kerusakan ekosistem

14
KERUSAKAN EKOSISTEM DISUSUN O L E H : NAMA ANGGOTA KELOMPOK : FRENDY HENDRI HERWIN SUDHARWIN HERYAWAN KELVIN WILLYEM LAW KELAS: XII PBR 1 SMKN1 TANJUNGPINANG 2015/2016

description

s

Transcript of kerusakan ekosistem

Page 1: kerusakan ekosistem

KERUSAKAN EKOSISTEM

DISUSUN

O

L

E

H

:

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

FRENDY

HENDRI

HERWIN SUDHARWIN

HERYAWAN

KELVIN

WILLYEM LAW

KELAS: XII PBR 1

SMKN1 TANJUNGPINANG

2015/2016

Page 2: kerusakan ekosistem

A. Pengertian Ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.

Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.

Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan"

B. Komponen-komponen dalam Ekosistem Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu :

1. Komponen abiotik Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda mati, meliputi :

a. Tanah Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi

tekstur, kematangan, dan kemampuan menahan air.

b. Air Persediaan air dipermukaan tanah akan mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan. Hal-hal penting pada air yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu air, kadar mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.

c. Udara Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas yang berbentuk

atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup.

Page 3: kerusakan ekosistem

d. Cahaya matahari Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan

dibumi ini. Salah satunya sebagai faktor utama yang diperlukan dalam proses fotosintesis.

e. Suhu atau temperature Setiap makhluk hidup memerlukan suhu yang optimal untuk kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya.

2. Komponen biotik

Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia. Berdasarkan peranannya komponen biotik dalam ekosisteem dibedakan menjadi tiga, yaitu :

Ada 2 pembagian komponen biotik dalam suatu ekosistem, yaitu Organisme Autotrof dan Organisme Heterotrof:

1. Organisme Autotrof adalah semua organisme yang mampu membuat atau mensintesis makanannya sendiri, berupa bahan organik dan bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi matahari melalui proses fotosintesis. Semua organisme yang mengandung klorofil terutama tumbuhan hijau daun disebut organisme autotrof. Ada dua pembagian atas Organisme autotrof ini yaitu :

a. Fotoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi cahaya untuk mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik.

b. Kemoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi dari reaksi kimia untuk membuat bahan makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya adalah bakteri besi, dalam menjalankan proses ini mereka membutuhkan oksigen.

2. Organisme Heterotrof adalah semua organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, akan tetapi meman faat kan bahan-bahan organik dari organisme lainnya sebagai bahan makanannya. Organisme ini terdiri atas 3 tingkatan yaitu :

Konsumen yang secara langsung memakan organisme lain Pengurai yang mendapatkan makanan dari penguraian bahan organik dari

bangkai

Page 4: kerusakan ekosistem

Detritivor yang merupakan pemakan partikel organik atau jaringan yang telah membusuk, contoh nya adalah lintah dan cacing.

Sementara itu jika dilihat dari susunan trofiknya, maka komponen ekosistem biotik dibagi ke dalam 3 kelompok yakni:

a. Produsen Adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri dengan

bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis. Contoh : semua tumbuhan hijau

b. Konsumen Adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan

menggunakan makanan yang dihasilkan oleh produsen baik secara langsung maupun tidak langsung. Contoh : hewan dan manusia

Berdasarkan tingkatannya konsumen dibedakan menjadi empat, yaitu :

a. Konsumen I/primer adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan produsenContoh : herbivora/hewan pemakan tumbuhan

b. Konsumen II/sekunder adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen I.Contoh : karnivora/hewan pemakan daging

c. Konsumen III/tertier adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen IIContoh : omnivora/hewan pemakan segala.

d. Konsumen puncak adalah konsumen terakhir atau hewan yang menduduki urutan teratas dalam peristiwa makan dimakan.

c. Pengurai

Pengurai disebut juga redusen adalah jasad renik yang dapat menguraikan makhluk lain menjadi zat hara. Contoh : bakteri dan jamur.

Page 5: kerusakan ekosistem

C. SATUAN MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM

Individu merupakan satu makhluk hidup, contohnya seekor burung. Populasi merupakan sekumpulan makhluk hidup yang menetap disuatu

tempat dalam jangka waktu tertentu dan mampu berkembangbiak, contohnya sekumpulan semut.

Komunitas merupakan kumpulan dari populasi yang menempati daerah yang sama dalam waktu jangka waktu yang panjang.

Ekosistem merupakan kumpulan dari komunitas tadi yang melibatkan interaksi yang muantap antara makhluk hidup.

D. Jenis-jenis Ekosistem

Ada dua macam ekosistem yang terbentuk di bumi, yaitu :

1. Ekosistem alamiah.

Ekosistem ini adalah ekosistem yang tercipta dengan sendirinya tanpa ada campur tangan dari manusia, oleh karena itu lah kita sebut sebagai ekosistem Alamiah. Contohnya adalah ekosistem laut dan sungai.

2. Ekosistem Buatan.

Page 6: kerusakan ekosistem

Seperti namanya, ekosistem ini merupakan yang terbentuk dengan adanya campur tangan manusia, Dibuat kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun keanekaragaman hayati di sini terbatas, karena bukan itu tujuan dari membuat ekosistem ini. Contohnya adalah sawah.

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekosistem

1. Penggunaan Bahan Kimia

Sekarang ini banyak kegiatan manusia yang menggunakan bahan kimia. Misalnya, untuk meningkatkan hasil pertanian, para petani melakikan pemupukan dan pemberantasan,hama.

2. Penebangan,Hutan

Jika penebangan hutan dilakukan secara besar-besaran tanpa terkendali, terjadilah hutan gundul. Hutan gundul dapat menyebabkan banjir, erosi, dan tanah longsor.

3. Pemburuan,Liar

Sebagian manusia ada yang gemar berburu.Mereka berburu hewan dengan ada tujuan tertentu. Perburuan liar dapat menyebabkan hewan menjadi punah..

4. Penggunaan,Kendaraan,Bermotor

Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan bermotor. Bahan bakar dapat berupa bensin dan solar. Pembakaran bahan bakar menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut menghasilkan gas karbon diokasida.

5. Pembuangan,Limbah,Sampah

Jika pengolahan sampah tidak dilakukan dengan benar, terjadilah kerusakan lingkungan.Pernakah kamu melihat sungai yang kotor dan berbau busuk? Sungai

Page 7: kerusakan ekosistem

yang demikian merupakan hasil pembuangan sampah dan limbah di sungai. Lingkungan sungai rusak dan hewan yang hidup di dalamnya mati.

F. INTERAKSI DALAM EKOSISTEM

Tentunya setelah mengetahui komponen dalam suatu ekosistem kita bertanya-tanya bagaimana sesungguhnya hubangan antara makhluk hdup yang tinggal menetap dalam suatu ekositem.

Setiap makhluk hidup akan berusaha untuk mempertahankan populasinya, tentu dengan cara mencari makanan dan terus berkembang biak, seperti yang kita ketahui ada makhluk hidup karnivora dan herbivora hal ini akan menimbulkan hubungan erat yang biasa dinamakan rantai makanan dan jaring jaring makanan.

1.Rantai makanan

2. Jaring-jaring makanan

Page 8: kerusakan ekosistem

G. Contoh kerusakan ekosistem

1. Kerusakan Ekosistem pada Terumbu Karang

A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kerusakan Ekosistem Terumbu Karang

Dampak kegiatan manusia pada ekosistem terumbu karang diantaranya sebagai berikut :

1. Penambangan karang dengan atau tanpa bahan peledak perusakan habitat dan kematin massal hewan terumbu karang.

2. Pembuangan limbah panas, meningkatnya suhu air 5-10 derajat celcius diatas suhu ambien, dapat mematikan karang dan biota lainnya.

3. Pengundulan hutan di lahan atas sedimen hasil erosi dapat mencapai terumbu karang di sekitar muara sungai, sehingga mengakibatkan kekeruhan yang menghambat difusi oksigan ke dalam polib.

4. Pengerukan disekitar terumbu karang meningkatnya kekeruhan yang mengganggu pertumbuhan karang.

5. Penangkapan ikan dengan bahan peledak mematikan ikan tanpa dikriminasi, karang dan biota avertebrata yang tidak bercangkang.

B. Upaya-upaya Dalam Menanggulangi Kerusakan Ekosistem Terumbu Karang

Page 9: kerusakan ekosistem

Dalam menanggulangi permasalahan kerusakan terumbu karang yang ada sehingga tidak berkelanjutan dan menyebabkan kerusakan yang berdampak lebih besar lagi, maka diperlukan solusi yang tepat untuk menekan terjadinya hal tersebut seperti :

Peningkatan kesadaran masyarakat dan nelayan akan bahaya yang ditimbulkan dari kerusakan terumbu karang.

Peningkatan pemahaman dan pengetahuan masyarakat dan nelayan tentang terumbu karang.

Melakukan rehabilitasi terumbu karang. Membuat alternatif habitat untuk mengatasi karang sebagai habitat ikan

sehingga daerah karang alami tidak rusak akibat penangkapan ikan. Mencari akar-akar penyebab dari masing-masing masalah yang timbul dan

mencarikan solusi yang tepat untuk mengatasinya. Melakukan penegakan hukum mengenai terumbu karang khususnya dalam

hal pemanfaatan yang bertanggung jawab.

Adapun hal-hal yang harus dilakukan masyarakat dan nelayan dalam mengantisipasi kerusakan terumbu karang yang semakin parah, diantaranya yaitu sebagai berikut :

1. Tidak membuang sampah ke laut dan pantai yang dapat mencemari air laut.

2. Tidak menyentuh terumbu karang saat menyelam, satu sentuhan saja dapat membunuh terumbu karang.

3. Tidak melakukan pemborosan air, semakin banyak air yang digunakan maka semakin banyak pula limbah air yang dibuang ke laut.

4. Tidak melakukan pembangunan pemukiman di area sekitar terumbu karang.

5. Tidak melakukan penangkapan ikan dengan cara yang salah seperti pemakaian bom ikan.

Selain itu, adapun upaya yang dilakukan yakni dengan melibatkan masyarakat untuk bekerja sama dalam menanggulangi kerusakan ekosistem terumbu karang. Yakni masyarakat diharapkan mampu menjawab persoalan yang terjadi di suatu wilayah berdasarkan karakteristik sumber daya alam dan sumber daya manusia di wilayah tersebut.

2. Kerusakan Ekosistem pada Sawah

A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kerusakan Ekosistem pada Sawah:

1. Pencemaran tanah Tanah bisa dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap

Page 10: kerusakan ekosistem

pupuk dan bahan pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan tanah menjadi kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat besar yang terdapat di dalam tanah. Selain itu, pencemara tanah juga dapat disebabkan oleh sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik tidak mengalami proses penghancuran secara sempurna.

2. Hama Dalam ekosistem sawah, masalah yang sering terjadi adalah banyaknya hama yang mengganggu atau merusak tanaman yang berfungsi sebagai produsen. sehingga menyebabkan tanaman menjadi kurang tumbuh secara sempurna dan pertumbuhannya menjadi terhambat. Hal tersebut akan sangat berpengaruh pada perekonomian di Negara kita. Semakin banyak tanaman yang terkena hama, semakin mahal harga jual tanaman tersebut.

3. Cuaca atau iklim Cuaca yang tidak menentu akan sangat berpengaruh pada tanaman padi yang terdapat pada ekosistem sawah. Ketika musim hujan, hama tikus akan semakin banyak sehingga produksi tanaman padi akan semakin menurun. Ketika musim panas, tanah sawah akan menjadi retak-retak sehingga tanaman padi banyak yang mati karena kekurangan air.

4. Pencemaran air Air sangat mempengaruhi tumbuh kembang tanaman dan hewan yang

terdapat pada ekosistem sawah. Tidak sedikit lahan persawahan yang memanfaatkan sistem irigasi yang telah tercemari oleh limbah-limbah pabrik-pabrik. Hal ini menyebabkan terganggunya sistem rantai makanan yang ada pada ekosistem sawah.

B. Upaya-upaya mengatasi masalah-masalah yang timbul pada Ekosistem Sawah

Pada umumnya permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:

Page 11: kerusakan ekosistem

1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya.

2. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya alam maka diperlukan penegakan hukum secara adil dan konsisten.

3. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.

5. Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara efektif.

6. Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara keragaman konservasi yang sudah ada sebelumnya.

7. Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan lingkungan global.

Kesimpulan

Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang membentuk hubungan timbal balik. Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda mati. Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia.

Page 12: kerusakan ekosistem

Saran

1. Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggal. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan tempat lingkungan terutama disekitar tempat tinggal kita.

2. Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya saling ketergantungan dan tidak dapat hidup sendiri