Kertas Kerja...2020/10/12  · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait...

23
2020 Kebijakan Pengadaan Program Bantuan Sosial Bagi UMKM Terdampak Covid-19 di Kota Semarang Kertas Kerja

Transcript of Kertas Kerja...2020/10/12  · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait...

  • 2020

    Kebijakan Pengadaan Program Bantuan Sosial Bagi UMKM Terdampak Covid-19 di Kota Semarang

    Kertas Kerja

  • 2020

    Kebijakan Pengadaan Program Bantuan Sosial Bagi UMKM Terdampak Covid-19 di Kota Semarang

    Kertas Kerja

  • Kertas Kerja Kebijakan Pengadaan Program

    Bantuan Sosial Bagi UMKM Terdampak COVID-19

    di Kota Semarang

    Penyunting

    Nanda Sihombing

    Hivos Southeast Asia

    Koordinator Desain dan Tata Letak

    Ega Rosalina

    Hivos Southeast Asia

    Koordinator Peneliti

    Widi Nugroho

    PATTIRO Semarang

    Peneliti

    Hani Werdi Apriyanti

    Asisten Peneliti

    Muhammad Syofii

    PATTIRO Semarang

    Versi: September 2020

    Kertas kerja ini terlisensi di bawah Lisensi Creative

    Commons Atribusi-Non Komersial-Berbagi Serupa

    Kertas Kerja Kebijakan Pengadaan Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak COVID-19 di Kota Semarang

    disusun oleh PATTIRO Semarang atas dukungan Program

    Keterbukaan Kontrak Hivos. Isi produk ini seutuhnya

    merupakan tanggung jawab PATTIRO Semarang dan tidak

    mencerminkan pandangan serta sikap Hivos.

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    i

  • Latar Belakang

    1.1 Latar Belakang

    Analisis Masalah

    2.1 Analisis Kondisi UMKM terdampak COVID 19

    2.2 Kebijakan Dalam Penanganan Pandemi COVID-19

    2.3 Program Bantuan Sosial UMKM Terdampak COVID-19

    2.4 Implementasi Program bantuan Sosial UMKM terdampak COVID-19

    2.6 Pengadaan Program Bantuan Sosial

    2.7 Distribusi Program Bantuan Sosial

    Kesimpulan dan Rekomendasi

    3.1 Kesimpulan

    3.2 Rekomendasi

    Daftar Pustaka

    01.

    02.

    03.

    01

    02

    05

    06

    12

    16

    18

    22

    24

    27

    28

    30

    32

    Daftar Isi 01. LatarBelakang

    1Kebijakan Pengadaan Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    ii

  • Wabah COVID-19 telah menyebabkan dampak pada berbagai sektor di

    Indonesia (Bahtiar & Saragih, 2020). Pandemi COVID-19 yang menyebar

    cepat sampai Indonesia, awalnya berdampak pada sektor transportasi

    dan pariwisata yang kemudian meluas ke sektor lain, yaitu kesehatan hingga

    perdagangan. Secara ekonomi, terdapat empat sektor yang paling

    terdampak wabah COVID-19 yaitu rumah tangga, UMKM, korporasi, dan

    sektorkeuangan (Puspasari, 2020).

    Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) semakin terdampak,

    sehingga mengalami berbagai persoalan karena adanya pembatasan kegiatan

    fisik dan sosial (physical dan social distancing) (Andrianita, 2020). Berdasarkan

    pemetaan dampak COVID-19 yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM

    Provinsi Jawa Tengah, sekitar 56,66% UMKM di Jawa Tengah mengalami

    permasalahan terkait dengan pemasaran, 25,28% mengalami permasalahan

    pembiayaan, dan 12,12% mengalami persoalan lain-lain, serta 5% mengalami

    kesulitan bahan baku, dan 0,94% mengalamai kesulitan produksi (Dinkop

    UMKM, 2020). UMKM terdampak COVID-19 tersebut, termasuk yang secara

    geografis berada di wilayah Kota Semarang. Sesuai data yang diakses melalui

    diskopumkm.semarangkota.go.id, 2020, jumlah UMKM di wilayah Kota

    Semarang adalah 17.594 yang tersebar di 16 kecamatan.

    Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait

    penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota

    Semarang. Tahapan penelitian terdiri dari: 1) Identifikasi permasalahan dan

    kebutuhan UMKM di sektor makanan/minuman, serta tekstil/kerajinan,

    2) Review kebijakan, 3) Survei secara online, 4) Interview, 5) Analisis data,

    6) Kesimpulan dan rekomendasi. Kertas kerja ini disusun dengan metode

    penelitian kombinasi (mixed methods) yaitu menggabungkan metode

    kuantitatif dan metode kualitatif untuk memperoleh data yang lebih

    komprehensif, valid, reliabel, dan objektif (Sugiyono, 2016).

    Latar Belakang1.1 Data dalam penelitian ini terdiri dari: 1) data primer yang diperoleh melalui

    survei daring kepada UMKM dan Interview kepada Kepala Dinas Koperasi

    dan UMKM Kota Semarang, 2) data sekunder, diperoleh melalui jurnal, buku

    referensi, dan sumber dokumen lainya yang relevan. Teknik analisis data

    dengan analisis statistik deskriptif (Ghozali, 2016). Sedangkan data kualitatif

    dianalisis dengan cara organisasi data (pengurangan, dan coding), kemudian

    dilakukan interpretasi data dengan mencari alternatif penjelasan kemudian

    menuliskan hasilnya.

    Sampel ditentukan menggunkan teknik purposive sampling, untuk

    memperoleh sampel sesuai dengan tujuan penelitian. Sampel ditentukan

    berdasarkan kriteria, yaitu UMKM yang bergerak di bidang industri makanan/

    minuman dan tekstik/ kerajinan, dan masih berproduksi selama pandemi.

    Industri makanan/minuman dipilih karena UMKM yang bergerak di sektor

    makanan/minuman serta kerajinan merupakan sektor yang paling terdampak

    pada saat pandemi COVID-19. Jumlah sampel minimal ditentukan

    menggunakan rumus Slovin, dengan α 5%, dari jumlah populasi 17.594 UMKM di Kota Semarang.

    Interview dilakukan secara langsung kepada Kepala Dinas Koperasi dan UMKM

    Kota Semarang. Selain itu, informasi juga diperoleh melalui Focus Group

    Discussion yang melibatkan stakeholders terkait, yaitu Ketua Harian Gugus

    Tugas COVID-19 Kota Semarang, Plt. Sekertaris Dinas Sosial Kota Semarang,

    dan pelaku UMKM Kota Semarang.

    1Informasi Publik Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, Daftar UMKM,

    http://diskopumkm.semarangkota.go.id/informasi-publik/informasi-serta-merta/umkm, diakses pada 2 Mei 2020, pukul 13.30 WIB

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    2 3

  • 02. AnalisisMasalahPemetaan permasalahan UMKM di Provinsi Jawa Tengah

    semasa pandemi Covid-19*

    UMKM di Jawa Tengah dan Semarang

    01.

    02.

    02. Pembiayaan

    25,28%

    03. Kesulitan Bahan Baku

    5%

    04. Kesulitan Produksi

    0,94%

    05.Lain-lain

    12,12%

    2019

    151,968*Semarang

    17,594**

    01. Pemasaran

    56,66%

    Masalah UMKM Jawa Tengah saat Pandemi Covid-19

    * Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Jawa Tengah

    ** Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Semarang

    Sumber

    3.000

    Sem

    aran

    g

    Tim

    ur

    Gen

    uk

    Sem

    aran

    g

    Ten

    gah

    Sem

    aran

    g

    Bar

    at

    Tug

    u

    Gay

    amsa

    ri

    Sem

    aran

    g

    Uta

    ra

    Ng

    aliy

    an

    Ped

    uru

    ng

    an

    Mije

    n

    Gu

    nu

    ng

    pat

    i

    Gaj

    ah

    Mu

    ng

    kur

    Sem

    aran

    g

    Sela

    tan

    Can

    dis

    ari

    Ban

    yum

    anik

    Tem

    bal

    ang

    2.400

    1.800

    1.200

    600

    0

    919 1

    .06

    0

    1.30

    8

    42

    9

    1.10

    8 1.6

    82

    656

    570

    584

    617

    1.0

    11

    69

    3 99

    3

    1.6

    99

    2.8

    14

    1.4

    23

    01

    02

    03

    04

    05

    5Kebijakan Pengadaan Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    4

  • Analisis Kondisi UMKM terdampak COVID 192.1

    Berdasarkan keputusan Walikota Semarang Nomor 180/278 tahun

    20202, Pemerintah Kota Semarang membentuk Gugus Tugas Percepatan

    Penanganan Covid-19. Aturan tersebut diikuti dengan aturan lain untuk

    percepatan penanganan Covid-19. Pemerintah Kota Semarang mengeluarkan

    Peraturan Walikota (Perwal) Nomor 28 Tahun 2020 tentang pedoman

    Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat3 dan Keputuan Walikota

    nomor 443/417 tahun 2020 tentang pemberlakuan pelaksanaan pembatasan

    Kegiatan Masyarakat dalam rangka percepatan penanganan COVID-19

    di Kota Semarang4.

    Melalui refocusing dan realokasi anggaran dengan berpedoman pada

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang

    Percepatan Penanganan Covid-19 di Pemerintah Daerah5, Pemerintah

    Daerah Kota Semarang menetapkan berbagai program untuk percepatan

    penanganan COVID-19.

    Salah satu program dalam rangkaian kebijakan penanganan COVID-19 di

    Kota Semarang adalah penyelamatan sektor dunia usaha, khususnya UMKM.

    Pemerintah Kota Semarang membuat berbagai program pemberdayaan untuk

    membantu UMKM terdampak COVID-196. Terdapat sejumlah 1.538 UMKM

    yang terdampak Pandemi COVID-19 di Kota Semarang7. Untuk mengetahui

    kondisi UMKM terdampak COVID-19, dilakukan survei online kepada pelaku

    UMKM di Kota Semarang.

    Survei secara online dilakukan terhadap 397 pelaku UMKM yang tersebar

    di 16 wilayah kecamatan di Kota Semarang, akan tetapi data yang kembali

    dan dapat diolah berjumlah 317. Sampel dalam penelitian ini adalah pelaku

    UMKM jenis usaha makanan/minuman serta tekstil dan kerajinan. Survey

    online dilakukan selama 3 minggu, yang dimulai dari tanggal 13 Mei 2020

    sampai 31 Mei 2020. Survey online dilakukan mengikuti waktu pendistribusian

    bantuan sosial (bansos) oleh Pemkot Semarang yang dilakukan per wilayah

    kecamatan yang dimulai pada tanggal 13 Mei 2020. Hal ini dilakukan agar

    jawaban responden sesuai dengan kondisi yang dialami setelah pelaku UMKM

    menerima program Bansos tersebut.

    Responden dalam survei ini tersebar di 16 wilayah kecamatan di Kota

    Semarang, dengan penyebaran rata-rata sebanyak 19 kuesioner per wilayah

    kecamatan. Penyebaran kuesioner berbasis wilayah kecamatan dipilih,

    agar mampu menggambarkan praktik distribusi bansos di seluruh wilayah

    Kota Semarang. Selain itu, dengan metode ini juga dapat digunakan untuk

    menilai merata atau tidaknya penyebaran distribusi bansos di seluruh wilayah

    kecamatan Kota Semarang.

    Sampel dalam penelitian ini adalah UMKM makanan/minuman, dan tekstil/

    kerajinan. Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari 235 UMKM

    makanan/minuman dan 82 UMKM tekstil atau kerajinan.

    Berdasarkan survey online terhadap 317 sampel, sejumlah 48,3% mengalami

    persoalan pemasaran, 30,7% mengalami persoalan keuangan, 15%

    mengalami persoalan lainya, dan 5,6% mengalami persoalan produksi.

    Pemerintah Kota Semarang, melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kota

    Semarang, menetapkan kebijakan untuk mengatasi persoalan tersebut.

    Pemerintah kota Semarang telah mengeluarkan beberapa stimulus berupa

    pemberdayaan UMKM melalui program pengadaan 20.000 jamu gratis bagi

    2Keputusan Walikota Semarang Nomor 180/278 tahun 2020 tentang pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, http://jdih.

    semarangkota.go.id/jdih-anggota/www/index.php/web/result/1021/detail, diakses pada 13 Mei 2020, pukul 12.30 WIB

    3Perwal Nomor 28 Tahun 2020, pedoman Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, http://jdih.semarangkota.go.id/jdih-anggota/www/

    index.php/web/result/1020/detail, diakses pada 12 Mei 2020, pukul 11.00 WIB

    4Keputuan Walikota nomor 443/417 tahun 2020 tentang pemberlakuan pelaksanaan pembatasan Kegiatan Masyarakat dalam rangka

    percepatan penanganan COVID-19,https://siagacorona.semarangkota.go.id/, diakses pada 12 Mei 2020, pukul 10.45 WIB

    5Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan Covid-19 di Pemerintah Daerah, http://www.djpk.

    kemenkeu.go.id/?p=14764, diakses pada 16 Mei 2020, pukul 09.45 WIB

    6Ir. Hevearita G Rahayu, M.IP, Ketua Gugus Tugas COVID-19, Notulensi Diskusi Publik : Potret Kebijakan Program Bantuan Sosial Bagi UMKM

    Terdampak COVID_19 Di Kota Semarang, online via zoom, Kamis 14 Mei 2020, 09.00-12.00 WIB

    7Bambang Suranggono, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, https://www.posjateng.id/warta/sebanyak-1-538-umkm-di-

    semarang-terdampak-covid-19-b1ZMY9cWc, diakses pada 23 Juni 2020, pukul 02.00 WIB

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    6 7

  • masyarakat, program pengadaan masker gratis bagi masyarakat, program

    bantuan sosial bahan baku produksi (JPE), program bantuan sembako, dan

    relaksasi kredit wibawa bagi UMKM terdampak COVID-198.

    Dalam keadaan darurat Bencana, pengadaan barang dan jasa memerlukan

    mekanisme pengadaan yang tepat & cepat. Oleh karena itu, dalam pengadaan

    program bantuan sosial bagi UMKM, harus dilakukan dengan mekanisme

    yang cepat dan memadai sesuai dengan prinsip pengadaan dalam Keputusan

    Walikota Nomor 027/318 Tahun 2020 tentang Pedoman Pengadaan Barang/

    Jasa Dalam rangka penanganan COVID-19 Di Kota Semarang9.

    Secara umum, dalam pengadaan Program Bantuan Sosial, Pemerintah Kota

    Semarang berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018

    tentang Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ)10, khususnya bab VIII tentang

    pengadaan dalam keadaan darurat, tentang pengadaan khusus.

    Secara teknis, Pemerintah Kota Semarang dapat mengacu pada peraturan

    LKPP Nomor 13 Tahun 2018 tentang pedoman pengadaan dalam

    penanganan pengadaan darurat11 dan SE Nomor 3 Tahun 2020 LKPP

    tentang penjelasan atas pelaksaaan PBJ penanganan Darurat COVID-1912,

    dan Keputusan Walikota Nomor 027/318 Tahun 2020 tentang Pedoman

    Pengadaan Barang/Jasa Dalam rangka penanganan COVID-19 Di Kota

    Semarang. Sesuai peraturan tersebut, pengadaan barang/jasa dalam keadaan

    darurat bencana, seharusnya dilakukan dengan tepat, cepat, dan memadai.

    8 , Ir. Hevearita G Rahayu, M.IP, Ketua Harian Gugus Tugas COVID-19, Notulensi Diskusi Publik : Potret Kebijakan Program Bantuan Sosial Bagi

    UMKM Terdampak COVID-19 Di Kota Semarang, online via zoom, 14 Mei 2020, pukul 09.00 WIB-12.00 WIB

    9Keputusan Walikota Semarang Nomor 027/318 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pengadaan barang/jasa Dalam rangka penanganan Corona

    Virus Desease 19 (Covid-19) Di Kota Semarang, http://jdih.semarangkota.go.id/jdih-anggota/www/index.php/web/result/1036/detail, diakses

    pada 1 Juli 2020, pukul 16.00 WIB

    10Peratuan presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa, COVID-19 https://jdih.bsn.go.id/public_assets/file/

    ee9870807228bfbe394a0d274d076fef.pdf, diakses pada 10 Juni 2020, pukul 11.00 WIB

    11Peraturan LKPP Nomor 13 Tahun 2018 tentang pedoman pengadaan dalam penanganan pengadaan darurat, https://jdih.lkpp.go.id/

    regulation/peraturan-lkpp/peraturan-lkpp-nomor-13-tahun-2018, diakses pada 10 Juni 2020, pukul 12.12 WIB

    12Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 LKPP tentang penjelasan atas pelaksaaan PBJ penanganan Darurat, https://jdih.lkpp.go.id/regulation/surat-

    edaran-kepala-lkpp/surat-edaran-kepala-lkpp-nomor-3-tahun-2020, diakses pada 11 Juni 2020, pukul 12.30 WIB

    Rp

    Rp

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    8 9

  • Survei Pendistribusian Bansos untuk UMKM Kota Semarang

    Waktu Survey Tujuan

    Hasil*

    Responden

    01. 03.

    04.

    02.

    UMKM Makanan/Minuman

    235

    • Menggambarkan praktik distribusi

    bansos untuk UMKM di Kota

    Semarang

    • Mengetahui apakah distribusi bansos

    untuk UMKM di Kota Semarang

    merata atau tidak

    UMKM Tekstil/

    Kerajinan

    82

    + =Pelaku UMKM

    317

    MengalamiPersoalan lainya

    48,3%

    MengalamiPersoalan produksi

    5,6%

    a. Bantuan bahan baku produksi untuk 157 UMKM olahan pangan

    13 - 31Mei 2020

    *Data Primer Diolah, 2020 *Data Primer Diolah, 2020Sumber Sumber

    b. Lokasi Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Wilayah*

    Semarang Timur

    Genuk

    Semarang Tengah

    Semarang Barat

    Tugu

    Gayamsari

    Semarang Utara

    Ngaliyan

    Pedurungan

    Mijen

    Gunungpati

    Gajah Mungkur

    Semarang Selatan

    Candisari

    Banyumanik

    Tembalang

    0.0 12.5 25.0 37.5 50.0

    25

    10

    6

    20

    29

    18

    19

    18

    34

    10

    8

    8

    18

    18

    35

    41

    MengalamiPersoalan keuangan

    30,7%

    Mengalami Persoalan Pemasaran

    48,3%

    0 20 40 60 80

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    10 11

  • Pemerintah Kota Semarang mengeluarkan kebijakan sebagai tindak

    lanjut atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020

    tentang Percepatan Penanganan Covid-19 di Pemerintah Daerah13. Untuk

    penanganan COVID-19, Pemerintah Kota Semarang membentuk gugus

    tugas dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 melalui keputusan

    Walikota Semarang Nomor .180/278 tahun 202014 yang kemudian diperbarui

    dengan Keputusan Walikota Nomor 180/355 Tahun 2020 tentang perubahan

    keputusan walikota Nomor 180/278 tentang pembentukan Gugus tugas

    Percepatan Penanganan COVID-19 di Kota Semarang15.

    Pembentukan gugus tugas ini didasarkan pada Keputusan Presiden Republik

    Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Penanganan Corona

    Virus Disease 2019 (COVID-19)16, Surat Edaran Menteri Keuangan RI Nomor

    SE-6/MK.02/2020 tentang Refocusing Kegiatan dan Realokasi Anggaran

    Kementerian/Lembaga dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus

    Disease 2019 (COVID-19)17, Surat Edaran Gubernur Provinsi Jawa Tengah

    Nomor 440/0005942 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko

    Penularan Infeksi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)18, dan Surat Edaran

    Walikota Semarang Nomor B/1395/440/III/2020 tentang Peningkatan

    Kebijakan Dalam Penanganan Pandemi COVID-19 2.2

    13Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan Covid-19 di Pemerintah Daerah,http://www.bpkp.

    go.id/public/upload/unit/kaltim/files/9.%20PMDN%20No%2020%20Tahun%202020.pdf, diakses pada 11 Juni 2020, pukul 11.15 WIB

    14Keputusan Walikota Semarang Nomor.180/278 tahun 2020 tentang pembentukan gugus tugas COVID-19, http://jdih.semarangkota.go.id/

    jdih-anggota/www/index.php/web/result/993/detail, diakses pada 10 Mei 2020, pukul 11.15. WIB

    15Keputusan Walikota Nomor 180/355 Tahun 2020 tentang perubahan keputusan walikota Nomor 180/278 tentang pembentukan Gugus tugas

    Percepatan Penanganan COVID-19, http://jdih.semarangkota.go.id/jdih-anggota/www/index.php/web/result/1021/detail, diakses pada 11 Mei

    2020, pukul 14.15 WIB

    16Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Penanganan COVID-19, https://peraturan.bpk.go.id/

    Home/Details/134544/keppres-no-7-tahun-2020, diakses pada 15 Mei 2020, pukul 14.39

    17Surat Edaran Menteri Keuangan RI Nomor SE-6/MK.02/2020 tentang Refocussing Kegiatan dan Realokasi Anggaran Kementerian/Lembaga

    dalam Rangka Percepatan Penanganan COVID-19, https://covid19.hukumonline.com/wp-content/uploads/2020/04/surat_edaran_menteri_

    keuangan_nomor_se_6_mk_02_2020_tahun_2020-2.pdf diakses pada 16 Mei 2020, pukul 11.48

    18 Surat Edaran Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor 440/0005942 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi

    Corona Virus Desease (COVID-19), https://ppid.semarangkota.go.id/informasi-perwal-surat-edaran-keputusan-tentang-virus-corona-covid-19-

    kota-semarang/ diakses pada 12 Juni 2020, pukul 13.20 WIB

    Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi Corona Virus Disease

    2019 (COVID-19)19.

    Melalui refocusing kegiatan dan realokasi anggaran, Pemerintah Kota

    Semarang menetapkan berbagai program, yang difokuskan pada bidang

    kesehatan, jaring pengaman sosial dan bidang ekonomi. Salah satu sasaran

    dalam program bidang ekonomi yaitu penyelamatan sektor dunia usaha,

    termasuk UMKM. Program ini merupakan tindak lanjut atas kebijakan

    Pemerintah Pusat dalam Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang

    Nomor 1 Tahun 2020, pasal 11 tentang pelaksanaan program pemulihan

    ekonomi Nasional20, dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik

    Indonesia Nomer 11/POJK.03/2020 tentang stimulus perekonomia

    nasional sebagai kebijakan countercyclical dampak penyebaran coronavirus

    disease 201921.

    Dalam kebijakan tersebut, Pemerintah memberikan stimulus pertumbuhan

    ekonomi untuk debitur yang terkena dampak penyebaran COVID-19,

    termasuk debitur usaha mikro, kecil, dan menengah meliputi kebijakan

    penetapan kualitas aset; dan kebijakan restrukturisasi kredit atau pembiayaan22.

    Selain itu, Pemerintah pusat juga memberikan fasilitas pajak bagi UMKM,

    meliputi insentif Pph pasal 21, Insentif PPh Pasal 22 Impor, Insentif Angsuran

    PPh Pasal 25, Insentif PPN, dan fasilitas pajak penghasilan final tarif 0,5 %

    (PP 23/2018) yang ditanggung pemerintah sesuai dengan PMK Nomor 44/

    PMK.03/2020 tentang insentif pajak untuk wajib pajak terdampak Pandemi

    19 Surat Edaran Walikota Semarang Nomor B/1395/440/III/2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan COVID-19

    http://jdih.semarangkota.go.id/jdih-anggota/www/index.php/web/result/993/detail, diakses pada 12 Juni 2020, pukul 14.00 WIB

    20Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020, pasal 11, https://www.kemenkeu.go.id/media/14788/perpu-nomor-1-

    tahun-2020.pdf, diakses pada 27 Juni 2020, pukul 15.00 WIB

    21 Peraturan OJK Republik Indonesia Nomer 11/POJK.03/2020 tentang stimulus perekonomian nasional sebagai kebijakan countercyclical

    dampak penyebaran COVID-19, https://www.kemenkeu.go.id/media/14810/pojk-11-2020.pdf, diakses pada 27 Juni 2020, pukul 11.45 WIB

    22 Peraturan OJK Nomer 11/POJK.03/2020pasal 2, https://www.kemenkeu.go.id/media/14810/pojk-11-2020.pdf, diakses pada 27 Juni 2020

    pukul 14.24 WIB

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    12 13

  • Corona Virus Desease-1923. Pemerintah Kota Semarang membuat beberapa

    program untuk membantu UMKM terdampak COVID-19, berupa program

    bantuan sosial yang terdiri dari Program kemitraan UMKM, program

    restruktusisasi kredit, dan program bantuan bahan baku produksi dan

    sembako24. Program Pemerintah Kota Semarang berupa restrukturisasi kredit,

    merupakan implementasi dari kebijakan pemerintah pusat tentang insentif

    Bantuan Sosial Pemerintah Pusat yang ditujukan untuk pelaku UMKM berupa

    stimulus kredit usaha rakyat25. Tujuan insentif ini adalah untuk meringankan

    beban UMKM. Skema Kebijakan yang diberikan adalah melalui relaksasi

    kebijakan penyaluran KUR, penundaan angsuran dan pembebasan bunga

    selama 6 bulan26.

    23 PMK Nomor 44/PMK.03/2020, Bab III pasal 5, https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2020/44~PMK.03~2020Per.pdf, diakses pada 1 Juli

    2020, pukul 15.49 WIB, dan Siaran Pers Kementrian Keuangan Nomor: SP-19/2020 tentang Perluasan Insentif Pajak COVID-19, https://www.

    kemenkeu.go.id/media/15061/sp-19-perluasan-fasilitas-pajak-covid-19.pdf, diakses pada 1 Juli 2020, pukul 16.06 WIB

    24Transkrip wawancara, Bambang Suranggono: Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, Kantor Dinas Koperasi, dan UMKM Kota

    Semarang, Gedung Pandanaran Lantai 7, 19 Juni 2020, pukul 11.00

    25,26 Siaran Pers Menteri Keuangan Republik Indonesia SP–25 /KLI/2020 tentang Insentif Bantuan Sosial Pemerintah Kepada Masyarakat, https://

    www.kemenkeu.go.id/media/14898/sp-25_ini-insentif-bantuan-sosial-pemerintah-untuk-masyarakat.pdf, diakses, diakses pada 11 Mei 2020

    pukul 12.30 WIB

    Bantuan untuk UMKM terdampak Covid-19

    Pemerintah Daerah*

    Pemerintah Pusat

    01.

    02.

    Pengadaan

    20.000 Paket Jamu Gratis

    50 Kg Telur

    75 Kg Tepung Terigu

    50 Kg Gula Pasir

    40 L Minyak Goreng

    Pembuatan masker gratis oleh

    25 umkm

    Kebijakan penetapankualitas aset;

    Kebijakan restrukturisasi kredit atau pembiayaan**

    * Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang

    ** Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2020

    Sumber

    • Insentif PPh pasal 21

    • Insentif PPh Pasal 22 Impor

    • Insentif Angsuran PPh Pasal 25

    • Insentif PPN

    • Fasilitas pajak penghasilan final tarif 0,5

    persen yang ditanggung pemerintah

    a. Kemitraan UMKM

    b. Restruktusisasi kredit

    a. Stimulus pertumbuhan ekonomi untuk debitur, meliputi

    d. Bantuan sembako untuk UMKM di sektor kerajinan

    c. Bantuan bahan baku produksi untuk 157 UMKM olahan pangan

    b. Fasilitas pajak, meliputi**

    Penundaan angsuran kredit Wibawa

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    14 15

  • Pemerintah Kota Semarang, melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kota

    Semarang menetapkan beberapa program bantuan sosial untuk membantu

    UMKM terdampak COVID-19. Program bantuan sosial yang diberikan kepada

    UMKM terdampak di Kota semarang terdiri dari Program kemitraan UMKM,

    program bidang keuangan, yaitu penundaan angsuran atau relaksasi kredit

    wibawa bagi UMKM terdampak COVID-19, dan program Bantuan Sembako

    serta bahan produksi27. Program Bantuan Sosial (bansos) tersebut, didanai

    dari refocusing dan realokasi APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, serta

    refocusing dan realokasi APBD Pemerintah Kota Semarang28.

    Pemerintah Kota Semarang membangun kemitraan dengan UMKM olahan

    Pangan dan Jamu melalui program 20.000 jamu gratis untuk masyarakat

    menggunakan anggaran yang berasal dari APBD Kota Semarang. Selain itu,

    pemerintah memberdayakan 25 UMKM kerajinan & garmen melalui program

    masker gratis. UMKM dilibatkan dalam penyediaan produk baik berupa

    jamu maupun masker yang akan diberikan kepada masyarakat dalam upaya

    melawan COVID-19. Dengan program pemberdayaan ini, UMKM dapat terus

    berproduksi & memperoleh pendapatan selama pandemi COVID-19. Selain

    itu, program pemberdayaan ini dapat membantu UMKM dalam mengatasi

    persoalan pemasaran yang dialami selama wabah pandemi COVID-1929.

    Untuk mengatasi persoalan keterbatasan modal atau masalah keuangan

    yang dibutuhkan dalam proses produksi, maka Pemerintah Kota Semarang

    menetapkan program penundaan angsuran atau relaksasi kredit wibawa

    bagi UMKM terdampak COVID-19. Selain itu, Pemerintah Kota Semarang

    Program Bantuan Sosial UMKM Terdampak COVID-19 2.3

    27 Wawancara, Bambang Suranggono:Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang,

    Gedung Pandanaran Lantai 7, 19 Juni 2020, pukul 11.00 WIB

    28 Bambang Suranggono, Dokumen Visitasi Kepemimpinan Nasional Kebangkitan UMKM Di Era New Normal 2020, halaman 11, 17 Juni 2020

    29, 30 Wawancara, Bambang Suranggono:Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang,

    Gedung Pandanaran, lantai 7, 19 Juni 2020, pukul 11.00

    memberikan juga kemudahan dalam akses kredit wibawa dengan program

    kredit wibawa berbasis online30.

    Untuk menambah stimulus kepada UMKM, pemerintah juga memberikan

    program bantuan berupa bahan baku produksi dan sembako kepada UMKM

    terdampak di Kota Semarang. Bantuan Sosial yang telah didistribusikan oleh

    Pemkot Semarang adalah Program Bantuan Sosial Bahan Baku Produksi

    (JPE) dan Program Bantuan Sembako. Program JPE diberikan kupada UMKM

    Olahan Pangan (Snack/cake/kue Kering dan basah) yang terdampak Covid-19,

    yaitu 157 UMKM dengan 3 macam Paket (50 kg Gula Pasir, 50 kg telur, 75

    kg tepung terigu dan 40 liter minyak goreng/25 liter margarin/mentega)

    dengan menggunakan anggaran yang berasal dari APBD Provinsi Jawa

    Tengah. Program Bantuan Sembako diberikan kepada UMKM yang terdampak

    Covid-19 sektor industri kerajinan (Craft, batik, tas dan kerajinan lainnya)

    menggunakan anggaran yang berasal dari Dekranasda Kota Semarang31.

    31 Bambang Suranggono, Dokumen Visitasi Kepemimpinan Nasional Kebangkitan UMKM Di Era New Normal 2020, halaman 11, 17 Juni 2020,

    dan wawancara, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Seamarang, Kantor Dinas Koperasi dan UMKM, Gedung pandanaran lantai 7, 19 Juni

    2020, pukul 11.15 WIB

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    16 17

  • Implementasi Program bantuan Sosial UMKM terdampak COVID-19 2.4

    Program Bantuan Sosial untuk UMKM terdampak COVID-19 di Kota Semarang,

    baik yang berasal dari APBD Provinsi Jateng maupun APBD Kota Semarang

    telah disalurkan kepada 157 UMKM atau sekitar 10,2 % dari jumlah UMKM

    yang terdampak COVID-1932. Dalam penentuan penerima bantuan sosial

    (bansos), Pemerintah Kota Semarang melibatkan Dinas Koperasi dan UMKM

    serta masyarakat melalui RT/RW & kelurahan. Dinas Koperasi dan UMKM Kota

    Semarang berperan dalam memberikan input data UMKM terdampak sebagai

    penerima program bantuan sosial JPE (Jaring Pengamanan Ekonomi) dan

    program bantuan sosial sembako33.

    Dalam penentuan data penerima Program Bantuan Sosial baik JPE maupun

    program sembako, Dinas koperasi dan UMKM memanfaatkan forum yang

    sudah dibentuk pada Bulan Agustus 2019, yaitu Gerai Kopimi atau forum

    bagi koperasi dan UMKM yang melibatkan jaringan mulai dari tingkat Kota,

    kecamatan, dan kelurahan34. Data tersebut akan diusulkan melalui sistem yang

    ada di Dinas Sosial Kota Semarang35. Dengan jejaring mulai dari kelurahan

    yang melibatkan RT/RW, kecamatan, dan tingkat kota, Pendataan UMKM

    terdampak COVID-19 lebih mudah dilaksanakan.

    Namun demikian, masih ada berbagai persoalan dalam pendistribusian

    bantuan sosial bagi UMKM terdampak covid-19. Tidak semua UMKM

    terdampak, terdata di jaringan gerai kopimi maupun di databased dinas

    koperasi dan UMKM kota Semarang. Di lapangan, terjadi berbagai persoalan

    dalam pendataan penerima bantuan sosial, seperti data yang tidak sinkron,

    pendataan berulang, dan persoalan lainya yang menyebabkan belum

    meratanya distribusi program bantuan sosial di seluruh wilayah kecamatan

    di Kota Semarang36. Untuk mengetahui praktik dilapangan terkait distribusi

    program Bantuan sosial, dilakukan survei terhadap pelaku UMKM

    di Kota Semarang.

    Berdasarkan hasil survei terhadap 317 pelaku UMKM di Kota Semarang,

    Program Bantuan sosial yang sudah diberikan oleh Pemkot Semarang

    32 Wawancara, Bambang Suranggono,Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, Kantor Dinas Koperasi dan UMKM, Gedung

    pandanaran lantai 7, 19 Juni 2020, pukul 11.15 WIB

    33 Wawancara, Bambang Suranggono:Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, Kantor Dinas Koperasi Dan UMKM Kota Semararang,

    Gedung Pandanaran Lantai 7, 19 Juni 2020, pukul 11.20.WIB

    34 Bambang Suranggono, Dokumen Visitasi Kepemimpinan Nasional Kebangkitan UMKM Di Era New Normal 2020, halaman 11, 17 Juni 2020.

    Wawancara, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Seamarang, Kantor Dinas Koperasi dan UMKM, Gedung pandanaran lantai 7, 19 Juni 2020,

    pukul 11.15 WIB

    35, 36 Plt.Sekertaris Dinas Sosial Kota Semarang, Focus Group Discussion Pengadaan Barang dan Jasa. Hotel Dafam Semarang, 24 Juni 2020,

    pukul 09.00- 12.00 WIB pukul 09.00- 12.00 WIB

    telah diterima oleh 41,5% atau 131 pelaku UMKM yang menjadi responden

    dalam penelitian ini. Sedangkan sisanya 58,5% atau 186 pelaku UMKM tidak

    menerima program bantuan sosial.

    Berdasarkan konfirmasi yang diperoleh melalui jawaban responden tersebut,

    dapat diketahui bahwa distribusi yang dilakukan oleh pemkot Semarang

    sebanyak 157 buah paket JPE dan sembako, telah terkonfirmasi sebanyak 101

    atau 44,9 % dari total responden dalam penelitian ini.

    Untuk mengukur kondisi di lapangan terkait dengan distribusi program

    bantuan sosial terhadap UMKM terdampak COVID-19, responden diberikan

    pertanyaan terkait dengan pengadaan program bantuan sosial. Responden

    diberikan pertanyaan dengan rentang skala 1-5, dengan kriteria 1 sangat

    setuju, dan 5 sangat tidak setuju. Rentang skala responden ditentukan

    menggunakan rumus Ghozali, dengan perhitungan kelas rata-rata sebagai berikut.

    Kelas rata-rata 1-2,33 2,34-3,67 3,68-5

    Keterangan Tinggi/Baik Cukup/Sedang Rendah

    Tabel 2.1

    Kelas rata-rata nilai indikator dalam Kuesioner

    Sumber: Data Primes Diolah (2020)

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    18 19

  • Distribusi Bansos untuk UMKM terdampak Covid-19

    01. 03.02.

    Responden (131 pelaku UMKM)

    Bentuk Bansos Yang DiterimaMenerima Bansos Tidak Menerima Bansos

    80

    60

    40

    20

    0

    Penundaan Angsuran

    Kredit Wibawa

    22,7%

    Bantuan lainnya

    24,4%

    Bantuan Tunai

    22,7%

    Keringanan Tarif PDAM

    22,7%

    Sembako

    44,9%

    58,5% 41,5%

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    20 21

  • Untuk mengukur pengadaan program bantuan sosial, yang mencakup aspek

    akuntabilitas, transparansi, dan keterlibatan publik digunakan 2 indikator

    tekait akuntabilitas, serta 1 indikator terkait transparansi, dan 2 indikator

    terkait keterlibatan publik. Responden diminta menjawab pertanyaan dalam

    kuesioner, sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.

    Berdasarkan perhitungan rata-rata dan hasil kelas rata-rata nilai indikator

    dalam pertanyaan, diperoleh hasil rata-rata 2,24. Nilai 2,24 termasuk dalam

    kelas yang tinggi. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan program Bantuan sosial

    bagi UMKM terdampak COVID-19 secara keseluruhan sudah baik (tinggi).

    Indikator yang digunakan untuk mengukur akuntabilitas dalam pengadaan

    bansos, adalah tanggung jawab pemerintah dalam pengadaan program

    bansos bagi UMKM yang membutuhkan dan tanggung jawab terkait dengan

    program yang diberikan tepat sasaran dan dapat membantu UMKM. Rata-rata

    nilai untuk Aspek akuntabilitas, sebesar 1,74 atau berada pada rentang kelas

    yang tinggi. Berdasarkan rata-rata nilai tersebut, maka program bantuan sosial

    dilaksanakan secara akuntabel. Pemerintah memberikan program bantuan

    sosial kepada UMKM yang membutuhkan, sehingga program bansos tersebut

    dapat membantu UMKM dalam mengatasi dampak pandemic COVID-19.

    Transparansi dalam pengadaan bansos diukur menggunakan 1 indikator,

    yaitu keterbukaan informasi dalam proses pengadaan bansos. Keterlibatan

    publik diukur menggunakan dua indikator, yaitu stimulus dari RT/RW dalam

    pengadaan bansos dan keterlibatan organisasi masyarakat dalam pengadaan

    bansos bagi UMKM. Rata-rata nilai untuk transparansi dan keterlibatan publik

    dalam pengadaan bansos bagi UMKM terdampak covid-19, adalah 2,45 dan

    2,54 atau berada pada rentang kelas cukup. Aspek transparansi dan

    keterlibatan publik ini dipersepsikan oleh responden berada di interval cukup,

    yaitu 2,45 dan 2,54, artinya pengadaan program bantuan sosial bagi UMKM

    terdampak covid-19 sudah cukup transparan, dan cukup ada keterlibatan

    publik dalam pengadaan bansos bagi UMKM terdampak COVID-19.

    Pengadaan Program Bantuan Sosial 2.5Penilaian Pengadaan Bantuan Sosial untuk UMKM

    Kualitas Pengadaan

    Indikator Penilaian

    01.

    02.

    • Tanggung jawab pemerintah dalam pengadaan program bansos bagi UMKM

    • Bantuan yang diberikan tepat sasaran dan dapat membantu UMKM

    • Keterbukaan informasi dalam proses pengadaan bansos

    • Stimulus dari RT/RW dalam pengadaan bansos

    • Keterlibatan organisasi masyarakat dalam pengadaan bansos

    Akuntabilitas

    Keterangan

    Tinggi : 1-2,33Cukup : 2,34-3,67Rendah : 3,68-5

    Transparansi

    Keterlibatan Publik

    Akuntabilitas (tinggi)

    1,74

    Transparansi (cukup)

    2,45

    Keterlibatan Publik (cukup)

    2,45

    skor

    02

    skor

    01

    skor

    02

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    22 23

  • Untuk mengukur distribusi program bantuan sosial, yang mencakup aspek

    akuntabilitas, transparansi dan keterlibatan publik dalam proses distribusi

    bantuan sosial bagi UMKM terdampak COVID-19, digunakan 6 indikator, 3

    indikator terkait akuntabilitas, 2 indikator terkait transparansi, serta 1 indikator

    terkait keterlibatan publik. Responden diminta menjawab pertanyaan dalam

    quessioner sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.

    Berdasarkan perhitungan rata-rata & hasil kelas rata-rata nilai indikator dalam

    pertanyaan distribusi program bansos, diperoleh hasil rata-rata untuk seluruh

    indikator sebesar 2,4. Nilai 2,4 termasuk dalam kelas rata-rata yang cukup. Hal

    ini berarti bahwa distribusi program Bantuan sosial bagi UMKM terdampak

    COVID-19 diukur dari aspek akuntabilitas, aspek transparansi, & keterlibatan

    publik sudah cukup terdistibusi. Distribusi Program bantuan sosial disalurkan

    dengan cukup tepat sasaran, cukup tepat waktu, tersedianya akses informasi

    program bantuan sosial melalui siagacorona.semarangkota.go.id, disalurkan

    melalui prosedur yang mudah dan praktis, serta disalurkan melalui saluran

    distribusi, melalui RT/RW. Akan tetapi, Hingga penelitian ini dilangsungkan,

    Pemerintah Kota Semarang belum memiliki kriteria penerima program

    bantuan sosial37. Penentuan penerima program bansos dilakukan melalui

    mekanisme pendataan oleh RT/RW yang akan diteruskan kepada kelurahan.

    Hal ini berdampak pada beberpa persoalan di lapangan. Berdasarkan

    pendampingan yang dilakukan oleh inspektorat Kota Semarang dalam

    program bansos, ditemukan beberapa persoalan seperti data yang tidak

    sinkron serta pendataan berulang.

    Distribusi Program Bantuan Sosial 2.6

    37 Plt.Sekertaris Dinas Sosial Kota Semarang, Focus Group Discussion Pengadaan Barang dan Jasa COVID-19, Hotel Dafam

    Semarang, 24 Juni 2020, pukul 09.00- 12.00

    Penilaian Distribusi Program Bantuan Sosial

    Kualitas distribusi bantuan01.

    • Bansos bagi UMKM terdapak pandemic cukup terdistribusi

    • Penyaluran bansos cukup tepat sasaran dan cukup tepat waktu

    • Informasi tentang program bansos tersedia untuk publik (info.bansossemarang.go.id)

    • RT/RW melakukan pendataan warga yang berhak menerima bansos lalu diteruskan ke kelurahan

    • Penyaluran bansos melalui prosedur yang mudah dan praktis

    • Pemerintah Kota Semarang belum memiliki kriteria penerima bantuan sosial

    • Ada masalah ketidaksinkronan data dan pendataan berulang

    Positif

    Negatif

    Akuntabilitas (cukup)

    2,4

    Transparansi (cukup)

    2,4

    Keterlibatan Publik (cukup)

    2,5

    Keterangan

    Tinggi : 1-2,33Cukup : 2,34-3,67Rendah : 3,68-5

    Indikator Penilaian02.

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    24 25

  • 03. Kesimpulan & Rekomendasi

    27Kebijakan Pengadaan Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    26

  • Kesimpulan3.1

    Berdasarkan pemetaan terhadap UMKM terdampak COVID-19 di kota

    semarang melalui survey online terhadap 317 UMKM, permasalahan terbesar

    yang dialami oleh UMKM adalah pemasaran (48,3% responden), kemudian

    permasalahan keuangan atau pembiayaan sebesar 30,7%, persoalan lainnya

    15%, dan permasalahan produksi sebesar 5,6 %.

    Untuk membantu UMKM terdampak COVID-19, Pemerintah Kota Semarang

    telah melaksanakan beberapa program bantuan sosial bagi UMKM terdampak

    COVID-19. Program Bantuan Sosial yang diberikan kepada UMKM terdampak

    COVID-19 di kota Semarang, yaitu program kemitraan UMKM melalui

    pengadaan jamu corona, serta masker, program insentif keuangan berupa

    relaksasi kredit Wibawa, bantuan bahan baku produksi sebagai bagian dari

    JPE dan sembako.

    Dalam penentuan program percepatan penanganan Dampak COVID-19

    terhadap UMKM, pemerintah Kota Semarang mendasarkan pada kebijakan

    secara umum terkait refocusing & realoaksi anggaran sebagai tindak

    lanjut atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020

    tentang Percepatan Penanganan Covid-19 di Pemerintah Daerah dengan

    keputusan Walikota Semarang Nomor 180/278 tahun 2020 yang kemudian

    diperbarui dengan Keputusan Walikota Nomor 180/355 Tahun 2020 tentang

    pembentukan Gugus tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kota

    Semarang. Belum ada kebijakan khusus untuk UMKM terdampak COVID-19 Di

    Kota Semarang.

    Bantuan sosial untuk UMKM telah didistribusikan oleh Pemerintah Kota

    Semarang melaui Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang. Dinas Koperasi

    dan UMKM Kota Semarang telah mendistribusikan 157 paket bahan baku

    produksi untuk UMKM sektor makanan/minuman. Berdasarkan hasil survei,

    terkonfirmasi sejumlah 131 dari responden dalam penelitian ini telah

    menerima program Bantuan sosial. Dari penerima program bantuan sosial

    tersebut, 44,9 % menerima Program Bantuan Sosial dalam bentuk sembako,

    24,4% menerima program lainya, 22,7% menerima bantuan langsung tunai, 4%

    menerima keringanan PDAM, dan yang memperoleh kredit wibawa 4%.

    Dalam pengadaan Program Bantuan Sosial tersebut, Pemerintah Kota

    Semarang berpedoman pada Keputusan Walikota Nomor 027/318 Tahun

    2020 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa dalam rangka penanganan

    COVID-19 di Kota Semarang. Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas

    Koperasi dan UMKM menggunakan jaringan di tingakt RT, RW, Kelurahan, dan

    Kota untuk pendistribusian program bansos bagi UMKM terdampak COVID-19.

    Pengadaan Program Bantuan Sosial (Bansos) untuk UMKM terdampak

    COVID-19 di kota Semarang sudah dilaksanakan dengan akuntabilitas yang

    tinggi, cukup transparan dan cukup melibatkan publik. Pendistribusian bansos,

    sudah cukup terdistribusi, baik dari aspek akuntabilitas, transparansi, dan

    keterlibatan publik.

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    28 29

  • Walikota Semarang

    1. Menyusun peraturan Walikota terkait skema perlindungan dan pemulihan

    UMKM di tengah pandemi COVID-19 dengan Program Bantuan Sosial bagi

    UMKM terdampak COVID-19 di Kota Semarang yang disesuaikan dengan

    kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh UMKM.

    2. Menginstruksikan Kepala Dinsos Kota Semarang untuk memuat kriteria

    yang jelas penerima Program Bantuan Sosial (termasuk UMKM) dengan

    Sistem verifikasi dan sinkronisasi data terpadu dan penyusun SOP

    pendistribusian program bantuan sosial bagi UMKM terdampak COVID-19

    di Kota Semarang.

    3. Menginstruksikan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang untuk

    melakukan validasi data penerima Program Bantuan Sosial bagi UMKM

    terdampak COVID-19 dengan mengoptimalkan fungsi Gerai Kopi Mi.

    4. Menginstruksikan Ketua Harian Gugus tugas COVID-19 Kota Semarang,

    untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan keterlibatan publik

    dalam pengadaan dan distribusi Program Bantuan Sosial (bansos)

    bagi UMKM terdampak COVID-19, termasuk peran inspektorat dalam

    pendampingan distribusi bansos di Kota Semarang.

    Rekomendasi3.2

    DPRD Kota Semarang

    1. Meningkatkan pengawasan dalam pengadaan dan distribusi program

    bantuan sosial bagi UMKM terdampak COVID-19 di kota Semarang melalui

    Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD Kota Semarang bersama Organisasi

    Perangkat Daerah (OPD) mitra, khususnya Dinas Koperasi dan UMKM Kota

    Semarang serta Dinas Sosial Kota Semarang

    Kepala Dinas Koperasi & UMKM

    1. Memperluas kemitraan dengan UMKM terdampak COVID-19 dengan

    memanfaatkan jejaring yang sudah ada di tingkat kelurahan dan

    menambah jumlah UMKM yang tergabung dalam Gerai Kopi MI

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    30 31

  • Daftar Pustaka

    • Andrianita, O., 2020. Dorong Pemberdayaan SDM Daerah,

    Kemendag Siapkan Program Inkubasi Pemasaran Daring UMKM,

    Jakarta: Biro Hubungan Masyarakat Kementrian Perdagangan

    Republik Indonesia.

    • ILO.,2020. COVID-19 dan dunia kerja :Estimasi dan analisis Baru,

    s.l.: International Labour Organization.

    • Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia, 2020. Pedoman

    Umum Menghadapi Pandemi COVID-19 Bagi Pemerintah

    Daerah. Jakarta: Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia.

    • Dinkop UKM., 2020. PPID Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Koa

    Semarang. [Online]http://diskopumkm.semarangkota.go.id/

    informasi-publik/informasi-serta-merta/umkm

    • Athia Yumna, H. A., Bima, L. & Bachtiar, P. P., 2020. Jaring

    Pengaman Sosial Dalam Krisis COVID-19. In: W. Purbaningrum,

    ed. SMERU Catatan Kebijakan. Jakarta: SMERU Research Institute.

    • Bahtiar, R. A. & Saragih, J. P., 2020. Dampak COVID-19 Terhadap

    Perlambatan Ekonomi Sektor UMKM. Kajian Singkat Terhadap isu Aktual

    dan Strategis, Maret, pp. 19-24.

    • Bambang Suranggono, Dokumen Visitasi Kepemimpinan Nasional,

    Kebangkitan UMKM di Era Pendemic COVID-19, 2020

    • Dinkop UMKM, D. K. d., 2020. Dinkop UMKMJ ateng Provinsi. [Online]

    https://dinkop-umkm.jatengprov.go.id/

    [Accessed 6 Mei 2020].

    • Ghozali, I., 2016. Apliaksi Analisis multivariate dengan Program IBM SPSS

    25. Jogjakarta: Badan Penerbit Universitas Diponegoto.

    • Majni, F. A., 2020. Menyibak Tabkir COVID-19, Jakarta: Media Indonesia.

    • Nainggolan, E. U., 2020. Kebijakan Fiskal an Moneter Menghadapi Dampak

    COVID-19.

    • Notulensi Focus Group Discusiion Pengadaan Barang dan Jasa COVID-19,

    Hotel Dafam, 24 Juni 2020, pukul 09.00-12.00

    • Kemenkes RI, D. J. P. d. P., 2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian

    COVID-19. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

    • Puspaari, R., 2020. Siaran Pers: Pemerintah Percepat PenyaluranBantuan

    Sosial di NBulan April, Jakarta: Kementrian Keuangan Rapublik Indonesia.

    • Puspasari, R., 2020. Siaran pers: Insentif Bantuan Sosial Pemerintah Untuk

    Masyarakat, Jakarta: Kementrian Keuangan Republik Indonesia.

    • Puspasari, R., 2020. Siaran pers: Pemerintah Waspada Dampak Pandemi

    COVID-19 Terhadap Ekonomi Indonesia, Jakarta: Kementrian Keuangan

    Republik Indonesia.

    • S.Winanti, P. & Mas’udi, W., 2020. Problem Infodemic Dalam Merespon

    Pandemi COVID-19, Jogjakarta: Fisipol UGM.

    • Sanur, D., 2020. Wacana Kebijakan Lockdown Dalam Menghadapi

    COVID_19 di Indonesia. Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual dan Strategis,

    Maret, pp. 25-30.

    • Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kombinasi. Surakarta: Alfabeta.

    • Suryahadi, A., izzati, R. A. & Suryadarma, D., 2020. The Impac of COVID-19

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    32 33

  • Outbreak on Poverty : An Estimation For Indonesia. In: Jakarta: SMERU

    Research Institute.

    • Transkrip Wawancara: Bambang Suranggono, Kepala Dinas Koperasi

    dan UMM Kota Semarang, Kantor Dinas Koperasi dan UMKM, Gedung

    Pandanaran lantai 7, 19 Juni 2020, pukul 11.00

    Regulasi

    • Keputusan Walikota Semarang Nomor 180/278 tahun 2020 tentang

    pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,

    • Keputuan Walikota nomor 443/417 tahun 2020 tentang pemberlakuan

    pelaksanaan pembatasan Kegiatan Masyarakat dalam rangka percepatan

    penanganan COVID-19,

    • Keputusan Walikota Semarang Nomor 027/318 Tahun 2020 Tentang

    Pedoman Pengadaan barang/jasa Dalam rangka penanganan Corona

    Virus Desease 19 (Covid-19) Di Kota Semarang,

    • Keputusan Walikota Semarang Nomor.180/278 tahun 2020 tentang

    pembentukan gugus tugas COVID-19,

    • Keputusan Walikota Nomor 180/355 Tahun 2020 tentang perubahan

    keputusan walikota Nomor 180/278 tentang pembentukan Gugus tugas

    Percepatan Penanganan COVID-19,

    • Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 tentang

    Gugus Tugas Penanganan COVID-19

    • Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020,

    pasal 11,

    • Peraturan OJK Republik Indonesia Nomer 11/POJK.03/2020 tentang

    stimulus perekonomian nasional sebagai kebijakan countercyclical

    dampak penyebaran COVID-19,

    • Peraturan OJK Nomer 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian

    Nasional Sebagai Kebijakan Countercylical Dampak Penyebaran

    Coronavirus Disease 2019

    • PMK Nomor 44/PMK.03/2020 tentang Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak

    Terdampak pandemi Corona Virus Disease 2019

    • Peratuan presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang

    dan Jasa

    • Peraturan LKPP Nomor 13 Tahun 2018 tentang pedoman pengadaan

    dalam penanganan pengadaan darurat

    • Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang

    Percepatan Penanganan Covid-19 di Pemerintah Daerah,

    • Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang

    Percepatan Penanganan Covid-19 di Pemerintah Daerah,

    • Perwal Nomor 28 Tahun 2020, pedoman Pelaksanaan Pembatasan

    Kegiatan Masyarakat,

    • Surat Edaran Menteri Keuangan RI Nomor SE-6/MK.02/2020 tentang

    Refocussing Kegiatan dan Realokasi Anggaran Kementerian/Lembaga

    dalam Rangka Percepatan Penanganan(COVID-19,

    • Surat Edaran Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor 440/0005942

    tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi

    Corona Virus Desease (COVID-19),

    • Surat Edaran Walikota Semarang Nomor B/1395/440/III/2020 tentang

    Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan COVID-19

    • Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 LKPP tentang penjelasan atas

    pelaksaaan PBJ penanganan Darurat

    Berita Online

    • https://www.posjateng.id/warta/sebanyak-1-538-umkm-di-semarang-

    terdampak-covid-19-b1ZMY9cWc,

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    34 35

  • Kebijakan Pengadaan

    Program Bantuan Sosial

    Bagi UMKM Terdampak Covid-19

    di Kota Semarang

    36

  • PATTIRO Semarang

    Jalan Durian IV No. 21,

    Kel. Lamper Kidul, Kota Semarang

    [ t ] (024) 8445532

    [ e ] [email protected]

    pattiro-semarang.org