Profil Literasi Sains (Fisika) Peserta Didik Terhadap ......(EBT) di Jawa Barat Dari ke 15 lokasi...

8
PROSIDING SKF 2016 14‐15 Desember 2016 Profil Literasi Sains (Fisika) Peserta Didik Terhadap Sumber Daya Alam Mineral (SDA&M), Energi Baru dan Terbarukan (EBT), dan Mitigasi Bencana di Wilayah Jawa Barat Chaerul Rochman 1,a) , Dindin Nasrudin 2,b) , dan Herni Yuniarti Suhendi 3,c) 1,2,3 Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jl. A. H. Nasution 105 Bandung, Indonesia, 40614 a) [email protected] (corresponding author) b) [email protected] c) [email protected] Abstrak Jawa Barat merupakan wilayah yang sangat kaya sumber daya alam dan mineral (SDA & M) dan sumber energi baru dan terbarukan (EBT), disamping daerah mitigasi bencana. Pemahaman, pelibatan, dan partisipasi masyarakat dalam mendukung dan memanfaatkan SDA & M, EBT, dan memiliki sikap terbaik terhadap mitigasi bencana di wilayah Jawa Barat masih rendah. Pemahaman, pelibatan, dan partisipasi masyarakat dalam mendukung dan memanfaatkan SDA & M, EBT, dan memiliki sikap terbaik terhadap mitigasi bencana di wilayah Jawa Barat salah satunya disebabkan rendahnya literasi sains masyarakat (termasuk para peserta didik) Jawa Barat terhadap SDA & M, EBT, dan mitigasi bencana yang ada di Jawa Barat. Untuk meningkatkan literasi sains masyarakat diperlukan program yang terencana, terarah dan terukur. Salah satu program melalui jalur pendidikan formal di sekolah. Penelitian ini merupakan studi pendahuluan untuk mendapatkan data literasi sains peserta didik terhadap SDA & M, EBT, dan mitigasi bencana di sekolah di Jawa Barat. Sampel penelitian adalah peserta didik dari SMP dan SMA di Jawa Barat terutama sekolah sekitar lokasi SDA & M, EBT dan mitigasi bencana. Penjaringan data dilakukan dengan menyebarkan intrumen literasi berupa pertanyaan terbuka yang meliputi aspek konten, proses, konteks dan sikap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata literasi sains peserta didik ada dalam kategori rendah. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan dalam pengembangan desain pembelajaran dan bahan pengayaan Sains di sekolah berbasis ESD&M, EBT dan mitigasi bencana untuk sekolah di Jawa Barat. . Kata-kata kunci: literasi sains, sumber daya alam & mineral, mitigasi bencana. PENDAHULUAN Sumber daya alam dan mineral (SDA & M) yang melimpah di Tanah Air Indonesia merupakan potensi yang masih dapat digali dan dikembangkan serta dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Sumber daya air, tanah, udara dan lainnya tersedia hampir di seluruh wilayah Indonesia. ISBN: 978-602-61045-1-9 57

Transcript of Profil Literasi Sains (Fisika) Peserta Didik Terhadap ......(EBT) di Jawa Barat Dari ke 15 lokasi...

Page 1: Profil Literasi Sains (Fisika) Peserta Didik Terhadap ......(EBT) di Jawa Barat Dari ke 15 lokasi sumber daya alam dan mineral secara kelompok diperoleh kemampuan literasi yang terdiri

PROSIDINGSKF2016

14‐15 Desember2016

Profil Literasi Sains (Fisika) Peserta Didik Terhadap

Sumber Daya Alam Mineral (SDA&M), Energi Baru

dan Terbarukan (EBT), dan Mitigasi Bencana di

Wilayah Jawa Barat

Chaerul Rochman1,a), Dindin Nasrudin2,b), dan Herni Yuniarti Suhendi3,c)

1,2,3 Program Studi Pendidikan Fisika,

Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Gunung Djati Bandung,

Jl. A. H. Nasution 105 Bandung, Indonesia, 40614

a) [email protected] (corresponding author)

b) [email protected] c) [email protected]

Abstrak

Jawa Barat merupakan wilayah yang sangat kaya sumber daya alam dan mineral (SDA & M) dan sumber

energi baru dan terbarukan (EBT), disamping daerah mitigasi bencana. Pemahaman, pelibatan, dan

partisipasi masyarakat dalam mendukung dan memanfaatkan SDA & M, EBT, dan memiliki sikap terbaik

terhadap mitigasi bencana di wilayah Jawa Barat masih rendah. Pemahaman, pelibatan, dan partisipasi

masyarakat dalam mendukung dan memanfaatkan SDA & M, EBT, dan memiliki sikap terbaik terhadap

mitigasi bencana di wilayah Jawa Barat salah satunya disebabkan rendahnya literasi sains masyarakat

(termasuk para peserta didik) Jawa Barat terhadap SDA & M, EBT, dan mitigasi bencana yang ada di Jawa

Barat. Untuk meningkatkan literasi sains masyarakat diperlukan program yang terencana, terarah dan

terukur. Salah satu program melalui jalur pendidikan formal di sekolah. Penelitian ini merupakan studi

pendahuluan untuk mendapatkan data literasi sains peserta didik terhadap SDA & M, EBT, dan mitigasi

bencana di sekolah di Jawa Barat. Sampel penelitian adalah peserta didik dari SMP dan SMA di Jawa Barat

terutama sekolah sekitar lokasi SDA & M, EBT dan mitigasi bencana. Penjaringan data dilakukan dengan

menyebarkan intrumen literasi berupa pertanyaan terbuka yang meliputi aspek konten, proses, konteks dan

sikap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata literasi sains peserta didik ada dalam kategori rendah.

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan dalam pengembangan desain pembelajaran dan bahan

pengayaan Sains di sekolah berbasis ESD&M, EBT dan mitigasi bencana untuk sekolah di Jawa Barat.

. Kata-kata kunci: literasi sains, sumber daya alam & mineral, mitigasi bencana.

PENDAHULUAN

Sumber daya alam dan mineral (SDA & M) yang melimpah di Tanah Air Indonesia merupakan potensi

yang masih dapat digali dan dikembangkan serta dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat

Indonesia. Sumber daya air, tanah, udara dan lainnya tersedia hampir di seluruh wilayah Indonesia.

ISBN: 978-602-61045-1-9 57

Page 2: Profil Literasi Sains (Fisika) Peserta Didik Terhadap ......(EBT) di Jawa Barat Dari ke 15 lokasi sumber daya alam dan mineral secara kelompok diperoleh kemampuan literasi yang terdiri

PROSIDINGSKF2016

14‐15 Desember2016

Pendeknya Indonesia secara alam sangatlah kaya. Potensi yang melimpah ini pun ditunjang dengan masih

besarnya potensi sumber energi.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2006 bahwa sasaran bauran energi primer nasional

2025 menekankan kepada optimalisasi pengelolaan energi primer. Optimalisasi energi primer terjadi antara

lain minyak bumi dari 41,7% menjadi hanya 20% pada tahun 2025; gas bumi dari 20,6% menjadi 30%; dan

energi baru terbarukan dari sekitar 3% diproyeksikan menjadi 17% pada tahun 2025. Energi baru terbarukan

(EBT) terdiri dari bahan bakar nabati, panas bumi, biomasa, nuklir, air, sruya, angin, batubara yang dicairkan,

dan energi lainnya. Program optimalisasi ini menunjukkan bahwa adanya keniscayaan dari energi non minyak

bumi yang harus dapat dieksplorasi untuk memenuhi kebutuhan energi, yaitu energi baru dan terbarukan.

Sejalan dengan semakin maju dan berkembangnya pengelolaan energi baru dan terbarukan, maka alam

pun mengalami dinamisasi. Proses dinamisasi alam ini dapat terjadi secara sengaja karena perlakukan

manusia. Ada pula proses dinamisasi alam ini terjadi karena proses alami. Proses alami Itulah sebabnya kita

mengenal bencana alam atau Energi terbarukan merupakan energi yang terus menerus dapat menghasilkan

daya tanpa harus atau hanya terbatas masukan bahan bakar. Energi terbarukan dalam konteks ini seperti tenga

angin, tenaga surya, tenaga gelombang laut, dan tenaga panas bumi. Sedangkan energi baru merupakan jenis

energi yang tidak memakai bahan bakar fosil. Energi baru ini seperti energi nuklir dan energy biomassa.

Energi baru dan terbarukan (EBT) jika dipelajari secara lebih rinci dan dimanfaatkan maka erat hubungannya

dengan konsep Science, Technology, Engineering, and Math (STEM).

Berbagai energi baru dan terbarukan dapat dijadikan sebagai alternatif sumber energi listrik. Sumber

energi ini belum diproduksi secara masal dan besar-besaran. Namun potensi sumber energi di wilayah negara

Indonesia sangat besar dan tersebar. Energi ini baru dapat menghasilkan listrik dalam skala kecil sehingga

tidak seimbang dengan pertumbuhan beban yang cepat dan besar. Faktor penting bagi masyarakat Indonesia,

adanya EBT ini adalah tumbuhnya pemahaman, kesadaran, dan pensikapan yang positif terhadap program-

program pemanfaatan EBT untuk kehidupan.

Sejak adanya Earth Summit di Rio De Jeneiro pada tahun 1992, maka energi baru dan terbarukan (EBT)

menguat urgensitasnya. Event Earth Summit tersebut menyimpulkan bahwa EBT akan berkembang sebagai

energy alternative. Selain EBT tidak menimbulkan emisi karbon jua tidak menyebabkan adanya efek rumah

kaca (GRC). Berbagai bentuk energi baru dan terbarukan dapat dihasilkan seperti dari angin, surya,

gelombang laut, panas bumi, sampah, nuklir atau biomassa. Diketahui bahwa ratio of actual power generated

vs. maximum possible sampai tahun 2013 dari berbagai EBT tersebut secara berturut-turut nuklir/nuclear

(90,9%), panas bumi/geothermal (67,2%), biomasa/biomass (67,1%), batu bara/cial-fired (58,9%), gas

alam/natural gas,combined cycle (50,3%), air/hydro (40,5%), angin/wind (32,3%), dan surya/solar (24,4%)

(Allman & Daoutidis, 2016)

Di Indonesia, perkembangan energy listrik yang bersumber dari energy terbarukan sampai dengan Maret

2011 mencapai 8.772,50 MW terdiri dari bumi (1.189 MW), PLTS (13,5 MW), PLTBayu/Angin (1,96 MW),

PLTA (5.711,29 MW), PLTMH (229 MW), dan PLT Biomass (1.628 MW). Dengan jumlah energy listrik ini

masih lebih kecil dibanding dengan kebutuhan energy secara keseluruhan di tanah air. Keadaan ini

mendorong Pemerintah mengoptimalkan pengelolaan energy baru dan terbarukan (PDTI ESDM, 2015)

Pengelolaan energy baru dan terbarukan baik yang sudah berjalan seperti PLTS, PLT Angin, PLT Surya

maupun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang belum berjalan menghadapi berbagai masalah.

Masalah yang dihadapi antara lain berkaitan dengan penyimpanan, factor kapasitas, luas area, sumber energy

pendukung, keekonomian (Santosa, Azrifirwan, Tp, & Eng, 2012), dan dukungan masyarakat sekitar

(Peranginangin, 2014). Saat ini masih rendah dukungan masyarakat terhadap beberapa EBT antara lain

karena adanya gas emisi methan (CH4) dan karbon dioksida (CO2) yang ditimbulkan oleh PLT Sampah (O

et al., 2014). Demikian pula terhadap energy nuklir, masyarakat masih memiliki anggapan efek sampingan

dan resiko energy nuklir sangat berbahaya (Eheazu, 2014). Padahal energy nuklir merupakan sumber energy

yang sangat potensial dengan kapasitas tertinggi, tidak membutuhkan lahan yang luas dan pemakaian bahan

bakar yang kecil (PDTI ESDM, 2015).

Selain konsep sumber daya alam mineral dan energi baru terbarukan yang telah berkembang, juga saat

ini diperoleh informs bahwa pemahaman akan mitigasi bencana masyarakat masih rendah. Sebagaimana

diketahui bahwa mitigasi bencana merupakan istilah yang digunakan untuk menunjuk pada semua tindakan

untuk mengurangi dampak dari satu bencana yang dapat dilakukan sebelum bencana itu terjadi, termasuk

kesiapan dan tindakan-tindakan pengurangan resiko jangka panjang. Ruang lingkup mitigasi bencana

ISBN: 978-602-61045-1-9 58

Page 3: Profil Literasi Sains (Fisika) Peserta Didik Terhadap ......(EBT) di Jawa Barat Dari ke 15 lokasi sumber daya alam dan mineral secara kelompok diperoleh kemampuan literasi yang terdiri

PROSIDINGSKF2016

14‐15 Desember2016

mencakup baik perencanaan dan pelaksanaan tindakan-tindakan untuk mengurangi resiko-resiko yang terkait

dengan bahaya-bahaya karena ulah manusia dan bahaya alam yang sudah diketahui, dan proses perencanaan

untuk respon yang efektif terhadap bencana-bencana yang benar-benar terjadi. Berbagai macam mitigasi

bencana, antara lain: angin ribut, badai tropis, banjir, gagal teknologi, gempa bumi, gunung berapi, kebakaran, kekeringan, tanah longsor,dan tsunami

Demikian besar potensi energi di atas tidak diimbangi dengan kesadaran masyarakat dalam melibatkan

diri pada pemanfaatan sumber daya alam mineral juga pada energi baru terbarukan dan mitigasi bencana.

Sampaisaat ini, masyarakat masih belum melek (literat) dari nilai manfaat berbagai energy baru dan

terbarukan bagi kehidupannya, maupun energi yang tumbih dan berkembang di daerah asal anda (Eheazu,

2014; Allman & Daoutidis, 2016). Agar mereka literat terhadap energy, maka mereka perlu mendapatkan

informasi yang memadai melalui pendidikan program literasi energy (Rusli, 2016; Chaerul Rochman, 2015;

Hobson, 2003).

METODE

Penelitian dilakukan di 64 lokasi di seluruh Jawa Barat yang terdiri dari 15 lokasi Sumber Daya Alam

dan Mineral (SDA & M), 26 lokasi Energi Baru dan Terbarukan (EBT), dan 33 lokasi mitigasi bencana.

Setiap lokasi diperoleh informasi dari minimal terdiri dari 20 orang peserta didik SMP, SMA, MA, dan SMK

terdekat dengan lokasi. Instrumen penelitian berupa 4 (empat) buah pertanyaan terbuka tertulis tentang

konsep, proses, konteks dan sikap peserta didik tentang SDAM, EBT atau Mitigasi bencana. Jawaban tertulis

peserta didik ditulis pada lembar kegiatan peserta didik (LKPD) yang akan diberi skor dengan rubrik antara 0

sd 4. (Holden, 2010). Data dianalisis dengan menggunakan rubrik. Jawaban peserta didik dikatagorikan,

dikelompokan dan diinterpretasi sesuai dengan masalah penilitian. Instrumen yang dikembangkan adalah

berupa pertanyaan yang dikembangkan dari hasil perkuliahan dengan Dosen dan peserta mahasiswa s]akan

seperti pa Andreas.

DESKRIPSI KEMAMPUAN LITERASI SUMBER DAYA ALAM DAN MINERAL;

ENERGI BARU DAN TERBARUKAN; DAN MITIGASI BENCANA

Profil Kemampuan Literasi Peserta Didik pada Sumebr Daya Alam Mineral di Jawa Barat dapat

digambarkan melalui grafik berikut.

Grafik 1. Profil kemampuan literasi peserta didik pada sumber daya alam dan mineral di 15 lokasi Jawa Barat

Adapun profil kemampuan konsep, proses, konteks dan sikap peserta didik pada smber daya alam dan mineral (SDAM) di Jawa Barat adalah sebagai berikut.

ISBN: 978-602-61045-1-9 59

Page 4: Profil Literasi Sains (Fisika) Peserta Didik Terhadap ......(EBT) di Jawa Barat Dari ke 15 lokasi sumber daya alam dan mineral secara kelompok diperoleh kemampuan literasi yang terdiri

PROSIDINGSKF2016

14‐15 Desember2016

1,75

1,95

1,80

1,98

2,13

1,25

1,98 2,001,95

1,70

1,60

1,75

2,13

2,33

1,73

2,30

1,63

2,35

2,23

1,75

1,90

1,53

1,45

2,28 2,28

1,45

Rer

ata

Sko

r (0

-4)

Jenis dan Lokasi EBT

Profil Kemampuan Literasi Peserta Didik pada Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Jawa Barat

Dari ke 15 lokasi sumber daya alam dan mineral secara kelompok diperoleh

kemampuan literasi yang terdiri dari Sumber Daya Air rata-rata sebesar 2.17, Sumber Daya alam rata-rata sebesar 2.30, Limbah rata-rata sebesar 2.00, Geopark rata-rata sebesar 1.70; dan Pasir/Mineral rata-rata sebesar 2.24. Kemampuan literasi peserta terbesar antara lain pada potensi alam berupa air nira, kayu putih dan kotoran sapi. Ketiga potensi ini terdapat sangat dekat dengan peserta didik dan berada di sekitar lingkungan hidup/tinggal peserta didik.

PLT

U K

ab

Su

kab

um

i

PLT

G P

aja

mb

on

Ka

b.…

PLT

G W

aya

ng

Win

du

PLT

G K

am

oja

ng

Ka

b…

PLT

G K

am

oja

ng

Ka

b…

PLT

G K

am

oja

ng

Ka

b…

Bio

ga

s A

mp

as

Tah

u…

PLT

Sa K

ota

Ba

nd

un

g

PLT

Sa D

esa

Ba

ba

kan

Jenis dan Lokasi EBT

ISBN: 978-602-61045-1-9 60

Page 5: Profil Literasi Sains (Fisika) Peserta Didik Terhadap ......(EBT) di Jawa Barat Dari ke 15 lokasi sumber daya alam dan mineral secara kelompok diperoleh kemampuan literasi yang terdiri

PROSIDINGSKF2016

14‐15 Desember2016

0,6

1,1

1,6

2,1

2,6

PLT

A J

atilu

hu

r K

ab…

PLT

A J

atilu

hu

r K

ab…

PLT

A B

engk

ok

Ko

ta…

PLT

A D

ijan

tun

g P

urw

akar

ta

PLT

MH

Tan

gera

ng

PLT

MH

Cib

ulu

h K

ab C

ian

jur

PLT

U S

ura

laya

Ko

ta C

ilego

n

PLT

U K

ab C

ire

bo

n

PLT

U K

ab S

uka

bu

mi

PLT

G C

iwid

ey K

ab…

PLT

G C

iwid

ey K

ab…

PLT

G G

un

un

g Sa

lak

Kab

PLT

G P

ajam

bo

n K

ab.…

PLT

G W

ayan

g W

ind

u K

ab…

PLT

G K

amo

jan

g K

ab…

PLT

G K

amo

jan

g K

ab…

PLT

G K

amo

jan

g K

ab…

Bio

gas

Am

pas

Tah

u K

ab…

Bio

gas

Lim

bah

Sap

i Kab

Bio

gas

Lim

bah

Ter

nak

PLT

Sa K

ota

Ban

du

ng

PLT

Sa D

esa

Bab

akan

Kab

PLT

Sa B

anta

r G

eban

g K

ab…

Kin

cir

An

gin

Maj

alen

gka

Ene

rgi S

ury

a u

ntu

k Ir

igas

i

Bio

sel T

anam

an ja

rak…

Re

rata

Sko

r (0

-4)

Jenis dan Lokasi EBT

Profil Kemampuan Konsep, Proses, Konteks, dan Sikap Peserta Didik pada Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Jawa Barat

KONSEP PROSES

2,28

1,65

1,901,88

2,20

1,931,88

1,98

1,80

1,631,60

2,032,13

2,33

1,28

2,33

1,50

2,20

1,38

1,98

1,85

1,53

2,38

2,13

1,60

1,95

2,45

2,05

1,531,58

1,98

1,10

2,33

Ba

njir

Ka

b S

um

eda

ng

-1

Ba

njir

Ra

nca

ekek

Ka

b B

an

du

ng

-1

Ba

njir

Cim

an

uk

Ka

b G

aru

t-1

Ba

njir

Pa

nyi

leu

kan

Ko

ta B

an

du

ng

Ba

njir

Ka

b B

an

du

ng

Ba

njir

di K

ab

Cia

nju

r

Ba

njir

di K

ab

Ga

rut-

2

Ba

njir

Ra

nca

ekek

Ka

b B

an

du

ng

-2

Ba

njir

di K

ab

Ga

rut-

3

Ba

njir

Ja

tia

sih

Ka

b B

eka

si

Ba

njir

Ka

b P

an

ga

nd

ara

n

Ba

nir

Da

ran

gd

an

Ka

b P

urw

aka

rta

Ba

njir

Ka

b B

an

du

ng

-2

Ba

njir

Pa

mn

uka

n K

ab

Su

ba

ng

Lon

gso

r d

i Ka

b S

um

eda

ng

-1

Lon

gso

r d

i Ka

b S

um

eda

ng

-2

Lon

gso

r d

i Ka

b M

aje

len

gka

-1

Lon

gso

r d

i Ka

b K

un

ing

an

Lon

gso

r K

ab

Cia

mis

-1

Lon

gso

r K

ab

Cia

mis

-2

Lon

gso

r Ta

leg

on

g K

ab

Ga

rut-

1

Lon

gso

r C

iba

da

k K

ab

Su

kab

um

i-1

Lon

gso

r C

isa

rua

Ko

ta S

uka

bu

mi

Lon

gso

r d

i Ka

b S

uka

bu

mi-

2

Lon

gso

r K

ab

Ba

nd

un

g-1

Lon

gso

r C

ililin

Ka

b B

an

du

ng

Ba

rat-

1

Lon

gsi

r Su

suka

n L

eba

k K

ab

Cir

ebo

n

Pen

cem

ara

n L

imb

ah

Pa

bri

k d

i Ka

b B

an

du

ng

Pen

cem

ara

n U

da

ra d

i Ka

b k

ara

wa

ng

Pen

cem

ara

n U

da

ra d

i Ka

b B

eka

si

Pen

cem

ara

n A

ir d

i Ko

ta B

an

du

ng

An

gin

Pu

ttin

g B

eliu

ng

di K

ab

Cia

nju

r

Gem

pa

Bu

mi d

i Ka

b P

ela

bu

ha

nra

tu

Rer

ata

Sko

r (0

-4)

Jenis dan Lokasi EBT

Profil Kemampuan Literasi Peserta Didik pada Mitigasi Bencana di Jawa Barat

ISBN: 978-602-61045-1-9 61

Page 6: Profil Literasi Sains (Fisika) Peserta Didik Terhadap ......(EBT) di Jawa Barat Dari ke 15 lokasi sumber daya alam dan mineral secara kelompok diperoleh kemampuan literasi yang terdiri

PROSIDINGSKF2016

14‐15 Desember2016

2,172,30

2,00

1,70

2,24

1,871,69

1,981,89

2,29

1,63

2,282,28

1,45

1,941,891,78

1,10

2,33

SDA

M-…

SDA

M-…

SDA

M-L

imb

ah

SDA

M-…

SDA

M-…

EBT-

PLT

A

EBT-

PLT

HM

EBT-

PLT

U

EBT-

PLT

G

EBT-

Bio

gas

EBT-

PLT

Sa

EBT-

An

gin

EBT-

Sury

a

EBT-

Bio

sel

Mit

igas

i-B

anjir

Mit

igas

i-…

Mit

igas

i-…

Mit

igas

i-…

Mit

igas

i-…er

ata

Sko

r(0

-4)

Jenis SDAM, EBT dan Mitigasi

Profil Kemampuan Literasi Peserta Didik pada SDAM, EBT dan Mitigasi di Jawa Barat

ISBN: 978-602-61045-1-9 62

Page 7: Profil Literasi Sains (Fisika) Peserta Didik Terhadap ......(EBT) di Jawa Barat Dari ke 15 lokasi sumber daya alam dan mineral secara kelompok diperoleh kemampuan literasi yang terdiri

PROSIDINGSKF2016

14‐15 Desember2016

Berdasarkan gambaran pada grafik 5 dan 6 maka dapat diperoleh bahwa rerata kemampuan literasi secara

keseluruhan adalah 1,92. Pada aspek literasi yang terdiri dari kemampuan menjelaskan konsep rata-ratanya

sebesar 1,48, kemampuan menjelaskan proses rata-ratanya sebesar 1,93; kemampuan menjelaskan konteks

rata-ratanya sebesar 2,09; dan kemampuan menjelaskan sikap terbaik rata-ratanya sebesar 2,20.

Dari ke 33 lokasi bencana alam (mitigasi bencana) secara kelompok diperoleh data kemampuan literasi

yang terdiri dari bencana banjir rata-rata sebesar 1,94; bencana longsor rata-rata sebesar 1,89; pencemaran

rata-rata sebesar 1,78; bencana puting beliung rata-rata sebesar 1,10; dan gempa bumi rata-rata sebesar 2,33.

Kemampuan literasi peserta terkecil pada mitigasi bencana ini adalah mitigasi puting beliung. Bencana puting

beliung termasuk bencana yang terjadi secara tiba-tiba dan melibatkan banyak faktor fisis yang perlu

dijelaskan bagi peserta didik

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan dalam pengembangan desain bahan pengayaan,

media pembelajaran sains , dan sosialisasi berbagai persoalan potensi dan fenomena alam di tanah air agar

terbangun kekuatan dan ketahanan masyarakat terhadap kekayaan dan persoalan di tanah air, khususnya di

Jawa Barat

KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata literasi sains peserta didik ada dalam kategori rendah. Hasil

penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan dalam pengembangan desain pembelajaran dan bahan

pengayaan Sains di sekolah berbasis ESD&M, EBT dan mitigasi bencana untuk sekolah di Jawa Barat.

Bagaimana perkembangannya.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ketua Jurusan MIA, Ketua Program Studi sebagai materi yang

telah membantu dalam penulisan makalah ini. Makalah ini merupakan swadana dengan teman-teman Dosen

Pendidikan Fisika Bandung

REFERENSI

1. Akengin, H., & Sirin, A. (2013). A comparative study upon determination of scientific literacy level of

teacher candidates. Educational Research and Reviews, 8(19), 1882–1886.

http://doi.org/10.5897/ERR2013.1552

2. Allman, A., & Daoutidis, P. (2016). Optimal design of synergistic distributed renewable fuel and power

systems. Renewable Energy, 100, 78–89. http://doi.org/10.1016/j.renene.2016.03.051

3. Devick-Fry, J., & LeSage, T. (2010). Science Literacy Circles: Big Ideas about Science. Science

Activities: Classroom Projects and Curriculum Ideas, 47(2), 35–40. JOUR.

http://doi.org/10.1080/00368120903383133

4. Eheazu, C. L. (2014). Acquisition of Environmental Literacy by Nigerian University Students : An

Empirical Study. Journal of Education and Practice, 5(11), 20–27.

5. Hobson, A. (2003). Physics literacy, energy and the environment. Physics Education, 38(2), 109–114.

http://doi.org/10.1088/0031-9120/38/2/301

6. Holden, I. I. (2010). Science Literacy and Lifelong Learning in the Classroom: A Measure of Attitudes

among University Students. Journal of Library Administration, 50(3), 265–282. JOUR.

http://doi.org/10.1080/01930821003635002

7. Nwosu, A. A., & Ibe, E. (2014). Gender and Scientific Literacy Levels : Implications for Sustainable

Science and Technology Education ( STE ) for the 21 st Century Jobs . Journal of Education and

Practice, 5(8), 113–118.

8. O, SUAGWU, C, HIEMERIWO, G, ODDAY, … ARIATAMBY. (2014). Bio-Hydrogen Production

from Food Waste through Anaerobic Fermentation (Pengeluaran Bio Hidrogen daripada Sisa Makanan

melalui Fermentasi Anaerobik). Sains Malaysiana, 43(12), 1927–1936.

ISBN: 978-602-61045-1-9 63

Page 8: Profil Literasi Sains (Fisika) Peserta Didik Terhadap ......(EBT) di Jawa Barat Dari ke 15 lokasi sumber daya alam dan mineral secara kelompok diperoleh kemampuan literasi yang terdiri

PROSIDINGSKF2016

14‐15 Desember2016

9. PDTI ESDM. (2015). Perkembangan Penyediaan dan Pemanfaatan Migas Batubara Energi Baru

Terbarukan dan Listrik. Jakarta: Kementerian ESDM.

10. Peranginangin, L. S. U. (2014). Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi Lily Sri

Ulina Peranginangin Penganalisa Bahan dan Pemanfaatan pada Balai KSDA Sumatera Barat. Jurnal

KebijakanLily Sri Ulina Peranginangin & Administrasi Publik.

11. Santosa, I., Azrifirwan, M. P., Tp, S., & Eng, M. (2012). Hasil penelitian Jurnal Energi Alternatif ( 2012

) STUDI TEKNO EKONOMI PEMBUATAN BIOGAS DI PT . SHGW ( STICHTING HET GROENE

WOUDT ) BIO TEA INDONESIA Oleh : Bindari Rahmadian Kenaikan harga bahan bakar turut

memberikan efek yang besar dalam bidang industr. Jurnal Energi Alternatif (2012).

12. Rusli, A. (2016). Science Awareness and Science Literacy through the Basic Physics Course: Physics

with a bit of Metaphysics? Journal of Physics: Conference Series, 739, 12012.

http://doi.org/10.1088/1742-6596/739/1/012012

ISBN: 978-602-61045-1-9 64