Kerajaan sunda

10
1 2 3 4 NAMA KELOMPOK Alya Zahira Zahra Afista Kusuma Dewi Januba Hanum Sri Maulida

Transcript of Kerajaan sunda

1

2

3

4

NAMA KELOMPOK

Alya Zahira Zahra

Afista Kusuma Dewi

Januba Hanum

Sri Maulida

AKHDI KUMAENI, S.Pd

NIP. 19830331 201001 1008

Kerajaan Sunda

Setelah Kerajaan Tarumanegararuntuh pada abad ke-7, di wilayahJawa Barat yang umumnya dikenaldengan nama Sunda terdapat satukerajaan yang bercorak hindu, yaituKerajaan Sunda atau KerajaanPajajaran.

a. Sejarah Kerajaan Sunda

Nama Sunda muncul pada Prasasti Sang HyangTapak yang berangka tahun 952 Saka (1030 M). Prasasti itu ditemukan di Pancalikan danBantarmuncang, di tepi Sungai Citatih (Cibadak, Sukabumi) dan memakai tulisan huruf Kawi danBahasa Jawa Kuno.

b. Kehidupan Politik

Menurut kitab Carita Parahyangan, yang menjadi Raja Sunda diKawali (Ciamis) setelah perang Bubat adalah Rahyang Niskala WastuKencana sedangkan keratonnya disebut Surawisesa. Ketika diangkatsebagai raja, Wastu Kencana masih kecil sehingga pemerintahannyauntuk sementara dipegang oleh pamannya, yaitu Hyang Bunisora,sampai tahun 1371.

Setelah berusia 23 tahun, Wastu Kencana memegang tampukpemerintahan secara langsung. Ia mempunya prinsip bahwa negaraakan jaya dalam perang jika rakyat berada dalam kesejahteraan danpenguasa selalu berbuat kebajikan. Raja berikutnya adalah Tohaan(1475-1482). Ia kemudian digantikan oleh Sang Ratu Jayadewata (1482-1421). Berita lain tentang Kerajaan Sunda adalah dari catatan bangsaPortugis yang banyak berhubungan dengan Pajajaran, khususnyahubungan dengan kegiatan perdagangan.

Struktur birokrasi Kerajaan Sunda

2.Putra mahkota yang akan menggantikan

kedudukan raja.

1.Raja sebagai penguasa

tertinggi yang berkedudukan di

tingkat pusat.

Dalam mengurus daerah-daerah yang luas. Raja daerah bertindak sebagai raja yang merdeka, tetapi mereka tetap mengakui Raja Subda yang bertahta di Pakuan Pajajaran atauDayo sebagai junjungan mereka. Dalam halyang langsung berhubungan denganperdagangan, raja diwakili oleh para syahbadar yang bertindak atas nama Raja Sunda di daerah yang mereka kuasai masing-masing

Peta wilayah Kerajaan Sunda

Menurut berita Portugis, pada tahun 1512 dan 1521, Raja Samiam dariKerajaan Sunda (Pajajaran) telah memimpin perutusan ke Malaka untuk mintabantuan portugis, pada tahun 1522, seorang utusan portugis bernama Hendrik de Leme telah berkunjung ke Sunda. Pada masa pemerintahan Raja Samiam atauPrabu Surawisesa (1521-1535) pelabuhan terbesar Kerajaan Sunda jatuh ketangan pasukan islam pata tahun 1527. peristiwa itu menyebabkan terputusnyahubungan antara Kerajaan Sunda dan Portugis sehingga melemahkanpertahanan Kerajaan Sunda. Akibatnya, satu demi satu pelabuhan-pelabuhanKerajaan Sunda jatuh ke tangan pasukan Islam.

Raja Sunda berikutnya adalah Prabu Ratu Dewata (1535-1543). Pada masa pemerintahannya terjadi serangan dari kelompok islam yang di pimpin olehMaulana Hasanuddin dan Maulana Yusuf dari Banten. Sejak tahun 1543-1551 yang menjadi Raja Sunda adalah Sang Ratu Saksi.karena ia raja yang kejam dansuka berfoya-foya, ia kemudian digantikan oleh Tohan di Majaya yang jugagemar berfoya-foya dan mabuk-mabukan. Akhirnya pada masa Raja Sunda yang terakhir (Raja Nusiya Mulya) Kerajaan Sunda jatuh ke dalam kekuasaan Islam.

c. Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat

1

2

3

Berdasarkan ekonomi, misalnya juru lukis (pelukis), pande mas, pande wesi (pande besi), kumbang gending (penabuh ataupembuat gamelan), pahuma (peladang), dan penyawah

Kelompok masyarakat yang bertugas sebagai alat negara,yaitumantri,bayangkara (penjaga keamanan),prajurit (tentara) , nu nangganan (nama jabatan dibawah mangkubumi).

Kelompok rohani dan cendikiawan yang terdiri darimemen,paraguna mengetahui berbagai macam ceritapantun,paratanda mengetahui tngkat dan kehidupan keagamaan, dan Brahmana mengetahui berbagai mantera.

d. Kehidupan Ekonomi

Kerajaan sunda hidup dari hasil pertanian, terutama perladangan. Kemudianbidang perdagangan telah maju didukung sebagai tempat perdagangandengan daerah lain yaitu, Pontang, Cigede, Kalapa, dan Cimanuk. Ke enambandar itu di singgahi perahu dagang dari luar negeri, terutama dari Cina. Penduduk pesisir Kerajaan Sunda sendiri telah biasa berlayar dan berdagangsampai ke Sumatra, Palembang, Lawe, Tanjungpura, Malaka, Makassar, Jawa, dan Madura. Barang barang dagangannya berupa makanan dan lada. Selainitu, jenis jenis bahan pakaian yang didatangkan dari kambay (india) dandiduga ada perdagangan budak. Alat tukar yang dipergunakan yaitu uangcina. Mata uang yang beredar di k. sunda disebut ceitis,Calais,uangemas,dan tumdaya.