KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA...

110
KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Di Kota Probolinggo) SKRIPSI Disusun Oleh: Ahmad Syaifuddin Romli 14220059 JURUSAN HUKUM BISNIS SYARIAH FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2018

Transcript of KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA...

Page 1: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA

TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Di

Kota Probolinggo)

SKRIPSI

Disusun Oleh:

Ahmad Syaifuddin Romli

14220059

JURUSAN HUKUM BISNIS SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

2018

Page 2: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

i

Page 3: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

ii

Page 4: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

iii

Page 5: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

MOTTO

ود أ ح ل ت ل ك م ال ع ق وا ب وا أ و ف آم ن ين ال ذ " ي ا أ ي ه ا

الص ي د ام إ ل م ا ي ت ل ى ع ل ي ك م غ ي ر م ح ل ي اْ ل ن ع يم ة ه

ب

" يد و أ ن ت م ح ر م إ ن الل ي ح ك م م ا ي ر

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu

binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu)

dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji.

Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-

Nya.".”

(QS. Al-Maidah (05) : 01)

iv

Page 6: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

HALAMAN PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim…

Dengan rahmat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

dalam setiap langkahku aku berdoa, dalam setiap sujudku aku bersyukur kepada

Allah SWT. Dengan kasih sayang yang tak pernah ada habisnya yang selalu

menghiasa setiap hari-hariku. Kasih sayang-Mu yang selalu tercurahkan kepadaku

memberikanku kesempatan untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah

berikan dan memberikanku semangat belajar yang giat sehingga dalam

mengerjakan skripsi ini Allah SWT memberikanku kemudahan dalam

mengerjakannya dan pada akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat juga

terselesaikan.

Pada tulisan ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya, orang

tua yang selalu saya sayangi, saya cintai dan saya banggakan, kepad Ayah Romli

dan Ibu Umi Kulsum, terima kasih saya ucapkan atas limpahan kasih sayangmu

yang tak pernah habis engkau berikan kepadaku serta doa yang selalu engkau

panjatkan kepadaku sehingga memberikanku kemmudahan dalam setiap

langkahku dalam menyelesaikan Pendidikan.

Saya ucapkan juga kepada guru-guru, ustad-ustad yang telah memberikan

ilmu serta mendidikku dengan penuh ke ikhlasan dan terus memberikanku doa.

Adikku Humairoh Fauziah Romli yang selalu memberikanku semangat dalam

belajar, terima kasih atas doa dan perhatian yang telah engkau berikan kepada

kakakmu ini.

Teman-teman anggota Mabes, teman-teman seperjuangan HBS 2014,

terima kasih atas doa, semangat, motivasi dan dukungannya yang telah kalian

berikan. Canda tawa selama kita kulah akan selalu kukenang dan tak akan pernah

ku lupa.

Saya ucapkan juga kepada Aulia Ramadhani yang selalu memberikan saya

semangat belajar, selalu memotivasi saya dan selalu memberikan doa kepada

saya, saya ucapkan terima kasih.

v

Page 7: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman kontrakan yang ada di

joyosuko yang selalu menemani di keseharian penulis dalam mengerjakan skripsi

hingga selesai.

Semoga Allah SWT memberikan balasana atas apa yang telah kalian

berikan kepadaku, dan semoga Allah mmberikan kemudahan bagi kita dalam

segala hal.

Amien……

vi

Page 8: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

KATA PENGANTAR

الرحمٌ مسب هللا رال نمح

Alhamdulillahi rabbil „alamin, segala puji bagi Allah tuhan semesta alam

yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kami. Sehingga

atas limpahan kasih sayangnya, penulisan skripsi yang berjudul “KERJASAMA

ANTAR PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI

DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Di Kota Probolinggo)”

dapat diselesaikan dengan lancar. Shalawat serta salam selalu kita haturkan

kepada junjungan kita nabi agung Nabi Muhammad SAW yang telah membawa

kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang yakni dinul

islam. Semoga kita tergolong orang-orang yang beriman dan mendapatkan

syafaatnya di akhirat kelak. Amien.

Dengan segela daya dan upaya serta bantuan, bimbingan serta arahan dan

hasil diskusi dari berbagai pihak dalam proses pembuatan skripsi ini, maka

dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan ucapan

terima kasih yang tiada batas kepada:

1. Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag, selaku Rektor Universitas Islam Negeri Maulana

Malik Ibrahim Malang.

2. Dr. H. Saifullah, S.H., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Syariah Universitas

Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

3. Dr. Fakhruddin, M.HI, selaku Ketua Jurusan Hukum Bisnis Syariah Fakultas

Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

4. Musleh Harry, S.H., M.Hum , selaku dosen wali penulis selama menempuh

studi di jurusan Hukum Bisnis Syariah Universitas Islam Negeri Maulana

Malik Ibrahim Malang. Penulis haturkan banyak terimakasih kepada beliau

yang telah memberikan arahan, bimbingan, saran, serta motivasi selama

menempuh perkuliahan.

5. Dr. H. Moh. Toriquddin, L.c., M.HI, selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

Penulis haturkan banyak terima kasih kepada beliau waktu yang telah beliau

berikan untuk memberikan arahan, bimbingan dalam menulis skripsi hingga

penulis dapat menyelsaikannya.

vii

Page 9: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

6. Segenap Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang yang telah memberikan pembelajaran, mendidik,

membimbing, serta mengamalkan ilmunya dengan ikhlas dan penuh

kesabaran. Semoga ilmu yang kami dapatkan bermanfaat dan berguna bagi

penulis untuk bekal selanjutnya.

7. Seluruh Staf serta Karyawan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah memberi banyak bantuan dalam

pelayanan akademik selama menimba ilmu di Universitas ini.

8. Kedua Orang Tua tercinta, Bapak Romli dan Ibu Umi Kulsum yang tak

pernah padam semangatnya untuk terus memberikan dukungan serta tak

pernah lelah mendoakan dan tak lupa juga adik saya tercinta Humairah

Fauziah Romli yang selalu memberikan semangat dan dukungan hingga saat

ini.

9. Aulia Ramadhani yang selalu memberikan semangat, motivasi dan doa

sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

10. Keluarga Besar yang selalu memberikan semangat belajar yang tinggi dan

selalu memberikan motivasi kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman Hukum Bisnis Syariah angkatan 2014 khususnya teman-teman

kelas B yang telah bersama-sama belajar selama kurang lebih 4 tahun untuk

menyelesaikan studi ini.

12. Teman-teman mabes yang telah membuat saya bisa belajar lebih dengan

kalian. Baik itu suka dan duka. Mulai dari belajar bareng, mengerjakan tugas

bersama-sama hingga makan pun secara bersama-sama meskipun entah itu

hanya sebatas tahu dan tempe. Sampai akhirnya bisa selesai juga skripsi ini.

13. Ma‟had Sunan Ampel Al-Aly, yang telah memberikan pedoman kehidupan

berakhlak yang baik serta ilmu yang didapatkan, sehingga penulis dapat

melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang.

Semoga apa yang telah saya peroleh selama kuliah di Universitas Islam

Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang ini, bisa bermanfaat bagi saya

viii

Page 10: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

khususnya dan pembaca. Disini penulis sebagai manusia biasa tidak akan luput

dengan yang namanya dosa, menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap kritik dan saran dari semua pihak

demi kesempurnaan skripsi ini.

Malang, 10 Juli 2018

Penulis

Ahmad Syaifuddin Romli

NIM 14220059

ix

Page 11: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

PEDOMAN TRANSLITERASI

Dalam karya ilmiah ini, terdapat beberapa istilah atau kalimat yang berasal

dari bahasa arab, namun ditulis dalam bahasa latin. Adapun penulisannya

berdasarkan kaidah berikut:1

A. Konsonan

dl = ض tidak dilambangkan = ا

th = ط b = ب

dh = ظ t = ت

(koma menghadap keatas) „ = ع ts = ث

gh = غ j = ج

f = ف h = ح

q = ق kh = خ

k = ك d = د

l = ل dz = ذ

m = م r = ر

n = ن z = ز

w = و s = س

h = ـه sy = ش

sh ً = y = ص

Hamzah (ء) yang sering dilambangkan dengan alif, apabila terletak di

awal kata maka dalam transliterasinya mengkuti vokalnya, tidak dilambangkan,

1 Berdasarkan Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Fakultas Syariah. Tim Dosen Fakultas

Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Malang:

Fakultas Syariah UIN Mauluana Malik Ibrahim Malang, 2015), h. 74-76.

x

Page 12: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

namun apabila di tengah atau di akhir kata, maka dilambangkan dengan tanda („)

untuk mengganti lambing “ع”.

B. Vocal, Panjang dan Diftong

Setiap Bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vocal fathah ditulis dengan

“a”, kasrah dengan “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-

masing ditulis dengan cara berikut:

Vocal (a) panjang = â , misalnya قال menjadi qâla

Vocal (i) panjang = î , misalnya لَق menjadi qîla

Vocal (u) panjang = û , misalnya د ون menjadi dûna

Khususnya untuk bacaan ya‟ nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan

“i”, melainkan tetap ditulis dengan “iy” agar dapat menggambarkan ya‟ nisbat

diakhiratnya. Begitu juga dengan suara diftong, wawu dan ya‟ setelah fathah

ditulis dengan “aw”dan “ay”. Perhatikan contoh berikut:

Diftong (aw) = ول misalnya لوق menjadi qawlun

Diftong (ay) = بيى misalnya ٍخر menjadi khayrun

C. Ta’ Marbthat (ة)

Ta‟ Marbûthah (ة) ditransliterasikan dengan “t” jika berada di tengah

kalimat, tetapi apabila ta‟ marbûthah tersebut berada di akhir kalimat, maka

ditransliterasikan dengan menggunakan “h” misalnya السرالةل لمدسرة menjadi ar-

risalat li al-mudarrisah, atau apabila berada ditengah-tengah kalimat yang terdiri

dari susunan mudlaf ilayh, maka ditransliterasikan dengan menggunakan “t” yang

disambungkan dengan kalimat berikutnya, misalnya رحةمهللا فى menjadi fi

rahmatillâh.

D. Kata Sandang dan lafdh al-Jallah

Kata sandang berupa “al” ( ال ) ditulis dengan huruf kecil, kecuali terletak di

awal kalimat, sedangkan “al” dalam lafadh jalâlah yang berada di tengah-tengah

kalimat yang disandarkan (idhafah) maka dihilangkan. Perhatikan contoh-contoh

berikut ini:

xi

Page 13: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

1. Al-Imâm al-Bukhâriy mengatakan ...

2. Al- Bukhâriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan...

3. Masyâ‟ Allah kâna wa mâ lam yasya‟ lam yakun.

4. Billâh “azza wa jalla.

E. Nama dan Kata Arab Terindonesiakan

Pada prinsipnya setiap kata yang berasal dari bahasa Arab harus ditulis

dengan menggunakan sistem transliterasi. Apabila kata tersebut merupakan nama

Arab dari orang Indonesia atau bahasa Arab yang sudah terindonesiakan, tidak

perlu ditulis dengan menggunakan sistem transliterasi.

Perhatikan contoh berikut:

“...Abdurrahman Wahid, mantan Presiden RI keempat, dan Amin Rais,

mantan ketua MPR pada masa yang sama, telah melakukan kesepakatan untuk

menghapuskan nepotisme, kolusi dan korupsi dari muka bumi Indonesia, dengan

salah satu caranya melalui pengintensifan sifat diberbagai kantor pemerintahan,

namun...”

Perhatikan penulisan nama “Abdurrahman Wahid,” “Amin Rais” dan kata

“salat ditulis dengan menggunakan tata cara penulisan bahasa Indonesia yang

disesuaikan dengan penulisan namanya. Kata-kata tersebut sekalipun berasal dari

bahasa Arab, namun ia erupa nama dari orang Indonesia dan terindonesiakan,

untuk itu tidak ditulis dengan cara “Abd al-Rahmân Wahîd,” “Amin Raîs,” dan

bukan ditulis dengan “shalât.”

xii

Page 14: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii

PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................... iii

HALAMAN MOTTO .......................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................................ x

DAFTAR ISI...................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

ABSTRAK ........................................................................................................ xvii

مستخلصال بحث …………………………………………………………………....xviii

ABSTRACT…………………………………………………………………… xix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 6

E. Definisi Operasional .............................................................................. 7

F. Batasan Masalah .................................................................................... 8

G. Sistematika Penulisan ............................................................................ 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 10

A. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 10

B. Kajian Pustaka ....................................................................................... 15

1. Pengertian Kerjasama ...................................................................... 15

xiii

Page 15: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

2. Konsep Kerjasama ........................................................................... 21

3. Syirkah Fiqh Muamalah ................................................................... 23

4. Landasan Hukum Syirkah ................................................................ 24

5. Macam-macam Syirkah ................................................................... 27

6. Rukun Syirkkah ............................................................................... 33

7. Syarat Syirkah .................................................................................. 34

8. Hikmah Syirkah ............................................................................... 35

9. Hal yang Membatalkan Syirkah ....................................................... 37

10. Pengertian Pengangkutan ................................................................. 38

11. Fungsi dan Tujuan Pengangkutan .................................................... 39

12. Macam-macam dan Angkutan Transportasi .................................... 39

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 41

A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 41

B. Pendekatan Penelitian ............................................................................ 42

C. Lokasi Penelitian .................................................................................... 43

D. Metode Pengambilan sampel ................................................................. 43

E. Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 44

F. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 45

G. Metode Pengelolaan Data ...................................................................... 47

H. Sistematika Penulisan ............................................................................ 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 51

A. Gambaran Umum Tentang Usaha Agen Tiket ....................................... 51

1. Sejarah Agen Tiket .......................................................................... 51

a. Mahameru Transport .................................................................. 54

b. Agen PO Kramat Jati ................................................................. 56

c. Metrotama Tour and Travel ....................................................... 57

d. Lokasi Penelitian ........................................................................ 58

B. Bentuk Kerjasama antara Jasa Penyedia Tiket dengan Penyedia Jasa

Transportasi ............................................................................................ 59

xiv

Page 16: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

C. Analisis Hukum Islam terhadap Kerjasama Antara Jasa Penyedia Tiket

dengan Penyedia Jasa Transportasi ........................................................ 66

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 76

A. Kesimpulan ............................................................................................ 76

B. Saran ...................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 79

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................

Lampiran I : Bukti Konsultasi

Lampiran II : Surat Keterangan Jawaban Penelitian

Lampiran III : Instrumen Wawancara

Lampiran IV : Dokumentasi Penelitian

Lampiran V : Riwayat Hidup

xv

Page 17: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Penelitian Terdahul ........................................................................... 12

Table 3.2 : Nama-Nama Responden .................................................................. 46

xvi

Page 18: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

ABSTRAK

Ahmad Syaifuddin Romli, 14220059, 2018. Kerjasama Antara Penyedia Tiket

Dan Jasa Penyedia Transportasi Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Di

Kota Probolinggo). Skripsi. Jurusan Hukum Bisnis Syariah, Fakultas Syariah,

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing: Dr. H.

Moh. Toriquddi, L.c, M.HI.

Kata Kunci: Agen tiket dan Hukum Syirkah.

Agen tiket merupakan suatu usaha di bidang jasa yang mana menyediakan

tiket seluruh transportasi khususnya pada transportasi otobus. Yang mana antara

agen tiket dengan perusahaan otobus telah melakukan suatu kerjasama dalam

melancarkan bisnisnya. Salah satunya agen tiket yang berada di Kota

Probolinggo. Yang mana pada sistem kerjasama antara penyedia tiket dan jasa

transportasi ketika terjadi kerugian maka yang menanggung hanya dari pihak agen

tiket tersebut. Berdasarkan praktek tersebut penulis menemukan kemungkinan

adanya ketidak sesuaian antara teori dengan praktik yang ada di lapangan.

Rumusan masalah yang di angkat pada penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana

bentuk kerjasama antara jasa penyedia tiket dengan penyedia jasa transportasi?. 2.

Bagaimana analisis hukum islam terhadap kerjasama antara jasa penyedia tiket

dengan penyedia jasa transportasi?.

Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian empiris (field research).

Pendekatan yang digunakan penulis pada penelitian ini dengan pendekatan

kualitatif deskriptif. Sedangkan memperoleh data dan mengumpulkannya dengan

menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Kemudian data selanjutnya di

analisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif.

Pada hasil penelitian ini, para pelaku usaha jasa agen tiket yang ada di

Kota Probolinggo yang dalam hal ini ketika terjadi kerugian maka yang

menanggung adalah dari pihak agen. Sedangkan dalam keuntungannya

perusahaan otobus dan agen tiket sama-sama mendapatkan keuntungan dari hasil

pembelian tiket tersebut. Yang mana kerjasama tersebut tidak sesuai dengan

hukum syirkah. Yang mana dalam syirkah itu sendiri ketika kedua belah pihak

secara bersama-sama bermodal, sama-sama mendapatkan keuntungan dan jika

terjadi kerugian maka sama-sama menanggung kerugian tersebut sesuai dengan

besar kecilnya modal tersebut. Meskipun jika dilihat mengenai syarat dan

rukunnya sudah sesuai, namun ada satu sisi yang menyimpang dari teori syirkah

yaitu mengenai kerugian. Maka praktik kerjasama tersebut tidak sah jika dilihat

dari hukum syirkah.

xvii

Page 19: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

مستخلص البحث

النقل في منظور الشريعة شركة التذاكر و وكالة بين الشركة. 0292، 95002241، أمحد سيف الدينرملي، امعة مونانا جب، كلية الشريعة التجاري اإلسالمي قانونال. قسم البحث اجلامعي. (فروبولينغواإلسالمية )دراسة في مدينة

ادلشرف: د. احلاج حممد طريق الدين ادلاجستري.. مالك إبراىيم اإلسالمية احلكومية مانانج .، حكم الشركةكرا التذ ةلاوك :الرئيسيةالكلمات

حيث متت ، )احلافالت( النقلجلميع شركة تذكرة ت فيهاعمل يف جمال اخلدمات اليت وفر يالتذاكر ىالة وكفروبولينغو. يف مدينة تلك الوكالة ىي وكالة التذاكرومن . التجاري العمليف القيام افالتوشركة احلالشركة بني وكالة التذاكر

وجد الباحث ، ة. واستناداً إىل ىذه ادلمارسقامت الوكالة بادلسؤولية على اخلسارة إن حدثت كما ورد يف نظام الشركة بينهما .الواقع طابق بني النظرية وادلمارسة يفإمكانية عدم الت

وجهة نظر كيفو . 0؟ وشركة النقلالتذاكر وكالة بني الشركة . ما ىو شكل 9: تكونت مشكلة ىذا البحث من وشركة النقل؟.التذاكر وكالة بني الشريعة اإلسالمية يف الشركة

. يف كيفيهج وصفي و ىو منادلستخدم فيومنهج البحث (. field researchالبحث التجرييب ) من ىذا البحثباستخدام طريقة التحليل هاتحليلقام الباحث ب. مث وثائقادلقابلة والحني احلصول على البيانات ومجعها باستخدام طريقة

الوصفي.اليت حدثت يف ىذا العمل سارةفروبولينغو تتحمل باخل يف مدينة التذاكرا البحث أن وكالة نتائج ىذأظهرت

حكم نا يتوافق مع أن العقدوىذا يعينلتذاكر. الطرفني يف ىذه الشركة حيصالن على أرباح بيع ا، احرب. بينما يف األبوحدىا حدثتوإذا كان ،على ربح نحيصال مث كال الطرفني معا على رأس ادلال،ضع نفسها عندما ي ةالشرك ألن يف عقد. الشركة

استوىف مجيع شروط الشركة على الرغم من أنوو .الذي وضعاه رأس ادلال عددبالتساوي وفقا ل عليها سارة فامهما يتحمالناخلتلك الشركة مل تصح إذا نظرنا إليها فإن لك،لذالشركة وىو جانب اخلسارة. نظريةخارج من ولكن ىناك جانب، وأركامها

من وجهة نظر حكم الشركة.

xviii

Page 20: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

ABSTRACT

Ahmad Syaifuddin Romli, 14220059, 2018. Cooperation Between Ticket

Providers And Transportation Services In Perspective Islamic Law (Study In

Town Probolinggo). Essay. Department of Islamic Business Law, Faculty of

Sharia, State Islamic University Maulana Malik Ibrahim Malang. Advisor: Dr. H.

Moh. Toriquddi, L.c, M.HI.

Keywords: The ticket agent and Syirkah Law.

Ticket Agent is a business in the field of services which provides the

entire transportation ticket, especially on otobus transportation. Which between

the ticket agent and the auto company has made a partnership in launching the

business. One of them is a ticket agent in Probolinggo City. Which in the system

of cooperation between the ticket providers and transportation services when there

is a loss then the bear only from the ticket agent. Based on these practices the

authors find the possibility of a mismatch between theory and practice in the field.

The formulation of the issues raised in this research are: 1. What is the

form of cooperation between ticket providers with providers of transportation

services ?. 2. How does the Islamic legal analysis relate to the cooperation

between ticket providers and transport providers ?.

This research includes into the type of empirical research (field

research). The approach used by the authors in this study with qualitative

descriptive approach. While obtaining the data and collect it by using the method

of interview and documentation. Then the next data in the analysis by using

descriptive analysis method.

In the results of this study, the business agent ticket service in

Probolinggo City which in this case when there is a loss then the bear is from the

agent. While in profit the company otobus and ticket agents both benefit from the

purchase of tickets. Which cooperation is not in accordance with shirkah law.

Which in the shirkah itself when both parties together capital, both gain a profit

and if there is a loss then equally bear the loss in accordance with the size of the

capital. Although if viewed about the terms and rukunnya is appropriate, but there

is one side that deviates from syirkah theory that is about loss. So the practice of

cooperation is not valid if viewed from shirkah law.

xix

Page 21: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring berkembangnya zaman mendorong semakin meningkatnya

pertumbuhan jumlah masyarakat sehingga semakin tinggi pula aktivitas

pergerakan yang dilakukan oleh masyarakat, hal tersebut tentu

memerlukan suatu sarana yang dapat mendukung berbagai aktivitas yang

akan dilakukan2

Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang

terdiri atas beribu-ribu pulau besar dan kecil berupa daratan dan sebagian

besar perairan yang terdiri atas perairan laut, sungai dan danau. Di atas

teritorial

2 Rahayu Hartini, Hukum Pengangkutan (Malang : Universitas Muhammadiyah Malang), 2007,

h.1

1

Page 22: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

2

daratan dan perairan tersebut membentang pula teritorial udara yang

semuanya itu merupakan wilayah negara Indonesia yang sangat

luas.3Tanpa sarana transportasi yang memadai maka akan sulit untuk

menghubungkan seluruh daerah di kepulauan ini. Transportasi adalah

perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat yang lainnya

dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia

atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam

melakukan aktivitas sehari-hari.

Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived

demand) akibat aktivitas ekonomi, sosial, dan sebagainya. Dalam

kerangka makro-ekonomi, transportasi merupakan tulang punggung

perekonomian nasional, regional, dan lokal, baik di perkotaan maupun di

pedesaan. Harus diingat bahwa sistem transportasi memiliki sifat sistem

jaringan di mana kinerja pelayanan transportasi sangat dipengaruhi oleh

integrasi dan keterpaduan jaringan.

Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara

memegang peranan vital dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi

distribusi antara daerah satu dengan daerah yang lain akan menjadi lebih

mudah dan cepat bila sarana transportasi yang ada berfungsi sebagaimana

mestinya sehingga transportasi dapat menjadi salah satu sarana untuk

mengintegrasikan berbagai wilayah di Indonesia. Melalui transportasi

3 Prof. Abdulkadir Muhammad, Hukum Pengangkutan Niaga ( Bandung: PT Citra Aditya Bakti),

2013, h. 30

Page 23: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

3

penduduk antara wilayah satu dengan wilayah lainya dapat ikut merasakan

hasil produksi yang rata maupun hasil pembangunan yang ada.

Berkaitan dengan transportasi saat ini manusia dimudahkan dengan

adanya agen tiket atau jasa pelayanan tiket yang ada pada saat ini.

Sehingga tidak perlu jauh-jauh dalam memesan tiket cukup datang ke agen

tiket setempat. Dan dalam agen tiket tersebut juga dapat memilih tempat

kosong yang belum dipesan oleh orang lain. Baik itu pesawat, kapal laut,

kereta api dan bus. Setiap agen tiket telah bekerjasama dengan pihak

penyedia transportasi dalam masalah tiket yang akan dipesan oleh

penumpang.

Di dalam Fiqh Muamalah kerjasama tersebut dinamakan syirkah.

Syirkah atau yang juga disebut dengan Musyarakah mempunyai

pengertian atau definisi secara bahasa adalah campuran dua bagian atau

lebih sehingga tidak dapat lagi dibedakan antara yang satu dengan yang

lainnya. Sedangkan pengertian syirkah secara istilah adalah suatu akad

yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang telah bersepakat dalam

melakukan suatu usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan bersama.

Menurut istilah para ulama fikih, syirkah adalah suatu akad kerja sama

antara dua orang atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-

masing pihak memberikan kontribusi dana (atau amal) dengan

kesepakatan bahwa keuntungan dan kerugian akan ditanggung bersama

sesuai dengan kesepakatan.

Page 24: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

4

Kerjasama yang dimaksud disini adalah kerjasama dalam berusaha

untuk mendapatkan keuntungan. Kerjasama bukan untuk mendapatkan

keuntungan seperti dalam yayasan sosial, tidak dibicarakan dalam bahasan

ini. Secara umum kerjasama adalah sesuatu bentuk tolong menolong yang

disuruh dalam agama selama kerjasama itu tidak dalam bentuk dosa dan

permusuhan sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur‟an Shaad ayat 24:

ليبغي نم الخلطاء وإن كثيرا نعاجه إلى نعجتك بسؤال ظلمك لقد ق ال

داوود وظن هم ما وقليل الصالحات وعملوا آمنوا إْ ل الذين بعض على

وأنابب عضهم راكعا وخر ربه فاستغفر فتناه أنما

Artinya :

“Daud berkata : “Sesungguhnya dia telah telah berbuat zalim

kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada

kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang

berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang

lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh;

dan amat sedikitlah mereka ini”. Dan Daud mengetahui bahwa Kami

mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur

sujud dan bertaubat..(Q.S. Shad: 24)

Salah satunya penyedia agen tiket di Kota Probolinggo yang

bernama Mahameru Transport yang telah bekerjasama dengan penyedia

jasa seluruh transportasi dalam menjalankan bisnisnya. Sehingga

konsumen tidak merasa khawatir dan bahkan tidak takut akan adanya

penipuan dalam jasa tiket tersebut. Dengan adanya penyediaan jasa agen

tiket tersebut pihak penyedia jasa merasa terbantu dan dapat dengan

mudah mendapatkan penumpang tanpa harus mondar mandir kesana

kemari.

Page 25: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

5

Kerjasama ini dibuat dengan persetujuan para pihak dan sama-

sama menguntungkan keduanya. Kerjasama dibuat antara pemilik

penyedia tiket dengan jasa transportasi sehingga banyak orang yang belum

mengetahui secara garis besar mengenai sistem kerjasama yang dilakukan

oleh keduanya dikarenakan kerjasama tersebut bersifat rahasia dan tidak

boleh diketahui dari pihak manapun kecuali oleh pemilik penyedia tiket

dengan jasa transportasi. Sehingga menimbulkan rasa ingin tahu terhadap

kerjasama tersebut.

Sistem yang dipergunakan dalam pembagian keuntungan antara

pemilik agen tiket dengan pemilik perusahaan khususnya Perusahaan

Transportasi Darat itu berbeda. Dikarenakan keuntungan antara kedua

belah pihak memiliki keuntungan masing-masing yang tidak bisa disama

ratakan. Sehingga pemilik agen tiket dan Perusahaan Transportasi Darat

memiliki cara tersendiri dalam mendapatkan keuntungan. Adapula

Perusahaan Transportasi Darat yang mentargetkan pemasukan sebuah

harga tiket yang kemudian dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi

oleh agen tiken tersebut supaya keuntungannya dapat menjadi milik agen

tiket tersebut.

Sedangkan dalam sistem kerugian ditanggung oleh pihak agen.

Salah satu contohnya ketika terjadi kecelakaan atau bus mogok maka yang

mengurus semuanya yaitu agen tiket tersebut. Yang mana biaya yang

dikeluarkan berasal dari pihak agen tiket tersebut. Selain itu pihak agen

juga merasa rugi dalam masalah waktu. Yang harus mengurusi penumpang

Page 26: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

6

yang membeli tiket di agen tiket mereka. Maka dari itu peneliti tertarik

untuk mengambil judul Kerjasama Antara Penyedia Tiket Dan Jasa

Penyedia Transportasi Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Di

Kota Probolinggo).

B. Rumusan Masalah

Pada kesempatan kali ini peneliti akan meneliti tentang :

1. Bagaimana bentuk kerja sama antara jasa penyedia tiket dengan

penyedia jasa transportasi di Kota Probolinggo?

2. Bagaimana analisis hukum islam terhadap kerjasama antara jasa

penyedia tiket dengan penyedia jasa transportasi di Kota

Probolinggo?

C. Tujuan Masalah

Tujuan dari penelitian ini diharapkan :

1. Untuk mengetahui bentuk kerja sama antara jasa penyedia tiket

dengan penyedia jasa transportasi.

2. Untuk mengetahui analisis hukum islam terhadap kerja sama antara

jasa penyedia tiket dengan penyedia jasa transportasi.

D. Manfaat Penelitian

Penulisan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam

hal sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara

akademis bagi perkembangan ilmu hukum, terutama bagi hukum bisnis

Page 27: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

7

syariah,khususnya yang berkaitan dengan kajian yang lebih luas mengenai

tinjauan hukum islam.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar

Sarjana Hukum (SH) pada Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang.

b. Untuk memperluas dan menambah wawasan penulis

tentang analisis hukum islam terhadap sistem penyedia tiket.

c. Sebagai informasi kepada orang lain yang akan membuka

jasa tiket utamanya dalam masalah kerjasama.

E. Definisi Operasional

Untuk mempermudah pemahaman terhadap pembahasan dalam

penelitian ini, perlu dijelaskan beberapa kata kunci yang sangat erat

kaitannyadengan penelitian ini.

1.Hukum Islam

Suatu hukum yang bersumber dari fiqh muamalah sebagai

pedoman bagi orang-orang muslim dalam menjalankan aktifitasnya

dalam bermuamalah.

2.Tiket

Bukti tanda pemesanan atau pembayaran yang dilakukan oleh

seorang penumpang yang cara pemesanannya langsung berada di

tempat pembelian tiket.

Page 28: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

8

3. Transportasi

Perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat yang

lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang di gerakkan oleh

manusia atau mesin.

4. Perusahaan Transportasi Darat

Sebuah kendaraan yang melayani masyarakat yang lebih dikenal

dengan angkutan darat salah satunya Perusahaan Otobus.

F. Batasan Masalah

1. Kota Probolinggo

Peneliti memilih objek penelitian di Kota Proboliggo karena

banyaknya di area tersebut mendirikan travel dan agen tiket.

Diantaranya agen tiket Mahameru Transport, Metrotama Tour &

Travel dan Agen tiket Kramat Djati.

2. Hukum Syirkah

Peneliti menggunakan hukum Syirkah sebagai landasan hukum islam

dalam kaidah muamalah.

G. Sistematika Penulisan

Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan, sehingga

sistematika penulisan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

Bab pertama merupakan Pendahuluan. Dalam bab ini membahas

mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, dan sistematika pembahasan.

Page 29: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

9

Bab kedua merupakan Tinjauan Pustaka. Dalam bab ini berisi Sub

bab Penelitian terdahulu dan landasan teori yang merupakan bagian untuk

memaparkan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat.

Bab Ketiga merupakan Metode Penelitian. Dalam bab ini meliputi

tata cara peneliti dalam melakukan penelitian karya ilmiyahnya. Meliputi

jenis penelitian, pendekatan penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber

data, metode pengumpulan data, Teknik pengelolaan data dan uji

keabsahan data.

Bab Keempat merupakan Hasil Penelitian dan Pembahasan. Dalam

bagian ini memaparkan hasil dari penelitian empiris yang dianalisis

dengan berbagai teori yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.

Bab Kelima merupakan Penutup. Dalam bab ini berisi kesimpulan

atas apa yang telah didapatkan atas penelitiannya, saran untuk memfollow

up hasil penelitian bersangkutan agar bermanfaat bagi lembaga terkait dan

masyarakat.

Page 30: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Penelitian Terdahulu

Dalam melakukan suatu penelitian, penelitian terdahulu menjadi

penting untuk dimunculkan sebagai bentuk pembuktian bahwa penelitian

yang dilakukan ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan

sebelaumnya. Adapaun penelitian terdahulu sebagai berikut :

1.Skripsi yang ditulis oleh Dessy Rosita.

Mahasiswa dari Universitas Negeri Sunan Kali Jaga Yogyakarta

(2008). Dalam skripsinya dengan judul “Perspektif Hukum Islam

Terhadap Penetapan Harga Jual Beli Tiket Tarif Lebaran Bus Ramayana

Jogja

10

Page 31: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

11

Palembang Di Yogyakarta.” Jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian lapangan bersifat deskriptif analitik. Sedangkan pendekatan

penelitian yang dilakukan dengan pendekatan empiris. Hasil dari

penelitian tersebut mengatakan bahwa mekanisme penetapan harga yang

dilakukan oleh para agen di Terminal Giwangan tidak sesuai dengan

hukum Islam dan mekanisme dan mekanisme yang ada. Karena pihak

agen yang tidak mematuhi peraturan pemerintah terkait dengan tarif atas

dan dan tarif bawah tersebut.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sekarang yakni

membahas tentang transportasi darat. Khususnya bus. Sedangkan

perbedaannya mengenai kerjasama antara pihak agen tiket dengan jasa

transportasi dengan menggunakan Fiqh Muamalah.

2.Skripsi yang ditulis oleh Gadis Ayu P Gayatri

Mahasiswi dari Universitas Hasanuddin Makasar (2014). Dalam

skripsinya dengan judul “Perhitungan Harga Tiket Bus FA Litha & CO”,

dalam penelitiannya peneliti menggunakan metode analisis data yang

digunakan adalah analisis kuantitatif. Kemudian metode pengumpulan

datanya meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian

tersebut mengatakan dari perhitungan harga pokok berdasarkan

pendekatan teoritis yang dilakukan oleh peneliti diperoleh tarif sebesar Rp

72. 646,5.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sekarang yakni

membahas tentang transportasi. Adapun perbedaan yang dilakukan oleh

Page 32: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

12

peneliti mengenai kerjasama yang dilakukan antara pihak agen tiket

dengan pihak trasnportasi otobus.

3.Skripsi yang ditulis oleh Defrika Badiatun Nisa‟

Mahasiswi dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik

IbrahimMalang (2016). Dalam skripsinya dengan judul “Penetapan Harga

Tiket Di Kantor Cabang Perusahaan Otobus Lorena Rambipuji Jember

Perspektif Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Dan Hukum

Islam”. Penelitian ini menggunakan yuridis empiris. Hasil penelitian ini

mengatakan bahwa prosedur penetapan harga tiket bus pada kantor cabang

PO Lorena Rambipuji Jember sudah sesuai menurut Peraturan Pemerintah

Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan.

Persamaan penelitian di atas dengan penulis yakni sama-sama

meneliti tentang transportasi. Adapun perbedaan yang dilakukan oleh

peneliti mengenai kerjasama antara pihak agen tiket dengan jasa

transportasi.

Table. 2. 1. Persamaan dan Perbedaan

No Nama Peneliti Judul Penelitian Persamaan Perbedaan

1 Dessy Rosita,

Skripsi,

Universitas

Negeri Sunan

Kali Jaga

Yogyakarta,

Perspektif

Hukum Islam

Terhadap

Penetapan Harga

Jual Beli Tiket

Tarif Lebaran

Sama-sama

metode

penelitian

empiris.

Sama-sama

Mengenai

kerjasama

antara pihak

agen tiket

online dengan

jasa

Page 33: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

13

Yogyakarta,

2008

Bus Ramayana

Jogja Palembang

di Yogyakarta

mengkaji

masalah tiket

transportasi

dengan

memakai

Fiqh

Muamalah

2 Gadis Ayu P

Gayatri, Skripsi,

Universitas

Hasanuddin

Makasar,

Makasar, 2014

Perhitungan

Harga Tiket Bus

FA Litha & CO

Sama-sama

metode

penelitian

empiris.

Sama-sama

mengkaji

masalah tiket

Mengenai

kerjasama

dan

keuntungan

yang

diperoleh

agen tiket

online

tersebut.

3 Defrika

Badiatun Nisa‟,

Skripsi,

Universitas

Islam Negeri

Maulana Malik

Ibrahim Malang,

2016

Penetapan Harga

Tiket Di Kantor

Cabang

Perusahaan

Otobus Lorena

Rambipuji

Jember Perspektif

Peraturan

Sama-sama

metode

penelitian

empiris.

Sama-sama

mengkaji

masalah tiket

Mengenai

kerjasama

antara pihak

agen tiket

dengan jasa

transportasi.

Page 34: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

14

Pemerintah

Nomor 74 Tahun

2014 dan Hukum

Islam

Page 35: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

15

2. Kajian Pustaka

a. Pengertian Kerjasama

Pada hakikatnya kerjasama dapat dimaknai sebagai adanya dua

pihak atau lebih yang berinteraksi secara dinamis untuk mencapai suatu

tujuan bersama. Dalam pengertian ini maka terkandung tiga unsur pokok

yang melekat pada suatu kerangka kerjasama, yaitu unsur dua pihak atau

lebih, unsur interaksi, dan unsur tujuan bersama. Apabila satu dari ketiga

unsur dimaksud tidak termuat dalam objek yang dikaji maka dapat

dianggap bahwa objek tersebut tidak terdapat kerjasama. 4

Selanjutnya oleh Ramses dan Bowo dijelaskan pula bahwa unsur

dua pihak atau lebih, selalu menggambarkan dua himpunan dari

kepentingan-kepentingan yang satu sama lain saling mempengaruhi,

sehingga interaksi untuk mewujudkan tujuan bersama penting untuk

dilakukan. Jika hubungan atau interaksi itu tidak ditujukan pada tidak

terpenuhinya kepentingan masing-masing pihak, maka hubungan itu

bukanlah hubungan kerjasama. Suatu interaksi meskipun bersifat dinamis

tidak selalu berarti kerjasama. Suatu interaksi yang ditujukan untuk

memenuhi kepentingan salah satu pihak, dan pada saat yang bersamaan

merugikan pihak-pihak lain, juga bukan suatu kerjasama. Kerjsama selalu

menempatkan posisi yang seimbang, serasi, dan selaras.

Rendal dan Yablonsky juga mengemukakan bahwa kerjasama

hanya dapat berhasil apabila:

4Andy Ramses, dan Fauzi Bowo, 2007. Kerjasama Antar Daerah Format Pengaturan dan

Pengorganisasian. dalam Jurnal Ilmu Pemerintahan, edisi:25

Page 36: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

16

a. Dimulai dengan membangun suatu dasar yang kuat untuk bekerjasama.

Hal ini diwujudkan dengan: (1) bersikap inclusif. Kerjasama biasanya

diinisiasi oleh beberapa orang kunci atau kelompok. Namun adalah

sangat penting melibatkan semua pihak yang berkepentingan

(stakeholders) atau pemangku kepentingan. Keterlibatan ini akan

mendorong semangat untuk berkomitmen mensukseskan kerjasama

tersebut karena pihak yang terlibat merasa turut mengikuti rencana

kerja tersebut. Sebaliknya sikap eksklusif yaitu hanya melibatkan

orang atau kelompok tertentu saja akan mendatangkan resistensi

karena ada rasa saling curiga dan tidak saling percaya. Kata

pendeknya, program kerjasama akan menjadi baik dan sukses apabila

diikutsertakan atau dilibatkan sejak awal. (2) libatkan elite yang dipilih

oleh rakyat (elected officals). Perlu di perhatikan untuk melibatkan

wakil rakyat atau pejabat yang dipilih rakyat sejak awal karena posisi

mereka sangat menentukan. Mereka dapat mempengaruhi keputusan

khususnya keputusan tentang pembiayaan atau anggaran kerjasama.

Program kerjasama dapat dibatalkan oleh mereka, bila mereka tidak

dilibatkan sejak awal. (3) libatkan pegawai pelaksana. Pegawai yang

diberi wewenang dan tanggungjawab untuk menanganinya harus

dilibatkan sejak awal karena merekalah yang akan menangani dan

menjaga kelangsungan kerjasama itu. Sikap, kepentingan dan bahkan

presepsi mereka tentang kerjasama harus diperhatikan dan dijaga

dukungannya.

Page 37: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

17

b. Senantiasa menjaga semangat kerjasama (mamintain a coorporative

spirit). Hal itu dapat diwujudkan dengan sikap yang selalu provokativ,

fleksibel, dan sabar, serta selalu berfikir dalam konteks regional yang

luas dan tidak sempit pada daerahnya sendiri. Semangat kerjasama ini

harus diturunkan dari generasi ke generasi agar kepentingan bersama

tingkat regional tetap dibela dan dipelihara.

c. Bekerja dengan hati-hati (prosceed with care) karena melibatkan

berbagai pihak dari daerah lain dalam suatu kerjasma maka setiap

langkah kegiatan yang diambil harus dengan hati-hati seperti

melakukan studi atau penelitian lapangan, memilih program yang

realistis, memberi perintah sampai secara rinci, menjaga hubungan

yang tidak sehat seperti menumpuk hubungan tidak formal secara

berlebihan sehingga membuat kerjasama menjadi tidak terkontrol dan

tidak efektif.

d. Alokasikan biaya secara adil (allocated costs fairly) kerjasama itu

sendiri memang bebas biaya, tetapi program kerjasama membawa

implikasi biaya, bahkan tidak sedikit. Tetapi karena dipikul bersama,

maka mestinya biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah ketimbang

ditanggung sendiri-sendiri oleh masing-masing daerah. Kalau hal ini

tidak terjadi, rasa keadilan mulai terusik dan resistansinya terhadap

kerjasama akan muncul. Prinsip win-win solution harus dipegang

teguh untuk menyelenggarakan kerjasama ini. Masing-masing daerah

Page 38: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

18

harus mengambil manfaat dengan mengorbankan daerah yang lain.

Tentu resiko harus ditanggung bersama apabila terjadi kegagalan.

e. Tangani persoalan yang dihadapi secara serius. Memang program

kerjasama bersifat sukarela tetapi tidak berarti tidak perlu serius

menangani program tersebut. Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari

program tersebut. Karena itu harus dirumuskan bidang-bidang

tanggung jawab setiap pihak secara jelas agar masing-masing tidak

merasa terusik tanggung jawabnya dan secara serius menangani

persoalan yang dihadapi dalam program kerjasama.

Dengan demikian kerjasama bukanlah sesuatu yang mudah atau

datang begitu saja dan dapat bekerja secara otomatis dengan sendirinya.

Kerjasama merupakan upaya yang dilakukan oleh beberapa aktor untuk

melakukan penyesuaian dan perubahan agar bisa memperoleh hasil yang

optimal. Apa yang penting dalam kerjasama adalah perlunya tindakan

bersama yang dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan yang sama.

Pratikno menyatakan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

melakukan kerjasama agar dapat dilakukan secara efektif. Guna menjamin

berlangsungnya suatu kerjasama maka :5

a. Harus ada hasil yang lebih besar yang diperoleh melalui kerjasama.

b. Masing-masing pihak harus belajar memiliki visi dan tujuan yang

sama.

5Pratikno. Kerjasama Antar Daerah: Kompleksitas dan Tawaran Format Kelembagaan.

Yogyakarta: JIP Fisipol UGM dan Program S2 Politik Lokal dan Otonomi Daerah UGM,

2007. hlm: 94

Page 39: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

19

c. Harus ada pihak yang rela menjadi inisiator kerjasama.

d. Harus tersedia jaringan yang menghubungkan pihak-pihak yang

memiliki sumber daya.

e. Harus terdapat pengaturan yang fair mengenai kontribusi masing-

masing pihak.

Kerjasama hanya akan berhasil apabila hasil yang diharapkan oleh

para pihak atau yang disebut oleh Pratikno sebagai expected gain dari

kerjasama. Harapan yang akan diperoleh tersebut selayaknya lebih

berharga dari pada hasil yang diperoleh jika para pihak bekerja secara

sendirian. Namun yang harus diperhatikan adalah expected gains

merupakan sesuatu yang relatif. Expected gains tersebut akan sangat

tergantung pada paradigm berfikir yang dianut atau visi yang dimiliki oleh

para pihak yang melakukan kerjasama. Oleh karena itu jika pihak-pihak

yang bekerjasama telah memiliki visi yang sama tentang kerjasama, maka

garis yang mereka harapkan akan diperoleh juga akan sama, atau paling

tidak selaras. Dengan demikian secara rasional pun akan mudah untuk

mengajak kerjasama. Di sini kepentingan masing-masing pihak perlu

mendapatkan perhatian lebih karena kepentingan inilah yang akan menjadi

dasar yang menuntun kerjasama dilakukan dengan tanpa adanya tekanan.

Kerjasama juga akan lebih mudah dilakukan jika para pelaku

kerjasama memiliki pemahaman dan visi yang sama tentang tujuan mereka

dalam jangka panjang. Pemahaman mengenai tujuan jangka panjang ini

menjadi bagian yang cukup penting karena tidak jarang pihak-pihak yang

Page 40: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

20

bekerjasama kemudian lebih terpikat kedalam kepentingan-kepentingan

sesaat atau kepentingan-kepentingan jangka pendek yang kemudian

mengganggu jalannya kerjasama dalam jangka panjang. Dengan demikian

menurut Pratikno perlu pula dilakukan semacam pemetaan mengenai apa

yang akan dicapai dalam jangka panjang, siapa yang akan terlibat dan

manfaat apa yang diperoleh para pihak serta bagaimana pelaksanaan

kerjasama yang akan dilakukan. Melalui kesepakatan akan apa yang

menjadi hak dan kewajiban para pihak maka akan dapat digambarkan

manfaat yang diperoleh serta kontribusi apa yang mesti disumbangkan

oleh masing-masing pihak yang bekerjasama.

Dalam kerjasama sering kali dibutuhkan adanya satu pihak yang

mengajukan inisiatif untuk bekerjasama. Apabila usulan kerjasama

dimaksud ditanggapi oleh para pihak yang dianggap terkait

kepentingannya dalam kerjasama maka barulah terjadi suatu proses

negosiasi dalam mewujudkan kerjasama. Keberadaan inisiator kerjasama

ini cukup penting karena tidak jarang keberhasilan atau kegagalan dari

suatu kerjasama ditentukan oleh keberhasilan atau performainisiator. Hal

lainnya yang diperlukan dalam menjamin keberhasilan kerjasama ialah

adanya jaringan yang menghubungkan para pihak yang menjalin

kerjasama. Karena masing-masing pihak memiliki kemampuan dari

sumber daya yang tidak selalu sama, maka diperlukan sebuah jaringan

yang mampu merangkai semua berbagai kepentingan yag ada di dalamnya

untuk menjadikannya sebagai modal dalam bekerjasama.

Page 41: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

21

Terakhir, kebutuhan yang juga terdapat dalam kerjasama agar

dapat berlangsung baik adalah adanya mekanisme pengawasan dan

penyelesaian sengketa yang disepakati diantara pihak-pihak sebagai

bagian dari upaya pencegahan gagalnya jalinan kerjasama apabila terdapat

hal-hal yang terjadi serta kurang sesuai dengan apa yang diharapkan

semula.6

b. Konsep Kerjasama

Secara teoritik istilah kerjasama telah cukup lama dikenal dan

dikonsepsikan sebagai suatu sumber dari efisiensi dan kualitas pelayanan.

Sifat kerjasama seringkali ditafsirkan sebagai bersifat sukarela, tetapi

bukan semaunya karena kerjasama memiliki tujuan dan target tertentu

yang harus dicapai oleh para pihak yang bekerjasama. Kerjasama juga

telah dikenal sebagai cara yang tepat untuk mengambil manfaat dari

ekonomi skala. Dalam literature disebutkan bahwa kerjasama memiliki

derajat yang berbeda. Mulai dari koordinasi dan koperasi sampai kepada

derajat yang paling tinggi yaitu collaboration atau kolaborasi. 7

Karena itu menurut Keban para ahli pada dasarnya menyetujui

bahwa perbedaan diantara istilah kerjasama tadi terletak pada kedalaman

interaksi, integrasi, komitmen dan kompleksitas. Secara umum dalam

Bahasa Indonesia ketiga jenis hal tadi masih sering dipergunakan secara

bergantian dan belum memperlihatkan kedalamannya dimana cooperation

6Pratikno. Kerjasama Antar Daerah: Kompleksitas dan Tawaran Format Kelembagaan.h. 94

7Sony Warsono, Fitri Amalia dan Dian Kartika Rahajeng. Corporate Governance Concept And

Model (Preserving True Organization Welfare), Center For Good Corporate Governance

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Yogyakarta, 2009. hlm: 113

Page 42: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

22

terletak pada tingkatan terendah dan collaboration pada tingkatan yang

paling tingi. Dan secara umum di Indonesia masih dikenal istilah

kerjasama dari pada kolaborasi.8

Kerjasama dibutuhkan karena adanya keterbatasan masing-masing

organisasi atau instansi yang secara formal memang sudah diatur sesuai

dengan ketentuan yang ada sebagai bagian dari pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi yang melekat pada suatu organisasi. Akan tetapi beberapa

persoalan yang berkembang dalam suatu wilayah atau daerah terkadang

memerlukan kerjasama antar organisasi karena adanya lintas kepentingan

apakah dalam bentuk lokasi suatu kawasan atau masyarakat yang menjadi

lokus dan fokus dari organisasi pemerintah.

c. Syirkah Dalam Fiqh Muamalah

Syirkah disebut juga dengan musyarakah, yaitu akad kerjasama

antara dua belah pihak atau lebih untuk melakukan suatu usaha tertentu

dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau

kompetensi expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko

akan di tanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.9

Syirkah dalam arti bahasa adalah bercampur yakni bercampurnya

salah satu dari dua harta dengan yang lainnya, sehingga tidak dapat

8Yeremias T Keban, Pembangunan Birokrasi di Indonesia: Agenda Kenegaraan yang

Terabaikan, Pidato Pengukuran Guru Besar pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. 2007, hlm: 26

9 Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2008), h. 207

Page 43: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

23

dibedakan antara keduanya. Definisi syirkah menurut istilah terdapat

perbedaan pendapat di kalangan ulama.10

1) Menurut Hanafiyyah

Syirkah adalah suatu ungkapan tentang tentang akad

(perjanjian) antara dua orang yang berserikat di dalam

keuntungan dan modal.

2) Menurut Malikiyyah

Syirkah adalah persetujuan untuk melakukan tasarruf bagi

keduanya beserta diri mereka, yakni setiap orang yang

berserikat memberikan persetujuan kepada teman serikatnya

untuk melakukan tasarruf terhadap harta keduanya disamping

masih tetapnya hak tasarruf bagi masing-masing peserta.

3) Menurut Syafi‟iyyah

Syirkah menurut syara‟ adalah suatu ungkapan tentang

tetapnya ha katas suatu barang bagi dua orang atau lebih

secara bersama-sama.

4) Menurut Hanabilah

Syirkah adalah berkumpulnya atau bersama-sama dalam

kepemilikan atas haka tau tasarruf.

Menurut para ulama definisi syirkah kiranya dapat dipahami bahwa

syirkah adalah kerjasama dua orang atau lebih dalam bentuk berusaha

yang keuntungan dan kerugian ditanggung bersama.11

10 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalah, (Jakarta : Amzah, 2010), h. 340-341.

Page 44: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

24

d. Landasan Hukum Syirkah

Syirkah merupakan akad yang diperbolehkan, hal ini dilandasi atas

dalil-dalil yang terdapat dalam al-Qur‟an, al-Hadits dan ijma‟ para ulama.

12

Diantara dalil yang memperbolehkan praktik akad syirkah adalah

sebagai berikut :

a. Al-Qur‟an Q.S Shaad (38) : 24

نم الخلطاء وإن كثيرا نعاجه إلى نعجتك بسؤال ظلمك لقد قال

الصالحات وعملوا آمنوا إْ ل الذين بعض بعضهم على ليبغي

راكعا وخر ربه فاستغفر فتناه أنما دواود وظن هم ما و قليل

وأناب

Artinya : “Daud berkata : “Sesungguhnya dia telah telah

berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu

untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya

kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian

mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali

orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh;

dan amat sedikitlah mereka ini”. Dan Daud mengetahui bahwa

Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya

lalu menyungkur sujud dan bertaubat.”13

11 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h. 127 12 Rachmad Syafei, Fiqh Muamalah, (Bandung : Pustaka Setia, 2006), h. 185-186 13 Q.S Shaad (38) :24, al-Qur‟an dan terjemahan, Kementrian Agama Republik Indonesia.

Page 45: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

25

Ayat ini merujuk pada diperbolehkannya praktik akad syirkah.

Dalam ayat ini bisa diartikan saling bersekutu. Bersekutu dalam konteks

ini adalah kerjasama dua atau lebih pihak untuk melakukan sebuah usaha

perniagaan. Berdasarkan pemahaman ini, jelas bahwa pembiayaan syirkah

mendapatkan legalitas dari syariah.14

b. Al-Sunnah

يقول وجل النبي ص.م. : نا الل زع الى رفعه هريرة نع أبي

رخجت خانه فإذا , حبه صا لم أحدهما ما الشريكين ثالث انا :

بينهما من

Artinya : “Dari Abu Hurairah yang di rafakan kepada Nabi

SAW, bahwa Nabi SAW bersabda, “sesungguhnya Allah SWT

Berfirman, “aku adalah orang ketiga pada dua orang yang

bersekutu, selama salah satu dari keduanya tidak menghianati

temannya, aku akan keluar dari persekutuan tersebut apabila

salah satu orang menghianati.”15

Maka hadits itu adalah bahwa Allah SWT menghilangkan berkah

dari harta mereka apabila ada salah satu dari para pihak yang berkhianat.

Hadits tersebut diriwayatkan oleh Abu Daud dan al-Hakim. Dan al-Hakim

mengatakan bahwa hadits tersebut shahih isnadnya.

14 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalah, h. 345 15 Abu Dawud, Sulaiman bin al-Asy‟ats as-Sajstani, Sunan Abu Dawud, jus 3, Dar al-Fikr, Beirut. 1983 h. 256

Page 46: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

26

c. Ijma‟

Kesepakatan ulama‟ akan dibolehkannya akad syirkah dikutip

dari Wahbah al-Zuhaili dalam kitab al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu

Ulama muslim sepakat akan keabsahan kontrak syirkah walaupun terdapat

perbedaan pendapat diantara mereka.

e. Macam-macam Syirkah

Secara garis besar, syirkah dikategorikan menjadi dua jenis, yakni

syirkah amlak (kepemilikan) dan syirkah „uqud. Syirkah amlak tercipta

karena adanya warisan, wasiat atau kondisi lainnya yang mengakibatkan

kepemilikan satu aset oleh dua orang atau lebih. Kepemilikan dua orang

atau lebih berbagi dalam sebuah asset nyata dan berbagi pula dari

keuntungan yang dihasilkan asset tersebut.Syirkah amlakada dua

bentuknya yaitu :

1) Syirkatul Ikhtiariyah

Yaitu perserikatan dalam kepemilikan barang (atau kepemilikan

secara kolektif) yang dihasilkan oleh perbuatan dua orang atau

lebih. Misalnya :

a) Dua orang atau lebih yang sepakat untuk membeli suatu

barang dengan biaya bersama. Maka kepemilikan terhadap

barang itu sesuai persentase modal.

b) Dua orang yang diberi wasiat atau hadiah sebuah barang,

kemudian mereka terima. Maka keduanya memiliki bagian

dari barang tersebut. Kepemilikan ini disebut Syirkah

Page 47: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

27

Ikhtiyar karena setiap pihak mempunyai hak pilih dalam

menentukan kepemilikan perseroan.16

2) Syirkatul Ijbariyah

Yaitu kepemilikan secara kolektif terhadap sebuah barang tanpa

usaha dari pihak yang bersyarikat. Misalnya harta warisan yang

didapat oleh ahli waris jika ada dua atau lebih.17

Dalam dua macam syarikat ini tidak diperbolehkan bagi salah satu

pihak untuk menggunakan atau memanfaatkan barang tersebut

tanpa izin dari semua pihak yang terkait dalam persyaarikatan.

Syirkah „uqud ini terbentuk disebabkan para pihak memang

sengaja melakukan perjanjian untuk bekerjasama dalam suatu kepentingan

harta (dalam bentuk penyertaan modal) dan didirikannya serikat itu

bertujuan untuk memperoleh keuntungan dalam bentuk harta beda.

Syirkah „uqud ini terbagi menjadi beberapa, yaitu :

1) Syirkah al-„Inan.18

Syirkah al-„Inan bentuk kontrak antara dua orang atau lebih untuk

mendayagunakan harta kekayaannya dalam berusaha guna mendapatkan

keuntungan yang sah. Pihak-pihak yang berserikat mempunyai

kesepakatan baik dalam bentuk modal atau keterampilan. Para pihak dapat

melakukan segala sesuatu untuk kemaslahatan bagi usahanya.

16 Abdurrahman Al-Jaziry, Kitab Al-Fiqih ‘ala Madzahib al-Arba’ah, (Beirut : Dar El- Kutub), 1990, h.71 17 Wahbah Al-Zuhaily, Al-Fiqh al-Islamiy waadillatuhu, (Damaskus : Dar Al-Fiqr), 1989, h. 792-793 18 Chairuman Pasaribu dan Surahwardi K. Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam, (Jakarta : Sinar Grafika), 2004, H. 80

Page 48: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

28

Syirkah al-„Inan pada dasarnya adalah serikat dalam bentuk

penyertaan modal kerja atau usaha dan tidak disyaratkan agar para anggota

serikat harus menyetor modal yang sama besar, dan tentunya demikian

juga halnya dengan masalah wewenang, pengurusan dan keuntungan yang

diperoleh. Dengan demikian dapat saja dalam Syirkah al-„Inan ini para

pihak menyertakan modalnya lebih besar dari pada modal yang disertakan

oleh pihak lain dan juga boleh dilakukan salah satu pihak sebagai

penanggung jawab usaha sedangkan yang lain tidak.

Sedangkan dalam masalah pembagian keuntungan boleh saja

diperjanjikan bahwa keuntungan yang diperoleh dibagi secara sama besar

dan juga dapat berbentuk lain sesuai dengan perjanjian yang telah mereka

ikat. Dan jika usaha mereka ternyata mengalami kerugian, maka tanggung

jawab masing-masing penyerta modal disesuaikan dengan besar kecilnya

modal yang disertakan oleh para pihak atau dapat juga dalam bentuk lain

sebagaimana halnya dalam pembagian keuntungan.

2) Syirkah Mufawadhah19

Syirkah Mufawadhah ini dapat diartikan sebagai serikat untuk

melakukan suatu negosiasi, dalam hal ini tentunya untuk melakukan suatu

pekerjaan atau urusa, yang dalam istilah sehari-hari sering digunakan

istilah partner kerja atau grup. Dalam Syirkah Mufawadhah pada dasarnya

bukan dalam bentuk permodalan tetapi ditekankan kepada keahlian.

19 Chairuman Pasaribu dan Surahwardi K. Lubis h. 81

Page 49: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

29

Menurut para ahli Hukum Islam Syirkah Mufawadhah memiliki

syarat-syarat sebagai berikut :

a. Modal masing-masing sama,

b. Mempunyai wewenang bertindak yang sama,

c. Mempunyai agama yang sama,

d. Bahwa masing-masing menjadi penjamin dan tidak

dibenarkan salah satu diantaranya memiliki wewenang

yang lebih dari pada yang lain.

Jika syarat-syarat diatas terpenuhi, maka Syirkah Mufawadhah

dinyatakan sah dan konsekuensinya masing-masing partner dapat menjadi

wakil partner yang lainnya dan sekaligus menjadi penjamin, dan sekaligus

perjanjian yang dilakukan dengan pihak asing (diluar partner) akan

dimintakan pertanggung jawabannya oleh partner yang lain.

Menurut Imam Syafi‟I Syirkah Mufawadhah tidak dapat

dibenarkan sebab akan sulit sekali memenuhi persyaratan-persyaratan

sebagaimana dikemukakan diatas dan kalua tidak terpenuhi tentunya akan

melahirkan ketidak jelasan, ditambah lagi ketentuannya tidak ada dijumpai

dalam syariat Islam dan oleh karena itu serikat ini dinyatakan batal.

Sedangkan menurut Imam Malik Syirkah Mufawadhah mempunyai

sifat-sifat, bahwa tiap-tiap partner menegosiasikan temannya akan

tindakannya, baik waktu adanya kehadiran partner atau tidak. Sehingga

dengan demikian kebijaksanaan ada pada masing-masing partner. Dalam

Syirkah Mufawadhah tidak disyaratkan adanya persamaan modal dan tidak

Page 50: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

30

ada syarat bahwa semua partner tidak boleh menyisihkan hartanya

sehingga masuk kedalam perjanjian. (pendapat ini juga sama dengan

pendapat Imam Hanafi yaitu sama-sama membolehkan)

3) Syirkah Abdan

Syirkah Abdan adalah bentuk kerja sama untuk melakukan sesuatu

yang bersifat karya. Dengan mereka melakukan karya tersebut mereka

mendapatkan upah dan mereka membaginya sesuai dengan kesepakatan

yang telah mereka lakukan.

Imam Syafi‟i berpendapat bahwa Syirkah Abdan juga batil, sebab

menurut pendapatnya harus mutlak hanya masalah uang dan kerja dan

setiap kerjasama yang tidak berbentuk uang dan kerja adalah batil.

Sedangkan menurut Imam yang lain berpendapat bahwa serikat

dalam bentuk ini dapat dipandang sah, tidak di kecualikan apakah para

anggota itu berbeda bidang kerjanya atau tidak. Ada juga tidak disyaratkan

apakah tempat mereka melakukan pekerjaan ditempat sama atau tidak. 20

Namun menurut Imam Malik memiliki beberapa syarat untuk

keabsahan Syirkah Abdan ini, yaitu :21

a. Pekerjaan atau profesi antara peserta harus sama. Apabila

profesinya berbeda maka hukumnya tidak boleh, kecuali

garapan pekerjaannya saling mengikat.

b. Tempat pekerjaannya juga harus satu lokasi

20 Chairuman Pasaribu dan Surahwardi K. Lubis h. 83 21 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalah, h. 352

Page 51: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

31

c. Pembagian upah harus sesuai dengan kadar pekerjaan yang

disyaratkan bagi setiap anggota serikat.

4) Syirkah Wujuh22

Syirkah Wujuh adalah kontrak dua pihak atau lebih yang memiliki

reputase dan prestise untuk membeli barang secara kredit yang kemudian

barang itu dijual. Hasil dari keuntungan dari penjualan barang dibagi dua,

begitu juga kerugian ditanggung kedua belah pihak.

Imam Syafi‟i dan Imam Malik menganggap Syirkah Wujuh ini

batal, karena sebab unsur modal dan kerja tidak terdapat di dalamnya.

Sedangkan Imaam Hanafi dan Imam Hanabilah mengemukakan

bahwa Syirkah Wujuh ini diperbolehkan, sebab dengan adanya tanggung

jawab tersebut berarti sudah ada pekerjaan yang mereka lakukan.

5) Syirkah Mudharabah23

Syirkah Mudharabah adalah persekutuan antara pihak pemilik

modal dengan pihak yang ahli dalam perdagangan atau pengusaha, dimana

pihak pemodal menyediakan seluruh modal kerja. Dengan demikian

mudharabah dapat dikatakan sebagai perserikatan antara modal pada satu

pihak dan pekerjaan pada pihak lain. Keuntungan dibagi berdasarkan

kesepakatan, sedang kerugian ditanggung pihak pemodal.

f. Rukun Syirkah

Pembiayaan syirkah memiliki beberapa rukun yang telah

digariskan oleh ulama guna menentukan sahnya akad tersebut, rukun yang

22 Chairuman Pasaribu dan Surahwardi K. Lubis h. 82 23 Ghufron A. Mas‟adi, Fiqh Muamalat Kontekstual, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002). h. 195

Page 52: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

32

dimaksud adalah sighat (ijab dan qabul), pihak yang bertransaksi dan

objek transaksi (modal dan kerja). Ulama juga mengajukan beberapa

syarat terhadap rukun-rukun yang melekat dalam pembiayaan ini :24

1) Sighat atau ijab dan qabul harus diucapkan oleh kedua belah

pihak atau lebih untuk menunjukkan kemauan mereka dan

terdapat kejelasan tujuan mereka dalam melakukan sebuah

kontrak.

2) Syarat bagi mitra yang melakukan kontrak syirkah adalah harus

kompeten dalam memberikan atau diberikan kekuasaan

perwakilan.

3) Modal yang diberikan harus berupa uang tunai atau juga berupa

asset-aset perniagaan seperti barang inventori, properti,

perlengkapan dan lainnya. Mazhab Syafi‟iyyah dan Malikiyyah

mensyaratkan modal yang disediakan harus dicampur oleh

masing-masing pihak agar tidak terdapat keistimewaan, tapi

Mazhab Hanafiyyah tidak mencantumkan syarat ini jika modal

dalam bentuk uang tunai.

g. Syarat Syirkah

Secara umum, akad syirkah akan dikatakan sah jika memenuhi

beberapa syarat sebagai berikut :25

24 Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, h. 213 25 Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, h. 214

Page 53: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

33

1) Akad harus bisa menerima perwakilan, setiap partner

merupakan wakil dari yang lain, karena masing-masing

mendapat izin dari pihak lain untuk menjalankan perannya.

2) Keuntungan bisa dikuantifikasikan, artinya masing-masing

partner mendapat bagian yang jelas dari hasil keuntungan

bisnis, bisa dalam bentuk nisbah atau persentase.

3) Penentuan pembagian hasil (keuntungan) tidak bisa disebutkan

dalam jumlah nominal yang pasti, karena hal ini bertentangan

dengan konsep syirkah untuk berbagi dalam keuntungan dan

resiko atas usaha yang dijalankan.

Sedangkan mengenai barang modal yang disertakan dalam syirkah,

hendaklah berupa :

1) Barang modal yang dihargai

2) Modal yang disertakan oleh masing-masing para pihak

dijadikan satu, yang menjadi harta bersama dan tidak

dipersoalkan lagi darimana asal-usul modal itu.

Menyangkut besar kecilnya modal yang dimiliki oleh masing-

masing para pihak tidak ditentukan dalam syariat, dengan demikian besar

kecilnya modal dengan sendirinya tidak pasti memiliki modal yang sama

besar, dengan kata lain para pihak boleh menyertakan modal tidak sama

besar dengan pihak yang lain.26

26 Chairuman Pasaribu dan Surahwardi K. Lubis h. 76

Page 54: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

34

Sedangkan menurut Imam Malik syarat-syarat yang bertalian

dengan orang yang melakukan akad ialah merdeka, baligh dan pintar.

Menurut Imam Syafi‟i bahwa syirkah yang sah hukumnya

hanyalah syirkah „inan sedangkan syirkah yang lain batal.27

h. Hikmah Syirkah

Ketahuilah bahwa Allah SWT menciptakan manusia untuk menjadi

mahkluk sosial, artinya manusia membutuhkan sesamanya untuk bertukar

pikiran dan berinteraksi dalam mencukupi segala kebutuhannya. Adapun

caranya dapat melalui jual beli, persewaan, bercocok tanam, atau hal lain

yang dapat menyatukan manusia dalam satu kerjasama yag bisa saling

melengkapi.28

Syariat tidak pernah mengabaikan pintu-pintu manfaat dan

kebaikan. Syariat akan senantiasa mengetuk pintu-pintu manfaat itu.

Syariat juga tidak akan mengabaikan jalan-jalan kebahagiaan dan

kebaikan. Semua hal ihwal tersebut selalu dipenuhi dengan hikmah.

Didalam syirkah hanya akan bisa berjalan apabila para pihak yang

melakukan kerjasama saling sepakat, karena aktivitas dalam kerjasama ini

hanya dilakukan sesuai dengan keinginan dua atau salah satu dari

keduanya atau berdasarkan persamaan modal atau salah satu modalnya

lebih besar dari pada yang lain.

Kerjasama ini sengaja diciptakan untuk kemaslahatan umat di

setiap zaman dan dimanapun berada. Karena pada dasarnya mereka perlu

27 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah h. 128 28 Syekh Ali Ahmad Al-Jarjawi, Indahnya Syariat Islam, (Jakarta : Gema Insan Press, 2006), h. 437

Page 55: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

35

mengembangkan modal dan kerjasama ini termasuk salah satu cara untuk

mengembangkan modal.

Disamping itu ada juga hikmah lain yaitu saling bertukar manfaat

diantara kedua orang sehingga dapat melahirkan sebuah persahabatan dan

rasa saling menyayangi antar sesama manusia. Dengan hal ini seseorang

juga dapat memiliki keistimewaan sifat amanah (dapat dipercaya). Semua

itu adalah hikmah yang tinggi dan merupakan manfaat yang amat besar

yang kembali kepada smua orang.29

i. Hal yang Membatalkan Syirkah

Perkara yang membatalkan syirkah terbagi atas dua hal. Ada yang

membatalkan syirkah secara umum dan ada pula yang membatalkan

sebagian yang lain.

Pembatalan syirkah secara umum yaitu:30

1) Pembatalan dari salah seorang yang bersekutu

2) Meninggalnya salah seorang syarik

3) Salah seorang syarik murtad atau membelot ketika perang

4) Gila.

Pembagian secara khusus sebagian syirkah:31

1) Rusaknya harta syirkah seluruhnya atau harta salah seorang

anggota serikat sebelum digunakan untuk membeli barang

dalam syirkahamwal.

29 Syekh Ali Ahmad Al-Jarjawi, Indahnya Syariat Islam, h. 489 30 Ghufron A. Mas‟adi, Fiqh Muamalat Kontekstual, h. 201 31 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalah, h. 364

Page 56: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

36

2) Tidak terwujudnya persamaan modal dalam syirkah

mufawadhah ketika akad akan dimulai. Hal ini karena adanya

persamaan antara modal pada permulaan akad merupakan

syarat yang paling penting untuk keabsahan akad.

j. Pengertian Pengangkutan

Kata pengangkutan berasal dari kata dasar „angkut‟ yang berarti

mengangkat dan membawa. Pengangkutan adalah proses kegiatan

membawa barang atau penumpang dari tempat pemuatan ke tempat tujuan

dan menurunkan barang atau penumpang dari alat pengangkutan ke tempat

yang ditentukan. 32

Pengangkutan berdasarkan Undang-undang Noor 22 Tahun 2009

Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah perpindahan orang

dan/atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan

kendaraan di ruang lalu lintas jalan.33

Dalam kamus hukum tercantum bahwa, pengangkutan adalah

perjanjian timbal balik antara pengangkut dengan pengirim, dimana

pengangkut mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan

barang dan/atau orang dari suatu tempat ke tempat tujuan tertentu dengan

selamat, sedangkan pengirim mengikatkan diri untuk membayar uang

angkutan.34

32 Muhammad Abdulkadir, Hukum Pengangkutan Darat, Laut dan Udara, (Bandung: PT. Cirta Aditya Bhakti, 1991), h. 19 33 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 34 Widagdo Setiawan, Kamus Hukum, (Jakarta: PT Prestasi Pustaka, 2012), h. 413

Page 57: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

37

Jika dilihat dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa pengangkutan adalah kegiatan pemindahan penumpang dan/atau

barang dengan menggunakan sarana angkut dari suatu tempat tertentu ke

tempat tujuan tertentu dengan imbalan jasa dari pengirim atau penumpang

sebagai harga dari pengangkutan tersebut.

k. Fungsi dan Tujuan Pengangkutan

Fungsi pengangkutan ialah memindahkan barang atau orang dari

suatu tempat ke tempat yang lain dengan maksud untuk meningkatkan

daya guna dan nilai. Sedangkan tujuannya untuk membantu memindahkan

barang atau manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain secara efektif

dan efisien. Dikatakan efektif karena perpindahan barang atau orang

tersebut dapat dilakukan sekaligus atau dalam jumlah yang banyak

sedangkan dikatakan efisien karena dengan menggunakan pengangkutan

perpindahan itu menjadi relatif singkat atau cepat dalam ukuran jarak dan

waktu tempuh dari tempat awal ke tempat tujuan.35

l. Macam-macam dan Angkutan Transportasi

Transportasi pengangkutan di Indonesia merupakan salah satu

kebutuhan yang harus dipenuhi. Pentingnya transportasi bagi masyarakat

disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor keadaan geografis yang

terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, perairan yang terdiri dari sebagian

35 Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia III: Hukum Pengangkutan, (Jakarta: Djambatan, 2003), h. 1.

Page 58: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

38

sungai dan laut yang mana memungkinkan pengangkutan dilakukan

melalui darat, perairan dan udara.36

Hal ini di dukung dengan kebutuhan masyarakat yaitu demi

kelancaran, keamanan dan kenyamanan yang menunjang pelaksanaan

pembangunan berupa kebutuhan, pemerataan dan distribusi hasil

pembangunan di berbagai sektor di seluruh pelosok tanah air.

Transportasi darat terdiri transportasi jalan raya, transportasi jalan

rel atau kereta api dan angkutan jalan bermotor. Transportasi jalan raya

meliputi transportasi menggunakan alat angkutan berupa manusia,

binatang, andong, sepeda, sepeda motor, becak, bus, truk dan kendaraan

bermotor lainnya.

Sedangkan angkutan jalan kendaraan bermotor adalah moda

pengangkutan menggunakan kendaraan bermotor sebagai fasilitas

operasinya dan bergerak di bidang jalan raya.37 Transportasi jalan raya ini

sangat mudah di jumpai karena kedekatan dengan masyarakat serta dengan

tujuan mereka untuk beraktifitas yang begitu akrab. Perusahaan

penumpang wajib mengangkut penumpang atau barang setelah perjanjian

pengangkutan dilakukan pembayaran biaya pengangkutan oleh

penumpang pengirim. Perusahaan Angkutan Umum wajib mengangkut

orang setelah disepakati perjanjian.38

36 Muhammad Abdulkadir, Hukum Pengangkutan Darat, Laut dan Udara, h. 7 37 Rusian Kamaluddin, Ekonomi Transportasi Karakteristik Teori dan Kebijakan, (Jakarta: Ghalian Indonesia, 2003), h. 18 38 Nur Nasution, Manajemen Transportasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), h. 119

Page 59: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum empiris. Penelitian

hukum empiris merupakan salah satu jenis penelitian hukum dengan

menganalisis dan mengkaji tentang perilaku hukum individu atau

masyarakat dalam kaitan bekerjanya hukum dalam masyarakat. Penelitian

empiris seringkali disebut sebagai field research (penelitian lapangan).39

Adapun yang menjadi obyek penelitian adalah kerjasama pada usaha jasa

tiket online transportasi yang ditinjau dari segi hukum islam dalam hal ini

fiqih muamalah maupun hukum posistif yaitu mengenai kerjasama.

39Salim HS dan Erlies Septiana Nurbani, Penerapan Teori Hukum pada Penelitian Tesis dan

Disertasi (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 20

Page 60: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

40

Dalam penelitian ini akan dicari data tentang bagaimana bentuk kerjasama

antara jasa penyedia tiket online dengan penyedia jasa transportasidi

Kelurahan Triwung Lor Kota Probolinggo dengan cara melakukan

wawancara secara langsung.

B. Pendekatan Penelitan

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif

atau biasa disebut sebagai qualitative research.40 dengan spesifikasi

penelitian deskriptif analitis. Pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang

dimaksudkan untuk mengungkap gejala secara holistik-konstekstual

(secara menyeluruh dan sesuai dengan konteks/apa adanya) melalui

pengumpulan data dari latar alami melalui sumber langsung dengan

instrument kunci penelitian itu sendiri.41

Pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu

pendekatan kualitatif, artinya data yang dikumpulkan adalah data yang

bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari hasil

wawancara, catatan lapangan dan dokumen-dokumen lainnya.

Adapun tujuan diangkatnya penelitian kualitatif ini adalah ingin

menggambarkan realita empiric terhadap fenomena secara rinci dan

mendalam. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh berbagai informasi

yang dapat digunakan untuk menganalisis dan memahami bentuk

kerjasama antara jasa penyedia tiket dengan penyedia jasa transportasi di

Kota Probolinggo

40 Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-dasar penelitian Kualitatif Prosedur, Teknik, dan

Teori Grounded, (Surabaya: PT.Bina Ilmu, 1997), h. 11. 41 Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Sukses Offset, 2009), h. 100

Page 61: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

41

C. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian ini dilakukan di Kota Probolinggo. Pertama jasa

agen tiket Mahameru Transport Jl. Raya Bromo, Triwung Lor,

Kademangan Kota Probolinggo. Kedua jasa agen tiket PO. Kramat Djati

Jl. Soekarno Hatta No 31 dan yang terakhir jalan Jl. Raya Bromo No 234

Kota Probolinggo.

D. Metode Pengambilan Sampel

Untuk menentukan dan memilih subjek penelitian yang baik,

setidaknya ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan antara lain:

1. Mereka yang sudah cukup lama dan intensif menyatu dlaam kegiatan atau

bidang yang menjadi kajian penelitian.

2. Mereka terlibat penuh dalam kegiatan atau bidang tersebut.

3. Mereka mempunyai waktu yang cukup untuk dimintai informasi.42

Pada penelitian ini, teknik sampling atau cara pengambilan sampel

dari populasi antara lain dengan menggunakan Purposive Sampling.

Dalam Purposive Sampling, pertimbangan penelitian memegang

peranan, bahkan menentukan pengambilan sekumpulan objek untuk

diteliti. Biasanya pertimbangan ini digunakan untuk menentukan objek

mana yang dapat dianggap menjadi objek sampel.43 Jadi dalam hal ini

pemilihan subjek berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang

42 Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), h. 188. 43 Sedarmayanti dan Syaifudin Hidayat, Metode Penelitian, (Bandung : Mandar Maju, 2002), h. 131.

Page 62: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

42

dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan penelitian. Dalam

penelitian ini, Teknik yang digunakan dalam bentuk kerjasama antara jasa

penyedia tiket dengan penyedia jasa transportasi di Mahameru Transport,

Metrotama Tour & Travel dan Agen tiket Kramat Djati.

E. Jenis dan Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian hukum

empris berasal dari data lapangan. Adapun sumber data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah:44

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara

langsung (dept interview) dengan responden.45 Adapun data primer

yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dengan

tiga orang dari Pihak perusahaan.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh, dikumpulkan, diolah

dan disajikan dari sumber kedua yang diperoleh tidak secara langsung

dari

subyek penelitian. Data sekunder meliputi buku-buku, peraturan

perundang-undangan, dokumen-dokumen, maupun jurnal, ataupun

44Salim HS, Penerapan Teori Hukum, h. 24. 45Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial: Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif, (Surabaya: Airlangga University Press, 2001), h.132.

Page 63: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

43

penelitian yang terkait.46Adapun data sekunder yang digunakan berupa:

Buku-buku Fiqih Muamalah dan buku- buku mengenai kerjasama.

c. Data Tersier

Data yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap

bahan primer, bahan hukum sekunder dan sebagai tambahan penulisan

sepanjang memuat informasi yang relevan. Seperti ensiklopedia,

kamus, dan undang-undang.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini berupa

wawancara47 dan dokumentasi.48

Metode pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data

yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Umumnya

cara mengumpulkan data dapat menggunakan wawancara (interview),

angket (questionnaire), pengamatan (observation), studi dokumentasi, dan

Focus Grup Discussion (FGD).49 Namun dalam pengumpulan data,

penulis lebih menggunakan beberapa metode saja yang berkaitan dengan

permasalahan yang diangkat, antara lain:

46Soejono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum (Jakarta: UI-Press, 1996), h. 12 47 Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara. Lihat Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif (Surabaya: Airlangga University Press, 2001), h.133. 48 Dokumentasi merupakan suatu pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan. Lihat Sudjarwo dan Basrowi, Manajemen Penelitian Sosial (Bandung: Mandar Maju, 2009), h.161. 49 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi dan karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 138

Page 64: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

44

1. Wawancara

Dalam hal wawancara penulis melakukan wawancara secara

langsung dengan responden yaitu pemilik agen dan penumpang di

Mahameru Transport, Metrotama Tour & Travel dan Agen tiket Kramat

Djati.

Metode ini di pakai untuk memperoleh gambaran yang jelas

terhadap bentuk kerjassama antara jasa penyedia tiket online dengan

penyedia jasa transportasi.

Berikut adalah nama-nama informannya :

Table 3.2 Responden

No Nama Responden Keterangan

1 Pak Bambang Pemilik Agen

2 Pak Djoko Pemilik Agen

3 Bu Endah Pemilik Agen

4 Pak Hasyim Konsumen

5 Akbar Konsumen

6 Riyan Konsumen

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi disini, penulis akan mendokumentasikan

tentang wawancara yang akan dilakukan kepada pihak yang bersangkutan.

G. Metode Pengolahan Data

Page 65: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

45

Setelah data diproses dengan proses yang telah disebutkan

sebelumnya, maka tahapan selanjutnya yaitu pengolahan data. Untuk

menghindari agar tidak terjadi banyak kesalahan dan mempermudah

pemahaman maka peneliti dalam menyusun penelitian ini melakukan

beberapa upaya diantaranya:50

a. Pemeriksaan data (editing)

Tahap pertama dilakuan untuk meneliti kembali data-data yang

telah diperoleh terutama dari kelengkapan, kejelasan makna, kesesuaian

serta relevansinya dengan kelompok data yang lain dengan tujuan

apakah data-data tersebut sudah mencukupi untuk memecahkan

permasalahan yang diteliti termasuk mengurangi kesalahan dan

kekuarangan data dalam penelitian serta untuk meningkatkan kaualitas

data.51

b. Klasifikasi (classifying)

Klasifikasi adalah usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban

kepada responden baik yang berasal dari interview maupun yang

berasal dari observasi. Klasifikasi ini digunakaan untuk menandai

jawaban-jawaban dari responden karena setiap jawaban pasti ada yang

tidak sama atau berbeda, oleh karena itu klasifikasi berfungsi memilih

data-data yang diperlukan serta untuk mempermudah kegiatan analisa

selanjutnya.

50Soejono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, h. 230-231 51Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kulitatif Edisi Revisi (Bandung: PT Raja Rosdakarya, 2011), h. 186

Page 66: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

46

c. Verifikasi (verifying)

Verivikasi data adalah pembuktian kebenaran data untuk menjamin

validitas data yang telah terkumpul. Verifikasi ini dilakukan dengan

cara menemui sumber data (responden) dan memberikan hasil

wawancara dengannya untuk ditanggapi apakah data tersebut sesuai

dengan yang diinformasikan olehnya atau tidak.52

d. Analisis Data (analyzing)

Dalam hal ini analisa yang akan digunakan oleh penulis adalah

deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang mengagambarkan kaadaan atau

status fenomena dengan kata-kata atau kalimat, kemudian dipisahkan

menurut kategorinya untuk mememperoleh kesimpulan.

Dalam hal ini penulis melakukan analisis dengan menggunakan

tolak ukur hukum Syirkah dan analisis datanya meliputi analisis

terhadap data yang diperoleh dari hasil wawancara kepada para

informan di Kota Probolinggo mengenai bentuk kerja sama antara jasa

penyedia tiket online dengan penyedia jasa transportasi. Langkah ini

dilakukan oleh penulis pada BAB IV, yaitu dengan menganalisis hasil

wawancara dengan kajian teori pada BAB II.

e. Kesimpulan (concluding)

Sebagai tahapan akhir dari pengolahan data adalah concluding.

Adapun yang dimaksud dengan concluding adalah pengambilan

kesimpulan dari data-data yang diperoleh setelah melakukan anaslisa

52Koentjoro Ningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia Pustaka, 1997), h.

272

Page 67: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

47

untuk memperoleh jawaban kepada pembaca atas kegelisahan dari apa

yang dipaparkan pada latar belakang masalah. Sehingga mendapat

keluasan ilmu khususnya bagi penulis serta bagi para pembacanya. Dan

pada tahap ini juga penulis membuat kesimpulan dari keseluruhan data-

data yang telah diperoleh dari kegiatan penelitian yang sudah dianalisis

kemudian menuliskan kesimpulan pada BAB V.

H. Sistematika Penulisan

Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan, sehingga

sistematika penulisan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

Bab Satu Pendahuluan:

(Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan).

Bab kedua Tinjauan Pustaka:

(Bab ini berisi Sub bab Penelitian terdahulu dan landasan teori

yang merupakan bagian untuk memaparkan teori yang berkaitan dengan

permasalahan yang diangkat).

Bab Ketiga Metode Penelitian:

(Meliputi tata cara peneliti dalam melakukan penelitian karya

ilmiyahnya)

Bab Keempat Hasil Penelitian dan Pembahasan:

Page 68: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

48

(Dalam bagian ini memaparkan hasil dari penelitian empiris yang

dianalisis dengan berbagai teori yang berkaitan dengan permasalahan

tersebut).

Bab Kelima Penutup:

(Berisi kesimpulan atas apa yang telah didapatkan atas

penelitiannya, saran untuk memfollow up hasil penelitian bersangkutan

agar bermanfaat bagi lembaga terkait dan masyarakat).

Page 69: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL

A. Gambaran Umum Tentang Usaha Agen Tiket

Sejarah Agen Tiket

Perkembangan usaha perjalana wisata pada abad XIX merupakan saat

mulai dikenalnya suatu system pengaturan perjalanan yang disebut Travel

Agent. Kmajuan di bidang tranportasi, baik transportasi darat, laut maupun

udara mewarnai permulaan abad XIX. Semakin banyaknya pula orang-orang

yang melakukan perjalan ini dapat terpenuhi karena adanya kemajuan dalam

49

Page 70: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

50

pembangunan akomodasi perhotelan dibeberapa negra dan kota-kota penting

di dunia. Adanya akomodasi perhotlan dalam suatu Negara dan majunya

system transportasi memudahkan orang untuk melakukan perjalanan wisata.

Tokoh yang mengangkat profesi Travel Agent sebagai salah satu

cabang usaha adalah Thomas Cook. Thomas Cook dilahirkan pada tanggal 22

November 1808 di kota Melbourne, Derbyshire (Inggris). Pada saat itu banyak

yang meramalkan bahwa Thomas Cook adalah orang yang pembosan dan

tidak akan menjadi pekerja yang baik. Ketika berusia 10 tahun, ia keluar dari

sekolahnya, kemudian ia mencoba bekerja pada sebuah perusahaan. Namun, ia

tidak betah lalu sering berpindah-pindah dari satu perusahaan ke perusahaan

lainnya. Thmas Cook mempunyai sifat mudah bosan, makadari itu ia merasa

tidak betah bekerja pada suatu perusahaan, apalagi menjadi pekerja tetap.

Meskipun demikian, Thomas Cook adalah orang yang kreatif. Ia

memperhatikan dan mempelajari perkembangan transportasi yang semakin

pesat. Selain itu ia juga memperhatikan perkembangan akomodasi perhotelan.

Seiringan dengan perkembangan sarana transportasi dan akomodasi, disetiap

kota penting di dunia didirikan hotel-hotel dan segala fasilitasnya. Secara tiba-

tiba timbul ide dalam benak Thomas Cook untuk menyelenggarakan suatu

perjalanan wisata dengan kereta api.

Pada tanggal 5 Juli 1841, Thomas Cook melaksanakan idenya dengan

menyelenggarakan tournya yang pertama. Ia menyelenggarakan perjalanan

wisata dari Kota Leicester ke Kota Lougboruogh. Tour ini merupakan tour

yang pertama

Page 71: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

51

dan paling bersejarah. Ia member nama tour tersebut dengan sebutan “A

Round Trip Excursion”. Untuk mengikuti tour tersebut, setiap peserta ditarik

biaya sebesar 1 shilling. Di luar dugaannya, peminat yang ingin mengikuti

acra tour ini cukup banyak yaitu 500 orang.

Karena banyaknya peserta dalam tour itu, ia mencarter kereta api dari

sebuah perusahaan kereta api yang bernama Midland Counties Railway

Company. Thomas Cook mendapat komisi sebesar 5% dari harga penjualan

tiket kereta api. Itulah saat dikenalnya awal mula sistem komisi dalam dunia

travel agent atau usaha perjalanan wisata. Acara tour ini berjalan dengan

lancar dan mendapat sambutan yang hangat. Oleh karena itu, Thomas cook

dianggap sebagai pengatur perjalanan pertama di dunia. Empat tahun

kemudian, usaha yang dirintis oleh Thomas Cook, antara lain merencanakan,

mengorganisir, serta menyelenggarakan perjalan wisata.

Setelah dengan perkembangan jaringan kereta api, dan pembangunan

hotel-hotel, Thomas Cook memperluaskan daerah tujuan wisatanya. Pada

tahun 1851 diselenggarakan ”World Exposition” di London. Banyaknya orang

yang ingin menyaksikan acara ini, atas permintaan para pelanggannya.

Thomas Cook menyelenggarakan tour ke London. 53

Kata-kata agen sudah tidak asing lagi di telinga kita dikarenakan

banyaknya tempat agen tiket disekeliling kita. Seperti di sekitar terminal

manapun pasti adanya suatu agen tiket. Mungkin dalam bisnis ini ada yang

53 “sejarah agen tiket di dunia”, http://apriliantinimahardika.blogspot.co.id/2012/02/sejarah- travel-agent.html, diakses tanggal 22 Maret 2018 pukul 15.50 WIB.

Page 72: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

52

dijadikan sebagai penghasilan tambahan ataupun sebagai penghasilan utama

dalam mencukupi kebutuhan hidupnya. Ketika usaha ini dikembangkan secara

serius maka omset yang akan didapatkan tidak kalah dengan usaha-usaha yang

lainnya. Seperti halnya beberapa agen tiket di Kota Probolinggo seperti di jasa

Mahameru Transport, Agen PO. Kramat Djati dan Metrotama Tour & Travel.

Dari ketiga jasa agen tersebut mempunyai cerita awal usaha agen tiket

terbentuk.

a) Mahameru Transport

Usaha jasa agen tiket di Mahameru Transport merupakan salah

satu jasa usaha agen di Kota Probolinggo. Awal mula usaha ini di rintis

yakni berawal dari adanya seseorang yang ingin menawarkan kepada pak

bambang untuk membuka agen tiket. Setelah di pikirkan mengenai

tawaran tersebut akhirnya pak bambang menerima tawaran tersebut.

Setelah jasa agen tersebut terbuka perlahan-lahan usaha tersebut

mulai berkembang. Dikarenakan banyaknya orang yang mengetahui

adanya tempat bisnis penjualan agen tiket sehingga memudahkan

konsumen untuk mendapatkan tiket transportasi tanpa keluar jauh dari

tempat tinggal mereka. Pihak konsumen juga merasa diuntungkan dengan

adanya tempat penyediaan agen tiket tersebut.

Usaha tersebut berjalan kurang lebih lima tahun yang lalu yang

dimana bisnis tersebut membuahkan hasil. Setelah membuka jasa agen

tiket pak bambang ingin mengembangkan bisnis usahanya yakni dengan

menambah beberapa peluang usaha. Diantaranya dengan menyediakan

Page 73: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

53

tempat penyewaan mobil dan elf. Selain untuk menambah pemasukan

juga memudahkan untuk konsumen yang ingin bepergian menggunakan

roda empat. Tak jarang konsumen berdatangan untuk sekedar membeli

tiket ataupun untuk menyewa mobil atau elf.

Agen tiket Mahameru Transport ini juga menerapkan sistem-sistem

yang sebagaimana diterapkan pada jasa usaha agen pada umumya dengan

beberapa jenis moda transportasi. Yakni transportasi darat, udara dan laut.

Cara pemesanannya dengan mendatangi agen tiket Mahameru Transport

dan memilih ingin menggunakan moda transportasi yang diinginkan pada

tanggal yang ingin di pesan beserta nomor kursi dari setiap transportasi

dan tujuan yang ingin dituju. Sediakan juga uang untuk membayar tiket

tersebut di tempat. Besaran harganya pun di tentukan dengan kelas yang

dipesan. Semakin tinggi kelas yang yang di pesan maka semakin mahal

pula harga dari tiket tersebut.

Di agen tiket Mahameru Transport memiliki dua orang karyawan

yang di pekerjakan oleh pak bambang. Karyawan tersebut bekerja secara

bergantian dengan shift yang telah di tentukan oleh pihak pemilik usaha.

Shift pagi dimulai dari jam 08.00 s/d 16.00, kemudian untuk shift siang

dari jam 12.00 s/d 20.00. Ada waktu dimana kaeyawan tersebut akan

masuk pada waktu yang sama yakni pada jam 12.00 sampai jam 16.00.54

54 Bambang, Wawancara (Probolinggo, 13 Maret 2018)

Page 74: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

54

b) Agen PO. Kramat Djati

Di jasa agen Kramat Djati ini adalah salah satu satu agen yang

hanya menyediakan tiket bus Perusahaan Otobus (PO) Kramat Djati dan

tidak menyediakan moda transportasi yang lainnya. Awal mula

berdirinya agen PO Kramat Djati ini bermula ketika salah satu

perwakilan dari pihak perusahaan otobus ini menawarkan kepada pemilik

agen yaitu Endah Pujowati untuk bersedia membuka agen tiket tersebut.

Namun yang di perbolehkan hanya dari PO Kramat Djati saja.

Setelah di lakukan musyawarah oleh pihak keluarga akhirnya ibu

Endah ini bersedia untuk membuka agen tiket Kramat Djati. Alasan ibu

Endah menerima tawaran tersebut dikarenakan belum adanya di Kota

Probolinggo ini yang membuka agen khusus PO Kramat Djati.

Agen tiket tersebut di kelola sendiri oleh ibu Endah sendiri selama

kurang lebih tujuh tahun yang lalu. Beliau sengaja tidak mempekerjakan

karyaawan dengan alasan takut tidak mencukupi untuk menggaji

karyawan tersebut. Dikarenakan keuntungan yang didapat hanya berasal

dari satu perusahaan atau satu moda transportasi saja yakni bus Kramat

Djati. Tujuan yang di tawarkan hanya ke Jakarta saja. Untuk

mengantisipasi sepinya para pembeli ibu Endah membuka warung yang

menjual jajanan kecil di rumahnya sebagai tambahan pemasukan. Ibu

Endah membuka pelayanan pejualan tiket mulai jam 08.00 s/d jam 20.00.

55

55 Endah, Wawancara (Probolinggo, 14 Maret 2018).

Page 75: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

55

c) Metrotama Tour & Travel

Usaha jasa agen di Metrotama Tour & Travel ini merupakan salah

satu jasa usaha agen yang berada di kota Probolinggo. Awal mula

berdirinya agen ini dikarenakan banyaknya turis asing dan wisatawan

yang ingin berkunjung ke gunung bromo, namun turis asing dan

wisatawan tersebut kebingungan dalam mengakses ke gunung bromo

tersebut. Keinginaan pak djoko pun sempat terganjal dikarenakan belum

adanya teman yang bisa menghubungkan dan membantu ke bromo

tersebut. Setelah dipertimbangkan dan berusaha keras yang akhirnya pak

djoko pun membuka jasa agen tersebut.

Usaha bisnis agen ini dirintis sejak tujuh tahun yang lalu oleh pak

djoko. Setelah usaha agen tersebut dibuka turis asing dan wisatawan

merasa terbantu dengan di bukanya agen milik pak djoko tersebut. Para

turis dan wisatawan bisa dengan mudah untuk mengakses menuju ke

gunung bromo. Namun ada beberapa turis asing dan wisatawan yang

kebingungan untuk mencari tempat istirahat yang nyaman. Setelah

beberapa tahun berjalan pak djoko ingin memperluas usahanya di bidang

jasa. Dimana pak djoko ini menawarkan diri untuk bekerjasama kepada

pihak-pihak transportasi dan pihak penginapan yang berada di

Probolinggo. Dikarenakan adanya saran dari turis asing dan wisatawan

agar pak djoko ini membuka pelayanan tersebut.

Usahanya dalam memperluas bisnis yang dimilikinya membuahkan

hasil. Dikarenakan adanya pihak-pihak yang ingin bekerjasama di bidang

Page 76: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

56

transportasi dan penginapan. Salah satunya dengan pihak perusahaan

otobus dan tiket pesawat yang ingin bekerjasama dengannya. Usahanya

tersebut tidak sendirian dalam menjalankannya melainkan adanya teman-

teman yang membantunya dalam mengembangkan usahanya tersebut.

Agen ini dibuka mulai jam 08.00-21.00. 56

d) Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti bertempat di kota

Probolinggo. Yang pada lokasi tempatnya berada di tiga lokasi sebagai

objek dari penelitian. Pertama jasa agen tiket Mahameru Transport Jl.

Raya Bromo, Triwung Lor, Kademangan Kota Probolinggo. Kedua jasa

agen tiket PO. Kramat Djati Jl. Soekarno Hatta No 31 dan yang terakhir

jalan Jl. Raya Bromo No 234 Kota Probolinggo.

B. Bentuk Kerjasama Antara Jasa Penyedia Tiket Dengan Penyedia Jasa

Transportasi

Pada bagian ini untuk mempermudah memaparkan dari hasil yang

sudah dilakukan oleh penulis, maka akan dijelaskan sedikit mengenai

permasalahan yang sedang diteliti dalam hal ini, yaitu mengenai bentuk

kerjasama antara jasa penyedia tiket dengan penyedia jasa transportasi di

Kota Probolinggo. Dalam pelaksanaannya beberapa agen tiket yang ada di

Kota Probolinggo ini ketika terjadi keuntungan dan kerugian tidak

disamaratakan dengan pihak perusahaan otobus..

56 Djoko, Wawancara (Probolinggo, 15 Maret 2018)

Page 77: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

57

Oleh karena itu yang menjadi objek penelitian dalam hal ini adalah

mengenai kerjasama antara pihak agen dengan pihak perusahaan otobus yang

dimana antara keuntungan dan kerugiannya tidak disamaratakan sudah sesuai

dengan ketentuan hukum Syirkah.

Dalam jasa usaha agen tiket bekerjasama dengan pihak perusahaan

otobus untuk mendapatkan penumpang. “Pihak perusahaan otobus merasa

diuntungkan dengan adanya pihak agen dikarenakan dengan adanya agen

bisa mempermudah pihak otobus untuk mencari penumpang lebih.

Sedangkan agen juga merasa diuntungkan dengan adanya perusahaan

otobus. Dimana dengan adanya otobus tersebut pihak agen mendapatkan

keuntungan ketika adanya penumpang yang memesan tiket lewat agen

tersebut”. 57

Yang mana awal mula kerjasama terbentuk dari adanya penawaran

yang dilakukan oleh perwakilan pihak perusahaan otobus kepada pemilik

agen tiket agar mendirikan agen tiket. Dan pihak agenpun menerima tawaran

tersebut.58 Dari penawaran tersebut juga dapat disimpulkan bahwa kedua

belah pihak baik itu perusahaan otobus dengan pemilik agen tiket telah

melakukan ijab dan Kabul.

Usaha yang dilakukan oleh agen tersebut bekerjasama dengan pihak

perusahaan otobus. Dalam hukum islam kerjasama tersebut disebut dengan

istilah Syirkah pada fiqh muamalah. Dikarenakan adanya beberapa bus yang

tidak online maka cara memesan tiketnya sebagai berikut :

1. Mendatangi agen tiket terdekat dengan rumah anda.

2. Memesan tiket bus sesuai dengan keberangkatan yang di inginkan.

3. Memesan tempat duduk yang di inginkan.

4. Meninggalkan nomor telpon yang dapat di hubungi.

57 Bambang, Wawancara (Probolinggo, 13 Maret 2018) 58 Bambang, Wawancara (Probolinggo, 13 Maret 2018)

Page 78: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

58

5. Membayar harga sesuai dengan yang telah di tetapkan.

Dari hasil tata cara memesan tiket tersebut konsumen tidak

mengetahui sistem kerjasama yang dilakukan oleh agen dengan pihak

perusahaan otobus. Dan konsumen pun tidak mengetahui berapa keuntungan

yang diperoleh oleh agen tersebut dari penjualan sebuah tiket. Dalam

perjanjian yang dilakukan antara pihak agen dengan pihak perusahaan otobus

dimana pihak perusahaan otobus menawari kepada seseorang yang ingin

membuka jasa agen tiket dengan sebuah perjanjian tertulis. Hasil wawancara

peneliti dengan salah satu pemilik agen tiket mengemukakan mengenai isi

perjanjian tersebut. Bu endah mengatakan mengenai isi perjanjian tersebut

yakni:

“kalau isi perjanjiannya itu mengenai adanya tempat untuk membuka agen, adanya saldo yang mencukupi dan mengenai keuntungan yang diperoleh oleh agen tersebut tanpa adanya perjanjian dalam masalah kerugian. Begitu saja sih mas simple saja.”59

Namun dalam prakteknya yang ada di lapangan adanya beberapa agen

dan pihak perusahaan otobus yang ketika kerugiannya hanya di tanggung

sepihak saja dan konsumen pun tidak mengetahui masalah yang demikian.

Seperti halnya pak hasyim, beliau mengatakan:

“aku ngono gak ngerti mas masalah sopo seng nanggung kerugian lek misale neng dalan bis e mogok utowo kecelakaan. Soale aku gorong tau seng ngerasakno bis mogok utowo kecelakaan ngono iku. Alhamdulillah kabeh lancer genok halangan.”60

59 Endah, Wawancara (Probolinggo, 14 Maret 2018). 60 Hasyim, Wawancara (Probolinggo, 15 Maret 2018).

Page 79: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

59

Dari penjelasan diatas dapat dipahami “saya gitu tidak mengerti mas

masalah siapa yang menanggung kerugian misalnya di jalan busnya mogok

dan kecelakaan. Soalnya saya belum pernah merasakan bus mogok dan

kecelakaan. Alhamdulillah semua lancar tidak ada halangan. Berdasarkan

wawancarayang dilakukan oleh pemilik agen tiket, seperti halnya yang

dikatakan oleh pak Bambang:

“kalau di kita ya mas ketika terjadi kerugian misalnya bus mogok yang tidak bisa melanjutkan perjalanan sampai tempat tujuan ya resikonya ada di kita mas. Jadi kita mengantarkan dan mengurus penumpang yang beli tiket di kita untuk sampai di tempat tujuan bagaimanapun caranya. Salah satunya dengan kita mengantarkan dengan kendaraan yang lain sehingga penumpang tersebut bisa ke tempat tujuan sesuai yang mereka inginkan”.61

Dari hasil wawancara tersebut dimana penumpang tidak mengetahui

mengenai ketika terjadi bus mogok atau terjadi kecelakaan siapakah yang

akan menanggung nasib penumpang di jalan. Pihak agen pun tidak

memberikan informasi akan hal tersebut. Meskipun kita tidak mengharapkan

hal tersebut terjadi, namun alangkah baiknya jika kita mewaspadai kejadian

tersebut. Sebagai bentuk tanggung jawab agen terhadap konsumennya. Hal

tersebut juga dikatakan oleh pak djoko:

“jadi kita pernah mas menjemput penumpang kami ketika bus tersebut mogok dan tidak bisa melanjutkan perjalanan. Kami menjemputnya dan membawa ke tempat kita dengan menggunakan mobil pribadi dan menunggu bus yang berada di belakangnya mas. Untuk masalah dananya dari uang kami sendiri. Itu sebagai bentuk pelayanan kami terhadap penumpang.”62

Dari wawancara di atas maka dapat disimpulkan ketika terjadi

kerugian hanya di tanggung oleh pihak agen saja. Padahal untuk masalah

61 Bambang, Wawancara (Probolinggo, 13 Maret 2018)

62 Djoko, Wawancara (Probolinggo, 15 Maret 2018)

Page 80: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

60

keuntungannya kedua belah pihak masing-masing mendapatkan keuntungan

dari hasil kerjasama tersebut.

Dalam sistem kerjasama yang dilakukan antara pihak agen dan pihak

perusahaan otobus tersebut pihak perusahaan otobus meminta kepada para

agen untuk melakukan pengiriman uang terlebih dahulu atau yang biasa

disebut sebagai saldo atau deposit yang bertujuan untuk memudahkan dalam

pembayaran dan sebagai bentuk keseriusan dalam bekerjasama antara kedua

belah pihak. Dan saldo tersebut juga sebagai salah satu bentuk agar tidak

terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh agen tiket. Sehingga ketika

adanya saldo tersebut tercukupi para agen bisa melayani penumpang yang

akan membeli tiket. Setiap agen memiliki besaran saldo tersendiri tergantug

dari pihak perusahaan otobus tersebut.

Ketika penulis melakukan wawancara kepada salah satu pelaku usaha

agen tiket, pak Bambang mengatakan mengenai saldo tersebut:

“kebanyakan di agen-agen itu menggunakan sistem saldo atau deposit mas. Besar kecilnya saldo tersebut tergantung kerjasama yang dilakukan oleh pihak perusahaan otobusya. Untuk di tempat kita saldo yang

harus disetorkan sejumlah lima juta”.63

Hal tersebut juga dikatakan oleh ibu Endah dimana beliau

mengatakan:

“kalau saya setiap saldo itu lima juta mas. Jadi kalau saldo saya mau

habis maka saya cepat-cepat melakukan saldo ulang supaya saya bisa

melayani para penumpang yang membeli tiket di saya. Dikarenakan rezeki

63 Bambang, Wawancara (Probolinggo, 13 Maret 2018)

Page 81: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

61

itu kan tidak menentu mas. Kadang rame kadang ya sepi. Tapi kita antisipasi saja kalau saldo mulai habis kita langsung mengisi saldo tersebut”.64

Hal yang sama juga dikatakan oleh pak Djoko yang mengatakan

bahwa:

“kalau di agen kami itu harus pakek saldo atau deposit mas. Sehingga memudahkan kami dalam membayar besaran tarif yang sudah ditentukan

oleh perusahaan otobusnya. Besarnya itu lima juta mas”.65

Pemaparan di atas menunjukkan bahwasanya setiap agen yang

bekerjasama dengan pihak perusahaaan otobus yang cara pembayarannya

dengan menggunakan sistem saldo atau deposit. Sehingga memudahkan

transaksi pembayaran yang akan disetorkan kepada pihak perusahaan.

Adapun objek dalam transaksi tersebut adalah berupa tiket. Yang mana tiket tersebut dapat di perjual belikan kepada penumpang yang ingin bepergian keluar kota. Setiap tiket tersebut telah di lengkapi dengan kupon makan perorang. Sebagai fasilitas yang di berikan dari perusahaan otobus

kepada penumpang66

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap beberapa

agen yang bersedia untuk menjadi responden didapatkan bahwa agen-agen

tersebut tidak online khususnya pada transportasi bus. Sehingga ketika

adanya konsumen yang ingin membeli tiket di agen, maka pemilik agen

tersebut memberi kabar kepada supir atau kernet yang sedang bekerja dengan

cara menelponnya. Pak Djoko mengatakan:

“kalau ada penumpang ya saya tinggal telpon saja mas ke kernet atau supirnya supaya berhenti di tempat saya. Saya punya nomor telponnya semua dan tahu jadwal keberangkatannya”.67

64 Endah, Wawancara (Probolinggo, 14 Maret 2018).

65 Djoko, Wawancara (Probolinggo, 15 Maret 2018) 66 Endah, Wawancara (Probolinggo, 14 Maret 2018). 67 Djoko, Wawancara (Probolinggo, 15 Maret 2018)

Page 82: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

62

Hal serupa juga dikatakan oleh bu Endah. Bu Endah megatakan:

“ketika adanya penumpang yang beli di sini saya hanya tinggal

menelpon saja mas ke supir atau kernetnya. Supaya berhenti di sini. Dan saya punya semua nomor telpon dan jadwal keberangkatan bus tersebut”.68

Selain dari beberapa pemilik agen, peneliti juga mewawancarai

kepada konsumen atau penumpang mengenai tanggung jawab kepada

penumpang ketika bus tersebut mengalami kecelakaan atau mogok di tengah

jalan. Dari hasil wawancara peneliti kepada beberapa penumpang yakni mas

riyan dan mas akbar, mereka mengatakan:

“kebetulan ini mas saya pernah waktu itu mau ke Jawa Tengah. Dan saya beli tiketnya di Metrotama ini. Pas waktu sampek di Tongas busnya mogok dan tidak bisa melanjutkan perjalanan. Akhirnya dari pihak agen menjemput saya kembali dan mengikutkan pada bus yang belakangnya”69

“kalau saya alhamdulillah mas belum pernah yang mengalami bus mogok gitu”. 70

Dari pemaparan di atas dapat di pahami, bahwa tidak semua jasa agen

tiket yang menanggung kerugian ketika bus tersebut mogok atau kecelakaan

sehingga menyebabkan tidak bisa melanjutkan perjalanan sampai tempat

tujuan. Salah satunya agen milik bu Endah yang dimana kerugiannya

ditanggung oleh perusahaan otobusnya. Namun jika melihat kondisi usaha

agen tiket ini terutama di Probolinggo kebanyakan yang menanggung

kerugian tersebut di tanggung oleh pihak agen sendiri. Dari hasil wawancara

yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa agen tiket yang

menanggung kerugian tersebut yaitu dari jasa agen tiket Mahameru Transport

dan Metrotama Tour & Travel. Sedangkan untuk jasa agen tiket Kramat Djati

68 Endah, Wawancara (Probolinggo, 14 Maret 2018). 69 Riyan, Wawancara (Probolinggo, 15 Maret 2018). 70 Akbar, Wawancara (Probolinggo, 15 Maret 2018).

Page 83: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

63

yang menanggung kerugiaannya adaalah dari pihak perusahaan otobus itu

sendiri.

C. Analisis Hukum Islam Terhadap Kerjasama Antara Jasa Penyedia

Tiket Dengan Penyedia Jasa Transportasi

Jasa penyedia tiket atau yang lebih dikenal dengan sebutan agen

adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang jasa yang mana keberadaannya

tersebut sangat membantu bagi masyarakat yang ingin ke luar kota atau

keluar provinsi tanpa susah payah mendapatkan tiket dan hanya dengan

cukup mendatangi agen-agen tiket yang terletak di sekitar kita. Dari adanya

agen tersebut membawa dampak positif bagi masyarakat yang ingin

bepergian sehingga memudahkan penumpang dalam membeli tiket sesuai

dengan waktu dan moda transportasi yang diinginkan. Salah satu dari

beberapa moda transportasi tersebut yaitu adalah bus. Banyaknya minat

masyarakat terhadap moda transportasi bus membuat agen harus bekerjasama

kepada pihak otoritas perusahaan otobus. Sehingga dengan adanya kerjasama

yang dilakukan antara agen dengan perusahaan otobus membuat agen dapat

melayani penumpang yang ingin menggunakan transportasi bus.

Pada dasarnya transportasi yang ada di bumi ini diperbolehkan dan

diperuntukkan untuk umat manusia. Di dalam al-qur‟an surat Yasin ayat 41-

42 dijelaskan bahwa segala bentuk transportasi diperuntukkan bagi umat

manusia agar dapat dikendarai. Allah berfirman:

Page 84: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

64

نم مثله لهم وخلقنا المشحون )( الفلك في ذريتهم حملنا أنا لهم وآية

يركبون 71 ما

Artinya: “Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bahwa

Kami angkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan,

dan Kami ciptakan (juga) untuk mereka (angkutan lain) seperti apa

yang mereka kendarai”.

Di dalam surat Al-Isra‟ ayat 70 juga disebutkan bahwa Allah

menciptakan alat transportasi darat dan laut untuk mencari rezeki. Allah

berfirman:

اه م ال ب ح ر و ر ز ق ن ال ب ر و اه م ف ي آد م و ح م ل ن اب ن ي و ل ق د ك ر م ن

يال 72 ات ف ض ير م م ن خ ل ق ن اه م ع ل ى ك ث ات و ف ض ل ن الط ي ب م ن

Artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami

angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang

baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas

kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”.

Dari dalil di atas menyatakan bahwa diperbolehkannya dalam

menggunakan transportasi. Utamanya dalam transportasi darat. Dikarenakan

tidak adanya dalil yang mengharamkan untuk mengendarai transportasi darat.

71 Al-Qur’an 72 Al-Qur’an

Page 85: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

65

Selain itu kita untuk mencari rezeki dengan menggunakan alat transportasi

darat yang memang diciptakan untuk dikendari.

Dalam fiqh muamalah kerjasama disebut juga sebagai Syirkah.

Syirkah adalah akad kerjasama antara dua belah pihak atau lebih untuk

melakukan suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan

kontribusi dana (atau kompetensi expertise) dengan kesepakatan bahwa

keuntungan dan resiko akan di tanggung bersama sesuai dengan

kesepakatan.73

Sedangkan pada praktiknya kebanyakan jasa usaha agen tiket jika

terjadi kerugian maka yang menanggung kerugian tersebut adalah dari pihak

agen. Kerugian yang dimaksud yakni ketika terjadi bus mogok atau terjadi

kecelakaan maka yang bertanggung jawab atas penumpang tersebut adalah

dari pihak agen. Yang mana biaya yang dikeluarkan untuk menanggung

kerugian tersebut berasal dari pihak agen tiket itu sendiri. Sehingga

menimbulkan suatu masalah yang mana telah dijelaskan dalam Fiqh

Muamalah mengenai definisi tentang Syirkah yaitu kerjasama antara dua

orang atau lebih dalam berusaha, yang keuntungan dan kerugiannya di

tanggung bersama.74

Yang mana dalam kerjasama modal, dua atau lebih pihak melakukan

kerjasama dalam jumlah tertentu dengan harta yang disepakati, yang disertai

dengan sebuah rasio atau nisbah untuk bagi kerugian dan bagi keuntungan.75

73 Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, h. 207 74 Sohari Sahrani dan Ru’fah Abdullah, Fikih Muamalah, (Bogor: Ghalia Indah, 2011), h. 178 75 Agus Triyanta, Hukum Perbankan Syariah, (Malang: Setara Press, 2016), h. 54

Page 86: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

66

Namun berbeda sekali dalam praktik kerjasama yang dilakukan antara pihak

agen dengan pihak perusahaan otobus. Dalam perjanjian tertulis yang

dilakukan oleh kedua belah pihak dimana isi dari perjanjian tersebut hanya

mengatur tentang keuntungannya saja yang di dapatkan oleh pihak agen.

Sedangkan untuk masalah kerugiannya sama sekali tidak tercantum dalam

perjanjian tersebut. Sehingga apabila terjadi bus mogok atau kecelakaan di

tengah perjalanan maka yang menanggung kerugian tersebut adalah dari

pihak agen sendiri. Hukum Syirkah dalam fiqih muamalah sudah dijelaskan

baik dalam Al-Qur‟an maupun As-Sunnah. Allah berfirman dalam Surat An-

Nisa‟ ayat 12:

الث ل ث اء ف ي وا أ ك ث ر م ن ذ ل ك ف ه م ش ر ك ان ف إ ن ك

Artinya: “…Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang,

maka mereka bersekutudalam yang sepertiga itu…”

Adapun dasar dari As-Sunnah yaitu hadis yang diriwayatkan oleh

Abu Dawud yang berbunyi:

انا يقول : وجل النبي ص.م. : نا الل زع الى رفعه هريرة نع أبي

نم بينهما رخجت خانه فإذا , حبه صا لم أحدهما ما الشريكين ثالث

“Dari Abu Hurairah, ia merafa‟kannya kepada Nabi, beliau

bersabda: Sesungguhnya Allah berfirman: Saya adalah pihak ketiga dari dua

orang yang berserikat, selagi salah satunya tidak menghianati temannya.

Page 87: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

67

Apabila ia berkhianat kepada temannya, maka saya akan keluar dari antara

keduanya. (HR. Abu Dawud).76

Dari data hasil wawancara yang di dapatkan mayoritas pelaku jasa

usaha agen tiket di Kota Probolinggo yang ketika terjadi kerugian maka yang

menanggung resiko tersebut adalah dari pihak agennya. Kebanyakan dari

agen tersebut menanggung resiko kerugiannya dikarenakan sebagai bentuk

tanggung jawab terhadap penumpang yang membeli di agen tersebut dan juga

sebagai bentuk pelayanan yang dilakukan dari pihak agen. Meskipun biaya

yang di keluarkan hanya berasal dari agen. Yang mana dalam praktiknya

ketika bus tersebut tidak dapat melanjutkan perjalanannya baik itu

kecelakaan maupun bus mogok maka pihak agen melakukan suatu upaya

yakni dengan menjemput kembali penumpangnya dan menunggu bus yang di

belakangnya lewat atau jika tidak ada bus yang di belakangnya maka pihak

agen mengantarkan dengan mobil pribadi ataupun elf. Sehingga penumpang

bisa sampai di tempat tujuan.

Dalam transaksi yang dilakukan antara agen dengan konsumen pihak

agen mendapatkan keuntungan kurang lebih sekitar 2,5% - 7% setiap

tiketnya. Yang mana keuntungan tersebut telah di atur dalam perjajian yang

di buat antara pemilik agen dengan perusahaan otobus.77

Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan oleh peneliti kerjasama

yang dilakukan antara agen tiket dengan perusahaan otobus cenderung

76 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalah, h. 342 77 Bambang, Wawancara (Probolinggo, 13 Maret 2018)

Page 88: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

68

menggunakan sistem Syirkah „Inan. Yang mana pengertian syirkah „inan

sebagaimana yang dikemukakan oleh Sayid Sabiq adalah suatu persekutuan

atau kerjasama antara dua pihak dalam harta (modal) untuk di perdagangkan

dan keuntungan dibagi diantara mereka.

Dari definisi tersebut dapat di pahami bahwa syirkah „inan adalah

persekutuan dalam modal dan keuntungan, termasuk kerugian. Dalam syirkah

„inan tidak di syaratkan adanya persamaan dalam modal, tasarruf (tindakan

hukum) dan keuntungan serta kerugian. dengan demikian, dalam syirkah

„inan antara peserta yang satu dengan yang lainnya, modal yang

diinvestasikan boleh sama dan boleh beda.

Dalam hal modal yang diinvestasikan sama, maka keuntungan yang

dibagikan boleh sama antara para peserta dan boleh pula berbeda. Hal

tersebut tergantung pada kesepakatan yang dibuat oleh para peserta pada

waktu terbentuknya akad.78 Meskipun begitu, keuntungan yang diterima

keduanya bisa sama besar atau bisa berbeda sesuai dengan kesepakatan.

Adapun kerugian, maka selalu ditentukan sesuai dengan besarnya modal,

sesuai dengan kaidah:

78 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalah, h. 347-348

Page 89: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

69

Keuntungan harus dibagi sesuai kesepakatan yang ada. Sedangkan

kerugian ditanggung masing-masing pihak sesuai dengan modal yang

dikeluarkan.79

Yang mana syirkah „inan tersebut memiliki syarat dan rukun.

Menurut mayoritas ulama, rukun syirkah ada tiga. Yaitu:

1. Dua orang yang bertransaksi

Dua orang tersebut adalah dari pihak agen dan perusahaan otobus.

Yang mana mereka melakukan suatu transaksi berupa tiket yang akan

di perjual belikan kepada penumpang.

2. Barang yang menjadi objek transaksi

Barang dari objek transaksi tersebut berupa tiket. Yang mana jika

agen tersebut melakukan pengisian saldo kepada perusahaan bus,

maka perusahaan bus tersebut memberikan tiket bus yang bisa di

perjual belikan kepada penumpang.

3. Sighat

Adanya ijab dan kabul antara kedua belah pihak yang melakukan

kerjasama. Yang mana dari pihak agen menerima tawaran yang

dilakukan oleh pihak perusahaan otobus dan sebaliknya pihak

perusahaan otobuspun menawarkan kerjasama kepada agen.

Sedangkan dalam syarat syirkah „inan yaitu:80

79 Wahbah az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, (Jakarta: Gema Insani, 2011), h. 443

80 Wahbah az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, h. 451

Page 90: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

70

1. Modal syirkah hendaknya nyata, baik saat akad maupun saat

membeli. Ini adalah pendapat mayoritas ulama. Oleh karena itu,

syirkah menjadi tidak sah jika modal yang menggunakan berupa

utang atau modal yang tidak ada. Yang mana modal tersebut

berupa adanya saldo yang di kirim kepada pihak perusahaan

otobus secara tunai sesuai dengan perjanjian yang telah mereka

sepakati.

2. Modal syirkah hendaknya berupa barang berharga secara mutlak,

yaitu uang. Seperti dirham dan dinar atau mata uang yang tersebar

luas sekarang di masa modern ini. Yang mana mana kedua belah

pihak sama-sama memiliki modal. Jika perusahaan otobus modal

yang dikeluarkan berupa armada bus yang telah dimilikinya.

Sedangkan pada pihak agen modal yang mereka keluarkan berupa

saldo dan tempat menetap untuk membuka jasa agen tiket.

Kerjasama yang dilakukan antara agen tiket dengan perusahaan

otobus ini membawa dampak positif terhadap mereka yang saling

bekerjasama. Yang mana dengan adanya agen tiket pihak perusahaan otobus

merasa terbantu dengan penambahan penumpang di beberapa kota.

Sedangkan pihak agen tiket juga terbantu dengan adanya kerjasama yang

dilakukan dengan phiak perusahaan otobus yang mana mereka mendapatkan

keuntungan dari hasil penjualan tiket kepada penumpang.

Jika kita lihat antara rukun dan syarat yang telah di tetapkan dan

disetujui oleh jumhur ulama mengenai syirkah „inan yang mana praktik yang

Page 91: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

71

terjadi dan telah berjalan di tengah-tengah masyarakat jika kita telusuri

mengenai syarat dan rukun syirkah memiliki kesamaan antara teori dengan

praktik yang terjadi di lapangan. Dalam rukunnya yakni pertama adanya

orang yang bertransaksi. Yaitu antara pemilik agen tiket dengan perusahaan

otobus. Dalam transaksi ini pemilik agen melakukan pengiriman uang atau

saldo supaya dapat melayani penumpang yang akan membeli tiket tersebut.

Kedua yaitu adanya barang yang menjadi objek transaksi. Dalam objek

kerjasama yang dilakukan antara pemilik agen tiket dengan perusahaan

otobus yaitu adanya tiket bus yang mana tiket tersebut dapat diperjual belikan

kepada penumpang. Dan yang ketiga adalah sighat. Yang mana pihak

perusahaan otobus menawarkan kepada pemilik agen agar dapat membuka

agen tiket milik perusahaan otobusnya dan pemilik agen tiket pun menerima

tawaran tersbut.

Sedangkan dalam syarat syirkah „inan yang pertama yakni modal

syirkah hendaknya nyata baik saat akad maupun saat membeli. Yang mana

pemilik agen tiket mengeluarkan modalnya tersebut tanpa mengutang kepada

perusahaan otobus. Melainkan pembayaran tersebut secara lunas.karena

tujuan dari transaksi syirkah adalah mendapatkan keuntungan dan

keuntungan tidak mungkin di dapatkan tanpa bekerja atau membelanjakan

modal.81

81 Wahbah az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, h. 451

Page 92: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

72

Yang kedua adalah modal syirkah hendaknya berupa barang berharga

secara mutlak, yaitu uang.82 Modal yang di keluarkan oleh pemilik agen tiket

yaitu berupa uang dalam melakukan transaksi saldo atau deposit supaya bisa

menjualkan tiket kepada penumpang.

Yang mana praktik yang terjadi kedua belah pihak sama-sama

mendapatkan keuntugan dari hasil kerjasama yang mereka lakukan.

Sedangkan dalam maslah kerugiaannya hanya di tanggung oleh pihak

agennya saja. Meskipun dalam praktik yang dilakukan antara agen tiket

dengan perusahaan otobus jika kita lihat menggunakan teori syirkah „inan

memiliki persamaan dengan rukun dan syarat, akan tetapi jika kita melihat

dalam sisi yang lain yang mana dalam hal kerugian yang hanya di tanggung

oleh pihak agen tiket saja membuat praktik yang dilakukan menjadi tidak

sesuai. Dikarenakan dalam hal kerugiannya tidak di tanggung bersama.

82 Wahbah az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, h. 452

Page 93: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan data dan hasil penelitian serta analisis

pembahasan, yang mengacu pada rumusan masalah pada bab sebelumnya,

maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Para pelaku usaha agen tiket di Kota Probolinggo yang melakukan

kerjasama dengan perusahaan otobus pada praktiknya melakukan

suatu perjanjian tertulis yang mana dari pihak perusahaan otobus

menawari kepada seseorang yang ingin membuka jasa agen tiket.

Isi dari perjanjian tersebut menurut hasil wawancara terdiri dari

adanya tempat untuk membuka agen, adanya saldo yang

73

Page 94: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

74

mencukupi dan mengenai keuntungan yang diperoleh oleh pihak

agen tersebut tanpa adanya perjanjian dalam masalah kerugian.

2. Praktik kerjasama yang dilakukan antara agen tiket dengan

perusahaan otobus di Kota Probolinggo, jika kita lihat dari teori

tentang Syirkah memiliki persamaan jika kita lihat dari rukun dan

syaratnya. Namun yang menjadi praktik tersebut tidak sesuai

dengan hukum syirkah „inan terdapat dalam hal kerugian. Yang

mana kerugian tersebut hanya di tanggung oleh pihak agen tiket

saja.

B. Saran

Untuk meningkatkan pengetahuan terhadap pelaku usaha agen tiket

yang ada di Kota Probolinggo terhadap praktik kerjasama yang dilakukan

oleh agen tiket dengan perusahaan otobus. Maka penulis akan sedikit

memberikan saran terhadap pelaku usaha agen tiket terkait:

1. Pelaku usaha agen tiket seharusnya memperdalam ilmu

pengetahuannya dalam masalah kerjasama. Yang mana

kerjasama tersebut tidak dalam hal keuntungan saja melainkan

juga dalam hal kerugian yang harusnya di antisipasi dan

dibicarakan oleh kedua belah pihak.

Page 95: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

75

2. Dalam melakukan sebuah perjanjian seharusnya kerugian

tersebut juga di cantumkan dalam kesepakatan kedua belah pihak

supaya kerugian tersebut dapat di tanggung bersama.

Page 96: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

76

Daftar Pustaka

Al-Qur‟ân al-Karîm

Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Abdulkadir, Muhammad. Hukum Pengangkutan Darat, Laut dan Udara.

Bandung: PT Citra Aditya Bhakti. 1991

Achmadi, Abu dan Narkubo, Cholid. Metode Penelitian. Jakarta: PT Bumi

Aksara. 2005

Al-Jarjawi, Syekh Ali Ahmad. Indahnya Syariat Islam. Jakarta: Gema Insan

Press. 2006

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan

Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press. 2001

Dawud, Abu dan As-Sajstani, Sulaiman bin al-Asy‟ats. Sunan Abu Dawud Juz 3.

Beirut: Dar al-Fikr. 1983

Djuwaini, Dimyauddin. Pengantar Fiqh Muamalah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

2008

Hartini, Rahayu. Hukum Pengangkutan. Malang: Universitas Muhammadiyah

Malang. 2007

Kamaluddin, Rusian. Ekonomi Transportasi Karakteristik Teori dan Kebijakan.

Jakarta: Ghailan. Indonesia. 2003

Keban, Yeremias T. Pembangunan Birokrasi di Indonesia. Yogyakarta: Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada. 2007

Page 97: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

77

Mas‟adi, Ghufron A. Fiqh Muamalat Kontekstual. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada. 2002

Moelong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya. 2011

Muhammad, Abdulkadir. Hukum Pengangkutan Niaga. Bandung: PT Citra Aditya

Bakti. 2013

Muslich, Ahmad Wardi. Fiqh Muamalah. Jakarta: Amzah. 2010

Nasution, Nur. Manajemen Transportasi. Jakarta: Ghalian Indonesia. 2004

Ningrat, Koentjoro. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia

Pustaka. 1997

Pasaribu, Chairuman dan Lubis, Surahwardi K. Hukum Perjanjian Dalam Islam.

Jakarta: Sinar Grafika. 2004

Pratikno. Kerjasama Antar Daerah: Kompleksitas dan Tawaran Format

Kelembagaan. Yogyakarta: JIP Fisipol UGM dan Program S2 Politik

Lokal dan Otonomi Daerah UGM. 2007

Purwosutjipto. Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia III: Hukum

Pengangkutan. Jakarta: Djambatan. 2003

Ramses, Andy dan Bowo, Fauzi. Kerjasama Antar Daerah Format Pengaturan

dan Pengorganisasian. Jurnal Ilmu Pemerintahan. Edisi: 25

Salim HS dan Erlies Septiana Nurbani. Penerapan Teori Hukum pada Penelitian

Tesis dan Disertasi. Jakarta: Rajawali Pers. 2013

Setiawan, Widagdo. Kamus Hukum. Jakarta: PT Prestasi Pustaka. 2012

Page 98: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

78

Soekanto, Soejono. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI-Press. 1996

Strauss, Anselm dan Corbin, Juliet. Dasar-dasar penelitian Kualitatif Prosedur,

Teknik, dan Teori Grounded. Surabaya: PT.Bina Ilmu. 1997

Sudjarwo dan Basrowi. Manajemen Penelitian Sosial. Bandung: Mandar Maju.

2009

Suhendi, Hendi. Fiqh Muamalah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2002

Syafei, Rachmad. Fiqh Muamalah. Bandung: Pustaka Setia. 2006

Tanzeh, Ahmad. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Sukses Offset. 2009

Warsono, Sony. Amalia, Fitri dan Rahajeng, Dian Kartika. Corporate

Governance Concept And Model (Preserving True Organization Welfare),

Center For Good Corporate Governance. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UGM. 20096

Hakim, Atang Abd. Fiqih Perbankan Syariah. Bandung: PT Refika Aditama.

2011

Az-Zuhaili, Wahbah. Fiqih Islam Wa Adillatuhu. Jakarta: Gema Insani. 2011

Web:

Sejarah agen tiket di dunia,

http://apriliantinimahardika.blogspot.co.id/2012/02/sejarah-travel-agent.html,

diakses tanggal 22 Maret 2018 pukul 15.50 WIB.

Page 99: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

79

Skripsi:

Dessy Rosita, “Perspektif Hukum Islam Terhadap Penetapan Harga Jual Beli

Tiket Tarif Lebaran Bus Ramayana Jogja Palembang Di Yogyakarta.”,

Skripsi, Yogyakarta: Universitas Negeri Sunan Kali Jaga Yogyakarta, 2008

Gadis Ayu P Gayatri, “Perhitungan Harga Tiket Bus FA Litha & CO”, Skripsi,

Makasar: Universitas Hasanuddin Makasar, 2014

Defrika Badiatun Nisa‟, “Penetapan Harga Tiket Di Kantor Cabang Perusahaan

Otobus Lorena Rambipuji Jember Perspektif Peraturan Pemerintah Nomor 74

Tahun 2014 Dan Hukum Islam”, Skripsi, Malang: Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016.

Responden:

Bambang, Wawancara, 13 Maret 2018

Endah, Wawancara, 14 Maret 2018.

Djoko, Wawancara , 15 Maret 2018

Hasyim, Wawancara, 15 Maret 2018.

Riyan, Wawancara, 15 Maret 2018.

Akbar, Wawancara, 15 Maret 2018.

Page 100: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 101: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
Page 102: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
Page 103: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
Page 104: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
Page 105: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Pedoman Wawancara.

1. Siapa nama bapak/ibu?

2. Alamat bapak/ibu dimana?

3. Sudah berapa lama usaha agen tiket bapak/ibu?

4. Bagaimana sistem kerjasama yang dilakukan antara agen tiket dengan

perusahaan otobus?

5. Bagaimana praktik kerjasama yang dilakukan?

6. Siapa yang terlibat kerjasama tersebut?

7. Bagaimana isi kerjasamanya?

8. Bagaimana cara membagi hasilnya?

9. Jika terjadi kerugian siapa yang menanggung?

Page 106: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Gambar 1. Wawancara dengan pak

Hasyim

Gambar 2. Wawancara dengan Bu Endah

(pemilik Kramat Djati)

Gambar 3. Wawancara dengan Riyan

Page 107: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Gambar 4. Wawancara dengan Pak Bambang

(pemilik Mahameru Transport)

Gambar 5. Wawancara dengan Akbar

Page 108: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Gambar 7. Contoh Tiket Bus Gambar 6. Wawancara dengan pak Djoko

(pemilik Metrotama Tour & Travel)

Page 109: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Daftar Tabel Harga Bus

Page 110: KERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA …etheses.uin-malang.ac.id/12350/1/14220059.pdfKERJASAMA ANTARA PENYEDIA TIKET DAN JASA PENYEDIA TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

INFORMASI PRIBADI

Nama : Ahmad SyaifuddinRomli

Tempat, TanggalLahir : Probolinggo, 23 April 1996

Alamat : Jl. Panglima Sudirman RT/RW 003/001

KelurahanKebonsariKulonKecamatanKanigaran Kota

Probolinggo

Pekerjaan : Mahasiswa

Jurusan : HukumBisnis Syariah

No. HP : 085258722010

Email : [email protected]

PENDIDIKAN

Taman Kanak-kanakAisyahBustanulAtfal (ABA) 1 Kota Probolinggo, (Tahun 2000-

2002)

Madrasah Ibtidaiyyah Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo, (Tahun 2002-2008)

Madrasah TsanawiyahNegeri1 Kota Malang, (Tahun 2008-2011)

Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Batu, (Tahun 2011-2014)

Ma‟hadSunanAmpel Al-Aly UIN Maliki Malang, (Tahun 2014-2015)

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, (Tahun 2014-2018)