EBT di Indonesia

29
Pengembangan Pengembangan Sumber Sumber Energi Energi Oleh : Arief Betta Kuarizmi 062 10 015

description

Tugas Pengembangan Sumber Energi

Transcript of EBT di Indonesia

Pengembangan Pengembangan Sumber EnergiSumber Energi

Oleh :Arief Betta Kuarizmi

062 10 015

Kondisi EBT di Indonesia

Sektor energi di Indonesia mengalami masalah serius, karena laju permintaan energi di dalam negeri melebihi pertumbuhan pasokan energi. Minyak mentah dan BBM sudah diimpor sehingga memaksa bangsa Indonesia mencari sumber energi lain guna mengatasi permintaan energi yang melonjak dari tahun ke tahun.Energi Baru dan Terbarukan (EBT) terus dikembangkan dan dioptimalkan, dengan mengubah pola fikir (mind-set) bahwa EBT bukan sekedar sebagai energi altenatif dari BB fosil tetapi harus menjadi penyangga pasokan energi nasional

Dapat kita lihat bahwa pemanfaatan energi terbarukan masih sangat minim di Indonesia. Alasannya klise, masalah dana, dan Indonesia masih terlena dengan bahan bakar fosil yang ada. Bahkan, masih ada sumber energi terbarukan yang tidak tersentuh sama sekali untuk dikembangkan.

ENERGI AIR0 Hydropower' adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir.

Pada dasarnya, air di seluruh permukaan Bumi ini bergerak (mengalir). Di alam sekitar kita, kita mengetahui bahwa air memiliki siklus. Dimana air menguap, kemudian terkondensasi menjadi awan. Air akan jatuh sebagai hujan setelah ia memiliki massa yang cukup. Air yang jatuh di dataran tinggi akan terakumulasi menjadi aliran sungai.

0 Tenaga air yang memanfaatkan gerakan air biasanya didapat dari sungai yang dibendung. Pada bagian bawah dam tersebut terdapat lubang-lubang saluran air. Pada lubang-lubang tersebut terdapat turbin yang berfungsi mengubah energi kinetik dari gerakan air menjadi energi mekanik yang dapat menggerakan generator listrik. Energi listrik yang berasal dari energi kinetik air disebut "hydroelectric". Hydroelectric ini menyumbang sekitar 715.000 MW atau sekitar 19% kebutuhan listrik dunia.

PLTA0Di seluruh Indonesia, potensi

PLTA skala besar dan kecil sekitar 75.670 MW (75,7 GW), tetapi hanya dimanfaatkan 5.940,04 MW atau 7,92% saja (PLTA 5.711,29 MW, PLTMH 228,75 MW) dan Dirjen EBTKE menargetkan 9.700 MW pada tahun 2015. PLTA skala besar dan kecil yang sudah beroperasi sekitar 1.941 MW

PLTMH (Mini Hidro <1000 kW, Mikro Hidro <100 kW, Piko Hidro <1 kW)

0 Potensi: 230.910 MW (231 GW) (th 2006). Tahun 2007, kapasitas terpasang masih 60 MW. Di antaranya: PLTMH Lebak Picung (10 kW, 52 KK), Susuan Karang Asem (Bali) (25 kW), Kampung Sawah (6 kW, 40KK), Bojong Cisono (6 kW, 70 KK), Cibadak (6 kW, 266 KK), Cisuren (12 kW, 120 KK), Ciawi (6 kW, 180 KK), Luewi Gajah (6 kW, 70KK), Parakan Darai (10 kW, 54 KK), Sungai Code, Yogya.

0 Pemanfaatan PLTMH dapat menghemat BBM dan CER sangat besar. PT Indonesia Power meyakinkan, bahwa Produksi listrik PLTMH Cileunca berkapasitas 1 (2x0,5) MW (menelan biaya Rp.13 milyar), desa Warnasari, Kec. Pangalengan, Kab. Bandung, dapat menghemat Rp. 10 milyar setahun. Bila seluruh PLTMH dapat mencapai kapasitas 500 MW, penghematan biaya sekitar Rp.4,27 triliun dan keuntungan dari CER US$ 6 juta, serta ada pemasukan kas desa (PADES, Pendapatan Asli Desa) Rp.2 triliun per tahun. Sistem Off-Grid disarankan untuk digunakan di desa, yaitu sistem pemeliharaan alat/jaringan listrik dan tagihan listrik dikelola oleh masyarakat / koperasi desa sendiri, agar kemandirian dan pertumbuhan desa dapat terwujud.

ENERGI LAUT

0Energi yang dapat dihasilkan dari konversi gaya mekanik, gaya potensial serta perbedaaan temperature air laut menjadi energi listrik

0Energi samudra murni, dapat digolongkan menjadi empat jenis yaitu energi gelombang, energi pasang surut, energi arus laut, energi panas laut

Energi Gelombang0 Energi gelombang laut adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan

gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya serta salah satu bentuk energi yang bisa dimanfaatkan dengan mengetahui tinggi gelombang, panjang gelombang, dan periode waktunya.

0 Pada dasarnya pergerakan laut yang menghasilkan gelombang laut terjadi akibat dorongan pergerakan angin. Angin timbul akibat perbedaan tekanan pada 2 titik yang diakibatkan oleh respons pemanasan udara oleh matahari yang berbeda di kedua titik tersebut. Mengingat sifat tersebut maka energi gelombang laut dapat dikategorikan sebagai energi terbarukan.

Energi Pasang Surut0Energi Kinetik dari pemanfaatan beda ketinggian

pasang permukaan laut antara saat pasang dan surut. Prinsip kerjanya sama dengan pembangkit listrik tenaga air (PLTA), seperti waduk Jatiluhur, Jawa Barat.

Energi Arus Laut0 Cara kerja pembangkit listrik tenaga arus laut tidak berbeda jauh

dengan pembangkit listrik tenaga angin yang memanfaatkan putaran kincir untuk menggerakan generator sehingga menghasilkan listrik.

0 Kecepatan arus laut minimum yaitu kecepatan 2m/detik, namun yang ideal 2.5m/detik

0 Potensi EAL Indonesia menghasilkan listrik sangat besar, yaitu sekitar 5,6-9 TerraWatt (TW). Angka itu kira-kira 30-50ribu kali PLTA Jatiluhur (187 MW).

Energi Panas Laut0 Pembangkit listrik dapat memanfaatkan perbedaan temperatur tersebut untuk

menghasilkan energi. Pemanfaatan sumber energi jenis ini disebut dengan konversi energi panas laut (Ocean Themal Energy Conversion atau OTEC). Perbedaan temperatur antara permukaan yang hangat dengan air laut dalam yang dingin dibutuhkan minimal sebesar 77 derajat Fahrenheit (25 °C) agar dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik dengan baik.

0 OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion) dibedakan 3 macam, daur tertutup, daur terbuka, dan daur gabungan (hibrid). Potensi: 222 GW. Lima lokasi sedang dijajagi, Selat Sunda, Bali Utara, Bali Selatan, Maluku Utara, dan NTT. Bali Utara terpilih untuk survei dengan kapasitas pembangkit sekitar 100 kWe.

ENERGI PANAS BUMI0 Energi panas bumi adalah energi panas yang terdapat dan terbentuk di

dalam kerak bumi. Temperatur di bawah kerak bumi bertambah seiring bertambahnya kedalaman. Suhu di pusat bumi diperkirakan mencapai 5400 °C. Menurut Pasal 1 UU No.27 tahun 2003 tentang Panas Bumi Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.

0 Potensi energi PLTP: 29.038 MW (29 GW), sedangkan kapasitas terpasang saat ini sebesar 1.341 MW atau 4,62% dari total potensi yang ada. Empat puluh (40) % potensi dunia ada di Indonesia, dan sekitar 276 titik potensi panas bumi telah ditemukan. Sepuluh (10)% dari total potensi itu (sekitar 2 GW) ada di Sumsel. Indonesia merupakan potensi terbesar di dunia, sehingga mendorong Indonesia untuk dijadikan pusat pengembangan panas bumi dunia. Potensi itu ditemukan tersebar di sepanjang lajur Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Busur Banda hingga Sulawesi Utara, dan lajur Halmahera, Bali, dan Papua. Potensi tersebut dua kali cadangan minyak bumi Indonesia

ENERGI BIOMASSA0 Biomassa, dalam industri produksi energi, merujuk pada bahan biologis

yang hidup atau baru mati yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar atau untuk produksi industrial. Umumnya biomassa merujuk pada materi tumbuhan yang dipelihara untuk digunakan sebagai biofuel, tapi dapat juga mencakup materi tumbuhan atau hewan yang digunakan untuk produksi serat, bahan kimia, atau panas.

0 Potensi biomassa di Indonesia yang bisa digunakan sebagai sumber energi jumlahnya sangat melimpah. Limbah yang berasal dari hewan maupun tumbuhan semuanya potensial untuk dikembangkan. Tanaman pangan dan perkebunan menghasilkan limbah yang cukup besar, yang dapat dipergunakan untuk keperluan lain seperti bahan bakar nabati.

0 Potensi energi biomassa Indonesia diperkirakan: 49.810 MW (50 GW) yang berasal dari perkiraan produksi 200 juta ton biomassa/tahun dari residu pertanian, kehutanan, perkebunan dan limbah padat/sampah kota, sementara daya terpasang: hanya 1.618,4 MW (th 2011) atau sekitar 3,25 % saja dengan hutan produktif dan perkebunan seluas 23 juta Ha.

ENERGI BIOGAS0 Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi

dari bahan-bahan organik termasuk di antaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida.

0 Peluang pengembangan biogas Indonesia sangat menjanjikan. Th 2009, Indonesia memiliki 13 juta sapi ternak dan perah, 28 juta kambing/domba/kerbau dan 238 juta penduduk Indonesia penghasil biogas yang amat besar. 

ENERGI SURYA0 Energi surya adalah energi yang berupa sinar dan panas dari matahari.

Energi ini dapat dimanfaatkan dengan menggunakan serangkaian teknologi seperti pemanas surya, fotovoltaik surya, listrik termal surya, arsitektur surya, dan fotosintesis buatan.

0 Teknologi energi surya secara umum dikategorikan menjadi dua kelompok, yakni teknologi pemanfaatan pasif dan teknologi pemanfaatan aktif. Pengelompokan ini tergantung pada proses penyerapan, pengubahan, dan penyaluran energi surya. Contoh pemanfaatan energi surya secara aktif adalah penggunaan panel fotovoltaik dan panel penyerap panas. Contoh pemanfaatan energi surya secara pasif meliputi mengarahkan bangunan ke arah matahari, memilih bangunan dengan massa termal atau kemampuan dipersi cahaya yang baik, dan merancang ruangan dengan sirkulasi udara alami.

0 Potensi PLTS Indonesia sangat besar, di atas 1 TW. Indonesia adalah negara dengan serapan tenaga surya terbesar di ASEAN, karena matahari disajikan setiap hari sepanjang tahun. Intensitas radiasi rata-rata 4,8 kWh/m2/hari, NTB dan Papua tertinggi 5,7 kWh/m2/hari dan Bogor terendah 2,56 kWh/m2/hari. Kapasitas terpasang: 12.1 MW.

ENERGI ANGIN

0 Tenaga angin menunjuk kepada pengumpulan energi yang berguna dari angin. Pada 2005, kapasitas generator tenaga-angin adalah 58.982 MW, hasil tersebut kurang dari 1% penggunaan listrik dunia. Meskipun masih berupa sumber energi listrik minor di kebanyakan negara, penghasilan tenaga angin lebih dari empat kali lipat antara 1999 dan 2005.

0 Kebanyakan tenaga angin modern dihasilkan dalam bentuk listrik dengan mengubah rotasi dari pisau turbin menjadi arus listrik dengan menggunakan generator listrik. Pada kincir angin energi angin digunakan untuk memutar peralatan mekanik untuk melakukan kerja fisik, seperti menggiling "grain" atau memompa air.

0 Potensi energi: 9,3 GW. Kapasitas terpasang: 1,1 MW.

Sumber0 http://ppitoulouse.wordpress.com/2010/03/10/potensi-s

umber-energi-listrik-terbarukan-dan-ramah-lingkungan/

0 http://id.wikipedia.org0 http://www.batan.go.id/psjmn/?p=6850 http://energibarudanterbarukan.blogspot.com0 http://ropiudin.wordpress.com/2011/05/09/sumber-

energi-listrik/0 http://beranda.miti.or.id/energi-angin-untuk-masa-

depan/0 http://teknologi.kompasiana.com/terapan/

2013/10/22/melek-energi-terbarukan-optimalkan-potensi-lokal-604015.html