Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap...
Transcript of Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap...
![Page 1: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/1.jpg)
i
Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional
Terhadap Komunikasi Dokter di Puskesmas dan Klinik
Mitra BPJS di Tangerang Selatan
Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA KEDOKTERAN
Disusun oleh:
Muhammad Fajar Ihsan
1113103000007
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2016 M
![Page 2: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/2.jpg)
![Page 3: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/3.jpg)
![Page 4: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/4.jpg)
![Page 5: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/5.jpg)
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan penelitian ini yang berjudul “Kepuasan Peserta Jaminan
Kesehatan Nasional Terhadap Komunikasi Dokter di Puskesmas dan Klinik Mitra
BPJS di Tangerang Selatan”. Dalam pelaksanaan penulisan hasil penelitian ini,
penulis telah memperoleh bimbingan dan pencerahan dari banyak pihak. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. dr. Achmad Zaki, Sp.OT, M.Epid selaku Kaprodi PSKPD UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. dr. Risahmawati, Ph.D selaku Pembimbing 1 yang telah meluangkan
banyak waktu, tenaga, dan pikiran untuk mendampingi dan membimbing
penulis sejak awal memulai penelitian ini hingga akhir penyusunan dan
penyelesaian laporan penelitian ini.
4. dr. Jono Ulomo, Sp. PK selaku Pembimbing 2 yang telah banyak
memberikan masukan dan arahan dalam penulisan laporan penelitian
penulis serta telah membimbing penulis dalam penyusunan dan
penyelesaian laporan penelitian ini.
5. Prof. Dr. dr. Sardjana, Sp.OG.(K).SH. dan dr. Fika Ekayanti, M. Med Ed
selaku penguji pada sidang yang memberi banyak masukan untuk
perbaikan laporan penelitian ini.
6. dr. Flori Ratna Sari, Ph.D selaku penanggung jawab modul riset
mahasiswa Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter angkatan 2013
yang selalu memberikan arahan, mengingatkan, serta menyemangati
penulis untuk segera menyelesaikan penelitian.
7. Kedua orang tua penulis, Sutopo Hadi, SE dan Reno Gadis, SE, yang telah
memberikan seluruh kasih sayang, doa yang tidak pernah putus diucapkan
untuk penulis, dukungan, semangat, dan seluruh pengorbanan jiwa raga
![Page 6: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/6.jpg)
vi
yang dilakukan untuk penulis sehingga penulis dapat menempuh
pendidikan di Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter FKIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dan dapat menyelesaikan laporan penelitian ini
pada waktunya. Terima kasih atas segala keikhlasan dan keridhaannya
sehingga penulis dapat terus berusaha untuk meraih cita-cita.
8. Seluruh anggota keluarga yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu. Terima kasih atas kasih sayang, doa, dan dukungan yang tak
henti mengalir selama penulis menjalani masa pendidikan.
9. Pihak administrasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang membantu dalam proses
pembuatan surat persetujuan dan perizinan penelitian.
10. Pihak Puskesmas Pisangan, Puskesmas Ciputat Timur, Klinik Makmur
Jaya I, dan Klinik Makmur Jaya II, yang telah memberikan perizinan
untuk pengambilan data penelitian.
11. Teman-teman kelompok riset, Muhammad Rafdi Akbar dan Mochammad
Billy Adam. Terima kasih atas kebersamaan, kerjasama, dukungan, dan
semangat dalam proses pelaksanaan penelitian ini sejak awal penelitian
hingga penyusunan dan laporan penelitian ini selesai.
12. Seluruh responden riset yang telah bersedia membantu meluangkan
waktunya untuk mengisi kuesioner pada penelitian ini.
13. Teman-teman PSPD 2013. Terima kasih atas rasa kekeluargaan yang
selalu penulis rasakan ketika bersama kalian selama ini.
Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, besar harapan penulis kepada pembaca untuk memberikan kritik dan
saran yang membangun untuk kesempurnaan laporan penelitian ini. Demikian
laporan penelitian ini penulis buat, semoga penulisan laporan penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
Ciputat, 8 Desember 2016
Muhammad Fajar Ihsan
![Page 7: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/7.jpg)
vii
ABSTRAK
Muhammad Fajar Ihsan. Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter.
Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap Komunikasi
Dokter di Puskesmas dan Klinik Mitra BPJS di Tangerang Selatan. 2016.
Latar Belakang: Pemerintah Indonesia melalui BPJS bertanggung jawab atas
pelaksanaan jaminan kesehatan warga negaranya melalui Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN). Pelayanan yang diberikan melalui fasilitas kesehatan mitra BPJS
mecakup berbagai aspek, salah satunya adalah pelayanan dokter yang di dalamnya
terdapat komunikasi dokter. Penelitian tentang kepuasan peserta JKN terhadap
komunikasi dokter, terutama di daerah Tangerang Selatan, masih sedikit.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan
pendekatan potong lintang. Sampel yang digunakan adalah pasien yang telah
menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional yang berkunjung ke puskesmas dan
klinik mitra BPJS. Penentuan sampel menggunakan teknik cluster random
sampling.
Hasil: Terdapat 96 responden yang terpilih dan memenuhi kriteria inklusi dan 73
(76,0 %) responden menyatakan puas terhadap komunikasi dokter di puskesmas
dan klinik.
Kesimpulan: Responden merasa puas terhadap komunikasi dokter di puskesmas
dan klinik.
Kata kunci: Kepuasan, Komunikasi Dokter, Peserta Jaminan Kesehatan Nasional
ABSTRACT
Muhammad Fajar Ihsan. Medical Education and Profession Program. UHC
Patient Satisfaction with the Doctor Communication in General Health
Centres and Clinic Partner of BPJS in South Tangerang. 2016.
Background: Indonesian government through BPJS have a aresponsibility to give
a ahealth insurance to every Indonesian citizens with Universal Health Coverage
(UHC). The service that UHC gives, one of them is a doctor service in which
there is doctor communication. Study about UHC patient satisfaction with the
doctor communication, specifically in South Tangerang, is rarely found.
Methods: This study used descriptive observational design with cross-sectional
approach. The sample of this study is everyone that are a member of UHC and
visited the health centre that have a partnership with BPJS. The samples were
chosen with a cluster random sampling technique.
Result: There are 96 person that match with the inclusion criteria and 73 (76,0 %)
people said that satisfied with the doctor communication in health centre.
Conclusion: Respondents satisfied with the doctor communication in health
centre.
Keyword: Satisfaction, Doctor Communication, UHC Participant
![Page 8: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/8.jpg)
viii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL ............................................................................................. i LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................... ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 3
1.3.1 Tujuan Umum ..................................................................................... 3
1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 4
1.4.1 Bagi Institusi Pemerintah .................................................................... 4
1.4.2 Bagi Masyarakat ................................................................................. 4
1.4.3 Bagi Peneliti ....................................................................................... 4
1.4.4 Bagi Civitas Akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 6 2.1 Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).............................................................. 6
2.1.1 Prinsip JKN........................................................................................... 6
2.1.2 Tujuan JKN........................................................................................... 7
2.1.3 Pelaku JKN ........................................................................................... 7
2.1.3.1 Peserta JKN ..................................................................................... 7
2.1.3.2 BPJS Kesehatan ............................................................................... 7
2.1.3.3 Fasilitas Kesehatan .......................................................................... 8
2.1.3.3.1 Puskesmas .................................................................................. 9
2.1.3.3.2 Klinik ......................................................................................... 9
2.1.3.4 Pemerintah ....................................................................................... 10
2.1.3.4.1 Regulator ................................................................................... 10
2.1.3.4.2 Pengawas ................................................................................... 11
2.1.4 Mekanisme Penyelengaraan ................................................................ 11
2.1.4.1 Fungsi Pembiayaan ...................................................................... 11
2.1.4.2 Fungsi Penyelenggaraan Fasilitas Kesehatan .............................. 12
2.1.4.2.1 Penyediaan Fasilitas Kesehatan .............................................. 12
2.1.4.2.2 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan .................................. 13
2.1.5 Kepesertaan .......................................................................................... 14
2.1.5.1 Masa Berlaku ................................................................................ 14
2.1.5.2 Peserta ............................................................................................ 14
![Page 9: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/9.jpg)
ix
2.1.5.2.1 Penerima Bantuan Iuran JKN (PBI-JKN) ................................. 15
2.1.5.2.2 Bukan PBI-JKN ......................................................................... 15
2.2 Pelayanan Dokter .......................................................................................... 15
2.2.1 Kompetensi Dokter ................................................................................ 16
2.2.2 Komunikasi Efektif Dokter-Pasien ........................................................ 18
2.3 Kepuasan ....................................................................................................... 22
2.4 Kerangka Teori.............................................................................................. 23
2.5 Kerangka Konsep .......................................................................................... 23
2.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 26 3.1. Desain Penelitian .......................................................................................... 26
3.2 Lokasi Penelitian ........................................................................................... 26
3.3 Waktu Penelitian ........................................................................................... 26
3.4 Populasi Penelitian ........................................................................................ 26
3.5 Sampel Penelitian .......................................................................................... 26
3.6 Teknik Sampling ........................................................................................... 27
3.7 Kriteria Sampel ............................................................................................. 28
3.7.1 Kriteria Inklusi ....................................................................................... 28
3.7.2 Kriteria Eksklusi .................................................................................... 28
3.8 Cara Kerja Penelitian .................................................................................... 29
3.9 Managemen Data .......................................................................................... 29
3.9.1 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 29
3.9.1.1 Alat dan Instrumen .......................................................................... 29
3.9.2 Jenis Data ............................................................................................... 30
3.9.3 Pengumpulan Data ................................................................................. 30
3.9.4 Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................. 30
3.9.5 Alur Pengambilan Data ......................................................................... 32
3.9.6 Teknik Pengolahan Data ........................................................................ 33
3.9.6.1 Analisis Univariat ............................................................................ 33
3.9.7 Interpretasi Data .................................................................................... 33
BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................. 34 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................................. 34
4.1.1 Puskesmas Pisangan .............................................................................. 34
4.1.2 Puskesmas Ciputat Timur ...................................................................... 35
4.1.3 Klinik Makmur Jaya I ............................................................................ 36
4.1.4 Klinik Makmur Jaya II .......................................................................... 35
4.2 Hasil .............................................................................................................. 37
4.2.1 Hasil Uji Instrumen Penelitian .............................................................. 37
4.2.1.1 Hasil Uji Validitas Data ................................................................... 37
4.2.1.2 Hasil Uji Reliabilitas Data ............................................................... 38
4.3 Analisis Univariat.......................................................................................... 39
4.3.1 Karakteristik Responden ........................................................................ 40
4.3.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 40
4.3.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur ....................................... 40
4.3.1.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................. 41
4.3.1.4 Kesamaan Pelayanan Dokter Terhadap Pserta JKN dan Bukan
Peserta JKN .................................................................................... 41
4.3.1.5 Komunikasi Dokter.......................................................................... 42
![Page 10: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/10.jpg)
x
4.4 Pembahasan ................................................................................................... 52
4.4.1 Karakteristik Responden ...................................................................... 52
4.4.2 Pelayanan Dokter ................................................................................. 53
4.4.3 Komunikasi Dokter .............................................................................. 53
4.4.4 Kepuasan Responden Terhadap Komunikasi Dokter .......................... 58
4.5 Kelebihan Penelitian ..................................................................................... 58
4.6 Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 59
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 60 5.1 Simpulan ....................................................................................................... 60
5.2 Saran .............................................................................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 61
LAMPIRAN ....................................................................................................... 67
![Page 11: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/11.jpg)
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 .......................................................................................................... 40
Gambar 4.2 .......................................................................................................... 40
Gambar 4.3 .......................................................................................................... 41
Gambar 4.4 .......................................................................................................... 42
Gambar 4.5 .......................................................................................................... 44
Gambar 4.6 .......................................................................................................... 45
Gambar 4.7 .......................................................................................................... 45
Gambar 4.8 .......................................................................................................... 46
Gambar 4.9 .......................................................................................................... 46
Gambar 4.10 ........................................................................................................ 47
Gambar 4.11 ........................................................................................................ 47
Gambar 4.12 ........................................................................................................ 48
Gambar 4.13 ........................................................................................................ 48
Gambar 4.14 ........................................................................................................ 49
Gambar 4.15 ........................................................................................................ 49
Gambar 4.16 ........................................................................................................ 50
Gambar 4.17 ........................................................................................................ 50
Gambar 4.18 ........................................................................................................ 51
Gambar 4.19 ........................................................................................................ 51
Gambar 4.20 ........................................................................................................ 52
![Page 12: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/12.jpg)
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Variabel dan Definisi Operasional ...................................................... 23
Tabel 3.1 Komponen Pertanyaan dalam Kuesioner ............................................ 30
Tabel 4.1 Jumlah Kuesioner ................................................................................ 37
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Data ...................................................................... 37
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Data .................................................................. 38
Tabel 4.4 Karakteristik Responden ..................................................................... 39
Tabel 4.5 Kesamaan Pelayanan Dokter Terhadap Peserta JKN dan Bukan
Peserta JKN ........................................................................................ 41
Tabel 4.6 Komunikasi Dokter ............................................................................. 42
![Page 13: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/13.jpg)
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Informed Consent ........................................................................... 67
Lampiran 2: Riwayat Hidup Penulis ................................................................... 68
![Page 14: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/14.jpg)
xiv
DAFTAR SINGKATAN
ASKES: Asuransi Kesehatan
BPJS: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
JAMKESDA: Jaminan Kesehatan Daerah
JAMKESMAS: Jaminan Kesehatan Masyarakat
JKN: Jaminan Kesehatan Nasional
POLRI: Kepolisian Negara Republik Indonesia
PUSKESMAS: Pusat Kesehatan Masyarakat
MENKES: Menteri Kesehatan
SJSN: Sistem Jaminan Sosial Nasional
UPTD: Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
UU: Undang-Undang
![Page 15: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/15.jpg)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pancasila terutama sila ke-5 (keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia),
mengakui hak asasi setiap warga negara atas kesehatan. Untuk memenuhi hak
tersebut, pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan
masyarakat melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi kesehatan
perorangan.1
Untuk masyarakat miskin dan tidak mampu, pemerintah memberikan
jaminan melalui skema Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan
Kesehatan Daerah (Jamkesda). 2
Pada tahun 2004, dikeluarkan Undang-Undang No.40 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN). UU 40/2004 ini mengamanatkan bahwa jaminan
sosial wajib bagi seluruh penduduk termasuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
melalui suatu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Undang-Undang No.
24 Tahun 2011 juga menetapkan, Jaminan Sosial Nasional akan diselenggarakan
oleh BPJS, yang terdiri atas BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Khusus
untuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan diselenggarakan oleh BPJS
Kesehatan yang implementasinya dimulai 1 Januari 2014.3
Secara operasional, pelaksanaan JKN dituangkan dalam Peraturan
Pemerintah dan Peraturan Presiden, antara lain Peraturan Pemerintah No.101
Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran (PBI), Peraturan Presiden No. 12
Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan, dan Jaminan Kesehatan Nasional.1
BPJS merupakan badan hukum yang dibentuk dengan Undang – undang
untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. BPJS kesehatan merupakan
badan hukum publik yang bertanggung jawab kepada presiden. BPJS kesehatan
memiliki fungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan. Jaminan
kesehatan menurut UU SJSN diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip
asuransi sosial dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan.2
![Page 16: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/16.jpg)
2
Peserta JKN adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling
singkat 6 bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran.3
Pada tanggal 8 april
2016 peserta JKN terdapat sebanyak 165.332.746 orang.2, 4
Peserta JKN dibagi menjadi yaitu penerima bantuan iuran jaminan kesehatan
( PBI ) dan bukan penerima bantuan iuran jaminan kesehatan ( Non PBI ).2
Jumlah fasilitas kesehatan yang sudah mendukung BPJS kesehatan pada
tanggal 1 april 2016 adalah Puskesmas sebanyak 9812 buah, klinik TNI 714
buah, klinik POLRI 569 buah, klinik pratama 3401 buah dan dokter praktek 4429
buah.2
Pelayanan kepada pasien terdiri dari 5 aspek, salah satunya adalah perhatian
yang di dalamnya terdapat komunikasi antara dokter dan pasien. Komunikasi
kesehatan antara dokter dan pasien adalah proses komunikasi yang melibatkan
pesan kesehatan, unsur-unsur atau peserta komunikasi.5, 6
Komunikasi yang dibangun dengan baik antara dokter dan pasien
merupakan salah satu kunci keberhasilan dokter dalam memberikan upaya
pelayanan medis.5, 6, 7
Sebaliknya, kegagalan dokter terhadap masalah medis jika
dikomunikasikan dengan baik tidak akan menimbulkan perselisihan.6, 7, 8
Komunikasi dokter dan pasien yaitu bagaimana pelaku (dokter dan pasien)
mengolah dan menerima suatu pesan. Dalam proses pertukaran pesan komunikasi
antara dokter dan pasien merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan proses
komunikasi itu sendiri. 5, 6, 7
Ada 3 tujuan komunikasi antara dokter dan pasien, yaitu : (1) menciptakan
hubungan interpersonal yang baik (2) pertukaran informasi dan (3) pengambilan
keputusan medis. 6, 7, 8
Dokter harus dapat melakukan komunikasi efektif dengan pasien karena
dokter telah dibekali dengan ilmu komunikasi efektif saat menempuh pendidikan
dokter. Namun pada kenyataannya masih banyak yang mengeluhkan
ketidaknyamanan ketika memeriksakan diri ke dokter.9 Sikap dokter yang kurang
ramah ini dapat menyebabkan banyak pasien berpindah dokter. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa komunikasi yang tidak terjalin dengan baik antara dokter dan
menentukan kepuasan pasien.8
![Page 17: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/17.jpg)
3
Kepuasan pasien merupakan salah satu hal sangat penting dalam meninjau
mutu pelayanan khususnya pelayanan kebidanan suatu rumah sakit, Pascoe
(dalam Krownisky dan Steiber) mendefenisikan kepuasan pasien dari sisi yang
berbeda, pasien memasuki rumah sakit dengan serangkaian harapan dan
keinginan.5
Bila kualitas pelayanan kesehatan tidak senantiasa dipelihara dan
ditingkatkan, besar kemungkinan jumlah pasien akan menyusut. Faktor kepuasan
pasien terhadap pelayanan kesehatan akan mempengaruhi jumlah kunjungan.
Apabila pasien tidak puas (misal menunggu terlalu lama, ”provider” kurang
ramah, ketrampilannya juga kurang), akan membuat pasien kecewa. Faktor
kepuasan pasien juga dapat menciptakan persepsi masyarakat tentang citra rumah
sakit.7
Pelayanan dokter dinilai tidak maksimal.9 Dokter kadang dianggap tidak
mau menangani pasien peserta JKN.10
Untuk melihat tingkat kepuasaan peserta
JKN terhadap pelayanan dokter, penelitian ini dibuat.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana kepuasan masyarakat terhadap komunikasi dokter di puskesmas
dan klinik mitra BPJS Kesehatan di Tangerang Selatan?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
1. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
kepuasan masyarakat terhadap komunikasi dokter di puskesmas dan
klinik mitra BPJS Kesehatan di Tangerang Selatan.
![Page 18: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/18.jpg)
4
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini antara lain:
1. Mengetahui gambaran distribusi responden berdasarkan jenis kelamin
2. Mengetahui gambaran distribusi responden berdasarkan umur
3. Mengetahui gambaran distribusi responden berdasarkan tingkat
kepuasan
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat yaitu :
1.4.1 Bagi Institusi Pemerintah
1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan tentang program
JKN
2. Hasil Penelitian dapat menggambarkan kepuasan peserta JKN terhadap
komunikasi dokter
1.4.2 Bagi Masyarakat
1. Menambah pengetahuan masyarakat, khususnya tentang program
pemerintah yaitu JKN
1.4.3 Bagi Peneliti
1. Sebagai salah satu persyaratan bagi peneliti dalam menempuh program
preklinik yang ingin meraih Gelar Sarjana Kedokteran pada Program Studi
Kedokteran dan Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah
2. Mendapatkan pengalaman dalam melakukan penelitian menggunakan
metode observasional
![Page 19: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/19.jpg)
5
1.4.4 Bagi Civitas Akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Menjadi sumber rujukan dan referensi untuk civitas akademika Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada umumnya, dan
khususnya bagi para peneliti selanjutnya yang berminat untuk melanjutkan
penelitian ini.
![Page 20: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/20.jpg)
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah program pemerintah yang
bertujuan memberikan jaminan kesehatan bagi setiap rakyat Indonesia agar dapat
hidup sehat, produktif, dan sejahtera.11
Menurut UU No. 40 Tahun 2004, JKN merupakan program jaminan sosial
yang menjamin biaya pemeliharaan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan dasar
kesehatan yang diselenggarakan oleh seluruh penduduk Indonesia dengan
membayar iuran berkala atau dibiayai oleh Pemerintah kepada badan
penyelenggara jaminan sosial kesehatan nirlaba. 11
Menurut Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2012 Tentang Penerima
Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan dan Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013
Tentang Jaminan Kesehatan menetapkan bahwa “Jaminan Kesehatan adalah
jaminan berupa perlindungan kesehatan agar Peserta memperoleh manfaat
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau
iurannya dibayar oleh Pemerintah.” 11
2.1.1 Prinsip JKN
JKN diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial
dan prinsip ekuitas. Prinsip asuransi sosial meliputi kegotong royongan antara
peserta, kepesertaan yang bersifat wajib dan tidak selektif, iuran berdasarkan
persentase upah, dan dikelola dengan prisip nirlaba, artinya pengelolaan dana
digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan peserta dan setiap surplus akan
disimpan sebagai dana cadangan dan untuk peningkatan manfaat dan kualitas
layanan. 11
Prinsip ekuitas, yaitu kesamaan dalam memperoleh pelayanan sesuai
dengan kebutuhan medis dan tidak terkait dengan besaran iuran yang telah
dibayarkan. Prinsip ini diwujudkan dengan pembayaran iuran sebesar persentase
![Page 21: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/21.jpg)
7
tertentu dari upah bagi yang memiliki penghasilan dan pemerintah membayarkan
iuran bagi masyarakat yang tidak mampu. 11
2.1.2 Tujuan JKN
Jaminan kesehatan diadakan dengan tujuan menjamin peserta memperoleh
manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam pemenuhan kebutuhan
dasar kesehatan.11
2.1.3 Pelaku JKN
Penyelenggaraan JKN dilaksanakan oleh 4 (empat) pelaku utama, yaitu
Peserta, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Fasilitas
Kesehatan, dan Pemerintah. 11
2.1.3.1 Peserta JKN
Peserta JKN adalah setiap orang, yang bekerja di Indonesia paling singkat
6 (enam) bulan di Indonesia, dan telah membayar iuran. Untuk tetap memperoleh
jaminan pelayanan kesehatan, Peserta wajib membayar iuran JKN secara teratur
dan terus-menerus hingga akhir hayat. 11
Peserta JKN terbagi atas dua kelompok utama, yaitu Penerima Bantuan
Iuran dan Bukan Penerima Bantuan Iuran. Penerima Bantuan Iuran mendapatkan
subsidi iuran JKN dari Pemerintah. Bukan Penerima Bantuan Iuran wajib
membayar iuran JKN oleh dirinya sendiri atau bersama-sama dengan orang yang
menanggungnya. 11
2.1.3.2 BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan sosial kesehatan. BPJS Kesehatan dibentuk
dengan UU No. 40 Tahun 2004 Tentang SJSN dan UU No. 24 Tahun 2011
Tentang BPJS. 11
Kedua UU ini mengatur pembubaran PT Askes Persero dan merubah PT
Askes Persero menjadi BPJS Kesehatan. Perubahan PT Askes Persero
dilaksanakan tanpa proses likuidasi dan dilaksanakan dengan pengalihan aset dan
![Page 22: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/22.jpg)
8
liabilitas, hak, dan kewajiban hukum PT Askes Persero menjadi aset dan liabilitas,
hak, dan kewajiban hukum BPJS Kesehatan seluruh pegawai PT Askes Persero
menjadi pegawai BPJS Kesehatan. 11
BPJS Kesehatan merupakan badan hukum publik yang bertanggungjawab
langsung kepada Presiden. BPJS Kesehatan berkedudukan dan berkantor pusat di
ibu kota Negara RI. BPJS Kesehatan memiliki kantor perwakilan di provinsi dan
kantor cabang di kabupaten/kota. 11
Dalam rangka melaksanakan fungsi sebagai penyelenggara program
jaminan kesehatan sosial bagi seluruh penduduk Indonesia, BPJS Kesehatan
bertugas menerima pendaftaran, mengumpulkan iuran, mengelola dana,
membiayai pelayanan kesehatan, mengumpulkan dan mengelola data peserta, dan
memberi informasi mengenai penyelenggaraan JKN. 11
Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, BPJS Kesehatan diberi
kewenangan untuk menagih pembayaran iuran, menempatkan dana jaminan
sosial, melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan peserta dan
pemberi kerja, membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan. 11
2.1.3.3. Fasilitas Kesehatan
BPJS Kesehatan membangun jaringan fasilitas kesehatan melalui kerja
sama dengan Fasilitas Kesehatan, baik milik pemerintah ataupun swasta untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi Peserta JKN dan keluarganya.
Jaringan fasilitas kesehatan ini terbagi atas tiga kelompok, yaitu fasilitas
kesehatan tingkat pertama, fasilitas kesehatan tingkat lanjutan, dan fasilitas
kesehatan pendukung. 11, 12, 13
Fasilitas kesehatan tingkat pertama menyelenggarakan pelayanan
kesehatan non spesialistik, sedangkan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan
menyelenggarakan pelayanan kesehatan spesialistik dan subspesialistik. Fasilits
kesehatan pendukung melayani pelayanan obat, optik, dan dukungan medis
lainnya. 11, 12, 13
![Page 23: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/23.jpg)
9
2.1.3.3.1 Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja. 11, 19, 20
Puskesmas memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai pelopor pembangunan
berwawasan kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan masyarakat, dan juga sebagai
pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang mencakup pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. 11, 19, 20
2.1.3.3.2 Klinik
Klinik merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan
atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan
dipimpin oleh seorang tenaga medis. 12, 19, 20
Tenaga medis yang terdapat di klinik yaitu dokter, dokter spesialis, dokter
gigi atau dokter gigi spesialis. 12, 19, 20
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. 12, 19, 20
Berdasarkan jenis pelayanannya klinik dibagi menjadi klinik pratama dan
klinik utama. Klinik pratama merupakan klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik dasar. Klinik utama merupakan klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik. Klinik
pratama dan utama dapat mengkhususkan pelayanan pada satu bidang tertentu
berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ atau jenis penyakit tertentu. 12, 19,
20
Klinik menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan berupa
one day care, rawat inap dan/atau home care. 12, 19, 20
![Page 24: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/24.jpg)
10
Klinik yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan 24 (dua puluh empat)
jam harus menyediakan dokter serta tenaga kesehatan lain sesuai kebutuhan yang
setiap saat berada di tempat. 12, 19, 20
Lokasi pendirian klinik harus sesuai dengan tata ruang daerah masing-
masing. Pemerintah daerah kabupaten/kota mengatur persebaran klinik yang
diselenggarakan masyarakat di wilayahnya dengan memperhatikan kebutuhan
pelayanan berdasarkan rasio jumlah penduduk. 12, 19, 20
Klinik diselenggarakan pada bangunan yang permanen dan tidak
bergabung dengan tempat tinggal atau unit kerja lainnya. 12, 19, 20
Pimpinan Klinik Pratama adalah seorang dokter atau dokter gigi. Pimpinan
Klinik Utama adalah dokter spesialis atau dokter gigi spesialis yang memiliki
kompetensi sesuai dengan jenis kliniknya. 12, 19, 20
2.1.3.4. Pemerintah
Pemerintah berperan dalam penentuan kebijakan (regulator), pembinaan,
dan pengawasan penyelenggaraan program JKN. 11
2.1.3.4.1 Regulator
Terdapat tiga aktor utama yang berperan sebagai regulator, yaitu Dewan
Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Daerah.
DJSN adalah lembaga penunjang eksekutif yang dibentuk dengan UU No. 40
Tahun 2004 untuk menyelenggarakan SJSN. 11
DJSN bertanggung jawab kepada Presiden. DJSN berfungsi merumuskan
kebijakan umum dan sinkronisasi penyelenggaraan SJSN. DJSN bertugas
melakukan kajian dan penelitian, mengusulkan kebijakan investasi dana
jaminan sosial, mengusulkan anggaran jaminan sosial bagi penerima bantuan
iuran, serta melakukan pengawasan terhadap BPJS . 11
Pemerintah Pusat yang berurusan langsung dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan adalah Kementerian Kesehatan. Kementerian Kesehatan
mengatur berbagai hal teknis penyelenggaraan JKN, antara lain prosedur
pelayanan kesehatan, standar fasilitas kesehatan, standar tarif pelayanan,
formularium obat, dan asosiasi fasilitas kesehatan. 11
![Page 25: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/25.jpg)
11
Pemerintah Daerah mengatur penyelenggaraan JKN di wilayah
administratifnya. Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah
Daerah, Pemerintah Daerahberkewajibanmembangun sistem jaminan sosial
nasional. Kewajiban ini diimplementasikan antara lain dengan menjamin
ketersediaan fasilitas kesehatan, turut menyubsidi iuran JKN, mengawasi
penyelenggaraan JKN di wilayah kerjanya, membangun dukungan publik
terhadap JKN-SJSN. 11
2.1.3.4.2 Pengawas
DJSN berwewenang melakukan monitoring dan evaluasi SJSN. UU BPJS
menetapkan pengawas eksternal BPJS adalah DJSN, Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). 11
2.1.4 Mekanisme Penyelenggaraan
Penyelenggaraan Program JKN mengintegrasikan fungsi pembiayaan
pelayanankesehatandanfungsipenyelenggaraanpelayanankesehatanbagi
pelayanan kesehatan perorangan. Ilustrasi mekanisme penyelenggaraan JKN
diuraikan di bawah ini. 11
2.1.4.1 Fungsi Pembiayaan
Fungsi pembiayaan pelayanan kesehatan perorangan dalam Program
JKN dilaksanakan oleh Peserta, BPJS Kesehatan, dan Pemerintah. Fungsi
pembiayaan mencakup pendaftaran dan pembayaran iuran, pengumpulan
iuran, penggabungan seluruh iuran di BPJS Kesehatan, dan pengelolaan dana
yang terkumpul untuk pembelian dan pembayaran Fasilitas Kesehatan,
pencadangan dana, serta pengembangan aset dan investasi. 11
BPJS Kesehatan secara aktif mengumpulkan iuran dari Peserta (collecting)
kemudian menggabungkan seluruh iuran Peserta (pooling) dan mengelolanya
(purchasing and investing) dengan cermat, hati-hati, transparan, efisien dan
efektif untuk sebesar-besarnya kepentingan perlindungan kesehatan Peserta. 11
![Page 26: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/26.jpg)
12
2.1.4.2 Fungsi Penyelenggaraan Fasilitas Kesehatan
Fungsi penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi Peserta JKN
dilaksanakan oleh Fasilitas Kesehatan dan BPJS Kesehatan, serta
Pemerintah. Fungsi ini mencakup seleksi fasilitas kesehatan, penyediaan
jaringan fasilitas kesehatan, pemberian pelayanan kesehatan secara
terstandarisasi, terstruktur, berjenjang, dan terintegrasi. 11
2.1.4.2.1 Penyediaan Fasilitas Kesehatan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab untuk
menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan dan membuka peluang kepada
pihak swasta untuk membangun fasilitas kesehatan swasta. Pemerintah
menetapkan regulasi-regulasi yang mengatur standar infrastruktur pelayanan
kesehatan, standar pelayanan kesehatan, standar tenaga kesehatan, tarif
pelayanan, daftar sediaan obat dan tarif obat, serta standar dan tarif alat medis.
Selanjutnya, regulasi-regulasi tersebut menjadi dasar hukum bagi kontrak
kerjasama antara BPJS Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan untuk pemberian
pelayanan kepada Peserta. Di masa transisi, BPJS Kesehatan memberlakukan
standar dan kriteria seleksi secara bertahap. 11
BPJS Kesehatan membangun jaringan Fasilitas Kesehatan yang akan
bekerja sama dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Untuk menjamin
ketersediaan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi Peserta, BPJS menetapkan
kriteria seleksi Fasilitas Kesehatan dan menyeleksi Fasilitas Kesehatan yang
layak untuk bekerjasama. 11
Fasilitas Kesehatan milik Pemerintah yang memenuhi persyaratan
diwajibkan untuk bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Sedangkan Fasilitas
Kesehatan milik swasta yang memenuhi persyaratan dapat bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan. Tidak ada paksaan bagi Fasilitas Kesehatan milik
swasta yang telah memenuhi persyaratan untuk menjadi mitra BPJS
Kesehatan. Fasilitas Kesehatan milik swasta memiliki ruang untuk
mempertimbangkan kelayakan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. 11
![Page 27: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/27.jpg)
13
2.1.4.2.2 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan diselenggarakan secara terstruktur, berjenjang, dan
terintegrasi. Hirarki pelayanan kesehatan terdiri dari pelayanan kesehatan non
spesialistik di fasilitas kesehatan tingkat pertama, kemudian berjenjang ke
pelayanan kesehatan spesialistik dan subspesialistik di fasilitas kesehatan
tingkat lanjutan. 11
Setiap Peserta JKN terdaftar di satu Fasilitas Kesehatan tingkat pertama,
yaitu di Klinik atau Puskesmas. Peserta mendapatkan pelayanan kesehatan
komprehensif yang mencakup pelayanan peningkatan kesehatan (promotif),
pelayanan pencegahan sakit (preventif), serta pelayanan penyembuhan
(kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) oleh dokter keluarga dan dokter gigi
untuk kasus-kasus non spesialistik. 11
Selanjutnya, bila terdapat indikasi medis untuk penanganan spesialistik
atau subspesialistik, Dokter atau Dokter Gigi akan merujuk Peserta untuk
ditangani di Fasilitas Kesehatan tingkat lanjutan, yaitu di Rumah Sakit.
Setelah penanganan di Fasilitas Kesehatan tingkat lanjut selesai, Peserta akan
dirujuk kembali ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Tata cara pelayanan
kesehatan yang terstruktur, berjenjang dan terintegrasi tersebut bertujuan
untuk memberikan kesinambungan pelayanan kesehatan bagi Peserta JKN
secara efisien dan efektif. 11
BPJS Kesehatan memantau dan memelihara jaringan fasilitas kesehatan
dengan cara memonitor dan mengevaluasi implementasi perjanjian kerjasama,
melaksanakan kajian pemanfaatan pelayanan (utilization review), melakukan
seleksi ulang saat perpanjangan kontrak (recredentialing). 11
2.1.5 Kepersertaan
Ketentuan umum pserta meliputi : 11
1. Kepesertaan bersifat wajib dan mengikat dengan membayar iuran berkala
seumur hidup.
2. Kepesertaan wajib dilaksanakan secara bertahap hingga menjangkau
seluruh penduduk Indonesia.
![Page 28: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/28.jpg)
14
3. Kepesertaan mengacu pada konsep penduduk dengan mewajibkan warga
negara asing yang bekerja paling singkat enam bulan di Indonesia untuk
ikut serta.
4. Kepesertaan berkesinambungan sesuai prinsip portabilitas dengan
memberlakukan program di seluruh wilayah Indonesia dan menjamin
keberlangsungan manfaat bagi peserta dan keluarganya hingga enam
bulan pasca pemutusan hubungan kerja (PHK). Selanjutnya, pekerja yang
tidak memiliki pekerjaan setelah enam bulan PHK atau mengalami cacat
tetap total dan tidak memiliki kemampuan ekonomi tetap menjadi peserta
dan iurannya dibayar oleh Pemerintah. Kesinambungan kepesertaan
bagi pensiunan dan ahli warisnya akan dapat dipenuhi dengan
melanjutkan pembayaran iuran jaminan kesehatan oleh manfaat program
jaminan pensiun.
5. Setiap Peserta yang telah terdaftar di BPJS Kesehatan berhak
mendapatkan identitas Peserta yang merupakan identitas tunggal
yang berlaku untuk semua program jaminan sosial.
6. Pemutahiran data kepesertaan menjadi kewajiban Peserta untuk
melaporkannya kepada BPJS Kesehatan.
2.1.5.1 Masa Berlaku
Kepesertaan berlaku selama peserta membayar iuran. Bila
Peserta tidak membayar atau meninggal dunia, maka kepesertaan
hilang. 11
Bagi Peserta yang menunggak iuran, pemulihan kepesertaan
dilakukan dengan membayar iuran bulan berjalan disertai seluruh
tunggakan iuran beserta seluruh denda. 11
2.1.5.2 Peserta
Ketentuan mengenai Peserta dan Penerima Manfaat JKN diatur dalam: 11
1. UU No. 40 Tahun 2011 Pasal 20;
2. Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 Pasal 2,3;
3. Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 Pasal 4, 5;
![Page 29: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/29.jpg)
15
4. Surat Edaran Menteri Kesehatan No. 31 Tahun 2014.
2.1.5.2.1 Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI-JKN)
Adalah fakir miskin dan orang tidak mampu yang termasuk dalam daftar
penerima bantuan iuran JKN. Merujuk pada Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun
2011, fakir miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber
pencaharian atau memiliki sumber pencaharian namun tidak mampu memenuhi
kebutuhan hidup dasar yang layak bagi dirinya dan keluarganya. Sedangkan orang
tidak mampu adalah orang yang memiliki sumber mata pencaharian, gaji, atau
upah dan hanya mampu memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak, namun
tidak mampu membayar iuran JKN. 11
2.1.5.2.2 Bukan PBI-JKN
Peserta JKN yang tergolong Bukan PBI Jaminan Kesehatan adalah penduduk
yang tidak tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu, yang terdiri atas: 11
(1) Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya
(2) Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya
(3) Bukan Pekerja dan anggota keluarganya
Pekerja sebagaimana dimaksud di atas termasuk warga negara asing yang bekerja
di Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan.
Jaminan Kesehatan bagi Pekerja warga negara Indonesia yang bekerja di luar
negeri diatur dengan ketentuan peraturan perundang-undangan tersendiri.
2.2 Pelayanan Dokter
Pelayanan dokter merupakan kegiatan yang dilakukan oleh dokter kepada
pasien yang dilandasi oleh kompetensi dokter. Kompetensi dibangun dengan
landasan yang terdiri atas profesionalitas yang luhur, mawas diri dan
pengembangan diri, serta komunikasi efektif, dan ditunjang oleh pilar berupa
pengelolaan informasi, landasan ilmiah ilmu kedokteran, keterampilan klinis, dan
pengelolaan masalah kesehatan. 8, 12, 13
![Page 30: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/30.jpg)
16
Pelayanan dokter terdiri dari 5 aspek: 12, 13
1. Cepat Tanggap (Responsiveness) 12, 13
Cepat tanggap yaitu kemauan dokter untuk tanggap membantu para pasien
dan memberikan pelayanan yang cepat, tepat dengan disertai penyampaian jasa
yang jelas.
2. Kemampuan (Reliability) 12, 13
Kemampuan adalah potensi seseorang individu untuk menguasai keahlian
dalam melakukan suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang.
3. Jaminan (Assurance) 12, 13
Jaminan yaitu pemenuhan terhadap pelayanan yang diberikan
mengakibatkan pengguna jasa merasa terbebas dari risiko dan dapat memberikan
jaminan bagi pasien. Bila jaminan yang diberikan baik pada pelayanan yang
diberikan maka hasil yang didapat sangat menunjang suatu pelayanan dan apabila
jaminan yang diberikan kurang baik maka hasil yang didapat tidak dapat
memberikan kepuasan bagi pasien.
4. Perhatian (Empathy) 12, 13
Empati adalah perhatian yang dilaksanakan secara pribadi atau individu
terhadap pasien dengan menempatkan dirinya pada situasi pasien dalam hal ini
meliputi hubungan, komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan pasien.
5. Secara langsung (Tangible) 12, 13
Tangible (bukti fisik) yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan pegawai
dan sarana komunikasi serta keadaan operasional. Dengan demikian bukti
langsung/ wujud merupakan suatu indikator yang paling konkrit, wujud berupa
segala fasilitas yang secara nyata dapat terlihat.
2.2.1 Kompetensi Dokter
1. Profesionalitas yang Luhur
Pada kompetensi yang pertama ini, seorang dokter dituntut mampu
melaksanakan praktik kedokteran yang profesional sesuai dengan nilai dan prinsip
ke-Tuhan-an, moral luhur, etika, disiplin, hukum, dan sosial budaya. 13
![Page 31: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/31.jpg)
17
2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
Seorang dokter dituntut mampu melakukan praktik kedokteran dengan
menyadari keterbatasan, mengatasi masalah personal, mengembangkan diri,
mengikuti penyegaran dan peningkatan pengetahuan secara berkesinambungan
serta mengembangkan pengetahuan demi keselamatan pasien. 13
3. Komunikasi Efektif
Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan nonverbal
dengan pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega, dan profesi
lain. 13
4. Pengelolaan Informasi
Mampu memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi
kesehatan dalam praktik kedokteran. 13
5. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
Mampu menyelesaikan masalah kesehatan berdasarkan landasan ilmiah
ilmu kedokteran dan kesehatan yang mutakhir untuk mendapat hasil yang
optimum. 13
6. Keterampilan Klinis
Mampu melakukan prosedur klinis yang berkaitan dengan masalah
kesehatan dengan menerapkan prinsip keselamatan pasien, keselamatan diri
sendiri, dan keselamatan orang lain. 13
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan
Mampu mengelola masalah kesehatan individu, keluarga maupun
masyarakat secara komprehensif, holistik, terpadu dan berkesinambungan dalam
konteks pelayanan kesehatan primer. Menggambarkan bagaimana pilihan
kebijakan dapat memengaruhi program kesehatan masyarakat dari aspek fiskal,
administrasi, hukum, etika, sosial, dan politik. 13
![Page 32: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/32.jpg)
18
2.2.2 Komunikasi Efektif Dokter-Pasien
Komunikasi efektif tidak memerlukan waktu lama. Komunikasi efektif
memerlukan lebih sedikit waktu karena dokter mengenali kebutuhan pasien.
Dalam pemberian pelayanan medis, adanya komunikasi yang efektif antara dokter
dan pasien merupakan kondisi yang diharapkan sehingga dokter dapat melakukan
pengelolaan masalah kesehatan bersama pasien, berdasarkan kebutuhan pasien.14
Tujuan dari komunikasi efektif antara dokter dan pasien adalah
mengarahkan proses penggalian riwayat penyakit lebih akurat untuk dokter, lebih
memberikan dukungan pada pasien, dengan demikian lebih efektif dan efisien
bagi keduanya. 14
Menurut Kurzt (1998), dalam dunia kedokteran ada dua pendekatan komunikasi
yang digunakan14
:
1. Disease centered communication style atau doctor centered communication
style. Komunikasi berdasarkan kepentingan dokter dalam menegakkan
diagnosis, termasuk penyelidikan mengenai tanda dan gejala.
2. Illness centered communication style atau patient centered communication
style. Komunikasi berdasarkan apa yang dirasakan pasien tentang
penyakitnya. Di sini termasuk pendapat pasien, kekhawatirannya, harapannya,
apa yang menjadi kepentingannya serta apa yang dipikirkannya.
Komunikasi yang efektif merupakan komponen yang penting dalam
menumbuhkan kepercayaan hubungan antara dokter dan pasien. Kepercayaan dari
pasien dan ketersediaan dokter untuk menjelaskan informasi-informasi yang
berhubungan dengan riwayat penyakit pasien juga merupakan faktor pendukung
terlaksananya suatu proses komunikasi. Jalaludin Rakhmat menjelaskan bahwa
kepercayaan memberikan perspektif pada manusia dalam mempersepsi kenyataan,
memberikan dasar bagi pengambilan keputusan dan menentukan sikap terhadap
objek sikap. Komunikasi menjadi hal yang sangat disoroti pada seorang dokter
karena tidak banyak dokter yang mau meluangkan sedikit waktunya untuk
berbincang dengan pasiennya. 15
![Page 33: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/33.jpg)
19
Hubungan dalam konseling bersifat interpersonal, secara tatap muka
antara konselor dengan klien. Menurut Dedy Mulyana dalam bukunya “Ilmu
Komunikasi Suatu Pengantar”, komunikasi interpersonal adalah komunikasi
antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksinya secara langsung, baik verbal ataupun nonverbal. 15
Dalam konseling yang juga merupakan bagian dari komunikasi dokter–
pasien dikenal adanya GATHER, singkatan dari Greet-Ask-Tell-Help-Explain-
Return dengan pengertian sebagai berikut16
:
1. Greet (memberi salam)
Memberi salam kepada pasien di awal pertemuan akan menciptakan
hubungan yang baik. Berilah salam dengan ramah kepada tiap pasien pada saat
dia datang. Katakan kepada pasien hal-hal yang diharapkan selama pertemuan
tersebut dan yakinkan bahwa setiap pasien mempunyai privacy dan
kerahasiaannya akan dijaga. 16
2. Ask (bertanya)
Langkah berikutnya adalah bertanya, melalui pertanyaan tersebut dokter
dapat membantu pasien untuk menyatakan keinginan dan kebutuhannya serta
mengekspresikan perasaannya. Cara bertanya yang efektif yaitu16:
1. Gunakan nada suara yang menunjukkan minat, perhatian dan keramahan.
2. Gunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh pasien.
3. Ajukan satu pertanyaan dan tunggu jawabannya dengan penuh perhatian.
4. Ajukan pertanyaan yang dapat membantu pasien untuk menyampaikan
kebutuhan-kebutuhannya.
5. Gunakan kata-kata seperti “lalu?”, “dan”, “oh?”. Karena kata-kata tersebut
dapat meningkatkan keinginan pasien untuk lebih banyak bicara.
6. Hindari pertanyaan “mengapa?” karena dapat menimbulkan kesan mencari
kesalahan.
7. Gunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka, misalnya “Ceritakan...”,
“Bagaimana...” karena sangat bermanfaat untuk membina hubungan yang baik
dengan pasien dan dapat mengorek hal-hal yang terkait dengan penyakitnya.
![Page 34: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/34.jpg)
20
3. Tell (memberi informasi)
Setelah pasien selesai menyatakan keluhan dan kebutuhannya, berikanlah
informasi secara jelas sehingga dapat di mengerti oleh pasien yang kemudian
dapat membantu pasien untuk mengambil keputusan. 16
4. Help (memberi bantuan)
Bantuan diberikan ketika pasien yang mengalami kesulitan dalam
mengambil keputusan atau dalam menentukan sikap. Dalam hal ini dokter
memberikan bantuan agar pasien dapat memecahkan permasalahannya dengan
mudah. 16
5. Explain (memberi penjelasan)
Dokter memberikan penjelasan kepada pasien tentang keputusan yang
telah dipilihnya. Misalnya, bila pasien memilih salah satu metode keluarga
berencana atau jenis tindakan tertentu, berikan penjelasan tentang pilihannya
tersebut berikut dengan efek sampingnya. 16
6. Return (kontrol kembali)
Bila perlu, berikan kesempatan pada pasien untuk datang kembali. 16
Carma L. Bylund & Gregory Makoul dalam tulisannya tentang Emphatic
Communication in Physician-Patient Encounter (2002), menyatakan betapa
pentingnya empati ini dikomunikasikan. Dalam konteks ini empati disusun dalam
batasan definisi berikut14
:
1. Kemampuan kognitif seorang dokter dalam mengerti kebutuhan pasien (a
physician cognitive capacity to understand patient’s needs),
2. Menunjukkan afektifitas/sensitifitas dokter terhadap perasaan pasien (an
affective sensitivity to patient’s feelings),
3. Kemampuan perilaku dokter dalam memperlihatkan/menyampaikan
empatinya kepada pasien (a behavioral ability to convey empathy to patient).
![Page 35: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/35.jpg)
21
Sementara, Bylund & Makoul (2002) mengembangkan 6 tingkat empati
yang dikodekan dalam suatu sistem (The Empathy Communication Coding System
(ECCS) Levels), yaitu14
:
1. Level 0: Dokter menolak sudut pandang pasien
2. Level 1: Dokter mengenali sudut pandang pasien secara sambil lalu
3. Level 2: Dokter mengenali sudut pandang pasien secara implisit
4. Level 3: Dokter menghargai pendapat pasien
5. Level 4: Dokter mengkonfirmasi kepada pasien
6. Level 5: Dokter berbagi perasaan dan pengalaman (sharing feelings and
experience) dengan pasien.
Empati pada level 3 sampai 5 merupakan pengenalan dokter terhadap
sudut pandang pasien tentang penyakitnya, secara eksplisit. 14
![Page 36: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/36.jpg)
22
2.3 Kepuasan
Kepuasan merupakan perasaan seseorang berupa rasa puas atau kecewa
terhadap hasil akhir suatu produk atau pekerjaan dibandingkan dengan ekspektasi
yang ia harapkan. Jika hasilnya lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi,
seseorang akan merasa tidak puas. Jika sesuai atau melebih ekspektasi , seseorang
akan merasa puas. 17, 18, 19, 20
Kepuasan seseorang terhadap sesuatu dipengaruhi oleh banyak hal,
terutama hubungan loyalitas yang dimiliki seseorang terhadap suatu merk.
Seseorang akan lebih memilih suatu merk yang dia anggap sudah bagus bagi
dirinya. 17, 18, 19, 20
Ekspektasi seseorang terbentuk oleh beberapa hal yaitu, pengalaman orang
tersebut, saran dari teman dan orang lain, informasi dan janji dari penyedia
layanan atau pembuat produk. 17, 18, 19, 20
Kepuasan pasien merupakan tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dengan harapannya. Apabila
kinerja dibawah harapan, maka pasien akan kecewa. Bila kinerja sesuai dengan
harapan, pasien akan puas. 17, 19, 20
Menurut Teori Stacy Adams (Equity Theory), yang terpenting dalam teori
tersebut yaitu apa yang didapat (Inputs) dan apa yang dikeluarkan (Outputs). Pada
prinsipnya bahwa orang akan merasa puas tergantung pada apakah ia merasakan
keadilan (Equity) atau tidak atas situasi. Teori tersebut menjelaskan bahwa
Kepuasan Pasien bisa didapat apabila terdapat dua komponen yaitu Inputs dan
Outputs, yang berarti akan merasa puas tergantung pada apakah ia merasakan
keadilan. 17, 19, 20
![Page 37: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/37.jpg)
23
2.4 Kerangka Teori
2.5 Kerangka Konsep
Kepuasan
Responden Output
Aspek Perhatian (Empathy) 11
:
-Komunikasi Efektif
Pelayanan
dokter Input
Kepuasan
Responden Output
Aspek Perhatian (Empathy) 11
:
-Komunikasi Efektif
Pelayanan
dokter Input
Puas Sangat Puas Tidak Puas Kurang Puas Sangat Tidak Puas
![Page 38: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/38.jpg)
24
2.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Tabel 2.1 variabel dan definisi oprasional
No Variabel Definisi
oprasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur
Skala
ukur
1 Jenis
Kelamin
Responden
Identitas
responden
yang dapat
digunakan
untuk
membedakan
pasien laki-
laki atau
perempuan
Pengisian
kuesioner
Kuesioner a. Perempuan
(bobot 1)
b. Laki-laki
(bobot 2)
Nominal
2 Umur
Responden
masa hidup
responden
yang
dinyatakan
dalam satuan
tahun
Pengisian
kuesioner
Kuesioner a. 17-25 (bobot 1)
b. 26-35
(bobot 2)
c. 36-45
(bobot 3)
d. 46-55
(bobot 4)
e. 56-65 (bobot 5)
f. >65 (bobot 6)
Interval
3 Kepuasan
Responden
Perasaan
seseorang
terhadap hasil
akhir dari jasa
Pengisian
kuesioner
Kuesioner 1. Sangat Setuju
(bobot 1)
2. Setuju (bobot
2)
3. Kurang Setuju
(bobot 3)
4. Tidak Setuju
(bobot 4)
5. Sangat Tidak
Setuju (bobot
5)
Ordinal
![Page 39: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/39.jpg)
25
No Variabel Definisi
oprasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur
Skala
ukur
No Variabel Definisi
oprasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur
Skala
ukur
4 Pelayanan
Dokter
Kegiatan yang
dilakukan oleh
dokter kepada
pasien yang
dilandasi
kompetensi
dokter, meliputi:
1. Kesamaan
pelayanan
2. Keramahan
3. Perhatian
4. Keterampilan
Pengisian
kuesioner
Kuesioner 1. Sangat Setuju
(bobot 1)
2. Setuju (bobot
2)
3. Kurang Setuju
(bobot 3)
4. Tidak Setuju
(bobot 4)
5. Sangat Tidak
Setuju (bobot
5)
Ordinal
5 Peserta
JKN
Setiap orang
yang terdaftar di
BPJS dan berhak
menerima
pelayanan
kesehatan
Konfirmasi ke
petugas
administrasi
6 Mitra BPJS Fasilitas
kesehatan yang
bekerja sama
dengan BPJS
Bertanya ke
petugas
administrasi
![Page 40: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/40.jpg)
26
Bab III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Peneletian ini menggunakan desain observasional dengan pendekatan
potong lintang.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pisangan, Puskesmas Ciputat
Timur, Klinik Makmur Jaya, dan Klinik Makmur Jaya II.
3.3 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli hingga November 2016.
3.4 Populasi Penelitian
1. Populasi target adalah semua pasien yang berkunjung di Puskesmas
Pisangan, Puskesmas Ciputat Timur, Klinik Makmur Jaya, dan Klinik
Makmur Jaya II.
2. Populasi terjangkau adalah semua pasien yang telah menjadi peserta
Jaminan Kesehatan Nasional yang berkunjung di Puskesmas Pisangan,
Puskesmas Ciputat Timur, Klinik Makmur Jaya, dan Klinik Makmur Jaya
II.
3.5 Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah pasien yang telah
menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional yang berkunjung di Puskesmas
Pisangan, Puskesmas Ciputat Timur Klinik Makmur Jaya dan Klinik Makmur
Jaya II.
![Page 41: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/41.jpg)
27
Penelitian ini menggunakan rumus deskriptif kategorik17
Zα = Deviat baku alfa
P = Proporsi kategori yang diteliti
Q = proporsi sampel yang tidak dapat diolah (1-P)
d = tingkat kesalahan/presisi
n = Besar sample
dari rumus tersebut peneiliti menetapkan alfa sebesar 5% sehingga Zα = 1,96.
Karena belum ada penelitian sebelumnya, peneliti menetapkan P = 50 % sehingga
Q = 50 %, dengan nilai presisi (d) sebesar 10 % maka didapatkan :
Besar sampel yang akan peniliti teliti sebesar 96 orang. Karena terdapat 4 tempat
maka besar sampel dibagi 4 sehingga 24 orang untuk satu tempat.
3.6 Teknik Sampling
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah cluster random sampling.
Pertama, pada setiap lokasi penelitian dipilih pasien yang merupakan peserta JKN.
Kemudian, dilakukan randomisasi dengan cara pengocokan nomor antrian pasien,
lalu nomor yang keluar akan menjadi subjek penelitian. Bila jumlah responden
sudah tercukupi, maka pemilihan subjek penelitian dihentikan. Namun, bila
terdapat subjek yang tidak setuju untuk mengisi kuesioner maka dilakukan
pengocokan kembali sampai jumlah sampel terpenuhi.
![Page 42: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/42.jpg)
28
3.7 Kriteria Sampel
3.7.1 Kriteria Inklusi
1. Pasien peserta JKN yang berobat ke Puskesmas dan Klinik
2. Pasien dapat membaca
3. Pasien tidak mengalami gangguan jiwa
4. Pasien Usia 18 – 75 Tahun
5. Pasien dapat menulis
6. Pasien dapat diajak berkomunikasi
3.7.2 Kriteria Eksklusi
1. Pasien peserta JKN yang menolak untuk mengisi kuesioner
2. Pasien dalam keadaan sakit berat
3. Pasien yang perlu penanganan emergensi
4. Responden yang tidak mengisi Identitas diri
![Page 43: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/43.jpg)
29
3.8 Cara Kerja Penelitian
3.9 Managemen Data
3.9.1 Metode Pengumpulan Data
3.9.1.1 Alat dan Instrumen
Materi dan alat yang akan digunakan meliputi :
1. Informed consent
2. Lembar Identitas
3. Kuesioner Penelitian
Persetujuan
judul oleh
pembimbing
Pembuatan
BAB 1, 2 dan 3
Pembuatan instrumen
penelitian
Persetujuan
penyebaran
kuesioner oleh
pembimbing
Perizinan pihak
fasilitas kesehatan
untuk validasi
Pengambilan
data
Pengolahan data
Revisi oleh
pembimbing
Persiapan ujian
proposal
Tidak Ya
Pertemuan dengan
pembimbing 1 dan 2
Penetapan topik atau
tema penelitian oleh
pembimbing
Menyiapkan
judul penelitian
Validasi instrumen
![Page 44: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/44.jpg)
30
Tabel 3.1 Komponen pertanyaan dalam kuesioner
Komponen Nomor pertanyaan Jumlah pertanyaan
a.Karakteristik responden
Jenis Kelamin
Umur
Pekerjaan
b. Komunikasi Dokter: 2-16
c. Kepuasan Responden 17 1
3.9.2 Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer berupa kuesioner. Data
Primer adalah data yang langsung didapatkan oleh peneliti.
3.9.3 Pengumpulan Data
Penelitian dilaksanakan setelah respoden menyetujui untuk mengisi
kuesioner. Responden dipilih secara acak dengan kriteria sudah terdaftar sebagai
peserta JKN. Setelah itu responden diminta untuk mengisi kuesioner. Hasil
kuesioner digunakan untuk mengkategorikan responden menjadi Sangat Puas,
Puas, Tidak Puas dan Sangat Tidak Puas. Responden yang telah mengisi
kuesioner akan mendapatkan bingkisan.
3.9.4 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas bertujuan untuk mengukur kesahihan alat ukur yang
digunakan untuk mengukur suatu data dalam suatu penelitian. Dalam penelitian
kali ini alat ukur yang akan digunakan adalah kuesioner. Uji reliabilitas dilakukan
untuk mengetahui ketepatan hasil pengukuran apabila dilakukan dua kali atau
lebih dengan alat ukur yang sama. Dalam Penelitian ini peneliti menggunakan
program SPSS versi 23 untuk uji validitas dan reliabilitas.
1
1
1
15
![Page 45: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/45.jpg)
31
Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji
validitas dilakukan di Klinik Makmur Jaya 1 dan dilakukan kepada 20 orang
pasien peserta JKN yang berobat ke klinik tersebut. Uji validitas dilakukan pada
bulan Oktober 2016.
![Page 46: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/46.jpg)
32
3.9.5 Alur Pengambilan Data
Pasien Peserta JKN
Meminta persetujuan Pasien untuk
mengisi Kuesioner
Pengisian Kuesioner
Input Data
Pengolahan dan analisis
data
Randomisasi Subjek
Penelitian
Sesuai Kriteria Inklusi Tidak Sesuai Kriteria
Inklusi
Pasien Menyetujui Pasien Tidak
Menyetujui
Clearing Data
Penulisan Laporan
Pembuatan Kuesioner
Validasi Kuesioner
Revisi Kuesioner
![Page 47: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/47.jpg)
33
3.9.6 Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data menggunakan software SPSS dengan tahap sebagai berikut:
1) Tahap editing, yaitu dengan mengedit data yang tersedia. Tahap ini
mencakup pengecekan kembali kuesioner yang telah diisi, lengkap atau
tidak.
2) Tahap coding, yaitu menuliskan kode untuk masing-masing item.
3) Tahap entry, yaitu memasukan data yang berupa kode ke dalam program
komputer kemudian dimasukkan ke dalam tabel pengukuran.
4) Tahap cleaning, yaitu pengecekan kembali data yang telah dimasukkan
dan diperiksa adanya kejanggalan.
5) Analisis data.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan program komputer
IBM SPSS Statistics versi 23. Adapaun analisis yang dilakukan adalah :
3.9.6.1 Analisa univariat
Analisa univariat dalam penelitian ini mengggunakan rumus:
Keterangan
P = Presentasi
F = Frekuensi
n = Jumlah seluruh populasi
Pada penelitian ini, hasil yang didapatkan berupa distribusi frekuensi
responden berupa usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat kepuasan, dan pelayanan
dokter. Penyajian data ditampilkan dalam bentuk tabel univariat.
3.9.7 Interpretasi data
Interpretasi data dilakukan secara deskriptif.
![Page 48: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/48.jpg)
34
Bab IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian bertujuan untuk melihat kepuasan pasein peserta JKN terhadap
pelayanan dokter di puskesmas dan klinik. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas
pisangan, Puskesmas Ciputat Timur, Klinik Makmur Jaya 1 dan Klinik Makmur
Jaya 2.
4.1.1 Puskesmas Pisangan
Puskesmas Pisangan terletak di Jalan Hijau Lestari Vll, Ciputat Timur,
Kota Tangerang Selatan, Banten 15419, Indonesia dan rata – rata jumlah pasien
perharinya mencapai 50 pasien/hari.20
Puskesmas pisangan adalah puskesmas yang ada di kecamatan Ciputat
Timur, terletak di sebelah tenggara Tanggerang, dengan luas wilayah : 797 Ha,
dengan sebagian besar tanah darat dan sisanya rawa. Adapun letak Puskesmas
Pisangan berada dengan batas-batas sebagai berikut 20
:
a. Sebelah Barat: Wilayah Kerja PKM Ciputat ( Kecamatan Ciputat )
b. Sebelah Timur: Daerah Khusus Ibukota Jakarta
c. Sebelah Utara: Wilayah Kerja Puskesmas Jurangmangu Timur
(Kecamatan Pondok Aren)
d. Sebelah Selatan: Wilayah Kerja PKM Pamulang ( Kelurahan Pondok Cabe
Ilir)
Cakupan wilayah kerja puskesmas pisangan terdiri dari 2 Kelurahan yaitu
Kelurahan Pisangan dan Kelurahan Cireundeu
Tenaga medis yang terdapat di Puskesmas Pisangan yaitu20
:
a. Analis : 1 ( satu ) orang
b. Asisten Apoteker : 1 ( satu ) orang
![Page 49: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/49.jpg)
35
c. Bidan : 7 ( tujuh ) orang
d. Dokter Gigi : 1 ( satu ) orang
e. Perawat Gigi : 1 ( satu ) orang
f. Dokter Umum : 2 ( dua ) orang
g. Perawat : 4 ( empat ) orang
h. Sanitarian : 1 ( satu ) orang
4.1.2 Puskesmas Ciputat Timur
Puskesmas Ciputat Timur terletak di Jalan Anggur, Rempoa, Ciputat
Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten 15412, Indonesia dan rata – rata pasien
perharinya mencapai 85 pasien/hari. 21
a. Letak Wilayah
Puskesmas Ciputat Timur merupakan salah satu dari 4 Puskesmas yang
ada di wilayah Kecamatan Ciputat Timur. Letaknya berbatasan dengan21
:
a. Sebelah Utara : Daerah Khusus Ibukota Jakarta
b. Sebelah Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat
c. Sebelah Barat : Wilayah Kerja Puskesmas Rengas dan Daerah Khusus
Ibukota Jakarta
d. Sebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan
b. Jarak Wilayah
Puskesmas Ciputat Timur terletak ±8 km sebelah Utara Kota Tangerang
Selatan. Luas wilayah Kecamatan Ciputat Timur kira-kira Ha dengan sebagian
besar berupa tanah darat/ kering (93,64%), sisanya adalah tanah rawa/ danau. 21
Puskesmas Ciputat Timur terletak di Jalan Rempoa No.1 Kelurahan
Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten.
Dibangun di atas tanah seluas 600 m2 dengan luas bangunan lebih kurang 1000
m2. 21
Wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur terdiri dari 2 kelurahan yaitu
Kelurahan Rempoa dan Kelurahan Cempaka Putih. 21
![Page 50: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/50.jpg)
36
4.1.3 Klinik Makmur Jaya I
Klinik Makmur Jaya I tereletak di Jalan W.R. Supratman No.29, Cempaka
Putih, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia dan rata
– rata pasienperharinya mencapai 120 pasien/hari. Apotik dan Klinik Makmur I
Jaya berdiri pada tanggal 1 Juni 2009. Klinik Makmur Jaya memiliki Luas
Bangunan sebesar = 358 m3 dengan luas total beserta halaman depan dan
belakang lebih kurang 800 m2 dengan listrik memiliki daya sebesar 11000 Kw. 22
4.1.4 klinik Makmur Jaya II
Klinik Makmur Jaya II terletak di Jalan Raya Puspitek Gang. 99 No.5,
Babakan, Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten 15315, Indonesia dan rata – rata
pasien perharinya mencapai 50 pasien/hari. Klinik Makmur Jaya II melayani
pelayanan kesehatan tingkat pertama / dasar dan rujukan 24 jam ; seperti
pengobatan umum dasar, gigi umum, persalinan normal / fisiologis, pelayanan
promotif-preventif kesehatan melalui penyuluhan kesehatan, olah raga berupa
senam jantung sehat, dan pengajian baca alquran bagi ibu-ibu dan anak-anak. 23
Populasi penelitian adalah seluruh pasien peserta JKN yang datang untuk
berobat di puskesmas dan klinik. Dari populasi tersebut peneliti mendapatkan
sampel sebanyak 96 responden, dengan rincian : 24 responden di Puskesmas
Ciputat Timur, 24 reponden di Puskesmas Ciputat Timur, 24 responden di Klinik
Makmur Jaya 1 dan 24 Responden Klinik Makmur Jaya 2. Penelitian dilakukan
dengan cara mengumpulkan data dari kuesioner yang diisi oleh pasien peserta
JKN. 23
![Page 51: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/51.jpg)
37
4.2 Hasil
Tabel 4.1 berikut ini menyajikan jumlah kuisioner yang disebarkan kepada
responden.
Tabel 4.1 Jumlah Kuesioner
Keterangan Jumlah Presentase
Jumlah kuesioner yang disebar 104 100%
Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0 0%
Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 8 7,77%
Jumlah kuesioner yang dapat diolah 96 92,3%
Didapatkan kuesioner yang tersebar sebanyak 104, dan kuesioner yang dapat
diolah ada sebanyak 96 kuesioner. Sedangkan 8 kuesioner tidak dapat diolah.
4.2.1 Hasil Uji Instrumen Penelitian
4.2.1.1 Hasil Uji Validitas Data
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Corelation,
suatu pertanyaan dikatakan valid jika nilai Pearson Corelation lebih dari nilai r
tabel. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS.
Setelah data dimasukkan kedalam SPSS didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Data
Nomor Pernyataan Pearson Corelation Sig
(2-tailed) Keterangan
Pernyataan 1 0,687 0,001 Valid
Pernyataan 2 0,639 0,002 Valid
Pernyataan 3 0,639 0,002 Valid
Pernyataan 4 0,812 0,000 Valid
Pernyataan 5 0,783 0,000 Valid
Pernyataan 6 0,761 0,000 Valid
Pernyataan 7 0,841 0,000 Valid
Pernyataan 8 0,780 0,000 Valid
![Page 52: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/52.jpg)
38
Nomor Pernyataan Pearson Corelation Sig
(2-tailed) Keterangan
Pernyataan 9 0,858 0,000 Valid
Pernyataan 10 0,771 0,000 Valid
Pernyataan 11 0,644 0,002 Valid
Pernyataan 12 0,778 0,000 Valid
Pernyataan 13 0,841 0,000 Valid
Pernyataan 14 0,643 0,002 Valid
Pernyataan 15 0,697 0,001 Valid
Pernyataan 16 0,746 0,000 Valid
Pernyataan 17 0,824 0,000 Valid
Tabel 4.2 menujukkan bahwa nilai pearson correlation semua pernyataan
lebih besar dari 0,4438 yang merupakan nilai baku uji 2 arah pada tabel r untuk
validasi kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 20 orang. Hal ini
menunjukkan semua pertanyaan layak dan dapat diandalkan untuk penelitian.
4.2.1.2 Hasi Uji Reliabilitas Data
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen
penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach
Alpha berada diatas 0,60. Tabel 4.3 menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk
variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Data
Cronbach's
Alpha
N of
Items
0.874 17
Tabel 4.3 menunjukkan nilai cronbach’s sebesar 0,874. Nilai cronbach’s
yang baik adalah 0,70 – 0,95.24
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha
lebih dari 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang
digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila
![Page 53: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/53.jpg)
39
pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan
jawaban sebelumnya.
4.3 Analisis Univariat
4.3.1 Karakteristik Responden
Tabel 4.4 Karakeristik Responden
Karakteristik Responden
Frekuensi
Persentase(%)
Total (N)
Total (%)
Jenis
Kelamin
Laki - laki 37 38,5
96
100 Perempuan 59 61,5
Umur
(Tahun)
17 - 25 2 2,1
96
100 26 - 35 30 31,3
36 - 45 29 30,2
46 - 55 25 26
56 - 65 6 6,3
> 65 4 4,2
Pekerjaan
Pegawai Swasta 4 4,2
96
100 Pegawai Negeri
Sipil
6 6,3
Ibu Rumah
Tangga
40 41,7
Guru 4 4,2
Karyawan 23 24
Wiraswasta 17 17,7
Tidak Memiliki
Pekerjaan Tetap
2 2,1
![Page 54: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/54.jpg)
40
4.3.1.1 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin
Gambar 4.1 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin (n=96)
Didapatkan responden yang terbanyak adalah perempuan sebanyak 59
orang (61,5 %) dan laki – laki sebanyak 37 orang (38,5 %) dengan total responden
sebanyak 96 orang.
4.3.1.2 Distribusi responden berdasarkan umur
Gambar 4.2 Distribusi responden berdasarkan umur (n=96)
38,5
61,5
0
10
20
30
40
50
60
70
Per
sen
tase
(%
)
Laki-laki
Perempuan
2,1
31,3 30,2
26
6,3
4,2
0
5
10
15
20
25
30
35
Per
sen
tase
(%
)
17-25
26-35
36-45
46-55
56-65
>65
![Page 55: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/55.jpg)
41
Didapatkan responden yang terbanyak adalah responden yang berumur
antara 26 - 35 sebanyak 30 orang (31,3 %) dengan total responden sebanyak 96
orang.
4.3.1.3 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan
Gambar 4.3 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan (n=96)
Didapatkan responden yang terbanyak adalah responden yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga sebanyak 40 orang (41,7 %) dengan total responden
sebanyak 96 orang.
4.3.1.4 Kesamaan Pelayanan Dokter Terhadap Peserta JKN dan Bukan
Peserta JKN
Tabel 4.5 Kesamaan Pelayanan Dokter Terhadap Peserta JKN dan Bukan Peserta
JKN
Pelayanan Dokter
Frekuensi
Persentase (%)
Total
(N)
Total
(%)
Kesamaan Pelayanan
Dokter Terhadap
Peserta JKN dan Bukan
Peserta JKN
Sangat Setuju 9 9,4
96
100
Setuju 63 65,6
Kurang Setuju 24 25
4,2
6,3
41,7
4,2
24
17,7
2,1
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Per
sen
tase
(%
)
Pegawai Swasta
PNS
IRT
Guru
Karyawan
Wiraswasta
Tidak Bekerja
![Page 56: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/56.jpg)
42
Gambar 4.4 Kesamaan Pelayanan Dokter Terhadap Peserta JKN dan
Bukan Peserta JKN (n=96)
Didapatkan bahwa dari 96 responden, 63 (65,6 %) responden menyatakan
setuju, dan 24 (25 %) responden menyatakan kurang setuju.
4.3.1.5 Komunikasi Dokter
Tabel 4.6 Komunikasi Dokter
Komunikasi Dokter
Frekuensi
Persentase
(%)
Total
(N)
Total
(%)
Dokter Ramah Terhadap
Peserta JKN
Sangat Setuju 22 22,9
96
100 Setuju 74 77,1
Dokter Memberikan Perhatian
Kepada Peserta JKN
Sangat Setuju 15 15,6
96
100 Setuju 78 81,3
Kurang Setuju 3 3,1
Dokter Menanyakan Kondisi
Pasien Peserta JKN
Sangat Setuju 14 14,6
96
100 Setuju 78 81,3
Kurang Setuju 4 4,2
Dokter Mendengarkan
Keluhan Pasien Peserta JKN
Sangat Setuju 21 21,9
96
100 Setuju 74 77,1
Kurang Setuju
1 1
9,4
65,6
25
0
10
20
30
40
50
60
70
Per
sen
tase
(%
)
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
![Page 57: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/57.jpg)
43
Komunikasi Dokter
Frekuensi Persentase
(%)
Total
(N)
Total
(%)
Dokter Menjelaskan Kondisi
Pasien Peserta JKN
Sangat Setuju 21 21,9
96
100 Setuju 69 71,9
Kurang Setuju 6 6,3
Dokter Memberikan
Penjelasan Sebelum
Melakukan Pemeriksaan Fisik
Pada Pasien Peserta JKN
Sangat Setuju 19 19,8
96
100 Setuju 69 71,9
Kurang Setuju 8 8,3
Dokter Memberikan
Informasi Sebelum
Memberikan Saran
Pemeriksaan Penunjang Pada
Pasien Peserta JKN
Sangat Setuju 14 14,6
96
100 Setuju 75 78,1
Kurang Setuju 7 7,3
Dokter Memberikan
Informasi Tentang Risiko
Suatu Tindakan Kepada
Pasien Peserta JKN
Sangat Setuju 8 8,3
96
100 Setuju 72 75
Kurang Setuju 16 16,7
Dokter Mempersilahkan
Pasien Peserta JKN Untuk
Bertanya
Sangat Setuju 12 12,5
96
100 Setuju 80 83,3
Kurang Setuju 4 4,2
Dokter Menjawab Pertanyaan
Pasien Peserta JKN
Sangat Setuju 11 11,5
96
100 Setuju 82 83,4
Kurang Setuju 3 3,1
Dokter Menghargai Privasi
Pasien Peserta JKN
Sangat Setuju 12 12,5
96
100 Setuju 79 82,3
Kurang Setuju 5 5,2
Dokter Memberikan
Penjelasan Tentang Cara Dan
Waktu Meminum Obat Yang
Benar Kepada Pasien Peserta
JKN
Sangat Setuju 13 13,5
96
100 Setuju 78 81,3
Kurang Setuju 5 5,2
![Page 58: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/58.jpg)
44
Komunikasi Dokter
Frekuensi Persentase
(%)
Total
(N)
Total
(%)
Dokter Memberikan
Penjelasan Tentang Efek
Samping Obat Kepada Pasien
Peserta JKN
Sangat Setuju 10 10,4
96
100 Setuju 79 82,3
Kurang Setuju 7 7,3
Dokter Memberikan
Informasi Tentang Apa Yang
Harus Dilakukan Saat
Keluhan Peserta JKN Tidak
Menghilang / Kembali
Timbul / Semakin Parah
Sangat Setuju 11 11,5
96
100 Setuju 71 74
Kurang Setuju 14 14,6
Dokter Memberikan
Informasi Tentang Siapa
Yang Harus Dihubungi Saat
Keluhan Peserta JKN Tidak
Menghilang / Kembali
Timbul / Semakin Parah
Sangat Setuju 9 9,4
96
100 Setuju 68 70,8
Kurang Setuju 19 19,8
Gambar 4.5 Dokter Ramah Terhadap Peserta JKN (n=96)
Didapatkan bahwa dari 96 responden, 74 (77,1 %) responden menyatakan
setuju.
22,9
77,1
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Per
sen
tase
(%
)
Sangat Setuju
Setuju
![Page 59: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/59.jpg)
45
Gambar 4.6 Dokter Memberikan Perhatian Kepada Peserta JKN (n=96)
Didapatkan bahwa dari 96 responden, 78 (81,3 %) responden menyatakan
setuju, dan 3 (3,1 %) responden menyatakan kurang setuju.
Gambar 4.7 Dokter Menanyakan Kondisi Pasien Peserta JKN (n=96)
Didapatkan bahwa dari 96 responden, 78 (81,3 %) responden menyatakan
setuju, dan 4 (4,2 %) responden menyatakan kurang setuju.
15,6
81,3
3,1
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Per
sen
tase
(%
) Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
14,6
81,3
4,2
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Per
sen
tase
(%
)
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
![Page 60: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/60.jpg)
46
Gambar 4.8 Dokter Mendengarkan Keluhan Pasien Peserta JKN (n=96)
Didapatkan bahwa dari 96 responden, 74 (77,1 %) responden menyatakan
setuju, dan 1 (1 %) responden menyatakan kurang setuju.
Gambar 4.9 Dokter Menjelaskan Kondisi Pasien Peserta JKN (n=96)
Didapatkan bahwa dari 96 responden, 69 (71,9 %) responden menyatakan
setuju, dan 6 (6,3 %) responden menyatakan kurang setuju.
21,9
77,1
1 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Per
sen
tase
(%
) Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
21,9
71,9
6,3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Per
sen
tase
(%
)
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
![Page 61: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/61.jpg)
47
Gambar 4.10 Dokter Memberikan Penjelasan Sebelum Melakukan
Pemeriksaan Fisik Pada Pasien Peserta JKN (n=96)
Didapatkan bahwa dari 96 responden, 69 (71,9 %) responden menyatakan
setuju, dan 8 (8,3 %) responden menyatakan kurang setuju.
Gambar 4.11 Dokter Memberikan Informasi Sebelum Memberikan Saran
Pemeriksaan Penunjang Pada Pasien Peserta JKN (n=96)
Didapatkan bahwa dari 96 responden, 75 (78,1 %) responden menyatakan
setuju, dan 7 (7,3 %) responden menyatakan kurang setuju.
19,8
71,9
8,3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Per
sen
tase
(%
)
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
14,6
78,1
7,3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Per
sen
tase
(%
)
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
![Page 62: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/62.jpg)
48
Gambar 4.12 Dokter Memberikan Informasi Tentang Risiko Suatu
Tindakan Kepada Pasien Peserta JKN (n=96)
Didapatkan bahwa dari 96 responden, 72 (75,0 %) responden menyatakan
setuju, dan 16 (16,7 %) responden menyatakan kurang setuju.
Gambar 4.13 Dokter Mempersilahkan Pasien Peserta JKN Untuk Bertanya
(n=96)
Didapatkan bahwa dari 96 responden, 80 (83,3 %) responden menyatakan
setuju, dan 4 (4,2 %) responden menyatakan kurang setuju.
8,3
75
16,7
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Per
sen
tase
(%
)
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
12,5
83,3
4,2
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Per
sen
tase
(%
)
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
![Page 63: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/63.jpg)
49
Gambar 4.14 Dokter Menjawab Pertanyaan Pasien Peserta JKN (n=96)
Didapatkan bahwa dari 96 responden, 82 (85,4 %) responden menyatakan
setuju, dan 3 (3,1 %) responden menyatakan kurang setuju.
Gambar 4.15 Dokter Menghargai Privasi Pasien Peserta JKN (n=96)
Didapatkan bahwa dari 96 responden, 79 (82,3 %) responden menyatakan
setuju, dan 5 (5,2 %) responden menyatakan kurang setuju.
11,5
85,4
3,1
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Per
sen
tase
(%
) Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
12,5
82,3
5,2
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Per
sen
tase
(%
)
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
![Page 64: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/64.jpg)
50
Gambar 4.16 Dokter Memberikan Penjelasan Tentang Cara Dan Waktu
Meminum Obat Yang Benar Kepada Pasien Peserta JKN (n=96)
Didapatkan bahwa dari 96 responden, 78 (81,3 %) responden menyatakan
setuju, dan 5 (5,2 %) responden menyatakan kurang setuju.
Gambar 4.17 Dokter Memberikan Penjelasan Tentang Efek Samping Obat
Kepada Pasien Peserta JKN (n=96)
Didapatkan bahwa dari 96 responden, 79 (82,3 %) responden menyatakan
setuju, dan 7 (7,3 %) responden menyatakan kurang setuju.
13,5
81,3
5,2
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Per
sen
tase
(%
)
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
10,4
82,3
7,3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Per
sen
tase
(%
)
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
![Page 65: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/65.jpg)
51
Gambar 4.18 Dokter Memberikan Informasi Tentang Apa Yang Harus
Dilakukan Saat Keluhan Peserta JKN Tidak Menghilang / Kembali Timbul /
Semakin Parah (n=96)
Didapatkan bahwa dari 96 responden, 71 (74,0 %) responden menyatakan
setuju, dan 14 (14,6 %) responden menyatakan kurang setuju.
Gambar 4.19 Dokter Memberikan Informasi Tentang Siapa Yang Harus
Dihubungi Saat Keluhan Peserta JKN Tidak Menghilang / Kembali Timbul /
Semakin Parah (n=96)
Didapatkan bahwa dari 96 responden, 68 (70,8 %) responden menyatakan
setuju, dan 19 (19,8 %) responden menyatakan kurang setuju.
11,5
74
14,6
0
10
20
30
40
50
60
70
80P
erse
nta
se (
%)
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
9,4
70,8
19,8
0
20
40
60
80
Per
sen
tase
(%
)
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
![Page 66: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/66.jpg)
52
4.3.1.6 Kepuasan Responden Terhadap Komunikasi Dokter
Gambar 4.20 Kepuasan Responden Terhadap Komunikasi Dokter (n=96)
Didapatkan bahwa dari 96 responden, 73 (76,0 %) responden menyatakan
puas.
4.4 Pembahasan
4.4.1 Karakteristik Responden
Hasil penelitian ini didapatkan pada keempat fasilitas kesehatan, jumlah
perempuan lebih banyak daripada jumlah laki-laki. Menurut peneliti, hal ini
disebabkan karena pada saat pengambilan data dilakukan banyak laki-laki yang
bekerja, sehingga hanya sedikit yang mendatangi fasilitas kesehatan. Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian Akuba (2013), yang menunjukkan bahwa mayoritas
responden berjenis kelamin perempuan.12
Berbeda dengan pendapat Pohan
(2007), studinya menunjukkan lebih banyak responden yang berjenis kelamin pria
daripada wanita.29
Hasil penelitian di keempat fasilitas kesehatan, sebagian besar responden
berumur 26 - 35 tahun. Hal ini dapat diartikan bahwa Masa dewasa lebih banyak
dibanding dengan pasien yang tua. Menurut peneliti, hal ini dikarenakan usia 26-
35 tahun merupakan usia produktif sehingga pasien pada usia tersebut sering
memeriksakan kondisinya ke dokter agar tetap bisa mencari nafkah. Hal ini
berbeda dengan hasil penelitian Akuba (2013) yang menunjukkan bahwa sebagian
24
76
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Per
sen
tase
(%
)
Sangat Puas
Puas
![Page 67: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/67.jpg)
53
besar responden berumur 17-25 tahun.12
Menurut Pohan (2007), pasien yang lebih
tua lebih banyak dibanding pasien muda.29
Pada penelitian ini didapatkan mayoritas responden bekerja sebagai ibu
rumah tangga. Menurut pendapat peneliti, hal ini terjadi akibat beban kerja ibu
rumah tangga yang tergolong berat sehingga ibu rumah tangga sering
memeriksakan kondisinya ke dokter agar tetap bisa melaskanakan pekerjaan
rumah tangga. Menurut Notoadmodjo (2001), pekerjaan erat kaitannya dengan
kejadian kesakitan dimana timbulnya penyakit dapat melalui beberapa jalan yaitu
karena adanya faktor lingkungan yang langsung menimbulkan kesakitan, situasi
pekerjaan yang penuh dengan stres dan ada tidaknya gerak badan didalam
pekerjaan.
4.4.2 Pelayanan Dokter
Pada penelitian ini didapatkan bahwa mayoritas responden menyatakan
setuju terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa pelayanan dokter sama
terhadap pasien peserta JKN maupun pasien yang bukan peserta JKN. Hal ini
menandakan bahwa pelayanan dokter di keempat fasilitas kesehatan sama
terhadap pasien peserta JKN maupun pasien yang bukan peserta JKN. Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian Izzah (2014) yang menyatakan bahwa dokter yang
berada di unit rawat inap Puskesmas Mlonggo Kabupaten Jepara tidak
membedakan pelayanan kepada pasien peserta JKN maupun pasien yang bukan
peserta JKN.28
4.4.3 Komunikasi Dokter
Pada penelitian ini juga didapatkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa dokter ramah
terhadap pasien peserta JKN. Hal ini dapat diartikan bahwa dokter pada keempat
fasilitas kesehatan sudah ramah kepada pasien peserta JKN. Hal ini dapat
disebabkan karena dokter Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Izzah (2014) yang
menyatakan bahwa dokter yang berada di unit rawat inap Puskesmas Mlonggo
Kabupaten Jepara sangat ramah. 28
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Korsch
(1968) yang menyatakan bahwa dokter yang berada di unit gawat darurat Rumah
Sakit Los Angeles sangat ramah.33
![Page 68: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/68.jpg)
54
Hasil penelitian ini juga menyebutkan bahwa kebanyakan responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa dokter
memberikan perhatian kepada peserta JKN. Hal ini dapat diartikan bahwa dokter
pada keempat fasilitas kesehatan memberikan perhatian kepada pasien peserta
JKN. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Izzah (2014) yang menyatakan bahwa
dokter yang berada di unit rawat inap Puskesmas Mlonggo Kabupaten Jepara
memberikan perhatian kepada pasien. 28
Dari hasil penelitian ini juga didapatkan kebanyakan responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa dokter
menanyakan kondisi pasien peserta JKN. Hal ini berarti bahwa dokter pada
keempat fasilitas kesehatan sudah menanyakan kondisi pasien saat pasien
berkonsutasi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Izzah (2014) yang
menyatakan bahwa dokter yang berada di unit rawat inap Puskesmas Mlonggo
Kabupaten Jepara sudah menanyakan kondisi pasien. 28
Hal ini juga didukung
oleh hasil penelitian Arumsari (2013) yang menyatakan bahwa dokter yang berada
di RSUD Tugurejo Semarang sudah menanyakan kondisi pasien.15
Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian Korsch (1968) yang menyatakan bahwa dokter yang
berada di unit gawat darurat Rumah Sakit Los Angeles sudah menanyakan kondisi
pasien.33
Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa dokter
mendengarkan keluhan pasien peserta JKN. Hal ini berarti bahwa dokter pada
keempat fasilitas kesehatan mendengarkan apa yang dikeluhkan oleh pasien
peserta JKN. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Izzah (2014) yang menyatakan
bahwa dokter yang berada di unit rawat inap Puskesmas Mlonggo Kabupaten
Jepara mendengarkan apa yang dikeluhkan oleh pasien. 28
Dari hasil penelitian ini juga didapatkan kebanyakan responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa dokter
menjelaskan kondisi pasien peserta JKN. Hal ini berarti bahwa dokter pada
keempat fasilitas kesehatan sudah menjelaskan kondisi pasien saat pasien
berkonsutasi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Izzah (2014) yang
menyatakan bahwa dokter yang berada di unit rawat inap Puskesmas Mlonggo
Kabupaten Jepara sudah menjelaskan kondisi pasien. 28
Hal ini juga didukung oleh
![Page 69: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/69.jpg)
55
hasil penelitian Arumsari (2013) yang menyatakan bahwa dokter yang berada di
RSUD Tugurejo Semarang sudah menjelaskan kondisi pasien. 15
Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian Cornstock (1982) yang menyatakan bahwa dokter yang
berada di Rumah Sakit Meksiko sudah menjelaskan kondisi pasien.36
Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa dokter
memberikan penjelasan sebelum melakukan pemeriksaan fisik pada pasien peserta
JKN. Hal ini berarti bahwa dokter pada keempat fasilitas kesehatan sudah
memberikan penjelasan sebelum melakukan pemeriksaan fisik pada pasien peserta
JKN. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Izzah (2014) yang menyatakan bahwa
dokter yang berada di unit rawat inap Puskesmas Mlonggo Kabupaten Jepara
sudah memberikan penjelasan sebelum melakukan pemeriksaan fisik pada pasien.
28 Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian Arumsari (2013) yang menyatakan
bahwa dokter yang berada di RSUD Tugurejo Semarang sudah memberikan
penjelasan sebelum melakukan pemeriksaan fisik pada pasien. 15
Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian Cornstock (1982) yang menyatakan bahwa dokter yang
berada di Rumah Sakit Meksiko sudah memberikan penjelasan sebelum
melakukan pemeriksaan fisik pada pasien.36
Didapatkan juga hasil bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa dokter memberikan informasi
sebelum memberikan saran pemeriksaan penunjang fisik pada pasien peserta JKN.
Hal ini menandakan bahwa dokter pada keempat fasilitas kesehatan sudah
memberikan informasi sebelum memberikan saran pemeriksaan penunjang fisik
pada pasien peserta JKN. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Izzah (2014) yang
menyatakan bahwa dokter yang berada di unit rawat inap Puskesmas Mlonggo
Kabupaten Jepara sudah memberikan saran pemeriksaan penunjang fisik pada
pasien. 28
Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian Arumsari (2013) yang
menyatakan bahwa dokter yang berada di RSUD Tugurejo Semarang sudah
memberikan saran pemeriksaan penunjang fisik pada pasien. 15
Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian Cornstock (1982) yang menyatakan bahwa dokter yang
berada di Rumah Sakit Meksiko sudah memberikan saran pemeriksaan penunjang
fisik pada pasien.36
![Page 70: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/70.jpg)
56
Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa dokter
memberikan informasi tentang risiko suatu tindakan kepada pada pasien peserta
JKN. Hal ini menandakan bahwa dokter pada keempat fasilitas kesehatan sudah
memberikan informasi tentang risiko suatu tindakan kepada pada pasien peserta
JKN. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Izzah (2014) yang menyatakan bahwa
dokter yang berada di unit rawat inap Puskesmas Mlonggo Kabupaten Jepara
sudah memberikan informasi tentang risiko suatu tindakan kepada pada pasien. 28
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Cornstock (1982) yang menyatakan bahwa
dokter yang berada di Rumah Sakit Meksiko sudah memberikan informasi tentang
risiko suatu tindakan kepada pada pasien.36
Didapatkan juga hasil bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa dokter mempersilahkan pasien
peserta JKN untuk bertanya. Hal ini menandakan bahwa dokter pada keempat
fasilitas kesehatan sudah memberikan kesempatan kepada pasien peserta JKN
untuk bertanya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Izzah (2014) yang
menyatakan bahwa dokter yang berada di unit rawat inap Puskesmas Mlonggo
Kabupaten Jepara sudah memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya.
28 Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Korsch (1968) yang menyatakan bahwa
dokter yang berada di unit gawat darurat Rumah Sakit Los Angeles sudah
memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya.33
Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa dokter
menjawab pertanyaan pasien peserta JKN. Hal ini menandakan bahwa dokter pada
keempat fasilitas kesehatan menjawab apa yang ditanyakan oleh pasien peserta
JKN. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Izzah (2014) yang menyatakan bahwa
dokter yang berada di unit rawat inap Puskesmas Mlonggo Kabupaten Jepara
sudah memberikan jawaban atas apa yang ditanyakan oleh pasien. 28
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa kebanyakan responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa dokter
menghargai privasi pasien peserta JKN. Hal ini menandakan bahwa dokter pada
keempat fasilitas kesehatan sudah menghargai privasi pasien peserta JKN. Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian Izzah (2014) yang menyatakan bahwa dokter yang
![Page 71: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/71.jpg)
57
berada di unit rawat inap Puskesmas Mlonggo Kabupaten Jepara sudah
menghargai privasi pasien. 28
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa kebanyakan responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa dokter
memberikan penjelasan tentang cara dan waktu meminum obat yang benar
kepada pasien peserta JKN. Hal ini menandakan bahwa dokter pada keempat
fasilitas kesehatan sudah memberikan penjelasan tentang cara dan waktu
meminum obat yang benar kepada pasien peserta JKN. Hal ini juga didukung
oleh hasil penelitian Arumsari (2013) yang menyatakan bahwa dokter yang berada
di RSUD Tugurejo Semarang sudah memberikan penjelasan tentang cara dan
waktu meminum obat yang benar kepada pasien. 15
Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian Cornstock (1982) yang menyatakan bahwa dokter yang berada di
Rumah Sakit Meksiko sudah memberikan penjelasan tentang cara dan waktu
meminum obat yang benar kepada pasien.36
Didapatkan juga pada penelitian ini bahwa kebanyakan responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa dokter
memberikan penjelasan tentang efek samping obat kepada pasien peserta JKN.
Hal ini menandakan bahwa dokter pada keempat fasilitas kesehatan sudah
memberikan penjelasan tentang efek samping obat kepada kepada pasien peserta
JKN. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian Arumsari (2013) yang
menyatakan bahwa dokter yang berada di RSUD Tugurejo Semarang sudah
memberikan penjelasan tentang efek samping obat kepada kepada pasien. 15
Hal
ini sesuai dengan hasil penelitian Cornstock (1982) yang menyatakan bahwa
dokter yang berada di Rumah Sakit Meksiko sudah memberikan penjelasan
tentang efek samping obat kepada kepada pasien.36
Pada penelitian ini juga ditemukan bahwa kebanyakan responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa dokter
memberikan informasi tentang apa yang harus dilakukan saat keluhan pasien
peserta JKN tidak menghilang / kembali timbul / semakin parah. Hal ini
menandakan bahwa dokter pada keempat fasilitas kesehatan sudah memberikan
informasi tentang apa yang harus dilakukan saat keluhan pasien peserta JKN tidak
menghilang / kembali timbul / semakin parah. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian Cornstock (1982) yang menyatakan bahwa dokter yang berada di
![Page 72: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/72.jpg)
58
Rumah Sakit Meksiko sudah memberikan informasi tentang apa yang harus
dilakukan saat keluhan pasien tidak menghilang / kembali timbul / semakin
parah.36
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa kebanyakan responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa dokter
memberikan informasi tentang siapa yang harus dihubungi saat keluhan pasien
peserta JKN tidak menghilang / kembali timbul / semakin parah. Hal ini
menandakan bahwa dokter pada keempat fasilitas kesehatan sudah memberikan
informasi tentang siapa yang harus dihubungi saat keluhan pasien peserta JKN
tidak menghilang / kembali timbul / semakin parah. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian Cornstock (1982) yang menyatakan bahwa dokter yang berada di
Rumah Sakit Meksiko sudah memberikan informasi tentang siapa yang harus
dihubungi saat keluhan pasien tidak menghilang / kembali timbul / semakin
parah.36
4.4.4 Kepuasan Responden Terhadap Komunikasi Dokter
Kepuasan pasien merupakan tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dengan harapannya. Apabila
kinerja dibawah harapan, maka pasien akan kecewa. Bila kinerja sesuai dengan
harapan, pasien akan puas. Pada penelitian ini didapatkan bahwa mayoritas
responden menyatakan puas terhadap komunikasi dokter. Hal ini menandakan
bahwa komunikasi dokter pada keempat fasilitas kesehatan sudah baik.
Komunikasi dokter yang sudah baik ini yang akan menyebabkan pasien merasa
puas. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Handayani (2014) yang
menunjukkan bahwa 50 (56 %) responden menyatakan kurang puas.
4.5 Kelebihan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 4 fasilitas kesehatan yang terdiri atas
puskesmas dan klinik. Penelitian tentang kepuasan peserta JKN terhadap
pelayanan dokter, terutama di daerah Tangerang Selatan, masih sedikit.
![Page 73: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/73.jpg)
59
4.6 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini belum bisa mewakili seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia,
karena cakupan penelitian ini hanya berada di daerah Tangerang Selatan. Pada
penelitian ini juga tidak dilakukan analisa secara mendalam dari tiap aspek
komunikasi dokter. Penelitian ini tidak membandingkan antara puskesmas dan
klinik. Pada penelitian ini tidak dilakukan analisa hubungan perbedaan jenis
kelamin terhadap kepuasan responden. Pada penelitian ini juga tidak dilakukan
analisa hubungan pekerjaan terhadap kepuasan responden.
![Page 74: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/74.jpg)
60
Bab V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
Responden merasa puas terhadap komunikasi dokter pada keempat
fasilitas kesehatan
5.2 Saran
1. Karena responden lebih banyak menjawab puas terhadap komunikasi
dokter pada keempat fasilitas kesehatan maka perlu dipertahankan dan bila
perlu dilakukan peningkatan komunikasi dokter.
2. Diperlukan penelitian analitik yang dapat menganalisa secara mendalam
tiap aspek komunikasi dokter di keempat fasilitas kesehatan
3. Disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk melakukan pengambilan
data dengan metode wawancara mendalam
4. Disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk melakukan analisis
hubungan perbedaan jenis kelamin terhadap kepuasan responden
5. Disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk melakukan analisis
hubungan pekerjaan terhadap kepuasan responden
![Page 75: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/75.jpg)
61
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Pegangan Sosialisasi
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial
Nasional. Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian
Kesehatan R.I. 2013.
2. BPJS Kesehatan. Peraturan BPJS Kesehatan No. 1 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan. 2014.
3. Presiden Republik Indonesia. Undang – Undang Republik Indonesia
Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial.
luk.staff.ugm.ac.id. 2004. Di akses pada tanggal 29 September 2016.
4. BPJS Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional.
Grafik. www.bpjs-ksehatan.go.id. Diakses tanggal 10 Agustus 2016.
5. Dianne Berry. Health Communication: Theory and Practice. McGraw-Hill
Education, New York. 2007.
6. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan
Nomoe 128/MENKES/SKII/2004 Tentang Kebijakan Pusat Kesehatan
Masyarakat. 2004. Di akses tanggal 25 Oktober 2016.
7. Ariadi, H. Persepsi Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Dokter Ditinjau dari
Karakteristik dan Mutu Pelayanan Dokter di Instalasi Rawat Jalan RSI
Sunan Kudus Tahun 2005. 2005. Diakses Tanggal 23 Oktober 2016.
8. Suparyo, S. W. Hubungan Antara Kualitas Komunikasi Dokter-Pasien dan
Tingkat Pendidikan Pasien dengan Loyalitas Pasien. 2015. Diakses
Tanggal 27 November 2016.
9. Alodokter. 5 Fakta Yang Harus Diketahui Tentang BPJS Kesehatan. 2016.
http://www.alodokter.com/5-fakta-yang-harus-diketahui-tentang-bpjs-
kesehatan. Diakses Tanggal 1 Desember 2016.
![Page 76: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/76.jpg)
62
10. Wisanggeni, H. Masyarakat: BPJS Kesehatan banyak kekurangan, tapi
banyak manfaat. Rappler. 2015.
http://www.rappler.com/indonesia/101119-bpjs-kesehatan-mui-
pandangan-masyarakat. Diakses Tanggal 1 Desember 2016.
11. Dewan Jaminan Sosial Nasional. Paham Jaminan Kesehatan Nasional.
Jakarta: Friedrich-Ebert-Stiftung. 2014. Diakses Tanggal 20 September
2016.
12. Akuba, A. Gambaran Kepuasan Pasien di Ruang Perawatan Bedah Rumah
Sakit Prof. DR. Aloei Saboe Kota Gorontalo. 2013. Diakses Tanggal 20
Oktober 2016.
13. Konsil Kedokteran Indonesia. Standar Kompetensi Dokter Indonesia.
Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia. 2012.
14. Konsil Kedokteran Indonesia. Komunikasi Efektif Dokter Pasien. Jakarta:
Konsil Kedokteran Indonesia. 2006. Diakses Tanggal 27 November 2016.
15. Arumsari, N., dkk. Proses Komunikasi Dokter-Pasien Dalam Pelaksanaan
HIV Voluntary Counseling and Testing (VCT) di RSUD Tugurejo
Semarang. 2013. Diakses Tanggal 28 November 2016.
16. Sukardi, E., dkk. Modul Komunikasi Pasien-Dokter: Suatu Pendekatan
Holistik. Jakarta: EGC. 2008. Diakses Tanggal 25 November 2016.
17. Band, William A. Creating value for customer: Designing and
Implementation a Total Corporate Strategy, John Walley and Sons Inc,
Canada. 1991.
18. Mowen, John C, 1995, Consumer behavior, Prentice Hall, Inc, Englewood
Cliffs, New Jersey, International Edition.
19. Musanto, Trisno. Faktor-Faktor Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas
Pelanggan: Studi Kasus pada CV. Sarana Media Advertising Surabaya.
Universitas Kristen Petra. 2004. Diakses tanggal 7 November 2016.
![Page 77: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/77.jpg)
63
20. Kotler,Philip dan Lane Kevin, Keller. Marketing Management. New
Jersey: Pearson. 2012.
21. Dahlan, M. S. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel. Jakarta:
Salemba Medika. 2013.
22. Ganjar, Agus. Memetakan Komunikasi Kesehatan. BP2Ki.Bandung. 2009.
23. Edelmann, R.J. Psychosocial Aspects of the Health Care Process.
London:Prentice Hall. 2000.
24. Dinas Kesehatan Tangerang Selatan. Puskesmas Pisangan. 2013.
http://dinkes.tangerangselatankota.go.id/index.php/2013-03-12-08-17-
10/puskesmas-pisangan. Diakses Tanggal 1 Desember 2016.
25. Dinas Kesehatan Tangerang Selatan. Puskesmas Ciputat Timur. 2013.
http://dinkes.tangerangselatankota.go.id/index.php/2013-03-12-08-17-
10/puskesmas-pisangan. Diakses Tanggal 1 Desember 2016.
26. Klinik Makmur Jaya. Profil. 2016. http://klinikmakmurjaya.com/. Diakses
Tanggal 1 Desember 2016.
27. Klinik Makmur Jaya. Klinik Makmur Jaya II Pamulang. 2015.
http://klinik-apotik24jammakmurjaya.blogspot.co.id/2015/09/klinik-
makmur-jaya-ii-pamulang.html. Diakses Tanggal 1 Desember 2016.
28. Izzah, N. N. Analisis Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Umum dan
Pasien Jamkesmas Terhadap Pelayanan Dokter Pada Unit Rawat Inap Di
Puskesmas Mlonggo Kabupaten Jepara. 2014. Diakses Tanggal 3
Desember 2016.
29. Pohan, I. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta: EGC. 2007.
30. Handayani, D. S. Analisa Mutu Pelayanan Dokter Terhadap Kepuasan
Pasien BPJS di Poli Dalam Triwulan I Tahun 2014 di RSUD Sunan
Kalijaga Demak. 2014. Diakses Tanggal 23 Oktober 2016.
![Page 78: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/78.jpg)
64
31. Hatibie, Rattu dan Pasiak. Analisis Faktor – Faktor yang Berhubungan
dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr.
R. D. Kandou Manado. 2015. Diakses Tanggal 9 Oktober 2016.
32. Wahyuni, T. Hubungan Komunikasi Dokter-Pasien Terhadap Kepuasan
Pasien Berobat di Poliklinik RSUP DR. M. Djamil Padang. Jurnal
Kesehatan Andalas. 2013. Diakses Tanggal 19 Oktober 2016.
33. Korsch et al. Gaps in Doctor-Patient Communication. 1968.
34. Freemon et al. Gaps in Doctor-Patient Communication: Doctor-Patient
Interaction Analysis. 1971.
35. Stiles et al. Dimensions of Patient and Physician Roles in Medical
Screening Interviews. 1979.
36. Cornstock et al. Physician Behaviours that Correlate with Patient
Satisfaction. 1982.
37. Roter et al. Patient-Physician Communication: A Descriptive Summary of
The Literature. 1988.
38. Roter et al. Studies of Doctor-Patient Interaction. 1989.
39. Williams et al. Key Determinants of Consumer Satisfaction with General
Practice. 1991.
40. Wasserman et al. Pediatric Clinicians Support for Parents Makes A
Difference: An Outcome Based Analysis of Clinician-Parent Interaction.
1984.
41. Hargie, O. and Dickson, D. Skilled Interpersonal Communication:
Research,Theory and Practice. Hove: Brunner Routledge. 2004.
42. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit. 2008. Diakses tanggal 25 Oktober 2016.
43. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 28/Menkes/Per/1/2011 Tentang Klinik. 2011.
Diakses Tanggal 25 Oktober 2016.
44. T. Leary, Northhouse dan Guy. Health Communication (A Handbook For
Health Professional. New Jersey, Practical Hall. 2011.
![Page 79: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/79.jpg)
65
45. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. 2014. Diakses tanggal 4 November 2016.
46. Presiden Republik Indonesia. Undang – Undang Republik Indonesia
nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. http://www.sjdih.depkeu.go.id.
2009. Di akses tanggal 29 September 2016.
47. Swarjana IK. Metodologi Penelitian Kesehatan: Tuntunan Praktis
Pembuatan Proposal Penelitian. Yogyakarta: Penerbit ANDI. 2012.
48. Budiarto E. Metodologi Penelitian Kedokteran: Sebuah pengantar. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2004.
49. Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
2010.
50. Dahlan, M. S. Langkah- Langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang
Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Sagung Seto. 2014.
51. Dahlan, M. S. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba
Medika. 2009.
52. BPS Badan Pusat Statistik. Susenas 2015. www.bps.go.id. 2015. Diakses
Tanggal 25 November 2016.
53. Takavol Mohsen, Dennick Reg. Making sense of Cronbach’s Alpha.
International Journal of Medical Education. 2011. Diakses tanggal 8
November 2016.
54. United Nation. Universal Declaration of Human Right. www.un.org. Di
akses tanggal 29 September 2016.
55. Olivia. Pengaruh Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien
Perusahaan Rawat Inap di RSU Martha Friska Multatuli Medan. 2014.
Diakses Tanggal 2 Oktober 2016.
56. Febriani, V. A. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Konsumen. 2012. Diakses Tanggal 10 Oktober 2016.
![Page 80: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/80.jpg)
66
57. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1438/Menkes/Per/IX/2010 Tentang Standar
Pelayanan Kedokteran. 2010. Diakses Tanggal 7 Oktober 2016.
58. Suaib, Indar. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien di
Ruang Rawat Inap RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. 2012. Diakses
Tanggal 27 Oktober 2016.
59. David, Hariyanti, T. Hubungan Keterlambatan Kedatangan Dokter
terhadap Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan. Jurnal Kedokteran
Brawijaya, Vol. 28. 2014. Diakses Tanggal 18 Oktober 2016.
60. Arifah, U. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat
Jalan di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta.
2013. Diakses Tanggal 27 Oktober 2016.
![Page 81: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/81.jpg)
67
Lampiran 1: Informed concent
Tanggal Pengambilan:
KUESIONER KEPUASAN PESERTA JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL TERHADAP PELAYANAN DI PUSKESMAS DAN
KLINIK MITRA BPJS DI TANGERANG SELATAN
No. Kuesioner:
No. SPSS:
PERSETUJUAN PENGAMBILAN DATA
(INFORMED CONSENT)
Saya telah mendapatkan penjelasan dan mengerti mengenai riset Kepuasan
Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap Pelayanan di Puskesmas dan
Klinik Mitra BPJS di Tangerang Selatan oleh Muhammad Fajar Ihsan
(1113103000007), Muhammad Rafdi Akbar (1113103000038), Mochammad
Billy Adam (1113103000040), Mahasiswa jurusan pendidikan dokter angkatan
2013 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya bersedia mengisi kuesioner ini
sebagai bentuk partisipasi saya terhadap penelitian ini.
Tangerang
Selatan,……..………….2016
![Page 82: Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34323/1/MUHAMMAD... · Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102716/5c87e73b09d3f2bc6b8c6463/html5/thumbnails/82.jpg)
68
RIWAYAT HIDUP PENULIS
DATA PRIBADI
Nama : Muhammad Fajar Ihsan
Jenis kelamin : Laki- laki
Tempat tanggal lahir : Jakarta, 2 Agustus 1996
Status : Belum menikah
Agama : Islam
Alamat : Komplek Pondok Kopi Blok A5 No. 7 RT.02
RW.09 Pondok Kopi Jakrta Timur
No. Telepon/HP : (021) 86602080/087775999761
Email : [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tahun 2002-2004 : SD Muhammadiyah 24, Rawamangun, Jakarta
Timur
2. Tahun 2004-2008 : SD Muhammadiyah 08 Plus, Bunga Rampai,
Jakarta Timur
2. Tahun 2008-2010 : Kelas Akselerasi SMPN 252, Pondok Kelapa,
Jakarta Timur
3. Tahun 2010-2013 : SMAN 81, Jatiwaringin, Jakarta Timur
4. Tahun 2013-sekarang : Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Praja Muda Karana SD Muhammadiyah 08 Plus Jakarta 2004-2008
2. Anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah SMPN 252 Jakarta 2008-2010
3. Anggota Centre for Indonesian Medical Students Activities UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2014-2015