KEPUTUSAN TEMPAT PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP...

119
i KEPUTUSAN TEMPAT PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP BAHAN POKOK DI KOTA MAKASSAR (Studi Kasus Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanayya) OLEH: A NURAINUN ANNISA G211 13 324 DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Transcript of KEPUTUSAN TEMPAT PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP...

i

KEPUTUSAN TEMPAT PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP BAHAN POKOK DI KOTA MAKASSAR

(Studi Kasus Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanayya)

OLEH:

A NURAINUN ANNISA

G211 13 324

DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

ii

KEPUTUSAN TEMPAT PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP BAHAN POKOK DI KOTA MAKASSAR (Studi

Kasus di Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanayya)

OLEH : A NURAINUN ANNISA

G211 13 324

Skripsi ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Pada:

Departemen Sosial Ekonomi Pertanian

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Hasanuddin Makassar

2017

Disetujui Oleh :

Dr. Ir. Mahyuddin, M.Si. Ir. A. Amrullah, M.Si. Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing

Tanggal Pengesahan : November 2017

iii

PANITIA UJIAN SARJANA DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Judul : KEPUTUSAN TEMPAT PEMBELIAN KONSUMEN

TERHADAP BAHAN POKOK DI KOTA MAKASSAR

(Studi Kasus di Kelurahan Daya, Kecamatan

Biringkanayya)

Nama : A NURAINUN ANNISA

Nim : G211 13 324

TIM PENGUJI

Dr. Ir. Mahyuddin, M.Si.

Ketua Sidang

Ir. A. Amrullah, M.Si.

Anggota

Prof. Dr. Ir. Rahim Darma, M.S.

Anggota

Ir. Yopie Lumoindong, M.Si.

Anggota

Dr. Ir. Eymal B. Demmallino, M.Si.

Anggota

Rusli M. Rukka, S.P, M.Si.

Anggota

Tanggal Ujian : November 2017

iv

RINGKASAN

Keputusan Tempat Pembelian Konsumen Terhadap Bahan Pokok di

Kota Makassar (Studi Kasus di Kelurahan Daya, Kecamatan

Biringkanayya) dibawah bimbingan Mahyuddin dan A. Amrullah

Maraknya pasar modern menyebabkan semakin beragamnya

tempat alternative membeli kebutuhan pokok bagi konsumen. Hal tersebut mengancam eksistensi pasar tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) Menganalisis kecenderungan dan; (2) pertimbangan pemilihan tempat pembelian bahan pokok produk pertanian dan industri; (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan tempat pembelian bahan pokok. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis regresi logistik. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2017 di Kota Makassar dengan memilih Kelurahan Daya, sebagai lokasi sampel dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut sebagai salah satu pusat bisnis baru di Kota Makassar. Responden berjumlah 44 orang yang merupakan ibu rumah tangga dipilih secara acak sederhana. Penelitian ini menemukan bahwa, konsumen cenderung (88,6%) berbelanja bahan pokok produk pertanian (beras, jagung, sayur & buah serta daging) di pasar tradisional, sedangkan untuk produk industri (susu, gula pasir, garam, minyak goreng dan gas) konsumen cenderung (84,1%) berbelanja di pasar modern. Dasar pertimbangan konsumen dalam berbelanja bahan pokok produk pertanian di pasar tradisional yaitu, lokasi mudah dijangkau, harga terjangkau dan kelengkapan produk, sedangkan pembelian produk industri di pasar modern yaitu, kelengkapan produk, harga terjangkau serta kenyamanan yang ditawarkan. Hasil pendugaan faktor determinan tempat pembelian bahan pokok menggunakan regresi logistik, dimana variabel Y=1 untuk pasar modern; Y=0 untuk pasar tradisional, ditemukan bahwa variabel lama pendidikan dan pendapatan berpengaruh secara signifikan pada tingkat α = 0,05, sementara variabel umur, jumlah tanggungan keluarga dan jarak tempat tinggal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pemilihan tempat berbelanja, dengan demikian semakin tinggi tingkat pendidikan dan pendapatan seseorang maka semakin cenderung berbelanja di pasar modern.

Kata Kunci : Bahan Pokok, Tempat Pembelian, Pasar Modern, Pasar

Tradisional.

v

ABSTRACT

Decision of Consumers Place of Purchase Staple in Makassar City

(Case Study in Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanayya) under the

guidance of Mahyuddin dan A. Amrullah

The rise of the modern market has led to an increasingly diverse

alternative place to buy staple for consumers. It threatens the existence of

traditional markets. This study objective is; (1) Analyzing trends and; (2)

consideration of the choice of place to purchase staple of agricultural and

industrial products; (3) Factors that influence the selection of the place of

purchase staple. Methods of data analysis using descriptive quantitative

analysis and logistic regression analysis. The research was conducted in

July 2017 in Makassar City by selecting Kelurahan Daya, as the sample

location with the consideration that the location as one of the new

business center in Makassar City. The respondents are 44 housewives

that chosen by simple random sampling. The study found that, consumers

are tend (88.6%) has purchased basic agricultural products (rice, corn,

vegetables and fruits, meats) in traditional markets, while for industrial

products (milk, sugar, salt, cooking oil, and gas) consumers tend to buy

(84.1%) in the modern market. The basic consideration for consumers in

purchases of agricultural product in traditional marketsis the location easily

accessible, affordable prices and completed of product, while the purchase

of industrial products in the modern market isthe completed of product,

affordable prices and comfortness. The result of the prediction of the factor

determining the place of purchase of basic goods using logistic regression,

where the variable Y = 1 for the modern market; Y = 0 for the traditional

market, it was found that length of education and income variables

significantly influence the level of α = 0.05, while age, number of family

and distance of residence do not significantly influence the decision on

choosing where to shop, therefore the higher length of education and the

higher income of a person are more likely to buy in the modern market.

Key Words: Staple, Place of Purchase, Modern Market, Traditional

Market.

vi

RIWAYAT HIDUP PENULIS

A NURAINUN ANNISA, dilahirkan di Ujung

Pandang, pada tanggal 27 Juni 1995. Penulis

merupakan anak pertama dari dua bersaudara

dari pasangan A. Abdi Bashit dan Nurmila.

Pendidikan formal yang telah dilalui penulis

adalah Sekolah Dasar Negeri Mangkura III

Makassar, pada tahun 2001 – 2007. Lalu kembali melanjutkan pendidikan

ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 06 Makassar pada tahun 2007 dan

tamat pada tahun 2010. Penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah

Menengah Atas Negeri 14 Makassar tahun 2010 dan tamat pada tahun

2013. Melalui jalur SBMPTN penulis berhasil diterima sebagai Mahasiswa

Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas

Pertanian Universitas Hasanuddin.

Sebagai seorang mahasiswa, penulis aktif berorganisasi di ruang

lingkup Fakultas Pertanian yaitu sebagai Anggota Data dan Informasi

pada Badan Pengurus Harian (BPH) Mahasiswa Peminat Sosial Ekonomi

Pertanian (MISEKTA) periode 2015/2016. Penulis juga aktif mengikuti

seminar yang di laksanakan baik di tingkat jurusan, fakultas, maupun

universitas baik tingkat lokal, nasional dan internasional. Selain itu, penulis

juga telah mengikuti magang di Bank Indonesia selama beberapa bulan.

vii

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT

Yang Maha Kuasa, atas Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir pada Departemen

Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin.

Tak lupa pula shalawat dan salam kepada Junjungan Kita Nabi besar

Muhammad SAW yang telah memberi tauladan bagi kita semua.

Skripsi ini berjudul Keputusan Tempat Pembelian Konsumen

Terhadap Bahan Pokok di Kota Makassar (Studi Kasus di Kelurahan

Daya, Kecamatan Biringkanayya). Skripsi ini disusun sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Departemen Sosial Ekonomi

Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin.

Tiada manusia yang sempurna karena kesempurnaan hanyalah

milik-Nya. Penulis menyadari bahwa selama penyusunan skripsi ini tidak

terlepas dari berbagai hambatan dan kesulitan. Menyadari keterbatasan

kemampuan yang penulis miliki, dengan penuh kerendahan hati penulis

mengakui bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari

para pembaca dan semua pihak yang terkait untuk penyempurnaan karya

tulis ini, sekaligus sebagai sumbangan pemikiran kepada penulis.

viii

Akhir kata, semoga percikan pemikiran yang tersaji dalam skripsi ini

dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga jasa baik dan amal bakti

kita tercatatkan sebagai pahala di sisi-Nya.

Makassar, November 2017

Penulis

ix

UCAPAN TERIMAKASIH

Alhamdulillahi rabbil alamiin, segala puji bagi Allah SWT Rabb

semesta alam, berkat rahmat dan kasih sayang-Nya. Rasa syukur tak

terhingga penulis panjatkan kepada Allah SWT, satu dari berbagai nikmat

yang selalu diberikan Allah SWT kepada setiap hamba-Nya, yakni

terselesaikannya tugas akhir penulis dalam meraih gelar Sarjana

Pertanian di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian,

Universitas Hasanuddin. Sholawat serta salam selalu tercurah kepada

tauladan sepanjang masa, Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga,

sahabat, dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah dalam

sunnahnya hingga akhir jaman.

Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis

temui mulai dari tahap persiapan hingga tahap penyelesaian akhir skripsi

ini. Namun, berkat usaha dan kerja keras serta bimbingan, arahan,

kerjasama, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak maka skripsi ini

dapat diselesaikan dengan baik. Rasanya begitu banyak bantuan yang

telah penulis terima, sehingga penulis mendapatkan banyak kemudahan

dalam menyelesaikan skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati, melalui

kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

x

1. Kedua orang tua tercinta, Ibunda Nurmila. dan Ayahanda Drs. Andi Abdi

Bashit. dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan

terima kasih yang tak terhingga kepada beliau yang merawat,

membesarkan, mendidik, memberikan motivasi dan dorongan, dengan

penuh kasih sayang, ketulusan, kesabaran dan keikhlasan, curahan rasa

cinta dan sayangnya yang tiada berujung, dan pengorbanan yang tak

ternilai. Kepada adikku Andi Salsya Nurmaulidia yang selalu

menyemangati dan memberi dukungan untuk penulis. Kepada keluarga

besar penulis yang telah memberikan dukungan baik moril maupun

materil kepada penulis.

2. Bapak Dr. Ir. Mahyuddin, M.Si. selaku pembimbing I dan sebagai Orang

Tua pengganti di lingkungan akademik, terima kasih atas setiap waktu

yang diberikan untuk ilmu, motivasi, saran, teguran yang membangun, dan

pemahaman baru mengenai berbagai hal. Penulis secara pribadi

memohon maaf atas segala kekurangan serta kekhilafan jikalau sempat

membuat kecewa selama proses pembimbingan skripsi selama ini.

3. Bapak Ir. A. Amrullah, M.Si.. Selaku pembimbing II, terima kasih atas

segala bimbingan, saran, motivasi, serta teguran membangun sehingga

penulis selalu bersemangat untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih,

atas setiap waktu bimbingan yang selalu memberikan penulis ilmu dan

pemahaman baru mengenai berbagai hal baik dan penulis memohon maaf

yang sebesar-besarnya atas kesalahan dan tingkah laku yang penulis

lakukan selama ini baik sewaktu kuliah dan selama penyusunan skripsi ini.

xi

4. Bapak Prof. Dr. Ir. Rahim Darma, M.S., Bapak Ir. Yopie Lumoindong,

M.Si., dan Bapak Dr. Ir. Eymal B. Demmallino, M.Si. selaku penguji

yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun guna

penyempurnaan penyusunan tugas akhir ini. Walaupun beliau bukanlah

pembimbing skripsi penulis, namun penulis sangat berterima kasih karena

beliau masih rela untuk meluangkan waktunya dan selalu memperhatikan

perkembangan skripsi, serta penulis ingin memohon maaf yang sebesar-

besarnya atas kesalahan dan tingkah laku yang penulis lakukan selama

ini baik sewaktu kuliah dan selama penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Rusli M. Rukka, S.P, M.Si. selaku panitia ujian sarjana dan

Ibu Ni Made Viantika S.S.P, M.Agb. selaku panitia seminar proposal dan

Ibu Pipi Diansari, S.E., M.Si., Ph.D. selaku panitia seminar hasil, terima

kasih untuk telah meluangkan waktunya dalam memimpin seminar terima

kasih juga telah memberikan petunjuk, saran dan masukan dalam

penyempurnaan skripsi serta penulis ingin memohon maaf yang sebesar-

besarnya atas kesalahan dan tingkah laku yang penulis lakukan selama

ini baik sewaktu kuliah dan selama penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Ir. Muh Hatta Jamil, S.P., M.Si dan Ibu Dr. A. Nixia

Tenriawaru, S.P., M.Si. selaku Ketua Departemen dan Sekertaris

Departemen Sosial Ekonomi Pertanian yang telah banyak memberikan

pengetahuan, mengayomi, dan memberikan teladan selama penulis

menempuh pendidikan serta penulis mau memohon maaf yang sebesar-

xii

besarnya atas kesalahan dan tingkah laku yang penulis lakukan selama

ini baik sewaktu kuliah dan selama penyusunan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu dosen, khususnya Program Studi Agribisnis

Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, yang membimbing penulis

sejak pertama kali menginjakkan kaki di Universitas Hasanuddin sampai

penulis merampungkan tugas akhir ini dan penulis mau memohon maaf

yang sebesar-besarnya atas kesalahan dan tingkah laku yang penulis

lakukan selama ini baik sewaktu kuliah dan selama penyusunan skripsi ini.

8. Seluruh staf dan pegawai Departemen Sosial Ekonomi Pertanian,

Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin. Khususnya Pak Ahmad,

Pak Bahar, Kak Ima, dan Kak Hera terimah kasih telah memberikan

semangat serta membantu penulis dalam proses administrasi dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

9. Kanda A. Azrarul Amri, S.P, M.Si. serta Kanda Adam Rahman, S.P.

Terima kasih atas segala saran, masukan, kerjasama dan waktunya untuk

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

10. Keluarga besar “SELARAS 2013” Terkhusus teman-teman

seperjuanganku Andi Nurul Fadyah AS, Andi Fadhilah, Lady Hallary

Novela Genda, Sandra Shavannah, Surya Candra, Ismah Muthiah,

Sitti Hardiyanti, Arianti Aziz, Nur Indah Waliyanti, Aulia Nurul Hikmah

dan Andi Furqan Azhari Rahman yang selalu ada maupun suka dan

duka dalam proses perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini yang tidak

bisa saya sebutkan satu-persatu. Terima kasih atas waktu, saran, serta

xiii

kerjasama yang baik sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih telah membantu dalam pembuatan skripsi ini.

11. Keluarga Besar Mahasiswa Peminat Sosial Ekonomi Pertanian

(MISEKTA), MISEKTA-ku, wadah komunikasi-ku, curahan bakat minat-ku.

Terima kasih atas segala pengalaman dan pelajaran yang telah diberikan

selama menggeluti organisasi ini.

12. Kakak-kakak dan adik-adik di Departemen Sosial Ekonomi Pertanian,

Mizone 2009, Oceans 2010, ACT11ON 2011, Semesta 2014, Ka15ar

2015 dan warga MISEKTA tanpa terkecuali yang telah memberikan

semangat dan motivasi kepada penulis. Terima kasih telah menjadi

saudara-saudara terbaik penulis selama menempuh pendidikan di

Universitas Hasanuddin. Serta terkhusus kepada Adik Marina (2015)

terima kasih atas bantuannya selama dikampus.

13. Kepada sahabat penulis (SMP 06), Syarafina Sulwani, Weni

Trianggraini, Fuad Afif Rasyad yang telah memberikan dukungan,

semangat serta bantuan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan

tugas akhir ini.

14. Kepada Reifan Fahrisyah, yang meluangkan waktunya, memberikan

dukungan, semangat serta bantuan yang sangat banyak terhadap penulis

hingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

15. Kepada RR. Chyntia Ramadhani Febrita, sahabat terdekat penulis

selama di kampus, baik suka maupun duka, terima kasih atas dukungan

serta bantuannya selama ini.

xiv

16. Kepada semua pihak yang telah memberi bantuan yang tak mampu

penulis sebutkan satu-persatu.

Demikianlah, semoga segala pihak yang secara langsung maupun

tidak langsung telah membantu penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir

semoga Allah SWT memberikan kita kebahagiaan, Amin.

Makassar, November 2017

Penulis

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii

SUSUNAN TIM PENGUJI ............................................................................ iii

RINGKASAN ................................................................................................ iv

ABSTRACT .................................................................................................. v

RIWAYAT HIDUP PENULIS ........................................................................ vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................ ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ xv

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 6

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 8

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pasar ....................................................................................... 9

2.1.1. Pasar Tradisional ............................................................ 9

2.1.2. Pasar Modern .................................................................. 11

2.1.3. Atribut Pasar ................................................................... 13

2.2 Bahan Pokok .................................................................................... 13

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen ............... 14

2.3.1. Umur ............................................................................... 15

2.3.2. Jumlah Tanggungan Keluarga ........................................ 15

2.3.3. Pendidikan .............................................................................. 16

2.3.4. Pendapatan ............................................................................. 16

2.3.5. Jarak ....................................................................................... 17

2.4 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 18

xvi

2.5 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 21

2.6 Hipotesis ........................................................................................... 23

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................. 25

3.2 Populasi Dan Teknik Sampel .................................................. 25

3.2.1. Populasi ......................................................................... 25

3.2.2. Sampel ........................................................................... 25

3.3 Jenis dan Sumber Data ........................................................... 27

3.4 Metode Analisis Data .............................................................. 28

3.5 Batasan Operasional ............................................................... 31

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Letak Geografis ............................................................................... 34

4.2. Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................ 34

4.3. Penduduk Berdasarkan Usia ........................................................... 35

4.4. Penduduk Berdasarkan Agama ...................................................... 36

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Identitas Responden ....................................................................... 38

5.2. Kecenderungan Konsumen Dalam Pemilihan Tempat Pembelian Bahan

Pokok Produk Pertanian dan Produk Industri .................................. 46

5.3. Pertimbangan Dalam Memilih Tempat Pembelian Bahan Pokok Produk

Pertanian dan Produk Industri ......................................................... 58

5.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Tempat Pembelian Bahan

Pokok ............................................................................................. 76

VI. PENUTUP

6.1. Kesimpulan ..................................................................................... 78

6.2. Saran .............................................................................................. 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xvii

DAFTAR TABEL No. Nama Tabel Halaman

1 Perbedaan Dimenasi Pasar Tradisional dan Pasar Modern

2

2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanayya, Kota Makassar, 2017

35

3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanayya, Kota Makassar, 2017

36

4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanayya, Kota Makassar, 2017

37

5 Responden Berdasarkan Kelompok Umur 39

6 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 40

7 Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan 42

8 Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan (KK) 43

9 Responden Berdasarkan Pendapatan Rumah Tangga 44

10 Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga 46

11 Hasil Analisis Regresi Logistik Pengaruh Identitas Responden Terhadap Keputusan Pemilihan Tempat Pembelian Bahan Pokok

74

xviii

DAFTAR GAMBAR No. Nama Gambar Halaman

1 Kerangka Pikir Keputusan Tempat Pembelian Bahan Pokok

23

2 Grafik Kecenderungan Responden Dalam Pemilihan Tempat Pembelian Bahan Pokok Produk Pertanian

47

3 Grafik Kecenderungan Responden Dalam Pemilihan Tempat Pembelian Bahan Pokok Produk Industri

52

4 Diagram Pertimbangan Responden Dalam Pembelian Bahan Pokok Produk Pertanian di Pasar Tradisional

60

5 Diagram Pertimbangan Responden Dalam Pembelian Bahan Pokok Produk Pertanian di Pasar Modern

63

6 Diagram Pertimbangan Responden Dalam Pembelian Bahan Pokok Produk Industri di Pasar Tradisional

67

7 Diagram Pertimbangan Responden Dalam Pembelian Bahan Pokok Produk Pertanian di Pasar Modern

71

xix

DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran

1 Kuesioner Penelitian

2 Identitas Responden

3 Kecenderungan Tempat Pembelian Berdasarkan Bahan Pokok

4 Data Regresi Logistik

5 Data Output SPSS Regrsi Logistik

6 Foto

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pangan adalah bahan-bahan yang dimakan sehari-hari untuk

memenuhi kebutuhan bagi pemeliharaan, pertumbuhan kerja, dan pengganti

jaringan tubuh yang rusak (Harper dkk., 1986). Menurut Vermila (2015)

yang menyatakan bahan pangan sendiri terdiri dari bahan pokok yang

biasa disebut sebagai sembako atau sembilan bahan pokok. Bahan pokok

terdiri dari berbagai bahan-bahan makanan dam minuman yang secara

umum sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia. Tanpa bahan pokok,

kehidupan rakyat Indonesia bisa terganggu karena bahan pokok merupakan

kebutuhan pokok uama sehari-hari yang wajib ada dijual bebas dipasar.

Olehnya itu, untuk dapat mengakses sumber bahan pokok maka masyarakat

khususnya di wilayah perkotaan memerlukan pasar sebagai pusat penyedia

bahan pokok.

Pasar merupakan salah satu fasilitas bagi aktivitas perdagangan

tersebut. Pasar juga merupakan tempat berkumpulnya sejumlah pembeli

dan sejumlah penjual dimana terjadi transaksi jual-beli barang-barang yang

ada disana (Arianty, 2013).

2

Menurut Porwati (2009) berdasarkan jenisnya, pasar dibagi menjadi

dua yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Terdapat beberapa dimensi

perbedaan antara pasar tradisional dan pasar modern seperti terlihat

pada Tabel 1 berikut :

Tabel 1. Perbedaan Dimensi Pasar Tradisional Dan Pasar Modern

Dimensi Perbedaan Pasar Tradisional Pasar Modern

Kepemilikan Berada di tangan

banyak orang (para pedagang yang ada)

Berada di tangan satu pihak (pengelola pasar modern)

Hubungan penjual dan pembeli

Hubungan dengan banyak penjual dan bersifat harmonis

(Informal)

Hubungan dengan satu-satunya unsur penjual yaitu pengelola pasar modern itu sendiri

Harga jual Harga jual suatu jenis

produk bervariasi Harga jual suatu produk seragam

Kenyamanan Kurang baik

Lebih baik (terlihat dari penataan susunan barang yang sistematis sehingga konsumen dapat berbelanja dengan lebih leluasa, praktis, sistematis dan hemat waktu karena tidak perlu terlibat dalam proses tawar menawar)

Sumber : Amperawati. Buletin Ekonomi No.6 Edisi Nov/Des. 1995.

Meskipun demikian, pasar tradisional tetap memiliki keunggulan

bersaing alamiah yang tidak dimiliki secara langsung oleh pasar modern.

Lokasi yang strategis, area penjualan yang luas, keragaman barang yang

3

lengkap, harga yang rendah, sistem tawar menawar yang menunjukkan

keakraban antara penjual dan pembeli merupakan keunggulan yang dimiliki

oleh pasar tradisional.

Selain memiliki keunggulan alamiah, pasar tradisional memiliki

berbagai kelemahan yang telah menjadi karakteristik dasar yang sangat sulit

diubah. Faktor desain dan tampilan pasar, atmosfir, tata ruang, tata letak,

keragaman dan kualitas barang, promosi penjualan, jam operasional pasar

yang terbatas, serta optimalisasi pemanfaatan ruang jual merupakan

kelemahan terbesar pasar tradisional dalam menghadapi persaingan dengan

pasar modern (Purba, 2009).

Konsumen merupakan pasar sasaran suatu produk.Diterima atau

tidaknya produk tergantung persepsi konsumen atas produk tersebut. Jika

konsumen merasa produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan

keiingannya pasti produk tersebut akan dibeli konsumen (Selang, 2013).

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan sehari-hari, konsumen tentunya

melakukan proses pembelian. Proses pembelian ini akan dilakukan di pasar,

baik itu pasar tradisional maupun pasar modern. Pada pemilihan tempat

berbelanja tersebut, dapat dilihat dari bagaimana perilaku pembelian seorang

konsumen dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Dalam melakukan proses pembelian tersebut, umumnya masyarakat

perkotaan cenderung berbelanja di pasar modern. Hal tersebut sejalan

dengan penelitian dari Purba (2009) yang menjelaskan tentang kondisi pasar

4

tradisional yang kumuh, kotor, bau dengan atmosfir seadanya dalam jam

operasional yang relatif terbatas tidak mampu mengakomodasi hal tersebut.

Kondisi tersebut menjadi salah satu alasan konsumen untuk beralih dari

pasar tradisional ke pasar modern. Artinya, dengan nilai uang yang relative

sama, pasar modern lebih memberikan kenyamanan, keamanan dan

keleluasaan berbelanja yang tidak dapat diberikan pasar tradisional.

Namun tidak semua konsumen memilih berbelanja di pasar modern,

meskipun pasar tradisional masih memiliki keterbatasan dalam hal pelayanan

kepada konsumen. Kondisi pasar yang becek, bau, dan penataan barang

yang tidak teratur menjadikan konsumen enggan berbelanja di pasar

tradisional. Di samping itu, lokasi supermarket atau hypermarket yang sangat

berdekatan dengan pasar tradisional juga dinilai mampu mempengaruhi

keberadaan pasar tradisonal tersebut. Namun demikian pasar tradisional juga

memiliki beberapa daya tarik tersendiri bagi konsumennya. Daya tarik

tersebut antara lain adanya hubungan yang akrab antara penjual dan

pembeli, terutama bagi penjual yang telah memiliki langganan tetap, selain itu

adanya kegiatan tawar-menawar antara penjual dan pembeli, yang bagi

sebagian orang hal tersebut merupakan kegiatan yang sangat menarik untuk

dilakukan (Siregar, 2011).

Pasar modern bermula dari toko serba ada (toserba) yang kemudian

berkembang menjadi supermarket dengan aset dan omzet lebih besar.

Supermarket kemudian berkembang menjadi hipermarket yang merupakan

5

sebuah toko serba ada dengan skala lebih besar dan pada umumnya ada

unsur modal asing didalamnya. Supermarket atau hipermarket memiliki

keungggulan jika dibandingkan dengan pasar tradisional diantaranya

kemasan rapi, jenis barang lengkap, situasi bersih dan nyaman. Supermarket

dan hipermarket tidak sajamemenuhi kebutuhan konsumen tetapi juga

menciptakan keinginan karena banyakbarang yang tidak dikenal dan bukan

menjadi kebutuhan di display di supermarket dan atau hipermarket, yang

pada akhirnya menimbulkan selera konsumen (Agustina, 2009).

Pada umumnya konsumen akan memilih pasar tradisional dan

pasar modern yang letaknya strategis, seperti di tengah kota atau dekat

dengan penduduk tersebut. Adapun pemilihan tempat yang strategis

tersebut diharapkan agar mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi

maupun dengan kendaraan umum. Konsumen yang tergolong dalam kelas

menengah kebawah dan tidak mempunyai kendaraan pribadi lebih sering

berbelanja pada pasar tradisional, karena lebih hemat pada biaya

transportasinya (Mayasari, 2009).

Perilaku konsumen merupakan tindakan suatu individu dalam

membuat keputusan dalam membelanjakan sumber daya yang dimilikinya

untuk memperoleh atau untuk mendapatkan barang dan jasa yang akan

dikonsumsi nantinya. Dalam menganalisis perilaku konsumen tidak hanya

menyangkut faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan yang

disertai dengan kegiatan pembelian suatu barang dan jasa. Perilaku

6

konsumen adalah soal keputusan. Lebih jauh lagi, keputusan adalah soal

pilihan. Keputusan meliputi pilihan ”antara dua atau lebih alternatif” tindakan

atau perilaku” (Purba, 2009).

Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya merupakan salah satu

kelurahan yang ada di Kota Makassar yang saat ini berkembang dengan

munculnya tempat berbelanja baru yang menawarkan berbagai barang yang

dapat membuat konsumen semakin tertarik untuk memilih tempat berbelanja

khususnya dalam pembelian bahan pokok yang sesuai dengan harga,

kelengkapan produk serta kualitas pelayanan yang ditawarkan. Untuk

mengetahui bagaimana keputusan konsumen yang berada di Kelurahan

Daya, Kecamatan Biringkanaya dalam memilih tempat berbelanja bahan

pangan, maka penulis mengambil judul “Keputusan Tempat Pembelian

Konsumen Terhadap Bahan Pokok di Kota Makassar (Studi Kasus di

Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya)”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kecenderungan konsumen di Kelurahan Daya dalam

pemilihan tempat pembelian bahan pokok produk pertanian dan

produk industri.

7

2. Bagaimana pertimbangan konsumen di Kelurahan Daya dalam

pemilihan tempat pembalian bahan pokok produk pertanian dan

produk industri.

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen di Kelurahan

Daya dalam memilih tempat pembelian bahan pokok.

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kecenderungan konsumen di Kelurahan Daya

dalam pemilihan tempat pembelian bahan pokok produk pertanian dan

produk industri.

2. Untuk mengetahui pertimbangan konsumen di Kelurahan Daya dalam

pemilihan tempat pembelian bahan pokok produk pertanian dan

produk industri

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen di

Kelurahan Daya dalam memilih tempat pembelian bahan pokok.

8

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk menambah dan

menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di perguruan tinggi dan

juga memperluas wawasan.

2. Bagi Pihak Lain

Sebagai bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut dalam konteks

permasalahan yang berkaitan.

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pasar

Pasar merupakan tempat kegiatan penjual dan pembeli dalam

melakukan transaksi jual beli. Pasar terdiri atas keseluruhan pembeli

potensial yang memiliki kebutuhan dan keinginannya. Di pasar tersebut

pembeli dan penjual saling membentuk hubungan-hubungan agar masing-

masing dapat terpenuhi kebutuhannya. Berdasarkan jenisnya, pasar terbagi

atas dua bagian, yaitu pasar tradisional dan pasar modern (Karnudu, 2014).

Pasar sebagai tempat transaksi jual beli ini, kini mengalami

perkembangan yang semakin maju. Saat ini pasar tradisional sudah

berdampingan dengan pasar modern. Ditandai dengan munculnya berbagai

pasar modern seperti minimarket, supermarket dan hypermarket dikalangan

masyarakat perkotaan (Tresnawati, 2007).

2.1.1. Pasar Tradisional

Pasar tradisional pada umumnya dapat menampung banyak penjual

dan dikelola dengan manajemen tanpa sarana dan prasarana modern. Selain

itu, pasar tradisional cenderung lebih mewakili golongan pedagang

menengah ke bawah dan tersebar di berbagai wilayah baik di daerah pelosok

hingga kota-kota besar dengan masa operasi rata-rata dari subuh sampai

siang atau sore hari (Mustaufik, 2016).

10

Pasar tradisional selalu diidentikan dengan kotor, becek, bau dan

ketidaknyamanan dalam berbelanja. Tetapi mempunyai keistimewaan bagi

sipembelinya yaitu akan memperoleh harga murah dibandingkan dengan

harga di pasar swalayan atau pasar modern. Ruang bersaing dari pasar

tradisional sendiri memiliki keterbatasan (Tresnawati, 2007).

Selain itu, pasar tradisional memiliki beberapa kelebihan yang tidak

dimiliki oleh pasar modern. Pada pasar tradisional, masih ada kontak sosial

pada saat proses tawar-menawar antara pedagang dan pembeli. Sedangkan

pada pasar modern, harga sudah dipatok dan terkadang diberikan diskon

atau potongan harga agar konsumen tertarik. Pasar tradisional

menggambarkan denyut nadi perekonomian rakyat pada umumnya dan pada

pasar tradisional juga disediakan barang-barang konsumsi masyarakat

seperti sayuran, buah-buahan, beras, daging ayam, berbagai jenis ikan dan

lain-lain (Mustaufik, 2016).

Pasar tradisional memiliki kemampuan dalam menyerap komoditi lokal

dari kawasan sekitarnya. Berfungsi sebagai supplier bagi berbagai input

pertanian dan perumahan serta kebutuhan masyarakat yang luas, dimana

pasar tradisional memiliki segmentasi pasar tersendiri yang membedakannya

dengan pasar modern (Pangestu, 2007).

Pada umumnya pasar tradisional bersifat tetap, namun terdapat juga

pasar tradisional yang tidak menetap atau biasa disebut dengan pedagang

keliling. Pedagang keliling adalah suatu pusat pembelian yang menajjakan

11

dagangannya secara keliling pada rumah-rumah warga yang menjual

kebutuhan pangan. Munculnya para pedagang keliling tentunya membantu

masyarakat untuk mendapatkan bahan pangan yang diperlukan untuk

kegiatan sehari-hari.

Pedagang keliling ini menawarkan kemudahan pelanggan dalam

mendapatkan bahan pangan yang diperlukan tanpa harus pergi ke pasar

tradisional maupun pasar modern. Biasanya keberadaan pedagang keliling

ini terdapat di perumahan-perumahan elite sampai perumahan warga biasa.

Namun terkadang penjualan dengan menggunakan kendaraan

bermotor itu sendiri memiliki resiko yang merugikan bagi penjualnya yaitu

dapat mengakibatkan kerusakan pada bahan yang disediakan karena untuk

sampai ke tangan konsumen memerlukan waktu yang lama, sehingga

terkadang harga yang ditawarkan tidak mampu untuk menjauh lebih tinggi

daripada pasar tradisional dan pasar modern.

Akses dari konsumen ke pedagang keliling tentu lebih mudah, ini yang

menyebabkan kebanyakan ibu rumah tangga lebih menyukai berbelanja

bahan pangan di pedagang atau penjual keliling (Tresnawati, 2007).

2.1.2. Pasar Modern

Pasar modern adalah pasar yang dikelola dengan manajemen modern

yang umumnya terdapat di kawasan perkotaan, sebagai penyedia barang

dan jasa dengan mutu dan pelayanan yang baik kepada konsumen yang

pada umumnya masyarakat kelas menengah ke atas.

12

Pasar modern itu sendiri antara lain mall, supermarket, department

store, shopping center, waralaba, minimarket, swalayan, pasar serba ada,

toko serba ada dan sebagainya. Barang yang dijual memiliki variasi jenis

yang beragam. Selain menyediakan barang-barang lokal, pasar modern juga

menyediakan barang impor. Barang yang dijual pun mempunyai kualitas

yang relatif lebih terjamin karena melalui penyeleksian terlebih dahulu secara

ketat sehingga barang yang tidak memenuhi persyaratan klasifikasi akan

ditolak. Secara kuantitas, pasar modern umumnya mempunyai persediaan

barang di gudang yang terukur. Dari segi hargam pasar modern memiliki

label harga yang lebih pasti (Sarwoko, 2008).

Munculnya para pedagang keliling tentunya membantu masyarakat

untuk mendapatkan bahan pangan yang diperlukan untuk kegiatan sehari-

hari. Penjual bahan pangan keliling ini menawarkan kemudahan pelanggan

dalam mendapatkan bahan pangan yang diperlukan tanpa harus pergi ke

pasar tradisional maupun pasar modern.

Namun terkadang penjualan dengan menggunakan kendaraan

bermotor itu sendiri memiliki resiko yang merugikan bagi penjualnya yaitu

dapat mengakibatkan kerusakan pada bahan yang disediakan karena untuk

sampai ke tangan konsumen memerlukan waktu yang lama, sehingga

terkadang harga yang ditawarkan tidak mampu untuk menjauh lebih tinggi

daripada pasar tradisional dan pasar modern.

13

Akses dari konsumen ke pedagang keliling tentu lebih mudah, ini yang

menyebabkan kebanyakan ibu rumah tangga lebih menyukai berbelanja

bahan pangan di pedagang atau penjual keliling.

2.1.3 Atribut Pasar

Atribut pasar (Market Attributtes) menurut penelitian yang dilakukan

oleh Fitri dalam Widiastuti (2011) yang menyebutkan atribut pasar yaitu terdiri

dari :

a. Produk, mencakup tentang jenis barang lengkap, barang berkualiitas

tinggi, jenis merek barang lengkap dan persediaan barang selalu ada.

b. Harga, meliputi barang yang murah dan terjangkau, menyediakan

barang dengan berbagai pilihan harga.

c. Lokasi, dinilai berdasarkan strategis karena dekat dengan pusat

keramaian, mudah dicapai dengan berbagai sarana transportasi.

d. Desain, mudah menemukan barang yang dicari, susunan barang

menarik, suasana dalam pasar bersih, suasana dalam pasar terang.

e. Pelayanan, meliputi pramuniaga atau penjual sopan dan cekatan.

f. Fasilitas, meliputi tempat parkir yang luas.

2.2. Bahan Pokok

Jenis kebutuhan bahan pokok masyarakat yang terdiri atas berbagai

bahan-bahan makanan dan juga minuman. Menurut keputusan Menteri

Industri dan Perdagangan no. 115/MPP/KEP/2/1998 tanggal 27 Februari

14

1998 dalam (Trianto, 2015) menjelaskan bahwa terdapat Sembilan bahan

pokok yaitu beras, sagu dan jagung, gula pasir, sayur-sayuran dan buah-

buahan, daging sapi, ayam dan ikan, minyak goreng dan margarin, susu,

telur, minyak tanah atau gas elpiji, garam beryodium dan bernatrium.

Semua masyarakat dari yang tingkat ekonominya rendah sampai tinggi

pasti membutuhkan sembako untuk memenuhi kebutuhannya setiap hari.

Oleh karena itu, sembako mempunyai peranan penting dalam kehidupan

masyarakat sehingga mudah didapatkan di warung-warung kecil, pasar

tradisional, swalayan sampai mall sekalipun.

2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2009) perilaku pembelian konsumen

dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi , dan psikologis. Salah

satu faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam penelitian ini

terkait faktor pribadi. Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik

pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup,

pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, nilai, kepribadian dan konsep diri

pembeli.

Variabel faktor pribadi yang di teliti dalam penelitian ini adalah umur,

jumlah tanggungan keluarga, lama pendidikan, pendapatan dan jarak rumah

konsumen ke pasar.

15

2.3.1. Umur

Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu

keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati.

Semisal, umur manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir

hingga waktu umur itu dihitung. Oleh yang demikian, umur itu diukur dari

tarikh kejadian itu bermula shingga tarikh semasa (masa kini). Manakala usia

pula diukur dari tarikh kejadian itu bermula sehinggalah tarikh (masa kini)

(Fitiriana, 2015).

Usia kronologis adalah perhitungan usia yang dimulai dari saat

kelahiran seseorang sampai dengan waktu penghitungan usia. Usia mental

adalah perhitungan usia yang didapatkan dari taraf kemampuan mental

seseorang. Usia biologis adalah perhitungan usia berdasarkan kematangan

biologis yang dimiliki seseorang. (Depkes RI, 2009).

2.3.2. Jumlah Tanggungan Keluarga

Tanggungan keluarga merupakan salah satu faktor penyebab wanita secara

sukarela mengambil keputusan untuk keluar rumah bekerja bagi mendapatkan

pendapatan lebih bagi keluarganya agar kebutuhan hidup keluarganya terpenuhi

(Shamsiah, dalam Purwanti dan Rohayati). Adapun yang dimaksud dengan tanggungan

keluarga secara umum dapat diartikan sebagai angka yang menunjukkan banyaknya

penduduk pada usia tidak produktif (0-14 tahun dan > 65 tahun) yang harus ditanggung

oleh setiap 100 penduduk usia produktif (BPS Jateng, 2004).

16

2.3.3. Pendidikan

Pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia

yang belum dewasa kepada kedewasaan. Pendidikan ialah usaha menoling

anak untuk melaksanakan tugas-tugas hidupnya, agar bisa mandiri, akil baliq,

dan bertanggung jawab secara susila. Pendidikan adlaah usaha mencapai

penentuan diri, susila dan tanggung jawab. Tujuan pendidikan adalah untuk

pendewasaan diri, dengan ciri-cirinya yaitu: kematangan berpikir kematangan

emosional, memiliki harga diri, sikap dan tingkah laku yang dapat diteladani

serta kemampuan pengevaluasian diri (Fitriana, 2015).

2.3.4 Pendapatan

Upah dan gaji yang biasa disebut dalam istilah asing wages

and salaries merupakan pendapatan yang diperoleh keluarga sebagai

imbalan terhadap penggunaan jasa sumber tenaga kerja yang mereka

gunakan dalam pembentukan produk nasional (Soediyono dalam Fitriana,

2015). Pendapatan adalah sama dengan pengeluaran. Pendapatan yang

dicapai oleh jangka waktu tertentu senantiasa sama dengan pengeluaran

jangka waktu tersebut. Pendapatan senantiasa harus sama dengan

pengeluaran karena kedua istilah ini menunjukkan hal yang sama hanya

dipandang dari sudut pandang lain (Winardi dalam Fitriana, 2015). Besarnya

pendapatan perseorangan akan tergantung pada besarnya bantuan produktif

dari orang atau faktor yang bersangkutan dalam proses produksi (Kaslan

dalam Fitriana, 2015).

17

2.3.5. Jarak

Jarak adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda

berubah posisi melalui suatu lintasan tertentu. Menurut hukum ekonomi

keruangan Christaller (dalam Daldjoeni, 1992), konsumen menanggung

ongkos angkutan untuk menuju ke tempat pusat dimana konsumen membeli

barang kebutuhannya, sehingga jarak tempuh yang dinyatakan dalam biaya

dan waktu sangat penting untuk dipertimbangkan. Hal tersebut kemudian

menjadikan jangkauan (range) suatu barang ditentukan oleh jarak yang

dinyatakan dalam biaya dan waktu pula. Konsumen cenderung memilih

tempat pusat yang letaknya paling dekat untuk mendapatkan barang dan jasa

yang dibutuhkan, mengingat faktor biaya dan waktu yang harus ditanggung

oleh konsumen sendiri (Handayani, dkk, 2017).

18

2

.4.

Pe

ne

litian

Te

rda

hu

lu

No.

Peneliti

(Tahun)

Judul

Tuju

an P

enelitia

n

Meto

de

Penelitia

n

Hasil

Laro

sa;

Sug

iarto

(2

011)

Analis

is P

eng

aru

h

Harg

a, K

ualita

s

Pro

duk, d

an

Lokasi T

erh

adap

Keputu

san

Pem

belia

n

Meng

ala

sis

sebera

pa b

esar

peng

aru

h h

arg

a, k

ualita

s

pro

duk, d

an lo

kasi te

rhadap

keputu

san p

em

belia

n d

i w

aru

ng

-waru

ng m

akan.

Analis

is

Reg

resi

Lin

ier

Berg

anda

Fakto

r yang

dom

inan

berp

eng

aru

h d

ala

m k

eputu

san

pem

belia

n a

dala

h h

arg

a,

kem

udia

n lo

kasi, s

ela

nju

tnya

kualita

s p

roduk.

R

um

bayan,

dkk (2

011)

Peng

am

bila

n

Keputu

san

Konsum

en d

ala

m

Berb

ela

nja

Bahan

Pang

an

Meng

eta

hui p

engam

bila

n

keoputu

san k

onsum

en d

ala

m

berb

ela

nja

bahan p

ang

an d

i P

asar M

odern

ata

u P

asar

Tra

dis

ional y

ang

ada d

i K

elu

rahan T

elin

g a

tas

Kecam

ata

n W

anea K

ota

M

anado.

Deskrip

tif K

ualita

tif B

ahan p

ang

an y

ang s

ela

lu d

i bela

nja

kan d

i pasar m

odern

adala

h g

ula

pasir, te

lur, s

usu,

dag

ing

ayam

, dag

ing

sapi,

min

yak g

ore

ng

dan b

uah,

sedangkan d

i pasar tra

dis

ional

adala

h b

era

s d

an s

ayur m

aka

tem

pat y

ang p

alin

g b

anyak d

i data

ng

i adala

h p

asar m

odern

K

ristio

no,

(2015)

Peng

am

bila

n

Keputu

san

Konsum

en d

ala

m

Mem

ilih T

em

pat

Berb

ela

nja

di

Kecam

ata

n

Ma

lala

yang

Kota

M

anado

Meng

eta

hui b

ag

aim

ana

pro

ses p

eng

am

bila

n

keputu

san k

onsum

en d

ala

m

mem

ilih te

mpat b

erb

ela

nja

di

Kecam

ata

n M

ala

layang

Kota

M

anado, d

an in

gin

m

eng

eta

hui te

mpat b

ela

nja

m

ana y

ang p

alin

g d

om

inan

Deskrip

tif K

ualita

tif K

eputu

san k

onsum

en d

ala

m

mem

ilih te

mpat b

erb

ela

nja

dip

eng

aru

i ole

h b

ebera

pa fa

kto

r yaitu

kualita

s, k

enyam

anan,

harg

a, p

ela

yanan, ja

rak,

pendapata

n d

an g

eng

si. P

roses

peng

am

bila

n k

eputu

san

konsum

en d

imula

i dari

19

dik

unju

ng

i ole

h m

asyara

kat

Ma

lala

yang

. peng

enala

n k

ebutu

han,

pencaria

n in

form

asi, e

valu

asi

alte

rnatife

dan p

eng

am

bila

n

keputu

san. F

akto

r geng

si

meru

pakan fa

kto

r terb

esar

mem

pern

garu

i konsum

en d

ala

m

meg

am

bil k

eputu

san. S

edangkan

tem

pat y

ang d

om

inan d

ikunju

ng

i ole

h m

asyara

kat M

ala

layang

adala

h F

reshm

art.

S

ilfianti,

(2011)

Perila

ku

Konsum

en d

ala

m

Pro

ses K

eputu

san

Pem

belia

n B

akso

Sehat B

akso A

tom

Meng

identifik

asi k

ara

kte

ristik

konsum

en B

akso S

ehat A

tom

C

abang

Bog

or

Meng

analis

is P

eng

am

bila

n

Keputu

san d

ala

m m

em

ilih

Bakso S

ehat B

akso A

tom

C

abang

Bog

or

Meng

kaji p

eng

aru

h a

tribut

pro

duk, a

tribut p

ela

yana

n,

tem

pat d

an fa

silita

s te

rhadap

keputu

san p

em

belia

n b

akso

sehat B

akso A

tom

Cabang

Bog

or.

Deskrip

tif K

uantita

tif R

eg

resi

Log

istik

Atrib

ut p

roduk y

ang b

erp

eng

aru

h

sig

nifik

an a

tau b

erp

eng

aru

h

nyata

terh

adap k

eputu

san

pem

belia

n d

an o

utp

ut d

ari

keputu

san p

em

belia

n te

rsebut

yaitu

kein

gin

an m

ela

kukan

pem

belia

n a

tau tid

ak m

em

beli

pro

duk B

akso S

ehat B

akso A

tom

C

abang

Bog

or a

dala

h H

arg

a,

Cita

Rasa d

an L

abel H

ala

l, Izin

D

epK

es d

an U

ji Labora

turiu

m.

Sedangkan a

tribut p

roduk la

innya

seperti V

aria

si B

akso, M

ere

k d

an

Kebers

ihan M

akanan tid

ak te

rlalu

berp

eng

aru

h s

ignifik

an te

rhadap

kein

gin

an d

ata

ng

lag

i ke B

akso

Sehat B

akso A

tom

. Atrib

ut

pela

yanan, te

mpat d

an fa

silita

s

yang

dia

ngg

ap p

entin

g o

leh

konsum

en d

an b

erp

eng

aru

h

sig

nifik

an te

rhadap k

eputu

san

pem

belia

n a

dala

h L

okasi G

era

i,

20

Kebers

ihan d

an K

enyam

an

Tem

pat d

an A

real P

ark

ir Gera

i. N

ilai A

nalis

is R

eg

resi L

og

istik

m

enyata

kan b

ahw

a 6

0 p

ers

en

responden k

onsum

en B

akso

Sehat B

akso A

tom

Cabang

Bog

or a

kan m

ela

kukan

pem

belia

n k

em

bali p

roduk B

akso

Sehat B

akso A

tom

.

21

2.5. Kerangka Pemikiran

Konsumen merupakan orang yang menggunakan atau mengkonsumsi

suatu produk. Dalam mendapatkan produk tersebut, konsumen terkadang

dihadapkan pada pemilihan tempat berbelanja. Konsumen dalam

menentukan keputusan tempat pembelian bahan pokok berupa beras,

jagung, sayur & buah, daging (ikan, sapi, ayam, dll), susu, gula pasir, garam,

minyak goreng dan gas dapat dipengaruhi oleh faktor identitas responden.

Selain itu teerdapat atribut pasar yang ada pada suatu pasar yang menjadi

pertimbangan konsumen dalam memilih tempat berbelanjanya tersebut.

Identitas responden pada penelitian ini terdiri dari umur, lama

pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pendapatan rumah tangga serta

jarak rumah ke pasar. Semakin tua umur seseorang tentunya kebutuhan

akan barang juga semakin banyak sehingga membutuhkan tempat

berbelanja yang cenderung lebih lengkap. Untuk variable tingkat pendidikan,

semakin lama seseorang bersekolah cenderung mempengaruhi pola pikirnya.

Konsumen akan cenderung memilih tempat yang lebih nyaman dalam

berbelanja, tidak sekedar memenuhi kebutuhan. Selanjutnya, semakin

banyak tanggungan keluarga tentunya kebutuhan akan barang utamanya

makanan semakin meningkat. Konsumen akan cenderung memilih tempat

yang lebih murah. Pendapatan, jika suatu rumah tangga memiliki pendapatan

22

yang tinggi, maka cenderung akan berbelanja barang-barang yang

kualitasnya lebih baik. Dan yang terakhir yaitu jarak dari rumah konsumen ke

pasar atau tempat berbelanjanya tersebut.

Dalam penelitian ini, atribut pasar dijadikan sebagai pertimbangan

responden dalam memilih tempat pembelian bahan pokoknya. Pasar

merupakan tempat berkumpulnya penjual dan pembeli. Hal tersebut tidak

terkecuali dalam bahan pokok makanan. Pasar yang baik akan menarik

keinginan konsumen untuk berbelanja. Dalam penelitian ini hal tersebut di

ukur sebagai atribut pasar. Atribut pasar yang digunakan dalam penelitian ini

yakni kelengkapan produk, harga yang terjangkau, lokasi yang mudah

dijangkau, desain pasar yang nyaman, pelayanan yang memuaskan serta

fasilitas yang memadai.

Adanya hal tersebut akan memberikan pilihan kepada konsumen

untuk berbelanja di pasar tradisional maupun modern. Proses pengambilan

keputusan dalam pemilihan tempat berbelanja konsumen dalam penelitian ini

akan diukur dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Dalam

kecenderungan pemilihan tempat berbelanja konsumen tersebut, juga akan

diukur berdasarkan komoditi, yaitu sembilan bahan pokok dalam pemilihan

tempat berbelanja konsumen. Hal tersebut akan diukur dengan

menggunakan pendekatan deskriptif, selain itu kecenderungan konsumen

juga diukur berdasarkan pengaruh identitas responden terhadap

keputusannya dalam memilih tempat berbelanja yang dianalisis

23

menggunakan SPSS, regresi logistik. Dan yang terakhir yaitu bagaimana

pertimbangan atau alasan utama konsumen berdasarkan atribut pasar

terhadap pemilihan tempat pembelian bahan pokok yang akan dianalisis

menggunakan pendekatan deskriptif.

Gambar 1. Kerangka Pikir Keputusan Tempat Pembelian Bahan Pokok 2.6. Hipotesis

Berdasarkan hasil rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka

dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

Atribut Pasar

Kelengkapan Produk

Harga YangTerjangkau

Lokasi Yang Mudah

Dijangkau

Desain Pasar Yang

Nyaman

Pelayanan Yang

Memuaskan

Fasilitas Yang

Memadai

Keputusan

Tempat Pembelian

Pasar Tradisional

Pasar Modern

Identitas

Responden

Umur

Lama

Pendidikan

Jumlah

Tanggungan

Keluarga

Pendapatan

Jarak Rumah -

Pasar

Keterangan :

Hubungan

24

Konsumen di Kelurahan Daya cenderung melakukan pembelian bahan

pokok produk pertanian dan industri di pasar modern dibandingkan

dengan pasar tradisional.

Konsumen di Kelurahan Daya mempertimbangkan harga yang

terjangkau sebagai pertimbangan dalam membeli bahan pokok produk

pertanian dan industri di pasar modern dan tradisional.

Atribut pasar berpengaruh terhadap pertimbangan konsumen di

Kelurahan Daya dalam pemilihan tempat pembelian bahan pokok.

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Keluarahan Daya, Kecamatan

Biringkanaya Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Lokasi ini dipilih

dengan cara Purposive yaitu dengan pertimbangan bahwa lokasi ini

merupakan salah satu wilayah padat pendudul yang memiliki banyak pasar

sebagai pilihan tempat berbelanja konsumen di Kota Makassar. Penelitian ini

dilaksanakan selama 2 bulan dari bulan Juni hingga bulan Agustus 2017.

3.2. Populasi dan Teknik Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2012). Populasi dari penelitian ini adalah jumlah rumah tangga

yang terdapat di Kelurahan Daya. Populasi rumah tangga yang ada di

Kelurahan Daya yaitu sebanyak 2.571 Rumah Tangga.

26

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Bila populasi besar dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada di populasi, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajarii dari

sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu

sampel yang diambil harus benar-benar representative (mewakili).

Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel.

Jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian

tergantung pada tingkat kesalahan yang diiinginkan. Semakin besar tingkat

kesalahan maka semakin kecil jumlah sampel yang akan diperlukan dan

sebaliknya semakin kecil tingkat kesalahan maka semakin besar jumlah

sampel yang diperlukan (Sugiyono, 2012).

Penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara Simple

Random Sampling (sampling acak sederhana). Simple Random Sampling

adalah acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi

tersebut. Hal ini dilakukan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Oleh karena itu penelitian ini menggunakan teknik slovin dalam

pengambilan sampel rumah tangga, yaitu sebagai berikut :

n = N/(1 + N (e)2 )

Dimana

n = jumlah sampel

27

N = jumlah populasi

e = tingkat kelonggaran (15%)

n = 2571/( 1 + 2571 (0,15)2 )

n = 2571/( 1 + 2571 (0,0225) )

n = 2571/( 1 + 57,8475 )

n = 2571/58,8475

n = 43,6

n = 44

Berdasarkan uraian tersebut maka jumlah sampel yang dipilih sebesar

15% dari jumlah populasi. Populasi penelitian adalah rumah tangga yang

menetap di Kelurahan Daya yang berjumlah 2571 dan jumlah sampel yang

akan digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 44 rumah tangga.

Dari ke 44 sampel rumah tangga tersebut, di wakilkan oleh masing-

masing ibu rumah tangga yanga ada di Kelurahan Daya. Hal tersebut

didasarkan oleh peran ibu rumah tangga yang memiliki peran yang paling

utama dalam melengkapi serta memenuhi kebutuhan rumah tangganya,

salah satunya yaitu pemenuhan akan kebutuhan bahan pokok itu sendiri.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

28

1. Data Primer, diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan

responden dengan menggunnakan daftar pertanyaan (kuesioner).

2. Data Sekunder, diperoleh dari instansi atau lembaga yang

berhubungan dengan penelitian ini seperti Kantor Kelurahan Daya dan

Kantor Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Data sekunder

lainnya juga diperoleh dari buku, jurnal dan laporan penelitian yang

digunakan sebagai studi literatur, dan sumber-sumber lain yang

relevan dengan penelitian ini.

3.4. Metode Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif yang dimana mencakup sekumpulan tujuan-tujuan

riset, yaitu menggambarkan karakteristik dan kelompok-kelompok

tertentu, mengestimasi jumlah orang dalam populasi tertentu yang

berperilaku dengan cara tertentu dan membuat prediksi tertentu.

Dimana studi deksriptif yang baik memerlukan banyak pengetahuan

dasar tentang fenomena yang sedang diteliti. Hal itu bersandar pada

satu atau lebih hipotesis yang lebih spesifik (Wahdi, 2011). Dalam

penelitian ini variabel yang akan dianalisis secara deskriptif adalah

kecenderungan pembelian bahan pokok berdasarkan pasar dan atribut

pasar yang dijadikan pertimbangan dalam memilih tempat pembelian

bahan pokok tersebut.

29

Untuk menganalisis kecenderungan pembelian bahan pokok

berdasarkan pasar yang dianalisis menggunakan analisis deskriptif

dengan menghitung frekuensi pembelian berdasarkan tempat

pembeliannya. Sedangkan untuk melihat pertimbangan utama

konsumen dalam memillih tempat berbelanja bahan pokok akan

dianalisis deskriptif dengan menggunakan tabel frekuensi dengan

membobotkan setiap pertimbangan yang di ambil oleh responden

berdasarkan urutannya. Selanjutnya bobot akan dijumlahkan dan

disajikan menggunakan diagram laba-laba. Adapun atribut pasar yang

dimaksud sebagai berikut :

Kelengkapan produk

Harga yang terjangkau

Lokasi yang mudah dijangkau

Desain pasar yang nyaman

Pelayanan yang memuaskan

Fasilitas yang memadai

2. Analisis Regresi Logistik

Analisis regresi logisitik biner. Menurut Hosmer & Lemeshow dalam

Imawati dkk, (2009), regresi logstik biner merupakan suatu metode

analisis data yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara

30

variabel respon (Y) yang berupa data biner atau dikotomik dengan

variabel predictor (X) yang berupa data bersifat polikotomik (data

berskala interval dan atau nominal/kategorik).

Dalam penelitian ini, rumusan masalah ketiga akan dianalisis

menggunakan regresi logistik yang dimana, konsumen dihadapkan

pada dua pilihan, membeli bahan pokok di pasar tradisional (Y=0) atau

membeli bahan pokok di pasar non tardisional/modern (Y=1).

Keputusan pembelian antara dua tempat pembelian tersebut dianggap

sebagai variabel tak bebas atau variabel terikat yang diduga

dipengaruhi oleh sejumlah variabel bebas yaitu Umur Responden (X1),

Lama Pendidikan Responden (X2), Jumlah Tanggungan Keluarga

Responden (X3), Pendapatan Rumah Tangga Responden (X4), dan

Lokasi Pasar/jarak rumah ke pasar (X5).

Model logit didasarkan pada fungsi peluang logistik kumulatif yang

dispesifikasi-kan, sebagai berikut :

Y = β0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 +b4X4 +…….bnXn + ε

Keterangan :

Y = Keputusan Tempat Pembelian (Y=0, Pasar

Tradisional), (Y=1, Non Pasar Tradisional/Pasar

Modern)

X1 = Umur Responden

X2 = Lama Pendidikan Responden

31

X3 = Jumlah Tanggungan Keluarga Responden

X4 = Pendapatan Responden

X5 = Lokasi (Jarak antara rumah dan pasar)

B = Intersep/Konstanta

B1-n = Koefisien Regresi

Ε = Eror.

SPSS merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi

untuk membantu dalam memproses data-data statistic secara tepat dan

cepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para

pengambil keputusan (Santoso, 2008).

3.5. Batasan Operasional

Batasan operasional merupakan ruang lingkup suatu batasan

pengertian dari beberapa istilah untuk suatu batasan pengertian dari

beberapa istilah untuk menghindari pengertian yang biasa dalam rangka

penelitian, maka untuk beberapa pengertiannya yaitu :

1. Bahan pokok dalam hal ini terbagi atas dua jenis yaitu produk

pertanian yang terdiri dari beras, jagung, sayur & buah, daging (ikan,

sapi, ayam, dll) serta produk industri yang terdiri dari susu, gula pasir,

garam, minyak goreng dan gas.

2. Pasar tradisional adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli yang

umumnya didirikan oleh pemerintah dan ditandai dengan adanya

32

transaksi penjual dan pembeli secara langsung yang memungkinkan

adanya proses tawar menawar, serta bangunan biasanya terdiri dari

kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual

maupun suatu pengelola pasar.

3. Pasar modern adalah pengembangan dari pasar tradisional yang

didirikan dan dikelola oleh pihak swasta serta penjual dan pembeli

tidak bertransakasi secara langsung sehingga tidak memungkinkan

adanya proses tawar menawar, berada dalam bangunan dan

pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh

pramuniaga.

4. Pedagang keliling, merupakan pasar tradisional yang tidak menetap

yang menjajakan dagangannya secara keliling pada rumah-rumah

warga yang menjual kebutuhan pangan, dalam penelitian ini disebut

sebagai pa’gandeng.

5. Keputusan tempat pembelian adalah keputusan konsumen dalam

memilih tempat pembelian bahan pokok

6. Atribut pasar dalam penelitian ini menyangkut :

Kelengkapan produk adalah keragaman barang yang dijual dan

ketersediaan barang-barang tersebut.

Harga yang terjangkau adalah persepsi responden terhadap nilai

suatu bahan pokok yang mudah dijangkau.

33

Lokasi yang mudah dijangkau adalah lokasi suatu tempat berbelanja

yang mudah di akses.

Desain pasar yang nyaman adalah penyusunan barang atau produk

dalam suatu pasar sesuai dengan jenisnya

Pelayanan yang memuaskan adalah suatu usaha yang diberikan oleh

pasar atau pemasar untuk memenuhi kepuasan konsumen dalam

berbelanja

Fasilitas yang memadai adalah sarana dan prasarana yang lengkap

yang dimiliki oleh pasar.

7. Umur adalah waktu sejak dilahirkan sampai dilaksanakanya penelitian

yang dinyatakan dengan tahun.

8. Lama Pendidikan adalah lama waktu responden dalam menempuh

pendidikan formal yang dinyatakan dengan tahun.

9. Jumlah Tanggungan Keluarga adalah banyaknya jumlah tanggungan

keluarga konsumen, dalam penelitian ini dihitung berdasarkan jumlah

(orang).

10. Pendapatan adalah hasil kerja usaha berupa upah atau gaji, dalam

penelitian ini pendapatan responden berasal dari semua pendapatan

anggota keluarga yang dinyatakan dalam rupiah.

11. Jarak dari rumah ke pasar pada penelitian ini diukur menggunakan

google maps dengan satuan Km.

34

BAB IV

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak Geografis

Kelurahan Daya merupakan salah satu Kelurahan dari beberapa

kelurahan yang terletak di wilayah pemerintahan Kecamatan Biringkanaya

Kota Makassar. Wilayah ini terletak di bagian utara pusat Kota Makassar.

jatak dari pusat Kota Makassar ± 17 km. Kelurahan Daya memiliki luas yaitu

62,3 ha/m2. Kelurahan Daya terdiri atas 10 Rukun Warga (RW) dan satu

kawasan industri yaitu Kawasan Industri Makassar (KIMA). Secara

administratif Desa Bajiminasa Berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanaya

Sebelah Timur : Kelurahan Berua, Kecamatan Biringkanaya

Sebelah Selatan : Kelurahan Kapasa, Kecamatan Tamalanrea

Sebelah Barat : Kelurahan Kapasa, Kecamatan Tamalanrea

4.2 Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi

kemampuan kerja dan juga sangat menentukan dalam klasifikasi pembagian

kerja. Untuk kaum pria memiliki jenis pekerjaan yang berbeda dengan kaum

wanita, walaupun kadang ada beberapa pekerjaan yang dapat dikerjakan

oleh kaum pria maupun kaum wanita. Dengan demikian jenis kelamin dapat

35

memberikan pengaruh terhadap taraf hidup kehidupan seseorang. Untuk

lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di

Kelurahan Daya dapat dilihat pada tabel 2 berikut :

Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis kelamin di Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, 2017.

No. Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. 2.

Laki-laki Perempuan

6.096 6.526

48.3 51.7

Total 12.622 100.0

Sumber : Kantor Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, 2017.

Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kelurahan Daya adalah

sebanyak 12.622 jiwa. Dari jumlah tersebut sebagian besar berjenis kelamin

laki-laki sebanyak 6.096 orang (48.3%) dan selebihnya berjenis kelamin

perempuan, sebanyak 6.526 orang (51.7%).

4.3 Penduduk Berdasarkan Usia

Kelurahan Daya mempunyai jumlah penduduk sebanyak 12.622 jiwa

dan digolongkan dalam beberapa kelompok umur. Umur dapat memengaruhi

kemampuan kerja seseorang secara fisik, Penduduk yang usianya masih

muda, relatif memiliki kemampuan fisik yang lebih kuat dalam meningkatkan

aktivitasnya dibandingkan dengan penduduk yang usianya lebih tua. Selain

itu, umur yang relatif muda memiliki kecenderungan kemampuan untuk

mencari informasi dan menerima inovasi yang cepat berkaitan dengan

36

aktivitas usahataninya untuk lebih berkembang. Jumlah penduduk

berdasarkan kelompok umur di Kelurahan Daya dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Usia di Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, 2017.

No. Interval Umur

(Tahun)

Laki - Laki

Perempuan Jumlah (Orang)

Persentase (%)

1. < 20 2.091 2.435 4.526 37.6

2. 20-30 1.021 1.051 2.072 17.2

3. 31-40 963 1.095 2.058 17.1

4. 41-50 725 807 1.532 12.7

5. >50 866 993 1.859 15.4

Total 12.047 100.0

Sumber : Kantor Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, 2016.

Tabel 3 menunjukkan bahwa jumlah penduduk terbesar berada pada

kelompok umur >20 tahun sebanyak 4.526 orang (37.6%) dari jumlah

penduduk yang ada di Kelurahan Daya, sedangkan jumlah terendah berada

pada kelompok umur 41-50 tahun sebanyak 1.532 orang (12.7%). Usia 20-30

tahun sebanyak 2.072 orang (17.2%), usia 21-40 tahun sebanyak 2.058

orang (17.1%), dan usia >50 tahun sebanyak 1.859 (15.4%).

4.4 Penduduk Berdasarkan Agama

Agama pada umumnya mempengaruhi cara berfikir dan perilaku

individu dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat. Jumlah penduduk

berdasarkan kelompok agama di Kelurahan Daya dapat dilihat pada Tabel 4

berikut :

37

Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Agama di Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, 2017

No. Agama Laki - Laki

Perempuan Jumlah (Orang)

Persentase (%)

1. Islam 3.525 4.618 8.143 64.5

2. Kristen 1.175 1.115 2.290 18.1

3. Katholik 1.016 1.013 2.029 16.1

4. Hindu 55 75 130 1.0

5. Budha 12 18 30 0.2

6. Khonghucu - - - 0

Total 12.622 100.0

Sumber : Kantor Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, 2017.

Pada tabel 4, dapat kita lihat jumlah penduduk menurut agama di

Kelurahan Daya. Di Kelurahan Daya sendiri mayoritas penduduknya

beragama Islam, yang berjumlah 8. 143 orang dengan persentase sebesar

64.5% yang merupakan jumlah dari laki-laki sebanyak 3.525 orang dan

perempuan sebanyak 4.618 orang. Selanjutnya agama Kristen dengan

jumlah 2.290 orang dengan persentase sebesar 18.1% dari jumlah 1.175

orang laki-laki dan 1.115 perempuan. Untuk yang beragama Khatolik

berjumlah 2.029 orang dengan persentase sebesar 16.1% yang terdiri dari

1.016 orang laki-laki dan 1.013 orang perempuan. Penduduk yang beragama

Hindu di Kelurahan Daya sebanyak 130 orang dengan persentase sebesar

1% yang terdiri dari 55 orang laki-laki dan 75 orang perempuan. Sisanya

sebanyak 30 orang dengan persentase 0.2% memeluk agama Budha yang

dimana terdiri dari 12 orang laki-laki dan 18 orang perempuan.

38

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Identitas Responden

Identitas seorang responden akan sangat membantu dalam proses

penelitan karena dapat memberikan informasi tentang keadaan responden itu

sendiri terutama dalam proses pengambilan keputusannya dalam memilih

tempat berbelanja bahan pokok. Penelitian ini menggunakan 44 orang

responden sebagai sampel. Identitas responden dalam penelitian ini dibagi

menjadi lima bagian, yang terdiri dari umur, tingkat pendidikan, jenis

pekerjaan, pendapatan dan jumlah tanggungan keluarga. Identitas responden

tersebut dapat disajikan sebagai berikut:

1. Umur

Kelompok umur dari responden sangat penting hal tersebut

disebabkan umur merupakan salah satu indikator untuk mengetahui

bagaimana pengaruh umur akan menentukan penilaian yang diberikan

konsumen terhadap keputusan dalam pemilihan tempat pembelian bahan

pokok. Perbedaan umur dapat menimbulkan perbedaan keputusan pemilihan

tempat berbelanja. Selain itu, umur juga dapat mempengaruhi selera, pola

hidup dan kebetuhan seseorang. Hal tersebut sesuai dengan pendapat

39

Simamora (2003), yang menyatakan bahwa kebutuhan dan selera seseorang

akan berubah sesuai dengan umur. Jumlah responden di Kelurahan Daya

menurut kelompok umur disajikan pada tabel 5 sebagai berikut:

Tabel 5. Responden Berdasarkan Kelompok Umur

No. Kelompok Umur (Tahun) Jumlah (orang) Persentase

(%)

1 29-40 14 31.8

2 41-51 21 47.7

3 52-62 9 20.5

Jumlah 44 100

Sumber: Data Primer setelah diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5, diketahui bahwa identitas responden di

Kelurahan Daya di Kota Makassar berdasarkan kelompok umur yang diurut

dari yang berumur muda yakni 29-40 tahun sebanyak 14 orang responden

dengan persentase sebesar 31.8%. Untuk responden yang berada di

kelompok umur 41-51 tahun yakni sebanyak 21 orang dengan persentase

sebesar 47.7%. sisanya untuk kelompok umur 52-62 tahun sebanyak 9 orang

dengan persentase sebesar 20.5%.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden

di Kelurahan Daya adalah responden yang telah dewasa dan cenderung

mampu berfikir rasional dalam membuat keputusan terlebih lagi dalam

memutusukan tempat berbelanja. Artinya, responden sudah memiliki

pertimbangan tertentu dalam mengambil keputusan dalam memilih tempat

berbelanja khususnya bahan pokok.

40

2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan menentukan sesorang dalam menerima

pengetahuan dan informasi. Konsumen yang memiliki pendidikan yang lebih

baik akan sangat responsif terhadap informasi yang diterima (Sumarwan,

2003). Pada penelitian ini, diperoleh data identitas responden menurut tingkat

pendidikannya, yang disajikan pada tabel 6 berikut :

Tabel 6. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)

1 SD 3 6.8

2 SMP 5 11.4

3 SMA 21 47.7

4 D3 2 4.5

5 S1 13 29.6

Jumlah 44 100.0

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2017

Berdasarkan tabel 26 diketahui bahwa sebagian besar responden di

Kelurahan Daya didominasi oleh responden yang memiliki tingkat pendidikan

SMA yaitu sebanyak 21 orang dengan persentase sebesar 47.7%, kemudian

responden yang berpendidikan S1 sebanyak 13 orang dengan persentase

sebesar 29.6%, selanjutnya untuk responden yang berpendidikan SMP

sebanyak 5 orang dengan persentase sebesar 11.4%, sisanya sebanyak 3

orang responden dengan persentase sebesar 6.8% berpendidikan SD dan 2

orang responden dengan persentase sebesar 4.5% berpendidikan D3. Dalam

hal ini tingkat pendidikan memiliki pengaruh besar terhadap keputusan

responden dalam memilih tempat berbelanja khususnya berbelanja bahan

41

pokok. Smeakin tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki, maka responden akan

semakin mudah dalam menerima dan menyerap informasi dan pengetahuan

yang berkaitan tentang pasar tempat membeli bahan pokok tersebut.

Semakin banyak informasi yang diketahui responden terhadap pasar yang

akan dia pilih, maka akan mempengaruhi responden dalam keputusannya

membeli bahan pokok di satu pasar atau tempat berbelanja.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden

di Kelurahan Daya di Kota Makassar adalah responden yang telah dewasa

dan cenderung mampu berfikir rasional dalam keputusan pemilihan tempat

pembelian bahan pokok. Artinya, responden sudah memiliki pertimbangan

tertentu dalam mengambil keputusan pemilihan tempat pembelian bahan

pokok tersebut.

3. Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan atau mata pencaharian responden juga memiliki

pengaruh terhadap pemilihan keputusan. Hal ini dikarenakan pekerjaan atau

mata pencaharian akan mempengaruhi pendapatan yang diterima responden

tersebut. Pendapatan kemudian akan mempengaruhi proses keputusan dan

pola konsumsinya yang selanjutnya akan mempengaruhi daya beli

responden terhadap suatu produk serta tempat berbelanjanya. Tabel 7

dibawah ini menunjukkan jumlah responden di Kelurahan Daya menurut mata

pencahariannya :

42

Tabel 7. Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ( Responden )

No. Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Ibu Rumah Tangga (IRT) 27 61.4

2 Wiraswasta 7 15.9

3 Karyawan Swasta 3 6.8

4 Peg. BUMN/BUMD 2 4.5

5 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 5 11.4

Jumlah 44 100.0

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2017.

Berdasarkan tabel 7, diketahui bahwa pekerjaan responden di

Kelurahan Daya memiliki pekerjaan yang cukup beragam. Sebagian besar

responden tersebut adalah ibu rumah tangga (IRT) yaitu sebanyak 27 orang

dengan persentase sebesar 61.4%. hal ini tentunya memiliki kaitan yang

sangat erat dengan salah satu tugas seorang ibu rumah tangga dalam

mengurus kebutuhan sehari-hari khususnya bahan bahan pokok yang

dikonsumsi setiap saat. Selanjutnya, responden yang berwiraswasta

sebanyak 7 orang dengan persentase sebesar 15.9%, kemudian responden

yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil sebanyak 5 orang dengan

persentase sebesar 11.4%, ada juga responden yang berprofesi sebagai

karyawan swasta dengan jumlah 3 orang atau sebesar 6.8% dan sisanya

sebanyak 2 orang responden berprofesi sebagai pegawai BUMN/BUMD

dengan persentase sebesar 4.5%.

Selain pekerjaan responden, data yang diperlukan selanjutnya yaitu

jenis pekerjaan kepala keluarga dari rumah tangga yang ada di Kelurahan

Daya yang di sajikan pada tabel berikut :

43

Tabel 8. Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan (Kepala Keluarga)

No. Pekerjaan (KK) Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Wiraswasta 19 43.2

2 Karyawan Swasta 11 25.0

3 PNS 8 18.2

4 Peg. BUMN/BUMD 3 6.8

5 Pensiunan 2 4.5

6 Buruh Harian 1 2.3

Jumlah 44 100.0

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2017

Berdasarkan pada tabel 8, dapat dilihat berbagai macam jenis

pekerjaan yang dilakukan oleh kepala keluarga dari setiap rumah tangga

responden. Sebanyak 19 orang dengan persentase sebesar 43.2%

berprofesi sebagai wiraswasta, selanjutnya yang berprofesi sebagai

karyawan swasta sebanyak 11 orang dengan persentase sebesar 25%,

kemudian sebanyak 8 orang dengan persentase sebesar 18.2% bekerja

sebagai Pegawai Negeri Sipil, selain itu ada juga yang berprofesi sebagai

pegawai BUMN/BUMD yaitu sebanyak 3 orang dengan persentase sebesar

6.8%, sisanya ada yang bekerja sebagai buruh harian sebanyak 1 orang

dengan persentase sebesar 2.3% dan ada juga yang telah menjadi

pensiunan sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 4.5%.

Pekerjaan kepala keluarga juga memberikan pengaruh yang besar

terhadap perilaku pembelian responden atau konsumen dalam memenuhi

kebutuhan sehari-harinya. Karena pekerjaan menentukan jumlah pendapatan

44

yang tentunya akan berdampak pada keputusan responden dalam memilih

tempat berbelanja bahan pokok.

4. Pendapatan

Proses keputusan dalam pemilihan tempat berbelanja responden

dapat dipengaruhi oleh pendapatan. Dari besarnya jumlah pendapatan rumah

tangga responden dapat menggambarkan bagaimana pemilihan serta

kemampuan daya beli responden tersebut. Karakteristik responden

berdasarkan besarnya pendapatan dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini:

Tabel 9. Jumlah Responden Berdasarkan Pendapatan Rumah Tangga

No. Pendapatan Jumlah (orang)

Persentase (%)

1 < Rp. 1.000.000,- 0 0

2 Rp. 1.000.001,- s/d Rp. 5.000.000,- 22 50.0

3 Rp. 5.000.001,- s/d Rp. 10.000.000,- 17 38.6

4 > Rp. 10.000.000,- 5 11.4

Jumlah 44 100

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2017.

Pendapatan rumah tangga merupakan jumlah seluruh pendapatan

anggota keluarga yang telah bekerja. Hasi dari tabel 9 menunjukkan bahwa

responden di Kelurahan Daya sebagian besar atau sebanyak

22 orang dengan persentase 50% mempunyai pendapatan rumah

tangga berkisar antara Rp. 1.000.001,- sampai dengan Rp. 5.000.000,-.

Sebanyak 17 orang dengan persentase sebesar 38.6% mempunyai

pendapatan rumah tangga berkisar antara Rp. 5.000.001,- sampai dengan

Rp. 10.000.000,-. Sisanya sebanyak 5 orang dengan persentase sebesar

45

11.4% mempunyai pendapatan rumah tangga hingga lebih dari

Rp. 10.000.000,-. Dan tidak ada satupun responden yang memiliki

pendapatan rumah tangga yang kurang dari Rp. 1.000.000,-. Hal tersebut

membuktikan bahwa sebagian besar responden di Kelurahan Daya

mempunyai pendapatan di atas Rp. 2.504.500,- yang merupakan standar dari

Upah Minimum Regional (UMR) Kota Makassar pada tahun 2017.

Dengan demikian, pendapatan seseorang memiliki peranan penting

dalam rumah tangga karena akan mempengaruhi keputusan dalam konsumsi

rumah tangga itu sendiri, dalam hal ini keputusan pemilihan tempat

pembelian bahan pokok. Responden akan berusaha dalam mengatur

pengeluarannya agar tidak melebihi kebutuhan rumah tangga, sehingga akan

mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen dalam membeli

kebutuhan lainnya.

5. Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan keluarga atau jumlah anggota keluarga adalah

jumlah anggota keluarga yang serumah dengan responden. Adapun hasil

wawancara responden di Kelurahan Daya, jumlah tanggungan keluarga

rumah tanga responden dapat dilihat pada tabel berikut:

46

Tabel 10. Jumlah Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga

No. Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah (orang) Persentase (%)

1 < 4 31 70.4

2 5-6 12 27.3

3 > 7 1 2.3

Jumlah 44 100.0

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2017.

Berdasarkan tabel 10, menunjukkan responden di Kelurahan Daya

sebanyak 31 orang dengan persentase sebesar 70.4% memiliki jumlah

tanggungan keluarga kurang dari sama dengan 4 orang. Kemudian sebanyak

12 orang responden dengan persentase sebesar 27.3% memiliki jumlah

tanggungan keluarga yang berkisar antara 5 atau 6 orang. Sisanya sebanyak

1 orang responden dengan persentase sebesar 2.3% yang memiliki jumlah

tanggungan keluarga yang lebih dari sama dengan 7 orang.

5.2. Kecenderungan Konsumen dalam Pemilihan Tempat Pembelian

Bahan Pokok Produk Pertanian dan Produk Industri

Dalam pembelian bahan pokok konsumen biasanya memilih tempat

berbelanja yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan konsumen Berikut ini

penjelasan mengenai kecenderungan konsumen di Kelurahan Daya dalam

pemilihan tempat pembelian bahan pokoknya, baik produk pertanian maupun

produk industri.

Produk Pertanian

Bahan pokok yang dikelompokkan dalam jenis produk pertanian itu

terdiri dari beras, jagung, sayur & buah, serta daging (ikan, sapi, ayam, dll).

47

Adapun kencenderungan responden terhadap pemilihan tempat pembelian

bahan pokok produk pertanian di Kelurahan Daya berdasarkan jenisnya

dapat dilihat pada gambar 2 berikut :

Gambar 2. Grafik Kecenderungan Responden Dalam Pemilihan Tempat

Pembelian Bahan Pokok Produk Pertanian Pada gambar 2 menunjukkan kecenderungan responden di Kelurahan

Daya dalam memutuskan tempat pembelian bahan pokok. Berikut penjelasan

kecenderungan responden dalam memilih tempat berbelanja berdasarkan

bahan pokok :

1. Beras

Pada gambar 2 menunjukkan sebesar 79.5% atau sebanyak 35

responden memilih membeli beras di pasar tradisional. Kebanyakan

responden memilih berbelanja di pasar tradisional dengan alasan bahwa

harga yang ditawarkan terjangkau bagi responden dibandingkan dengan

pasar modern. Selain itu, produk yang lengkap serta lokasi yang mudah

20.5 11.4 11.4 6.8

79.5

31.8 31.8 43.2

0.0

56.8 56.8 50.0

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

Beras Jagung Sayur & Buah Daging (Ikan,Sapi, Ayam, dll)

Produk Pertanian

Pedagang Keliling

Pasar Tradisional

Pasar Modern

48

dijangkau menjadi alasan mereka berbelanja di pasar tradisional. Sebagian

besar responden memilih membeli beras di Pasar Daya, namun adapula

beberapa responden yang memilih membeli beras di Pasar Paccerakkang.

Sebesar 21.5% atau sebanyak 9 orang responden memilih untuk

membeli beras di pasar modern. Sebagian besar responden memiliki

alasan dalam membeli beras di pasar modern dikarenakan produk yang

ditawarkan lengkap dan berkualitas. Responden yang memilih membeli beras

di pasar modern, memilih Transmart Carrefour sebagai tempat mereka

membeli beras.

2. Jagung

Pada gambar 2 diatas menunjukkan sebanyak 25 orang responden

atau sebesar 56.8% memilih membeli jagung di pedagang keliling. Sebanyak

25 orang responden tersebut memilih pedagang keliling dengan alasan

utama bahwa pedagang keliling mudah dijangkau oleh responden.

Selanjutnya, sebanyak 14 orang responden dengan persentase

sebesar 31.8% memilih pasar tradisional sebagi tempat untuk membeli

jagung. Alasan mereka yaitu karena harga yang terjangkau, produk lebih

lengkap serta lokasi pasar yang mudah dijangkau. Sebagian besar

responden di Kelurahan Daya memilih membeli jagung di Pasar Daya dan

sisanya di Pasar Paccerakkang. Dan yang terakhir yaitu sebanyak 5 orang

responden dengan persentase sebesar 11.4% memilih pasar modern

sebagai tempat untuk membeli jagung dengan alasan karena produknya

49

lengkap dan berkualitas serta mereka merasa nyaman dalam berbelanja.

Responden yang memilih membeli jagung di pasar modern, memilih

Transmart Carrefour sebagai tempat mereka membeli jagung.

3. Sayur dan Buah

Untuk bahan pokok seperti sayur dan buah pada gambar 2 diatas

menunjukkan sebagian responden memilih membeli sayur dan buah pada

pedagang keliling yaitu sebanyak 25 orang responden dengan persentase

sebesar 56.8% dengan alasan bahwa pedagang keliling sangat mudah

diijangkau. Terlebih lagi sayur merupakan bahan pokok yang dikonsumsi

sehari-hari. Dengan menggunakan jasa pedagang keliling, responden lebih

mudah dalam menjangkaunya dibandingkan dengan harus pergi ke pasar

tradisional maupun pasar modern. Meskipun terkadang jenis sayur dan buah

yang ditawarkan pada pedagang keliling dianggap tidak terlalu lengkap

dibandingkan di pasar tradisional dan pasar modern.

Sebanyak 14 orang responden dengan persentase sebesar 31.8%

memilih membeli sayur dan buah di pasar tradisional, hal tersebut dilakkan

dengan alasan produknya yang lengkap, harga yang terjangkau serta mudah

dijangkau. Responden yang memilih pasar tradisional mengaku bahwa

produk yang ditawarkan di pasar tradisional sangat lengkap dan bervariasi

serta harganya lebih terjangkau bagi mereka dibandingkan pasar modern

maupun pedagang keliling. Sisanya yaitu sebanyak 5 orang responden

50

dengan persentase sebesar 11.4% memilih pasar modern dengan alasan

produk yang ditawarkan lebih lengkap dan berkualitas baik serta mereka

merasa nyaman dalam berbelanja.

4. Daging (Ikan, Sapi, Ayam, Dll)

Pada gambar 2 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden

memilih membeli daging (Ikan, Sapi, Ayam, dll) pada pedagang keliling, yaitu

sebanyak 22 orang dengan persentase sebesar 50%. Karena rata-rata

responden tersebut hanya mengkonsumsi ikan untuk memenuhi kebutuhan

sehari-harinya. Responden memilih membeli daging (Ikan, sapi, ayam, dll)

pada pedagang keliling dengan alasan karena lebih mudah dijangkau,

terlebih lagi responden mengaku bahwa ikan merupakan bahan makanan

yang harus dihidangkan setiap harinya sehingga lebih mudah untuk membeli

pada pedagang keliling daripada harus ke pasar tradisional maupum pasar

modern. Selain itu responden mengaku bahwa mereka telah menjadi

pelanggan tetap dari pedagang keliling tersebut.

Selain itu, sebanyak 19 orang responden dengan persentase sebesar

43.2% memilih membeli daging (ikan, sapi, ayam, dll) di pasar tradisional.

Responden memilih berbelanja daging (ikan, sapi, ayam, dll) di pasar

tradisional dengan alasan produk yang ada di pasar tradisional lebih beragam

dan lengkap dibandingkan pada pedagang keliling, selain itu harga yang

ditawarkan juga terjangkau serta lokasi pasar yang dekat dengan rumah

responden. Sebagian besar responden yang memilih berbelanja di pasar

51

tradisional memilih Pasar Daya, sisanya memilih di Pasar Paccerakkang dan

bahkan ada responden yang memilih membeli ikan di Pasar Ikan Paotere.

Sisanya yaitu sebanyak 3 orang responden dengan persentase sebesar

6.8% memilih pasar modern dengan mereka merasa nyaman dalam

berbelanja serta beranggapan bahwa produk yang ditawarkan lebih

berkualitas dan juga lengkap.

Sebagian besar responden di Kelurahan Daya mengaku lebih

menyukai mengkonsumsi ikan untuk melengkapi menu makanan mereka

sehari-hari dibandingkan daging ayam, daging sapi ataupun yang lainnya.

Berdasarkan uraian jenis-jenis produk pertanian diatas dapat kita lihat

bahwa responden di Kelurahan Daya dalam membeli produk pertanian

cenderung memilih berbelanja di pasar tradisional maupun pedagang keliling.

Produk Industri

Bahan pokok yang dikelompokkan dalam jenis produk industri yaitu

terdiri dari susu, gula pasir, garam, minyak goreng dan gas. Adapun

kencenderungan responden terhadap pemilihan tempat pembelian bahan

pokok produk industri di Kelurahan Daya berdasarkan jenisnya dapat dilihat

pada gambar 3 berikut :

52

Gambar 3. Grafik Kecenderungan Responden Dalam Pemilihan Tempat

Pembelian Bahan Pokok Produk Industri

Pada gambar 3 menunjukkan kecenderungan responden di Kelurahan

Daya dalam memutuskan tempat pembelian bahan pokok produk industri.

Berikut penjelasan kecenderungan responden dalam memilih tempat

berbelanja berdasarkan bahan pokok produk indutstri :

1. Susu

Pada gambar 3 menunjukkan bahwa sebesar 100% atau sebanyak 44

orang responden memilih membeli kebutuhan pokok berupa susu di pasar

modern. Responden memilih pasar modern dengan alasan produk yang

ditawarkan dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, harga yang ditawarkan

terjangkau bagi mereka, lokasi yang dekat dari rumah serta desain pasar

yang nyaman. Beberapa orang responden mengaku bahwa mereka harus

100.090.9 84.1 86.4

20.5

0.09.1 15.9 13.6

79.5

0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

Susu Gula Pasir Garam MinyakGoreng

Gas

Produk Industri

Pedagang Keliling

Pasar Tradisional

Pasar Modern

53

lebih teliti dalam membeli produk berupa susu tersebut. Karena mereka

tentunya sangat memperhatikan keamanan produk yang ditawarkan suatu

tempat berbelanja demi kesehatan keluarga mereka. Beberapa orang

responden juga mengaku bahwa lebih senang berbelanja di pasar modern

karena banyaknya promo harga yang ditawarkan di tempat berbelanja

tersebut. Tempat yang paling sering dikunjungi responden di Kelurahan Daya

untuk membeli susu yaitu Transmart Carrefour, Top Mode, Indomaret,

Alfamart, Olala, dan Toko Grosiran.

2. Gula Pasir

Untuk kebutuhan responden berupa gula pasir, sebagian besar

mereka membelinya di pasar modern dibandingkan dengan pasar tradisional.

Berdasarkan pada gambar 3 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 40 orang

responden dengan persentase sebesar 90.9% memilih pasar modern dengan

alasan produk yang ditawarkan lengkap dan bekualitas, harga yang

terjangkau, lokasi yang mudah dijangkau serta rasa nyaman yang mereka

dapatkan pada saat berbelanja.

Reponden di Kelurahan Daya biasanya dalam membeli gula pasir

memilih pasar modern seperti Transmart Carrefour, Top Mode, Indomaret,

Alfamart, Olala dan Toko Grosiran.

Sisanya sebanyak 4 orang responden dengan persentase sebesar

9.1% lebih memilih membeli gula pasir di pasar tradisional dengan alasan

harga yang ditawarkan lebih terjangkau dibandingkan di pasar modern.

54

Responden yang memilih pasar tradisional memilih Pasar Daya sebagai

tempat mereka untuk membeli gula pasir tersebut.

3. Garam

Responden di Kelurahan Daya dalam memenuhi kebutuhan sehari

harinya terkhusus dalam mengkonsumsi salah satu bahan pokok seperti

garam lebih memilih untuk membelinya di pasar modern. Hal tersebut

di paparkan pada gambar 3 diatas yang menunjukkan sebanyak 37 orang

responden dengan persentase sebesar 84.1% memilih pasar modern dengan

alasan produk yang ditawarkan lengkap serta terjamin kualitasnya, selain

itu sebagian responden merasa bahwa harga yang ditawarkan masih

terjangkau, lokasi yang dekat dengan rumah serta rasa nyaman yang

mereka dapatkan karena berbelanja di pasar modern. Biasanya responden

di Kelurahan Daya memilih pasar modern seperti Transmart Carrefour,

Top Mode, Indomaret, Alfamart, Olala dan Toko Grosiran untuk membeli

garam tersebut.

Sisanya yaitu sebanyak 7 orang responden dengan persentase

sebesar 15.9% memilih pasar tradisional dalam membeli kebutuhan pokok

seperti garam dengan alasan harga yang ditawarkan terjangkau bagi mereka,

selain itu lokasi pasar yang dekat dari rumah responden. Responden yang

memilih pasar tradisional lebih memilih Pasar Daya sebagai tempat mereka

untuk membeli garam tersebut.

55

4. Minyak Goreng

Pada gambar 3 diatas menunjukkan bahwa responden di Kelurahan

Daya sebagian besar memilih pasar modern dalam membeli minyak goreng

dibandingkan pasar tradisional. Dimana, sebanyak 38 orang responden

dengan persentase sebesar 86.4% memilih membeli minyak goreng di pasar

modern dengan alasan karena produk yang ditawarkan lengkap dan harga

yang terjangkau karena biasanya pasar modern menawarkan berbagai

macam promo kepada konsumennya. Responden yang memilih pasar

modern, memilih Transmart Carrefour, Top Mode, Indomaret, Alfamart, Olala,

dan Toko Grosiran untuk membeli minyak goreng tersebut.

Sisanya sebanyak 6 orang responden dengan persentase sebesar

14.6% memilih pasar tradisional karena harga yang mereka dapatkan

terjangkau dan pastinya lebih murah. Responden yang memilih pasar

tradisional lebih memilih Pasar Daya sebagai tempat mereka untuk membeli

minyak goreng tersebut.

5. Gas

Pada gambar 3 diatas menunjukkan bahwa responden di Kelurahan

Daya dalam memenuhi kebutuhannya akan gas lebih memilih pasar

tradisional dibandingkan pasar modern. Hal tersebut bisa dilihat dengan

jumlah responden sebanyak 35 orang dengan persentase 79.5% memilih

pasar tradisional dengan alasan karena mudah dijangkau dan pelayanan

yang ditawarkan memuaskan karena kebanyakan responden membeli

56

gas dengan memesan langsung ketempatnya dan menggunakan sistem

delivery atau diantarkan langsung kerumah responden tersebut. Biasanya

responden membeli gas pada Toko Kelontong, Pangkalan Gas yang khusus

menjual gas, dan ada juga yang membeli di Pasar Daya. Sisanya sebanyak

9 orang responden dengan persentase sebesar 20.5% memilih pasar modern

sebagai tempat pembelian gas. Hal tersebut dilakukan dengan alasan bahwa

harga yang ditawarkan lebih murah, seperti pada pembelian langsung

di Pertamina, meskipun ada juga beberapa responden yang memilih membeli

di Indomaret.

Pada uraian jenis-jenis produk industri diatas dapat kita lihat bahwa

responden di Kelurahan Daya dalam membeli produk industri cenderung

memilih berbelanja di pasar modern.

Berdasarkan dari 9 uraian dari setiap bahan pokok diatas, dapat

disimpulkan bahwa responden di Kelurahan Daya lebih cenderung berbelanja

di Pasar Modern utamanya dalam berbelanja bahan pokok produk industri

seperti susu, gula pasir, garam serta minyak goreng. Hal tersebut didasarkan

dengan alasan bahwa berbelanja di pasar modern karena produk yang

ditawarkan memiliki berbagai macam merek atau lengkap serta memiliki

kualitas yang baik, selain itu ada beberapa responden yang mengatakan

senang berbelanja di pasar modern karena mereka merasa nyaman pada

saat berbelanja, dan menetapkan pasar modern tersebut sebagai tempat

pembelian setiap kebutuhannya terutama kebutuhan akan bahan pokok.

57

Selain itu, pasar modern juga sering menawarkan promo harga, sehingga

dapat membuat responden atau konsumen tertarik untuk berbelanja di

tempat tersebut. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Purwanti, dkk (2011)

yang menyatakan bahwa terdapat faktor-faktor yang mendorong konsumen

berbelanja di pasar modern yaitu seperti suasana pasar yang nyaman dan

aman, produk yang lengkap dan tertata rapih dan bersih serta adanya

potongan harga (diskon) atau promo yang tentunya menarik konsumen.

Berbeda dengan pasar modern, responden di Kelurahan Daya

cenderung memilih berbelanja bahan pokok seperti beras di pasar tradisional

dengan alasan harga yang ditawarkan bisa lebih murah karena biasanya

responden dalam membeli beras melakukan proses tawar menawar dengan

pedagang yang menjadi langganan mereka. Hal tersebut sesuai dengan

pendapat Purwanti, dkk (2011) yang mengatakan bahwa konsumen dalam

berbelanja di pasar tradisional didasarkan karna adanya sistem tawar

menawar, sehingga produk yang ditawarkan dapat dibeli dengan harga yang

sesuai dengan perkiraan konsumen. Meskipun dalam kasus ini terdapat

beberapa responden yang membeli produk pertanian seperti jagung, sayur &

buah serta daging (ikan, sapi, ayam, dll) di pasar tradisional namun tidak

banyak. Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar responden memilih

pedagang keliling sebagai tempat untuk membeli kebutuhan pokok produk

58

pertanian seperti jagung, sayur & buah serta daging (ikan, sapi, ayam, dll)

dengan alasan bahwa pedagang keliling lebih mudah dijangkau oleh

responden ketimbang berbelanja di pasar tradisional maupun pasar modern.

Dari pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa ternyata

eksistensi pasar tradisional di mata konsumen masih tidak kalah dengan

pasar modern. Untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok khususnya produk

pertanian, terbukti konsumen lebih cenderung berbelanja di pasar tradisional,

meskipun untuk berbelanja kebutuhan produk lebih cenderung ke pasar

modern. Hal ini menunjukkan bahwa eksistensi pasar tradisional belum

tergerus oleh pasar modern. Kedua pasar ini masih sama-sama memiliki

peran masing-masing dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Hal

tersebut tentunya tidak sejalan dengan pendapat Aliyah, dkk (2007) bahwa

daya tarik pasar tradisional menurun akibat buruknya kondisi serta

kelengkapan sarana dan prasarana pasar tradisional, keadaan pasar yang

sangat padat dengan penataan barang dagangan yang meluber dari petak

jualan, ruang gerak koridor yang sangat terbatas, suasana yang sumpek dan

kumuh, yang semua itu bertolak belakang dengan keadaan pasar modern.

5.3. Pertimbangan Dalam Memilih Tempat Pembelian Bahan Pokok

Produk Pertanian dan Produk Industri

Dalam memilih tempat berbelanja, konsumen tentunya dihadapkan

dalam berbagai macam pertimbangan untuk memilih tempat berbelanja

tersebut, yaitu keyakinan terhadap atribut pasar yang dimiliki oleh suatu

59

pasar. Adapun pertimbangan-pertimbangan yang dipilih oleh responden di

Kelurahan Daya yang didasarkan dari beberapa atribut pasar dalam

memutusan tempat pembelian bahan pokok yang dibagi berdasarkan jenis

produk adalah sebagai berikut :

Produk Pertanian

Dalam pembelian bahan pokok khususnya produk pertanian yang

berupa beras, jagung, sayur & buah serta daging (ikan, sapi, ayam, dll),

responden di Kelurahan Daya tentunya memiliki pertimbangan tersendiri

dalam memenuhi kebutuhannya tersebut. Berikut diagram yang

memperlihatkan pertimbangan responden di Kelurahan daya yang

didasarkan pada beberapa atribut pasar dalam memutuskan pembelian

terhadap bahan pokok produk pertanian di pasar tradisional dan pasar

modern :

60

Gambar 4. Diagram Pertimbangan Responden Dalam Pembelian Bahan

Pokok Jenis Produk Pertanian di Pasar Tradisional Berdasarkan gambar 4, menunjukkan diagram atribut pasar yang

menjadi pertimbangan responden di Kelurahan Daya dalam memilih tempat

berbelanja bahan pokok khususnya produk pertanian di pasar tradisional.

Dapat kita lihat bahwa lokasi yang mudah dijangkau yang menjadi

pertimbangan utama responden di Kelurahan Daya dalam membeli bahan

pokok produk pertanian di pasar tradisional. Sebesar 25% dengan bobot 201

memilih lokasi yang mudah dijangkau sebagai atribut pasar yang menjadi

pertimbangan utama mereka dalam memlih tempat pembelian bahan pokok

produk pertanian. Responden di Kelurahan Daya yang membeli produk

pertanian memilih pasar yang mudah mereka jangkau, oleh karena itu

sebagian besar mereka melakukan pembelian di pasar tradisional khususnya

156

173

20176

113

85 19.421.5

25.09.5

14.1

10.6

1 KelengkapanProduk

2 Harga YangTerjangkau

3 Lokasi YangMudah Dijangkau

4 Desain PasarYang Nyaman

5 PelayananMemuaskan

6 FasilitasMemadai

Pasar Tradisional

Bobot

Persentase

61

di pedagang keliling. Mengingat bahwa produk-produk pertanian tersebut

dikonsumsi setiap hari oleh responden, sehingga dalam proses

pembeliannya responden mengutamakan kemudahan berupa lokasi suatu

pasar yang mudah mereka jangkau/akses.

Atribut pasar selanjutnya yang juga menjadi pertimbangan oleh

responden di Kelurahan Daya dalam membeli bahan pokok produk pertanian

di pasar tradisional yaitu harga yang terjangkau. Sebesar 21,5% dengan

bobot 173 mengatakan bahwa harga yang terjangkau sebagai pertimbangan

mereka dalam membeli bahan pokok produk pertanian di pasar tradisional.

Kebanyakan responden mengatakan bahwa produk-produk pertanian

tersebut adalah suatu kebutuhan yang harus selalu tersedia dirumah,

sehingga dalam memenuhinya tentu membutuhkan biaya. Oleh karena itu,

dalam berbelanja responden mengharapkan pasar yang mereka pilih dapat

memberikan harga yang murah sesuai dengan harapan mereka. Terlebih

lagi, pada pasar tradisional memiliki nilai plus tersendiri, biasanya harga yang

ditawarkan lebih terjangkau dibandingkan dengan pasar modern, selain itu

responden dapat melakukan proses tawar menawar dengan penjual di pasar

tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian Nurmalasari (2007) yang

mengatakan bahwa bahwa pasar tradisional menjual barang dengan harga

terjangkau dimata masyarakat diantaranya terbentuk dari pembelian barang

dalam jumlah fleksibel dan bisa ditawar. Selain itu, menurut survey AC

Nielsen dalam Nurmalasari (2007) dibeberapa kota besar di Indonesia

62

menyatakan bahwa alasan konsumen untuk tetap mengunjungi pasar

tradisional adalah 80% responden menyatakan bahwa pasar tradisional

masih menawarkan harga yang lebih murah dan terjangkau.

Selain atribut pasar yang berupa lokasi dan harga, pertimbangan

kelengkapan produk juga memiliki persentase yang cukup tinggi dalam

keuputusan responden berbelanja di tradisional. Sebesar 19.4% dengan

bobot 156 mempertimbangkan kelengkapan produk dalam berbelanja bahan

pokok produk pertanian di pasar tradisional dengan alasan bahwa produk

pertanian di pasar tradisional tersebut lengkap dan beragam sehingga

memudahkan mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari khususnya

kebutuhan akan produk pertanian. Selanjutnya yaitu atribut pasar berupa

pelayanan, dalam penelitian ini pelayanan yang dimaksud yaitu pelayanan

yang memuaskan. Hanya sebesar 14.1% dengan bobot sebesar 113

mempertimbangkan pelayanan yang memuaskan sebagai pertimbangan

dalam berbelanja bahan pokok produk pertanian di pasar tradisional.

Responden mengatakan bahwa pelayanan yang mereka dapatkan di pasar

tradisional memuaskan karena banyak responden yang menjalin hubungan

yang baik dengan pedagang/penjual di pasar tersebut. Sehingga mereka

sangat mudah dalam berkomunikasi terutama dalam tawar menawar.

Atribut pasar berupa fasilitas yang dalam penelitian ini yaitu fasilitas

yang memadai dengan persentase sebesar 10.6% dan bobot 85 menjadi

pertimbangan yang tidak terlalu di utamakan oleh responden dalam memilih

63

pasar tradisional sebagai tempat pembelian bahan pokok produk pertanian.

Dan pertimbangan terakhir yaitu atribut pasar berupa desain, yang dalam

penelitian ini desain yang dimaksud ialah desain pasar yang nyaman. Atribut

pasar ini memiliki persentase paling rendah yaitu sebesar 9.5% dengan bobot

76. Yang dimana, pertimbangan ini hampir sama dengan pertimbangan

dalam fasilitas yang memadai yang dianggap tidak terlalu diutamakan dalam

memilih tempat berbelanja.

Selain di pasar tradisional, terdapat juga responden yang berbelanja

produk pertanian di pasar modern. Hal yang menjadi pertimbangan

responden dalam berbelanja di pasar modern tersebut dapat dilihat pada

gambar 5 sebagai berikut.

Gambar 5. Diagram Pertimbangan Responden Dalam Pembelian Bahan

Pokok Jenis Produk Pertanian di Pasar Modern

25

9

15

20

15

16

25.0

9.0

15.0

20.0

15.0

16.0

1 KelengkapanProduk

2 Harga YangTerjangkau

3 Lokasi YangMudah Dijangkau

4 Desain PasarYang Nyaman

5 PelayananMemuaskan

6 FasilitasMemadai

Pasar Modern

Bobot

Persentase

64

Gambar 5 memperlihatkan diagram pertimbangan responden di

Kelurahan Daya dalam melakukan pembelian bahan pokok produk pertanian

di pasar modern. Dapat kita lihat bahwa atribut pasar yang memiliki

persentase paling besar yaitu kelengkapan produk dengan persentase

sebesar 25% dengan bobot 25. Sehingga kelengkapan produk menjadi

pertimbangan paling utama responden dalam membeli produk pertanian di

pasar modern. Pasar modern dalam menyediakan produk pertanian tidak

kalah dengan pasar tradisional. selain kelengkapan produk, pasar modern

juga menjanjikan kualitas yang baik terhadap produk yang mereka tawarkan.

Adanya produk yang lengkap memberikan kepuasan kepada responden

dalam berbelanja sehingga responden dapat memperoleh produk yang

mereka cari untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu, responden juga

mengatakan bahwa kelengkapan produk pada pasar modern membuat

mereka tidak perlu lagi mencari tempat lain untuk memenuhi kebutuhan yang

tidak terpenuhi.

Pertimbangan responden dalam berbelanja produk pertanian di pasar

modern selanjutnya adalah desain pasar yang nyaman, yang memiliki

persentase sebesar 20% dengan bobot 20. Responden menyatakan atribut

pasar modern berupa desain pasar membuat beberapa responden

menjadikannya sebagai pertimbangan dalam memilih pasar modern tersebut.

Adanya pengaturan lay out pasar modern yang rapih dan teratur memberikan

65

kemudahan kepada responden dalam menemukan produk yang dibutuhkan.

Pengaturan ini tentunya disusun berdasarkan jenis barang sehingga

konsumen yang ingin berbelanja tau harus kemana mencari barang yang

dibutuhkan. Selain itu, pasar modern ditunjang dengan kebersihan serta

kerapihannya sehingga membuat responden merasa nyaman dalam

berbelanja.

Pertimbangan selanjutnya yaitu fasilitas yang memadai dengan

persentase sebesar 16% dengan bobot 16. Beberapa responden memang

memilih berbelanja produk pertanian di pasar modern dengan pertimbangan

fasilitas yang memadai yang dimiliki pasar tersebut. Mereka mengatakan

bahwa pasar modern yang fasilitasnya memadai sangat penting karena

memudahkan mereka dalam beberapa hal. Selain itu, mereka juga

mengatakan bahwa tempat parkir di pasar modern lebih luas dan terjamin

keamanannya dibandingkan dengan pasar tradisional. Hal tersebut

didasarkan karena kelebihan pasar modern itu karena tersedianya fasilitas

yang ditunjang dari adanya tempat beribadah (mushola), toilet yang bersih,

tempat parkir yang luas dan aman, serta mesin ATM.

Untuk pertimbangan lokasi yang mudah dijangkau dan pelayanan

yang memuaskan memiliki persentase yang sama besar yakni 15% dengan

bobot 15, yang artinya pertimbangan ini tidak terlalu diutamakan oleh

responden. Responden yang memilih lokasi yang mudah dijangkau sebagai

pertimbangan, menjelaskan bahwa pasar modern tersebut memang terletak

66

tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga mudah untuk diakses, sedangkan

untuk pelayanan, responden mengatakan cukup puas terhadap keramahan

pramuniaga yang terdapat di pasar modern. Pertimbangan terakhir yakni

harga yang terjangkau memiliki persentase terkecil yakni 9% dengan bobot 9.

Yang artinya, pertimbangan ini juga tidak terlalu diutamakan oleh responden

yang memililh berbelanja di pasar modern. Responden cenderung tidak

terlalu memikirkan tingginya harga yang ditawarkan sehingga mereka

berbelanja di tempat tersebut. Selain itu, responden yang berbelanja di pasar

modern memiliki tingkat pendapatan yang tinggi sehingga menurut mereka

harga yang ditawarkan pasar modern terjangkau.

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan

bahwa yang menjadi pertimbangan responden di kelurahan daya dalam

melakukan pembelian produk pertanian di pasar tradisional didasarkan oleh

atribut pasar berupa lokasi yang mudah dijangkau, harga yang terjangkau,

dan kelengkapan produk. Hal tersebut sejalan dengan penilitian yang

dilakukan oleh Tumbel dan Van Rate (2015) yang menyatakan bahwa harga

yang terjangkau, lokasi yang mudah dijangkau serta keberagaman atau

kelengkapan produk merupakan variabel yang dijadikan pertimbangan dalam

keputusan pembelian konsumen di pasar tradisional. selain itu dalam hasil

penelitian Tresnawati (2007) mengatakan bahwa produk-produk pertanian

seperti sayur mayur, daging, ikan, ayam lebih segar di pasar tradisional dan

67

harga yang ditawarkan terjangkau. Sedangkan pada pasar modern

didasarkan pada atribut pasar berupa kelengkapan produk, desain pasar

yang nyaman serta adanya fasilitas yang memadai.

Produk Industri

Dalam pembelian bahan pokok khususnya produk industri yang

berupa susu, gula pasir, garam, minyak goreng serta gas, responden di

Kelurahan Daya tentunya memiliki pertimbangan tersendiri dalam memenuhi

kebutuhannya tersebut. Berikut diagram yang memperlihatkan pertimbangan

responden di Kelurahan Daya yang didasarkan pada beberapa atribut pasar

dalam memutuskan pembelian terhadap bahan pokok produk industri di

pasar tradisional dan pasar modern :

Gambar 6. Diagram Pertimbangan Responden Dalam Pembelian Bahan

Pokok Jenis Produk Industri di Pasar Tradisional

29

31

331123

20

19.7

21.1

22.4

7.515.6

13.6

1 KelengkapanProduk

2 Harga YangTerjangkau

3 Lokasi YangMudah Dijangkau

4 Desain PasarYang Nyaman

5 PelayananMemuaskan

6 FasilitasMemadai

Pasar Tradisional

Bobot

Persentase

68

Berdasarkan gambar 6, dapat kita lihat sebagian besar responden di

Kelurahan Daya dalam melakukan pembelian bahan pokok produk industri di

pasar tradisional, menjadikan lokasi yang mudah dijangkau sebagai

pertimbangan utama dalam melakukan pembelian di pasar tradisional yaitu

dengan persentase sebesar 22,4% dan bobot 33. Sama seperti pembelian

produk pertanian, responden mengatakan bahwa mereka mengutamakan

kemudahan dalam mengakses tempat berbelanjanya. Apalagi ketika produk

yang dicari tersebut dalam keadaan yang sangat dibutuhkan, sehingga

responden melakukan pembelian di pasar yang paling mudah mereka

jangkau/dekat dari rumah. Selanjutnya, atribut pasar yang menjadi

pertimbangan terbesar kedua responden di Kelurahan Daya yaitu harga yang

terjangkau dengan persentase sebesar 21.1% dan bobot 31. Dalam

penelitian ini, responden mengatakan bahwa harga produk industri di pasar

tradisional sangat terjangkau bagi mereka, karena dipasar tradisional mereka

dapat menyesuaikan kebutuhan dengan harga yang ditawarkan oleh

pedagang/penjual di pasar tersebut. Seperti dalam pembelian garam, gula

dan minyak goreng dapat disesuaikan dengan daya beli serta kebutuhan

responden. Terlebih lagi, beberapa responden mengatakan bahwa mereka

biasanya melakukan proses tawar menawar sama seperti yang dilakukan

dalam pembelian produk pertanian.

69

Pada gambar 6 diatas, atribut pasar selanjutnya yang menjadi

pertimbangan responden dalam pembelian bahan pokok mereka di pasar

tradisional yaitu kelengkapan produk dengan persentase sebesar 19,7% dan

bobot 29. Dalam hal ini, responden menyatakan bahwa ketika mereka

membeli kebutuhan akan produk pertaniannya, mereka juga sekaligus

melakukan pembelian terhadap produk industrinya, meskipun produk industri

sifatnya periodik. Oleh karena itu, kelengkapan produk menjadi pertimbangan

mereka dalam melakukan pembelian bahan pokok industri di pasar

tradisional agar tidak mencari alternatif lain ketika produk yang di cari tidak

tersedia di pasar tersebut.

Pertimbangan terhadap atribut pasar selanjutnya memiliki persentase

sebesar 15,6% dan bobot 23 yaitu pelayanan yang memuaskan. Responden

menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan oleh pedagang di pasar

tradisional memuaskan. Hal tersebut disebabkan karena adanya hubungan

yang terjalin antara responden dengan pedagang/penjual di pasar tersebut

atau biasa disebut dengan langganan. Responden juga mengaku bahwa

biasanya mereka mendapat sedikit potongan harga terhadap barang yang

mereka beli karena sudah menjadi pelanggan tetap di tempat tersebut. Selain

itu dalam pembelian gas juga, responden mengatakan bahwa mereka

diberikan pelayanan yang baik seperti pengantaran serta pemasangan gas

tersebut. Selanjutnya yaitu atribut pasar berupa fasilitas yang memadai

dengan persentase sebesar 13,6% dan bobot 20. Dalam hal ini, responden

70

menilai fasilitas yang memadai sebagai pertimbangan mereka dalam membeli

produk industri di pasar tradisional menganggap bahwa fasilitas yang

diberikan khususnya terhadap pembelian gas yaitu menggunakan sistem

delivery, fasilitas tersebut tentu sangat di harapkan oleh responden dalam

melakukan pembeliannya. Selain itu ada beberapa responden yang pada

dasarnya membeli bahan pokok baik produk industri maupun pertaniannya di

pasar tradisional mengatakan bahwa pasar yang mereka pilih tersebut sudah

dilengkapi dengan fasilitas parkir dan dekat dengan ATM, sehingga

menjadikan fasilitas yang memadai sebagai pertimbangan mereka dalam

berbelanja di pasar tradisional.

Atribut pasar yang terakhir yang memiliki persentase paling sedikit

yaitu desain pasar yang nyaman yang memiliki persentase sebesar 7,5%

dengan bobot 11. Hal tersebut membuktikan bahwa diantara kelima atribut

pasar diatas, desain pasar tradisional tidak terlalu menjadi pertimbangan

responden di Kelurahan Daya dalam melakukan pembelian bahan pokok

produk industri. Karena banyak yang beranggapan bahwa pasar tradisional

dalam desain atau penataannya serta kebersihan pasar masih sangat jauh

tertinggal dibandingkan dengan pasar modern.

Selain di pasar tradisional, terdapat juga responden yang berbelanja

produk industri di pasar modern. Hal yang menjadi pertimbangan responden

dalam berbelanja di pasar modern tersebut dapat dilihat pada gambar 7

sebagai berikut.

71

Gambar 7. Diagram Pertimbangan Responden Dalam Pembelian Bahan

Pokok Jenis Produk Industri di Pasar Modern Gambar 7 menunjukkan diagram pertimbangan responden dalam

pembelian bahan pokok produk industtri di pasar modern, dimana

pertimbangan paling utama responden dalam berbelanja produk industri di

pasar modern yaitu karena kelengkapan produk, dengan persentase sebesar

23.5% dan bobot 178. Seperti kita ketahui bahwa produk yang ditawarkan

oleh pasar tradisional sangat lengkap dan beragam apalagi dalam produk

industri. Hal tersebut sangat memudahkan responden dalam memenuhi

kebutuhan yang dicari khususnya kebutuhan akan produk industri.

Responden di Kelurahan Daya juga mengatakan bahwa produk industri yang

ditawarkan oleh pasar modern sangat lengkap dan beragam, selain itu

produk yang ditawarkan terjamin kualitasnya. Pertimbangan selanjutnya yang

memiliki persentase yang tinggi yaitu harga yang terjangkau dengan

178

147

101

134

85

112 23.519.4

13.317.7

11.2

14.8

1 KelengkapanProduk

2 Harga YangTerjangkau

3 Lokasi YangMudah Dijangkau

4 Desain PasarYang Nyaman

5 PelayananMemuaskan

6 FasilitasMemadai

Pasar Modern

Bobot

Persentase

72

persentase sebesar 19.4% dan bobot 147. Responden yang

mempertimbangkan harga yang terjangkau dalam berbelanja produk industri

dipasar modern didasarkan karena pasar modern terkadang memberikan

penawaran dalam berbelanja seperti promo harga. Selain itu terdapat juga

beberapa responden yang mengatakan bahwa harga produk industri yang

ditawarkan di pasarn modern tersebut terjangkau olehnya, sehingga

memutuskan berbelanja di pasar tersebut.

Atribut selanjutnya yang juga memiliki persentase yang tinggi dalam

pertimbangan responden yaitu desain pasar yang nyaman dengan

persentase sebesar 17.7% dan bobot 134. Sama seperti responden yang

memilih berbelanja produk pertanian di pasar modern, merasakan

kenyamanan dalam berbelanja, dengan pengaturan produk yang rapih serta

kebersihan pasar yang membuat mereka senang berbelanja di pasar

modern. Atribut pasar yang menjadi pertimbangan selanjutnya yaitu fasilitas

yang memadai memiliki persentase sebesar 14.8% dengan bobot 112,

dimana sama seperti perilaku responden dalam membeli produk pertanian

yang menjadikan fasilitas yang memadai sebagai pertimbangan mereka,

dalam pembelian produk industri juga mengatakan bahwa pasar modern

yang fasilitasnya memadai sangat penting karena memudahkan mereka

dalam beberapa hal-hal yang terkadang dianggap penting oleh beberapa

orang.

73

Selain keempat atribut pasar yang telah dijelaskan diatas, lokasi yang

mudah dijangkau dan pelayanan yang memuaskan tidak terlalu menjadi

pertimbangan responden di Kelurahan Daya dalam melakukan pembelian

bahan pokok industri di pasar modern. Hal tersebut dapat dilihat pada

gambar 7, dimana masing-masiing hanya memiliki persentase sebesar 13.3%

dan 11.2% dengan bobot 101 dan 85. Hal tersebut diartikan bahwa,

responden di Kelurahan Daya tidak terlalu mempertimbangkan kedua hal

tersebut karena menganggap bahwa kelengkapan produk, harga yang

terjangkau serta desain yang nyaman lah yang menjadi pertimbangan-

pertimbangan mereka dalam membeli produk industri.

Berdasarkan dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang

menjadi pertimbangan responden di kelurahan daya dalam melakukan

pembelian produk industri di pasar tradisional didasarkan oleh atribut pasar

berupa lokasi yang mudah dijangkau, harga yang terjangkau, dan

kelengkapan produk. Sedangkan pada pasar modern didasarkan pada atribut

pasar berupa kelengkapan produk, harga yang terjangkau serta desain pasar

yang nyaman. Yang dimana hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian

Rumbayan (2016) yang menyatakan bahwa alasan responden memilih

tempat berbelanja bahan pangan (susu, minyak goreng, gula pasir) di pasar

modern dengan alasan kelengkapan serta kualitas produk yang terjamin,

desain yang nyaman berupa kebersihan dan kerapihan dari pasar modern

dan juga harga yang terjangkau dari promo yang ditawarkan.

74

5.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dalam Pemilihan Tempat

Pembelian Bahan Pokok

Responden dalam berbelanja kebutuhan rumah tangga tentunya

dihadapkan pada pilihan tempat berbelanja. Untuk memutuskan berbelanja di

tempat tertentu, tentunya responden dipengaruhi oleh latar belakang

responden itu sendiri. Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang mempengaruhi

responden dalam memilih tempat pembelian bahan pokoknya dianalisis

dengan analisis regresi logistik, dimana peubah respon dikategorikan sebagai

Y=0 (responden memilih pasar tradisional) dan Y=1 (responden memilih

berbelanja di pasar non tradisional/modern). Untuk lebih jelasnya, dapat

dilihat pada tabel 16 berikut.

Tabel 11. Hasil Analisis Regresi Logistik Pengaruh Identitas Responden terhadap Keputusan Pemilihan Tempat Berbelanja Bahan Pokok

Variabel Coef SE Coef P

Constant 6.332 3.686 0.086

Umur (X1) -0.041 0.063 0.511

Lama Pendidikan (X2) 0.522 0.234 0.026

Jumlah Tanggungan Keluarga (X3) 0.338 0.498 0.497

Pendapatan (X4) 0.000 0.000 0.048

Jarak Pasar (X5) -1.991 1.052 0.058

Omnibus test of model sig = 0.001

R Square = 0.531

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2017.

75

Berdasarkan tabel 11, dapat dilihat bahwa nilai sig omnibus test of

model menunjukkan angka 0,001 atau berada dibawah alpha (0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat minimal satu variabel yang dijelaskan dalam

model regresi logistik berpengaruh terhadap Y. Nilai R Square sebesar 0.531

atau 53%. Hal ini berarti, secara simultan, variable yang diukur dalam model

regresi logistik ini memberikan pengaruh sebesar 53%, sedangkan 47%

lainnya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variable-variabel yang tidak

dijelaskan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis regresi logistic

secara parsial ditemukan variable lama pendidikan dan pendatan

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pemilihan tempat

berbelanja, Variable umur, jumlah tanggungan keluarga serta jarak pasar

tidak signifikan berpengaruh terhadap keputusan pemilihan tempat

berbelanja karena memiliki nilai p yang lebih besar dari alpha.

Variabel lama pendidikan (dengan nilai p = 0,026) lebih kecil dari nilai

alpha 0,05 artinya variable lama pendidikan berpengaruh nyata/signigikan

terhadap keputusan memilih tempat berbelanja bahan pokok. Nilai koefisien

untuk variable lama pendidikan adalah 0,522. Hal ini berarti bahwa pengaruh

lama pendidikan terhadap keputusan pemilihan tempat berbelanja bahan

pokok bernilai positif. Semakin tingkat tingkat pendidikan seseorang, maka

seseorang tersebut semakin cenderung memilih pasar modern sebagai

tempat berbelanja bahan pokok, begitupula sebaliknya. Adanya

kecenderungan responden yang tinggi tingkat pendidikannya dalam memilih

76

pasar modern dalam berbelanja disebabkan oleh adanya tingkat penerimaan

terhadap hal-hal baru. Semakin tinggi tingkat pendidikan responden maka

semakin menginginkan informasi yang mendetail tentang produk bahan

pokok yang akan dibeli. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sumarwan

(2011) yang mengatakan bahwa tingkat pendidikan/lama pendidikan

seseorang akan mempengaruhi nilai-nilai yang dianutnya, cara berifikir, cara

pandang, bahkan persepsinya terhadap suatu masalah. Konsumen yang

memiliki pendidikan yang lebih baik akan sangat responsive terhadap

informasi, pendidikan juga mempengaruhi konsumen dalam pilihan produk

maupun merek, sedangkan pendidikan yang rendah juga akan

mencerminkan jenis pekerjaan dan pendapatan serta daya beli konsumen

tersebut. Pasar modern dalam hal ini cenderung menawarkan produk bahan

pokok yang berkualitas dengan banyak pilihan serta didukung dengan

adanya kebersihan pasar modern sehingga meningkatkan kenyamanan

konsumen dalam berbelanja.

Variabel pendapatan (dengan nilai p = 0,048) lebih kecil dari nilai alpha

0,05, dan nilai koefisien sebesar 0,000 artinya berpengaruh secara signifikan

menggambarkan keadaan populasi. Dalam penelitian ini, pendapatan

respondenberasal dari semua pendapatan anggota keluarga dimana

responden berada. Daya beli sebuah rumah tangga bukan hanya ditentukan

oleh pendapatan dari satu orang, tetapi dari seluruh anggota rumah tangga

yang telah bekerja. Oleh karena itu pendapatan berpengaruh terhadap

77

keputusan memilih tempat berbelanja bahan pokok. Semakin tinggi tingkat

pendapatan responden maka semakin cenderung konsumen berbelanja di

pasar modern. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sumarwan (2011) yang

mengatakan bahwa jumlah pendapatan akan menggambarkan besarnya

daya beli dari seorang konsumen. Adanya perbedaan harga dan kualitas

yang ditawarkan oleh pasar modern yang menyebabkan konsumen memilih

berbelanja di tempat tersebut. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa

mereka memilih pasar modern karena kelengkapan produk yang ditawarkan

ditambah dengan kenyamanan yang diberikan dalam berbelanja bahan

pokok menyebabkan responden tidak begitu memperhitungkan harga barang

di pasar modern tersebut.

78

BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Kecenderungan konsumen dalam memilih tempat berbelanja bahan

pokok di bagi berdasarkan jenis produk; 1. Produk pertanian (beras,

jagung, sayur & buah, daging (ikan, sapi, ayam, dll)) dimana konsumen

lebih cenderung melakukan pembelian pada pedagang keliling dan

pasar tradisional; 2. Produk industri (susu, gula pasir, garam, minyak

goreng dan gas) dimana responden lebih cenderung melakukan

pembelian di pasar modern.

2. Pertimbangan dalam pembelian produk pertanian di pasar tradisional, di

didasarkan oleh atribut pasar berupa lokasi yang mudah dijangkau, harga

yang terjangkau, dan kelengkapan produk. Sedangkan pada pasar

modern didasarkan pada atribut pasar berupa kelengkapan produk,

desain pasar yang nyaman serta adanya fasilitas yang memadai. Untuk

pembelian produk industri di pasar tradisional didasarkan oleh atribut

pasar berupa lokasi yang mudah dijangkau, harga yang terjangkau, dan

kelengkapan produk. Sedangkan pada pasar modern didasarkan pada

79

atribut pasar berupa kelengkapan produk, harga yang terjangkau serta

desain pasar yang nyaman.

3. Ditemukan bahwa faktor lama pendidikan dan pendapatan berpengaruh

signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih tempat

berbelanja bahan pokok, sehingga semakin tinggi pendidikan serta

pendapatn konsumen semakin cenderung berbelanja di pasar modern.

6.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh, maka saran yang dapat

diberikan adalah sebagai berikut :

1. Sebaiknya pemerintah mengembangkan pasar tradisional yang kecil

namun jumlahnya banyak, sehingga dapat memudahkan konsumen

untuk berbelanja, tanpa mengurangi atau mengabaikan pasar

tradisional yang menjadi pusat dalam suatu wilayah.

2. Diperlukan monitoring dan evaluasi perkembangan pasar tradisional

serta modern oleh pemerintah agar pertumbuhan atau perkembangan

keduanya tidak saling tumpang tindih (seimbang). Hal tersebut

dilakukan agar di satu sisi pedagang tradisional dapat lebih sejahtera

dan disisi lain, pelaku bisnis pada pasar modern juga dapat

mengembangkan usahanya di wilayah tersebut.

3. Diperlukan pengkajian lebih lanjut tentang kecenderungan konsumen

dalam memilih tempat pembelian bahan pokok, mengingat

kecenderungan konsumen bisa saja berubah dari waktu ke waktu.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Dian. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Peningkatan Jumlah Pasar Modern di Kota dan Kabupaten

Bogor. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Jurnal Gema

Teknik

Aliyah, Istijabatul., Daryanto, T. J., Rahayu, M. J., 2007. Peran Pasar

Tradisional dalam Mendukung Pengembangan Pariwisata Kota

Surakarta. Jurnal Gema Teknik Ed X (2).

Arianty, Nel. 2013. Analisis Perbedaan Pasar Modern dan Pasar

Tradisional Ditinjau Dari Strategi Tata Letak (Lay Out) Dan

Kualitas Pelayanan Untuk Meningkatkan Posisi Tawar Pasar

Tradisional, Jurnal Manajemen & Bisnis, Vol.13, No. 1, Hal 18-

29.

Badan Pusat Statistik Propinsi Jateng, 2004. Statistik Sosial dan

Kependudukan. Badan Pusat Statistik Propinsi Jateng

Daldjoeni. 1992. Geografi Baru Organisasi Keruangan dalam Teori dan

Praktek. Penerbit Alumni. Bandung.

Fitriana, Benita, 2015. Pengaruh Usia, Pendidian, Pendapatan, Faktor

Sosial, Budaya, Pribadi, dan Motivasi Terhadap Persepsi

Konsumsi Pangan Pokok Non Beras di Wilayah Jakarta Barat.

Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Handayani, N., Kuswanto N., dan Erma F. R. Pengaruh Preferensi Belanja

Konsumen Terhadap Perkembangan Pasar Ciputat di Kota

Tangerang Selatan. Jurnal Arsitektura, Vol. 15 (1).

Imawati, Aulia & Kismanto, Arie. (2009). Analisis Regresi Biner Pada

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wanita Menikah Muda di

Provinis Jawa Timur (Studi Kasus di Kab. Probolinggo,

Bondowoso, Situbondo dan Sumenep). Skripsi. Fakultas ITS.

Surabaya.

Karnudu, Fitria. 2014. Analisa Potensi Bersaing Pasar Tradisional

Terhadap Pasar Modern di Kota Ambon, Jurnal Tahkim, Vol. X

No.1, Hal 155-166.

Karouw, Zely Ela. 2016. Faktor Penentu Pilihan Konsumen Komoditi

Pertanian Terhadap Tempat Berbelanja di Pasar Tradisional dan

Pasar Modern di Kota Manado, Jurnal ASE, Vol 12 No.1, Hal 77-

90.

Kotler, P dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi

Ketiga Belas.Jilid 1.Jakarta : Erlangga

Kristiono, Tri. 2015. Pengambilan Keputusan Konsumen Dalam Memilih

Tempat Berbelanja di Kecamatan Malalayang Kota Manado.

Artikel. Universitas Sam Ratulangi. Manado.

Larossa, Sugiarto. 2011. Analisis Penaruh Harga, Kualitas Produk dan

Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Jurusan

Manajemen. Universitas Diponegoro. Semarang.

Mayasari, Rani. 2009. Analisis Pengaruh Citra Pasar Tradisional Terhadap

Loyalitas Konsumen (Studi Pada Pasar Projo di Ambarawa).

Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Mujiroh. 2005. Pengaruh Produk, Pelayanan dan Lokasi Terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Pada Pasar Swalayan Indo

Rezky Purbalinggo. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Semarang.

Mustaufik, A.Nurfitri. 2016. Analisis Segmentasi dan Prefrensi Konsumen

Dalam Keputusan Pembelian Ikan Segar di Pasar Tradisional

dan Pasar Modern di Kota Makassar. Tesis. Universitas

Hasanuddin. Makassar.

Nurmalasari, Devi. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Daya Saing Dan Preferensi Masyarakat Dalam Berbelanja Di

Pasar Tradisional. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Pangestu, M.E. 2007. Pemberdayaan Pasar Tradisional. http://www.usdip-

indonesia.org Diakses Pada Tanggal 28 September 2016, Pukul

23.20 WITA. Makassar.

Pramudyo, Anung. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Keputusan Pemilihan Pasar Tradisional Sebagai Tempat

Berbelanja, Jurnal. Akademi Manajemen Administrasi YPK.

Yogyakarta.

Purba, S.A., 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan

Konsumen Dalam Berbelanja di Pasar Tradisional dan Pasar

Modern. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Purwanti, dkk, 2011. Mengkaji Perbandingan Pola Perilaku Konsumen di

Pasar Modern (Retail) dan di Pasar Tradisional. Artikel.

Manajemen, Fakultas Ekonomim Universitas Wijaya Kusuma.

Surabaya.

Purwanti, Endang., Rohayati, Erna., 2014. Pengaruh Jumlah Tanggungan

Keluarga, Pendapatan Terhadap Partisipasi Kerja Tenaga Kerja

Wanita Pada Industri Kerupuk Kedelai di Tuntang, Kab.

Semarang. Jurnal Among Makarti, Vol. 7 (13).

Raharjani, Jeni (2005). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Keputusan Pemilihan Pasar Swalayan Sebagai Tempat

Berbelanja (Studi Pada Pasar Swalayan di Kawasan Seputar

Simpang Lima Semarang). Jurnal Studi Manajemen &

Organisasi. Vol. 2, No. 1, Januari 2005.

Rumbayan, SA. 2016. Pengambilan Keputusan Konsumen Dalam

Berbelanja Bahan Pangan, Jurnal. Universitas Sam Ratulangi.

Manado.

Santoso, Singgih. 2008. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 16. Jakarta:

PT. Elex Media Komputindo.

Sarwoko, Endi. 2008. Dampak Keberadaan Pasar Modern Terhadap

Kinerja Pedagang Pasar Tradisional di Wilayah Kabupaten

Malang, Jurnal Ekonomi Moderenisasi, Vol. 4, No.2, Hal. 97-115.

Schiffman, Leon G & Kanuk, Leslie Lazar. Perilaku Konsumen Edisi Ke

Tujuh. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Selang, Christian A.D. 2013. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Fresh Mart

Bahu Mall Manado, Jurnal EMBA, Vol.1, No.3, hal.71-80.

Silalahi, Ulber. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika

Aditama.

Siregar, R.S.N., 2011. Analisis Perbandingan Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Keputusan Pembelian di Pasar Modern,

Carrefour Citra Garden Padang Bulan Medan Dengan Pasar

Tradisional Pajak Sore Padang Bulan Medan. Skripsi.

Universitas Sumatra Utara. Medan.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen. Bogor: Ghalila Indoneisa.

Tresnawati, Dewi, 2007. Analisis Penilaian Mutu dan Proses Keputusan

Pembelian Konsumen Produk Pertanian Segar di Kota Bogor.

Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Trianto, David Wahyu. 2015. Uji Kointegrasi Dengan Metode Johansen

dan Aplikasinya Pada Data Harga Sembako di Pasar Induk Kota

Yogyakarta. Jurnal. Universitas Negeri Yogyakarta. Yoyakarta.

Vermila, Chezy WM. 2015. Analisis Tingkat Kepuasan Terhadap Sembilan

Bahan Pokok Pada Pasar Tradisional dan Pasar Modern di Kota

Pekanbaru, Jurnal. Universitas Lancang Kuning Pekanbaru.

Wahdi, Mohamad. 2011. Riset Pemasaran. Jakarta(ID): CAPS.

Widyastuti, Tri. 2011. Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut-Atribut

Pasar Swalayan dan Pasar Tradisional di Kabupaten

Kulonprogo. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Yogyakarta.

L

A

M

P

I

R

A

N

KUESIONER PENELITIAN

Keputusan Pemilihan Tempat Pembelian Konsumen

Terhadap Bahan Pokok di Kota Makassar

I. Identitas Responden

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

Pendidikan Terakhir :

Jumlah Tanggungan Keluarga :

Pendapatan Rumah Tangga/Bulan :

a. Di bawah Rp. 1.000.000,-

b. Rp. 1.000.000,- sd Rp. 5.000.000,-

c. Rp. 5.000.001,- sd Rp. 10.000.000,-

d. Diatas Rp. 10.000.000,-

e. Lainnya ………………….

II. Keputusan Pemilihan Tempat Pembelian

Untuk kebutuhan berikut ini dimanakah tempat bapak/ibu berbelanja? Nb. Untuk alasan, diurutkan dari alasan yang paling utama

No. Jenis Bahan

Pokok

Tempat yang paling sering

dikunjungi

Status Pasar

Alasan Utama 1 2 3

1 Beras & Sagu

Produknya lengkap

Harga yang terjangkau

Mudah dijangkau

Desain Pasar Nyaman

Pelayanan Memuaskan

Fasilitas Memadai

2 Jagung

Produknya lengkap

Harga yang murah

Mudah dijangkau

Desain Pasar Nyaman

Pelayanan Memuaskan

Fasilitas Memadai

3 Sayur dan Buah

Produknya lengkap

Harga yang terjangkau

Mudah dijangkau

Desain Pasar Nyaman

Pelayanan Memuaskan

Fasilitas Memadai

4 Daging (Sapi, Ayam, Ikan)

Produknya lengkap

Harga yang terjangkau

Mudah dijangkau

Desain Pasar Nyaman

Pelayanan Memuaskan

Fasilitas Memadai

5 Susu

Produknya lengkap

Harga yang terjangkau

Mudah dijangkau

Desain Pasar Nyaman

Pelayanan Memuaskan

Fasilitas Memadai

6 Gula Pasir

Produknya lengkap

Harga yang terjangkau

Mudah dijangkau

Desain Pasar Nyaman

Pelayanan Memuaskan

Fasilitas Memadai

7 Garam

Produknya lengkap

Harga yang terjangkau

Mudah dijangkau

Desain Pasar Nyaman

Pelayanan Memuaskan

Fasilitas Memadai

8 Minyak Goreng / Mentega

Produknya lengkap

Harga yang terjangkau

Mudah dijangkau

Desain Pasar Nyaman

Pelayanan Memuaskan

Fasilitas Memadai

9 Minyak Tanah / Gas

Produknya lengkap

Harga yang terjangkau

Mudah dijangkau

Desain Pasar Nyaman

Pelayanan Memuaskan

Fasilitas Memadai

Keterangan :

1. Pasar Modern

2. Pasar Tradisional Menetap

3. Pasar Tradisional Tidak Menetap (pedagang keliling)

Terimakasih atas partisipasi bapak/ibu

Ide

ntitas R

esp

on

de

n d

i Ke

lurah

an D

aya

No

. N

ama

Um

ur

Pe

kerjaan

P

en

did

ikan

Terakhir

JTK

Pe

nd

apatan

R

espo

nd

en

Ke

pala K

eluarga

1 N

ur A

idah

4

4

IRT

Karyaw

an Sw

asta SM

A

4

3.0

00

.000

2 St. Syam

siah

38

IR

T K

aryawan

Swasta

SMP

5

3

.50

0.00

0

3 M

ariam

38

IR

T W

iraswasta

SMP

7

4

.00

0.00

0

4 M

uliati

46

W

iraswasta

Karyaw

an Sw

asta SM

A

4

5.0

00

.000

5 D

g. Ran

nu

4

2

IRT

Wirasw

asta SD

5

4

.00

0.00

0

6 H

aslind

ah

38

IR

T W

iraswasta

SMA

3

5

.00

0.00

0

7 A

tik 4

8

IRT

Karyaw

an Sw

asta S1

3

6

.00

0.00

0

8 Sri H

amriaty

39

IR

T W

iraswasta

S1

4

4.5

00

.000

9 Yu

lisa 3

5

IRT

Wirasw

asta SM

A

4

4.7

50

.000

10

A. Saliya

54

IR

T P

NS

S1

4

5.0

00

.000

11

Mu

ainah

3

9

IRT

Wirasw

asta SM

A

4

4.5

00

.000

12

Nu

r Eda

29

IR

T W

iraswasta

SMA

4

3

.50

0.00

0

13

Nu

rlia 3

7

IRT

Wirasw

asta SM

P

4

4.0

00

.000

14

Mu

rliah

54

IR

T K

aryawan

Swasta

S1

4

6.0

00

.000

15

Halijah

5

2

IRT

Wirasw

asta SD

4

4

.00

0.00

0

16

Hasm

iah

48

IR

T K

aryawan

Swasta

SMA

4

4

.50

0.00

0

17

An

di Te

nri A

ki 4

2

IRT

Wirasw

asta SM

A

4

4.0

00

.000

18

Ham

siah

41

K

aryawan

Swasta

Bu

ruh

Harian

SM

P

4

3.0

00

.000

19

Mard

iah

45

W

iraswasta

Wirasw

asta SM

K

4

3.0

00

.000

20

Sri Wah

yullah

Pu

tri 4

5

Wirasw

asta P

ensiu

nan

SM

A

5

3.0

00

.000

21

A. M

arwaty

52

IR

T P

NS

S1

5

5.0

00

.000

22

Dg. B

ajik 5

2

IRT

Wirasw

asta SM

A

4

3.5

00

.000

23

Sabrin

a 5

1

Peg. B

UM

N

PN

S D

3 4

1

0.000

.00

0

24

Po

niyem

4

5

Wirasw

asta K

aryawan

Swasta

SMA

4

6

.00

0.00

0

25

Ime

30

IR

T K

aryawan

Swasta

SMA

3

5

.00

0.00

0

26

Tara 5

0

IRT

Pen

siun

an

SMA

6

5

.00

0.00

0

27

Hj. D

aryana

50

P

NS/G

uru

W

iraswasta

S1

4

10

.000.0

00

28

Nu

r Mila

46

IR

T W

iraswasta

SMA

3

7

.00

0.00

0

Ide

ntitas R

esp

on

de

n d

i Ke

lurah

an D

aya

29

Desi

42

IR

T W

iraswasta

SMP

5

6

.00

0.00

0

30

No

vianti

39

K

aryawan

Swasta

Wirasw

asta SM

A

6

7.5

00

.000

31

Hj. H

asnaw

ati 4

2

IRT

Peg. B

UM

D

SMA

4

6

.50

0.00

0

32

Suarn

a 5

3

Wirasw

asta P

NS

S1

4

6.0

00

.000

33

Dah

lia 4

7

Karyaw

an Sw

asta P

eg. BU

MN

S1

4

1

0.000

.00

0

34

Hj. Sam

sidar

55

IR

T P

NS

SMA

4

5

.00

0.00

0

35

Lita Azah

rah

50

P

eg. BU

MN

K

aryawan

Swasta

S1

5

7.0

00

.000

36

Hj. N

ika 6

2

IRT

Wirasw

asta SD

4

3

.50

0.00

0

37

Rab

aniar

48

IR

T K

aryawan

Swasta

SMA

4

4

.50

0.00

0

38

Astu

ty 3

8

Wirasw

asta P

NS

SMA

5

6

.00

0.00

0

39

Nu

rlaelah

54

P

NS

Karyaw

an Sw

asta S1

6

7

.50

0.00

0

40

Sulfian

i 4

0

PN

S W

iraswasta

S1

3

7.0

00

.000

41

Hj. H

ermin

a 4

5

IRT

Peg. B

UM

N

SMA

4

5

.00

0.00

0

42

Suryan

i 3

0

Peraw

at/PN

S P

NS/P

olisi

S1

5

5.0

00

.000

43

Hj. Su

lfiati 3

9

Wirasw

asta/Ko

ntrakto

r W

iraswasta

D3

6

10

.000.0

00

44

Rin

dayan

i 4

3

PN

S P

NS

S1

4

6.0

00

.000

Tempat Status a b c d e f

1 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5

2 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5

3 Toko Grosir 1 3 1 2 5 4 6

4 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5

5 Top Mode 1 2 1 5 3 6 4

6 Transmart 1 1 6 5 2 4 3

7 Transmart 1 2 4 1 5 6 3

8 Indomaret 1 4 5 3 1 6 2

9 Alfamart 1 4 5 1 2 6 3

10 Alfamart 1 2 4 1 3 6 5

11 Transmart 1 1 4 2 3 6 5

12 Top Mode 1 2 1 6 4 5 3

13 Top Mode 1 2 1 5 3 6 4

14 Top Mode 1 1 2 6 4 5 3

15 Indomaret 1 3 4 1 5 6 2

16 Transmart 1 1 4 5 2 6 3

17 Transmart 1 4 5 1 2 6 3

18 Alfamart 1 1 4 3 2 6 5

19 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4

20 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4

21 Olala 1 2 3 1 4 6 5

22 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4

23 Transmart 1 1 6 4 2 5 3

24 Indomaret 1 2 4 1 3 6 5

25 Alfamart 1 2 6 1 3 4 5

26 Transmart 1 1 4 5 2 3 6

27 Transmart 1 1 4 3 2 6 5

28 Transmart 1 1 4 2 3 6 5

29 Transmart 1 1 6 5 2 3 4

30 Top Mode 1 2 1 5 3 6 4

31 Transmart 1 1 4 5 3 2 6

32 Transmart 1 1 6 5 2 3 4

33 Transmart 1 3 4 5 1 6 2

34 Transmart 1 1 5 3 2 6 4

35 Transmart 1 1 3 5 2 6 4

36 Toko Grosir 1 2 1 3 6 5 4

37 Alfamart 1 1 5 2 3 6 4

38 Transmart 1 1 4 5 2 6 3

39 Indomaret 1 3 2 1 6 5 4

40 Olala 1 2 1 5 4 6 3

41 Alfamart 1 2 4 3 1 6 5

42 Indomaret 1 3 4 1 2 6 5

43 Transmart 1 1 4 5 2 6 3

44 Transmart 1 3 4 1 2 6 5

No.Susu Alasan Utama

Tempat Status a b c d e f

1 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5

2 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5

3 Toko Grosir 1 3 1 2 5 4 6

4 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5

5 Top Mode 1 2 1 5 3 6 4

6 Pasar Daya 2 5 1 2 6 3 4

7 Transmart 1 2 4 1 5 6 3

8 Indomaret 1 4 5 3 1 6 2

9 Alfamart 1 2 4 1 3 5 6

10 Pasar Daya 2 2 1 3 5 6 4

11 Transmart 1 1 4 2 3 6 5

12 Top Mode 1 2 1 6 4 5 3

13 Pasar Daya 2 3 1 2 4 5 6

14 Top Mode 1 1 2 6 4 5 3

15 Indomaret 1 3 4 1 5 6 2

16 Transmart 1 2 1 5 3 6 4

17 Transmart 1 2 5 1 3 6 4

18 Alfamart 1 1 4 3 2 6 5

19 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4

20 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4

21 Olala 1 2 3 1 4 6 5

22 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4

23 Transmart 1 1 6 4 2 5 3

24 Toko Grosir 1 3 1 2 6 4 5

25 Transmart 1 2 5 1 3 6 4

26 Transmart 1 1 4 5 2 3 6

27 Transmart 1 1 4 3 2 6 5

28 Transmart 1 1 4 2 3 6 5

29 Transmart 1 1 6 5 2 3 4

30 Top Mode 1 2 1 5 3 6 4

31 Transmart 1 1 4 5 3 2 6

32 Transmart 1 1 6 5 2 3 4

33 Transmart 1 3 4 5 1 6 2

34 Transmart 1 1 5 3 2 6 4

35 Transmart 1 1 3 5 2 6 4

36 Toko Grosir 1 2 1 3 6 5 4

37 Alfamart 1 1 3 2 4 6 5

38 Pasar Daya 2 4 2 1 6 5 3

39 Indomaret 1 3 2 1 6 5 4

40 Olala 1 2 1 5 4 6 3

41 Alfamart 1 2 4 3 1 6 5

42 Indomaret 1 3 4 1 2 6 5

43 Transmart 1 1 4 5 2 6 3

44 Transmart 1 3 4 1 2 6 5

Alasan UtamaNo.

Gula Pasir

Tempat Status a b c d e f

1 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5

2 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5

3 Toko Grosir 1 3 1 2 5 4 6

4 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5

5 Top Mode 1 2 1 5 3 6 4

6 Pasar Daya 2 5 1 2 6 3 4

7 Transmart 1 2 4 1 5 6 3

8 Indomaret 1 4 5 3 1 6 2

9 Pasar Daya 2 3 1 2 4 6 5

10 Pasar Daya 2 2 1 3 5 6 4

11 Transmart 1 1 4 2 3 6 5

12 Top Mode 1 2 1 6 4 5 3

13 Pasar Daya 2 3 1 2 4 5 6

14 Top Mode 1 1 2 6 4 5 3

15 Indomaret 1 3 4 1 5 6 2

16 Transmart 1 2 5 1 3 6 4

17 Transmart 1 2 5 1 3 6 4

18 Alfamart 1 1 4 3 2 6 5

19 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4

20 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4

21 Olala 1 2 3 1 4 6 5

22 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4

23 Transmart 1 1 6 4 2 5 3

24 Toko Grosir 1 3 1 2 6 4 5

25 Transmart 1 2 5 1 3 6 4

26 Transmart 1 1 4 5 2 3 6

27 Transmart 1 1 4 3 2 6 5

28 Transmart 1 1 4 2 3 6 5

29 Transmart 1 1 6 5 2 3 4

30 Top Mode 1 2 1 5 3 6 4

31 Transmart 1 1 4 5 3 2 6

32 Transmart 1 1 6 5 2 3 4

33 Transmart 1 3 4 5 1 6 2

34 Transmart 1 1 5 3 2 6 4

35 Transmart 1 1 3 5 2 6 4

36 Toko Grosir 1 2 1 3 6 5 4

37 Pasar Daya 2 5 1 2 6 3 4

38 Pasar Daya 2 4 2 1 6 5 3

39 Pasar Daya 2 2 1 3 6 4 5

40 Olala 1 2 1 5 4 6 3

41 Alfamart 1 2 4 3 1 6 5

42 Indomaret 1 3 4 1 2 6 5

43 Transmart 1 1 4 5 2 6 3

44 Transmart 1 3 4 1 2 6 5

No.Garam Alasan Utama

Tempat Status a b c d e f

1 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5

2 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5

3 Toko Grosir 1 3 1 2 5 4 6

4 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5

5 Top Mode 1 2 1 5 3 6 4

6 Transmart 1 1 2 4 5 6 3

7 Transmart 1 2 4 1 5 6 3

8 Indomaret 1 4 5 3 1 6 2

9 Pasar Daya 2 2 1 3 5 6 4

10 Pasar Daya 2 2 1 3 5 6 4

11 Transmart 1 1 4 2 3 6 5

12 Top Mode 1 2 1 6 4 5 3

13 Pasar Daya 2 2 1 3 4 5 6

14 Top Mode 1 1 2 6 4 5 3

15 Indomaret 1 3 4 1 2 5 6

16 Transmart 1 2 1 4 3 6 5

17 Transmart 1 2 5 1 3 6 4

18 Alfamart 1 1 4 3 2 6 5

19 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4

20 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4

21 Olala 1 2 3 1 4 6 5

22 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4

23 Transmart 1 1 6 4 2 5 3

24 Alfamart 1 2 4 1 3 6 5

25 Transmart 1 2 5 1 3 6 4

26 Transmart 1 1 4 5 2 3 6

27 Transmart 1 1 4 3 2 6 5

28 Transmart 1 1 4 2 3 6 5

29 Transmart 1 1 6 5 2 3 4

30 Top Mode 1 2 1 5 3 6 4

31 Transmart 1 1 4 5 3 2 6

32 Transmart 1 1 6 5 2 3 4

33 Transmart 1 3 4 5 1 6 2

34 Transmart 1 1 5 3 2 6 4

35 Transmart 1 1 3 5 2 6 4

36 Toko Grosir 1 2 1 3 6 5 4

37 Pasar Daya 2 5 1 2 6 3 4

38 Pasar Daya 2 4 2 1 6 5 3

39 Pasar Daya 2 2 1 3 6 4 5

40 Olala 1 2 1 5 4 6 3

41 Alfamart 1 2 4 3 1 6 5

42 Indomaret 1 3 4 1 2 6 5

43 Transmart 1 1 4 5 2 6 3

44 Transmart 1 3 4 1 2 6 5

No.Minyak Goreng Alasan Utama

Tempat Status a b c d e f

1 Toko Kelontong 2 2 1 3 6 4 5 Diantarkan

2 Toko Kelontong 2 4 1 3 5 2 6 Diantarkan

3 Toko Kelontong 2 3 1 2 5 4 6 Beli Sendiri

4 Toko Kelontong 2 4 1 3 5 2 6 Diantarkan

5 Toko Kelontong 2 3 2 1 5 6 4 Beli Sendiri

6 Pasar Daya 2 1 5 2 4 6 3 Beli Sendiri

7 Toko Kelontong 2 5 2 4 6 1 3 Diantarkan

8 Indomaret 1 4 5 3 1 6 2 Beli Sendiri

9 Toko Kelontong 2 5 4 3 6 1 2 Diantarkan

10 Toko Kelontong 2 4 5 1 6 2 3 Diantarkan

11 Toko Kelontong 2 4 5 2 6 1 3 Diantarkan

12 Toko Kelontong 2 3 4 5 6 1 2 Diantarkan

13 Toko Kelontong 2 5 4 1 6 2 3 Diantarkan

14 Toko Kelontong 2 4 5 1 6 3 2 Diantarkan

15 Toko Kelontong 2 5 4 1 6 2 3 Diantarkan

16 Toko Kelontong 2 5 4 3 6 1 2 Diantarkan

17 Pasar Daya 2 4 1 2 5 3 6 Beli Sendiri

18 Toko Kelontong 2 2 1 3 6 4 5 Beli Sendiri

19 Pangkalan Gas 2 5 4 1 6 2 3 Diantarkan

20 Toko Kelontong 2 3 1 2 6 4 5 Beli Sendiri

21 Pertamina 1 2 1 3 6 5 4 Beli Sendiri

22 Pasar Daya 2 3 2 1 6 5 4 Beli Sendiri

23 Pertamina 1 2 1 6 5 3 4 Beli Sendiri

24 Toko Kelontong 2 2 1 3 6 4 5 Diantarkan

25 Indomaret 1 2 5 1 3 6 4 Beli Sendiri

26 Indomaret 1 5 4 1 3 2 6 Beli Sendiri

27 Indomaret 1 2 6 1 3 4 5 Beli Sendiri

28 Toko Kelontong 2 5 2 4 6 1 3 Diantarkan

29 Toko Kelontong 2 6 1 2 5 3 4 Beli Sendiri

30 Toko Kelontong 2 3 2 1 5 6 4 Diantarkan

31 Toko Kelontong 2 3 2 1 6 4 5 Beli Sendiri

32 Pertamina 1 5 1 6 4 2 3 Beli Sendiri

33 Toko Kelontong 2 4 5 2 6 1 3 Diantarkan

34 Toko Kelontong 2 4 5 3 6 1 2 Diantarkan

35 Toko Kelontong 2 4 5 1 6 2 3 Diantarkan

36 Toko Kelontong 2 4 5 1 6 2 3 Diantarkan

37 Toko Kelontong 2 2 5 1 6 3 4 Diantarkan

38 Toko Kelontong 2 4 5 1 6 2 3 Diantarkan

39 Toko Kelontong 2 5 4 3 6 1 2 Diantarkan

40 Pangkalan Gas 2 5 4 2 6 1 3 Diantarkan

41 Pangkalan Gas 2 5 2 4 6 1 3 Diantarkan

42 Pangkalan Gas 2 5 1 2 6 3 4 Diantarkan

43 Pertamina 1 2 1 3 5 6 4 Beli Sendiri

44 Pertamina 1 2 1 5 4 6 3 Beli Sendiri

No.Minyak Tanah/Gas Alasan Utama

Keterangan

Data Identitas Responden Regresi Logistik

No

X1 X2 X3 X4 X5

Y Umur

Lama Pendidikan

Jumlah Tanggungan

Keluarga Pendapatan

Jarak Rumah - Pasar

1 44 12 4 3.000.000 1 0

2 38 9 5 3.500.000 0.3 0

3 38 9 7 4.000.000 1 0

4 46 12 4 5.000.000 0.3 0

5 42 6 5 4.000.000 0.01 0

6 38 12 3 5.000.000 1 0

7 48 16 3 6.000.000 0.46 1

8 39 16 4 4.500.000 0.2 1

9 35 12 4 4.750.000 1 0

10 54 16 4 5.000.000 1 0

11 39 12 4 4.500.000 0.46 1

12 29 12 4 3.500.000 1 0

13 37 9 4 4.000.000 1 0

14 54 16 4 6.000.000 1 0

15 52 6 4 4.000.000 1.3 0

16 48 12 4 4.500.000 0.01 0

17 42 12 4 4.000.000 1.3 0

18 41 9 4 3.000.000 0.3 0

19 45 12 4 3.000.000 0.01 0

20 45 12 5 3.000.000 1 0

21 52 17 5 5.000.000 0.2 1

22 52 12 4 3.500.000 1 0

23 51 15 4 10.000.000 1.30 1

24 45 12 4 6.000.000 1.5 0

25 30 12 3 5.000.000 0.4 1

26 50 12 6 5.000.000 1.2 1

27 50 17 4 10.000.000 1.30 1

28 46 12 3 7.000.000 0.4 1

29 42 9 5 6.000.000 0.01 0

30 39 12 6 7.500.000 0.01 0

31 42 12 4 6.500.000 1.2 0

32 53 16 4 6.000.000 1.2 1

33 47 16 4 10.000.000 0.4 1

34 55 12 4 5.000.000 0.01 0

35 50 17 5 7.000.000 0.4 1

36 62 6 4 3.500.000 0.01 0

37 48 12 4 4.500.000 1.5 0

Data Identitas Responden Regresi Logistik

38 38 12 5 6.000.000 1.2 0

39 54 16 6 7.500.000 1.5 0

40 40 16 3 7.000.000 1.2 0

41 45 12 4 5.000.000 0.4 0

42 30 17 5 5.000.000 1.2 0

43 39 15 6 10.000.000 1.2 1

44 43 16 4 6.000.000 0.4 1

Lampiran Data output SPSS Regresi Logistik

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 44 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 44 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 44 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Pasar Tradisional 0

Pasar Modern 1

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant X1 X2 X3 X4 X5

Step 1 1 37.996 -4.040 -.004 .225 -.125 .000 -.932

2 34.651 -5.412 -.024 .392 -.239 .000 -1.531

3 34.086 -6.117 -.038 .494 -.316 .000 -1.887

4 34.062 -6.320 -.041 .520 -.337 .000 -1.986

5 34.062 -6.332 -.041 .522 -.338 .000 -1.991

6 34.062 -6.332 -.041 .522 -.338 .000 -1.991

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 55.043

d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001.

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 20.981 5 .001

Block 20.981 5 .001

Model 20.981 5 .001

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R

Square Nagelkerke R

Square

1 34.062a .379 .531

a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 20.809 8 .008

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Keputusan Tempat = Pasar Tradisional Keputusan Tempat = Pasar Modern

Total Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 4 3.977 0 .023 4

2 3 3.925 1 .075 4

3 4 3.891 0 .109 4

4 4 3.771 0 .229 4

5 4 3.491 0 .509 4

6 3 3.102 1 .898 4

7 4 2.746 0 1.254 4

8 1 2.196 3 1.804 4

9 3 1.342 1 2.658 4

10 0 1.559 8 6.441 8

Classification Tablea

Observed

Predicted

Keputusan Tempat Percentage

Correct Pasar Tradisional Pasar Modern

Step 1 Keputusan Tempat Pasar Tradisional 27 3 90.0

Pasar Modern 4 10 71.4

Overall Percentage 84.1

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

95.0% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a X1 -.041 .063 .432 1 .511 .960 .849 1.085

X2 .522 .234 4.951 1 .026 1.685 1.064 2.668

X3 -.338 .498 .460 1 .497 .713 .269 1.892

X4 .000 .000 3.895 1 .048 1.000 1.000 1.000

X5 -1.991 1.052 3.584 1 .058 .137 .017 1.073

Constant -6.332 3.686 2.951 1 .086 .002

a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3, X4, X5.

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 55.055 -.727

2 55.043 -.762

3 55.043 -.762

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 55.043

c. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than .001.

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

Keputusan Tempat Percentage

Correct Pasar Tradisional Pasar Modern

Step 0 Keputusan Tempat Pasar Tradisional 30 0 100.0

Pasar Modern 14 0 .0

Overall Percentage 68.2

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant -.762 .324 5.545 1 .019 .467

Variables not in the Equationa

Score df Sig.

Step 0 Variables X1 .417 1 .519

X2 10.978 1 .001

X3 .291 1 .590

X4 10.783 1 .001

X5 .353 1 .552

a. Residual Chi-Squares are not computed because of redundancies.

LAMPIRAN FOTO