waktu yang masih ada ini tumbuhkan hubungan harmonis dengan orang tua, ingat ada pepatah surga ada ditelapak kaki ibu. Restu orang tua adalah kekuatan yang akan membimbing kita dalam memepersiapkan dan menjalani UN nanti.

Rajin Bertanya

Takut bertanya sesat di jalan., peribahasa yang berlaku pada langkah ini. Rajin-rajinlah bertanya, karena dengan bertanya kita dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak kita ketahui. Jika ada kata/kalimat yang tidak kita ketahui di dalam buku yang kita pelajari, maka sangat dianjurkan untuk bertanya pada ahlinya, baik itu guru, orang tua, maupun kakak kita. Ketika di sekolah, jika ada penjelasan guru yang tidak kita mengerti maka bertanyalah. Jangan takut bertanya ! Karena kemungkinan masih banyak teman sekelasmu yang juga tidak mengerti penjelasan guru tersebut, hanya saja mereka malu bertanya.Kalau tidak pernah bertanya, kita tidak akan tahu sampai kapanpun.

Yakinkan kamu mampu!

Kamu bisa! Kamu mampu! Kata-kata itu harus selalu kamu katakan pada dirimu setiap waktu. Ingat apa yang kamu katakan itulah yang akan terjadi, jangan biasakan dengan kata-kata negatif kamu ucapkan untuk dirimu sendiri. Motivasilah diri Anda sedini mungkin untuk belajar, karena dengan adanya motivasi dapat meningkatkan keinginan untuk selalu dan terus belajar. Salah satu cara memotivasi diri Anda adalah dengan membuat beberapa afirmasi, seperti “Kalau dia bisa, kenapa aku nggak bisa?”.atau “inilah saatnya untuk membuktikan siapa diriku!”

Page 13: KESIAPAN MENTAL SISWA KELAS IX

Pada Saat Ujian

Ada 10 hal yang harus diperhatikan pada saat ujian, yaitu:

1. Pastikan bahwa Anda tidak lupa membawa kartu peserta ujian.2. Pastikan bahwa Anda tidak terlambat datang ke lokasi ujian.

3. Pastikan bahwa Anda tidak lupa membawa perlengkapan ujian, seperti pena, pensil 2B, mistar, penghapus, atau papan alas.

4. Pastikan bahwa Anda tidak melanggar tata tertib ujian. Anda bisa dikeluarkan dari ruang ujian jika melanggar.

5. Pastikan bahwa semua identitas Anda ditulis dengan benar dan lengkap di lembar jawaban.

6. Kerjakan soal dengan tenang.

7. Pusatkan pikiran Anda untuk selalu berkonsentrasi menjawab soal-soal.

8. Awali semua pekerjaan dengan berdoa kepada Allah SWT.

9. Dahulukan menyelesaikan soal yang dianggap mudah, kemudian baru Anda berusaha untuk menyelesaikan soal yang sulit atau yang tadi merasa ragu-ragu untuk menjawabnya.

10. 15 menit sebelum waktu ujian berakhir sebaiknya Anda sudah selesai menyelesaikan ujian, agar anda memiliki waktu untuk mengoreksi ulang mengenai identitas (nama dan nomor ujian), soal dan jawaban anda.

Tips Belajar Menghadapi Ujian Nasional

Menjelang ujian, siswa harus belajar ekstra ketat. Sukses atau gagalnya ujian yang kamu hadapi tergantung dari persiapan fisik dan mental kamu. Berikut beberapa tips yang mungkin bisa membantu kamu menghadapi ujian:

1. Persiapkan Diri Kamu – Jelas bahwa belajar adalah kunci utama menghadapi ujian. Akan lebih baik jika kamu mencicil belajar dari jauh hari sebelumnya dan adakan latihan pra ujian, kamu bisa mengerjakan soal-soal ujian yang ada di buku yang berisi model soal-soal ujian, sehingga kamu lebih siap menghadapi ujian.

2. Ukur Kekuatan - Dalam hal ini siswa harus mempunyai gambaran jelas tentang kondisi dirinya. Memahami kekuatan, kemampuan dan kelemahan yang dimiliki, dalam materi pelajaran apa siswa mengalami kesulitan untuk memahaminya. Apabila ada pelajaran yang kurang dimengerti, maka belajarnya harus lebih giat lagi.

3. Menjaga Kesehatan – Kesehatan merupakan modal utama kamu bisa melakukan segala aktivitas termasuk belajar. Untuk itu siswa hendaknya selalu menjaga kesehatan, sehingga saat ujian tubuh dalam keadaan segar, sehat dan fit. Perhatikan juga waktu tidur jangan sampai kurang, konsumsi makanan yang bergizi, jangan lupa olahraga secara teratur.

Page 14: KESIAPAN MENTAL SISWA KELAS IX

4. Siapkan Peralatan Ujian Dengan Baik – Setiap ujian membutuhkan peralatan yang berbeda-beda, misal ujian menggambar berbeda dengan ujian tertulis biasa. Pastikan kamu membawa peralatan yang kamu butuhkan.

5. Datang Lebih Awal – Datang minimal 15 menit sebelum ujian dilaksanakan, kamu akan punya waktu mempersiapkan mental dan fisikmu. Ini akan membantu kamu lebih berkonsentrasi selama mengerjakan ujian.

6. Tenang dan Percaya diri – Sebelum mengerjakan soal biasakan untuk berdo’a. Dengan berdo’a kamu akan lebih tenang dan percaya diri.

7. Jangan tegang – Santailah dalam mengerjakan setiap soal sebab kondisi tegang saat ujian akan merusak konsentrasimu.

8. Membaca Perintah ujian – Bacalah perintah ujian dengan baik dan tidak terburu-buru, sebab seringkali mengabaikan perintah menjawab soal membuat kamu salah dalam memberi atau memilih jawaban.

9. Seleksi Soal – Dahulukan soal yang kamu anggap mudah, ini akan membantu kamu dalam efisiensi waktu.

10. Hati-hati Dalam Mengisi Lembar Jawaban – Untuk soal pilihan ganda abaikan jawaban yang kamu tahu salah, jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu tidak mengetahuinya secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai diberlakukan. Untuk soal ujian esai pikirkan dulu jawaban sebelum menjawab, buat kerangka singkat dengan mencatat beberapa ide yang ingin kamu tulis.

11. Koreksi Kembali Jawaban Soal – Periksa kembali jawaban yang sudah kamu tulis, hingga bila ada kekurangan kamu dapat dengan segera bisa memperbaiki jawaban.

12. Jangan Terburu-buru – Jangan pernah mengerjakan ujian dengan terburu-buru atau tergesa-gesa, ini bisa menyebabkan jawaban ujian tidak maksimal, kalau sudah selesai mengerjakanpun jangan terburu-buru untuk meninggalkan ruangan, pergunakan sisa waktu untuk memeriksa kembali jawabanmu.

13. Tutup dengan Do’a – Sebagaimana kamu berdo’a memulai ujian, berdo’alah juga setelah selesai mengerjakan. Dan ingat manusia hanya bisa berencana, Tuhan jugalah yang menentukan hasilnya.

Page 15: KESIAPAN MENTAL SISWA KELAS IX

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari observasi yang penulis lakukan melalui angket dan wawancara, penulis menyimpulkan bahwa 75% siswa kelas IX-1 SMPN 255 Jakarta belum siap mental dalam menghadapi Ujian Nasional 2011 yang akan dilaksanakan pada bulan April. Hal ini disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Dari faktor internal, mereka mengaku tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar karena mempunyai beberapa masalah seperti banyak tugas sekolah. Tapi mereka mempunyai cara sendiri untuk menyelesaikannya dan untungnya mereka tidak terpengaruh terhadap suatu perkara yang buruk. Kemudian faktor eksternal juga mempengaruhi kesiapan mental siswa contohnya lingkungan keluarga dan lingkungan luar. Dalam faktor lingkungan keluarga dukungan sangat membantu kesiapan mental siswa, sedangkan pembinaan mental dilingkungan luar juga sangat berpengaruh terhadap kesiapan mental siswa. Tetapi banyak siswa kelas IX-1 berpendapat bahwa lingkungan pergaulan kelas IX-1 kurang mendukung dalam memotivasi siswa.

Program-program yang dilakukan SMPN 255 Jakarta untuk membantu kesiapan akademik dan mental siswa kelas IX-1 SMPN 255 Jakarta sangat mendukung untuk menghadapi Ujian Nasional 2011. Antara lain, kegiatan pendalaman materi dan program tahajud bersama.

3.2 Saran Penulis

Untuk sukses dalam menghadapi Ujian Nasional 2011, sebaiknya siswa tidak terlalu stres dan berfikir pesimis. Siswa juga harus bisa mengatur waktu dengan baik dan belajar dengan giat. Serta siswa harus banyak beribadah dan berdoa karena usaha yang tidak diiringi dengan doa tidak akan membuahkan hasil.

Page 16: KESIAPAN MENTAL SISWA KELAS IX

BIODATA PENULIS

1. Nama : Astari Febyane Putri

Kelas : IX -1 Tempat/tgl lahir : Jakarta, 17 Februari 1996Jenis Kelamin : PerempuanAgama : Islam Sekolah : SMPN 255 Jakarta

Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur

Alamat Rumah : Jl.Pakis Raya blok AA 20 No 4. Pondok Pekayon Indah, Bekasi

Selatan

Judul Karya Tulis : Kesiapan Mental dalam Menghadapi Ujian Nasional 2011 pada

kelas IX-1 SMPN 255 Jakarta

2. Nama : Awit Dini Meikasari

Kelas : IX -1 Tempat/tgl lahir : Jakarta, 17 Mei 1996Jenis Kelamin : PerempuanAgama : Islam Sekolah : SMPN 255 Jakarta

Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur

Alamat Rumah : Jl. Jayagas No. 13 C. Pd. Kelapa, Jakarta TimurJudul Karya Tulis : Kesiapan Mental dalam Menghadapi Ujian Nasional 2011 pada

kelas IX-1 SMPN 255 Jakarta

3. Nama : Dara Lextiany Putri

Kelas : IX -1 Tempat/tgl lahir : Jakarta, 03 Maret 1996Jenis Kelamin : Perempuan

Page 17: KESIAPAN MENTAL SISWA KELAS IX

Agama : Islam Sekolah : SMPN 255 Jakarta

Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur

Alamat Rumah : Jl. Komplek AL no. 165 01/09, jatimakmur, Pd.Gede, BekasiJudul Karya Tulis : Kesiapan Mental dalam Menghadapi Ujian Nasional 2011 pada

kelas IX-1 SMPN 255 Jakarta

4. Nama : Rahma Amalia Kusuma Putri

Kelas : IX -1 Tempat/tgl lahir : Jakarta,5 Juni 1996Jenis Kelamin : PerempuanAgama : Islam Sekolah : SMPN 255 Jakarta

Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur

Alamat Rumah : Jl. Abdurahman No. 52 cakung, Jakarta TimurJudul Karya Tulis : Kesiapan Mental dalam Menghadapi Ujian Nasional 2011 pada

kelas IX-1 SMPN 255 Jakarta

5. Nama : Syifa Nabila

Kelas : IX -1 Tempat/tgl lahir : Jakarta, 29 januari 1997Jenis Kelamin : PerempuanAgama : Islam Sekolah : SMPN 255 Jakarta

Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur

Alamat Rumah : Jl. Cipinang Besar Selatan No. 50, jatinegara, Jakarta TimurJudul Karya Tulis : Kesiapan Mental dalam Menghadapi Ujian Nasional 2011 pada

kelas IX-1 SMPN 255 Jakarta

Page 18: KESIAPAN MENTAL SISWA KELAS IX

DAFTAR PUSTAKA

Richard Zagranski, William T. Whigham, Patrice L. Dardenne, Understanding Standards-based Education: A Practical Guide for Teachers and Administrators, Corwin Press (2007), ISBN 1-4129-5572-6 ISBN 978-1-4129-5572-0

James H. McMillan, Assessment Essentials for Standards-Based Education, Corwin Press (2008) ISBN 1-4129-5550-5 ISBN 978-1-4129-5550-8

Office of the General Counsel, United States Commission on Civil Rights, Closing the achievement gap the impact of standards-based education reform , DIANE Publishing (2004), ISBN 1-4289-2539-2 ISBN 978-1-4289-2539-7

Hidayati,Niah.http://niahidayati.net/mengatasi-sindrom-ujian-nasional.html

Pandu,Mahesa.2010.Kesiapan Mental tak kalah penting untuk menghadapi UN.http://mahesapandu.wordpress.com/2010/03/03/kesiapan-mental-tak-kalah-penting-menghadapi-un/

Tarmizi.2009.Kiat sukses menghadapi UN.http://tarmizi.wordpress.com/2009/01/18/kiat-sukses-menghadapi-ujian-nasional/

Khaerudin.2010.Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan mental menghadapi UN. http://www.web-bali.net/home/index.php? option=com_content&view=article&id=131:faktor-faktor-yang-mempengaruhi-hasil-un&catid=41:instructionalmanagement&Itemid=178

syaiful.2010. tips belajar menghadapi ujian nasional. http://smpnf.wordpress.com/2010/02/18/tips-belajar-menghadapi-ujian-nasional/

Page 19: KESIAPAN MENTAL SISWA KELAS IX

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………. ii

LATAR BELAKANG ……………………………………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………... 1

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………………………………….. 2

1.2 Identifikasi Masalah ………………………………………………………………………………………. 3

1.3 Perumusan Masalah ……………………………………………………………………………………… 3

1.4 Metode Penulisan ………………………………………………………………………………………….. 3

1.5 Kegunaan Karya Tulis …………………………………………………………………………………….. 3

1.6 Sistematika Karya Tulis …………………………………………………………………………………… 3

BAB II ISI PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………………….. 4

2.1 Ujian Nasional ………………………………………………………………………………………………… 4

2.2 Kesiapan Mental …………………………………………………………………………………………….. 5

2.3 Lingkungan SMPN 255 ……………………………………………………………………………………. 7

2.4 Faktor Internal yang mempengaruhi kesiapan mental Siswa ………………………….. 8

2.5 Faktor Eksternal yang mempengaruhi kesiapan mental Siswa ………………………... 8

2.6 Kiat Sukses Menghadapi Ujian Nasional …………………………………………………………. 9

Page 20: KESIAPAN MENTAL SISWA KELAS IX

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………………. 14

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………… 14

3.2 Saran Penulis …………………………………………………………………………… 14

BIODATA …………..S ………………………………………………………………………………… 15

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………………. 16