Keselarasan blue ocean strategy dan inovasi untuk menciptakan keunggulan kompetitif, studi kasus...
-
Upload
cahyani-windarto -
Category
Documents
-
view
1.903 -
download
2
description
Transcript of Keselarasan blue ocean strategy dan inovasi untuk menciptakan keunggulan kompetitif, studi kasus...
0
KESELARASAN BLUE OCEAN STRATEGY DAN INOVASI
UNTUK MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF:
STUDI KASUS STRATEGI LGE WAY DI LG ELECTRONICS
Tugas Mata Kuliah Keselarasan Strategi Bisnis dan TI
Dosen: Dr. Wing Wahyu Winarno, MAFIS
Disusun oleh
Cahyani Windarto
12 / 340626 / PTK / 8396
Program Studi Magister Teknologi Informasi
Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
Fakultas Teknik UGM
1
KESELARASAN BLUE OCEAN STRATEGY DAN INOVASI
UNTUK MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF:
STUDI KASUS STRATEGI LGE WAY DI LG ELECTRONICS
A. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan menempuh banyak cara untuk menjadi yang terbaik dalam produk, proses
bisnis, tanggung jawab social dan strategi. Blue ocean strategy (strategi samudra biru)
menjadi salah satu pilihan untuk memenangkan persaingan tersebut. Strategi ini berusaha
untuk mengubah manajemen strategis dengan menyelaraskan keunggulan kompetitif
dengan inovasi sebagai tujuan utama di mana perusahaan harus memperhatikan
permintaan konsumen dan mengeksploitasi pasar yang belum dimanfaatkan. Persaingan
yang kuat terbentuk karena lingkungan bisnis yang semakin kompetitif. Dalam kompetisi
bisnis semua perusahaan baik sebagai pemimpin pasar maupun kompetitor memiliki
banyak sumber daya yang dirancang untuk menciptakan nilai kompetitif yang
berkelanjutan dan meningkatkan pendapatan dan keuntungan. Tentu saja, selalu ada
kemungkinan perusahaan lain bisa menyediakan sumber daya yang unik (Burke, Van
Stel, & Thurik, 2008).
Isu-isu untuk mengubah model bisnis adalah pendekatan baru dalam mengarahkan
penciptaan nilai dan mendorong perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan peningkatan
menguntungkan dari aktivitas penjualan. Dalam hal ini manajemen memiliki peran besar
untuk meningkatkan perusahaan dengan menggunakan panduan tujuan untuk merekrut
strategi baru yang dapat melindungi perusahaan dalam lingkungan yang kompetitif saat
ini. Perusahaan menggunakan model pendekatan untuk menilai bagaimana perusahaan
berkembang sehingga mampu menciptakan perubahan model bisnis yang mendasari
penciptaan nilai yang baru di pasar dengan menggunakan strategi baru (Kim &
Mauborgne, 2005). Di sisi lain, strategi keunggulan kompetitif berhubungan dengan
konsep ekonomi dimana kompetisi jangka panjang merupakan kekuatan dominan
(Porter, 1985). Kedua strategi ini menekankan pentingnya perusahaan menghindari
persaingan yang ketat. di mana sumber daya yang unik membatasi peniruan dan
menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan meningkatkan keuntungan.
Tentu saja, dari waktu ke waktu menjadi semakin mungkin bagi perusahaan lain untuk
2
meniru apa yang pernah menjadi sumber daya unik yang dimiliki perusahaan lain.
Besarnya peluang pasar membuat perusahaan harus mengembangkan sumber daya unik
dan baru yang memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Sehingga sejumlah
perusahaan secara bersamaan meningkatkan persaingan namun di sisi lain mengurangi
keuntungan. Pada kenyataannya perhatian utama manajemen strategis seharusnya
terletak pada kelangsungan hidup dan bagaimana memenangkan kompetisi antar
perusahaan. Oleh karena itu inovasi dapat memberikan obat mujarab jangka pendek
tetapi dalam jangka panjang harus memperhatikan kemampuan kompetisi yang
memungkinkan perusahaan lain untuk menitu keunggulan kompetitif yang dimilikinya.
Secara singkat perbandingan antara lingkungan dengan strategi keunggulan kompetitif
dan blue ocean strategy menekankan peran manajemen dalam menggunakan strategi
untuk meningkatkan laba bagi dan melakukan inovasi nilai untuk membantu perusahaan
bertahan dalam pasar yang kompetitif (Dehkordi, Rezvani, & Behravan, 2012).
Sejak berdirinya pada tahun 1958, LG Electronics memiliki filosofi manajemen dari
'penciptaan nilai untuk pelanggan' dalam mengejar pertumbuhan selama selama setengah
abad. Dengan menciptakan nilai bagi pelanggan dan terus berusaha untuk
memaksimalkan kepuasan pelanggan dengan menyediakan nilai yang tidak ada duanya
Singkatnya, tujuan dari kegiatan perusahaan adalah inovasi terus-menerus yang akan
membawa nilai yang tak tertandingi dan kepuasan kepada semua pelanggan, keuntungan
pelanggan berkelanjutan bagi pemegang saham dan investor, aktualisasi diri dan
kompensasi yang adil untuk karyawan, pengembangan bersama untuk mitra bisnis, dan
lingkungan yang bersih dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Filosofi ini
memerlukan orang-orang berada di manajemen puncak untuk mengawasi setiap individu
sehingga mampu memenuhi kemampuan mereka dalam lingkungan kerja yang
mendorong kreativitas dan inovasi. Filosofi bisnis LG Electronics yang telah membentuk
dasar dari kegiatan bisnis yang mencerminkan semangat pada berbagai kegiatan yang
mempromosikan kebahagiaan yang lebih besar dan kenyamanan sebagai komitmen
untuk meningkatkan kehidupan bagi semua orang dalam masyarakat (LGE, 2005).
Pada saat terjadinya resesi dunia perusahaan yang memiliki keunggulan biaya, inovasi
teknologi dan mampu membuka pasar-pasar baru menjadi pemain utama dalam
pertumbuhan transformasi industry. Kebangkitan raksasa Korea Selatan dalam hal ini
adalah LG sebagai pemimpin pasar telah membuktikan hal tersebut (Business Insight,
2012).
3
1.2. Telaah Blue Ocean Strategy (Strategi Samudra Biru)
Sejak manajemen strategis diperkenalkan ke lapangan ekonomi, tujuan utamanya adalah
mengejar keunggulan kompetitif di pasar (Lee, Gaynor, & Meirzon, 2006). Strategi
Samudra Biru adalah benar-benar strategi baru dibandingkan dengan yang lain yang
membagi pasar menjadi dua bagian: samudra merah dan samudra biru. Samudra merah
akan dijelaskan karena semua industri yang ada sekarang yang merupakan ruang pasar
yang sudah dikenal. Samudra biru mengacu pada semua industri yang belum ada saat ini
yang merupakan ruang pasar yang tidak diketahui. Dalam samudra merah, batasan-
batasan pasar jelas diidentifikasi, ruang pasar mendapat sambutan, prospek keuntungan
dan pertumbuhan yang terbatas, persaingan di samudra merah ternyata menjadi sulit.
Sebaliknya, samudra biru didefinisikan sebagai ruang baru di mana batas-batas pasar dan
struktur industri tidak diberikan dan dapat direkonstruksi. Dengan warna biru samudra,
kompetisi tidak relevan karena aturan permainan belum ditetapkan. Ini adalah pandangan
strategi baru dimana sebelumnya strategi dikuasai oleh samudra merah (Kim &
Mauborgne, 2005).
RED OCEAN STRATEGY BLUE OCEAN STRATEGY
- Berkompetisi di ruang pasar yang telah
ada
- Menciptakan ruang baru pasar yang
tidak ditentang
- Memenangkan persaingan - Membuat kompetisi tidak relevan
- Mengeksploitasi permintaan yang ada - Menciptakan dan menangkap
permintaan
- Memilih antara nilai biaya perdagangan - Memecah nilai niaya perdagangan
- Menyelaraskan seluruh system kegiatan
perusahaan dengan pilihan strategis
antara pilihan yang strategis dengan
berbiaya rendah..
- Menyelaraskan seluruh system kegiatan
perusahaan untuk mengejar pilihan yang
strategis dengan berbiaya rendah.
Tabel perbandingan Strategi Lautan Merah dan Lautan Biru
Sumber: "Blue ocean strategy" (Kim & Mauborgne, 2005)
Untuk menggeser strategi kanvas suatu industri, perusahaan harus mulai dengan
reorientasi fokus strategis dari pesaing ke alternatif, dan dari pelanggan untuk
nonkonsumen dari industri. Strategi kanvas berisi dua bagian, diagnostik dan kerangka
kegiatan. Yang pertama mengacu pada keadaan saat bermain di ruang pasar. Yang kedua
4
adalah empat kerangka aksi yang dapat digunakan untuk merumuskan samudra biru
untuk perusahaan di pasar yang ada, yang dirumuskan dengan EERC (Eliminate,
Reduce, Raise dan Create) yaitu (Kim & Mauborgne, 2005) :
Eliminate yaitu menghilangkan faktor yang berada di bawah standar industri. Faktor ini
menyebabkan perusahaan menghabiskan biaya banyak untuk bersaing dalam waktu yang
lama tetapi kurang memiliki keunggulan kompetitif dan tidak membawa keuntungan.
Reduce yaitu mengurangi faktor harus dikurangi di bawah standar industri. Faktor ini
terutama mengacu pada produk-produk dan jasa perusahaan yang didesain secara
berlebihan. Mereka membawa terlalu banyak penekanan dengan struktur biaya bahwa
perusahaan bisa mendapatkan sedikit dari layanan ini terlalu berlebihan.
Raise yaitu meningkatkan faktor yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri.
Faktor yang ditingkatkan adalah yang memiliki arti penting bagi pelanggan tetapi
mengabaikan perusahaan dalam kompetisi.
Create yaitu membuat faktor dalam industri yang belum pernah ditawarkan. Faktor ini
mengacu pada faktor-faktor yang dapat menciptakan permintaan baru bagi pelanggan
dan pasar baru untuk perusahaan.
Akhirnya, empat kerangka aksi EERC (Eliminate, Reduce, Raise dan Create) dapat
diterapkan untuk mengidentifikasi pasar baru dalam samudra biru. Strategi ini
mendorong perusahaan tidak hanya fokus pada menghilangkan dan menciptakan faktor,
tetapi juga mengurangi dan meningkatkan faktor sehingga mudah dipahami oleh para
manajer dan membantu perusahaan menemukan ruang pasar baru yang lebih ekonomis
1.3. Keunggulan Kompetitif Porter dalam Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy)
Langkah pertama dari menggambar strategi Blue Ocean adalah menangkap keadaan saat
mengetahui bermain di ruang pasar (Zhao, Jinwei, & Aronsson, 2010). Analisis lima
keunggulan kompetitif adalah alat yang baik untuk menggambarkan struktur industri.
Lima keunggulan kompetitif menentukan seberapa menguntungkan suatu industri dan
berdampak pada perumusan strategi. Model Porter dapat dengan mudah digunakan untuk
menganalisis lingkungan persaingan dari organisasi ekonomi mikro, menggambarkan
daya tarik pasar, dan membantu organisasi untuk membuat strategi kompetisi. Kelima
keunggulan tersebut adalah, daya tawar pemasok, daya tawar pelanggan, ancaman
pendatang baru, ancaman pengganti produk dan persaingan kompetitif dalam suatu
industri (Porter, 1998).
5
Ancaman pendatang baru untuk masuk mengandung pasokan sisi skala ekonomi,
permintaan manfaat, persyaratan peralihan biaya konsumen, keuntungan independen,
akses yang tidak sama ke saluran distribusi dan pembatasan kebijakan pemerintah. Daya
tawar pemasok akan yang kuat jika lebih terkonsentrasi daripada industri , aktifitas tidak
stergantung pada pendapatan dari industri , industry menghadapi peralihan biaya dalam
mengubah pemasok, suppliers menawarkan produk-produk yang dibedakan, ada
pengganti untuk apa kelompok pemasok menyediakan dan dapat mengancam untuk
mengintegrasikan maju ke industri. Daya tawar pelanggan meliputi kondisi dimana
pembeli sedikit, atau masing-masing pembelian dalam volume yang relatif besar untuk
ukuran satu vendor, pembeli memiliki pilihan untuk berpindah , pembeli dipercaya dapat
mengancam untuk mengintegrasikan mundur dan menghasilkan produk industri sendiri.
Posisi sebuah kelompok pembeli sangat menentukan bila produk itu membeli dari
industri merupakan fraksi yang signifikan dari struktur biaya perusahaan atau anggaran
pengadaan, pembeli mendapatkan keuntungan yang rendah, kualitas produk atau jasa
yang sedikit dipengaruhi oleh produk industry, produk industri memiliki sedikit efek
pada biaya lainnya pembeli. Ancaman produk pengganti akan tinggi bila kompetitor
menawarkan harga yang menarik untuk produk industry, aktifitas biaya pembeli beralih
ke pengganti yang rendah.
Intensitas persaingan dalam suatu industry paling besar jika kompetitors sangat banyak
atau kira-kira sama dalam ukuran dan kekuatan, pertumbuhan industry lambat ,
hambatan yang tinggi, kompetitor sangat berkomitmen untuk bisnis dan memiliki
aspirasi untuk kepemimpinan, terutama jika mereka memiliki tujuan yang melampaui
kinerja ekonomi dalam industri tertentu dan perusahaan tidak bisa membaca setiap
respon yang lain karena kurangnya keakraban dengan satu sama lain dengan pendekatan
yang berbeda untuk bersaing, atau berbeda tujuan. Persaingan harga yang paling
mungkin dapat terjadi karena produk atau jasa dari pesaing hampir identik dan ada biaya
beralih beberapa untuk pembeli, biaya tetap yang tinggi dan biaya marjinal rendah,
kapasitas harus diperluas secara bertahap besar untuk menjadi efisien dan produk akan
binasa.
1.4. Keunggulan Kompetitif Perusahaan Korea
Saat ini beberapa perusahaan elektronik Korea telah mengungguli perusahaan dari
Eropa, Amerika dan Jepang dalam persaingan lingkungan global. Mengingat rapuhnya
6
persaingan di industri elektronik dengan kemudahan untuk meniru arsitektur produk,
perusahaan global Korea Selatan telah mengadopsi strategi kompetitif yang berbeda.
Pertama-tama, mereka keluar dari pasar domestic yang sempit. Sebaliknya, mereka
fokusdi pasar global yang sangat besar dan oleh karena itu manajemen yang efektif
membutuhkan pemberdayaan lokal yang merupakan inti dari strategi lokalisasi.
Kesuksesan salah satu raksasa elektronik Korea Selatan, yaitu LG Electronics dari sudut
pandang strategi bisnis telah mampu mencapai daya saing global dengan produk-produk
elektronik yang mengaplikasikan arsitektur modular (Park, Shintaku, & Amano, 2010).
Namun, hanya sedikit yang diketahui tentang bagaimana Korea perusahaan global yang
telah membuat transisi dari perusahaan multinasional ke perusahaan global terkemuka
melalui efektifitas pengembangan kemampuan bisnis global dalam waktu yang relatif
singkat. Industri IT Korea Selatan (komponen industri semikonduktor, industri
komunikasi, industri LCD, digital TV dan industri aplikasi rumah) telah sukses untuk
mengejar ketinggalam model dari Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang.
Keunggulan utama produk Korea Selatan di pasar global adalah modus desain dan
produksi semakin mengadopsi arsitektur produk modular. Oleh karena itu, evaluasi
menyeluruh dari strategi global perusahaan multinasional Korea Selatan dari perspektif
arsitektur produk. Sebagai produk elektronik yang menjadi lebih digital, beberapa
kecenderungan yang cukup jelas seperti : miniaturisasi dan intensifikasi produk,
pengurangan waktu siklus hidup produk, perubahan struktur komponen bagian,
perubahan struktural dalam rantai nilai. Dengan demikian, produk elektronik banyak,
meskipun kompetensi yang beredar industri TI dukungan, cepat dapat kehilangan
kompetitif mereka keuntungan dengan perubahan kondisi pasar yang membutuhkan
siklus hidup semakin pendek sesuai dengan model pertumbuhan industri TI Korea
Selatan. Arsitektur produk adalah desain produk kerangka kerja dimana produk
didefinisikan dalam komponen dan proses kerja (Park, Shintaku, & Amano, 2010).
B. PEMBAHASAN
2.1.Blue Ocean Sebagai Strategi Global LG Electronics
Strategi yang diadopsi oleh LG Electronics sebagai perusahaan elektronik konsumen
terkemuka untuk menampilkan performa yang lebih baik dan profitabilitas yang tinggi
yang berencana untuk mencapai visinya menjadi salah satu dari tiga pemain elektronik di
pasar elektronik global pada tahun 2010. Perusahaan ini mempromosikan strategi baru,
yang berfokus pada inovasi teknologi tinggi untuk memanfaatkan pasar yang tidak
7
terbantahkan dan membuat kompetisi tidak relevan di bawah strategi baru yang disebut
Blue Ocean Strategy. Strategi ini yang diumumkan pada pertengahan 2006, dilaksanakan
dari tanggal 1 Januari 2007. Konsep dan pelaksanaan Blue Ocean Strategy dan
bagaimana hal itu dapat digunakan sebagai alat untuk menciptakan pasar baru dengan
tantangan dan keberlanjutan Blue Ocean Strategy untuk mencapai Visi LG Electronics
(Shah & Thadamalla, 2006). Banyak faktor yang bertanggung jawab untuk membangun
daya saing industri seperti kemajuan teknologi, penelitian dan pengembangan (Research
& Development), kebijakan ekspor, undang-undang ketenagakerjaan, infrastruktur
negara, Produk Domestik Bruto, dan tingkat kinerja. Faktor-faktor ini dipengaruhi oleh
kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah. Dengan demikian, pemerintah memainkan
peran utama dalam membangun daya saing industri suatu negara. Misalnya, kredit pajak
Research & Development yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan membantu
dalam menurunkan biaya modal dan risiko investasi Research & Development.
LG,Electronic sebagai pemain elektronik global hadir di banyak pasar. Ini menghadapi
tantangan untuk mempertahankan dan tumbuh pada lebih cepat kecepatan terhadap
persaingan ketat dari pemain lokal dan global. Ini mengadopsi strategi kompetitif seperti
lokalisasi dan berhasil dalam memperoleh dominasi di pasar banyak. Namun dengan
meningkatnya persaingan, dibutuhkan strategi untuk mempertahankan posisi dan
meningkatkan keuntungan di seluruh pasar. Blue Ocean Strategy memberikan
pendekatan sistematis untuk menciptakan ruang pasar yang belum dan membuat
kompetisi tidak relevan. LG Electronics memilih untuk mengadopsi strategi untuk
membuat kompetisi tidak relevan. Alasan di balik LG mengadopsi Blue Ocean Strategy
adalah (Shah & Thadamalla, 2006),
1. Untuk menciptakan ruang pasar yang belum dimanfaatkan dan pertumbuhan yang
menguntungkan lebih tinggi. Karena perusahaan ingin menjadi antara tiga besar di
pasar elektronik global pada tahun 2010.
2. LG Electronics berencana untuk melipatgandakan volume penjualan dan laba pada
tahun 2010 dengan 30% dari volume penjualan dan 50% dari keuntungan
perusahaan yang berasal dari produk Blue Ocean yang merupakan produk yang
didesain untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.
3. Untuk mengkonsolidasikan kepemimpinan pasar di segmen yang tumbuh cepat
konsumen elektronik dan pasar hand set.
8
4. Untuk mendefinisikan batas-batas industri dengan lebih memfokuskan pada produk
kelas premium dan kelas atas dan memasuki segmen baru pasar negara berkembang
seperti China, India dan Timur Tengah dan Afrika dan dengan demikian
menciptakan ruang pasar yang baru.
Di negara asalnya, Korea Selatan dilakukan dengan mengadopsi pendekatan lokalisasi.
Kimchi, hidangan populer di Korea, dibuat dari kubis yang difermentasi dibumbui
dengan bawang putih dan cabai disajikan dengan sebagian besar makanan di Korea, tapi
ketika itu disimpan di dalam kulkas biasa, menimbulkan bau tajam yang berasal
makanan di dekatnya. Pada tahun 1985, LG Electronic memperkenalkan kulkas Kimchi,
produk yang khusus dirancang untuk mengatasi masalah bau. Menampilkan
kompartemen yang mengisolasi bau kimchi dari makanan lain, lemari es yang secara
bertahap menjadi sangat populer di Korea. Pesaing terdekat seperti Samsung bahkan
terinspirasi untuk menawarkan model yang sama. Lemari es Kimchi menjadi norma dan
hadir di hampir 65% dari rumah Korea Selatan. Setelah melawan kompetisi, LG
Electronic menjadi negara produsen terlaris. LG Electronics menerapkan pendekatan
lokalisasi yang sama di pasar asing lainnya serta dengan memahami kekhasan pasar
lokal sebagai kunci melalui penelitia, manufaktur, dan fasilitas pemasaran pada berbagai
negara. LG memasuki India pada tahun 1997, dua tahun kemudian dibandingkan dengan
Samsung saingannya, namun masih mampu menguasai pasar dengan mengadopsi
strategi kompetitif agresif. LG Electronics awalnya meluncurkan produk dengan
penargetan sadar kesehatan konsumen. Sebagai contoh, meluncurkan televisi yang
mengurangi kelelahan mata. Diferensiasi produk membantu perusahaan membangun
citra merek dan pangsa pasar di tahun-tahun awal beroperasi di India. Pada tahun 1999,
LG Electronic telah mendirikan fasilitas penelitian lokal dan desain, pabrik, dan jaringan
pusat layanan. India, dengan penduduk lebih dari 1 miliar berfungsi seperti puluhan
daerah pasar. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen India, LG meluncurkan lemari es
yang lebih besar dengan sayur-dan penyimpan air kompartemen, gelombang-tahan
pasokan listrik, dan eksterior berwarna cerah yang tercermin preferensi lokal. Misalnya
warna, merah untuk pasar India selatan dan warna hijau untuk pasar India utara.
Beberapa microwave LG di India memiliki interior berwarna gelap untuk
menyembunyikan noda rempah-rempah. Strategi lokalisasi yang paling efektif di pasar
negara berkembang di mana orang yang tidak terlalu loyal merek. Untuk Sebagai contoh,
di Iran, LG menawarkan oven microwave dengan tombol preset untuk pemanasan shish
kebab, lagi salah satu hidangan favorit di negeri ini. Akibatnya, LG mendapat sekitar
9
40% dari pasar microwave Iran. Satu produk LG lebih untuk pasar yang sama, kulkas
Primian termasuk kompartemen khusus untuk menyimpan buah, yang merupakan
makanan pokok Timur Tengah. LG Electronic telah mengadopsi pendekatan yang sama
untuk menjadi yang terbesar di pasar dinua. Di Cina LG Electronic menghadapi
persaingan dari merek-merek internasional besar seperti sebagai Haier. LG Electronic
meniru strategi di India dengan mendirikan manufaktur, penelitian dan pengembangan
untuk fasilitas pemasaran di Cina (Shah & Thadamalla, 2006).
LGE Way sebagai Budaya LG Electronics
Sumber: LGE WAY (LG Electronics, 2005)
LG Electronic harus terus mencapai kinerja tinggi terus meskipun perubahan
lingkungan, kita perlu sangat ditentukan dan menetapkan tujuan peregangan menantang.
Lalu, eksekusi lanjutan kami inovasi kaliber tinggi akan membawa kita untuk menjadi
perusahaan global yang diakui secara luas (Koo, 2003).
Posisi LG Electronics dan visi menjadi Global Top 3
Sumber: LGE WAY (LG Electronics, 2005)
10
Pada tahun 2003 LG Electronics berada pada posisi delapan besar produsen elektronik
global dan menargetkan menjadi tiga besar ditahun 2010 bersama Samsung dan
Matsushita.
2.2.Budaya LGE WAY untuk menjamin Keunggulan Kompetitif
Untuk menjamin tercapainya visi maka sudah saatnya saatnya bagi LG Electronics untuk
secara jelas mendefinisikan sendiri “LG WAY” dan mendorong untuk menjadi Nomor 1
LG Electronics. Dengan mempertahankan fokus yang kuat dan membangun kinerja
masa lalu, untuk mempercepat realisasi menjadi No 1 LG (Koo, 2003).
Diperlukan kepemimpinan berupa manajemen kuat untuk memacu inovasi lebih cepat
dan lebih kuat dengan budaya perusahaan yang berasal dari keselarasan atas ke bawah,
budaya berdasar kinerja, memperkuat eksekusi untuk menciptakan GCGP (Great
Company, Great People) melalui tantangan dan inovasi untuk memperkuat identitas LG,
berbagi denganbahasa yang sama dan menjadi perusahaan besar sebagaimana tertuang
dalam diagram dibawah ini.
LGE Way adalah GCGP
Sumber: LGE WAY (LG Electronics, 2005)
‘LGE WAY’ terdiri dari dua bagian utama (GC dan GP), tiga komponen and lima
element. Setiap bagian saling menyelaraskan satu sama lain (LG Electronics, 2005).
11
Komponen, Konsep dan Kata Kunci LGE WAY
Sumber: LGE WAY (LG Electronics, 2005)
a. Komponen Manajemen
i. Strategi Pertumbuhan
Pemeliharaan berkelanjutan dan pengembangan yang konsisten dengan proses
bisnis LG Elektronik dan gaya manajemen, meliputi :
- Fast Innovation
Mengamnakan keunggulan kompetitif lebih daeri 30% atas competitor dengan
inovasi dan pencapaian tantangan. Filosofi inovasi yang digunakan adalah “ 5%
may be impossible, but 30% is possible ”, Mendapatkan 30% secara nilai dan
volume dengan meningkatkan penjualan, pembagian pasar dan nilai. Kecepatan
perubahan 30% lebih cepat untuk mengembangkan produk baru, mengirimkan
produk dan membuat keputusan. Diharapkan inovasi akan tercapai dalam 3 tahun
(Y+3) untuk mengamankan posisi puncak dalam inovasi biaya dan teknologi.
- Fast Growth
Tidak hanya meningkatkan keuntungan tetapi juga ukuran dominasi pasar
melalui produk premium. Filosofi yang digunakan adalah “orchad paradigm”
dimana satu kotak berisi 50 apel yang bernilai 20.000 won ternyata memberikan
nilai lebih kecil daripada satu kotak berisi 20 apel yang bernilai 50.000 won.
Artinya tingkat pertumbuhan jumlah yang terjual lebih kecil daripada tingkat
pertumbuhan nilai per item. Strategi ini menjadi penggerak perusahaan, seperti
setiap tahun mengembangkan danmengeluarkan produk baru seperti produk
mesin cuci yang full otomatis dengan merek TROMM yang termasuk dalam
produk premium.
ii. Gaya Manejemen
Diantaranya adalah :
12
- Value Creating Labor (menciptakan nilai bagi karyawan)
Hubungan manajemen dan karyawan adalah yang utama, karyawan
danmanajemen adalah satu entitas untuk mencapai kinerja yang lebih besar
dengan rasa saling percaya dan saling menghormati.
- 6σ Management (manajemen six sigma)
Six sigma menjadi bahasa yang umum dalam perusahaan. Logika pemeriksaan
berdasarkan six sigma dengan dukungan data dan angka .
- Early Innovation Management (manajemen inovasi awal)
Memimpin inovasi untuk menciptakan keunggulan kompetitif dengan setting
target 3 tahun dengan persiapan awal 70% dari target kinerja untuk tahun depan
dengan melakukan TDR (Tear Drop and Re Design)
- Knowledge Management
Inovasi dan pengetahuan yang didapat dari TRD harus dibagi dan disampaikan
kepada semua orang.
b. Komponen Sumber Daya Manusia
i. Leadership (kepemimpinan)
Melalui Lead by Example (keteladanan menjadi utama), Coaching (pembinaan)
dan Empowerment (pemberdayaan)
- Sumber daya manusia yang memiliki Determination, Strong Execution dan
Expert Competency
c. Komponen Budaya
Budaya perusahaan yang kuat untuk memenangkan budaya perusahaan yang
mengarah pada pencapaian No 1 LG. dengan konsep perusahaan pemenang dengan
semangat menang.
Budaya LGE WAY
Sumber: LGE WAY (LG Electronics, 2005)
13
C. KESIMPULAN
1. Salah satu perubahan terbesar disebabkan oleh era konvergensi digital telah
memperluas persaingan, karena semua struktur kompetisi ditata ulang dan batas-
batas antara industri dipecah. Dengan perubahan lanskap persaingan, perusahaan
juga harus mengubah cara mereka bertahan hidup. Hanya perusahaan-perusahaan
yang memiliki teknologi inti, informasi dan ide asli yang bisa mendominasi.
2. Blue Ocean Strategy telah mendorong inovasi di LG Electronics, tapi harus
menghasilkan produk yang lebih inovatif dengan pergeseran paradigma untuk
mencapai visi utama menjadi Global Top 3 perusahaan elektronik dan
telekomunikasi di tahun 2010.
3. Untuk meningkatkan kemampuan mewujudkan strategi Blue Ocean, dilakukan
dengan memaksimalkan efisiensi dengan menggunakan inovasi produk, produksi
yang efisiensi dan efisiensi logistik.
4. 2BY10 merupakan tujuan dari strategi Blue Ocean yang berarti di tahun 2010 akan
mencapai dua kali lipat penjualan, keuntungan dan nilai pemegang saham dari tahun
2005. 2BY10 akan berfungsi sebagai arah dalam membimbing semua karyawan
untuk membenamkan diri dalam pemikiran Blue Ocean dan berusaha untuk
mencapai hasil yang tak tertandingi.
5. Blue Ocean menandakan gaya manajemen untuk mencapai tingkat tertinggi dalam
efisiensi manajemen melalui penciptaan pasar baru, baru metode, dan sistem baru.
Namun, ini tidak berarti hanya mengejar produk yang baru, namun juga penting
untuk berani bersaing di pasar baru dengan menciptakan sebuah perusahaan yang
menang dalam persaingan dan menjadi Global Top 3
.
DAFTAR PUSTAKA
Burke, A., Van Stel, A., & Thurik, R. (2008). Blue Ocean versus Competitive Strategy: Theory and
Evidence. Scientific Analysis of Enterpreneurship and SMEs, Netherland Ministry of Economic
Affairs, 1-27.
Business Insight. (2012). The Top 10 Consumer Electronics Manufactures. London: Business Insight.
Dehkordi, G. J., Rezvani, S., & Behravan, N. (2012). Blue Ocean Strategy : A Study Over A Strategy
Which Help the Firm to Survive from Competitive Environment. International Journal of
Academic Research in Business and Social Science, 1-7.
14
Kim, W. C., & Mauborgne, R. (2005). Blue Ocean Strategy: How to Create Uncontested Market Space
and Make the Competition Irrelevant. Harvard: Harvard Business School Press.
Koo, C. B.-M. (2003). Chairman Speech at Annual Executive Conference. South Korea: LG Electronics.
Lee, G., Gaynor, M., & Meirzon, A. (2006). Blue Ocean Strategy for Emerging ICT Business. Boston:
BUILDE School of Management Boston University.
LG Electronics. (2005). Change Agent Orientation : LGE WAY. Jakarta: LG Electronics Indonesia.
LGE. (2005). Sustainability Report 2005. Korea: LGE.
Park, Y., Shintaku, J., & Amano, T. (2010). Korea Firm's Competitive Advantage: Localiation Strategy
of LG Electronics. Manufacturing Management Research Center (MMRC), 1-20.
Porter, M. E. (1998). Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance. New
York: The Free Press.
Shah, P., & Thadamalla, J. S. (2006). LG Electronics : The Blue Ocean Strategy. India: IBSCDC,
www.ibscdc.org.
Zhao, W., Jinwei, Y., & Aronsson, B. (2010). Application of Blue Ocean Strategy to Chinese 3G Mobile
Telecom industry. China: Blekinge Institute of Technology.