kesadaran

27
Pertemuan ke-3 BAB 3 KESADARAN HAKIKAT KESADARAN Dalam Dictionary of Psychology tahun 1989, Stuart Sutherland (Psikolog Inggris) memberikan penilaian mengenai kesadaran, yaitu kesadaran merupakan gejala yang menakjubkan namun sukar untuk dipahami; sulit untuk menspesifikkan apa itu kesadaran, apa yang dilakukan kesadaran, dan mengapa kesadaran berevolusi. Meski sampai sekarang belum terdapat definisi yang pasti mengenai kesadaran, kesadaran dapat dibagi menjadi dua (2) bagian, yaitu: keawasan dan ketergugahan. Kesadaran merujuk pada keawasan kejadian eksternal dan sensasi internal termasuk keawasan terhadap diri dan berbagai pikiran tentang pengalaman sendiri; keawasan ini terjadi dalam suatu kondisi tergugah (arousal), keadaan fisiologis saat seseorang sedang terlibat dengan lingkungan. Dengan demikian, seseorang yang dalam keadaan tidur tidak sama kesadarannya dengan ketika ia sedang dalam keadaan terjaga. Keawasan kita berubah dari waktu ke wktu. Informasi bergerak dengan cepat kedalam dan keluar kesadaran. William James (1890-1950) menggambarkan pikiran sebagai arus kesadaran (stream of consciousness) aliran yang terus-menerus dari sensasi, citra, pikiran, dan perasaan yang terus berubah. Pikiran kita terpacu dari topik satu ke topik Psikologi Umum II | September 2012 1

Transcript of kesadaran

Page 1: kesadaran

Pertemuan ke-3

BAB 3

KESADARAN

HAKIKAT KESADARAN

Dalam Dictionary of Psychology tahun 1989, Stuart

Sutherland (Psikolog Inggris) memberikan penilaian

mengenai kesadaran, yaitu kesadaran merupakan gejala

yang menakjubkan namun sukar untuk dipahami; sulit untuk

menspesifikkan apa itu kesadaran, apa yang dilakukan kesadaran, dan mengapa

kesadaran berevolusi.

Meski sampai sekarang belum terdapat definisi yang pasti mengenai

kesadaran, kesadaran dapat dibagi menjadi dua (2) bagian, yaitu: keawasan dan

ketergugahan. Kesadaran merujuk pada keawasan kejadian eksternal dan

sensasi internal termasuk keawasan terhadap diri dan berbagai pikiran tentang

pengalaman sendiri; keawasan ini terjadi dalam suatu kondisi tergugah (arousal),

keadaan fisiologis saat seseorang sedang terlibat dengan lingkungan. Dengan

demikian, seseorang yang dalam keadaan tidur tidak sama kesadarannya

dengan ketika ia sedang dalam keadaan terjaga.

Keawasan kita berubah dari waktu ke wktu. Informasi bergerak dengan

cepat kedalam dan keluar kesadaran. William James (1890-1950)

menggambarkan pikiran sebagai arus kesadaran (stream of consciousness)

aliran yang terus-menerus dari sensasi, citra, pikiran, dan perasaan yang terus

berubah. Pikiran kita terpacu dari topik satu ke topik berikutnya: dari berpikir

tentang seseorang yang mendekati kita, keadaan fisik kita hari ini, strategi untuk

ujian besok, hingga kafe yang akan kita kunjungi untuk makan siang.

Kesadaran dan Otak

Dua (2) aspek kesadaran, keawasan dan

ketergugahan, berhubungan dengan bagian-bagian yang

berbeda di otak. Keawasan, keadaan subjektif merasa sadar

terhadap apa yang sedang terjadi, biasanya melibatkan

korteks serebrum, terutama daerah-daerah asosiasinya dan

Psikologi Umum II | September 2012 1

Page 2: kesadaran

Pertemuan ke-3

lobus frontal. Intergrasi dari beberapa indera, beserta informasi tentang emosi

dan ingatan di daerah-daerah asosiasi tersebut, menciptakan kesadaran.

Ketergugahan adalah keadaan fisiologis yang ditentukan oleh sistem aktivasi

reticular (reticular activating system), suatu jaringan yang mencakup batang otak,

medula, dan thalamus. Kerusakan di dua wilayah tersebut dapat mengakibatkan

koma.

Tingkat Keawasan

Terdapat lima (5) tingkat kesadaran, yaitu:

Tingkatan Kesadaran

Deskripsi Contoh

Kesadaran Tingkat Tinggi

Melibatkan pengolahan terkendali, di dalamnya individu secara aktif memusatkan berbagai usahanya mencapai sasaran; keadaan kesadaran paing terjaga

Mengerjakan soal matematika atau sains; menyiapkan debat; bersiap memukul dalam pertandingan bisbol

Kesadaran Tingkat Rendah

Mencakup pengolahan otomatis yang menuntut sedikit atensi, juga berkhayal

Memencet tombol nomor telepon seluler, mengetik keyboard bagi yang telah ahli, memandang matahari terbenam

Keadaan Kesadaran Terubah

Dapat dihasilkan oleh obat-obatan, trauma, kelelahan, dan deprivasi sensori

Merasakan efek alcohol atau obat psychedelic, mengalami hypnosis untuk berhenti merokok atau mengurangi berat badan

Keawasan Bawah Sadar

Dapat terjadi ketika seseorang terjaga, juga ketika sedang tidur dan bermimpi

Tidur dan bermimpi

Tidak Ada Keawasan

Kepercayaan Freud bahwa terdapat pikiran-pikiran tidak sadar yang terlalu membebani dan kecemasan dan emosi-emosi negatif untuk diakui oleh kesadaran

Mengalami pikiran tidak sadar, pingsan karena ditinju atau dibius

Psikologi Umum II | September 2012 2

Page 3: kesadaran

Pertemuan ke-3

TIDUR DAN BERMIMPI

Sekitar sepertiga masa hidup kita dipergunakan lebih banyak

untuk tidur, daripada usaha pencapaian apapun dalam hidup

kita.

Ritme Biologis dan Tidur

Ritme biologis (biological rhytms) adalah fluktuasi fisiologis periodik dalam

tubuh. Kita tidak awas terhadap kebanyakan ritme biologis, seperti naik turunnya

hormon dan naik turunnya kecepatan siklus aktivitas otak, tetapi ritme-ritme

tersebut dapat mempengaruhi perilaku kita. Ritme-ritme ini dikendalikan oleh jam

biologis, yang mencakup:

Siklus musiman dan tahunan (annual seasonal cycle), seperti pada migrasi

burung, hibernasi beruang, dan fluktuasi musiman kebiasaan makan

manusia.

Siklus dua-puluh-delapan-hari (twenty-eight-day cycle), seperti siklus

menstruasi perempuan.

Siklus dua-puluh-empat-jam (twenty-four-hour cycle), seperti siklus tidur/

bangun dan perubahan suhu dalam tubuh.

Ritme Sirkadian (circadian rhytm) adalah siklus perilaku atau fisiologis

harian. Ritme sirkadian harian mencakup siklus tidur/ bangun, suhu tubuh,

tekanan darah, dan kadar gula darah. Istilah circadian berasal dari kata Latin

circa yang berarti “sekitar” dan dies, yang berarti “hari”. Contohnya: suhu tubuh

berfluktuasi sekitar 3 derajat Fahrenheit dalam 24-jam sehari, memuncak di sore

hari dan paling rendah antara jam 2 dan 5 sore.

Ritme sirkadian dikendalikan oleh jam biologis yang terletak dalam

sebuah bagian kecil di hipotalamus yang berbentuk seperti tetes air yang isinya

berupa kumpulan sel dan disebut sebagai Suprachiasmatic Nucleus (SCN). Jalur

saraf darierseptor-reseptor khusus yang terletak di belakang mata mengantarkan

informasi ke SCN dan memungkinkan SCN merespons perubahan cahaya atau

kegelapan sekitar. SCN kemudian membuat otak dan tubuh kita beradaptasi

Psikologi Umum II | September 2012 3

Page 4: kesadaran

Pertemuan ke-3

dengan perubahan-perubahan ini. Jam-jam biologis lain juga muncul, terpisah

satu sama lain di seluruh tubuh, dan beberapa dapat bekerja secara mandiri,

terlepas dari SCN. Tetapi untuk kebanyakan ritme sirkadian, SCN bisa dianggap

sebagai pengatur terbaik.

SCN mengatur fluktuasi tingkat hormon dan cairan neurotransmitter, dan

kemudian keduanya menyediakan umpan balik yang mempengaruhi kerja dan

fungsi SCN. Contohnya: malam hari salah satu hormon yang dikendalikan oleh

SCN, melatonin dilepaskan oleh kelenjar pineal yang terletak di bagian dalam

otak. Ketika tidur di ruang yang gelap, kadar melatonin meningkat, dan ketika

terbangun di pagi hari di ruang yang cukup terang, kadar melatonin akan turun.

Melatonin sepertinya memainkan peranan untuk menjaga waktu biologis yang

sesuai dengan siklus terang-gelap.

mengatur

umpan-balik

Dalam keadaan normal, ritme-ritme yang diatur oleh SCN biasanya

tersinkronisasi satu sama lain, sama seperti halnya jam tangan dapat

disinkronkan. Puncak dari setiap ritme mungkin dapat tidak terjadi secara

bersamaan, tapi mereka seirama satu sama lain; karena itu bila kita mengetahui

kapan sebuah ritme mencapai puncak, kita dapat memprediksikan kapan puncak

ritme lainnya. Tetapi ketika rutinitas harian kita berubah, ritme sirkadian kita

mungkin akan tidak sejalan atau mengganggu ritme yang lainnya.

Desinkronisasi internal (internal desynchronization) tersebut sering terjadi

pada mereka yang terbang melewati beberapa zona waktu. Pola tidur dan

terjaga biasanya dapat menyesuaikan diri dengan cepat, tapi siklus temperatur

tubuh dan hormon biasanya membutuhkan beberapa hari untuk kembali ke

kondisi normal. Kelelahan akibat perjalanan ini bisa mempengaruhi tingkat

energi, ketrampilan mental, dan koordinasi motorik. Ritme sirkadian juga dapat

terdisinkronisasi ketika seorang pekerja memiliki pergantian jam kerja. Sejumlah

kejadian nyaris kecelakaan dalam perjalanan udara diasosiasikan dengan pilot

yang tidak sinkron dengan jam kerja barunya dan tidak bekerja seefisien

biasanya.

Psikologi Umum II | September 2012 4

SCNNeurotransmitter, Hormon-hormon

(contoh melatonin)

Page 5: kesadaran

Pertemuan ke-3

Berkenaan denga jet lag, bila kita mendapatkan

penerbangan lintas samudera dan tiba di tempat tujuan

pada siang hari, sebaiknya menghabiskan waktu

sebanyak mungkin waktu di siang hari. Hari yang

bercahaya, terutama pagi hari, akan meningkatkan waktu terjaga, sementara

cahaya terang di malam hari dapat menunda tidur. Melatonin, hormon yang

meningkat pada malam hari juga diteliti dalam mengurangi jet lag. Penelitian

terkini telah menunjukkan bahwa melatonin dalam dosis rendah dapat

mengurangi jet lag dengan memajukan jam sirkadian, yang menjadi berguna

untuk jet lag ke arah timur, tapi tidak ke arah barat.

Tidur

Tiap orang tidur dan ketika tidak cukup tidur, kita sering tidak berfungsi

dengan baik, secara fisik dan mental. Keuntungan penting dari tidur mencakup

pengembalian kondisi tubuh, adaptasi, pertumbuhan, dan ingatan. Oleh karena

semua hewan membutuhkan tidur, tampaknya tidur merupakan mekanisme

fundamental untuk bertahan hidup. Dengan mengkaji dasar evolusioner untuk

tidur, ilmuwan mengajukan hipotesis bahwa tidur mengembalikan kondisi tubuh

dan membangun kembali otak dan tubuh kita, yang dapat melorot atau aus oleh

aktivitas ketika kita terjaga. Gagasan ini cocok dengan perasaan terkuras dan

letih sebelum kita tidur dan segar kembali ketika bangun.

Untuk mendukung fungsi pemulihan tidur, banyak sel tubuh menunjukkan

produksi yang meningkat dan berkurangnya pemecahan protein selama tidur

lelap. Molekul-molekul protein merupakan blok pembangun yang dibutuhkan

pertumbuhan sel dan untuk perbaikan terhadap kerusakan dari berbagai faktor

seperti stres. Banyak ahli neurosains percaya bahwa tidur memberikan

kesempatan bagi saraf-saraf yang bekerja ketika kita terjaga untuk dimatikan dan

memperbaiki diri mereka sendiri. Tanpa tidur, saraf-saraf dapat tersedot

tenaganya atau terpolusi oleh produk sampingan aktivitas seluler sehingga mulai

mengalami kerusakan.

Tidur juga memiliki fungsi adaptif evolusioner. Tidur tampaknya

berkembang karena hewan butuh untuk melindungi diri mereka. Contohnya: bagi

beberapa hewan, pencarian makanan dan minuman lebih mudah dan aman

Psikologi Umum II | September 2012 5

Page 6: kesadaran

Pertemuan ke-3

ketika matahari sedang tinggi. Ketika gelap, adalah adaptif bagi hewan-hewan ini

untuk menghemat tenaga, menghindari dimangsa, dan menghindari jatuh je

jurang yang tidak dapat mereka lihat. Umumnya hewan-hewan mangsa bagi

hewan lain, tidur lebih sedikit.

Tidur memberikan manfaat bagi pertumbuhan fisik dan meningkatkan

perkembangan otak pada bayi dan anak. Contohnya, tidur lelap terjadi

bersamaan dengan pelepasan hormon pertumbuhan pada anak. Kekurangan

tidur menimbulkan stres dan hormon stres dapat mengganggu pembentukan

saraf-saraf di hipokampus: bagian otak yang sangat berkaitan dengan ingatan.

Peran penting tidur dalam konsolidasi, penyimpanan, dan pemeliharan ingatan

jangka panjang kini telah dikenali. Satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa

semasa tidur korteks serebrum tidak sibuk dengan pengolahan masukan

sensoris, keawasan aktif, dan fungsi motorik. Dengan demikian, korteks

serebrum leluasa untuk beraktivitas yang menguatkan asosiasi ingatan, sehingga

ingatan yang dibentuk pada jam-jam terjaga dapat diintegrasikan ke dalam

ingatan jangka panjang.

Tahapan Tidur

Ketika kita pertama naik ke tempat tidur dan menutup mata dan

melemaskan semua otak, otak menghasilkan sekumpulan gelombang alfa. Pada

pencatatan EEG, gelombang alfa memiliki ritme yang lambat dan teratur dan

amplitudo yang besar (tinggi). Secara bertahap, gelombang ini kemudian melambat dan

kita masuk ke dalam empat (4) tahap, yang masing-masing menunjukkan proses tidur

yang lebih dalam dibandingkan dengan sebelumnya.

Tahap 1. Ditandai dengan gelombang teta. Gelombang otak menjadi lebih kecil

dan tidak beraturan, dan kita dapat merasa bahwa kita berada pada

ujung kesadaran, dalam keadaan tidur ringan. Bila dibangunkan pada

saat ini, kita dapat mengingat kembali fantasi-fantasi atau beberapa

gambar visual yang kita lihat

Tahap 2. Otak kita terkadang menghasilkan rentetan singkat gelombang yang

cepat dan memiliki puncak gelombang yang tinggi yang biasa disebut

sebagai sleep spindle (kumparan tidur). Gangguan suara dalam kadar

kecil mungkin tidak akan mengganggu tidur kita

Psikologi Umum II | September 2012 6

Page 7: kesadaran

Pertemuan ke-3

Tahap 3. Sebagai tambahan gelombang yang menjadi karakteristik tahap 2,

otak kita terkadang menghasilkan gelombang delta, yang sangat

lambat dengan puncak yang cukup tinggi. Pernafasan dan detak

jantung kita melambat, otot-otot melemas (rileks) dan dalam tahap ini

kita mulai sulit untuk dibangunkan

Tahap 4. Gelombang delta sekarang mengambil alih sebagian besar aktivitas

dan kita berada dalam tidur dalam. Pada saat ini, mungkin diperlukan

guncangan yang kuat atau suara yang sangat keras untuk dapat

membangunkan kita. Kendati demikian, anehnya jika kita suka

berjalan sambil tidur, pada periode inilah hal itu paling mungkin

terjadi. Tidak seorang pun yang memiliki jawaban atas apa yang

menyebabkan kita berjalan saat tidur, yang sering terjadi pada anak-

anak dibandingkan dengan orang dewasa.

Terjadinya rangkaian dari tahap ke tahap ini

berlangsung selama 30 sampai 45 menit. Setelah

melewati tidur tahap 1-4, seseorang yang sedang

tidur bergerak dari tahap tidur ke tahap bangun.

Namun bukannya masuk kembali ke dalam tahap 1,

melainkan mereka masuk kembali ke tahap 5, bentuk tidur yang berbeda yang

disebut tidur REM, yaitu periode tidur yang ditandai dengan pergerakan mata,

hilangnya kekuatan otot, dan mimpi yang tampak nyata. Dalam tidur ini otak kita

mulai menghasilkan sederet panjang gelombang otak yang bergerak sangat

cepat dan tidak teratur. Kecepatan detak jantung kita meningkat, tekanan darah

juga meningkat, dan pernafasan semakin cepat dan tidak teratur. Pada wajah

dan jari terdapat sedikit kejang. Pada pria penis mengalami ereksi ketika jaringan

vascular beristirahat dan darah memenuhi area genital dengan lebih cepat. Pada

wanita, bagian klitoris membesar dan lubrikasi vagina juga meningkat. Pada saat

yang bersamaan, sebagian otot yang menunjang tulang menjadi lemas,

mencegah otak kita yang aktif menghasilkan gerakan fisik.

Pada saat ini otak berada dalam kondisi sangat aktif, sementara tubuh

tidak aktif sama sekali, tidur REM juga sering disebut sebagai “tidur yang

paradoks”. Pada saat-saat inilah mimpi-mimpi yang jelas lebih sering muncul.

Orang-orang dapat saja mengingat bahwa mereka bermimpi pada saat mereka

Psikologi Umum II | September 2012 7

Page 8: kesadaran

Pertemuan ke-3

terbangun dari tidur non-REM (tahap 1-4). Tidur non-REM ditandai dengan

kurangnya gerakan mata yang cepat dan sedikit mimpi. Seseorang terbangun

ketika tidur REM, lebih sering melaporkan telah bermimpi daripada dibangunkan

di tahap tidur yang lain. Semakin panjang periode tidur REM, semakin besar

seseorang bermimpi. Mimpi juga terjadi semasa tidur gelombang lambat atau

tidur non-REM, tetapi frekuensi mimpi yang terjadi di tahap ini relatif rendah.

Laporan mimpi oleh individu yang dibangunkan dari tidur REM biasanya lebih

panjang, lebih nyata dan lebih teranimasi secara motorik, lebih melibatkan emosi,

dan lebih sedikit berhubungan dengan kehidupan ketika terjaga, daripada

laporan-laporan mimpi dari mereka yang dibangunkan dari tidur non-REM.

Waktu yang kita habiskan di tidur REM berubah sepanjang masa hidup

kita. Persentase total tidur sepanjang periode 24 jam yang terdiri atas tidur REM

secara khusus banyak pada masa bayi (hampir 8 jam). Dewasa yang lebih tua

mengalami lebih sedikit dari 1 jam tidur REM per periode 24 jam.

Gangguan Tidur

Banyak orang menderita gangguan tidur yang tidak terdiagnosis dan tidak

tertangani yang membuat mereka harus bergelut melewati hari mereka, mereka

tidak termotivasi, dan merasa lelah. Beberapa masalah tidur akan dibahas

sebagai berikut:

1. Insomnia

Insomnia dapat mencakup kesulitan untuk tertidur,

terbangun di malam hari, atau terbangun terlalu dini.

Penelitian-penelitian mengemukakan bahwa:

Satu dari lima orang dewasa mengalami insomnia.

Insomnia lebih umum terjadi pada perempuan dan dewasa lanjut, juga

pada individu yang kurus, stress atau depresi.

Perempuan lebih besar kemungkinan menderita insomnia daripada lelaki

karena berbagai faktor, termasuk kekurangan zat besi dan perubahan

hormonal.

Psikologi Umum II | September 2012 8

Page 9: kesadaran

Pertemuan ke-3

70 persen perempuan dari berbagai latar belakang (ibu rumah tangga, ibu

orangtua tunggal, ibu bekerja, dan lain-lain) mengalami masalah tidur.

2. Berjalan dalam tidur dan mengigau

Somnambulisme adalah istilah resmi untuk berjalan dalam

tidur, yang terjadi pada tahap tidur terlelap. Perilaku ini

terjadi ketika tahap 3 dan tahap 5 dalam tidur, biasanya

pada awal malam, ketika seseorang tidak sedang

bermimpi. Tidak ada yang benar-benar abnormal tentang

berjalan dalam tidur. Tidak seperti takhayul yang ada, dan aman untuk

membangunkan seseorang dalam tidur, justru mereka harus dibangunkan

karena mungkin membahayakan mereka berkeliling di kegelapan.

3. Mimpi buruk dan teror malam

Mimpi buruk (nightmare) adalah mimpi mengerikan yang

membangunkan pemimpi dari tidur REM. Isi mimpi buruk

berkisar pada bahaya pemimpi dikejar-kejar, dirampok,

diperkosa, dibunuh, atau dilempar ke jurang. Mimpi

buruk memuncak pada usia 3 hingga 6 tahun dan menurun, meskipun pada

usia remaja dan dewasa dapat juga mengalami mimpi buruk.

Teror malam (night terror) ditandai oleh rangsangan tiba-

tiba dalam tidur oleh rasa takut yang sangat kuat. Teror

malam diiringi oleh sejumlah reaksi fisiologis, seperti

cepatnya detak jantung dan napas, teriakan keras, napas

yang berat, dan pergerakan. Teror malam tidak selazim mimpi buruk. Tidak

seperti mimpi buruk, terror malam terjadi ketika gelombang lambat pada tidur

non-REM. Teror malam memuncak pada usia 5 hingga 7 tahun dan

berkurang setelahnya.

4. Narkolepsi

Dorongan tidur yang terlalu besar disebut

narkolepsi (narcolepsy). Dorongan itu begitu kuat

sehingga mungkin jatuh tertidur di tengah berbicara

atau berdiri. Penderita narkolepsi langsung tidur ke

Psikologi Umum II | September 2012 9

Page 10: kesadaran

Pertemuan ke-3

tahap tidur REM, bukan bertahap. Kemungkinan narkolepsi ini bersifat

genetika. Penanganan narkolepsi mencakup konseling untuk menemukan

penyebab potensial dari kengantukan yang berlebihan ini.

5. Apnea Tidur

Apnea tidur (Sleep apnea) adalah gangguan tidur di

mana individu berhenti bernafas karena lubang angin

gagal membuka atau karena proses otak yang terkait

dengan pernapasan gagal bekerja selayaknya. Orang-

orang dengan apnea tidur beberapa kali terbangun singkat pada malam hari

agar mereka dapat kembali bernapas, walaupun mereka biasanya tidak awas

terhadap keadaan bangun mereka. Selama siang hari, orang-orang ini

mungkin mengantuk karena kurang tidur di malam hari.

Tanda-tanda umum apnea tidur adalah mendengkur keras, diselingi dengan

hening (apnea). Apnea tidur lazim terjadi pada bayi dan dewasa di atas usia

65 tahun. Apnea tidur juga lebih sering terjadi pada individu yang menderita

obesitas, laki-laki, dan individu dengan leher besar dan dagu masuk ke

dalam. Apnea tidur yang tidak ditangani dapat menyebabkan tekanan darah

tinggi, stroke, adan impoten. Dan ditambah tidur pada siang hari dapat

menyebabkan kecelakaan, hilangnya produktivitas, dan masalah hubungan

“relationship” dengan pasangan maupun rekan.

Mimpi

Sejak awal mula bahasa, manusia telah melekatkan

pentingnya sejarah, pribadi, dan agama pada mimpi. Sejak

5.000 tahun SM, masyarakat Babilonia mencatat dan

menafsirkan mimpi pada until tanah liat. Masyarakat Mesir

membangun kuil sebagai penghormatan pada Serapis, dewa

mimpi. Mimpi sering digambarkan dengan panjang pada lebih dari 70 bagian di

Alkitab. Sigmund Freud menaruh kepercayaan pada mimpi sebagai kunci

ketidaksadaran kita, dan dengan menganalisis simbol-simbol mimpi

Psikologi Umum II | September 2012 10

Page 11: kesadaran

Pertemuan ke-3

melambangkan hasrat-hasrat kita tersembunyi. Para seniman terkadang

menerapkan dunia mimpinya yang simbolik dalam karya mereka. Oleh karena

mimpi tertulis di pikiran dengan sekiti atau tanpa partisipasi sadar, sulit untuk

mengungkap misterinya. Beberapa pendekatan dan teori dari para ahli berusaha

menjelaskan mengenai mimpi, seperti berikut ini:

Mimpi sebagai Keinginan-keinginan yang Tak Disadari

Salah satu yang melahirkan teori psikologi mengenai mimpi

adalah Sigmund Freud, Bapak Psikoanalisis. Sesudah

menganalisis mimpi-mimpi pasiennya dan beberapa mimpinya

sendiri, Freud menyimpulkan bahwa fantasi-fantasi yang kita

alami di malam hari, memberikan gagasan atau penjelasan mengenai keinginan,

motif-motif, dan konflik-konflik yang sering kali tidak kita sadari-sebuah “jalan

emas menuju kesadaran.” Freud berkata bahwa dalam mimpi kita dapat

mengekspresikan semua hasrat dan keinginan terpendam, yang sering kali

merupakan sesuatu yang terkait dengan seksualitas atau kekerasan.

Setiap mimpi memiliki makna, tidak peduli seberapa aneh gambaran yang

terlihat dalam mimpi itu. Tapi bila sebuah pesan dalam mimpi menimbulkan

kecemasan, bagian rasional dari pikiran harus menyingkirkan atau

mengubahnya. Kalau tidak, mimpi dapat masuk ke dalam kesadaran dan

membangunkan si pemimpi tadi. Oleh karena itu dalam mimpi, seseorang dapat

saja ditampilkan oleh orang lain-misalnya ayah tampil diwakilkan oleh seorang

kakak-atau bahkan oleh beberapa karakteristik yang berbeda-beda. Sama

halnya pikiran atau objek diterjemahkan ke daam gambaran simbolis. Sebuah

penis, dapat saja ditampilkan dalam bentuk ular, payung, atau sebuah belati;

sementara terowongan atau gua; dan tubuh manusia sebagai sebuah rumah.

Karena kenyatan diubah sedemikian rupa, sebuah mimpi terlihat seperti psikosis,

gangguan mental yang akut; setiap malam, kita harus mengalami delusi agar

kecemasan kita tidak muncul dan tidur kita tidak terganggu.

Menurut Freud, untuk memahami mimpi kita harus membedakan antara

isi manifes, yaitu aspek-aspek yang kita alami secara sadar selama waktu tidur

dan yang mungkin kita ingat saat terbangun. Kemudian dari isi laten, yaitu

Psikologi Umum II | September 2012 11

Page 12: kesadaran

Pertemuan ke-3

harapan dan pikiran yang tidak disadari dan diekspresikan dalam bentuk

simbolis. Kendati demikian, Freud mengingatkan agar kita tidak mengartikan

simbol-simbol dalam mimpi secara sederhana. Setiap mimpi harus dianalisis

dengan mengikutsertakan konteks kehidupan terjaga dari si pemimpi, demikian

pula asosiasi dari orang tersebut terhadap isi mimpinya. Tidak semua isi dalam

mimpi bersifat simbolis.

Mimpi sebagai Usaha Mengatasi Masalah

Penjelasan lain mengatakan bahwa mimpi merefleksikan hal-

hal dalam kehidupa kita yang pada saat it uterus-menerus

memenuhi pikiran, seperti masalah atau urusan kita mengenai

sesuatu hal, misalnya keluarga, pekerjaan, kuliah, kekasih,

kesehatan, dan lain-lain. Dalam pendekatan yang berfokus

pada masalah (problem focused approach) ini, simbol-simbol dan metafora

dalam mimpi tidak menutup makna sesungguhnya; mereka malah

menyatakannya. Contohnya Gayle Delaney seorang psikolog, menceritakan

seorang wanita yang bermimpi tengah berenang dalam air. Putranya yag berusia

8 tahun ada di punggungnya dengan kepala tersebut di atas permukaan air.

Suaminya seharusnya mengambil foto mereka berdua, namun ternyata untuk

alasan tertentu ia tidak melakukannya, dan si istri merasa seolah-olah bahwa dia

akan tenggelam. Untuk Delaney, pesannya menjadi sangat jelas: bahwa wanita

ini “tenggelam” dalam tanggung jawab untuk merawat anak, sementara suaminya

“tidak memperhatikannya.” Penjelasan berfokus pada masalah dari mimpi

didukung dengan temuan bahwa mimpi cenderung menggambarkan isi yang

terkait dengan keadaan seseorang pada saat ini. Beberapa psikolog percaya

bahwa mimpi tidak hanya merefleksikan kecemasan utama kita saat ini, namun

juga memberikan kesempatan bagi kita untuk mengatasinya.

Mimpi sebagai Proses Berpikir

Pendekatan kognitif dari mimpi menekankan perhatian kita saat ini, tetapi

tidak menyatakan pemecahan masalah selama kita tidur. Dalam pandangan ini,

mimpi secara sederhana merupakan modifikasi dari aktivasi kognitif yang terjadi

saat kita terbangun. Dalam mimpi, kita membangun simulasi yang masuk akal

dari dunia nyata, menggunakan jenis ingatan, pengetahuan, metafora, dan

Psikologi Umum II | September 2012 12

Page 13: kesadaran

Pertemuan ke-3

angapan-anggapan mengenai dunia yang sama seperti kita lakukan ketika kita

tidak sedang tertidur. Oleh karena itu, isi mimpi dapat saja mencakup pikiran-

pikiran, konsep-konsep dan skenario yang berhubungan maupun tidak

berhubungan dengan masalah sehari-hari kita. Kita akan cenderung bermimpi

mengenai keluarga, teman-teman, perkuliahan, pekerjaan, atau minat terhadap

hiburan-topik-topik yang juga biasanya memenuhi pikiran kita di saat terjaga.

Dalam pandangan kognitif, otak melakukan aktivitas atau kerja yang

sejenis dengan kerja yang dilakukan saat kita terjaga. Hal ini menjelaskan

mengapa beberapa bagian korteks serebral yang terlibat dalam proses persepsi

dan kognisi sangat aktif pada saat kita bermimpi. Perbedaannya ialah bahwa

ketika kita tertidur, kita terlepas dari proses input sensorik dan umpan balik dari

dunia maupun pergerakan tubuh; satu-satunya input yang masuk ke otak adalah

output dari otak itu sendiri. Pikiran dan mimpi kita cenderung tidak fokus dan

bersifat acak dibandingkan dengan saat kita terjaga-kecuali bila kita sedang

melamun.

Pandangan ini memprediksi bahwa bila seseorang dapat terlepas dari

semua rangsangan eksternal saat terjaga, aktivitas mentalnya akan menjadi

serupa dengan aktivitasnya pada saat bermimpi, dengan kualitas halusinasi yang

sama. Pendekatan kognitif juga memprediksi bahwa seiring dengan

meningkatnya kemampuan kognitif dan hubungan antar bagian di otak saat

masa anak-anak, mimpi seharusnya berubah juga, dan pada kenyataannya

memang demikian. Bayi mungkin tidak bermimpi sama sekali, dalam

pemahaman seperti mimpi orang dewasa. Anak-anak kecil mungkin pernah

melihat gambar visual selama tidur, namun kemampuan kognitif mereka terbatas

membuat kemampuan mereka untuk membuat mimpi yang bersifat naratif tidak

muncul hingga mereka berusia 7 atau 8 tahun. Mimpi mereka terjadi dengan

sangat jarang dan cenderung hampa dan statis, mengenai hal-hal yang ditemui

setiap hari. Tetapi dengan bertambahnya usia, mimpi mereka menjadi lebih

rumit, dinamis, dan berbentuk cerita.

Mimpi sebagai Interpretasi dari Aktivasi Otak

Teori aktivasi-sintesis (activation-synthesis theory)

menyatakan bahwa mimpi terjadi ketika serebrum

Psikologi Umum II | September 2012 13

Page 14: kesadaran

Pertemuan ke-3

mensintesiskan sinyal-sinyal saraf yang dihasilkan oleh aktivitas di bagian otak

yang lebih rendah. Menurut sudut pandang ini, mimpi merefleksikan usaha otak

untuk memahami aktivitas safar yang terjadi saat tidur.

Ketika bangun dan terjaga, kandungan pengalaman sadar kita cenderung

dikendalikan oleh berbagai rangsangan eksternal yang menghasilkan perilkau

motorik yang khusus. Pada saat tidur, menurut teori aktivasi-sintesis,

pengalaman sadar dikendalikan oleh rangsangan yang dihasilkan secara internal

yang tidak memiliki konsekuensi yang jelas. Kita mungkin menyadari bagaimana

keadaan internal mempengaruhi mimpi kita, jika kita pernah tertidur dalam

keadaan haus dan bermimpi mengambil segelas air. Sumber penting

perangsangan internal adalah aktivitas saraf yang spontan pada formasi

retikularis di sistem limbik.

Pendukung teori aktivasi-sintesis berpendapat bahwa jaringan saraf di

daerah lain di otak depan memegang peranan penting dalam mimpi. Khususnya

mereka percaya bahwa di daerah yang sama di otak depan yang terlibat dalam

perilaku terjaga tertentu juga berfungsi dalam aspek mimpi tertentu. Dengan

demikian, wilayah motorik dan sensoris primer di otak depan dapat diaktivasi

dalam aspek sensorimotor mimpi tersebut; aspek visual dalam mimpi di dalam

korteks asosiasi visual; amigdala, hipokampus, dan lobus frontal akan diaktivasi

pada aspek emosional mimpi, dan seterusnya.

Gerakan mata yang mendadak dan tidak terkoordinasi pada tidur REM

membuat dunia mimpi bergerak dengan cara yang aneh. Mimpi cenderung

terputus, berbaur, dan berganti mendadak d tengah aliran. Freud menjelaskan

gejala ini sebagai usaha pemimpi untuk menghindari dari hal yang tidak

menyenangkan dan tabu. Para ahli teori aktivasi-sintesis menyatakan bahwa

perpindahan-perpindahan ini disebabkan siklus normal dari aktivitas saraf.

Dengan kadar neurotransmitter naik dan turun semasa tahapan-taapan tidur,

lanskap mimpi yang baru muncul. Secara keseluruhan, dalam pandangan

aktivasi-sintesis, mimpi hanya merupakan pertunjukan gambar sekilas, tidak ada

peristiwa utamnya.

HIPNOSIS

Psikologi Umum II | September 2012 14

Page 15: kesadaran

Pertemuan ke-3

Hipnosis (hypnosis) dapat didefinisikan sebagai keadaan

kesadaran yang terubah atau hanya suatu keadaan psikologis dari

atensi dan pengharapan yang terubah, di mana individu mudah

menerima sugesti. Berbagai teknik dasar hypnosis telah

digunakan dejak awal sejarah dalam kaitannya dengan perayaan

keagamaan, sihir, supernatural, dan berbagai macam lagi teori yang keliru.

Pada akhir abad ke-19, seorang dokter Austria

Friederich Anton Mesmer menyembuhkan berbagai masalah

pasien dengan mengalirkan magnet ke sekujur tubuh.

Mesmer menyatakan bahwa dalam tubuh manusia terdapat

cairan universal yang berfungsi untuk menjaga

keseimbangan tubuh. Cairan yang tidak mengalir dengan lancar karena

tersumbat bisa menyebabkan manusia menjadi tidak sehat secara mental

maupun fisik. Untuk itu Mesmer menggunakan magnet untuk melepaskan

sumbatan aliran cairan tadi. Istilah ini dinamakan Animal Magnetism.

Metoda terapi yang dilakukan Mesmer adalah dengan mengisi penuh

sebuah bak dengan air lalu diisi besi magnet. Pasien yang ingin diobati diminta

memegang besi dalam bak air itu. Jika pasiennya lebih dari satu, mereka diminta

memegang kabel yang menghubungkan satu sama lain dengan maksud agar

energi magnet tersebut mengalir ke tiap tubuh pasien.

Kemudian pada saat pengobatan, Mesmer melakukan sebuah drama

penyembuhan yang menimbulkan efek sugesti yang kuat. Hal ini membuat

pasien yang ada menjadi terhanyut dalam imajinasi drama tersebut. Ada juga

pasien yang mengalami halusinasi sehingga seolah-olah melihat tangan Mesmer

mengeluarkan asap atau energi. Pada sesi terakhir proses penyembuhannya,

Mesmer menyentuh pasien sambil memberi sugesti bahwa pasien sudah

disembuhkan. Mesmer mengklaim bahwa dirinya memiliki energi magnetis,

semacam kesaktian yang bisa menyembuhkan. Mesmer juga mengaku bisa 

mengalirkan energi magnetis ke dalam gelas. Sehingga orang yang minum dari

gelas itu dapat sembuh dari penyakitnya

Kenyataanya, penyembuhannya disebabkan oleh sugesti hipnotis.

Sebuah komite yang ditunjuk oleh French Academy of Scince untuk melakukan

penyelidikan klaim Mesmer. Komite ini sepakat bahwa perawatan tersebut efektif.

Psikologi Umum II | September 2012 15

Page 16: kesadaran

Pertemuan ke-3

Walaupun demikian, mereka mendebatkan teori Mesmer tentang magnetisme

hewan dan melarangnya mempraktikannya di Paris. Kini hipnosis diakui sebagai

sebuah proses resmi dalam psikologi dan pengobatan medis, walaupun masih

banyak yang harus dipelajari tentang bagaimana cara kerjanya. Ditambah lagi,

terdapat debat yang masih berlangsung tentang apakah hipnosis benar-benar

merupakan keadaan kesadaran yang terubah.

Hakikat Hipnosis

Anggapan umum yang salah adalah bahwa keadaan terhipnotis mirip

dengan keadaan tidur. Namun demikian, tidak seperti orang yang sedang tidur,

individu dalam pengaruh hipnosis awas terhapa apa yang sedang terjadi dan

mengingat pengalaman tersebut nantinya, kecuali mereka diinstruksikan untuk

melupakannya. Empat (4) langkah dalam hipnosis, yaitu:

1. Gangguan diminimalisasi; orang yang dihipnotis dibuat merasa nyaman

2. Penghipnosis menginstruksikan orang tersebut untu berkonsentrasi pada

sesuatu yang spesifik, seperti membayagkan pemandangan atau

memperhatikan detak jam

3. Penghipnosis mengatakan kepada orang tersebut apa yang diharapkan

dalam keadaan terhipnosis, seperti relaksasi atau sensasi mengambang

yang menyenangkan

4. Penghipnosis mensugesti kejadian-kejadian atau

emosi-emosi tertentu yang akan terjadi atau bisa

diamati terjadi, seperti “ Anda akan rileks.” Ketika efek

yang disugestikan terjadi, orang

menginterpretasikannya sebagai akibat dari sugesti penghipnosis dan

menerimanya sebagai indikasi bahwa sesuatu telah terjadi. Peningkatan

pengharapan bahwa penghipnosis akan membuat segala sesuatunya terjadi

di masa mendatang ini membuat seseorang semakin tersugesti.

Variasi individual dalam Hipnosis

Sepanjang hipnosis telah diteliti (sekitar 200 tahun), beberapa orang

ditemukan lebih mudah dihipnotis daripada orang lain. Sekitar 65% individu

secara umum dapat dihipnotis, dengan tambahan 15% sangat mudah dihipnotis,

Psikologi Umum II | September 2012 16

Page 17: kesadaran

Pertemuan ke-3

10% atau kurang tidak dapat dihipnotis sama sekali, dan sisanya terletak

diantranya.

Tidak ada cara yang mudah untuk menduga siapa yang dapat dihipnotis.

Akan tetapi jika kita memiliki kapasitas untuk menenggelamkan diri kita ke dalam

aktivitas yang imajinatif seperti mendengarkan music favorit atau membaca

novel, maka kita mungkin adalah calon yang dapat terhipnotis. Orang yang

dihipnotis menjadi terserap penuh ke dalam apa yang mereka lakukan,

mengangkat batasan-batasan antar diri mereka dengan yang mereka alami di

lingkungan.

Hipnosis dan Kehendak

Bila individu berada dalam keadaan terhipnotis, maka individu

menyerahkan tanggung jawab kepada penghipnotis da mengikuti sugesti

penghipnotis. Walaupun demikian, ketika dalam keadaan terhipnotis, kecil

kemungkinan mereka melakukan sesuatu yang melanggar moral atau

berbahaya.

Menjelaskan Hipnosis

Suatu Kesadaran Terbagi

Ernest Hilgard (1977, 1992) mengatakan bahwa hipnosis

melibatkan suatu keadaan kesadaran terbagi yang istimewa,

seperti membelah kesadarn menjadi beberapa komponen. Satu

komponen mengikuti komando penghipnotis, sementara

komponen yang lain bertindak sebagai “pengamat tersembunyi.”

Dalam suatu situasi, Hilgard menempatkan salah satu tangan individu

terhipnotis dalam sebuah ember air sedingin es dan mengatakan bahwa ia tidak

akan merasa sakit, tapi bagian lain dari pikirannya bagian tersembunyi yang

awas terhadap apa yang sedang terjadi dapat memberi sinyal atas rasa sakit apa

pun dengan menekan tombol dengan tangan yang satunya lagi. Individu dalam

keadaan terhipnotis melaporkan kemudian bahwa mereka tidak merasakan sakit,

namun ketika tangannya direndamkan ke dalam air sedingin es, mereka memang

menekan tombol dengan tangan yang tidak direndam, dan semakin sering

mereka menekannya semakin lama tangan mereka direndam. Dengan demikian,

pandangan Hilgard, dalam hipnosis kesadaran memiliki bagian tersembunyi yang

Psikologi Umum II | September 2012 17

Page 18: kesadaran

Pertemuan ke-3

tetap berhubungan dengan realitas dan merasakan sakit, sementara bagian yang

lain dari kesadaran tidak merasakan sakit.

Perilaku Kognitif Sosial

Beberapa ahli meragukan bahwa hipnosis memang merupakan keadaan

kesarana yang terubah. Dalam pandangan hipnosis perilaku kognitif sosial

(social cognitive behavior view of hypnosis), hipnosis merupakan keadaan

normal di mana individu yang terhipnotis berperilaku dengan cara yang ia yakini

tentang bagaimana seorang yang sedang dihipnotis seharusnya berperilaku.

Sudut pandang perilaku kognitif sosial menyusun pertanyaan-pertanyaan penting

tentang hipnosis sekitar faktor-faktor kognitif, sikap pengharapan, dan

kepercayaan orang yang dihipnotis dan sekitar konteks sosial tempat hipnosis

terjadi.

Penerapan Hipnosis

Di Amerika Serikat

Hipnosis pertama kali disetujui penggunaannya untuk medis pada tahun

1958, termasuk perawatan alkoholisme, somnabulisme, kecenderungan

bunuh diri, gangguan stres pasca trauma, migren, makan berlebihan, dan

merokok

Mengurangi pengalaman sakit

Di Eropa

Teknik pengendali sakit dalam operasi medis khususnya sebagai

pengganti atau pelengkap anestesi tipikal.

Hipnosedasi (hypnosedation) melibatkan kombinasi hipnosis dan

administrasi bius lokal.

DAFTAR PUSTAKA

King, L.A. (2010). Psikologi Umum, Sebuah Pandangan Apresiatif. Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika

Sarwono, S.W. (2002). Berkenalan Dengan Aliran-Aliran Dan Tokoh-Tokoh Psikologi. Jakarta: PT Bulan Bintang

____Sejarah Hipnosisi. Diunduh tanggal 01 April 2011 dari http://www.hypnosis45.com/sejarah_hypnosis.htm

Psikologi Umum II | September 2012 18

Page 19: kesadaran

Pertemuan ke-3

Wade, C., and Tavris, C. (2007). Psikologi, Jilid Satu, Edisi Kesembilan (Terjemahan). Jakarta Penerbit Erlangga

Psikologi Umum II | September 2012 19