KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam...

35
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107.1/M-IND/PER/12/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEJABAT FUNGSIONAL ARSIPARIS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian, perlu menyusun petunjuk teknis pejabat fungsional arsiparis di lingkungan Kementerian Perindustrian ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Petunjuk Teknis Pejabat Fungsional Arsiparis di Lingkungan Kementerian Perindustrian; Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 8) 4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kementerian Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 54) 5. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019; 6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 48 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis;

Transcript of KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam...

Page 1: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 107.1/M-IND/PER/12/2015

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PEJABAT FUNGSIONAL ARSIPARIS

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan

dilingkungan Kementerian Perindustrian, perlu menyusun

petunjuk teknis pejabat fungsional arsiparis di lingkungan

Kementerian Perindustrian ;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Menteri

Perindustrian tentang Petunjuk Teknis Pejabat Fungsional

Arsiparis di Lingkungan Kementerian Perindustrian;

Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang

Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012

Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5286);

3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi

Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 8)

4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kementerian Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 54)

5. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang

Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet

Kerja Periode Tahun 2014-2019;

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 48 Tahun 2014 tentang Jabatan

Fungsional Arsiparis;

Page 2: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 2 -

7. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M-

IND/PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Perindustrian;

8. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 30

Tahun 2015 tentang Tata Cara penyesuaian (Inpassing) Jabatan

Fungsional Arsiparis;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG PETUNJUK

TEKNIS PEJABAT FUNGSIONAL ARSIPARIS DI LINGKUNGAN

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Pasal 1

Memberlakukan Petunjuk Teknis Pejabat Fungsional Arsiparis Di

Lingkungan Kementerian Perindustrian sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.

Pasal 2

Petunjuk Teknis Pejabat Fungsional Arsiparis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan acuan bagi setiap unit kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian dalam melaksanakan

kegiatan arsiparis.

Pasal 3

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

SALINAN Peraturan Menteri ini

disampaikan kepada:

1. Para Pejabat Eselon I di lingkungan Kementerian Perindustrian;

2. Para Pejabat Eselon II di lingkungan Kementerian Perindustrian;

3. Para Pimpinanan UPT dan Unit Pendidikan di lingkungan Kementerian

Perindustrian;

4. Pertinggal.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2 Desember 2015

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

Ttd.

SALEH HUSIN

Page 3: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 3 -

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 107.1/M-IND/PER/12/2015

TANGGAL : 2 Desember 2016

PETUNJUK TEKNIS PEJABAT FUNGSIONAL ARSIPARIS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BAB I BAB II

Pendahuluan

A. Latar belakang

B. Maksud dan tujuan C. Ruang lingkup D. Pengertian

Jabatan Fungsional Arsiparis

A. Rumpun jabatan dan kedudukan jabatan fungsional arsiparis B. Unit pembina dan tugas jabatan fungsional arsiparis

C. Kategori dan jenjang jabatan fungsional arsiparis

D. Tugas pokok, hasil kerja dan uraian tugas jabatan fungsional arsiparis E. Penilaian kinerja jabatan arsiparis

F. Pengangkatan dalam jabatan fungsional arsiparis dan Kenaikan pangkat dan kenaikan jabatan

G. Kompetensi jabatan fungsional arsiparis H. Pendidikan dan pelatihan I. Pemberhentian sementara dan pengangkatan kembali dalam

jabatan arsiparis

BAB III

Penutup

MENTERI PERINDUSTRIAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SALEH HUSIN

Page 4: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 4 -

PETUNJUK TEKNIS PEJABAT FUNGSIONAL ARSIPARIS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahwa untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan yang efektif dan efisien di Lembaga-lembaga Negara, Badan-badan

Pemerintah khususnya Kementerian Perindustrian, diperlukan adanya manajemen

atau pengelolaan arsip yang baik agar penyelengaraan kegiatan Pemerintahan dan

pembangunan berjalan secara efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan Sumber

Daya Manusia (SDM) aparatur yang handal, kompeten dan profesional yaitu SDM

Kearsipan/Arsiparis yang handal dibidang Kearsipan.

Untuk menyelenggarakan kegiatan bidang kearsipan disetiap Lembaga-lembaga

Negara dan Badan-badan Pemerintah khususnya Kementerian Perindustrian

masih terkendala karena belum adanya kesesuaian antara kompetensi dan jabatan

yang diduduki, komposisi keahlian dan keterampilan yang proporsional,

pendistribusian jabatan Fungsional belum didasarkan atas beban kerja, sehingga

jabatan Fungsional yang ada belum secara nyata terlihat maksimal dalam

sumbangsihnya terhadap pencapaian Visi dan Misi organisasi serta program

Kementerian Perindustrian. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan Petunjuk

Teknis Jabatan Fungsional Arsiparis Kementerian Perindustrian.

Dalam hal ini Pemerintah telah memberikan pengakuan terhadap Jabatan

Fungsional Arsiparis sejak ditetapkannya Keputusan Menteri Perindustrian Nomor.

36 Tahun 1990 tentang Angka Kredit bagi Jabatan Fungsional Arsiparis, yang

kemudian diubah dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor 09/KEP/M.PAN/2/2002 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis dan Angka

Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara Nomor 34/KEP/M.PAN/3/2004 dan selanjutnya diubah dengan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

34/PER/3/M.PAN/3/2009 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis dan Angka

Kreditnya, terakhir diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 48 Tahun 2014 tentang Jabatan

Fungsional Arsiparis.

Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Arsiparis ini diharapkan dapat menjadi acuan

bagi Unit-unit Kearsipan dan Pejabat Fungsional Arsiparis baik Pusat maupun

Daerah di lingkungan Kementerian Perindustrian.

Page 5: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 5 -

B. Maksud dan Tujuan

Maksud Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Arsiparis adalah sebagai acuan bagi

unit Kearsipan dan Arsiparis di lingkungan Kementerian Perindustrian.

Tujuan:

1. Mempermudah komunikasi yang efektif dan efisien antar Pejabat Fungsional

Arsiparis dengan Unit Kearsipan baik Pusat maupun Daerah serta Unit Pembina

Kearsipan dan Jabatan Fungsional Arsiparis Kementerian Perindustrian;

2. Untuk menyamakan persepsi dalam melakukan dan menentukan

jenis pekerjaan sesuai dengan jenjang jabatannya dalam rangka menghitung dan

membuat angka kredit.

C. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Petunjuk Teknis Jabatan Arsiparis Kementerian Perindustrian

mencakup Jabatan Fungsional Arsiparis yang meliputi : Rumpun Jabatan

Fungsional Arsiparis, Unit Pembina, Kategori dan Jenjang Jabatan Fungsional

Arsiparis, Tugas Pokok, Hasil Kerja dan Uraian Tugas Jabatan Fungsional

Arsiparis, Penilaian Kinerja Jabatan Arsiparis, Pengangkatan, Kenaikan Pangkat

dan Kenaikan Jabatan, Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis, Pendidikan dan

Pelatihan, Pemberhentian Sementara dan Pengangkatan kembali dalam Jabatan

Fungsional Arsiparis

D. Pengertian

1. Jabatan Fungsional adalah jabatan fungsional tertentu yang

mempunyai ruang lingkup fungsi, dan tugas, tanggungjawab, dan

wewenang untuk melaksanakan kegiatan kearsipan pada Lembaga

Negara, Pemerintahan Daerah, Pemerintahan Desa, dan Perguruan Tinggi

Negeri.

2. Arsiparis adalah seseorang PNS yang memiliki kompetensi di

bidang kearsipan yang diperoleh melalui pendidikan formal dan/atau

pendidikan dan pelatihan kearsipan serta mempunyai fungsi, tugas, dan

tanggungjawab melaksanakan kegiatan kearsipan yang diangkat oleh

pejabat yang berwenang di lingkungan lembaga negara, pemerintahan

daerah, permerintahan desa dan satuan organisasi perguruan tinggi

negeri.

3. Arsiparis Kategori Keterampilan adalah Arsiparis dengan

kualifikasi teknis atau penunjang professional yang pelaksanaan fungsi

dan tugasnya serta kewenangannya mensyaratkan penguasaan

Page 6: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 6 -

pengetahuan teknis di bidang kearsipan.

4. Arsiparis Kategori Keahlian adalah Arsiparis dengan kualifikasi

profesional yang pelaksanaan fungsi dan tugasnya serta kewenangannya

mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang

kearsipan.

5. Kearsipan adalah hal-hal yang berkenaan dengan arsip

6. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai

bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan

daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi

kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

7. Kegiatan kearsipan adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam

rangka mendukung penyelenggaraan kearsipan yang meliputi pengeloaan

arsip dinamis, pengelolaan arsip statis, pembinaan kearsipan, dan

pengolahan serta menyajikan arsip menjadi informasi.

8. Kegiatan Pengelolaan Arsip Dinamis adalah proses penciptaan,

penggunaan dan pemeliharaan, serta penyusuan arsip yang dilakukan

terhadap arsip aktif, arsip inaktif dan arsip vital, secara efisien, efektif,

dan sistematis.

9. Kegiatan Penciptaan Arsip adalah kegiatan pembuatan dan

penerimaan arsip yang dilaksanakan berdasarkan tata naskah dinas,

klasifikasi arsip, serta sistem klasifikasi keamanan dan akses arsip.

10. Kegiatan Pemeliharaan Arsip adalah kegiatan yang dilakukan untuk

menjaga keautentikan, keutuhan,keamanan, dan keselamatan arsip

melalui pemberkasan arsip aktif, penataan arsip inaktif, penyimpanan

arsip, dan alih media arsip.

11. Kegiatan Pemberkasan Arsip adalah penempatan naskah ke dalam suatu

himpunan yang tersusun secara sistematis dan logis sesuai dengan

konteks kegiatannya sehingga menjadi satu berkas karena memiliki

hubungan informasi, kesamaan jenis atau kesamaan masalah dari suatu

unit kerja.

12. Kegiatan Penataan Arsip Inaktif adalah penataan arsip inaktif pada unit

kearsipan melalui kegiatan pengaturan fisik arsip, pengolahan informasi

arsip dan penyusunan daftar arsip inakif.

Page 7: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 7 -

13. Kegiatan Penyimpanan Arsip adalah kegiatan penyimpanan arsip yang

dilakukan terhadap arsip yang sudah didaftar dalam daftar arsip untuk

menjamin keamanan fisik dan informasi arsip selama jangka waktu

penyimpanan arsip berdasarkan JRA ( Jadwal Retensi Arsip).

14. Kegiatan Penggunaan Arsip adalah kegiatan memanfaatkan dan

menyediakan arsip bagi kepentingan pengguna arsip yang berhak untuk

memenuhi kepentingan dalam kegiatan perencanaan, pengambilan

keputusan, layanan kepentingan publik, perlindungan hak, dan/atau

penyelesaian sengketa serta kepentingan lain sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

15. Kegiatan Penyusutan Arsip adalah pengurangan arsip melalui

pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan,

pemusnahan arsip yang telah habis retensinya dan tidak memiliki nilai

guna lagi, dan penyerahan arsip statis oleh pencipta arsip kepada

lembaga kearsipan.

16. Kegiatan Akuisisi Arsip adalah proses penambahan khazanah arsip statis

pada lembaga kearsipan yang dilaksanakan melalui kegiatan penyerahan

arsip statis dan pengelolaannya dari pencipta arsip kepada lembaga

kearsipan.

17. Kegiatan Pembinaan Kearsipan adalah kegiatan untuk memberi

pengarahan, penguatan, dan pemberdayaan kepada pencipta arsip,

lembaga kearsipan, dan Sumber Daya Manusia kearsipan serta

pemangku kepentingan lainnya, berkenaan dengan arsip guna mencapai

tujuan penyelenggaraan kearsipan secara efektif dan optimal.

18. Kegiatan Uji Kompetensi Kearsipan adalah Sertifikasi Arsiparis yang

dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan untuk memberikan pengakuan

formal kepada Arsiparis oleh ANRI sebagai pengakuan terhadap

kompetensi bidang kearsipan.

19. Unit Kearsipan adalah satuan kerja pada pencipta arsip yang mempunyai

tugas dan tanggungjawab dalam penyelenggaraan kearsipan.

20. Angka Kredit Kumulatif adalah akumulasi nilai angka kredit minimal

yang harus dicapai oleh Jabatan Fungsional Arsiparis sebagai salah satu

syarat kenaikan pangkat dan/atau jabatan.

Page 8: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 8 -

BAB II

JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

A. RUMPUN JABATAN DAN KEDUDUKAN JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

1. Jabatan Fungsional Arsiparis termasuk dalam rumpun Arsiparis,

Pustakawan dan yang berkaitan.

1) Jabatan Fungsional Arsiparis, mempunyai kedudukan hukum sebagai

tenaga profesional di bidang kearsipan yang memiliki kemandirian dan

independen dalam melaksanakan fungsi, tugas Kementerian

Perindustrian.

2) Jabatan Fungsional Arsiparis merupakan jabatan karier yang diduduki

oleh PNS.

3) Dalam kedudukannya sebagai tenaga profesional, Arsiparis memiliki,

tugas, dan kewenangan di bidang kearsipan.

2. Fungsi dan tugas Arsiparis:

1) menjaga terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukan oleh

Kementerian Perindustrian;

2) menjaga ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat

bukti yang sah;

3) menjaga terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan pemanfaatan

arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

4) menjaga keamanan dan keselamatan arsip yang berfungsi untuk

menjamin arsip-arsip yang berkaitan dengan hak-hak keperdataan

melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan

terpercaya;

5) menjaga keselamatan dan kelestarian arsip sebagai bukti

pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara;

6) menyediakan informasi guna meningkatkan kualitas pelayanan publik

dalam pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan

terpercaya.

Page 9: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 9 -

3. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Arsiparis mempunyai

kewenangan untuk:

1) menutup penggunaan arsip yang menjadi tanggungjawabnya oleh

pengguna arsip apabila dipandang penggunaan arsip dapat merusak

keamanan informasi dan/atau fisik arsip;

2) menutup penggunaan arsip yang menjadi tanggungjawabnya oleh

pengguna arsip yang tidak berhak sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan; dan

3) melakukan penulusuran arsip pada pencipta arsip berdasarkan

penugasan oleh pimpinan pencipta arsip atau kepala lembaga kearsipan

sesuai dengan kewenangannya dalam rangka penyelamatan arsip.

B. UNIT PEMBINA DAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

1. Pembina Jabatan Fungsional Arsiparis di lingkungan Kementerian

Perindustrian adalah Sekretariat Jenderal cq Biro Umum memiliki tanggungjawab

dan kewenangan untuk:

1) menyusun petunjuk teknis pelaksanaan jabatan Fungsional Arsiparis;

2) membuat formasi jabatan arsiparis

3) mensosialisasikan jabatan Fungsional Arsiparis di lingkungan

Kementerian Perindustrian;

4) menyelenggarakan pelatihan fungsional dan teknis Arsiparis;

5) mengembangkan Sistem Informasi Jabatan Fungsional Arsiparis (SIJFA);

6) memfasilitasi dan pembinaan profesi Arsiparis;

7) melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada para pejabat

Fungsional Arsiparis di lingkungan Kementerian Perindustrian;

8) melakukan monitoring dan evaluasi jabatan Fungsional Arsiparis

2. Pembina Jabatan Fungsional Arsiparis dalam melaksanakan tugas

pembinaan menyampaikan hasil pelaksanaan pembinaan Jabatan

Fungsional Arsiparis secara berkala sesuai dengan perkembangan

pelaksanaan pembinaan kepada Menteri Perindustrian RI. cq Sekretariat

Jenderal Kementerian Perindustrian

Page 10: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 10 -

C. KATEGORI DAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

Jabatan Fungsional Arsiparis merupakan jabatan Fungsional kategori:

1) Keterampilan; dan

2) Keahlian.

1. Jenjang Jabatan Fungsional Arsiparis Kategori Keterampilan dari yang

terendah sampai dengan yang tertinggi, yaitu:

1) Arsiparis Pemula;

2) Arsiparis Terampil;

3) Arsiparis Mahir; dan

4) Arsiparis Penyelia.

2. Jenjang Jabatan Fungsional Arsiparis Kategori Keahlian dari yang terendah

sampai dengan yang tertinggi, yaitu:

1) Arsiparis Ahli Pertama;

2) Arsiparis Ahli Muda;

3) Arsiparis Ahli Madya; dan

4) Arsiparis Ahli Utama.

D. TUGAS POKOK, HASIL KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL

ARSIPARIS

1. Tugas pokok Arsiparis di lingkungan Kementerian Perindustrian meliputi :

1) melaksanakan kegiatan pengelolaan arsip dinamis,

2) pengelolaan arsip statis,

3) pembinaan kearsipan dan

4) pengolahan dan penyajian arsip menjadi informasi.

2. Hasil kerja Arsiparis dalam kegiatan Pengelolaan Arsip Dinamis, meliputi:

1) registrasi arsip;

2) daftar verifikasi arsip aktif yang autentik;

3) daftar arsip aktif;

4) daftar arsip inaktif;

Page 11: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 11 -

5) daftar arsip vital;

6) daftar arsip inaktif yang dipindahkan;

7) persetujuan (pertimbangan) jadwal retensi arsip;

8) daftar arsip yang dimusnahkan;

9) daftar arsip statis yang akan diserahkan; dan

10) laporan pelayanan arsip dinamis; dan laporan evaluasi dan penilaian

pengelolaan arsip dinamis.

3. Hasil kerja Arsiparis dalam kegiatan Pengelolaan Arsip Statis, meliputi:

1) laporan verifikasi arsip statis yang akan diserahkan;

2) daftar pencarian arsip (DPA);

3) pertimbangan pemberian penghargaan atau imbalan atas perlindungan

dan penyelamatan arsip statis;

4) daftar arsip statis;

5) sarana bantu penemuan kembali arsip statis (daftar arsip, inventaris

arsip, guide arsip baik tematik maupun khasanah);

6) naskah sumber arsip;

7) laporan pelayanan arsip statis; dan

8) laporan evaluasi dan penilaian pengelolaan arsip statis.

4. Hasil kerja Arsiparis dalam kegiatan Pembinaan Kearsipan, meliputi:

1) laporan bimbingan teknis (BINTEK) Kearsipan;

2) laporan bimbingan dan konsultasi (BIMKOS) penyelenggaraan

Kearsipan;

3) laporan penyuluhan Kearsipan;

4) laporan hasil fasilitasi Kearsipan:

5) laporan supervisi penyelenggaraan Kearsipan;

6) laporan monitoring dan evaluasi (MONEV) sistem informasi Kearsipan;

7) laporan hasil analisis kebutuhan jabatan arsiparis;

Page 12: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 12 -

8) laporan evaluasi fungsi dan tugas jabatan arsiparis;

9) laporan pengawasan penyelenggaraan Kearsipan;

10) pertimbangan pemberian penghargaan Kearsipan di lingkungan

Kementerian Perindustrian; dan

11) norma, standar, prosedur dan kriteria Kearsipan.

5. Hasil kerja Arsiparis dalam kegiatan Pengolahan dan Penyajian Arsip

menjadi Informasi, meliputi:

1) daftar informasi arsip aktif;

2) daftar informs arsip inaktif;

3) daftar informasi arsip vital;

4) daftar informasi arsip statis; dan

5) daftar informasi Kearsipan.

6. Uraian kegiatan/tugas Arsiparis sebagai berikut:

1) Kegiatan Pengelolaan Arsip Dinamis, meliputi:

(1) melakukan kegiatan penerimaan dan pembuatan arsip dalam

rangka penciptaan arsip;

(2) melaksanakan verifikasi autentisitas arsip yang tercipta;

(3) melakukan pemberkasan arsip aktif;

(4) melakukan penataan dan penyimpanan arsip inaktif;

(5) melakukan identifikasi dan alih media arsip dinamis;

(6) melakukan identifikasi dan penilaian asrip dinamis yang akan

diautentifikasi;

(7) melakukan identifikasi dan pengelolaan arsip terjaga;

(8) melakukan identifikasi dan pengelolaan arsip vital;

(9) melakukan identifikasi, penilaian dan verifikasi arsip dalam rangka

pemindahan arsip inaktif;

(10) melakukan identifikasi, penilaian, dan verifikasi serta penyusunan

naskah persetujuan/pertimbangan jadwal retansi arsip;

Page 13: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 13 -

(11) melakukan identifikasi, penilaian dan verifikasi serta penyusunan

naskah persetujuan/pertimbangan pemusnahan arsip;

(12) melakukan identifikasi, penilaian dan verifikasi serta menyusun

daftar arsip yang akan dimusnahkan;dan

(13) memberikan pelayanan penggunaan arsip dinamis.

2). Kegiatan Pengelolaan Arsip Statis, meliputi:

(1) melakukan identifikasi dan analisis arsip dalam rangka penyusunan

Daftar Pencarian Arsip (DPA);

(2) melakukan penataan dan penyimpanan arsip statis;

(3) melakukan penyusunan sarana bantu penemuan kembali arsip

statis;

(4) melakukan identifikasi, verifikasi, dan preservasi arsip statis;

(5) melakukan identifikasi dan penilaian arsip yang akan

direproduksi/alih media;

(6) melakukan identifikasi dan penilaian arsip statis yang akan

diautentifikasi;

(7) melakukan identifikasi dan penilaian penerbitan naskah sumber

arsip;

(8) melakukan pelayanan arsip statis; dan

(9) melakukan evaluasi dan penilaian pengelolaan arsip statis.

3) Kegiatan Pembinaan Kearsipan, meliputi:

(1) memberikan bimbingan teknis (BINTEK) Kearsipan;

(2) memberikan bimbingan dan konsultasi (BIMKOS)

penyelenggaraan Kearsipan;

(3) memberikan penyuluhan Kearsipan;

(4) memberikan fasiltasi Kearsipan;

(5) melakukan supervisi penyelenggaraan Kearsipan;

(6) melakukan monitoring dan evaluasi (MONEV) sistem informasi

Kearsipan;

Page 14: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 14 -

(7) melakukan analisis rencana kebutuhan jabatan Arsiparis;

(8) melakukan evaluasi fungsi dan tugas jabatan arsiparis;

(9) melakukan penilaian prestasi kerja Arsiparis;

(10) mengikuti uji kompetensi sertifikasi Arsiparis;

(11) melakukan pengawasan penyelenggaraan Kearsipan;

(12) menyusun pertimbangan pemberian penghargaan Kearsipan di

lingkungan Kementerian Perindustrian; dan

(13) menyusun norma, standar, prosedur dan kriteria kearsipan.

4) Kegiatan Pengolahan dan Penyajian Arsip menjadi Informasi,

meliputi:

(1) mengolah dan menyajikan arsip aktif menjad informasi;

(2) mengolah dan menyajikan arsip inaktif menjad informasi;

(3) mengolah dan menyajikan arsip vital menjad informasi;

(4) mengolah dan menyajikan arsip statis menjad informasi; dan

(5) mengolah dan menyajikan informasi kearsipan untuk JIKN

(Jaringan Informasi Kearsipan Nasional)

7. Tugas tambahan Arsiparis, adalah:

(1) peran serta dalam kegiatan ilmiah bidang kearsipan;

(2) melakukan kajian, telaah/analisis kearsipan dalam bentuk Policy

Breef;

(3) menemukan dan melakukan pengembangan teknologi tepat guna di

bidang kearsipan;

(4) menjadi anggota dalam organisasi profesi Arsiparis baik nasional

maupun internasional;

(5) menjadi anggota dalam tim penilai kinerja Jabatan Arsiparis;

(6) memperoleh penghargaan/tanda jasa kehormatan atau penghargaan

lainnya;

(7) memperoleh gelar kesarjanaan lainnya yang sederajat;

Page 15: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 15 -

(8) mengajar/melatih di bidang kearsipan;

(9) menulis karya ilmiah di bidang kearsipan;

(10) melakukan penyusunan dan penyiapan bahan materi penyuluhan,

BINTEK, modul Diklat Kearsipan dan sosialisai; dan

(11) melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan tugas pokok

jabatannya.

E. PENILAIAN KINERJA JABATAN ARSIPARIS

1. Angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat dan jabatan Arsiparis

ditetapkan berdasarkan hasil penilaian kinerja Arsiparis.

2. Hasil penilaian kinerja dikonversi ke dalam angka kredit kumulatif sebagai

berikut:

1) nilai kinerja sebesar 91 ke atas atau dengan sebutan sangat baik

mendapatkan angka kredit sebesar 150% dari angka kredit yang harus

dicapai setiap tahun;

2) nilai kinerja sebesar 76 - 90 atau dengan sebutan baik

mendapatkan angka kredit sebesar 125% dari angka kredit yang harus

dicapai setiap tahun;

3) nilai kinerja sebesar 61 - 75 atau dengan sebutan cukup mendapatkan

angka kredit sebesar 100% dari angka kredit yang harus dicapai setiap

tahun;

4) nilai kinerja sebesar 51 - 60 atau dengan sebutan kurang mendapatkan

angka kredit sebesar 75% dari angka kredit yang harus dicapai setiap

tahun;

5) nilai kinerja sebesar 50 ke bawah atau sebutan buruk mendapatkan

angka kredit sebesar 50% dari angka kredit yang harus dicapai setiap

tahun.

3. Angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat dan jabatan Arsiparis

merupakan bagian yang yang tidak terpisahkan.

4. Penilaian kinerja Arsiparis dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel,

partisipatif, dan transparan.

5. Untuk mendukung objektifitas dalam penilaian kinerja, pejabat Fungsional

Arsiparis wajib mendokumentasikan hasil kerja yang diperoleh sesuai

Page 16: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 16 -

dengan SKP yang ditetapkan setiap tahunnya.

6. Dalam rangka menjamin objektifitas dan keselarasan hasi penilaian yang

dilakukan oleh pejabat penilai, dibentuk:

1) Tim Penilai Kinerja Unit Kerja

2) Tim Penilai Kinerja Instansi (Setjen, Cq Biro Umum sebagai Pembina)

7. Tim Penilai Kinerja Instansi dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala Unit

Kerja.

8. Tim Penilai Kinerja Instansi Pembina (Setjen) dibentuk dan

ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pembina Jabatan Fungsional Arsiparis

yaitu Setjen cq Biro Umum.

9. Tim Penilai Kinerja Instansi memiliki tugas:

1) mengevaluasi keselarasan hasil penilaian yang dilakukan oleh para

pejabat penilai unit kerja

2) memberikan bahan pertimbangan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian

dalam pengembangan PNS, dan dijadikan sebagai persyaratan dalam

pengangkatan jabatan dan kenaikan pangkat, pemberian tunjangan dan

sanksi, mutasi, dan promosi, serta untuk mengikuti pendidikan dan

pelatihan jabatan Fungsional Arsiparis.

10. Tim Penilai Kinerja Instansi memiliki tugas menjamin objektifitas penilaian

oleh pejabat penilai kinerja dan memberikan pertimbangan terhadap usulan

kenaikan pangkat dan/atau jabatan khusus bagi Arsiparis Keahlian jenjang

Ahli Madya dan Ahli Utama.

11.Tim Penilai Kinerja terdiri dari pejabat yang berasal dari unsur teknis yang

membidangi Arsiparis, unsur kepegawaian, dan pejabat Fungsional Arsiparis.

12. Susunan keanggotaan Tim Penilai Kinerja sebagai berikut:

1) seorang Ketua merangkap anggota;

2) seorang Sekretaris merangkap anggota; dan

3) paling kurang 3 (tiga( orang anggota.

13. Anggota Tim Penilai Kinerja Instansi paling sedikit 2 (dua) orang dari

pejabat Fungsional Arsiparis.

14. Sekretaris Tim Penilai Kinerja Instansi berasal dari unsur kepegawaian.

Page 17: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 17 -

15. Syarat untuk menjadi anggota Tim Penilai Kinerja Instansi dan Tim Penilai

Kinerja Instansi Pembina, yaitu:

1) menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dengan

jabatan/pangkat Arsiparis yang dinilai;

2) memiliki keahlian serta kemampuan untuk menilai kinerja Arsiparis; dan

3) aktif melakukan penilaian.

16. Apabila jumlah anggota Tim Penilai Kinerja Instansi tidak dapat dipenuhi

dari Arsiparis, maka anggota Tim Penilai Kinerja Instansi dapat diangkat

dari PNS lain yang memilki kompetensi untuk menilai kinerja Arsiparis.

17. Apabila pada satu Unit Kerja tidak terdapat arsiparis yang sesuai dengan

jenjang jabatannya, maka arsiparis yang berada satu tingkat diatas atau

satu tingkat dibawah jenjang jabatannya dapat melakukan kegiatan

tersebut berdasarkan penugasan secara tertulis dari pimpinan unit kerja

yang bersangkutan.

Untuk penilaian angka kreditnya ditetapkan sebagai berikut:

1) Arsiparis yang melaksanakan tugas Arsiparis satu tingkat di atas

jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan 80%

(delapan puluh persen) dari angka kredit setiap butir kegiatan;

2) Arsiparis yang melaksanakan tugas Arsiparis satu tingkat di bawah

jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sama 100%

(seratus persen) dari angka kredit setiap butir kegiatan.

18. Tata kerja Tim Penilai Kinerja Instansi dan Tim Penilai Kinerja Instansi

Pembina serta tata cara penilaian kinerja Arsiparis.

1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit adalah:

(1) Pimpinan Unit kerja yang tugas dan fungsinya di bidang

pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan instansi di luar Arsip

Nasional Republik Indonesia (paling rendah eselon II) bagi Arsiparis

Pelaksana, pangkat Pengantur, golongan ruang II/c sampai dengan

Arsiparis Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d

dan Arsiparis Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a

sampai dengan Arsiparis Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan

ruang III/d di lingkungan masing-masing.

(2) Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Arsiparis instansi

pusat di luar Arsip Nasional Republik Indonesia bagi pimpinan unit

Page 18: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 18 -

kerja instansi pusat di luar Arsip Nasional Republik Indonesia

yang tugas dan fungsinya di bidang pengelolaan arsip dan

pembinaan kearsipan (paling rendah eselon II), yang selanjutnya

disebut Tim Penilai Instansi.

19. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

1) Komposisi untuk kenaikan pangkat/jabatan Fungsional Arsiparis setingkat

lebih tinggi berasal dari:

(1) tugas pokok; dan / atau

(2) tugas tambahan.

2) Arsiparis yang melaksanakan kegiatan tugas tambahan diberikan nilai

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3) Pembagian tugas/kegiatan Arsiparis Kategori Keterampilan dan

Arsiparis Kategori Keahlian dan teknis pelaksanaan kegiatan Arsiparis

untuk setiap jenjang jabatan diatur oleh Sekretariat Jenderal

dilingkungan Kementerian Perindustrian selaku Pembina Jabatan

Fungsional Arsiparis.

4) Pada awal tahun, setiap Arsiparis wajib menyusun SKP (Sasaran Kerja

Pegawai).

5) SKP Arsiparis disusun berdasarkan penetapan kinerja unit kerja

Arsiparis yang bersangkutan.

6) SKP Arsiparis untuk masing-masing jenjang jabatan diambil dari

kegiatan sebagai turunan dari penetapan kinerja unit dengan

mendasarkan kepada tingkat kesulitan dan syarat kompetensi untuk

masing-masing jenjang jabatan.

7) SKP yang telah disusun harus telah mendapat persetujuan dan

ditetapkan oleh atasan langsung.

F. PENGANGKATAN, KENAIKAN PANGKAT DAN KENAIKAN JABATAN DALAM

JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

1. Pejabat yang memiliki kewenangan mengangkat PNS dalam jabatan

Fungsional Arsiparis yaitu Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

Page 19: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 19 -

2. 1) PNS yang diangkat untuk pertama kali dalam Jabatan Fungsional

Arsiparis Kategori Keterampilan harus memenuhi persyaratan sebagai

berikut:

(1) Berijazah Diploma III (D.III) bidang kearsipan atau bidang ilmu lain yang

ditentukan oleh instansi Pembina;

(2) Pangkat paling rendah Pengatur, golongan ruang II/c; dan

(3) Nilai kinerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun

terakhir.

2) PNS yang diangkat untuk pertama kali dalam Jabatan Fungsional

Arsiparis Kategori Keahlian harus memenuhi persyaratan sebagai

berikut:

(1) Berijazah Sarjana (S1)/Diploma IV (D.IV) bidang kearsipan atau

bidang ilmu lain yang ditentukan oleh instansi Pembina;

(2) Pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a; dan

(3) Nilai kinerja paling kurang bernilai baik dalm 1 (satu) tahun

terakhir.

3) Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Arsiparis untuk mengisi

lowongan formasi Jabatan Fungsional Arsiparis yang telah ditetapkan

melalui pengadaan Calon PNS.

4) Calon PNS paling lama 1 (satu) tahun setelah diangkat menjadi PNS

harus diangkat dalam Jabatan Fungsional Arsiparis.

5) Calon PNS yang berijazah D.III, dan S1/D.IV bidang ilmu lain wajib

mengikuti dan lulus Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Arsiparis.

6) Ketentuan mengenai kualifikasi pendidikan selain bidang kearsipan dan

pelatihan Fungsional diatur lebih lanjut oleh Kepala ANRI (Arsip

Nasional Republik Indonesia) selaku pimpinan Instansi Pembina

Jabatan Fungsional Arsiparis.

3. 1) Arsiparis Kategori Keterampilan yang memperoleh ijazah S1/D.IV dapat

peryaratan sebagai berikut:

(1) tersedia formasi untuk Jabatan Fungsional Arsiparis Kategori

Keahlian;

(2) telah lulus Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan Jabatan

Page 20: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 20 -

Arsiparis; dan

(3) lulus sertifikasi kompetensi Penjenjangan Jabatan Arsiparis.

2) Pangkat, golongan ruang dan jenjang jabatan Fungsional Arsiparis

Tingkat Keterampilan yang beralih ke dalam Jabatan Fungsional Arsiparis Tingkat

Keahlian ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan jenjang

kompetensi.

4. 1) Pengangkatan PNS dari jabatan lain ke dalam jabatan Arsiparis Kategori

Keahlian dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut:

(1) tersedia formasi untuk Jabatan Fungsional Arsiparis Kategori

Keahlian;

(2) berijazah Sarjana (S1/Diploma IV (D.IV) bidang kearsipan atau

bidang ilmu lain yang ditentukan oleh instansi pembina;

(3) pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a;

(4) memiliki pengalaman di bidang kearsipan paling kurang 2 (dua)

tahun:

(5) nilai kinerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun

terakhir; dan

(6) usia paling tinggi 3 (tiga) tahun sebelum batas usia pensiun.

2) PNS yang berijazah D.III, dan S1/D.IV bidang ilmu lain wajib mengikuti dan

lulus Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Arsiparis.

3) PNS paling lama 1 (satu) tahun sejak diangkat dalam jabatan

Arsiparis harus lulus sertifikasi kompetensi penjenjangan Jabatan Arsiparis.

4) Jabatan/pangkat bagi PNS ditetapkan oleh pejabat yang berwenang

sesuai dengan kualifikasi jenjang kompetensi yang diperoleh.

5) Kenaikan Pangkat

1) Persyaratan dan mekanisme kenaikan pangkat pejabat Fungsional

Arsiparis dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2) Kenaikan pangkat dilakukan dengan memperhatikan ketersediaan

formasi.

6) Kenaikan Jabatan

1) Persyaratan dan mekanisme kenaikan pangkat jabatan Arsiparis

Page 21: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 21 -

dilakukan sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

2) Kenaikan jabatan dilakukan dengan memperhatikan ketersediaan

formasi

3) Selain memenuhi syarat kinerja, Arsiparis yang akan dinaikkan

jabatannya setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji

kompetensi.

G. KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

1. PNS yang menduduki Jabatan Fungsional Arsiparis harus memenuhi

standar kompetensi sesuai dengan jenjang jabatan.

2. Kompetensi Arsiparis meliputi kompetensi dalam pengelolaan arsip

dinamis, kompetensi dalam pengelolaan arsip statis, kompetensi dalam

pembinaan kearsipan, dan kompetensi dalam pengolahan arsip menjadi

informasi.

3. Kompetensi Arsiparis dalam pengeloaan arsip dinamis meliptui:

1) memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan penerimaan dan

pembuatan arsip dalam rangka penciptaan arsip;

2) memiliki kemampuan untuk melaksanakan verifikasi autentisitas arsip

yang tercipta;

3) memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan pengolahan arsip

dinamis dalam rangka penggunaan arsip dinamis;

4) memiliki kemampuan untuk melakukan pemberkasan arsip aktif;

5) memiliki kemampuan untuk melakukan penataan dan penyimpanan

arsip inaktif;

6) memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasi dan alih media

arsip dinamis;

7) memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasi dan penilaian arsip

dinamis yang akan diautentifikasi;

8) memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasi dan pengolahan

arsip terjaga;

9) memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasi dan verifikasi

Page 22: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 22 -

salinan otentik arsip terjaga;

10) memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasi dan pengelolaan

arsip vital;

11) memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasi, penilaian dan

verifikasi arsip dalam rangka pemindahan arsip inaktif;

12) memiliki kemampuan untuk melakukan analisis, penilaian, dan

verifikasi arsip dalam rangka pemberian persetujuan/pertimbangan

Jadwal Retensi Arsip/Dokumen Perusahaan;

13) memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasi, penilaian. dan

verifikasi arsip dalam rangka penyerahan arsip statis;

14) memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasi, penilaian, dan

verifikasi arsip dalam rangka pemusnahan arsip/dokumen perusahaan;

15) memberikan pelayanan penggunaan arsip dinamis; dan

16) memiliki kemampuan untuk melakukan evaluasi dan penilaian

pengeloaan arsip dinamis.

4. Kompetensi Arsiparis dalam pengelolaan arsip statis meliptui:

1) memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasi dan analisa arsip

dalam rangka penyusunan Daftar Pencarian Arsip (DPA);

2) memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasi dan analisa arsip

dalam rangka menyusun pertimbangan pemberian penghargaan atau

imbalan atas perlindungan dan penyelamatan arsip statis;

3) memiliki kemampuan untuk melakukan penataan dan penyimpanan

arsip statis;

4) memiliki kemampuan untuk melakukan penyusunan sarana bantu

penemuan kembali arsip statis;

5) memilki kemampuan untuk melakukan pengelolaan arsip sejarah lisan;

6) memiliki kemampuan untuk melakukan preservasi arsip statis;

7) memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasi dan penilaian arsip

yang akan direproduksi/alih media;

8) memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasi dan penilaian arsip

statis yang akan diautentifikasi;

Page 23: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 23 -

9) memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasi dan penilaian

penerbitan naskah sumber arsip;

10) memilki kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan pameran

arsip tekstual dan virtual;

11) memiliki kemampuan untuk melakukan pelayanan arsip statis;

12) memilki kemampuan untuk memiliki evaluasi dan penilaian pengelolaan

arsip statis.

5. Kompetensi Arsiparis dalam melakukan pembinaan kearsipan, meliputi:

1) memiliki kemampuan untuk melakukan Bimbingan Teknis

(BINTEK) Kearsipan;

2) memiliki kemampuan untuk melakukan Bimbingan dan Konsultasi

(BIMKOS) Penyelenggaraan Kearsipan;

3) memiliki kemampuan untuk memberikan penyuluhan kearsipan;

4) memiliki kemampuan untuk memberikan fasilitasi kearsipan;

5) memiliki kemampuan untuk melakukan supervisi penyelenggaraan

kearsipan;

6) memiliki kemampuan untuk melakukan Monitoring dan Evaluasi

(MONEV) Sistem Informasi Kearsipan;

7) memilki kemampuan analisa penyusunan rencana kebutuhan jabatan

arsiparis;

8) memiliki kemampuan untuk melakukan evaluasi fungsi dan tugas

jabatan arsiparis;

9) memilki kemampuan untuk melakukan penilaian prestasi kerja

arsiparis;

10) memilki kemampuan untuk melakukan uji kompetensi di bidang

kearsipan;

11) memiliki kemampuan untuk melakukan sertifikasi kompetensi di bidang

kearsipan

12) memiliki kemampuan untuk melakukan analisa hukum dan

pengawasan penyelenggaraan kearsipan;

Page 24: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 24 -

13) memiliki kemampuan dalam melakukan akreditasi kearsipan;

14) memiliki kemampuan untuk memberikan pertimbangan pemberian

penghargaan kearsipan dalam rangka akreditasi kearsipan; dan

15) memiliki kemampuan untuk menyusun norma, standar, prosedur dan

kriteria kearsipan.

6. Kompetensi Arsiparis dalam mengolah dan menyajikan arsip menjadi

informasi meliputi:

1) memiliki kemampuan untuk mengolah dan menyajikan arsip aktif

menjadi informasi;

2) memiliki kemampuan untuk mengolah dan menyajikan arsip inaktif

menjadi informasi;

3) memiliki kemampuan untuk mengolah dan menyajikan arsip vital

menjadi informasi;

4) memiliki kemampuan untuk mengolah dan menyajikan arsip terjaga

menjadi informasi;

5) memiliki kemampuan untuk mengolah dan menyajikan arsip statis

menjadi informasi; dan

6) memiliki kemampuan untuk mengolah dan menyajikan arsip informasi

kearsipan untuk JIKN.

7. Penjaminan pemenuhan standar kompetensi dilakukan melalui sertifikasi

kompetensi kearsipan.

8. Rincian standar kompetensi bagi setiap jenjang jabatan, pelaksanaan

sertifikasi kompetensi kearsipan serta pelaksanaan uji kompetensi diatur

lebih lanjut oleh Instansi Pembina Jabatan Fungsional Arsiparis.

H. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

1. 1) Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme, Arsiparis harus

mengikuti pendidikan dan/atau pelatihan.

2) Pendidikan dan/atau Pelatihan yang diberikan bagi Arsiparis harus sama

dengan hasil analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan

3) Pendidikan dan/atau Pelatihan bagi Arsiparis antara lain dalam bentuk:

(1) pendidkan formal;

Page 25: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 25 -

(2) pendidikan dan pelatihan fungsional;

(3) pendidikan dan pelatihan teknis; dan

(4) pengembangan kompetensi lainnya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

4) Pendidikan formal bagi Arsiparis untuk jenjang pendidikan yang lebih

tinggi dapat ditempuh melalui pemberian tugas belajar.

I. PEMBERHENTIAN SEMENTARA DAN PENGANGKATAN KEMBALI DALAM

JABATAN ARSIPARIS

1. Pemberhentian Sementara

Arsiparis diberhentikan sementara dari jabatannya, apabila;

1) diberhentikan sementara sebagai PNS;

2) menjalani cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan

anak keempat dan seterusnya

3) menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; atau

4) ditugaskan secara penuh di luar jabatan Arsiparis

2. Pengangkatan Kembali

1) Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional Arsiparis harus

memperhatikan ketersediaan beban kerja sesuai dengan jenjang

jabatan.

2) Arsiparis yang diberhentikan sementara wajib diangkat kembali dalam

jabatan Fungsional Arsiparis apabila berdasarkan keputusan

pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap

dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidanan percobaan.

3) Arsiparis yang diberhentikan sementara dapat diangkat kembali ke

dalam jabatan Fungsional Arsiparis apabila yang bersangkutan telah

selesai cuti di luar tanggungan negara.

4) Arsiparis yang diberhentikan sementara wajib diangkat kembali ke

dalam jabatan Fungsional Arsiparis setelah habis masa tugas

belajarnya.

Page 26: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 26 -

5) Arsiparis yang diberhentikan sementara dapat diangkat kembali ke

dalam jabatan Fungsional Arsiparis apabila yang bersangkutan

ditugaskan kembali ke unit kearsipan atau lembaga kearsipaan.

6) Pengangkatan kembali dalam jabatan Fungsional Arsiparis harus

memenuhi sebagai berikut:

(1) lulus uji kompetensi pada jenjang jabatan sesuai dengan pangkat

terakhir yang dimilikinya;

(2) usia paling tinggi 54 (lima puluh empat) tahun.

3. Pemberhentian sementara dan pengangkatan kembali jabatan Fungsional

Arsiparis ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

4. 1) Arsiparis yang tidak dapat mencapai target nilai kinerja yang ditetapkan

dalam SKP dibawah 50% dijatuhi hukuman disiplin sesuai peraturan

perundang-undangan.

2) Arsiparis yang dijatuhi hukuman disipilin tingkat berat berupa

pemindahan dalam rangka penurunan jabatan, melaksanakan tugas

sesuai dengan jenjang jabatan yang baru.

3) Penilian kinerja dalam masa hukuman disiplin dinilai sesuai dengan

jabatan baru.

5. Untuk rincian kegiatan dan penilaian kinerja masing – masing jenjang

jabatan Fungsional baik kategori Terampil maupun kategori Ahli masih

mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor PER /3/M.PAN/3/2009 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis dan

Angka Kreditnya dan Peraturan Bersama Kepala Arsip Nasional Republik

Indonesia dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 18 Tahun 2009

dan Nomor 21 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan

Fungsional Arsiparis dan Angka Kreditnya sebelum sampai diterbitkannya

peraturan mengenai Petunjuk Pelaksanan Jabatan Fungsional Arsiparis

yang baru

Page 27: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 27 -

BAB III

P E N U T U P

Petunjuk Teknis ini diharapkan agar dijadikan acuan bagi Unit Kerja pusat dan daerah di

lingkungan Kementerian Perindustrian dalam membina dan melaksanakan administrasi

bagi jabatan fungsional Arsiparis.

Page 28: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 28 -

CONTOH :

SURAT PERNYATAAN TELAH MENGIKUTI

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ARSIPARIS

SURAT PERNYATAAN

TELAH MENGIKUTI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

ARSIPARIS

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : …………………………………………………

NIP : …………………………………………………

Pangkat/golongan ruang/TMT : …………………………………………………..

Jabatan : …………………………………………………..

Unit Kerja : …………………………………………………..

Menyatakan bahwa :

Nama : …………………………………………………..

NIP : …………………………………………………..

Pangkat/golongan ruang/TMT : …………………………………………………..

Jabatan : …………………………………………………..

Unit Kerja : …………………………………………………..

Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan arsiparis sebagai berikut :

No

Uraian Kegiatan

Tanggal Satuan Hasil

Jumlah Volume Kegiatan

Angka Kredit

Jumlah Angka Kredit

Keterangan/ bukti fisik

1 2 3 4 5 6 7

1.

2.

3.

dst

Demikian pernyataan ini dibuat dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

………………….,……………………

Atasan Langsung

NIP

Page 29: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 29 -

CONTOH :

SURAT PERNYATAAN

MELAKUKAN KEGIATAN

PENGELOLAAN ARSIP

SURAT PERNYATAAN

MELAKUKAN KEGIATAN PENGELOLAAN ARSIP

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : …………………………………………………

NIP : …………………………………………………

Pangkat/golongan ruang/TMT : …………………………………………………..

Jabatan : …………………………………………………..

Unit Kerja : …………………………………………………..

Menyatakan bahwa :

Nama : …………………………………………………..

NIP : …………………………………………………..

Pangkat/golongan ruang/TMT : …………………………………………………..

Jabatan : …………………………………………………..

Unit Kerja : …………………………………………………..

Telah melakukan kegiatan pengelolaan arsip sebagai berikut :

No

Uraian Kegiatan

Tanggal Satuan Hasil

Jumlah Volume Kegiatan

Angka Kredit

Jumlah Angka Kredit

Keterangan/ bukti fisik

1 2 3 4 5 6 7

1.

2.

3.

dst

Demikian pernyataan ini dibuat dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

………………….,……………………

Atasan Langsung

NIP

.

Page 30: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 30 -

CONTOH :

SURAT PERNYATAAN

MELAKUKAN KEGIATAN PEMBINAAN

KEARSIPAN

SURAT PERNYATAAN

MELAKUKAN KEGIATAN PEMBINAAN KEARSIPAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : …………………………………………………

NIP : …………………………………………………

Pangkat/golongan ruang/TMT : …………………………………………………..

Jabatan : …………………………………………………..

Unit Kerja : …………………………………………………..

Menyatakan bahwa :

Nama : …………………………………………………..

NIP : …………………………………………………..

Pangkat/golongan ruang/TMT : …………………………………………………..

Jabatan : …………………………………………………..

Unit Kerja : …………………………………………………..

Telah melakukan kegiatan pembinaan kearsipan sebagai berikut :

No

Uraian Kegiatan

Tanggal Satuan Hasil

Jumlah Volume Kegiatan

Angka Kredit

Jumlah Angka Kredit

Keterangan/ bukti fisik

1 2 3 4 5 6 7

1.

2.

3.

dst

Demikian pernyataan ini dibuat dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

………………….,……………………

Atasan Langsung

NIP

Page 31: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 31 -

CONTOH :

SURAT PERNYATAAN

MELAKUKAN KEGIATAN

PENGEMBANGAN PROFESI

SURAT PERNYATAAN

MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : …………………………………………………

NIP : …………………………………………………

Pangkat/golongan ruang/TMT : …………………………………………………..

Jabatan : …………………………………………………..

Unit Kerja : …………………………………………………..

Menyatakan bahwa :

Nama : …………………………………………………..

NIP : …………………………………………………..

Pangkat/golongan ruang/TMT : …………………………………………………..

Jabatan : …………………………………………………..

Unit Kerja : …………………………………………………..

Telah melakukan kegiatan pengembangan profesi sebagai berikut :

No

Uraian Kegiatan

Tanggal Satuan Hasil

Jumlah Volume Kegiatan

Angka Kredit

Jumlah Angka Kredit

Keterangan/ bukti fisik

1 2 3 4 5 6 7

1.

2.

3.

dst

Demikian pernyataan ini dibuat dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

………………….,……………………

Atasan Langsung

NIP

Page 32: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 32 -

CONTOH :

SURAT PERNYATAAN

MELAKUKAN KEGIATAN

PENUNJANG TUGAS

SURAT PERNYATAAN

MELAKUKAN KEGIATAN PENUNJANG TUGAS

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : …………………………………………………

NIP : …………………………………………………

Pangkat/golongan ruang/TMT : …………………………………………………..

Jabatan : …………………………………………………..

Unit Kerja : …………………………………………………..

Menyatakan bahwa :

Nama : …………………………………………………..

NIP : …………………………………………………..

Pangkat/golongan ruang/TMT : …………………………………………………..

Jabatan : …………………………………………………..

Unit Kerja : …………………………………………………..

Telah melakukan kegiatan penunjang tugas sebagai berikut :

No

Uraian Kegiatan

Tanggal Satuan Hasil

Jumlah Volume Kegiatan

Angka Kredit

Jumlah Angka Kredit

Keterangan/ bukti fisik

1 2 3 4 5 6 7

1.

2.

3.

dst

Demikian pernyataan ini dibuat dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

………………….,……………………

Atasan Langsung

NIP

Page 33: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 33 -

CONTOH :

PENETAPAN ANGKA KREDIT

PENETAPAN ANGKA KREDIT

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

NOMOR : / / /

Instansi : Masa Penilaian :…………..s/d …………..

ASLI disampaikan dengan hormat kepada: Ditetapkan di : …………

Kepala BKN Up. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian BKN Pada tanggal : …………

--------------------------------

TEMBUSAN disampaikan kepada:

1. Arsiparis yag bersangkutan;

2. Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan;

3. Sekretaris Tim Penilai yang bersangkutan;

……………………..

4. Pejabat yang berwenang menetapkan angkat kredit. NIP

I KETERANGAN PERORANGAN

1 N a m a

2 N I P

3 Nomor Seri KARPEG

4 Pangkat / Golongan Ruang / TMT

5 Tempat dan Tanggal Lahir

6 Jenis Kelamin

7 Pendidikan Tertinggi

8 Jabatan Fungsional / TMT

9 Masa Kerja golongan Lama

Baru

10 Unit Kerja

II PENETAPAN ANGKA KREDIT LAMA BARU JUMLAH

1 UNSUR UTAMA

A 1) Pendidikan formal

2) Pendidikan & pelatihan dan mendapat Surat Tanda Tamat Pendidikan & Pelatihan (STTPP)

B Pengelolaan arsip

C Pembinaan kearsipan

D Pengembangan profesi

Jumlah Unsur Utama

2 UNSUR PENUNJANG ARSIPARIS

Penunjang tugas arsiparis

Jumlah Unsur Penunjang

Jumlah Unsur Utama dan Unsur Penunjang

III DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DINAIKAN DALAM JABATAN………………………../ PANGKAT ………………../ TMT……………..

Page 34: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 34 -

Page 35: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANarsip.kemenperin.go.id/dl/juknis.pdf · bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan dilingkungan Kementerian Perindustrian,

- 35 -