Profil Literasi Sains (Fisika) Peserta Didik Terhadap ......(EBT) di Jawa Barat Dari ke 15 lokasi...
Transcript of Profil Literasi Sains (Fisika) Peserta Didik Terhadap ......(EBT) di Jawa Barat Dari ke 15 lokasi...
PROSIDINGSKF2016
14‐15 Desember2016
Profil Literasi Sains (Fisika) Peserta Didik Terhadap
Sumber Daya Alam Mineral (SDA&M), Energi Baru
dan Terbarukan (EBT), dan Mitigasi Bencana di
Wilayah Jawa Barat
Chaerul Rochman1,a), Dindin Nasrudin2,b), dan Herni Yuniarti Suhendi3,c)
1,2,3 Program Studi Pendidikan Fisika,
Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Gunung Djati Bandung,
Jl. A. H. Nasution 105 Bandung, Indonesia, 40614
a) [email protected] (corresponding author)
b) [email protected] c) [email protected]
Abstrak
Jawa Barat merupakan wilayah yang sangat kaya sumber daya alam dan mineral (SDA & M) dan sumber
energi baru dan terbarukan (EBT), disamping daerah mitigasi bencana. Pemahaman, pelibatan, dan
partisipasi masyarakat dalam mendukung dan memanfaatkan SDA & M, EBT, dan memiliki sikap terbaik
terhadap mitigasi bencana di wilayah Jawa Barat masih rendah. Pemahaman, pelibatan, dan partisipasi
masyarakat dalam mendukung dan memanfaatkan SDA & M, EBT, dan memiliki sikap terbaik terhadap
mitigasi bencana di wilayah Jawa Barat salah satunya disebabkan rendahnya literasi sains masyarakat
(termasuk para peserta didik) Jawa Barat terhadap SDA & M, EBT, dan mitigasi bencana yang ada di Jawa
Barat. Untuk meningkatkan literasi sains masyarakat diperlukan program yang terencana, terarah dan
terukur. Salah satu program melalui jalur pendidikan formal di sekolah. Penelitian ini merupakan studi
pendahuluan untuk mendapatkan data literasi sains peserta didik terhadap SDA & M, EBT, dan mitigasi
bencana di sekolah di Jawa Barat. Sampel penelitian adalah peserta didik dari SMP dan SMA di Jawa Barat
terutama sekolah sekitar lokasi SDA & M, EBT dan mitigasi bencana. Penjaringan data dilakukan dengan
menyebarkan intrumen literasi berupa pertanyaan terbuka yang meliputi aspek konten, proses, konteks dan
sikap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata literasi sains peserta didik ada dalam kategori rendah.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan dalam pengembangan desain pembelajaran dan bahan
pengayaan Sains di sekolah berbasis ESD&M, EBT dan mitigasi bencana untuk sekolah di Jawa Barat.
. Kata-kata kunci: literasi sains, sumber daya alam & mineral, mitigasi bencana.
PENDAHULUAN
Sumber daya alam dan mineral (SDA & M) yang melimpah di Tanah Air Indonesia merupakan potensi
yang masih dapat digali dan dikembangkan serta dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat
Indonesia. Sumber daya air, tanah, udara dan lainnya tersedia hampir di seluruh wilayah Indonesia.
ISBN: 978-602-61045-1-9 57
PROSIDINGSKF2016
14‐15 Desember2016
Pendeknya Indonesia secara alam sangatlah kaya. Potensi yang melimpah ini pun ditunjang dengan masih
besarnya potensi sumber energi.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2006 bahwa sasaran bauran energi primer nasional
2025 menekankan kepada optimalisasi pengelolaan energi primer. Optimalisasi energi primer terjadi antara
lain minyak bumi dari 41,7% menjadi hanya 20% pada tahun 2025; gas bumi dari 20,6% menjadi 30%; dan
energi baru terbarukan dari sekitar 3% diproyeksikan menjadi 17% pada tahun 2025. Energi baru terbarukan
(EBT) terdiri dari bahan bakar nabati, panas bumi, biomasa, nuklir, air, sruya, angin, batubara yang dicairkan,
dan energi lainnya. Program optimalisasi ini menunjukkan bahwa adanya keniscayaan dari energi non minyak
bumi yang harus dapat dieksplorasi untuk memenuhi kebutuhan energi, yaitu energi baru dan terbarukan.
Sejalan dengan semakin maju dan berkembangnya pengelolaan energi baru dan terbarukan, maka alam
pun mengalami dinamisasi. Proses dinamisasi alam ini dapat terjadi secara sengaja karena perlakukan
manusia. Ada pula proses dinamisasi alam ini terjadi karena proses alami. Proses alami Itulah sebabnya kita
mengenal bencana alam atau Energi terbarukan merupakan energi yang terus menerus dapat menghasilkan
daya tanpa harus atau hanya terbatas masukan bahan bakar. Energi terbarukan dalam konteks ini seperti tenga
angin, tenaga surya, tenaga gelombang laut, dan tenaga panas bumi. Sedangkan energi baru merupakan jenis
energi yang tidak memakai bahan bakar fosil. Energi baru ini seperti energi nuklir dan energy biomassa.
Energi baru dan terbarukan (EBT) jika dipelajari secara lebih rinci dan dimanfaatkan maka erat hubungannya
dengan konsep Science, Technology, Engineering, and Math (STEM).
Berbagai energi baru dan terbarukan dapat dijadikan sebagai alternatif sumber energi listrik. Sumber
energi ini belum diproduksi secara masal dan besar-besaran. Namun potensi sumber energi di wilayah negara
Indonesia sangat besar dan tersebar. Energi ini baru dapat menghasilkan listrik dalam skala kecil sehingga
tidak seimbang dengan pertumbuhan beban yang cepat dan besar. Faktor penting bagi masyarakat Indonesia,
adanya EBT ini adalah tumbuhnya pemahaman, kesadaran, dan pensikapan yang positif terhadap program-
program pemanfaatan EBT untuk kehidupan.
Sejak adanya Earth Summit di Rio De Jeneiro pada tahun 1992, maka energi baru dan terbarukan (EBT)
menguat urgensitasnya. Event Earth Summit tersebut menyimpulkan bahwa EBT akan berkembang sebagai
energy alternative. Selain EBT tidak menimbulkan emisi karbon jua tidak menyebabkan adanya efek rumah
kaca (GRC). Berbagai bentuk energi baru dan terbarukan dapat dihasilkan seperti dari angin, surya,
gelombang laut, panas bumi, sampah, nuklir atau biomassa. Diketahui bahwa ratio of actual power generated
vs. maximum possible sampai tahun 2013 dari berbagai EBT tersebut secara berturut-turut nuklir/nuclear
(90,9%), panas bumi/geothermal (67,2%), biomasa/biomass (67,1%), batu bara/cial-fired (58,9%), gas
alam/natural gas,combined cycle (50,3%), air/hydro (40,5%), angin/wind (32,3%), dan surya/solar (24,4%)
(Allman & Daoutidis, 2016)
Di Indonesia, perkembangan energy listrik yang bersumber dari energy terbarukan sampai dengan Maret
2011 mencapai 8.772,50 MW terdiri dari bumi (1.189 MW), PLTS (13,5 MW), PLTBayu/Angin (1,96 MW),
PLTA (5.711,29 MW), PLTMH (229 MW), dan PLT Biomass (1.628 MW). Dengan jumlah energy listrik ini
masih lebih kecil dibanding dengan kebutuhan energy secara keseluruhan di tanah air. Keadaan ini
mendorong Pemerintah mengoptimalkan pengelolaan energy baru dan terbarukan (PDTI ESDM, 2015)
Pengelolaan energy baru dan terbarukan baik yang sudah berjalan seperti PLTS, PLT Angin, PLT Surya
maupun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang belum berjalan menghadapi berbagai masalah.
Masalah yang dihadapi antara lain berkaitan dengan penyimpanan, factor kapasitas, luas area, sumber energy
pendukung, keekonomian (Santosa, Azrifirwan, Tp, & Eng, 2012), dan dukungan masyarakat sekitar
(Peranginangin, 2014). Saat ini masih rendah dukungan masyarakat terhadap beberapa EBT antara lain
karena adanya gas emisi methan (CH4) dan karbon dioksida (CO2) yang ditimbulkan oleh PLT Sampah (O
et al., 2014). Demikian pula terhadap energy nuklir, masyarakat masih memiliki anggapan efek sampingan
dan resiko energy nuklir sangat berbahaya (Eheazu, 2014). Padahal energy nuklir merupakan sumber energy
yang sangat potensial dengan kapasitas tertinggi, tidak membutuhkan lahan yang luas dan pemakaian bahan
bakar yang kecil (PDTI ESDM, 2015).
Selain konsep sumber daya alam mineral dan energi baru terbarukan yang telah berkembang, juga saat
ini diperoleh informs bahwa pemahaman akan mitigasi bencana masyarakat masih rendah. Sebagaimana
diketahui bahwa mitigasi bencana merupakan istilah yang digunakan untuk menunjuk pada semua tindakan
untuk mengurangi dampak dari satu bencana yang dapat dilakukan sebelum bencana itu terjadi, termasuk
kesiapan dan tindakan-tindakan pengurangan resiko jangka panjang. Ruang lingkup mitigasi bencana
ISBN: 978-602-61045-1-9 58
PROSIDINGSKF2016
14‐15 Desember2016
mencakup baik perencanaan dan pelaksanaan tindakan-tindakan untuk mengurangi resiko-resiko yang terkait
dengan bahaya-bahaya karena ulah manusia dan bahaya alam yang sudah diketahui, dan proses perencanaan
untuk respon yang efektif terhadap bencana-bencana yang benar-benar terjadi. Berbagai macam mitigasi
bencana, antara lain: angin ribut, badai tropis, banjir, gagal teknologi, gempa bumi, gunung berapi, kebakaran, kekeringan, tanah longsor,dan tsunami
Demikian besar potensi energi di atas tidak diimbangi dengan kesadaran masyarakat dalam melibatkan
diri pada pemanfaatan sumber daya alam mineral juga pada energi baru terbarukan dan mitigasi bencana.
Sampaisaat ini, masyarakat masih belum melek (literat) dari nilai manfaat berbagai energy baru dan
terbarukan bagi kehidupannya, maupun energi yang tumbih dan berkembang di daerah asal anda (Eheazu,
2014; Allman & Daoutidis, 2016). Agar mereka literat terhadap energy, maka mereka perlu mendapatkan
informasi yang memadai melalui pendidikan program literasi energy (Rusli, 2016; Chaerul Rochman, 2015;
Hobson, 2003).
METODE
Penelitian dilakukan di 64 lokasi di seluruh Jawa Barat yang terdiri dari 15 lokasi Sumber Daya Alam
dan Mineral (SDA & M), 26 lokasi Energi Baru dan Terbarukan (EBT), dan 33 lokasi mitigasi bencana.
Setiap lokasi diperoleh informasi dari minimal terdiri dari 20 orang peserta didik SMP, SMA, MA, dan SMK
terdekat dengan lokasi. Instrumen penelitian berupa 4 (empat) buah pertanyaan terbuka tertulis tentang
konsep, proses, konteks dan sikap peserta didik tentang SDAM, EBT atau Mitigasi bencana. Jawaban tertulis
peserta didik ditulis pada lembar kegiatan peserta didik (LKPD) yang akan diberi skor dengan rubrik antara 0
sd 4. (Holden, 2010). Data dianalisis dengan menggunakan rubrik. Jawaban peserta didik dikatagorikan,
dikelompokan dan diinterpretasi sesuai dengan masalah penilitian. Instrumen yang dikembangkan adalah
berupa pertanyaan yang dikembangkan dari hasil perkuliahan dengan Dosen dan peserta mahasiswa s]akan
seperti pa Andreas.
DESKRIPSI KEMAMPUAN LITERASI SUMBER DAYA ALAM DAN MINERAL;
ENERGI BARU DAN TERBARUKAN; DAN MITIGASI BENCANA
Profil Kemampuan Literasi Peserta Didik pada Sumebr Daya Alam Mineral di Jawa Barat dapat
digambarkan melalui grafik berikut.
Grafik 1. Profil kemampuan literasi peserta didik pada sumber daya alam dan mineral di 15 lokasi Jawa Barat
Adapun profil kemampuan konsep, proses, konteks dan sikap peserta didik pada smber daya alam dan mineral (SDAM) di Jawa Barat adalah sebagai berikut.
ISBN: 978-602-61045-1-9 59
PROSIDINGSKF2016
14‐15 Desember2016
1,75
1,95
1,80
1,98
2,13
1,25
1,98 2,001,95
1,70
1,60
1,75
2,13
2,33
1,73
2,30
1,63
2,35
2,23
1,75
1,90
1,53
1,45
2,28 2,28
1,45
Rer
ata
Sko
r (0
-4)
Jenis dan Lokasi EBT
Profil Kemampuan Literasi Peserta Didik pada Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Jawa Barat
Dari ke 15 lokasi sumber daya alam dan mineral secara kelompok diperoleh
kemampuan literasi yang terdiri dari Sumber Daya Air rata-rata sebesar 2.17, Sumber Daya alam rata-rata sebesar 2.30, Limbah rata-rata sebesar 2.00, Geopark rata-rata sebesar 1.70; dan Pasir/Mineral rata-rata sebesar 2.24. Kemampuan literasi peserta terbesar antara lain pada potensi alam berupa air nira, kayu putih dan kotoran sapi. Ketiga potensi ini terdapat sangat dekat dengan peserta didik dan berada di sekitar lingkungan hidup/tinggal peserta didik.
PLT
U K
ab
Su
kab
um
i
PLT
G P
aja
mb
on
Ka
b.…
PLT
G W
aya
ng
Win
du
…
PLT
G K
am
oja
ng
Ka
b…
PLT
G K
am
oja
ng
Ka
b…
PLT
G K
am
oja
ng
Ka
b…
Bio
ga
s A
mp
as
Tah
u…
PLT
Sa K
ota
Ba
nd
un
g
PLT
Sa D
esa
Ba
ba
kan
…
Jenis dan Lokasi EBT
ISBN: 978-602-61045-1-9 60
PROSIDINGSKF2016
14‐15 Desember2016
0,6
1,1
1,6
2,1
2,6
PLT
A J
atilu
hu
r K
ab…
PLT
A J
atilu
hu
r K
ab…
PLT
A B
engk
ok
Ko
ta…
PLT
A D
ijan
tun
g P
urw
akar
ta
PLT
MH
Tan
gera
ng
PLT
MH
Cib
ulu
h K
ab C
ian
jur
PLT
U S
ura
laya
Ko
ta C
ilego
n
PLT
U K
ab C
ire
bo
n
PLT
U K
ab S
uka
bu
mi
PLT
G C
iwid
ey K
ab…
PLT
G C
iwid
ey K
ab…
PLT
G G
un
un
g Sa
lak
Kab
…
PLT
G P
ajam
bo
n K
ab.…
PLT
G W
ayan
g W
ind
u K
ab…
PLT
G K
amo
jan
g K
ab…
PLT
G K
amo
jan
g K
ab…
PLT
G K
amo
jan
g K
ab…
Bio
gas
Am
pas
Tah
u K
ab…
Bio
gas
Lim
bah
Sap
i Kab
…
Bio
gas
Lim
bah
Ter
nak
…
PLT
Sa K
ota
Ban
du
ng
PLT
Sa D
esa
Bab
akan
Kab
…
PLT
Sa B
anta
r G
eban
g K
ab…
Kin
cir
An
gin
Maj
alen
gka
Ene
rgi S
ury
a u
ntu
k Ir
igas
i
Bio
sel T
anam
an ja
rak…
Re
rata
Sko
r (0
-4)
Jenis dan Lokasi EBT
Profil Kemampuan Konsep, Proses, Konteks, dan Sikap Peserta Didik pada Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Jawa Barat
KONSEP PROSES
2,28
1,65
1,901,88
2,20
1,931,88
1,98
1,80
1,631,60
2,032,13
2,33
1,28
2,33
1,50
2,20
1,38
1,98
1,85
1,53
2,38
2,13
1,60
1,95
2,45
2,05
1,531,58
1,98
1,10
2,33
Ba
njir
Ka
b S
um
eda
ng
-1
Ba
njir
Ra
nca
ekek
Ka
b B
an
du
ng
-1
Ba
njir
Cim
an
uk
Ka
b G
aru
t-1
Ba
njir
Pa
nyi
leu
kan
Ko
ta B
an
du
ng
Ba
njir
Ka
b B
an
du
ng
Ba
njir
di K
ab
Cia
nju
r
Ba
njir
di K
ab
Ga
rut-
2
Ba
njir
Ra
nca
ekek
Ka
b B
an
du
ng
-2
Ba
njir
di K
ab
Ga
rut-
3
Ba
njir
Ja
tia
sih
Ka
b B
eka
si
Ba
njir
Ka
b P
an
ga
nd
ara
n
Ba
nir
Da
ran
gd
an
Ka
b P
urw
aka
rta
Ba
njir
Ka
b B
an
du
ng
-2
Ba
njir
Pa
mn
uka
n K
ab
Su
ba
ng
Lon
gso
r d
i Ka
b S
um
eda
ng
-1
Lon
gso
r d
i Ka
b S
um
eda
ng
-2
Lon
gso
r d
i Ka
b M
aje
len
gka
-1
Lon
gso
r d
i Ka
b K
un
ing
an
Lon
gso
r K
ab
Cia
mis
-1
Lon
gso
r K
ab
Cia
mis
-2
Lon
gso
r Ta
leg
on
g K
ab
Ga
rut-
1
Lon
gso
r C
iba
da
k K
ab
Su
kab
um
i-1
Lon
gso
r C
isa
rua
Ko
ta S
uka
bu
mi
Lon
gso
r d
i Ka
b S
uka
bu
mi-
2
Lon
gso
r K
ab
Ba
nd
un
g-1
Lon
gso
r C
ililin
Ka
b B
an
du
ng
Ba
rat-
1
Lon
gsi
r Su
suka
n L
eba
k K
ab
Cir
ebo
n
Pen
cem
ara
n L
imb
ah
Pa
bri
k d
i Ka
b B
an
du
ng
Pen
cem
ara
n U
da
ra d
i Ka
b k
ara
wa
ng
Pen
cem
ara
n U
da
ra d
i Ka
b B
eka
si
Pen
cem
ara
n A
ir d
i Ko
ta B
an
du
ng
An
gin
Pu
ttin
g B
eliu
ng
di K
ab
Cia
nju
r
Gem
pa
Bu
mi d
i Ka
b P
ela
bu
ha
nra
tu
Rer
ata
Sko
r (0
-4)
Jenis dan Lokasi EBT
Profil Kemampuan Literasi Peserta Didik pada Mitigasi Bencana di Jawa Barat
ISBN: 978-602-61045-1-9 61
PROSIDINGSKF2016
14‐15 Desember2016
2,172,30
2,00
1,70
2,24
1,871,69
1,981,89
2,29
1,63
2,282,28
1,45
1,941,891,78
1,10
2,33
SDA
M-…
SDA
M-…
SDA
M-L
imb
ah
SDA
M-…
SDA
M-…
EBT-
PLT
A
EBT-
PLT
HM
EBT-
PLT
U
EBT-
PLT
G
EBT-
Bio
gas
EBT-
PLT
Sa
EBT-
An
gin
EBT-
Sury
a
EBT-
Bio
sel
Mit
igas
i-B
anjir
Mit
igas
i-…
Mit
igas
i-…
Mit
igas
i-…
Mit
igas
i-…er
ata
Sko
r(0
-4)
Jenis SDAM, EBT dan Mitigasi
Profil Kemampuan Literasi Peserta Didik pada SDAM, EBT dan Mitigasi di Jawa Barat
ISBN: 978-602-61045-1-9 62
PROSIDINGSKF2016
14‐15 Desember2016
Berdasarkan gambaran pada grafik 5 dan 6 maka dapat diperoleh bahwa rerata kemampuan literasi secara
keseluruhan adalah 1,92. Pada aspek literasi yang terdiri dari kemampuan menjelaskan konsep rata-ratanya
sebesar 1,48, kemampuan menjelaskan proses rata-ratanya sebesar 1,93; kemampuan menjelaskan konteks
rata-ratanya sebesar 2,09; dan kemampuan menjelaskan sikap terbaik rata-ratanya sebesar 2,20.
Dari ke 33 lokasi bencana alam (mitigasi bencana) secara kelompok diperoleh data kemampuan literasi
yang terdiri dari bencana banjir rata-rata sebesar 1,94; bencana longsor rata-rata sebesar 1,89; pencemaran
rata-rata sebesar 1,78; bencana puting beliung rata-rata sebesar 1,10; dan gempa bumi rata-rata sebesar 2,33.
Kemampuan literasi peserta terkecil pada mitigasi bencana ini adalah mitigasi puting beliung. Bencana puting
beliung termasuk bencana yang terjadi secara tiba-tiba dan melibatkan banyak faktor fisis yang perlu
dijelaskan bagi peserta didik
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan dalam pengembangan desain bahan pengayaan,
media pembelajaran sains , dan sosialisasi berbagai persoalan potensi dan fenomena alam di tanah air agar
terbangun kekuatan dan ketahanan masyarakat terhadap kekayaan dan persoalan di tanah air, khususnya di
Jawa Barat
KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata literasi sains peserta didik ada dalam kategori rendah. Hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan dalam pengembangan desain pembelajaran dan bahan
pengayaan Sains di sekolah berbasis ESD&M, EBT dan mitigasi bencana untuk sekolah di Jawa Barat.
Bagaimana perkembangannya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ketua Jurusan MIA, Ketua Program Studi sebagai materi yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini. Makalah ini merupakan swadana dengan teman-teman Dosen
Pendidikan Fisika Bandung
REFERENSI
1. Akengin, H., & Sirin, A. (2013). A comparative study upon determination of scientific literacy level of
teacher candidates. Educational Research and Reviews, 8(19), 1882–1886.
http://doi.org/10.5897/ERR2013.1552
2. Allman, A., & Daoutidis, P. (2016). Optimal design of synergistic distributed renewable fuel and power
systems. Renewable Energy, 100, 78–89. http://doi.org/10.1016/j.renene.2016.03.051
3. Devick-Fry, J., & LeSage, T. (2010). Science Literacy Circles: Big Ideas about Science. Science
Activities: Classroom Projects and Curriculum Ideas, 47(2), 35–40. JOUR.
http://doi.org/10.1080/00368120903383133
4. Eheazu, C. L. (2014). Acquisition of Environmental Literacy by Nigerian University Students : An
Empirical Study. Journal of Education and Practice, 5(11), 20–27.
5. Hobson, A. (2003). Physics literacy, energy and the environment. Physics Education, 38(2), 109–114.
http://doi.org/10.1088/0031-9120/38/2/301
6. Holden, I. I. (2010). Science Literacy and Lifelong Learning in the Classroom: A Measure of Attitudes
among University Students. Journal of Library Administration, 50(3), 265–282. JOUR.
http://doi.org/10.1080/01930821003635002
7. Nwosu, A. A., & Ibe, E. (2014). Gender and Scientific Literacy Levels : Implications for Sustainable
Science and Technology Education ( STE ) for the 21 st Century Jobs . Journal of Education and
Practice, 5(8), 113–118.
8. O, SUAGWU, C, HIEMERIWO, G, ODDAY, … ARIATAMBY. (2014). Bio-Hydrogen Production
from Food Waste through Anaerobic Fermentation (Pengeluaran Bio Hidrogen daripada Sisa Makanan
melalui Fermentasi Anaerobik). Sains Malaysiana, 43(12), 1927–1936.
ISBN: 978-602-61045-1-9 63
PROSIDINGSKF2016
14‐15 Desember2016
9. PDTI ESDM. (2015). Perkembangan Penyediaan dan Pemanfaatan Migas Batubara Energi Baru
Terbarukan dan Listrik. Jakarta: Kementerian ESDM.
10. Peranginangin, L. S. U. (2014). Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi Lily Sri
Ulina Peranginangin Penganalisa Bahan dan Pemanfaatan pada Balai KSDA Sumatera Barat. Jurnal
KebijakanLily Sri Ulina Peranginangin & Administrasi Publik.
11. Santosa, I., Azrifirwan, M. P., Tp, S., & Eng, M. (2012). Hasil penelitian Jurnal Energi Alternatif ( 2012
) STUDI TEKNO EKONOMI PEMBUATAN BIOGAS DI PT . SHGW ( STICHTING HET GROENE
WOUDT ) BIO TEA INDONESIA Oleh : Bindari Rahmadian Kenaikan harga bahan bakar turut
memberikan efek yang besar dalam bidang industr. Jurnal Energi Alternatif (2012).
12. Rusli, A. (2016). Science Awareness and Science Literacy through the Basic Physics Course: Physics
with a bit of Metaphysics? Journal of Physics: Conference Series, 739, 12012.
http://doi.org/10.1088/1742-6596/739/1/012012
ISBN: 978-602-61045-1-9 64