Kerajaan Kediri jatim
-
Upload
zfkr-bagiankedua-premandumay -
Category
Documents
-
view
20 -
download
0
description
Transcript of Kerajaan Kediri jatim
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan makalah Sejarah
Indonesia yang membahas tentang Kerajaan Kediri ini.
Makalah yang kami buat ini meliputi : Sejarah Perkembangan Kerajaan Kediri,
Letak Kerajaan, Nama-nama Rajanya, Kehidupan Kerajaan, dan
Kemunduran/Kehancuran dari Kerajaan Kediri ini. Selain itu, disini kami juga
melampirkan isi yang singkat sehingga mudah untuk dipahami.
Kepada Bapak dan Ibu guru yang telah memberikan dorongan untuk menulis
makalah ini, kami ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula makalah yang kami
buat ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati,
kami mohon saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kita semua.
Demak, Oktober 2015
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………..........…………………………………....... i
Daftar Isi ………………........……………………………………………....…. ii
BAB I Pendahuluan …….........…………………………………………........ 1
A. Latar Belakang ………………........………………………....………….. 1
B. Rumusan Masalah ……………….........…………………………...…..... 1
C. Tujuan Penulisan ………………..............………......................……..… 1
BAB II Pembahasan ……………………………………………..……...... 2-14
A. Letak Kerajaan Kediri …………….………………….......……........….. 2
B. Sumber Sejarah Kerajaan Kediri ……………………….......…..…...….. 2
C. Nama-nama Raja Kerajaan Kediri ………………………............……… 3
D. Kehidupan Kerajaan Kediri …………………………...….......……..….. 6
E. Kemunduran/Kehancuran Kerajaan Kediri …………...…......……...… 14
BAB III Penutup …………………………………………………....………... 15
A. Simpulan …………....………………………………………....………. 15
B. Saran …………………………………………………………...…...…. 15
Daftar Pustaka ……………………………………….………………......…… 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelajaran sejarah di SD & SMP, kita pernah belajar tentang kerajaan-
kerajaan Hindu-Budha yang pernah berdiri di Indonesia, salah satunya adalah
Kerajaan Kediri. Kerajaan Kediri adalah kerajaan besar di Jawa Timur yang berdiri
pada abad ke-12, tepatnya pada tahun 1042-1222. Kerajaan ini merupakan bagian
dari Kerajaan Mataram kuno. Pusat kerajaannya terletak di dekat tepi Sungai Brantas
yang pada masa itu telah menjadi jalur pelayaran yang ramai. Ibukota kerajaan ini
adalah Daha (yang berarti kota api), yang terletak di sekitar kota Kediri sekarang.
Untuk lebih jelasnya, kami membuat makalah ini dengan tujuan agar pembaca dapat
mengetahui tentang Kerajaan Kediri, sehingga pembaca dapat memahami dan
mengetahui salah satu kerajaan besar di Jawa Timur ini.
B. Rumusan Masalah
1. Dimana letak lokasi Kerajaan Kediri?
2. Apa saja sumber sejarah Kerajaan Kediri?
3. Siapa saja Raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Kediri?
Siapakah pendiri Kerajaan Kediri?
Siapakah Raja yang paling terkenal di Kerajaan Kediri?
Siapakah Raja terakhir yang memerintah di Kerajaan Kediri?
4. Bagaimana aspek kehidupan Kerajaan Kediri?
Bagaimana kehidupan Kerajaan Kediri di bidang politik?
Bagaimana kehidupan Kerajaan Kediri di bidang agama?
Bagaimana kehidupan Kerajaan Kediri di bidang ekonomi?
Bagaimana kehidupan Kerajaan Kediri di bidang sosial budaya?
Apa saja hasil budaya dari Kerajaan Kediri?
5. Apa penyebab runtuhnya Kerajaan Kediri?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Umum : Untuk mengetahui tentang berdiri Kerajaan Kediri, masa pemerintahan
Kerajaan Kediri, aspek kehidupan di Kerajaan Kediri, dan masa kehancuran atau
kemunduran Kerajaan Kediri.
2. Khusus : Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia mengenai
materi kelas X tentang Kerajaan-Kerajaan pada masa Hindu-Budha di Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
LETAK KERAJAAN KEDIRI
Letak Kerajaan Kediri terdapat di Jawa Timur, berada di sebelah selatan
sungai Brantas, Kerajaan ini berpusat di kota Daha, yang terletak di sekitar kota
Kediri sekarang.
SUMBER SEJARAH KERAJAAN KEDIRI
1). Prasasti
v Prasasti Sirah Keting (1104 M), yang memuat tentang pemberian hadiah tanah kepada
rakyat desa oleh Raja Jayawarsa.
v Prasasti yang ditemukan di Tulungagung dan Kertosono yang berisi masalah
keagamaan, diperkirakan berasal dari Raja Bameswara (117-1130 M).
v Prasasti Ngantang (1135), yang menyebutkan tentang Raja Jayabaya yang
memberikan hadiah kepada rakyat Desa Ngantang sebidang tanah yang bebas dari
pajak.
v Prasasti Jaring (1181 M) dari Raja Gandra yang memuat tentang sejumlah nama-nama
hewan seperti Kebo Waruga dan Tikus Finada.
v Prasasti Kamulan (1194 M), yang menyatakan bahwa pada masa pemerintahan Raja
Kertajaya, Kerajaan Kediri telah berhasil mengalahkan musuh yang telah memusuhi
istana di Katang-katang.
2
2). Berita Asing
Berita asing tentang Kerajaan Kediri sebagian besar diperoleh dari berita
Cina. Berita cina ini merupakan kumpulan berita dari para pedagang Cina yang
melakukan kegiatan perdagangan di kerajaan Kediri. Seperti Kronik Cina bernama
Chu Fan Chi karangan Chu Ju Kua (1220 M). buku ini banyak mengambil cerita dari
buku Ling Wai Tai Ta (1778 M) karangan Chu Ik Fei. Kedua buku ini menerangkan
keadaan Kerajaan Kediri pada abad ke-12 dan ke-13 M.
RAJA-RAJA KERAJAAN KEDIRI
AIRLANGGA
Airlangga (Bali, 990 - Belahan, 1049) atau sering pula ditulis Erlangga,
adalah pendiri Kerajaan Kahuripan, yang memerintah 1009-1042 dengan gelar
abhiseka Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga
Anantawikramottunggadewa. Sebagai seorang raja, ia memerintahkan Mpu
Kanwa untuk mengubahKakawin Arjunawiwaha yang menggambarkan
keberhasilannya dalam peperangan. Di akhir masa pemerintahannya, kerajaannya
dibelah dua menjadi Kerajaan Kadiri dan Kerajaan Janggala bagi kedua putranya.
Nama Airlangga sampai saat ini masih terkenal dalam berbagai cerita rakyat, dan
sering diabadikan di berbagai tempat di Indonesia.
a. SAMARAWIJAYA (1042)
Samarawijaya adalah putra Airlangga. Ia merupakan Raja pertama sekaligus
pendiri Kerajaan Kediri, Samarawijaya tidak diketahui dengan pasti berlangsung
berapa lama masa pemerintahannya. Kemungkinan Raja Samarawijaya memulai
pemerintahannya pada saat pemisahan Kerajaan oleh Airlangga, yaitu sekitar tahun
1042. Tahun itu merupakan tahun yang sama dengan tahun yang tertulis di Prasasti
Pamwatan.
b. JAYASWARA (1104-1115)
Raja kedua Kerajaan Kediri adalah Sri Jayawarsa, yang disebut dalam
Prasasti Sirah Keting (1104), namun belum dipastikan bahwa ia pengganti langsung
Samarawijaya atau bukan. Ia merupakan Raja yang sangat giat memajukan sastra
sehingga ia dikenal dengan gelar Sastra Prabu (Raja Sastra). Pada masanya
Kresnayana dikarang Mpuh Triguna.
3
c. BAMESWARA (1115-1135)
Raja ketiga Kerajaan Kediri adalah Sri Bameswara yang disebut dalam
Prasasti Pandegelan I (sekitar 1116/ 1117), Prasasti Panumbangan (1120), dan
Prasasti Tangkilan (1130).
d. JAYABHAYA (1135-1157)
Raja keempat sekaligus Raja terbesar Kerajaan Kediri adalah Sri Jayabhaya
yang disebutkan dalam Prasasti Hantang (1135), Prasasti Talan (1136), dan Kakawin
Bharatayuddha (1157). Jayabhaya merupakan Raja yang menjadi kenangan bagi
rakyatnya, karena pada masa pemerintahnnya Kerajaan Kediri berhasil menaklukan
Kerajaan Jenggala dan berhasil mencapai puncak kejayaan Kerajaan Kediri.
e. SARWESWARA (1159-1169)
Raja kelima Kerajaan Kediri adalah Sri Sarweswara yang disebutkan dalam
Prasasti Pandegelan II (1159) dan Prasasti Kahyunan (1161).
f. ARYESWARA (1169-1180/1181)
Raja keenam Kerajaan Kediri adalah Sri Aryeswara yang disebutkan dalam
Prasasti Meleri (1169) dan Prasasti Angin Tahun (1171).
g. SRI GANDHRA (1181-1182)
Raja ketujuh Kerajaan Kediri adalah Sri Gandhra yang disebutkan dalam
Prasasti Jaring (1181), masa pemerintahannya selama kurang lebih satu tahun.
h. KAMESWARA (1182-1194)
Raja kedelapan Kerajaan Kediri adalah Sri Kameswara yang disebutkan dalam
Prasasti Ceker (1182) dan dalam Kakawin Smaradhana. Dalam Kakawin dikisahkan
tentang perkawinan antara Kameswara dengan Putri Jenggala.
i. KERTAJAYA (1194-1222)
Raja kesembilan sekaligus Raja terakhir Kerajaan Kediri adalah Kertajaya yang
disebut dalam Prasasti Galunggung (1194), Prasasti Kamulan (1194), Prasasti Palah
(1197), Prasasti Wates Kulon (1205), dan Kakawin Negarakertagama serta Kakawin
Pararaton.
4
Dalam Kakawin dikisahkan tentang perang Ganter saat masa akhir pemerintahan
Raja Kertajaya. Raja ini memiliki gelar “ Sri Maharaja Sri Sarweswara
Triwikramawatarananindita Srengga Digjayattunggadewanama”.
Dalam tahun 1122 M Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok. Dengan kekalahan
Kertajaya itu berakhir pula kerajaan Kediri.
j. JAYAKATWANG (1292-1293)
Jayakatwang juga merupakan Raja yang berhasil membangun kembali Kerajaan
Kediri setelah berhasil memberontak terhadap Singosari sekaligus membunuh Raja
Kertanegara. Namun, keberhasilannya hanya bertahan setahun akibat serangan
menantu Kertanegara dan pasukan Mongol, sehingga runtuhlah Kerajaan Kediri.
Dari Raja-Raja di atas, dapat diperoleh informasi, bahwa:
§ Pendiri Kerajaan Kediri adalah Airlangga, dengan Raja Pertamanya adalah
Samarawijaya.
§ Raja terkenal di Kerajaan Kediri adalah Jayabhaya.
§ Raja terakhir Kerajaan Kediri adalah Kertajaya, namun berhasil dibangun kembali
oleh Jayakatwang meskipun hanya bertahan satu tahun saja. Jadi bisa dikatakan juga
bahwa raja terakhir Kerajaan Kediri adalah Jayakatwang.
5
KEHIDUPAN KERAJAAN KEDIRI
Kerajaan Kediri merupakan kerajaan yang berdiri pada abad XI Masehi dan
merupakan kelanjutan dari Kerajaan Medang Kamulan yang didirikan oleh Mpu
Sindok dari Dinasti Isyana. Kerajaan ini terletak di wilayah pedalaman Jawa Timur.
Kerajaan ini merupakan hasil dari pembagian wilayah Kerajaan Medang Kamulan
yang dibagi menjadi dua yakni Panjalu dan Jenggala.
Nama Keraajaan Kediri sebelumnya adalah Panjalu.
Adapun kehidupan politik, agama, ekonomi, sosial dan budaya pada masa
Kerajaan Kediri adalah sebagai berikut :
a. Kehidupan Politik
Raja pertama Kediri adalah Samarawijaya. Selama menjadi Raja Kediri,
Samarawijaya selalu berrselisih paham dengan saudaranya, Mapanji Garasakan yag
berkuasa di Jenggala. Keduanya merasa berhak atas seluruh takhta Raja Airlangga
(Kerajaan Medang Kamulan) yang meliputi hampir seluruh wilayah Jawa Timur dan
sebagian Jawa Tengah. Akhirnya perselisihan tersebut menimbulkan perang saudara
yang berlangsung hingga tahun 1052. Peperangan tersebut dimenangkan oleh
Samarawijaya dan berhasil menaklukan Jenggala.
Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan
Jayabaya. Saat itu wilayah kekuasaan Kediri meliputi seluruh bekas wilayah
Kerajaan Medang Kamulan. Selama menjadi Raja Kediri, Jayabaya berhasil kembali
menaklukan Jenggala yanga sempat memberontak ingin memisahkan diri dari Kediri.
Keberhasilannya tersebut diberitakan dalam prasasti Hantang yang beraangka tahun
1135.
6
Prasasti ini memuat tulisan yang berbunyi Panjalu jayati yang artinya
Panjalu menang. Prasasti tersebut dikeluarkan sebagai piagam pengesahan anugerah
dari Jayabaya untuk penduduk Desa Hantang yang setia pada Kediri selam perang
melawan Jenggala.
Sebagai kemenangan atas Jenggala, nama Jayabaya diabadikan dalam kitab
Bharatayuda. Kitab ini merupakn kitab yang digubah oleh Mpu Sedah dan Mpu
Panuluh. Bharatayuda memuat kisah perang perbutan takhta Hastinapura antara
keluarga Pandhawa daan Kurawa. Sejarah pertikaian anatar Panjalu dan Jenggala
mirip dengan kisah tersebut sehingga kitab Bharatayuda dianggap sebagai legitimasi
(klaim) Jayabaya untuk memperkuat kekuasaannya atas seluruh wilayah bekas
Kerajaan Medang Kamulan.
Selain itu, untuk menunjukkan kebesaran dan kewibawaan sebagai Raja
Kediri, Jayabaya menyatakan dirinya sebagai keturunan Airlangga dan titisan Dewa
Wisnu. Selanjutnya ia mengenakan lencana narasinga sebagai lambang Kerajaan
Kediri.
Pada masa pemerintahan Ketajaya Kerajaan Kediri mulai mengalami
kemunduran. Raja Kertajaya membuat kebijakan yang tidak populer dengan
mengurangi hak-hak brahmana. Kondisi ini menyebabkan banyak brahmana yang
mengungsi ke wilayah Tumapel yang dkuasai oleh Ken Arok. Melihat kejadian ini
Kertajaya memutuskan untuk menyerang Tumapel. Akan tetapi pertempuran di Desa
Ganter, pasukan Kediri mengalami kekalahan dan Kertajaya terbunuh. Sejak saat itu
Kerajaan Kediri berakhir dan kedudukannya digantikan oleh Singasari.
b. Kehidupan Agama
Masyarakat Kediri memiliki kehidupan agama yang sangat religius. Mereka
menganut ajaran agama Hindu Syiwa. Hal ini terlihat dari berbagai peninggalan
arkeolog yang ditemukan di wilayah Kediri yakni berupa arca-arca di candi Gurah
dan Candi Tondowongso. Arca-arca tersebut menunjukkan latar belakang agama
Hindu Syiwa. Para penganut agama Hindu Syiwa menyembah Dewa Syiwa, karena
merekaa mempercayai bahwa Dewa Syiwa dapat menjelma menjadi Syiwa Maha
Dewa (Maheswara), Dewa Maha Guru, dan Makala. Salah satu pemujaan yang
dilakukan pendeta adalah dengan mengucapkan mantra yang disebut Mantra Catur
Dasa Syiwa atau empat belas wujud Syiwa.
7
c. Kehidupan Ekonomi
Perekonomian di Kediri bertumpu pada sektor pertanian dan perdagangan.
Sebagai kerajaan agraris, Kediri memiliki lahan pertanian yang baik di sekitar Sungai
Brantas. Pertanian menghasilkan banyak beras dan menjadikannya komoditas utama
perdagangan. Sektor perdagangan Kediri dikembangkan melalui jalur pelayaran
Sungai Brantas. Selain beras, barang-barang yang diperdagangkan di Kediri antara
lian emas, perak, kayu cendana, rempah-rempah, dan pinang.
Pedagang Kediri memiliki peran penting dalam perdagangan di wilyah Asia.
Mereka memperkenalkan rempah-rempah diperdagangan dunia. Mereka membawa
rempah-rempah ke sejumlah Bandar di Indonesia bagian barat, yaitu Sriwijay daan
Ligor. Selanjutnya rempah-rempah dibawa ke India, Teluk Persia, Luat Merah.
Komoditas ini kemudian diangkut oleh kapal-kapal Venesia menuju Eropa. Dengan
demikian, melalui Kediri wilayah Maluku mulai dikenal dalam lalu lintas
perdagangan dunia.
d. Kehidupan Sosial Budaya
Pada masa pemerintahan Raja Jayabaya, struktur pemerintahan Kerajaan
Kediri sudah teratur. Berdasarkan kedudukannya dalam pemerintahan, masyarakat
Kedri dibedakan menjadi tiga golongan sebagai berikut :
1. Golongan masyarakat pusat (kerajaan), yaitu masyarakat yang terdapat dalam
lingkungan raja dan beberapa kaum kerabatnya serta kelompok pelayannya.
2. Golongan masyarakat thani (daerah), yaitu golongan masyarakat yang terdiri atas
para pejabat atau petugas pemerintahan di wilyah thani (daerah).
3. Golongan masyarakat nonpemerintah, yaitu golongan masyarakat yang tidak
mempunyai kedudukan dan hubungan dengan pemerintah secara resmi.
Kehidupan budaya Kerajaan Kediri terutama dalam bidang sastra berkembang
pesat. Pada masa pemerintahan Jayabaya kitab Bharatayuda berhasil digubah oleh
Mpu Sedah dan Mpu Panuluh. Selain itu Mpu Panuluh menulis kitab Hariwangsa
dan Gatotkacasrayaa. Selanjutnya pada masa pemerintahan Kameswara muncul kitab
Smaradhahana yang ditulis oleh Mpu Dharmaja serta kirab Lubdaka dan
Wertasancaya yang ditulis oleh Mpu Tanakung. Pada masa pemerintahan Kertajaya
terdapat Pujangga bernama Mpu Monaguna yang menulis kitab Sumansantaka dan
Mpu Triguna yang menulis kitab Kresnayana.
8
e. Hasil Budaya
adapun hasil budaya dari Kerajaan Kediri antara lain :
1. Candi Penataran
Candi termegah dan terluas di Jawa Timur ini terletak di lereng barat daya
Gunung Kelud, di sebelah utara Blitar, pada ketinggian 450 meter dpl. Dari prasasti
yang tersimpan di bagian candi diperkirakan candi ini dibangun pada masa Raja
Srengga dari Kerajaan Kediri sekitar tahun 1200 Masehi dan berlanjut digunakan
sampai masa pemerintahan Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit sekitar
tahun 1415
2. Candi Gurah
Candi Gurah terletak di kecamatan di Kediri, Jawa Timur. Pada tahun 1957
pernah ditemukan sebuah candi yang jaraknya kurang lebih 2 km dari Situs
Tondowongso yang dinamakan Candi Gurah namun karena kurangnya dana
kemudian candi tersebut dikubur kembali
3. Candi Tondowongso
Situs Tondowongso merupakan situs temuan purbakala yang ditemukan pada
awal tahun 2007 di Dusun Tondowongso, Kediri, Jawa Timur.
9
Situs seluas lebih dari satu hektare ini dianggap sebagai penemuan terbesar
untuk periode klasik sejarah Indonesia dalam 30 tahun terakhir (semenjak penemuan
Kompleks Percandian Batujaya), meskipun Prof.Soekmono pernah menemukan satu
arca dari lokasi yang sama pada tahun 1957. Penemuan situs ini diawali dari
ditemukannya sejumlah arca oleh sejumlah perajin batu bata setempat.
Berdasarkan bentuk dan gaya tatahan arca yang ditemukan, situs ini diyakini
sebagai peninggalan masa Kerajaan Kediri awal (abad XI), masa-masa awal
perpindahan pusat politik dari kawasan Jawa Tengah ke Jawa Timur. Selama ini
Kerajaan Kediri dikenal dari sejumlah karya sastra namun tidak banyak diketahui
peninggalannya dalam bentuk bangunan atau hasil pahatan.
4. Arca Buddha Vajrasattva
Arca Buddha Vajrasattva ini berasal dari zaman Kerajaan Kediri (abad X/XI).
Dan sekarang merupakan Koleksi Museum für Indische Kunst, Berlin-Dahlem,
Jerman
5. Prasasti Kamulan
Prasasti Kamulan ini berada di Desa Kamulan, Trenggalek, Jawa Timur. Prasasti
ini dibuat dan dikeluarkan pada masa pemerintahan Raja Kertajaya, pada tahun 1194
Masehi, atau 1116 Caka. Melalui prasasti ini disebutkan bahwa hari jadi dari
Kabupaten Trenggalek sendiri tepatnya pada hari Rabu Kliwon, tanggal 31 Agustus
1194.
10
6. Prasasti Galunggung
Prasasti Galunggung memiliki tinggi sekitar 160 cm, lebar atas 80 cm, lebar
bawah 75 cm. Prasasti ini terletak di Rejotangan, Tulungagung. Di sekeliling prasasti
Galunggung banyak terdapat tulisan memakai huruf Jawa kuno. Tulisan itu berjajar
rapi. Total ada 20 baris yang masih bisa dilihat mata. Sedangkan di sisi lain prasasti
beberapa huruf sudah hilang lantaran rusak dimakan usia. Di bagian depan, ada
sebuah lambang berbentuk lingkaran. Di tengah lingkaran tersebut ada gambar
persegi panjang dengan beberapa logo. Tertulis pula angka 1123 C di salah satu sisi
prasasti.
7. Prasasti Jaring
Prasasti Jaring yang bertanggal 19 November 1181. Isinya berupa pengabulan
permohonan penduduk desa Jaring melalui Senapati Sarwajala tentang anugerah raja
sebelumnya yang belum terwujud.vDalam prasasti tersebut diketahui adanya nama-
nama hewan untuk pertama kalinya dipakai sebagai nama depan para pejabat Kadiri,
misalnya Menjangan Puguh, Lembu Agra, dan Macan Kuning.
11
8. Candi Tuban
Pada tahun 1967, ketika gelombang tragedi 1965 melanda Tulungagung. Aksi
Ikonoklastik, yaitu aksi menghancurkan ikon – ikon kebudayaan dan benda yang
dianggap berhala terjadi. Candi Mirigambar luput dari pengrusakan karena adanya
petinggi desa yang melarang merusak candi ini dan kawasan candi yang dianggap
angker.
Massa pun beralih ke Candi Tuban, dinamakan demikian karena candi ini terletak
di Dukuh Tuban, Desa Domasan, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung.
Candi ini terletak sekitar 500 meter dari Candi Mirigambar. Candi Tuban sendiri
hanya tersisa kaki candinya. Setelah dirusak, candi ini dipendam dan kini diatas
candi telah berdiri kandang kambing, ayam dan bebek.
Menurut Pak Suyoto, jika warga mau kembali menggalinya, maka kira – kira
setengah sampai satu meter dari dalam tanah, pondasi Candi Tuban bisa tersingkap
dan relatif masih utuh. Pengrusakan atas Candi Tuban juga didasari legenda bahwa
Candi Tuban menggambarkan tokoh laki – laki Aryo Damar, dalam legenda Angling
Dharma dan jika sang laki – laki dihancurkan, maka dapat dianggap sebagai
kemenangan.
9. Prasasti Panumbangan
Pada tanggal 2 Agustus 1120 Maharaja Bameswara mengeluarkan prasasti
Panumbangan tentang permohonan penduduk desa Panumbangan agar piagam
mereka yang tertulis di atas daun lontar ditulis ulang di atas batu. Prasasti tersebut
berisi penetapan desa Panumbangan sebagai sima swatantra oleh raja sebelumnya
yang dimakamkan di Gajapada. Raja sebelumnya yang dimaksud dalam prasasti ini
diperkirakan adalah Sri Jayawarsa.
12
10. Prasasti Talan
Prasasti Talan/ Munggut terletak di Dusun Gurit, Kabupaten Blitar. Prasasti ini
berangka tahun 1058 Saka (1136 Masehi). Cap prasasti ini adalah berbentuk
Garudhamukalancana pada bagian atas prasasti dalam bentuk badan manusia dengan
kepala burung garuda serta bersayap. Isi prasasti ini berkenaan dengan anugerah sima
kepada Desa Talan yang masuk wilayah Panumbangan memperlihatkan prasasti
diatas daun lontar dengan cap kerajaan Garudamukha yang telah mereka terima dari
Bhatara Guru pada tahun 961 Saka (27 Januari 1040 Masehi) dan menetapkan Desa
Talan sewilayahnya sebagai sima yang bebas dari kewajiban iuran pajak sehingga
mereka memohon agar prasasti tersebut dipindahkan diatas batu dengan cap kerajaan
Narasingha.
Raja Jayabhaya mengabulkan permintaan warga Talan karena kesetiaan yang
amat sangat terhadap raja dan menambah anugerah berupa berbagai macam hak
istimewa.
13
KEMUNDURAN/KEHANCURAN KERAJAAN KEDIRI
Kerajaan Kediri runtuh pada masa pemerintahan Kertajaya, dan dikisahkan
dalam Pararaton dan Nagarakertagama. Pada tahun 1222 Kertajaya sedang berselisih
melawan kaum Brahmana, perselisihan ini terjadi karena Raja Kertajaya
memerintahkan kaum Brahmana untuk menyembah dia sebagai raja, namun para
kaum Brahmana menolak dan kemudian meminta perlindungan Ken Arok akuwu
Tumapel. Kebetulan Ken Arok juga bercita-cita memerdekakan Tumapel yang
merupakan daerah bawahan Kediri. Perang antara Kediri dan Tumapel terjadi dekat
Desa Ganter. Pasukan Ken Arok berhasil menghancurkan pasukan Kertajaya.
Dengan demikian, berakhirlah masa Kerajaan Kediri, yang sejak saat itu kemudian
menjadi bawahan Tumapel atau Singhasari.
Setelah Ken Arok mengangkat Kertajaya, Kediri menjadi suatu wilayah
dibawah kekuasaan Singhasari. Ken Arok mengangkat Jayasabha, putra Kertajaya
sebagai bupati Kediri. Tahun 1258 Jayasabha digantikan putranya yang bernama
Sstrajaya. Pada tahun 1271 Sastrajaya digantikan putranaya, yaitu Jayakatwang.
Jayakatwang memberontak terhadap Singhasari yang dipimpin oleh Kertanegara,
karena dendam masa lalu dimana leluhurnya Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok.
Setelah berhasil membunuh Kertanegara, Jayakatwang membangun kembali kerajaan
Kediri, namun hanya bertahan satu tahun dikarenakan serangan gabungan yang
dilancarkan oleh pasukan Mongol dan pasukan menantu Kertanegara, Raden Wijaya.
14
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Berdasarkan analisa kami dari sejumlah referensi yang saya baca, kami dapat
menyimpulkan beberapa hal tentang Kerajaan Kediri yaitu :
Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan yang besar yang pernah berkuasa di
Nusantara. Kerajaan Kediri sudah ada sebelum Raja Airlangga membagi Kerajaan
Mataram Kuno menjadi dua bagian.
Kerajaan Kediri sempat menjadi kerajaan yang kaya dan disegani di Asia. Kerajaan
Kediri mengalami 2 kali pendirian masa, yang pertama saat Airlangga membagi
Kerajaan Mataram Kuno, yang kedua saat Jayakatwang berhasil mengalahkan
Kertanegara.
SARAN
Sebenarnya terbentuknya Kerajaan Kediri ini dapat kita telusuri dari sejarah
Kerajaan Medang Kamulan, yaitu merupakan Kerajaan lanjutan dari Mataram Lama
di Jawa Tengah. Letak Kerajaan Medang Kamulan berada di wilayah Jawa Timur.
Kerajaan Medang Kamulan menjadi kerajaan tersendiri sejak Mpu Sindok
membentuk Dinasti Baru yaitu Isyana.
Menurut Ir. Soekarno beliau berkata “JASMERAH” Jangan Lupakan Sejarah,
maka kita penerima warisan (sejarah) hendaknya lebih giat lagi mencari pengetahuan
mengenai sejarah-sejarah masa lampau. Contoh kecil adalah mencari peristiwa apa
saja yang terjadi sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian kita
akan menambah rasa patriotisme (cinta tanah air) yang sebagai pemuda-pemudi
bangsa sangat penting memiliki jiwa tanah air, guna membangun bangsa yang lebih
baik lagi.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/PurnaSenda/kerajaan-kediri-15219260?related=1
http://kumsej.blogspot.com/2012/11/dinasti-kediri_18.html
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:iLha9ZnvvHsJ:macheda.blog.uns.ac.id
http://id.wikipedia.org/wiki/kerajaan_panjalu_ciamis
http://taniacaroline.wordpress.com/2010/08/18/kerajaan-medang-kamulan/
http://tatkalam.blogspot.com
http://ilhamblogindonesia.blogspot.com/2013/08/10-benda-benda-dan-bangunan-
peningalan.html#ixzz3Jec3BzxC
http://id.wikipedia.org/wiki/Airlangga
http://sejarahn.blogspot.com/2012/05/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
http://okkybrawid.blogspot.com/
http://ainuttijar.blogspot.com/2010/12/sejarah-kerajaan-kerajaan-di-indonesia.html
http://ainuttijar.blogspot.com/2010/12/sejarah-kerajaan-kerajaan-di-indonesia.htmlhttp://www.google.co.id/image
http://www.materisma.com/2014/08/sejarah-kerajaan-kediri-kehidupan.html?m=1
http://juragansejarah.blogspot.in/2012/05/sejarah-kerajaan-kediri.html?m=1
http://pendidikan4sejarah.blogspot.in/2011/01/kerajaan-kediri.html?m=1
https://prezi.com/ojv9wlodr9sp/sejarah-kerajaan-kediri/
https://indriblb.wordpress.com/2013/06/26/raja-raja-di-kerajaan-kediri/comment-page-1/
http://www.eastjava.com/tourism/kediri/ina/history.html
http://sejarahn.blogspot.in/2012/05/normal-0-false--false-false-in-x-none-x.html?
m=1
http://jaluherlambang.blogspot.in/2012/11/makalah-kerajaan-kediri.html?m=1