Kerangka Teori, Konsep, Variabel, Indikator Regional Security Complexes

3
Erika . 0706291243 . Jurusan Ilmu Hubungan Internasional . Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik . Universitas Indonesia Page | 1 TUGAS METODE PENELITIAN SOSIALKERANGKA TEORI Nama : Erika NPM : 0706291243 KERANGKA TEORI Teori Regional Security Complex adalah teori yang menekankan perhatiannya pada signifikansi unsur regional/kawasan dalam memahami dinamika keamanan internasional, yaitu melalui pembentukan Regional Security Complexes. Security complex didefinisikan oleh Buzan sebagai sekumpulan negara yang karena satu dan lain hal memiliki kedekatan, yang lantas membuat primary security negara-negara tersebut tergabung dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain 1 . Definisi region/kawasan dalam Teori Regional Security Complex lebih dilihat dari kacamata keamanan sehingga suatu wilayah didefinisikan berdasarkan jangkauan pengaruhnya terhadap suatu isu keamanan 2 . Region dalam konsep ini bukanlah mengacu pada pengertian region secara teritori saja, tetapi lebih kepada sekumpulan unit yang memiliki proses sekuritisasi, desekuritisasi, atau keduanya sekaligus, yang terhubung satu sama lain, yang lantas menyebabkan masalah keamanan negara-negara tersebut tidak dapat dianalisa secara terpisah satu sama lain 3 . Ada juga yang mengatakan region dipahami sebagai subsistem supranasional dari sistem internasional 4 . Analisa mengenai Regional Security Complex (RSC) meliputi unsur-unsur seperti geografi, etnisitas, dan budaya masyarakat di suatu wilayah. Ketiga faktor ini nantinya akan mempengaruhi perkembangan ekonomi, dan sistem politik, yang pada akhirnya akan menimbulkan adanya saling ketergantungan antar negara satu dengan negara lain yang akan bermuara pada munculnya sistem pertahanan keamanan regional. Unsur yang penting dalam pembentukan RSC ini, menurut Barry Buzan, adalah adanya saling ketergantungan dan hubungan kerjasama keamanan antar negara-negara dalam kawasan tersebut 5 . Walaupun terbentuk hubungan saling ketergantungan dan hubungan kerjasama keamanan antar negara-negara RSC, Buzan tidak menyangkal akan tetap adanya hubungan yang selalu diwarnai persaingan, perimbangan kekuasaan, berbagai bentuk aliansi, serta masuknya kekuatan eksternal ke dalamnya 6 . 1 Barry Buzan. People, States, and Fear. (London: Harvester Wheatsheaf, 1991), hal. 190. 2 David A. Lake dan Patrick M. Morgan, Regional Organs: Building Security in a New World, (Pennsylvania: Pennsylvannia State University Press, 1997), hal. 20 3 Barry Buzan dan Ole Waefer. Regions and Power : The Structure of International Security. (Oxford: Cambridge University Press, 2003), hal. 44. 4 Björn Hettne. Beyond the ‘New’ Regionalism. http://www.iei.liu.se/content/1/c4/36/46/autumn%202005/ h05%20-%20NPE_Hettne_3.pdf, diakses pada 18 Maret 2009, pukul 19.39. 5 Barry Buzan dkk., The European Security Order Recast: Scenarios for the Post-Cold War Era, (London: Pinter, 1990) 6 Barry Buzan dan Ole Waefer, loc.cit., hal. 47.

Transcript of Kerangka Teori, Konsep, Variabel, Indikator Regional Security Complexes

Page 1: Kerangka Teori, Konsep, Variabel, Indikator Regional Security Complexes

Erika . 0706291243 . Jurusan Ilmu Hubungan Internasional . Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik .

Universitas Indonesia

Page | 1

TUGAS METODE PENELITIAN SOSIAL—KERANGKA TEORI

Nama : Erika

NPM : 0706291243

KERANGKA TEORI

Teori Regional Security Complex adalah teori yang menekankan perhatiannya pada

signifikansi unsur regional/kawasan dalam memahami dinamika keamanan internasional,

yaitu melalui pembentukan Regional Security Complexes. Security complex didefinisikan

oleh Buzan sebagai sekumpulan negara yang karena satu dan lain hal memiliki kedekatan,

yang lantas membuat primary security negara-negara tersebut tergabung dan tidak dapat

dipisahkan satu sama lain1.

Definisi region/kawasan dalam Teori Regional Security Complex lebih dilihat dari

kacamata keamanan sehingga suatu wilayah didefinisikan berdasarkan jangkauan

pengaruhnya terhadap suatu isu keamanan2. Region dalam konsep ini bukanlah mengacu

pada pengertian region secara teritori saja, tetapi lebih kepada sekumpulan unit yang

memiliki proses sekuritisasi, desekuritisasi, atau keduanya sekaligus, yang terhubung satu

sama lain, yang lantas menyebabkan masalah keamanan negara-negara tersebut tidak dapat

dianalisa secara terpisah satu sama lain3. Ada juga yang mengatakan region dipahami sebagai

subsistem supranasional dari sistem internasional4.

Analisa mengenai Regional Security Complex (RSC) meliputi unsur-unsur seperti

geografi, etnisitas, dan budaya masyarakat di suatu wilayah. Ketiga faktor ini nantinya akan

mempengaruhi perkembangan ekonomi, dan sistem politik, yang pada akhirnya akan

menimbulkan adanya saling ketergantungan antar negara satu dengan negara lain yang akan

bermuara pada munculnya sistem pertahanan keamanan regional. Unsur yang penting dalam

pembentukan RSC ini, menurut Barry Buzan, adalah adanya saling ketergantungan dan

hubungan kerjasama keamanan antar negara-negara dalam kawasan tersebut5. Walaupun

terbentuk hubungan saling ketergantungan dan hubungan kerjasama keamanan antar

negara-negara RSC, Buzan tidak menyangkal akan tetap adanya hubungan yang selalu

diwarnai persaingan, perimbangan kekuasaan, berbagai bentuk aliansi, serta masuknya

kekuatan eksternal ke dalamnya6.

1 Barry Buzan. People, States, and Fear. (London: Harvester Wheatsheaf, 1991), hal. 190.

2 David A. Lake dan Patrick M. Morgan, Regional Organs: Building Security in a New World, (Pennsylvania:

Pennsylvannia State University Press, 1997), hal. 20 3 Barry Buzan dan Ole Waefer. Regions and Power : The Structure of International Security. (Oxford:

Cambridge University Press, 2003), hal. 44. 4 Björn Hettne. Beyond the ‘New’ Regionalism. http://www.iei.liu.se/content/1/c4/36/46/autumn%202005/

h05%20-%20NPE_Hettne_3.pdf, diakses pada 18 Maret 2009, pukul 19.39. 5 Barry Buzan dkk., The European Security Order Recast: Scenarios for the Post-Cold War Era, (London:

Pinter, 1990) 6 Barry Buzan dan Ole Waefer, loc.cit., hal. 47.

Page 2: Kerangka Teori, Konsep, Variabel, Indikator Regional Security Complexes

Erika . 0706291243 . Jurusan Ilmu Hubungan Internasional . Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik .

Universitas Indonesia

Page | 2

Adanya saling ketergantungan dan kesadaran akan perlu dibangunnya hubungan

kerjasama di bidang keamanan antar negara anggota RSC didasarkan pada dua hal: pertama,

terdapat kesadaran bahwa stabilitas struktur keamanan di satu negara akan mempengaruhi

stabilitas negara-negara lain yang terletak pada satu kawasan, dan kedua, adanya dominasi

negara-negara superpower dalam sistem global dapat mengancam pertahanan regional dan

juga dapat memicu ketegangan dan konflik antar negara di kawasan tersebut.

Teori RSC ini pada akhirnya akan bermuara pada pembentukan security

management sebagai tujuan akhir dari usaha-usaha regionalisasi yang berbasis keamanan

kawasan.

KONSEP, VARIABEL, DAN INDIKATOR

Dalam Teori Regional Security Complex dikenal konsep pengaturan keamanan

(security arrangement), yang didefinisikan sebagai bagaimana suatu negara mengusahakan

terciptanya keteraturan dan keamanan kawasan dengan jalan melakukan kerja sama dengan

negara-negara tetangganya di kawasan tersebut.

Variabel-variabel dalam teori Regional Security Complex dapat dibagi menjadi

variabel internal dan variabel eksternal. Variabel internal kemudian diukur dengan

menggunakan indikator letak geografis, interaksi antar negara, serta kesamaan sistem budaya,

ekonomi, sosial dan politik negara-negara kawasan. Sedangkan variabel eksternal akan dilihat

dengan memperhatikan kondisi lingkungan internasional di sekitar negara-negara anggota

RSC dan isu-isu yang sedang berkembang saat itu.

Variabel yang pertama, variabel internal, diukur dengan menggunakan empat macam

indikator : letak geografis, interaksi, dan kesamaan dalam sistem budaya, ekonomi, sosial,

dan politik. Dalam letak geografis, dilihat seberapa besar peranan letak geografis dalam

mendefinisikan suatu negara sebagai suatu kawasan, sebab tidak semua negara yang letaknya

berdekatan dapat menjalin suatu pengaturan keamanan bersama. Sebagai contoh, Asia Selatan

yang hingga kini masih belum memiliki suatu organisasi pengaturan keamanan bersama.

Indikator kedua, interaksi antar negara, akan melihat seberapa sering dan seberapa dekat

hubungan interaksi antar negara-negara dalam suatu kawasan. Apakah interaksi antar negara

begitu dalam sehingga mereka merasa sebagai satu kesatuan, atau justru interaksi yang terlalu

sedikit membuat mereka seperti merasa tidak mengenal negara tetangganya sendiri?

Sementara indikator ketiga akan melihat berbagai kesamaan sistem budaya, ekonomi, sosial,

dan politik dalam negara-negara satu kawasan. Semakin banyak negara-negara tersebut

memiliki kesamaan, tentunya akan timbul rasa solidaritas yang semakin kuat.

Variabel yang kedua, variabel eksternal, merupakan hal-hal dari luar kawasan yang

juga turut mempengaruhi terbentuknya pengaturan keamanan dalam suatu RSC. Indikator

pertama dalam variabel eksternal adalah mengenai kondisi/keadaan lingkungan internasional,

apakah keadaan lingkungan internasional saat itu justru mendukung terbentuknya pengaturan

keamanan dalam RSC, seperti misalnya kondisi dunia pada masa Pasca Perang Dunia II di

mana dunia dikuasai oleh kekuatan unipolar Amerika Serikat, yang kemudian mendorong

negara-negara untuk membentuk suatu pengaturan keamanan bersama untuk melawan

dominasi AS tersebut; atau justru kondisi lingkungan internasional malah tidak

Page 3: Kerangka Teori, Konsep, Variabel, Indikator Regional Security Complexes

Erika . 0706291243 . Jurusan Ilmu Hubungan Internasional . Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik .

Universitas Indonesia

Page | 3

memungkinkan terjadinya suatu pengaturan keamanan bersama, seperti misalnya kondisi

krisis ekonomi dunia yang telah terjadi sekarang, yang menuntut negara untuk memberi

perhatian lebih pada masalah perekonomian dalam negeri, bukan pada pengaturan hubungan

regional. Indikator kedua adalah isu-isu yang berkembang saat itu, apakah saat itu di dunia

sedang berkembang isu-isu yang membutuhkan kerjasama negara kawasan terutama dalam

hal pengaturan keamanan seperti isu terorisme yang sedang marak belakangan ini, atau justru

isu yang sedang berkembang ternyata tidak berpengaruh pada pembentukan pengaturan

keamanan antar negara kawasan. Indikator-indikator inilah yang kemudian akan digunakan

untuk melihat apakah dalam negara-negara kawasan akan terbentuk suatu RSC yang

mengarah pada terbentuknya pengaturan keamanan atau tidak.

Teori : Regional Security Complex

Konsep : Security arrangement

Variabel : Internal dan eksternal

Indikator : Variabel internal : 1. Letak geografis

2. Interaksi sosial

3. Kesamaan sistem budaya, ekonomi, sosial, dan politik.

Variabel eksternal : 1. Situasi dunia internasional

2. Isu-isu yang sedang berkembang