Kesehatan Reproduksi Remaja Dalam Konteks Kesehatan Masyarakat

download Kesehatan Reproduksi Remaja Dalam Konteks Kesehatan Masyarakat

of 19

Transcript of Kesehatan Reproduksi Remaja Dalam Konteks Kesehatan Masyarakat

Kesehatan Reproduksi Remaja dalam konteks Kesehatan Masyarakat

Kesehatan Reproduksi Remaja dalam konteks Kesehatan MasyarakatGroup 8, by:Fransisca HaristIta PurwantiPendahuluanAdanya perubahan sikap dan perilaku seksual remaja pranikah akan memberikan dampak terhadap kesehatan reproduksinya, yang semula diharapkan menjadi subyek pembangunan justru malah menjadi pembangunan. Jumlah remaja yang cukup besar Perilaku sex remaja pranikah dan dampaknya(kesehatan reproduksi) salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Remaja dan PermasalahannyaDi sebagian besar masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun.Menurut WHO remaja merupakan individu yang sedang mengalami masa peralihan yang secara berangsur-angsur mencapai kematangan seksual, mengalami perubahan jiwa dari jiwa kanak-kanak menjadi dewasa dan mengalami perubahan keadaan ekonomi dari ketergantungan menjadi relatif mandiri.Mohammad (1994) remaja adalah anak berusia 13-25 tahun, dimana usia 13 tahun merupakan batas usia pubertas pada umumnya yaitu ketika secara biologis sudah mengalami kematangan seksual dan usia 25 tahun adalah usia ketika mereka umumnya secara sosial dan psikologis mampu mandiriRemaja dan PermasalahannyaAspek perubahan pada remajaDeterminan perkembangan remaja1. Aspek perubahan pada remajaTerdiri 2 aspek:Perubahan fisik / biologisPerubahan psikologisPerubahan fisik / biologis

Santrock (1993)puberty is rapid change to physical maturation involving hormonal and bodily changes that occur primarily during early adolescence

Coleman and Hendry(1990) dan Walton(1994)kematangan seksual pada remaja pria terjadi pada usia10-13,5 tahun dengan ciri-ciri:Tumbuhnya rambut kemaluan,Perubahan suara,Ejakulasi perama melalui wet dream(mimpi basah)kematangan pada remaja putri terjadi pada usia 9-15 tahun, dengan ciri-ciri:Menarche(haid pertama) pada rentang 10-15 tahunPerubahan pada dada(mammae) Tumbuhnya rambut kemaluanPerbesaran pinggul

Perubahan psikologispada masa remaja, sering terjadi letusan emosi dalam bentuk amarah, sensitif bahkan perbuatan nekadDanis dan Hasol time of upheavel and turbulenceLabilnya emosi rasa ingin tahu dan dorongan untuk mencari tahu (eksperime dan eksploratif)

2. Determinan perkembangan remajaAspek yang mempengaruhi kehidupan remaja:Aspek Secara langsung:KeluargaSekolahTetanggab. Aspek tidak langsung:Struktur sosialEkonomiPolitikBudaya lingkungan

Tekanan pokok yang berhubungan dengan kehidupan remaja:Internal pressure(tekanan dari dalam diri remaja) yaitu tekanan psikologis dan emosionalExternal pressure(tekanan dari luar diri remaja) yaitu teman sebaya,orang tua,guru, dan masyarakatPerilaku Seksual Remaja dan Kesehatan ReproduksiPerilaku seksual remaja adalah tindakan yang dilakukan oleh remaja berhubungan dengan dorongan seksual yang datang baik dari dalam dirinya maupun dari luar dirinyaBeberapa konsep tentang kesehatan reproduksi :ICPD(International Conference on Population and Development)adalah keadaan sehat jasmani ,rohani dan bukan hanya terlepas dari ketidakhadiran penyakit atau kecacatan semata yang berhubungan dengan sistem fungsi dan proses reproduksi.

Sai dan Nassim kesehatan reproduksi mencakup kondisi wanita dan pria dapat melakukan hubungan seks secara aman dengan atau tanpa tujuan terjadinya kehamilan. Jika kehamilan diinginkan , wanita dimungkinkan menjalani kehamilan dengan aman, melahhirkan ank sehat serta dalam kondisi siap merawat anak.4 faktoryang berhubungan dengan kesehatan reproduksiFaktor sosial ekonomi dan demografi2. Faktor budaya dan lingkungan3. Faktor psikologis4. Faktor biologisRisiko Perilaku Seksual Berisiko Remaja Saat iniHamil yang tidak dikehendaki(unwanted pregnancy)Membawa remaja pada 2 pilihan yaitu melanjutkan kehamilan atau menggugurkannya. Menurut Khisbiyah(1995) ada 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternalFaktor internal: intensitas hubungan, komitmen pasangan remaja untuk menjalin hubungan jangka panjang dalam perkawinan,sikap dan persepsi terhadap janin yang dikandung, persepsi subyektif mengenai kesiapan psikologis dan ekonimiFaktor eksternal: sikap dan penerimaan orang tua, penilaian masyarakat, nilai-nilai normatif dan etis,kemungkinan perubahan hidup di masa depan2. Penyakit Menular Seksual (PMS)-HIV/AIDSAdanya kebiasaan berganti-ganti pasangan dan melakukan anal seks menyebabkan remaja semakin retan untuk tertular PMS seperti sifilis, gonore, herpes, klamidia, dan AIDS3. PsikologisPerasaan bingung, cemas, malu, dan bersalah, serta persaan depresi dan pesimis.Terima Kasih