Kerangka Acuan Ebt Bintuni

8
KERANGKA ACUAN STUDI POTENSI ENERGI BARU TERBARUKAN KABUPATEN TELUK BINTUNI A. LATAR BELAKANG Energi mempunyai peranan yang penting dan sangat diperlukan dalam kegiataan sehari hari pada setiap tingkat, baik pada tingkat individual, keluarga, masyarakat dan negara.Pengunaan energi tersebut diperlukan untuk melakukan kegiatan social, ekonomi, pertahanan. Ketersedian energi merupakan prasyarat untuk peningkatan taraf hidup masyarakat dan pertumbuhan ekonomi negara. Pada saat ini peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan menunjukan kecenderungan yang meningkat.dan tentunya meningkatkan kebutuhan Energi. Dengan demikian ketersedian Energi yang kontinu merupakan prasyarat yang tidak dapat ditawar-tawar lagi apabila kita ingin mempertahankan momentum pertumbuhan. Walaupun ada pertumbuhan akan tetapi pertumbuhan tersebut tidak merata, ada ketimpangan antara bagian barat dengan bagian timur, antara jawa dan luar jawa. Pada daerah bagian timur Indonesia atau pada daerah diluar jawa dengan kondisi prasarana yang kurang memadai menyebabkan akses pada Energi komersial menjadi terbatas pula. Fakta menunjukan bahwa penggunaan energi di Indonesia di dominasi Energi yang berasal dari fosil. Ketersedian energi yang berasal dari fossil makin lama makin berkurang dan STUDI POTENSI ENERGI TERBARUKAN Hal 1

description

KAK

Transcript of Kerangka Acuan Ebt Bintuni

Page 1: Kerangka Acuan Ebt Bintuni

KERANGKA ACUAN

STUDI POTENSI ENERGI BARU TERBARUKAN

KABUPATEN TELUK BINTUNI

A. LATAR BELAKANG

Energi mempunyai peranan yang penting dan sangat diperlukan dalam

kegiataan sehari hari pada setiap tingkat, baik pada tingkat individual,

keluarga, masyarakat dan negara.Pengunaan energi tersebut diperlukan

untuk melakukan kegiatan social, ekonomi, pertahanan. Ketersedian

energi merupakan prasyarat untuk peningkatan taraf hidup masyarakat

dan pertumbuhan ekonomi negara.

Pada saat ini peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi

Indonesia secara keseluruhan menunjukan kecenderungan yang

meningkat.dan tentunya meningkatkan kebutuhan Energi. Dengan

demikian ketersedian Energi yang kontinu merupakan prasyarat yang

tidak dapat ditawar-tawar lagi apabila kita ingin mempertahankan

momentum pertumbuhan. Walaupun ada pertumbuhan akan tetapi

pertumbuhan tersebut tidak merata, ada ketimpangan antara bagian

barat dengan bagian timur, antara jawa dan luar jawa. Pada daerah

bagian timur Indonesia atau pada daerah diluar jawa dengan kondisi

prasarana yang kurang memadai menyebabkan akses pada Energi

komersial menjadi terbatas pula.

Fakta menunjukan bahwa penggunaan energi di Indonesia di dominasi

Energi yang berasal dari fosil. Ketersedian energi yang berasal dari fossil

makin lama makin berkurang dan sangat rawan terhadap perubahan

kondisi politik global. Apabila terjadi gejolak maka yang paling terkena

dampaknya dalam hal supply Energi fossil adalah daerah daerah yang

mempunyai fasilitas prasarana yang minim.

Selain itu pada tingkat regional komsumsi Energi perkapita masih

rendah. Data dari dokumen Human Development Index (HDI) tahun 2005

menyebutkan bahwa konsumsi tenaga listrik di Indonesia masih 463

kWh/kapita. Angka ini masih di bawah negara tetangga kita Malaysia

STUDI POTENSI ENERGI TERBARUKAN Hal 1

Page 2: Kerangka Acuan Ebt Bintuni

(3.234 kWh/kapita), Thailand (1.860 kWh/kapita), Filipina (610

kWh/kapita), dan Singapura (7.961 kWh/kapita). Sedangkan konsumsi

tenaga listrik/orang di Provinsi Papua Barat hanya ……kWh/kapita.

Kebutuhan diperkirakan Energi akan meningkat secara signifikan karena

pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi dapat meningkat

Melihat kondisi tersebut diatas tidak ada pilihan lain untuk segera

memulai pengembangan Energi terbarukan disamping Energi baru. Yang

dimaksud dengan Energi terbarukan adalah Mikro Hidro, Biofuel, Panas

Bumi, Energi Matahari, Bio Massa dan Angin.

Propinsi Papua Barat dengan luas wilayah km2 dan jumlah penduduk

…… jiwa, potensi Sumber Daya Alamnya dengan komsumsi Energi ……

KWH/kapita, dan pendapatan Rp /kapita, dipandang perlu untuk

mengetahui potensi Energi terbarukan yang sewaktu waktu dapat

ditindak lanjuti dengan perencanaan dan pembangunan.

B. MAKSUD

Kegiatan Studi Potensi Energi Baru terbarukan di Kabupaten Teluk

Bintuni, dimaksudkan untuk:

1. Mensurvey, mengidentifikasi dan menganalisa potensi Energi baru

terbarukan;

2. Membuat rekomendasi untuk pengaplikasian Energi baru

terbarukan.

C. TUJUAN

Hasil studi ini untuk membuat dokumen tentang potensi Energi

terbarukan yang akan digunakan sebagai:

1. Menyiapkan bahan masukan untuk penyusunan kebijakan,

konsep dan strategi pengembangan Energi terbarukan di provinsi

Papua Barat.

2. Menyiapkan bahan pertimbangan untuk pelaksanaan tahapan

selanjutnya yaitu tahap perencanan teknis detail dan kemudian

tahapan kontruksi.

STUDI POTENSI ENERGI TERBARUKAN Hal 2

Page 3: Kerangka Acuan Ebt Bintuni

D. SASARAN

Sasaran yang ingin di capai dari kegiatan ini adalah :

1. Tersedianya informasi potensi energi terbarukan di Kabupaten Teluk

Bintuni.

2. Tersedianya rekomendasi untuk pengaplikasian energi

terbarukan di Kabupaten Teluk Bintuni.

E. LOKASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

Lokasi pelaksanaan pekerjaan adalah Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi

Papua Barat

F. RUANG LINGKUP

Berdasarkan uraian tugas yang terangkum dalam “Kerangka Acuan Kerja

/Term of Refference (TOR)” pihak konsultan berkewajiban untuk

melakukan Studi tentang Potensi Energi Terbarukan di Kabupaten Teluk

Bintuni. Secara garis besar pelaksanaan pekerjaan Studi tentang Potensi

Energi Terbarukan di Kabupaten Teluk Bintun,dilakukan melalui berbagai

tahapan sebagai berikut :

1. Kegiatan Persiapan

a) Merumuskan methode dan rencana kerja

b) Mempersiapkan personil dan peralatan

c) Melakukan koordinasi dengan Instansi/Lembaga terkait baik

Pemerintah ataupun Swasta

2. Kegiatan Studi Kepustakaan

a) Mengumpulkan dan mempelajari Kebijakan dan Peraturan

Pemerintah tentang Energi terbarukan,

b) Mengumpulkan dan mempelajari Buku tentang Energi

Terbarukan

c) Mengumpulkan dan mempelajari Data Sekunder pemanfaatan

Energi terbarukan,

3. Kegiatan Survey

STUDI POTENSI ENERGI TERBARUKAN Hal 3

Page 4: Kerangka Acuan Ebt Bintuni

a) Inventarisasi energi alternatif yang sudah dan sedang dilakukan,

b) Melakukan inventarisasi mengenai karakterisasi wilayah dari sisi

geografis, lingkungan, sosial, ekonomi, dan budaya di wilayah-

wiliyah pedesaaan yang belum terjangkau listrik terutama di

desadesa terpencil

c) Melakukan inventarisasi dan pengumpulan data primer tentang

potensi sumber daya alam yang dapat dijadikan sumber energi

listrik terbarukan (mikro hidro, tenaga angin, tenaga surya,

biomassa, gelombang dan energi yang berasal dari tumbuhan

dan lainnya).

4. Kegiatan Analisa

a) Melakukan analisis kemungkinan bangkitan energi yang dapat

dimanfaatkan sebagai energi listrik di wilayah-wilayah yang

teridentifikasi.

b) Melakukan analisis teknologi pembangkit listrik yang tepat guna

dengan mempertimbangkan aspek biaya, penguasaan teknologi,

kesediaan SDM, ketersediaan sumber daya alam, keberlanjutan,

dan pelestarian lingkungan hidup.

5. Kegiatan Penyusuan Laporan dan Presentasi

Jenis, Isi dan jumlah laporan yang harus dibuat mencakup

a) Penyusunan Draft Laporan Akhir

Draf laporan akhir sebanyak 20 exemplar

Laporan Akhir sebanyak 20 Exemplar

b) Isi Laporan Akhir ini mencakup

1) Konteks permasalahan energi listrik,

2) Muatan peraturan dan perundangan,

3) Review energi terbarukan dan metodologi,

4) Hasil identifikasi desa-desa yang belum terlistriki,

5) Identifikasi potensi dan lokasi sumber energi terbarukan,

6) Hasil analisis kelayakan pengembangan potensi energi, dan

7) Hasil analisis kelayakan ekonomi, road map, dan rencana aksi.

c) Presentasi, untuk penyempurnaan Draft Laporan Akhir.

STUDI POTENSI ENERGI TERBARUKAN Hal 4

Page 5: Kerangka Acuan Ebt Bintuni

G. TENAGA YANG DIBUTUHAN

Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan dibutuhkan layanan jasa

tenaga ahli dan tenaga pendukung. Tenaga ahli yang dibutuhkan untuk

pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

1. Ahli Mikro Hidro, Tenaga ahli ini disyaratkan memiliki latar

belakang pendidikan di bidang Teknik Sipil atau Teknik Mesin atau

Tenik Elektro, berpengalaman dalam pekerjaan Pembangkit Listrik

Tenaga Mikro Hidro.

2. Ahli Panas Bumi, Tenaga ahli ini disyaratkan memiliki latar

belakang pendidikan di bidang Geologi Teknik atau Teknik Mesin

atau Tenik Tenik Elektro, berpengalaman dalam pekerjaan

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.

3. Ahli Tenaga Angin, Tenaga ahli ini disyaratkan memiliki latar

belakang pendidikan di bidang Fisika Teknik atau Teknik Mesin atau

Tenik Tenik Elektro, berpengalaman dalam pekerjaan Pembangkit

Listrik Tenaga Angin.

4. Ahli Tenaga Surya Tenaga ahli ini disyaratkan memiliki latar

belakang pendidikan di bidang Fisika Teknik atau Teknik Mesin atau

Tenik Tenik Elektro, berpengalaman dalam pekerjaan Pembangkit

Listrik Tenaga Surya.

5. Ahli Biofuel, Tenaga ahli ini disyaratkan memiliki latar belakang

pendidikan di bidang Agronomi atau Tenologi Hasil Pertanian atau

Fisika Teknik atau Teknik Mesin atau Kimia Tenik, berpengalaman

dalam Energi Biofuel

6. Ahli Biomass, Tenaga ahli ini disyaratkan memiliki latar belakang

pendidikan di bidang Agronomi atau Tenologi Hasil Pertanian atau

Fisika Teknik atau Teknik Mesin atau Kimia Tenik, berpengalaman

dalam Energi Biomass

7. Ahli Kelembagaan, Tenaga ahli ini disyaratkan memiliki latar

belakang pendidikan sarjana di bidang ilmu pemerintahan atau

administrasi negara, berpengalaman dalam pekerjaan

pengembangan kelembagaan pemerintahan, dan berpengalaman

STUDI POTENSI ENERGI TERBARUKAN Hal 5

Page 6: Kerangka Acuan Ebt Bintuni

dalam pekerjaan pengembangan kerjasama antara pemerintah

dengan masyarakat (termasuk dunia usaha).

8. Ahli Ekonomi, Tenaga ahli ini disyaratkan memiliki latar

belakang pendidikan di bidang ilmu ekonomi (kekhususan bidang

studi pembangunan) dengan pengalaman dalam penyusunan

Feability Study bidang energi

9. Ahli Sosial Budaya, Tenaga ahli ini disyaratkan memiliki latar

belakang pendidikan di bidang sosiologi atau antropologi dengan

berpengalaman dalam pengembangan partisipasi masyarakat dalam

pembangunan.

10. Ahli Geographic Information System ahli ini disyaratkan

memiliki latar belakang pendidikan di bidang Geodesi, Geographic

atau Information System dengan berpengalaman dalam

pengembangan Sistim Informasi Geographi.

H. WAKTU DAN JADWAL PELAKSANAAN

Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, jangka waktu pelaksanaan

pekerjaan Studi Potensi Air Baku Kota Bontang ini adalah selama 120

(seratus dua puluh hari) kalender atau selama 4 bulan terhitung mulai

tanggal diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja.

I. BIAYA YANG DIBUTUHAN

Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan dana sebesar ………..yang

bersumber dari anggaran APBD Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Papua Barat Tahun Anggaran 2011

KegiatanBulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke 4

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4Persiapan

Studi Kepustakaan

Survey

Analisa

Penyusuan Draft Laporan

Presentasi dan Penyusuan Laporan

STUDI POTENSI ENERGI TERBARUKAN Hal 6

Page 7: Kerangka Acuan Ebt Bintuni

Manokwari, April 2011

KEPALA DINAS PERTAMBANGANDAN ENERGI

Ir. J. Robert KarmaPEMBINA UTAMA MUDA

NIP. 19511024198003 1 006

STUDI POTENSI ENERGI TERBARUKAN Hal 7