kerjasama 1
description
Transcript of kerjasama 1
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJASAMA ANAK
MELALUI PERMAINAN PIPA BOCOR PADA KELOMPOK A
PAUD RUMAH KITA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
OLEH
ANNISA FATIHATUR RIZQI
NPM 09150004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI SEMARANG
2013
i
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJASAMA ANAK
MELALUI PERMAINAN PIPA BOCOR PADA KELOMPOK A
PAUD RUMAH KITA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan
IKIP PGRI Semarang untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
ANNISA FATIHATUR RIZQI
NPM 09150004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI SEMARANG
2013
SKRIPSI
ii
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJASAMA ANAK
MELALUI PERMAINAN PIPA BOCOR PADA KELOMPOK A
PAUD RUMAH KITA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Yang disusun dan diajukan oleh
ANNISA FATIHATUR RIZQI
NPM 09150004
Telah disetujui oleh pembimbing untuk dilanjutkan
Di hadapan Dewan Penguji
iii
Pembimbing I,
Agung Prasetyo, S. Psi., M. Pd.
NPP 046901158
Semarang, 28 Oktober 2013
Pembimbing II,
Ellya Rakhmawati, S.Pd.
NPP 108701281
SKRIPSI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJASAMA ANAK
MELALUI PERMAINAN PIPA BOCOR PADA KELOMPOK A
PAUD RUMAH KITA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Yang disusun dan diajukan oleh
ANNISA FATIHATUR RIZQI
NPM 09150004
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal 11 November 2013
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji
Ketua, Sekretaris,
Dr. M. Th. S. R. Retnaningdyastuti, M. Pd. Agung Prasetyo, S. Psi., M.Pd. Psi.
NIP 195306031981032001 NPP 046901158
Penguji I
Agung Prasetyo, S. Psi., M.Pd. Psi.
NPP 046901158 (………………………………)
Penguji II
Ellya Rakhmawati, S.Pd.
NPP 108701281 (………………………………)
Penguji III
Mila Karmila, M. Pd
NPP 108501283 (………………………………)
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya
adalah sesuatu yang utama.
Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan /
diperbuatnya. ( Ali Bin Abu Thalib )
Persembahan :
Kupersembahkan skripsi ini untuk :
1. Kedua orang tua tercinta bapak Khunen dan
ibu Nurkhatun beserta Adiku tercinta Annisa
Royyanuz Zahro dengan segala doa dan kasih
sayangnya.
2. Team PAUD Rumah Kita Semarang yang
selalu mendukung dan menyemangatiku.
3. Teman-teman seperjuangan Mahasiswa PG-
PAUD IKIP PGRI Semarang Khususnya kelas
A dan D.
4. Segenap Dosen Program Studi PG-PAUD
5. Almamaterku IKIP PGRI Semarang.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan kasihnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi yang
berjudul “Meningkatkan Keamampuan Kerjasama Anak Melalui Permainan Pipa
Bocor Pada Kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang Tahun Ajaran
2013/2014” ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar
sarjana pendidikan.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari hambatan dan rintangan serta
berbagai kesulitan. Namun, berkat bimbingan, bantuan, nasehat, dorongan serta
saran-saran dari berbagai pihak, khusunya Pembimbing, segala hal teersebut dapat
diatasi dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini, dengan tulus hati
penulis sampaikan kepada:
1. Dr. Muhdi, S.H., M.Hum., Rektor IKIP PGRI Seamarang yang telah memberi
kesempatan pada penulis untuk menimba ilmu di IKIP PGRI Semarang.
2. Dr. M. Th. S. R. Retnaningdyastuti, M. Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian.
3. Agung Prasetyo, S. Psi., M. Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Anak Usia
Dini yang telah menyetujui usulan topik skripsi penulis.
4. Agung Prasetyo, S. Psi., M. Pd., Pembimbing I penulis yang telah
mengarahkan penulis dengan ketekunan serta kecermatan dan Ellya
Rakhmawati, S.Pd Pembimbing II yang telah membimbing penulis dengan
dedikasi yang tinggi.
vi
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini yang telah
memberi bekal ilmu pada penulis selama belajar di IKIP PGRI Semarang.
6. Seluruh Pengelola, Kepala sekolah, Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD
Rumah Kita Semarang yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian.
7. Berbagai pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu pada
kesempatan ini.
8. Handai taulan dan teman-teman senasib sepenanggungan yang telah
memberikan dorongan dan bantuan baik material maupun moral sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pendidik,
khusunya pendidik anak usia dini.
Semarang, 11 November 2013
Penulis,
vii
ABSTRAK
Annisa Fatihatur Rizqi, NPM 09150004 “Meningkatkan
Keamampuan Kerjasama Anak Melalui Permainan Pipa Bocor Pada
Kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014”. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Ilmu Pendidikan. IKIP
PGRI Semarang.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan bekerjasama anak yang
masih kurang karena kurangnya inovasi guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran khususnya untuk Meningkatkan Kemampuan Kerjasama anak
pada kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Upaya
Meningkatkan Kemampuan Kerjasama anak pada kelompok A PAUD Rumah
Kita Semarang Tahun Ajaran 2013/2014dapat meningkat.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini
adalah 6 anak dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Data
dalam penelitian ini diperoleh melalui instrument penelitian lembar observasi
dan pedoman wawancara.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian setelah melakukan Permainan
Pipa Bocor, menunjukkan adanya peningkatan dalam penggunaan Permainan
Pipa Bocor terhadap Kemampuan Bercerita anak pada kelompok A PAUD
Rumah Kita Semarang tahun pelajaran 2013/2014. Diperoleh data kriteria baik
pra siklus sebesar 16.67% kemudian meningkat menjadi 44.44% pada siklus I,
dan akhirnya meningkat menjadi 83.33% pada siklus II. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa “Permainan Pipa Bocor dapat meningkatkan kemampuan
kerjasama anak pada kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang tahun
pelajaran 2013/2014”.
Saran yang hendak peneliti sampaikan hendaknya pendidik
menggunakan Permainan Pipa Bocor untuk meningkatkan kemampuan
kerjasama anak TK A sehingga target pembelajaran tercapai.
Kata Kunci: Kemampuan Kerjasama Anak, Permainan Pipa Bocor
Viii
DAFTAR ISI
SAMPUL LUAR……………………………………………………….. i
SAMPUL DALAM…………………………………………………….. ii
PERSETUJUAN………………………………………………………... iii
PENGESAHAN………………………………………………………… iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………… v
KATA PENGANTAR………………………………………………….. vi
ABSTRAK……………………………………………………………… viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………. ix
DAFTAR BAGAN………………………………………………………. xii
DAFTAR TABEL………………………………………………………… xiii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….. xiv
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………. 1
B. Identifikasi Masalah………………………………………… 4
C. Pembatasan Masalah……………………………………….... 5
D. Rumusan Masalah………………………………………….. 5
ix
E. Tujuan Penelitian……………………………………………. 5
F. Manfaat Penelitian………………………………………….. 6
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Teori…………………………………………………... 7
1. Kemampuan Kerjasama………..…………………………… 7
a. Pengertian Kerjasama….……………………………… 8
b. Tahap-Tahap Kerjasama……………………………… 8
c. Tingkat Pencapaian Kerjasama……………………….. 10
d. Syarat-Syarat Kerjasama……………………………… 11
e. Jenis Kerjasama………………………………………. 13
2. Permainan Pipa Bocor..…………………………………….. 14
a. Pengertian Permainan Pipa Bocor.……………………. 14
b. Langkah Pembuatan Permainan Pipa Bocor…..………. 16
c. Prosedur Permainan Pipa Bocor..……………………… 17
d. Hubungan Permainan Pipa Bocor dan Kemampuan
Kerjasama………………………………………………. 19
B. Penelitian yang Relevan………………………………………... 20
C. Kerangka Berpikir……………………………………………… 21
D. Hipotesis Tindakan……………………………………………... 22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian……………………………………………. 23
B. Subjek Penelitian……………………………………………. 24
x
C. Sumber Data…………………………………………………. 24
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data………………………… 24
E. Validasi Data………………………………………………… 27
F. Analisis Data………………………………………………… 28
G. Indikator Kinerja…………………………………………….. 28
H. Prosedur Penelitian…………………………………………... 30
I. Indikator Keberhasilan………………………………………. 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pra Siklus….………………………………………… 35
B. Deskripsi Hasil Siklus I………………………………………… 36
1. Perencanaan Tindakan……………………………………… 36
2. Pelaksanaan Tindakan………………………………………. 37
3. Hasil Pengamatan…………………………………………… 41
4. Refleksi……………………………………………………… 43
C. Deskripsi Hasil Siklus II……………………………………….. 44
1. Perencanaan Tindakan……………………………………… 44
2. Pelaksanaan Tindakan………………………………………. 44
3. Hasil Pengamatan…………………………………………… 48
4. Refleksi……………………………………………………… 50
D. Pembahasan……………………………………………………… 51
BAB V PENUTUP
A. Simpulan……………………………………………………….. 53
xi
B. Saran…………………………………………………………… 54
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. 55
LAMPIRAN…………………………………………………………… 57
xii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1: Kerangka Berpikir…………………………………………… 21
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1: Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelaa………………... 23
Tabel 3.2: Kisi-Kisi Lembar Observasi………………………………… 25
Tabel 3.3: Klasifikasi Kemampuan Kerjasama Anak……………...….. 29
Tabel 3.4: Rencana Aktivitas Siklus I dan Siklus II…………………… 30
Tabel 4.1: Hasil Observasi Pra Siklus………………………………….. 35
Tabel 4.2: Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I………. 37
Tabel 4.3: Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I……………………… 41
Tabel 4.4: Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II……... 44
Tabel 4.5: Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus II…………………….. 48
Tabel 4.6: Perbandingan Rekapitulasi Hasil Observasi Pra Siklus,
Siklus I dan Siklus II…………………………………………………… 52
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1: Perbandingan Hasil Observasi Pra Siklus…………………… 36
Grafik 4.2: Perbandingan RekapitulasiHasil Observasi Siklus I….…….. 43
Grafik 4.3: Perbandingan Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus II…….… 49
Grafik 4.4: Perbandingan Rekapitulasi Hasil Observasi Pra Siklus,
Siklus I dan Siklus II…………………………………………………… 52
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1: Pendidik memberikan apresepsi…………..……………… 38
Gambar 4.2: Guru menjelaskan permainan pipa bocor…………………. 39
Gambar 4.3: Kelompok Anak perempuan bermain pipa bocor………… 40
Gambar 4.4: Kelompok Anak laki-laki bermain pipa bocor …………… 40
Gambar 4.5: Anak melakukan permainan pipa bocor dengan
kelompok yang berbeda…………………… ………………………….. 45
Gambar 4.6 : Anak bias menyelesaikan permainan pipa bocor………… 47
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-Kisi Lembar Observasi……………………………… 59
Lampiran 2 Lembar Observasi………………………………………... 60
Lampiran 3 Deskriptor………………………………………………... 61
Lampiran 4 Lembar Observasi Pra Siklus…………………………….. 63
Lampiran 5 Rekapitulasi Hasil Observasi Pra Siklus…………………. 70
Lampiran 6 Pedoman Wawancara Pra Siklus………………………… 71
Lampiran 7 Lembar Observasi Siklus I……………………………….. 72
Lampiran 8 Rekapitulasi Hasil Siklus I Setiap Pertemuan…………….. 78
Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Siklus I …………………………….… 81
Lampiran 10 Pedoman Wawancara Siklus I…………………………… 82
Lampiran 11 Lembar Observasi Siklus II……………………………… 83
Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Siklus II Setiap Pertemuan……........... 89
Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Siklus II ……………………………… 92
Lampiran 14 Reapitulasi Perbandingan Pra Siklus Siklus I Siklus II… 93
Lampiran 14 Pedoman Wawancara Siklus II…………………………… 94
Lampiran 15 Rencana Kegiatan Harian (RKH)…………………………. 95
Lampiran 16 Data Anak TK A PAUD Rumah Kita Semarang Tahun
Pelajaran 2012/2013…………………………………………………….. 111
Lampiran 17 Surat Ijin Penelitian………………………………………. 112
Lampiran 18 Surat Keterangan Penelitian……………………………… 113
Lampiran 19 Kartu Bimbingan…………………………………………. 114
Lampiran 20 Pernyataan Keaslian Tulisan…………………………….. 116
Lampiran 21 Biodata Peneliti…………………………………………. 117
xvii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa usia dini merupakan masa yang penting dalam perkembangan
kehidupan seseorang. Dalam masa ini terdapat masa yang disebut dengan usia
emas atau golden age masa-masa tersebut merupakan masa kritis dimana
seorang anak membutuhkan rangsangan-rangsangan yang tepat untuk
mencapai kematangan yang sempurna (Wiwien, 2008: 56). Maimunah Hasan
(2009: 29) mengatakan dalam lima tahun pertama yang disebut dengan The
Golden Years, seorang anak mempunyai potensi yang sangat besar untuk
berembang.
Ada berbagai kemampuan yang harus distimulasi pada anak sejak usia
dini termasuk kemampuan dalam bekerjasama. Kerjasama merupakan aspek
penting dalam kehidupan manusia. Yudha (2005: 24) mengatakan kemampuan
kerjasama penting untuk memberikan keterampilan baru agar ikut
berpartisipasi dalam dunia yang terus berubah dan berkembang. Oleh karena
itu kemampuan ini perlu diasah sejak dini. Kerjasama biasanya akan terjadi
saat anak bersosialisasi, dan waktu anak bersosialisasi terjadi ketika anak
sedang bermain.
Hal ini selaras dengan pendapat Parten (dalam Nurani, 2009: 144)
memandang kegiatan bermain sebagai sarana sosialisasi, diharapkan melalui
bermain dapat memberi kesempatan anak bereksplorasi, menemukan,
1
2
mengekspresikan perasaan, berkreasi dan belajar secara menyenangkan.
Menurut Nugraha (2008: 2.17) menjelaskan dalam periode prasekolah
memiliki ciri sosialisasi pada anak yaitu mulai bermain bersama (cooperative
play). Maka dari itu kemampuan bekerjasama menjadi hal yang penting
diperhatikan sejak anak usia dini. Yudha (2005: 54) mengatakan kerjasama
penting untuk memberikan keterampilan baru agar ikut berpartisipasi dalam
dunia yang terus berubah dan berkembang.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin meningkat,
permainan yang dilakukan oleh anak-anakpun semakin berkembang. Berbagai
macam permainan atau game berbasis elektronik atau menggunakan komputer
telah hadir. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan orangtua yang sibuk
biasanya cenderung memberikan anak permainan tersebut, akibatnya anak
kurang mendapatkan stimulasi dalam kemampuan bersosialisasinya, ini juga
mengakibatkan kemampuan kerjasama anak yang rendah. Salah satu upaya
yang dilakukan untuk mengembangkan berbagai kemampuan kerjasama pada
anak yaitu dengan mengikutsertakan anak pada Pendidikan Anak Usia Dini.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut sebagaimana yang
dinyatakan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun
3
2003. (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 58
Tahun 2009).
Pemberian rangsangan atau stimulus pada anak usia dini dilakukan
melalui kegatan bermain. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan anak
secara berulang-ulang tanpa adanya paksaan. Bermain dapat dilakukan sendiri
maupun bersama-sama. Ketika bermain secara tidak langsung seluruh
kemampuan anak akan terstimulus. Begitu juga dengan kemampuan kerjasama
anak.
Berdasarkan kondisi realita dilapangan banyak anak yang memiliki
kemampuan kerjasama yang rendah. Begitu pula pada anak Kelompok A di
PAUD Rumah Kita Semarang peserta didik menunjukan kecenderungan
rendahnya kemampuan kerjasama yang dimiliki peserta didik. Hal ini
ditunjukan ketika anak sedang bermain sepak bola dan dibagi menjadi dua
kelompok masing-masing lima anak dari tiga anak hanya satu sampai dua anak
dari masing-masing kelompok yang bekerjasama dalam bermain bola.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
kerjasama peserta didik, namun metode yang dipakai sepertinya kurang
bervariasi sehingga hasil yang dicapai belumlah maksimal. Oleh karena itu
peneliti berinsiatif untuk melakukan penelitian tentang permainan yang dapat
meningkatkan kemampuan kerjasama anak pada PAUD Rumah Kita
Semarang.
Malahayati (2012: 62) menjelaskan Pipa bocor merupakan permainan
yang penuh dengan kerjasama, karena tanpa kerjasama permainan tidak akan
4
bisa diselesaikan. Melalui permainan pipa bocor diharapkan anak dapat saling
bekerjasama, menaati peraturan main yang ada, bersikap sportif dan saling
memberikan semangat antari teman.
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis mencoba untuk melakukan
usaha yang dapat menstimulasi kemampuan bekerjasama anak, terutama pada
kelompok A. Penelitian Tindakan Kelas ini penulis beri judul “Meningkatkan
kemampuan kerjasama anak melalui permainan pipa bocor pada Kelompok A
PAUD Rumah Kita Semarang Tahun Ajaran 2013/2014”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, terdapat beberapa
masalah yang dapat diuraikan, sebagai berikut:
1. Rendahnya kemampuan kerjasama anak di PAUD Rumah Kita Semarang.
2. Kurangnya kreativitas guru dalam memberikan permainan bagi anak di
PAUD Rumah Kita Semarang.
3. Kurang bervariasinya metode yang digunakan guru dalam meningkatkan
kemampuan kerjasama bagi anak di PAUD Rumah Kita Semarang.
4. Banyaknya faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan kerjasama
bagi anak di PAUD Rumah Kita Semarang.
5. Belum diterapkannya permainan pipa bocor untuk meningkatkan
kemampuan kerjasama bagi anak PAUD Rumah Kita Semarang.
5
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka peneliti hanya akan
membatasi pada upaya meningkatkan kemampuan kerjasama anak melalui
permainan pipa bocor. Hal ini dimaksudkan agar permasalahan yang hendak
diteliti lebih terfokus pada peningkatan kemampuan kerjasama anak melalui
permainan pipa bocor pada kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan maka
permasalahanannya adalah bagaimana meningkatkan kemampuan kerjasama
anak melalui melalui permainan pipa bocor pada kelompok A PAUD Rumah
Kita Semarang Tahun Ajaran 2013/2014?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus.
1. Tujuan umum adalah untuk meningkatkan kemampuan kerjasama anak.
2. Tujuan khusus adalah untuk meningkatkan kemampuan kerjasama anak
melalui permainan pipa bocor.
6
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik yang
bersifat teoretis maupun praktis.
1. Secara Teoritis
Diharapkan melalui hasil penelitian ini, teori yang telah dihasilkan
dapat dijadikan salah satu pedoman untuk meningkatkan kerjasama
melalui permainan pipa bocor oleh pihak-pihak yang berkecimpung dalam
dunia pendidikan, khususnya pendidikan anak usia dini.
2. Secara Praktis
a. Bagi guru
Sebagai salah satu bahan ajar di sekolah sebagai salah satu permainan
yang dapat meningkatkan kemampuan kerjasama anak.
b. Bagi anak
Sarana meningkatkan kemampuan kerjasama anak sehingga anak
mempunyai kemampuan kerjasama yang baik.
c. Bagi sekolah
Sebagai upaya memberikan pembelajaran terbaik bagi anak sehingga
kepercayaan masyarakat terhadap sekolah semakin meningkat.
d. Bagi orang tua
Sarana penyampaian informasi mengenai cara meningkatan
kemampuan kerjasama anak.
7
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Kemampuan Kerjasama
a. Pengertian Kerjasama
Menurut Hafsah (dalam Ika, 2008: 6) Kerjasama sering juga
disebut dengan istilah kemitraan berarti suatu strategi kegiatan yang
dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu
untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling
membutuhkan dan saling membesarkan. Kemendiknas (dalam Agus,
2012: 3) Kerjasama adalah perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya mampu menjalin hubungan dengan orang lain
dalam melaksanakan tindakan dan pekerjaan. Menurut Yudha (2005:
39) kerjasama adalah gejala saling mendekati untuk mengurus
kepentingan bersama dan tujuan bersama. Kerjasama merupakan salah
satu asas pembelajaran anak usia dini. Dengan bekerjasama
kemampuan sosial anak akan berkembang optimal. Oleh sebab itu
pembelajaran sebaiknya dirancang secara untuk mengembangkan
keterampilan sosial anak (Yuliani, 2009: 95).
Dari berbagai pengertian tersebut kemampuan kerjasama
dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu
kelompok yang didasari upaya untuk menjalin hubungan dengan
7
8
orang lain dan melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan atau
kepentingan kerjasama.
b. Tahap-Tahap Kerjasama
Kerjasama bukan hal yang serta merta ada dan tumbuh dalam
diri anak. Menurut Tedjasaputra, (2001: 88) tahapan dalam
kemampuan kerjasama anak adalah :
1) Anak dapat membina dan mempertahankan hubungan dengan
teman
2) Anak mau berbagi dengan teman yang lain.
3) Anak mau menghadapi masalah bersama-sama.
4) Mau menunggu giliran.
5) Belajar mengendalikan diri.
6) Mau berbagi.
Menurut Yudha (2005: 43) tahap-tahap kerjasama ini menjadi
langkah keberlangsungan dari suatu wujud kebersamaan. Tahap-tahap
kerjasama antara lain:
1) Bekerja sendiri
Pada tahap ini seseorang memerlukan waktu dan proses untuk
mengenal dirinya sendiri. Pemahaman tentang diri sendiri akan
membantu penentuan dengan siapa dan bekerjasama, pada bidang
apa, berapa lama dan dalam kondisi yang bagaimana.
9
2) Mengamati dan mengenal lingkungan
Mengenal lingkungan tempat kerjasama akan terjadi merupakan
cara yang dapat membantu seseorang menentukan siap untuk
terlibat atau tidak terlibat dengan mengacu pada pemahaman
potensi diri.
3) Merasa tertarik dan mengadakan penyesuaian diri
Pada tahap ini keterampilan untuk melakukan kerjasama perlu
dilakukan dengan penyesuaian. Hal ini penting, mengingat
manusiannya yang terlibat dalam kerjasama yang akan terjadi
terdiri dari orang yang heterogen dalam hal kepribadian,
kemampuan intelektual, dan akses terhadap sumber daya.
4) Terbuka untuk memberi dan menerima
Kemampuan menyesuaikan diri adalah langkah menuju
keterbukaan sikap. Orang yang terlibat dalam kerjasama harus mau
dan mampu untuk saling memberi dan menerima. Kemampuan itu
harus dikikis atau paling tidak dikurangi sehingga proses
keterbukaan dapat berlangsung.
Berdasarkan tahapan kerjasama di atas maka dapat disimpulkan
tahap-tahap kerjasama, yaitu bekerja sendiri, mengamati dan
mengenal lingkungan, merasa tertarik dan mengadakan penyesuaian
diri, anak mampu menjalin dan mempertahankan hubungan dengan
10
teman, terbuka untuk memberi dan menerima, terbuka dan mau
menghadapi masalah bersama-sama.
c. Tingkat Pencapaian Kejasama
Dalam Matriks (2010) dijelaskan tingkat pencapaian kejasama
dalam lingkup perkembangan sosial emosional dengan indikator mau
bekerjasama dalam kelompok ketika melakukan kegiatan.
Kerjasama pada anak dapat dilihat dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 pada lingkup
perkembangan sosial emosional dengan indikator bersikap kooperatif
dengan teman.
d. Tujuan Kerjasama
Hafsah (dalam Ika, 2011: 5) mengatakan tujuan dalam
kerjasama harus menimbulkan kesadaran dan saling menguntungkan
kedua pihak. Tentu saja, saling menguntungkan bukan berarti bahwa
kedua pihak yang bekerja sama tersebut harus memiliki kekuatan dan
kemampuan yang sama serta memperoleh keuntungan yang sama
besar. Akan tetapi, kedua pihak memberi kontribusi atau peran yang
sesuai dengan kekuatan dan potensi masing-masing pihak, sehingga
keuntungan atau kerugian yang dicapai atau diderita kedua pihak
bersifat proporsional, artinya sesuai dengan peran dan kekuatan
masing-masing.
11
Menurut Yudha (2005: 54) tujuan kerjasama anak usia dini
yaitu:
1) Menyiapkan anak didik dengan keterampilan baru agar ikut
berpartisipasi dalam dunia yang terus berubah dan berkembang.
2) Membentuk kepribadian anak agar dapat mengembangkan
kemampuan berkomunikasi dan berkerjasama dengan orang lain
dalam berbagai situasi sosial.
3) Mengajak anak untuk membangun pengetahuan secara aktif
karena dalam pembelajaran kerjasama anak taman anak tidak
menerima pengetahuan dari guru begitu saja tetapi siswa
menyusun pengetahuan yang terus menerus sehingga
menempatkan anak sebagai pihak aktif.
4) Dapat memantapkan interaksi pribadi dengan anak dan diantara
guru dengan anak. Hal ini bertujuan untuk membangun proses
sosial yang akan membangun tujuan bersama.
e. Syarat-Syarat Kerjasama
Yudha (2005: 40) menjelaskan pencapaian kerjasama menuntut
persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh anggota yang terlibat,
antara lain :
12
1) Kepentingan yang sama.
Kerjasama akan terbentuk apabila ada kepentingan yang sama
yang ingin dicapai oleh semua anggota .
2) Keadilan.
Kerjasama harus didasari oleh prinsip-prinsip keadilan, artinya
setiap orang yang ikut bekerjasama memperoleh imbalan yang
sesuai dengan kontribusinya dalam pelaksanaan suatu kegiatan
kerjasama.
3) Saling pengertian.
Kerjasama harus dilandasi oleh keinginan untuk mengerti dan
memahami kepentingan dari orang-orang yang terlibat dalam
kegatan itu. Pengertian ini akan merangsang timbulnya kerjasama
atas dasar saling pengertian (mutual understanding).
4) Tujuan yang sama.
Kerjasama akan terbentuk apabila semua orang memiliki tujuan
serupa tentang hal yang ingin dicapai.
5) Saling membantu.
Kerjasama merupakan dasar keberhasilan dalam pencapaian
tujuan. Hal ini akan lebih mudah terjadi, jika tiap orang dalam
suatu kelompok bersedia untuk saling membantu teman
sekelompok jika diperlukan.
13
6) Saling melayani.
Kesediaan untuk saling melayani merupakan unsur yang
mempercepat terjadinya kerjasama. Jika salah satu anggota hanya
ingin dilayani, tanpa mau melayani maka akibatnya akan terjadi
kepincangan distribusi kegiatan.
7) Tanggung jawab.
Kerjasama merupakan perwujudan tanggung jawab dari tiap
orang yang terlibat dalam kelompok. Jika ada satu anggota yang
tidak bertanggungjawab biasanya akan mempengaruhi tujuan atau
kegiatan kelompok.
8) Penghargaan.
Seorang akan merasa bahagia jika mendapat penghargaan atas
kegiatan yang dilakukannya. Hal yang sangat penting dalam
kerjasama adalah keinginan untuk saling menghargai sesama
anggota kelompok.
9) Kompromi.
Kerjasama kelompok adalah gabungan dari tiap orang yang
terlibat dalam kegiatan kelompok sosial. Unsur kompromi penting
untuk melandasi kapan suatu kegiatan akan diselesaikan.
f. Jenis Kerjasama
Setiap orang memilki keterbatasan baik secara fisik maupun
materi ataupun pengetahuan. Setiap orang juga tidak bisa melakukan
14
semua aktivitasnya sendiri, oleh karena itu kemampuan kerjasama
perlu dilatih sejak dini untuk mempersiapkan anak menghadapi masa
depannya.
Kemampuan kerjasama memiliki beberapa jenis pola. Yudha
dan Rudyanto (2005: 42) menjelaskan pola kerjasama dapat ditinjau
dari kedudukan atau status pelaku kerjasama dan dari proses kerjanya.
Pola kerjasama ditinjau dari kedudukan atau status pelakunya dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu:
1) Kerjasama setara.
Kerjasama ini merupakan kerjasama yang terjadi antara orang
yang mempunyai posisi yang sama, misal: kerjasama antara guru
dan anak, guru sebagai pembuat program kegiatan dan anak
memerlukan guru untuk mengembangkan kemampuannya.
2) Kerjasama tak setara.
Kerjasama tak setara merupakan pola kerjasama yang terjadi antar
orang yang berbeda posisi, namun kedua belah pihak saling
membutuhkan untuk kepentingan masing-masing, misal
kerjasama antara pemilik TK dengan guru sebagai pelaksana di
lapangan.
15
2. Permainan Pipa Bocor
a. Pengertian Permainan Pipa Bocor
Permainan adalah aktivitas yang menyenangkan yang
dilakukan untuk bersenang-senang (Santrock, 2007: 216). Permainan
mempunyai arti sebagai sarana mensosialisasikan diri artinya
permainan digunakan sebagai sarana membawa anak ke masyarakat
(Diana, 2010: 113). Daniel Berlyne (dalam Santrock, 2007: 217)
mengatakan permainan sebagai aktivitas yang seru dan menyenangkan
karena permainan memuaskan dorongan bereksplorasi yang kita
semua miliki.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
permainan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk bersenang-
senang sebagai sarana anak untuk memuaskan dorongan bereksplorasi
dan untuk mensosialisasikan diri.
Permainan yang sering dilakukan pada anak dapat bermanfaat
menjalin kerjasama, salah satunya adalah permainan pipa bocor.
Menurut Tendi (2012: 62) Pipa bocor merupakan permainan yang
penuh dengan kerjasama, karena tanpa kerjasama permainan tidak
akan bisa diselesaikan. Agustinus (2008: 141) mengatakan permainan
pipa bocor merupakan permainan yang mengutamakan kekompakan
antar individu dalam sebuah kelompok untk mengeluarkan ola plastic
menggunakan air. Permainan ini berupa memasukan air ke dalam pipa
paralon yang bocor untuk mengeluarkan bola plastik yang ada di
16
dalamnya. Pipa bocor adalah permainan untuk melatih kemampuan
mengatur strategi untuk mengatasi berbagai masalah dan menanamkan
kemampuan leadership (Hamid, 2010: 23).
Berdasarkan pengertian di atas pipa bocor ialah permainan
yang menanaman kemampuan leadership dan kerjasama yang
bertujuan untuk melatih kemampuan mengatur strategi untuk
memecahkan berbagai masalah.
Berdasarkan keseluruhan pengertian di atas permainan pipa
bocor adalah suatu kegiatan yang menyenangkan untuk menanamkan
kemampuan leadership yang dilakukan secara berkelompok dan dapat
melatih kemampuan kerjasama anak serta kemampuan mengatur
strategi.
b. Langkah Pembuatan Permainan Pipa Bocor
Permainan pipa bocor merupakan permaninan yang sederhana.
Alat-alat yang digunakan untuk membuat permainan pipa bocor dapat
dengan mudah ditemukan disekitar kita. Hamid (2010: 23)
menjelaskan adapun alat bantu yang digunakan dalam permainan pipa
bocor adalah:
1. pipa bocor (dilubangi)
2. Penyangga
3. Ember atau kaleng
4. Bola pingpong.
17
Malahayati (2012: 62) mengatakan peralatan yang dibutuhkan
dalam permainan ini adalah pipa bocor besar yang telah diberi lubang
secara acak, bola plastik atau bola pingpong, gayung atau sejenisnya
dan air.
Dari beberapa pendapat di atas peneliti memodifikasi peralatan
yang digunakan dalam permainan pipa bocor sesuai dengan keadaan
anak. Permainan pipa bocor ini memiliki ukuran tinggi 50 cm dan
diameter 14 cm yang dilengkapi dengan lubang-lubang pada dinding-
dinding pipa. Selain itu permainan pipa bocor juga dilengkapi dengan
alat bantu lainnya seperti bola pingpong, ember kecil sebagai
penyangga. Karena permainan pipa bocor ini dirancang untuk melatih
kerjasama anak, maka permainan ini dilakukan oleh 3 atau 5 orang
anak.
Pembuatan permainan pipa bocor ini tergolong mudah. Alat dan
bahan yang dibutuhkan untuk membuat pipa bocor adalah pipa dengan
panjang 50 cm dan diameter 14 cm serta alat pelubang.
Langkah pembuatan alat permainan pipa bocor adalah:
1) Siapkan dua buah pipa atau lebih dengan ukuran tinggi 50 cm dan
diameter 14 cm.
2) Siapkan alat pelubang.
3) Buatlah lubang-lubang pada dinding pipa.
18
c. Prosedur Permainan Pipa Bocor
Tendi (2012: 62-63) menjelaskan cara bermain permainan
pipa bocor adalah :
1. Fasilitator memberkan arahan
2. Setiap peserta diberi waktu untuk memilih ketuanya dan
mendiskusikan strategi.
3. Fasilitator meniup peluit sebagai tanda permainan dimulai.
Menurut Bahari (2010: 23) mengatakan prosedur dalam
permainan pipa bocor adalah sebagai berikut:
1. Masing-masing kelompok diminta berlomba untuk mengeluarkan
bola pingpong yang ada dalam pipa bocor dengan menggunakan
air.
2. Cara menuangkan air ke dalam pipa hanya boleh menggunakan
ember yang telah disediakan dengan waktu yang telah ditentukan.
Berdasarkan prosedur permainan pipa bocor di atas peneliti
memodifikasi prosedur permainan yang disesuaikan dengan keadaan
anak, diantaranya:
1) Permainan pipa bocor dimainkan secara berkelompok anak 3
sampai 4 orang.
2) Permainan ini dilakukaan oleh dua kelompok atau lebih.
3) Anak akan memasukan bola pingpong ke dalam pipa.
19
4) Lalu anak akan membagi tugas dikelompoknya siapa yang bertugas
mengisi air dan bertugas untuk menutup lubang-lubang yang ada di
pipa.
5) Satu anak mengisi air ke dalam pipa dan anak yang lain berusaha
menutup lubang pada pipa supaya air tidak keluar dan pipa bisa
terisi penuh, sehingga bola pingpong dapat diambil.
6) Setelah bola pingpong keluar dan dapat diambil, anak memasukan
bola pingpong ke dalam ember.
d. Hubungan Permainan Pipa Bocor dan Kerjasama
Malahayati (2012: 62) menjelaskan bahwa permainan pipa
bocor membutuhkan kekompakan, kerjasama dalam kelompok. Selain
itu kerjasama dan manajemen yang baik sangat diperlukan untuk
keberhasilan dalam permainan ini. Sikap toleransi antar kelompok
sangat penting, mengingat sikap indifidualisme yang sering muncul
dalam suatu organisasi atau instansi dapat memberikan efek negatif
bagi tujuan bersama. Sikap kompetitif juga sangat diperlukan, karena
dengan adanya persaingan akan lebih membangkitkan semangat dan
daya juang kelompok. Hal ini selaras dengan Agustinus (2008: 141)
menjelaskan bahwa permainan pipa bocor atau yang disebut juga
hydro tower dapat membangun kerja sama antar anggota tim.
Permainan pipa bocor juga dapat melatih kemampuan mengatasi
20
berbagai masalah atau bagaimana mengatur strategi kerjasama
kelompok, dan strategi menyelesaikan masalah. (Hamid, 2010: 24)
Dari berbagai pendapat di atas hubungan permainan pipa
bocor dan kemampuan kerjasama yaitu permainan pipa bocor dapat
melatih kemampuan kerjasama dalam kelompok, pemecahan masalah,
pengatur strategi dalam pemecahan masalah dalam kelompok.
B. Penelitian yang Relevan
Kegiatan hasil penelitian yang relevan
1. Nama : Ningtyas, Dhita Paranita
Tahun : 2012
Judul : Meningkatkan Kemampuan Kerjasama Anak Didik
Melalui Permainan Estafet Keluarga Ikan Pada
Kelompok B Di PAUD Permata Bunda Blitar Tahun
Pelajaran 2011/2012.
Hasil : Penelitian ini terdri dari 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II.
Hasil perolehan pada Pra Tindakan sebelum
dilaksanakannya permainan ini diperoleh ketuntasan belajar
sebesar 57%. Pada Siklus I diperoleh ketuntasan belajar
sebesar 70% dan meningkat pada siklus II yang
memperoleh nilai ketuntasan belajar sebesar 90%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan
bahwa Permainan Estafet Keluarga Ikan ini dapat
21
diterapkan dengan baik dalam peningkatan kemampuan
kerjasama sehingga kemampuan kerjasama anak kelompok
B di PAUD Permata Bunda Blitar dapat meningkat.
C. Kerangka Berfikir
Gambar 2.1: Kerangka Berfikir
Siswa:
kemampuan
bekerjasama
anak rendah
KONDISI
AWAL
Guru belum
menggunakan
metode yang
variatif
TINDAKAN Melakukan
permainan
pipa bocor
Kemampuan
kerjasama
anak
meningkat
SIKLUS 1
Melakukan
permainan pipa
bocor secara
bergantian
SIKLUS II
Melakukan
permainan pipa
bocor dalam
kelompok
melalui
persaingan
yang sehat
KONDISI
AKHIR
22
Dari bagan kerangka berfikir tersebut dapat dilihat saat guru belum
menggunakan metode yang variatif dalam pembelajaran kemampuan
kerjasama anak rendah. Peneliti mencoba menggunakan permainan pipa
bocor untuk meningkatkan kemampuan kerjasama anak. Pada siklus pertama
permainan pipa bocor dilakukan dalam kelompok secara bergantian. Namun
peneliti belum mendapatkan hasil sesuai harapan pada siklus pertama
sedangkan pada siklus kedua permainan pipa bocor dilakukan pada kelompok
dengan perlombaan, agar kemampuan kerjasama anak meningkat.
D. Hipotesis Tindakan
Mengacu pada kajian teori dan kerangka berfikir di atas, maka dapat
dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas yaitu melalui permainan pipa
bocor dapat meningkatkan kemampuan bekerjasama anak pada kelompok A
PAUD Rumah Kita Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di PAUD Rumah Kita
Semarang. Hal ini karena peneliti mengajar di sekolah tersebut sehingga
terlibat langsung dalam proses pembelajaran di kelas, khususnya dalam
mencermati permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran.
Peneliti merencanakan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini pada
semester II Tahun Ajaran 2013/2014 antara bulan Agustus-Oktober 2013.
Adapun jadwal kegiatan penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.1: Jadwal Kegiatan Penelitian
Jenis Kegiatan Penelitian
Bulan
Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan dan Penyusunan
Proposal
2. Penyusunan Instrumen
dan Uji Coba Instrumen
3. Pengumpulan Data
4. Analisis Data
5. Penyusunan Laporan
v
v
v
v
v
v
V
v
v
v
23
24
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah semua siswa kelompok A
PAUD Rumah Kita Kecamatan Tembalang Kota Semarang, yang berjumlah
enam anak terdiri dari dua anak laki-laki dan empat anak perempuan.
C. Sumber Data
Arikunto (2010: 172) menjelaskan bahwa sumber data dalam
penelitianadalah subjek darimana data diperoleh. Dalam penelitian tindakan
kelas ini sumber data yang digunakan adalah:
a. Person,yaitu sumber data yang berasal dari siswa dan guru PAUD
Rumah Kita Semarang
b. Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam
dan bergerak. Sumber data yang diam seperti ruang kelas, kelengkapan
alat, dan sejenisnya. Sedangkan sumber data yang bergerak, yakni
aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran yang memanfaatkan
permainan piba bocor.
D. Alat Pengumpulan Data
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan beberapa teknik dan alat
pengumpulan data yang disesuaikan dengan masalah kemampuan kerjasama
yang diangkat dalam penelitian, yaitu:
25
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja,
sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk
kemudian dilakukan pencatatan. Observasi sebagai alat pengumpul data
dapat dilakukan secara spontan dapat pula dengan daftar isian yang telah
disiapkan sebelumnya (Subagiyo, 2004: 63). Hal ini didukung oleh
Mardalis (2004: 63) mengatakan bahwa yang dilakukan waktu
pengamatan meliputi gejala-gejala sosial dalam kategori yang tepat,
mengamati berkali-kali dan mencatat segera \dengan memakai alat bantu
seperi checklist, skala penilaian atau alat mekanik seperti tape recorder,
dan lain-lain. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan
observasi berupa lembar observasi beserta gambar atau foto.
Observasi yang dilakukan menggunakan lembar observasi.
Lembar observasi ini akan digunakan sebagai pedoman dalam
mengumpulkan data tentang kemampuan kerjasama anak. Lembar
observasi ini diambil dari tahapan kerjasama. Menurut Yudha (2005: 43)
tahapan kerjasama adalah:
1. Bekerja sendiri
2. Mengamati dan mengenal lingkungan
3. Merasa tertarik dan mengadakan penyesuaian diri
4. Terbuka untuk memberi dan menerima
26
Adapun kisi-kisi lembar observasi yang digunakan peneliti dalan
Penelitian tindakan kelas ini adalah :
Tabel 3.2: kisi-kisi lembar observasi
No Aspek Indikator No
butir
1 Bekerja sendiri
- Mampu mengenal diri
sendiri 1
- Menggunakan alat main
bergantian
2
2
Mengamati dan mengenal
lingkungan
- Tidak memlih teman
bermain 3
- Menyapa teman dalam
kelompok 4
- Mengenal teman yang ada
dalam kelompok 5
3
Merasa tertarik dan
mengadakan penyesuaian diri
- Memahami aturan
permainan 6
- Menggunaan alat
permainan bersama 7
4
Terbuka untuk memberi dan
menerima
- Bekerjasama dalam suatu
permainan 8
- Menerima pembagian
- tugas dalam kelompok 9
- Saling menyemangati
antar anggota 10
Jumlah skor keseluruhan
Skor Tertinggi (yang mungkin diperoleh) - Skor Terendah (yang mungkin
diperoleh) : Kriteria
((10x3) - (10x1)) : 3 =
(30 - 10) : 3 =
20 : 3 = 6,67 = 7
27
Keterangan:
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
2. Wawancara
Menurut Esterberg (dalam Sugiyono 2012: 72) wawancara adalah
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik
tertentu. Oleh karena itu, peneliti mengajukan sejumlah pertanyaan kepada
guru dengan menggunakan pedoman wawancara untuk memperoleh data
tentang keterampilan bercerita anak melalui media pembelajaran.
Dalam proses ini, peneliti melakukan interview terhadap guru
teman sejawat (sebagai observer) untuk memperoleh data kegiatan
permainan pipa bocor untuk meningkatkan kemampuan kerjasama anak.
3. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006: 231) dokumentasi adlah mencari data
atau hal-halsesuai variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat
kabar, masalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.
Dalam penelitian ini peneliti akan mendokumentasikan aktivitas
permainan pipa bocor berupa foto kegiatan menggunakan kamera dan
video kegiatan menggunakan handycam.
Interval Kategori
23-30
16-22
>16
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
28
E. Validasi Data
Semua data yang telah dikumpulkan harus terjamin kebenaran atau
objektivitasnya, maka diperlukan trianggulasi data untuk memasatikannya,
yaitu:
1. Trianggulasi Sumber, yaitu memastikan sumber data (anak kelompok
A PAUD Rumah Kita kecamatan Tembalang kota Semarang tahun
Pelajaran 2013/2014) dan guru (teman sejawat) sudah sesuai.
2. Trianggulasi metode, yaitu memastikan metode yang digunakan yaitu
metode observasi, wawancara, dan dokumentasi sudah sesuai dengan
aturan yang berlaku dalam penerapannya.
3. Trianggulasi alat, yaitu memastikan alat pengumpulan data yang
digunakan, antara lain lembar observasi dan pedoman wawancara
sudah memenuhi kriteria ketepatan
F. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan
analisis deskriptif kualitatif. Kemampuan kerjasama anak dianalisis secara
kuantitatif dengan memberikan skor (1, 2, dan 3). Data-data tersebut
dianalisis mulai dari siklus satu dan siklus dua untuk dibandingkan perolehan
nilai rata-ratanya. Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel kriteria
deskriptif persentase, yang dikelompokkan dalam 3 kategori baik, cukup, dan
kurang sebagai berikut:
29
Tabel 3.3. Klasifikasi Kemampuan Kerjasama Anak
Kriteria Skor Perolehan Penafsiran
Baik 80%-100% Kerjasama Anak Meningkat
Cukup 43%-74% Kerjasama Anak Mulai
Meningkat
kurang ≤ 43% Kerjasama Anak Belum
Meningkat
Hasil observasi dari aspek guru dan siswa dianalisis menggunakan
teknik deskriptif kualitatif yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat,
dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.
G. Indikator Kinerja
Penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil apabila sudah
tercapai indikator keberhasilan. Adapun indikator keberhasilan, yakni:
1. Guru terampil dan kreatif melakukan permainan pipa bocor untuk
meningkatkan kerjasama anak yang ditandai dengan kategori baik di
lembar observasi.
2. Terjadi perubahan sikap dan perilaku anak dalam proses pembelajaran
yang melakukan permainan pipa bocor yang ditandai kategori baik dalam
lembar observasi.
3. Kondisi akhir yang diharapkan dalam penelitian tindakan kelas ditetapkan
indikator kerja.
30
H. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua kali siklus yang
sudah dianggap mampu memenuhi target peneliti dalam mencapai hasil
diinginkan dan mengatasi persoalan yang ada. Untuk lebih jelas dapat dilihat
dari bagan serta rencana aktivitas yang mengacu pada Matrik Pembelajaran
Tahun 2010:
Tabel 3.4 Rencana Aktivitas Siklus 1 dan Siklus 2
Aktivitas Siklus 1 Siklus 2
Perencanaan a. Guru menyusun
RKH dengan
indikator (SE)
mampu bekerjasama
dengan teman dalam
suatu kegiatan
b. Guru menyiapkan alat
permainan pipa bocor.
c. Guru menyiapkan
instrumen pengamatan
a. Guru menyusun RKH
dengan indikator (SE)
mampu bekerjasama
dengan teman Guru
b. Guru menyiapkan alat
permainan pipa bocor
c. Guru menyiapkan
instrumen pengamatan
31
Pelaksanaan
a. Guru menyiapkan alat
dan bahan untuk
bermain/ setting
lingkungan main out
door
b. Guru mengkondisikan
anak dengan duduk
melingkar
c. Berdoa bersama
d. Guru memancing
pengetahuan anak
tentang kerjasama
e. Guru
menginformasikan
kegiatan hari ini.
f. Guru memberi
informasi bagaimana
cara bermain pipa
bocor
g. Guru dan anak
membuat peraturan
main bersama-sama.
h. Guru membagi
a. Guru menyiapkan alat dan
bahan untuk bermain/
setting lingkungan main
out door
b. Guru mengondisikan anak
duduk melingkar
c. Berdoa bersama
d. Guru mengajak anak untuk
bercakap-cakap
memancing pengetahuan
anak tentang kerjasama
e. Guru menginformasikan
kegiatan hari ini
f. Guru menginformasikan
bagaimana cara bermain
pipa bocor
g. Guru dan anak membuat
kesepakatan atau
peraturan main bersama-
sama.
h. Guru membagi kelompok
masing-masing terdiri dari
3 anak membagikan secara
32
kelompok masing-
masing kelompok 3
anak.
i. Guru mempersilahkan
setiap kelompok
melakukan secara
bergantian.
j. Selesai bermain anak
merapikan mainan.
k. Recalling atau
mengingat kembali
apa yang anak
lakukan.
acak.
i. Anak berlomba atau
bersaing untuk
menyelesaikan permainan
pipa bocor.
j. Guru menentukan siapa
pemenang permainan.
k. Anak membereskan
mainan
l. Guru mngkondisikan anak
duduk melingkar
m. Recalling atau mengingat
kembali apa yang anak
lakukan
Observasi a. Guru mengamati anak
dan memberikan
bantuan serta
pendampingan saat
anak bermain pipa
bocor
b. Aspek yang diamati
pada anak didik
a. Guru mengamati anak saat
melakukan permainan pipa
bocor.
b. Aspek yang diamati pada
anak adalah kemampuan
untuk bekerjasama dalam
kelompok.
c. Guru mengamati tahapan
33
meliputi anak untuk
dapat belakukan
bekerjasama dalam
dalam kelompok
dengan temannya
c. Guru mengamati dan
memperhatikan
tahapan kerjasama
anak.
kerjasama anak
Refleksi Peneliti (penulis)
mengoreksi keberhasilan
penelitian tindakan kelas
berdasarkan ketercapaian
indikator kinerja. Apabila
belum tercapai maka
dilakukan siklus
selanjutnya.
Peneliti (penulis) mengoreksi
keberhasilan penelitian
tindakan kelas berdasarkan
ketercapaian indikator kinerja.
Apabila belum tercapai maka
dilakukan siklus selanjutnya.
34
I. Indikator Keberhasilan
Penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil memenuhi indikator
keberhasilan. Adapun indikator keberhasilannya, yakni:
1. Pendidik terampil melakukan permainan pipa bocor yang ditandai
dengan aktivitas pendidik minimal baik dalam lembar observasi.
2. Terjadi perubahan sikap dan perilaku anak dalam permainan pipa bocor
yang ditandai dengan aktivitas anak minimal baik dalam lembar
observasi.
3. 80% anak kelompok A PAUD Rumah Kita Kota Semarang mengalami
peningkatan kerjasama anak menjadi lebih baik setelah melakukan
permainan pipa bocor, yang ditandai dengan aktivitas anak dalam
kategori baik di lembar observasi.
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pra Siklus
Data hasil observasi tentang kemampuan kerjasama anak PAUD
Rumah Kita Semarang tahun pelajaran 2013/2014 sebelum dilakukan
penelitian tindakan kelas (pra siklus) disajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 : Hasil Observasi Pra Siklus
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI PRA SIKLUS
Pra Siklus
Indikator
Nilai
kemampuan
kerjasama
anak
Jumlah
Anak
Tingkat Keberhasilan (%)
Mau bekerjasama
dalam kelompok dalam
melakukan kegiatan SE
Baik (3) 1 16.67
Cukup (2) 1 16.67
Kurang (1) 4 66,67
Jumlah 6 100.00
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa hanya 16,67%
anak PAUD Rumah Kita Semarang tahun pelajaran 2013/2014 yang nilai
kemampuan kerjasamanya dalam kriteria baik. Sedangkan 16,67% anak
PAUD Rumah Kita Semarang tahun pelajaran 2013/2014 nilai kemampuan
kerjasamanya dalam kriteria cukup. Bahkan 66,67% anak PAUD Rumah Kita
35
36
Semarang tahun pelajaran 2013/2014 nilai kemampuan kerjasama pada
kriteria kurang. Hal ini juga diperkuat dengan hasil wawancara peneliti
dengan salah satu pendidik PAUD Rumah Kita Semarang yang menyatakan
bahwa kalau anak kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang rata-rata
memiliki kemampuan kerjasama yang rendah. Oleh karena itu, perlu
dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan kerjasama anak
PAUD Rumah Kita Semarang Tahun Ajaran 2013/2014 agar berada pada
kriteria baik. Perbandingan tiap kriteria pada data pra siklus nilai kemampuan
kerjasama anak PAUD Rumah Kita Semarang Tahun Ajaran 2013/2014 dapat
dilihat pada grafik di bawah ini.
Grafik 4.1 : Tabel Observasi Pra Siklus
B. Deskripsi Hasil Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
Peneliti merencanakan upaya meningkatkan kemampuan kerjasama
anak melalui permainan pipa bocor yang dapat menstimulasi kemampuan
kerjasama anak. Peneliti merencanakan penelitian tindakan kelas siklus I
untuk meningkatkan kemampuan kerjasama melalui permainan pipa bocor
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
Pra
Siklus
Baik
Cukup
Rendah
37
pada anak kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang tahun ajaran
2013/2014 secara bergantian. Jadwal kegiatan penelitian tindakan kelas
siklus I dinyatakan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.2 : Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I
Pertemuan Hari dan Tanggal
1 Senin, 7 Oktober 2013
2 Rabu, 9 Oktober 2013
3 Jumat, 11 Oktober 2013
Peneliti juga mempersiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH), media dan
alat untuk mendukung pelaksanaan penelitian.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus I untuk meningkatkan
kemampuan kerjasama anak melalui permainan pipa bocor pada kelompok
A PAUD Rumah Kita Semarang tahun ajaran 2013/2014 ini berpedoman
pada rencana kegiatan harian yang telah direncanakan, yaitu:
a. Senin, 7 Oktober 2013
Rencana kegiatan harian (RKH) hari Senin, 7 Oktober 2013
yaitu: 1) Doa dan salam pembuka; 2) Apresepsi; 3) Song; 4) Permainan
Edukatif: Permainan Pipa Bocor bergantian; 5) penjelasan permainan;
6) Penetapan aturan main; 7) Permainan pipa bocor secara bergantian;
38
8) Recalling permainan pipa bocor; 9) Kegiatan inti (sentra persiapan);
10) istirahat; 11) Eskulikuler; 12) Penutup.
Penelitian tindakan kelas pada Senin, 7 Oktober 2013 ini
berjalan lancar. Anak dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok
laki-laki dan perempuan. Anak mampu mengikuti peraturan main
walaupun ada beberapa anak yang masih belum mau ikut dalam
permainan dan sebagian anak yang terkadang lupa dengan peraturan
permainan dan belum bisa menerima pembagian tugas dalam
kelompok.
b. Rabu, 9 September 2013
Rencana kegiatan harian (RKH) hari Rabu, 9 Oktober 2013
yaitu: 1) Doa dan salam pembuka; 2) Apresepsi; 3) Song; 4) Permainan
Edukatif: Permainan Pipa Bocor secara bergantian; 5) Penjelasan
permainan ; 6) Penetapan aturan main; 7) Permainan pipa bocor secara
bergantian; 8) Recalling permainan pipa bocor; 9) Kegiatan inti (sentra
balok); 10) istirahat; 11) Eskulikuler; 12) Penutup.
Gambar 4.1: Pendidik Memberikan Apresepsi
39
Penelitian tindakan kelas pada Rabu, 9 Oktober 2013 ini
berjalan lancar. Anak masih dibagi menjadi dua kelompok laki-laki dan
perempuan. Anak memberikan lebih antusias dalam melakuan
permainan pipa bocor dibandingkan pada hari pertama. Beberapa anak
yang kemarin belum mau bermain berkelompok sekarang sudah mulai
mau bermain berkelompok walaupun masih memilih teman.
c. Jumat, 11 Oktober 2013
Rencana kegiatan harian (RKH) hari Jumat,11 Okober 2013
yaitu: 1) Doa dan salam pembuka 2) Apresepsi; 3) Song; 4) Senam
sehat gembira; 5) Fun day class: Permainan Pipa Bocor secara
bergantian; 6) penjelasan permainan; 7) Penetapan aturan main; 8)
Permainan pipa secara bergantian; 9) Recalling permainan pipa bocor;
10) Istirahat; 11) Penutup.
Gambar 4.2: Guru Menjelaskan Cara Bermain Pipa Bocor
40
Penelitian tindakan kelas pada Jumat, 11 Oktober 2013 ini
berjalan dengan baik. Anak sudah mengetahui teman-teman yang ada
dalam kelompoknya. Anak memberikan tanggapan yang semakin baik
dengan mengikuti keseluruhan kegiatan dan semakin antusias dalam
melakuan permainan pipa bocor. Anak sudah mulai mengerti peraturan
permainan dan bisa bekerjasama dalam menyelesaikan permainan pipa
bocor.
Gambar 4.3: Kelompok Anak Perempuan Melakukan Permainan Pipa
Bocor
Gambar 4.4: Kelompok Anak Laki-laki Melakukan Permainan Pipa
Bocor
41
3. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada kegiatan siklus I yang telah dilakukan
tersaji dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.3 : Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI
SIKLUS I
Siklus I
Indikator
Nilai
Kemampuan
Kerjasama
Anak
Jumlah Anak di
Setiap
Pertemuan Jumlah
Tingkat
Keberhasilan
(%) 1 2 3
Mau
bekerjasama
dalam
kelompok
dalam
melakukan
kegiatan(SE)
Baik (3) 1 2 5 8 44.44
Cukup (2) 3 3 1 12 38.89
Kurang (1) 2 1 0 5 16.67
Jumlah 18 100
Hasil rekapitulasi observasi siklus I tentang kemampuan kerjasama
anak setelah melakukan permainan pipa bocor secara bergantian, dapat
diketahui 44,44% PAUD Rumah Kita Semarang tahun pelajaran
2013/2014 yang nilai kemampuan kerjasamanya dalam kriteria baik.
Sedangkan 38,89% anak PAUD Rumah Kita Semarang tahun pelajaran
2013/2014 nilai kemampuan kerjasamanya masih dalam kriteria cukup.
Masih ada 16,67% anak PAUD Rumah Kita Semarang tahun pelajaran
2013/2014 yang nilai kemampuan kerjasamanya berada pada kriteria
kurang. Hasil rekapitulasi siklus I ini telah mengalami peningkatan
42
dibandingkan hasil observasi pra silkus sebesar 27,77%. Peningkatan
persentase nilai kinerja yang ditargetkan yaitu 80 %.
Hal ini juga diperkuat dengan kesimpulan hasil wawancara peneliti
dengan wali kelas kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang yang
menyatakan kalau rata-rata anak kelompok A PAUD Rumah Kita
Semarang kemampuan kerjasamanya mulai meningkat, hal ini dilihat saat
anak kelompok A bermain dalam sentra dengan pasangan mainnya serta
saat menggunakan metode proyek saat bermain di sentra balok. Namun,
dalam menyelesaikan kegiatan yang membutuhkan kerjasama kelompok
masih membutuhkan banyak bimbingan dan motivasi dari guru. Oleh
karena itu, perlu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan nilai
kemampuan kerjasama anak kelompok PAUD Rumah Kita Semarang
Ajaran 2013/2014 agar mencapai persentase sebesar 80% pada kriteria
baik. Sehingga indikator kinerja yang mensyaratkan 80% kemampuan
kerjasama anak meningkat setelah melakuan permainan pipa bocor dengan
kriteria kemampuan kerjasama baik, belum berhasil. Perbandingan tiap
kriteria pada data rekapitulasi siklus I nilai kemampuan kerjasama anak
kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang tahun ajaran 2013/2014 dapat
dilihat pada grafik sebagai berikut:
43
Grafik 4.2 : Perbandingan Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I
4. Refleksi
Refleksi berupa koreksi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan
ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang ada pada siklus I.
Berdasarkan hasil refleksi ditemukan bahwa aktivitas anak kelompok A
PAUD Rumah Kita Semarang saat melakukan permainan pipa bocor
belum maksimal. Ada anak yang belum mau bermaian dalam kelompok.
Masih ada anak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan dan
masih banyak anak yang belum mengerti peraturan permainan pipa bocor
dan belum bias mnerima pembagian tugas masih membutuhkan bantuan
pada pertemuan 1 dan 2. Pada pertemuan 3 terlihat anak sudah mulai ada
sedikit peningkatan. Anak sudah mengetahui mana kelompok mainnya
masing-masing tanpa perlu dibagi lagi oleh guru. Namun masih ada
beberapa anak yang belum mau menerima pembagian tugas dalam
kelompok. Dengan demikian kegiatan untuk meningkatkan kemampuan
kerjasama dilanjutkan di siklus II.
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
Siklus I
Baik
Cukup
Kurang
44
C. Deskripsi Hasil Siklus II
1. Perencanaan Tindakan
Penelitian merencanakan upaya meningkatkan kemampuan
kerjasama anak dengan pemainan pipa bocor yang menstimulasi
kemampuan kerjasama dalam sebuah perlombaan atau persaingan yang
sehat antar kelompok. Peneliti merencanakan penelitian tindakan kelas
siklus II untuk meningkatkan kemampuan kerjasama melalui permainan
pipa bocor pada anak PAUD Rumah Kita Semarang. Jadwal kegiatan
penelitian tindakan kelas siklus II dinyatakan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.4 : Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II
Pertemuan Hari dan Tanggal
1 Jumat, 18 Oktober 2013
2 Senin, 21 Oktober 2013
3 Rabu, 23 Oktober 2013
Peneliti juga mempersiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH), media dan
alat untuk mendukung pelaksanaan penelitian.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II untuk meningkatkan
kemampuan kerjasama anak melalui permainan pipa bocor pada anak
kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang tahun ajaran 2013/2014 ini
berpedoman pada rencana kegiatan harian atau RKH yang telah
direncanakan, yaitu:
45
a. Jumat, 18 Oktober 2013
Rencana kegiatan harian (RKH) hari Jumat,18 Okober 2013
yaitu: 1) Doa dan salam pembuka; 2) Apresepsi; 3) Song; 4) senam
sehat gembira; 5) Fun day class: Permainan Pipa Bocor dengan
perlombaan atau persaingan yang sehat antar kelompok; 6) Penjelasan
permainan ; 7) Penetapan aturan main; 8) Permainan Pipa Bocor dengan
perlombaan atau persaingan yang sehat antar kelompok; 9) Recalling
permainan pipa bocor; 10) istirahat; 11) Penutup.
Penelitian tindakan kelas pada Jumat, 18 Oktober 2013 ini
berjalan lancar. Anak melakukan permainan pipa bocor dengan
kelompok yang berbeda. Guru memberikan penjelasan bahwa
permainan akan dilombakan. Anak sangat antusias melakukan
permainan pipa bocor karena ini adalah sebuah perlombaan.
Gambar 4.5: Anak Melakukan Permainan Pipa Bocor Dengan
Kelompok yang Berbeda
46
Hanya ada satu anak yang belum bisa menerima pembagian
tugas dengan baik, karena anggota kelompok yang berbeda namun
anak-anak mau terus semanagat mengikuti permaianan.
b. Senin, 21 Oktober 2013
Rencana kegiatan harian (RKH) hari Senin, 21 Oktober 2013
yaitu: 1) Doa dan salam pembuka; 2) Apresepsi; 3) Song; 4)
Permainan Edukatif: Permainan Pipa Bocor dengan perlombaan atau
persaingan yang sehat antar kelompok; 5) penjelasan permainan; 6)
Penetapan aturan main; 7) Permainan Pipa Bocor dengan perlombaan
atau persaingan yang sehat antar kelompok; 8) Recalling permainan
pipa bocor; 9) Kegiatan inti (sentra persiapan); 10) Istirahat; 11)
Eskulikuler; 12) Penutup.
Penelitian tindakan kelas pada Jumat, 21 Oktober 2013 berjalan
sangat baik dan lancar sesuai harapan peneliti. Anak memberikan
tanggapan yang baik dengan mengikuti keseluruhan kegiatan dan lebih
antusias dalam melakukan permainan pipa bocor dibandingkan
kemarin. Hampir semua anak sudah bisa menerima pembagian tugas
dengan baik dan bekerjasama dengan kelompoknya dalam
menyalesaikan permainan. Namun masih ada satu sampai dua anak
yang tidak bersemangat melakukan kegiatan.
Gambar 4.5: Anak memainkan APE Aku
Bisa secara individu
47
c. Rabu, 23 Oktober 2013
Rencana kegiatan harian (RKH) hari Rabu,23 Oktober 2013
yaitu: 1) Doa dan salam pembuka; 2) Apresepsi; 3) Song; 4) Permainan
Edukatif: Permainan Pipa Bocor dengan perlombaan atau persaingan
yang sehat antar kelompok; 5) penjelasan permainan; 6) Penetapan
aturan main; 7) Permainan Pipa Bocor dengan perlombaan atau
persaingan yang sehat antar kelompok; 8) Recalling permainan pipa
bocor; 9) Kegiatan inti (sentra persiapan); 10) Istirahat; 11)
Esktrakurikuler; 12) Penutup.
Penelitian tindakan kelas pada Rabu, 23 Oktober 2013 berjalan
sangat baik dan lancar sesuai harapan peneliti. Anak memberikan
tanggapan yang baik dengan mengikuti keseluruhan kegiatan dan lebih
antusias dalam melakukan permainan pipa bocor dibandingkan
kemarin. semua anak sudah bisa bekerjasama dengan kelompoknya
Gambar 4.6: Anak Bisa Menyelesaikan Permainan Pipa Bocor
48
dalam menyelesaikan permainan. Anak Kelompok A PAUD Rumah
Kita Semarang mampu bekerjasma.
3. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada kegiatan siklus II yang telah dilakukan
tersaji dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.5 : Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus II
Siklus II
Indikator
Nilai
Kemampuan
Kerjasama
Anak
Jumlah Anak di
Setiap
Pertemuan Jumlah
Tingkat
Keberhasilan
(%) 1 2 3
Mau
bekerjasama
dalam
kelompok
dalam
melakukan
kegiatan (SE)
Baik (3) 5 4 6 15 83.33
Cukup (2) 1 2 0 3 16.67
Kurang (1) 0 0 0 0 0
Jumlah 18 100
Hasil rekapitulasi observasi siklus II tentang kemampuan
kerjasama anak setelah melakukan permainan pipa bocor dalam
perlombaan, dapat diketahui 83,33% PAUD Rumah Kita Semarang tahun
pelajaran 2013/2014 yang nilai kemampuan kerjasamanya dalam kriteria
baik. Sedangkan 16.67% anak PAUD Rumah Kita Semarang tahun
pelajaran 2013/2014 nilai kemampuan kerjasamanya masih dalam kriteria
cukup. Tidak ada anak PAUD Rumah Kita Semarang tahun pelajaran
2013/2014 yang nilai kemampuan kerjasamanya berada pada kriteria
49
kurang. Hasil rekapitulasi siklus II ini telah mengalami peningkatan
dibandingkan hasil observasi pra silkus sebesar 38,89%. Peningkatan
persentase nilai kinerja yang ditargetkan yaitu 80 %. Prosentase nilai
kemampuan kerjasama anak pada kriteria baik ini telah memenuhi
indikator kinerja yang ditargetkan, yaitu sebesar 80 %.
Hal ini juga diperkuat dengan kesimpulan dari hasil wawancara
peneliti dengan wali kelas kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang
yang menyatakan kalau anak kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang
telah mampu bekerjasama dalam melakukan aktivitas kelompok. Oleh
karena itu, tidak perlu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan nilai
kemampuan kerjasama pada anak kelompok A PAUD Rumah Kita
Semarang tahun ajaran 2013/2014. Sehingga indikator kinerja yang
mensyaratkan 80% kemampuan kerjasama anak meningkat setelah
melakukan permainan pipa bocor. Perbandingan tiap kriteria pada data
rekapitulasi siklus II nilai kemampuan kerjasama anak kelompok A PAUD
Rumah Kita Semarang tahun ajaran 2013/2014 dapat dilihat pada grafik di
bawah ini:
Grafik 4.3 : Perbandingan Rekapitulasi Hasil Observasi II
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
Siklus II
Baik
Cukup
Kurang
50
4. Refleksi
Refleksi berupa koreksi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan
ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang ada pada siklus II.
Berdasarkan hasil refleksi ditemukan bahwa kemampuan kerjasama anak
kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang tahun pelajaran 2013/2014
telah memenuhi target dalam indikator kinerja. Pada pertemuan 1 masih
ada anak yang belum bisa menerima pembagian tugas karena perbedaan
anggota kelompok dan menyelesaikan tugas bersama, ada satu anak yang.
Pada pertemuan 2 justru terjadi penurunan ada dua anak yang kurang
semangat melakukan permainan pipa bocor. Namun, pada pertemuan 3
kemampuan kerjasama memenuhi target yang diharapkan. Hasil pada
siklus II ini telah mencapai indikator keberhasilan dalam penelitian
tindakan kelas ini. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu, lebih
dari 80% anak kemampuan kerjasama setelah melakukan permainan pipa
bocor, yang ditandai dengan perolehan kriteria baik.
Hasil observasi siklus II tentang kemampuan kerjasama anak
setelah melakukan permainan pipa bocor dengan persaingan antar
kelompok atau perlombaan, ternyata ketercapaian indikator kinerja
maksimal terjadi di pertemuan ke 3 sebesar 83.33% dengan kriteria
kemampuan kerjasama anak baik. Sehingga indikator kinerja yang
mensyaratkan 80% kemampuan kerjasama anak meningkat setelah
melakukan permainan pipa bocor dengan kriteria kemampuan kerjasama
anak baik, telah berhasil.
51
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan II menunjukkan bahwa
melalui permainan pipa bocor dapat meningkatkan kemampuan kerjasama
anak pada kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang tahun pelajaran
2013/2014. Hal ini terlihat dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
terhadap kemampuan kerjasama anak pada siklus II yang mengalami
peningkatan dari siklus I. Kemampuan kerjasama anak pada siklus I masih
tergolong cukup. Hal ini ditunjukkan oleh analisis hasil observasi siklus I di
setiap pertemuan. Dari 3 pertemuan yang dilakukan di siklus I, 2 pertemuan
menunjukkan kemampuan kerjasama anak kelompok A PAUD Rumah Kita
Semarang tahun pelajaran 2013/2014 dalam kriteria cukup, sedangkan di
pertemuan ke 3 kemampuan kerjasama anak kelompok A PAUD Rumah Kita
Semarang tahun ajaran 2013/2014 dalam kriteria baik.
Kemampuan kerjasama tersebut dapat dilihat dari kemampuan anak
bekerjasama menyelesaikan permainan pipa bocor. Hasil rekapitulasi di
siklus I secara umum, kemampuan kerjasama anak pada kriteria baik sebesar
44.44%. Sedangkan hasil rekapitulasi di siklus II secara umum, keterampilan
bercerita anak pada kriteria baik sebesar 83.33%
Peningkatan kemampuan kerjasama anak dari pra siklus. siklus I dan
siklus II, tersaji dalam tabel di bawah ini:
52
Tabel 4.6: Perbandingan Rekapitulasi Hasil Observasi
Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Indikator Nilai
Keterampilan
Tingkat Keberhasilan
Pra
Siklus
Siklus
I
Siklus
II
Mau bekerjasama
dalam kelompok
dalam melakukan
kegiatan (SE)
Baik 16.67 44.44 83.33
Cukup 16.67 38.89 16.67
Kurang 66,67
16.67 0
Jumlah 100 100 100
Grafik 4.4: Perbandingan Rekapitulasi Hasil Observasi
Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
tindakan yang berbunyi melalui permainan pipa bocor dapat meningkatan
kemampuan kerjasama anak pada kelompok A PAUD Rumah Kita
Semarang tahun pelajaran 2013/2014, diterima kebenarannya.
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
PraSiklus
Siklus I Silus II
Baik
Cukup
Kurang
53
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan bahwa
melalui permainan pipa bocor terbukti dapat meningkatkan kemampuan
kerjasama anak kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang tahun pelajaran
2013/2014. Hal tersebut ditandai dari peningkatan rata-rata skor rekapitulasi
hasil observasi. Rata-rata peningkatan kemampuan kerjasama anak kelompok
A PAUD Rumah Kita Semarang pada kriteria baik, pra siklus sebesar 16.67%
kemudian meningkat menjadi 44.44% pada siklus I, dan akhirnya meningkat
menjadi 83.33% pada siklus II.
Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah 80% anak meningkat
kemampuan kerjasamanya setelah melakukan permainan pipa bocor, yang
ditandai dengan aktivitas anak dalam kriteria baik di lembar observasi.
Peningkatan kemampuan kerjasama yang dimaksud terdiri tahapan kerjasama
yang suah dilewati sampai tahap akhir. Tahap-tahap tersebut secara umum
dalam kondisi yang baik.
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis
penelitian yang berbunyi melalui permainan pipa bocor dapat meningkatkan
kemampuan kerjasama anak pada kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang
tahun ajaran 2013/2014, diterima kebenarannya.
54
Hasil dari penelitian tindakan kelas ini juga menunjukkan bahwa teori
yang dikemukakan Tendi (2012:62) mengatakan permainan Pipa bocor
merupakan permainan yang penuh dengan kerjasama, karena tanpa kerjasama
permainan tidak akan bisa diselesaikan, terbukti benar. Hal ini karena
permainan pipa bocor telah diterima kebenarannya setelah dilakukan
penelitian tindakan kelas dapat meningkatkan kemampuan kerjasama pada
anak Kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang tahun ajaran 2013/2014
B. Saran
Hasil dari penelitian tindakan kelas ini dapat digunakan oleh beberapa
pihak, antara lain:
1. Kepada Guru, agar meningkatkan kemampuan kerjasama anak melalui
media pembelajaran dan permainan yang beragam, di antaranya
menggunakan permainan pipa bocor.
2. Kepada Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita, memberikan motivasi kepada
pendidik-pendidik agar mampu mengembangkan berbagai macam
permainan seperti permainan pipa bocor sehingga anak-anak kelompok A
meningkat kemampuan kerjasamanya.
3. Kepada Pembaca, sebagai masukan dan referensi dalam kegiatan proses
belajar mengajar supaya dapat menciptakan cara belajar yang inovatif,
efektif dan menyenangkan bagi anak usia dini.
55
56
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI
No Aspek Indikator No
butir
1 Bekerja sendiri
- Mampu mengenal diri
sendiri 1
- Menggunakan alat main
bergantian 2
2
Mengamati dan mengenal
lingkungan
- Tidak memlih teman
bermain 3
- Menyapa teman dalam
kelompok 4
- Mengenal teman yang ada
dalam kelompok 5
3
Merasa tertarik dan
mengadakan penyesuaian diri
- Memahami aturan
permainan 6
- Menggunaan alat
permainan bersama 7
4
Terbuka untuk memberi dan
menerima
- Bekerjasama dalam suatu
permainan 8
- Menerima pembagian
- tugas dalam kelompok 9
- Saling menyemangati
antar anggota 10
57
Lembar Observasi
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok
6. Anak mampu memahami peraturan permainan
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota
Jumlah Skor Keseluruhan
Keterangan:
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Interval Kategori
23 - 30
15 - 22
≤ 15
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
58
DESKRIPTOR
No. Pernyataan
Kriteria
Baik Cukup Kurang
1 Anak mampu
mengenal
dirinya sendiri
Anak mampu
mengenal dirinya
sendiri dengan
baik
Anak butuh bantuan
mengenal dirinya
sendiri
Anak tidak
mampu mengenal
dirinya sendiri
2 Anak mampu
menggunakan
alat main secara
bergantian
Anak mampu
menggunakan alat
main secara
bergantian dengan
baik
Anak butuh bantuan
(diingatkan) untuk
menggunakan alat
main secara
bergantian
Anak tidak
mampu
menggunakan alat
main secara
bergantian
3 Anak Mampu
bermain dengan
semua teman
tanpa memilih
Anak Mampu
bermain dengan
semua teman.
Anak hanya bermain
dengan satu atau dua
teman
Anak tidak mau
bermain dengan
semua teman
(bermain sendiri)
4 Anak mampu
menyapa teman
dalam
kelompok
Anak mau
menyapa teman
dalam kelompok
dengan baik.
Anak hanya
menyapa menyapa
satu atau dua teman
dalam kelompok
Anak tidak mau
menyapa teman
dalam kelompok
5 Anak mampu
mengenal teman
yang ada dalam
kelompok
Anak mampu
mengenal semua
teman yang ada
dalam kelompok
dengan bai
Anak hanya
mengenal satu atau
dua teman yang ada
dalam kelompok
Anak tidak
mengenal teman
yang ada dalam
kelompok
6 Anak mampu
memahami
peratuan
permainan
Anak mampu
memahami
peratuan
permainan dengan
baik
Anakbutuh bantuan
(diingatkan) tentang
peratuan permainan
Anak tidak
mampu
memahami
peratuan
permainan
59
7 Anak mampu
menggunakan
alat main
bersamaan
Anak mampu
menggunakan alat
main bersamaan
dengan semua
teman
Anak mampu
menggunakan alat
main bersamaan
dengan satu atau dua
teman
Anak tidak mau
menggunakan alat
main bersama
teman.
8 Anak mampu
bekerjasama
dalam suatu
permainan
Anak mampu
bekerjasama dalam
suatu permainan
dengan baik
Anak hanya mampu
bekerjasama dengan
satu teman dalam
suatu permainan
Anak tidak
mampu
bekerjasama
dalam suatu
permainan
9 Anak mampu
menerima
pembagian
tugas dalam
kelompok
Anak mampu
menerima
pembagian tugas
dalam kelompok
dengan baik
Anak memilih dalam
melakukan tugas
dalam kelompok
Anak tidak
mampu menerima
pembagian tugas
dalam kelompok
10 Anak mampu
memberikan
semangat antar
anggota
Anak mampu
memberikan
semangat antar
anggota dengan
baik
Anak kurang
memberikan
semangat antar
anggota
Anak tidak
memberikan
semangat antar
anggota
60
LEMBAR OBSERVASI
PRA SIKLUS
Nama Anak: Rama
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v
6. Anak mampu memahami peraturan permainan v
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v
Jumlah Skor Keseluruhan 2 2 6
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
Semarang, 3 Oktober 2013
Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi
61
LEMBAR OBSERVASI
PRA SIKLUS
Nama Anak: Nafis
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok V
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v
6. Anak mampu memahami peraturan permainan v
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan V
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota V
Jumlah Skor Keseluruhan 8 2 -
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
Semarang, 3 Oktober 2013
Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi
62
LEMBAR OBSERVASI
PRA SIKLUS
Nama Anak: Viola
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v
6. Anak mampu memahami peraturan permainan v
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v
Jumlah Skor Keseluruhan 3 3 3
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
Semarang, 3 Oktober 2013
Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi
63
LEMBAR OBSERVASI
PRA SIKLUS
Nama Anak: Nindit
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v
6. Anak mampu memahami peraturan permainan v
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v
Jumlah Skor Keseluruhan 9 1 -
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
Semarang, 3 Oktober 2013
Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi
64
LEMBAR OBSERVASI
PRA SIKLUS
Nama Anak: Evo
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v
6. Anak mampu memahami peraturan permainan v
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v
Jumlah Skor Keseluruhan 5 5 -
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
Semarang, 3 Oktober 2013
Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi
65
LEMBAR OBSERVASI
PRA SIKLUS
Nama Anak: Raissa
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v
6. Anak mampu memahami peraturan permainan v
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v
Jumlah Skor Keseluruhan 7 3 -
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
Semarang, 3 Oktober 2013
Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi
66
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI
PRA SIKLUS
Nama Pernyataan Skor
Total
Persentase
(%) Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rama 3 2 2 3 3 3 1 2 1 3 24 2,4 Baik
Nafis 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 12 1.2 Kurang
Viola 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 15 1.5 Kurang
Nindit 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1.1 Kurang
Evo 2 2 1 3 2 3 1 2 1 3 20 2 Cukup
raissa 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 13 1.3 Kurang
JUMLAH 95.00 9.5
RATA-RATA 15.83 1.58
KRITERIA KURANG
Kriteria:
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian.
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih.
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok.
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok.
6. Anak mampu memahami peraturan permainan.
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota.
Skor Tertinggi (yang mungkin diperoleh) - Skor Terendah (yang mungkin
diperoleh) : Kriteria
((10x3) - (10x1)) : 3 =
(30 - 10) : 3 =
20 : 3 = 6,67 = 7
Interval 23 - 30 Baik
15 - 22 Cukup
≤ 15 Kurang
67
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI PRA SIKLUS
Pra Siklus
Indikator
Nilai
kemampuan
kerjasama
anak
Jumlah
Anak
Tingkat
Keberhasilan
(%)
Mau bekerjasama
dalam kelompok
dalam melakukan
kegiatan SE
Baik (3) 1 16.67
Cukup (2) 1 16.67
Kurang (1) 4 66,67
Jumlah 6 100.00
68
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA
PRA SIKLUS
Nama: Mrs. Apri
No. Pertanyaan Jawaban
1 Apakah anak Kelompo A
PAUD Rumah Kita Semarang
dapat bermain dengan semua
teman tanpa memlilih?
Hanya satu atau dua anak yang
bisa, tapi banyak yang belum
bisa
2 Apakah anak kelompok A
PAUD Rumah Kita Semarang
mengerti peraturan main saat
bermain berkelompok?
Ada yang bisa, tapi banyak
yang masih diingatkan dengan
bu guru
3 Apakah anak kelompok A
PAUD Rumah Kita Semarang
dapat bekerjasama saat
memlakuan permainan
kelompok?
Banyak anak yang belum bisa
daripada yang sudah bisa
4 Apakah anak kelompok A
PAUD Rumah Kita Semarang
mampu menggunakan alat
main bersama-sama saat
bermain?
Beberapa anak tidak mau
berbagi mainan dengan
temannya.
Semarang, 2 Oktober 2013
Wali Kelas Kelompok A Peneliti
Lisholawati F.A.T Annisa Fatihatur Rizqi
69
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS I
Nama Anak: Rama
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v
6. Anak mampu memahami peraturan permainan v
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v
Jumlah Skor Keseluruhan 1 2 7
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
Semarang, 7-11 Oktober 2013
Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi
70
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS 1
Nama Anak: Nafis
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v
6. Anak mampu memahami peraturan permainan v
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v
Jumlah Skor Keseluruhan 7 3
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
Semarang, 7-11 Oktober 2013
Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi
71
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS I
Nama Anak: Viola
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v
6. Anak mampu memahami peraturan permainan v
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v
Jumlah Skor Keseluruhan 1 4 5
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
Semarang, 7-11 Oktober 2013
Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi
72
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS I
Nama Anak: Nindit
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v
6. Anak mampu memahami peraturan permainan v
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v
Jumlah Skor Keseluruhan - 3 7
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
Semarang, 7-11 Oktober 2013
Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi
73
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS I
Nama Anak: Evo
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v
6. Anak mampu memahami peraturan permainan v
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v
Jumlah Skor Keseluruhan 2 3 3
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
Semarang, 7-11 Oktober 2013
Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi
74
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS I
Nama Anak: Raissa
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v
6. Anak mampu memahami peraturan permainan v
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v
Jumlah Skor Keseluruhan 4 4 2
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
Semarang, 7-11 Oktober 2013
Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi
75
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI
SIKLUS I PERTEMUAN 1
Nama Indikator Skor Persentase
Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total (%)
Rama 3 2 2 2 1 1 1 2 1 3 18 60.0 Cukup
Nafis 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 11 36.7 Kurang
Evo 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 17 56.7 Cukup
Nindit 3 2 1 2 1 1 3 1 1 2 17 56.7 Cukup
Vio 3 2 3 3 3 2 2 1 1 3 23 76.7 Baik
Raissa 2 1 2 3 1 1 1 1 1 1 14 46.7 Kurang
JUMLAH 100 333.3
RATA-RATA 16.67 55.6
KRITERIA CUKUP
Kriteria:
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian.
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih.
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok.
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok.
6. Anak mampu memahami peraturan permainan.
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota.
Skor Tertinggi (yang mungkin diperoleh) - Skor Terendah (yang mungkin
diperoleh) : Kriteria
((10x3) - (10x1)) : 3 =
(30 - 10) : 3 =
20 : 3 = 6,67 = 7
Interval 23 - 30 Baik
15 - 22 Cukup
≤ 15 Kurang
76
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI
SIKLUS I PERTEMUAN 2
Nama Indikator Skor Persentase
Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total (%)
Rama 3 3 3 2 2 1 2 2 2 3 23 76.7 Baik
Nafis 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 15 50.0 Cukup
Evo 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 14 46.7 Kurang
Nindit 2 2 1 1 2 1 3 1 1 2 16 53.3 Cukup
Vio 3 2 1 3 3 2 3 2 1 3 23 76.7 Baik
Raissa 3 1 1 2 2 1 1 2 1 2 16 53.3 Cukup
JUMLAH 107 356.67
RATA-RATA 17.83 59.4
KRITERIA CUKUP
Kriteria:
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian.
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih.
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok.
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok.
6. Anak mampu memahami peraturan permainan.
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota.
Skor Tertinggi (yang mungkin diperoleh) - Skor Terendah (yang mungkin
diperoleh) : Kriteria
((10x3) - (10x1)) : 3 =
(30 - 10) : 3 =
20 : 3 = 6,67 = 7
Interval 23 - 30 Baik
15 - 22 Cukup
≤ 15 Kurang
77
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI
SIKLUS I PERTEMUAN 3
Nama Indikator Skor Persentase
Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total (%)
Rama 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 26 86.7 Baik
Nafis 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 23 76.7 Baik
Evo 2 1 3 2 3 2 1 2 3 3 22 73.3 Cukup
Nindit 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 27 90.0 Baik
Vio 3 2 1 3 3 2 3 2 2 3 24 80.0 Baik
Raissa 2 3 3 2 1 1 1 2 1 2 18 60.0 Cukup
JUMLAH 140 466.7
RATA-RATA 23.33 77.8
KRITERIA BAIK
Kriteria:
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian.
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih.
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok.
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok.
6. Anak mampu memahami peraturan permainan.
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota.
Skor Tertinggi (yang mungkin diperoleh) - Skor Terendah (yang mungkin
diperoleh) : Kriteria
((10x3) - (10x1)) : 3 =
(30 - 10) : 3 =
20 : 3 = 6,67 = 7
Interval 23 - 30 Baik
15 - 22 Cukup
≤ 15 Kurang
78
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI
SIKLUS I
Siklus I
Indikator
Nilai
Kemampuan
Kerjasama
Anak
Jumlah Anak di
Setiap
Pertemuan Jumlah
Tingkat
Keberhasilan
(%) 1 2 3
Mau
bekerjasama
dalam
kelompok
dalam
melakukan
kegiatan SE
Baik (3) 1 2 5 8 44.44
Cukup (2) 3 3 1 12 38.89
Kurang (1) 2 1 0 5 16.67
Jumlah 18 100
79
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA
SIKLUS I
Nama: Mrs. Apri
No. Pertanyaan Jawaban
1 Apakah anak Kelompok A
PAUD Rumah Kita Semarang
dapat bermain dengan semua
teman tanpa memlilih?
Sekarang jumlah anak yang
bisa semakin banyak
2 Apakah anak kelompok A
PAUD Rumah Kita Semarang
mengerti peraturan main saat
bermain berkelompok?
Ada sebagian anak yang
kadang diingatkan bu guru ,tapi
banyak anak yang sudah tau.
3 Apakah anak kelompok A
PAUD Rumah Kita Semarang
dapat bekerjasama saat
melakuan permainan
kelompok?
Sekarang sudah ada
peningkatan beberapa anak
mulai bisa
4 Apakah anak kelompok A
PAUD Rumah Kita Semarang
mampu menggunakan alat
main bersama-sama saat
bermain?
Ada beberapa sebagian anak
yang bisa
Semarang, 16 Oktober 2013
Wali Kelas Kelompok A Peneliti
Lisholawati F.A.T Annisa Fatihatur Rizqi
80
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS II
Nama Anak: Rama
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v
6. Anak mampu memahami peraturan permainan v
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v
Jumlah Skor Keseluruhan 2 8
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
Semarang, 18-23 Oktober 2013
Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi
81
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS II
Nama Anak: Nafis
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v
6. Anak mampu memahami peraturan permainan v
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v
Jumlah Skor Keseluruhan 5 5
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
Semarang, 18-23 Oktober 2013
Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi
82
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS II
Nama Anak: Viola
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v
6. Anak mampu memahami peraturan permainan v
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v
Jumlah Skor Keseluruhan 2 8
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
Semarang, 18-23 Oktober 2013
Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi
83
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS II
Nama Anak: Nindit
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih V
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok V
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v
6. Anak mampu memahami peraturan permainan v
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v
Jumlah Skor Keseluruhan 2 8
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
Semarang, 18-23 Oktober 2013
Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi
84
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS II
Nama Anak: Evo
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian V
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih V
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v
6. Anak mampu memahami peraturan permainan V
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan V
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok V
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v
Jumlah Skor Keseluruhan 5 5
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
Semarang, 18-23 Oktober 2013
Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi
85
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS II
Nama Anak: Raissa
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih V
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok V
6. Anak mampu memahami peraturan permainan V
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan V
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok V
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota V
Jumlah Skor Keseluruhan 6 4
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
Semarang, 18-23 Oktober 2013
Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi
86
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI
SIKLUS II PERTEMUAN 1
Nama Indikator Skor Persentase
Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total (%)
Rama 3 2 2 2 3 2 3 1 3 2 23 76.67 Baik
Nafis 2 3 3 2 3 2 2 1 2 3 23 76.67 Baik
Evo 3 2 1 3 3 1 2 1 1 2 19 63.33 Cukup
Nindit 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 24 80.00 Baik
Vio 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 25 83.33 Baik
Raissa 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 24 80.00 Baik
JUMLAH 138 460.00
RATA-RATA 23 76.67
KRITERIA BAIK
Kriteria:
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian.
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih.
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok.
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok.
6. Anak mampu memahami peraturan permainan.
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota.
Skor Tertinggi (yang mungkin diperoleh) - Skor Terendah (yang mungkin
diperoleh) : Kriteria
((10x3) - (10x1)) : 3 =
(30 - 10) : 3 =
20 : 3 = 6,67 = 7
Interval 23 - 30 Baik
15 - 22 Cukup
≤ 15 Kurang
87
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI
SIKLUS II PERTEMUAN 2
Nama Indikator Skor Persentase
Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total (%)
Rama 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 23 76.67 Baik
Nafis 3 2 2 2 3 2 2 1 3 3 23 76.67 Baik
Evo 3 2 2 3 3 2 2 2 1 2 22 73.33 Cukup
Nindit 3 3 2 2 2 2 3 3 1 2 23 76.67 Baik
Vio 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 27 90.00 Baik
Raissa 3 2 2 2 2 2 2 1 1 3 20 66.67 Cukup
JUMLAH 138 460.00
RATA-RATA 23 76.67
KRITERIA BAIK
Kriteria:
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian.
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih.
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok.
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok.
6. Anak mampu memahami peraturan permainan.
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota.
Skor Tertinggi (yang mungkin diperoleh) - Skor Terendah (yang mungkin
diperoleh) : Kriteria
((10x3) - (10x1)) : 3 =
(30 - 10) : 3 =
20 : 3 = 6,67 = 7
Interval 23 - 30 Baik
15 - 22 Cukup
≤ 15 Kurang
88
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI
SIKLUS II PERTEMUAN 3
Nama Indikator Skor Persentase
Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total (%)
Rama 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 28 93.33 Baik
Nafis 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 24 80.00 Baik
Evo 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 25 83.33 Baik
Nindit 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 27 90.00 Baik
Vio 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 28 93.33 Baik
Raissa 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 24 80.00 Baik
JUMLAH 156 520.00
RATA-RATA 26 86.67
KRITERIA BAIK
Kriteria:
1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri
2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian.
3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih.
4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok.
5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok.
6. Anak mampu memahami peraturan permainan.
7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan
8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan
9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok
10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota.
Skor Tertinggi (yang mungkin diperoleh) - Skor Terendah (yang mungkin
diperoleh) : Kriteria
((10x3) - (10x1)) : 3 =
(30 - 10) : 3 =
20 : 3 = 6,67 = 7
Interval 23 - 30 Baik
15 - 22 Cukup
≤ 15 Kurang
89
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI
SIKLUS II
Siklus II
Indikator
Nilai
Kemampuan
Kerjasama
Anak
Jumlah Anak di
Setiap
Pertemuan Jumlah
Tingkat
Keberhasilan
(%) 1 2 3
Mau
bekerjasama
dalam
kelompok
dalam
melakukan
kegiatan SE
Baik (3) 5 4 6 15 83.33
Cukup (2) 1 2 0 3 16.67
Kurang (1) 0 0 0 0 0
Jumlah 18 100
90
Perbandingan Rekapitulasi Hasil Observasi
Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Indikator Nilai
Keterampilan
Tingkat Keberhasilan
Pra
Siklus
Siklus
I Siklus II
Mau bekerjasama
dalam kelompok
dalam melakukan
kegiatan SE
Baik
16.67 44.44 83.33
Cukup 16.67 38.89 16.67
Kurang 66,67
16.67 0
Jumlah 100 100 100
91
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA
SIKLUS II
Nama: Mrs. Apri
No. Pertanyaan Jawaban
1 Apakah anak Kelompok A
PAUD Rumah Kita Semarang
dapat bermain dengan semua
teman tanpa memlilih?
Semua anak bisa
2 Apakah anak kelompok A
PAUD Rumah Kita Semarang
mengerti peraturan main saat
bermain berkelompok?
Hampir semua anak bisa
3 Apakah anak kelompok A
PAUD Rumah Kita Semarang
dapat bekerjasama saat
melakuan permainan
kelompok?
Semua anak bisa
melakukannya
4 Apakah anak kelompok A
PAUD Rumah Kita Semarang
mampu menggunakan alat
main bersama-sama saat
bermain?
Banyak anak yang mulai bisa
Semarang, 23 Oktober 2013
Wali Kelas Kelompok A Peneliti
Lisholawati F.A.T Annisa Fatihatur Rizqi
Siklus I
92
RENCANA KEGIATAN HARIAN
KELOMPOK : TK A
SEMESTER/ MINGGU : 1 / 11
TEMA/ SUB TEMA : ALL ABOUT ME / Aku sayang Binatang Ciptaan
Tuhan
TOPIK : Sapi
HARI , TANGGAL :Senin, 7 Oktober 2013
WAKTU : 07.45-11.00 WIB
SENTRA : Persiapan
INDIKATOR KEGIATAN
PEMBELAJARAN
ALAT/
SUMBER
BELAJAR
PENILAIAN
PERKEMBANGAN
ANAK
PENDIDIKAN
NASIONALIS
ME,
KARAKTER
BANGSA DAN
KEWIRAUSA
HAAN
Alat Hasil
Mengucap do’a
sebelum dan
sesudah
melakukan
sesuatu (NAM)
Mengajukan
pertanyaan lebih
banyak
Menyanyikan
lagu sesuai irama
( Sn 2 )
Mau bekerjasama
dalam kelompok
dalam melakukan
kegiatan (SE-5)
Mengelompokan
benda yang
sama & sejenis
( K 1 )
Membedakan
A. KEGIATAN
AWAL Do’a dan salam
pembuka
Apersepsi : story
sapi binatang
kurban
Song : bapak tani,
anak genbala
Permainan Edukatif
: Pipa bocor
B. KEGIATAN INTI
Kantong pintat
Guru dan
anak
Guru dan
anak
Guru dan
anak
Anak dan
guru
Kantong
pintar,
bola,merjan,
piring
Praktek
langsung
percakapa
n
Praktek
langsung
Praktek
langsung
Unjuk
kerja
religius
Semangat
kebangsaan
kerjasama
kerjasama
Tanggung
jawab
93
ciptaan tuhan
dengan buatan
manusia (NAM
5 )
Dapat memilih
kegiatan sendiri
Menyebutkan
bilangan 1 – 10
tanpa mengenal
konsep ( K 7 )
Membedakan
panjang –
pendek, lurus –
keriting ( K 3 )
Membuat garis
lurus, vertikal,
melengkung (F
16 )
Berdoa sebelum
makan dan
minum(NAM)
Makan bekal
yang sudah
dibawa
Bermain
permainan diluar
sekolah
Menceritakan
kembali kegiatan
Montase
Rollete
Dadu gambar
Tali pas
Menggambar Bebas
ISTIRAHAT Mencuci tangan,
berdoa sebelum dan
sesudah makan
Makan bersama
Bermain
EKSKUL
*RELIGI*
Membaca huruf
hijaiyah
C. KEGIATAN
AKHIR Mengulas kegiatan
dan Diskusi tentang
Majalah anak,
gunting, lem,
kertas hvs
APE rollet,
kartu huruf,
lem, kertas
hvs
Dadu gambar,
gambar sapi,
papan,
APE tali pas,
gambar orang
berbagai jenis
Kertas hvs,
crayon
Anak air
serbet
Anak, bekal
Mainan di
luar kelas
peraga
Anak dan
guru
Hasil
karya
Praktek
langsung
Unjuk
kerja
Unjuk
kerja
Hasil
karya
Penugasa
n
Observasi
Observasi
Praktek
langsung
Observasi
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
Kemandirian
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
religius
Tanggung
jawab
94
sehari(K)
kegiatan satu hari
Janji pulang sekolah
Doa pulang dan
salam penutup
Anak dan
guru
Anak dan
guru
Observasi
Observasi
Tanggung
jawab
Religius
Semarang, 4 Oktober 2013
Kepala Sekolah Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihaur Rizqi
95
RENCANA KEGIATAN HARIAN
KELOMPOK : TK A
SEMESTER/ MINGGU : 1 / 11
TEMA/ SUB TEMA : ALL ABOUT ME / Aku sayang Binatang Ciptaan
Tuhan
TOPIK : Sapi
HARI , TANGGAL :Rabu, 9 Oktober 2013
WAKTU : 07.45-11.00 WIB
SENTRA : Balok
INDIKATOR KEGIATAN
PEMBELAJARAN
ALAT/
SUMBER
BELAJAR
PENILAIAN
PERKEMBANGAN
ANAK
PENDIDIKAN
NASIONALIS
ME,
KARAKTER
BANGSA DAN
KEWIRAUSA
HAAN
Alat Hasil
Mengucap do’a
sebelum dan
sesudah
melakukan
sesuatu (NAM)
Mengajukan
pertanyaan lebih
banyak
Menyanyikan
lagu sesuai irama
( Sn 2 )
Mau bekerjasama
dalam kelompok
dalam melakukan
kegiatan (SE-5)
Mengelompokka
n 2 bentuk (
lingkaran dan
bujur sangkar)(
KOG. 2)
A. KEGIATAN
AWAL Do’a dan salam
pembuka
Apersepsi : story
sapi binatang
kurban
Song : bapak tani,
anak genbala
Permainan Edukatif
: Pipa bocor
B. KEGIATAN INTI
Mengenal bentuk
geometri
Guru dan
anak
Guru dan
anak
Guru dan
anak
Pipa bocor,
bola, ember
Balok
Balok dan
Praktek
langsung
percakapa
n
Praktek
langsung
Praktek
langsung
Unjuk
kerja
religius
Semangat
kebangsaan
kerjasama
kerjasama
Tanggung
jawab
96
Meniru bentuk
(FM-B2)
Menyebutkan
makhluk ciptaan
Tuhan secara
sederhana.( MA
4)
Dapat memilih
kegiatan sendiri.
(SE 5)
Berdoa sebelum
makan dan
minum(NAM)
Makan bekal
yang sudah
dibawa
Bermain
permainan diluar
sekolah
Menceritakan
kembali kegiatan
sehari(K)
Membangun
kandang /
peternakan sapi
Membangun pabrik
susu cimory
Menggambar bebas
ISTIRAHAT Mencuci tangan,
berdoa sebelum dan
sesudah makan
Makan bersama
Bermain
EKSKUL
Bahasa Inggris
animal
C. KEGIATAN
AKHIR
Mengulas kegiatan
dan Diskusi tentang
kegiatan satu hari
Janji pulang sekolah
Doa pulang dan
salam penutup
property
Balok dan
property
Kertas,
ctayon,pensil
Anak air
serbet
Anak, bekal
Mainan di
luar kelas
peraga
Anak dan
guru
Anak dan
guru
Anak dan
guru
Unjuk
kerja
Unjuk
kerja
Unjuk
kerja
Penugasa
n
Observasi
Observasi
Praktek
langsung
Observasi
Observasi
Observasi
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
Kemandirian
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
religius
Tanggung
jawab
97
Tanggung
jawab
Religius
Semarang, 8 Oktober 2013
Kepala Sekolah Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihaur Rizqi
98
RENCANA KEGIATAN HARIAN
KELOMPOK : TK A
SEMESTER/ MINGGU : 1 / 11
TEMA/ SUB TEMA : ALL ABOUT ME / Aku sayang Binatang Ciptaan
Tuhan
TOPIK : Sapi
HARI , TANGGAL :Jumat, 11 Oktober 2013
WAKTU : 07.45-11.00 WIB
SENTRA : Fun Day
INDIKATOR KEGIATAN
PEMBELAJARAN
ALAT/
SUMBER
BELAJAR
PENILAIAN
PERKEMBANGAN
ANAK
PENDIDIKAN
NASIONALIS
ME,
KARAKTER
BANGSA DAN
KEWIRAUSA
HAAN
Alat Hasil
Mengucap do’a
sebelum dan
sesudah
melakukan
sesuatu (NAM)
Mengajukan
pertanyaan lebih
banyak
Menyanyikan
lagu sesuai irama
( Sn 2 )
Senam mengikuti
gerakan sendiri
(Sn)
Mau
bekerjasama
dalal kelompok
A. KEGIATAN
AWAL Do’a dan salam
pembuka
Apersepsi : story
sapi binatang
kurban
Song : bapak tani,
anak genbala
Senam Sehat
Gembira
B. KEGIATAN INTI
Permainan pipa
bocor
Guru dan
anak
Guru dan
anak
Guru dan
anak
Kaset, tape
rcorder
Pipa bocor,
bola
pingpong,
ember
Praktek
langsung
percakapa
n
Praktek
langsung
Praktek
langsung
Praktek
langsung
religius
Semangat
kebangsaan
kerjasama
semangat
Kerjasama
99
saat melakukan
kegiatan
Berdoa sebelum
makan dan
minum(NAM)
Makan bekal
yang sudah
dibawa
Bermain
permainan diluar
sekolah
Menceritakan
kembali kegiatan
sehari(K)
ISTIRAHAT
Mencuci tangan,
berdoa sebelum dan
sesudah makan
Makan bersama
Bermain
C. KEGIATAN
AKHIR
Mengulas kegiatan
dan Diskusi tentang
kegiatan satu hari
Janji pulang sekolah
Doa pulang dan
salam penutup
Anak air
serbet
Anak, bekal
Mainan di
luar kelas
Anak dan
guru
Anak dan
guru
Penugasa
n
Observasi
Observasi
Observasi
Observasi
Observasi
Tanggung
jawab
Kemandirian
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
Religius
Semarang, 10 Oktober 2013
Kepala Sekolah Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihaur Rizqi
100
Siklus II
RENCANA KEGIATAN HARIAN
KELOMPOK : TK A
SEMESTER/ MINGGU : 1 / 11
TEMA/ SUB TEMA : ALL ABOUT ME / Aku sayang Binatang Ciptaan
Tuhan
TOPIK : Laba-laba
HARI , TANGGAL :Jumat, 18 Oktober 2013
WAKTU : 07.45-11.00 WIB
SENTRA : Fun Day
INDIKATOR KEGIATAN
PEMBELAJARAN
ALAT/
SUMBER
BELAJAR
PENILAIAN
PERKEMBANGAN
ANAK
PENDIDIKAN
NASIONALIS
ME,
KARAKTER
BANGSA DAN
KEWIRAUSA
HAAN
Alat Hasil
Mengucap do’a
sebelum dan
sesudah
melakukan
sesuatu (NAM)
Mengajukan
pertanyaan lebih
banyak
Menyanyikan
lagu sesuai irama
( Sn 2 )
Senam mengikuti
gerakan sendiri
(Sn)
Mau
bekerjasama
A. KEGIATAN
AWAL
Do’a dan salam
pembuka
Apersepsi : story
sapi binatang
kurban
Song : bapak tani,
anak genbala
Senam Sehat
Gembira
B. KEGIATAN INTI
Permainan pipa
bocor
Guru dan
anak
Guru dan
anak
Guru dan
anak
Kaset, tape
rcorder
Pipa bocor,
bola pingpong,
Praktek
langsung
percakapa
n
Praktek
langsung
Praktek
langsung
Praktek
religius
Semangat
kebangsaan
kerjasama
semangat
Kerjasama
101
dalal kelompok
saat melakukan
kegiatan
Berdoa sebelum
makan dan
minum(NAM)
Makan bekal
yang sudah
dibawa
Bermain
permainan diluar
sekolah
Menceritakan
kembali kegiatan
sehari(K)
ISTIRAHAT
Mencuci tangan,
berdoa sebelum dan
sesudah makan
Makan bersama
Bermain
C. KEGIATAN
AKHIR
Mengulas kegiatan
dan Diskusi tentang
kegiatan satu hari
Janji pulang sekolah
Doa pulang dan
salam penutup
ember
Anak air
serbet
Anak, bekal
Mainan di
luar kelas
Anak dan
guru
Anak dan
guru
langsung
Penugasa
n
Observasi
Observasi
Observasi
Observasi
Observasi
Tanggung
jawab
Kemandirian
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
Religius
Semarang, 17 Oktober 2013
Kepala Sekolah Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihaur Rizqi
102
RENCANA KEGIATAN HARIAN
KELOMPOK : TK A
SEMESTER/ MINGGU : 1 / 11
TEMA/ SUB TEMA : ALL ABOUT ME / Aku sayang Binatang Ciptaan
Tuhan
TOPIK : Ikan
HARI , TANGGAL :Senin, 7 Oktober 2013
WAKTU : 07.45-11.00 WIB
SENTRA : Persiapan
INDIKATOR KEGIATAN
PEMBELAJARAN
ALAT/
SUMBER
BELAJAR
PENILAIAN
PERKEMBANGAN
ANAK
PENDIDIKAN
NASIONALIS
ME,
KARAKTER
BANGSA DAN
KEWIRAUSA
HAAN
Alat Hasil
Mengucap do’a
sebelum dan
sesudah
melakukan
sesuatu (NAM)
Mengajukan
pertanyaan lebih
banyak
Menyanyikan
lagu sesuai irama
( Sn 2 )
Mau bekerjasama
dalam kelompok
dalam melakukan
kegiatan (SE-5)
Mengelompokan
benda yang
sama & sejenis
A. KEGIATAN
AWAL
Do’a dan salam
pembuka
Apersepsi : story
ikan
Song : bapak tani,
anak genbala
Permainan Edukatif
: Pipa bocor
B. KEGIATAN INTI
Memancing ian
Guru dan
anak
Guru dan
anak
Guru dan
anak
Anak dan
guru
Ikan kertas,
pancingan magnet, kartu
Praktek
langsung
percakapa
n
Praktek
langsung
Praktek
langsung
Unjuk
kerja
religius
Semangat
kebangsaan
kerjasama
kerjasama
Tanggung
jawab
103
( K 1 )
Membedakan
ciptaan tuhan
dengan buatan
manusia (NAM
5 )
Dapat memilih
kegiatan sendiri
Menyebutkan
bilangan 1 – 10
tanpa mengenal
konsep ( K 7 )
Membedakan
panjang –
pendek, lurus –
keriting ( K 3 )
Membuat garis
lurus, vertikal,
melengkung (F
16 )
Berdoa sebelum
makan dan
minum(NAM)
Makan bekal
yang sudah
dibawa
Bermain
permainan diluar
sekolah
Montase
kosakataku
Amlop hitung
Penggaris huruf
Menggambar Bebas
ISTIRAHAT Mencuci tangan,
berdoa sebelum dan
sesudah makan
Makan bersama
Bermain
EKSKUL
*RELIGI*
Membaca huruf
hijaiyah
C. KEGIATAN
AKHIR
huruf
Majalah anak,
gunting, lem,
kertas hvs
Ertas, spido,
kartu kata
Amplop,
kertas, pensil,
ikan
Penggaris
huruf, spidol,
spidol
Kertas hvs,
crayon
Anak air
serbet
Anak, bekal
Mainan di
luar kelas
peraga
Hasil
karya
Praktek
langsung
Unjuk
kerja
Unjuk
kerja
Hasil
karya
Penugasa
n
Observasi
Observasi
Praktek
langsung
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
Kemandirian
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
religius
104
Menceritakan
kembali kegiatan
sehari(K)
Mengulas kegiatan
dan Diskusi tentang
kegiatan satu hari
Janji pulang sekolah
Doa pulang dan
salam penutup
Anak dan
guru
Anak dan
guru
Anak dan
guru
Observasi
Observasi
Observasi
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
Religius
Semarang, 18 Oktober 2013
Kepala Sekolah Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihaur Rizqi
105
RENCANA KEGIATAN HARIAN
KELOMPOK : TK A
SEMESTER/ MINGGU : 1 / 11
TEMA/ SUB TEMA : ALL ABOUT ME / Aku sayang Binatang Ciptaan
Tuhan
TOPIK : Sapi
HARI , TANGGAL :Rabu, 23 Oktober 2013
WAKTU : 07.45-11.00 WIB
SENTRA : Balok
INDIKATOR KEGIATAN
PEMBELAJARAN
ALAT/
SUMBER
BELAJAR
PENILAIAN
PERKEMBANGAN
ANAK
PENDIDIKAN
NASIONALIS
ME,
KARAKTER
BANGSA DAN
KEWIRAUSA
HAAN
Alat Hasil
Mengucap do’a
sebelum dan
sesudah
melakukan
sesuatu (NAM)
Mengajukan
pertanyaan lebih
banyak
Menyanyikan
lagu sesuai irama
( Sn 2 )
Mau bekerjasama
dalam kelompok
dalam melakukan
kegiatan (SE-5)
Mengelompokka
n 2 bentuk (
lingkaran dan
A. KEGIATAN
AWAL
Do’a dan salam
pembuka
Apersepsi : story
ikan
Song : bapak tani,
anak genbala
Permainan Edukatif
: Pipa bocor
B. KEGIATAN INTI
Mengenal bentuk geometri
Guru dan
anak
Guru dan
anak
Guru dan
anak
Pipa bocor,
bola, ember
Balok
Praktek
langsung
percakapa
n
Praktek
langsung
Praktek
langsung
Unjuk kerja
religius
Semangat
kebangsaan
kerjasama
kerjasama
Tanggung jawab
106
bujur sangkar)(
KOG. 2)
Meniru bentuk
(FM-B2)
Menyebutkan
makhluk ciptaan
Tuhan secara
sederhana.( MA
4)
Dapat memilih
kegiatan sendiri.
(SE 5)
Berdoa sebelum
makan dan
minum(NAM)
Makan bekal
yang sudah
dibawa
Bermain
permainan diluar
sekolah
Menceritakan
kembali kegiatan
sehari(K)
Membangun kolam
ikan
Membangun sea
world
Menggambar bebas
ISTIRAHAT
Mencuci tangan,
berdoa sebelum dan
sesudah makan
Makan bersama
Bermain
EKSKUL
Bahasa Inggris
animal
C. KEGIATAN
AKHIR Mengulas kegiatan
dan Diskusi tentang
kegiatan satu hari
Janji pulang sekolah
Doa pulang dan
salam penutup
Balok dan
property
Balok dan
property
Kertas,
ctayon,pensil
Anak air
serbet
Anak, bekal
Mainan di
luar kelas
peraga
Anak dan
guru
Anak dan
guru
Anak dan
guru
Unjuk
kerja
Unjuk
kerja
Unjuk
kerja
Penugasa
n
Observasi
Observasi
Praktek
langsung
Observasi
Observasi
Observasi
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
Kemandirian
Tanggung
jawab
Tanggung
jawab
religius
Tanggung
jawab
107
Tanggung
jawab
Religius
Semarang, 22 Oktober 2013
Kepala Sekolah Peneliti
Hendra, ST Annisa Fatihaur Rizqi
108
Data Anak Kelompok A
PAUD Rumah Kita Semarang
Tahun Pelajaran 2013/2014
No Nama Lengkap Nama Panggilan Jenis Kelamin
1 Satria Ramadhan Firmansyah Rama Laki-laki
2 M. Nafis Alfirdausi Nafis Laki-laki
3 Evo Camilo Evo Perempuan
4 Fatkhiya Purbandari N. Nindit Perempuan
5 Keisha Viola Depratikta Vio Perempuan
6 Zerlina Raissa Nabila Raissa Perempuan
109
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Annisa Fatihatur Rizqi
NPM : 09150004
Prodi : Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya buat ini benar-benar
merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,
maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Semarang, 28 oktober 2013
..................
Yang membuat pernyataan
Annisa Fatihatur Rizqi
NPM 09150004
110
BIODATA PENELITI
Nama : Annisa Fatihatur Rizqi
NPM : 09150004
Progdi : Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)
Tempat, Tanggal Lahir : Brebes, 14 Maret 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Mujahiddin RT 2 RW 4 Jatibarang Kidul
Kecamatan Jatibarang Brebes.
Riwayat Pendidikan
SD SD Negeri 1 Jatibarang Kidul Lulus Tahun 2003
SMP SMP Negeri 1 Jatibarang Lulus Tahun 2006
SMA SMA Negeri 1 Brebes Lulus Tahun 2009