Kesadaran Pengendara Bermotor

21
ANASTASYA S. (10205014) FADLI S. F. (12206028) FARHAN A. (13205059) FERY S. (10106013), SEPTIAN F. (12404022) STEVIE G. (13506054) WIDYA F. (10606027) Kesadaran Pengendara Bermotor

description

Kesadaran Pengendara Bermotor. Anastasya S. ( 10205014) Fadli S. F. ( 12206028) Farhan A. ( 13205059) Fery S. (10106013), Septian F. ( 12404022) Stevie G. ( 13506054) Widya F. (10606027). Latar belakang masalah. Tingginya angka kecelakaan - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Kesadaran Pengendara Bermotor

Page 1: Kesadaran Pengendara Bermotor

ANASTASYA S. (10205014)FADLI S. F. (12206028)FARHAN A. (13205059)

FERY S. (10106013), SEPTIAN F. (12404022)

STEVIE G. (13506054)WIDYA F. (10606027)

Kesadaran Pengendara Bermotor

Page 2: Kesadaran Pengendara Bermotor

Latar belakang masalah

Tingginya angka kecelakaanWHO mencatat bahwa 1 juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun di jalan raya akibat kecelakaan, dimana 40 % diantaranya berusia dibawah 25 tahun.

Kurangnya kesadaran dalam etika berkendara

Page 3: Kesadaran Pengendara Bermotor

Tujuan penelitian

Mengetahui kesadaran pengendara bermotor terhadap ketertiban lalu lintas

Mengetahui lebih jauh tingkat kepedulian pengendara bermotor terhadap ketertiban lalu lintas

Meneliti sebab-sebab dilakukannya pelanggaran terhadap ketertiban lalu lintas oleh pengendara bermotor

Meneliti seberapa besar dampak yang ditimbulkan oleh budaya pengendara bermotor terhadap tingkat kecelakaan

Page 4: Kesadaran Pengendara Bermotor

Teori-teori yang digunakan

Teori difusi kebudayaan budaya dapat terjadi karena adanya kekosongan nilai pada

suatu kaum, karena sifat imitasi, karena pengaruh media massa dan elektronik yang sangat bebas

J.J. Bachoven ‘Persamaan dari kebudayaan itu disebabkan karena tingkat

yang sama dipermukaan bumi’Prof. Koentjaraningrat

Mental menerabas : nafsu untuk mencapai tujuan secepat-cepatnya tanpa banyak kerelaan untuk berusaha dari permulaan secara selangkah demi selangkah yang sejalan dengan sifat-sifat negatif seperti pelanggaran disiplin, suka mengabaikan tugas, dan meremehkan mutu dari proses yang dilakukan

Page 5: Kesadaran Pengendara Bermotor

Budaya Keselamatan di Jalan

Safety ridingLangkah awal ini penting untuk menyadarkan pengendara kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor akan resiko berkendara sehingga dapat meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan di jalan raya. Konsep safety riding meliputi :

Pengenalan perangkat keselamatan Pengujian ketrampilan berkendara Pengenalan karakteristik kendaraan pengenalan mengenai etika dasar berkendara di

jalan raya

Page 6: Kesadaran Pengendara Bermotor

Budaya Keselamatan di Jalan

Defensive Driving lebih mengarah kepada pengendalian pola, cara, mental serta attitude pengendara. Setidaknya terdapat empat kunci utama prinsip defensive driving tersebut yaitu : Kewaspadaan (Alertness) Kesadaran (Awarness) Antisipasi (Anticipation) Sikap dan Mental (Attitude)

Page 7: Kesadaran Pengendara Bermotor

Budaya Keselamatan di Jalan

Posisi berkendara yang benar

Page 8: Kesadaran Pengendara Bermotor

Budaya Keselamatan di Jalan

Posisi berkendara yang salah

Page 9: Kesadaran Pengendara Bermotor

Inti Permasalahan

Tingginya angka kecelakaanBanyaknya kasus pelanggaran lalu lintas

Banting setir Menyetir sambil mengantuk Menyetir di bawah pengaruh alcohol Panik Ngebut Miss-interpretasi Menyetir sembrono Menerobos lampu merah Tidak konsentrasi

Page 10: Kesadaran Pengendara Bermotor

Inti Permasalahan

Page 11: Kesadaran Pengendara Bermotor

Penanggulangan Masalah

Pengenalan mengenai tata tertib lalu lintas sejak dini Honda ajak anak-anak mengenal dunia otomotif dan tata

tertib lalu lintas. Belajar Berlalu Lintas Melalui Permainan Animasi

Operasi Simpatik dari Kepolisian Bagikan bunga, helm, dan selebaran Sosialisasi berkendara ke sekolah-sekolah

Razia yang dilakukan oleh kepolisian untuk memeriksa kelengkapan motor beserta surat-suratnya serta izin mengemudi pengendara motor

Page 12: Kesadaran Pengendara Bermotor

Lingkup kajian

Survey lapangan yang dilakukan pada 100 mahasiswa ITB yang mengendarai motor

Wawancara yang dilakukan pada mahasiswa ITB merupakan bentuk validasi data lapangan hasil survey

Page 13: Kesadaran Pengendara Bermotor

Hasil penelitian dan pembahasan

Page 14: Kesadaran Pengendara Bermotor

Hasil penelitian dan pembahasan (cont.)

Page 15: Kesadaran Pengendara Bermotor

Hasil penelitian dan pembahasan (cont.)

Page 16: Kesadaran Pengendara Bermotor

Hasil penelitian dan pembahasan (cont.)

Page 17: Kesadaran Pengendara Bermotor

Hasil penelitian dan pembahasan (cont.)

Page 18: Kesadaran Pengendara Bermotor

Video Wawancara

Page 19: Kesadaran Pengendara Bermotor

Kesimpulan

Mahasiswa ITB cukup sadar akan ketertiban berlalu lintas.

Tingkat kepedulian terhadap ketertiban berlalu lintas masih kurang, terbukti dengan banyaknya pelanggaran yang dilakukan.

Pelanggaran lalu lintas umumnya dilakukan karena unsur keterpaksaan atau terdesak.

Penyebab kecelakaan tersebar merata, baik karena kesalahan sendiri, kesalahan pengendara lain, maupun karena sarana prasarana.

Page 20: Kesadaran Pengendara Bermotor

Saran

Tingkat kepedulian pengendara motor masih harus ditingkatkan agar pelanggaran terhadap tata tertib berlalu lintas dapat dikurangi sehingga jumlah kecelakaan berkurang.

Keadaan terdesak timbul karena kurangnya kepedulian terhadap hal yang sedang dikerjakan (contoh : kurang kepedulian terhadap kuliah menyebabkan harus ngebut di jalan agar tidak telat). Keadaan terdesak ini harus dikurangi agar pelanggaran dapat dikurangi.

Ketika berkendara, pastikan kondisi fisik dan mental pengendara, serta kondisi fisik kendaraan optimal.

Page 21: Kesadaran Pengendara Bermotor

Daftar referensi

http://www.detik.comhttp://www.kompas.comhttp://www.wikipedia.comhttp://www.gc.ukm.ugm.ac.id/