Kertas Kerja...2020/10/12 · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait...
Transcript of Kertas Kerja...2020/10/12 · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait...
-
2020
Kebijakan Pengadaan Program Bantuan Sosial Bagi UMKM Terdampak Covid-19 di Kota Semarang
Kertas Kerja
-
2020
Kebijakan Pengadaan Program Bantuan Sosial Bagi UMKM Terdampak Covid-19 di Kota Semarang
Kertas Kerja
-
Kertas Kerja Kebijakan Pengadaan Program
Bantuan Sosial Bagi UMKM Terdampak COVID-19
di Kota Semarang
Penyunting
Nanda Sihombing
Hivos Southeast Asia
Koordinator Desain dan Tata Letak
Ega Rosalina
Hivos Southeast Asia
Koordinator Peneliti
Widi Nugroho
PATTIRO Semarang
Peneliti
Hani Werdi Apriyanti
Asisten Peneliti
Muhammad Syofii
PATTIRO Semarang
Versi: September 2020
Kertas kerja ini terlisensi di bawah Lisensi Creative
Commons Atribusi-Non Komersial-Berbagi Serupa
Kertas Kerja Kebijakan Pengadaan Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak COVID-19 di Kota Semarang
disusun oleh PATTIRO Semarang atas dukungan Program
Keterbukaan Kontrak Hivos. Isi produk ini seutuhnya
merupakan tanggung jawab PATTIRO Semarang dan tidak
mencerminkan pandangan serta sikap Hivos.
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
i
-
Latar Belakang
1.1 Latar Belakang
Analisis Masalah
2.1 Analisis Kondisi UMKM terdampak COVID 19
2.2 Kebijakan Dalam Penanganan Pandemi COVID-19
2.3 Program Bantuan Sosial UMKM Terdampak COVID-19
2.4 Implementasi Program bantuan Sosial UMKM terdampak COVID-19
2.6 Pengadaan Program Bantuan Sosial
2.7 Distribusi Program Bantuan Sosial
Kesimpulan dan Rekomendasi
3.1 Kesimpulan
3.2 Rekomendasi
Daftar Pustaka
01.
02.
03.
01
02
05
06
12
16
18
22
24
27
28
30
32
Daftar Isi 01. LatarBelakang
1Kebijakan Pengadaan Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
ii
-
Wabah COVID-19 telah menyebabkan dampak pada berbagai sektor di
Indonesia (Bahtiar & Saragih, 2020). Pandemi COVID-19 yang menyebar
cepat sampai Indonesia, awalnya berdampak pada sektor transportasi
dan pariwisata yang kemudian meluas ke sektor lain, yaitu kesehatan hingga
perdagangan. Secara ekonomi, terdapat empat sektor yang paling
terdampak wabah COVID-19 yaitu rumah tangga, UMKM, korporasi, dan
sektorkeuangan (Puspasari, 2020).
Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) semakin terdampak,
sehingga mengalami berbagai persoalan karena adanya pembatasan kegiatan
fisik dan sosial (physical dan social distancing) (Andrianita, 2020). Berdasarkan
pemetaan dampak COVID-19 yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Tengah, sekitar 56,66% UMKM di Jawa Tengah mengalami
permasalahan terkait dengan pemasaran, 25,28% mengalami permasalahan
pembiayaan, dan 12,12% mengalami persoalan lain-lain, serta 5% mengalami
kesulitan bahan baku, dan 0,94% mengalamai kesulitan produksi (Dinkop
UMKM, 2020). UMKM terdampak COVID-19 tersebut, termasuk yang secara
geografis berada di wilayah Kota Semarang. Sesuai data yang diakses melalui
diskopumkm.semarangkota.go.id, 2020, jumlah UMKM di wilayah Kota
Semarang adalah 17.594 yang tersebar di 16 kecamatan.
Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait
penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota
Semarang. Tahapan penelitian terdiri dari: 1) Identifikasi permasalahan dan
kebutuhan UMKM di sektor makanan/minuman, serta tekstil/kerajinan,
2) Review kebijakan, 3) Survei secara online, 4) Interview, 5) Analisis data,
6) Kesimpulan dan rekomendasi. Kertas kerja ini disusun dengan metode
penelitian kombinasi (mixed methods) yaitu menggabungkan metode
kuantitatif dan metode kualitatif untuk memperoleh data yang lebih
komprehensif, valid, reliabel, dan objektif (Sugiyono, 2016).
Latar Belakang1.1 Data dalam penelitian ini terdiri dari: 1) data primer yang diperoleh melalui
survei daring kepada UMKM dan Interview kepada Kepala Dinas Koperasi
dan UMKM Kota Semarang, 2) data sekunder, diperoleh melalui jurnal, buku
referensi, dan sumber dokumen lainya yang relevan. Teknik analisis data
dengan analisis statistik deskriptif (Ghozali, 2016). Sedangkan data kualitatif
dianalisis dengan cara organisasi data (pengurangan, dan coding), kemudian
dilakukan interpretasi data dengan mencari alternatif penjelasan kemudian
menuliskan hasilnya.
Sampel ditentukan menggunkan teknik purposive sampling, untuk
memperoleh sampel sesuai dengan tujuan penelitian. Sampel ditentukan
berdasarkan kriteria, yaitu UMKM yang bergerak di bidang industri makanan/
minuman dan tekstik/ kerajinan, dan masih berproduksi selama pandemi.
Industri makanan/minuman dipilih karena UMKM yang bergerak di sektor
makanan/minuman serta kerajinan merupakan sektor yang paling terdampak
pada saat pandemi COVID-19. Jumlah sampel minimal ditentukan
menggunakan rumus Slovin, dengan α 5%, dari jumlah populasi 17.594 UMKM di Kota Semarang.
Interview dilakukan secara langsung kepada Kepala Dinas Koperasi dan UMKM
Kota Semarang. Selain itu, informasi juga diperoleh melalui Focus Group
Discussion yang melibatkan stakeholders terkait, yaitu Ketua Harian Gugus
Tugas COVID-19 Kota Semarang, Plt. Sekertaris Dinas Sosial Kota Semarang,
dan pelaku UMKM Kota Semarang.
1Informasi Publik Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, Daftar UMKM,
http://diskopumkm.semarangkota.go.id/informasi-publik/informasi-serta-merta/umkm, diakses pada 2 Mei 2020, pukul 13.30 WIB
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
2 3
-
02. AnalisisMasalahPemetaan permasalahan UMKM di Provinsi Jawa Tengah
semasa pandemi Covid-19*
UMKM di Jawa Tengah dan Semarang
01.
02.
02. Pembiayaan
25,28%
03. Kesulitan Bahan Baku
5%
04. Kesulitan Produksi
0,94%
05.Lain-lain
12,12%
2019
151,968*Semarang
17,594**
01. Pemasaran
56,66%
Masalah UMKM Jawa Tengah saat Pandemi Covid-19
* Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Jawa Tengah
** Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Semarang
Sumber
3.000
Sem
aran
g
Tim
ur
Gen
uk
Sem
aran
g
Ten
gah
Sem
aran
g
Bar
at
Tug
u
Gay
amsa
ri
Sem
aran
g
Uta
ra
Ng
aliy
an
Ped
uru
ng
an
Mije
n
Gu
nu
ng
pat
i
Gaj
ah
Mu
ng
kur
Sem
aran
g
Sela
tan
Can
dis
ari
Ban
yum
anik
Tem
bal
ang
2.400
1.800
1.200
600
0
919 1
.06
0
1.30
8
42
9
1.10
8 1.6
82
656
570
584
617
1.0
11
69
3 99
3
1.6
99
2.8
14
1.4
23
01
02
03
04
05
5Kebijakan Pengadaan Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
4
-
Analisis Kondisi UMKM terdampak COVID 192.1
Berdasarkan keputusan Walikota Semarang Nomor 180/278 tahun
20202, Pemerintah Kota Semarang membentuk Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19. Aturan tersebut diikuti dengan aturan lain untuk
percepatan penanganan Covid-19. Pemerintah Kota Semarang mengeluarkan
Peraturan Walikota (Perwal) Nomor 28 Tahun 2020 tentang pedoman
Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat3 dan Keputuan Walikota
nomor 443/417 tahun 2020 tentang pemberlakuan pelaksanaan pembatasan
Kegiatan Masyarakat dalam rangka percepatan penanganan COVID-19
di Kota Semarang4.
Melalui refocusing dan realokasi anggaran dengan berpedoman pada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang
Percepatan Penanganan Covid-19 di Pemerintah Daerah5, Pemerintah
Daerah Kota Semarang menetapkan berbagai program untuk percepatan
penanganan COVID-19.
Salah satu program dalam rangkaian kebijakan penanganan COVID-19 di
Kota Semarang adalah penyelamatan sektor dunia usaha, khususnya UMKM.
Pemerintah Kota Semarang membuat berbagai program pemberdayaan untuk
membantu UMKM terdampak COVID-196. Terdapat sejumlah 1.538 UMKM
yang terdampak Pandemi COVID-19 di Kota Semarang7. Untuk mengetahui
kondisi UMKM terdampak COVID-19, dilakukan survei online kepada pelaku
UMKM di Kota Semarang.
Survei secara online dilakukan terhadap 397 pelaku UMKM yang tersebar
di 16 wilayah kecamatan di Kota Semarang, akan tetapi data yang kembali
dan dapat diolah berjumlah 317. Sampel dalam penelitian ini adalah pelaku
UMKM jenis usaha makanan/minuman serta tekstil dan kerajinan. Survey
online dilakukan selama 3 minggu, yang dimulai dari tanggal 13 Mei 2020
sampai 31 Mei 2020. Survey online dilakukan mengikuti waktu pendistribusian
bantuan sosial (bansos) oleh Pemkot Semarang yang dilakukan per wilayah
kecamatan yang dimulai pada tanggal 13 Mei 2020. Hal ini dilakukan agar
jawaban responden sesuai dengan kondisi yang dialami setelah pelaku UMKM
menerima program Bansos tersebut.
Responden dalam survei ini tersebar di 16 wilayah kecamatan di Kota
Semarang, dengan penyebaran rata-rata sebanyak 19 kuesioner per wilayah
kecamatan. Penyebaran kuesioner berbasis wilayah kecamatan dipilih,
agar mampu menggambarkan praktik distribusi bansos di seluruh wilayah
Kota Semarang. Selain itu, dengan metode ini juga dapat digunakan untuk
menilai merata atau tidaknya penyebaran distribusi bansos di seluruh wilayah
kecamatan Kota Semarang.
Sampel dalam penelitian ini adalah UMKM makanan/minuman, dan tekstil/
kerajinan. Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari 235 UMKM
makanan/minuman dan 82 UMKM tekstil atau kerajinan.
Berdasarkan survey online terhadap 317 sampel, sejumlah 48,3% mengalami
persoalan pemasaran, 30,7% mengalami persoalan keuangan, 15%
mengalami persoalan lainya, dan 5,6% mengalami persoalan produksi.
Pemerintah Kota Semarang, melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kota
Semarang, menetapkan kebijakan untuk mengatasi persoalan tersebut.
Pemerintah kota Semarang telah mengeluarkan beberapa stimulus berupa
pemberdayaan UMKM melalui program pengadaan 20.000 jamu gratis bagi
2Keputusan Walikota Semarang Nomor 180/278 tahun 2020 tentang pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, http://jdih.
semarangkota.go.id/jdih-anggota/www/index.php/web/result/1021/detail, diakses pada 13 Mei 2020, pukul 12.30 WIB
3Perwal Nomor 28 Tahun 2020, pedoman Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, http://jdih.semarangkota.go.id/jdih-anggota/www/
index.php/web/result/1020/detail, diakses pada 12 Mei 2020, pukul 11.00 WIB
4Keputuan Walikota nomor 443/417 tahun 2020 tentang pemberlakuan pelaksanaan pembatasan Kegiatan Masyarakat dalam rangka
percepatan penanganan COVID-19,https://siagacorona.semarangkota.go.id/, diakses pada 12 Mei 2020, pukul 10.45 WIB
5Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan Covid-19 di Pemerintah Daerah, http://www.djpk.
kemenkeu.go.id/?p=14764, diakses pada 16 Mei 2020, pukul 09.45 WIB
6Ir. Hevearita G Rahayu, M.IP, Ketua Gugus Tugas COVID-19, Notulensi Diskusi Publik : Potret Kebijakan Program Bantuan Sosial Bagi UMKM
Terdampak COVID_19 Di Kota Semarang, online via zoom, Kamis 14 Mei 2020, 09.00-12.00 WIB
7Bambang Suranggono, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, https://www.posjateng.id/warta/sebanyak-1-538-umkm-di-
semarang-terdampak-covid-19-b1ZMY9cWc, diakses pada 23 Juni 2020, pukul 02.00 WIB
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
6 7
-
masyarakat, program pengadaan masker gratis bagi masyarakat, program
bantuan sosial bahan baku produksi (JPE), program bantuan sembako, dan
relaksasi kredit wibawa bagi UMKM terdampak COVID-198.
Dalam keadaan darurat Bencana, pengadaan barang dan jasa memerlukan
mekanisme pengadaan yang tepat & cepat. Oleh karena itu, dalam pengadaan
program bantuan sosial bagi UMKM, harus dilakukan dengan mekanisme
yang cepat dan memadai sesuai dengan prinsip pengadaan dalam Keputusan
Walikota Nomor 027/318 Tahun 2020 tentang Pedoman Pengadaan Barang/
Jasa Dalam rangka penanganan COVID-19 Di Kota Semarang9.
Secara umum, dalam pengadaan Program Bantuan Sosial, Pemerintah Kota
Semarang berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018
tentang Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ)10, khususnya bab VIII tentang
pengadaan dalam keadaan darurat, tentang pengadaan khusus.
Secara teknis, Pemerintah Kota Semarang dapat mengacu pada peraturan
LKPP Nomor 13 Tahun 2018 tentang pedoman pengadaan dalam
penanganan pengadaan darurat11 dan SE Nomor 3 Tahun 2020 LKPP
tentang penjelasan atas pelaksaaan PBJ penanganan Darurat COVID-1912,
dan Keputusan Walikota Nomor 027/318 Tahun 2020 tentang Pedoman
Pengadaan Barang/Jasa Dalam rangka penanganan COVID-19 Di Kota
Semarang. Sesuai peraturan tersebut, pengadaan barang/jasa dalam keadaan
darurat bencana, seharusnya dilakukan dengan tepat, cepat, dan memadai.
8 , Ir. Hevearita G Rahayu, M.IP, Ketua Harian Gugus Tugas COVID-19, Notulensi Diskusi Publik : Potret Kebijakan Program Bantuan Sosial Bagi
UMKM Terdampak COVID-19 Di Kota Semarang, online via zoom, 14 Mei 2020, pukul 09.00 WIB-12.00 WIB
9Keputusan Walikota Semarang Nomor 027/318 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pengadaan barang/jasa Dalam rangka penanganan Corona
Virus Desease 19 (Covid-19) Di Kota Semarang, http://jdih.semarangkota.go.id/jdih-anggota/www/index.php/web/result/1036/detail, diakses
pada 1 Juli 2020, pukul 16.00 WIB
10Peratuan presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa, COVID-19 https://jdih.bsn.go.id/public_assets/file/
ee9870807228bfbe394a0d274d076fef.pdf, diakses pada 10 Juni 2020, pukul 11.00 WIB
11Peraturan LKPP Nomor 13 Tahun 2018 tentang pedoman pengadaan dalam penanganan pengadaan darurat, https://jdih.lkpp.go.id/
regulation/peraturan-lkpp/peraturan-lkpp-nomor-13-tahun-2018, diakses pada 10 Juni 2020, pukul 12.12 WIB
12Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 LKPP tentang penjelasan atas pelaksaaan PBJ penanganan Darurat, https://jdih.lkpp.go.id/regulation/surat-
edaran-kepala-lkpp/surat-edaran-kepala-lkpp-nomor-3-tahun-2020, diakses pada 11 Juni 2020, pukul 12.30 WIB
Rp
Rp
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
8 9
-
Survei Pendistribusian Bansos untuk UMKM Kota Semarang
Waktu Survey Tujuan
Hasil*
Responden
01. 03.
04.
02.
UMKM Makanan/Minuman
235
• Menggambarkan praktik distribusi
bansos untuk UMKM di Kota
Semarang
• Mengetahui apakah distribusi bansos
untuk UMKM di Kota Semarang
merata atau tidak
UMKM Tekstil/
Kerajinan
82
+ =Pelaku UMKM
317
MengalamiPersoalan lainya
48,3%
MengalamiPersoalan produksi
5,6%
a. Bantuan bahan baku produksi untuk 157 UMKM olahan pangan
13 - 31Mei 2020
*Data Primer Diolah, 2020 *Data Primer Diolah, 2020Sumber Sumber
b. Lokasi Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Wilayah*
Semarang Timur
Genuk
Semarang Tengah
Semarang Barat
Tugu
Gayamsari
Semarang Utara
Ngaliyan
Pedurungan
Mijen
Gunungpati
Gajah Mungkur
Semarang Selatan
Candisari
Banyumanik
Tembalang
0.0 12.5 25.0 37.5 50.0
25
10
6
20
29
18
19
18
34
10
8
8
18
18
35
41
MengalamiPersoalan keuangan
30,7%
Mengalami Persoalan Pemasaran
48,3%
0 20 40 60 80
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
10 11
-
Pemerintah Kota Semarang mengeluarkan kebijakan sebagai tindak
lanjut atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020
tentang Percepatan Penanganan Covid-19 di Pemerintah Daerah13. Untuk
penanganan COVID-19, Pemerintah Kota Semarang membentuk gugus
tugas dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 melalui keputusan
Walikota Semarang Nomor .180/278 tahun 202014 yang kemudian diperbarui
dengan Keputusan Walikota Nomor 180/355 Tahun 2020 tentang perubahan
keputusan walikota Nomor 180/278 tentang pembentukan Gugus tugas
Percepatan Penanganan COVID-19 di Kota Semarang15.
Pembentukan gugus tugas ini didasarkan pada Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Penanganan Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19)16, Surat Edaran Menteri Keuangan RI Nomor
SE-6/MK.02/2020 tentang Refocusing Kegiatan dan Realokasi Anggaran
Kementerian/Lembaga dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19)17, Surat Edaran Gubernur Provinsi Jawa Tengah
Nomor 440/0005942 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko
Penularan Infeksi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)18, dan Surat Edaran
Walikota Semarang Nomor B/1395/440/III/2020 tentang Peningkatan
Kebijakan Dalam Penanganan Pandemi COVID-19 2.2
13Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan Covid-19 di Pemerintah Daerah,http://www.bpkp.
go.id/public/upload/unit/kaltim/files/9.%20PMDN%20No%2020%20Tahun%202020.pdf, diakses pada 11 Juni 2020, pukul 11.15 WIB
14Keputusan Walikota Semarang Nomor.180/278 tahun 2020 tentang pembentukan gugus tugas COVID-19, http://jdih.semarangkota.go.id/
jdih-anggota/www/index.php/web/result/993/detail, diakses pada 10 Mei 2020, pukul 11.15. WIB
15Keputusan Walikota Nomor 180/355 Tahun 2020 tentang perubahan keputusan walikota Nomor 180/278 tentang pembentukan Gugus tugas
Percepatan Penanganan COVID-19, http://jdih.semarangkota.go.id/jdih-anggota/www/index.php/web/result/1021/detail, diakses pada 11 Mei
2020, pukul 14.15 WIB
16Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Penanganan COVID-19, https://peraturan.bpk.go.id/
Home/Details/134544/keppres-no-7-tahun-2020, diakses pada 15 Mei 2020, pukul 14.39
17Surat Edaran Menteri Keuangan RI Nomor SE-6/MK.02/2020 tentang Refocussing Kegiatan dan Realokasi Anggaran Kementerian/Lembaga
dalam Rangka Percepatan Penanganan COVID-19, https://covid19.hukumonline.com/wp-content/uploads/2020/04/surat_edaran_menteri_
keuangan_nomor_se_6_mk_02_2020_tahun_2020-2.pdf diakses pada 16 Mei 2020, pukul 11.48
18 Surat Edaran Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor 440/0005942 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi
Corona Virus Desease (COVID-19), https://ppid.semarangkota.go.id/informasi-perwal-surat-edaran-keputusan-tentang-virus-corona-covid-19-
kota-semarang/ diakses pada 12 Juni 2020, pukul 13.20 WIB
Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19)19.
Melalui refocusing kegiatan dan realokasi anggaran, Pemerintah Kota
Semarang menetapkan berbagai program, yang difokuskan pada bidang
kesehatan, jaring pengaman sosial dan bidang ekonomi. Salah satu sasaran
dalam program bidang ekonomi yaitu penyelamatan sektor dunia usaha,
termasuk UMKM. Program ini merupakan tindak lanjut atas kebijakan
Pemerintah Pusat dalam Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2020, pasal 11 tentang pelaksanaan program pemulihan
ekonomi Nasional20, dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik
Indonesia Nomer 11/POJK.03/2020 tentang stimulus perekonomia
nasional sebagai kebijakan countercyclical dampak penyebaran coronavirus
disease 201921.
Dalam kebijakan tersebut, Pemerintah memberikan stimulus pertumbuhan
ekonomi untuk debitur yang terkena dampak penyebaran COVID-19,
termasuk debitur usaha mikro, kecil, dan menengah meliputi kebijakan
penetapan kualitas aset; dan kebijakan restrukturisasi kredit atau pembiayaan22.
Selain itu, Pemerintah pusat juga memberikan fasilitas pajak bagi UMKM,
meliputi insentif Pph pasal 21, Insentif PPh Pasal 22 Impor, Insentif Angsuran
PPh Pasal 25, Insentif PPN, dan fasilitas pajak penghasilan final tarif 0,5 %
(PP 23/2018) yang ditanggung pemerintah sesuai dengan PMK Nomor 44/
PMK.03/2020 tentang insentif pajak untuk wajib pajak terdampak Pandemi
19 Surat Edaran Walikota Semarang Nomor B/1395/440/III/2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan COVID-19
http://jdih.semarangkota.go.id/jdih-anggota/www/index.php/web/result/993/detail, diakses pada 12 Juni 2020, pukul 14.00 WIB
20Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020, pasal 11, https://www.kemenkeu.go.id/media/14788/perpu-nomor-1-
tahun-2020.pdf, diakses pada 27 Juni 2020, pukul 15.00 WIB
21 Peraturan OJK Republik Indonesia Nomer 11/POJK.03/2020 tentang stimulus perekonomian nasional sebagai kebijakan countercyclical
dampak penyebaran COVID-19, https://www.kemenkeu.go.id/media/14810/pojk-11-2020.pdf, diakses pada 27 Juni 2020, pukul 11.45 WIB
22 Peraturan OJK Nomer 11/POJK.03/2020pasal 2, https://www.kemenkeu.go.id/media/14810/pojk-11-2020.pdf, diakses pada 27 Juni 2020
pukul 14.24 WIB
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
12 13
-
Corona Virus Desease-1923. Pemerintah Kota Semarang membuat beberapa
program untuk membantu UMKM terdampak COVID-19, berupa program
bantuan sosial yang terdiri dari Program kemitraan UMKM, program
restruktusisasi kredit, dan program bantuan bahan baku produksi dan
sembako24. Program Pemerintah Kota Semarang berupa restrukturisasi kredit,
merupakan implementasi dari kebijakan pemerintah pusat tentang insentif
Bantuan Sosial Pemerintah Pusat yang ditujukan untuk pelaku UMKM berupa
stimulus kredit usaha rakyat25. Tujuan insentif ini adalah untuk meringankan
beban UMKM. Skema Kebijakan yang diberikan adalah melalui relaksasi
kebijakan penyaluran KUR, penundaan angsuran dan pembebasan bunga
selama 6 bulan26.
23 PMK Nomor 44/PMK.03/2020, Bab III pasal 5, https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2020/44~PMK.03~2020Per.pdf, diakses pada 1 Juli
2020, pukul 15.49 WIB, dan Siaran Pers Kementrian Keuangan Nomor: SP-19/2020 tentang Perluasan Insentif Pajak COVID-19, https://www.
kemenkeu.go.id/media/15061/sp-19-perluasan-fasilitas-pajak-covid-19.pdf, diakses pada 1 Juli 2020, pukul 16.06 WIB
24Transkrip wawancara, Bambang Suranggono: Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, Kantor Dinas Koperasi, dan UMKM Kota
Semarang, Gedung Pandanaran Lantai 7, 19 Juni 2020, pukul 11.00
25,26 Siaran Pers Menteri Keuangan Republik Indonesia SP–25 /KLI/2020 tentang Insentif Bantuan Sosial Pemerintah Kepada Masyarakat, https://
www.kemenkeu.go.id/media/14898/sp-25_ini-insentif-bantuan-sosial-pemerintah-untuk-masyarakat.pdf, diakses, diakses pada 11 Mei 2020
pukul 12.30 WIB
Bantuan untuk UMKM terdampak Covid-19
Pemerintah Daerah*
Pemerintah Pusat
01.
02.
Pengadaan
20.000 Paket Jamu Gratis
50 Kg Telur
75 Kg Tepung Terigu
50 Kg Gula Pasir
40 L Minyak Goreng
Pembuatan masker gratis oleh
25 umkm
Kebijakan penetapankualitas aset;
Kebijakan restrukturisasi kredit atau pembiayaan**
* Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang
** Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2020
Sumber
• Insentif PPh pasal 21
• Insentif PPh Pasal 22 Impor
• Insentif Angsuran PPh Pasal 25
• Insentif PPN
• Fasilitas pajak penghasilan final tarif 0,5
persen yang ditanggung pemerintah
a. Kemitraan UMKM
b. Restruktusisasi kredit
a. Stimulus pertumbuhan ekonomi untuk debitur, meliputi
d. Bantuan sembako untuk UMKM di sektor kerajinan
c. Bantuan bahan baku produksi untuk 157 UMKM olahan pangan
b. Fasilitas pajak, meliputi**
Penundaan angsuran kredit Wibawa
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
14 15
-
Pemerintah Kota Semarang, melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kota
Semarang menetapkan beberapa program bantuan sosial untuk membantu
UMKM terdampak COVID-19. Program bantuan sosial yang diberikan kepada
UMKM terdampak di Kota semarang terdiri dari Program kemitraan UMKM,
program bidang keuangan, yaitu penundaan angsuran atau relaksasi kredit
wibawa bagi UMKM terdampak COVID-19, dan program Bantuan Sembako
serta bahan produksi27. Program Bantuan Sosial (bansos) tersebut, didanai
dari refocusing dan realokasi APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, serta
refocusing dan realokasi APBD Pemerintah Kota Semarang28.
Pemerintah Kota Semarang membangun kemitraan dengan UMKM olahan
Pangan dan Jamu melalui program 20.000 jamu gratis untuk masyarakat
menggunakan anggaran yang berasal dari APBD Kota Semarang. Selain itu,
pemerintah memberdayakan 25 UMKM kerajinan & garmen melalui program
masker gratis. UMKM dilibatkan dalam penyediaan produk baik berupa
jamu maupun masker yang akan diberikan kepada masyarakat dalam upaya
melawan COVID-19. Dengan program pemberdayaan ini, UMKM dapat terus
berproduksi & memperoleh pendapatan selama pandemi COVID-19. Selain
itu, program pemberdayaan ini dapat membantu UMKM dalam mengatasi
persoalan pemasaran yang dialami selama wabah pandemi COVID-1929.
Untuk mengatasi persoalan keterbatasan modal atau masalah keuangan
yang dibutuhkan dalam proses produksi, maka Pemerintah Kota Semarang
menetapkan program penundaan angsuran atau relaksasi kredit wibawa
bagi UMKM terdampak COVID-19. Selain itu, Pemerintah Kota Semarang
Program Bantuan Sosial UMKM Terdampak COVID-19 2.3
27 Wawancara, Bambang Suranggono:Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang,
Gedung Pandanaran Lantai 7, 19 Juni 2020, pukul 11.00 WIB
28 Bambang Suranggono, Dokumen Visitasi Kepemimpinan Nasional Kebangkitan UMKM Di Era New Normal 2020, halaman 11, 17 Juni 2020
29, 30 Wawancara, Bambang Suranggono:Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang,
Gedung Pandanaran, lantai 7, 19 Juni 2020, pukul 11.00
memberikan juga kemudahan dalam akses kredit wibawa dengan program
kredit wibawa berbasis online30.
Untuk menambah stimulus kepada UMKM, pemerintah juga memberikan
program bantuan berupa bahan baku produksi dan sembako kepada UMKM
terdampak di Kota Semarang. Bantuan Sosial yang telah didistribusikan oleh
Pemkot Semarang adalah Program Bantuan Sosial Bahan Baku Produksi
(JPE) dan Program Bantuan Sembako. Program JPE diberikan kupada UMKM
Olahan Pangan (Snack/cake/kue Kering dan basah) yang terdampak Covid-19,
yaitu 157 UMKM dengan 3 macam Paket (50 kg Gula Pasir, 50 kg telur, 75
kg tepung terigu dan 40 liter minyak goreng/25 liter margarin/mentega)
dengan menggunakan anggaran yang berasal dari APBD Provinsi Jawa
Tengah. Program Bantuan Sembako diberikan kepada UMKM yang terdampak
Covid-19 sektor industri kerajinan (Craft, batik, tas dan kerajinan lainnya)
menggunakan anggaran yang berasal dari Dekranasda Kota Semarang31.
31 Bambang Suranggono, Dokumen Visitasi Kepemimpinan Nasional Kebangkitan UMKM Di Era New Normal 2020, halaman 11, 17 Juni 2020,
dan wawancara, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Seamarang, Kantor Dinas Koperasi dan UMKM, Gedung pandanaran lantai 7, 19 Juni
2020, pukul 11.15 WIB
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
16 17
-
Implementasi Program bantuan Sosial UMKM terdampak COVID-19 2.4
Program Bantuan Sosial untuk UMKM terdampak COVID-19 di Kota Semarang,
baik yang berasal dari APBD Provinsi Jateng maupun APBD Kota Semarang
telah disalurkan kepada 157 UMKM atau sekitar 10,2 % dari jumlah UMKM
yang terdampak COVID-1932. Dalam penentuan penerima bantuan sosial
(bansos), Pemerintah Kota Semarang melibatkan Dinas Koperasi dan UMKM
serta masyarakat melalui RT/RW & kelurahan. Dinas Koperasi dan UMKM Kota
Semarang berperan dalam memberikan input data UMKM terdampak sebagai
penerima program bantuan sosial JPE (Jaring Pengamanan Ekonomi) dan
program bantuan sosial sembako33.
Dalam penentuan data penerima Program Bantuan Sosial baik JPE maupun
program sembako, Dinas koperasi dan UMKM memanfaatkan forum yang
sudah dibentuk pada Bulan Agustus 2019, yaitu Gerai Kopimi atau forum
bagi koperasi dan UMKM yang melibatkan jaringan mulai dari tingkat Kota,
kecamatan, dan kelurahan34. Data tersebut akan diusulkan melalui sistem yang
ada di Dinas Sosial Kota Semarang35. Dengan jejaring mulai dari kelurahan
yang melibatkan RT/RW, kecamatan, dan tingkat kota, Pendataan UMKM
terdampak COVID-19 lebih mudah dilaksanakan.
Namun demikian, masih ada berbagai persoalan dalam pendistribusian
bantuan sosial bagi UMKM terdampak covid-19. Tidak semua UMKM
terdampak, terdata di jaringan gerai kopimi maupun di databased dinas
koperasi dan UMKM kota Semarang. Di lapangan, terjadi berbagai persoalan
dalam pendataan penerima bantuan sosial, seperti data yang tidak sinkron,
pendataan berulang, dan persoalan lainya yang menyebabkan belum
meratanya distribusi program bantuan sosial di seluruh wilayah kecamatan
di Kota Semarang36. Untuk mengetahui praktik dilapangan terkait distribusi
program Bantuan sosial, dilakukan survei terhadap pelaku UMKM
di Kota Semarang.
Berdasarkan hasil survei terhadap 317 pelaku UMKM di Kota Semarang,
Program Bantuan sosial yang sudah diberikan oleh Pemkot Semarang
32 Wawancara, Bambang Suranggono,Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, Kantor Dinas Koperasi dan UMKM, Gedung
pandanaran lantai 7, 19 Juni 2020, pukul 11.15 WIB
33 Wawancara, Bambang Suranggono:Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, Kantor Dinas Koperasi Dan UMKM Kota Semararang,
Gedung Pandanaran Lantai 7, 19 Juni 2020, pukul 11.20.WIB
34 Bambang Suranggono, Dokumen Visitasi Kepemimpinan Nasional Kebangkitan UMKM Di Era New Normal 2020, halaman 11, 17 Juni 2020.
Wawancara, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Seamarang, Kantor Dinas Koperasi dan UMKM, Gedung pandanaran lantai 7, 19 Juni 2020,
pukul 11.15 WIB
35, 36 Plt.Sekertaris Dinas Sosial Kota Semarang, Focus Group Discussion Pengadaan Barang dan Jasa. Hotel Dafam Semarang, 24 Juni 2020,
pukul 09.00- 12.00 WIB pukul 09.00- 12.00 WIB
telah diterima oleh 41,5% atau 131 pelaku UMKM yang menjadi responden
dalam penelitian ini. Sedangkan sisanya 58,5% atau 186 pelaku UMKM tidak
menerima program bantuan sosial.
Berdasarkan konfirmasi yang diperoleh melalui jawaban responden tersebut,
dapat diketahui bahwa distribusi yang dilakukan oleh pemkot Semarang
sebanyak 157 buah paket JPE dan sembako, telah terkonfirmasi sebanyak 101
atau 44,9 % dari total responden dalam penelitian ini.
Untuk mengukur kondisi di lapangan terkait dengan distribusi program
bantuan sosial terhadap UMKM terdampak COVID-19, responden diberikan
pertanyaan terkait dengan pengadaan program bantuan sosial. Responden
diberikan pertanyaan dengan rentang skala 1-5, dengan kriteria 1 sangat
setuju, dan 5 sangat tidak setuju. Rentang skala responden ditentukan
menggunakan rumus Ghozali, dengan perhitungan kelas rata-rata sebagai berikut.
Kelas rata-rata 1-2,33 2,34-3,67 3,68-5
Keterangan Tinggi/Baik Cukup/Sedang Rendah
Tabel 2.1
Kelas rata-rata nilai indikator dalam Kuesioner
Sumber: Data Primes Diolah (2020)
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
18 19
-
Distribusi Bansos untuk UMKM terdampak Covid-19
01. 03.02.
Responden (131 pelaku UMKM)
Bentuk Bansos Yang DiterimaMenerima Bansos Tidak Menerima Bansos
80
60
40
20
0
Penundaan Angsuran
Kredit Wibawa
22,7%
Bantuan lainnya
24,4%
Bantuan Tunai
22,7%
Keringanan Tarif PDAM
22,7%
Sembako
44,9%
58,5% 41,5%
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
20 21
-
Untuk mengukur pengadaan program bantuan sosial, yang mencakup aspek
akuntabilitas, transparansi, dan keterlibatan publik digunakan 2 indikator
tekait akuntabilitas, serta 1 indikator terkait transparansi, dan 2 indikator
terkait keterlibatan publik. Responden diminta menjawab pertanyaan dalam
kuesioner, sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.
Berdasarkan perhitungan rata-rata dan hasil kelas rata-rata nilai indikator
dalam pertanyaan, diperoleh hasil rata-rata 2,24. Nilai 2,24 termasuk dalam
kelas yang tinggi. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan program Bantuan sosial
bagi UMKM terdampak COVID-19 secara keseluruhan sudah baik (tinggi).
Indikator yang digunakan untuk mengukur akuntabilitas dalam pengadaan
bansos, adalah tanggung jawab pemerintah dalam pengadaan program
bansos bagi UMKM yang membutuhkan dan tanggung jawab terkait dengan
program yang diberikan tepat sasaran dan dapat membantu UMKM. Rata-rata
nilai untuk Aspek akuntabilitas, sebesar 1,74 atau berada pada rentang kelas
yang tinggi. Berdasarkan rata-rata nilai tersebut, maka program bantuan sosial
dilaksanakan secara akuntabel. Pemerintah memberikan program bantuan
sosial kepada UMKM yang membutuhkan, sehingga program bansos tersebut
dapat membantu UMKM dalam mengatasi dampak pandemic COVID-19.
Transparansi dalam pengadaan bansos diukur menggunakan 1 indikator,
yaitu keterbukaan informasi dalam proses pengadaan bansos. Keterlibatan
publik diukur menggunakan dua indikator, yaitu stimulus dari RT/RW dalam
pengadaan bansos dan keterlibatan organisasi masyarakat dalam pengadaan
bansos bagi UMKM. Rata-rata nilai untuk transparansi dan keterlibatan publik
dalam pengadaan bansos bagi UMKM terdampak covid-19, adalah 2,45 dan
2,54 atau berada pada rentang kelas cukup. Aspek transparansi dan
keterlibatan publik ini dipersepsikan oleh responden berada di interval cukup,
yaitu 2,45 dan 2,54, artinya pengadaan program bantuan sosial bagi UMKM
terdampak covid-19 sudah cukup transparan, dan cukup ada keterlibatan
publik dalam pengadaan bansos bagi UMKM terdampak COVID-19.
Pengadaan Program Bantuan Sosial 2.5Penilaian Pengadaan Bantuan Sosial untuk UMKM
Kualitas Pengadaan
Indikator Penilaian
01.
02.
• Tanggung jawab pemerintah dalam pengadaan program bansos bagi UMKM
• Bantuan yang diberikan tepat sasaran dan dapat membantu UMKM
• Keterbukaan informasi dalam proses pengadaan bansos
• Stimulus dari RT/RW dalam pengadaan bansos
• Keterlibatan organisasi masyarakat dalam pengadaan bansos
Akuntabilitas
Keterangan
Tinggi : 1-2,33Cukup : 2,34-3,67Rendah : 3,68-5
Transparansi
Keterlibatan Publik
Akuntabilitas (tinggi)
1,74
Transparansi (cukup)
2,45
Keterlibatan Publik (cukup)
2,45
skor
02
skor
01
skor
02
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
22 23
-
Untuk mengukur distribusi program bantuan sosial, yang mencakup aspek
akuntabilitas, transparansi dan keterlibatan publik dalam proses distribusi
bantuan sosial bagi UMKM terdampak COVID-19, digunakan 6 indikator, 3
indikator terkait akuntabilitas, 2 indikator terkait transparansi, serta 1 indikator
terkait keterlibatan publik. Responden diminta menjawab pertanyaan dalam
quessioner sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.
Berdasarkan perhitungan rata-rata & hasil kelas rata-rata nilai indikator dalam
pertanyaan distribusi program bansos, diperoleh hasil rata-rata untuk seluruh
indikator sebesar 2,4. Nilai 2,4 termasuk dalam kelas rata-rata yang cukup. Hal
ini berarti bahwa distribusi program Bantuan sosial bagi UMKM terdampak
COVID-19 diukur dari aspek akuntabilitas, aspek transparansi, & keterlibatan
publik sudah cukup terdistibusi. Distribusi Program bantuan sosial disalurkan
dengan cukup tepat sasaran, cukup tepat waktu, tersedianya akses informasi
program bantuan sosial melalui siagacorona.semarangkota.go.id, disalurkan
melalui prosedur yang mudah dan praktis, serta disalurkan melalui saluran
distribusi, melalui RT/RW. Akan tetapi, Hingga penelitian ini dilangsungkan,
Pemerintah Kota Semarang belum memiliki kriteria penerima program
bantuan sosial37. Penentuan penerima program bansos dilakukan melalui
mekanisme pendataan oleh RT/RW yang akan diteruskan kepada kelurahan.
Hal ini berdampak pada beberpa persoalan di lapangan. Berdasarkan
pendampingan yang dilakukan oleh inspektorat Kota Semarang dalam
program bansos, ditemukan beberapa persoalan seperti data yang tidak
sinkron serta pendataan berulang.
Distribusi Program Bantuan Sosial 2.6
37 Plt.Sekertaris Dinas Sosial Kota Semarang, Focus Group Discussion Pengadaan Barang dan Jasa COVID-19, Hotel Dafam
Semarang, 24 Juni 2020, pukul 09.00- 12.00
Penilaian Distribusi Program Bantuan Sosial
Kualitas distribusi bantuan01.
• Bansos bagi UMKM terdapak pandemic cukup terdistribusi
• Penyaluran bansos cukup tepat sasaran dan cukup tepat waktu
• Informasi tentang program bansos tersedia untuk publik (info.bansossemarang.go.id)
• RT/RW melakukan pendataan warga yang berhak menerima bansos lalu diteruskan ke kelurahan
• Penyaluran bansos melalui prosedur yang mudah dan praktis
• Pemerintah Kota Semarang belum memiliki kriteria penerima bantuan sosial
• Ada masalah ketidaksinkronan data dan pendataan berulang
Positif
Negatif
Akuntabilitas (cukup)
2,4
Transparansi (cukup)
2,4
Keterlibatan Publik (cukup)
2,5
Keterangan
Tinggi : 1-2,33Cukup : 2,34-3,67Rendah : 3,68-5
Indikator Penilaian02.
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
24 25
-
03. Kesimpulan & Rekomendasi
27Kebijakan Pengadaan Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
26
-
Kesimpulan3.1
Berdasarkan pemetaan terhadap UMKM terdampak COVID-19 di kota
semarang melalui survey online terhadap 317 UMKM, permasalahan terbesar
yang dialami oleh UMKM adalah pemasaran (48,3% responden), kemudian
permasalahan keuangan atau pembiayaan sebesar 30,7%, persoalan lainnya
15%, dan permasalahan produksi sebesar 5,6 %.
Untuk membantu UMKM terdampak COVID-19, Pemerintah Kota Semarang
telah melaksanakan beberapa program bantuan sosial bagi UMKM terdampak
COVID-19. Program Bantuan Sosial yang diberikan kepada UMKM terdampak
COVID-19 di kota Semarang, yaitu program kemitraan UMKM melalui
pengadaan jamu corona, serta masker, program insentif keuangan berupa
relaksasi kredit Wibawa, bantuan bahan baku produksi sebagai bagian dari
JPE dan sembako.
Dalam penentuan program percepatan penanganan Dampak COVID-19
terhadap UMKM, pemerintah Kota Semarang mendasarkan pada kebijakan
secara umum terkait refocusing & realoaksi anggaran sebagai tindak
lanjut atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020
tentang Percepatan Penanganan Covid-19 di Pemerintah Daerah dengan
keputusan Walikota Semarang Nomor 180/278 tahun 2020 yang kemudian
diperbarui dengan Keputusan Walikota Nomor 180/355 Tahun 2020 tentang
pembentukan Gugus tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kota
Semarang. Belum ada kebijakan khusus untuk UMKM terdampak COVID-19 Di
Kota Semarang.
Bantuan sosial untuk UMKM telah didistribusikan oleh Pemerintah Kota
Semarang melaui Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang. Dinas Koperasi
dan UMKM Kota Semarang telah mendistribusikan 157 paket bahan baku
produksi untuk UMKM sektor makanan/minuman. Berdasarkan hasil survei,
terkonfirmasi sejumlah 131 dari responden dalam penelitian ini telah
menerima program Bantuan sosial. Dari penerima program bantuan sosial
tersebut, 44,9 % menerima Program Bantuan Sosial dalam bentuk sembako,
24,4% menerima program lainya, 22,7% menerima bantuan langsung tunai, 4%
menerima keringanan PDAM, dan yang memperoleh kredit wibawa 4%.
Dalam pengadaan Program Bantuan Sosial tersebut, Pemerintah Kota
Semarang berpedoman pada Keputusan Walikota Nomor 027/318 Tahun
2020 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa dalam rangka penanganan
COVID-19 di Kota Semarang. Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas
Koperasi dan UMKM menggunakan jaringan di tingakt RT, RW, Kelurahan, dan
Kota untuk pendistribusian program bansos bagi UMKM terdampak COVID-19.
Pengadaan Program Bantuan Sosial (Bansos) untuk UMKM terdampak
COVID-19 di kota Semarang sudah dilaksanakan dengan akuntabilitas yang
tinggi, cukup transparan dan cukup melibatkan publik. Pendistribusian bansos,
sudah cukup terdistribusi, baik dari aspek akuntabilitas, transparansi, dan
keterlibatan publik.
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
28 29
-
Walikota Semarang
1. Menyusun peraturan Walikota terkait skema perlindungan dan pemulihan
UMKM di tengah pandemi COVID-19 dengan Program Bantuan Sosial bagi
UMKM terdampak COVID-19 di Kota Semarang yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh UMKM.
2. Menginstruksikan Kepala Dinsos Kota Semarang untuk memuat kriteria
yang jelas penerima Program Bantuan Sosial (termasuk UMKM) dengan
Sistem verifikasi dan sinkronisasi data terpadu dan penyusun SOP
pendistribusian program bantuan sosial bagi UMKM terdampak COVID-19
di Kota Semarang.
3. Menginstruksikan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang untuk
melakukan validasi data penerima Program Bantuan Sosial bagi UMKM
terdampak COVID-19 dengan mengoptimalkan fungsi Gerai Kopi Mi.
4. Menginstruksikan Ketua Harian Gugus tugas COVID-19 Kota Semarang,
untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan keterlibatan publik
dalam pengadaan dan distribusi Program Bantuan Sosial (bansos)
bagi UMKM terdampak COVID-19, termasuk peran inspektorat dalam
pendampingan distribusi bansos di Kota Semarang.
Rekomendasi3.2
DPRD Kota Semarang
1. Meningkatkan pengawasan dalam pengadaan dan distribusi program
bantuan sosial bagi UMKM terdampak COVID-19 di kota Semarang melalui
Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD Kota Semarang bersama Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) mitra, khususnya Dinas Koperasi dan UMKM Kota
Semarang serta Dinas Sosial Kota Semarang
Kepala Dinas Koperasi & UMKM
1. Memperluas kemitraan dengan UMKM terdampak COVID-19 dengan
memanfaatkan jejaring yang sudah ada di tingkat kelurahan dan
menambah jumlah UMKM yang tergabung dalam Gerai Kopi MI
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
30 31
-
Daftar Pustaka
• Andrianita, O., 2020. Dorong Pemberdayaan SDM Daerah,
Kemendag Siapkan Program Inkubasi Pemasaran Daring UMKM,
Jakarta: Biro Hubungan Masyarakat Kementrian Perdagangan
Republik Indonesia.
• ILO.,2020. COVID-19 dan dunia kerja :Estimasi dan analisis Baru,
s.l.: International Labour Organization.
• Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia, 2020. Pedoman
Umum Menghadapi Pandemi COVID-19 Bagi Pemerintah
Daerah. Jakarta: Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia.
• Dinkop UKM., 2020. PPID Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Koa
Semarang. [Online]http://diskopumkm.semarangkota.go.id/
informasi-publik/informasi-serta-merta/umkm
• Athia Yumna, H. A., Bima, L. & Bachtiar, P. P., 2020. Jaring
Pengaman Sosial Dalam Krisis COVID-19. In: W. Purbaningrum,
ed. SMERU Catatan Kebijakan. Jakarta: SMERU Research Institute.
• Bahtiar, R. A. & Saragih, J. P., 2020. Dampak COVID-19 Terhadap
Perlambatan Ekonomi Sektor UMKM. Kajian Singkat Terhadap isu Aktual
dan Strategis, Maret, pp. 19-24.
• Bambang Suranggono, Dokumen Visitasi Kepemimpinan Nasional,
Kebangkitan UMKM di Era Pendemic COVID-19, 2020
• Dinkop UMKM, D. K. d., 2020. Dinkop UMKMJ ateng Provinsi. [Online]
https://dinkop-umkm.jatengprov.go.id/
[Accessed 6 Mei 2020].
• Ghozali, I., 2016. Apliaksi Analisis multivariate dengan Program IBM SPSS
25. Jogjakarta: Badan Penerbit Universitas Diponegoto.
• Majni, F. A., 2020. Menyibak Tabkir COVID-19, Jakarta: Media Indonesia.
• Nainggolan, E. U., 2020. Kebijakan Fiskal an Moneter Menghadapi Dampak
COVID-19.
• Notulensi Focus Group Discusiion Pengadaan Barang dan Jasa COVID-19,
Hotel Dafam, 24 Juni 2020, pukul 09.00-12.00
• Kemenkes RI, D. J. P. d. P., 2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
COVID-19. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
• Puspaari, R., 2020. Siaran Pers: Pemerintah Percepat PenyaluranBantuan
Sosial di NBulan April, Jakarta: Kementrian Keuangan Rapublik Indonesia.
• Puspasari, R., 2020. Siaran pers: Insentif Bantuan Sosial Pemerintah Untuk
Masyarakat, Jakarta: Kementrian Keuangan Republik Indonesia.
• Puspasari, R., 2020. Siaran pers: Pemerintah Waspada Dampak Pandemi
COVID-19 Terhadap Ekonomi Indonesia, Jakarta: Kementrian Keuangan
Republik Indonesia.
• S.Winanti, P. & Mas’udi, W., 2020. Problem Infodemic Dalam Merespon
Pandemi COVID-19, Jogjakarta: Fisipol UGM.
• Sanur, D., 2020. Wacana Kebijakan Lockdown Dalam Menghadapi
COVID_19 di Indonesia. Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual dan Strategis,
Maret, pp. 25-30.
• Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kombinasi. Surakarta: Alfabeta.
• Suryahadi, A., izzati, R. A. & Suryadarma, D., 2020. The Impac of COVID-19
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
32 33
-
Outbreak on Poverty : An Estimation For Indonesia. In: Jakarta: SMERU
Research Institute.
• Transkrip Wawancara: Bambang Suranggono, Kepala Dinas Koperasi
dan UMM Kota Semarang, Kantor Dinas Koperasi dan UMKM, Gedung
Pandanaran lantai 7, 19 Juni 2020, pukul 11.00
Regulasi
• Keputusan Walikota Semarang Nomor 180/278 tahun 2020 tentang
pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,
• Keputuan Walikota nomor 443/417 tahun 2020 tentang pemberlakuan
pelaksanaan pembatasan Kegiatan Masyarakat dalam rangka percepatan
penanganan COVID-19,
• Keputusan Walikota Semarang Nomor 027/318 Tahun 2020 Tentang
Pedoman Pengadaan barang/jasa Dalam rangka penanganan Corona
Virus Desease 19 (Covid-19) Di Kota Semarang,
• Keputusan Walikota Semarang Nomor.180/278 tahun 2020 tentang
pembentukan gugus tugas COVID-19,
• Keputusan Walikota Nomor 180/355 Tahun 2020 tentang perubahan
keputusan walikota Nomor 180/278 tentang pembentukan Gugus tugas
Percepatan Penanganan COVID-19,
• Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 tentang
Gugus Tugas Penanganan COVID-19
• Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020,
pasal 11,
• Peraturan OJK Republik Indonesia Nomer 11/POJK.03/2020 tentang
stimulus perekonomian nasional sebagai kebijakan countercyclical
dampak penyebaran COVID-19,
• Peraturan OJK Nomer 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian
Nasional Sebagai Kebijakan Countercylical Dampak Penyebaran
Coronavirus Disease 2019
• PMK Nomor 44/PMK.03/2020 tentang Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak
Terdampak pandemi Corona Virus Disease 2019
• Peratuan presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang
dan Jasa
• Peraturan LKPP Nomor 13 Tahun 2018 tentang pedoman pengadaan
dalam penanganan pengadaan darurat
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang
Percepatan Penanganan Covid-19 di Pemerintah Daerah,
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang
Percepatan Penanganan Covid-19 di Pemerintah Daerah,
• Perwal Nomor 28 Tahun 2020, pedoman Pelaksanaan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat,
• Surat Edaran Menteri Keuangan RI Nomor SE-6/MK.02/2020 tentang
Refocussing Kegiatan dan Realokasi Anggaran Kementerian/Lembaga
dalam Rangka Percepatan Penanganan(COVID-19,
• Surat Edaran Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor 440/0005942
tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi
Corona Virus Desease (COVID-19),
• Surat Edaran Walikota Semarang Nomor B/1395/440/III/2020 tentang
Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan COVID-19
• Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 LKPP tentang penjelasan atas
pelaksaaan PBJ penanganan Darurat
Berita Online
• https://www.posjateng.id/warta/sebanyak-1-538-umkm-di-semarang-
terdampak-covid-19-b1ZMY9cWc,
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
34 35
-
Kebijakan Pengadaan
Program Bantuan Sosial
Bagi UMKM Terdampak Covid-19
di Kota Semarang
36
-
PATTIRO Semarang
Jalan Durian IV No. 21,
Kel. Lamper Kidul, Kota Semarang
[ t ] (024) 8445532
[ e ] [email protected]
pattiro-semarang.org